Gravimetri adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar air dalam sampel "Marimas Sirsak" dengan cara memisahkan air dari sampel melalui pemanasan. Berdasarkan hasil percobaan, diperoleh kadar air sebesar 0,049%.
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Gravimetri Marimas
1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK
GRAVIMETRI
Oleh:
Nama : Happinessa Brilliant Husni
NRP : 103020037
Kelompok :B
Asisten : Nabila Marthia
LABORATORIUM KIMIA ANALITIK
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2011
2. Laporan Praktikum Gravimetri
GRAVIMETRI
Oleh :
Happinessa Brilliant Husni
103020037
Intisari
Gravimetri adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan berat dari suatu unsur
atau senyawa unsur dengan cara memisahkan unsur tersebut dengan persenyawaannya, kemudian
ditimbang atau proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Tujuan
percobaan gravimetri adalah untuk memisahkan analit dari pengganggu-pengganggunya, untuk
mengetahui kadar air pada sampel. Prinsip percobaan gravimetri yaitu berdasarkan pengurangan
berat sampel, sebelum dipanaskan dan sesudah dipanaskan.
Berdasarkan hasil pengamatan gravimetri dengan sampel “Marimas Sirsak” , diperoleh
W0 = 42,065 gram, W1 = 44,074 gram, W2 = 44,073 gram, dan % kadar air = 0,049 %.
Dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan gravimetri dengan sampel
“Marimas Sirsak” diperoleh % kadar air = 0,049 %.
PENDAHULUAN BAHAN, ALAT, DAN METODE
PERCOBAAN
Waktu Percobaan
Waktu dan tempat Bahan yang Digunakan
pelaksanaan percobaan gravimetri Bahan-bahan yang digunakan
adalah pada hari Jumat, 19 Oktober dalam percobaan gravimetri adalah
2011, pukul 13.00 WIB di “Marimas Sirsak”.
Laboratorium Kimia Analitik, lantai
Alat yang Digunakan
4 Gedung Jalak Harupat. Alat yang digunakan dalam
Tujuan Percobaan percobaan gravimetri adalah
Tujuan percobaan gravimetri eksikator, kaca arloji, oven, tang
adalah untuk menentukan krus, dan neraca.
konsentrasi larutan standar KMnO4
sebagai peniter dengan menggunakan
zat baku primer asam oksalat
(H2C2O4.2 H2O) serta menentukan
konsentrasi sampel secara gravimetri.
Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan gravimetri
yaitu berdasarkan reaksi redoks
antara MnO4- dan C2O42- dalam
suasana asam dan panas. Titik akhir
titrasi ditujnukkan oleh perubahan
warna yangterjadi dari tak berwarna
menjadi merah rose.
Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
3. Laporan Praktikum Gravimetri
Metode Percobaan
Dilakukan berulang-ulang hingga konstan
Gambar 1. Metode Gravimetri
Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
4. Laporan Praktikum Gravimetri
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil percobaan gravimetri diperoleh hasil pengamatan yang
dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Gravimetri
W0 42,065 gram
W1 44,074 gram
W2 44,073 gram
(Sumber : Happinessa Brilliant Husni, Meja 2)
Pembahasan eksikator. Lakukan berulang hingga
Berdasarkan percobaan konstan.
gravimetri, sampel yang digunakan, Hasil yang didapat dari
yaitu “Marimas Sirsak”. Kaca arloji percobaan gravimetri adalah berat
dipanaskan dalam oven selama 10 kaca arloji (W0) sebesar 42,065
menit, lalu didiamkan di luar oven gram, berat kaca arloji dan sampel
selama 2 menit pada suhu ruangan, basah (W1) sebesar 44,074 gram,
kemudian dimasukkan ke dalam berat kaca arloji dan sampel konstan
eksikator selama 5 menit setelah itu (W1) sebesar 44,073 gram, dan
ditimbang dan dimasukkan kembali persen kadar air sebesar 0,049 %.
ke oven selama 10 menit. Didiamkan Analisis gravimetri termasuk
di luar oven selama 2 menit pada analisis kuantitatif adalah proses
suhu ruangan, kemudian dimasukkan mengisolasi dan berat unsur atau
ke dalam eksikator selama 5 menit senyawa yang pasti dari elemen
setelah itu ditimbang, didapatkan semurni mungkin. Unsur atau
W0. Selanjutnya tambahkan 2 gram senyawa dipisahkan dari bagian
sampel hingga didapat W1. Masukkan ditimbang zat yang sedang diperiksa.
kembali kaca arloji beserta sampel ke Sebagian besar dari penentuan dalam
dalam oven selama 30 menit, setelah analisis gravimetri berkaitan dengan
itu didiamkan di luar oven pada suhu transformasi dari elemen atau
ruangan selama 2 menit kemudian radikal untuk ditentukan menjadi
masukkan ke eksikator selama 5 senyawa yang stabil murni yang
menit dan timbang. Setelah dapat mudah diubah menjadi bentuk
ditimbang masukkan kembali ke yang cocok untuk menimbang. Berat
oven selama 20 menit, didiamkan di elemen atau radikal kemudian dapat
luar oven pada suhu ruangan selama dengan mudah dihitung dari
2 menit kemudian masukkan ke pengetahuan dari rumus senyawa dan
eksikator selama 5 menit dan massa atom relatif dari unsur-unsur
timbang, sehingga didapatkan W2. penyusunnya (Basset, 1989).
Untuk penimbangan mendapatkan Pemisahan unsur atau senyawa
W1 dan W2 lakukan berulang hingga yang terkandung dapat
konstan, di ulangi dari dimasukkan dilakukan dalam beberapa
ke oven, didiamkan pada suhu caraseperti presipitasi, volatilisasi
ruangan, kemudian dimasukkan ke atau metode evolusi, metode
Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
5. Laporan Praktikum Gravimetri
elektroanalisis, dan metode ekstraksi Eksikator sifatnya vakum.
serta kromatografi (Basset, 1989). Tujuannya agar uap air yg berada di
Pada praktiknya, metode luar eksikator tidak dapat masuk ke
presipitasi dan volatilisasi adalah dalam eksikator. Dibagian bawah di
yang paling penting. Metode dalam eksikator terdapat zat yg dapat
gravimetri memakan waktu cukup mengabsorbsi uap air, biasaya silika
lama, adanya pengotor pada gel. Zat didalam eksikator dapat
konstituen dapat diuji dan bila perlu tetap kering karena uap air didalam
faktor-faktor koreksi dapat zat diabsorpsi oleh silika gel
digunakan (Khopkar, 2010). (Dheeta, 2009).
Metode gravimetri untuk Eksikator atau desikator
memisahkan zat ke bentuk yang berupa panci bersusun dua yang
dapat terukur dengan cara reaksi bagian bawahnya diisi bahan
kimia yang dihasilkan endapan, pengering, dengan penutup yang sulit
dengan arus listrik (elektrolisa), dan dilepas dalam keadaan dingin karena
dengan cara penguapann(Tim Kimia dilapisi vaseline. Ada dua macam
Analitik, 2010). eksikator, yaitu eksikator biasa dan
Gravimetri pada dasarnya dapat vakum. Eksikator vakum pada
dilakukan dengan cara-cara berikut : bagian tutupnya ada katup yang bisa
a. Gravimetri cara penguapan, dibuka tutup, yang dihubungkan
misalnya untuk menentukan kadar dengan selang ke pompa. Bahan
air (air kristal atau aiy yang ada pengering yang biasa digunakan
dalam suatu sampel) adalah silika gel. Silika gel yang
b. Gravimetri elektrolisa, maka masih bisa menyerap uap air
logam yang mengendap pada katoda berwarna biru. Jika silika gel sudah
selanjutnya dapat ditimbang. berubah menjadi merah muda, maka
c. Gravimetri cara pengendapan perlu dipanaskan dalam oven
menggunakan pereaksi akan bersuhu 105 oC sampai warnanya
menghasilkan endapan dengan zat kembali biru (Abynoel, 2008).
yang dianalisa sehingga mudah Selain silika gel, desikan lain
unutk dipisahkan dengan cara yang dapat digunakan pada
penyaringan (Tim Kimia Analitik, eksikator, yaitu asam sulfat pekat
2010). atau P2O5.
Metode yang digunakan pada Kaca arloji terbuat dari kaca
percobaan ini adalah gravimetri cara bening, terdiri dari berbagai ukuran
penguapan. diameter. Berfungsi ebagai penutup
Sebelum dimasukkan ke gelas kimia saat memanaskan
eksikator harus didinginkan dulu sampel, tempat saat menimbang
atau dihilangkan uap panasnya pada bahan kimia, atau tempat untuk
suhu ruangan agar ketika masuk ke mengeringkan padatan dalam
dalam eksikator yang memiliki udara eksikator. Pada percobaan
vakum tidak terjadi tekanan yang gravimetri, kaca arloji digunakan
dapat menyebabkan tutup eksikator sebagai tempat untuk memanaskan
tidak bisa ditutup karena adanya sampel pada oven dan mengeringkan
tekanan dari uap panas terebut. sampel pada eksikator (Abynoel,
2008).
Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
6. Laporan Praktikum Gravimetri
Oven digunakan untuk sehingga dapat diabaikan), endapan
memanaskan sampel hingga airnya yang dihasilkan stabil dan sukar
menguap dan hilang. larut.
Untuk menghilangkan air 2. Endapan yang terbentuk
yang terikat secara fisik diperlukan harus dapat dipisahkan dengan
panas antara 1000C, tapi adakalanya mudah dari larutan (dengan
suhu yang lebih tinggi lagi. Jumlah penyaringan).
air yang terikat tertentu yaitu air 3. Endapan yang ditimbang
yang terikat secara kimia seperti air harus mempunyai susunan
kristal atau air hidratasi ialah air stoikiometrik tertentu (dapat diubah
yang terikat sebagai molekul atau ion menjadi sistem senyawa tertentu)
dalam kristal atau endapan, dan air dan harus bersifat murni atau dapat
knstitusi merupakan air bagian dimurnikan lebih lanjut. (Bassett,
molekul zat padat yang bersangkutan 1989).
tetapi tidak terbentuk H2O. Air Kadar air yang dihasilakan
terlarut adalah air dalam bahan padat pada percobaan gravimetri dapat
yang seakan-akan larut dalam bahan bertanda positif, negatif, bahkan nol.
tersebut. Air oklusi adalah air yang Bertanda positif menandakan adanya
terkurung dalam rongga-rongga air yang hilang pada sampel.
diantara butiran-butiran zat padat dan Bertanda negatif akibat adanya
air adsorbsi adalah air yang terikat penambahan berat karena sampel
pada permukaan (Underwood, 1999). terkontaminasi. Berkadar air 0 %,
Pengotoran dapat juga menandakan tidak adanya air yang
disebabkan oleh postpresipitasi, yaitu menguap.
pengendapan yang dapat juga terjadi Beberapa faktor kesalahan
pada permukaan endapan pertama. pada metode gravimetri, diantaranya:
Postpresipitasi dan kopresipitasi 1. Kesalahan pada penimbangan,
merupakan dua fenomena yang 2. Sampel terkontaminasi
berbeda. Sebagai contoh, pada lingkungan sekitar,
postpresipitasi semakin lama 3. Pengeringan dan pemanasan
waktunay, maka kontaminasi kurang maksimal,
bertambah, sedangkan kopresipitasi 4. Suhu pada saat pemanasan dan
sebaliknya. Kontaminasi bertambah penimbangan.
akibat pengadukan larutan hanya
pada postpresipitasi tetapi tidak pada KESIMPULAN DAN SARAN
kopresipitasi. Kemungkinan Kesimpulan
bertambahnya kontaminasi sangat Dari hasil percobaan
besar pada postpresipitasi dibanding gravimetri diperoleh % kadar air
pada kopresipitasi (Khopkar, 2010). pada “Marimas Sirsak” sebanyak
Faktor-faktor pada analisis 0,049 %.
gravimetri yang harus dipenuhi,
diantaranya : Saran
1. Komponen yang ditentukan Sebaiknya dalam melakukan
harus dapat mengendap secara percobaan ini penguji harus lebih
sempurna (sisa analit yang tertinggal teliti dalam mengamati, menjaga
dalam larutan harus cukup kecil, kebersihan alat dan lingkungan
Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
7. Laporan Praktikum Gravimetri
sekitar meja. Sebelum melakukan
percobaan, praktikan harus
memahami terlebih dahulu prosedur
percobaan yang akan dilakukan agar
mempermudah dalam pelaksanaan
percobaan. Alat-alat yang digunakan
harus dicuci terlebih dahulu sampai
bersih untuk meminimalisasi
kegagalan pada percobaan yang
diakibatkan terkontaminasinya alat-
alat atau sampel yang digunakan
tersebut oleh zat yang masih
menempel pada alat yang akan
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Abynoel.2008. Pengenalan Alat
Laboratorium.
http://abynoel.wordpress.com
. Akses 22 Oktober 2011.
Basset, J , et all. 1989. Vogel’s
Textbook of Quantitative
Analysis Fifth Edition.
Longman Scientific &
Technical : New York. (Page:
417-418)
Dheeta.2009. Prinsip Kerja
Eksikator.
http://id.answers.yahoo.com.
Akses 18 Oktober 2011.
Khopkar, S.M.2010. Konsep Dasar
Kimia Analitik. Erlangga :
Jakarta. (Hal : 27).
Tim Kimia Analitik.2000. Dasar-
dasar Kimia Analitik.
Universitas Pendidikan
Indonesia : Bandung.
(Hal 91; 93).
Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
8. Laporan Praktikum Gravimetri
LAMPIRAN
I. Perhitungan % Air
W1 - W2
% air = . 100 %
W1 – W0
44,074 - 44,073
= . 100 %
44,074 - 42,065
= 0,049 %
Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012