SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
MAKALAH MATA KULIAH ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA

                  “ANGGOTA TATA SURYA”




                          Disusun oleh:

               1. Fitriyana (06091011039)

               2. Iftita Selviana (06091011013)

               3. Malisa Oktarina (06091011046)

               4. Sarwenda Desmilia(06081011024)




            PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

         FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

                  UNIVERSITAS SRIWIJAYA

                               2011
KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



       Puji dan syukur Tim Penyusun haturkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul “Anggota Tata Surya” ini dapat
terselesaikan sebagaimana mestinya. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada
seluruh pihak yang telah membantu kami demi terselesaikannya makalah ini.

       Selama ini kita berada di bumi, berpuluh-puluh tahun, sejak pertama kali
manusia diciptakan. Bumi adalah rumah kita, tempat kita tinggal. Namun sebenarnya
ada ruang yang lebih besar lagi dari bumi, ada ruang yang tak akan mampu dijangkau
oleh pemikiran kita, dan ada ruang yang berada sangat jauh dari tempat kita berada
sekarang. Seperti apa ruang itu? Apa saja yang ada di dalamnya? Hal inilah yang akan
kami bahas dalam makalah kali ini.

       Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini
berguna bagi siapa saja yang membacanya.



Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



                                                         Indralaya, September 2011




                                                               Tim Penyusun
ANGGOTA TATA SURYA



Pendahuluan

        Manusia telah menghuni bumi dalam waktu yang sangat lama. Bumi sudah
seperti rumah bagi manusia. Sejenak kita pasti berpikir bahwa bumi ini sudah sangat
luas. Namun ternyata, bumi hanyalah setitik kecil saja di alam semesta yang begitu luas
ini. Alam semesta sendiri tak terjangkau oleh kita. Ada ruang yang berjarak berapa
puluh ribu kilometer dari tempat kita berada, ada juga yang jaraknya puluhan bahkan
jutaan tahun cahaya, bahkan, ada ruang yang kita sendiri tidak tahu berapa jauh jaraknya
dari kita.

        Seandainya bumi adalah rumah kita, tentu kita memiliki tetangga. Lingkungan
tempat kita berada sekarang adalah Galaksi Bima Sakti (Milky Way). Kita memiliki
tetangga berupa sembilan planet, di galaksi tempat kita berada juga terdapat jutaan
bintang kecil dan satu bintang besar yang disebut matahari. Tetangga-tetangga kita yang
lain adalah sabuk asteroid, meteor, komet, satelit-satelit alami, serta planet-planet kerdil.

        Semua tetangga bumi itu, keseluruhan benda-benda langit yang terdapat di
galaksi kita itu, disebut tata surya.

        Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek
tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk
elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan
benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

        Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid,
empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan
tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu
kali di luar bagian yang terluar.

        Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah
Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta
km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan
Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang
diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada
lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di
sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.;
dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km),
Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).

       Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh
satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri
dari debu dan partikel lain.



Teori Terbentuknya Tata Surya

       Setelah sekian lama manusia mengamati keadaan luar bumi tempat kita berada,
akhirnya muncullah berbagai hipotesis tentang asal mula terbentuknya tata surya.
Beberapa di antara hipotesis itu adalah:

   1. Hipotesis Nebula

       Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-
       1772)[1] tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada
       tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace
       secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan
       Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata
       Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas
       yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi
       yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah
       tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari).
       Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin
       gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas
       tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet
dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir
   melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.



2. Hipotesis Planetesimal

   Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin
   dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan
   bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup
   dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan matahari. Kedekatan
   tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan
   bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari.
   Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang
   memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali,
   sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-
   benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar
   sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan
   membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet
   dan asteroid.



3. Hipotesis Pasang Surut Bintang

   Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada
   tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada
   matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah
   besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut
   bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun astronom
   Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu
   hampir tidak mungkin terjadi.[3] Demikian pula astronom Henry Norris Russell
   mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
4. Hipotesis Kondensasi

      Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang
      bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi
      menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar
      membentuk cakram raksasa.



   5. Hipotesis Bintang Kembar

      Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001)
      pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita
      berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah
      satunya    meledak     meninggalkan    serpihan-serpihan    kecil.    Serpihan   itu
      terperangkap    oleh   gravitasi   bintang   yang   tidak   meledak     dan   mulai
      mengelilinginya.



Anggota Tata Surya

   1. Planet

               Empat planet bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial planet)
      memiliki komposisi batuan yang padat, hampir tidak mempunyai atau tidak
      mempunyai satelit dan tidak mempunyai sistem cincin. Komposisi Planet-planet
      ini terutama adalah mineral bertitik leleh tinggi, seperti silikat yang membentuk
      kerak dan selubung, dan logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya.
      Tiga dari empat planet ini (Venus, Bumi dan Mars) memiliki atmosfer, semuanya
      memiliki kawah meteor dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi
      dan lembah pecahan. Planet yang letaknya di antara matahari dan bumi
      (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior.

               Pada bagian luar dari Tata Surya terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-
      satelitnya yang berukuran planet. Banyak komet berperioda pendek termasuk
beberapa Centaur, juga berorbit di daerah ini. Badan-badan padat di daerah ini
mengandung jumlah volatil (contoh: air, amonia, metan, yang sering disebut "es"
dalam peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih tinggi dibandingkan planet
batuan di bagian dalam Tata Surya.

      a. Merkurius

         Merkurius (0,4 SA dari matahari) adalah planet terdekat dari matahari
         serta juga terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tidak memiliki
         satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid yang
         diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi karena
         pengerutan pada perioda awal sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang
         hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari
         permukaannya karena semburan angin matahari. Besarnya inti besi
         dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan.
         Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi
         tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat
         oleh energi awal matahari.

      b. Venus

         Venus (0,7 SA dari matahari) berukuran mirip bumi (0,815 massa
         bumi). Dan seperti bumi, planet ini memiliki selimut kulit silikat yang
         tebal dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan memiliki aktivitas
         geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya
         sembilan kali lebih padat dari bumi. Venus tidak memiliki satelit.
         Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai
         400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah kaca yang
         terkandung di dalam atmosfer. Sejauh ini aktivitas geologis Venus
         belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet
         yang bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer
         Venus berasal dari gunung berapi.
c. Bumi

   Bumi (1 SA dari matahari) adalah planet bagian dalam yang terbesar
   dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi
   dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup.
   Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian
   dan juga merupakan satu-satunya planet yang diamati memiliki
   lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-
   planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup
   yang menghasilkan 21% oksigen. Bumi memiliki satu satelit, bulan,
   satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata Surya.

d. Mars

   Mars (1,5 SA dari matahari) berukuran lebih kecil dari bumi dan
   Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang
   kandungan utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang
   dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah
   retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang
   terus terjadi sampai baru belakangan ini. Warna merahnya berasal dari
   warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua satelit
   alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid
   yang terjebak gravitasi Mars.

e. Yupiter

   Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa
   dari gabungan seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah
   hidrogen dan helium. Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan
   timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai
   contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang
   diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar,
   Ganymede, Callisto, Io, dan Europa menampakan kemiripan dengan
planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas.
   Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran
   lebih besar dari Merkurius.

f. Saturnus

   Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki
   beberapa kesamaan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi
   atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter,
   planet ini hanya seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali
   massa bumi, membuat planet ini sebuah planet yang paling tidak padat
   di Tata Surya. Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini
   (dan 3 yang belum dipastikan) dua di antaranya Titan dan Enceladus,
   menunjukan activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja.
   Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu-
   satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup
   berarti.

g. Uranus

   Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet
   yang paling ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki
   kelainan ciri orbit. Uranus mengedari matahari dengan bujuran poros
   90 derajad pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin
   dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan
   energi panas. Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui, yang terbesar
   adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda.

h. Neptunus

   Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki
   17 kali massa bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini
   memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter atau
   Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang terbesar,
Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair. Triton
              adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah
              (retrogade). Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada
              orbitnya, yang disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki
              resonansi 1:1 dengan Neptunus.



2. Matahari

         Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen
  utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa
  yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa
  mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang
  dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk
  radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik.

         Dipercayai bahwa posisi matahari pada deret utama secara umum
  merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen
  yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang.
  Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen
  dari kecermelangan sekarang.

         Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I".
  Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta,
  sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen
  dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang
  "populasi II". Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium
  terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang
  generasi pertama punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi
  oleh unsur-unsur yang lebih berat ini.

         Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan
  bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas
yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan
   sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal.



3. Planet Kerdil

   a. Pluto dan Charon

          Pluto (rata-rata 39 SA), sebuah planet kerdil, adalah objek terbesar sejauh
      ini di Sabuk Kuiper. Ketika ditemukan pada tahun 1930, benda ini dianggap
      sebagai planet yang kesembilan, definisi ini diganti pada tahun 2006 dengan
      diangkatnya definisi formal planet. Pluto memiliki kemiringan orbit cukup
      eksentrik (17 derajat dari bidang ekliptika) dan berjarak 29,7 SA dari
      matahari pada titik prihelion (sejarak orbit Neptunus) sampai 49,5 SA pada
      titik aphelion.

          Tidak jelas apakah Charon, satelit Pluto yang terbesar, akan terus
      diklasifikasikan sebagai satelit atau menjadi sebuah planet kerdil juga. Pluto
      dan Charon, keduanya mengedari titik barycenter gravitasi di atas
      permukaannya, yang membuat Pluto-Charon sebuah sistem ganda. Dua
      satelit yang jauh lebih kecil Nix dan Hydra juga mengedari Pluto dan Charon.
      Pluto terletak pada sabuk resonan dan memiliki 3:2 resonansi dengan
      Neptunus, yang berarti Pluto mengedari matahari dua kali untuk setiap tiga
      edaran Neptunus. Objek sabuk Kuiper yang orbitnya memiliki resonansi
      yang sama disebut plutino

   b. Ceres

          Ceres (2,77 SA) adalah benda terbesar di sabuk asteroid dan
      diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Diameternya adalah sedikit kurang dari
      1000 km, cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri untuk menggumpal
      membentuk bundaran. Ceres dianggap sebagai planet ketika ditemukan pada
      abad ke 19, tetapi di-reklasifikasi menjadi asteroid pada tahun 1850an setelah
observasi   lebih   lanjut   menemukan     beberapa    asteroid   lagi.   Ceres
      direklasifikasi lanjut pada tahun 2006 sebagai planet kerdil.

   c. Haumea dan Make Make

          Haumea (rata-rata 43,34 SA) dan Makemake (rata-rata 45,79 SA) adalah
      dua objek terbesar sejauh ini di dalam sabuk Kuiper klasik. Haumea adalah
      sebuah objek berbentuk telur dan memiliki dua satelit. Makemake adalah
      objek paling cemerlang di sabuk Kuiper setelah Pluto. Pada awalnya dinamai
      2003 EL61 dan 2005 FY9, pada tahun 2008 diberi nama dan status sebagai
      planet kerdil. Orbit keduanya berinklinasi jauh lebih membujur dari Pluto
      (28° dan 29°) dan lain seperti Pluto, keduanya tidak dipengaruhi oleh
      Neptunus, sebagai bagian dari kelompok Objek Sabuk Kuiper klasik.



4. Asteroid

          Asteroid pada sabuk utama dibagi menjadi tiga kelompok asteroid
   bedasarkan sifat-sifat orbitnya. satelit asteroid adalah asteroid yang mengedari
   asteroid yang lebih besar. Mereka tidak mudah dibedakan dari satelit-satelit
   planet, kadang kala hampir sebesar pasangannya. Sabuk asteroid juga memiliki
   komet sabuk utama yang mungkin merupakan sumber air bumi.

          Asteroid-asteroid Trojan terletak di titik L4 atau L5 Yupiter (daerah
   gravitasi stabil yang berada di depan dan belakang sebuah orbit planet), sebutan
   "trojan" sering digunakan untuk objek-objek kecil pada Titik Langrange dari
   sebuah planet atau satelit. Kelompok Asteroid Hilda terletak di orbit resonansi
   2:3 dari Yupiter, yang artinya kelompok ini mengedari matahari tiga kali untuk
   setiak dua edaran Yupiter.

          Bagian dalam Tata Surya juga dipenuhi oleh asteroid liar, yang banyak
   memotong orbit-orbit planet planet bagian dalam.
5. Komet

           Komet adalah badan Tata Surya kecil, biasanya hanya berukuran
  beberapa kilometer, dan terbuat dari es volatil. Badan-badan ini memiliki
  eksentrisitas orbit tinggi, secara umum perihelion-nya terletak di planet-planet
  bagian dalam dan letak aphelion-nya lebih jauh dari Pluto. Saat sebuah komet
  memasuki Tata Surya bagian dalam, dekatnya jarak dari matahari menyebabkan
  permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi, yang menghasilkan koma, ekor
  gas dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang.

           Komet berperioda pendek memiliki kelangsungan orbit kurang dari dua
  ratus tahun. Sedangkan komet berperioda panjang memiliki orbit yang
  berlangsung ribuan tahun. Komet berperioda pendek dipercaya berasal dari
  Sabuk Kuiper, sedangkan komet berperioda panjang, seperti Hale-bopp, berasal
  dari Awan Oort. Banyak kelompok komet, seperti Kreutz Sungrazers, terbentuk
  dari pecahan sebuah induk tunggal. Sebagian komet berorbit hiperbolik
  mungking berasal dari luar Tata Surya, tetapi menentukan jalur orbitnya secara
  pasti sangatlah sulit. Komet tua yang bahan volatilesnya telah habis karena panas
  matahari sering dikategorikan sebagai asteroid.

6. Centaur

           Centaur adalah benda-benda es mirip komet yang poros semi-majornya
  lebih besar dari Yupiter (5,5 SA) dan lebih kecil dari Neptunus (30 SA). Centaur
  terbesar yang diketahui adalah, 10199 Chariklo, berdiameter 250 km. Centaur
  temuan pertama, 2060 Chiron, juga diklasifikasikan sebagai komet (95P) karena
  memiliki koma sama seperti komet kalau mendekati matahari. Beberapa
  astronom mengklasifikasikan Centaurs sebagai objek sabuk Kuiper sebaran-ke-
  dalam (inward-scattered Kuiper belt objects), seiring dengan sebaran keluar
  yang bertempat di piringan tersebar (outward-scattered residents of the scattered
  disc).
7. Awan Oort

  Secara hipotesa, Awan Oort adalah sebuah massa berukuran raksasa yang terdiri
  dari bertrilyun-trilyun objek es, dipercaya merupakan sumber komet berperioda
  panjang. Awan ini menyelubungi matahari pada jarak sekitar 50.000 SA (sekitar
  1 tahun cahaya) sampai sejauh 100.000 SA (1,87 tahun cahaya). Daerah ini
  dipercaya mengandung komet yang terlempar dari bagian dalam Tata Surya
  karena interaksi dengan planet-planet bagian luar. Objek Awan Oort bergerak
  sangat lambat dan bisa digoncangkan oleh situasi-situasi langka seperti tabrakan,
  effek gravitasi dari laluan bintang, atau gaya pasang galaksi, gaya pasang yang
  didorong Bima Sakti.



8. Sedna

  90377 Sedna (rata-rata 525,86 SA) adalah sebuah benda kemerahan mirip Pluto
  dengan orbit raksasa yang sangat eliptis, sekitar 76 SA pada perihelion dan 928
  SA pada aphelion dan berjangka orbit 12.050 tahun. Mike Brown, penemu objek
  ini pada tahun 2003, menegaskan bahwa Sedna tidak merupakan bagian dari
  piringan tersebar ataupun sabuk Kuiper karena perihelionnya terlalu jauh dari
  pengaruh migrasi Neptunus. Dia dan beberapa astronom lainnya berpendapat
  bahwa Sedna adalah objek pertama dari sebuah kelompok baru, yang mungkin
  juga mencakup 2000 CR105. Sebuah benda bertitik perihelion pada 45 SA,
  aphelion pada 415 SA, dan berjangka orbit 3.420 tahun. Brown menjuluki
  kelompok ini "Awan Oort bagian dalam", karena mungkin terbentuk melalui
  proses yang mirip, meski jauh lebih dekat ke matahari. Kemungkinan besar
  Sedna adalah sebuah planet kerdil, meski bentuk kebulatannya masih harus
  ditentukan dengan pasti.
9. Daerah Terjauh

       Titik tempat Tata Surya berakhir dan ruang antar bintang mulai tidaklah persis
       terdefinisi. Batasan-batasan luar ini terbentuk dari dua gaya tekan yang terpisah:
       angin matahari dan gravitasi matahari. Batasan terjauh pengaruh angin matahari
       kira kira berjarak empat kali jarak Pluto dan matahari. Heliopause ini disebut
       sebagai titik permulaan medium antar bintang. Akan tetapi Bola Roche Matahari,
       jarak efektif pengaruh gravitasi matahari, diperkirakan mencakup sekitar seribu
       kali lebih jauh.



Kesimpulan

       Tata surya terdiri dari matahari, planet, planet kerdil, serta jutaan benda langit
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA



See, T. J. J. (1909). "The Past History of the Earth as Inferred from the Mode of
       Formation of the Solar System". Proceedings of the American Philosophical
       Society

M. M. Woolfson (1993). "The Solar System: Its Origin and Evolution". Journal of the
       Royal Astronomical Society

Pappalardo, R T (1999). "Geology of the Icy Galilean Satellites: A Framework for
       Compositional Studies". Brown University.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
 
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasarMateri kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasarMario Yuven
 
Bahan ajar usaha dan energi
Bahan ajar usaha dan energiBahan ajar usaha dan energi
Bahan ajar usaha dan energidianahariyanti26
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracAyuShaleha
 
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...eli priyatna laidan
 
11-stratigrafi-dan-sejarahgeologi.pdf
11-stratigrafi-dan-sejarahgeologi.pdf11-stratigrafi-dan-sejarahgeologi.pdf
11-stratigrafi-dan-sejarahgeologi.pdfBUMIManilapai1
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianNarto Wastyowadi
 
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikMakalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikAnitaRohimah
 
Lkpd besaran dan satuan
Lkpd besaran dan satuanLkpd besaran dan satuan
Lkpd besaran dan satuanfisika09
 
Batuan Sedimen.pptx
Batuan Sedimen.pptxBatuan Sedimen.pptx
Batuan Sedimen.pptxtaufiqbapiq
 
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi4153240014
 
denudasional (tenaga eksogen)
denudasional (tenaga eksogen)denudasional (tenaga eksogen)
denudasional (tenaga eksogen)CorNelis P'riSai
 
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Estrela Bellia Muaja
 

La actualidad más candente (20)

Makalah-batuan-beku
Makalah-batuan-bekuMakalah-batuan-beku
Makalah-batuan-beku
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta DidikTeknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
 
Ppt Sarana dan Prasarana
Ppt Sarana dan PrasaranaPpt Sarana dan Prasarana
Ppt Sarana dan Prasarana
 
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasarMateri kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
 
Bahan ajar usaha dan energi
Bahan ajar usaha dan energiBahan ajar usaha dan energi
Bahan ajar usaha dan energi
 
Evaluasi Administrasi Pendidikan
Evaluasi Administrasi PendidikanEvaluasi Administrasi Pendidikan
Evaluasi Administrasi Pendidikan
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
Ppt penilaian autentik
Ppt penilaian autentikPpt penilaian autentik
Ppt penilaian autentik
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
 
11-stratigrafi-dan-sejarahgeologi.pdf
11-stratigrafi-dan-sejarahgeologi.pdf11-stratigrafi-dan-sejarahgeologi.pdf
11-stratigrafi-dan-sejarahgeologi.pdf
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
 
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikMakalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
 
Lkpd besaran dan satuan
Lkpd besaran dan satuanLkpd besaran dan satuan
Lkpd besaran dan satuan
 
Batuan Sedimen.pptx
Batuan Sedimen.pptxBatuan Sedimen.pptx
Batuan Sedimen.pptx
 
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
 
Ppt1 kemagnetan
Ppt1 kemagnetanPpt1 kemagnetan
Ppt1 kemagnetan
 
denudasional (tenaga eksogen)
denudasional (tenaga eksogen)denudasional (tenaga eksogen)
denudasional (tenaga eksogen)
 
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
 

Destacado

Destacado (10)

Konsep fasor
Konsep fasorKonsep fasor
Konsep fasor
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasiEtika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
 
Proposal pia 2011
Proposal pia 2011Proposal pia 2011
Proposal pia 2011
 
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekaskonsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
 
Makalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetikMakalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetik
 
Asista power point biologi
Asista power point biologiAsista power point biologi
Asista power point biologi
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Makalah interferensi
Makalah interferensiMakalah interferensi
Makalah interferensi
 
Proposal pia untuk sponsor
Proposal pia untuk sponsorProposal pia untuk sponsor
Proposal pia untuk sponsor
 

Similar a Anggota Tata Surya

MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.docMAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.docPuskesmasPasundanGar
 
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.docMAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.docPuskesmasPasundanGar
 
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Paarief Udin
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata suryaphygo
 
Makalah Astronomi tentang Planet dalam Tata surya
Makalah Astronomi tentang Planet dalam Tata suryaMakalah Astronomi tentang Planet dalam Tata surya
Makalah Astronomi tentang Planet dalam Tata suryaState University of Padang
 
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam SemestaMateri Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam SemestaCalista Rosamond
 
Benda langit
Benda langitBenda langit
Benda langitVJ Asenk
 
Materi Tata Surya kelas IX
Materi Tata Surya kelas IXMateri Tata Surya kelas IX
Materi Tata Surya kelas IXAhmad Naufal
 
Tugas 4
Tugas 4Tugas 4
Tugas 4tiapaf
 
Tugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifaTugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifasifazzh
 
Tugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifaTugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifasifazzh
 
Tugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifaTugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifasifazzh
 
Tugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifaTugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifasifazzh
 
Tugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifaTugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifasifazzh
 

Similar a Anggota Tata Surya (20)

MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.docMAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
 
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.docMAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
 
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
 
Bumi dan tata surya
Bumi dan tata suryaBumi dan tata surya
Bumi dan tata surya
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
TATA SURYA
TATA SURYATATA SURYA
TATA SURYA
 
Ipa fisika
Ipa fisikaIpa fisika
Ipa fisika
 
Ghhh
GhhhGhhh
Ghhh
 
Anggota tata surya
Anggota tata suryaAnggota tata surya
Anggota tata surya
 
Makalah Astronomi tentang Planet dalam Tata surya
Makalah Astronomi tentang Planet dalam Tata suryaMakalah Astronomi tentang Planet dalam Tata surya
Makalah Astronomi tentang Planet dalam Tata surya
 
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam SemestaMateri Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta
 
Benda langit
Benda langitBenda langit
Benda langit
 
Materi Tata Surya kelas IX
Materi Tata Surya kelas IXMateri Tata Surya kelas IX
Materi Tata Surya kelas IX
 
Tugas 4
Tugas 4Tugas 4
Tugas 4
 
Alam Semesta
Alam SemestaAlam Semesta
Alam Semesta
 
Tugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifaTugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifa
 
Tugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifaTugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifa
 
Tugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifaTugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifa
 
Tugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifaTugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifa
 
Tugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifaTugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifa
 

Más de Fitriyana Migumi

TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUSTRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUSFitriyana Migumi
 
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisikacontoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisikaFitriyana Migumi
 
desain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolahdesain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolahFitriyana Migumi
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruFitriyana Migumi
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruFitriyana Migumi
 
Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)Fitriyana Migumi
 
"Galileo dan Fisika Baru"A history of science’s 2nd book
"Galileo dan Fisika Baru"A history of science’s 2nd book"Galileo dan Fisika Baru"A history of science’s 2nd book
"Galileo dan Fisika Baru"A history of science’s 2nd bookFitriyana Migumi
 
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)Fitriyana Migumi
 

Más de Fitriyana Migumi (13)

TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUSTRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
 
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisikacontoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
 
desain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolahdesain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolah
 
Sistem banyak partikel
Sistem banyak partikelSistem banyak partikel
Sistem banyak partikel
 
sistem banyak partikel
sistem banyak partikelsistem banyak partikel
sistem banyak partikel
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baru
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baru
 
Gelombang harmonik
Gelombang harmonikGelombang harmonik
Gelombang harmonik
 
Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)
 
GALILEO DAN FISIKA BARU
GALILEO DAN FISIKA BARUGALILEO DAN FISIKA BARU
GALILEO DAN FISIKA BARU
 
"Galileo dan Fisika Baru"A history of science’s 2nd book
"Galileo dan Fisika Baru"A history of science’s 2nd book"Galileo dan Fisika Baru"A history of science’s 2nd book
"Galileo dan Fisika Baru"A history of science’s 2nd book
 
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)
 

Anggota Tata Surya

  • 1. MAKALAH MATA KULIAH ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA “ANGGOTA TATA SURYA” Disusun oleh: 1. Fitriyana (06091011039) 2. Iftita Selviana (06091011013) 3. Malisa Oktarina (06091011046) 4. Sarwenda Desmilia(06081011024) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur Tim Penyusun haturkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul “Anggota Tata Surya” ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu kami demi terselesaikannya makalah ini. Selama ini kita berada di bumi, berpuluh-puluh tahun, sejak pertama kali manusia diciptakan. Bumi adalah rumah kita, tempat kita tinggal. Namun sebenarnya ada ruang yang lebih besar lagi dari bumi, ada ruang yang tak akan mampu dijangkau oleh pemikiran kita, dan ada ruang yang berada sangat jauh dari tempat kita berada sekarang. Seperti apa ruang itu? Apa saja yang ada di dalamnya? Hal inilah yang akan kami bahas dalam makalah kali ini. Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang membacanya. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Indralaya, September 2011 Tim Penyusun
  • 3. ANGGOTA TATA SURYA Pendahuluan Manusia telah menghuni bumi dalam waktu yang sangat lama. Bumi sudah seperti rumah bagi manusia. Sejenak kita pasti berpikir bahwa bumi ini sudah sangat luas. Namun ternyata, bumi hanyalah setitik kecil saja di alam semesta yang begitu luas ini. Alam semesta sendiri tak terjangkau oleh kita. Ada ruang yang berjarak berapa puluh ribu kilometer dari tempat kita berada, ada juga yang jaraknya puluhan bahkan jutaan tahun cahaya, bahkan, ada ruang yang kita sendiri tidak tahu berapa jauh jaraknya dari kita. Seandainya bumi adalah rumah kita, tentu kita memiliki tetangga. Lingkungan tempat kita berada sekarang adalah Galaksi Bima Sakti (Milky Way). Kita memiliki tetangga berupa sembilan planet, di galaksi tempat kita berada juga terdapat jutaan bintang kecil dan satu bintang besar yang disebut matahari. Tetangga-tetangga kita yang lain adalah sabuk asteroid, meteor, komet, satelit-satelit alami, serta planet-planet kerdil. Semua tetangga bumi itu, keseluruhan benda-benda langit yang terdapat di galaksi kita itu, disebut tata surya. Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar. Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta
  • 4. km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km). Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain. Teori Terbentuknya Tata Surya Setelah sekian lama manusia mengamati keadaan luar bumi tempat kita berada, akhirnya muncullah berbagai hipotesis tentang asal mula terbentuknya tata surya. Beberapa di antara hipotesis itu adalah: 1. Hipotesis Nebula Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688- 1772)[1] tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet
  • 5. dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka. 2. Hipotesis Planetesimal Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda- benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid. 3. Hipotesis Pasang Surut Bintang Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi.[3] Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
  • 6. 4. Hipotesis Kondensasi Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa. 5. Hipotesis Bintang Kembar Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya. Anggota Tata Surya 1. Planet Empat planet bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial planet) memiliki komposisi batuan yang padat, hampir tidak mempunyai atau tidak mempunyai satelit dan tidak mempunyai sistem cincin. Komposisi Planet-planet ini terutama adalah mineral bertitik leleh tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung, dan logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Tiga dari empat planet ini (Venus, Bumi dan Mars) memiliki atmosfer, semuanya memiliki kawah meteor dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang letaknya di antara matahari dan bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior. Pada bagian luar dari Tata Surya terdapat gas-gas raksasa dengan satelit- satelitnya yang berukuran planet. Banyak komet berperioda pendek termasuk
  • 7. beberapa Centaur, juga berorbit di daerah ini. Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlah volatil (contoh: air, amonia, metan, yang sering disebut "es" dalam peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih tinggi dibandingkan planet batuan di bagian dalam Tata Surya. a. Merkurius Merkurius (0,4 SA dari matahari) adalah planet terdekat dari matahari serta juga terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin matahari. Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh energi awal matahari. b. Venus Venus (0,7 SA dari matahari) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi). Dan seperti bumi, planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi. Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah kaca yang terkandung di dalam atmosfer. Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus berasal dari gunung berapi.
  • 8. c. Bumi Bumi (1 SA dari matahari) adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga merupakan satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet- planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen. Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata Surya. d. Mars Mars (1,5 SA dari matahari) berukuran lebih kecil dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai baru belakangan ini. Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars. e. Yupiter Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Europa menampakan kemiripan dengan
  • 9. planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius. f. Saturnus Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa kesamaan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, planet ini hanya seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di Tata Surya. Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang belum dipastikan) dua di antaranya Titan dan Enceladus, menunjukan activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja. Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu- satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti. g. Uranus Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari matahari dengan bujuran poros 90 derajad pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui, yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda. h. Neptunus Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang terbesar,
  • 10. Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair. Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade). Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus. 2. Matahari Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik. Dipercayai bahwa posisi matahari pada deret utama secara umum merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang. Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I". Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta, sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang "populasi II". Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini. Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas
  • 11. yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal. 3. Planet Kerdil a. Pluto dan Charon Pluto (rata-rata 39 SA), sebuah planet kerdil, adalah objek terbesar sejauh ini di Sabuk Kuiper. Ketika ditemukan pada tahun 1930, benda ini dianggap sebagai planet yang kesembilan, definisi ini diganti pada tahun 2006 dengan diangkatnya definisi formal planet. Pluto memiliki kemiringan orbit cukup eksentrik (17 derajat dari bidang ekliptika) dan berjarak 29,7 SA dari matahari pada titik prihelion (sejarak orbit Neptunus) sampai 49,5 SA pada titik aphelion. Tidak jelas apakah Charon, satelit Pluto yang terbesar, akan terus diklasifikasikan sebagai satelit atau menjadi sebuah planet kerdil juga. Pluto dan Charon, keduanya mengedari titik barycenter gravitasi di atas permukaannya, yang membuat Pluto-Charon sebuah sistem ganda. Dua satelit yang jauh lebih kecil Nix dan Hydra juga mengedari Pluto dan Charon. Pluto terletak pada sabuk resonan dan memiliki 3:2 resonansi dengan Neptunus, yang berarti Pluto mengedari matahari dua kali untuk setiap tiga edaran Neptunus. Objek sabuk Kuiper yang orbitnya memiliki resonansi yang sama disebut plutino b. Ceres Ceres (2,77 SA) adalah benda terbesar di sabuk asteroid dan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Diameternya adalah sedikit kurang dari 1000 km, cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri untuk menggumpal membentuk bundaran. Ceres dianggap sebagai planet ketika ditemukan pada abad ke 19, tetapi di-reklasifikasi menjadi asteroid pada tahun 1850an setelah
  • 12. observasi lebih lanjut menemukan beberapa asteroid lagi. Ceres direklasifikasi lanjut pada tahun 2006 sebagai planet kerdil. c. Haumea dan Make Make Haumea (rata-rata 43,34 SA) dan Makemake (rata-rata 45,79 SA) adalah dua objek terbesar sejauh ini di dalam sabuk Kuiper klasik. Haumea adalah sebuah objek berbentuk telur dan memiliki dua satelit. Makemake adalah objek paling cemerlang di sabuk Kuiper setelah Pluto. Pada awalnya dinamai 2003 EL61 dan 2005 FY9, pada tahun 2008 diberi nama dan status sebagai planet kerdil. Orbit keduanya berinklinasi jauh lebih membujur dari Pluto (28° dan 29°) dan lain seperti Pluto, keduanya tidak dipengaruhi oleh Neptunus, sebagai bagian dari kelompok Objek Sabuk Kuiper klasik. 4. Asteroid Asteroid pada sabuk utama dibagi menjadi tiga kelompok asteroid bedasarkan sifat-sifat orbitnya. satelit asteroid adalah asteroid yang mengedari asteroid yang lebih besar. Mereka tidak mudah dibedakan dari satelit-satelit planet, kadang kala hampir sebesar pasangannya. Sabuk asteroid juga memiliki komet sabuk utama yang mungkin merupakan sumber air bumi. Asteroid-asteroid Trojan terletak di titik L4 atau L5 Yupiter (daerah gravitasi stabil yang berada di depan dan belakang sebuah orbit planet), sebutan "trojan" sering digunakan untuk objek-objek kecil pada Titik Langrange dari sebuah planet atau satelit. Kelompok Asteroid Hilda terletak di orbit resonansi 2:3 dari Yupiter, yang artinya kelompok ini mengedari matahari tiga kali untuk setiak dua edaran Yupiter. Bagian dalam Tata Surya juga dipenuhi oleh asteroid liar, yang banyak memotong orbit-orbit planet planet bagian dalam.
  • 13. 5. Komet Komet adalah badan Tata Surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan terbuat dari es volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi, secara umum perihelion-nya terletak di planet-planet bagian dalam dan letak aphelion-nya lebih jauh dari Pluto. Saat sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam, dekatnya jarak dari matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi, yang menghasilkan koma, ekor gas dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang. Komet berperioda pendek memiliki kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun. Sedangkan komet berperioda panjang memiliki orbit yang berlangsung ribuan tahun. Komet berperioda pendek dipercaya berasal dari Sabuk Kuiper, sedangkan komet berperioda panjang, seperti Hale-bopp, berasal dari Awan Oort. Banyak kelompok komet, seperti Kreutz Sungrazers, terbentuk dari pecahan sebuah induk tunggal. Sebagian komet berorbit hiperbolik mungking berasal dari luar Tata Surya, tetapi menentukan jalur orbitnya secara pasti sangatlah sulit. Komet tua yang bahan volatilesnya telah habis karena panas matahari sering dikategorikan sebagai asteroid. 6. Centaur Centaur adalah benda-benda es mirip komet yang poros semi-majornya lebih besar dari Yupiter (5,5 SA) dan lebih kecil dari Neptunus (30 SA). Centaur terbesar yang diketahui adalah, 10199 Chariklo, berdiameter 250 km. Centaur temuan pertama, 2060 Chiron, juga diklasifikasikan sebagai komet (95P) karena memiliki koma sama seperti komet kalau mendekati matahari. Beberapa astronom mengklasifikasikan Centaurs sebagai objek sabuk Kuiper sebaran-ke- dalam (inward-scattered Kuiper belt objects), seiring dengan sebaran keluar yang bertempat di piringan tersebar (outward-scattered residents of the scattered disc).
  • 14. 7. Awan Oort Secara hipotesa, Awan Oort adalah sebuah massa berukuran raksasa yang terdiri dari bertrilyun-trilyun objek es, dipercaya merupakan sumber komet berperioda panjang. Awan ini menyelubungi matahari pada jarak sekitar 50.000 SA (sekitar 1 tahun cahaya) sampai sejauh 100.000 SA (1,87 tahun cahaya). Daerah ini dipercaya mengandung komet yang terlempar dari bagian dalam Tata Surya karena interaksi dengan planet-planet bagian luar. Objek Awan Oort bergerak sangat lambat dan bisa digoncangkan oleh situasi-situasi langka seperti tabrakan, effek gravitasi dari laluan bintang, atau gaya pasang galaksi, gaya pasang yang didorong Bima Sakti. 8. Sedna 90377 Sedna (rata-rata 525,86 SA) adalah sebuah benda kemerahan mirip Pluto dengan orbit raksasa yang sangat eliptis, sekitar 76 SA pada perihelion dan 928 SA pada aphelion dan berjangka orbit 12.050 tahun. Mike Brown, penemu objek ini pada tahun 2003, menegaskan bahwa Sedna tidak merupakan bagian dari piringan tersebar ataupun sabuk Kuiper karena perihelionnya terlalu jauh dari pengaruh migrasi Neptunus. Dia dan beberapa astronom lainnya berpendapat bahwa Sedna adalah objek pertama dari sebuah kelompok baru, yang mungkin juga mencakup 2000 CR105. Sebuah benda bertitik perihelion pada 45 SA, aphelion pada 415 SA, dan berjangka orbit 3.420 tahun. Brown menjuluki kelompok ini "Awan Oort bagian dalam", karena mungkin terbentuk melalui proses yang mirip, meski jauh lebih dekat ke matahari. Kemungkinan besar Sedna adalah sebuah planet kerdil, meski bentuk kebulatannya masih harus ditentukan dengan pasti.
  • 15. 9. Daerah Terjauh Titik tempat Tata Surya berakhir dan ruang antar bintang mulai tidaklah persis terdefinisi. Batasan-batasan luar ini terbentuk dari dua gaya tekan yang terpisah: angin matahari dan gravitasi matahari. Batasan terjauh pengaruh angin matahari kira kira berjarak empat kali jarak Pluto dan matahari. Heliopause ini disebut sebagai titik permulaan medium antar bintang. Akan tetapi Bola Roche Matahari, jarak efektif pengaruh gravitasi matahari, diperkirakan mencakup sekitar seribu kali lebih jauh. Kesimpulan Tata surya terdiri dari matahari, planet, planet kerdil, serta jutaan benda langit lainnya.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA See, T. J. J. (1909). "The Past History of the Earth as Inferred from the Mode of Formation of the Solar System". Proceedings of the American Philosophical Society M. M. Woolfson (1993). "The Solar System: Its Origin and Evolution". Journal of the Royal Astronomical Society Pappalardo, R T (1999). "Geology of the Icy Galilean Satellites: A Framework for Compositional Studies". Brown University.