Lembar kerja siswa membahas pembuatan termometer sederhana dengan menggunakan sifat perubahan volume zat cair ketika menerima kalor. Siswa akan melakukan percobaan untuk mengukur suhu dengan tangan dan termometer, lalu membuat termometer sederhana menggunakan campuran alkohol dan air di dalam botol yang dilengkapi sedotan.
1. LEMBAR KERJA SISWA-02
“ Pembuatan Termometer Sederhana”
STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam
dengan menggunakan peralatan.
KOMPETENSI DASAR
1.2 Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya
Indikator :
1. Kognitif
a. Produk
1. Menjelaskan pengertian suhu dan pengukurannya.
2. Melakukan percobaan pengukuran suhu suatu zat
dengan menggunakan indera peraba manusia.
3. Mengemukakan alasan mengapa indera peraba tidak
dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu.
4. Melakukan percobaan pengukuran suhu suatu zat
dengan alat pengukur suhu (termometer).
5. Menghitung perbandingan skala termometer celsius
dengan skala termometer yang lain.
6. Membuat termometer sederhana berdasarkan sifat
perubahan volume suatu zat cair ketika menerima
kalor.
.
b. Proses
Melakukan percobaan pengukuran suhu suatu zat untuk
mengetahui alasan mengapa indera peraba tidak dapat
digunakan sebagai alat pengukur suhu yang tepat,
melakukan pengukuran suhu dengan alat pengukur suhu
LKS-02 “Termometer Sederhana” | 1
2. (termometer), serta membuat termometer sederhana
berdasarkan sifat perubahan volume suatu zat cair ketika
menerima kalor meliputi:
1. Merumuskan masalah.
2. Merumuskan hipotesis.
3. Menganalisis hasil percobaan.
4. Menyimpulkan hasil percobaan.
2. Psikomotor
a. Melakukan percobaan pengukuran suhu suatu zat.
b. Mengukur suhu suatu zat menggunakan alat ukur suhu
(Termometer).
3. Afektif:
1. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur,
dan bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun
2. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat,
menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat
orang lain
B. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Produk:
1. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat mendiskripsikan
pengertian suhu dan pengukurannya.
2. Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat
melakukan percobaan pengukuran suhu suatu zat
dengan menggunakan indera peraba manusia.
3. Berdasarkan percobaan, siswa dapat mengemukakan
alasan mengapa indra peraba tidak dapat digunakan
sebagai alat pengukur suhu.
LKS-02 “Termometer Sederhana” | 2
3. 4. Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat
melakukan percobaan pengukuran suhu suatu zat
dengan menggunakan alat pengukur suhu
(termometer).
5. Berdasarkan data percobaan yang diperoleh, siswa
dapat menghitung perbandingan skala termometer
satu dengan termometer yang lain.
6. Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat
membuat termometer sederhana berdasarkan sifat
perubahan volume suatu zat cair ketika menerima
kalor.
b. Proses
Disediakan seperangkat alat percobaan pengukuran suhu
terhadap suatu zat, siswa dapat melakukan percobaan untuk
mengetahui alasan mengapa indera peraba tidak dapat
digunakan sebagai alat pengukur suhu yang tepat,
melakukan pengukuran suhu dengan alat pengukur suhu
(termometer) dengan tepat, serta dapat membuat
termometer sederhana berdasarkan sifat perubahan volume
suatu zat cair saat menerima kalor sesuai dengan rincian
tugas yang ditentukan di LKS meliputi: merumuskan
masalah, merumuskan hipotesis, menganalisis hasil
percobaan, mengkomunikasikan hasil percobaan, dan
menyimpulkan hasil percobaan.
2. Psikomotorik:
a. Disediakan seperangkat alat percobaan suhu dan
pengukurannya, siswa terampil melakukan percobaan
pengukuran suhu terhadap suatu zat dengan menggunakan
tangan sebagai alat indera manusia.
LKS-02 “Termometer Sederhana” | 3
4. b. Disediakan alat ukur suhu, siswa dapat mengukur suhu
suatu zat.
c. Diperoleh data hasil percobaan, siswa dapat menghitung
perbandingan skala termometer satu dengan yang lain.
d. Disediakan seperangkat alat dan bahan percobaan
pembuatan termometer sederhana, siswa terampil membuat
termometer sederhana berdasarkan sifat perubahan volume
suatu zat cair saat menerima kalor.
3. Afektif:
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter
berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan
berperilaku santun sesuai LP: Ranah Afektif.
2. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif
menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik,
dan menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi sesuai
LP: Ranah Afektif.
MASALAH
1. Mengapa suatu zat cair mengalami perubahan volume saat
diberi kalor?
HIPOTESIS
Rumuskan suatu hipotesis untuk menjawab permasalahan di atas dan
dapat diuji menggunakan alat dan bahan di bawah ini.
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
LKS-02 “Termometer Sederhana” | 4
5. ALAT DAN BAHAN
1. Air dingin (es).
2. Air Kran.
3. Air Hangat.
4. Wadah air 500 ml sebanyak 3 Buah.
5. Termometer air raksa.
6. Sedotan
7. Lilin/Plastisin
8. Botol
9. Alkohol
10. Spidol
TEORI DASAR
Suhu didefinisikan sebagai tingkat derajat panas suatu benda.
Makin tinggi suhunya, maka makin panas benda itu. Berdasarkan satuan
internasional, suhu dinyatakan dengan satuan Kelvin (K). Alat yang dapat
digunakan untuk mengukur suhu dengan tepat disebut termometer.
Umumnya tiap benda mempunyai sifat termometrik, yaitu sifat peka
terhadap panas, sehingga benda dapat mengalami kenaikan suhu,
pemuaian, dan perubahan wujud.
Suatu benda akan mengalami pemuaian jika suhu bertambah.
Sebaliknya jika suhu diturunkan, suatu benda akan mengalami
penyusutan. Perubahan volume inilah yang menjadi dasar pembuatan
termometer.
Raksa sering digunakan untuk mengisi termometer karena mempunyai
kelebihan dibandingkan zat-zat lain. Kelebihan raksa antara lain :
1. Dapat segera memuai karena logam
2. Daerah ukurnya teratur
3. Pemuaiannya teratur
4. Tidak membasahi dinding
5. Mudah diamati karena mengkilap
LKS-02 “Termometer Sederhana” | 5
6. Galileo Galilei merupakan orang pertama yang menciptakan
termometer. Dia menggunakan zat muai udara untuk termometernya.
Selain udara, zat muai yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan
termometer, antara lain sebagai berikut :
1. Raksa digunakan pada termometer laboratorium dan termometer badan
2. Alkohol digunakan pada termometer maksimum-minimum
3. Logam digunakan pada termometer logam (termokopel)
Ketika suatu benda mengalami perubahan suhu maka getaran partikel-
partikel penyusun benda tersebut juga berubah sehingga benda
mengalami perubahan-perubahan sebagai berikut :
a. Wujud
Jika zat cair didiginkan dapat berubah wujud menjadi padat misalnya
air es, atau sebaliknya jika zat padat dipanaskan akan mencait
misalnya lilin yang dipanaskan akan menjadi cair.
b. Volume
Zat padat, cair atau gas pada umumnya akan mengalami pemuaian
atau penambahan volume jika dipanaskan dan akan mengalami
penyusutan jika didinginkan.
c. Konduktivitas
Zat-zat padat terutama logam yang merupakan penghantar listrik yang
baik ternyata jika dipanaskan daya hantar listriknya atau
konduktivitasnya akan berkurang.
d. Warna
Apabila sepotong logam misalnya besi dipanaskan maka selama proses
pemanasan besi tersebut akan berpijar dari kemerah-merahan hingga
makin tinggi suhunya menjadi kekuning-kuningan sampai biru keunguan.
Berdasarkan sifat termometrik zat ini maka kita dapat membuat alat
pengukur suhu atau termometer. Dalam pembuatan termometer hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah :
LKS-02 “Termometer Sederhana” | 6
7. 1. Nilai suhu yang ditunjukkan tidak dipengaruhi oleh nilai suhu yang
diukur sebelumnya.
2. Memberikan pembacaan suhu dengan cepat dan tepat.
3. Dapat diproduksi lagi dengan teliti bila diperlukan.
Pembuatan termometer sekarang tidak lagi menggunakan prinsip
pemuaian gas dalam labu erlenmeiyer melainkan ada beberapa hal yang
dapat dilakukan yaitu menggunakan hubungan antara perubahan suhu
dengan perubahan sifat fisis benda, misalnya :
1. menggunakan prinsip pemuaian zat cair dalam pipa kapiler, biasanya
pada termometer raksa maupun alkohol.
2. menggunakan prinsip pemuaian hambatan listrik logam platina,
biasanya pada thermometer logam /aneroid.
3. menggunakan prinsip perubahan warna, misalnya pada perometer
optik.
4. menggunakan kepekaan komponen elektronika terhadap panas
misalnya termistor, biasanya pada thermometer digital.
Selain itu juga menggunakan perubahan wujud benda yang terjadi pada
suhu tertentu. Setiap termometer harus mempunyai dua syarat yaitu :
1. Konstruksinya, harus memenuhi perubahan fisis akibat adanya
perubahan suhu.
2. Dikalibrasikan, dibuat skalanya dengan mengambil standart tertentu.
Misalnya, titik lebur es pada 0° C, titik didih air pada 100° C, dan
sebagainya.
PROSEDUR PERCOBAAN
Persiapan
1. Perhatikan kelengkapan alat dan bahan yang digunakan dalam
percobaan, apakah sudah lengkap atau belum, jika masih ada
kekurangan hubungi guru pembimbing.
LKS-02 “Termometer Sederhana” | 7
8. 2. Susunlah alat-alat percobaan sesuai dengan arahan guru
pembimbing.
Langkah Percobaan
1. Ukurlah alkohol dan air dalam jumlah yang sama. Gunakanlah corong
untuk memasukkan cairan-cairan itu kedalam botol. Isilah botol hingga
penuh.
2. Tambahkan beberapa tetes pewarna makanan (warna apa saja) ke
dalam botol dan goyang-goyanglah agar campuran merata.
3. Membuat lubang di tengah-tengah tutup botol.
4. Masukkan sedotan plastik melalui lubang itu hingga sedikit teredam
dalam cairan. Tutuplah sekeliling sedotan dengan plastisin agar
sedotannya tidak bergerak.
5. Potonglah secarik kertas, isolasikan pada sedotannya.
6. Saat suhu cairannya mencapai suhu ruang, cairan dalam sedotan
akan naik. Berilah tulisan “suhu ruangan” pada ketinggian yang
dicapai pada kertas.
7. Masukkan termometer ke dalam gelas ukur yang berisi air hangat.
Ketika cairannya naik, tandai batasnya pada kertas. Tulislah “air
hangat”.
8. Masukkan termometernya kedalam gelas ukur yang berisi es dan
biarkan selama beberapa menit. Tandai batasnya pada kertas.
Tulislah “Air dingin”
Tugas!
Coba kamu terangkan bagaimana cara kerja termometer sederhana yang
telah kamu buat!
LKS-02 “Termometer Sederhana” | 8