SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
Descargar para leer sin conexión
KULIAH


  PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
         Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Bagian Ilmu Kesehatan Anak
                  FK Unair RSU Dr. Soetomo Surabaya




                             1
Continuing Education XXXVI


Korespondensi :

Abstrak
Penyimpangan tumbuh kembang anak adalah keadaan proses pertumbuhan dan perkembangan
yang tidak wajar atau terganggu/terhambat, bisa terjadi pada tahap intra uterine, kelahiran dan
pasca lahir.Walaupun proses pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung secara simultan,
untuk memudahkan para petugas kesehatan, tolok ukur penyimpangan pertumbuhan dibedakan
dari tolok ukur perkembangan. Deteksi dini penyimpangan sangat penting untuk dapat melakukan
intervensi secara tepat guna sehingga proses tumbuh kembang selanjutnya dapat berlangsung
optimal. Perkembangan terlambat yang akan dibahas dalam makalah adalah kasus gagal tumbuh,
keterlambatan pada kemampuan bicara dan motorik yang sering ditemukan di klinik tumbuh
kembang anak.
Kata kunci: penyimpangan tumbuh kembang, FTT, keterlambatan bicara

Abstract
 Deviation in growth and development is related to disorders of the processes occur during
intra uterine, birth and after birth.Growth and development of a child is a simultaneous process,
but parameters could be distinguished in practical approach to detect and to be intervened
earlier. Focus on failure to thrive, speech and motoric delay as the more prevalent cases in
Growth & Development clinic will be discussed in depth.
Key words: Growth and Developmental deviation, FTT (Failure to thrive) ,speech delay.


Pendahuluan

        Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan pada anak
merupakan tema global utama dalam pelayanan kesehatan anak secara modern. Dalam
kurun waktu lebih dari 20 tahun terakhir telah dilaksanakan diberbagai negara maju, dan
semakin meningkatnya jumlah negara-negara berkembang yang menjalankan program
untuk mengidentifikasi kelainan pada anak. Kegiatan deteksi dimaksudkan untuk
penapisan / penjaringan adanya penyimpangan tumbuh kembang anak, dan pengkajian
faktor risiko yang mempengaruhi sehingga tindakan intervensi dapat dilakukan sedini
mungkin.
        Untuk melaksanakan deteksi secara baik diperlukan pengetahuan tentang proses
pertumbuhan dan perkembangan anak yang wajar/normal (tidak menyimpang) dahulu,
kemudian disusul pengetahuan untuk mengenali penyimpangan yang bisa terjadi pada
proses tumbuh kembang anak.1,2,3. Di bidang kedokteran terdapat kecenderungan para
ahli memfokuskan diri pada keahlian khusus yang begitu sempit sehingga seringkali
melupakan sasaran pelayanan secara utuh dan menyeluruh (holistik) pada penderitanya.
Padahal menurut etik kedokteran yang terpenting adalah ditujukan pada bagaimana
mengupayakan hal yang terbaik untuk penderita, sehingga diperlukan pendekatan
multidisipliner yang kompak untuk mencapainya.
        Persamaan pengertian dan bahasa yang dipergunakan dalam pendekatan
multidisiplin tata laksana pada penyimpangan tumbuh kembang anak merupakan
prasyarat dalam pelayanan kesehatan anak di era millenium ini. Pelayanan kesehatan
anak secara komprehensif yaitu preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif sudah
harus diterapkan oleh semua subdivisi bidang ilmu guna mencapai kualitas hidup anak

PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
                          2
Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
Continuing Education XXXVI

untuk menjadi manusia yang berkualitas optimal. Pada kesempatan kali ini diharapkan
para petugas kesehatan dapat memahami tentang penyimpangan pertumbuhan dan
perkembangan anak agar pada kesempatan pelatihan deteksi dini yang sudah dicanangkan
di Jawa Timur akan lebih mudah penerapannya.


Masalah Penyimpangan Tumbuh Kembang

        Sesuai dengan definisi proses tumbuh (pertumbuhan) yaitu perobahan ukuran
fisik dan struktur tubuh, dan proses kembang (perkembangan) yaitu perobahan fungsi
dan pematangan organ, psikomotor, dan perilaku anak dari tahap intra uterine hingga
dewasa. Oleh karena itu yang dimaksud penyimpangan tumbuh kembangpun perlu
ditelaah masalahnya dari proses yang berlangsung sejak intra uterine hingga dewasa pula.
Dalam praktek pelayanan kesehatan anak, masalah penyimpangan tumbuh kembang
secara praktis dapat dibagi 2 yaitu :
    1. Penyimpangan pertumbuhan dengan menggunakan tolok ukur pertumbuhan.:
        Ukuran tubuh (anthropometri) dan bentuk morfologi yang menyimpang dari
        normal.
    2. Penyimpangan perkembangan dengan menggunakan tolok ukur perkembangan
        a). Motorik kasar
        b). Motorik halus
        c). Kepribadian sosial
        d). Bahasa
Telah diketahui bersama bahwa pada kurva distribusi normal dari Gauss terdapat
kelompok mayoritas dalam batas normal, kemudian terdapat kelompok yang
menyimpang lambat atau cepat (gambar1). Begitu pula perkembangan yang
dibandingkan dengan milestones baku (standard).




PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
                          3
Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
Continuing Education XXXVI




                                                                                Keterangan :
                                                                                s.d. standart deviasi atau
                                                                                S.D. Standart Deviasi

       Dengan tolok ukur yang ada misalnya dengan menggunakan instrumen Denver II
dapat dinilai penyimpangan yang terdapat pada sekelompok anak dalam proses tumbuh
kembangnya (pada lampiran). Walaupun pada hakekatnya proses pertumbuhan dan
perkembangan anak itu berlangsung secara simultan (bersama-sama dan bertahap), akan
tetapi dalam     sistematika prosedur menetapkan penilaian menuju diagnosis perlu
difokuskan pada pertumbuhan dahulu kemudian pada perkembangannya juga.
Masalah penyimpangan tumbuh kembang anak yang terjadi dimasyarakat memang
sangatlah bervariasi, sebagai ilustrasi dapat dikaji sepuluh macam kasus yang terbanyak
ditemukan pada penderita baru rawat jalan klinik Tumbuh Kembang RS Dr.Soetomo
tahun 2005 (tabel 1).4

Tabel 1. Urutan 10 macam kasus terbanyak penderita rawat jalan baru klinik tumbuh
         kembang anak dan remaja , Unit Rawat jalan RSU Dr.Soetomo 2005


                         No           Diagnosis            Jumlah kasus
                          1. Developmental delay                  205
                          2. Speech delay                         190
                          3. Motoric delay                        133
                          4. Down Syndrome                        45
                          5. Cerebral palsy                       33
                          6. Microcephaly                         22
                          7. Autism / ADHD                        20
                          8. Epilepsy                             14
                          9. Hydrocephalus                        13
                         10. Mental Retardation                   12
Dikutip dari Irmawati M, Listyandarini H. Jumlah penderita baru rawat jalan Klinik Tumbuh
Kembang Anak RSU Dr.Soetomo Surabaya tahun 2005. ( belum dipublikasi ).


PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
                          4
Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
Continuing Education XXXVI




       Data yang dipakai dalam referensi perencanaan Program Nasional Bagi Anak
Indonesia 2015 menggambarkan besarnya masalah dalam prevalensi kelainan struktur
organ dan disabilitas fungsi tubuh dapat dilihat pada tabel 2 dan 3.5

Tabel 2 .Prevalensi Disabilitas Fungsi Tubuh pada Anak (dalam persen)

 Jenis Disabilitas Fungsi                                    Kelompok Umur
          Tubuh                        < 1 tahun              1 – 4 tahun     5 – 14 tahun
Mental                                    1,0                     3,0              2,4
Sensorik dan nyeri                        1,0                     1,3              1,8
Bicara dan suara                            -                     3,0              0,6
Kardiovaskuler,hematologi,               16,7                    11,6              5,7
imunologi dan pencernaan
Pencernaan, metabolisme                   15,2                    19,6            18,1
dan endokrin
Urogenital dan reproduksi                    -                     0,1            0,4
Neuromuskuloskeletal dan                     -                     0,3            0,1
pergerakan
Sumber :
PNBAI 2015 th. 2004.(Survai Kesehatan Nasional 2001)

Tabel 3.Prevalensi Kelainan Struktur Organ pada Anak

  Jenis Kelainan Struktur                                     Kelompok Umur
            Organ                       < 1 tahun            1 – 4 tahun      5 – 14 tahun
Sistim Syaraf                                -                     -               0,1
Mata dan telinga                           1,0                    1,5              1,4
Pembentukan suara                          1,5                    0,5              0,7
Kardiovaskuler, imunologi,                   -                    0,1              0,3
dan sistem pernafasan
Pencernaan, metabolisme dan                      -                 0,3            0,5
endokrin
Sistem Urogenital                            -                     0,1            0,2
Kulit, kuku dan rambut                      0,5                    1,0            0,8
Sumber : PNBAI 2015, tahun 2004.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kes.RI. (2002)
Survei Kesehatan Nasional 2001.
Laporan SKRT 2001 : Studi Morbiditas dan Disabilitas

        Sedangkan data lain yang dapat dipakai untuk menggambarkan masalah
penyimpangan Tumbuh Kembang adalah murid-murid yang bersekolah di Sekolah Luar
Biasa(SLB). Dari 875 Sekolah Luar Biasa di Indonesia terdapat 52 sekolah khusus tuna
netra, 106 sekolah khusus untuk tuna rungu, 15 sekolah khusus tuna grahita, 12 untuk
tuna laras, 5 untuk bagi tuna ganda, dan 517 untuk melayani anak dengan berbagai
kekurangan. Pada tabel 4 menunjukkan gambaran jumlah siswa SLB (Depdiknas.2001)

PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
                          5
Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
Continuing Education XXXVI


Tabel 4. Jumlah Sekolah dan siswa Sekolah Luar Biasa

                              Negeri                  Swasta                Jumlah
SEKOLAH                         419                    868                   1.287
SLB                              38                    837                    875
SD LB                           228                      0                    228
Sekolah Terpadu                 153                     31                    184
SISWA                         13.904                  35.743                49.647
SLB                            3.162                  35.665                38.827
SD LB                          9.868                     0                   9.868
Sekolah Terpadu                 874                     78                    952
Sumber : PNBAI 2015,Th. 2004,
         Statistik Pendidikan Luar Biasa Tahun 2001, Depdiknas.

Penyimpangan Pertumbuhan anak 1,6,7,8,9

        Penyimpangan pertumbuhan anak dapat diketahui dengan cara pemantauan dan
pemeriksaan seksama sejak kehamilan misalnya dengan memperhatikan kenaikan berat
badan ibu setiap bulan dan USG untuk kemungkinan kelainan organik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai tanda adanya penyimpangan pertumbuhan,
perlu dideteksi secara teliti.

 a. Bentuk tubuh , ukuran, simetris atau tidak :
    kepala (fontanella, pembengkakan ), muka (posisi mata,bentuk palpebra, pupil,
    lensa, telinga, bentuk mandibula, maxilla, hidung dan bibir), dada/thorax, jarak
    puting susu, umbilicus, otot perut, vertebra scoliosis/kyphosis, spina dan posisi serta
    adanya anus. Pada remaja; bentuk dan ukuran genitalia,payu dara, rambut pubis dan
    axilla.

 b. Anthropometri :
    Ukuran tinggi/panjang badan, berat badan, lingkaran kepala,lingkaran lengan,
    lingkaran dada, panjang lengan/tungkai. Data-data pengukuran yang dilakukan
    dengan tepat dan benar diplot dan dibandingkan dengan standard yang sudah
    disepakati untuk negara bersangkutan atau oleh WHO untuk digunakan.

 c. Gagal tumbuh (Failure to thrive)
    Terminologi ini sekarang disebut juga sebagai Growth Deficiency didefinisikan
    sebagai melambatnya kecepatan tumbuh yang mengakibatkan garis pertumbuhan
    memotong 2 garis persentil pertumbuhan dibawahnya pada kurva pertumbuhan anak
    (gambar 3).




PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
                          6
Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
Continuing Education XXXVI




                                        FTT




                                                     FTT : Failure to Thrive


           Gagal tumbuh bukanlah suatu penyakit akan tetapi suatu tanda dari keadaan
    galur (pathway) umum dari banyak masalah medik, psikososial dan lingkungan yang
    mengakibatkan pertumbuhan yang terhambat pada anak. Walaupun konsep awal
    gagal tumbuh diklasifikasikan sebagai organik dan non organik, akan tetapi sekarang
    telah difahami bahwa gagal tumbuh merupakan interaksi antara lingkungan dengan
    kesehatan anak, perkembangan dan perilaku.
           Evaluasi pada anak dengan pertumbuhan yang lambat atau tidak tumbuh sama
    sekali, merupakan tantangan bagi kemampuan dokter anak untuk secara simultan
    mengevaluasi informasi biomedik dan psikososial yang didapatkan melalui
    anamnesa dan pemeriksaan fisik. Masalah yang penting adalah pada tahap
    penegakkan diagnosis, karena kondisi anak bisa saja dalam penyakit yang gawat
    atau dalam keadaan kegawatan lingkungan psikososial. Akan tetapi kebanyakan
    kasus gagal tumbuh disebabkan oleh gizi yang tidak adekuat dikarenakan faktor
    biologi dan lingkungan yang tidak saling menunjang
    sehingga menyulitkan tercapainya status gizi yang baik.
         Dalam buku Lange Current Pediatric Diagnosis& Treatment (2005) tercantum
     3 pola Growth deficiency sebagai berikut:
    Tipe I. Berat badan lebih tertekan daripada tinggi badan, lingkaran kepala
            tidak terganggu pertumbuhannya.
              - Umumnya karena masukan kalori tidak cukup, pengeluaran kalori yang
                 berlebihan, masukan kalori yang berlebihan, atau ketidak mampuan

PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
                          7
Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
Continuing Education XXXVI

                 tubuh perifer menggunakan kalori. Kebanyakan kasus merupakan
                 akibat dari kegagalan pada penyampaian (delivery) kejaringan yang
                 dituju.
             -   Kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor kemiskinan, kesenjangan
                 hubungan pengasuh dan anak, pola makan yang abnormal atau
                 kombinasi dari faktor-faktor tersebut.

   Tipe II. Ditandai oleh tubuh kecil yang proporsional, lingkaran kepala dalam batas
            normal.
              - Berkaitan dengan faktor genetik pada perawakan pendek,endokrinopati,
                 pertumbuhan lambat konstitusional, penyakit jantung atau ginjal,
                 displasia tulang.

   Tipe III.Ditandai oleh ketiga parameter (tinggi, berat dan lingkaran kepala)dibawah
            normal
             - Tipe ini berkaitan dengan Susunan Syaraf Pusat yang abnormal, defek
                pada khromosom, dan gangguan perinatal.


Penyimpangan perkembangan anak 10,11,12

        Penilaian perkembangan anak meliputi identifikasi dini masalah-masalah
perkembangan anak dengan screening (skrining/penapisan/penjaringan) dan surveillance
ukuran standard atau non standard, yang juga digabungkan dengan informasi tentang
perkembangan sosial, riwayat keluarga, riwayat medik dan hasil pemeriksaan
mediknya10. Penyimpangan perkembangan biasanya dibahas bersama-sama dengan
penyimpangan perilaku dalam bab yang sama, dengan kelainan yang sangat luas
variasinya.
        Tolok ukur perkembangan meliputi motorik kasar, halus, berbahasa, perilaku
sosial dipakai dalam skrining pada Denver Developmental Screening Test (DDST) dan
Denver II misalnya. Sedangkan untuk IQ(Intelligence Qotient, SQ (Social Qotient),EQ
(Emotional Qotient) yang dilakukan oleh para psikolog diperlukan untuk menetapkan
batas-batas kemampuan kurang, normal, atau berbakat (pada gifted children), pada test
pemilihan sekolah/pendidikan yang tepat (placement test). atau semacam fit and proper
test pada orang dewasa. Dikatakan terdapat penyimpangan perkembangan apabila
kemampuan anak tidak sesuai dengan tolok ukur (milestones) anak normal.
        Dalam survai diperoleh dari informasi kepedulian orang tua terhadap
perkembangan dan perilaku anaknya.
Kategori kepedulian orang tua dalam deteksi penyimpangan perkembangan anak :
    1. Emosi dan perilaku
    2. Berbicara dan berbahasa
    3. Ketrampilan sosial dan menolong diri sendiri
    4. Motorik kasar
    5. Motorik halus
    6. Membandingkan dengan lingkungan
    7. Masalah anak yang orang tuanya tidak mengeluh


PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
                          8
Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
Continuing Education XXXVI




Tatalaksana Penyimpangan Tumbuh kembang

1).Anamnesa
          • Keluhan orang tua dan riwayat tumbuh kembang (lisan dan tertulis/
            kuesioner skrining perkembangan anak)

2).Pemeriksaan
           • Observasi dan pemeriksaan (bentuk muka, tubuh, tindak tanduk anak,
               hubungan anak dengan orang tuanya/pengasuhnya, sikap anak terhadap
               pemeriksa).
           • Pengukuran anthropometri :
               Rutin :Tinggi badan, berat badan, lingkaran kepala, lingkaran lengan.
               Atas indikasi :
                      Lingkaran dada, panjang lengan (armspan), panjang tungkai,
                      tebal kulit (skinfold).

3).Penilaian pertumbuhan
                 Plot pada kurva pertumbuhan yang sesuai dengan standard yang
                 dipakai: 1. PB /U, PB/BB,BB/U à NCHS/CDC 2000
                          2. BB/U à KMS – WHO
                          3. Lingkaran kepala Nellhaus
                          4. Lingkaran lengan (Depkes RI)
                          5. Lingkaran dada, panjang lengan/tungkai :buku referens
                 Untuk anak normal ataukah untuk keadaan khusus (Sindroma Down
                 atau Achondroplasia), Kartu Menuju Sehat/Buku KIA.

4). Penilaian maturitas
                Pertumbuhan pubertas (Tanner) :
                Anak perempuan (payu dara, haid, rambut pubis)
                Anak laki-laki ( testis, penis, rambut pubis)
                Umur tulang (bone age).

5). Penilaian perkembangan :
                Skrining dengan instrumen Denver II, Munchen, Bayley , Stanford
                Binnet atau lainnya.
                Pilihlah test yang paling dikuasai oleh pemeriksa.

6). Pemeriksaan lain yang diperlukan atas indikasi :
                Radiologi :Umur Tulang ( Bone Age), Foto tengkorak, CT scan/MRI.
                Laboratorium : Darah(umum atau hormonal), urine tergantung penyakit
                               atau kelainan organik yang mendasari.
                Fungsi Pendengaran (TDD)
                Fungsi Penglihatan(TDL), Funduskopi,Lapang pandang
                Pemeriksaan otot (EMG).

PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
                          9
Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
Continuing Education XXXVI




7). Klasifikasi / Diagnosis Kerja :
    Setelah dilakukan skrining kemudian perlu ditetapkan apakah anak termasuk kategori
    Normal atau menyimpang ( terlambat atau terlalu cepat dibandingkan dengan
    standard/milestones)

8). Rujukan :
    Menetapkan indikasi rujukan.: Kemana ? Persiapan apa saja ?
    Apabila penderita tidak bisa dikirim ? Penggunaan telemedicine?
    Perlu dipersiapkan pada intervensi/tindakan invasif: Information for consent dan
    disusul dengan informed consent ?

Contoh kasus :
I. Gagal Tumbuh (Failure to Thrive)7,8,9
    A. Evaluasi awal : Anamnes dan pemeriksaan fisik untuk identifikasi penyebabnya
            Fokus pada kelainan tubuh yang sering menyebabkan termasuk
            kekerasan dan penelantaran anak.
            Riwayat kelahiran : Hasil skrining neonatus, IUGR, anoxia, infeksi
                                Kongenital.
            Makanan dan gizi : Kesukaran menelan, mengunyah, menelan.
                                 Pola makan (ASI, formula, PASI, makanan padat)
            Buang air besar & kencing :
                                 Diare, konstipasi, muntah, kesukaran kencing.
            Pola Pertumbuhan : Gunakan kurva pertumbuhan KMS / NCHS
            Infeksi berulang, Masuk Rumah Sakit, faktor resiko HIV.
            Riwayat perkembangan
            Faktor sosial dan keluarga : komposisi keluarga, status ekonomi,
                           dukungan, stres, penyakit keturunan, berat badan dan tinggi
                           badan keluarga lainnya.

    B. Evaluasi Lanjut:
          - Catatan diet ( kalori, protein,mikronutrien,dan pola makan) selama 3 hari
             secara prospektif.
          - Pemeriksaan laboratorium atas indikasi : pemeriksaan feces untuk
             Malabsorpsi pada diare (clini test untuk karbohidrat, floating test untuk
             lemak), proteinuria pada sindroma nefrotik
          - Muntah-muntah yang menjurus pada penyebab : gastrointestinal,
             metabolik, neurologik, infeksi dan ginjal.
          - Waktu untuk evaluasi tergantung berat ringannya gejala dan tingkatan
             gagal tumbuh.

    C. Pengobatan :
          - Sasaran pengobatan adalah diet dan pola makan anak, perkembangan anak,
            ketrampilan pengasuhnya, dan penyakit organik yang ditemukan.
          - Diet dengan kalori tinggi 150% dari kebutuhan kalori/BB ideal/hari


PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
                          10
Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
Continuing Education XXXVI

           -  Pemantauan secara ketat selama 1-2 minggu pertama, dan memperhatikan
              kenaikan berat badan yang dicapai.
           - Diperlukan pendampingan ahli gizi, kerja sama dengan tenaga lulusan
              Akademi Gizi bisa berperan membantu keberhasilan pengobatan
           - Stimulasi perkembangan anak harus diajarkan pada orang tua yang kurang
              memahami cara-caranya. Dukungan moril untuk pengasuh agar konsisten
             dalam mengasuh anak dengan gagal tumbuh membutuhkan kesabaran dan
              ketekunan. Perbaikan nutrisi terlambat dapat mempengaruhi jangka
              panjang kondisi anak.
           - Untuk menjamin perbaikan holistik mungkin dapat diupayakan suatu
              tempat penitipan anak sementara (day care)

 II. Terlambat Bicara (Speech Delay) 11,12
     A. Evaluasi awal :
        Anamnesa dan pemeriksaan fisik untuk identifikasi penyebabnya,catatan hasil
        skrining neonatus sampai usia 3 bulan untuk
        kecurigaan adanya gangguan pendengaran, kejadian frekuensi sakit
        telinga/mengeluarkan cairan atau trauma karena kekerasan
        - Penggunaan alat skrining awal kemampuan berbahasa.
        - Test Daya Dengar., dengan ELMS (Early Language Milestone Scale)

     B. Evaluasi lanjut :
        - Pemeriksaan audiologi oleh konsultan ahli THT yang berpengalaman.
        - Pemeriksaan yang berkaitan dengan kelainan pada syaraf : EEG atau CT Scan
           /MRI atas indikasi apabila terdapat riwayat kejang, asfiksia, dan infeksi pada
           SSP.
        - Pemeriksaan adanya kelainan perilaku anak (Autism /ADHD)
        - Identifikasi dan rujukan

     C. Diagnosis
        Menetapkan klasifikasi penyimpangan berbahasa/bicara :
            Ekspresif, Reseptif dan Kesukaran bicara: biasanya merupakan
            efek jangka pendek dan jangka panjang OM(otitis media)à pada
            usia sampai 2 tahun.

     D. Intervensi/ Pengobatan
         1). Konservatif
         2). Aktif terhadap keadaan yang akut, bila keadaan tenang dianjurkan ke Rumah
             Sakit yang pelayanan sudah lengkap dengan speech therapy (terapi wicara)
         3).Pada Autism / ADHD perlu secara multidisiplin dengan Pskolog dan
            Psikiater dan Rehabilitasi Medik, serta peningkatan interaksi anak dengan
            orang tuanya.
         4). Konseling apabila diperlukan Alat Bantu Dengar.




PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
                          11
Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
Continuing Education XXXVI

Kesimpulan
       Penyimpangan Tumbuh kembang anak dapat terjadi dalam kurun waktu proses
pertumbuhan dan perkembangan berlangsung sejak intra uteriine hingga dewasa.
Faktor-faktor yang berpengaruh adalah faktor genetik, dan lebih banyak dipengaruhi oleh
Faktor lingkungan dan peyakit-penyakit yang dialami anak. Deteksi dini dan intervensi
yang tepat guna, dapat mengoptimalkan kualitas Tumbuh Kembang anak selanjutnya.
       Gagal tumbuh dan pengobatannya memerlukan pendekatan multidisipliner.
Keterlambatan berbahasa merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian lebih
banyak karena kasusnya kompleks dan dampak pada masalah komunikasi perlu dicegah.

Daftar Pustaka

1. Narendra M.B. Deteksi Dini dan Tindak Lanjut Penyimpangan Tumbuh Kembang
   Anak. Disampaikan pada Simposium Deteksi Dini Tumbuh kembang Anak Nasional.
   Bandung, 2004.

2. Narendra M.B. Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh kembang Anak. Disampaikan
   Pelatihan Stimulasi dan deteksi dini Tumbuh kembang Balita. Surabaya, 2005.

3. Brayden R.M., Daley M.F., Brown J.M. Ambulatory & Community Pediatrics.
   In: Hay W.M, Levin M.J, Sondheimer J.M, Deterding R.R. Eds. Current Pediatric
   Diagnosis & Treatment.17thed. New York, The McGraw-Hill Co.; 2005: 227-47.

4. Irmawati M, Listyandarini H. Jumlah penderita baru rawat jalan Klinik Tumbuh
   Kembang Anak RSU Dr.Soetomo Surabaya tahun 2005. ( belum dipublikasi ).

5. Kelompok Kerja Penyusunan PNBAI 2015. Buku II Naskah Akademis. Dalam:
   Kelompok Kerja Penyusunan PNBAI 2015. Program Nasional Bagi Anak Indonesia
   (PNBAI}. Jakarta, Bappenas; 2004:44.

6. Goldson E, Reynolds A. Child Development & Behavior. Dalam: Hay W.M, Levin
   M.J, Sondheimer J.M, Deterding R.R. Ed. Current Pediatric Diagnosis & Treatment.
   Edisi ke-17. New York, The McGraw-Hill Companies, Inc; 2005:66-93.

7. Frank D. Failure to Thrive. Dalam: Parker S, Zuckerman B. Ed. Behavioral and
   Developmental Pediatrics. Boston, Little, Brown and Company; 1995: 134-9.

8. Glascoe FP. Developmental Screening. Dalam: Behavioral and Developmental
   Pediatrics. Boston, Little, Brown and Company; 1995: 25-9.

9. Gahagan S. Failure to Thrive : A consequence of Undernutrition. Pediatr in Review;
   2006(27): 1-11

10. Needlman RD. Developmental Assessment. Dalam: Behrman, Kliegman, Jenson Ed.
    Nelson’s Textbook of Pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia, Saunders co; 2004: 62-6.



PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
                          12
Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
Continuing Education XXXVI

11. Chase C. Hearing Loss and Development: A Neuropsychologic Perspective. Dalam:
    Eavey RD, Klein JO. Ed. Hearing Loss in Childhood: A Primer. Ross Conference on
    Pediatric Research ke102. Ohio, Ross lab; 1992: 88-94.

12. Sukmawardani M, Wiyarni, Rufiati R, Kamil SA, Narendra M.B. Characteristic of
    Children with Speech delay in Dr.Soetomo Hospital Surabaya. 2005 (Masih dalam
    proses publikasi).




PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
                          13
Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
Continuing Education XXXVI




PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
                          14
Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
Continuing Education XXXVI




PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
                          15
Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Deteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangDeteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangREISA Class
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganDevia Titania
 
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahAnalisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahSuya Yahya
 
Perkembagan anak usia 0-5 tahun
Perkembagan anak usia 0-5 tahunPerkembagan anak usia 0-5 tahun
Perkembagan anak usia 0-5 tahunAnda Sella Permata
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakTumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakdwi risky
 
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangPpt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangSiti Nurhayati
 
Periode emas dan kritis pada anak
Periode emas dan kritis pada anakPeriode emas dan kritis pada anak
Periode emas dan kritis pada anakFajar Firdausi
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanPerkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanBarna Yudha SutanMudo
 
Ppt tumbang anak, gangguan Tumbuh kembang Anak
Ppt tumbang anak, gangguan Tumbuh kembang AnakPpt tumbang anak, gangguan Tumbuh kembang Anak
Ppt tumbang anak, gangguan Tumbuh kembang AnakIhsan Muhammad
 
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balitaPertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balitaVia Dewi Syahara
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiZulfa Meizanita
 
perkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddlerperkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddlerJuEnn NaRa
 

La actualidad más candente (20)

Deteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangDeteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbang
 
25 sdidtk
25 sdidtk25 sdidtk
25 sdidtk
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
 
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahAnalisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
 
Perkembagan anak usia 0-5 tahun
Perkembagan anak usia 0-5 tahunPerkembagan anak usia 0-5 tahun
Perkembagan anak usia 0-5 tahun
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembang
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembang
 
Perkembangan anak usia 3-5 tahun
Perkembangan anak usia 3-5 tahunPerkembangan anak usia 3-5 tahun
Perkembangan anak usia 3-5 tahun
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembang
 
Tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakTumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak
 
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangPpt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
 
Periode emas dan kritis pada anak
Periode emas dan kritis pada anakPeriode emas dan kritis pada anak
Periode emas dan kritis pada anak
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanPerkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
 
Ppt tumbang anak, gangguan Tumbuh kembang Anak
Ppt tumbang anak, gangguan Tumbuh kembang AnakPpt tumbang anak, gangguan Tumbuh kembang Anak
Ppt tumbang anak, gangguan Tumbuh kembang Anak
 
Tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakTumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Konsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,pptKonsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,ppt
 
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balitaPertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
 
perkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddlerperkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddler
 

Destacado

32487 المؤتمر العلمي الأول
32487 المؤتمر العلمي الأول32487 المؤتمر العلمي الأول
32487 المؤتمر العلمي الأولالخال العربي
 
Makalah hypertiroid
Makalah hypertiroidMakalah hypertiroid
Makalah hypertiroidyohanes meor
 
Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarWarnet Raha
 
Heterogeneous Domains’ e-Business Transactions Interoperability with the use ...
Heterogeneous Domains’ e-Business Transactions Interoperability with the use ...Heterogeneous Domains’ e-Business Transactions Interoperability with the use ...
Heterogeneous Domains’ e-Business Transactions Interoperability with the use ...Sotiris Koussouris
 

Destacado (8)

32487 المؤتمر العلمي الأول
32487 المؤتمر العلمي الأول32487 المؤتمر العلمي الأول
32487 المؤتمر العلمي الأول
 
Makalah hypertiroid
Makalah hypertiroidMakalah hypertiroid
Makalah hypertiroid
 
Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benar
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benar
 
Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benar
 
Heterogeneous Domains’ e-Business Transactions Interoperability with the use ...
Heterogeneous Domains’ e-Business Transactions Interoperability with the use ...Heterogeneous Domains’ e-Business Transactions Interoperability with the use ...
Heterogeneous Domains’ e-Business Transactions Interoperability with the use ...
 
Wiwi dan aisyah (cara menyusui yg benar)
Wiwi dan aisyah (cara menyusui yg benar)Wiwi dan aisyah (cara menyusui yg benar)
Wiwi dan aisyah (cara menyusui yg benar)
 

Similar a penyimpanan pada pertumbuhan anak

Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdfIlmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdfLASMIHASTRINA1
 
Kb1 konsep dasar tumbuh kembang
Kb1 konsep dasar tumbuh kembangKb1 konsep dasar tumbuh kembang
Kb1 konsep dasar tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Panduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdf
Panduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdfPanduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdf
Panduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdfTiaraNeliNoviyanti
 
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danModul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danpjj_kemenkes
 
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfscribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfHerman673394
 
SDIDTK_dr.Anin,Sp.A.pptx
SDIDTK_dr.Anin,Sp.A.pptxSDIDTK_dr.Anin,Sp.A.pptx
SDIDTK_dr.Anin,Sp.A.pptxkirrana1
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxJulfiana Mardatillah
 
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh KembangKebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh KembangAlninda Hutami
 
Kb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakKb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakpjj_kemenkes
 
POWER POINT BUK NURUL.pptx
POWER POINT BUK NURUL.pptxPOWER POINT BUK NURUL.pptx
POWER POINT BUK NURUL.pptxmega925747
 
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarPBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarAulia Amani
 
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAKLaporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAKVina Widya Putri
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
karakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia dinikarakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia diniREISA Class
 

Similar a penyimpanan pada pertumbuhan anak (20)

Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdfIlmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
Ilmu Gizi pada 1000 HPK_lengkap MOOC_21 Okt 2020.pdf
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
 
Lp tumbang
Lp tumbangLp tumbang
Lp tumbang
 
Kb1 konsep dasar tumbuh kembang
Kb1 konsep dasar tumbuh kembangKb1 konsep dasar tumbuh kembang
Kb1 konsep dasar tumbuh kembang
 
Panduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdf
Panduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdfPanduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdf
Panduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdf
 
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan danModul 2 kb 1 pertumbuhan dan
Modul 2 kb 1 pertumbuhan dan
 
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfscribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
 
SDIDTK_dr.Anin,Sp.A.pptx
SDIDTK_dr.Anin,Sp.A.pptxSDIDTK_dr.Anin,Sp.A.pptx
SDIDTK_dr.Anin,Sp.A.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
 
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh KembangKebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
 
Kb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakKb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anak
 
POWER POINT BUK NURUL.pptx
POWER POINT BUK NURUL.pptxPOWER POINT BUK NURUL.pptx
POWER POINT BUK NURUL.pptx
 
Anak
AnakAnak
Anak
 
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarPBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
 
Bentuk jurnal penelitian
Bentuk jurnal penelitianBentuk jurnal penelitian
Bentuk jurnal penelitian
 
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAKLaporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembang
 
Tk.001
Tk.001Tk.001
Tk.001
 
karakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia dinikarakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia dini
 

Más de REISA Class

Antibiotika resistensi
Antibiotika resistensiAntibiotika resistensi
Antibiotika resistensiREISA Class
 
perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafREISA Class
 
jenis kulit dan produksi
jenis kulit dan produksijenis kulit dan produksi
jenis kulit dan produksiREISA Class
 
gastritis (magh)
gastritis (magh) gastritis (magh)
gastritis (magh) REISA Class
 
pengantar kkewarganegaraan
pengantar kkewarganegaraanpengantar kkewarganegaraan
pengantar kkewarganegaraanREISA Class
 
Anatomy and embryology of the eye 2011
Anatomy and embryology of the eye 2011Anatomy and embryology of the eye 2011
Anatomy and embryology of the eye 2011REISA Class
 
perawakan-pendek
perawakan-pendekperawakan-pendek
perawakan-pendekREISA Class
 
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDParameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDREISA Class
 
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuanperbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuanREISA Class
 
mengukur pertumbuhan anak
mengukur pertumbuhan anakmengukur pertumbuhan anak
mengukur pertumbuhan anakREISA Class
 
Ciri bayi normal
Ciri bayi normalCiri bayi normal
Ciri bayi normalREISA Class
 
Menyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anakMenyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anakREISA Class
 
Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)REISA Class
 
Panduan yankes - bayi berat lahir berbasis perlindungan anak
Panduan yankes - bayi berat lahir berbasis perlindungan anakPanduan yankes - bayi berat lahir berbasis perlindungan anak
Panduan yankes - bayi berat lahir berbasis perlindungan anakREISA Class
 
Perkembangan dan pertumbuhan bayi
Perkembangan dan pertumbuhan bayiPerkembangan dan pertumbuhan bayi
Perkembangan dan pertumbuhan bayiREISA Class
 

Más de REISA Class (20)

sindrom down
sindrom downsindrom down
sindrom down
 
Antibiotika resistensi
Antibiotika resistensiAntibiotika resistensi
Antibiotika resistensi
 
perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syaraf
 
jenis kulit dan produksi
jenis kulit dan produksijenis kulit dan produksi
jenis kulit dan produksi
 
lipid
lipidlipid
lipid
 
gastritis (magh)
gastritis (magh) gastritis (magh)
gastritis (magh)
 
pengantar kkewarganegaraan
pengantar kkewarganegaraanpengantar kkewarganegaraan
pengantar kkewarganegaraan
 
Anatomy and embryology of the eye 2011
Anatomy and embryology of the eye 2011Anatomy and embryology of the eye 2011
Anatomy and embryology of the eye 2011
 
Cacing
CacingCacing
Cacing
 
perawakan-pendek
perawakan-pendekperawakan-pendek
perawakan-pendek
 
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDParameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
 
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuanperbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
mengukur pertumbuhan anak
mengukur pertumbuhan anakmengukur pertumbuhan anak
mengukur pertumbuhan anak
 
Ciri bayi normal
Ciri bayi normalCiri bayi normal
Ciri bayi normal
 
Menyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anakMenyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anak
 
Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)
 
Panduan yankes - bayi berat lahir berbasis perlindungan anak
Panduan yankes - bayi berat lahir berbasis perlindungan anakPanduan yankes - bayi berat lahir berbasis perlindungan anak
Panduan yankes - bayi berat lahir berbasis perlindungan anak
 
Perkembangan dan pertumbuhan bayi
Perkembangan dan pertumbuhan bayiPerkembangan dan pertumbuhan bayi
Perkembangan dan pertumbuhan bayi
 
Imd
ImdImd
Imd
 

Último

Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 

Último (20)

Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

penyimpanan pada pertumbuhan anak

  • 1. KULIAH PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unair RSU Dr. Soetomo Surabaya 1
  • 2. Continuing Education XXXVI Korespondensi : Abstrak Penyimpangan tumbuh kembang anak adalah keadaan proses pertumbuhan dan perkembangan yang tidak wajar atau terganggu/terhambat, bisa terjadi pada tahap intra uterine, kelahiran dan pasca lahir.Walaupun proses pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung secara simultan, untuk memudahkan para petugas kesehatan, tolok ukur penyimpangan pertumbuhan dibedakan dari tolok ukur perkembangan. Deteksi dini penyimpangan sangat penting untuk dapat melakukan intervensi secara tepat guna sehingga proses tumbuh kembang selanjutnya dapat berlangsung optimal. Perkembangan terlambat yang akan dibahas dalam makalah adalah kasus gagal tumbuh, keterlambatan pada kemampuan bicara dan motorik yang sering ditemukan di klinik tumbuh kembang anak. Kata kunci: penyimpangan tumbuh kembang, FTT, keterlambatan bicara Abstract Deviation in growth and development is related to disorders of the processes occur during intra uterine, birth and after birth.Growth and development of a child is a simultaneous process, but parameters could be distinguished in practical approach to detect and to be intervened earlier. Focus on failure to thrive, speech and motoric delay as the more prevalent cases in Growth & Development clinic will be discussed in depth. Key words: Growth and Developmental deviation, FTT (Failure to thrive) ,speech delay. Pendahuluan Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan pada anak merupakan tema global utama dalam pelayanan kesehatan anak secara modern. Dalam kurun waktu lebih dari 20 tahun terakhir telah dilaksanakan diberbagai negara maju, dan semakin meningkatnya jumlah negara-negara berkembang yang menjalankan program untuk mengidentifikasi kelainan pada anak. Kegiatan deteksi dimaksudkan untuk penapisan / penjaringan adanya penyimpangan tumbuh kembang anak, dan pengkajian faktor risiko yang mempengaruhi sehingga tindakan intervensi dapat dilakukan sedini mungkin. Untuk melaksanakan deteksi secara baik diperlukan pengetahuan tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anak yang wajar/normal (tidak menyimpang) dahulu, kemudian disusul pengetahuan untuk mengenali penyimpangan yang bisa terjadi pada proses tumbuh kembang anak.1,2,3. Di bidang kedokteran terdapat kecenderungan para ahli memfokuskan diri pada keahlian khusus yang begitu sempit sehingga seringkali melupakan sasaran pelayanan secara utuh dan menyeluruh (holistik) pada penderitanya. Padahal menurut etik kedokteran yang terpenting adalah ditujukan pada bagaimana mengupayakan hal yang terbaik untuk penderita, sehingga diperlukan pendekatan multidisipliner yang kompak untuk mencapainya. Persamaan pengertian dan bahasa yang dipergunakan dalam pendekatan multidisiplin tata laksana pada penyimpangan tumbuh kembang anak merupakan prasyarat dalam pelayanan kesehatan anak di era millenium ini. Pelayanan kesehatan anak secara komprehensif yaitu preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif sudah harus diterapkan oleh semua subdivisi bidang ilmu guna mencapai kualitas hidup anak PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK 2 Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
  • 3. Continuing Education XXXVI untuk menjadi manusia yang berkualitas optimal. Pada kesempatan kali ini diharapkan para petugas kesehatan dapat memahami tentang penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak agar pada kesempatan pelatihan deteksi dini yang sudah dicanangkan di Jawa Timur akan lebih mudah penerapannya. Masalah Penyimpangan Tumbuh Kembang Sesuai dengan definisi proses tumbuh (pertumbuhan) yaitu perobahan ukuran fisik dan struktur tubuh, dan proses kembang (perkembangan) yaitu perobahan fungsi dan pematangan organ, psikomotor, dan perilaku anak dari tahap intra uterine hingga dewasa. Oleh karena itu yang dimaksud penyimpangan tumbuh kembangpun perlu ditelaah masalahnya dari proses yang berlangsung sejak intra uterine hingga dewasa pula. Dalam praktek pelayanan kesehatan anak, masalah penyimpangan tumbuh kembang secara praktis dapat dibagi 2 yaitu : 1. Penyimpangan pertumbuhan dengan menggunakan tolok ukur pertumbuhan.: Ukuran tubuh (anthropometri) dan bentuk morfologi yang menyimpang dari normal. 2. Penyimpangan perkembangan dengan menggunakan tolok ukur perkembangan a). Motorik kasar b). Motorik halus c). Kepribadian sosial d). Bahasa Telah diketahui bersama bahwa pada kurva distribusi normal dari Gauss terdapat kelompok mayoritas dalam batas normal, kemudian terdapat kelompok yang menyimpang lambat atau cepat (gambar1). Begitu pula perkembangan yang dibandingkan dengan milestones baku (standard). PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK 3 Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
  • 4. Continuing Education XXXVI Keterangan : s.d. standart deviasi atau S.D. Standart Deviasi Dengan tolok ukur yang ada misalnya dengan menggunakan instrumen Denver II dapat dinilai penyimpangan yang terdapat pada sekelompok anak dalam proses tumbuh kembangnya (pada lampiran). Walaupun pada hakekatnya proses pertumbuhan dan perkembangan anak itu berlangsung secara simultan (bersama-sama dan bertahap), akan tetapi dalam sistematika prosedur menetapkan penilaian menuju diagnosis perlu difokuskan pada pertumbuhan dahulu kemudian pada perkembangannya juga. Masalah penyimpangan tumbuh kembang anak yang terjadi dimasyarakat memang sangatlah bervariasi, sebagai ilustrasi dapat dikaji sepuluh macam kasus yang terbanyak ditemukan pada penderita baru rawat jalan klinik Tumbuh Kembang RS Dr.Soetomo tahun 2005 (tabel 1).4 Tabel 1. Urutan 10 macam kasus terbanyak penderita rawat jalan baru klinik tumbuh kembang anak dan remaja , Unit Rawat jalan RSU Dr.Soetomo 2005 No Diagnosis Jumlah kasus 1. Developmental delay 205 2. Speech delay 190 3. Motoric delay 133 4. Down Syndrome 45 5. Cerebral palsy 33 6. Microcephaly 22 7. Autism / ADHD 20 8. Epilepsy 14 9. Hydrocephalus 13 10. Mental Retardation 12 Dikutip dari Irmawati M, Listyandarini H. Jumlah penderita baru rawat jalan Klinik Tumbuh Kembang Anak RSU Dr.Soetomo Surabaya tahun 2005. ( belum dipublikasi ). PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK 4 Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
  • 5. Continuing Education XXXVI Data yang dipakai dalam referensi perencanaan Program Nasional Bagi Anak Indonesia 2015 menggambarkan besarnya masalah dalam prevalensi kelainan struktur organ dan disabilitas fungsi tubuh dapat dilihat pada tabel 2 dan 3.5 Tabel 2 .Prevalensi Disabilitas Fungsi Tubuh pada Anak (dalam persen) Jenis Disabilitas Fungsi Kelompok Umur Tubuh < 1 tahun 1 – 4 tahun 5 – 14 tahun Mental 1,0 3,0 2,4 Sensorik dan nyeri 1,0 1,3 1,8 Bicara dan suara - 3,0 0,6 Kardiovaskuler,hematologi, 16,7 11,6 5,7 imunologi dan pencernaan Pencernaan, metabolisme 15,2 19,6 18,1 dan endokrin Urogenital dan reproduksi - 0,1 0,4 Neuromuskuloskeletal dan - 0,3 0,1 pergerakan Sumber : PNBAI 2015 th. 2004.(Survai Kesehatan Nasional 2001) Tabel 3.Prevalensi Kelainan Struktur Organ pada Anak Jenis Kelainan Struktur Kelompok Umur Organ < 1 tahun 1 – 4 tahun 5 – 14 tahun Sistim Syaraf - - 0,1 Mata dan telinga 1,0 1,5 1,4 Pembentukan suara 1,5 0,5 0,7 Kardiovaskuler, imunologi, - 0,1 0,3 dan sistem pernafasan Pencernaan, metabolisme dan - 0,3 0,5 endokrin Sistem Urogenital - 0,1 0,2 Kulit, kuku dan rambut 0,5 1,0 0,8 Sumber : PNBAI 2015, tahun 2004. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kes.RI. (2002) Survei Kesehatan Nasional 2001. Laporan SKRT 2001 : Studi Morbiditas dan Disabilitas Sedangkan data lain yang dapat dipakai untuk menggambarkan masalah penyimpangan Tumbuh Kembang adalah murid-murid yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa(SLB). Dari 875 Sekolah Luar Biasa di Indonesia terdapat 52 sekolah khusus tuna netra, 106 sekolah khusus untuk tuna rungu, 15 sekolah khusus tuna grahita, 12 untuk tuna laras, 5 untuk bagi tuna ganda, dan 517 untuk melayani anak dengan berbagai kekurangan. Pada tabel 4 menunjukkan gambaran jumlah siswa SLB (Depdiknas.2001) PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK 5 Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
  • 6. Continuing Education XXXVI Tabel 4. Jumlah Sekolah dan siswa Sekolah Luar Biasa Negeri Swasta Jumlah SEKOLAH 419 868 1.287 SLB 38 837 875 SD LB 228 0 228 Sekolah Terpadu 153 31 184 SISWA 13.904 35.743 49.647 SLB 3.162 35.665 38.827 SD LB 9.868 0 9.868 Sekolah Terpadu 874 78 952 Sumber : PNBAI 2015,Th. 2004, Statistik Pendidikan Luar Biasa Tahun 2001, Depdiknas. Penyimpangan Pertumbuhan anak 1,6,7,8,9 Penyimpangan pertumbuhan anak dapat diketahui dengan cara pemantauan dan pemeriksaan seksama sejak kehamilan misalnya dengan memperhatikan kenaikan berat badan ibu setiap bulan dan USG untuk kemungkinan kelainan organik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai tanda adanya penyimpangan pertumbuhan, perlu dideteksi secara teliti. a. Bentuk tubuh , ukuran, simetris atau tidak : kepala (fontanella, pembengkakan ), muka (posisi mata,bentuk palpebra, pupil, lensa, telinga, bentuk mandibula, maxilla, hidung dan bibir), dada/thorax, jarak puting susu, umbilicus, otot perut, vertebra scoliosis/kyphosis, spina dan posisi serta adanya anus. Pada remaja; bentuk dan ukuran genitalia,payu dara, rambut pubis dan axilla. b. Anthropometri : Ukuran tinggi/panjang badan, berat badan, lingkaran kepala,lingkaran lengan, lingkaran dada, panjang lengan/tungkai. Data-data pengukuran yang dilakukan dengan tepat dan benar diplot dan dibandingkan dengan standard yang sudah disepakati untuk negara bersangkutan atau oleh WHO untuk digunakan. c. Gagal tumbuh (Failure to thrive) Terminologi ini sekarang disebut juga sebagai Growth Deficiency didefinisikan sebagai melambatnya kecepatan tumbuh yang mengakibatkan garis pertumbuhan memotong 2 garis persentil pertumbuhan dibawahnya pada kurva pertumbuhan anak (gambar 3). PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK 6 Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
  • 7. Continuing Education XXXVI FTT FTT : Failure to Thrive Gagal tumbuh bukanlah suatu penyakit akan tetapi suatu tanda dari keadaan galur (pathway) umum dari banyak masalah medik, psikososial dan lingkungan yang mengakibatkan pertumbuhan yang terhambat pada anak. Walaupun konsep awal gagal tumbuh diklasifikasikan sebagai organik dan non organik, akan tetapi sekarang telah difahami bahwa gagal tumbuh merupakan interaksi antara lingkungan dengan kesehatan anak, perkembangan dan perilaku. Evaluasi pada anak dengan pertumbuhan yang lambat atau tidak tumbuh sama sekali, merupakan tantangan bagi kemampuan dokter anak untuk secara simultan mengevaluasi informasi biomedik dan psikososial yang didapatkan melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik. Masalah yang penting adalah pada tahap penegakkan diagnosis, karena kondisi anak bisa saja dalam penyakit yang gawat atau dalam keadaan kegawatan lingkungan psikososial. Akan tetapi kebanyakan kasus gagal tumbuh disebabkan oleh gizi yang tidak adekuat dikarenakan faktor biologi dan lingkungan yang tidak saling menunjang sehingga menyulitkan tercapainya status gizi yang baik. Dalam buku Lange Current Pediatric Diagnosis& Treatment (2005) tercantum 3 pola Growth deficiency sebagai berikut: Tipe I. Berat badan lebih tertekan daripada tinggi badan, lingkaran kepala tidak terganggu pertumbuhannya. - Umumnya karena masukan kalori tidak cukup, pengeluaran kalori yang berlebihan, masukan kalori yang berlebihan, atau ketidak mampuan PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK 7 Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
  • 8. Continuing Education XXXVI tubuh perifer menggunakan kalori. Kebanyakan kasus merupakan akibat dari kegagalan pada penyampaian (delivery) kejaringan yang dituju. - Kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor kemiskinan, kesenjangan hubungan pengasuh dan anak, pola makan yang abnormal atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Tipe II. Ditandai oleh tubuh kecil yang proporsional, lingkaran kepala dalam batas normal. - Berkaitan dengan faktor genetik pada perawakan pendek,endokrinopati, pertumbuhan lambat konstitusional, penyakit jantung atau ginjal, displasia tulang. Tipe III.Ditandai oleh ketiga parameter (tinggi, berat dan lingkaran kepala)dibawah normal - Tipe ini berkaitan dengan Susunan Syaraf Pusat yang abnormal, defek pada khromosom, dan gangguan perinatal. Penyimpangan perkembangan anak 10,11,12 Penilaian perkembangan anak meliputi identifikasi dini masalah-masalah perkembangan anak dengan screening (skrining/penapisan/penjaringan) dan surveillance ukuran standard atau non standard, yang juga digabungkan dengan informasi tentang perkembangan sosial, riwayat keluarga, riwayat medik dan hasil pemeriksaan mediknya10. Penyimpangan perkembangan biasanya dibahas bersama-sama dengan penyimpangan perilaku dalam bab yang sama, dengan kelainan yang sangat luas variasinya. Tolok ukur perkembangan meliputi motorik kasar, halus, berbahasa, perilaku sosial dipakai dalam skrining pada Denver Developmental Screening Test (DDST) dan Denver II misalnya. Sedangkan untuk IQ(Intelligence Qotient, SQ (Social Qotient),EQ (Emotional Qotient) yang dilakukan oleh para psikolog diperlukan untuk menetapkan batas-batas kemampuan kurang, normal, atau berbakat (pada gifted children), pada test pemilihan sekolah/pendidikan yang tepat (placement test). atau semacam fit and proper test pada orang dewasa. Dikatakan terdapat penyimpangan perkembangan apabila kemampuan anak tidak sesuai dengan tolok ukur (milestones) anak normal. Dalam survai diperoleh dari informasi kepedulian orang tua terhadap perkembangan dan perilaku anaknya. Kategori kepedulian orang tua dalam deteksi penyimpangan perkembangan anak : 1. Emosi dan perilaku 2. Berbicara dan berbahasa 3. Ketrampilan sosial dan menolong diri sendiri 4. Motorik kasar 5. Motorik halus 6. Membandingkan dengan lingkungan 7. Masalah anak yang orang tuanya tidak mengeluh PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK 8 Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
  • 9. Continuing Education XXXVI Tatalaksana Penyimpangan Tumbuh kembang 1).Anamnesa • Keluhan orang tua dan riwayat tumbuh kembang (lisan dan tertulis/ kuesioner skrining perkembangan anak) 2).Pemeriksaan • Observasi dan pemeriksaan (bentuk muka, tubuh, tindak tanduk anak, hubungan anak dengan orang tuanya/pengasuhnya, sikap anak terhadap pemeriksa). • Pengukuran anthropometri : Rutin :Tinggi badan, berat badan, lingkaran kepala, lingkaran lengan. Atas indikasi : Lingkaran dada, panjang lengan (armspan), panjang tungkai, tebal kulit (skinfold). 3).Penilaian pertumbuhan Plot pada kurva pertumbuhan yang sesuai dengan standard yang dipakai: 1. PB /U, PB/BB,BB/U à NCHS/CDC 2000 2. BB/U à KMS – WHO 3. Lingkaran kepala Nellhaus 4. Lingkaran lengan (Depkes RI) 5. Lingkaran dada, panjang lengan/tungkai :buku referens Untuk anak normal ataukah untuk keadaan khusus (Sindroma Down atau Achondroplasia), Kartu Menuju Sehat/Buku KIA. 4). Penilaian maturitas Pertumbuhan pubertas (Tanner) : Anak perempuan (payu dara, haid, rambut pubis) Anak laki-laki ( testis, penis, rambut pubis) Umur tulang (bone age). 5). Penilaian perkembangan : Skrining dengan instrumen Denver II, Munchen, Bayley , Stanford Binnet atau lainnya. Pilihlah test yang paling dikuasai oleh pemeriksa. 6). Pemeriksaan lain yang diperlukan atas indikasi : Radiologi :Umur Tulang ( Bone Age), Foto tengkorak, CT scan/MRI. Laboratorium : Darah(umum atau hormonal), urine tergantung penyakit atau kelainan organik yang mendasari. Fungsi Pendengaran (TDD) Fungsi Penglihatan(TDL), Funduskopi,Lapang pandang Pemeriksaan otot (EMG). PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK 9 Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
  • 10. Continuing Education XXXVI 7). Klasifikasi / Diagnosis Kerja : Setelah dilakukan skrining kemudian perlu ditetapkan apakah anak termasuk kategori Normal atau menyimpang ( terlambat atau terlalu cepat dibandingkan dengan standard/milestones) 8). Rujukan : Menetapkan indikasi rujukan.: Kemana ? Persiapan apa saja ? Apabila penderita tidak bisa dikirim ? Penggunaan telemedicine? Perlu dipersiapkan pada intervensi/tindakan invasif: Information for consent dan disusul dengan informed consent ? Contoh kasus : I. Gagal Tumbuh (Failure to Thrive)7,8,9 A. Evaluasi awal : Anamnes dan pemeriksaan fisik untuk identifikasi penyebabnya Fokus pada kelainan tubuh yang sering menyebabkan termasuk kekerasan dan penelantaran anak. Riwayat kelahiran : Hasil skrining neonatus, IUGR, anoxia, infeksi Kongenital. Makanan dan gizi : Kesukaran menelan, mengunyah, menelan. Pola makan (ASI, formula, PASI, makanan padat) Buang air besar & kencing : Diare, konstipasi, muntah, kesukaran kencing. Pola Pertumbuhan : Gunakan kurva pertumbuhan KMS / NCHS Infeksi berulang, Masuk Rumah Sakit, faktor resiko HIV. Riwayat perkembangan Faktor sosial dan keluarga : komposisi keluarga, status ekonomi, dukungan, stres, penyakit keturunan, berat badan dan tinggi badan keluarga lainnya. B. Evaluasi Lanjut: - Catatan diet ( kalori, protein,mikronutrien,dan pola makan) selama 3 hari secara prospektif. - Pemeriksaan laboratorium atas indikasi : pemeriksaan feces untuk Malabsorpsi pada diare (clini test untuk karbohidrat, floating test untuk lemak), proteinuria pada sindroma nefrotik - Muntah-muntah yang menjurus pada penyebab : gastrointestinal, metabolik, neurologik, infeksi dan ginjal. - Waktu untuk evaluasi tergantung berat ringannya gejala dan tingkatan gagal tumbuh. C. Pengobatan : - Sasaran pengobatan adalah diet dan pola makan anak, perkembangan anak, ketrampilan pengasuhnya, dan penyakit organik yang ditemukan. - Diet dengan kalori tinggi 150% dari kebutuhan kalori/BB ideal/hari PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK 10 Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
  • 11. Continuing Education XXXVI - Pemantauan secara ketat selama 1-2 minggu pertama, dan memperhatikan kenaikan berat badan yang dicapai. - Diperlukan pendampingan ahli gizi, kerja sama dengan tenaga lulusan Akademi Gizi bisa berperan membantu keberhasilan pengobatan - Stimulasi perkembangan anak harus diajarkan pada orang tua yang kurang memahami cara-caranya. Dukungan moril untuk pengasuh agar konsisten dalam mengasuh anak dengan gagal tumbuh membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Perbaikan nutrisi terlambat dapat mempengaruhi jangka panjang kondisi anak. - Untuk menjamin perbaikan holistik mungkin dapat diupayakan suatu tempat penitipan anak sementara (day care) II. Terlambat Bicara (Speech Delay) 11,12 A. Evaluasi awal : Anamnesa dan pemeriksaan fisik untuk identifikasi penyebabnya,catatan hasil skrining neonatus sampai usia 3 bulan untuk kecurigaan adanya gangguan pendengaran, kejadian frekuensi sakit telinga/mengeluarkan cairan atau trauma karena kekerasan - Penggunaan alat skrining awal kemampuan berbahasa. - Test Daya Dengar., dengan ELMS (Early Language Milestone Scale) B. Evaluasi lanjut : - Pemeriksaan audiologi oleh konsultan ahli THT yang berpengalaman. - Pemeriksaan yang berkaitan dengan kelainan pada syaraf : EEG atau CT Scan /MRI atas indikasi apabila terdapat riwayat kejang, asfiksia, dan infeksi pada SSP. - Pemeriksaan adanya kelainan perilaku anak (Autism /ADHD) - Identifikasi dan rujukan C. Diagnosis Menetapkan klasifikasi penyimpangan berbahasa/bicara : Ekspresif, Reseptif dan Kesukaran bicara: biasanya merupakan efek jangka pendek dan jangka panjang OM(otitis media)à pada usia sampai 2 tahun. D. Intervensi/ Pengobatan 1). Konservatif 2). Aktif terhadap keadaan yang akut, bila keadaan tenang dianjurkan ke Rumah Sakit yang pelayanan sudah lengkap dengan speech therapy (terapi wicara) 3).Pada Autism / ADHD perlu secara multidisiplin dengan Pskolog dan Psikiater dan Rehabilitasi Medik, serta peningkatan interaksi anak dengan orang tuanya. 4). Konseling apabila diperlukan Alat Bantu Dengar. PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK 11 Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
  • 12. Continuing Education XXXVI Kesimpulan Penyimpangan Tumbuh kembang anak dapat terjadi dalam kurun waktu proses pertumbuhan dan perkembangan berlangsung sejak intra uteriine hingga dewasa. Faktor-faktor yang berpengaruh adalah faktor genetik, dan lebih banyak dipengaruhi oleh Faktor lingkungan dan peyakit-penyakit yang dialami anak. Deteksi dini dan intervensi yang tepat guna, dapat mengoptimalkan kualitas Tumbuh Kembang anak selanjutnya. Gagal tumbuh dan pengobatannya memerlukan pendekatan multidisipliner. Keterlambatan berbahasa merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian lebih banyak karena kasusnya kompleks dan dampak pada masalah komunikasi perlu dicegah. Daftar Pustaka 1. Narendra M.B. Deteksi Dini dan Tindak Lanjut Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak. Disampaikan pada Simposium Deteksi Dini Tumbuh kembang Anak Nasional. Bandung, 2004. 2. Narendra M.B. Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh kembang Anak. Disampaikan Pelatihan Stimulasi dan deteksi dini Tumbuh kembang Balita. Surabaya, 2005. 3. Brayden R.M., Daley M.F., Brown J.M. Ambulatory & Community Pediatrics. In: Hay W.M, Levin M.J, Sondheimer J.M, Deterding R.R. Eds. Current Pediatric Diagnosis & Treatment.17thed. New York, The McGraw-Hill Co.; 2005: 227-47. 4. Irmawati M, Listyandarini H. Jumlah penderita baru rawat jalan Klinik Tumbuh Kembang Anak RSU Dr.Soetomo Surabaya tahun 2005. ( belum dipublikasi ). 5. Kelompok Kerja Penyusunan PNBAI 2015. Buku II Naskah Akademis. Dalam: Kelompok Kerja Penyusunan PNBAI 2015. Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI}. Jakarta, Bappenas; 2004:44. 6. Goldson E, Reynolds A. Child Development & Behavior. Dalam: Hay W.M, Levin M.J, Sondheimer J.M, Deterding R.R. Ed. Current Pediatric Diagnosis & Treatment. Edisi ke-17. New York, The McGraw-Hill Companies, Inc; 2005:66-93. 7. Frank D. Failure to Thrive. Dalam: Parker S, Zuckerman B. Ed. Behavioral and Developmental Pediatrics. Boston, Little, Brown and Company; 1995: 134-9. 8. Glascoe FP. Developmental Screening. Dalam: Behavioral and Developmental Pediatrics. Boston, Little, Brown and Company; 1995: 25-9. 9. Gahagan S. Failure to Thrive : A consequence of Undernutrition. Pediatr in Review; 2006(27): 1-11 10. Needlman RD. Developmental Assessment. Dalam: Behrman, Kliegman, Jenson Ed. Nelson’s Textbook of Pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia, Saunders co; 2004: 62-6. PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK 12 Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
  • 13. Continuing Education XXXVI 11. Chase C. Hearing Loss and Development: A Neuropsychologic Perspective. Dalam: Eavey RD, Klein JO. Ed. Hearing Loss in Childhood: A Primer. Ross Conference on Pediatric Research ke102. Ohio, Ross lab; 1992: 88-94. 12. Sukmawardani M, Wiyarni, Rufiati R, Kamil SA, Narendra M.B. Characteristic of Children with Speech delay in Dr.Soetomo Hospital Surabaya. 2005 (Masih dalam proses publikasi). PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK 13 Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
  • 14. Continuing Education XXXVI PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK 14 Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra
  • 15. Continuing Education XXXVI PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK 15 Irwanto, Ahmad Suryawan, Moersintowarti B.Narendra