Model-model pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi pembelajaran kontekstual, kooperatif, dan kolaboratif. Pembelajaran kontekstual menekankan pentingnya menghubungkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan nyata siswa. Pembelajaran kooperatif melibatkan siswa belajar secara kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kolaboratif melibatkan kerja sama antar sis
1. MODEL-MODEL PEMBELAJARANMODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1.1. MODEL PEMBELAJARANMODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUALKONTEKSTUAL
2.2. MODEL PEMBELAJARANMODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIFKOOPERATIF
3.3. MODEL PEMBELAJARAN KUANTUMMODEL PEMBELAJARAN KUANTUM
4.4. MODEL PEMBELAJARAN TEMATIKMODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
5.5. MODEL PEMBELAJARAN PAMODEL PEMBELAJARAN PAIIKEMKEM
6.6. MODEL PEMBELAJARANMODEL PEMBELAJARAN
COLABORATIVECOLABORATIVE
2. MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)
• Pembelajaran Kontekstual adalah konsepPembelajaran Kontekstual adalah konsep
pembelajaran yang mendorong guru untukpembelajaran yang mendorong guru untuk
menghubungkan antara materi yang diajarkan danmenghubungkan antara materi yang diajarkan dan
situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorongsituasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yangsiswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupandimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari.mereka sehari-hari.
3. LANDASAN FILOSOFISMODELLANDASAN FILOSOFISMODEL
PEMBELAJARAN KONTEKSTUALPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
::
1.1. CTL mencerminkan konsep salingCTL mencerminkan konsep saling
bergantungan.bergantungan.
2.2. CTL mencerminkan prinsip deferensiasiCTL mencerminkan prinsip deferensiasi
3.3. CTL mencerminkan prinsipCTL mencerminkan prinsip
pengorganisasian diripengorganisasian diri
4. Landasan filosofi CTL adalahLandasan filosofi CTL adalah
• konstrukkonstruktivtivismeisme artinyaartinya filosofi belajarfilosofi belajar
yang menekankan bahwa belajar tidakyang menekankan bahwa belajar tidak
hanya sekedar menghafal. Siswa harushanya sekedar menghafal. Siswa harus
mengkonstruksi pengetahuan di benakmengkonstruksi pengetahuan di benak
mereka sendiri. Pengetahuan tidak bisamereka sendiri. Pengetahuan tidak bisa
dipisah-pisahkan harus utuh.dipisah-pisahkan harus utuh.
• KonstrukKonstruktivtivisme berakar pada filsafatisme berakar pada filsafat
pragmatisme yang digagas oleh Johnpragmatisme yang digagas oleh John
Dewey pada awalDewey pada awal abadabad ke 20 yaituke 20 yaitu filosofifilosofi
belajar yang menekankan kepadabelajar yang menekankan kepada
pengembangan minat dan pengalamanpengembangan minat dan pengalaman
siswasiswa
6. POLA /SKENARIO PEMBELAJARAN KONTEKSTUALPOLA /SKENARIO PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
• Pembelajaran kontekstual dapat dilaksanakan dari TKPembelajaran kontekstual dapat dilaksanakan dari TK SDSD
SMTPSMTP SMTA dan PT.SMTA dan PT.
Contoh-contoh pengkaitan dalam CTL di kelas :Contoh-contoh pengkaitan dalam CTL di kelas :
Di kelas yang sudah tinggi para guru mendorong siswaDi kelas yang sudah tinggi para guru mendorong siswa
untuk membaca, menulis dan berpikir dengan cara kritisuntuk membaca, menulis dan berpikir dengan cara kritis
dengan meminta mereka untuk fokus pada persoalan-dengan meminta mereka untuk fokus pada persoalan-
persoalan kontroversial di lingkungan atau masyarakatpersoalan kontroversial di lingkungan atau masyarakat
(misalnya melakukan penelitian di perpustakaan, melakukan(misalnya melakukan penelitian di perpustakaan, melakukan
survey lapangan dan mewawancarai pejabatsurvey lapangan dan mewawancarai pejabat))..
7. LanjutanLanjutan
bb Seorang guru IPS, meminta kelompok untukSeorang guru IPS, meminta kelompok untuk
menentukan pembicaraan tamu/narasumbermenentukan pembicaraan tamu/narasumber
untuk menjelaskan hal yang sedang ditelitiuntuk menjelaskan hal yang sedang diteliti
tentang …….tentang …….
c.c. Di suatu kelas yang membahas tentangDi suatu kelas yang membahas tentang
pariwisata siswa diminta untuk membahas potensipariwisata siswa diminta untuk membahas potensi
pariwisata di wilayahnya dari berbagai sudutpariwisata di wilayahnya dari berbagai sudut
pandang dan ide-idenya.pandang dan ide-idenya.
d.d. Menyuruh anak mengadakan simulasi mengenaiMenyuruh anak mengadakan simulasi mengenai
kejadian-kejadian yang memicu perang dunia II,kejadian-kejadian yang memicu perang dunia II,
pecahnya G 30 S PKI, dll.pecahnya G 30 S PKI, dll.
e.e. Seorang guru matematika memberi tugas padaSeorang guru matematika memberi tugas pada
siswa tentang kegiatan di masa datang carasiswa tentang kegiatan di masa datang cara
menabung untuk masa pensiun.menabung untuk masa pensiun.
8. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARANLANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
KONTEKSTUALKONTEKSTUAL
1.1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermaknaKembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna
dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dandengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan
mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2 .2 . Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
3.3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
4.4. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok)Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok)
5.5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
6.6. Lakukan refleksi di akhir penemuanLakukan refleksi di akhir penemuan..
7.7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
9. CIRI KELAS YANG MENGGUNAKANCIRI KELAS YANG MENGGUNAKAN
PENDEKATAN KONTEKSTUALPENDEKATAN KONTEKSTUAL
1.1. Pengalaman nyataPengalaman nyata
2.2. Kerjasama saling menunjangKerjasama saling menunjang
3.3. Gembira belajar dengan bergairahGembira belajar dengan bergairah
4.4. Pembelajaran terintegrasiPembelajaran terintegrasi
5.5. Menggunakan berbagai sumberMenggunakan berbagai sumber
6.6. Siswa aktif dan kritisSiswa aktif dan kritis
7.7. Menyenangkan tidak membosankanMenyenangkan tidak membosankan
8.8. Sharing dengan temanSharing dengan teman
9.9. Guru kreatifGuru kreatif
10. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARANLANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
KONTEKSTUALKONTEKSTUAL
1.1. Memilih temaMemilih tema
2.2. Menentukan konsep-konsep yang dipelajariMenentukan konsep-konsep yang dipelajari
3.3. Menentukan kegiatan –kegiatan untuk investigasi konsep-konsep terdaftarMenentukan kegiatan –kegiatan untuk investigasi konsep-konsep terdaftar
4.4. Menentukan mata pelajaran terkait(dalam bentuk diagram)Menentukan mata pelajaran terkait(dalam bentuk diagram)
5.5. Mereviu kegiatan-kegiatan & mata pelajaran yang terkaitMereviu kegiatan-kegiatan & mata pelajaran yang terkait
6.6. Menentukan urutan kegiatanMenentukan urutan kegiatan
7.7. Menyiapkan tindak lanjutMenyiapkan tindak lanjut
12. COLLABORATIVE LEARNINGCOLLABORATIVE LEARNING
Kerja Sama Dua orang atau lebihKerja Sama Dua orang atau lebih
Memecahkan masalah BersamaMemecahkan masalah Bersama
Mencapai Tujuan TertentuMencapai Tujuan Tertentu
13. COLABORATIVE LEARNINGCOLABORATIVE LEARNING
Dua unsur pentingDua unsur penting
Ada tujuan yang samaAda tujuan yang sama
diskusi menentukan strategi,keputusandiskusi menentukan strategi,keputusan
bersama,persoalan milik bersamabersama,persoalan milik bersama
Ketergantungan yang positif anggota berhasil bilaKetergantungan yang positif anggota berhasil bila
seluruh anggota bekerja samaseluruh anggota bekerja sama
14. KETERGANTUNGANKETERGANTUNGAN
DIBANTU DENGAN CARADIBANTU DENGAN CARA
Memberi tugas peran khusus anggota sbb :Memberi tugas peran khusus anggota sbb :
PengamatPengamat
PengklarifikasiPengklarifikasi
PerekamPerekam
PendorongPendorong
Pecah tugas menjadi sub-sub tugas yang diperlukan untukPecah tugas menjadi sub-sub tugas yang diperlukan untuk
melengkapi keberhasilan tugasmelengkapi keberhasilan tugas
15. BENTUK-BENTUK BELAJARBENTUK-BENTUK BELAJAR
COLLABORATIVECOLLABORATIVE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONSSTUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS
(STAD):(STAD):
Sajian DosenSajian Dosen
Diskusi Kelompok siswaDiskusi Kelompok siswa
Tes/Kuis/Silang tanya antar kelompokTes/Kuis/Silang tanya antar kelompok
Penguatan dosenPenguatan dosen
16. STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD)STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD)
Lima langkah pokok:Lima langkah pokok:
Presentasi guru,perhatian cermat siswa, membantu quisPresentasi guru,perhatian cermat siswa, membantu quis
Tim (kelompok):Tim (kelompok):
Fungsi utama :membantu anggota mengerjakan quis dengan baikFungsi utama :membantu anggota mengerjakan quis dengan baik
Anggota mengerjakan SST yang terbaik untuk timAnggota mengerjakan SST yang terbaik untuk tim
Presentasi Dosen satu atau dua pereodePresentasi Dosen satu atau dua pereode
Satu atau dua periode praktek kelompok,ada quis individualSatu atau dua periode praktek kelompok,ada quis individual
Siswa tidak diijinkan saling bantuSiswa tidak diijinkan saling bantu
18. PEMBELAJARAN KOOPERATIFPEMBELAJARAN KOOPERATIF
• Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaranPembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran
yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untukyang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untukbekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan belajar.mencapai tujuan belajar.
Konsep Pembelajaran KooperatifKonsep Pembelajaran Kooperatif
• Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah,Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah,
asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar.asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar.
• Siswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesamaSiswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama
siswa.siswa.
20. Keuntungan Penggunaan PembelajaranKeuntungan Penggunaan Pembelajaran
KooperatifKooperatif
1.1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosialMeningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial
2.2. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenal sikap,Memungkinkan para siswa saling belajar mengenal sikap,
ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-
pandanganpandangan
3.3. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosialMemudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial
4.4. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri/egoisMenghilangkan sifat mementingkan diri sendiri/egois
5.5. Meningkatkan rasa saling percaya kerpada sesamaMeningkatkan rasa saling percaya kerpada sesama
manusiamanusia
21. TEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIFTEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF
A.A. Metode STAD (StudentMetode STAD (Student TeamsTeams Achievement Division) untuk mengajarkanAchievement Division) untuk mengajarkan
kepada siswa baik verbal maupun tertulis.kepada siswa baik verbal maupun tertulis.
Langkah-Langkah :Langkah-Langkah :
1.1. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.
2.2. Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian salingTiap anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian saling
membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab ataumembantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau
diskusidiskusi antar anggota timantar anggota tim..
3.3. Tiap minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahuiTiap minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui
penguasaan materipenguasaan materi yang telah diberikanyang telah diberikan..
4.4. Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadapTiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap
materi, yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.materi, yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.
22. B. Metode JigsawB. Metode Jigsaw
Dikembangkan oleh Slavin dkkDikembangkan oleh Slavin dkk
Langkahnya :Langkahnya :
• Kelas dibagi menjadi beberapa timKelas dibagi menjadi beberapa tim/kelompok/kelompok
anggotanya 5-6 yang karakteristiknya heterogen.anggotanya 5-6 yang karakteristiknya heterogen.
• Bahan yang disajikan bentuk teks, tiap siswaBahan yang disajikan bentuk teks, tiap siswa
bertanggung jawab mempelajari.bertanggung jawab mempelajari.
• Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggungSetiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung
jawab mengkaji bagiannya. Bila berkumpul disebutjawab mengkaji bagiannya. Bila berkumpul disebut
kelompok pakar.kelompok pakar.
23. LANJUTANLANJUTAN
• Para siswa yang ada dalam kelompok pakar kembaliPara siswa yang ada dalam kelompok pakar kembali
ke kelompok semula untuk mengajar anggota baruke kelompok semula untuk mengajar anggota baru
mengenai materi yang dipelajari dalam kelompokmengenai materi yang dipelajari dalam kelompok
pakar.pakar.
• Setelah diadakan pertemuan dan diskusi para siswaSetelah diadakan pertemuan dan diskusi para siswa
dievaluasi secara individual mengenai bahan yangdievaluasi secara individual mengenai bahan yang
pernah di pelajari.pernah di pelajari.
• Pemberian skor diberikan / dilakukan seperti dalamPemberian skor diberikan / dilakukan seperti dalam
metode STAD. Nilai tertinggi diberi penghargaan olehmetode STAD. Nilai tertinggi diberi penghargaan oleh
guru.guru.
Contoh-contoh bisa dibaca di buku.Contoh-contoh bisa dibaca di buku.
24. Metode lain yang bisa digunakan dalamMetode lain yang bisa digunakan dalam
pembelajaran Kooperatif:pembelajaran Kooperatif:
1.1.Metode G (Group Investigation)Metode G (Group Investigation)
2.2.Metode StrukturalMetode Struktural
3.3.Dua Tinggal Dua TamuDua Tinggal Dua Tamu
4.4.Keliling KelompokKeliling Kelompok
5.5.Kancing GemerincingKancing Gemerincing
26. PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHINGPEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
• Proses pembelajaran quantum teachingProses pembelajaran quantum teaching
intinya pembelajaran yang menyenangkan,intinya pembelajaran yang menyenangkan,
kreatif tidak membosankan.kreatif tidak membosankan.
Kalau semua itu tidak tercapai, guru harusKalau semua itu tidak tercapai, guru harus
ganti strategi dengan menggunakan multiganti strategi dengan menggunakan multi
media, sehingga membuat pembelajaranmedia, sehingga membuat pembelajaran
lebih efektif, proses belajar saat ini bolehlebih efektif, proses belajar saat ini boleh
dikatakan aktif, partisipatif, konstruktif,dikatakan aktif, partisipatif, konstruktif,
komunikatif dan berorientasi pada tujuan.komunikatif dan berorientasi pada tujuan.
27. Pembelajaran yang kurang berhasilPembelajaran yang kurang berhasil
disebabkan tiga hal al :disebabkan tiga hal al :
1.1. Perkembangan kebutuhan dan aktivitas berbagaiPerkembangan kebutuhan dan aktivitas berbagai
bidang kehidupan selalu meninggalkan hasilbidang kehidupan selalu meninggalkan hasil
kerja lembaga pendidikan /kerja lembaga pendidikan / →→ kemajuan di luarkemajuan di luar
lebih pesat.lebih pesat.
2.2. Pandangan dan temuan-temuan baru dariPandangan dan temuan-temuan baru dari
berbagai bidang tentang pembelajaran danberbagai bidang tentang pembelajaran dan
pengajaran membuat paradigma, falsafah danpengajaran membuat paradigma, falsafah dan
metodologi pembelajaran yang ada sekarang inimetodologi pembelajaran yang ada sekarang ini
tidak cocok lagi.tidak cocok lagi.
3.3. Berbagai permasalahan dan kenyataan negatifBerbagai permasalahan dan kenyataan negatif
tentang hasil pembelajaran menuntuttentang hasil pembelajaran menuntut
diupayakannya pembaharuan paradigma,diupayakannya pembaharuan paradigma,
falsafah dan metodologi pengajaran.falsafah dan metodologi pengajaran.
28. DASAR TEORI QUANTUMDASAR TEORI QUANTUM
TEACHINGTEACHING
QuantumQuantum BermaknaBermakna
• Pembelajaran quantum merupakan ramuanPembelajaran quantum merupakan ramuan
atau rakitan dari berbagai teori atauatau rakitan dari berbagai teori atau
pandangan psikologi kognitif danpandangan psikologi kognitif dan
pemrograman neorologi yang jauhpemrograman neorologi yang jauh
sebelumnya sudah ada dikaitkan dengansebelumnya sudah ada dikaitkan dengan
penemuan empiris sehingga terjadipenemuan empiris sehingga terjadi
keseimbangan antara otak kiri dan otakkeseimbangan antara otak kiri dan otak
kanan yang pada dasarnya anak itukanan yang pada dasarnya anak itu
mempunyai kecerdasan ganda.mempunyai kecerdasan ganda.
29. Karakteristik Umum Pembelajaran QuantumKarakteristik Umum Pembelajaran Quantum
• Berpangkal pada psikologi kognitifBerpangkal pada psikologi kognitif
• BersifatBersifat HumanistisHumanistis bukan positivistis-empirisbukan positivistis-empiris
• Siswa sebagai pebelajar menjadi pusat perhatian.Siswa sebagai pebelajar menjadi pusat perhatian.
• Lebih bersifat pada konstruktivistisLebih bersifat pada konstruktivistis
• Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutuMemusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu
dan bermakna.dan bermakna.
• Sangat menekankan pada pencapaianSangat menekankan pada pencapaian
pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
• Sangat menekankan kealamiyahan dan kewajaranSangat menekankan kealamiyahan dan kewajaran
proses pembelajaran.proses pembelajaran.
30. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARANPRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
QUANTUMQUANTUM
1.1. Bawa dunia mereka ke dalam dunia kitaBawa dunia mereka ke dalam dunia kita
dan antarkan dunia kita ke dalam duniadan antarkan dunia kita ke dalam dunia
merekamereka
2.2. Berlaku prinsip permainan orkestraBerlaku prinsip permainan orkestra
simponi.simponi.
3.3. Harus berdampak bagi terbentuknyaHarus berdampak bagi terbentuknya
keunggulan.keunggulan.
31. TEKNIK PEMBELAJARAN QUANTUMTEKNIK PEMBELAJARAN QUANTUM
• Peta konsep menunjukkan penanganan ide-idePeta konsep menunjukkan penanganan ide-ide
pikiran sebagai sasaran dalam bentuk grafis.pikiran sebagai sasaran dalam bentuk grafis.
Langkah peta konsep :Langkah peta konsep :
Contoh :Contoh :
Sebaran Sumber
Daya Air
Siklus
Hidrologi
Sumber Daya Air
Kualitas Air
Perairan Laut
Perairan Darat
32. TEKNIK MEMORITEKNIK MEMORI
a.a. Melatih imajinasiMelatih imajinasi
b.b. Teknik rantaian kataTeknik rantaian kata
c.c. Teknik plesetan kataTeknik plesetan kata
d.d. Sistem pasak lokasiSistem pasak lokasi
e.e. Teknik Akrostik (jembatan keTeknik Akrostik (jembatan keledailedai))
34. PEMBELAJARAN TEMATIKPEMBELAJARAN TEMATIK
• PEMBELAJARAN TEMATIK ADALAHPEMBELAJARAN TEMATIK ADALAH
PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEMAPEMBELAJARAN BERDASARKAN TEMA
UNTUK MEMPELAJARI SUATU MATERIUNTUK MEMPELAJARI SUATU MATERI
GUNA MENCAPAI KOMPETENSIGUNA MENCAPAI KOMPETENSI
TERTENTUTERTENTU..
• TEMA ADALAH SUATU BIDANG YANGTEMA ADALAH SUATU BIDANG YANG
LUAS, YANG MENJADI FOKUSLUAS, YANG MENJADI FOKUS
PEMBAHASAN DALAM PEMBELAJARANPEMBAHASAN DALAM PEMBELAJARAN
• TOPIK ADALAH BAGIAN DARI TEMA /TOPIK ADALAH BAGIAN DARI TEMA /
SUB TEMASUB TEMA
• JENIS TEMA : INTRA DISCIPLINARY DANJENIS TEMA : INTRA DISCIPLINARY DAN
INTER DISCIPLINARYINTER DISCIPLINARY
35. RASIONAL PEMBELAJARAN TEMATIKRASIONAL PEMBELAJARAN TEMATIK
• MENYAJIKAN PENDEKATAN BELAJAR YANGMENYAJIKAN PENDEKATAN BELAJAR YANG
BERMAKNABERMAKNA
• TEMA MEMBERIKAN KERANGKA BERPIKIRTEMA MEMBERIKAN KERANGKA BERPIKIR
UNTUK MENEMUKAN KAITAN ANTAR BIDANGUNTUK MENEMUKAN KAITAN ANTAR BIDANG
STUDISTUDI
• MENGAJAR DENGAN TEMA SEBAGAI SUATUMENGAJAR DENGAN TEMA SEBAGAI SUATU
CARA UNTUK MELAKUKAN KETERPADUANCARA UNTUK MELAKUKAN KETERPADUAN
• KECENDERUNGAN MENEMUKAN KAITANKECENDERUNGAN MENEMUKAN KAITAN
DALAM PEMBELAJARAN YANGDALAM PEMBELAJARAN YANG
DIORGANISASIKAN SECARA TEMATIKDIORGANISASIKAN SECARA TEMATIK
36. KEUNGGULAN PEMBELAJARAN TEMATIKKEUNGGULAN PEMBELAJARAN TEMATIK
• PEMBELAJARAN LEBIH MUDAHPEMBELAJARAN LEBIH MUDAH
MEMAHAMI APA & MENGAPA MEREKAMEMAHAMI APA & MENGAPA MEREKA
BELAJARBELAJAR
• HUBUNGAN ANTARA KONTEN &HUBUNGAN ANTARA KONTEN &
PROSES LEBIH JELASPROSES LEBIH JELAS
• MEMPERCEPAT TRANSFER KONSEPMEMPERCEPAT TRANSFER KONSEP
LINTAS BIDANG STUDILINTAS BIDANG STUDI
• BELAJAR SECARA MENDALAM DANBELAJAR SECARA MENDALAM DAN
MELUASMELUAS
• PENGGUNAAN WAKTU EFEKTIFPENGGUNAAN WAKTU EFEKTIF
• MENGEMBANGKAN SIKAP POSITIFMENGEMBANGKAN SIKAP POSITIF
37. STRATEGI PEMBELAJARAN TEMATIKSTRATEGI PEMBELAJARAN TEMATIK
• MEMILIH TEMAMEMILIH TEMA
• MENENTUKAN KONSEP KUNCIMENENTUKAN KONSEP KUNCI
• MENENTUKAN KEGIATAN-KEGIATAN UNTUKMENENTUKAN KEGIATAN-KEGIATAN UNTUK
INVESTIGASI KONSEP-KONSEPINVESTIGASI KONSEP-KONSEP
• MENENTUKAN BIDANG STUDI / BIDANGMENENTUKAN BIDANG STUDI / BIDANG
PENGEMBANGAN MANA YG DIGUNAKANPENGEMBANGAN MANA YG DIGUNAKAN
SEBAGAI BAG. KEGIATANSEBAGAI BAG. KEGIATAN
• REVIU KEGIATAN & BID-BID STUDI / BIDANGREVIU KEGIATAN & BID-BID STUDI / BIDANG
PENGEMBANGAN YANG BERKAITANPENGEMBANGAN YANG BERKAITAN
• MENGORGANISASI BAHAN-BAHAN UNTUKMENGORGANISASI BAHAN-BAHAN UNTUK
MEMUDAHKAN DISTRIBUSI & PENGGUNAANMEMUDAHKAN DISTRIBUSI & PENGGUNAAN
• MENENTUKAN URUTAN KEGIATAN YANGMENENTUKAN URUTAN KEGIATAN YANG
DISAJIKAN DI KELASDISAJIKAN DI KELAS
• DISKUSI TINDAK LANJUTDISKUSI TINDAK LANJUT
38. CONTOH PERKEMBANGAN KONSEPCONTOH PERKEMBANGAN KONSEP
• TEMA : ZAT CAIRTEMA : ZAT CAIR
• ZAT CAIR DAPAT DITUANGKAN DARI SUATUZAT CAIR DAPAT DITUANGKAN DARI SUATU
WADAH KE WADAH YANG LAINWADAH KE WADAH YANG LAIN
• ZAT CAIR MENGAMBIL BENTUK SEPERTIZAT CAIR MENGAMBIL BENTUK SEPERTI
WADAHNYAWADAHNYA
• ZAT CAIR DAPAT DIKELOMPOKKAN MENURUTZAT CAIR DAPAT DIKELOMPOKKAN MENURUT
CIRI-CIRINYACIRI-CIRINYA
• BBEEBERAPA ZAT CAIR LEBIH KENTAL DARI PADABERAPA ZAT CAIR LEBIH KENTAL DARI PADA
YANG LAINYANG LAIN
• ADA BENDA YANG LARUT DALAM ZAT CAIR DANADA BENDA YANG LARUT DALAM ZAT CAIR DAN
ADA YANG TIDAKADA YANG TIDAK
39. Beberapa benda
Larut
Zat Cair
Zat cair dpt
Dimanfaatkan dg
berbagai cara
Zat cair dpt
Dituangkan dr
suatu wadah
ke wadah lain
Beberapa zat
Cair lbh
Kental daripada
Yg lain
Zat cair
Mengambil bentuk
seperti
wadahnya
Zat cair dpt
Dikelpokkan
Menurut ciri-cirinya
1. Sains
2. Matematik
3. Bahasa
IPS 1. Sains
2. Matematik
3. Bahasa
1. Sains
2. Matematik
3. Bahasa
1. Sains
2. Matematik
3. Bahasa
1. Sains
2. Matematik
3. Bahasa
40. BERBAGAI MODEL-MODELBERBAGAI MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN YANG LAINPEMBELAJARAN YANG LAIN
• Model KonstruktivismeModel Konstruktivisme
• Model Pemecahan Masalah/Studi KasusModel Pemecahan Masalah/Studi Kasus
• Model JigsawModel Jigsaw
• Model Kreatif & ProduktifModel Kreatif & Produktif
• Model Latihan KeterampilanModel Latihan Keterampilan
• Model Simulasi & Bermain PeranModel Simulasi & Bermain Peran
• DllDll
41. MODEL KONSTRUKTIVISMEMODEL KONSTRUKTIVISME
Landasan TeoriLandasan Teori
• Siswa mengkonstruksi idea berdasarkanSiswa mengkonstruksi idea berdasarkan
pengalaman dan interaksi dpengalaman dan interaksi dnng sumber belajarg sumber belajar
• Hasil belajar dapat ditampilkan dengan berbagaiHasil belajar dapat ditampilkan dengan berbagai
cara.cara.
Langkah :Langkah :
• Orientasi, Penggalian Idea, Restrukturisasi Idea,Orientasi, Penggalian Idea, Restrukturisasi Idea,
Aplikasi Idea, Reviu, MembandingkanAplikasi Idea, Reviu, Membandingkan
42. Model Pemecahan Masalah/StudiModel Pemecahan Masalah/Studi
KasusKasus
TujuanTujuan
• Mengembangkan kemampuan analisis &Mengembangkan kemampuan analisis &
memecahkan masalah/mengambilmemecahkan masalah/mengambil
keputusankeputusan
• Topik nyata dalam kehidupan yangTopik nyata dalam kehidupan yang
mempersyaratkan pemecahan masalahmempersyaratkan pemecahan masalah
• Evaluasi : proses kelompok & hasilEvaluasi : proses kelompok & hasil
pemecahan masalahpemecahan masalah
43. LANGKAH-LANGKAHLANGKAH-LANGKAH
• Pendahuluan : orientasi pada masalahPendahuluan : orientasi pada masalah
• Kegiatan inti :Sajikan kasus (peristiwa yangKegiatan inti :Sajikan kasus (peristiwa yang
mengandung masalah untuk bahanmengandung masalah untuk bahan
diskusi/analisis)diskusi/analisis)
• Pecahkan kasus dalam kelompok / secaraPecahkan kasus dalam kelompok / secara
individualindividual
• Kegiatan penutup : Menindaklanjuti hasilKegiatan penutup : Menindaklanjuti hasil
kelompok / individukelompok / individu
44. MODEL JIGSAWMODEL JIGSAW
• Landasan Teori : belajar kolaboratif danLandasan Teori : belajar kolaboratif dan
aktif, mhsaktif, mhsww dapat belajar dari temandapat belajar dari teman
• Topik : dapat dipecah menjadi 2-4 subtopikTopik : dapat dipecah menjadi 2-4 subtopik
• Tujuan : menanamkan konsep melalui kerjaTujuan : menanamkan konsep melalui kerja
samasama
• Langkah : kelas dibagi menjadi kelompokLangkah : kelas dibagi menjadi kelompok
yang terdiri dari 3-8 orang.yang terdiri dari 3-8 orang.
45. MODEL PEMBELAJARAN KREATIFMODEL PEMBELAJARAN KREATIF
DAN PRODUKTIFDAN PRODUKTIF
• Landasan Teori : Belajar aktif,Landasan Teori : Belajar aktif,
konstruktivistik, kolaboratif dan kreatifkonstruktivistik, kolaboratif dan kreatif
• Tujuan : Kemampuan memahamiTujuan : Kemampuan memahami
informasi, memecahkan masalah &informasi, memecahkan masalah &
dampak pengiring, kerja sama, disiplin,dampak pengiring, kerja sama, disiplin,
mandiri.mandiri.
• Topik : dari bidang sosial, IPA, bahasaTopik : dari bidang sosial, IPA, bahasa
• Evaluasi : proses dan hasilEvaluasi : proses dan hasil
47. MODEL LATIHANMODEL LATIHAN
KETRAMPILANKETRAMPILAN
• Tujuan : Menguasai keterampilan tertentuTujuan : Menguasai keterampilan tertentu
(intelektual, sosial, motorik)(intelektual, sosial, motorik)
Bentuk :Bentuk :
• Teori-praktek (situasi nyata)Teori-praktek (situasi nyata)
• SimulasiSimulasi
• Bermain peranBermain peran
48. MODEL BERMAIN PERANMODEL BERMAIN PERAN
a.a. Tujuan :Tujuan :
Menghayati situasi tertentu danMenghayati situasi tertentu dan
bertindak sesuai dengan situasibertindak sesuai dengan situasi
tersebut.tersebut.
bb. Topik :. Topik :
Masalah dalam kehidupan sehari-Masalah dalam kehidupan sehari-
hari.hari.
49. MODEL BERMAIN PERANMODEL BERMAIN PERAN
LANGKAH-LANGKAHLANGKAH-LANGKAH
• Menyajikan dan membahasMenyajikan dan membahas
situasisituasi
• Menyiapkan permainanMenyiapkan permainan
• BermainBermain
• Mengungkapkan pengalamanMengungkapkan pengalaman
50. TUGAS KELOMPOKTUGAS KELOMPOK
• Pilih satu kemampuan & topik yang akanPilih satu kemampuan & topik yang akan
dicapai / disajikan dalam pelatihandicapai / disajikan dalam pelatihan
• Pilih model pembelajaran yg paling sesuaiPilih model pembelajaran yg paling sesuai
dg kemampuan dan topik tersebut.dg kemampuan dan topik tersebut.
• Susun langkah-langkah pembelajaranSusun langkah-langkah pembelajaran
• Berikan alasan mengapa langkah tersebutBerikan alasan mengapa langkah tersebut
dipilihdipilih