SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MUH.ZULKIFLI (A11109275)
MUH.ARZAD AMIR (A11109252)
MUH.NASRUN SAFITRA (A11109266)
MUHAMMAD ABDUH (A11109313)
AKHMAD FADEL (A11109300)
Kemiskinan merupakan suatu fenomena yang selalu diusahakan
untuk diminimalisasi atau bahkan bila memungkinkan dihilangkan. Namun
dalam kenyataan, kemiskinan masih selalu melekat dalam setiap sendi
kehidupan manusia, tidak terkecuali di Indonesia sehingga membutuhkan
suatu upaya penanggulangan kemiskinan yang komprehensif, integral dan
berkelanjutan.
Ekonomi kerakyatan beberapa waktu terakhir menjadi istilah baru
yang banyak didiskusikan dalam berbagai forum dan dianggap oleh banyak
pihak sebagai sebuah strategi dalam rangka penanggulangan kemiskinan.
Bukan tanpa alasan apabila ekonomi kerakyatan seolah-olah menjadi
trendsetter baru dalam wacana pembangunan. ”Ambruknya” ekonomi
Indonesia yang selama beberapa dasawarsa selalu dibanggakan, memaksa
berbagai pihak meneliti kembali struktur perekonomian Indonesia. Berbagai
kajian yang dilakukan berhasil menemukan satu faktor kunci yang
menyebabkan keambrukan ekonomi Indonesia yaitu ketergantungan
ekonomi Indonesia pada sekelompok kecil usaha dan konglomerat yang
ternyata tidak memiliki struktur internal yang sehat. Ketergantungan
tersebut merupakan konsekuensi logis dari kebijakan ekonomi neoliberal
yang mengedepankan pertumbuhan dengan asumsi apabila pertumbuhan
tinggi dengan sendirinya akan membuka banyak lapangan kerja, dan karena
banyak lapangan kerja maka kemiskinan akan berkurang. Kebijakan ekonomi
tersebut ternyata menghasilkan struktur ekonomi yang tidak seimbang.
Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis
pada kekuatan ekonomi rakyat.Dimana ekonomi rakyat sendiri
adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan
oleh rakyat kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya
mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan
dan dikuasainya, yang selanjutnya disebut sebagai Usaha Kecil
dan Menegah (UKM) terutama meliputi sektor
pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan
terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan
keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan
masyarakat lainnya.
Secara ringkas Konvensi ILO169 tahun 1989 memberi definisi ekonomi
kerakyatan adalah ekonomi tradisional yang menjadi basis kehidupan
masyarakat local dalam mempertahan kehidupannnya. Ekonomi kerakyatan ini
dikembangkan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat local
dalam mengelola lingkungan dan tanah
mereka secara turun temurun. Aktivitas ekonomi kerakyatan ini terkait dengan
ekonomi sub sisten antara lain pertanian tradisional seperti perburuan,
perkebunan, mencari ikan, dan lainnnya kegiatan disekitar lingkungan alamnya
serta kerajinan tangan dan industri rumahan. Kesemua kegiatan ekonomi
tersebut dilakukan dengan pasar tradisional dan berbasis masyarakat, artinya
hanya ditujukan untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan hidup
masyarakatnya sendiri. Kegiatan ekonomi dikembangkan untuk membantu
dirinya sendiri dan masyarakatnya, sehingga tidak mengekploitasi sumber daya
alam yang ada.
Gagasan ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya alternatif
dari para ahli ekonomi Indonesia untuk menjawab kegagalan yang dialami oleh
negara negara berkembang termasuk Indonesia dalam menerapkan teori
pertumbuhan. Penerapan teori pertumbuhan yang telah membawa kesuksesan
di negara negara kawasan Eropa ternyata telah menimbulkan kenyataan lain di
sejumlah bangsa yang berbedaPertumbuhan ekonomi tetap merupakan
pertimbangan prioritas, tetapi pelaksanaannya harus serasi dengan
pembangunan nasional yang berintikan pada manusia pelakunya.
Ekonomi kerakyatan memiliki 3 (tiga) karakteristik, sebagai berikut.
 To elevate property, meningkatkan kemampuan rakyat dari lower class menjadi middle
class, misalnya dalam jangka waktu 10-15tahun.
 Setiap pembangunan adalah peningkatan produktivitas maka ekonomi kerakyatan
diharapkan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat marginal.
 Ekonomi kerakyatan memberikan nonphysical gain, contohnya keterampilan,
manajemen, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta semua aset sumber daya manusia.
Tiga prinsip dasar ekonomi kerakyatan adalah sebagai berikut:
 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
 Bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Oleh karena itulah, dapat disimpulkan bahwa substansi dari ekonomi
kerakyatan mencakup tiga hal sebagai berikut :
 Pertama, Adanya partisipasi penuh seluruh anggota masyarakat dalam proses
pembentukan produksi nasional. Partisipasi penuh seluruh masyarakat dalam proses
pembentukan produksi nasional ini sangat penting artinya bagi ekonomi kerakyatan.
Dengan cara demikian seluruh masyarakat mendapat bagian dari hasil produksi nasional
itu. Sebab itu, sebagaimana ditegaskan oleh pasal 27 UUD 1945, “Tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”
 Kedua, Adanya partisipasi penuh anggota masyarakat dalam turut menikmati hasil
produksi nasional. Artinya, dalam rangka ekonomi kerakyatan, tidak boleh ada satu
orang pun yang tidak ikut menikmati hasil produksi nasional, termasuk fakir miskin dan
anak terlantar. Hal itu dipertegas oleh Pasal 34 UUD 1945 yang mengatakan, “Fakir
miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.”
 Ketiga, Pembentukan produksi dan pembagian hasil produksi nasional harus berada di
bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Artinya, dalam sistem ekonomi
kerakyatan, kedaulatan ekonomi harus berada di tangan rakyat. Bukan di tangan para
pemilik modal sebagaimana dalam sistem ekonomi pasar neoliberal. Walaupun misalnya
kegiatan pembentukan produksi nasional dilakukan oleh para pemodal asing, kegiatan-
kegiatan itu harus tetap berada di bawah pengawasan dan pengendalian masyarakat.
Ekonomi kerakyatan sangat berbeda dari neoliberalisme.
Neoliberalisme, sebagaimana dikemas oleh ordoliberalisme, adalah
sebuah sistem perekonomian yang dibangun di atas tiga prinsip
sebagai berikut:
 Tujuan utama ekonomi neoliberal adalah pengembangan kebebasan
individu untuk bersaing secara bebas-sempurna di pasar.
 Kepemilikan pribadi terhadap faktor-faktor produksi diakui.
 Pembentukan harga pasar bukanlah sesuatu yang alami, melainkan
hasil dari penertiban pasar yang dilakukan oleh negara melalui
penerbitan undang-undang.
Berdasarkan ketiga prinsip tersebut maka peranan
negara dalam neoliberalisme dibatasi hanya sebagai
pengatur dan penjaga bekerjanya mekanisme pasar.
Dalam perkembangannya, sebagaimana dikemas dalam
paket Konsensus Washington, peran negara dalam
neoliberalisme ditekankan untuk melakukan empat hal
sebagai berikut.
 Pelaksanaan kebijakan anggaran ketat, termasuk
penghapusan subsidi.
 Liberalisasi sektor keuangan.
 Liberalisasi perdagangan.
 Pelaksanaan privatisasi BUMN.
Selain itu terdapat pula persamaan dan perbedaan antara
Ekonomi Keynesian dan Ekonomi Kerakyatan. Persamaannya
adalah keduanya bertujuan menciptakan lapangan kerja
baru, melalui peningkatan pendapatan, menciptakan daya beli, dan
permintaan efektif (effective demand). Keduanya adalah juga
skema ekonomi "Dorongan Besar" (Big Push) seperti dipikirkan
oleh Hirshman.
Sedangkan Perbedaannya, dalam Keynesian seperti
dilaksanakan pada program New Deal AS dan pemulihan ekonomi
Eropa Barat pasca-Perang Dunia II, lapangan kerja diwujudkan
melalui pembentukan unit ekonomi skala besar yang didukung
teknologi tinggi. Sebaliknya, dalam Ekonomi Kerakyatan kegiatan
ekonomi digerakkan oleh usaha-usaha skala kecil dengan
dukungan teknologi madya melalui industrialisasi pedesaan yang
mencakup juga mekanisasi pertanian. Perbedaan lain adalah bahwa
fokus Ekonomi Keynesian adalah penciptaan lapangan kerja dan
permintaan efektif untuk menggerakkan industri yang telah
mencapai kelebihan produksi, sedangkan Ekonomi Kerakyatan
lebih bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pokok rakyat (basic
needs) yang berorientasi pada pasar domestik.
Ekonomi Kerakyatan
1. Menyusun perekonomian sebagai usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan, mengembangkan koperasi (Pasal 33 ayat 1).
2. Menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak; mengembangkan BUMN (Pasal 33 ayat 2).
3. Menguasai dan memastikan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan yang
terkandung di dalamnya bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Pasal 33 ayat 3).
4. Mengelola anggaran negara untuk kesejahteraan rakyat; memberlakukan pajak progresif
dan memberikan subsidi.
5. Menjaga stabilitas moneter.
6. Memastikan setiap warga negara memperoleh haknya untuk mendapatkan pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (Pasal 27 ayat 2).
7. Memelihara fakir miskin dan anak terlantar (Pasal 34).
Negara Kesejahteraan
1. Mengintervensi pasar untuk menciptanya kondisi
kesempatan kerja penuh.
2. Menyelenggarakan BUMN pada cabang-cabang
produksi yang tidak dapat diselenggarakan oleh
perusahaan swasta.
3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan
ekonomi dengan pemerataan pembangunan.
4. Mengelola anggaran negara untuk kesejahteraan
rakyat; memberlakukan pajak progresif dan
memberikan subsidi.
5. Menjaga stabilitas moneter.
6. Memastikan setiap warga negara memperoleh
haknya untuk mendapatkan pekerjaan dan
penghidupan yang layak.
7. Memelihara fakir miskin dan anak terlantar.
Ekonomi Neoliberal
1. Mengatur dan menjaga bekerjanya mekanisme
pasar, mencegah monopoli.
2. Mengembangkan sektor swasta dan melakukan
privatisasi BUMN.
3. Memacu laju pertumbuhan ekonomi, termasuk
dengan menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi masuknya investasi asing.
4. Melaksanakan kebijakan anggaran ketat,
termasuk menghapuskan subsidi.
5. Menjaga stabilitas moneter.
6. Melindungi pekerja perempuan, pekerja anak,
dan bila perlu menetapkan upah minimum.
7. -
 Membangun Indonesia yang berdikiari secara ekonomi, berdaulat secara politik, dan
berkepribadian yang berkebudayaan
 Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan
 Mendorong pemerataan pendapatan rakyat
 Meningkatkan efisiensi perekonomian secara nasional
LIMA HAL POKOK YANG HARUS SEGERA DIPERJUANGKAN AGAR SISTEM EKONOMI
KERAKYATAN TIDAK HANYA MENJADI WACANA SAJA
 Peningkatan disiplin pengeluaran anggaran dengan tujuan utama memerangi praktek
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam segala bentuknya
 Penghapusan monopoli melalui penyelenggaraan mekanisme persaingan yang
berkeadilan (fair competition)
 Peningkatan alokasi sumber-sumber penerimaan negara kepada pemerintah daerah
 Penguasaan dan redistribusi pemilikan lahan pertanian kepada petani penggarap
 Pembaharuan UU Koperasi dan pendirian koperasi-koperasi “ sejati” dalam berbagai
bidan usaha dan kegiatan. Yang perlu dicermati, peningkatan kesejahteraan rakyat dalam
konteks ekonomi kerakyatan tidak didasarkan pada paradigma lokomatif, melainkan
pada paradigma fondasi.
Pertanyaannya, bagaimanakah situasi perekonomian Indonesia saat ini?
Artinya, sebagai amanat konstitusi, sejauh manakah ekonomi kerakyatan telah
dilaksanakan di Indonesia. Sebaliknya, benarkah perekonomian Indonesia
lebih didominasi oleh pelaksanaan agenda-agenda ekonomi neoliberal
sebagaimana banyak diperbincangkan belakangan ini?
Dua hal berikut perlu mendapat perhatian dalam menjawab pertanyaan
tersebut. Pertama, sebagai sebuah negara yang mengalami penjajahan selama
3,5 abad, perekonomian Indonesia tidak dapat mengingkari kenyataan
terbangunnya struktur perekonomian yang bercorak kolonial di Indonesia.
Sebab itu, ekonomi kerakyatan pertama-tama harus dipahami sebagai upaya
sistematis untuk mengoreksi struktur perekonomian yang bercorak kolonial
tersebut. Kedua, liberalisasi bukan hal baru bagi Indonesia, tetapi telah
berlangsung sejak era kolonial.
Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah Sistem Ekonomi Nasional
Indonesia yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral
Pancasila, dan menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada
ekonomi rakyat. Pemihakan dan perlindungan ditujukan pada
ekonomi rakyat yang sejak zaman penjajahan sampai 57 tahun
Indonesia merdeka selalu terpinggirkan. Syarat mutlak berjalannya
sistem ekonomi nasional yang berkeadilan sosial adalah berdaulat di
bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian di
bidang budaya.
Moral Pembangunan yang mendasari paradigma pembangunan
yang berkeadilan sosial mencakup:
 Peningkatan partisipasi dan emansipasi rakyat baik laki-laki
maupun perempuan dengan otonomi daerah yang penuh dan
bertanggung jawab;
 Penyegaran nasionalisme ekonomi melawan segala bentuk
ketidakadilan sistem dan kebijakan ekonomi;
 Pendekatan pembangunan berkelanjutan yang multidisipliner
dan multikultural.
 Pencegahan kecenderungan disintegrasi sosial;
 Penghormatan hak-hak asasi manusia (HAM) dan masyarakat;
 Pengkajian ulang pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu
ekonomi dan sosial di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
Ekonomi kerakyatan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasional
Edo Setiawan
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
yoggi123
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 

La actualidad más candente (20)

Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
 
Hukum Bisnis
Hukum BisnisHukum Bisnis
Hukum Bisnis
 
Ppt koperasi
Ppt koperasiPpt koperasi
Ppt koperasi
 
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif IslamMakalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
 
Kelompok 2 'teori keynes'(1)
Kelompok 2 'teori keynes'(1)Kelompok 2 'teori keynes'(1)
Kelompok 2 'teori keynes'(1)
 
Lembaga Keuangan Mikro Syariah
Lembaga Keuangan Mikro  SyariahLembaga Keuangan Mikro  Syariah
Lembaga Keuangan Mikro Syariah
 
Kebijakan Pemerintah Terhadap Pembangunan Koperasi dan UMKM (Presentasi)
Kebijakan Pemerintah Terhadap Pembangunan Koperasi dan UMKM (Presentasi)Kebijakan Pemerintah Terhadap Pembangunan Koperasi dan UMKM (Presentasi)
Kebijakan Pemerintah Terhadap Pembangunan Koperasi dan UMKM (Presentasi)
 
Powerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasiPowerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasi
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasional
 
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan Promosi Ekonomi AnggotaLaporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
 
MATERI EKONOMI KLS 11 TENTANG KOPERASI
MATERI EKONOMI KLS 11 TENTANG KOPERASIMATERI EKONOMI KLS 11 TENTANG KOPERASI
MATERI EKONOMI KLS 11 TENTANG KOPERASI
 
Keadilan Dalam Bisnis
Keadilan Dalam BisnisKeadilan Dalam Bisnis
Keadilan Dalam Bisnis
 
Power Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
Power Point Kerja Sama Ekonomi InternasionalPower Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
Power Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
Motif , tindakan, prinsip, dan politik ekonomi
Motif , tindakan, prinsip, dan politik ekonomiMotif , tindakan, prinsip, dan politik ekonomi
Motif , tindakan, prinsip, dan politik ekonomi
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Makalah sistem ekonomi
Makalah sistem ekonomiMakalah sistem ekonomi
Makalah sistem ekonomi
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
 

Similar a Ekonomi kerakyatan

Ekonomi kerakyatan sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
Ekonomi kerakyatan  sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4Ekonomi kerakyatan  sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
Ekonomi kerakyatan sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
aliffya_irlandha
 
Sistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem Ekonomi KerakyatanSistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem Ekonomi Kerakyatan
Firdika Arini
 
Ekonomi kerakyatan
Ekonomi kerakyatanEkonomi kerakyatan
Ekonomi kerakyatan
dinnianggra
 
BAB-II-SISTEM-PEREKONOMIAN-INDONESIA-DAN-PERTUMBUHAN-EKONOMI.pptx
BAB-II-SISTEM-PEREKONOMIAN-INDONESIA-DAN-PERTUMBUHAN-EKONOMI.pptxBAB-II-SISTEM-PEREKONOMIAN-INDONESIA-DAN-PERTUMBUHAN-EKONOMI.pptx
BAB-II-SISTEM-PEREKONOMIAN-INDONESIA-DAN-PERTUMBUHAN-EKONOMI.pptx
nurjan8
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesia
Warnet Raha
 
Sistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di Indonesia
Sistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di IndonesiaSistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di Indonesia
Sistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di Indonesia
trisafdha
 
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smkSISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
v1d4r62
 
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
mohamad amsanudin
 
Sistem ekonomi indonesia (bab 24)
Sistem ekonomi indonesia (bab 24)Sistem ekonomi indonesia (bab 24)
Sistem ekonomi indonesia (bab 24)
hidsaljamil
 

Similar a Ekonomi kerakyatan (20)

Falsafah dan ideologi ekonomi kerakyatan (nur rachmaniar)
Falsafah dan ideologi ekonomi kerakyatan (nur rachmaniar)Falsafah dan ideologi ekonomi kerakyatan (nur rachmaniar)
Falsafah dan ideologi ekonomi kerakyatan (nur rachmaniar)
 
Ekonomi kerakyatan sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
Ekonomi kerakyatan  sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4Ekonomi kerakyatan  sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
Ekonomi kerakyatan sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
 
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptx
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptxPRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptx
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptx
 
Ekonomi kerakyatan
Ekonomi kerakyatanEkonomi kerakyatan
Ekonomi kerakyatan
 
Sistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem Ekonomi KerakyatanSistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem Ekonomi Kerakyatan
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesia
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesia
 
Ekonomi kerakyatan
Ekonomi kerakyatanEkonomi kerakyatan
Ekonomi kerakyatan
 
Sistem ekonomi2031
Sistem ekonomi2031Sistem ekonomi2031
Sistem ekonomi2031
 
BAB-II-SISTEM-PEREKONOMIAN-INDONESIA-DAN-PERTUMBUHAN-EKONOMI.pptx
BAB-II-SISTEM-PEREKONOMIAN-INDONESIA-DAN-PERTUMBUHAN-EKONOMI.pptxBAB-II-SISTEM-PEREKONOMIAN-INDONESIA-DAN-PERTUMBUHAN-EKONOMI.pptx
BAB-II-SISTEM-PEREKONOMIAN-INDONESIA-DAN-PERTUMBUHAN-EKONOMI.pptx
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesia
 
1. sejarah ekonomi indonesia
1. sejarah ekonomi indonesia1. sejarah ekonomi indonesia
1. sejarah ekonomi indonesia
 
Sistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di Indonesia
Sistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di IndonesiaSistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di Indonesia
Sistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di Indonesia
 
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smkSISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
 
Tugas 3. sistem perekonomian indonesia
Tugas 3. sistem perekonomian indonesiaTugas 3. sistem perekonomian indonesia
Tugas 3. sistem perekonomian indonesia
 
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
 
ppt jadi basing (indo).pptx
ppt jadi basing (indo).pptxppt jadi basing (indo).pptx
ppt jadi basing (indo).pptx
 
3.sistem ekonomi indonesia
3.sistem ekonomi indonesia3.sistem ekonomi indonesia
3.sistem ekonomi indonesia
 
Sistem ekonomi indonesia (bab 24)
Sistem ekonomi indonesia (bab 24)Sistem ekonomi indonesia (bab 24)
Sistem ekonomi indonesia (bab 24)
 
Sistem ekonomi mariam
Sistem ekonomi mariamSistem ekonomi mariam
Sistem ekonomi mariam
 

Último

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Último (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

Ekonomi kerakyatan

  • 1. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN
  • 2. MUH.ZULKIFLI (A11109275) MUH.ARZAD AMIR (A11109252) MUH.NASRUN SAFITRA (A11109266) MUHAMMAD ABDUH (A11109313) AKHMAD FADEL (A11109300)
  • 3. Kemiskinan merupakan suatu fenomena yang selalu diusahakan untuk diminimalisasi atau bahkan bila memungkinkan dihilangkan. Namun dalam kenyataan, kemiskinan masih selalu melekat dalam setiap sendi kehidupan manusia, tidak terkecuali di Indonesia sehingga membutuhkan suatu upaya penanggulangan kemiskinan yang komprehensif, integral dan berkelanjutan. Ekonomi kerakyatan beberapa waktu terakhir menjadi istilah baru yang banyak didiskusikan dalam berbagai forum dan dianggap oleh banyak pihak sebagai sebuah strategi dalam rangka penanggulangan kemiskinan. Bukan tanpa alasan apabila ekonomi kerakyatan seolah-olah menjadi trendsetter baru dalam wacana pembangunan. ”Ambruknya” ekonomi Indonesia yang selama beberapa dasawarsa selalu dibanggakan, memaksa berbagai pihak meneliti kembali struktur perekonomian Indonesia. Berbagai kajian yang dilakukan berhasil menemukan satu faktor kunci yang menyebabkan keambrukan ekonomi Indonesia yaitu ketergantungan ekonomi Indonesia pada sekelompok kecil usaha dan konglomerat yang ternyata tidak memiliki struktur internal yang sehat. Ketergantungan tersebut merupakan konsekuensi logis dari kebijakan ekonomi neoliberal yang mengedepankan pertumbuhan dengan asumsi apabila pertumbuhan tinggi dengan sendirinya akan membuka banyak lapangan kerja, dan karena banyak lapangan kerja maka kemiskinan akan berkurang. Kebijakan ekonomi tersebut ternyata menghasilkan struktur ekonomi yang tidak seimbang.
  • 4. Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat.Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya disebut sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya.
  • 5. Secara ringkas Konvensi ILO169 tahun 1989 memberi definisi ekonomi kerakyatan adalah ekonomi tradisional yang menjadi basis kehidupan masyarakat local dalam mempertahan kehidupannnya. Ekonomi kerakyatan ini dikembangkan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat local dalam mengelola lingkungan dan tanah mereka secara turun temurun. Aktivitas ekonomi kerakyatan ini terkait dengan ekonomi sub sisten antara lain pertanian tradisional seperti perburuan, perkebunan, mencari ikan, dan lainnnya kegiatan disekitar lingkungan alamnya serta kerajinan tangan dan industri rumahan. Kesemua kegiatan ekonomi tersebut dilakukan dengan pasar tradisional dan berbasis masyarakat, artinya hanya ditujukan untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya sendiri. Kegiatan ekonomi dikembangkan untuk membantu dirinya sendiri dan masyarakatnya, sehingga tidak mengekploitasi sumber daya alam yang ada. Gagasan ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya alternatif dari para ahli ekonomi Indonesia untuk menjawab kegagalan yang dialami oleh negara negara berkembang termasuk Indonesia dalam menerapkan teori pertumbuhan. Penerapan teori pertumbuhan yang telah membawa kesuksesan di negara negara kawasan Eropa ternyata telah menimbulkan kenyataan lain di sejumlah bangsa yang berbedaPertumbuhan ekonomi tetap merupakan pertimbangan prioritas, tetapi pelaksanaannya harus serasi dengan pembangunan nasional yang berintikan pada manusia pelakunya.
  • 6. Ekonomi kerakyatan memiliki 3 (tiga) karakteristik, sebagai berikut.  To elevate property, meningkatkan kemampuan rakyat dari lower class menjadi middle class, misalnya dalam jangka waktu 10-15tahun.  Setiap pembangunan adalah peningkatan produktivitas maka ekonomi kerakyatan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat marginal.  Ekonomi kerakyatan memberikan nonphysical gain, contohnya keterampilan, manajemen, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta semua aset sumber daya manusia. Tiga prinsip dasar ekonomi kerakyatan adalah sebagai berikut:  Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.  Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.  Bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
  • 7. Oleh karena itulah, dapat disimpulkan bahwa substansi dari ekonomi kerakyatan mencakup tiga hal sebagai berikut :  Pertama, Adanya partisipasi penuh seluruh anggota masyarakat dalam proses pembentukan produksi nasional. Partisipasi penuh seluruh masyarakat dalam proses pembentukan produksi nasional ini sangat penting artinya bagi ekonomi kerakyatan. Dengan cara demikian seluruh masyarakat mendapat bagian dari hasil produksi nasional itu. Sebab itu, sebagaimana ditegaskan oleh pasal 27 UUD 1945, “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”  Kedua, Adanya partisipasi penuh anggota masyarakat dalam turut menikmati hasil produksi nasional. Artinya, dalam rangka ekonomi kerakyatan, tidak boleh ada satu orang pun yang tidak ikut menikmati hasil produksi nasional, termasuk fakir miskin dan anak terlantar. Hal itu dipertegas oleh Pasal 34 UUD 1945 yang mengatakan, “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.”  Ketiga, Pembentukan produksi dan pembagian hasil produksi nasional harus berada di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Artinya, dalam sistem ekonomi kerakyatan, kedaulatan ekonomi harus berada di tangan rakyat. Bukan di tangan para pemilik modal sebagaimana dalam sistem ekonomi pasar neoliberal. Walaupun misalnya kegiatan pembentukan produksi nasional dilakukan oleh para pemodal asing, kegiatan- kegiatan itu harus tetap berada di bawah pengawasan dan pengendalian masyarakat.
  • 8. Ekonomi kerakyatan sangat berbeda dari neoliberalisme. Neoliberalisme, sebagaimana dikemas oleh ordoliberalisme, adalah sebuah sistem perekonomian yang dibangun di atas tiga prinsip sebagai berikut:  Tujuan utama ekonomi neoliberal adalah pengembangan kebebasan individu untuk bersaing secara bebas-sempurna di pasar.  Kepemilikan pribadi terhadap faktor-faktor produksi diakui.  Pembentukan harga pasar bukanlah sesuatu yang alami, melainkan hasil dari penertiban pasar yang dilakukan oleh negara melalui penerbitan undang-undang.
  • 9. Berdasarkan ketiga prinsip tersebut maka peranan negara dalam neoliberalisme dibatasi hanya sebagai pengatur dan penjaga bekerjanya mekanisme pasar. Dalam perkembangannya, sebagaimana dikemas dalam paket Konsensus Washington, peran negara dalam neoliberalisme ditekankan untuk melakukan empat hal sebagai berikut.  Pelaksanaan kebijakan anggaran ketat, termasuk penghapusan subsidi.  Liberalisasi sektor keuangan.  Liberalisasi perdagangan.  Pelaksanaan privatisasi BUMN.
  • 10. Selain itu terdapat pula persamaan dan perbedaan antara Ekonomi Keynesian dan Ekonomi Kerakyatan. Persamaannya adalah keduanya bertujuan menciptakan lapangan kerja baru, melalui peningkatan pendapatan, menciptakan daya beli, dan permintaan efektif (effective demand). Keduanya adalah juga skema ekonomi "Dorongan Besar" (Big Push) seperti dipikirkan oleh Hirshman. Sedangkan Perbedaannya, dalam Keynesian seperti dilaksanakan pada program New Deal AS dan pemulihan ekonomi Eropa Barat pasca-Perang Dunia II, lapangan kerja diwujudkan melalui pembentukan unit ekonomi skala besar yang didukung teknologi tinggi. Sebaliknya, dalam Ekonomi Kerakyatan kegiatan ekonomi digerakkan oleh usaha-usaha skala kecil dengan dukungan teknologi madya melalui industrialisasi pedesaan yang mencakup juga mekanisasi pertanian. Perbedaan lain adalah bahwa fokus Ekonomi Keynesian adalah penciptaan lapangan kerja dan permintaan efektif untuk menggerakkan industri yang telah mencapai kelebihan produksi, sedangkan Ekonomi Kerakyatan lebih bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pokok rakyat (basic needs) yang berorientasi pada pasar domestik.
  • 11. Ekonomi Kerakyatan 1. Menyusun perekonomian sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan, mengembangkan koperasi (Pasal 33 ayat 1). 2. Menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak; mengembangkan BUMN (Pasal 33 ayat 2). 3. Menguasai dan memastikan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Pasal 33 ayat 3). 4. Mengelola anggaran negara untuk kesejahteraan rakyat; memberlakukan pajak progresif dan memberikan subsidi. 5. Menjaga stabilitas moneter. 6. Memastikan setiap warga negara memperoleh haknya untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (Pasal 27 ayat 2). 7. Memelihara fakir miskin dan anak terlantar (Pasal 34).
  • 12. Negara Kesejahteraan 1. Mengintervensi pasar untuk menciptanya kondisi kesempatan kerja penuh. 2. Menyelenggarakan BUMN pada cabang-cabang produksi yang tidak dapat diselenggarakan oleh perusahaan swasta. 3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan pembangunan. 4. Mengelola anggaran negara untuk kesejahteraan rakyat; memberlakukan pajak progresif dan memberikan subsidi. 5. Menjaga stabilitas moneter. 6. Memastikan setiap warga negara memperoleh haknya untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. 7. Memelihara fakir miskin dan anak terlantar. Ekonomi Neoliberal 1. Mengatur dan menjaga bekerjanya mekanisme pasar, mencegah monopoli. 2. Mengembangkan sektor swasta dan melakukan privatisasi BUMN. 3. Memacu laju pertumbuhan ekonomi, termasuk dengan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi masuknya investasi asing. 4. Melaksanakan kebijakan anggaran ketat, termasuk menghapuskan subsidi. 5. Menjaga stabilitas moneter. 6. Melindungi pekerja perempuan, pekerja anak, dan bila perlu menetapkan upah minimum. 7. -
  • 13.  Membangun Indonesia yang berdikiari secara ekonomi, berdaulat secara politik, dan berkepribadian yang berkebudayaan  Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan  Mendorong pemerataan pendapatan rakyat  Meningkatkan efisiensi perekonomian secara nasional LIMA HAL POKOK YANG HARUS SEGERA DIPERJUANGKAN AGAR SISTEM EKONOMI KERAKYATAN TIDAK HANYA MENJADI WACANA SAJA  Peningkatan disiplin pengeluaran anggaran dengan tujuan utama memerangi praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam segala bentuknya  Penghapusan monopoli melalui penyelenggaraan mekanisme persaingan yang berkeadilan (fair competition)  Peningkatan alokasi sumber-sumber penerimaan negara kepada pemerintah daerah  Penguasaan dan redistribusi pemilikan lahan pertanian kepada petani penggarap  Pembaharuan UU Koperasi dan pendirian koperasi-koperasi “ sejati” dalam berbagai bidan usaha dan kegiatan. Yang perlu dicermati, peningkatan kesejahteraan rakyat dalam konteks ekonomi kerakyatan tidak didasarkan pada paradigma lokomatif, melainkan pada paradigma fondasi.
  • 14. Pertanyaannya, bagaimanakah situasi perekonomian Indonesia saat ini? Artinya, sebagai amanat konstitusi, sejauh manakah ekonomi kerakyatan telah dilaksanakan di Indonesia. Sebaliknya, benarkah perekonomian Indonesia lebih didominasi oleh pelaksanaan agenda-agenda ekonomi neoliberal sebagaimana banyak diperbincangkan belakangan ini? Dua hal berikut perlu mendapat perhatian dalam menjawab pertanyaan tersebut. Pertama, sebagai sebuah negara yang mengalami penjajahan selama 3,5 abad, perekonomian Indonesia tidak dapat mengingkari kenyataan terbangunnya struktur perekonomian yang bercorak kolonial di Indonesia. Sebab itu, ekonomi kerakyatan pertama-tama harus dipahami sebagai upaya sistematis untuk mengoreksi struktur perekonomian yang bercorak kolonial tersebut. Kedua, liberalisasi bukan hal baru bagi Indonesia, tetapi telah berlangsung sejak era kolonial.
  • 15. Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah Sistem Ekonomi Nasional Indonesia yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral Pancasila, dan menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat. Pemihakan dan perlindungan ditujukan pada ekonomi rakyat yang sejak zaman penjajahan sampai 57 tahun Indonesia merdeka selalu terpinggirkan. Syarat mutlak berjalannya sistem ekonomi nasional yang berkeadilan sosial adalah berdaulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.
  • 16. Moral Pembangunan yang mendasari paradigma pembangunan yang berkeadilan sosial mencakup:  Peningkatan partisipasi dan emansipasi rakyat baik laki-laki maupun perempuan dengan otonomi daerah yang penuh dan bertanggung jawab;  Penyegaran nasionalisme ekonomi melawan segala bentuk ketidakadilan sistem dan kebijakan ekonomi;  Pendekatan pembangunan berkelanjutan yang multidisipliner dan multikultural.  Pencegahan kecenderungan disintegrasi sosial;  Penghormatan hak-hak asasi manusia (HAM) dan masyarakat;  Pengkajian ulang pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu ekonomi dan sosial di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.