SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
Makalah Perkembangan Peserta Didik


                             AUTISME
                                       D
                                       I
                                       S
                                       U
                                       S
                                       U
                                       N

                                     Oleh
                                Kimia Dik A 2010
                              Kelompok I :
                              Feni Oktaria Saragih
                              Herry Purwanto Panjaitan
                              Ing Mayfa Situmorang
                              Rifzal Adiansyah Nasution




                          Jurusan Kimia
          Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
                     Universitas Negeri Medan
                               2012
KATA PENGANTAR

       Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyusun makalah yang bertemakan Autisme dengan baik.
       Dalam menyelesaikan makalah ini, tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu kami mengucapkan terimakasih. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada :
       1.     Bapak Rahim Sitompul, selaku Dosen matakuliah Perkembangan peserta didik
       2.     Rekan-rekan yang telah membantu, memberikan motivasi dan dukunganya.
       3.     Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
        Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
      Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.




                                                                 Medan, 8 Oktober 2012


                                                                         Penyusun
                                                                   Kelompok VIII (Delapan)
BAB I
                                      PENDAHULUAN

         Anak dengan autisme tidak mampu berkomunikasi dengan keluarganya atau dunia luar,
walupun ia memilki kecerdasan rata-rata. Ia tidak mengetahui orang tua atau orang lain yang
dekat dengannya dan tidak berkomunikasi dengan kata-kata, isyarat / ekspresi wajah. Ia mungkin
hening, diam dan menarik diri atau mengambil sikap tubuh aneh atau berkomat-kamit tanpa arti.
Kadang-kadang ia juga bisa beringas tanpa diramalkan sebelumnya. Ia akan mengalami kesulitan
dalm pemberian makan danlatihan buang air.
         Autisme bisa ada sejak lahir atua dapat berkembang pada beberapa tahun pertama
kehidupan si anak. Ini menyerang satu dari tigaribu anak, dan anak laki-laki 5 kali lebih banyak
mengalami autisme dibandingkan anak perempuan.
         Kelainan ini semakin bertambah setiap tahunnya. Pada tahun 1966, diketahui 4-5 dari
10.000 anak menderita autisme yang meningkat menjadi 10-15 pada tahun 1966. Pada tahun
2002 diketahui bahwa sekitar 60 dari 10.000 anak menderita uatisme. Penderita autisme pada
anak sebagian besar adalah laki-laki, dengna perbandingan3-4 kali lebih banyak dari pada anak
wanita. Ras dan etnic dan tingkat sosek tidak berpengaruh terhadap insiden autisme.
         Jika autisme didiagnosis, memerlukan nasehat spesialis di dalam perawatan anak.
Mungkin dianjurkan melibatkan diri sebanyak mungkin dengan kegiatan anak, sehingga terpaks
aberinteraksi dengan anda. Banyak dokterpercaya bahwa kontak fisik, dengna memegang dan
menyentuh anak akan membantunya lebih responsif atau tanggap. Lebih banyak perhatian, kasih
sayang dan perangsangna yang dapat diberikan kepadanya, makin baik kemajuan yang mungkin
terjadi. Sebagian anak sembuh dai autisme dan dapat menempuh kehidupan normal, yang lain
memerlukan perawatan khusus seumur hidup.
BAB II
                                             PEMBAHASAN


            A.      PENGERTIAN

             Autisme masa kanak-kanak dini adalah penarikan diri dan kehilangan kontak dengan
     realitas atau orang lain. Pada bayi tidak terlihat tanda dan gejala. (Sacharin, R, M, 1996 : 305)
             Autisme Infantil adalah Gangguan kualitatif pada komunikasi verbal dan non verbal,
     aktifitas imajinatif dan interaksi sosial timbal balik yang terjadi sebelum usia 30 bulan.(Behrman,
     1999: 120)
             Autisme menurut Rutter 1970 adalah Gangguan yang melibatkan kegagalan untuk
     mengembangkan hubungan antar pribadi (umur 30 bulan), hambatan dalam pembicaraan,
     perkembangan bahasa, fenomena ritualistik dan konvulsif.(Sacharin, R, M, 1996: 305)
             Autisme pada anak merupakan gangguan perkembangan pervasif (DSM IV, sadock dan
     sadock 2000)
             Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa autisme adalah gangguan perkembangan
     pervasif, atau kualitatif pada komunikasi verbal dan non verbal, aktivitas imajinatif dan interaksi
     sosial timbal balik berupa kegagalan mengembangkan hubungan antar pribadi (umur 30
     bulan),hambatan dalam pembicaraan, perkembangan bahasa, fenomena ritualistik dan konvulsif
     serta penarikan diri dan kehilangan kontak dengan realitas.

            B.      EPIDEMIOLOGI

            Prevalensi 3-4 per 1000 anak. Perbandingan laki-laki dari wanita 3-4:1. Penyakit
     sistemik, infeksi dan neurologi (kejang) dapat menunjukan gejala seperti austik.

            C.      ETIOLOGI

             Penyebab Autisme diantaranya
a.     Genetik (80% untuk kembar monozigot dan 20% untuk kembar dizigot) terutama pada
     keluarga anak austik (abnormalitas kognitif dan kemampuan bicara).
b.     Kelainan kromosim (sindrom x yang mudah pecah atau fragil).
c.     Neurokimia (katekolamin, serotonin, dopamin belum pasti).
d.     Cidera otak, kerentanan utama, aphasia, defisit pengaktif retikulum, keadaan tidak
     menguntungkan antara faktor psikogenik dan perkembangan syaraf, perubahan struktur
     serebellum, lesi hipokompus otak depan.
e.     Penyakit otak organik dengan adanya gangguan komunikasi dan gangguan sensori serta kejang
     epilepsi
f.     Lingkungan terutama sikap orang tua, dan kepribadian anak
Gambaran Autisme pada masa perkembangan anak dipengaruhi oleh
           Pada masa bayi terdapat kegagalan mengemong atau menghibur anak, anak tidak
   berespon saat diangkat dan tampak lemah. Tidak adanya kontak mata, memberikan kesan jauh
   atau tidak mengenal. Bayi yang lebih tua memperlihatkan rasa ingin tahu atau minat pada
   lingkungan, bermainan cenderung tanpa imajinasi dan komunikasi pra verbal kemungkinan
   terganggu dan tampak berteriak-teriak.
           Pada masa anak-anak dan remaja, anak yang autis memperlihatkan respon yang abnormal
   terhadap suara anak takut pada suara tertentu, dan tercengggang pada suara lainnya. Bicara dapat
   terganggu dan dapat mengalami kebisuan. Mereka yang mampu berbicara memperlihatkan
   kelainan ekolialia dan konstruksi telegramatik. Dengan bertumbuhnya anak pada waktu
   berbicara cenderung menonjolkan diri dengan kelainan intonasi dan penentuan waktu.
   Ditemukan kelainan persepsi visual dan fokus konsentrasi pada bagian prifer (rincian suatu
   lukisan secara sebagian bukan menyeluruh). Tertarik tekstur dan dapat menggunakan secara luas
   panca indera penciuman, kecap dan raba ketika mengeksplorais lingkungannya.
           Pada usia dini mempunyai pergerakan khusus yang dapt menyita perhatiannya (berlonjak,
   memutar, tepuk tangan, menggerakan jari tangan). Kegiatan ini ritual dan menetap pada keaadan
   yang menyenangkan atau stres. Kelainann lain adalh destruktif , marah berlebihan dan
   akurangnya istirahat.
           Pada masa remaja perilaku tidak sesuai dan tanpa inhibisi, anak austik dapat menyelidiki
   kontak seksual pada orang asing.

          D.      CARA MENGETAHUI AUTISME PADA ANAK

   Anak mengalami autisme dapat dilihat dengan:
a.   Orang tua harus mengetahui tahap-tahap perkembangan normal.
b. Orang tua harus mengetahui tanda-tanda autisme pada anak.
c.   Observasi orang tua, pengasuh, guru tentang perilaku anak dirumah, diteka, saat bermain, pada
   saat berinteraksi sosial dalam kondisi normal.

   Tanda autis berbeda pada setiap interval umumnya.
a.    Pada usia 6 bulan sampai 2 tahun anak tidak mau dipeluk atau menjadi tegang bila diangkat
   ,cuek menghadapi orangtuanya, tidak bersemangat dalam permainan sederhana (ciluk baa atau
   kiss bye), anak tidak berupaya menggunakan kat-kata. Orang tua perlu waspada bila anak tidak
   tertarik pada boneka atau binatan gmainan untuk bayi, menolak makanan keras atau tidak mau
   mengunyah, apabila anak terlihat tertarik pada kedua tangannya sendiri.
b. Pada usia 2-3 tahun dengan gejal suka mencium atau menjilati benda-benda, disertai kontak
   mata yang terbatas, menganggap orang lain sebagai benda atau alat, menolak untuk dipeluk,
   menjadi tegang atau sebaliknya tubuh menjadi lemas, serta relatif cuek menghadapi kedua orang
   tuanya.
c.      Pada usia 4-5 tahun ditandai dengan keluhan orang tua bahwa anak merasa sangat terganggu
     bila terjadi rutin pada kegiatan sehari-hari. Bila anak akhirnya mau berbicara, tidak jarang
     bersifat ecolalia (mengulang-ulang apa yang diucapkan orang lain segera atau setelah beberapa
     lama), dan anak tidak jarang menunjukkan nada suara yang aneh, (biasanya bernada tinggi dan
     monoton), kontak mata terbatas (walaupun dapat diperbaiki), tantrum dan agresi berkelanjutan
     tetapi bisa juga berkurang, melukai dan merangsang diri sendiri.

            E.     MANIFESTASI KLINIS

             Manifestasi klinis yang ditemuai pada penderita Autisme :
a.      Penarikan diri, Kemampuan komunukasi verbal (berbicara) dan non verbal yang tidak atau
     kurang berkembang mereka tidak tuli karena dapat menirukan lagu-lagu dan istilah yang
     didengarnya, serta kurangnya sosialisasi mempersulit estimasi potensi intelektual kelainan pola
     bicara, gangguan kemampuan mempertahankan percakapan, permainan sosial abnormal, tidak
     adanya empati dan ketidakmampuan berteman. Dalam tes non verbal yang memiliki kemampuan
     bicara cukup bagus namun masih dipengaruhi, dapat memperagakan kapasitas intelektual yang
     memadai. Anak austik mungkin terisolasi, berbakat luar biasa, analog dengan bakat orang
     dewasa terpelajar yang idiot dan menghabiskan waktu untuk bermain sendiri.
b.     Gerakan tubuh stereotipik, kebutuhan kesamaan yang mencolok, minat yang sempit, keasyikan
     dengan bagian-bagian tubuh.
c.      Anak biasa duduk pada waktu lama sibuk pada tangannya, menatap pada objek. Kesibukannya
     dengan objek berlanjut dan mencolok saat dewasa dimana anak tercenggang dengan objek
     mekanik.
d.     Perilaku ritualistik dan konvulsif tercermin pada kebutuhan anak untuk memelihara lingkungan
     yang tetap (tidak menyukai perubahan), anak menjadi terikat dan tidak bisa dipisahkan dari suatu
     objek, dan dapat diramalkan .
e.      Ledakan marah menyertai gangguan secara rutin.
f.     Kontak mata minimal atau tidak ada.
g.     Pengamatan visual terhadap gerakan jari dan tangan, pengunyahan benda, dan menggosok
     permukaan menunjukkan penguatan kesadaran dan sensitivitas terhadap rangsangan, sedangkan
     hilangnya respon terhadap nyeri dan kurangnya respon terkejut terhadap suara keras yang
     mendadak menunjukan menurunnya sensitivitas pada rangsangan lain.
h.     Keterbatasan kognitif, pada tipe defisit pemrosesan kognitif tampak pada emosional
i.      Menunjukan echolalia (mengulangi suatu ungkapan atau kata secara tepat) saat berbicara,
     pembalikan kata ganti pronomial, berpuisi yang tidak berujung pangkal, bentuk bahasa aneh
     lainnya berbentuk menonjol. Anak umumnya mampu untuk berbicara pada sekitar umur yang
     biasa, kehilangan kecakapan pada umur 2 tahun.
j.      Intelegensi dengan uji psikologi konvensional termasuk dalam retardasi secara fungsional.
k.     Sikap dan gerakan yang tidak biasa seperti mengepakan tangan dan mengedipkan mata, wajah
     yang menyeringai, melompat, berjalan berjalan berjingkat-jingkat.
Ciri yang khas pada anak yang austik :
a.   Defisit keteraturan verbal.
b.   Abstraksi, memori rutin dan pertukaran verbal timbal balik.
     c.    Kekurangan teori berfikir (defisit pemahaman yang dirasakan atau dipikirkan orang lain).
        Menurut Baron dan kohen 1994 ciri utama anak autisme adalah:
     a.    Interaksi sosial dan perkembangan sossial yang abnormal.
     b. Tidak terjadi perkembangan komunikasi yang normal.
     c.    Minat serta perilakunya terbatas, terpaku, diulang-ulang, tidak fleksibel dan tidak imajinatif.
        Ketiga-tiganya muncul bersama sebelum usia 3 tahun.


                F.      PENGOBATAN

               Orang tua perlu menyesuaikan diri dengan keadaan anaknya, orang tua harus
        memeberikan perawatan kepada anak temasuk perawat atau staf residen lainnya. Orang tua sadar
        adanaya scottish sosiety for autistik children dan natinal sosiety for austik children yang dapat
        membantu dan dapat memmberikan pelayanan pada anak autis. Anak autis memerlukan
        penanganan multi disiplin yaitu terapi edukasi, terapi perilaku, terapi bicara, terapi okupasi,
        sensori integasi, auditori integration training (AIT),terapi keluarga dan obat, sehingga
        memerlukan kerja sama yang baik antara orang tua , keluarga dan dokter.

                Pendekatan terapeutik dapat dilakukan untuk menangani anak austik tapi keberhasilannya
        terbatas, pada terapi perilaku dengan pemanfaatan keadaan yang terjadi dapat meningkatkan
        kemahiran berbicara. Perilaku destruktif dan agresif dapat diubah dengan menagement perilaku.
                Latihan dan pendidikan dengan menggunakan pendidikan (operant konditioning yaitu
        dukungan positif (hadiah) dan hukuman (dukungan negatif). Merupakan metode untuk
        mengatasi cacat, mengembangkan ketrampilan sosial dan ketrampilan praktis. Kesabaran
        diperlukan karena kemajuan pada anak autis lambat.
                Neuroleptik dapat digunakan untuk menangani perilaku mencelakkan diri sendiri yang
        mengarah pada agresif, stereotipik dan menarik diri dari pergaulan sosial.
                Antagonis opiat dapat mengatasi perilaku, penarikan diri dan stereotipik, selain itu terapi
        kemampuan bicara dan model penanganan harian dengan menggunakan permainan latihan antar
        perorangan terstruktur dapt digunakan.
                Masalah perilaku yang biasa seperti bising, gelisah atau melukai diri sendiri dapat diatasi
        dengan obat klorpromasin atau tioridasin.
                Keadaan tidak dapat tidur dapat memberikan responsedatif seperti kloralhidrat, konvulsi
        dikendalikan dengan obat anti konvulsan. Hiperkinesis yang jika menetap dan berat dapat
        ditanggulangi dengan diit bebas aditif atau pengawet.
Dapat disimpulkan bahwa terapi pada autisme dengan mendeteksi dini dan tepat waktu
     serta program terapi yang menyeluruh dan terpadu.
         Penatalaksanaan anak pada autisme bertujuan untuk:
a.     Mengurangi masalah perilaku.
b.     Meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangan terutama bahasa.
c.     Anak bisa mandiri.
d.     Anak bisa bersosialisasi.
             G.     PROGNOSIS
             Anak terutama yang mengalami bicara, dapat tumbuh pada kehidupan marjinal, dapat
     berdiri sendiri, sekalipun terisolasi, hidup dalam masyarakat, namun pada beberapa anak
     penempatan lama pada institusi mrp hasil akhir. Prognosis yang lebih baik adalah tingakt
     intelegensi lebih tinggi, kemampuan berbicara fungsional, kurangnya gejala dan perilaku aneh.
     Gejala akan berubah dengan pertumbuhan menjadi tua. kejang-kejang dan kecelakaan diri sendiri
     semakin terlihat pada perkembangan usia.
DAFTAR PUSTAKA


Sacharin, r.m, 1996, Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta

Behrman, Kliegman, Arvin, 1999, Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15, Alih Bahasa Prof. DR.
Dr. A. Samik Wahab, Sp. A (K), EGC, Jakarta

___,1995, Kesehatan Anak Pedoman Bagi orang Tua, Arcan, Jakarta

www.http:// e-smartschool.com/out/001/out001.004.asp

www.http:// enshol.muliply.com/journal/item16

www.http:// tk.unpad. ac. id/ jsp/berita_detail.jsp

www.http:// tabloid. Nikita.com/article.php3

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususWahyuindratmoko
 
Apa itu autisme administrasi.net
Apa itu autisme    administrasi.netApa itu autisme    administrasi.net
Apa itu autisme administrasi.netYou Wahyou
 
Bahasa kanakkanak-autisme
Bahasa kanakkanak-autismeBahasa kanakkanak-autisme
Bahasa kanakkanak-autismepearlisland
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaagung faisal
 
Asuhan keperawatan gangguan jiwa remaja
Asuhan keperawatan gangguan jiwa remajaAsuhan keperawatan gangguan jiwa remaja
Asuhan keperawatan gangguan jiwa remajaAmalia Senja
 
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi NewBermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi NewMegat Panji Alam
 
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1mochamad heri
 
Gangguan perkembangan autis
Gangguan perkembangan autisGangguan perkembangan autis
Gangguan perkembangan autisSatrio Lintang
 
Autisme
AutismeAutisme
AutismeAzhary
 
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikanak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikEkta Lifiana
 

La actualidad más candente (20)

Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan Khusus
 
Adhd
AdhdAdhd
Adhd
 
Apa itu autisme administrasi.net
Apa itu autisme    administrasi.netApa itu autisme    administrasi.net
Apa itu autisme administrasi.net
 
Bahasa kanakkanak-autisme
Bahasa kanakkanak-autismeBahasa kanakkanak-autisme
Bahasa kanakkanak-autisme
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
 
Asuhan keperawatan gangguan jiwa remaja
Asuhan keperawatan gangguan jiwa remajaAsuhan keperawatan gangguan jiwa remaja
Asuhan keperawatan gangguan jiwa remaja
 
Makalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasnaMakalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasna
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi NewBermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
 
Mengenal Autisme
Mengenal AutismeMengenal Autisme
Mengenal Autisme
 
Autisme power point
Autisme power pointAutisme power point
Autisme power point
 
Orped anak autis
Orped anak autisOrped anak autis
Orped anak autis
 
ANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASAANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASA
 
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
 
Pemahaman Autisme
Pemahaman AutismePemahaman Autisme
Pemahaman Autisme
 
Leaflet anak autisme
Leaflet anak autismeLeaflet anak autisme
Leaflet anak autisme
 
Gangguan perkembangan autis
Gangguan perkembangan autisGangguan perkembangan autis
Gangguan perkembangan autis
 
Masalah pembelajaran
Masalah pembelajaranMasalah pembelajaran
Masalah pembelajaran
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
 
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikanak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
 

Destacado

Detection of swine hepatitis e virus in the
Detection of swine hepatitis e virus in theDetection of swine hepatitis e virus in the
Detection of swine hepatitis e virus in thekpiller
 
Michael J Baugh Linked In Resume
Michael J Baugh Linked In ResumeMichael J Baugh Linked In Resume
Michael J Baugh Linked In ResumeMJBaugh
 
Tbadv492actual good version
Tbadv492actual good versionTbadv492actual good version
Tbadv492actual good versionZach Chmill
 
70:20:10 - Journey to Informal and Social Learning for Enterprise
70:20:10 - Journey to Informal and Social Learning for Enterprise70:20:10 - Journey to Informal and Social Learning for Enterprise
70:20:10 - Journey to Informal and Social Learning for EnterpriseDaniel Rongo
 
Monitore sua infraestrutura com o Elasticsearch
Monitore sua infraestrutura com o ElasticsearchMonitore sua infraestrutura com o Elasticsearch
Monitore sua infraestrutura com o ElasticsearchMarcus Vinicius Leandro
 
Contest marketing editoriale
Contest marketing editorialeContest marketing editoriale
Contest marketing editorialeTownet
 
Подарим детям сказку
Подарим детям сказкуПодарим детям сказку
Подарим детям сказкуNikita Kudelin
 
Calendario 2012 Land of Immortals
Calendario 2012 Land of ImmortalsCalendario 2012 Land of Immortals
Calendario 2012 Land of ImmortalsNingyou Tsukai
 
¨قوة التفكير
¨قوة التفكير¨قوة التفكير
¨قوة التفكيرMohamed Yaser
 
Short-a Words
Short-a WordsShort-a Words
Short-a WordsClaire B
 
Land of Immortals - Fanzine n.0
Land of Immortals - Fanzine n.0Land of Immortals - Fanzine n.0
Land of Immortals - Fanzine n.0Ningyou Tsukai
 

Destacado (20)

Detection of swine hepatitis e virus in the
Detection of swine hepatitis e virus in theDetection of swine hepatitis e virus in the
Detection of swine hepatitis e virus in the
 
Zh tw
Zh twZh tw
Zh tw
 
Itec410 lec2
Itec410 lec2Itec410 lec2
Itec410 lec2
 
2 (1)
2 (1)2 (1)
2 (1)
 
Michael J Baugh Linked In Resume
Michael J Baugh Linked In ResumeMichael J Baugh Linked In Resume
Michael J Baugh Linked In Resume
 
Tbadv492actual good version
Tbadv492actual good versionTbadv492actual good version
Tbadv492actual good version
 
70:20:10 - Journey to Informal and Social Learning for Enterprise
70:20:10 - Journey to Informal and Social Learning for Enterprise70:20:10 - Journey to Informal and Social Learning for Enterprise
70:20:10 - Journey to Informal and Social Learning for Enterprise
 
Monitore sua infraestrutura com o Elasticsearch
Monitore sua infraestrutura com o ElasticsearchMonitore sua infraestrutura com o Elasticsearch
Monitore sua infraestrutura com o Elasticsearch
 
Contest marketing editoriale
Contest marketing editorialeContest marketing editoriale
Contest marketing editoriale
 
Harbor UCLA Neuro-Radiology -- Case 3
Harbor UCLA Neuro-Radiology -- Case 3Harbor UCLA Neuro-Radiology -- Case 3
Harbor UCLA Neuro-Radiology -- Case 3
 
Harbor UCLA Neuro-Radiology Case 6
Harbor UCLA Neuro-Radiology Case 6Harbor UCLA Neuro-Radiology Case 6
Harbor UCLA Neuro-Radiology Case 6
 
Top af is
Top af isTop af is
Top af is
 
Подарим детям сказку
Подарим детям сказкуПодарим детям сказку
Подарим детям сказку
 
Kt24
Kt24Kt24
Kt24
 
Tutorial
TutorialTutorial
Tutorial
 
Calendario 2012 Land of Immortals
Calendario 2012 Land of ImmortalsCalendario 2012 Land of Immortals
Calendario 2012 Land of Immortals
 
¨قوة التفكير
¨قوة التفكير¨قوة التفكير
¨قوة التفكير
 
Russian Neurosurgical Journal; Vol 5, No 3
Russian Neurosurgical Journal; Vol 5, No 3Russian Neurosurgical Journal; Vol 5, No 3
Russian Neurosurgical Journal; Vol 5, No 3
 
Short-a Words
Short-a WordsShort-a Words
Short-a Words
 
Land of Immortals - Fanzine n.0
Land of Immortals - Fanzine n.0Land of Immortals - Fanzine n.0
Land of Immortals - Fanzine n.0
 

Similar a Autisme (20)

BAHASA KANAK-KANAK AUTISME
BAHASA KANAK-KANAK AUTISMEBAHASA KANAK-KANAK AUTISME
BAHASA KANAK-KANAK AUTISME
 
Makalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasnaMakalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasna
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
 
Makalah permasalahan anak pgaud
Makalah permasalahan anak pgaudMakalah permasalahan anak pgaud
Makalah permasalahan anak pgaud
 
Autis
AutisAutis
Autis
 
Autis
AutisAutis
Autis
 
Orped anak autis
Orped anak autisOrped anak autis
Orped anak autis
 
Askep tuna rungu
Askep tuna runguAskep tuna rungu
Askep tuna rungu
 
Artikel autisme arif
Artikel autisme arifArtikel autisme arif
Artikel autisme arif
 
Hbsl1103 780601025431001
Hbsl1103 780601025431001Hbsl1103 780601025431001
Hbsl1103 780601025431001
 
Hbsl1103 780601025431001 (1)
Hbsl1103 780601025431001 (1)Hbsl1103 780601025431001 (1)
Hbsl1103 780601025431001 (1)
 
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
 
Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriati
 
Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriati
 
Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriati
 
Makalah permasalahan anak suwarna
Makalah permasalahan anak suwarnaMakalah permasalahan anak suwarna
Makalah permasalahan anak suwarna
 
Siswa swn
Siswa swnSiswa swn
Siswa swn
 
Autisme.ppt
Autisme.pptAutisme.ppt
Autisme.ppt
 
Pp autis
Pp autisPp autis
Pp autis
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
 

Autisme

  • 1. Makalah Perkembangan Peserta Didik AUTISME D I S U S U N Oleh Kimia Dik A 2010 Kelompok I : Feni Oktaria Saragih Herry Purwanto Panjaitan Ing Mayfa Situmorang Rifzal Adiansyah Nasution Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah- Nya, kami dapat menyusun makalah yang bertemakan Autisme dengan baik. Dalam menyelesaikan makalah ini, tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada : 1. Bapak Rahim Sitompul, selaku Dosen matakuliah Perkembangan peserta didik 2. Rekan-rekan yang telah membantu, memberikan motivasi dan dukunganya. 3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Medan, 8 Oktober 2012 Penyusun Kelompok VIII (Delapan)
  • 3. BAB I PENDAHULUAN Anak dengan autisme tidak mampu berkomunikasi dengan keluarganya atau dunia luar, walupun ia memilki kecerdasan rata-rata. Ia tidak mengetahui orang tua atau orang lain yang dekat dengannya dan tidak berkomunikasi dengan kata-kata, isyarat / ekspresi wajah. Ia mungkin hening, diam dan menarik diri atau mengambil sikap tubuh aneh atau berkomat-kamit tanpa arti. Kadang-kadang ia juga bisa beringas tanpa diramalkan sebelumnya. Ia akan mengalami kesulitan dalm pemberian makan danlatihan buang air. Autisme bisa ada sejak lahir atua dapat berkembang pada beberapa tahun pertama kehidupan si anak. Ini menyerang satu dari tigaribu anak, dan anak laki-laki 5 kali lebih banyak mengalami autisme dibandingkan anak perempuan. Kelainan ini semakin bertambah setiap tahunnya. Pada tahun 1966, diketahui 4-5 dari 10.000 anak menderita autisme yang meningkat menjadi 10-15 pada tahun 1966. Pada tahun 2002 diketahui bahwa sekitar 60 dari 10.000 anak menderita uatisme. Penderita autisme pada anak sebagian besar adalah laki-laki, dengna perbandingan3-4 kali lebih banyak dari pada anak wanita. Ras dan etnic dan tingkat sosek tidak berpengaruh terhadap insiden autisme. Jika autisme didiagnosis, memerlukan nasehat spesialis di dalam perawatan anak. Mungkin dianjurkan melibatkan diri sebanyak mungkin dengan kegiatan anak, sehingga terpaks aberinteraksi dengan anda. Banyak dokterpercaya bahwa kontak fisik, dengna memegang dan menyentuh anak akan membantunya lebih responsif atau tanggap. Lebih banyak perhatian, kasih sayang dan perangsangna yang dapat diberikan kepadanya, makin baik kemajuan yang mungkin terjadi. Sebagian anak sembuh dai autisme dan dapat menempuh kehidupan normal, yang lain memerlukan perawatan khusus seumur hidup.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN Autisme masa kanak-kanak dini adalah penarikan diri dan kehilangan kontak dengan realitas atau orang lain. Pada bayi tidak terlihat tanda dan gejala. (Sacharin, R, M, 1996 : 305) Autisme Infantil adalah Gangguan kualitatif pada komunikasi verbal dan non verbal, aktifitas imajinatif dan interaksi sosial timbal balik yang terjadi sebelum usia 30 bulan.(Behrman, 1999: 120) Autisme menurut Rutter 1970 adalah Gangguan yang melibatkan kegagalan untuk mengembangkan hubungan antar pribadi (umur 30 bulan), hambatan dalam pembicaraan, perkembangan bahasa, fenomena ritualistik dan konvulsif.(Sacharin, R, M, 1996: 305) Autisme pada anak merupakan gangguan perkembangan pervasif (DSM IV, sadock dan sadock 2000) Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa autisme adalah gangguan perkembangan pervasif, atau kualitatif pada komunikasi verbal dan non verbal, aktivitas imajinatif dan interaksi sosial timbal balik berupa kegagalan mengembangkan hubungan antar pribadi (umur 30 bulan),hambatan dalam pembicaraan, perkembangan bahasa, fenomena ritualistik dan konvulsif serta penarikan diri dan kehilangan kontak dengan realitas. B. EPIDEMIOLOGI Prevalensi 3-4 per 1000 anak. Perbandingan laki-laki dari wanita 3-4:1. Penyakit sistemik, infeksi dan neurologi (kejang) dapat menunjukan gejala seperti austik. C. ETIOLOGI Penyebab Autisme diantaranya a. Genetik (80% untuk kembar monozigot dan 20% untuk kembar dizigot) terutama pada keluarga anak austik (abnormalitas kognitif dan kemampuan bicara). b. Kelainan kromosim (sindrom x yang mudah pecah atau fragil). c. Neurokimia (katekolamin, serotonin, dopamin belum pasti). d. Cidera otak, kerentanan utama, aphasia, defisit pengaktif retikulum, keadaan tidak menguntungkan antara faktor psikogenik dan perkembangan syaraf, perubahan struktur serebellum, lesi hipokompus otak depan. e. Penyakit otak organik dengan adanya gangguan komunikasi dan gangguan sensori serta kejang epilepsi f. Lingkungan terutama sikap orang tua, dan kepribadian anak
  • 5. Gambaran Autisme pada masa perkembangan anak dipengaruhi oleh Pada masa bayi terdapat kegagalan mengemong atau menghibur anak, anak tidak berespon saat diangkat dan tampak lemah. Tidak adanya kontak mata, memberikan kesan jauh atau tidak mengenal. Bayi yang lebih tua memperlihatkan rasa ingin tahu atau minat pada lingkungan, bermainan cenderung tanpa imajinasi dan komunikasi pra verbal kemungkinan terganggu dan tampak berteriak-teriak. Pada masa anak-anak dan remaja, anak yang autis memperlihatkan respon yang abnormal terhadap suara anak takut pada suara tertentu, dan tercengggang pada suara lainnya. Bicara dapat terganggu dan dapat mengalami kebisuan. Mereka yang mampu berbicara memperlihatkan kelainan ekolialia dan konstruksi telegramatik. Dengan bertumbuhnya anak pada waktu berbicara cenderung menonjolkan diri dengan kelainan intonasi dan penentuan waktu. Ditemukan kelainan persepsi visual dan fokus konsentrasi pada bagian prifer (rincian suatu lukisan secara sebagian bukan menyeluruh). Tertarik tekstur dan dapat menggunakan secara luas panca indera penciuman, kecap dan raba ketika mengeksplorais lingkungannya. Pada usia dini mempunyai pergerakan khusus yang dapt menyita perhatiannya (berlonjak, memutar, tepuk tangan, menggerakan jari tangan). Kegiatan ini ritual dan menetap pada keaadan yang menyenangkan atau stres. Kelainann lain adalh destruktif , marah berlebihan dan akurangnya istirahat. Pada masa remaja perilaku tidak sesuai dan tanpa inhibisi, anak austik dapat menyelidiki kontak seksual pada orang asing. D. CARA MENGETAHUI AUTISME PADA ANAK Anak mengalami autisme dapat dilihat dengan: a. Orang tua harus mengetahui tahap-tahap perkembangan normal. b. Orang tua harus mengetahui tanda-tanda autisme pada anak. c. Observasi orang tua, pengasuh, guru tentang perilaku anak dirumah, diteka, saat bermain, pada saat berinteraksi sosial dalam kondisi normal. Tanda autis berbeda pada setiap interval umumnya. a. Pada usia 6 bulan sampai 2 tahun anak tidak mau dipeluk atau menjadi tegang bila diangkat ,cuek menghadapi orangtuanya, tidak bersemangat dalam permainan sederhana (ciluk baa atau kiss bye), anak tidak berupaya menggunakan kat-kata. Orang tua perlu waspada bila anak tidak tertarik pada boneka atau binatan gmainan untuk bayi, menolak makanan keras atau tidak mau mengunyah, apabila anak terlihat tertarik pada kedua tangannya sendiri. b. Pada usia 2-3 tahun dengan gejal suka mencium atau menjilati benda-benda, disertai kontak mata yang terbatas, menganggap orang lain sebagai benda atau alat, menolak untuk dipeluk, menjadi tegang atau sebaliknya tubuh menjadi lemas, serta relatif cuek menghadapi kedua orang tuanya.
  • 6. c. Pada usia 4-5 tahun ditandai dengan keluhan orang tua bahwa anak merasa sangat terganggu bila terjadi rutin pada kegiatan sehari-hari. Bila anak akhirnya mau berbicara, tidak jarang bersifat ecolalia (mengulang-ulang apa yang diucapkan orang lain segera atau setelah beberapa lama), dan anak tidak jarang menunjukkan nada suara yang aneh, (biasanya bernada tinggi dan monoton), kontak mata terbatas (walaupun dapat diperbaiki), tantrum dan agresi berkelanjutan tetapi bisa juga berkurang, melukai dan merangsang diri sendiri. E. MANIFESTASI KLINIS Manifestasi klinis yang ditemuai pada penderita Autisme : a. Penarikan diri, Kemampuan komunukasi verbal (berbicara) dan non verbal yang tidak atau kurang berkembang mereka tidak tuli karena dapat menirukan lagu-lagu dan istilah yang didengarnya, serta kurangnya sosialisasi mempersulit estimasi potensi intelektual kelainan pola bicara, gangguan kemampuan mempertahankan percakapan, permainan sosial abnormal, tidak adanya empati dan ketidakmampuan berteman. Dalam tes non verbal yang memiliki kemampuan bicara cukup bagus namun masih dipengaruhi, dapat memperagakan kapasitas intelektual yang memadai. Anak austik mungkin terisolasi, berbakat luar biasa, analog dengan bakat orang dewasa terpelajar yang idiot dan menghabiskan waktu untuk bermain sendiri. b. Gerakan tubuh stereotipik, kebutuhan kesamaan yang mencolok, minat yang sempit, keasyikan dengan bagian-bagian tubuh. c. Anak biasa duduk pada waktu lama sibuk pada tangannya, menatap pada objek. Kesibukannya dengan objek berlanjut dan mencolok saat dewasa dimana anak tercenggang dengan objek mekanik. d. Perilaku ritualistik dan konvulsif tercermin pada kebutuhan anak untuk memelihara lingkungan yang tetap (tidak menyukai perubahan), anak menjadi terikat dan tidak bisa dipisahkan dari suatu objek, dan dapat diramalkan . e. Ledakan marah menyertai gangguan secara rutin. f. Kontak mata minimal atau tidak ada. g. Pengamatan visual terhadap gerakan jari dan tangan, pengunyahan benda, dan menggosok permukaan menunjukkan penguatan kesadaran dan sensitivitas terhadap rangsangan, sedangkan hilangnya respon terhadap nyeri dan kurangnya respon terkejut terhadap suara keras yang mendadak menunjukan menurunnya sensitivitas pada rangsangan lain. h. Keterbatasan kognitif, pada tipe defisit pemrosesan kognitif tampak pada emosional i. Menunjukan echolalia (mengulangi suatu ungkapan atau kata secara tepat) saat berbicara, pembalikan kata ganti pronomial, berpuisi yang tidak berujung pangkal, bentuk bahasa aneh lainnya berbentuk menonjol. Anak umumnya mampu untuk berbicara pada sekitar umur yang biasa, kehilangan kecakapan pada umur 2 tahun. j. Intelegensi dengan uji psikologi konvensional termasuk dalam retardasi secara fungsional. k. Sikap dan gerakan yang tidak biasa seperti mengepakan tangan dan mengedipkan mata, wajah yang menyeringai, melompat, berjalan berjalan berjingkat-jingkat.
  • 7. Ciri yang khas pada anak yang austik : a. Defisit keteraturan verbal. b. Abstraksi, memori rutin dan pertukaran verbal timbal balik. c. Kekurangan teori berfikir (defisit pemahaman yang dirasakan atau dipikirkan orang lain). Menurut Baron dan kohen 1994 ciri utama anak autisme adalah: a. Interaksi sosial dan perkembangan sossial yang abnormal. b. Tidak terjadi perkembangan komunikasi yang normal. c. Minat serta perilakunya terbatas, terpaku, diulang-ulang, tidak fleksibel dan tidak imajinatif. Ketiga-tiganya muncul bersama sebelum usia 3 tahun. F. PENGOBATAN Orang tua perlu menyesuaikan diri dengan keadaan anaknya, orang tua harus memeberikan perawatan kepada anak temasuk perawat atau staf residen lainnya. Orang tua sadar adanaya scottish sosiety for autistik children dan natinal sosiety for austik children yang dapat membantu dan dapat memmberikan pelayanan pada anak autis. Anak autis memerlukan penanganan multi disiplin yaitu terapi edukasi, terapi perilaku, terapi bicara, terapi okupasi, sensori integasi, auditori integration training (AIT),terapi keluarga dan obat, sehingga memerlukan kerja sama yang baik antara orang tua , keluarga dan dokter. Pendekatan terapeutik dapat dilakukan untuk menangani anak austik tapi keberhasilannya terbatas, pada terapi perilaku dengan pemanfaatan keadaan yang terjadi dapat meningkatkan kemahiran berbicara. Perilaku destruktif dan agresif dapat diubah dengan menagement perilaku. Latihan dan pendidikan dengan menggunakan pendidikan (operant konditioning yaitu dukungan positif (hadiah) dan hukuman (dukungan negatif). Merupakan metode untuk mengatasi cacat, mengembangkan ketrampilan sosial dan ketrampilan praktis. Kesabaran diperlukan karena kemajuan pada anak autis lambat. Neuroleptik dapat digunakan untuk menangani perilaku mencelakkan diri sendiri yang mengarah pada agresif, stereotipik dan menarik diri dari pergaulan sosial. Antagonis opiat dapat mengatasi perilaku, penarikan diri dan stereotipik, selain itu terapi kemampuan bicara dan model penanganan harian dengan menggunakan permainan latihan antar perorangan terstruktur dapt digunakan. Masalah perilaku yang biasa seperti bising, gelisah atau melukai diri sendiri dapat diatasi dengan obat klorpromasin atau tioridasin. Keadaan tidak dapat tidur dapat memberikan responsedatif seperti kloralhidrat, konvulsi dikendalikan dengan obat anti konvulsan. Hiperkinesis yang jika menetap dan berat dapat ditanggulangi dengan diit bebas aditif atau pengawet.
  • 8. Dapat disimpulkan bahwa terapi pada autisme dengan mendeteksi dini dan tepat waktu serta program terapi yang menyeluruh dan terpadu. Penatalaksanaan anak pada autisme bertujuan untuk: a. Mengurangi masalah perilaku. b. Meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangan terutama bahasa. c. Anak bisa mandiri. d. Anak bisa bersosialisasi. G. PROGNOSIS Anak terutama yang mengalami bicara, dapat tumbuh pada kehidupan marjinal, dapat berdiri sendiri, sekalipun terisolasi, hidup dalam masyarakat, namun pada beberapa anak penempatan lama pada institusi mrp hasil akhir. Prognosis yang lebih baik adalah tingakt intelegensi lebih tinggi, kemampuan berbicara fungsional, kurangnya gejala dan perilaku aneh. Gejala akan berubah dengan pertumbuhan menjadi tua. kejang-kejang dan kecelakaan diri sendiri semakin terlihat pada perkembangan usia.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Sacharin, r.m, 1996, Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta Behrman, Kliegman, Arvin, 1999, Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15, Alih Bahasa Prof. DR. Dr. A. Samik Wahab, Sp. A (K), EGC, Jakarta ___,1995, Kesehatan Anak Pedoman Bagi orang Tua, Arcan, Jakarta www.http:// e-smartschool.com/out/001/out001.004.asp www.http:// enshol.muliply.com/journal/item16 www.http:// tk.unpad. ac. id/ jsp/berita_detail.jsp www.http:// tabloid. Nikita.com/article.php3