SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
Descargar para leer sin conexión
SALINAN


                           MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
                                  REPUBLIK INDONESIA



  PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
                       NOMOR 12 TAHUN 2013

                                     TENTANG

            PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS
              BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013


                     DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

       MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,


Menimbang   :   bahwa untuk memberikan pengaturan lebih lanjut mengenai
                kriteria teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) huruf
                a Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012 tentang
                Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran
                2013, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
                Kebudayaan tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi
                Khusus Bidang Pendidikan Dasar Tahun Anggaran 2013;


Mengingat   :   1.   Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
                     Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
                     Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
                     Nomor 4286);
                2.   Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
                     Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
                     Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
                     Indonesia Nomor 4301);
                3.   Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
                     Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
                     Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
                     Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali
                     diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun
                     2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
                     59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
                     4844);
                4.   Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
                     Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
                     Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
                     Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
                5.   Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran
                     Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013
                     (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
                     228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
                     5361);
2




6.   Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
     Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
     Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
     Indonesia Tahun 2005 Nomor 4496 );
7.   Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
     Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
     2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
     Indonesia Nomor 4575);
8.   Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
     Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
     Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
     Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9.   Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
     Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
     Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
     Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
     Nomor 4593);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
    Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara
    Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan
    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
    Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah,
    Laporan Keterangan Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan
    Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
    Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara
    Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan
    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
    Pembagian    Urusan    Pemerintahan Antara   Pemerintah,
    Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
    Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
    2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
    Indonesia Nomor 4737);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
    Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
    Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
    Republik Indonesia Nomor 4741);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib
    Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
    Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
    Nomor 4863);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
    Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
    Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara
    Republik Indonesia Nomor 4864);
3



16. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
    Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
    Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
    Lembaran    Negara   Republik   Indonesia Nomor    5105)
    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
    Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia
    Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
    Indonesia Nomor 5157);
17. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
    Pembentukan     dan    Organisasi  Kementerian    Negara,
    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
    91 Tahun 2011;
18. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
    Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah dua kali diubah
    terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012;
19. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2012 tentang Rencana
    Kerja Pemerintah Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik
    Indonesia Tahun 2012 Nomor 119);
20. Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2012 tentang Pengadaan
    Barang/Jasa     Pemerintah  Dalam    Rangka      Percepatan
    Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
21. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang
    Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah
    diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
    tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
    Menengah;
23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
    tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah
    Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
    Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
    Menengah Atas/Madrasah aliyah(SMA/MA);
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang
    Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi Khusus (DAK) di
    Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
    Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2010;
25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010
    tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di
    Kabupaten/Kota;
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun
    2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
    Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan
    Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69
    Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
    Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang
    Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
    Kebudayaan;
27. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012
    tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus
    Tahun Anggaran 2013.
4



                                 MEMUTUSKAN:

Menetapkan :    PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
                TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI
                KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013.


                                     Pasal 1

Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Dasar Tahun Anggaran 2013 selanjutnya
dalam Peraturan Menteri ini disebut DAK Bidang Pendidikan Dasar digunakan
untuk :
a. membiayai rehabilitasi ruang kelas rusak sedang dan pengadaan sarana dan
  prasarana untuk peningkatan mutu pendidikan Sekolah Dasar/Sekolah Dasar
  Luar Biasa (SD/SDLB); dan
b. membiayai penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai kurikulum
  2013 dan peningkatan prasarana dan pengadaan sarana peningkatan mutu
  pendidikan Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
  (SMP/SMPLB).

                                     Pasal 2

Kegiatan DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SD/SDLB sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 huruf a meliputi :
a. rehabilitasi ruang kelas rusak sedang;
b. pengadaan sarana prasarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana
   dimaksud dalam Pasal 1 meliputi:
   1) pembangunan ruang perpustakaan termasuk perabotnya; dan/atau
   2) pengadaan peralatan pendidikan.
c. pengadaan peralatan pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf b butir 2)
   meliputi:
   1) peralatan pendidikan Matematika;
   2) peralatan pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA);
   3) peralatan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),
   4) peralatan pendidikan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan;
   5) peralatan pendidikan Bahasa; dan/atau
   6) peralatan pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan.
d. proporsi penggunaan DAK untuk rehabilitasi ruang kelas rusak sedang dan
   pengadaan sarana prasarana peningkatan mutu adalah antara 35% sampai
   dengan 65% sesuai dengan prioritas kebutuhan kabupaten/kota.

                                     Pasal 3

(1) Kegiatan DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SMP/SMPLB sebagaimana
    dimaksud dalam Pasal 1 huruf b :
  a. diprioritaskan untuk membiayai penggandaan dan distribusi buku teks
     pelajaran sesuai kurikulum 2013 sehingga seluruh peserta didik kelas VII
     terpenuhi kebutuhan bukunya;
5




  b. sisa DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SMP/SMPLB setelah digunakan
     untuk membiayai penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran
     sebagaimana dimaksud pada huruf a digunakan untuk membiayai
     peningkatan prasarana dan pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan;
  c. proporsi penggunaan sisa DAK sebagaimana dimaksud pada huruf b adalah
     35% sampai dengan 65% untuk membiayai peningkatan prasarana dan
     pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan untuk mencapai 100%
     sesuai dengan kebutuhan kabupaten/kota.

(2) Peningkatan prasarana pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf
    b antara lain:
    a. rehabilitasi ruang belajar dengan tingkat kerusakan paling rendah rusak
       sedang termasuk perabotannya;
    b. pembangunan ruang kelas baru (RKB) termasuk perabotannya;
    c. pembangunan ruang/gedung perpustakaan termasuk perabotannya;
       dan/atau
    d. pembangunan ruang belajar lain (RBL) termasuk perabotannya.

(3) Pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud dalam
    Pasal 1 huruf b antara lain:
    a. peralatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS);
    b. peralatan Matematika;
    c. peralatan Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
    d. peralatan Laboratorium Bahasa; dan/atau
    e. peralatan Olah Raga.

                                    Pasal 4

(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, dan Pasal 2 huruf b
    butir 1), serta Pasal 3 ayat (2) dilaksanakan secara swakelola oleh panitia
    pembangunan sekolah dengan melibatkan masyarakat di lingkungan sekolah
    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c, Pasal 3 ayat (1) huruf
    a, dan Pasal 3 ayat (3) dilaksanakan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota
    menggunakan mekanisme penyedia barang/jasa sesuai dengan ketentuan
    peraturan perundang-undangan.

                                    Pasal 5

DAK Bidang Pendidikan Dasar dilaksanakan sesuai petunjuk teknis
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.


                                    Pasal 6

Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk pelaksanaan Peraturan Menteri ini
diatur oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
6




                                       Pasal 7

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia.


                                Ditetapkan di Jakarta
                                pada tanggal 15 Februari 2013
                                MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
                                REPUBLIK INDONESIA,

                                TTD.


                                MOHAMMAD NUH

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 20 Februari 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

TTD.


AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 301



Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,


TTD.


Muslikh, S.H
NIP195809151985031001
SALINAN
                 LAMPIRAN
                 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
                 NOMOR 12 TAHUN 2013
                 TENTANG
                 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI
                 KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN
                 2013

                              PETUNJUK TEKNIS

I.    UMUM
      Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini yang
      dimaksud dengan Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Dasar
      Tahun Anggaran 2013 yang selanjutnya disebut DAK Bidang
      Pendidikan Dasar adalah dana yang bersumber dari Anggaran
      Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada
      daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan
      bagian dari program yang menjadi prioritas nasional, khususnya untuk
      membiayai kebutuhan sarana dan prasarana satuan pendidikan dasar
      9 (sembilan) tahun yang belum mencapai standar tertentu atau
      percepatan pembangunan daerah di bidang pendidikan dasar.

      Alokasi DAK Bidang Pendidikan Dasar per daerah dan pedoman umum
      DAK ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Berdasarkan penetapan
      alokasi dan pedoman umum DAK tersebut, Menteri Pendidikan dan
      Kebudayaan menyusun petunjuk teknis penggunaan DAK Bidang
      Pendidikan Dasar. Setiap kabupaten/kota penerima DAK Bidang
      Pendidikan Dasar wajib menyediakan dana pendamping dari APBD
      minimal sebesar 10% (sepuluh persen) dari alokasi dana yang diterima.

II.   KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN
      2013

      A.   DAK Bidang Pendidikan Dasar dialokasikan untuk mendukung
           penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar 9 (sembilan)
           tahun yang bermutu dan merata dalam rangka memenuhi
           Standar Pelayanan Minimum dan secara bertahap memenuhi
           Standar Nasional Pendidikan.
      B.   Sasaran program DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SD/SDLB
           dan SMP/SMPLB baik negeri maupun swasta.
      C.   Alokasi DAK Bidang Pendidikan Dasar per daerah dan pedoman
           umum DAK ditetapkan oleh Menteri Keuangan Nomor
           201/PMK.07/2012 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana
           Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2013.
      D.   Kegiatan DAK Bidang Pendidikan Dasar :
           1.   Tingkat SD/SDLB :
                a.   rehabilitasi ruang kelas rusak sedang;
                b.   pembangunan perpustakaan;
                c.   pengadaan peralatan pendidikan.


                                       1
2.   Tingkat SMP/SMPLB :
                 a.   penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai
                      kurikulum 2013 sehingga seluruh peserta didik kelas VII
                      terpenuhi kebutuhan bukunya;
                 b.   rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan paling
                      rendah rusak sedang;
                 c.   pembangunan ruang kelas baru;
                 d.   pembangunan perpustakaan;
                 e.   pembangunan ruang belajar lainnya;
                 f.   pengadaan peralatan pendidikan.
       E.   Target yang akan dicapai dalam kegiatan DAK Bidang Pendidikan
            Dasar untuk SD/SDLB adalah:
            1.   tercapainya kebutuhan ruang kelas yang layak;
            2.   tersedianya ruang perpustakaan beserta perabotnya; dan
            3.   tersedianya peralatan pendidikan yang memadai.
       F.   Target yang akan dicapai dalam kegiatan DAK Bidang Pendidikan
            Dasar untuk SMP/SMPLB adalah:
            1.   tersedianya buku teks pelajaran sesuai kurikulum 2013
                 sehingga seluruh peserta didik kelas VII terpenuhi kebutuhan
                 bukunya;
            2.   bertambahnya ruang belajar dalam kondisi layak sebagai
                 tempat terselenggaranya proses belajar mengajar;
            3.   bertambahnya ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya;
                 dan
            4.   bertambahnya sarana pendidikan penunjang peningkatan
                 mutu pendidikan.

III.   PENYALURAN DAN PELAKSANAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR
       TAHUN ANGGARAN 2013

       A.   Penyaluran Dana
            1.   DAK Bidang Pendidikan Dasar disalurkan dengan cara
                 pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara
                 (Pemerintah Pusat c.q Kementerian Keuangan) ke Rekening
                 Kas Umum Daerah (kabupaten/kota).
            2.   Mekanisme dan tata cara mengenai penyaluran DAK Bidang
                 Pendidikan Dasar dilakukan sesuai dengan ketentuan
                 peraturan perundang-undangan.
       B.   Pelaksanaan
            1.   Penggandaan dan distribusi Buku Teks Pelajaran sesuai
                 kurikulum 2013 menggunakan mekanisme pemilihan
                 penyedia barang/jasa sesuai Peraturan Presiden Nomor 54
                 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
                 dan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Perubahan
                 Kedua Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
                 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
                                        2
2.   Rehabilitasi ruang kelas rusak sedang untuk jenjang
             SD/SDLB, rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan
             paling rendah rusak sedang untuk jenjang SMP/SMPLB,
             pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya,
             pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya, atau
             pembangunan ruang belajar lainnya beserta perabotnya
             menggunakan      mekanisme    swakelola    oleh   kelompok
             masyarakat di lingkungan sekolah sesuai Pasal 3, Pasal 26,
             Pasal 28, dan Pasal 31 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
             2010     tentang  Pengadaan     Barang/Jasa     Pemerintah,
             sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
             Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan
             Kedua Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
             Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan melibatkan
             partisipasi   masyarakat   yang    diberi   nama     Panitia
             Pembangunan Sekolah (P2S) sesuai dengan prinsip
             manajemen berbasis sekolah.
        3.   Pengadaan peralatan pendidikan menggunakan mekanisme
             penyedia barang/jasa sesuai Peraturan Presiden Nomor 54
             Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
             dan sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan
             Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012.
        4.   Mekanisme      pemilihan    penyedia     barang/jasa bagi
             kabupaten/kota yang berada di wilayah Provinsi Papua dan
             Provinsi Papua Barat mengacu pada Peraturan Presiden
             Nomor 84 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengadaan
             Barang/Jasa Dalam Rangka Percepatan Pembangunan
             Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

IV. PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN
    2013 UNTUK SD/SDLB

   A.   Dana digunakan untuk:
        1.  Rehabilitasi ruang kelas rusak sedang.
        2.  Pengadaan sarana prasarana peningkatan mutu pendidikan
            terdiri atas:
            a. pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya;
            b. pengadaan sarana untuk peningkatan mutu pendidikan
                 meliputi:
                 1) peralatan pendidikan Matematika;
                 2) peralatan pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA);
                 3) peralatan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
                       (IPS);
                 4) peralatan pendidikan Bahasa;
                 5) peralatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
                       Kesehatan; dan/atau
                 6) peralatan      pendidikan    Seni    Budaya     dan
                       Keterampilan.
   B.   Proporsi penggunaan meliputi biaya rehabilitasi ruang kelas dan
        sarana peningkatan mutu pendidikan dalam rentang proporsi
        antara 35% sampai dengan 65% sesuai dengan prioritas
        kebutuhan pemerintah kabupaten/kota.
                                   3
C.   Satuan biaya untuk setiap komponen, ditetapkan sebagai berikut:
     1.   Rehabilitasi ruang kelas rusak sedang
          a.   Jumlah ruang kelas yang direhabilitasi disesuaikan
               dengan kebutuhan sekolah berdasarkan hasil pemetaan
               sekolah oleh dinas pendidikan kabupaten/kota;
          b.   Besaran biaya rehabilitasi satu ruang kelas rusak
               sedang dengan luas 64 m2 (enam puluh empat meter
               persegi) dihitung dengan rumus:


                                    N = Y x a x IKK

               Keterangan:
               1) N = Jumlah biaya yang diperlukan satu ruang kelas
               2) Y = satuan biaya pembangunan 1 ruang kelas baru
                   (RKB) SD/SDLB (64 m2) dengan IKK = 1,0000
                   sesuai dengan rekomendasi Direktur Jenderal Cipta
                   Karya Kementerian Pekerjaan Umum.
               3) a = Persentase rata-rata tingkat kerusakan ruang
                   kelas pada satu sekolah yang dihitung berdasarkan
                   analisis tingkat kerusakan bangunan/ruang (lebih
                   dari 30% dan paling banyak sebesar 45%).
               4) IKK     adalah    indeks   kemahalan     konstruksi
                   kabupaten/kota yang bersumber dari Buku
                   Kegiatan Percepatan Penyediaan data Statistik
                   Dalam Rangka Kebijakan Dana Perimbangan Tahun
                   2012, Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2012.
          c.   Besaran biaya rehabilitasi ruang kelas rusak sedang
               dengan luas kurang dari 64 m2, dihitung dengan rumus:
                                 N = (Y x n/64) x a x IKK


               Keterangan:
               1) N = Jumlah biaya yang diperlukan satu ruang kelas.
               2) Y = satuan biaya pembangunan 1 ruang kelas baru
                   (RKB) SD/SDLB (64 m2) dengan IKK = 1,0000
                   sesuai dengan rekomendasi Direktur Jenderal Cipta
                   Karya Kementerian Pekerjaan Umum.
               3) n = Luas Ruang Kelas + Luas Selasar.
               4) a = Persentase rata-rata tingkat kerusakan ruang
                   kelas pada satu sekolah yang dihitung berdasarkan
                   analisis tingkat kerusakan bangunan/ruang (lebih
                   dari 30% dan paling banyak sebesar 45%).
               5) IKK     adalah     indeks   kemahalan     konstruksi
                   kabupaten/kota yang bersumber dari buku
                   kegiatan percepatan penyediaan data statistik
                   dalam rangka kebijakan dana perimbangan tahun
                   2012, Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2012.
          d.   Satuan biaya rehabilitasi ruang kelas rusak sedang bagi
               daerah tertinggal, terpencil, dan terluar (3T) dapat
               menggunakan perhitungan harga yang ditetapkan oleh
               dinas pekerjaan umum setempat dan disahkan oleh
               bupati/walikota.
                                4
2.   Pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya
     a.   Jumlah ruang perpustakaan yang dibangun disesuaikan
          dengan kebutuhan sekolah berdasarkan hasil pemetaan
          oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Kegiatan
          pembangunan ruang perpustakaan menggunakan
          standar bangunan dengan konstruksi bangunan tahan
          gempa.
     b.   Besaran biaya pembangunan satu unit ruang
          perpustakaan (60,8 m2) beserta perabotnya dihitung
          dengan rumus:

                         N = (Z x IKK) + 13.000.000


     c.   Jika konstruksi bangunan lantai 1 (satu) belum
          memenuhi persyaratan untuk bangunan 2 (dua) lantai
          maka besaran biaya pembangunan ruang perpustakaan
          beserta perabotnya dihitung dengan rumus:

                           N2 = N + (20% x N)

          Keterangan:
          1) Standar luas ruang perpustakaan SD berikut
              selasar = 60,8 m2, dengan rincian :
               Standar luas lahan minimal 72 m2 (9x8) dengan
                  luas ruang perpustakaan 60,8 m2 yang terdiri
                  atas luas ruang perpustakaan (7x8) m2
                  ditambah selasar (2x2,4) m2.
          2) N = Jumlah biaya yang diperlukan untuk
              pembangunan satu ruang perpustakaan.
          3) N2 = Jumlah biaya yang diperlukan untuk
              pembangunan satu ruang perpustakaan di lantai
              dua jika konstruksi bangunan lantai satu belum
              memenuhi persyaratan untuk bangunan dua lantai.
          4) Z = harga satuan bangunan ruang perpustakaan
              dengan IKK = 1,0000 dikalikan standar luas
              bangunan perpustakaan berikut selasar sesuai
              dengan rekomendasi Direktur Jenderal Cipta Karya
              Kementerian Pekerjaan Umum.
          5) IKK      adalah   indeks    kemahalan     konstruksi
              kabupaten/kota yang bersumber dari buku
              kegiatan percepatan penyediaan data statistik
              dalam rangka kebijakan dana perimbangan tahun
              2012, Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2012.
          6) Rp.13.000.000,00 adalah satuan biaya pengadaan
              perabot untuk satu ruang perpustakaan.
          7) Satuan biaya pembangunan ruang perpustakaan
              beserta perabotnya bagi daerah tertinggal, terpencil,
              dan terluar (3T) dapat menggunakan perhitungan
              harga yang ditetapkan oleh dinas pekerjaan umum
              setempat dan disahkan oleh bupati/walikota.



                             5
3.     Pengadaan peralatan pendidikan
                 a.   pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sesuai
                      dengan kebutuhan sekolah berdasarkan hasil pemetaan
                      sekolah oleh dinas pendidikan kabupaten/ kota;
                 b.   alokasi biaya untuk masing-masing kegiatan/ komponen
                      sebagai berikut :

     No            Kegiatan/Komponen            Satuan     Alokasi Biaya

     1    Peralatan Pendidikan Matematika       Paket    Rp.   9.795.600,-
     2    Peralatan Pendidikan IPA              Paket    Rp.   8.300.000,-
     3    Peralatan Pendidikan IPS              Paket    Rp.   6.000.000,-
     4    Peralatan Pendidikan Bahasa           Paket    Rp. 10.550.000,-
     5    Peralatan Pendidikan Jasmani, Paket            Rp. 13.800.000,-
          Olah Raga dan Kesehatan
     6    Peralatan   Pendidikan           Seni Paket    Rp.   3.500.000,-
          Budaya dan Keterampilan


                 c.   alokasi dana pengadaan peralatan pendidikan yang
                      ditetapkan merupakan besaran patokan biaya tertinggi
                      yang menjadi dasar acuan bagi pelaksana DAK Bidang
                      Pendidikan Dasar dalam penyusunan harga perkiraan
                      sendiri (HPS) yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat
                      Komitmen.
                 d.   pelaksanaan pengadaan peralatan pendidikan dapat
                      dipilih dari daftar peralatan sebagaimana dimaksud
                      pada huruf b sesuai kebutuhan sekolah berdasarkan
                      hasil pemetaan yang dilakukan oleh dinas pendidikan
                      kabupaten/kota.

V.   PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN
     2013 UNTUK SMP/SMPLB

     A. Digunakan untuk:
          1. Membiayai penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran
             sesuai kurikulum 2013 sehingga seluruh peserta didik kelas VII
             terpenuhi kebutuhan bukunya.
          2. Apabila masih tersisa alokasi dana maka dapat digunakan
             untuk peningkatan prasarana pendidikan dan pengadaan
             sarana peningkatan mutu pendidikan dengan dalam rentang
             proporsi antara 35% sampai dengan 65% untuk mencapai
             100% sesuai dengan kebutuhan kabupaten/kota :
               a. Peningkatan prasarana pendidikan diprioritaskan untuk
                  rehabilitasi ruang belajar dengan tingkat kerusakan minimal
                  rusak sedang beserta perabotnya, pembangunan ruang kelas
                  baru (RKB) beserta perabotnya;

                                       6
b. Bila butir a sudah terpenuhi maka sisa dana bisa digunakan
              untuk pembangunan ruang/gedung perpustakaan beserta
              perabotnya, dan pembangunan ruang belajar lain (RBL)
              beserta perabotnya;
           c. Peningkatan mutu pendidikan berupa pengadaan alat
              pendidikan diprioritaskan untuk peralatan IPS dan peralatan
              matematika; dan
           d. Bila seluruh sekolah telah memiliki peralatan IPS dan
              Matematika maka sisa dana dapat dipergunakan untuk
              pengadaan      peralatan   laboratorium    IPA,   peralatan
              laboratorium Bahasa, dan peralatan olah raga.
   B.   Alokasi biaya untuk masing-masing kegiatan/komponen sebagai
        berikut :

  No          Kegiatan/Komponen               Satuan           Alokasi Biaya

   1    Rehabilitasi Ruang Belajar            Paket      Rp. 45.000.000,-
   2    Ruang Kelas Baru                      Ruang      Rp. 120.000.000,-*)
   3    Ruang Perpustakaan                    Ruang      Rp. 210.000.000,-*)
   4    Ruang Laboratorium IPA                Ruang      Rp. 235.000.000,-*)
   5    Ruang Laboratorium Bahasa             Ruang      Rp. 235.000.000,-*)
   6    Peralatan Laboratorium IPA            Paket      Rp. 50.000.000,-
   7    Peralatan Laboratorium Bahasa Paket              Rp. 125.000.000,-
   8    Peralatan IPS                         Paket      Rp.     9.000.000,-
   9    Peralatan Olah Raga                   Paket      Rp. 20.000.000,-
  10    Peralatan Matematika                  Paket      Rp.    6.000.0000,-
        *) Unit cost rata rata nasional untuk satu lantai dengan IKK = 1,0. Untuk
           pembangunan lebih dari satu lantai maka unit cost ditambah 10% perlantai.


        Alokasi dana pengadaan peralatan pendidikan yang ditetapkan
        merupakan besaran patokan biaya tertinggi yang menjadi dasar
        acuan bagi pelaksana DAK Bidang Pendidikan Dasar dalam
        penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS) yang ditetapkan oleh
        Pejabat Pembuat Komitmen.

VI. KEGIATAN-KEGIATAN YANG TIDAK DAPAT DIBIAYAI DAK DAN
    PEMENUHANNYA

   A.   Kegiatan yang tidak dapat dibiayai DAK Bidang Pendidikan Dasar:
        1. administrasi kegiatan;
        2. penyiapan kegiatan fisik;
        3. penelitian;
        4. pelatihan;
        5. perjalanan dinas; dan
        6. izin mendirikan bangunan, pembebasan tanah, pematangan
             tanah, konsultan, dan sebagainya.
                                        7
B.   Pemenuhan biaya yang tidak dapat dibiayai         DAK Bidang
        Pendidikan Dasar
   Kegiatan yang tidak dapat dibiayai DAK sebagaimana dimaksud pada
   huruf A, pembiayaannya dibebankan dari anggaran/biaya umum yang
   disediakan melalui APBD atau sumber pembiayaan lain di luar dana
   pendamping.



VII. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

   A.   Pemerintah Provinsi
        1.   mengkoordinasikan sosialisasi pelaksanaan DAK Bidang
             Pendidikan Dasar bagi kabupaten/kota sebagai tindak lanjut
             sosialisasi di tingkat pusat dengan mengundang narasumber
             dari institusi yang relevan;
        2.   melaksanakan supervisi dan monitoring serta penilaian
             terhadap pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Dasar di
             kabupaten/ kota; dan
        3.   melaporkan hasil supervisi dan monitoring kepada Direktur
             Jenderal Pendidikan Dasar, u.p. Direktur Pembinaan Sekolah
             Dasar dan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.

   B.   Pemerintah Kabupaten/Kota
        1.   menganggarkan dana pendamping dalam APBD sekurang-
             kurangnya 10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK
             Bidang Pendidikan Dasar yang diterimanya, sesuai dengan
             Pasal 11 ayat (1) Peraturan Menteri Keungan Nomor
             201/PMK.07/2012;
        2.   menyediakan anggaran/dana biaya umum untuk kegiatan
             perencanaan, sosialisasi, pengawasan dan biaya operasional
             lainnya, sesuai dengan kebutuhan;
        3.   menetapkan nama-nama SD/SDLB dan SMP/SMPLB
             penerima DAK Bidang Pendidikan Dasar dalam Surat
             Keputusan Bupati/Walikota dan salinannya disampaikan
             kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, u.p. Direktur
             Pembinaan Sekolah Dasar, Direktur Pembinaan Sekolah
             Menengah Pertama dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
             setempat;
        4.   bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program DAK
             Bidang Pendidikan Dasar di tingkat kabupaten/kota.

   C.   Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

        1.   membuat rencana alokasi jumlah SD/SDLB dan SMP/SMPLB
             yang akan menerima DAK, selanjutnya melakukan seleksi
             sekolah-sekolah calon penerima sesuai dengan kriteria yang
             telah ditetapkan;
        2.   membentuk tim teknis untuk melakukan pemetaan dan
             pendataan kondisi prasarana sekolah dan sarana penunjang
             peningkatan mutu pendidikan di sekolah;
        3.   mengusulkan nama-nama SD/SDLB dan SMP/SMPLB
             beserta alokasi dana bagi calon penerima DAK Bidang
                                  8
Pendidikan Dasar kepada bupati/walikota, berdasarkan hasil
          pemetaan dan pendataan;
     4.   mensosialisasikan pelaksanaan program DAK Bidang
          Pendidikan Dasar kepada seluruh sekolah penerima;
     5.   melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa sesuai
          dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
          Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan Peraturan Presiden
          Nomor 70 Tahun 2012 Perubahan Kedua Peraturan Presiden
          Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
          Pemerintah untuk pengadaan peralatan pendidikan;
     6.   melaksanakan monitoring dan evaluasi serta menyusun
          pelaporan kegiatan DAK dengan mengacu pada Surat Edaran
          Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
          Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,
          Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor
          0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, 900/3556/SJ
          Tanggal 21 November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan
          Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan
          DAK;
     7.   menggandakan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang
          Pendidikan Dasar yang telah ditetapkan Menteri Pendidikan
          dan Kebudayaan dan mendistribusikan kepada seluruh
          sekolah penerima DAK Bidang Pendidikan Dasar;
     8.   melaporkan penggunaan DAK Bidang Pendidikan Dasar
          untuk SD/SDLB dan SMP/SMPLB Tahun Anggaran 2013
          kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar up. Direktur
          Pembinaan SD dan Direktur Pembinaan SMP.

D.   Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota

     Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan tugas dan fungsi
     sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
     tentang   Pengelolaan    dan     Penyelenggaraan   Pendidikan
     sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
     66 Tahun 2010. Dalam konteks kegiatan DAK Bidang Pendidikan
     Dasar Tahun Anggaran 2013, Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota
     memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan
     dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan DAK
     Bidang Pendidikan Dasar di tingkat kabupaten/kota.

E.   Satuan Pendidikan
     1.   mengangkat panitia pembangunan di sekolah yang bertugas
          melaksanakan rehabilitasi ruang kelas rusak sedang
          dan/atau pembangunan ruang perpustakaan,
     2.   mencatat hasil DAK Bidang Pendidikan Dasar sebagai
          inventaris sekolah,
     3.   memanfaatkan      bangunan/barang hasil   DAK   Bidang
          Pendidikan Dasar untuk menunjang kegiatan belajar
          mengajar;
     4.   merawat dan memelihara      bangunan/barang    hasil   DAK
          Bidang Pendidikan Dasar.


                               9
F.   Komite Sekolah
        Komite Sekolah melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan
        Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
        dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah
        dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010. Dalam
        konteks DAK Bidang Pendidikan Dasar, Komite Sekolah memiliki
        tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan dalam rangka
        transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan DAK Bidang
        Pendidikan Dasar di tingkat sekolah.

   G.   Panitia Pembangunan Sekolah (P2S)

        1.   memilih dan menetapkan kepala pelaksana;
        2.   melaksanakan rehabilitasi ruang kelas rusak sedang atau
             pembangunan ruang perpustakaan dengan mekanisme
             swakelola, serta sesuai dengan standar dan spesifikasi teknis
             yang telah ditentukan.
        3.   mengadministrasikan      dan   mendokumentasikan       segala
             kegiatan berkenaan dengan kegiatan rehabilitasi atau
             pembangunan baik administrasi keuangan maupun teknis.
             Buku-buku yang digunakan untuk mencatat keluar
             masuknya dana dan dokumentasi lainnya harus berada di
             sekolah.
        4.   menyusun laporan teknis dan mempertanggungjawabkan
             realisasi penggunaan dana dan pelaksanaan rehabilitasi atau
             pembangunan yang menggunakan dana tersebut serta hasil
             pembangunan kepada seluruh anggota masyarakat, dan
             dinas pendidikan kabupaten/kota.

VIII. PELAPORAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN SANKSI

    A. Pelaporan

        Laporan pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Dasar Tahun
        Anggaran 2013 dilakukan secara berjenjang, mulai dari laporan
        tingkat sekolah, laporan tingkat kab/kota, dan laporan pusat.
        1.   Laporan Tingkat Sekolah
             a.   Ketua   panitia  pembangunan      membuat laporan
                  kemajuan pekerjaan dan laporan akhir.
             b.   Laporan ketua panitia pembangunan disampaikan
                  kepada Kepala Sekolah.

        2.   Laporan Kepala Sekolah
             Berdasarkan laporan panitia pembangunan, maka kepala
             sekolah menyusun laporan kemajuan pekerjaan untuk
             disampaikan    kepada   bupati/walikota melalui dinas
             pendidikan kabupaten/kota.

        3.   Laporan Kabupaten/kota
             a. Bupati/walikota menyusun laporan triwulanan yang
                 memuat laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan
                 DAK Bidang Pendidikan Dasar kepada:
                                   10
1) Menteri Keuangan
               2) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
               3) Menteri Dalam Negeri

          b.   Penyampaian laporan triwulan sebagaimana dimaksud
               huruf (a) dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat
               belas) hari setelah triwulan yang bersangkutan berakhir.
          c.   Rincian pelaporan sebagaimana dimaksud huruf (a)
               mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Surat
               Edaran      Bersama     Menteri    Negara   Perencanaan
               Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
               Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan, dan Menteri
               Dalam Negeri Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE
               1722/MK 07/2008, 900/3556/SJ Tanggal 21 November
               2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis
               Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Alokasi
               Khusus (DAK).
          d.   Laporan triwulan dan akhir pelaksanaan kegiatan DAK
               Bidang Pendidikan Dasar untuk SD/SDLB wajib dikirim
               secara elektronik melalui email dakditpsd@yahoo.com,
               sedangkan      untuk     SMP/SMPLB       melalui   email
               daksmp@kemdikbud.go.id.
B.   Pemantauan Evaluasi dan Pengawasan
     1.   Pemantauan dan Evaluasi
          Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK Bidang
          Pendidikan Dasar dilakukan oleh Kementerian Pendidikan
          dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas
          Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan yang
          tercantum dalam Surat Edaran Bersama Menteri Negara
          Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan
          Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan, dan
          Menteri Dalam Negeri Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE
          1722/MK 07/2008, 900/3556/SJ Tanggal 21 November 2008
          perihal   Petunjuk   Pelaksanaan    Pemantauan     Teknis
          Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus
          (DAK).
     2.   Pengawasan
          Pengawasan fungsional/pemeriksaan tentang pelaksanaan
          kegiatan dan administrasi keuangan program DAK Bidang
          Pendidikan Dasar dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal
          Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Inspektorat
          Daerah.

C.   Sanksi
     1.   Setiap orang atau sekelompok orang di setiap tingkat
          pelaksana (kabupaten/ kota, sekolah, masyarakat) yang
          melakukan     tindakan      penyalahgunaan   dan/atau
          penyimpangan    pelaksanaan   kegiatan  dan keuangan
          sebagaimana tertuang dalam petunjuk teknis ini serta
                                11
peraturan perundang-undangan yang terkait, ditindak sesuai
                dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
           2.   Pemerintah kabupaten/kota yang melakukan kegiatan tidak
                berpedoman pada petunjuk teknis ini serta peraturan
                perundangan lain yang terkait, dipandang sebagai
                penyimpangan yang akan dikenai sanksi hukum.


IX.    KETENTUAN LAIN
      A.   Bagi daerah yang terkena dan/atau terjadi bencana alam pada
           tahun berkenaan, dana DAK Bidang Pendidikan Dasar dapat
           digunakan secara keseluruhan sesuai kebutuhan daerah terkait
           dengan bidang pendidikan, setelah mengajukan usulan
           perubahan dan mendapat persetujuan tertulis dari Menteri
           Pendidikan dan Kebudayaan.
      B.   Bencana alam sebagaimana dimaksud pada huruf A merupakan
           bencana alam yang dinyatakan secara resmi oleh kepala daerah
           setempat.
      C.   Mekanisme pengajuan usulan kegiatan tersebut adalah sebagai
           berikut:
           1.   Pemerintah kabupaten/kota mengajukan usulan perubahan
                kegiatan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan
                tembusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar.
           2.   Berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal Pendidikan
                Dasar, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan
                surat rekomendasi kepada pemerintah kabupaten/kota
                untuk melakukan perubahan kegiatan tersebut.



                             MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
                             REPUBLIK INDONESIA,

                             TTD.


                             MOHAMMAD NUH



Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,


TTD.


Muslikh, S.H
NIP195809151985031001


                                     12

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Penyusunan Dokumen Perencanaan RPJMD
Penyusunan Dokumen Perencanaan RPJMDPenyusunan Dokumen Perencanaan RPJMD
Penyusunan Dokumen Perencanaan RPJMDDadang Solihin
 
Paparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdf
Paparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdfPaparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdf
Paparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdfmangarahon
 
Ketentuan e-Purchasing melalui e-Katalog (Kep.LKPP No.122 Thn 2022).
Ketentuan e-Purchasing melalui e-Katalog (Kep.LKPP No.122 Thn 2022).Ketentuan e-Purchasing melalui e-Katalog (Kep.LKPP No.122 Thn 2022).
Ketentuan e-Purchasing melalui e-Katalog (Kep.LKPP No.122 Thn 2022).Kanaidi ken
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasrazitakhalyla
 
Penilaian Kualitas Rumah Layak Huni - RLH Program BSPS & BP2BT NAHP TA 2021
Penilaian Kualitas Rumah Layak Huni - RLH Program BSPS & BP2BT NAHP TA 2021Penilaian Kualitas Rumah Layak Huni - RLH Program BSPS & BP2BT NAHP TA 2021
Penilaian Kualitas Rumah Layak Huni - RLH Program BSPS & BP2BT NAHP TA 2021Bagus ardian
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda KemiskinanProgram Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda KemiskinanDadang Solihin
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranProgram Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranPSEKP - UGM
 
Amdal pembangunan-permukiman
Amdal pembangunan-permukimanAmdal pembangunan-permukiman
Amdal pembangunan-permukimanKurniawan Yusril
 
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 20182018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018Ahmad Abdul Haq
 
Dit. Rumah Swadaya PUPR - Bahan Sosialisasi Teknis DAK Integrasi 22 April 2022
Dit. Rumah Swadaya PUPR - Bahan Sosialisasi Teknis DAK Integrasi 22 April 2022Dit. Rumah Swadaya PUPR - Bahan Sosialisasi Teknis DAK Integrasi 22 April 2022
Dit. Rumah Swadaya PUPR - Bahan Sosialisasi Teknis DAK Integrasi 22 April 2022Gugum Gumilar
 
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdf
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdfPEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdf
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdfsdmkkotasurakarta
 
Perdes no.6 th 2016 review rpjm des
Perdes no.6 th 2016 review rpjm desPerdes no.6 th 2016 review rpjm des
Perdes no.6 th 2016 review rpjm desari saridjo
 
Paparan Orientasi RPD.pptx
Paparan Orientasi RPD.pptxPaparan Orientasi RPD.pptx
Paparan Orientasi RPD.pptxIkaDamayanti27
 
Pengadaan Barang dan Jasa melalui LPSE KemenLHK (E-Procurement)
Pengadaan Barang dan Jasa melalui LPSE KemenLHK (E-Procurement)Pengadaan Barang dan Jasa melalui LPSE KemenLHK (E-Procurement)
Pengadaan Barang dan Jasa melalui LPSE KemenLHK (E-Procurement)Poltak Hutabarat
 
Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...
Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...
Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...Dadang Solihin
 

La actualidad más candente (20)

Penyusunan Dokumen Perencanaan RPJMD
Penyusunan Dokumen Perencanaan RPJMDPenyusunan Dokumen Perencanaan RPJMD
Penyusunan Dokumen Perencanaan RPJMD
 
Paparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdf
Paparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdfPaparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdf
Paparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdf
 
Ketentuan e-Purchasing melalui e-Katalog (Kep.LKPP No.122 Thn 2022).
Ketentuan e-Purchasing melalui e-Katalog (Kep.LKPP No.122 Thn 2022).Ketentuan e-Purchasing melalui e-Katalog (Kep.LKPP No.122 Thn 2022).
Ketentuan e-Purchasing melalui e-Katalog (Kep.LKPP No.122 Thn 2022).
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
 
Standard pelayanan minimum pdf
Standard pelayanan minimum pdfStandard pelayanan minimum pdf
Standard pelayanan minimum pdf
 
Penilaian Kualitas Rumah Layak Huni - RLH Program BSPS & BP2BT NAHP TA 2021
Penilaian Kualitas Rumah Layak Huni - RLH Program BSPS & BP2BT NAHP TA 2021Penilaian Kualitas Rumah Layak Huni - RLH Program BSPS & BP2BT NAHP TA 2021
Penilaian Kualitas Rumah Layak Huni - RLH Program BSPS & BP2BT NAHP TA 2021
 
Perdes kemiskinan
Perdes kemiskinanPerdes kemiskinan
Perdes kemiskinan
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda KemiskinanProgram Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
 
BAB 1 ADMEN.pdf
BAB 1 ADMEN.pdfBAB 1 ADMEN.pdf
BAB 1 ADMEN.pdf
 
Telaahan tambahan penghasilan kab paser
Telaahan tambahan penghasilan kab paserTelaahan tambahan penghasilan kab paser
Telaahan tambahan penghasilan kab paser
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranProgram Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
 
Amdal pembangunan-permukiman
Amdal pembangunan-permukimanAmdal pembangunan-permukiman
Amdal pembangunan-permukiman
 
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 20182018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
 
Dit. Rumah Swadaya PUPR - Bahan Sosialisasi Teknis DAK Integrasi 22 April 2022
Dit. Rumah Swadaya PUPR - Bahan Sosialisasi Teknis DAK Integrasi 22 April 2022Dit. Rumah Swadaya PUPR - Bahan Sosialisasi Teknis DAK Integrasi 22 April 2022
Dit. Rumah Swadaya PUPR - Bahan Sosialisasi Teknis DAK Integrasi 22 April 2022
 
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdf
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdfPEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdf
PEMANTAPAN IMPLEMENTASI BLUD PUSKESMAS KOTA SOLO, 1-2 SEPTEMBER, 2022.pdf
 
Perdes no.6 th 2016 review rpjm des
Perdes no.6 th 2016 review rpjm desPerdes no.6 th 2016 review rpjm des
Perdes no.6 th 2016 review rpjm des
 
Paparan Orientasi RPD.pptx
Paparan Orientasi RPD.pptxPaparan Orientasi RPD.pptx
Paparan Orientasi RPD.pptx
 
Pengadaan Barang dan Jasa melalui LPSE KemenLHK (E-Procurement)
Pengadaan Barang dan Jasa melalui LPSE KemenLHK (E-Procurement)Pengadaan Barang dan Jasa melalui LPSE KemenLHK (E-Procurement)
Pengadaan Barang dan Jasa melalui LPSE KemenLHK (E-Procurement)
 
KKPR, PBG dan SLF.pptx
KKPR, PBG dan SLF.pptxKKPR, PBG dan SLF.pptx
KKPR, PBG dan SLF.pptx
 
Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...
Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...
Peningkatan Peran Komisi dan Badan pada Alat Kelengkapan DPRD dalam Perspekti...
 

Destacado

Rab dak sd 2013 asaka prima,Alat Peraga SD DAK 2013,alat peraga murah,produse...
Rab dak sd 2013 asaka prima,Alat Peraga SD DAK 2013,alat peraga murah,produse...Rab dak sd 2013 asaka prima,Alat Peraga SD DAK 2013,alat peraga murah,produse...
Rab dak sd 2013 asaka prima,Alat Peraga SD DAK 2013,alat peraga murah,produse...Asaka Cv
 
Rab alat peraga penjaskes smp 2014 ~ PENJAS OLARAGA SMP - ALAT PERAGA SMP
Rab alat peraga penjaskes  smp  2014 ~ PENJAS OLARAGA SMP - ALAT PERAGA SMPRab alat peraga penjaskes  smp  2014 ~ PENJAS OLARAGA SMP - ALAT PERAGA SMP
Rab alat peraga penjaskes smp 2014 ~ PENJAS OLARAGA SMP - ALAT PERAGA SMPRedis Manik
 
Buku juknis dan juklak dak 2014
Buku juknis dan juklak dak 2014Buku juknis dan juklak dak 2014
Buku juknis dan juklak dak 2014achillewz
 
Rab alat peraga penjasorkes smp dak 2013,ALAT PENJASORKES DAK SMP,PENJASKES S...
Rab alat peraga penjasorkes smp dak 2013,ALAT PENJASORKES DAK SMP,PENJASKES S...Rab alat peraga penjasorkes smp dak 2013,ALAT PENJASORKES DAK SMP,PENJASKES S...
Rab alat peraga penjasorkes smp dak 2013,ALAT PENJASORKES DAK SMP,PENJASKES S...Asaka Cv
 
09 ps-2014 bantuan ruang kelas baru smk
09 ps-2014 bantuan ruang kelas baru smk09 ps-2014 bantuan ruang kelas baru smk
09 ps-2014 bantuan ruang kelas baru smkWinarto Winartoap
 
Profil usulan rkb dan rehab
Profil usulan rkb dan rehabProfil usulan rkb dan rehab
Profil usulan rkb dan rehabTri Anto
 
pembangunan ruang kelas baru
pembangunan ruang kelas barupembangunan ruang kelas baru
pembangunan ruang kelas baruAsep Walandra
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negarainfosanitasi
 

Destacado (9)

Rab dak sd 2013 asaka prima,Alat Peraga SD DAK 2013,alat peraga murah,produse...
Rab dak sd 2013 asaka prima,Alat Peraga SD DAK 2013,alat peraga murah,produse...Rab dak sd 2013 asaka prima,Alat Peraga SD DAK 2013,alat peraga murah,produse...
Rab dak sd 2013 asaka prima,Alat Peraga SD DAK 2013,alat peraga murah,produse...
 
Rab alat peraga penjaskes smp 2014 ~ PENJAS OLARAGA SMP - ALAT PERAGA SMP
Rab alat peraga penjaskes  smp  2014 ~ PENJAS OLARAGA SMP - ALAT PERAGA SMPRab alat peraga penjaskes  smp  2014 ~ PENJAS OLARAGA SMP - ALAT PERAGA SMP
Rab alat peraga penjaskes smp 2014 ~ PENJAS OLARAGA SMP - ALAT PERAGA SMP
 
Buku juknis dan juklak dak 2014
Buku juknis dan juklak dak 2014Buku juknis dan juklak dak 2014
Buku juknis dan juklak dak 2014
 
Rab alat peraga penjasorkes smp dak 2013,ALAT PENJASORKES DAK SMP,PENJASKES S...
Rab alat peraga penjasorkes smp dak 2013,ALAT PENJASORKES DAK SMP,PENJASKES S...Rab alat peraga penjasorkes smp dak 2013,ALAT PENJASORKES DAK SMP,PENJASKES S...
Rab alat peraga penjasorkes smp dak 2013,ALAT PENJASORKES DAK SMP,PENJASKES S...
 
09 ps-2014 bantuan ruang kelas baru smk
09 ps-2014 bantuan ruang kelas baru smk09 ps-2014 bantuan ruang kelas baru smk
09 ps-2014 bantuan ruang kelas baru smk
 
Profil usulan rkb dan rehab
Profil usulan rkb dan rehabProfil usulan rkb dan rehab
Profil usulan rkb dan rehab
 
Dak contoh laporan
Dak contoh laporanDak contoh laporan
Dak contoh laporan
 
pembangunan ruang kelas baru
pembangunan ruang kelas barupembangunan ruang kelas baru
pembangunan ruang kelas baru
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
 

Similar a DAK-Pendidikan-Dasar

Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013Guss No
 
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013jeeroloo
 
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi capPetunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi capNandang Sukmara
 
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi capPetunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi capNandang Sukmara
 
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013Guss No
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalyasika513
 
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipilPeraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipilNandang Sukmara
 
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipilPeraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipilNandang Sukmara
 
SKB 5 Menteri guru pns
SKB 5 Menteri guru pnsSKB 5 Menteri guru pns
SKB 5 Menteri guru pnsGuru Online
 
Sk permen-5 mentri
Sk permen-5 mentriSk permen-5 mentri
Sk permen-5 mentriAde Djoeanda
 
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasarPermendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasarYanti Sriyulianti
 
Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...
Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...
Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...Amin Herwansyah
 
Permendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantu
Permendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantuPermendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantu
Permendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantuWinarto Winartoap
 
Ld 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikanLd 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikanNandang Sukmara
 
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikanLd 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikanNandang Sukmara
 
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikanLd 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikanNandang Sukmara
 
04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua
04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua
04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi keduamediasmansawira
 
juknis ppdb 2019 2020 (final)
juknis ppdb 2019 2020 (final)juknis ppdb 2019 2020 (final)
juknis ppdb 2019 2020 (final)Amphie Yuurisman
 

Similar a DAK-Pendidikan-Dasar (20)

Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013
 
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
 
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi capPetunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
 
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi capPetunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
 
Bn709 2010
Bn709 2010Bn709 2010
Bn709 2010
 
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf final
 
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipilPeraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
 
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipilPeraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
 
SKB 5 Menteri guru pns
SKB 5 Menteri guru pnsSKB 5 Menteri guru pns
SKB 5 Menteri guru pns
 
Sk permen-5 mentri
Sk permen-5 mentriSk permen-5 mentri
Sk permen-5 mentri
 
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasarPermendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
 
Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...
Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...
Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...
 
Permendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantu
Permendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantuPermendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantu
Permendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantu
 
Ld 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikanLd 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikan
 
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikanLd 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
 
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikanLd 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
 
04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua
04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua
04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua
 
juknis ppdb 2019 2020 (final)
juknis ppdb 2019 2020 (final)juknis ppdb 2019 2020 (final)
juknis ppdb 2019 2020 (final)
 
Juknis kkg
Juknis kkgJuknis kkg
Juknis kkg
 

Más de Guss No

Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...Guss No
 
POS USBN Tahun 2017-2018
POS USBN Tahun 2017-2018 POS USBN Tahun 2017-2018
POS USBN Tahun 2017-2018 Guss No
 
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015Guss No
 
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015Guss No
 
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UNPermendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UNGuss No
 
POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)
POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)
POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)Guss No
 
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan EkstrakurikulerPermendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan EkstrakurikulerGuss No
 
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan EkstrakurikulerLampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan EkstrakurikulerGuss No
 
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Guss No
 
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMPPermendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMPGuss No
 
Pengumuman CPNS BKKBN 2014
Pengumuman CPNS BKKBN 2014Pengumuman CPNS BKKBN 2014
Pengumuman CPNS BKKBN 2014Guss No
 
Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014
Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014
Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014Guss No
 
Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014
Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014
Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014Guss No
 
Pengumuman CPNS BIN 2014
Pengumuman CPNS BIN 2014Pengumuman CPNS BIN 2014
Pengumuman CPNS BIN 2014Guss No
 
Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013
Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013
Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013Guss No
 
Pemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIII
Pemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIIIPemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIII
Pemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIIIGuss No
 
Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY
Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY
Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY Guss No
 
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...Guss No
 
Buku CAT BKN Untuk Indonesia
Buku CAT BKN Untuk IndonesiaBuku CAT BKN Untuk Indonesia
Buku CAT BKN Untuk IndonesiaGuss No
 
Edaran PPDB T.P. 2014/2015 Kab. Gunungkidul
Edaran  PPDB T.P. 2014/2015 Kab. GunungkidulEdaran  PPDB T.P. 2014/2015 Kab. Gunungkidul
Edaran PPDB T.P. 2014/2015 Kab. GunungkidulGuss No
 

Más de Guss No (20)

Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
 
POS USBN Tahun 2017-2018
POS USBN Tahun 2017-2018 POS USBN Tahun 2017-2018
POS USBN Tahun 2017-2018
 
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015
 
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
 
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UNPermendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
 
POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)
POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)
POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)
 
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan EkstrakurikulerPermendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
 
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan EkstrakurikulerLampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
 
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
 
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMPPermendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
 
Pengumuman CPNS BKKBN 2014
Pengumuman CPNS BKKBN 2014Pengumuman CPNS BKKBN 2014
Pengumuman CPNS BKKBN 2014
 
Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014
Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014
Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014
 
Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014
Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014
Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014
 
Pengumuman CPNS BIN 2014
Pengumuman CPNS BIN 2014Pengumuman CPNS BIN 2014
Pengumuman CPNS BIN 2014
 
Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013
Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013
Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013
 
Pemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIII
Pemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIIIPemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIII
Pemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIII
 
Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY
Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY
Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY
 
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...
 
Buku CAT BKN Untuk Indonesia
Buku CAT BKN Untuk IndonesiaBuku CAT BKN Untuk Indonesia
Buku CAT BKN Untuk Indonesia
 
Edaran PPDB T.P. 2014/2015 Kab. Gunungkidul
Edaran  PPDB T.P. 2014/2015 Kab. GunungkidulEdaran  PPDB T.P. 2014/2015 Kab. Gunungkidul
Edaran PPDB T.P. 2014/2015 Kab. Gunungkidul
 

DAK-Pendidikan-Dasar

  • 1. SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk memberikan pengaturan lebih lanjut mengenai kriteria teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) huruf a Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2013, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Dasar Tahun Anggaran 2013; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5361);
  • 2. 2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4496 ); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
  • 3. 3 16. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 17. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; 18. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012; 19. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 119); 20. Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat; 21. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; 22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah aliyah(SMA/MA); 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi Khusus (DAK) di Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2010; 25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota; 26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 27. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2013.
  • 4. 4 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013. Pasal 1 Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Dasar Tahun Anggaran 2013 selanjutnya dalam Peraturan Menteri ini disebut DAK Bidang Pendidikan Dasar digunakan untuk : a. membiayai rehabilitasi ruang kelas rusak sedang dan pengadaan sarana dan prasarana untuk peningkatan mutu pendidikan Sekolah Dasar/Sekolah Dasar Luar Biasa (SD/SDLB); dan b. membiayai penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai kurikulum 2013 dan peningkatan prasarana dan pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMP/SMPLB). Pasal 2 Kegiatan DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SD/SDLB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf a meliputi : a. rehabilitasi ruang kelas rusak sedang; b. pengadaan sarana prasarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 meliputi: 1) pembangunan ruang perpustakaan termasuk perabotnya; dan/atau 2) pengadaan peralatan pendidikan. c. pengadaan peralatan pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf b butir 2) meliputi: 1) peralatan pendidikan Matematika; 2) peralatan pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA); 3) peralatan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), 4) peralatan pendidikan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; 5) peralatan pendidikan Bahasa; dan/atau 6) peralatan pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan. d. proporsi penggunaan DAK untuk rehabilitasi ruang kelas rusak sedang dan pengadaan sarana prasarana peningkatan mutu adalah antara 35% sampai dengan 65% sesuai dengan prioritas kebutuhan kabupaten/kota. Pasal 3 (1) Kegiatan DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SMP/SMPLB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf b : a. diprioritaskan untuk membiayai penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai kurikulum 2013 sehingga seluruh peserta didik kelas VII terpenuhi kebutuhan bukunya;
  • 5. 5 b. sisa DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SMP/SMPLB setelah digunakan untuk membiayai penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sebagaimana dimaksud pada huruf a digunakan untuk membiayai peningkatan prasarana dan pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan; c. proporsi penggunaan sisa DAK sebagaimana dimaksud pada huruf b adalah 35% sampai dengan 65% untuk membiayai peningkatan prasarana dan pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan untuk mencapai 100% sesuai dengan kebutuhan kabupaten/kota. (2) Peningkatan prasarana pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf b antara lain: a. rehabilitasi ruang belajar dengan tingkat kerusakan paling rendah rusak sedang termasuk perabotannya; b. pembangunan ruang kelas baru (RKB) termasuk perabotannya; c. pembangunan ruang/gedung perpustakaan termasuk perabotannya; dan/atau d. pembangunan ruang belajar lain (RBL) termasuk perabotannya. (3) Pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf b antara lain: a. peralatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS); b. peralatan Matematika; c. peralatan Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) d. peralatan Laboratorium Bahasa; dan/atau e. peralatan Olah Raga. Pasal 4 (1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, dan Pasal 2 huruf b butir 1), serta Pasal 3 ayat (2) dilaksanakan secara swakelola oleh panitia pembangunan sekolah dengan melibatkan masyarakat di lingkungan sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c, Pasal 3 ayat (1) huruf a, dan Pasal 3 ayat (3) dilaksanakan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota menggunakan mekanisme penyedia barang/jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 5 DAK Bidang Pendidikan Dasar dilaksanakan sesuai petunjuk teknis sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 6 Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk pelaksanaan Peraturan Menteri ini diatur oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • 6. 6 Pasal 7 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Februari 2013 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, TTD. MOHAMMAD NUH Diundangkan di Jakarta pada tanggal 20 Februari 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, TTD. AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 301 Salinan sesuai dengan aslinya. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TTD. Muslikh, S.H NIP195809151985031001
  • 7. SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 PETUNJUK TEKNIS I. UMUM Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini yang dimaksud dengan Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Dasar Tahun Anggaran 2013 yang selanjutnya disebut DAK Bidang Pendidikan Dasar adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan bagian dari program yang menjadi prioritas nasional, khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana satuan pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun yang belum mencapai standar tertentu atau percepatan pembangunan daerah di bidang pendidikan dasar. Alokasi DAK Bidang Pendidikan Dasar per daerah dan pedoman umum DAK ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Berdasarkan penetapan alokasi dan pedoman umum DAK tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyusun petunjuk teknis penggunaan DAK Bidang Pendidikan Dasar. Setiap kabupaten/kota penerima DAK Bidang Pendidikan Dasar wajib menyediakan dana pendamping dari APBD minimal sebesar 10% (sepuluh persen) dari alokasi dana yang diterima. II. KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 A. DAK Bidang Pendidikan Dasar dialokasikan untuk mendukung penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun yang bermutu dan merata dalam rangka memenuhi Standar Pelayanan Minimum dan secara bertahap memenuhi Standar Nasional Pendidikan. B. Sasaran program DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SD/SDLB dan SMP/SMPLB baik negeri maupun swasta. C. Alokasi DAK Bidang Pendidikan Dasar per daerah dan pedoman umum DAK ditetapkan oleh Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2013. D. Kegiatan DAK Bidang Pendidikan Dasar : 1. Tingkat SD/SDLB : a. rehabilitasi ruang kelas rusak sedang; b. pembangunan perpustakaan; c. pengadaan peralatan pendidikan. 1
  • 8. 2. Tingkat SMP/SMPLB : a. penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai kurikulum 2013 sehingga seluruh peserta didik kelas VII terpenuhi kebutuhan bukunya; b. rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan paling rendah rusak sedang; c. pembangunan ruang kelas baru; d. pembangunan perpustakaan; e. pembangunan ruang belajar lainnya; f. pengadaan peralatan pendidikan. E. Target yang akan dicapai dalam kegiatan DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SD/SDLB adalah: 1. tercapainya kebutuhan ruang kelas yang layak; 2. tersedianya ruang perpustakaan beserta perabotnya; dan 3. tersedianya peralatan pendidikan yang memadai. F. Target yang akan dicapai dalam kegiatan DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SMP/SMPLB adalah: 1. tersedianya buku teks pelajaran sesuai kurikulum 2013 sehingga seluruh peserta didik kelas VII terpenuhi kebutuhan bukunya; 2. bertambahnya ruang belajar dalam kondisi layak sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar; 3. bertambahnya ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya; dan 4. bertambahnya sarana pendidikan penunjang peningkatan mutu pendidikan. III. PENYALURAN DAN PELAKSANAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 A. Penyaluran Dana 1. DAK Bidang Pendidikan Dasar disalurkan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara (Pemerintah Pusat c.q Kementerian Keuangan) ke Rekening Kas Umum Daerah (kabupaten/kota). 2. Mekanisme dan tata cara mengenai penyaluran DAK Bidang Pendidikan Dasar dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. B. Pelaksanaan 1. Penggandaan dan distribusi Buku Teks Pelajaran sesuai kurikulum 2013 menggunakan mekanisme pemilihan penyedia barang/jasa sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Perubahan Kedua Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 2
  • 9. 2. Rehabilitasi ruang kelas rusak sedang untuk jenjang SD/SDLB, rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan paling rendah rusak sedang untuk jenjang SMP/SMPLB, pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya, pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya, atau pembangunan ruang belajar lainnya beserta perabotnya menggunakan mekanisme swakelola oleh kelompok masyarakat di lingkungan sekolah sesuai Pasal 3, Pasal 26, Pasal 28, dan Pasal 31 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan melibatkan partisipasi masyarakat yang diberi nama Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah. 3. Pengadaan peralatan pendidikan menggunakan mekanisme penyedia barang/jasa sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012. 4. Mekanisme pemilihan penyedia barang/jasa bagi kabupaten/kota yang berada di wilayah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. IV. PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 UNTUK SD/SDLB A. Dana digunakan untuk: 1. Rehabilitasi ruang kelas rusak sedang. 2. Pengadaan sarana prasarana peningkatan mutu pendidikan terdiri atas: a. pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya; b. pengadaan sarana untuk peningkatan mutu pendidikan meliputi: 1) peralatan pendidikan Matematika; 2) peralatan pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA); 3) peralatan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS); 4) peralatan pendidikan Bahasa; 5) peralatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; dan/atau 6) peralatan pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan. B. Proporsi penggunaan meliputi biaya rehabilitasi ruang kelas dan sarana peningkatan mutu pendidikan dalam rentang proporsi antara 35% sampai dengan 65% sesuai dengan prioritas kebutuhan pemerintah kabupaten/kota. 3
  • 10. C. Satuan biaya untuk setiap komponen, ditetapkan sebagai berikut: 1. Rehabilitasi ruang kelas rusak sedang a. Jumlah ruang kelas yang direhabilitasi disesuaikan dengan kebutuhan sekolah berdasarkan hasil pemetaan sekolah oleh dinas pendidikan kabupaten/kota; b. Besaran biaya rehabilitasi satu ruang kelas rusak sedang dengan luas 64 m2 (enam puluh empat meter persegi) dihitung dengan rumus: N = Y x a x IKK Keterangan: 1) N = Jumlah biaya yang diperlukan satu ruang kelas 2) Y = satuan biaya pembangunan 1 ruang kelas baru (RKB) SD/SDLB (64 m2) dengan IKK = 1,0000 sesuai dengan rekomendasi Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum. 3) a = Persentase rata-rata tingkat kerusakan ruang kelas pada satu sekolah yang dihitung berdasarkan analisis tingkat kerusakan bangunan/ruang (lebih dari 30% dan paling banyak sebesar 45%). 4) IKK adalah indeks kemahalan konstruksi kabupaten/kota yang bersumber dari Buku Kegiatan Percepatan Penyediaan data Statistik Dalam Rangka Kebijakan Dana Perimbangan Tahun 2012, Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2012. c. Besaran biaya rehabilitasi ruang kelas rusak sedang dengan luas kurang dari 64 m2, dihitung dengan rumus: N = (Y x n/64) x a x IKK Keterangan: 1) N = Jumlah biaya yang diperlukan satu ruang kelas. 2) Y = satuan biaya pembangunan 1 ruang kelas baru (RKB) SD/SDLB (64 m2) dengan IKK = 1,0000 sesuai dengan rekomendasi Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum. 3) n = Luas Ruang Kelas + Luas Selasar. 4) a = Persentase rata-rata tingkat kerusakan ruang kelas pada satu sekolah yang dihitung berdasarkan analisis tingkat kerusakan bangunan/ruang (lebih dari 30% dan paling banyak sebesar 45%). 5) IKK adalah indeks kemahalan konstruksi kabupaten/kota yang bersumber dari buku kegiatan percepatan penyediaan data statistik dalam rangka kebijakan dana perimbangan tahun 2012, Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2012. d. Satuan biaya rehabilitasi ruang kelas rusak sedang bagi daerah tertinggal, terpencil, dan terluar (3T) dapat menggunakan perhitungan harga yang ditetapkan oleh dinas pekerjaan umum setempat dan disahkan oleh bupati/walikota. 4
  • 11. 2. Pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya a. Jumlah ruang perpustakaan yang dibangun disesuaikan dengan kebutuhan sekolah berdasarkan hasil pemetaan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Kegiatan pembangunan ruang perpustakaan menggunakan standar bangunan dengan konstruksi bangunan tahan gempa. b. Besaran biaya pembangunan satu unit ruang perpustakaan (60,8 m2) beserta perabotnya dihitung dengan rumus: N = (Z x IKK) + 13.000.000 c. Jika konstruksi bangunan lantai 1 (satu) belum memenuhi persyaratan untuk bangunan 2 (dua) lantai maka besaran biaya pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya dihitung dengan rumus: N2 = N + (20% x N) Keterangan: 1) Standar luas ruang perpustakaan SD berikut selasar = 60,8 m2, dengan rincian :  Standar luas lahan minimal 72 m2 (9x8) dengan luas ruang perpustakaan 60,8 m2 yang terdiri atas luas ruang perpustakaan (7x8) m2 ditambah selasar (2x2,4) m2. 2) N = Jumlah biaya yang diperlukan untuk pembangunan satu ruang perpustakaan. 3) N2 = Jumlah biaya yang diperlukan untuk pembangunan satu ruang perpustakaan di lantai dua jika konstruksi bangunan lantai satu belum memenuhi persyaratan untuk bangunan dua lantai. 4) Z = harga satuan bangunan ruang perpustakaan dengan IKK = 1,0000 dikalikan standar luas bangunan perpustakaan berikut selasar sesuai dengan rekomendasi Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum. 5) IKK adalah indeks kemahalan konstruksi kabupaten/kota yang bersumber dari buku kegiatan percepatan penyediaan data statistik dalam rangka kebijakan dana perimbangan tahun 2012, Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2012. 6) Rp.13.000.000,00 adalah satuan biaya pengadaan perabot untuk satu ruang perpustakaan. 7) Satuan biaya pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya bagi daerah tertinggal, terpencil, dan terluar (3T) dapat menggunakan perhitungan harga yang ditetapkan oleh dinas pekerjaan umum setempat dan disahkan oleh bupati/walikota. 5
  • 12. 3. Pengadaan peralatan pendidikan a. pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan kebutuhan sekolah berdasarkan hasil pemetaan sekolah oleh dinas pendidikan kabupaten/ kota; b. alokasi biaya untuk masing-masing kegiatan/ komponen sebagai berikut : No Kegiatan/Komponen Satuan Alokasi Biaya 1 Peralatan Pendidikan Matematika Paket Rp. 9.795.600,- 2 Peralatan Pendidikan IPA Paket Rp. 8.300.000,- 3 Peralatan Pendidikan IPS Paket Rp. 6.000.000,- 4 Peralatan Pendidikan Bahasa Paket Rp. 10.550.000,- 5 Peralatan Pendidikan Jasmani, Paket Rp. 13.800.000,- Olah Raga dan Kesehatan 6 Peralatan Pendidikan Seni Paket Rp. 3.500.000,- Budaya dan Keterampilan c. alokasi dana pengadaan peralatan pendidikan yang ditetapkan merupakan besaran patokan biaya tertinggi yang menjadi dasar acuan bagi pelaksana DAK Bidang Pendidikan Dasar dalam penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS) yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen. d. pelaksanaan pengadaan peralatan pendidikan dapat dipilih dari daftar peralatan sebagaimana dimaksud pada huruf b sesuai kebutuhan sekolah berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. V. PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 UNTUK SMP/SMPLB A. Digunakan untuk: 1. Membiayai penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai kurikulum 2013 sehingga seluruh peserta didik kelas VII terpenuhi kebutuhan bukunya. 2. Apabila masih tersisa alokasi dana maka dapat digunakan untuk peningkatan prasarana pendidikan dan pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan dengan dalam rentang proporsi antara 35% sampai dengan 65% untuk mencapai 100% sesuai dengan kebutuhan kabupaten/kota : a. Peningkatan prasarana pendidikan diprioritaskan untuk rehabilitasi ruang belajar dengan tingkat kerusakan minimal rusak sedang beserta perabotnya, pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya; 6
  • 13. b. Bila butir a sudah terpenuhi maka sisa dana bisa digunakan untuk pembangunan ruang/gedung perpustakaan beserta perabotnya, dan pembangunan ruang belajar lain (RBL) beserta perabotnya; c. Peningkatan mutu pendidikan berupa pengadaan alat pendidikan diprioritaskan untuk peralatan IPS dan peralatan matematika; dan d. Bila seluruh sekolah telah memiliki peralatan IPS dan Matematika maka sisa dana dapat dipergunakan untuk pengadaan peralatan laboratorium IPA, peralatan laboratorium Bahasa, dan peralatan olah raga. B. Alokasi biaya untuk masing-masing kegiatan/komponen sebagai berikut : No Kegiatan/Komponen Satuan Alokasi Biaya 1 Rehabilitasi Ruang Belajar Paket Rp. 45.000.000,- 2 Ruang Kelas Baru Ruang Rp. 120.000.000,-*) 3 Ruang Perpustakaan Ruang Rp. 210.000.000,-*) 4 Ruang Laboratorium IPA Ruang Rp. 235.000.000,-*) 5 Ruang Laboratorium Bahasa Ruang Rp. 235.000.000,-*) 6 Peralatan Laboratorium IPA Paket Rp. 50.000.000,- 7 Peralatan Laboratorium Bahasa Paket Rp. 125.000.000,- 8 Peralatan IPS Paket Rp. 9.000.000,- 9 Peralatan Olah Raga Paket Rp. 20.000.000,- 10 Peralatan Matematika Paket Rp. 6.000.0000,- *) Unit cost rata rata nasional untuk satu lantai dengan IKK = 1,0. Untuk pembangunan lebih dari satu lantai maka unit cost ditambah 10% perlantai. Alokasi dana pengadaan peralatan pendidikan yang ditetapkan merupakan besaran patokan biaya tertinggi yang menjadi dasar acuan bagi pelaksana DAK Bidang Pendidikan Dasar dalam penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS) yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen. VI. KEGIATAN-KEGIATAN YANG TIDAK DAPAT DIBIAYAI DAK DAN PEMENUHANNYA A. Kegiatan yang tidak dapat dibiayai DAK Bidang Pendidikan Dasar: 1. administrasi kegiatan; 2. penyiapan kegiatan fisik; 3. penelitian; 4. pelatihan; 5. perjalanan dinas; dan 6. izin mendirikan bangunan, pembebasan tanah, pematangan tanah, konsultan, dan sebagainya. 7
  • 14. B. Pemenuhan biaya yang tidak dapat dibiayai DAK Bidang Pendidikan Dasar Kegiatan yang tidak dapat dibiayai DAK sebagaimana dimaksud pada huruf A, pembiayaannya dibebankan dari anggaran/biaya umum yang disediakan melalui APBD atau sumber pembiayaan lain di luar dana pendamping. VII. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB A. Pemerintah Provinsi 1. mengkoordinasikan sosialisasi pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Dasar bagi kabupaten/kota sebagai tindak lanjut sosialisasi di tingkat pusat dengan mengundang narasumber dari institusi yang relevan; 2. melaksanakan supervisi dan monitoring serta penilaian terhadap pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Dasar di kabupaten/ kota; dan 3. melaporkan hasil supervisi dan monitoring kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, u.p. Direktur Pembinaan Sekolah Dasar dan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. B. Pemerintah Kabupaten/Kota 1. menganggarkan dana pendamping dalam APBD sekurang- kurangnya 10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK Bidang Pendidikan Dasar yang diterimanya, sesuai dengan Pasal 11 ayat (1) Peraturan Menteri Keungan Nomor 201/PMK.07/2012; 2. menyediakan anggaran/dana biaya umum untuk kegiatan perencanaan, sosialisasi, pengawasan dan biaya operasional lainnya, sesuai dengan kebutuhan; 3. menetapkan nama-nama SD/SDLB dan SMP/SMPLB penerima DAK Bidang Pendidikan Dasar dalam Surat Keputusan Bupati/Walikota dan salinannya disampaikan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, u.p. Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi setempat; 4. bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program DAK Bidang Pendidikan Dasar di tingkat kabupaten/kota. C. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 1. membuat rencana alokasi jumlah SD/SDLB dan SMP/SMPLB yang akan menerima DAK, selanjutnya melakukan seleksi sekolah-sekolah calon penerima sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan; 2. membentuk tim teknis untuk melakukan pemetaan dan pendataan kondisi prasarana sekolah dan sarana penunjang peningkatan mutu pendidikan di sekolah; 3. mengusulkan nama-nama SD/SDLB dan SMP/SMPLB beserta alokasi dana bagi calon penerima DAK Bidang 8
  • 15. Pendidikan Dasar kepada bupati/walikota, berdasarkan hasil pemetaan dan pendataan; 4. mensosialisasikan pelaksanaan program DAK Bidang Pendidikan Dasar kepada seluruh sekolah penerima; 5. melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Perubahan Kedua Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk pengadaan peralatan pendidikan; 6. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta menyusun pelaporan kegiatan DAK dengan mengacu pada Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, 900/3556/SJ Tanggal 21 November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan DAK; 7. menggandakan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Pendidikan Dasar yang telah ditetapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan mendistribusikan kepada seluruh sekolah penerima DAK Bidang Pendidikan Dasar; 8. melaporkan penggunaan DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SD/SDLB dan SMP/SMPLB Tahun Anggaran 2013 kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar up. Direktur Pembinaan SD dan Direktur Pembinaan SMP. D. Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010. Dalam konteks kegiatan DAK Bidang Pendidikan Dasar Tahun Anggaran 2013, Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Dasar di tingkat kabupaten/kota. E. Satuan Pendidikan 1. mengangkat panitia pembangunan di sekolah yang bertugas melaksanakan rehabilitasi ruang kelas rusak sedang dan/atau pembangunan ruang perpustakaan, 2. mencatat hasil DAK Bidang Pendidikan Dasar sebagai inventaris sekolah, 3. memanfaatkan bangunan/barang hasil DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk menunjang kegiatan belajar mengajar; 4. merawat dan memelihara bangunan/barang hasil DAK Bidang Pendidikan Dasar. 9
  • 16. F. Komite Sekolah Komite Sekolah melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010. Dalam konteks DAK Bidang Pendidikan Dasar, Komite Sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Dasar di tingkat sekolah. G. Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) 1. memilih dan menetapkan kepala pelaksana; 2. melaksanakan rehabilitasi ruang kelas rusak sedang atau pembangunan ruang perpustakaan dengan mekanisme swakelola, serta sesuai dengan standar dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan. 3. mengadministrasikan dan mendokumentasikan segala kegiatan berkenaan dengan kegiatan rehabilitasi atau pembangunan baik administrasi keuangan maupun teknis. Buku-buku yang digunakan untuk mencatat keluar masuknya dana dan dokumentasi lainnya harus berada di sekolah. 4. menyusun laporan teknis dan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana dan pelaksanaan rehabilitasi atau pembangunan yang menggunakan dana tersebut serta hasil pembangunan kepada seluruh anggota masyarakat, dan dinas pendidikan kabupaten/kota. VIII. PELAPORAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN SANKSI A. Pelaporan Laporan pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Dasar Tahun Anggaran 2013 dilakukan secara berjenjang, mulai dari laporan tingkat sekolah, laporan tingkat kab/kota, dan laporan pusat. 1. Laporan Tingkat Sekolah a. Ketua panitia pembangunan membuat laporan kemajuan pekerjaan dan laporan akhir. b. Laporan ketua panitia pembangunan disampaikan kepada Kepala Sekolah. 2. Laporan Kepala Sekolah Berdasarkan laporan panitia pembangunan, maka kepala sekolah menyusun laporan kemajuan pekerjaan untuk disampaikan kepada bupati/walikota melalui dinas pendidikan kabupaten/kota. 3. Laporan Kabupaten/kota a. Bupati/walikota menyusun laporan triwulanan yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK Bidang Pendidikan Dasar kepada: 10
  • 17. 1) Menteri Keuangan 2) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 3) Menteri Dalam Negeri b. Penyampaian laporan triwulan sebagaimana dimaksud huruf (a) dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. c. Rincian pelaporan sebagaimana dimaksud huruf (a) mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, 900/3556/SJ Tanggal 21 November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK). d. Laporan triwulan dan akhir pelaksanaan kegiatan DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SD/SDLB wajib dikirim secara elektronik melalui email dakditpsd@yahoo.com, sedangkan untuk SMP/SMPLB melalui email daksmp@kemdikbud.go.id. B. Pemantauan Evaluasi dan Pengawasan 1. Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Dasar dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, 900/3556/SJ Tanggal 21 November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK). 2. Pengawasan Pengawasan fungsional/pemeriksaan tentang pelaksanaan kegiatan dan administrasi keuangan program DAK Bidang Pendidikan Dasar dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Inspektorat Daerah. C. Sanksi 1. Setiap orang atau sekelompok orang di setiap tingkat pelaksana (kabupaten/ kota, sekolah, masyarakat) yang melakukan tindakan penyalahgunaan dan/atau penyimpangan pelaksanaan kegiatan dan keuangan sebagaimana tertuang dalam petunjuk teknis ini serta 11
  • 18. peraturan perundang-undangan yang terkait, ditindak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Pemerintah kabupaten/kota yang melakukan kegiatan tidak berpedoman pada petunjuk teknis ini serta peraturan perundangan lain yang terkait, dipandang sebagai penyimpangan yang akan dikenai sanksi hukum. IX. KETENTUAN LAIN A. Bagi daerah yang terkena dan/atau terjadi bencana alam pada tahun berkenaan, dana DAK Bidang Pendidikan Dasar dapat digunakan secara keseluruhan sesuai kebutuhan daerah terkait dengan bidang pendidikan, setelah mengajukan usulan perubahan dan mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. B. Bencana alam sebagaimana dimaksud pada huruf A merupakan bencana alam yang dinyatakan secara resmi oleh kepala daerah setempat. C. Mekanisme pengajuan usulan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pemerintah kabupaten/kota mengajukan usulan perubahan kegiatan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan tembusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar. 2. Berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan surat rekomendasi kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan perubahan kegiatan tersebut. MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, TTD. MOHAMMAD NUH Salinan sesuai dengan aslinya. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TTD. Muslikh, S.H NIP195809151985031001 12