SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 31
KERAGAMAN SISWA
INTELEGENSI
GAYA BELAJAR
KEPRIBADIAN
&
TEMPERAMEN
STATUS SOSIAL
EKONOMI
RASETNIK
BAHASA
AGAMA
BUDAYA
KERAGAMAN
SISWA
Anita E. Woolfolk
intelegensi meliputi tiga pengertian, yaitu
(1) kemampuan untuk belajar;
(2) keseluruhan pengetahuan yang diperoleh;
(3) kemampuan untuk beradaptasi secara
berhasil dengan situasi baru atau lingkungan
pada umumnya
INTELEGENSI
DEFINISI
 Howard Gardner
Kecerdasan:
1) Kemampuan memecahkan masalah yang
muncul dalam kehidupan nyata;
2) Kemampuan melahirkan masalah baru untuk
dipecahkan.;
3) Kemampuan menyiapkan atau menawarkan
suatu layanan yang bermakna dalam
kehidupan kultur tertentu.
INTELEGEN
SI
DEFINISI
 Santrock (2008)
Intelegensi (kecerdasan) adalah
keterampilan menyelesaikan masalah dan
kemampuan untuk beradaptasi dan belajar
dari pengalaman hidup sehari-hari
INTELEGEN
SI
DEFINISI
intelegensi (kecerdasan) adalah
kemampuan-kemampuan yang
dimiliki oleh setiap individu dalam
merespon dan menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, serta
tingkat produktifitas dan kreatifitas
dalam memecahkan persoalan yang
dihadapi.
INTELEGEN
SI
DEFINISI
1) Teori “Two Factors” Charles Spearmen
Inteligensi meliputi:
 kemampuan umum yang diberi kode “G”
(general factors) : kapasitas intelegensi yang
dibawa sejak lahir & mempengaruhi seluruh
kemampuan individu
 kemampuan khusus yang diberi kode “S”
(specific factors).
INTELEGEN
SI
TEORI-TEORI
INTELEGENSI
2) Teori “Primary Mental Abilities” Thurstone
Inteligensi merupakan penjelmaan dari kemampuan
primer, yaitu
(a) kemampuan berbahasa: verbal comprehension;
(b) kemampuan mengingat: memory;
(c) kemampuan nalar atau berpikir logis:reasoning;
(d) kemampuan tilikan ruang; spatial factor;
(e) Kemampuan bilangan: numerical abilty;
(f) kemampuan menggunakan kata-kata: word fluency;
dan
(g) kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat:
perceptual speed.
INTELEGEN
SITEORI-TEORI
INTELEGENSI
3) Teori “Multiple Intelligence”
Teori ini dikemukakan oleh J.P. Guilford dan Howard
Gardner
Guilford berpendapat bahwa inteligensi itu dapat dilihat
dari tiga kategori dasar atau “faces of intellect”, yaitu
sebagai berikut:
a. Operasi Mental (Proses Berpikir)
b. Content (Isi yang Dipikirkan)
c. Product (Hasil Berpikir)
INTELEGEN
SITEORI-TEORI
INTELEGENSI
INTELEGEN
SITEORI-TEORI
INTELEGENSI
Howard Gardner membagi inteligensi dalam 8 jenis :
1) Tes Binet
 Konsep mental age (MA)
 Dikembangkan lagi oleh Stern yang dikenal IQ
INTELEGEN
SI
PENGUKURAN
INTELEGENSI
MA
IQ = X 100
CA
MA = Mental Age, usia mental: tingkat kemampuan mental seseorang.
CA = Cronological Age, usia kronologis: umur berdasarkan hitungan waktu
(kalender).
INTELEGEN
SI
KLASIFIKASI IQ
Genius 140 ke atas
Sangat cerdas 130 – 139
Cerdas (superior) 120 – 129
Di atas rata-rata 110 – 119
Rata-rata 90 – 109
Di bawah rata-rata 80 – 89
Garis Batas
(bodoh)
70 – 79
Moron (lemah pikir) 50 – 69
Klasifikasi IQ menurut Binet:
2) Skala Wechsler
INTELEGEN
SI
PENGUKURAN
INTELEGENSI
 Weshsler Pre school and Primary scale of
Intellegensi Revised (WPPSI-R) untuk menguji
anak usia 4-6,5 tahun
 Weshsler Intellegensi Scale for Children-
Revised (WISC-R) untuk anak dan remaja dari
usia 6-16 tahun
 Weshsler Adult Intellegensi Scale-Revised
(WAIS-R) untuk orang dewasa.
KLASIFIKASI IQ
Very Superior 130 ke atas
Superior 120 –129
Bright Normal 110 –119
Average 90 – 109
Dull Normal 80 – 89
Borderline 70 –79
Mental Deffective 69 ke bawah
INTELEGEN
SI
Klasifikasi IQ menurut Wechsler:
Menurut Goleman, emotional intelligence terdiri dari empat
area:
1. Developing emotional awareness
Kemampuan memisahkan perasaan dari tindakan.
2. Managing emotions
Kemampuan mengendalikan amarah.
3. Reading emotions
Memahami perspektif orang lain.
4. Handling relationships
Kemampuan memecahkan problem hubungan.
INTELEGEN
SI
EMOTIONAL
INTELLIGENCE
Kemampuan yang membuat seseorang
mampu melakukan integrasi kehidupannya
yang mencakup arti hidup, tujuan hidup dan
motivasi untuk hidup
(Zohar dan Marshall, 1997)
INTELEGEN
SI
SPIRITUAL
INTELLIGENCE
Kriteria keberhasilan pendidikan/belajar tidak lagi
cukup hanya mengarah (didasarkan) kepada aspek
kognitif (kecerdasan intelektual)
Pendidikan harus memberi peluang yang seimbang
untuk mengembangkan berbagai potensi kecerdasan.
Nilai, keberhargaan, martabat sesorang tidak lagi
hanya didasarkan pada kecerdasan intelektual.
(Asep Supena)
INTELEGEN
SI
IMPLIKASI INTELEGENSI DALAM PENDIDIKAN
Gaya belajar seseorang adalah cara yang
paling mudah sebuah informasi masuk ke
dalam otak orang tersebut
Gaya mengajar adalah strategi transfer
informasi yang diberikan oleh guru kepada
siswanya.
GAYA BELAJAR DAN BERPIKIR
DEFINISI
3 Gaya Belajar
(Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (2007)
1. Visual
2. Auditori
3. Kinestetik (V-A-K).
GAYA BELAJAR DAN BERPIKIR
JENIS
Jika diberikan strategi mengajar yang
sesuai dengan gaya belajarnya, siswa
dapat berkembang dengan lebih baik
Ukuran keberhasilan paling penting adalah
jika anak bisa menangkap informasi yang
kita sampaikan dan menikmati aktivitas
belajarnya.
GAYA BELAJAR DAN BERPIKIR
IMPLIKASI
pemikiran, emosi dan perilaku tertentu yang
menjadi ciri dari seseorang menghadapi
dunianya
KEPRIBADIAN & TEMPERAMEN
DEFINISI
KEPRIBADIAN
 openness (keterbukaan terhadap pengalaman),
 conscientiousness (kepatuhan),
 extraversion (keterbukaan terhadap orang lain),
 agreebleness (kepekaan nurani),
 neoroticism (stabilitas emosional).
FAKTOR
KEPRIBADIAN
KEPRIBADIAN & TEMPERAMEN
DEFINISI
TEMPERAMEN
gaya perilaku seseorang dan cara khasnya dalam
memberi tanggapan atau respons.
Chees dan Thomas
 anak mudah (easy child)
 anak sulit (difficut child)
 anak lambat bersikap hangat (slow-to-warm-up child)
Rothbard dan Bates
(1)sikap dan pendekatan positif
(2)sikap dan pendekatan negatif
(3)usaha kontrol atau pengaturan diri.
JENIS TEMPERAMEN
 Guru harus dapat mendalami dan memahami
keanekaragaman karakteristik kepribadian muridnya
agar kegiatan pembelajaran menjadi suatu kegiatan
yang menyenangkan walau dijalankan dalam situasi
yang beragam
 Beberapa strategi yang berhubungan dengan
temperamen murid, yakni memberi perhatian dan
penghargaan pada individualitas, memperhatikan
struktur lingkungan murid, dan waspada terhadap
problem yang dapat muncul apabila memberi cap sulit
bagi seorang anak
KEPRIBADIAN & TEMPERAMEN
IMPLIKASI DALAM
PENDIDIKAN
Kultur : Pola perilaku, keyakinan dan semua produk dari kelompok
orang tertentu yang diturunkan dari generasi ke generasi lainnya
Etnisitas : Pola umum karakteristik seperti warisan kultural,
nasionalitas, ras, agama dan bahasa
KULTUR & ETNIS
DEFINISI
Kultur sangat mempengaruhi pengajaran dan
pembelajaran. Banyak aspek budaya mempunyai andil
bagi identitas dan konsep diri pelajar dan
mempengaruhi keyakinan dan nilai, sikap dan harapan,
hubungan sosial, penggunaan bahasa, dan perilaku lain
pelajar
PENGARUH
Kelompok orang berdasarkan karakteristik
ekonomi, individual dan pekerjaannya
STATUS SOSIOEKONOMI
Kelas sosial menunjukkan lebih dari sekedar tingkat
penghasilan dan pendidikan, Bersama kelas sosial terdapat
seperangkat perilaku, harapan, dan sikap yang ditemukan
dimana-mana, yang saling bersinggungan dengan dan
dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya lainnya. Asal kelas
sosial siswa mempunyai efek yang sangat besar terhadap
sikap dan perilaku di sekolah.
PENGARUH
DEFINISI
Implikasi : Guru yang baik dan
profesional harus memiliki
kemampuan untuk mempelajari
bahasa lokal di mana dia mengabdi.
BAHASA
Pengaruh : Ketidakadilan gender di ruang
kelas atau yang dikenal dengan bias jender
dalam pembelajaran (pendidikan) sangat
memengaruhi pilihan dan pencapaian siswa
dalam belajar. Pendidikan harus
mengedepankan pendidikan berperspektif
kesetaraan gender.
GENDER
Definisi : konsep tentang pendidikan yang memperlakukan sama
terhadap siswa dengan perbedaan latar belakang, baik ras, etnik,
budaya, bahasa, kelas sosial, agama dan lainnya
Tugas Guru : mengelola ketrampilan mengajarnya untuk mengembangkan
keterampilan siswa dalam menghargai keberbedaan dalam kelas.
Tiga asumsi, yaitu : (Richard Race)
1. perbedaan budaya adalah sesuatu yang positif, memperkaya
pengalaman. Maka, program pendidikan multikultural mempunyai
tanggungjawab untuk merefleksikan perbedaan latar belakang siswa
dalam kurikulum
2. pendidikan multikultural adalah untuk semua siswa,, pendidikan
multikultural harus disediakan di sekolah-sekolah dan bukan hanya
pada sekolah dengan populasi minoritas yang tinggi.
3. realisasi multikultural yaitu, “mengajar adalah pertemuan lintas
budaya”.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
1.Dimensi integrasi isi/materi (content integration)
2.Dimensi konstruksi pengetahuan (knowledge
construction
3.Dimensi pengurangan prasangka (prejudice
ruduction).
4.Dimensi pendidikan yang sama/adil (equity
pedagogy).
5.Dimensi pemberdayaan budaya sekolah dan
struktur sosial (empowering school culture and
social structure).
DIMENSI
IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN
INTELEGENSI
GAYA BELAJAR
KEPRIBADIAN
&
TEMPERAMEN
STATUS SOSIAL
EKONOMI
RASETNIK
BAHASA
AGAMA
BUDAYA
Metode Pembelajaran
Materi Terintegrasi
Evaluasi Pembelajaran
MENGAKOMODIR SEMUA LATAR
BELAKANG SISWA
JAZAKUMULLAH KHAIRAN KATSIRAN

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARLutfi Koto
 
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaPenilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaHildaNuraeni
 
pendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netrapendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netraendang zr
 
4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didik4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didikMuhammad Munandar
 
PPT Bahasa Indonesia.pdf
PPT Bahasa Indonesia.pdfPPT Bahasa Indonesia.pdf
PPT Bahasa Indonesia.pdfSHINTASUN
 
Iq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaIq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaFitry Fitros
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSNailul Hasibuan
 
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzanoPpt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzanoEka Nurlita Budiarti
 
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptxRencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptxAmelia Hadyana
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptFiqran Haruna
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganDevia Titania
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPoetra Chebhungsu
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSIlma Urrutyana
 
IPA MODUL 2 KB 1.pptx
IPA MODUL 2 KB 1.pptxIPA MODUL 2 KB 1.pptx
IPA MODUL 2 KB 1.pptxharishmwddh
 
Pemetaan kompetensi pembelajaran
Pemetaan kompetensi pembelajaranPemetaan kompetensi pembelajaran
Pemetaan kompetensi pembelajaranPuryanto Smart
 

La actualidad más candente (20)

PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
 
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaPenilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
 
pendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netrapendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netra
 
Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
 
Diferensiasi .ppt
Diferensiasi .pptDiferensiasi .ppt
Diferensiasi .ppt
 
4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didik4.1 karakteristik peserta didik
4.1 karakteristik peserta didik
 
PPT Bahasa Indonesia.pdf
PPT Bahasa Indonesia.pdfPPT Bahasa Indonesia.pdf
PPT Bahasa Indonesia.pdf
 
Iq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaIq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannya
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
 
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzanoPpt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
 
Makalah Asesmen
Makalah AsesmenMakalah Asesmen
Makalah Asesmen
 
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptxRencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
 
Tunawicara
TunawicaraTunawicara
Tunawicara
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
 
IPA MODUL 2 KB 1.pptx
IPA MODUL 2 KB 1.pptxIPA MODUL 2 KB 1.pptx
IPA MODUL 2 KB 1.pptx
 
Pemetaan kompetensi pembelajaran
Pemetaan kompetensi pembelajaranPemetaan kompetensi pembelajaran
Pemetaan kompetensi pembelajaran
 
Presentasi modul 7 ipa kb 2
Presentasi modul 7 ipa kb 2Presentasi modul 7 ipa kb 2
Presentasi modul 7 ipa kb 2
 

Similar a Keragaman siswa

Perkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektualPerkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektualTohir Haliwaza
 
Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.atho7
 
keragaman siswa
keragaman siswakeragaman siswa
keragaman siswaNur IB
 
Sesi,12,13 konseling anak berbakat
Sesi,12,13 konseling anak berbakat Sesi,12,13 konseling anak berbakat
Sesi,12,13 konseling anak berbakat Tjahjo Tri Hartono
 
Bahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiBahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiejak19
 
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptxBAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptxRivaNadia
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitaspjj_kemenkes
 
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan audDiana Fakhriyani
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikErik Kuswanto
 
Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Uwes Chaeruman
 
Kelompok 6 perkembangan bahasa pada anak 0 3 tahun
Kelompok 6 perkembangan bahasa pada anak 0 3 tahunKelompok 6 perkembangan bahasa pada anak 0 3 tahun
Kelompok 6 perkembangan bahasa pada anak 0 3 tahunNur Ramadhani
 
Landasan Psikologi Pendidikan
Landasan Psikologi PendidikanLandasan Psikologi Pendidikan
Landasan Psikologi Pendidikanweniananta
 
Isi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensiIsi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensiDevia Titania
 
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajarANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajarMitha Ye Es
 

Similar a Keragaman siswa (20)

Perkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektualPerkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektual
 
Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.
 
keragaman siswa
keragaman siswakeragaman siswa
keragaman siswa
 
4 a13dd01
4 a13dd014 a13dd01
4 a13dd01
 
4 a13dd01
4 a13dd014 a13dd01
4 a13dd01
 
Sesi,12,13 konseling anak berbakat
Sesi,12,13 konseling anak berbakat Sesi,12,13 konseling anak berbakat
Sesi,12,13 konseling anak berbakat
 
Bahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiBahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensi
 
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptxBAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
Sains
SainsSains
Sains
 
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didik
 
Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1
 
Kelompok 6 perkembangan bahasa pada anak 0 3 tahun
Kelompok 6 perkembangan bahasa pada anak 0 3 tahunKelompok 6 perkembangan bahasa pada anak 0 3 tahun
Kelompok 6 perkembangan bahasa pada anak 0 3 tahun
 
Landasan Psikologi Pendidikan
Landasan Psikologi PendidikanLandasan Psikologi Pendidikan
Landasan Psikologi Pendidikan
 
Isi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensiIsi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensi
 
Ppt individual differences
Ppt individual differencesPpt individual differences
Ppt individual differences
 
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajarANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
 
Pedagogi bestari
Pedagogi bestariPedagogi bestari
Pedagogi bestari
 

Más de Hosyatul Aliyah

Penilaian Diri Sesuai Value Lembaga
Penilaian Diri Sesuai Value LembagaPenilaian Diri Sesuai Value Lembaga
Penilaian Diri Sesuai Value LembagaHosyatul Aliyah
 
Permendikbud no. 137 tahun 2014 sn-paud
Permendikbud no. 137 tahun 2014   sn-paudPermendikbud no. 137 tahun 2014   sn-paud
Permendikbud no. 137 tahun 2014 sn-paudHosyatul Aliyah
 
Raport SD Kurikulum 2013 final versi dirjen
Raport SD Kurikulum 2013  final versi dirjenRaport SD Kurikulum 2013  final versi dirjen
Raport SD Kurikulum 2013 final versi dirjenHosyatul Aliyah
 
Leadership (bag.1) - 3 modal kepemimpinan
Leadership (bag.1) - 3 modal kepemimpinanLeadership (bag.1) - 3 modal kepemimpinan
Leadership (bag.1) - 3 modal kepemimpinanHosyatul Aliyah
 
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjenAssesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjenHosyatul Aliyah
 
Strategi belajar matematika sd
Strategi belajar matematika sdStrategi belajar matematika sd
Strategi belajar matematika sdHosyatul Aliyah
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 

Más de Hosyatul Aliyah (9)

Penilaian Diri Sesuai Value Lembaga
Penilaian Diri Sesuai Value LembagaPenilaian Diri Sesuai Value Lembaga
Penilaian Diri Sesuai Value Lembaga
 
Permendikbud no. 137 tahun 2014 sn-paud
Permendikbud no. 137 tahun 2014   sn-paudPermendikbud no. 137 tahun 2014   sn-paud
Permendikbud no. 137 tahun 2014 sn-paud
 
Managemen waktu
Managemen waktuManagemen waktu
Managemen waktu
 
Contoh proposal tesis
Contoh  proposal tesis   Contoh  proposal tesis
Contoh proposal tesis
 
Raport SD Kurikulum 2013 final versi dirjen
Raport SD Kurikulum 2013  final versi dirjenRaport SD Kurikulum 2013  final versi dirjen
Raport SD Kurikulum 2013 final versi dirjen
 
Leadership (bag.1) - 3 modal kepemimpinan
Leadership (bag.1) - 3 modal kepemimpinanLeadership (bag.1) - 3 modal kepemimpinan
Leadership (bag.1) - 3 modal kepemimpinan
 
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjenAssesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
Assesment_Panduan penilaian di sekolah dasar versi dirjen
 
Strategi belajar matematika sd
Strategi belajar matematika sdStrategi belajar matematika sd
Strategi belajar matematika sd
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 

Keragaman siswa

  • 3. Anita E. Woolfolk intelegensi meliputi tiga pengertian, yaitu (1) kemampuan untuk belajar; (2) keseluruhan pengetahuan yang diperoleh; (3) kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya INTELEGENSI DEFINISI
  • 4.  Howard Gardner Kecerdasan: 1) Kemampuan memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan nyata; 2) Kemampuan melahirkan masalah baru untuk dipecahkan.; 3) Kemampuan menyiapkan atau menawarkan suatu layanan yang bermakna dalam kehidupan kultur tertentu. INTELEGEN SI DEFINISI
  • 5.  Santrock (2008) Intelegensi (kecerdasan) adalah keterampilan menyelesaikan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari INTELEGEN SI DEFINISI
  • 6. intelegensi (kecerdasan) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu dalam merespon dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, serta tingkat produktifitas dan kreatifitas dalam memecahkan persoalan yang dihadapi. INTELEGEN SI DEFINISI
  • 7. 1) Teori “Two Factors” Charles Spearmen Inteligensi meliputi:  kemampuan umum yang diberi kode “G” (general factors) : kapasitas intelegensi yang dibawa sejak lahir & mempengaruhi seluruh kemampuan individu  kemampuan khusus yang diberi kode “S” (specific factors). INTELEGEN SI TEORI-TEORI INTELEGENSI
  • 8. 2) Teori “Primary Mental Abilities” Thurstone Inteligensi merupakan penjelmaan dari kemampuan primer, yaitu (a) kemampuan berbahasa: verbal comprehension; (b) kemampuan mengingat: memory; (c) kemampuan nalar atau berpikir logis:reasoning; (d) kemampuan tilikan ruang; spatial factor; (e) Kemampuan bilangan: numerical abilty; (f) kemampuan menggunakan kata-kata: word fluency; dan (g) kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat: perceptual speed. INTELEGEN SITEORI-TEORI INTELEGENSI
  • 9. 3) Teori “Multiple Intelligence” Teori ini dikemukakan oleh J.P. Guilford dan Howard Gardner Guilford berpendapat bahwa inteligensi itu dapat dilihat dari tiga kategori dasar atau “faces of intellect”, yaitu sebagai berikut: a. Operasi Mental (Proses Berpikir) b. Content (Isi yang Dipikirkan) c. Product (Hasil Berpikir) INTELEGEN SITEORI-TEORI INTELEGENSI
  • 11. 1) Tes Binet  Konsep mental age (MA)  Dikembangkan lagi oleh Stern yang dikenal IQ INTELEGEN SI PENGUKURAN INTELEGENSI MA IQ = X 100 CA MA = Mental Age, usia mental: tingkat kemampuan mental seseorang. CA = Cronological Age, usia kronologis: umur berdasarkan hitungan waktu (kalender).
  • 12. INTELEGEN SI KLASIFIKASI IQ Genius 140 ke atas Sangat cerdas 130 – 139 Cerdas (superior) 120 – 129 Di atas rata-rata 110 – 119 Rata-rata 90 – 109 Di bawah rata-rata 80 – 89 Garis Batas (bodoh) 70 – 79 Moron (lemah pikir) 50 – 69 Klasifikasi IQ menurut Binet:
  • 13. 2) Skala Wechsler INTELEGEN SI PENGUKURAN INTELEGENSI  Weshsler Pre school and Primary scale of Intellegensi Revised (WPPSI-R) untuk menguji anak usia 4-6,5 tahun  Weshsler Intellegensi Scale for Children- Revised (WISC-R) untuk anak dan remaja dari usia 6-16 tahun  Weshsler Adult Intellegensi Scale-Revised (WAIS-R) untuk orang dewasa.
  • 14. KLASIFIKASI IQ Very Superior 130 ke atas Superior 120 –129 Bright Normal 110 –119 Average 90 – 109 Dull Normal 80 – 89 Borderline 70 –79 Mental Deffective 69 ke bawah INTELEGEN SI Klasifikasi IQ menurut Wechsler:
  • 15. Menurut Goleman, emotional intelligence terdiri dari empat area: 1. Developing emotional awareness Kemampuan memisahkan perasaan dari tindakan. 2. Managing emotions Kemampuan mengendalikan amarah. 3. Reading emotions Memahami perspektif orang lain. 4. Handling relationships Kemampuan memecahkan problem hubungan. INTELEGEN SI EMOTIONAL INTELLIGENCE
  • 16. Kemampuan yang membuat seseorang mampu melakukan integrasi kehidupannya yang mencakup arti hidup, tujuan hidup dan motivasi untuk hidup (Zohar dan Marshall, 1997) INTELEGEN SI SPIRITUAL INTELLIGENCE
  • 17. Kriteria keberhasilan pendidikan/belajar tidak lagi cukup hanya mengarah (didasarkan) kepada aspek kognitif (kecerdasan intelektual) Pendidikan harus memberi peluang yang seimbang untuk mengembangkan berbagai potensi kecerdasan. Nilai, keberhargaan, martabat sesorang tidak lagi hanya didasarkan pada kecerdasan intelektual. (Asep Supena) INTELEGEN SI IMPLIKASI INTELEGENSI DALAM PENDIDIKAN
  • 18. Gaya belajar seseorang adalah cara yang paling mudah sebuah informasi masuk ke dalam otak orang tersebut Gaya mengajar adalah strategi transfer informasi yang diberikan oleh guru kepada siswanya. GAYA BELAJAR DAN BERPIKIR DEFINISI
  • 19. 3 Gaya Belajar (Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (2007) 1. Visual 2. Auditori 3. Kinestetik (V-A-K). GAYA BELAJAR DAN BERPIKIR JENIS
  • 20. Jika diberikan strategi mengajar yang sesuai dengan gaya belajarnya, siswa dapat berkembang dengan lebih baik Ukuran keberhasilan paling penting adalah jika anak bisa menangkap informasi yang kita sampaikan dan menikmati aktivitas belajarnya. GAYA BELAJAR DAN BERPIKIR IMPLIKASI
  • 21. pemikiran, emosi dan perilaku tertentu yang menjadi ciri dari seseorang menghadapi dunianya KEPRIBADIAN & TEMPERAMEN DEFINISI KEPRIBADIAN  openness (keterbukaan terhadap pengalaman),  conscientiousness (kepatuhan),  extraversion (keterbukaan terhadap orang lain),  agreebleness (kepekaan nurani),  neoroticism (stabilitas emosional). FAKTOR KEPRIBADIAN
  • 22. KEPRIBADIAN & TEMPERAMEN DEFINISI TEMPERAMEN gaya perilaku seseorang dan cara khasnya dalam memberi tanggapan atau respons. Chees dan Thomas  anak mudah (easy child)  anak sulit (difficut child)  anak lambat bersikap hangat (slow-to-warm-up child) Rothbard dan Bates (1)sikap dan pendekatan positif (2)sikap dan pendekatan negatif (3)usaha kontrol atau pengaturan diri. JENIS TEMPERAMEN
  • 23.  Guru harus dapat mendalami dan memahami keanekaragaman karakteristik kepribadian muridnya agar kegiatan pembelajaran menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan walau dijalankan dalam situasi yang beragam  Beberapa strategi yang berhubungan dengan temperamen murid, yakni memberi perhatian dan penghargaan pada individualitas, memperhatikan struktur lingkungan murid, dan waspada terhadap problem yang dapat muncul apabila memberi cap sulit bagi seorang anak KEPRIBADIAN & TEMPERAMEN IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN
  • 24. Kultur : Pola perilaku, keyakinan dan semua produk dari kelompok orang tertentu yang diturunkan dari generasi ke generasi lainnya Etnisitas : Pola umum karakteristik seperti warisan kultural, nasionalitas, ras, agama dan bahasa KULTUR & ETNIS DEFINISI Kultur sangat mempengaruhi pengajaran dan pembelajaran. Banyak aspek budaya mempunyai andil bagi identitas dan konsep diri pelajar dan mempengaruhi keyakinan dan nilai, sikap dan harapan, hubungan sosial, penggunaan bahasa, dan perilaku lain pelajar PENGARUH
  • 25. Kelompok orang berdasarkan karakteristik ekonomi, individual dan pekerjaannya STATUS SOSIOEKONOMI Kelas sosial menunjukkan lebih dari sekedar tingkat penghasilan dan pendidikan, Bersama kelas sosial terdapat seperangkat perilaku, harapan, dan sikap yang ditemukan dimana-mana, yang saling bersinggungan dengan dan dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya lainnya. Asal kelas sosial siswa mempunyai efek yang sangat besar terhadap sikap dan perilaku di sekolah. PENGARUH DEFINISI
  • 26. Implikasi : Guru yang baik dan profesional harus memiliki kemampuan untuk mempelajari bahasa lokal di mana dia mengabdi. BAHASA
  • 27. Pengaruh : Ketidakadilan gender di ruang kelas atau yang dikenal dengan bias jender dalam pembelajaran (pendidikan) sangat memengaruhi pilihan dan pencapaian siswa dalam belajar. Pendidikan harus mengedepankan pendidikan berperspektif kesetaraan gender. GENDER
  • 28. Definisi : konsep tentang pendidikan yang memperlakukan sama terhadap siswa dengan perbedaan latar belakang, baik ras, etnik, budaya, bahasa, kelas sosial, agama dan lainnya Tugas Guru : mengelola ketrampilan mengajarnya untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam menghargai keberbedaan dalam kelas. Tiga asumsi, yaitu : (Richard Race) 1. perbedaan budaya adalah sesuatu yang positif, memperkaya pengalaman. Maka, program pendidikan multikultural mempunyai tanggungjawab untuk merefleksikan perbedaan latar belakang siswa dalam kurikulum 2. pendidikan multikultural adalah untuk semua siswa,, pendidikan multikultural harus disediakan di sekolah-sekolah dan bukan hanya pada sekolah dengan populasi minoritas yang tinggi. 3. realisasi multikultural yaitu, “mengajar adalah pertemuan lintas budaya”. PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
  • 29. PENDIDIKAN MULTIKULTURAL 1.Dimensi integrasi isi/materi (content integration) 2.Dimensi konstruksi pengetahuan (knowledge construction 3.Dimensi pengurangan prasangka (prejudice ruduction). 4.Dimensi pendidikan yang sama/adil (equity pedagogy). 5.Dimensi pemberdayaan budaya sekolah dan struktur sosial (empowering school culture and social structure). DIMENSI
  • 30. IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN INTELEGENSI GAYA BELAJAR KEPRIBADIAN & TEMPERAMEN STATUS SOSIAL EKONOMI RASETNIK BAHASA AGAMA BUDAYA Metode Pembelajaran Materi Terintegrasi Evaluasi Pembelajaran MENGAKOMODIR SEMUA LATAR BELAKANG SISWA

Notas del editor

  1. KEPRIBADIAN & TEMPERAMEN