3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di
antaranya adalah kacang tanah, kacang hijau, kacang
merah, kapri, koro, dan kedelai. Kacang merah memiliki kandungan
protein yang tinggi dan memberikan manfaat besar untuk kehidupan kita
sehari-hari. Protein yang dikandung kacang merah sangat bermanfaat bagi
kesehatan tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung. Kacang merah ini
dipercayai berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Kacang merah merupakan salah satu kelompok kacang polong
yang, kue bulan, kue moci, kue dorayaki, donat isi, dan lain-lain. paling
terkenal di dunia. Kacang merah biasa dikonsumsi ketika sudah benar-
benar masak berupa kacang kering. Di Indonesia, kacang merah kering
umumnya dimasak menjadi bubur, sup atau campuran sayur, nasi tim atau
es. Kacang merah juga sering dimasak menjadi selai manis yang
digunakan sebagai pengisi beberapa kue seperti bakpau
4. Kacang merah tergolong makanan nabati kelompok kacang
polong (legume); satu keluarga dengan kacang hijau, kacang
kedelai, kacang tolo, dan kacang uci. Ada beberapa jenis kacang
merah diantaranya adalah red bean, kacang adzuki (kacang merah
kecil), dan kidney bean (kacang merah besar).
Kacang merah kering adalah sumber karbohidrat
kompleks, serat makanan (fiber), vitamin B (terutama asam folat dan
vitamin B6), fosfor, mangaan, besi, thiamin, dan protein. Setiap 100
gram kacang merah kering yang telah direbus dapat menyediakan 9
gram protein atau 17 persen dari angka kecukupan protein harian.
Kacang merah mempunyai nama ilmiah Phaseolus vulgaris
L. Kacang merah berbentuk biji. Apabila biji tersebut jatuh ke
tanah, lama-kelamaan dari biji itu akan mengeluarkan tunas. Proses
itulah yang dinamakan perkecambahan.
5. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar
biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati
adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti
"minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari
tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang
terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio
membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Perkecambahan meningkatkan daya cerna karena berkecambah
merupakan proses katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk
pertumbuhan tanaman melalui reaksi hidrolisis dari zat gizi cadangan
yang terdapat di dalam biji. Melalui germinasi, nilai daya cerna kacang-
kacangan akan meningkat, sehingga waktu pemasakan atau pengolahan
pun menjadi lebih singkat. Pada saat berkecambah terjadi hidrolisis
karbohidrat, protein dan lemak menjadi senyawa yang lebih
sederhana, sehingga mudah dicerna. Selama proses itu pula terjadi
peningkatan jumlah protein dan vitamin, sedangkan kadar lemaknya
mengalami penurunan.
6. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan
cahaya. Oksigen dipakai dalam proses oksidasi sel untuk
menghasilkan energi. Perkecambahan memerlukan suhu yang tepat
untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak dapat berlangsung pada
suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak enzim.
Pertumbuhan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap.
Perkecambahan memerlukan hormone auksin dan hormone ini mudah
mengalami kerusakan pada intensitas cahaya yang tinggi. Karena itu di
tempat gelap kecambah tumbuh lebih panjang daripada di tempat
terang. (Istamar Syamsuri, 2004)
Air sangat berperan penting bagi tumbuhan. Namun kita tidak
mengetahui perbedaan yang terjadi pada pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang merah jika penyiraman dilakukan
dengan jenis air yang berbeda. Untuk itu, peneliti memilih topik yang
berjudul “Pengaruh Jenis Media Air Penyiraman Terhadap Laju
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Merah“.
7. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
Bagaimana perbandingan laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah yang
disiram dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air beras dan air teh ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian
ini adalah sebagai berikut.
Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan laju pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang merah yang disiram dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air
beras, dan air teh.
D. Hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
merah yang di disiram dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air beras, dan air teh.
H1 : Ada pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah
yang di disiram dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air beras, dan air teh.
8. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses tumbuhnya embrio dalam biji
secara perlahan menjadi tumbuhan muda. Adapun tahapan pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan sehingga terjadinya perkecambahan
adalah sebagai berikut.
Pembelahan sel : Jumlah bertambah banyak
Spesialisasi : Sel-sel yang sejenis berkelompok
Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan
fungsi
Organogenesis sel : Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki
kekhususan dalam bentuk dan fungsi
Perkecambahan : Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk
hidup baru
9. Berdasarkan letak
kotiledonnya, terdapat dua macam
tipe perkecambahan, yaitu
perkecambahan hipogeal dan
perkecambahan epigeal.
1. Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal
terjadi karena pertumbuhan
memanjang dari epikotil yang
menyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan
muncul di atas
tanah, sedangkan pada
tumbuhan gandum, makanan
diambil dari endosperma.
Misalnya biji tanaman Kacang
Kapri ( Pisum Sativum ).
10. 2. Perkecambahan Epigeal
Pada perkecambahan epigeal,
hipokotil tumbuh memanjang.
Akibatnya, plumula dan
kotiledon terdorong ke
permukaan tanah, misalnya
bunga matahari ( Helianthus
annuus ) dan kacang hijau (
Phaseolus radiantus ). Pada
perkecambahan secara epigeal
ini, kotiledon yang terkena sinar
matahari akan mengembangkan
klorofil dan dapat mengadakan
fotosintesis, tetapi sebelum hal
itu terjadi, suplai makanan
diambil dari endosperm.
Kotiledon hanya berfungsi
sementara sebagai daun tempat
fotosintesis, yaitu sebelum daun
sesungguhnya tumbuh.
11. B. Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah :
1) Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).
2) Irreversibel (tidak kembali ke asal).
3) Dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.
4) Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu
tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada
busur skala atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar.
Perkembangan adalah:
1) Proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna
(kompleks).
2) Sel-sel berdiferensiasi.
3) Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan
fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme
tersebut semakin kompleks.
4) Proses ini berlangsung secara kualitatif.
5) Irreversible
12. C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1. Faktor Internal
Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanamanyang
berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak
langsung.Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya, temperatur, air,
garam- garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.
1) Genetik ( hereditas )
Gen adalah adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Gen bekerja
untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan
dan perkembangan.
2) Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (
senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam
suatu reaksi kimia organik.
13. 3) Hormon ( Fitohormon )
Hormon tumbuhan atau fitohormon adalah sekumpulan
senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk
secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam
kadar sangat kecil mampu mendorong, menghambat, atau
mengubah
pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tum
buhan. Kadar kecil yang dimaksud berada pada kisaran
satu milimol per liter sampai satu mikromol per liter.
Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons
fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu sebagai
berikut.
14. Hormon Pemicu Pertumbuhan yaitu :
1. Hormon Auksin
2. Hormon Giberelin
3. Hormon Sitokinin
Hormon Penghambat Pertumbuhan yaitu :
1. Hormon Asam Absisat
2. Hormon gas etilen
3. Hormon Luka/Kambium luka/Asam Traumalin
4. Hormon Kalin
15. 2. Faktor Eksternal
1) Cahaya
2) Suhu
3) Unsur Hara
4) Kelembaban
5) Ph
6) Air
Macam – Macam Air
1) Air Beras :
Kandungan nutrisi beras yang tertinggi terdapat pada bagian kulit ari.
Sayangnya sebagian besar nutrisi pada kulit ari telah hilang selama
proses penggilingan dan penyosohan beras. Sekitar 80% vitamin
B1, 70% vitamin B3 , 90% vitamin B6, 50% mangan (Mn), 50%
fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat, dan asam lemak esensial
hilang dalam proses membuat beras lebih “indah” untuk dimakan.
16. 2) Air Teh
Kandungan nutrisi yang dimiliki air teh basi membuat air teh
basi ini mampu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang
pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini
dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi.
3) Air Biasa
Air pada suhu dan tekanan standar. Air ini hambar dan tidak
berbau. Warna intrinsik dari air dan es adalah warna biru yang
sangat sedikit, walaupun kedua muncul berwarna dalam
jumlah kecil. Uap air pada dasarnya tidak terlihat sebagai gas.
4) Air Got
Di dalam air got dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal
sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia)
yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Ada
pula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan
botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah
bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir.
Bahan pencemaran lain dari limbah rumah tangga adalah
pencemaran biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
17. KACANG MERAH
Nama Umum
Indonesia : KacangMerah
Inggris : Azuki bean
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi :Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping
dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-
polongan)
Genus : Vigna
Spesies : Vigna angularis
18. BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam
memperoleh data penelitian, peneliti melakukan percobaan langsung untuk
membandingkan laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah
yang disiram dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air beras, dan air
teh.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 8 September 2012 sampai 20
September 2012. Bertempat di Pondok Maharta ( Rumah Ernanda Nur Agustina ).
C. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
eksperimental, study pustaka, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisanya
dengan menggunakan referensi dari buku pedoman ( buku cetak dan LKS
), internet maupun data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut.
19. D. Definisi Operasional dan Variable
1. Definisi Operasional
Media air adalah media yang digunakan dalam proses perendaman kacang merah untuk
membandingkan pertumbuhan kecambah masing-masing tanaman.
Laju pertumbuhan adalah kecepatan atau kelajuan pertambahan ukuran atau berat serta
perubahan bentuk.
Tanaman kacang merah adalah tanaman yang berasal dari hasil perkecambahan biji kacang
merah.
2. Variable
Variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian
(Suharsimi Arikunto,2002:96fta ).
Variable dalam laporan ini terbagi atas variable bebas dan variable terikat .
Variable Bebas : Variable yang apabila berubah akan mengakibatkan
perubahan pada variable lain. Adapun variable bebas dalam penelitian ini adalah air
beras, air teh, air got, dan air biasa.
Variable Terikat : Variable yang berubah akibat perubahan pada variable bebas.
Adapun variable terikat dalam penelitian ini adalah tinggi batang dan banyak daun
tanaman kacang merah.
3. Instrumen Pengukuran
Batang : diukur tingginya dalam satuan Centimeter ( Cm ).
Daun : dihitung jumlahnya dalam helai.
20. Alat
Pensil 2B dan Spidol Gelas Plastik Polybag
Mangkok Penggaris Buku Tulis
Kertas Label
22. G. Rancangan Percobaan
Faktor Luar : Air Beras, Air Teh, Air Got, Air Biasa
Jenis Tanaman : Kacang Merah
Waktu Penyiraman : Setiap hari, Sore jam 16.00 WIB
Waktu Pengukuran : Dua hari sekali, jam 23.00 WIB
Sampel : Lima tanaman setiap satu percobaan]
Populasi : Dua puluh tanaman untuk seluruh percobaan
H. Cara Kerja
Langkah kerja I untuk proses perendaman biji kacang merah:
1. Memilih kacang merah yang kualitasnya baik dan tidak membusuk.
2. Merendam biji kacang merah selama 2 – 3 jam di dalam baskom tersebut.
3. Memilih kacang merah yang tenggelam atau yang berada di dasar baskom di dalam air yang menandakan
kualitasnya baik dan cocok untuk ditanam.
Langkah kerja II untuk proses penanaman biji kacang merah:
1. Menyiapkan 20 buah polybag yang telah berisi tanah.
2. Memberi tanda pada masing-masing polybag untuk dimasukkan kacang merah yang direndam dengan
air.
3. Memasukkan masing-masing 5 buah kacang merah pilihan pada ke dua puluh polybag yang berbeda.
4. Kemudian memberi kertas label pada tiap polybag dengan nama berbagai jenis air ( air got, air beras, air
teh, air biasa ) dan nomor.
5. Menunggu beberapa hari hingga kecambahnya muncul.
Langkah kerja III untuk meneliti laju pertumbuhan kacang merah di dua tempat berbeda:
1. Menyiram polybag dengan berbagai jenis air ( air got, air beras, air teh, air biasa ) sesuai nama label.
2. Melakukan pengamatan selama 13 hari untuk melihat laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan
mencatat hasilnya.
3. Melakukan dokumentasi.
23. I. Model Percobaan
AB1 AB2 AB3 AB4 AB5 POLYBAG YANG DI SIRAM
MENGGUNAKAN AIR BERAS
ABIA ABIA ABIA ABIA ABIA POLYBAG YANG DI SIRAM
1 2 3 4 5 MENGGUNAKAN AIR BIASA
POLYBAG YANG DI SIRAM
AT1 AT2 AT3 AT4 AT5 MENGGUNAKAN AIR TEH
AG AG AG AG AG POLYBAG YANG DI SIRAM
1 2 3 4 5 MENGGUNAKAN AIR GOT
24. J. Analisis Data
Untuk mencari rata – rata tinggi batang dan jumlah
daun, menggyunakan rumus :
Rata – rata =
Keterangan :
= Jumlah rata – rata
7 = 7 kali pengukuran dalam 13 hari
Rata – rata pertumbuhan tanaman kacang merah ( air biasa )
Rata-Rata = 18,1 = 2,58
7
Hasil rata – rata inilah ( 2,5 ) yang digunakan untuk membandingkan
jenis air mana yang paling efektif digunakan untuk menyiram tanaman
kacang merah.
25. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Batang Tanaman Kacang Merah
Tanggal 8 – 20 September 2012
A.Hasil dan Analisis Data (Tabel dan Grafik Pengamatan)
Hari
Tanaman Rata-Rata
1 3 5 7 9 11 13
1 - 5 13 19 25 27 29 19,66667
2 - 7 16 20 27 28 30 21,33333
Air Beras
3 - 4 9 17 21 26 27 17,33333
(P1)
4 - 7 16 21 28 30 30 22
5 - 5 14 22 27 28 28 20,66667
Rata-rata - 5,6 13,6 19,8 25,6 27,8 28,8 20,08333
Hari
Tanaman Rata-Rata
1 3 5 7 9 11 13
1 - 4 10 18 24 27 27 18,33333
2 - 4 12 19 22 25 27 18,16667
Air Biasa
3 - 5 13 18 21 25 26 18
(K1)
4 - 5 12 18 21 24 26 17,66667
5 - 6 14 17 21 25 27 18,33333
Rata-rata - 4,8 12,2 18 21,8 25,2 26,6 18,1
27. Tabel Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Daun
Tanaman Kacang Merah
Tanggal 8 – 20 September 2012
Hari
Tanaman Rata-Rata
1 3 5 7 9 11 13
1 - 2 2 2 2 2 2 2
2 - 2 2 2 2 2 2 2
Air Beras
3 - 2 2 2 2 2 2 2
(P1)
4 - 2 2 2 2 2 2 2
5 - 2 2 2 2 2 2 2
Rata-rata - 2 2 2 2 2 2 2
Hari
Tanaman Rata-Rata
1 3 5 7 9 11 13
1 - 2 2 2 2 2 2 2
2 - 2 2 2 2 2 2 2
Air Biasa
3 - 2 2 2 2 2 2 2
(K1)
4 - 2 2 2 2 2 2 2
5 - 2 2 2 2 2 2 2
Rata-rata - 2 2 2 2 2 2 2
28. Tabel Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Daun
Tanaman Kacang Merah
Tanggal 8 – 20 September 2012
Hari
Tanaman Rata-Rata
1 3 5 7 9 11 13
1 - 2 2 2 2 2 2 2
2 - 2 2 2 2 2 2 2
Air Teh
3 - 2 2 2 2 2 2 2
(P2)
4 - 2 2 2 2 2 2 2
5 - 2 2 2 2 2 2 2
Rata-rata - 2 2 2 2 2 2 2
Hari
Tanaman Rata-Rata
1 3 5 7 9 11 13
1 - 2 2 2 2 2 2 2
2 - 2 2 2 2 2 2 2
Air Got
3 - 2 2 2 2 2 2 2
(P3)
4 - 2 2 2 2 2 2 2
5 - 2 2 2 2 2 2 2
Rata-rata - 2 2 2 2 2 2 2
29. Grafik Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Batang
Tanaman Kacang Merah
Tanggal 8 – 20 September 2012
Rata-Rata
20.5
20
19.5
19
18.5 Rata-Rata
18
17.5
17
Air Beras (P1)Air Biasa (K1) Air Teh (P2) Air Got (P3)
30. Grafik Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Daun
Tanaman Kacang Merah
Tanggal 8 – 20 September 2012
Rata-Rata
2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8 Rata-Rata
0.6
0.4
0.2
0
Air Biasa Air Beras Air Teh Air Got Rata -Rata
(K1) (P1) (P2) (P3)
31. B. Pembahasan
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada hari pertama, kecambah belum tumbuh, sedangkan pada
hari ketiga ada kecambah yang tumbuh. Hal ini menunjukkan bahwa lamanya dormansi tanaman kacang merah yang
sebelumnya direndam dengan air berlangsung selama 3 hari. Diantara laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang merah yang disiram menggunakan air beras ( perlakuan 1 ), air teh (perlakuan 2), air got ( perlakuan 3 ), dan air
biasa ( kontrol ), tanaman kacang merah yang disiram dengan air beraslah yang memiliki pertumbuhan yang paling baik.
Jika dibandingkan banyaknya helai daun yang disiram dengan air beras, air biasa, air teh dan air got tidak ada perbedaan.
Dari hari ke 3 sampai hari ke 13 hanya ada 2 helai ini diperkirakan karena tanaman kekurangan hormon sitokinin.
Sedangkan pertumbuhan rata – rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air beras ( 2,9 ). Dan laju
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dengan penyiraman beras terbilang cepat. Ini dikarenakan karbohidrat akan
terpecah menjadi unsur yang lebih sederhana dan memberikan nutrisi bagi mikroba yang menguntungkan bagi tanaman.
Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang melimpah di antaranya karbohidrat berupa pati sebesar
85-90 persen, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi yang sangat berguna bagi
pertumbuhan dan perkembangan. Kemudian rata – rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air teh ( 2,64 ).
Tanaman kacang merah yang disiram dengan menggunakan air teh juga terbilang baik karena pertumbuhan batangnya
yang tidak begitu jauh dengan air beras. Ini karena Mikroba yang dihasilkan oleh air teh hanya bersifat toksik pada
serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh
manusia. Dengan kandungan nutrisi yang dimiliki air teh membuat air teh ini mampu memperbaiki kesuburan
tanah, merangsang pertumbuhan.
Rata – rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air got ( 2,6 ). Tanaman kacang merah yang
disiram menggunakan air got terbilang lamban karena di dalam air got dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa
sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Ada pula
bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah
bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemaran lain dari limbah rumah tangga adalah
pencemaran biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Unsur – unsur tersebut diperkirakan tidak begitu baik bagi
tanaman sehingga pertumbuhannya lebih lamban.
Rata – rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air biasa ( 2,58 ). Diantara ketiga
perlakuan, kontrollah yang paling lamban pertumbuhannya ini diperkirakan karena air biasa memiliki kandungan yang
sangat sedikit jika dibandingkan dengan perlakuan 1, 2, 3. Jadi dengan data tersebuat disimpulkan bahwa air beraslah
yang memiliki laju pertumbuhan dan perkembangan yang paling baik.
32. Daftar Gambar
Hari Ke 1
Air Beras Air Biasa
Air Teh Air Got
38. BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan dalam penelitian ini, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa kacang merah yang disiram dengan menggunakan air beras laju
pertumbuhan dan perkembangan sangat signifikan. Pertambahan tinggi tanaman pada
kacang merah ini di karena air cucian beras mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi.
Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan
yang banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh (ZPT) buatan. Hormon auksin
tersebut kemudian dimanfaatkan untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan
tunas baru seperti pertambahan jumlah daun sedangkan giberelin berguna untuk merangsang
pertumbuhan Akar.
Komposisi kimia beras berbeda-beda tergantung pada varietas dan cara
pengolahannya. Selain sebagai sumber energi dan protein, beras juga mengandung berbagai
unsur mineral dan vitamin. Sebagian besar karbohidrat beras adalah pati (85-90%) dan
sebagian kecil adalah pentosan, selulosa, hemiselulosa dan gula. Dengan demikian sifat
fisikokimia beras terutama ditentukan oleh sifat fisikokimia patinya.
Protein adalah komponen kedua terbesar dari beras setelah pati. Sebagian besar
(80%) protein beras merupakan fraksi yang tidak larut dalam air yang disebut protein
glutein. Dibandingkan dengan biji-bijian lainnya, kualitas protein beras lebih baik karena
mengandung lisin-nya lebih tinggi. Lisin tetap merupakan asam amino pembatas yang utama
dalam beras meskipun jumlahnya sedikit. Adapun penjelas logis dan ilmiah mengenai hal ini
adalah karena air cucian beras mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi.
39. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, konsentrasi air teh
memberi pengaruh yang kurang signifikan jika dibandingkan dengan air beras
terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah meskipun kandungan-
kandungan mineral dalam teh banyak seperti kalium, magnesium, mangan,
flour, zinc, kalsium, dan sebagainnya. Tapi air teh mengandung flavonoids
yang memberikan perlindungan pada tanaman terhadap stress lingkungan,
sinar ultra violet, serangga, jamur dan bakteri.
Di urutan ke tiga laju pertumbuhan dan perkembangan yang tidak
begitu signifikan juga adalah tanaman kacang merah yang disiram dengan
menggunakan air got. Ini dikarenakan di dalam air got yang demikian tidak
ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur, serta ada pula bahan-bahan
anorganik seperti plastik dan alumunium juga dapat dijumpai berbagai bahan
organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia)
yang hanyut terbawa arus air sehingga laju pertumbuhan dan perkembangan
tidak begitu baik karena efek yang diberikan kandungan dalam air got tidak
baik.
Di urutan terakhir laju pertumbuhan dan perkembangan yang paling
lambat dalam penelitian ini adalah tanaman kacang merah yang disiram
dengan menggunakan air biasa, dikarenakan unsur – unsur yang terkandung
di dalam air biasa begitu sedikit jika dibandingkan dengan air yang lainnya.
40. Jadi ada pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang merah yang di disiram dengan berbagai jenis air
yakni air biasa, air got, air beras, dan air teh.
Ranking tanaman kacang merah yang disiram dengan berbagai
jenis air yakni air biasa, air got, air beras dan air teh sebagai
berikut.
1. Air Beras
2. Air Biasa
3. Air Teh
4. Air Got
41. B. Saran
Dengan terselesainya laporan ini penulis berharap agar
penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan pembaca umumnya. Penulis sangat
berharap pembaca setelah membaca laporan ini, dapat
meningkatkan potensi pembaca dalam penanaman kacang
merah sehingga dapat memperoleh keuntungan yang
maksimal. Mengingat begitu banyaknya gizi yang
terkandung di dalam kacang merah ini, penulis beharap
generasi muda dapat memamfaatkan gizi yang terkandung
di dalamnya, sehingga dapat meningkatkan potensi
intelektulanya. Sebaiknya dalam penanaman kacang merah
tetap dalam keadaan tanah yang subur dan cukup unsur
hara dan pH yang sesuai, serta dan cukup mendapat sinar
matahari dan air sehingga tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik,sehat dan kokoh.
42. DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.google.com
2. http://wikipedia.org
3. Suspriyanti, Ninik, 2012, Biologi untuk SMA / MA Kelas XII.
Sidoarjo: PT. Masmedia Buana Pustaka.
4. BSE, 2006, LKS Biologi untuk SMA / MA Kelas XII Semester Gasal.
Sidoarjo : Adi Perkasa.
5. Wahyuni, Siwi, Modul Biologi untuk SMA / MA Kelas XII Semester
1. Sidoarjo : : PT. Masmedia Buana Pustaka.