Dokumen ini bermaterikan prinsip-prinsip utama untuk mengevaluasi dan meningkatkan pengendalian internal dalam organisasi. Selanjutnya, diharapkan dapat dipublikasikan dokumen yang tidak terpisahkan, yang bermaterikan Pedoman Pelaksanaan untuk Mengimplemetasikan Prinsip-2. Selamat membaca.
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
Mengevaluasi dan Meningkatkan Pengendalian Internal - Bagian 1
1. Evaluating and Improving Internal
Control in Organizations
(Mengevaluasi dan Meningkatkan
Pengendalian Internal dalam Organisasi)
Diterjemahkan dari publikasi IFAC dengan judul
“Evaluating and Improving Internal Control in
Organization
Fauzan Wahyuabdi
Inspektorat Utama BPK RI
2. Sumber
International Federation of Accountants
International Good Practice Guidance
Professional Accountants in Business Commitee
Final Pronouncement June 2012
Diunduh dari www.ifac.org
3. Materi
A. Pendahuluan
B. Mengapa Pengendalian Internal Penting
C. Prinsip Utama Mengevaluasi dan Meningkatkan
Pengendalian Internal
D. Pedoman Pelaksanaan dalam Mengimplementasikan
Prinsip
E. Definisi
4. 1. Pendahuluan
Mengapa sistem pengendalian internal (SPI) penting?
Sebagai salah satu perlindungan terbaik menghindari
kegagalan bisnis.
Pemicu penting bagi kinerja bisnis.
Tujuan : SPI mampu
memitigasi risiko dan
meningkatkan /menambahkan kesinambungan nilai
organisasi.
5. 1. Pendahuluan
Definisi pengendalian internal :
Merupakan bagian yang integral
Dari sistem tata kelola (governance) organisasi dan
kemampuan untuk mengelola risiko,
yang dipahami, dipengaruhi, dan secara aktif dipantau
oleh pimpinan, manajemen, dan personel lainnya
untuk meraih keuntungan dan menghindari hambatan
untuk mencapai tujuan organisasi
6. 1. Pendahuluan
Hubungan Governance (tata kelola), risk management
(manajemen risiko) , and internal control (PI)
Governance Risk management Internal control
7. 1. Pendahuluan
Keberhasilan/kesuksesan organisasi
Realize long-
Exploit and Internal term
manage risk control sustainable
performance
1. Bagaimana mengekploitasi/mengidentifikasi kemungkinan risiko yang akan
timbul.
2. Bagaimana organisasi menerapkan pengendalian internal.
3. Sebagai hasilnya, merealisasikan kinerja yang berkesinambungan dalam jangka
panjang.
8. 1. Pendahuluan
Peran Akuntan Profesional
Terkait dengan pengendalian internal pada suatu organisasi,
akuntan profesional terlibat dalam tahap-tahap:
Desain (designing)
Implementasi (implementation)
Operasi (operation)
Pemeriksaan (audit)
Evaluasi (evaluation)
Peningkatan (improvement)
9. 2. Mengapa Pengendalian Internal Penting?
PI merupakan aspek krusial dalam sistem pengelolaan
dan manajemen risiko organisasi.
PI merupakan dasar/fundamental untuk mendukung
pencapaian tujuan organisasi, dan menciptakan &
melindungi nilai para pemangku kepentingan.
10. 2. Mengapa Pengendalian Internal Penting?
Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal secara terus
menerus harus menjadi bagian utama dari suatu organisasi, pada
setiap tingkatan, dan pada seluruh operasi.
Ke depannya, Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal
dibutuhkan untuk mencakup perspektif yang lebih luas,
memperhatikan bahwa organisasi dipengaruhi oleh banyak
variabel, yang seringkali di luar kendali secara langsung.
Sumber : IFAC’s interviews with 25 key business leaders,
summarized in the brochure Integrating the Business Reporting
Supply Chain (2011),
11. 2. Mengapa Pengendalian Internal Penting?
Hasil survey IFAC’s Global Survey on Risk Management
and Internal Control (2011), pada lebih dari 600
respondent dari seluruh dunia dan beragam jenis
organisasi menunjukkan :
a) Perhatian yang lebih terhadap manfaat dari
mengimplementasikan RM dan SPI harus diciptakan;
dan
b) RM dan SPI seharusnya lebih baik untuk
diintegrasikan dalam pengelolaan organisasi secara
keseluruhan, strategi, dan operasi.
12. 2. Mengapa Pengendalian Internal Penting?
Hasil survey IFAC’s Global Survey on Risk Management and Internal
Control (2011), pada lebih dari 600 responden dari seluruh dunia dan
dari beragam jenis organisasi menunjukkan, menurut responden :
Sudah ada pemicu untuk mengintegrasikan MR dan SPI, namun
perangkat dan pedoman untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan keduanya secara benar-benar terintegrasi belum
sepenuhnya ada.
Saat ini, seringkali pedoman RM terpisah dengan pedoman PI.
Langkah pertama untuk memperkuat pedoman dalam area ini adalah
dengan mengkombinasikan pedoman yang terisah-pisah ke dalam satu
pedoman yang terintegrasi.
Membantu meningkatkan pemahaman umum bahwa RM dan PI adalah
suatu bagian integral dalam sistem pengelolaan organisasi yang efektif.
13. 2. Mengapa Pengendalian Internal Penting?
Maksud Penyusunan Pedoman
Meskipun telah banyak keberadaan rerangka kerja
pengendalian internal yang sehat, masih dimungkinkan
terjadinya kegagalan atau perlu peningkatan.
Pedoman ini sebagai pelengkap dari rerangka pengendalian
internal yang sudah ada.
Pedoman ini berfokus pada:
peran akuntan profesional dalam bisnis dan
bagaimana mereka dapat mendukung organisasi dalam
mengevaluasi dan meningkatkan pengendalian internal
sebagai suatu bagian yang utuh dari tata kelola organisasi,
manajemen risiko, dan sistem pengendalian internal.
14. 3. Prinsip Utama dalam Mengevaluasi dan
Meningkatkan Pengendalian Internal
Prinsip berikut menyajikan praktik terbaik untuk mengevaluasi
dan meningkatkan sistem pengendalian internal.
Namun demikian, tidak diformulasikan untuk mendesain dan
mengimplementasikan suatu sistem pengendalian internal.
Prinsip ini dapat digunakan untuk mengevaluasi dan
meningkatkan SPI dengan menyoroti beberapa area dimana
penerapan rerangka SPI seringkali mengalami kegagalan pada
kebanyakan organisasi.
15. 3. Prinsip Utama dalam Mengevaluasi dan
Meningkatkan Pengendalian Internal
Prinsip pengendalian internal berikut menunjukkan praktik yang baik untuk
mengevaluasi dan meningkatkan pengendalian internal.
1. Supporting Organizational Objective
2. Determining roles and responsibilities
3. Fostering a motivational culture
4. Linking to Individual Performance
5. Ensuring sufficient competency
6. Responding to risk
7. Communicating regularly
8. Monitoring and evaluating control
9. Providing transparency and accountability
16. 3. Prinsip Utama dalam Mengevaluasi dan
Meningkatkan Pengendalian Internal
=Uraian Prinsip=
1. PI seharusnya digunakan untuk mendukung pencapaian
tujuan operasional dengan mengelola risiko, patuh pada
peraturan/regulasi/kebijakan. Oleh karena itu, organisasi
harus menyatukan manajemen risiko sebagai bagian dari
PI dan mengintegrasikan keduanya dalam stau sistem
tata kelola.
2. Organisasi seharusnya menentukan peran dan kewajiban
dengan memperhatikan PI, termasuk bagi pimpinan,
manajemen pada semua tingkatan, pegawai, dan pihak
interna/eksternal lain, serta mengkoordinasikan mereka
secara keseluruhan,
17. 3. Prinsip Utama dalam Mengevaluasi dan
Meningkatkan Pengendalian Internal
=Uraian Prinsip=
3. Manajemen seharusnya mengembangkan budaya
organisasi yang memotivasi seluruh anggota organisasi
untuk bertindak, yang searah dengan strategi
manajemen risiko dan kebijakan PI yang ditetapkan
pimpinan untuk mencapai tujuan organisasi. Arahan
(tone) dan tindakan dari pimpinan merupakan bagian
yang kritikal.
4. Pimpinan dan manajemen harus mengkaitkan pencapaian
dari tujuan PI organisasi dengan tujuan kinerja individu.
Setiap pegawai harus bertanggung jawab terhadap
pencapaian tujuan PI organisasi yang diberikan
kepadanya.
18. 3. Prinsip Utama dalam Mengevaluasi dan
Meningkatkan Pengendalian Internal
=Uraian Prinsip=
5. Pimpinan, manajemen, dan seluruh pihak yang
terlibat dalam sistem tata kelola organisasi harus
memiliki kompetensi yang memadai, untuk
mencapai tanggung jawab atas PI yang berkaitan
dengan peran (tugas) yang dilakukan.
6. Pengendalian harus selalu didesain,
diimplementasikan, dan diterapkan untuk merespon
risiko-2 serta sebab-2 dan akibat-2 yang
ditimbulkannya.
19. 3. Prinsip Utama dalam Mengevaluasi dan
Meningkatkan Pengendalian Internal
=Uraian Prinsip=
9. Pimpinan, bersama dengan manajemen, harus
secara periodik, melaporkan kepada para pemangku
kepentingan mengenai profil risiko organisasi, serta
struktur dan kinerja faktual atas SPI organisasi.