SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
ANEMIA HEMOLITIK
   Kelompok 3 – 2A/S1 Keperawatan




   Gabriella Ester J        (13)
   Hidayatul Azizun         (14)
   Ichlaula Manfaati        (15)
   Lady Rejellita E         (16)
   Liya Lustiya             (17)
   Kholifatur R             (18)
PENGERTIAN
  Anemia hemolitik adalah
  anemia yang disebabkan
oleh peningkatan kecepatan
     destruksi eritrosit.
  Hiperplasia eritropoiesis
  dan pelebaran anatomik
      sumsum tulang
       menyebabkan
  meningkatnya destruksi
KLASIFIKASI
Anemia hemolitik menurut faktor
penyebabnya ::

Anemia hemolitik defek imun ::
 • Anemia hemolitik warm antibody
 • Anemia hemolitik cold antibody


Anemia hemolitik defek membran ::
 • Sferositosis herediter
 • Eliptositosis herediter
 • Paroksimal nokturnal hemoglobinuria
            KLASIFIKASI
Gambaran klinis
• Kepucatan membran mukosa
• Ikterus ringan yang
  berfluktuasi
• Splenomegali
• Tidak ada bilirubin dalam
  urine, tapi urobilinogen
  berlebihan sehingga warna
  urine tidak kekuningan.
Temuan Laboratorium
1. Gambaran peningkatan pemecahan
• Bilirubin serum meningkat
• Urobilinogen urine meningkat
• Sterkobilinogen feses meningkat
• Haptoglobin serum tidak ada
2. Gambaran peningkatan produksi
   eritrosit
• Retikulositosis
• Hiperplasia eritroid sumsum tulang
Temuan Laboratorium

3. Eritrosit yang rusak
• Morfologi
• Fragilitas
  osmotik, autohemolisis
• Ketahanan eritrosit
  memendek
Hemolisis Intravaskuler &
      Ekstravaskuler
• Terdapat 2 mekanisme utama
  penghancuran eritrosit pada
  anemia hemolitik
1. Hemolitik Ekstravaskuler
Penghancuran eritrosit
berlebihan oleh sel sistem RE
2. Hemolitik Intravaskuler
Eritrosit yang dihancurkan
langsung dalam sirkulasi
Anemia Hemolitik Defek Imun
A. Warm Antibody
    Suatu keadaan dimana tubuh membentuk autoantibodi
    yang bereaksi terhadap sel darah merah pada suhu
    tubuh. Autoantibodi ini melapisi sel darah merah, yang
    kemudian dikenalinya sebagai benda asing dan
    dihancurkan oleh sel perusak dalam limpa atau kadang
    dalam hati dan sumsum tulang.
B. Cold Antibody
   Suatu keadaan dimana tubuh membentuk autoantibodi
   yang bereaksi terhadap sel darah merah dalam suhu
   ruangan atau dalam suhu yang dingin. Anemia jenis ini
   dapat berbentuk akut atau kronik. Bentuk yang akut sering
   terjadi pada penderita infeksi akut, terutama pneumonia
   tertentu atau mononukleosis infeksiosa. Bentuk akut
   biasanya tidak berlangsung lama, relatif ringan dan
Anemia Hemolitik Defek Imun
Gambaran Klinik &
Laboratorium ::
Menunjukkan gejala mudah
 lelah, malaise &
 demam, ikterus &
 perubahan warna urine.
Adanya nyeri abdomen &
 gangguan pernapasan
Anemia Hemolitik Defek Imun
Pengobatan ::
Tujuan pengobatan adalah
untuk mengembalikan nilai-
nilai hematologis
normal, mengurangi proses
hemolitik dan menghilangkan
gejala dengan efek samping
minimal. Pengobatan yang
dapat diberikan adalah
pemberian
Anemia Hemolitik Defek
                    Membran
        • Sferositosis Herediter
Biasanya disebabkan oleh defek protein
 yang terlibat dalam interaksi vertikal
  antara rangka membran dan lapisan
  lemak dua lapis eritrosit. Hilangnya
     membran dapat terjadi akibat
terlepasnya bagian-bagian lemak 2 lapis
   yang tidak ditunjang oleh rangka.
 Sumsum tulang memproduksi eritrosit
    berbentuk bikonkaf normal, tapi
eritrosit tersebut kehilangan membran
Anemia Hemolitik Defek
                           Membran
                 Sferositosis Herediter
Gambaran Klinis &
Laboratorium
 Hiperbilirubinemia       Kadar Hb normal atau
 Pucat                     turun sampai 6-10gr/dl
 Ikterik                  Retikulosit meningkat
 Mudah lelah               mencapai 6-20%
 Splenomegali             MCV normal, MCHC
 Hiperpigmentasi kulit     meningkat
 Batu empedu              Tes Coombs & Osmotic
                            Fragility negatif
 Gambaran diploe pada
  kepala                   Gambaran darah tepi
                            menunjukkan polikromasi
Anemia Hemolitik Defek
                  Membran
        Sferositosis Herediter


Pengobatan ::
Tranfusi darah
Splenektomi
Pemberian asam folat 1 mg
Anemia Hemolitik Defek
                   Membran
       • Eliptositosis Herediter
 Defek dasarnya adalah kegagalan
     heterodimer spektrin untuk
  bergabung dengan dirinya untuk
menjadi heterotentramer. Defisiensi
   a-spectrin dan b-spectrin serta
  defek spectrin heterodimer self
      associations menyebabkan
   fragmentasi eritrosit, sebagian
diantaranya mengalami mutasi pada
Anemia Hemolitik Defek
                  Membran
       Eliptositosis Herediter

Gambaran Klinis & Laboratorium
 Ikterik
 Splenomegali
 Gambaran darah tepi poikilositosis &
  piknositosis
 Kolelitiasis
 Kadar bilirubin indirek meningkat
Anemia Hemolitik Defek
                  Membran
       Eliptositosis Herediter


Pengobatan ::
Splenektomi
Pemberian asam folat 1
 mg/hari
Anemia Hemolitik Defek
                   Membran
   • Paroksismal Nokturnal
         Hemoglobinuria
Suatu penyakit klonal sel induk
sumsum tulang yang didapat dan
jarang terjadi, dengan gangguan
struktur (GPI) yang melekatkan
  beberapa protein permukaan
   pada membran sel. Hal ini
   karena adanya mutasi pada
 kromosom X, sehingga protein
     GPI menjadi tidak ada
Anemia Hemolitik Defek
                 Membran
                      PNH
Gambaran Klinis & Laboratorium ::
 Gangguan sumsum tulang disertai anemia kronis &
  hemolisis intravaskular (hemosiderinuria)
 Hemoglobinuria
 Nyeri kepala, abdomen, pinggang
 Trombosis & tromboembolik akibat aktifitas
  glikoprotein permukaan meningkat
 Adanya tes positif dari asam serum (Ham) dan tes
  lisis sukrose
 Berkurangnya kadar aktifitas asetilkolinesterase
  dari sel eritrosit & berkurangnya kadar dari decay-
  accelerating factor
Anemia Hemolitik Defek
                 Membran
                      PNH
Pengobatan ::
Prednison dg dosis 2 mg/kg bb/hari
 (diberikan pada fase hemolitik, bila telah
 membaik maka dosis dapat dikurangi)
Obat proagulan (bila ada trombosis)
Suplemen zat besi (saat terjadi
 hemosiderinuria)
Preparat androgen, antitimosit
 globulin, siklosporin, & eritropoietin serta
 G-CSF (pada keadaan gagal sumsum
 tulang)
Anemia hemolitik

More Related Content

What's hot

Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13
tristyanto
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Joni Iswanto
 
HEMATOLOGI ANEMIA HEMOLITIK
HEMATOLOGI ANEMIA HEMOLITIKHEMATOLOGI ANEMIA HEMOLITIK
HEMATOLOGI ANEMIA HEMOLITIK
Ieyza Ieyriza II
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
yudhasetya01
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
tristyanto
 

What's hot (20)

Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptxANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
 
Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
 
Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifik
 
Aki
AkiAki
Aki
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
 
Eritropoiesis
EritropoiesisEritropoiesis
Eritropoiesis
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Sel darah merah
Sel darah merahSel darah merah
Sel darah merah
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
 
Metabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubinMetabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubin
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 
HEMATOLOGI ANEMIA HEMOLITIK
HEMATOLOGI ANEMIA HEMOLITIKHEMATOLOGI ANEMIA HEMOLITIK
HEMATOLOGI ANEMIA HEMOLITIK
 
ITP (IDIOPATIK THROMBOSITOPENIK PURPURA)
ITP (IDIOPATIK THROMBOSITOPENIK PURPURA)ITP (IDIOPATIK THROMBOSITOPENIK PURPURA)
ITP (IDIOPATIK THROMBOSITOPENIK PURPURA)
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 

Viewers also liked (8)

Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Ss15
Ss15Ss15
Ss15
 
Jaringan Darah (Blood Tissue)
Jaringan Darah (Blood Tissue)Jaringan Darah (Blood Tissue)
Jaringan Darah (Blood Tissue)
 
Anemia mikrositik hipokrom
Anemia mikrositik hipokromAnemia mikrositik hipokrom
Anemia mikrositik hipokrom
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Makalah anemia
Makalah anemia Makalah anemia
Makalah anemia
 
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 

Similar to Anemia hemolitik

Anemia dan transfusi darah sementara.pdf
Anemia dan transfusi darah sementara.pdfAnemia dan transfusi darah sementara.pdf
Anemia dan transfusi darah sementara.pdf
Syafira66
 
kasusanemia-170326130659 (1).pptx
kasusanemia-170326130659 (1).pptxkasusanemia-170326130659 (1).pptx
kasusanemia-170326130659 (1).pptx
PutriAzzahra47
 
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
Khairuddinkhairu
 

Similar to Anemia hemolitik (20)

Animea Defesiensi
Animea DefesiensiAnimea Defesiensi
Animea Defesiensi
 
Anemia dan transfusi darah sementara.pdf
Anemia dan transfusi darah sementara.pdfAnemia dan transfusi darah sementara.pdf
Anemia dan transfusi darah sementara.pdf
 
Rangkuman Hemato onkologi medicine. pptx
Rangkuman Hemato onkologi medicine. pptxRangkuman Hemato onkologi medicine. pptx
Rangkuman Hemato onkologi medicine. pptx
 
4. anemia
4. anemia4. anemia
4. anemia
 
Anemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.pptAnemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.ppt
 
kasusanemia-170326130659 (1).pptx
kasusanemia-170326130659 (1).pptxkasusanemia-170326130659 (1).pptx
kasusanemia-170326130659 (1).pptx
 
Anemia.pptx
Anemia.pptxAnemia.pptx
Anemia.pptx
 
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
 
anemia-hemolitik-nonimun-revisi.pptx
anemia-hemolitik-nonimun-revisi.pptxanemia-hemolitik-nonimun-revisi.pptx
anemia-hemolitik-nonimun-revisi.pptx
 
Askep_Anemia.doc
Askep_Anemia.docAskep_Anemia.doc
Askep_Anemia.doc
 
Anemia_hemolitik_autoimun.pptx
Anemia_hemolitik_autoimun.pptxAnemia_hemolitik_autoimun.pptx
Anemia_hemolitik_autoimun.pptx
 
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptxANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Lp anemia
Lp anemiaLp anemia
Lp anemia
 
Kelompok 1_Kelainan Eritrosit.ppt
Kelompok 1_Kelainan Eritrosit.pptKelompok 1_Kelainan Eritrosit.ppt
Kelompok 1_Kelainan Eritrosit.ppt
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
askep anemia.pptx
askep anemia.pptxaskep anemia.pptx
askep anemia.pptx
 

Recently uploaded

BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 

Recently uploaded (20)

FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 

Anemia hemolitik

  • 1. ANEMIA HEMOLITIK Kelompok 3 – 2A/S1 Keperawatan Gabriella Ester J (13) Hidayatul Azizun (14) Ichlaula Manfaati (15) Lady Rejellita E (16) Liya Lustiya (17) Kholifatur R (18)
  • 2. PENGERTIAN Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan oleh peningkatan kecepatan destruksi eritrosit. Hiperplasia eritropoiesis dan pelebaran anatomik sumsum tulang menyebabkan meningkatnya destruksi
  • 3. KLASIFIKASI Anemia hemolitik menurut faktor penyebabnya :: Anemia hemolitik defek imun :: • Anemia hemolitik warm antibody • Anemia hemolitik cold antibody Anemia hemolitik defek membran :: • Sferositosis herediter • Eliptositosis herediter • Paroksimal nokturnal hemoglobinuria KLASIFIKASI
  • 4. Gambaran klinis • Kepucatan membran mukosa • Ikterus ringan yang berfluktuasi • Splenomegali • Tidak ada bilirubin dalam urine, tapi urobilinogen berlebihan sehingga warna urine tidak kekuningan.
  • 5. Temuan Laboratorium 1. Gambaran peningkatan pemecahan • Bilirubin serum meningkat • Urobilinogen urine meningkat • Sterkobilinogen feses meningkat • Haptoglobin serum tidak ada 2. Gambaran peningkatan produksi eritrosit • Retikulositosis • Hiperplasia eritroid sumsum tulang
  • 6. Temuan Laboratorium 3. Eritrosit yang rusak • Morfologi • Fragilitas osmotik, autohemolisis • Ketahanan eritrosit memendek
  • 7. Hemolisis Intravaskuler & Ekstravaskuler • Terdapat 2 mekanisme utama penghancuran eritrosit pada anemia hemolitik 1. Hemolitik Ekstravaskuler Penghancuran eritrosit berlebihan oleh sel sistem RE 2. Hemolitik Intravaskuler Eritrosit yang dihancurkan langsung dalam sirkulasi
  • 8. Anemia Hemolitik Defek Imun A. Warm Antibody Suatu keadaan dimana tubuh membentuk autoantibodi yang bereaksi terhadap sel darah merah pada suhu tubuh. Autoantibodi ini melapisi sel darah merah, yang kemudian dikenalinya sebagai benda asing dan dihancurkan oleh sel perusak dalam limpa atau kadang dalam hati dan sumsum tulang. B. Cold Antibody Suatu keadaan dimana tubuh membentuk autoantibodi yang bereaksi terhadap sel darah merah dalam suhu ruangan atau dalam suhu yang dingin. Anemia jenis ini dapat berbentuk akut atau kronik. Bentuk yang akut sering terjadi pada penderita infeksi akut, terutama pneumonia tertentu atau mononukleosis infeksiosa. Bentuk akut biasanya tidak berlangsung lama, relatif ringan dan
  • 9. Anemia Hemolitik Defek Imun Gambaran Klinik & Laboratorium :: Menunjukkan gejala mudah lelah, malaise & demam, ikterus & perubahan warna urine. Adanya nyeri abdomen & gangguan pernapasan
  • 10. Anemia Hemolitik Defek Imun Pengobatan :: Tujuan pengobatan adalah untuk mengembalikan nilai- nilai hematologis normal, mengurangi proses hemolitik dan menghilangkan gejala dengan efek samping minimal. Pengobatan yang dapat diberikan adalah pemberian
  • 11. Anemia Hemolitik Defek Membran • Sferositosis Herediter Biasanya disebabkan oleh defek protein yang terlibat dalam interaksi vertikal antara rangka membran dan lapisan lemak dua lapis eritrosit. Hilangnya membran dapat terjadi akibat terlepasnya bagian-bagian lemak 2 lapis yang tidak ditunjang oleh rangka. Sumsum tulang memproduksi eritrosit berbentuk bikonkaf normal, tapi eritrosit tersebut kehilangan membran
  • 12. Anemia Hemolitik Defek Membran Sferositosis Herediter Gambaran Klinis & Laboratorium  Hiperbilirubinemia  Kadar Hb normal atau  Pucat turun sampai 6-10gr/dl  Ikterik  Retikulosit meningkat  Mudah lelah mencapai 6-20%  Splenomegali  MCV normal, MCHC  Hiperpigmentasi kulit meningkat  Batu empedu  Tes Coombs & Osmotic Fragility negatif  Gambaran diploe pada kepala  Gambaran darah tepi menunjukkan polikromasi
  • 13. Anemia Hemolitik Defek Membran Sferositosis Herediter Pengobatan :: Tranfusi darah Splenektomi Pemberian asam folat 1 mg
  • 14. Anemia Hemolitik Defek Membran • Eliptositosis Herediter Defek dasarnya adalah kegagalan heterodimer spektrin untuk bergabung dengan dirinya untuk menjadi heterotentramer. Defisiensi a-spectrin dan b-spectrin serta defek spectrin heterodimer self associations menyebabkan fragmentasi eritrosit, sebagian diantaranya mengalami mutasi pada
  • 15. Anemia Hemolitik Defek Membran Eliptositosis Herediter Gambaran Klinis & Laboratorium  Ikterik  Splenomegali  Gambaran darah tepi poikilositosis & piknositosis  Kolelitiasis  Kadar bilirubin indirek meningkat
  • 16. Anemia Hemolitik Defek Membran Eliptositosis Herediter Pengobatan :: Splenektomi Pemberian asam folat 1 mg/hari
  • 17. Anemia Hemolitik Defek Membran • Paroksismal Nokturnal Hemoglobinuria Suatu penyakit klonal sel induk sumsum tulang yang didapat dan jarang terjadi, dengan gangguan struktur (GPI) yang melekatkan beberapa protein permukaan pada membran sel. Hal ini karena adanya mutasi pada kromosom X, sehingga protein GPI menjadi tidak ada
  • 18. Anemia Hemolitik Defek Membran PNH Gambaran Klinis & Laboratorium ::  Gangguan sumsum tulang disertai anemia kronis & hemolisis intravaskular (hemosiderinuria)  Hemoglobinuria  Nyeri kepala, abdomen, pinggang  Trombosis & tromboembolik akibat aktifitas glikoprotein permukaan meningkat  Adanya tes positif dari asam serum (Ham) dan tes lisis sukrose  Berkurangnya kadar aktifitas asetilkolinesterase dari sel eritrosit & berkurangnya kadar dari decay- accelerating factor
  • 19. Anemia Hemolitik Defek Membran PNH Pengobatan :: Prednison dg dosis 2 mg/kg bb/hari (diberikan pada fase hemolitik, bila telah membaik maka dosis dapat dikurangi) Obat proagulan (bila ada trombosis) Suplemen zat besi (saat terjadi hemosiderinuria) Preparat androgen, antitimosit globulin, siklosporin, & eritropoietin serta G-CSF (pada keadaan gagal sumsum tulang)