SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Restrain adalah menghalangi gerak/aksi dari hewan sehingga dapat
menghindari/mengurangi bahaya untuk dokter hewan, asisten maupun hewan itu sendiri.
Bahaya tersebut dapat berupa gigitan, sepakan, desakan, dan injakan dari hewan saat akan
diperiksa kesehatannya , dilakukan pemeriksaan, pengobatan, dioperasi, maupun
dibersihkan. Bahaya atau resiko untuk hewannya sendiri dapat berupa luka benturan
karena sepakan yang mengenai dinding kandang yang tajam atau keras seperti paku,
potongan kayu dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan luka memar atau tergores
dan pendarahan sampai patah tulang.
Dalam merestrain harus dilakukan dengan tepat dan menggunakan metode yang
benar. kuda merupakan salah satu hewan yang sering ditangani oleh dokter hewan,
sehingga harus benar benar dikuasai cara merestrain dan mengcasting baik secara fisik
maupun kimiawi. Kuda memiliki tenaga yang kuat, ukuran tubuh yang besar,
temperamen, kuat dan cepat. Hal inilah yang membuat setiap orang yang menghandel
kuda kesulitan dalam menangani khususnya saat melakukan pemeriksaan sehingga harus
benar benar dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara melakukan restrain dan casting.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara restrain kuda?
2. Bagaimana cara casting kuda?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara restrain dan casting kuda dengan baik dan benar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Restrain Kuda
Kuda, jika mungkin, harus didekati dari sisi kiri mereka. Biasanya akan lebih
mudah untuk bekerja dari sisi itu. Tempat terbaik untuk bekerja adalah dekat bahu, sedikit
ke sisi-namun tidak langsung di depan. Umumnya, handler dan pemeriksa harus berada di
sisi yang sama dari kuda bila memungkinkan.
Ada tiga kategori utama dari restrain: fisik, verbal dan kimia- dapat digunakan
sendiri atau bersama-sama. Dalam melakukan restrain haruslah tenang, percaya pada
kemampuan, tidak ragi-ragu, waspada, dan tidak sembarangan. Sebelum bertindak
haruslah merencanakan metodenya serta menyiapkan peralatannya.
a. Restrain Fisik
Ada beberapa cara melakukan restrain fisik pada kuda yaitu :
 Mengangkat salah satu kaki kuda
Dengan mengangkat salah satu kaki kuda
umumnya dilakukan pada kaki depan kuda
akan kehilangan keseimbangan apabila mau
menendang, karena kuda menendang dengan
kedua kaki belakang secara bersamaan. Cara
ini sering dilakukan untuk tujuan
pemeriksaan ataupun dalam melakukan
pengobatan.
 Metode haltering (menggunakan halter)
Metode ini dengan menggunakan halter
(pakaian kuda) atau dapat juga dengan
menggunakan tali yang diikatkan dibelakang
telinga lalu dimasukkan kedalam mulut dan
kemudian ditarik kedepan.
3
 Metode paksaan
Metode ini dilakukan untuk
mengalihkan perhatian kuda, dapat
dilakukan dengan menutup matanya
dengan menggunakan kain/handuk atau
dengan menggunakan alat
(pram/twitch). Pram dipasang pada bibir
atas lalu diputar sedemikian ruoa
sehingga timbul rasa sakit untuk
mengalihkan perhatian kuda. Metode ini
dilakukan terutama pada kuda-kuda
yang memiliki temperamen yang tinggi
apabila dengan cara yang pertama dan
kedua sulit dilakukan untuk menguasai
hewan.
b. Restrain Verbal
Berbicara dengan kuda memiliki pengaruh besar. Berbicara dengan nada yang
menenangkan dan menyakinkan akan lebih baik dibandingkan dengan nada yang
keras dan kasar.
c. Restrain Chemical
Chemical restrain adalah pengendalian hewan dengan bahan-bahan kimia.
Bahan kimia yang dapat digunakan antara lain yaitu acepromazine maleat dan
xylazine hidroklorida yang dianggap sebagai obat penenang paling berguna dalam
restrain kuda. (Dodman NH, Equine Vet J. 1980)
4
2.2 Casting Kuda
Casting adalah menguasai hewan dengan cara merebahkan hewan tersebut.
Syarat-ayarat melakukan casting adalah:
1. Berhati-hati, jangan sampai melukai kuda
2. Tempat cukup lapang, rata, empuk, dan jauh dari pepohonan, tembok,
batu/benda lain yang membahayakan. Alas dibuat dari jerami
kering/rumputyang kering, usahakan di tempat yang teduh.
3. Tali yang digunakan cukup besar dan panjang
4. Sediakan tenaga manusia 4-5 orang, satu untuk mengarahkan jatuhnya kuda,
sedangkan yang lain sebagai penarik tali
5. Setelah kuda rebah, cepat dikuasai agar tidak berusaha berdiri kembali
6. Pada kuda bunting sebaiknya jangan dilakukan
Casting pada kuda umumnya dilakukan untuk tujuan terapi (surgical therapy) dapat
dilakukan dengan :
 Hoble/Kluister
Hoble berupa tali tambang yang dipasang pada salah satu kaki belakang
kemudian dihubungkan ke leher dan satu ujungnya masuk ke dalam tali yang ada
di leher dan ditarik ke belakang dan kuda akan jatuh pada bagian yang ada talinya
lalu dilakukan pengikatan pada kaki.
5
 Metode Harness
Cara ini dengan menggunakan semacam sabuk dari kulit dengan talinya. Alat ini
dipasang melingkar pada dada dan kedua kaki belakang dihubungkan dengan ring
yang ada dan kedua ujung tali ditarik ke belakang dan kuda akan terjatuh lalu
dilakukan pengikatan pada kaki. Dari kedua metode diatas metode Harness lebih
sering digunakan karena lebih aman dan mudah dilakukan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam melakukan pemeriksaan, pengobatan, bahkan operasi pada hewan
khususnya kuda akan sangat sulit dilakukan apa bila hewan tersebut terus bergerak dan
tidak terkendali. Dokter hewan yang menangani bisa saja tergigit bahkan terinjak. Untuk
menghindari hal itu maka ada teknik yang disebut dengan restrain dan casting. Restrain
maupun casting adalah teknik yang dilakukan untuk menghalangi gerak/aksi dari hewan.
Restrain pada kuda dapat dibagi menjadi tiga kategori, yang pertama yaitu restrain
fisik yang terdiri dari mengangkat salah satu kaki kuda, metode haltering, dan metode
paksaan. Yang kedua restrain verbal dan yang ketiga yaitu restrain chemical.
Casting pada kuda umumnya dilakukan untuk tujuan terapi dapat dilakukan
dengan hobble/kluister dan metode harness.
7
Daftar Pustaka
Dodman NH. Chemical restraint in the horse. Equine Vet J. 1980 Oct;12(4):166-70.
Keith Javic - Class of 2003, C. Nikki Conroy - Class of 2003. EQUINE RESTRAINT.
http://cal.vet.upenn.edu/projects/fieldservice/Equine/eqrestr/eqrestr.htm (diakses 28 februari
2014)
Smith Robyn Dr. 2007. STANDARD OPERATING PROCEDURE (Restraint of Horses)
Wardhita, et. al. 2008. ILMU BEDAH UMUM VETERINER I. laboratorium bedah veteriner.
Denpasar (diakses 28 februari2014)

More Related Content

What's hot

Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannyasiska fiany
 
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTKehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTqurratuakyun
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaRamaiyulis Ramai
 
Kuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternakKuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternakradenhilmiaja
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiVivi Yunisa
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurMuhammad Eko
 
Biologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
Biologi - Sistem Pencernaan RuminansiaBiologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
Biologi - Sistem Pencernaan RuminansiaRamadhani Sardiman
 
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015Nusdianto Triakoso
 
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangPersyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangThonce Thesia
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinariindrawati2
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinHetty Astri
 

What's hot (20)

Nekropsi ayam
Nekropsi ayamNekropsi ayam
Nekropsi ayam
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTKehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
 
Kuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternakKuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternak
 
Kolesistitis
KolesistitisKolesistitis
Kolesistitis
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Proses Penetasan Telur Tetas
Proses Penetasan Telur TetasProses Penetasan Telur Tetas
Proses Penetasan Telur Tetas
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
 
Biologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
Biologi - Sistem Pencernaan RuminansiaBiologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
Biologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
Herpes
HerpesHerpes
Herpes
 
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
 
manajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternakmanajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternak
 
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangPersyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
 

Viewers also liked

Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015
Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015
Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015Akshay Kalla
 
cindy-kabiru-portfolio
cindy-kabiru-portfoliocindy-kabiru-portfolio
cindy-kabiru-portfolioCindy Kabiru
 
Sharesta Sankey
Sharesta Sankey Sharesta Sankey
Sharesta Sankey Sharesta
 
Heresey in the church of 12 factors
Heresey in the church of 12 factorsHeresey in the church of 12 factors
Heresey in the church of 12 factorsSteve Wong
 
WCRF_Machine_Applications
WCRF_Machine_ApplicationsWCRF_Machine_Applications
WCRF_Machine_ApplicationsJaycen Rigger
 
Paperlit - Digital Publishing Software for Magazines and Brands
Paperlit - Digital Publishing Software for Magazines and BrandsPaperlit - Digital Publishing Software for Magazines and Brands
Paperlit - Digital Publishing Software for Magazines and BrandsPaperlit
 
Використання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відео
Використання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відеоВикористання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відео
Використання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відеоСергій Ільчишин
 

Viewers also liked (11)

MAHIR NEW CV - Copy-1 (1)
MAHIR NEW CV - Copy-1 (1)MAHIR NEW CV - Copy-1 (1)
MAHIR NEW CV - Copy-1 (1)
 
Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015
Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015
Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015
 
cindy-kabiru-portfolio
cindy-kabiru-portfoliocindy-kabiru-portfolio
cindy-kabiru-portfolio
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
Sharesta Sankey
Sharesta Sankey Sharesta Sankey
Sharesta Sankey
 
Git
GitGit
Git
 
Heresey in the church of 12 factors
Heresey in the church of 12 factorsHeresey in the church of 12 factors
Heresey in the church of 12 factors
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
WCRF_Machine_Applications
WCRF_Machine_ApplicationsWCRF_Machine_Applications
WCRF_Machine_Applications
 
Paperlit - Digital Publishing Software for Magazines and Brands
Paperlit - Digital Publishing Software for Magazines and BrandsPaperlit - Digital Publishing Software for Magazines and Brands
Paperlit - Digital Publishing Software for Magazines and Brands
 
Використання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відео
Використання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відеоВикористання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відео
Використання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відео
 

Similar to Bab i...

laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptx
1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptx1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptx
1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptxAugustRidlofRiwu
 
M3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdf
M3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdfM3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdf
M3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdfBasuki Rachmad
 
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)Prodalima Sinulingga, M.Kep
 

Similar to Bab i... (8)

laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptx
1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptx1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptx
1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptx
 
Restraint
RestraintRestraint
Restraint
 
Makalah pms
Makalah pmsMakalah pms
Makalah pms
 
Chiropractic(1)
Chiropractic(1)Chiropractic(1)
Chiropractic(1)
 
Chiropractic
ChiropracticChiropractic
Chiropractic
 
M3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdf
M3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdfM3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdf
M3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdf
 
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
 

Bab i...

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Restrain adalah menghalangi gerak/aksi dari hewan sehingga dapat menghindari/mengurangi bahaya untuk dokter hewan, asisten maupun hewan itu sendiri. Bahaya tersebut dapat berupa gigitan, sepakan, desakan, dan injakan dari hewan saat akan diperiksa kesehatannya , dilakukan pemeriksaan, pengobatan, dioperasi, maupun dibersihkan. Bahaya atau resiko untuk hewannya sendiri dapat berupa luka benturan karena sepakan yang mengenai dinding kandang yang tajam atau keras seperti paku, potongan kayu dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan luka memar atau tergores dan pendarahan sampai patah tulang. Dalam merestrain harus dilakukan dengan tepat dan menggunakan metode yang benar. kuda merupakan salah satu hewan yang sering ditangani oleh dokter hewan, sehingga harus benar benar dikuasai cara merestrain dan mengcasting baik secara fisik maupun kimiawi. Kuda memiliki tenaga yang kuat, ukuran tubuh yang besar, temperamen, kuat dan cepat. Hal inilah yang membuat setiap orang yang menghandel kuda kesulitan dalam menangani khususnya saat melakukan pemeriksaan sehingga harus benar benar dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara melakukan restrain dan casting. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara restrain kuda? 2. Bagaimana cara casting kuda? 1.3 Tujuan Untuk mengetahui bagaimana cara restrain dan casting kuda dengan baik dan benar.
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Restrain Kuda Kuda, jika mungkin, harus didekati dari sisi kiri mereka. Biasanya akan lebih mudah untuk bekerja dari sisi itu. Tempat terbaik untuk bekerja adalah dekat bahu, sedikit ke sisi-namun tidak langsung di depan. Umumnya, handler dan pemeriksa harus berada di sisi yang sama dari kuda bila memungkinkan. Ada tiga kategori utama dari restrain: fisik, verbal dan kimia- dapat digunakan sendiri atau bersama-sama. Dalam melakukan restrain haruslah tenang, percaya pada kemampuan, tidak ragi-ragu, waspada, dan tidak sembarangan. Sebelum bertindak haruslah merencanakan metodenya serta menyiapkan peralatannya. a. Restrain Fisik Ada beberapa cara melakukan restrain fisik pada kuda yaitu :  Mengangkat salah satu kaki kuda Dengan mengangkat salah satu kaki kuda umumnya dilakukan pada kaki depan kuda akan kehilangan keseimbangan apabila mau menendang, karena kuda menendang dengan kedua kaki belakang secara bersamaan. Cara ini sering dilakukan untuk tujuan pemeriksaan ataupun dalam melakukan pengobatan.  Metode haltering (menggunakan halter) Metode ini dengan menggunakan halter (pakaian kuda) atau dapat juga dengan menggunakan tali yang diikatkan dibelakang telinga lalu dimasukkan kedalam mulut dan kemudian ditarik kedepan.
  • 3. 3  Metode paksaan Metode ini dilakukan untuk mengalihkan perhatian kuda, dapat dilakukan dengan menutup matanya dengan menggunakan kain/handuk atau dengan menggunakan alat (pram/twitch). Pram dipasang pada bibir atas lalu diputar sedemikian ruoa sehingga timbul rasa sakit untuk mengalihkan perhatian kuda. Metode ini dilakukan terutama pada kuda-kuda yang memiliki temperamen yang tinggi apabila dengan cara yang pertama dan kedua sulit dilakukan untuk menguasai hewan. b. Restrain Verbal Berbicara dengan kuda memiliki pengaruh besar. Berbicara dengan nada yang menenangkan dan menyakinkan akan lebih baik dibandingkan dengan nada yang keras dan kasar. c. Restrain Chemical Chemical restrain adalah pengendalian hewan dengan bahan-bahan kimia. Bahan kimia yang dapat digunakan antara lain yaitu acepromazine maleat dan xylazine hidroklorida yang dianggap sebagai obat penenang paling berguna dalam restrain kuda. (Dodman NH, Equine Vet J. 1980)
  • 4. 4 2.2 Casting Kuda Casting adalah menguasai hewan dengan cara merebahkan hewan tersebut. Syarat-ayarat melakukan casting adalah: 1. Berhati-hati, jangan sampai melukai kuda 2. Tempat cukup lapang, rata, empuk, dan jauh dari pepohonan, tembok, batu/benda lain yang membahayakan. Alas dibuat dari jerami kering/rumputyang kering, usahakan di tempat yang teduh. 3. Tali yang digunakan cukup besar dan panjang 4. Sediakan tenaga manusia 4-5 orang, satu untuk mengarahkan jatuhnya kuda, sedangkan yang lain sebagai penarik tali 5. Setelah kuda rebah, cepat dikuasai agar tidak berusaha berdiri kembali 6. Pada kuda bunting sebaiknya jangan dilakukan Casting pada kuda umumnya dilakukan untuk tujuan terapi (surgical therapy) dapat dilakukan dengan :  Hoble/Kluister Hoble berupa tali tambang yang dipasang pada salah satu kaki belakang kemudian dihubungkan ke leher dan satu ujungnya masuk ke dalam tali yang ada di leher dan ditarik ke belakang dan kuda akan jatuh pada bagian yang ada talinya lalu dilakukan pengikatan pada kaki.
  • 5. 5  Metode Harness Cara ini dengan menggunakan semacam sabuk dari kulit dengan talinya. Alat ini dipasang melingkar pada dada dan kedua kaki belakang dihubungkan dengan ring yang ada dan kedua ujung tali ditarik ke belakang dan kuda akan terjatuh lalu dilakukan pengikatan pada kaki. Dari kedua metode diatas metode Harness lebih sering digunakan karena lebih aman dan mudah dilakukan.
  • 6. 6 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dalam melakukan pemeriksaan, pengobatan, bahkan operasi pada hewan khususnya kuda akan sangat sulit dilakukan apa bila hewan tersebut terus bergerak dan tidak terkendali. Dokter hewan yang menangani bisa saja tergigit bahkan terinjak. Untuk menghindari hal itu maka ada teknik yang disebut dengan restrain dan casting. Restrain maupun casting adalah teknik yang dilakukan untuk menghalangi gerak/aksi dari hewan. Restrain pada kuda dapat dibagi menjadi tiga kategori, yang pertama yaitu restrain fisik yang terdiri dari mengangkat salah satu kaki kuda, metode haltering, dan metode paksaan. Yang kedua restrain verbal dan yang ketiga yaitu restrain chemical. Casting pada kuda umumnya dilakukan untuk tujuan terapi dapat dilakukan dengan hobble/kluister dan metode harness.
  • 7. 7 Daftar Pustaka Dodman NH. Chemical restraint in the horse. Equine Vet J. 1980 Oct;12(4):166-70. Keith Javic - Class of 2003, C. Nikki Conroy - Class of 2003. EQUINE RESTRAINT. http://cal.vet.upenn.edu/projects/fieldservice/Equine/eqrestr/eqrestr.htm (diakses 28 februari 2014) Smith Robyn Dr. 2007. STANDARD OPERATING PROCEDURE (Restraint of Horses) Wardhita, et. al. 2008. ILMU BEDAH UMUM VETERINER I. laboratorium bedah veteriner. Denpasar (diakses 28 februari2014)