SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk yang selalu membutuhkan interaksi dan
komunikasi dengan yang lainnya dalam menjalankan kehidupan. Proses
komunikasi tersebut, tentu membutuhkan bahasa sebagai medianya. Menurut
Keraf (Smarapradhipa, 2005:1) memberikan dua pengertian bahasa.Pengertian
pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol
vocal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.Akan tetapi cakupannya tidak hanya
dalam kegiatan lisan tetapi juga kegiatan tulisan.
Komunikasi lisan dan tulisan sangat erat hubungannya karena sifat
penggunaannya yang saling berkaitan dalam bahasa. Dalam pernyataan
tersebut dinyatakan bahwa komunikasi dalam bentuk tulisan sama pentingnya
dengan komunikasi lisan. Namun dalam kenyataannya, keterampilan
berkomunikasi lewat tulisan belum mencapai hasil yang
menggembirakan.Anggapan tersebut timbul karena kegiatan menulis memang
menyita banyak waktu, tenaga serta perhatian yang sungguh-sungguh.Di
samping itu, kegiatan menulis menuntut keterampilan yang kadang tidak
dimiliki.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks
yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan sekaligus. Tidaklah
berlebihan jika dikatakan demikian karena dalam kegiatan menulis banyak
persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya harus bermakna, jelas, atau lugas,
merupakan satu kesatuan, singkat dan padat, serta memenuhi kaidah
kebahasaan.
Selain itu, menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Dalam penyampaian komunikasi yang tidak langsung ini dibutuhkan sekali
penulis yang mampu menuangkan gagasannya secara jelas, ringkas, dan tepat.
Tujuan keterampilan menulis di sekolah adalah siswa dapat memiliki
kemampuan berbahasa Indonesia yang dapat dipergunakan untuk mengarang.
Selama kegiatan ini siswa disadarkan bahwa ada berbagai kemungkinan cara
penataan atau penyusunan kata. Termasuk dalam kegiatan menulis adalah
kegiatan menemukan kesalahan dalam menulis (tidak hanya ejaan dan tanda
baca, tetapi kelengkapan atau kejelasan kalimat bahkan pemilihan kata).Siswa
tidak hanya dilatih untuk menemukan sendiri, tetapi juga untuk memperbaiki
dan membenahinya.Untuk menuju ke arah itu, pendidik harus memberi
kesempatan kepada siswa berlatih menulis yang baik disertai dengan dorongan-
dorongan yang dapat merangsang potensi dalam menulis sehingga menulis itu
tidak selalu dianggap sulit dan tidak menyenangkan.
Ada juga yang menganggap bahwa kemampuan menulis merupakan bakat.
Jadi, bakat ini tidak dimiliki semua orang. Dengan kata lain, keterampilan
menulis hanya akan dimiliki oleh orang yang berbakat dalam hal itu. Namun
ternyata anggapan seperti ini sangat berbahaya karena dapat membunuh
potensi seseorang dalam menulis karena di lapangan terjadi hal yang
sebaliknya.Berdasarkan penemuan di lapangan, siswa belum memahami
tentang pembelajaran menulis karangan narasi yang bertemakan tentang
pengalaman pribadi.
Banyak penulis yang lahir bukan hanya didukung oleh bakat semata,
bahkan pada awalnya ada yang membenci menulis, tetapi setelah mengalami
latihan terus menerus, akhirnya jadilah penulis besar. Dengan demikian,
menulis adalah sebuah proses. Proses berlatih dan terus berlatih. Memang tidak
dapat disangkal, bahwa dapat berpengaruh juga, tetapi hanya sedikit.Semakin
seseorang sering menulis dia akan lebih terampil dalam menuangkan ide untuk
membuat suatu tulisan atau cerita. Salah satu cara yang peneliti lakukan dalam
hal ini yaitu dengan membiasakan siswa untuk menulis catatan harian.
Pembiasaan menulis catatan harian, akan memudahkan seseorang mencurahkan
ide yang ada dalam pikiran mereka melalui tulisan yang sifatnya lebih formal.
Pada kesempatan ini peneliti ingin membantu siswa untuk merangsang
kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis yaitu menggunakan teknik
Quantum Writing.
Keterbatasan kemampuan siswa dalam menguasai keterampilan menulis
bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pembelajaran menulis di
kelas yang belum maksimal, kemampuan guru dalam menyokong kemampuan
menulis siswa, kesadaran siswa tentang manfaat dan pentingnya menulis, dan
sebagainya.
Teknik Quantum Writing merupakan cara untuk memunculkan potensi
siswa dalam mengeluarkan apa saja yang ada dalam diri mereka saat menulis
yang dilakukan dengan langkah-langkah yang cukup mudah dan
menyenangkan bagi siswa. Kelebihan menggunakan teknik Quantum Writing
ini siswa memilih teknik yang sesuai dengan kemauan dan kemampuan yang
dimiliki. Dengan menerapkan teknik Quantum Writing diharapkan bisa
menyokong kemampuan menulis siswa dalam menulis karangan narasi. karena
teknik Quantum Writing bisa merespon kemampuan siswa dalam menulis
karangan narasi.
Untuk itulah peneliti ingin mencoba menerapkan teknik Quantum
Writing dalam pembelajaran menulis karangan, salah satunya karangan Narasi
yang terdapat dalam KTSP kelas VII MTs. Maka peneliti mengajukan judul
penelitian “Keefektifan Metode Quantum Writing pada Pembelajaran Menulis
Karangan Narasiterhadap Siswa Kelas VII MTs. AL – BAROKAH Kabupaten
Garut Tahun Pelajaran 2013/2014”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu penelitian dan guna memberikan batasan
yang jelas akan hal-hal yang diamati selama penelitian, peneliti membatasi
masalah pada penerapan teknik Quantum Writing dalam pembelajaran menulis
karangan Narasi dengan tema pengalaman pribadi.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut ini.
1) Bagaimana kemampuan menulis karangan narasi sebelum menggunakan
teknik Quantum Writing?
2) Bagaimana kemampuan menulis karangan narasi sesudah menggunakan
teknik Quantum Writing?
3) Adakah perbedaan kemampuan menulis karangan narasi sebelum dan
sesudah nenggunakan Quantum Writing?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian eksperimen merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk
menilai pengaruh suatu perlakuan,tindakan, treatment pendidikan terhadap
tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh
tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Berdasarkan hal tersebut
maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari
suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibandingkan
dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Kegiatan
yang peneliti lakukan tentu mempunyai tujuan. Adapun tujuan penelitiaan ini
yaitu sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis karangan narasi
sebelum menggunakan teknik Quantum Writing.
2) Untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis karangan narasi
sesudah menggunakan teknik Quantum Writing.
3) Untuk mengetahui Adakah perbedaan kemampuan menulis karangan narasi
sebelum dan sesudah menggunakan Quantum Writing.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi STKIP Garut dalam upaya
mengembangkan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan media
pendidikan sehingga dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Secara
praktis penelitian ini diharapkan bagi pihak – pihak berikut ini.
Bagi Guru dapat dijadikan sebagai acuan dalam menggunakan berbagai
metode dan teknik pembelajaran dan mengembangkan media pembelajaran
yang lebih bervariasi serta dapat membawa suasana pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa.
Adapun bagi siswa itu sendiri mendapatkan suasana yang santai dan
menyenangkan, memiliki motivasi belajar, mendapatkan kegiatan belajar yang
lebih mudah, serta mendapatkan pengalaman yang baru selama proses
pembelajaran berlangsung.
Kemudian manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna juga bagi
peneliti dalam upaya mengembangkan ilmu pengetahuan terutama yang
berkaitan dengan media pendidikan sehingga dapat mengoptimalkan proses
pembelajaran. Hasil penelitian ini juga diharapkan bisa membantu siswa
memahami pembelajaran karangan Narasi khususnya untuk siswa MTs. Al-
Barokah sebagai objek penelitian diharapkan biasa lebih memberikan hasil
yang memuaskan dalam pembelajaran karangan Narasi.
E. Anggapan Dasar
Anggapan dasar adalah segala kebenaran, teori dan pendapat yang
dijadikan landasan dalam suatu penelitian.
Anggapan dasar dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Keberhasilan sebuah pembelajaran ditentukan oleh berbagai faktor di
antaranya adalah faktor penggunaan metode.
2. Penggunaan metode yang tepat dapat membantu guru untuk menyampaikan
materi pelajaran dan dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa.
3. Teknik Quantum Writing adalah teknik pembelajaran yang dapat
mempermudah munculnya ide untuk mengungkapkan gagasan.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang berupa generalisasi tentatif (sementara)
tentang suatu masalah. Menurut Arikunto (1996:2) Hipotesis adalah suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai
terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, peneliti menyusun hipotesis sebagai
berikut : “ Terdapat perbedaan kemampuan menulis karangan narasi sebelum
dan sesudah menggunakan teknik Quantum Writing”.
BAB II
KEEFEKTIFAN TEKNIK QUANTUM WRITING PADA
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI
A. Pembelajaran
1. Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponen-
komponen sistem pembelajaran.Konsep dan pemahaman pembelajaran dapat
dipahami dengan menganalisis aktifitas komponen pendidik, bahan ajar, media,
alat, prosedur, dan proses belajar. Perubahan dan munculnya beberapa konsep
dan pemahamannya merupakan suatu bukti bahwa pembelajaran adalah suatu
proses mencari kebenaran dan mengembangkannya untuk kepentingan
pemenuhan kebutuhan hidup manusia, khususnya yang berhubungan dengan
upaya mengubah perilaku, sikap pengetahuan dan pemaknaan terhadap tugas-
tugas selama hidupnya. Dalam proses pembelajaran terhadap unsur-unsur yang
akan menghasilkan hasil belajar. Maka pembelajaran bisa berkelanjutan
sehingga segala sesuatu yang dibutuhkan manusia akan terpenuhi.Pembelajaran
ialah pengalaman belajar yang dialami oleh siswa dalam proses menguasai
tujuan pengajaran (Tarigan, 1994 : 65). Selain itu, dapat pula berarti
mengalami, menghayati situasi yang aktual yang menimbulkan respon-respon
tertentu dari pihak pembelajaran, pengalaman yang berupa pelajaran akan
menghasilkan perubahan seperti menjadi dewasa, pola perilaku, dan akan
menambah informasi (Hastuti, 1997:4).
2. Unsur – Unsur Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran terhadap unsur-unsur yang akan menghasilkan
hasil belajar. Maka pembelajaran bisa berkelanjutan sehingga segala sesuatu
yang dibutuhkan manusia akan terpenuhi. Pembelajaran ialah pengalaman
belajar yang dialami oleh siswa dalam proses menguasai tujuan pengajaran
(Tarigan, 1994 : 65). Selain itu dapat pula berarti mengalami, menghayati
situasi yang aktual yang menimbulkan respon-respon tertentu dari pihak
pembelajaran, pengalaman yang berupa pelajaran akan menghasilkan
perubahan seperti menjadi dewasa, pola perilaku, dan akan menambah
informasi (Hastuti, 1997:4).
3. Teknik – Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan bahan ajar yang
telah disusun (dalam metode), berdasarkan pendekatan yang dianut. Teknik
yang digunakan oleh guru bergantung pada kemampuan guru itu mencari akal
atau siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil
dengan baik. Dalam menentukan teknik pembelajaran ini, guru perlu
mempertimbangkan situasi kelas, lingkungan, kondisi siswa, sifat-sifat siswa,
dan kondisi-kondisi yang lain. Dengan demikian, teknik pembelajaran yang
digunakan oleh guru dapat bervariasi sekali. Untuk metode yang sama dapat
digunakan teknik pembelajaran yang berbeda-beda, bergantung pada berbagai
faktor tersebut. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa teknik pembelajaran
adalah siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar untuk memperoleh hasil yang optimal. Teknik pembelajaran
ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan metode disusun
berdasarkan pendekatan yang dianut. Dengan kata lain, pendekatan menjadi
dasar penentuan teknik pembelajaran. Dari suatu pendekatan dapat diterapkan
teknik pembelajaran yang berbeda-beda pula.Berikut ini adalah teknik-teknik
yang biasa digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam
keterampilan menulis.
a. Teknik pembelajaran menulis
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyalin kalimat setelah itu
membuat kalimat, meniru model, setelah itu menulis cerita yang berbentuk
catatan harian, meringkas, paraphrase, melengkapi kalimat, menyusun kalimat
dan mengembangkan kata kunci.
B. Quantum Writing
1. Konsep Dasar Quantum Writing
Menurut D Porter (1999:16) quantum dapat dipahami sebagai interaksi
yang mengubah energi menjadi cahaya.
Teknik quantum writing adalah cara tepat dan bermanfaat untuk
merangsang munculnya potensi menulis, yaitu melalui teknik menulis yang
disajikan secara individu dengan bantuan objek atau gambar untuk
menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan.
Teknik quantum writing mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan
lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan
memudahkan proses belajar.
Konsep dasar quantum writing di atas dapat diterapkan dalam proses
belajar menulis, sesuai dengan kiat-kiat quantum learning diantaranya:
anggaplah menulis sebagai kreativitas yang menyenangkan.
2.Tujuan Pembelajaran Quantum Writing
Tujuan pembelajaran quantum writing yang ingin dicapai menurut
(Harnowo, 2003) adalah sebagai berikut:
a. Cara cepat memunculkan sisi untuk yang dimilikinya dan kemudian dapat
dikenalinya sendiri secara utuh;
b. Semangat untuk mengeluarkan apa saja yang ada pada diri saat menulis;
c. Merangsang munculnya keberanian untuk menulis;
d. Cara cepat untuk memperkaya mental seorang penulis.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran
quantum writing adalah cara cepat untuk merangsang munculnya potensi
keterampilan menulis, khususnya pada anak sehingga anak mampu
meningkatkan menulis.
3. Manfaat Quantum Writing
Manfaat quantum writing (Harnowo, 2003) adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan motivasi siswa;
b. Meningkatkan minat siswa untuk belajar;
c. Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran menulis
meningkatkan kemampuan menulis siswa;
d. Menumbuhkan rasa percaya diri terhadap menulis;
e. Proses belajar menulis praktis dan menyenangkan.
4. Langkah – LangkahTeknik Quantum Writing
Tahap-tahap penulisan yang dikemukakan oleh Bobi De Porter dan
Mikhernacki adalah sebagai berikut.
a. Persiapan, pengelompokan (Clustering) dan menulis cepat adalah dua
teknik yang digunakan pada proses penulisan ini. Pada tahap ini, penulis
hanya membangun suatu pondasi untuk topik yang berdasarkan pada
pengetahuan, gagasan dan pengalaman siswa.
b. Draf-kasar, di sini memulai menelusuri dan mengembangkan gagasan.
Pusatkan pada tanda baca, tata bahasa atau ejaan. Dalam hal ini untuk
menunjukan bukan memberitahukan saat menulis.
c. Berbagi, bagian dari proses ini sangat penting. Sebagai penulis, akan
merasa sangat dekat dengan tulisan sehingga sulit bagi penulis untuk
menilai secara objektif. Untuk mengambil jarak dengan tulisan, perlu
meminta bantuan orang lain untuk membacanya dan memberikan umpan
balik. Mintalah seorang teman, rekan, pasangan teman sekelas, untuk
membacanya dan memperbaiki bagian-bagian mana benar-benar kurang
tepat.
d. Memperbaiki (revisi), pada tahap ini setelah mendapatkan umpan balik
tentang mana yang baik dan mana yang perlu digarap lagi, ulangi dan
perbaikilah. Manfaat umpan balik yang dianggap baik. Penyunting
(Editing), pada tahap ini perbaikilah semua kesalahan ejaan, tata bahasa,
dan tanda baca. Pastikan semua transisi berjalan mulus, penggunaan kata
kerjanya tepat, dan kalimat-kalimatnya lengkap, penulisan kembali, pada
tahap ini, masukan isi yang baru dan perubahan-perubahan penyuntingan.
e. Evaluasi, pada tahap ini, untuk memastikan bahwa penulis telah
menyelesaikan tulisan yang direncanakan dan yang ingin disampaikan
walaupun ini merupakan proses yang terus berlangsung, tahap ini
menandai akhir pemeriksaan.
C. Menulis
1. Pengertian menulis
Menulis adalah kegiatan menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa
melalui tulisan, dengan maksud dan pertimbangan tertentu untuk mencapai
sesuatu yang dikehendaki (Rahardi, 2003 :39). Menulis merupakan suatu alat
yang sangat ampuh dalam belajar yang dengan sendirinya memainkan peran
yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Menulis memang merupakan
suatu bentuk berpikir, tetapi ia adalah berpikir untuk penanggap tertentu dan
untuk situasi tertentu pula (Fachruddin, 1988:1). Maka menurut Fachruddin
ada beberapa unsur-unsur penting tersebut akan banyak membantu dalam
usaha mencapai tujuan si penulis. Menulis merupakan suatu kegiatan
penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya
(Akhadiah, 1997:13). Karena menulis itu sulit, kegiatan menulis perlu
mendapatkan bimbingan dari guru. Mengarang atau menulis merupakan
kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, dan pengalaman
hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca, dan bisa
dipahami orang lain (Marwoto, 1987 : 12). Sementara itu menurut Imron (1988
: 36 ) mengarang adalah kegiatan yang sangat kompleks dalam pengertian
melibatkan cara berpikir yang teratur dan kemampuan mengungkapkan dalam
bentuk bahasa tertulis dengan memperhatikan beberapa syarat, anatara lain
sebagai berikut.
1. Kesatuan gagasan atau ide yang harus dimiliki terlebih dahulu oleh penulis.
2. Kemampuan menuangkan gagasan ke dalam kalimat yang jelas dan efektif.
3. Kecakapan menyusun paragraf.
4. Kekayaan bahasa atau kosa kata yang diperlukan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa mengarang
merupakan sebuah metode terbaik untuk mengembangkan kemampuan
didalam menggunakan bahasa.
2. Tujuan Menulis
Tujuan utama menulis adalah sebagai alat komunikasi secara tidak
langsung.Penulis dan pembaca dapat berkomunikasi melalui tulisan.Pada
prinsipnya menulis adalah menyampaikan pesan penulis kepada pembaca,
sehingga pembaca memahami maksud yang dituangkan atau maksud yang
disampaikan melalui tulisan tersebut.Pada dasarnya orang yang menulis
mempunyai tujuan atau maksud tertentu. Hal ini selaras dengan pendapat
Tarigan (1993: 24-25) menyebutkan, pada dasarnya menulis mempunyai tujuan
sebagai berikut.
1. Tujuan penguasaan (Assignment Purpose), tujuan penguasaan ini penulis
menulis karena ditugaskan bukan atas kemauan sendiri.
2. Tujuan Altruistik, penulis bertujusn untuk menghibur atau menyenangkan
para pembaca, penulis ingin menolong para pembaca memahami,
menghargai perasaan dan penalarannya.
3. Tujuan Persuasif (Persuasif Purpose), tulisan yang bertujuan menyakinkan
para pembaca akan kebenaran gagasan yang disampaikan.
4. Tujuan Informasi/Penerangan (informational Purpose), tulisan yang
bertujuan memberi informasi keterangan kepada pembaca.
5. Tujuan Pernyataan Diri (Self-Ekspressive Pupose), tulisan yang bertujuan
memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para
pembaca.
6. Tujuan Kreatif (Creative Purpose), tulisan yang bertujuan mencapai nilai-
nilai artistik, nilai-nilai kesenian.
7. Tujuan Pemecahan Masalah (Problem Solving Purpose), tujuan sang
penulis adalah menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi meneliti secara
cermat pikiran atau gagasan sehingga dapat dimengerti dan diterima oleh
para pembaca.
3. Manfaat Menulis
Dibawah ini ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan
menulis, yaitu sebagai berikut ini.
a) Menulis dapat menyehatkan tubuh
Mernnisi (Hernowo, 2003:27) menyatakan,“Menulis lebih baik daripada
operasi pengencangan kulit wajah”. Maksud ungkapan Mernnisi tersebut
adalah menulis memberi manfaat pada kita karena menyehatkan kulit wajah
kita menjadi kencang akibat semangat berfikir yang memancar pada saat kita
menulis. Selain ungkapan itu Pennebaker (Harnowo, 2003:27) mengatakan,
“Menulis tentang hal-hal negatif akan memberikan pelepasan emosional yang
mengakibatkan rasa puas dan lega”.Salah satu timbulnya penyakit adalah
akibat kondisi psikis yang tidak sehat. Ini diakibatkan oleh emosional dan
perasaan-perasaan negatif tersebut maka kita akan merasa lega dan puas. Salah
satu cara melepaskan emosi negatif adalah dengan menuliskan perasaan-
perasaan negatif tersebut. Pennebaker (Harnowo, 2003:27) telah melakukan
penelitian tentang hubungan menulis dengan kesehatan tubuh. Hasilnya, orang
senantiasa melukiskan perasaan-perasaan negatifnya (kekecewaan, kesedihan,
trauma masa lalu, kemarahan dan lain-lain) merasa lebih sehat sehingga
intensitas kunjungan ke dokter menjadi berkurang. Selain itu orang-orang yang
melukiskan pikiran dan perasaan terdalam tentang pengalaman mereka
menunjukan meningkatnya fungsi kekebalan tubuh dibanding dengan orang
yang melukiskan masalah tak seberapa.
b) Menulis menjernihkan pikiran
Dengan menulis, pikiran kita menjadi jernih dengan menganalisis kembali
semua yang telah kita pikirkan dalam bentuk tulisan.
c) Menulis membantu dalam mendapatkan dan mengingatkan informasi baru.
Tidak selamanya memori kita dapat bekerja dengan cepat mengingat
kembali masukan, informasi, data baru yang diperoleh. Oleh karena itu,
menulis dapat membantu memberikan kerangka yang dapat dipakai untuk
memahami perspektif baru untuk orang lain. Dengan menulis, kita mudah
untuk merekatkan kembali informasi-informasi baru sehingga menjadi jelas
dan mudah diingat.
d) Menulis membantu memecahkan masalah
Menulis akan memaksa orang-orang untuk memusatkan perhatian lebih
panjang kepada suatu topik tertentu sehingga akan ditemukan pemecahan
masalahnya.
e) Menulis membantu kita mengenali kemampuan dan potensi diri sendiri
tentang suatu topik.
Menulis merupakan suatu alat ukur untuk menguji pemahaman kita
tentang suatu topik. Seberapa jauh kita ketahui permasalahan dan bagaimana
yang kita ketahui tentang topik yang akan kita tulis.
f) Menulis menambah wawasan karena kita selau berusaha melengkapi
tulisan dari berbagai sumber.
Dengan menulis, kita menjadi tahu kelamahan kita mengenal topik yang
akan dibahas, sehingga kita akan berusaha mencari, menemukan, menyerap
dan memahami yang kita ketahui. Oleh karena itu, wawasan kita akan
bertambah.
4. Jenis Tulisan
Pengungkapan gagasan agar dapat dipahami pembaca disajikan dalam
bentuk yang berbeda. Teknik mengarang dibedakan dalam empat jenis yaitu
sebagai berikut.
a. Penceritaan (Naration)
Bentuk pengungkapan yang menyampaikan suatu peristiwa atau
pengalaman dalam kerangka urutan waktu kepada pembaca dengan maksud
untuk meningkatkan kesan tentang perubahan atau gerak suatu pangkal awal
sampai titik akhir.
b. Pelukisan (Deskripsition)
Bentuk pengungkapan yang menggambarkan serapan pengarang dengan
segenap indranya yang bermaksud menimbulkan citra yang sama dalam diri
pembaca. Melalui pelukisan itu, pembaca diharapkan dapat pula seolah-olah
menyerap atau mengalami macam-macam hal yang berbeda dalam susunan
ruang (misalnya, pemandangan indah, lagu merdu, bunga harum, mangga
manis atau suara halus).
c. Pemaparan (Exsposition)
Bentuk pengungkapan yang menyajikan fakta-fakta secara teratur, logis
dan terpadu, terutama bermaksud memberi penjelasan kepada pembaca
mengenai suatu ide, persoalan, proses, atau peralatan.
d. Perbincangan (Argumentation)
Bentuk pengungkapan yang memberi penjelasan kepada pembaca agar
mengubah pikiran, pendapat atau sikapnya sesuai yang diharapkan oleh
pengarang.
Pendapat lain mengenai jenis-jenis tulisan ini dikemukan oleh M.E
Suhendar (1992 : 102) yaitu sebagai berikut ini.
1. Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan
dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca atau peristiwa yang telah terjadi.
2. Deskripsi, berasal dari descripcere yang berarti menulis rentang atau
membedakan suatu hal. Disamping itu, deskripsi diterjemahkan menjadi
pemerian yang berarti melukiska sesuatu.
3. Argumentasi, merupakan suatu bentuk retorika yang berusaha untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain aga mereka percaya dan
akhirnya bertindak seperti apa yang diinginkan oleh para penulis atau
pembicara.
4. Persuasi adalah semi verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang
agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara pada waktu sekarang
atau waktu yang akan datang.
Berdasarkan dua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tulisan ada
lima jenis. Pertama, narasi yaitu jenis tulisan yang bersifat bercerita tentang
peristiwa yang telah terjadi.Kedua, deskripsi yaitu jenis tulisan yang
melukiskan dan mengemukakan obyek yang sedang dibicarakan.Ketiga,
argumentasi yaitu jenis tulisan yang mempengaruhi sikap dan pendapat orang
lain, agar percaya dan bertindak sesuai yang diinginkan penulis. Keempat,
persuasi yaitu jenis tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar
melakukan apa yang dikehendaki penulis. Kelima, yaitu jenis tulisan yang
berusaha menerangkan, menjelaskan dan menguraikan masalah yang dapat
memperluas pandangan pembaca.
D. Karangan Narasi
1. Penjelasan Karangan Narasi
Karangan Narasi merupakan sebuah bentuk percakapan atau tulisan yang
bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau
pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi,
1990: 32). Sebagai suatu cerita, narasi bermaksud memberitahukan apa yang
diketahui dan dialami kepada pembaca atau pendengar agar dapat merasakan
dan mengetahui peristiwa tersebut dan menimbulkan kesan dihatinya, baik
berupa kesan tentang isi kejadian maupun kesan estetik yang disebabkan oleh
cara penyampaian yang bersifat sastra dengan menggunakan bahasa yang
figurative (Semi, 1995:33).
2. Ciri – Ciri karangan narasi
Pada dasarnya narasi mempunyai ciri sebagai berikut: (1) berupa cerita
tentang peristiwa atau pengalaman manusia, (2) Kejadian atau peristiwa yang
disampaikan dapat berupa peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi,
dapat berupa imajinasi semata-mata, atau gabungan keduanya, (3) berdasarkan
konflik, agar menarik, (4) memiliki estetika karena isi dan penyampaiannya
bersifat sastra, khususnya narasi yang berbentuk fiksi, (5) menekankan susunan
kronologis, (6) biasanya memiliki dialog (Semi, 1990:35).
Pada dasarnya karangan narasi ini mempunyai kesamaan dengan
Karangan deskripsi, yang membedakan adalah narasi mengandung unsur imaji
dan peristiwa lebih ditekankan kepada urutan kronologi, sedangkan deskripsi,
unsur imajinasinya terbatas dan penekanan organisasi penyampaian pada
susunan ruang, sebagaimana yang diamati, dirasakan, dan didengar (Semi,
1990:36).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan interpretasi dalam penelitian ini, penulis
menganggap perlu mendefinisikan variabel-variabel yang terkait dalam
penelitian ini.Variabel-variabel yang terkait adalah sebagai berikut.
1. Keefektifan berasal dari kata “efektif” yang berarti tepat guna, berhasil
atau ada efeknya, pengaruhnya, akibatnya, dan kesannya. Yang menjadi
indikator pada kefektifan adalah adanya tingkat atau taraf keberhasilan
pembelajaran menulis karangan narasi terhadap siswa kelas VII di MTs.
Al-Barokah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan
teknik Quantum Writing.
2. Teknik Quantum Writing adalah teknik yang untuk merangsang
munculnya potensi menulis, yaitu melalui teknik menulis yang disajikan
secara individu dengan bantuan obyek atau gambar untuk menuangkan ide
atau gagasan yang akan dilihat kefektifannya pada karangan narasi.
3. Menulis Karangan Narasi adalah suatu proses menulis yang berbentuk
karangan tulisan yang menceritakan sebuah kejadian, menunjukkan, atau
menjelaskan informasi, dengan bentuk sebuah runtutan waktu
(kronologis). Yang dalam penelitian ini akan dilihat kefektifannya dengan
menggunakan teknik Quantum Teaching.
B. Metode dan Teknik Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian eksperimen
(Experimental Research). Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian
yang menjawab pertanyaan “jika kita melakukan sesuatu pada kondisi yang
dikontrol secara ketat maka apakah yang akan terjadi?”. Untuk mengetahui
apakah ada perubahan atau tidak pada suatu keadaan yang di control secara
ketat maka kita memerlukan perlakuan (treatment) pada kondisi tersebut dan
halinilah yang dilakukan pada penelitian eksperimen. Sehingga Penelitian
eksperimen dapat dikatakan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan (Sugiono : 2010).
Menurut Solso & MacLin (2002: 38), penelitian eksperimen adalah suatu
penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang
dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu,
penelitian eksperimen erat kaitannya dalam menguji suatu hipotesis dalam
rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap
kelompok yang dikenakan perlakuan.
2. Teknik Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan sebuah teknik rancangan
penelitian The One Group Pretest-Posttest Design, yaitu sebuah rancangan
yang digunakan dengan cara memberikan perlakuan pada jangka waktu
tertentu serta mengukurnya dengan tes sebelum (pretest) dan sesudah (posttest)
perlakuan dilakukan. Pada paradigma ini terdapat pretest sebelum diberi
perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
Tabel 3.1
Desain penelitian One Group Pretest Posttest Design
Pretest Treatment Posttest
Oı X O2
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan
di atas, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs. AL –
BAROKAHKabupaten Garut tahun pelajaran 2013/2014” yang akan dilihat
kemampuan menulis karangan Narasi Penelitian memilih sekolah ini karena
fasilitas infrastruktur, siswa yang berjumlah 35 dan tenaga pendidiknya dinilai
cukup mampu untuk dijadikan sumber data sebuah penelitian. MTs. AL –
BAROKAH Kabupaten Garut ini pun telah terakreditasi dengan nilai B
sehingga proses penelitian dapat berlangsung dengan lebih baik dan lancar.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Mengenai besarnya tidak ada ketentuan yang baku atau
rumusan yang pasti, sebab keabsahan sampel terletak pada sifat dan
karakteristiknya mendekati populasi atau tidak, bukan pada besarnya atau
banyaknya sampel. Berdasarkan penjelasan penelitian di atas, yang dijadikan
sampel pada penelitian ini yaitu kelas VII yang berjumlah 25 orang, Adapun
cara pengambilan sampel tersebut dengan cara acak berdasarkan kebutuhan
penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah tes. Tes merupakan
salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak
langsung, yaitu melalui respon seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan.
Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
kemampuan siswa-siswi dalam penguasaan kosakata bahasa Indonesia.Tes
yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk tulisan karangan narasi.Jadi,
siswa diberi tugas untuk membuat karangan narasi dengan tema pengalaman
pribadi sebelum teknik Quantum Writing ini digunakan. setelah perlakuan tes,
dilakukan lagi tes seseudah teknik Quantum Writing digunakan. Setelah
pembelajaran menggunakan teknik Quantum Learning tes dilakukan lagi. Hal
itu untuk mengetahui kefektifan teknik Quantum Learning dalam
pembelajaran.
E. Teknik Pengolahan Data Tes
Tahap pengolahan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data
menggunakan pretest dan posttest. Setelah data pretest dan posttest terkumpul,
maka dilakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Uji normalitas dilakukan dengan uji Chi Kuadrat dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Menentukan rentang: data terbesar – data terkecil
2) Menentukan banyak interval kelas: 1 + 3,3 log n (n = banyak data)
3) Menentukan panjang kelas interval (P)
Rentang
P =
Banyak kelas
4) Membuat tabel distribusi frekuensi
5) Menentukan rata-rata ( x ) dan standar deviasi (SD)
6) Menentukan nilai Z score:
bk x
Z =
SD
7) Menentukan luas interval (L)
8) Menentukan panjang frekuensi diharapkan (Ei)
9) Menentukan frekuensi pengamatan (Oi)
10) Menentukan nilai Chi Kuadrat (X2
)
(Oi Ei)2
X2
=
Ei
11) Membandingkan nilai X2
hitung dengan X2
tabel dengan dk = k-3 dan
taraf kepercayaan 95% (0,01), jika X2
hitung < X2
tabel maka
populasi berdistribusi normal, jika sebaliknya maka populasi
berdistribusi tidak normal.
b. Setelah dilakukan uji normalitas, data pretest dan postest kemudian
dilakukan uji homogenitas.
1) F hitung = Vb
Vk
Ket:
Vb = variasi besar
Vk = variasi kecil
2) Menentukan F hitung
3) Menentukan derajat kebebasan
db1 = n1 – 1
db2 = n2 – 2
ket:
db1 = derajat kebebasan pembilang
db2 = derajat kebebasan penyebut
n1 = ukuran sampel yang variansinya besar
n2 = ukuran sampel yang variansinya kecil
4) Menentukan homogenitas: jika F hitung < F tabel maka populasi
tersebut homogen. Sedangkan jika F hitung > F tabel maka
populasi tersebut tidak homogen.
c. Uji hipotesis, setelah dilakukan uji prasyarat, data berdistribusi normal dan
homogen maka pengujian dilakukan secara parametrik dengan
menggunakan uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mencari standar deviasi gabungan dengan rumus sebagai
berikut:
a) Mencari d1, dengan menggunakan rumus :
di= x1 – y1
b) Mencari rata-rata di
d = rerata selisih X¹ dan X²
c) Mencari Standar deviasi gabungan (SDgab)
SDgab =
(𝑛1−1)𝑆1²+(𝑛2−1)𝑆2²
𝑛1+𝑛2−2
2) Menghitung nilai t dengan menggunakan rumus:
thitung=
X1−x2
S gab√n1+n2
n1 n2
3) Menentukan t tabel
a) Menentukan derajat kebebasan (db)
db1= n-1 db = n1 + n2 - 2
db2= n-1
b) Menentukan t pada tabel t
4) Membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel sesuai dengan
tingkat kepercayaan yang dipilih yaitu 99%.
5) Kriteria pengujian
Dari pengujian akan diperoleh thitung. Kemudian dibandingkan
dengan ttabel, jika thitung terletak antara (-ttabel& + ttabel) atau thitung<
ttabel maka tidak berbeda secara signifikan, jika thitung terletak di
luar interval (-ttabel& + ttabel) atau thitung> ttabel maka terdapat
perbedaan yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
De Porter B, dkk. (1998). Quantum Writing.Bandung : MTC.
Dimyati & Mudjiono.(2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka
Cipta
Hernowo.(2004). Quantum Writing. Bandung : MLC.
Kosasih.(2003). Ketatabahassaan dan Kesusastraan Indonesia. Bandung :
YramaWidya.
Kusumaningsih, Dewi. dkk. (2013). Terampil Berbahasa Indonesia
.Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET.
Nanang. (2013). Statistika Penelitian Pendidikan : Pribadi.
Purwadarmita, WJS. (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Purnama, Hendra (2013). Metode Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
dengan Menggunakan Teknik Quantum Writing.Skripsi pada Program studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-STKIP Siliwangi Bandung: Tidak
diterbitkan.
Smaradhipa, Galih.(2005).Bertutur dengan Tulisan dikutif dari situs.
http://wwwrayakultura.com/wismasastra.wordpress.com [08 Mei 2014]
Sugiono.( 2008). Metode Penelitian Pendidikan : Bandung: Alfa Beta.
Soendari, Tjutju.(2012). Direktori File UPI Education [online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/19560214198003
2TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Eksperimen/PENELITIAN_E
KSPERIMEN.ppt_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf[20 Februari 2014]
KEEFEKTIFAN TEKNIK QUANTUM WRITING
PADA PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI
Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Mts. Al – Barokah
Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2013/2014
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
oleh
Cecep Nurhasan Fajri S.
10212010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) GARUT
2013/2014

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikPeta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikmisbakhulfirdaus
 
Rpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarRpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarAfy Luna
 
Soal ukg bk sm 3 t 26-01-2014
Soal ukg bk sm 3 t 26-01-2014Soal ukg bk sm 3 t 26-01-2014
Soal ukg bk sm 3 t 26-01-2014Varis Ical
 
Perkembangan filologi
Perkembangan filologiPerkembangan filologi
Perkembangan filologiArif Pradana
 
Komponen-komponen Logika
Komponen-komponen LogikaKomponen-komponen Logika
Komponen-komponen LogikaSiti Hardiyanti
 
Contoh Makalah ide pokok dan struktur
Contoh Makalah ide pokok dan strukturContoh Makalah ide pokok dan struktur
Contoh Makalah ide pokok dan strukturBrian Tri Hartanto
 
Jenis jenis Majas
Jenis jenis Majas Jenis jenis Majas
Jenis jenis Majas budililis
 
Learning Object: Apa dan Bagaimana?
Learning Object: Apa dan Bagaimana?Learning Object: Apa dan Bagaimana?
Learning Object: Apa dan Bagaimana?Uwes Chaeruman
 
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0LSP3I
 
Proposal Bahasa dan Sastra Indonesia
Proposal Bahasa dan Sastra IndonesiaProposal Bahasa dan Sastra Indonesia
Proposal Bahasa dan Sastra IndonesiaSeptriani Dewi
 
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modernCoral Reef
 
Hakekat manusia dan PSDM
Hakekat manusia dan PSDMHakekat manusia dan PSDM
Hakekat manusia dan PSDMArif Al Swei
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
 
MATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATA
MATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATAMATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATA
MATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATAAmin Eko Wulandari
 
Trait and Factor
Trait and FactorTrait and Factor
Trait and Factorheraagnita
 

La actualidad más candente (20)

Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikPeta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
 
Pidato Informatif
Pidato InformatifPidato Informatif
Pidato Informatif
 
Rpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarRpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajar
 
Soal ukg bk sm 3 t 26-01-2014
Soal ukg bk sm 3 t 26-01-2014Soal ukg bk sm 3 t 26-01-2014
Soal ukg bk sm 3 t 26-01-2014
 
Silogisme_Hamka Husein Hs
Silogisme_Hamka Husein HsSilogisme_Hamka Husein Hs
Silogisme_Hamka Husein Hs
 
Perkembangan filologi
Perkembangan filologiPerkembangan filologi
Perkembangan filologi
 
Komponen-komponen Logika
Komponen-komponen LogikaKomponen-komponen Logika
Komponen-komponen Logika
 
Contoh Makalah ide pokok dan struktur
Contoh Makalah ide pokok dan strukturContoh Makalah ide pokok dan struktur
Contoh Makalah ide pokok dan struktur
 
Jenis jenis Majas
Jenis jenis Majas Jenis jenis Majas
Jenis jenis Majas
 
Learning Object: Apa dan Bagaimana?
Learning Object: Apa dan Bagaimana?Learning Object: Apa dan Bagaimana?
Learning Object: Apa dan Bagaimana?
 
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
 
Proposal Bahasa dan Sastra Indonesia
Proposal Bahasa dan Sastra IndonesiaProposal Bahasa dan Sastra Indonesia
Proposal Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Makalah logika (1)
Makalah logika (1)Makalah logika (1)
Makalah logika (1)
 
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
 
Hakekat manusia dan PSDM
Hakekat manusia dan PSDMHakekat manusia dan PSDM
Hakekat manusia dan PSDM
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Pengembangan sikap profesional
Pengembangan sikap profesionalPengembangan sikap profesional
Pengembangan sikap profesional
 
Dasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitianDasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitian
 
MATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATA
MATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATAMATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATA
MATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATA
 
Trait and Factor
Trait and FactorTrait and Factor
Trait and Factor
 

Destacado

Bab i sampai 3
Bab i sampai 3Bab i sampai 3
Bab i sampai 3Oscar Cole
 
metodologi penelitian kuantitatif bab 1 & 2
metodologi penelitian kuantitatif bab 1 & 2metodologi penelitian kuantitatif bab 1 & 2
metodologi penelitian kuantitatif bab 1 & 2Fadhly M S
 
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab iIsi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab iHeru Joe
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 
Ptk penjaskes ceramah plus
Ptk penjaskes ceramah plusPtk penjaskes ceramah plus
Ptk penjaskes ceramah plusandi nata
 
Request For Proposal - Longhaul Backbone Project
Request For Proposal - Longhaul Backbone ProjectRequest For Proposal - Longhaul Backbone Project
Request For Proposal - Longhaul Backbone ProjectKhurram Shafique
 
PENERAPAN MODEL GUIDE READING PROCEDURE (GRP) DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA KON...
PENERAPAN MODEL GUIDE READING PROCEDURE (GRP) DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA KON...PENERAPAN MODEL GUIDE READING PROCEDURE (GRP) DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA KON...
PENERAPAN MODEL GUIDE READING PROCEDURE (GRP) DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA KON...UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
 
95143433 makalah-pramuka
95143433 makalah-pramuka95143433 makalah-pramuka
95143433 makalah-pramukaIMAM WACHYUDI
 
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan KelasProposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan KelasMarliena An
 
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...retnotrpjutmi
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiabcirohil
 
Analisis Penggunaan Unsur Tindak Tutur Perlokusi dalam Novel Laskar Pelangi
Analisis Penggunaan Unsur Tindak Tutur Perlokusi dalam Novel Laskar PelangiAnalisis Penggunaan Unsur Tindak Tutur Perlokusi dalam Novel Laskar Pelangi
Analisis Penggunaan Unsur Tindak Tutur Perlokusi dalam Novel Laskar PelangiDEPDIKNASBUD
 
Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning
Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum LearningPeningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning
Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learningwahyu here
 

Destacado (20)

Bab i sampai 3
Bab i sampai 3Bab i sampai 3
Bab i sampai 3
 
metodologi penelitian kuantitatif bab 1 & 2
metodologi penelitian kuantitatif bab 1 & 2metodologi penelitian kuantitatif bab 1 & 2
metodologi penelitian kuantitatif bab 1 & 2
 
SKRIPSI PGSD
SKRIPSI PGSDSKRIPSI PGSD
SKRIPSI PGSD
 
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab iIsi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
Ptk penjaskes ceramah plus
Ptk penjaskes ceramah plusPtk penjaskes ceramah plus
Ptk penjaskes ceramah plus
 
BAB III PEMBAHASAN SKRIPSI
BAB III PEMBAHASAN SKRIPSIBAB III PEMBAHASAN SKRIPSI
BAB III PEMBAHASAN SKRIPSI
 
Request For Proposal - Longhaul Backbone Project
Request For Proposal - Longhaul Backbone ProjectRequest For Proposal - Longhaul Backbone Project
Request For Proposal - Longhaul Backbone Project
 
PENERAPAN MODEL GUIDE READING PROCEDURE (GRP) DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA KON...
PENERAPAN MODEL GUIDE READING PROCEDURE (GRP) DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA KON...PENERAPAN MODEL GUIDE READING PROCEDURE (GRP) DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA KON...
PENERAPAN MODEL GUIDE READING PROCEDURE (GRP) DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA KON...
 
95143433 makalah-pramuka
95143433 makalah-pramuka95143433 makalah-pramuka
95143433 makalah-pramuka
 
Makalah kepramukaan
Makalah kepramukaanMakalah kepramukaan
Makalah kepramukaan
 
Storytelling
StorytellingStorytelling
Storytelling
 
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan KelasProposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
 
Proposal metode bercerita
Proposal metode berceritaProposal metode bercerita
Proposal metode bercerita
 
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 
Analisis Penggunaan Unsur Tindak Tutur Perlokusi dalam Novel Laskar Pelangi
Analisis Penggunaan Unsur Tindak Tutur Perlokusi dalam Novel Laskar PelangiAnalisis Penggunaan Unsur Tindak Tutur Perlokusi dalam Novel Laskar Pelangi
Analisis Penggunaan Unsur Tindak Tutur Perlokusi dalam Novel Laskar Pelangi
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning
Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum LearningPeningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning
Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning
 
Proposal
Proposal Proposal
Proposal
 

Similar a Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3

Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisUpaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisandri wahyudi
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanaAjengIlla
 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.docx
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.docxPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.docx
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.docxYahyabinMunajat
 
Article toyota rush.pdf
Article toyota rush.pdfArticle toyota rush.pdf
Article toyota rush.pdfssuserbaf85a
 
Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Hamzah Yuddin
 
Kertas cadangan kajian tindakan kualitatif
Kertas cadangan kajian tindakan kualitatifKertas cadangan kajian tindakan kualitatif
Kertas cadangan kajian tindakan kualitatifBujangpauzan
 
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)Bunyamin Yusuf
 
Makalah bindo
Makalah bindoMakalah bindo
Makalah bindotaufiq99
 
Cjr psikologi pendidikan dinda permata sari
Cjr psikologi pendidikan dinda permata sariCjr psikologi pendidikan dinda permata sari
Cjr psikologi pendidikan dinda permata saridindavishaka
 
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docxLK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docxMasitaMasita16
 

Similar a Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3 (20)

Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisUpaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
 
Laporan penelitian
Laporan penelitianLaporan penelitian
Laporan penelitian
 
Revisi tulisan skripsi 3
Revisi tulisan skripsi 3Revisi tulisan skripsi 3
Revisi tulisan skripsi 3
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacana
 
Kaherudin kurniawan
Kaherudin kurniawanKaherudin kurniawan
Kaherudin kurniawan
 
Kaherudin kurniawan (1)
Kaherudin kurniawan (1)Kaherudin kurniawan (1)
Kaherudin kurniawan (1)
 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.docx
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.docxPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.docx
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.docx
 
BAB I.doc
BAB I.docBAB I.doc
BAB I.doc
 
Article toyota rush.pdf
Article toyota rush.pdfArticle toyota rush.pdf
Article toyota rush.pdf
 
Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013
 
Kertas cadangan kajian tindakan kualitatif
Kertas cadangan kajian tindakan kualitatifKertas cadangan kajian tindakan kualitatif
Kertas cadangan kajian tindakan kualitatif
 
Hakikat menulis
Hakikat menulisHakikat menulis
Hakikat menulis
 
Faktor2
Faktor2Faktor2
Faktor2
 
Laporan tugas 3
Laporan tugas 3Laporan tugas 3
Laporan tugas 3
 
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
 
Makalah bindo
Makalah bindoMakalah bindo
Makalah bindo
 
Cjr psikologi pendidikan dinda permata sari
Cjr psikologi pendidikan dinda permata sariCjr psikologi pendidikan dinda permata sari
Cjr psikologi pendidikan dinda permata sari
 
Artikel PTK
Artikel PTKArtikel PTK
Artikel PTK
 
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docxLK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
 
Eningkatan keterampilan menulis cerita pendek
Eningkatan keterampilan menulis cerita pendekEningkatan keterampilan menulis cerita pendek
Eningkatan keterampilan menulis cerita pendek
 

Último

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 

Último (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang selalu membutuhkan interaksi dan komunikasi dengan yang lainnya dalam menjalankan kehidupan. Proses komunikasi tersebut, tentu membutuhkan bahasa sebagai medianya. Menurut Keraf (Smarapradhipa, 2005:1) memberikan dua pengertian bahasa.Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vocal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.Akan tetapi cakupannya tidak hanya dalam kegiatan lisan tetapi juga kegiatan tulisan. Komunikasi lisan dan tulisan sangat erat hubungannya karena sifat penggunaannya yang saling berkaitan dalam bahasa. Dalam pernyataan tersebut dinyatakan bahwa komunikasi dalam bentuk tulisan sama pentingnya dengan komunikasi lisan. Namun dalam kenyataannya, keterampilan berkomunikasi lewat tulisan belum mencapai hasil yang menggembirakan.Anggapan tersebut timbul karena kegiatan menulis memang menyita banyak waktu, tenaga serta perhatian yang sungguh-sungguh.Di samping itu, kegiatan menulis menuntut keterampilan yang kadang tidak dimiliki. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan sekaligus. Tidaklah
  • 2. berlebihan jika dikatakan demikian karena dalam kegiatan menulis banyak persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya harus bermakna, jelas, atau lugas, merupakan satu kesatuan, singkat dan padat, serta memenuhi kaidah kebahasaan. Selain itu, menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi tidak secara tatap muka dengan orang lain. Dalam penyampaian komunikasi yang tidak langsung ini dibutuhkan sekali penulis yang mampu menuangkan gagasannya secara jelas, ringkas, dan tepat. Tujuan keterampilan menulis di sekolah adalah siswa dapat memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang dapat dipergunakan untuk mengarang. Selama kegiatan ini siswa disadarkan bahwa ada berbagai kemungkinan cara penataan atau penyusunan kata. Termasuk dalam kegiatan menulis adalah kegiatan menemukan kesalahan dalam menulis (tidak hanya ejaan dan tanda baca, tetapi kelengkapan atau kejelasan kalimat bahkan pemilihan kata).Siswa tidak hanya dilatih untuk menemukan sendiri, tetapi juga untuk memperbaiki dan membenahinya.Untuk menuju ke arah itu, pendidik harus memberi kesempatan kepada siswa berlatih menulis yang baik disertai dengan dorongan- dorongan yang dapat merangsang potensi dalam menulis sehingga menulis itu tidak selalu dianggap sulit dan tidak menyenangkan. Ada juga yang menganggap bahwa kemampuan menulis merupakan bakat. Jadi, bakat ini tidak dimiliki semua orang. Dengan kata lain, keterampilan menulis hanya akan dimiliki oleh orang yang berbakat dalam hal itu. Namun ternyata anggapan seperti ini sangat berbahaya karena dapat membunuh
  • 3. potensi seseorang dalam menulis karena di lapangan terjadi hal yang sebaliknya.Berdasarkan penemuan di lapangan, siswa belum memahami tentang pembelajaran menulis karangan narasi yang bertemakan tentang pengalaman pribadi. Banyak penulis yang lahir bukan hanya didukung oleh bakat semata, bahkan pada awalnya ada yang membenci menulis, tetapi setelah mengalami latihan terus menerus, akhirnya jadilah penulis besar. Dengan demikian, menulis adalah sebuah proses. Proses berlatih dan terus berlatih. Memang tidak dapat disangkal, bahwa dapat berpengaruh juga, tetapi hanya sedikit.Semakin seseorang sering menulis dia akan lebih terampil dalam menuangkan ide untuk membuat suatu tulisan atau cerita. Salah satu cara yang peneliti lakukan dalam hal ini yaitu dengan membiasakan siswa untuk menulis catatan harian. Pembiasaan menulis catatan harian, akan memudahkan seseorang mencurahkan ide yang ada dalam pikiran mereka melalui tulisan yang sifatnya lebih formal. Pada kesempatan ini peneliti ingin membantu siswa untuk merangsang kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis yaitu menggunakan teknik Quantum Writing. Keterbatasan kemampuan siswa dalam menguasai keterampilan menulis bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pembelajaran menulis di kelas yang belum maksimal, kemampuan guru dalam menyokong kemampuan menulis siswa, kesadaran siswa tentang manfaat dan pentingnya menulis, dan sebagainya.
  • 4. Teknik Quantum Writing merupakan cara untuk memunculkan potensi siswa dalam mengeluarkan apa saja yang ada dalam diri mereka saat menulis yang dilakukan dengan langkah-langkah yang cukup mudah dan menyenangkan bagi siswa. Kelebihan menggunakan teknik Quantum Writing ini siswa memilih teknik yang sesuai dengan kemauan dan kemampuan yang dimiliki. Dengan menerapkan teknik Quantum Writing diharapkan bisa menyokong kemampuan menulis siswa dalam menulis karangan narasi. karena teknik Quantum Writing bisa merespon kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Untuk itulah peneliti ingin mencoba menerapkan teknik Quantum Writing dalam pembelajaran menulis karangan, salah satunya karangan Narasi yang terdapat dalam KTSP kelas VII MTs. Maka peneliti mengajukan judul penelitian “Keefektifan Metode Quantum Writing pada Pembelajaran Menulis Karangan Narasiterhadap Siswa Kelas VII MTs. AL – BAROKAH Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2013/2014”. B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Mengingat keterbatasan waktu penelitian dan guna memberikan batasan yang jelas akan hal-hal yang diamati selama penelitian, peneliti membatasi masalah pada penerapan teknik Quantum Writing dalam pembelajaran menulis karangan Narasi dengan tema pengalaman pribadi.
  • 5. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut ini. 1) Bagaimana kemampuan menulis karangan narasi sebelum menggunakan teknik Quantum Writing? 2) Bagaimana kemampuan menulis karangan narasi sesudah menggunakan teknik Quantum Writing? 3) Adakah perbedaan kemampuan menulis karangan narasi sebelum dan sesudah nenggunakan Quantum Writing? C. Tujuan Penelitian Penelitian eksperimen merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan,tindakan, treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibandingkan dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Kegiatan yang peneliti lakukan tentu mempunyai tujuan. Adapun tujuan penelitiaan ini yaitu sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis karangan narasi sebelum menggunakan teknik Quantum Writing.
  • 6. 2) Untuk mengetahui bagaimana kemampuan menulis karangan narasi sesudah menggunakan teknik Quantum Writing. 3) Untuk mengetahui Adakah perbedaan kemampuan menulis karangan narasi sebelum dan sesudah menggunakan Quantum Writing. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi STKIP Garut dalam upaya mengembangkan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan media pendidikan sehingga dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Secara praktis penelitian ini diharapkan bagi pihak – pihak berikut ini. Bagi Guru dapat dijadikan sebagai acuan dalam menggunakan berbagai metode dan teknik pembelajaran dan mengembangkan media pembelajaran yang lebih bervariasi serta dapat membawa suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Adapun bagi siswa itu sendiri mendapatkan suasana yang santai dan menyenangkan, memiliki motivasi belajar, mendapatkan kegiatan belajar yang lebih mudah, serta mendapatkan pengalaman yang baru selama proses pembelajaran berlangsung. Kemudian manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna juga bagi peneliti dalam upaya mengembangkan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan media pendidikan sehingga dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Hasil penelitian ini juga diharapkan bisa membantu siswa memahami pembelajaran karangan Narasi khususnya untuk siswa MTs. Al-
  • 7. Barokah sebagai objek penelitian diharapkan biasa lebih memberikan hasil yang memuaskan dalam pembelajaran karangan Narasi. E. Anggapan Dasar Anggapan dasar adalah segala kebenaran, teori dan pendapat yang dijadikan landasan dalam suatu penelitian. Anggapan dasar dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Keberhasilan sebuah pembelajaran ditentukan oleh berbagai faktor di antaranya adalah faktor penggunaan metode. 2. Penggunaan metode yang tepat dapat membantu guru untuk menyampaikan materi pelajaran dan dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa. 3. Teknik Quantum Writing adalah teknik pembelajaran yang dapat mempermudah munculnya ide untuk mengungkapkan gagasan. F. Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan yang berupa generalisasi tentatif (sementara) tentang suatu masalah. Menurut Arikunto (1996:2) Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kedua pendapat di atas, peneliti menyusun hipotesis sebagai berikut : “ Terdapat perbedaan kemampuan menulis karangan narasi sebelum dan sesudah menggunakan teknik Quantum Writing”.
  • 8. BAB II KEEFEKTIFAN TEKNIK QUANTUM WRITING PADA PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI A. Pembelajaran 1. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponen- komponen sistem pembelajaran.Konsep dan pemahaman pembelajaran dapat dipahami dengan menganalisis aktifitas komponen pendidik, bahan ajar, media, alat, prosedur, dan proses belajar. Perubahan dan munculnya beberapa konsep dan pemahamannya merupakan suatu bukti bahwa pembelajaran adalah suatu proses mencari kebenaran dan mengembangkannya untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup manusia, khususnya yang berhubungan dengan upaya mengubah perilaku, sikap pengetahuan dan pemaknaan terhadap tugas- tugas selama hidupnya. Dalam proses pembelajaran terhadap unsur-unsur yang akan menghasilkan hasil belajar. Maka pembelajaran bisa berkelanjutan sehingga segala sesuatu yang dibutuhkan manusia akan terpenuhi.Pembelajaran ialah pengalaman belajar yang dialami oleh siswa dalam proses menguasai tujuan pengajaran (Tarigan, 1994 : 65). Selain itu, dapat pula berarti mengalami, menghayati situasi yang aktual yang menimbulkan respon-respon tertentu dari pihak pembelajaran, pengalaman yang berupa pelajaran akan menghasilkan perubahan seperti menjadi dewasa, pola perilaku, dan akan menambah informasi (Hastuti, 1997:4).
  • 9. 2. Unsur – Unsur Pembelajaran Dalam proses pembelajaran terhadap unsur-unsur yang akan menghasilkan hasil belajar. Maka pembelajaran bisa berkelanjutan sehingga segala sesuatu yang dibutuhkan manusia akan terpenuhi. Pembelajaran ialah pengalaman belajar yang dialami oleh siswa dalam proses menguasai tujuan pengajaran (Tarigan, 1994 : 65). Selain itu dapat pula berarti mengalami, menghayati situasi yang aktual yang menimbulkan respon-respon tertentu dari pihak pembelajaran, pengalaman yang berupa pelajaran akan menghasilkan perubahan seperti menjadi dewasa, pola perilaku, dan akan menambah informasi (Hastuti, 1997:4). 3. Teknik – Teknik Pembelajaran Teknik pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan bahan ajar yang telah disusun (dalam metode), berdasarkan pendekatan yang dianut. Teknik yang digunakan oleh guru bergantung pada kemampuan guru itu mencari akal atau siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik. Dalam menentukan teknik pembelajaran ini, guru perlu mempertimbangkan situasi kelas, lingkungan, kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi-kondisi yang lain. Dengan demikian, teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat bervariasi sekali. Untuk metode yang sama dapat digunakan teknik pembelajaran yang berbeda-beda, bergantung pada berbagai faktor tersebut. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa teknik pembelajaran adalah siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang optimal. Teknik pembelajaran
  • 10. ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan metode disusun berdasarkan pendekatan yang dianut. Dengan kata lain, pendekatan menjadi dasar penentuan teknik pembelajaran. Dari suatu pendekatan dapat diterapkan teknik pembelajaran yang berbeda-beda pula.Berikut ini adalah teknik-teknik yang biasa digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam keterampilan menulis. a. Teknik pembelajaran menulis Langkah pertama yang dilakukan adalah menyalin kalimat setelah itu membuat kalimat, meniru model, setelah itu menulis cerita yang berbentuk catatan harian, meringkas, paraphrase, melengkapi kalimat, menyusun kalimat dan mengembangkan kata kunci. B. Quantum Writing 1. Konsep Dasar Quantum Writing Menurut D Porter (1999:16) quantum dapat dipahami sebagai interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Teknik quantum writing adalah cara tepat dan bermanfaat untuk merangsang munculnya potensi menulis, yaitu melalui teknik menulis yang disajikan secara individu dengan bantuan objek atau gambar untuk menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Teknik quantum writing mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar.
  • 11. Konsep dasar quantum writing di atas dapat diterapkan dalam proses belajar menulis, sesuai dengan kiat-kiat quantum learning diantaranya: anggaplah menulis sebagai kreativitas yang menyenangkan. 2.Tujuan Pembelajaran Quantum Writing Tujuan pembelajaran quantum writing yang ingin dicapai menurut (Harnowo, 2003) adalah sebagai berikut: a. Cara cepat memunculkan sisi untuk yang dimilikinya dan kemudian dapat dikenalinya sendiri secara utuh; b. Semangat untuk mengeluarkan apa saja yang ada pada diri saat menulis; c. Merangsang munculnya keberanian untuk menulis; d. Cara cepat untuk memperkaya mental seorang penulis. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran quantum writing adalah cara cepat untuk merangsang munculnya potensi keterampilan menulis, khususnya pada anak sehingga anak mampu meningkatkan menulis. 3. Manfaat Quantum Writing Manfaat quantum writing (Harnowo, 2003) adalah sebagai berikut. a. Meningkatkan motivasi siswa; b. Meningkatkan minat siswa untuk belajar; c. Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran menulis meningkatkan kemampuan menulis siswa; d. Menumbuhkan rasa percaya diri terhadap menulis; e. Proses belajar menulis praktis dan menyenangkan.
  • 12. 4. Langkah – LangkahTeknik Quantum Writing Tahap-tahap penulisan yang dikemukakan oleh Bobi De Porter dan Mikhernacki adalah sebagai berikut. a. Persiapan, pengelompokan (Clustering) dan menulis cepat adalah dua teknik yang digunakan pada proses penulisan ini. Pada tahap ini, penulis hanya membangun suatu pondasi untuk topik yang berdasarkan pada pengetahuan, gagasan dan pengalaman siswa. b. Draf-kasar, di sini memulai menelusuri dan mengembangkan gagasan. Pusatkan pada tanda baca, tata bahasa atau ejaan. Dalam hal ini untuk menunjukan bukan memberitahukan saat menulis. c. Berbagi, bagian dari proses ini sangat penting. Sebagai penulis, akan merasa sangat dekat dengan tulisan sehingga sulit bagi penulis untuk menilai secara objektif. Untuk mengambil jarak dengan tulisan, perlu meminta bantuan orang lain untuk membacanya dan memberikan umpan balik. Mintalah seorang teman, rekan, pasangan teman sekelas, untuk membacanya dan memperbaiki bagian-bagian mana benar-benar kurang tepat. d. Memperbaiki (revisi), pada tahap ini setelah mendapatkan umpan balik tentang mana yang baik dan mana yang perlu digarap lagi, ulangi dan perbaikilah. Manfaat umpan balik yang dianggap baik. Penyunting (Editing), pada tahap ini perbaikilah semua kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca. Pastikan semua transisi berjalan mulus, penggunaan kata
  • 13. kerjanya tepat, dan kalimat-kalimatnya lengkap, penulisan kembali, pada tahap ini, masukan isi yang baru dan perubahan-perubahan penyuntingan. e. Evaluasi, pada tahap ini, untuk memastikan bahwa penulis telah menyelesaikan tulisan yang direncanakan dan yang ingin disampaikan walaupun ini merupakan proses yang terus berlangsung, tahap ini menandai akhir pemeriksaan. C. Menulis 1. Pengertian menulis Menulis adalah kegiatan menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa melalui tulisan, dengan maksud dan pertimbangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki (Rahardi, 2003 :39). Menulis merupakan suatu alat yang sangat ampuh dalam belajar yang dengan sendirinya memainkan peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Menulis memang merupakan suatu bentuk berpikir, tetapi ia adalah berpikir untuk penanggap tertentu dan untuk situasi tertentu pula (Fachruddin, 1988:1). Maka menurut Fachruddin ada beberapa unsur-unsur penting tersebut akan banyak membantu dalam usaha mencapai tujuan si penulis. Menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya (Akhadiah, 1997:13). Karena menulis itu sulit, kegiatan menulis perlu mendapatkan bimbingan dari guru. Mengarang atau menulis merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, dan pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca, dan bisa dipahami orang lain (Marwoto, 1987 : 12). Sementara itu menurut Imron (1988
  • 14. : 36 ) mengarang adalah kegiatan yang sangat kompleks dalam pengertian melibatkan cara berpikir yang teratur dan kemampuan mengungkapkan dalam bentuk bahasa tertulis dengan memperhatikan beberapa syarat, anatara lain sebagai berikut. 1. Kesatuan gagasan atau ide yang harus dimiliki terlebih dahulu oleh penulis. 2. Kemampuan menuangkan gagasan ke dalam kalimat yang jelas dan efektif. 3. Kecakapan menyusun paragraf. 4. Kekayaan bahasa atau kosa kata yang diperlukan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa mengarang merupakan sebuah metode terbaik untuk mengembangkan kemampuan didalam menggunakan bahasa. 2. Tujuan Menulis Tujuan utama menulis adalah sebagai alat komunikasi secara tidak langsung.Penulis dan pembaca dapat berkomunikasi melalui tulisan.Pada prinsipnya menulis adalah menyampaikan pesan penulis kepada pembaca, sehingga pembaca memahami maksud yang dituangkan atau maksud yang disampaikan melalui tulisan tersebut.Pada dasarnya orang yang menulis mempunyai tujuan atau maksud tertentu. Hal ini selaras dengan pendapat Tarigan (1993: 24-25) menyebutkan, pada dasarnya menulis mempunyai tujuan sebagai berikut. 1. Tujuan penguasaan (Assignment Purpose), tujuan penguasaan ini penulis menulis karena ditugaskan bukan atas kemauan sendiri.
  • 15. 2. Tujuan Altruistik, penulis bertujusn untuk menghibur atau menyenangkan para pembaca, penulis ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya. 3. Tujuan Persuasif (Persuasif Purpose), tulisan yang bertujuan menyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang disampaikan. 4. Tujuan Informasi/Penerangan (informational Purpose), tulisan yang bertujuan memberi informasi keterangan kepada pembaca. 5. Tujuan Pernyataan Diri (Self-Ekspressive Pupose), tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca. 6. Tujuan Kreatif (Creative Purpose), tulisan yang bertujuan mencapai nilai- nilai artistik, nilai-nilai kesenian. 7. Tujuan Pemecahan Masalah (Problem Solving Purpose), tujuan sang penulis adalah menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi meneliti secara cermat pikiran atau gagasan sehingga dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca. 3. Manfaat Menulis Dibawah ini ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan menulis, yaitu sebagai berikut ini. a) Menulis dapat menyehatkan tubuh Mernnisi (Hernowo, 2003:27) menyatakan,“Menulis lebih baik daripada operasi pengencangan kulit wajah”. Maksud ungkapan Mernnisi tersebut adalah menulis memberi manfaat pada kita karena menyehatkan kulit wajah
  • 16. kita menjadi kencang akibat semangat berfikir yang memancar pada saat kita menulis. Selain ungkapan itu Pennebaker (Harnowo, 2003:27) mengatakan, “Menulis tentang hal-hal negatif akan memberikan pelepasan emosional yang mengakibatkan rasa puas dan lega”.Salah satu timbulnya penyakit adalah akibat kondisi psikis yang tidak sehat. Ini diakibatkan oleh emosional dan perasaan-perasaan negatif tersebut maka kita akan merasa lega dan puas. Salah satu cara melepaskan emosi negatif adalah dengan menuliskan perasaan- perasaan negatif tersebut. Pennebaker (Harnowo, 2003:27) telah melakukan penelitian tentang hubungan menulis dengan kesehatan tubuh. Hasilnya, orang senantiasa melukiskan perasaan-perasaan negatifnya (kekecewaan, kesedihan, trauma masa lalu, kemarahan dan lain-lain) merasa lebih sehat sehingga intensitas kunjungan ke dokter menjadi berkurang. Selain itu orang-orang yang melukiskan pikiran dan perasaan terdalam tentang pengalaman mereka menunjukan meningkatnya fungsi kekebalan tubuh dibanding dengan orang yang melukiskan masalah tak seberapa. b) Menulis menjernihkan pikiran Dengan menulis, pikiran kita menjadi jernih dengan menganalisis kembali semua yang telah kita pikirkan dalam bentuk tulisan. c) Menulis membantu dalam mendapatkan dan mengingatkan informasi baru. Tidak selamanya memori kita dapat bekerja dengan cepat mengingat kembali masukan, informasi, data baru yang diperoleh. Oleh karena itu, menulis dapat membantu memberikan kerangka yang dapat dipakai untuk memahami perspektif baru untuk orang lain. Dengan menulis, kita mudah
  • 17. untuk merekatkan kembali informasi-informasi baru sehingga menjadi jelas dan mudah diingat. d) Menulis membantu memecahkan masalah Menulis akan memaksa orang-orang untuk memusatkan perhatian lebih panjang kepada suatu topik tertentu sehingga akan ditemukan pemecahan masalahnya. e) Menulis membantu kita mengenali kemampuan dan potensi diri sendiri tentang suatu topik. Menulis merupakan suatu alat ukur untuk menguji pemahaman kita tentang suatu topik. Seberapa jauh kita ketahui permasalahan dan bagaimana yang kita ketahui tentang topik yang akan kita tulis. f) Menulis menambah wawasan karena kita selau berusaha melengkapi tulisan dari berbagai sumber. Dengan menulis, kita menjadi tahu kelamahan kita mengenal topik yang akan dibahas, sehingga kita akan berusaha mencari, menemukan, menyerap dan memahami yang kita ketahui. Oleh karena itu, wawasan kita akan bertambah. 4. Jenis Tulisan Pengungkapan gagasan agar dapat dipahami pembaca disajikan dalam bentuk yang berbeda. Teknik mengarang dibedakan dalam empat jenis yaitu sebagai berikut. a. Penceritaan (Naration)
  • 18. Bentuk pengungkapan yang menyampaikan suatu peristiwa atau pengalaman dalam kerangka urutan waktu kepada pembaca dengan maksud untuk meningkatkan kesan tentang perubahan atau gerak suatu pangkal awal sampai titik akhir. b. Pelukisan (Deskripsition) Bentuk pengungkapan yang menggambarkan serapan pengarang dengan segenap indranya yang bermaksud menimbulkan citra yang sama dalam diri pembaca. Melalui pelukisan itu, pembaca diharapkan dapat pula seolah-olah menyerap atau mengalami macam-macam hal yang berbeda dalam susunan ruang (misalnya, pemandangan indah, lagu merdu, bunga harum, mangga manis atau suara halus). c. Pemaparan (Exsposition) Bentuk pengungkapan yang menyajikan fakta-fakta secara teratur, logis dan terpadu, terutama bermaksud memberi penjelasan kepada pembaca mengenai suatu ide, persoalan, proses, atau peralatan. d. Perbincangan (Argumentation) Bentuk pengungkapan yang memberi penjelasan kepada pembaca agar mengubah pikiran, pendapat atau sikapnya sesuai yang diharapkan oleh pengarang. Pendapat lain mengenai jenis-jenis tulisan ini dikemukan oleh M.E Suhendar (1992 : 102) yaitu sebagai berikut ini. 1. Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca atau peristiwa yang telah terjadi.
  • 19. 2. Deskripsi, berasal dari descripcere yang berarti menulis rentang atau membedakan suatu hal. Disamping itu, deskripsi diterjemahkan menjadi pemerian yang berarti melukiska sesuatu. 3. Argumentasi, merupakan suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain aga mereka percaya dan akhirnya bertindak seperti apa yang diinginkan oleh para penulis atau pembicara. 4. Persuasi adalah semi verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara pada waktu sekarang atau waktu yang akan datang. Berdasarkan dua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tulisan ada lima jenis. Pertama, narasi yaitu jenis tulisan yang bersifat bercerita tentang peristiwa yang telah terjadi.Kedua, deskripsi yaitu jenis tulisan yang melukiskan dan mengemukakan obyek yang sedang dibicarakan.Ketiga, argumentasi yaitu jenis tulisan yang mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar percaya dan bertindak sesuai yang diinginkan penulis. Keempat, persuasi yaitu jenis tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar melakukan apa yang dikehendaki penulis. Kelima, yaitu jenis tulisan yang berusaha menerangkan, menjelaskan dan menguraikan masalah yang dapat memperluas pandangan pembaca.
  • 20. D. Karangan Narasi 1. Penjelasan Karangan Narasi Karangan Narasi merupakan sebuah bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi, 1990: 32). Sebagai suatu cerita, narasi bermaksud memberitahukan apa yang diketahui dan dialami kepada pembaca atau pendengar agar dapat merasakan dan mengetahui peristiwa tersebut dan menimbulkan kesan dihatinya, baik berupa kesan tentang isi kejadian maupun kesan estetik yang disebabkan oleh cara penyampaian yang bersifat sastra dengan menggunakan bahasa yang figurative (Semi, 1995:33). 2. Ciri – Ciri karangan narasi Pada dasarnya narasi mempunyai ciri sebagai berikut: (1) berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman manusia, (2) Kejadian atau peristiwa yang disampaikan dapat berupa peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi, dapat berupa imajinasi semata-mata, atau gabungan keduanya, (3) berdasarkan konflik, agar menarik, (4) memiliki estetika karena isi dan penyampaiannya bersifat sastra, khususnya narasi yang berbentuk fiksi, (5) menekankan susunan kronologis, (6) biasanya memiliki dialog (Semi, 1990:35). Pada dasarnya karangan narasi ini mempunyai kesamaan dengan Karangan deskripsi, yang membedakan adalah narasi mengandung unsur imaji dan peristiwa lebih ditekankan kepada urutan kronologi, sedangkan deskripsi, unsur imajinasinya terbatas dan penekanan organisasi penyampaian pada
  • 21. susunan ruang, sebagaimana yang diamati, dirasakan, dan didengar (Semi, 1990:36).
  • 22. BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan interpretasi dalam penelitian ini, penulis menganggap perlu mendefinisikan variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini.Variabel-variabel yang terkait adalah sebagai berikut. 1. Keefektifan berasal dari kata “efektif” yang berarti tepat guna, berhasil atau ada efeknya, pengaruhnya, akibatnya, dan kesannya. Yang menjadi indikator pada kefektifan adalah adanya tingkat atau taraf keberhasilan pembelajaran menulis karangan narasi terhadap siswa kelas VII di MTs. Al-Barokah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan teknik Quantum Writing. 2. Teknik Quantum Writing adalah teknik yang untuk merangsang munculnya potensi menulis, yaitu melalui teknik menulis yang disajikan secara individu dengan bantuan obyek atau gambar untuk menuangkan ide atau gagasan yang akan dilihat kefektifannya pada karangan narasi. 3. Menulis Karangan Narasi adalah suatu proses menulis yang berbentuk karangan tulisan yang menceritakan sebuah kejadian, menunjukkan, atau menjelaskan informasi, dengan bentuk sebuah runtutan waktu (kronologis). Yang dalam penelitian ini akan dilihat kefektifannya dengan menggunakan teknik Quantum Teaching.
  • 23. B. Metode dan Teknik Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian eksperimen (Experimental Research). Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang menjawab pertanyaan “jika kita melakukan sesuatu pada kondisi yang dikontrol secara ketat maka apakah yang akan terjadi?”. Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak pada suatu keadaan yang di control secara ketat maka kita memerlukan perlakuan (treatment) pada kondisi tersebut dan halinilah yang dilakukan pada penelitian eksperimen. Sehingga Penelitian eksperimen dapat dikatakan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiono : 2010). Menurut Solso & MacLin (2002: 38), penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat kaitannya dalam menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap kelompok yang dikenakan perlakuan. 2. Teknik Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan sebuah teknik rancangan penelitian The One Group Pretest-Posttest Design, yaitu sebuah rancangan yang digunakan dengan cara memberikan perlakuan pada jangka waktu tertentu serta mengukurnya dengan tes sebelum (pretest) dan sesudah (posttest)
  • 24. perlakuan dilakukan. Pada paradigma ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Tabel 3.1 Desain penelitian One Group Pretest Posttest Design Pretest Treatment Posttest Oı X O2 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan di atas, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs. AL – BAROKAHKabupaten Garut tahun pelajaran 2013/2014” yang akan dilihat kemampuan menulis karangan Narasi Penelitian memilih sekolah ini karena fasilitas infrastruktur, siswa yang berjumlah 35 dan tenaga pendidiknya dinilai cukup mampu untuk dijadikan sumber data sebuah penelitian. MTs. AL – BAROKAH Kabupaten Garut ini pun telah terakreditasi dengan nilai B sehingga proses penelitian dapat berlangsung dengan lebih baik dan lancar.
  • 25. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Mengenai besarnya tidak ada ketentuan yang baku atau rumusan yang pasti, sebab keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya mendekati populasi atau tidak, bukan pada besarnya atau banyaknya sampel. Berdasarkan penjelasan penelitian di atas, yang dijadikan sampel pada penelitian ini yaitu kelas VII yang berjumlah 25 orang, Adapun cara pengambilan sampel tersebut dengan cara acak berdasarkan kebutuhan penelitian. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah tes. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan siswa-siswi dalam penguasaan kosakata bahasa Indonesia.Tes yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk tulisan karangan narasi.Jadi, siswa diberi tugas untuk membuat karangan narasi dengan tema pengalaman pribadi sebelum teknik Quantum Writing ini digunakan. setelah perlakuan tes, dilakukan lagi tes seseudah teknik Quantum Writing digunakan. Setelah pembelajaran menggunakan teknik Quantum Learning tes dilakukan lagi. Hal itu untuk mengetahui kefektifan teknik Quantum Learning dalam pembelajaran.
  • 26. E. Teknik Pengolahan Data Tes Tahap pengolahan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data menggunakan pretest dan posttest. Setelah data pretest dan posttest terkumpul, maka dilakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Uji normalitas dilakukan dengan uji Chi Kuadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menentukan rentang: data terbesar – data terkecil 2) Menentukan banyak interval kelas: 1 + 3,3 log n (n = banyak data) 3) Menentukan panjang kelas interval (P) Rentang P = Banyak kelas 4) Membuat tabel distribusi frekuensi 5) Menentukan rata-rata ( x ) dan standar deviasi (SD) 6) Menentukan nilai Z score: bk x Z = SD 7) Menentukan luas interval (L) 8) Menentukan panjang frekuensi diharapkan (Ei) 9) Menentukan frekuensi pengamatan (Oi) 10) Menentukan nilai Chi Kuadrat (X2 )
  • 27. (Oi Ei)2 X2 = Ei 11) Membandingkan nilai X2 hitung dengan X2 tabel dengan dk = k-3 dan taraf kepercayaan 95% (0,01), jika X2 hitung < X2 tabel maka populasi berdistribusi normal, jika sebaliknya maka populasi berdistribusi tidak normal. b. Setelah dilakukan uji normalitas, data pretest dan postest kemudian dilakukan uji homogenitas. 1) F hitung = Vb Vk Ket: Vb = variasi besar Vk = variasi kecil 2) Menentukan F hitung 3) Menentukan derajat kebebasan db1 = n1 – 1 db2 = n2 – 2 ket: db1 = derajat kebebasan pembilang db2 = derajat kebebasan penyebut n1 = ukuran sampel yang variansinya besar
  • 28. n2 = ukuran sampel yang variansinya kecil 4) Menentukan homogenitas: jika F hitung < F tabel maka populasi tersebut homogen. Sedangkan jika F hitung > F tabel maka populasi tersebut tidak homogen. c. Uji hipotesis, setelah dilakukan uji prasyarat, data berdistribusi normal dan homogen maka pengujian dilakukan secara parametrik dengan menggunakan uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mencari standar deviasi gabungan dengan rumus sebagai berikut: a) Mencari d1, dengan menggunakan rumus : di= x1 – y1 b) Mencari rata-rata di d = rerata selisih X¹ dan X² c) Mencari Standar deviasi gabungan (SDgab) SDgab = (𝑛1−1)𝑆1²+(𝑛2−1)𝑆2² 𝑛1+𝑛2−2 2) Menghitung nilai t dengan menggunakan rumus: thitung= X1−x2 S gab√n1+n2 n1 n2 3) Menentukan t tabel a) Menentukan derajat kebebasan (db) db1= n-1 db = n1 + n2 - 2 db2= n-1 b) Menentukan t pada tabel t
  • 29. 4) Membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel sesuai dengan tingkat kepercayaan yang dipilih yaitu 99%. 5) Kriteria pengujian Dari pengujian akan diperoleh thitung. Kemudian dibandingkan dengan ttabel, jika thitung terletak antara (-ttabel& + ttabel) atau thitung< ttabel maka tidak berbeda secara signifikan, jika thitung terletak di luar interval (-ttabel& + ttabel) atau thitung> ttabel maka terdapat perbedaan yang signifikan.
  • 30. DAFTAR PUSTAKA De Porter B, dkk. (1998). Quantum Writing.Bandung : MTC. Dimyati & Mudjiono.(2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Hernowo.(2004). Quantum Writing. Bandung : MLC. Kosasih.(2003). Ketatabahassaan dan Kesusastraan Indonesia. Bandung : YramaWidya. Kusumaningsih, Dewi. dkk. (2013). Terampil Berbahasa Indonesia .Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET. Nanang. (2013). Statistika Penelitian Pendidikan : Pribadi. Purwadarmita, WJS. (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Purnama, Hendra (2013). Metode Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Teknik Quantum Writing.Skripsi pada Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-STKIP Siliwangi Bandung: Tidak diterbitkan. Smaradhipa, Galih.(2005).Bertutur dengan Tulisan dikutif dari situs. http://wwwrayakultura.com/wismasastra.wordpress.com [08 Mei 2014] Sugiono.( 2008). Metode Penelitian Pendidikan : Bandung: Alfa Beta. Soendari, Tjutju.(2012). Direktori File UPI Education [online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/19560214198003 2TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Eksperimen/PENELITIAN_E KSPERIMEN.ppt_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf[20 Februari 2014]
  • 31. KEEFEKTIFAN TEKNIK QUANTUM WRITING PADA PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Mts. Al – Barokah Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2013/2014 SKRIPSI diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana oleh Cecep Nurhasan Fajri S. 10212010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) GARUT 2013/2014