SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BUDAYA DEMOKRASI




         Di susun oleh :



 Nama           : HARITS WIGUNA

 Kelas          : 2EA21

 NPM            : 13210146

 TUGAS          : MAKALAH




       Universitas Gunadarma

                 2012
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Budaya Demokrasi.

Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas pendidikan kewarganegaraan,sesuai
dengan ketentuan yang telah diberikan oleh bapak Sri waluyo sebagai dosen pengajar.dengan
adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat menjadi warga Negara yang bertanggung jawab
dalam kehidupan bernegara.serta memahami mengenai budaya demokrasi. dan Akhirnya semoga
makalah ini bermanfaat bagi saya dan para pembaca nya,mohon maaf apabila terdapat
kekurangan penyusunan makalah ini.




                                                                Jakarta, Mei 2012

                                                                   Hormat saya




                                              I
DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………………………… I
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. II
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… III
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH………………………………………………….1
1.2 PRINSIP – PRINSIP DEMOKRASI YANG BERLAKU SECARA UNIVERSAL...2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………5

2.1 BUDAYA DEMOKRASI............................................................................................5

2.2 PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA……………………………...6

2.3 AZAS UTAMA DEMOKRASI PANCASILA……………………………………...8

2.3 AZAS UTAMA DEMOKRASI PANCASILA……………………………………...9

2.4 SIKAP MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH……………………………..10

2.5 PERWUJUDAN DEMOKRASI PANCASILA DI BERBAGAI KEHIDUPAN…..11

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...13




                                                            III
BAB I

                                    PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah




Sebelum kita mencoba membahas budaya demokrasi, perlu kita ketahui bersama tentang macam
– macam demokrasi. Berdasarkan cara penyampaian kehendak rakyatnya, kita dapat
membedakan demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung. Demokrasi langsung adalah
sitem pemerintahan dimana rakyat secara langsung turut serta dalam menetapkan garis – garis
kebijakan pemerintahan yang baik dalam pembuatan undang – undang. Sedangkan demokrasi
tidak langsung adalah sistem demokrasi dimana aspirasirakyat disalurkan melalui lembaga
perwakilan rakyat.

Di Negara modern dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan semakin kompleksnya
permasalahan kenegaraan serta dengan berbagai kesibukan warga negaradalam menuntut
pemenuhan kebutuhan hidup dan profesionalisme sebagai negarawan, maka demokrasi yang
diterapkan adalah demokrasi perwakilan/ tidak langsung.

Pelaksanaan demokrasi perwakilan adalah melalui Pemilihan Umum, yang termasuk salah satu
budaya demokrasi Negara kita. Oleh sebab itu, pemilu merupakan salah satu cirri dari demokrasi,
bahkan dikatakan sebagai pesta demokrasi.




                                              1
1.2 Prinsip – Prinsip Demokrasi yang Berlaku Secara Universal

Istilah demokrasi berasal dari kata demos yang berarti rakyat dan kratein yang berarti
memerintah atau kratos yang berarti pemerintah. Jadi, demokrasi adalah pemerintahan rakyat
dengan kata lain sistem pemerintahan dari rakyat oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Pertama kali demokrasi diterapkan di kota Athena adalah demokrasi langsung. Akan tetapi,
demokrasi langsung tidak sesuai dengan perkembangan zaman, terutama masa sekarang. Oleh
karena itu, untuk zaman sekarang diterapkanlah demokrasi perwakilan.

Tokoh – tokoh yang mempunyai andil besar dalam memperjuangkan demokrasi, misalnya John
Locke (dari Inggris), Montesquieu (dari Prancis), dan Presiden Amerika Serikat (Abraham
Lincoln).

    John Locke

Beliau menganjurkan perlu adanya pembagian kekuasaan dalam pemerintahan Negara, yaitu:

   1. Kekuasaan legislative, yaitu kekuasaan pembuat undang – undang.

   2. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan melaksanakan undang – undang.

   3. Kekuasaan federative, yaitu kekuasaan untuk menetapkan perang dan damai, membuat
       perjanjian atau persekutuan (aliansi) dengan Negara lain, atau membuat kebijaksanaan
       atau perjanjian dengan semua orang atau badan diluar negeri.

    Montesquieu

Beliau berpendapat kekuasaan Negara yang dalam melaksanakan kekuasaan atau kedaulatan atas
nama selruh rakyat untuk menjamin kepeningan rakyat harus terwujud dalam pemisahan
lembaga – lembaga Negara. Kekuasaan tersebut adalah:

   1. Kekuasaan legislative.
   2. Kekuasaan eksekutif.
   3. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mengawasi pelaksanaan undang – undang oleh
       badan – badan peradilan.

                                                    2
 Abraham Lincoln

Beliau berpendapat bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat (democracy is government of the people, by the people, and for the people). Ada
dua asas pokok tentang demokrasi, yaitu:

   1. Pengakuan partisipasi rakyat di dalam pemerintahan.

   2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia.

Syarat – syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokratis di bawah Rule Of
Law, adalah:

   1. Perlindungan konstitusional.

   2. Adanya badan peradilan yang bebas dan tidak memihak.

   3. Pemilihan umum yang bebas.

   4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat.

   5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi.

   6. Pendidikan kewarganegaraan (civic education).




Ciri – ciri Negara yang menganut demokrasi adalah:

    1. Adanya lembaga perwakilan rakyat sebagai majelis yang mewakili dan mencerminkan
       kehendak rakyat.

    2. Untuk menentukan anggota majelis tersebut dilaksanakan pemilihan umum dalam jangka
       waktu tertentu.

    3. Kekuasaan atau kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh badan atau majelis itu yang bertugas
       mengawasi pemerintah.

                                                 3
4. Susunan kekuasaan badan atau majelis itu ditetapkan dalam undang – undang dasar
        Negara.

Berikut adalah nilai – nilai demokrasi, yaitu:

    1. Menyelesaikan pertikaian – pertikaian secara damai dalam masyarakat secara damai dan
        sukarela.

    2. Menjamin terjadinya perubahan secara damai dalam masyarakat yang selalu berubah.

    3. Pergantian penguasa secara teratur.

    4. Penggunaan paksaan sedikit mungkin.

    5. Pengakuan dan penghormatan terhadap niali keanekaragaman.

    6. Menegakkan keadilan.

    7. Memajukan ilmu pengetahuan.

    8. Pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan.

Berdasarkan perubahan UUD 1945 pasal 1 Ayat 2, “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut undang – undang dasar”. Hal ini berarti kedaulatan tidak lagi
dilaksanakan spenuhnya oleh MPR. Selanjutnya pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi,
“Indonesia adalah merupakan Negara Hukum”. Lembaga – lembaga Negara berdasarkan UUD
1945 adalah MPR, Presiden, DPR, DPD, BPK, MA, Mahkamah Konstitusi.

Dengan semangat era reformasi kita sepakat untuk tidak melakukan amandemen pembukaan
UUD1945, maka demokrasi yang ditetapkan di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila.




                                                 4
BAB II

                                      PEMBAHASAN


2.1 Budaya Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa latin yaitu demos (rakyat) dan cratos (pemerintahan). Demokrasi
berarti pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Kedaulatan berada ditangan rakyat.
Demokrasi pancasila berarti demokrasi yang dijiwai oleh nilai-nilai luhur pancasila. Berikut ini
merupakan azas-azas atau prinsip Negara demokrasi yaitu:

       Pengakuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia

       Partisipasi masyarakat dalam pemerintahan

       Supremasi hukum

Negara demokrasi juga mempunyai ciri-ciri yaitu sebagai berikut:

       Memiliki lembaga perwakilan rakyat

       Ada pemilu untuk memilih wakil rakyat

       Ada lembaga yang mengawasi pemerintahan

       Pemerintahan berdasarkan hukum (konsitusi)

Demokrasi berdasarkan partisipasi rakyat dibagi 2 yaitu:

       a. Demokrasi langsung

       b. Demokrasi tidak langsung




                                                    5
Demokrasi berdasarkan hubungan lembaga Negara (sistem pemerintahan) terbagi atas:

      a. Demokrasi parlementer, bercirikan:

      Tanggung jawab pemerintah ditangan cabinet (menteri)

      Kebinet dipimpin perdana menteri dan bertanggung jawab kepada parlemen (DPR)

      Kedudukan parlemen dibawah dan tergantung parlemen

      Berlaku dalam Negara republic atau monarki konstitusional

      b. Demokrasi presidensial, bercirikan:

      Tanggung jawab pemerintah ditangan presiden

      Menteri diangkat dan di berhentikan oleh presiden

      Presiden berkedudukan sebagai kepala Negara dan kepala pemerintah



2.2 Perkembangan Demokrasi di Indonesia



      a. Tahun 1945-1949

      berlaku UUD 1945

      sistem demokrasi perlementer dengan maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945

      b. Tahun 1949-1959

      berlaku konstitusi RIS (27 desember 1949-15 agustus 1950) dan UUD sementara 1950
      (15 agustus 1950-5 juli 1959)




                                                 6
sistem demokrasi parlementer (liberal)

 akibat yang ditimbulkan

partai politik mengutamakan kepentingan golongan

cabinet silih berganti dalam waktu singkat

kehidupan politik tidak stabil

pembangunan terhambat

c. Tahun 1959-1965 (Orde Baru)

berlaku UUD 1945

sistem demokrasi terpimpin

 penyimpangan yang terjadi

pengangkatan presiden seumur hidup

rangkap jabatan

pembubaran partai politik

d. tahun 1965-1998

berlaku UUD 1945

sistem demokrasi pancasila

 penyimpangan yang terjadi

kekuasaan presiden sangat besar

terjadi kolusi, korupsi dan nepotisme

                                             7
e. tahun 1998-sekarang

       berlaku UUD 1945

       sistem demokrasi pancasila

        landasan hukum demokrasi pancasila adalah sebagai berikut:

       pancasila sila keempat

       pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 : Negara berkedaulatan rakyat

       pasal 1 ayat 2 : kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan sesuai UUD




2.3 Azas Utama Demokrasi Pancasila

Azas utama demokrasi pancasila, yaitu pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat.
Musyawarah adalah pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam penyelesaian masalah
bersama. Mufakat adalah sesuatu yang telah disetujui sebagai keputusan berdasar kan kebulatan
pendapat. Jadi, musyawarah mufakat adalah pengambilan keputusan berdasarkan kehendak
orang banyak (rakyat), seingga tercapai kebulatan pendapat. Musyawarah mufakat harus
berrpangkal tolak pada hal:

       musyawarah mufakat bersumberkan inti kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
         kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.

       Pengambilan keputusan

           Harus berdasarkan kehendak rakyat melalui hikmat kebijaksanaan.




                                              8
Cara mengemukakan hikmat kebijaksanaan harus berdasarkan akal sehat dan hati nurani
         luhur serta mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa serta kepeningan rakyat.

       Keputusan rakyat yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada
         tuhan dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan.

       Keputusan harus dilaksanakan secara jujur dan bertanggung jawab.

Pengambilan keputusan dalam demokrasi pancasila juga harus memperhatikan hal-hal berikut
ini:

       Pengambilan keputusan sejauh mungkin melalui musyawarah mufakat

       Apabila mufakat tidak tercdaapai, keputusan diambil dengan suara terbanyak (voting).

Mufakat tidak akan tercapai apabila terdapat perbedaaan pendapat yang tidak dapat didekatkan
lagi dan musyawarah dibatasi oleh waktu. Proses dan mekanisme permusyawaratan harus
memiliki unsur-unsur yaitu:

       Kejelasan masalah

       Berkembang pendapat dengan alasan yang baik

       Cenderung bersepakat

       Dipimpin akal sehat dan hati nurani luhur serta rasa tanggung jawab

       Semua pihak tunduk dan taat pada hasil keputusan.

Keunggulan demokrasi pancasila adalah adanya penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia dan
hak minoritas. Karena tidak mengenal dominasi mayoritas ataupun tirani minoritas. Nilai lebih
musyawarah mufakat adalah pembahasan masalah didasarkan rasa saling menghormati, sehingga
pelaksanaan keputusan mudah dan di dukung semua anggota.

                                               9
Demokrasi dapat dibedakan atas demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung
(perwakilan). Sesuai sila ke-4 pancasila maka Indonesia menganut demokrasi perwakilan artinya
rakyat dalam menjalankan kekuasaannya dilakukan melalui sistem perwakilan. Lembaga
perwakilan rakyat terdiri atas:

       MPR sebagai penjelmaan rakyat, berkedudukan di ibu kota Negara

       DPR berkedudukan di ibu kota anegara

       DPRD tingkat I berkedudukan di propinsi

       DPRD tingkat II berkedudukan di kabupaten/kotamadya.

                Contoh-contoh pemilihan pemimpin secara demokrasi antara lain:

       Pemilihan presiden secara langsung atau oleh MPR

       Pemilihan gubernur oleh DPRD Tk I, kemudian diangkat oleh presiden melalui mendagri

       Pemilihan ketua partai politik atau organisasi kemasyarakatan

       Pemilihan kepala desa secara langsung

       Pemilihan ketua osis secara langsung atau perwakilan.

2.4 Sikap Masyarakat dalam Musyawarah

Dalam bermusyawarah asyarakat harus mempunyai sikap berikut ini:

       Mengutamakan kepentingan rakyat dan persatuan kesatuan

       Diliputi semangat kekeluargaan

       Menghormati kebebasan mengemukakan pendapat

       Keputusan harus dapat dipertanggung jawabkan

                                                   10
Sikap-sikap ini harus diutamakan agar saat musyawarah tidak terjadi kericuhan dan agar
mendapat keputusan yang tidak memberatkan salah satu pihak.

2.5 Perwujudan Demokrasi Pancasila dalam Berbagai Kehidupan

   a. Keluarga

          Masalah keluarga dibahas secara musyawarah mufakat

          Menghormati pendapat anggota keluarga

          Mengakui perbedaan yang ada

   b. Sekolah

          Menghormati pendapat teman

          Barani menyampaikan gagasan atau pendapat

          Pemilihan Ketua OSIS

   c. Masyarakat

          Pemilihan kepala desa atau ketua RT/RW

          Rembug desa (musyawarah desa) menyangkut pembangunan desa.

   d. Bangsa dan Negara

          Pemilihan presiden

          Sidang umum MPR/DPR

          Pemilu lima tahun sekali




                                                 11
BAB III

                                          PENUTUP



Keberhasilan penerapan sistem pemerintahan pada suatu Negara, belum tentu berhasil diterapkan
pada Negara lain. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan paham dan ideology, yang paling
penting bagi kita sebagai bangsa Indonesia sejauhmana kita mampu menarik benang merah
tentang esensi kehidupan berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Masalah perbedaab dalam kehidupan berdemokrasi adalah hal yang wajar, namunhendaknya
penyesuaiannya harus sesuai dengan prinsip – prinsip demokrasi, misalnya: dengan
argumentative, kesamaan hak, dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, masyarakat, bangsa, dan Negara, bahkan siap menanggung resiko apapun yang akan
terjadi atas pernyataanya, siap mengakui kegagalan, sejalan dengan aturan yang berlaku, (tidak
arogansi).




                                                  12
DAFTAR PUSTAKA



Sumarsono, Drs. MBA, dkk. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia

      Pustaka Utama.

Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Kewarganegaraan

      (Citizenship). Jakarta: Puskurlitbang.

Kaelan MS. 2000. Pendidikan Pancasila. Edisi Reformasi. Yogyakarta: Paradigma.




                                               13

More Related Content

What's hot

Cinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointCinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointhasan_dr
 
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)JasonCundrawijaya
 
Masyarakat Multikultural
Masyarakat MultikulturalMasyarakat Multikultural
Masyarakat MultikulturalDimas Ariyanto
 
Demokrasi dan Implementasi
Demokrasi dan ImplementasiDemokrasi dan Implementasi
Demokrasi dan Implementasiafifahdhaniyah
 
Teori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTeori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTrisna Nurdiaman
 
Institusi institusi pendidikan islam di indonesia
Institusi institusi pendidikan islam di indonesiaInstitusi institusi pendidikan islam di indonesia
Institusi institusi pendidikan islam di indonesiasadiman dimas
 
Ppt Kesenjangan sosial
Ppt Kesenjangan sosial Ppt Kesenjangan sosial
Ppt Kesenjangan sosial Doris Agusnita
 
Makalah Konferensi Meja Bundar
Makalah Konferensi Meja BundarMakalah Konferensi Meja Bundar
Makalah Konferensi Meja BundarMuhammad Viddin
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMansurudin Rafa
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiWijining Putri
 
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...Eny Ardhika Putri
 
Manusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumManusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumFaishal Dany
 
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan KeperawatanManajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatanpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Herpes
HerpesHerpes
Herpes
 
teori Emile Durkheim
teori Emile Durkheimteori Emile Durkheim
teori Emile Durkheim
 
Makalah Demokrasi
Makalah DemokrasiMakalah Demokrasi
Makalah Demokrasi
 
Cinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointCinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power point
 
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
 
Masyarakat Multikultural
Masyarakat MultikulturalMasyarakat Multikultural
Masyarakat Multikultural
 
Demokrasi dan Implementasi
Demokrasi dan ImplementasiDemokrasi dan Implementasi
Demokrasi dan Implementasi
 
Teori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTeori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukan
 
Ancaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRIAncaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRI
 
Masalah sosial
Masalah sosialMasalah sosial
Masalah sosial
 
Institusi institusi pendidikan islam di indonesia
Institusi institusi pendidikan islam di indonesiaInstitusi institusi pendidikan islam di indonesia
Institusi institusi pendidikan islam di indonesia
 
Ppt Kesenjangan sosial
Ppt Kesenjangan sosial Ppt Kesenjangan sosial
Ppt Kesenjangan sosial
 
Makalah Konferensi Meja Bundar
Makalah Konferensi Meja BundarMakalah Konferensi Meja Bundar
Makalah Konferensi Meja Bundar
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menular
 
Struktur nukleus AKPER PEMKAB MUNA
Struktur nukleus AKPER PEMKAB MUNA Struktur nukleus AKPER PEMKAB MUNA
Struktur nukleus AKPER PEMKAB MUNA
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
 
Ebola
EbolaEbola
Ebola
 
Manusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumManusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukum
 
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan KeperawatanManajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatan
 

Viewers also liked

Tugas makalah (demokrasi pancasila)
Tugas makalah (demokrasi pancasila)Tugas makalah (demokrasi pancasila)
Tugas makalah (demokrasi pancasila)Rietz Wiguna
 
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiMakalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiahmad yani
 
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunisDemokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunisDavid Jones
 
defek septal ventrikular
defek septal ventrikular defek septal ventrikular
defek septal ventrikular Mega Tambunan
 
Makalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamMakalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamPutri Sanuria
 
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasiDemokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasiAriz Frends
 
Makalah wasbang demokrasi
Makalah wasbang demokrasiMakalah wasbang demokrasi
Makalah wasbang demokrasiZainal Muttaqin
 
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)Sulistia Rini
 
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organissistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organisNasria Ika
 
Kata pengantar dan daftar isi
Kata pengantar dan daftar isiKata pengantar dan daftar isi
Kata pengantar dan daftar isisarinahongland
 
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)David Adi Nugroho
 

Viewers also liked (20)

Tugas makalah (demokrasi pancasila)
Tugas makalah (demokrasi pancasila)Tugas makalah (demokrasi pancasila)
Tugas makalah (demokrasi pancasila)
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiMakalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasi Makalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah Pkn multipartai
Makalah Pkn multipartaiMakalah Pkn multipartai
Makalah Pkn multipartai
 
Tugas makalah pkn
Tugas makalah pknTugas makalah pkn
Tugas makalah pkn
 
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunisDemokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
 
defek septal ventrikular
defek septal ventrikular defek septal ventrikular
defek septal ventrikular
 
Makalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamMakalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan ham
 
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasiDemokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
 
Makalah wasbang demokrasi
Makalah wasbang demokrasiMakalah wasbang demokrasi
Makalah wasbang demokrasi
 
Makalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesiaMakalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesia
 
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
 
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organissistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
 
Kata pengantar dan daftar isi
Kata pengantar dan daftar isiKata pengantar dan daftar isi
Kata pengantar dan daftar isi
 
Demokrasi pancasila
Demokrasi pancasilaDemokrasi pancasila
Demokrasi pancasila
 
Makalah p2
Makalah p2Makalah p2
Makalah p2
 
Demokrasi pancasila ppt
Demokrasi pancasila pptDemokrasi pancasila ppt
Demokrasi pancasila ppt
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
 

Similar to Tugas makalah (budaya demokrasi)

Tugas makalah (budaya demokrasi) harits
Tugas makalah (budaya demokrasi) haritsTugas makalah (budaya demokrasi) harits
Tugas makalah (budaya demokrasi) haritsRietz Wiguna
 
Tugas makalah (budaya demokrasi)
Tugas makalah (budaya demokrasi)Tugas makalah (budaya demokrasi)
Tugas makalah (budaya demokrasi)Rietz Wiguna
 
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Dancha GazeRockz
 
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Dancha GazeRockz
 
Budaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPSBudaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPSTifanny Ellies
 
riyandita pagestuti.pptx
riyandita pagestuti.pptxriyandita pagestuti.pptx
riyandita pagestuti.pptxAhlunNaza4
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaWarnet Raha
 
BAB II Masyarakat Madani
BAB II Masyarakat MadaniBAB II Masyarakat Madani
BAB II Masyarakat MadaniSRIJOKOWALUYO
 
CIVIC before MID by pak EKO
CIVIC before MID by pak EKOCIVIC before MID by pak EKO
CIVIC before MID by pak EKOAndriy Vengeance
 
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.docnabilakpum
 

Similar to Tugas makalah (budaya demokrasi) (20)

Tugas makalah (budaya demokrasi) harits
Tugas makalah (budaya demokrasi) haritsTugas makalah (budaya demokrasi) harits
Tugas makalah (budaya demokrasi) harits
 
Tugas makalah (budaya demokrasi)
Tugas makalah (budaya demokrasi)Tugas makalah (budaya demokrasi)
Tugas makalah (budaya demokrasi)
 
Paper Demokrasi
Paper DemokrasiPaper Demokrasi
Paper Demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
 
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Konsep Dasar Demokrasi.pptx
Konsep Dasar Demokrasi.pptxKonsep Dasar Demokrasi.pptx
Konsep Dasar Demokrasi.pptx
 
Budaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPSBudaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPS
 
riyandita pagestuti.pptx
riyandita pagestuti.pptxriyandita pagestuti.pptx
riyandita pagestuti.pptx
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
BAB II Masyarakat Madani
BAB II Masyarakat MadaniBAB II Masyarakat Madani
BAB II Masyarakat Madani
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
CIVIC before MID by pak EKO
CIVIC before MID by pak EKOCIVIC before MID by pak EKO
CIVIC before MID by pak EKO
 
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
 

More from Rietz Wiguna

Harits daily activities
Harits daily activitiesHarits daily activities
Harits daily activitiesRietz Wiguna
 
Tugas job interview
Tugas job interviewTugas job interview
Tugas job interviewRietz Wiguna
 
Tugas Tulisan Kewirausahaan
Tugas Tulisan KewirausahaanTugas Tulisan Kewirausahaan
Tugas Tulisan KewirausahaanRietz Wiguna
 
Jenis jenis tenses
Jenis  jenis tensesJenis  jenis tenses
Jenis jenis tensesRietz Wiguna
 
Jenis jenis surat B.inggris
Jenis jenis surat B.inggrisJenis jenis surat B.inggris
Jenis jenis surat B.inggrisRietz Wiguna
 
Cerita sahabat ( etika bisnis)
Cerita sahabat ( etika bisnis)Cerita sahabat ( etika bisnis)
Cerita sahabat ( etika bisnis)Rietz Wiguna
 
Etika bisnis harits
Etika bisnis haritsEtika bisnis harits
Etika bisnis haritsRietz Wiguna
 
Etika Bisnis ( kritik iklan)
Etika Bisnis ( kritik iklan)Etika Bisnis ( kritik iklan)
Etika Bisnis ( kritik iklan)Rietz Wiguna
 
Tugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materiTugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materiRietz Wiguna
 
Harits wiguna materi softskill
Harits wiguna materi softskillHarits wiguna materi softskill
Harits wiguna materi softskillRietz Wiguna
 
Rekreasi ke sangkan resort aqua park
Rekreasi ke sangkan  resort aqua parkRekreasi ke sangkan  resort aqua park
Rekreasi ke sangkan resort aqua parkRietz Wiguna
 
Tugas softskill 1 Etika Bisnis
Tugas softskill 1   Etika Bisnis Tugas softskill 1   Etika Bisnis
Tugas softskill 1 Etika Bisnis Rietz Wiguna
 
Bangkitlah sang garuda
Bangkitlah sang garudaBangkitlah sang garuda
Bangkitlah sang garudaRietz Wiguna
 
Tulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stres
Tulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stresTulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stres
Tulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stresRietz Wiguna
 
Karangan ilmiah ( harits w)
Karangan ilmiah ( harits w)Karangan ilmiah ( harits w)
Karangan ilmiah ( harits w)Rietz Wiguna
 
Artikel sikap ilmiah harits wiguna
Artikel sikap ilmiah harits wigunaArtikel sikap ilmiah harits wiguna
Artikel sikap ilmiah harits wigunaRietz Wiguna
 
Tugas penalaran ( harits wiguna )
Tugas penalaran  ( harits wiguna )Tugas penalaran  ( harits wiguna )
Tugas penalaran ( harits wiguna )Rietz Wiguna
 
Artikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswa
Artikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswaArtikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswa
Artikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswaRietz Wiguna
 

More from Rietz Wiguna (20)

Harits daily activities
Harits daily activitiesHarits daily activities
Harits daily activities
 
Tugas job interview
Tugas job interviewTugas job interview
Tugas job interview
 
Tugas Tulisan Kewirausahaan
Tugas Tulisan KewirausahaanTugas Tulisan Kewirausahaan
Tugas Tulisan Kewirausahaan
 
Jenis jenis tenses
Jenis  jenis tensesJenis  jenis tenses
Jenis jenis tenses
 
Jenis jenis surat B.inggris
Jenis jenis surat B.inggrisJenis jenis surat B.inggris
Jenis jenis surat B.inggris
 
Cerita sahabat ( etika bisnis)
Cerita sahabat ( etika bisnis)Cerita sahabat ( etika bisnis)
Cerita sahabat ( etika bisnis)
 
Etika bisnis harits
Etika bisnis haritsEtika bisnis harits
Etika bisnis harits
 
Etika Bisnis ( kritik iklan)
Etika Bisnis ( kritik iklan)Etika Bisnis ( kritik iklan)
Etika Bisnis ( kritik iklan)
 
Tugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materiTugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materi
 
Harits wiguna materi softskill
Harits wiguna materi softskillHarits wiguna materi softskill
Harits wiguna materi softskill
 
Rekreasi ke sangkan resort aqua park
Rekreasi ke sangkan  resort aqua parkRekreasi ke sangkan  resort aqua park
Rekreasi ke sangkan resort aqua park
 
Tugas softskill 1 Etika Bisnis
Tugas softskill 1   Etika Bisnis Tugas softskill 1   Etika Bisnis
Tugas softskill 1 Etika Bisnis
 
Bangkitlah sang garuda
Bangkitlah sang garudaBangkitlah sang garuda
Bangkitlah sang garuda
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Tulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stres
Tulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stresTulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stres
Tulisan bahasa indonesia #2 tips mengurangi stres
 
Karangan ilmiah ( harits w)
Karangan ilmiah ( harits w)Karangan ilmiah ( harits w)
Karangan ilmiah ( harits w)
 
Artikel sikap ilmiah harits wiguna
Artikel sikap ilmiah harits wigunaArtikel sikap ilmiah harits wiguna
Artikel sikap ilmiah harits wiguna
 
Tugas penalaran ( harits wiguna )
Tugas penalaran  ( harits wiguna )Tugas penalaran  ( harits wiguna )
Tugas penalaran ( harits wiguna )
 
Artikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswa
Artikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswaArtikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswa
Artikel tulisan trend gadget dikalangan mahasiswa
 

Tugas makalah (budaya demokrasi)

  • 1. BUDAYA DEMOKRASI Di susun oleh : Nama : HARITS WIGUNA Kelas : 2EA21 NPM : 13210146 TUGAS : MAKALAH Universitas Gunadarma 2012
  • 2. Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Budaya Demokrasi. Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas pendidikan kewarganegaraan,sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan oleh bapak Sri waluyo sebagai dosen pengajar.dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat menjadi warga Negara yang bertanggung jawab dalam kehidupan bernegara.serta memahami mengenai budaya demokrasi. dan Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan para pembaca nya,mohon maaf apabila terdapat kekurangan penyusunan makalah ini. Jakarta, Mei 2012 Hormat saya I
  • 3. DAFTAR ISI JUDUL ………………………………………………………………………………… I KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. II DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… III BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH………………………………………………….1 1.2 PRINSIP – PRINSIP DEMOKRASI YANG BERLAKU SECARA UNIVERSAL...2 BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………5 2.1 BUDAYA DEMOKRASI............................................................................................5 2.2 PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA……………………………...6 2.3 AZAS UTAMA DEMOKRASI PANCASILA……………………………………...8 2.3 AZAS UTAMA DEMOKRASI PANCASILA……………………………………...9 2.4 SIKAP MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH……………………………..10 2.5 PERWUJUDAN DEMOKRASI PANCASILA DI BERBAGAI KEHIDUPAN…..11 BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..12 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...13 III
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebelum kita mencoba membahas budaya demokrasi, perlu kita ketahui bersama tentang macam – macam demokrasi. Berdasarkan cara penyampaian kehendak rakyatnya, kita dapat membedakan demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung. Demokrasi langsung adalah sitem pemerintahan dimana rakyat secara langsung turut serta dalam menetapkan garis – garis kebijakan pemerintahan yang baik dalam pembuatan undang – undang. Sedangkan demokrasi tidak langsung adalah sistem demokrasi dimana aspirasirakyat disalurkan melalui lembaga perwakilan rakyat. Di Negara modern dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan semakin kompleksnya permasalahan kenegaraan serta dengan berbagai kesibukan warga negaradalam menuntut pemenuhan kebutuhan hidup dan profesionalisme sebagai negarawan, maka demokrasi yang diterapkan adalah demokrasi perwakilan/ tidak langsung. Pelaksanaan demokrasi perwakilan adalah melalui Pemilihan Umum, yang termasuk salah satu budaya demokrasi Negara kita. Oleh sebab itu, pemilu merupakan salah satu cirri dari demokrasi, bahkan dikatakan sebagai pesta demokrasi. 1
  • 5. 1.2 Prinsip – Prinsip Demokrasi yang Berlaku Secara Universal Istilah demokrasi berasal dari kata demos yang berarti rakyat dan kratein yang berarti memerintah atau kratos yang berarti pemerintah. Jadi, demokrasi adalah pemerintahan rakyat dengan kata lain sistem pemerintahan dari rakyat oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pertama kali demokrasi diterapkan di kota Athena adalah demokrasi langsung. Akan tetapi, demokrasi langsung tidak sesuai dengan perkembangan zaman, terutama masa sekarang. Oleh karena itu, untuk zaman sekarang diterapkanlah demokrasi perwakilan. Tokoh – tokoh yang mempunyai andil besar dalam memperjuangkan demokrasi, misalnya John Locke (dari Inggris), Montesquieu (dari Prancis), dan Presiden Amerika Serikat (Abraham Lincoln).  John Locke Beliau menganjurkan perlu adanya pembagian kekuasaan dalam pemerintahan Negara, yaitu: 1. Kekuasaan legislative, yaitu kekuasaan pembuat undang – undang. 2. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan melaksanakan undang – undang. 3. Kekuasaan federative, yaitu kekuasaan untuk menetapkan perang dan damai, membuat perjanjian atau persekutuan (aliansi) dengan Negara lain, atau membuat kebijaksanaan atau perjanjian dengan semua orang atau badan diluar negeri.  Montesquieu Beliau berpendapat kekuasaan Negara yang dalam melaksanakan kekuasaan atau kedaulatan atas nama selruh rakyat untuk menjamin kepeningan rakyat harus terwujud dalam pemisahan lembaga – lembaga Negara. Kekuasaan tersebut adalah: 1. Kekuasaan legislative. 2. Kekuasaan eksekutif. 3. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mengawasi pelaksanaan undang – undang oleh badan – badan peradilan. 2
  • 6.  Abraham Lincoln Beliau berpendapat bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (democracy is government of the people, by the people, and for the people). Ada dua asas pokok tentang demokrasi, yaitu: 1. Pengakuan partisipasi rakyat di dalam pemerintahan. 2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia. Syarat – syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokratis di bawah Rule Of Law, adalah: 1. Perlindungan konstitusional. 2. Adanya badan peradilan yang bebas dan tidak memihak. 3. Pemilihan umum yang bebas. 4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat. 5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi. 6. Pendidikan kewarganegaraan (civic education). Ciri – ciri Negara yang menganut demokrasi adalah: 1. Adanya lembaga perwakilan rakyat sebagai majelis yang mewakili dan mencerminkan kehendak rakyat. 2. Untuk menentukan anggota majelis tersebut dilaksanakan pemilihan umum dalam jangka waktu tertentu. 3. Kekuasaan atau kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh badan atau majelis itu yang bertugas mengawasi pemerintah. 3
  • 7. 4. Susunan kekuasaan badan atau majelis itu ditetapkan dalam undang – undang dasar Negara. Berikut adalah nilai – nilai demokrasi, yaitu: 1. Menyelesaikan pertikaian – pertikaian secara damai dalam masyarakat secara damai dan sukarela. 2. Menjamin terjadinya perubahan secara damai dalam masyarakat yang selalu berubah. 3. Pergantian penguasa secara teratur. 4. Penggunaan paksaan sedikit mungkin. 5. Pengakuan dan penghormatan terhadap niali keanekaragaman. 6. Menegakkan keadilan. 7. Memajukan ilmu pengetahuan. 8. Pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan. Berdasarkan perubahan UUD 1945 pasal 1 Ayat 2, “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang – undang dasar”. Hal ini berarti kedaulatan tidak lagi dilaksanakan spenuhnya oleh MPR. Selanjutnya pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi, “Indonesia adalah merupakan Negara Hukum”. Lembaga – lembaga Negara berdasarkan UUD 1945 adalah MPR, Presiden, DPR, DPD, BPK, MA, Mahkamah Konstitusi. Dengan semangat era reformasi kita sepakat untuk tidak melakukan amandemen pembukaan UUD1945, maka demokrasi yang ditetapkan di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila. 4
  • 8. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Budaya Demokrasi Demokrasi berasal dari bahasa latin yaitu demos (rakyat) dan cratos (pemerintahan). Demokrasi berarti pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Kedaulatan berada ditangan rakyat. Demokrasi pancasila berarti demokrasi yang dijiwai oleh nilai-nilai luhur pancasila. Berikut ini merupakan azas-azas atau prinsip Negara demokrasi yaitu: Pengakuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia Partisipasi masyarakat dalam pemerintahan Supremasi hukum Negara demokrasi juga mempunyai ciri-ciri yaitu sebagai berikut: Memiliki lembaga perwakilan rakyat Ada pemilu untuk memilih wakil rakyat Ada lembaga yang mengawasi pemerintahan Pemerintahan berdasarkan hukum (konsitusi) Demokrasi berdasarkan partisipasi rakyat dibagi 2 yaitu: a. Demokrasi langsung b. Demokrasi tidak langsung 5
  • 9. Demokrasi berdasarkan hubungan lembaga Negara (sistem pemerintahan) terbagi atas: a. Demokrasi parlementer, bercirikan: Tanggung jawab pemerintah ditangan cabinet (menteri) Kebinet dipimpin perdana menteri dan bertanggung jawab kepada parlemen (DPR) Kedudukan parlemen dibawah dan tergantung parlemen Berlaku dalam Negara republic atau monarki konstitusional b. Demokrasi presidensial, bercirikan: Tanggung jawab pemerintah ditangan presiden Menteri diangkat dan di berhentikan oleh presiden Presiden berkedudukan sebagai kepala Negara dan kepala pemerintah 2.2 Perkembangan Demokrasi di Indonesia a. Tahun 1945-1949 berlaku UUD 1945 sistem demokrasi perlementer dengan maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 b. Tahun 1949-1959 berlaku konstitusi RIS (27 desember 1949-15 agustus 1950) dan UUD sementara 1950 (15 agustus 1950-5 juli 1959) 6
  • 10. sistem demokrasi parlementer (liberal)  akibat yang ditimbulkan partai politik mengutamakan kepentingan golongan cabinet silih berganti dalam waktu singkat kehidupan politik tidak stabil pembangunan terhambat c. Tahun 1959-1965 (Orde Baru) berlaku UUD 1945 sistem demokrasi terpimpin  penyimpangan yang terjadi pengangkatan presiden seumur hidup rangkap jabatan pembubaran partai politik d. tahun 1965-1998 berlaku UUD 1945 sistem demokrasi pancasila  penyimpangan yang terjadi kekuasaan presiden sangat besar terjadi kolusi, korupsi dan nepotisme 7
  • 11. e. tahun 1998-sekarang berlaku UUD 1945 sistem demokrasi pancasila  landasan hukum demokrasi pancasila adalah sebagai berikut: pancasila sila keempat pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 : Negara berkedaulatan rakyat pasal 1 ayat 2 : kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan sesuai UUD 2.3 Azas Utama Demokrasi Pancasila Azas utama demokrasi pancasila, yaitu pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat. Musyawarah adalah pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam penyelesaian masalah bersama. Mufakat adalah sesuatu yang telah disetujui sebagai keputusan berdasar kan kebulatan pendapat. Jadi, musyawarah mufakat adalah pengambilan keputusan berdasarkan kehendak orang banyak (rakyat), seingga tercapai kebulatan pendapat. Musyawarah mufakat harus berrpangkal tolak pada hal: musyawarah mufakat bersumberkan inti kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. Pengambilan keputusan Harus berdasarkan kehendak rakyat melalui hikmat kebijaksanaan. 8
  • 12. Cara mengemukakan hikmat kebijaksanaan harus berdasarkan akal sehat dan hati nurani luhur serta mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa serta kepeningan rakyat. Keputusan rakyat yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada tuhan dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan. Keputusan harus dilaksanakan secara jujur dan bertanggung jawab. Pengambilan keputusan dalam demokrasi pancasila juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini: Pengambilan keputusan sejauh mungkin melalui musyawarah mufakat Apabila mufakat tidak tercdaapai, keputusan diambil dengan suara terbanyak (voting). Mufakat tidak akan tercapai apabila terdapat perbedaaan pendapat yang tidak dapat didekatkan lagi dan musyawarah dibatasi oleh waktu. Proses dan mekanisme permusyawaratan harus memiliki unsur-unsur yaitu: Kejelasan masalah Berkembang pendapat dengan alasan yang baik Cenderung bersepakat Dipimpin akal sehat dan hati nurani luhur serta rasa tanggung jawab Semua pihak tunduk dan taat pada hasil keputusan. Keunggulan demokrasi pancasila adalah adanya penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia dan hak minoritas. Karena tidak mengenal dominasi mayoritas ataupun tirani minoritas. Nilai lebih musyawarah mufakat adalah pembahasan masalah didasarkan rasa saling menghormati, sehingga pelaksanaan keputusan mudah dan di dukung semua anggota. 9
  • 13. Demokrasi dapat dibedakan atas demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung (perwakilan). Sesuai sila ke-4 pancasila maka Indonesia menganut demokrasi perwakilan artinya rakyat dalam menjalankan kekuasaannya dilakukan melalui sistem perwakilan. Lembaga perwakilan rakyat terdiri atas: MPR sebagai penjelmaan rakyat, berkedudukan di ibu kota Negara DPR berkedudukan di ibu kota anegara DPRD tingkat I berkedudukan di propinsi DPRD tingkat II berkedudukan di kabupaten/kotamadya. Contoh-contoh pemilihan pemimpin secara demokrasi antara lain: Pemilihan presiden secara langsung atau oleh MPR Pemilihan gubernur oleh DPRD Tk I, kemudian diangkat oleh presiden melalui mendagri Pemilihan ketua partai politik atau organisasi kemasyarakatan Pemilihan kepala desa secara langsung Pemilihan ketua osis secara langsung atau perwakilan. 2.4 Sikap Masyarakat dalam Musyawarah Dalam bermusyawarah asyarakat harus mempunyai sikap berikut ini: Mengutamakan kepentingan rakyat dan persatuan kesatuan Diliputi semangat kekeluargaan Menghormati kebebasan mengemukakan pendapat Keputusan harus dapat dipertanggung jawabkan 10
  • 14. Sikap-sikap ini harus diutamakan agar saat musyawarah tidak terjadi kericuhan dan agar mendapat keputusan yang tidak memberatkan salah satu pihak. 2.5 Perwujudan Demokrasi Pancasila dalam Berbagai Kehidupan a. Keluarga Masalah keluarga dibahas secara musyawarah mufakat Menghormati pendapat anggota keluarga Mengakui perbedaan yang ada b. Sekolah Menghormati pendapat teman Barani menyampaikan gagasan atau pendapat Pemilihan Ketua OSIS c. Masyarakat Pemilihan kepala desa atau ketua RT/RW Rembug desa (musyawarah desa) menyangkut pembangunan desa. d. Bangsa dan Negara Pemilihan presiden Sidang umum MPR/DPR Pemilu lima tahun sekali 11
  • 15. BAB III PENUTUP Keberhasilan penerapan sistem pemerintahan pada suatu Negara, belum tentu berhasil diterapkan pada Negara lain. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan paham dan ideology, yang paling penting bagi kita sebagai bangsa Indonesia sejauhmana kita mampu menarik benang merah tentang esensi kehidupan berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Masalah perbedaab dalam kehidupan berdemokrasi adalah hal yang wajar, namunhendaknya penyesuaiannya harus sesuai dengan prinsip – prinsip demokrasi, misalnya: dengan argumentative, kesamaan hak, dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, bangsa, dan Negara, bahkan siap menanggung resiko apapun yang akan terjadi atas pernyataanya, siap mengakui kegagalan, sejalan dengan aturan yang berlaku, (tidak arogansi). 12
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Sumarsono, Drs. MBA, dkk. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Kewarganegaraan (Citizenship). Jakarta: Puskurlitbang. Kaelan MS. 2000. Pendidikan Pancasila. Edisi Reformasi. Yogyakarta: Paradigma. 13