SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
MAKALAH FISIKA 
TENTANG RADIASI 
Disusun oleh : 
1. Febri Amalia 
2. Wika Agustin 
3. Sely Mizhola 
4. Yeni Indra Widiana 
5. Nur khalifah 
Kelas : 1A 
Prodi : D3 Kebidanan 
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 
TAHUN AJARAN 2014/2015 
i
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena 
atas limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Fisika 
Kesehatan yang berjudul “ATOM dan RADIASI” dengan tepat waktu tanpa 
halangan suatu apapun. Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan dan 
informasi kepada pembaca tentang radioaktif, energi radiasi, radiasi pengion dan 
efek biologis serta terapi radiasi. 
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada: 
1. Tuhan Yang Maha Esa 
2. Bapak Hartono, selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika Kesehatan 
3. Pihak lain yang telah mendukung sehingga terselesaikannya makalah ini. 
Bagaimana pun penulis telah berusaha membuat makalah ini dengan 
sebaik-baiknya, namun tidak ada kesempurnaan dalam karya manusia. Penulis 
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena 
itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk lebih menyempurnakan 
makalah ini. Mudah-mudahan sedikit yang penulis sumbangkan ini, akan menjadi 
ilmu yang bermanfaat. 
ii
BAB I 
PENDAHULUAN 
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam 
bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari 
sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan 
kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan 
(microwave oven), komputer, dan lain-lain. 
Selain benda-benda tersebut ada sumber-sumber radiasi yang bersifat 
unsur alamiah dan berada di udara, di dalam air atau berada di dalam lapisan 
bumi. Beberapa di antaranya adalah Uranium dan Thorium di dalam lapisan bumi; 
Karbon dan Radon di udara serta Tritium dan Deuterium yang ada di dalam air. 
Di akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen, Jerman, 1845- 
1923), seorang profesor fisika dan rektor Universitas Wuerzburg di Jerman 
dengan sungguh-sungguh melakukan penelitian tabung sinar katoda. Ia 
membungkus tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak terjadi kebocoran 
fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar. Lalu ia membuat ruang penelitian 
menjadi gelap. Pada saat membangkitkan sinar katoda, ia mengamati sesuatu yang 
di luar dugaan. Pelat fotoluminesensi yang ada di atas meja mulai berpendar di 
dalam kegelapan. Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat tersebut tetap berpendar. 
Dijauhkan sampai lebih 1 m dari tabung, pelat masih tetap berpendar. Roentgen 
berpikir pasti ada jenis radiasi baru yang belum diketahui terjadi di dalam tabung 
sinar katoda dan membuat pelat fotoluminesensi berpendar. Radiasi ini disebut 
sinar-X yang maksudnya adalah radiasi yang belum diketahui. 
Tahun 1895 itu Roentgen sendirian melakukan penelitian sinar-X dan 
meneliti sifat-sifatnya. Pada tahun itu juga Roentgen mempublikasikan laporan 
penelitiannya. 
1
BAB II 
PEMBAHASAN 
2 
RADIASI 
A. Sejarah Radiasi 
Di akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen, Jerman, 
1845-1923), seorang profesor fisika dan rektor Universitas Wuerzburg di 
Jerman dengan sungguh-sungguh melakukan penelitian tabung sinar katoda. Ia 
membungkus tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak terjadi kebocoran 
fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar. Lalu ia membuat ruang penelitian 
menjadi gelap. Pada saat membangkitkan sinar katoda, ia mengamati sesuatu 
yang di luar dugaan. Pelat fotoluminesensi yang ada di atas meja mulai 
berpendar di dalam kegelapan. Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat tersebut 
tetap berpendar. Dijauhkan sampai lebih 1 m dari tabung, pelat masih tetap 
berpendar. Roentgen berpikir pasti ada jenis radiasi baru yang belum diketahui 
terjadi di dalam tabung sinar katoda dan membuat pelat fotoluminesensi 
berpendar. Radiasi ini disebut sinar-X yang maksudnya adalah radiasi yang 
belum diketahui. 
Tahun 1895 itu Roentgen sendirian melakukan penelitian sinar-X dan 
meneliti sifat-sifatnya. Pada tahun itu juga Roentgen mempublikasikan 
laporan penelitiannya. Berikut ini adalah sifat-sifat sinar-X: 
1. Sinar-X dipancarkan dari tempat yang paling kuat tersinari oleh sinar 
katoda. 
2. Intensitas cahaya yang dihasilkan pelat fotoluminesensi, berbanding 
terbalik dengan kuadrat jarak antara titik terjadinya sinar-X dengan pelat 
fotoluminesensi. Meskipun pelat dijauhkan sekitar 2 m, cahaya masih 
dapat terdeteksi. 
3. Sinar-X dapat menembus buku 1000 halaman tetapi hampir seluruhnya 
terserap oleh timbal setebal 1,5 mm. 
4. Pelat fotografi sensitif terhadap sinar-X. 
5. Ketika tangan terpapari sinar-X di atas pelat fotografi, maka akan 
tergambar foto tulang tersebut pada pelat fotografi. Skema peralatan
ditampilkan pada Gambar 2. Foto tulang tangan yang diambil pada saat itu 
ditampilkan pada Gambar 3. 
6. Lintasan sinar-X tidak dibelokkan oleh medan magnet (daya tembus dan 
lintasan yang tidak terbelokkan oleh medan magnet merupakan sifat yang 
membuat sinar-X berbeda dengan sinar katoda). 
Laporan pertama Roentgen mengenai sinar-X dimuat pada halaman 
132-141 laporan Asosiasi Fisika Medik Wuerzburg tahun 1895. Di awal tahun 
1896 reprint laporan Roentgen dikirimkan kepada ilmuwan- ilmuwan terkenal. 
Karena tidak dibelokkan oleh medan magnet, maka orang tahu bahwa sinar-X 
berbeda dengan sinar katoda. Pada saat itu belum ditemukan fenomena 
interferensi dan difraksi. Karena itu muncullah persaingan antara teori partikel 
dengan teori gelombang untuk menjelaskan esensi/substansi sinar-X. Teori 
partikel dikemukakan antara lain oleh W.H. Bragg, teori gelombang 
dikemukakan antara lain oleh Stokes dan C.G. Barkla. Sejak saat itu teori 
gelombang didukung oleh lebih banyak orang. Pada tahun 1912, fenomena 
difraksi sinar-X oleh kristal ditemukan oleh Max von Laue dan kemudian 
dapat dipastikan bahwa sinar-X adalah gelombang elektromagnetik. Tahun 
1922 Compton menemukan efek Compton berdasarkan penelitian hamburan 
Compton. Berdasarkan penelitian sinar-X ia dapat memastikan bahwa 
gelombang elektromagnetik memiliki sifat dualisme gelombang dan materi 
(partikel). 
3 
B. Pengertian Radiasi 
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam 
bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari 
sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar 
kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas 
makanan (microwave oven), komputer, dan lain-lain. 
Selain benda-benda tersebut ada sumber-sumber radiasi yang bersifat 
unsur alamiah dan berada di udara, di dalam air atau berada di dalam lapisan 
bumi. Beberapa di antaranya adalah Uranium dan Thorium di dalam lapisan
bumi; Karbon dan Radon di udara serta Tritium dan Deuterium yang ada di 
dalam air. 
Radiasi dalam bentuk partikel adalah jenis radiasi yang mempunyai 
massa terukur. Sebagai contoh adalah radiasi alpha dengan simbol: 2α4 angka 
4 pada simbol radiasi menunjukkan jumlah massa dari radiasi tersebut adalah 
4 satuan massa atom (sma) dan angka 2 menunjukkan jumlah muatan radiasi 
tersebut adalah positif 2, serta radiasi beta dengan simbol: -1β0 menunjukkan 
bahwa jumlah massa dari jenis radiasi tersebut adalah 0 dan jumlah muatannya 
adalah 1 negatif. 
Sedangkan radiasi neutron dengan simbol: 1η0 menunjukkan bahwa 
jumlah massa dari neutron adalah 1 sma dan jumlah muatannya adalah 0. 
Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan 
foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. 
Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti 
sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan handpho ne. 
Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi 
non-pengion. 
4 
C. Jenis Radiasi 
1. Radiasi Pengion 
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan 
proses ionisasi (terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila 
berinteraksi dengan materi. Yang termasuk dalam jenis radiasi pengion 
adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. 
Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus. Yang termasuk radiasi 
pengion adalah partikel alfa (α), partikel beta (β), sinar gamma (γ), sinar- 
X, partikel neutron. 
Radiasi pengion terhadap sistem biologik (192) Hill. Efek bioogis 
yang timbul oleh radiasi pengion (194) gita
5 
2. Radiasi Non Pengion 
Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan 
menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi 
non-pengion tersebut berada di sekeliling kehidupan kita. Yang termasuk 
dalam jenis radiasi non-pengion antara lain adalah gelombang radio (yang 
membawa informasi dan hiburan melalui radio dan televisi); gelombang 
mikro (yang digunakan dalam microwave oven dan transmisi seluler 
handphone); sinar inframerah (yang memberikan energi dalam bentuk 
panas); cahaya tampak (yang bisa kita lihat); sinar ultraviolet (yang 
dipancarkan matahari). 
D. Sifat Radiasi 
Ada dua macam sifat radiasi yang dapat digunakan untuk mengetahui 
keberadaan sumber radiasi pada suatu tempat atau bahan, yaitu sebagai berikut 
: 
Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra manusia, sehingga untuk 
mengenalinya diperlukan suatu alat bantu pendeteksi yang disebut dengan 
detektor radiasi. Ada beberapa jenis detektor yang secara spesifik mempunyai 
kemampuan untuk melacak keberadaan jenis radiasi tertentu yaitu detektor 
alpha, detektor gamma, detektor neutron, dll. 
Radiasi dapat berinteraksi dengan materi yang dilaluinya melalui 
proses ionisasi, eksitasi dan lain- lain. Dengan menggunakan sifat-sifat tersebut 
kemudian digunakan sebagai dasar untuk membuat detektor radiasi. 
E. Sumber-Sumber Radiasi 
Radiasi berada di mana-mana, karena sumber radiasi tersebar di mana 
saja di alam semesta, baik yang terjadi secara alami (sumber radiasi alam) 
maupun yang terjadi karena aktivitas manusia (sumber radiasi buatan). 
Sumber radiasi alam sudah ada sejak alam semesta terbentuk, dan radiasi yang 
dipancarkan oleh sumber alam ini disebut radiasi latar belakang. Sedangkan
sumber radiasi buatan baru diproduksi di abad 20, tetapi telah memberikan 
paparan secara signifikan kepada manusia. Sumber radiasi dibagi dua : 
Radiasi alam : sumber radiasi kosmik, sumber radiasi terestrial 
(primordial), sumber radiasi dari dalam tubuh manusia 
Radiasi buatan : radionuklida buatan, pesawat sinar-X, reaktor nuklir, akselerator 
6 
RADIOAKTIVITAS 
Becquerel, pada tahun 1986 menemukan senyawa Uranium yang 
memancarkan sinar tak tampak yang dapat menembus bahan tidak tembus cahaya 
serta mempengaruhi emulsi fotografi. Pada tahun 1896 Marie Curie menunjukkan 
bahwa inti uranium dan banyak unsur lain bersifat memancarkan salah satu 
partikel alfa, beta atau gamma. Unsur inti atom yang mempunyai sifat 
memancarkan sinar-sinar alfa, beta atau gamma disebut inti radioaktif. 
1. Sinar Alfa (α) 
Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel 
sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. 
Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar 
alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya. 
Karena memiliki massa yang besar daya tembus sinar alfa paling lemah 
diantara diantara sinar-sinar radioaktif. Diudara hanya dapat menembus 
beberapa cm saja dan tidak dapat menembus kulit. Sinar alfa dapat dihentikan 
oleh selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan energinya ketika 
bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan itu 
mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami ionisasi. Akhirnya partikel 
alfa akan menangkap 2 elektron dan berubah menjadi atom . Hubungan 
antara energi dan jarak tembus partikel alfa dapat dinyatakan dengan rumus : 
R : 0,543E – 0,160 
E : energi dalam MeV(Mega electron Volt) 
R : jarak tembus dalam cm
7 
2. Sinar Beta (β) 
Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta 
merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta yang 
bemuatan -1e dan bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta 
dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi . Energi sinar 
beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar alfa 
tetapi daya pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik dapat 
menempuh sampai 300 cm dalam udara kering dan dapat menembus kulit. 
Partikel beta mudah dibedakan pada pertumbukan dengan elektron-elektron 
atom oleh karena massa partikel beta sangat kecil. Jarak tembus partikel beta 
positron (positif) hampir sama dengan jark tembus partikel beta negatron 
(negatif). Positron dapat mendekati elektron atom sampai dekat sekali, bahkan 
bersatu dengan elektron itu dan berubah menjadi sinar gamma. Proses ini 
disebut Anihilasi. Hubungan antara energi maksimum partikel beta dan jarak 
tembusnya dapat dinyatakan dengan rumus : 
R : 0,543E – 0,160 
Sinar beta / partikel beta yang bermuatan negatif (negatron) berasal 
dari kulit atom. Apabila akselerasi di dalam pesawat seperti linear akselerator, 
maka partikel tersebut disebut elektron. 
3. Sinar Gamma (γ) 
Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik dengan 
panjang gelombang yang sangat pendek (dalam orde Angstrom) yang 
dipancarkan oleh inti atom yang tidak stabil yang bersifat radioaktif. Setelah 
inti atom memancarkan partikel a, b¯(elektron), b+ (positron), atau setelah 
peristiwa tangkapan elektron, inti yang masih dalam keadaan tereksitasi 
tersebut akan turun ke keadaan dasarnya dengan memancarkan radiasi gamma. 
Tebal materi yang dapat menyerap sinar gamma sehingga intensitasnya 
tinggal setengah intensitas semula, dapat dinyatakan dengan rumus : 
Dan disebut Nilai lapisan menengah “Half Value Layer” (HVL), 
dahulu digunakan istilah Half Value Layer Thickness.
8 
4. Sinar-X 
Sinar-X atau sinar rontgen adalah salah satu bentuk dari radiasi 
elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 
100 pikometer. Sinar-x umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis 
dan kristalografi sinar-X. Timbulnya sinar-X oleh akrena ada perbedaan 
potensial arus searah yang besar di antara kedua elektroda dalam sebuah 
tabung hampa. Berkas elektron akan dipancarkan dari katoda menuju anoda, 
pancaran elektron-elektron ini disebut sinar katoda atau sinar-X. Sejak 
ditemukannya sinar-X oleh W.C.Roentgen (sarjana fisika dari Universitas 
Wurzburg Jerman) banyak sarjana melakukan penelitoan terhadap 
karakteristik sinar-X. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa 
karakteristik sinar-X adalah : 
Menghitamkan plat potret (film) 
Mengionisasi gas 
Menembus berbagai zat 
Menimbulkan fluorosensi 
Merusak jaringan 
5. Proton 
Proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif 
sebesar coloumb dan massa 938 MeV. Suatu atom biasanya terdiri dari 
sejumlah proton dan neutron yang berada di bagian inti atau tengah atom, dan 
sejumlah atom yang mengelilingi atom tersebut. Dalam atom bermuatan 
netral, banyaknya proton akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya 
proton dibagian inti biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom. Dalam 
radioterapi proton dipakai untuk menghancurkan kelenjar hipofisis. 
6. Neutron 
Merupakan partikel tidak bermuatan listrik yang dihasilkan dalam 
reaktor nuklir. Neutron tidak menimbulkan ionisasi, namun mempunyai
energi. Pengurangan energi neutron, terjadi melalui interaksi dengan inti atom. 
Proses pengurangan energi melalui : 
Peristiwa Hamburan ( scattering ) 
Reaksi inti (masuknya neutron kedalam inti sehingga terbentuk inti 
9 
yang berisotop). 
Reaksi fisi (neutron diserapp inti, akibatnya terbentuk dua inti 
menengah dan beberapa neutron serta tenaga). 
Peluruhan (inti yang telah terbentuk dengan masuknya neutron akan 
melepaskan salah satu partikel alfa, proton, deuteron atau triton). 
Kebanyakan kehilangan energi neutron melalui hamburan. Neutron 
dipakai untuk pengobatan tumor otak. Apabila cairan Boron disuntikkan pada 
penderita tumor otak, akan terjadi konsentrasi boron yang tinggi dalam 
jaringan otot. Kemudian bila tumor dibombardir dengan neutron dari hasil 
reaktor atom, maka boron akan mengalami disintegrasi inti dan memancarkan 
sinar alfa yang dapat menghancurkan jaringan tumor. 
Terapi Radiasi 
Prinsip dasar terapi radiasi adalah menimbulkan kerusakan pada 
jaringan tumor sebesar mungkin, dengan kerusakan seminimal mungkin pada 
jaringan normal disekitar jaringan normal disekitar tumor. Hal ini dapat 
dicapai dengan penyinaran langsung pada tumor di berbagai arah, sehingga 
diperoleh dosis maksimum pada tumor tersebut. Dalam melakukan terapi 
radiasi perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut : 
1. Jenis radiasi : sinar-X voltage, uranium, radium, dan sebagainya. 
2. Jenis sel : sel-sel embrional atau bukan. 
3. Lingkungan sel : apakah terjamin adanya penyaluran darah disekitar sel 
tersebut atau tidak. 
4. RBE sangat tinggi (lebih dari satu) mempunyai kemampuan mematikan 
sel lebih besar. 
Perencanaan Terapi Radiasi 
Sebelum dilakukan terapi radiasi perlu adanya perencanaan yang baik 
sehingga dalam pelaksanaan terapi radiasi dapat memberikan hasil sesuai
dengan yang diharapkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam 
perencanaan terapi radiasi adalah : 
a. Menetapkan letak dan luas tumor 
b. Teknik penyinaran dan distribusi dosis 
c. Toleransi jaringan 
Metode Radioterapi 
Ada tiga metode radioterapi : 
a. Radioterapi jarak jauh (Megavoltage Therapy) menggunakan sinar-X 
dengan super voltage (megavoltage) dimana sumber radiasi berada diluar 
tubuh. 
b. Radio jarak dekat (Brachy Therapy), menggunakan radium atau gas radon 
radioaktif dimana sumber radiasi terletak di permukaan atau ditanamkan di 
dalam tumor dalam bentuk biji-biji material. 
c. Penggunaan radioisotop untuk terapi secara sistematik dalam tubuh, 
menggunakan zat radioaktif yang mengikuti dallam peredaran darah dan 
akan mencapai sasaran yang akan dituju. 
10 
Proteksi Radiasi 
Untuk menghindari efek-efek yang merugikan tubuh manusia dan 
makhluk biologis yang diakibatkan oleh radiasi pengion, perlu diperlukan 
tindakan perlindungan (proteksi) terhadap radiasi. Efek kronis dari radiasi 
dapat timbul beberapa tahun kemudian akibat suatu occupational exposure 
(pekerjaan penyinaran). Salah satu usaha yang dilakukan oleh International 
Commission on Radiological Protection (ICRP) untuk menghindari bahaya 
radiasi maka di tentukan suatu dosis maksimum yang dapat diperkenankan 
sebagai pedoman dalam proteksi radiasi, yaitu Maximum Permissible Dose 
(MPD). Nilai MPD ini telah beberapa kali mengalami perubahan. Oleh karena 
proteksi radiasi tidak saja ditinjau dari sudut efek somatis saja, tetapi juga efek 
genetis. 
Proteksi radiasi bagi orang-orang yang berhubungan langsung dengan 
sumber pengion dibagi dalam beberapa golongan, yaitu:
a. Proteksi radiasi terhadap penderita dengan terapi radiasi. 
Pada terapi dosis tertentu yang diberikan kepada penderita, jaringan 
sehat sekitarnya perlu mendapat perlindungan sebaik-baiknya. Pada 
penyinaran sekitar mata, mata hars mendapat perlindungan dengan 
menggunakan timah hitam lead eye shield agar lensa mata terhindar dari 
kerusakan. Pada penyinaran tumor yang tidak ganas dan terhadap anak-anak 
perlu hati-hati dengan jumlah dosis yang diberikan, tidak 
diperkenankan dilakukan berulang kali penyiranan oleh karena radiasi 
bersifat karsinogen. 
b. Proteksi terhadap pekerja diagnostik radiologi 
Pekerja diagnostik radiologi umumnya mendapat radiasi dari tabung 
sinar-X. Untuk menghindari radiasi dari sinar-X dapat dibuat sekecil 
mungkin 50% tanpa mengganggu informasi medis yang diperlukan. Faktor 
yang perlu diperhatikan dalam proteksi terhadap pekerja adalah : 
11 
 Filter/filtration 
 Kollimator 
 Kualitas film 
 Distribusi dari hasil luas penyinaran 
Terapi pada penderita dengan terapi internal radiation yaitu yang 
menggunakan radioisotop yang dimasukkan ke dalam tubuh yang sakit. 
Tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah radiasi terhadap petugas 
meliputi : 
a. Penderita harus tinggal dalam satu ruangan khusus 
b. Perawat jangan terlalu lama berdekatan dengan sumber radiasi 
c. Pada waktu membersihkan penderita, jangan terlalu dekat dengan sumber 
radiasi 
d. Mengenakan pakaian pelindung 
e. Pasien-pasien yang secara permanen ditanamkan bahan radioaktif ke 
dalam tubuhnya atau yang menerima dosis terapi131I harus berada 
dirumah sakit sampai intensitas radiasi di sekitar pasien tersebut mencapai 
tingkat keselamatan.
f. Kotoran penderita harus ditampung pada suatu tempat dan dibuang pada 
12 
tempat tertentu. 
Jenis-jenis Terapi Radiasi 
Dalam bentuk yang paling umum, terapi radiasi menggunakan cahaya 
luar pada radiasi gamma yang dihasilkan oleh sebuah akselerator linear. 
Jarang, radiasi cahaya electron dan proton digunakan. Radiasi cahaya proton, 
yang bisa difokuskan pada daerah khusus, sangat efektif mengobati kanker 
tertentu di daerah yang rusak pada jaringan normal yang penting, seperti mata, 
otak, atau saraf tulang belakang. Semua jenis radiasi cahaya luar difokuskan 
pada daerah tertentu atau organ tubuh yang mengandung kanker. Untuk 
menghindari jaringan normal terlalu banyak kena cahaya, beberapa lintasan 
cahaya digunakan dan jaringan yang mengelilinginya dilindungi sebanyak 
mungkin. Teknologi baru pada radiansi cahaya luar, disebut terapi radiasi 
intensitas modul (IMRT). Terapi radiasi cahaya luar diberikan sebagai 
rangkaian pembagian dosis seimbang melebihi jangka waktu yang lama. 
Metode ini meningkatkan efek yang mematikan pada radiasi pada sel kanker 
ketika mengurangi efek racun pada sel normal. Efek racun dikurangi karena 
sel normal bisa memperbaiki dirinya sendiri dengan cepat antara dosis dimana 
sel kanker tidak bisa. Khususnya, seorang yang menerima dosis radiasi setiap 
hari melebihi jangka waktu 6 sampai 8 minggu. Untuk memastikan bahwa 
pada daerah yang sama diobati setiap waktu, orang tersebut dengan tepat 
diposisikan menggunakan pembalut busa atau alat-alat lain. Pada cara terapi 
radiasi yang lain, bahan radioaktif kemungkinan disuntikkan ke dalam 
pembuluh untuk dialirkan menuju kanker (misalnya, yodium radioaktif, yang 
digunakan dalam penyembuhan pada kanker tiroid). Cara lain menggunakan 
pellet kecil (biji) material radioaktif yang diletakkan langsung ke dalam 
kanker (misalnya, palladium radioaktif digunakan untuk kanker prostat). 
Penanaman ini menghasilkan radiasi hebat pada kanker, tetapi sedikit radiasi 
yang menuju jaringan sekitarnya. Penanaman mengandung bahan radioaktif 
berumur pendek yang berhenti menghasilkan radiasi setelah jangka waktu 
tertentu. Baru-baru ini. Bahan radioaktif telah dicampur dengan protein
disebut antibody monoclonal, yang mencari sel kanker dan bergabung dengan 
mereka. Bahan radioaktif digabungkan ke inti antibodi pada sel kanker dan 
menghancurkan mereka. 
Efek Samping Terapi Radiasi 
Efek samping dari terapi radiasi bisa merusak jaringan normal disekitar 
tumor. Efek samping tergantung pada seberapa luas daerah yang akan diobati, 
dosis apa yang akan diberikan, dan seberapa dekat tumor tersebut ke jaringan 
peka. Jaringan peka yaitu sel normal yang cepat membelah, seperti kulit, 
sumsum tulang, folikel rambut, lapisan pada mulut, kerongkongan dan usus. 
Radiasi bisa juga merusak indung telur dan testis. Dokter berupaya untuk 
mengakurasi sasaran radiasi terapi untuk mencegah kerusakan yang berlebihan 
pada sel normal. Gejala-gejala tergantung pada daerah yang menerima radiasi 
dan bisa termasuk kelelahan, mulut perih, masalah-masalah kulit (kemerahan, 
gatal, mengelupas), rasa sakit sekali ketika menelan, radang paru-paru 
(pneumonitis), hepatitis, masalah-masalah lambung (mual, kehilangan nafsu 
makan, muntah, diare), masalah-masalah berkemih (meningkatnya frekwensi, 
rasa terbakar ketika berkemih), dan jumlah darah rendah. Radiasi pada tumor 
kepala dan leher seringkali menyebabkan kerusakan pada permukaan kulit 
sama halnya dengan pada lapisan mulut dan kerongkongan. Dokter berupaya 
mengidentifikasi dan mengobati beberapa gejala-gejala secepat mungkin 
sehingga orang tersebut tetap merasa nyaman dan bisa melanjutkan 
pengobatan. 
13
BAB III 
PENUTUP 
14 
KESIMPULAN 
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam 
bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari 
sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan 
kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan 
(microwave oven), komputer, dan lain-lain. 
Selain benda-benda tersebut ada sumber-sumber radiasi yang bersifat 
unsur alamiah dan berada di udara, di dalam air atau berada di dalam lapisan 
bumi. Beberapa di antaranya adalah Uranium dan Thorium di dalam lapisan bumi; 
Karbon dan Radon di udara serta Tritium dan Deuterium yang ada di dalam air.
DAFTAR PUSTAKA 
http://www.batan.go.id/ppin/lokakarya/LKSTN_13/M%20Syamsa2.pdf 
http://www.musi-rawas.go.id/musirawas/images/stories/pdf/soal/20- 
15 
perkembangan-teori-atom.pdf 
http://ajunkdoank.wordpress.com/2009/09/25/efek-radiasi-pengion-terhadap-manusia/

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKMAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKrida rahmah
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Laporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelLaporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelDayana Florencia
 
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya RadioisotopMuhamad Imam Khairy
 
Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteran
Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteranPenggunaan radionuklida dalam bidang kedokteran
Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteranEvina Nathalia
 
Laporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopLaporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopRohma Vnitha
 
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiRidho Pasopati
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaMuhammad Ramdhani
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLydia Nurkumalawati
 
Sinar-X untuk Kelas 12
Sinar-X untuk Kelas 12Sinar-X untuk Kelas 12
Sinar-X untuk Kelas 12ViaraNoor
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langiteli priyatna laidan
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenDwi Karyani
 

La actualidad más candente (20)

MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKMAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
 
Detektor radiasi
Detektor radiasiDetektor radiasi
Detektor radiasi
 
PPT pengamanan radiasi
PPT pengamanan radiasiPPT pengamanan radiasi
PPT pengamanan radiasi
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Laporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelLaporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralel
 
Teori dasar tld
Teori dasar tldTeori dasar tld
Teori dasar tld
 
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop
[Presentasi] Penggunaan dan Bahaya Radioisotop
 
Ppt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetikPpt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetik
 
Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteran
Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteranPenggunaan radionuklida dalam bidang kedokteran
Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteran
 
Laporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopLaporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan Mikroskop
 
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksi
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
 
Sinar-X untuk Kelas 12
Sinar-X untuk Kelas 12Sinar-X untuk Kelas 12
Sinar-X untuk Kelas 12
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogen
 
Peluruhan Radioaktif
Peluruhan RadioaktifPeluruhan Radioaktif
Peluruhan Radioaktif
 
Training Radiasi
Training RadiasiTraining Radiasi
Training Radiasi
 

Similar a Makalah tentang radiasi

Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitam
Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda HitamMakalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitam
Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitamkurniawanapr
 
Unsur radioaktif
Unsur radioaktifUnsur radioaktif
Unsur radioaktifVIRGAYANI
 
Makalah fisika inti
Makalah fisika intiMakalah fisika inti
Makalah fisika intiErnhy Hijoe
 
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitasPenemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitaskurniapw
 
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitasPenemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitaskurniapw
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Annis Kenny
 
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi munaMakalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi munaWarnet Raha
 
Radioactive Chernobyl.pptx
Radioactive Chernobyl.pptxRadioactive Chernobyl.pptx
Radioactive Chernobyl.pptxWahyuYogatama
 
fisika lingkungan gem
fisika lingkungan gemfisika lingkungan gem
fisika lingkungan gemdeyekaes
 

Similar a Makalah tentang radiasi (20)

Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitam
Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda HitamMakalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitam
Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitam
 
Tugas fisika dasar
Tugas  fisika dasarTugas  fisika dasar
Tugas fisika dasar
 
Unsur radioaktif
Unsur radioaktifUnsur radioaktif
Unsur radioaktif
 
Makalah fisika inti
Makalah fisika intiMakalah fisika inti
Makalah fisika inti
 
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitasPenemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
 
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitasPenemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
radioaktivitas.pptx
radioaktivitas.pptxradioaktivitas.pptx
radioaktivitas.pptx
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Bab 1 b5 perkembangan konsep atom
Bab 1 b5 perkembangan konsep atomBab 1 b5 perkembangan konsep atom
Bab 1 b5 perkembangan konsep atom
 
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi munaMakalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
 
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi munaMakalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
 
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi munaMakalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
 
Radioactive Chernobyl.pptx
Radioactive Chernobyl.pptxRadioactive Chernobyl.pptx
Radioactive Chernobyl.pptx
 
Radioaktif kimia
Radioaktif kimiaRadioaktif kimia
Radioaktif kimia
 
fisika modern.pptx
fisika modern.pptxfisika modern.pptx
fisika modern.pptx
 
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi munaMakalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
 
fisika lingkungan gem
fisika lingkungan gemfisika lingkungan gem
fisika lingkungan gem
 
Teori atom dan Radioaktivitas
Teori atom dan RadioaktivitasTeori atom dan Radioaktivitas
Teori atom dan Radioaktivitas
 

Más de Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 

Más de Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 

Último

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 

Último (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 

Makalah tentang radiasi

  • 1. MAKALAH FISIKA TENTANG RADIASI Disusun oleh : 1. Febri Amalia 2. Wika Agustin 3. Sely Mizhola 4. Yeni Indra Widiana 5. Nur khalifah Kelas : 1A Prodi : D3 Kebidanan STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2014/2015 i
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Fisika Kesehatan yang berjudul “ATOM dan RADIASI” dengan tepat waktu tanpa halangan suatu apapun. Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan dan informasi kepada pembaca tentang radioaktif, energi radiasi, radiasi pengion dan efek biologis serta terapi radiasi. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa 2. Bapak Hartono, selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika Kesehatan 3. Pihak lain yang telah mendukung sehingga terselesaikannya makalah ini. Bagaimana pun penulis telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya, namun tidak ada kesempurnaan dalam karya manusia. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Mudah-mudahan sedikit yang penulis sumbangkan ini, akan menjadi ilmu yang bermanfaat. ii
  • 3. BAB I PENDAHULUAN Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain-lain. Selain benda-benda tersebut ada sumber-sumber radiasi yang bersifat unsur alamiah dan berada di udara, di dalam air atau berada di dalam lapisan bumi. Beberapa di antaranya adalah Uranium dan Thorium di dalam lapisan bumi; Karbon dan Radon di udara serta Tritium dan Deuterium yang ada di dalam air. Di akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen, Jerman, 1845- 1923), seorang profesor fisika dan rektor Universitas Wuerzburg di Jerman dengan sungguh-sungguh melakukan penelitian tabung sinar katoda. Ia membungkus tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak terjadi kebocoran fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar. Lalu ia membuat ruang penelitian menjadi gelap. Pada saat membangkitkan sinar katoda, ia mengamati sesuatu yang di luar dugaan. Pelat fotoluminesensi yang ada di atas meja mulai berpendar di dalam kegelapan. Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat tersebut tetap berpendar. Dijauhkan sampai lebih 1 m dari tabung, pelat masih tetap berpendar. Roentgen berpikir pasti ada jenis radiasi baru yang belum diketahui terjadi di dalam tabung sinar katoda dan membuat pelat fotoluminesensi berpendar. Radiasi ini disebut sinar-X yang maksudnya adalah radiasi yang belum diketahui. Tahun 1895 itu Roentgen sendirian melakukan penelitian sinar-X dan meneliti sifat-sifatnya. Pada tahun itu juga Roentgen mempublikasikan laporan penelitiannya. 1
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2 RADIASI A. Sejarah Radiasi Di akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen, Jerman, 1845-1923), seorang profesor fisika dan rektor Universitas Wuerzburg di Jerman dengan sungguh-sungguh melakukan penelitian tabung sinar katoda. Ia membungkus tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak terjadi kebocoran fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar. Lalu ia membuat ruang penelitian menjadi gelap. Pada saat membangkitkan sinar katoda, ia mengamati sesuatu yang di luar dugaan. Pelat fotoluminesensi yang ada di atas meja mulai berpendar di dalam kegelapan. Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat tersebut tetap berpendar. Dijauhkan sampai lebih 1 m dari tabung, pelat masih tetap berpendar. Roentgen berpikir pasti ada jenis radiasi baru yang belum diketahui terjadi di dalam tabung sinar katoda dan membuat pelat fotoluminesensi berpendar. Radiasi ini disebut sinar-X yang maksudnya adalah radiasi yang belum diketahui. Tahun 1895 itu Roentgen sendirian melakukan penelitian sinar-X dan meneliti sifat-sifatnya. Pada tahun itu juga Roentgen mempublikasikan laporan penelitiannya. Berikut ini adalah sifat-sifat sinar-X: 1. Sinar-X dipancarkan dari tempat yang paling kuat tersinari oleh sinar katoda. 2. Intensitas cahaya yang dihasilkan pelat fotoluminesensi, berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik terjadinya sinar-X dengan pelat fotoluminesensi. Meskipun pelat dijauhkan sekitar 2 m, cahaya masih dapat terdeteksi. 3. Sinar-X dapat menembus buku 1000 halaman tetapi hampir seluruhnya terserap oleh timbal setebal 1,5 mm. 4. Pelat fotografi sensitif terhadap sinar-X. 5. Ketika tangan terpapari sinar-X di atas pelat fotografi, maka akan tergambar foto tulang tersebut pada pelat fotografi. Skema peralatan
  • 5. ditampilkan pada Gambar 2. Foto tulang tangan yang diambil pada saat itu ditampilkan pada Gambar 3. 6. Lintasan sinar-X tidak dibelokkan oleh medan magnet (daya tembus dan lintasan yang tidak terbelokkan oleh medan magnet merupakan sifat yang membuat sinar-X berbeda dengan sinar katoda). Laporan pertama Roentgen mengenai sinar-X dimuat pada halaman 132-141 laporan Asosiasi Fisika Medik Wuerzburg tahun 1895. Di awal tahun 1896 reprint laporan Roentgen dikirimkan kepada ilmuwan- ilmuwan terkenal. Karena tidak dibelokkan oleh medan magnet, maka orang tahu bahwa sinar-X berbeda dengan sinar katoda. Pada saat itu belum ditemukan fenomena interferensi dan difraksi. Karena itu muncullah persaingan antara teori partikel dengan teori gelombang untuk menjelaskan esensi/substansi sinar-X. Teori partikel dikemukakan antara lain oleh W.H. Bragg, teori gelombang dikemukakan antara lain oleh Stokes dan C.G. Barkla. Sejak saat itu teori gelombang didukung oleh lebih banyak orang. Pada tahun 1912, fenomena difraksi sinar-X oleh kristal ditemukan oleh Max von Laue dan kemudian dapat dipastikan bahwa sinar-X adalah gelombang elektromagnetik. Tahun 1922 Compton menemukan efek Compton berdasarkan penelitian hamburan Compton. Berdasarkan penelitian sinar-X ia dapat memastikan bahwa gelombang elektromagnetik memiliki sifat dualisme gelombang dan materi (partikel). 3 B. Pengertian Radiasi Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain-lain. Selain benda-benda tersebut ada sumber-sumber radiasi yang bersifat unsur alamiah dan berada di udara, di dalam air atau berada di dalam lapisan bumi. Beberapa di antaranya adalah Uranium dan Thorium di dalam lapisan
  • 6. bumi; Karbon dan Radon di udara serta Tritium dan Deuterium yang ada di dalam air. Radiasi dalam bentuk partikel adalah jenis radiasi yang mempunyai massa terukur. Sebagai contoh adalah radiasi alpha dengan simbol: 2α4 angka 4 pada simbol radiasi menunjukkan jumlah massa dari radiasi tersebut adalah 4 satuan massa atom (sma) dan angka 2 menunjukkan jumlah muatan radiasi tersebut adalah positif 2, serta radiasi beta dengan simbol: -1β0 menunjukkan bahwa jumlah massa dari jenis radiasi tersebut adalah 0 dan jumlah muatannya adalah 1 negatif. Sedangkan radiasi neutron dengan simbol: 1η0 menunjukkan bahwa jumlah massa dari neutron adalah 1 sma dan jumlah muatannya adalah 0. Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan handpho ne. Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi non-pengion. 4 C. Jenis Radiasi 1. Radiasi Pengion Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi (terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan materi. Yang termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus. Yang termasuk radiasi pengion adalah partikel alfa (α), partikel beta (β), sinar gamma (γ), sinar- X, partikel neutron. Radiasi pengion terhadap sistem biologik (192) Hill. Efek bioogis yang timbul oleh radiasi pengion (194) gita
  • 7. 5 2. Radiasi Non Pengion Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi non-pengion tersebut berada di sekeliling kehidupan kita. Yang termasuk dalam jenis radiasi non-pengion antara lain adalah gelombang radio (yang membawa informasi dan hiburan melalui radio dan televisi); gelombang mikro (yang digunakan dalam microwave oven dan transmisi seluler handphone); sinar inframerah (yang memberikan energi dalam bentuk panas); cahaya tampak (yang bisa kita lihat); sinar ultraviolet (yang dipancarkan matahari). D. Sifat Radiasi Ada dua macam sifat radiasi yang dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan sumber radiasi pada suatu tempat atau bahan, yaitu sebagai berikut : Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra manusia, sehingga untuk mengenalinya diperlukan suatu alat bantu pendeteksi yang disebut dengan detektor radiasi. Ada beberapa jenis detektor yang secara spesifik mempunyai kemampuan untuk melacak keberadaan jenis radiasi tertentu yaitu detektor alpha, detektor gamma, detektor neutron, dll. Radiasi dapat berinteraksi dengan materi yang dilaluinya melalui proses ionisasi, eksitasi dan lain- lain. Dengan menggunakan sifat-sifat tersebut kemudian digunakan sebagai dasar untuk membuat detektor radiasi. E. Sumber-Sumber Radiasi Radiasi berada di mana-mana, karena sumber radiasi tersebar di mana saja di alam semesta, baik yang terjadi secara alami (sumber radiasi alam) maupun yang terjadi karena aktivitas manusia (sumber radiasi buatan). Sumber radiasi alam sudah ada sejak alam semesta terbentuk, dan radiasi yang dipancarkan oleh sumber alam ini disebut radiasi latar belakang. Sedangkan
  • 8. sumber radiasi buatan baru diproduksi di abad 20, tetapi telah memberikan paparan secara signifikan kepada manusia. Sumber radiasi dibagi dua : Radiasi alam : sumber radiasi kosmik, sumber radiasi terestrial (primordial), sumber radiasi dari dalam tubuh manusia Radiasi buatan : radionuklida buatan, pesawat sinar-X, reaktor nuklir, akselerator 6 RADIOAKTIVITAS Becquerel, pada tahun 1986 menemukan senyawa Uranium yang memancarkan sinar tak tampak yang dapat menembus bahan tidak tembus cahaya serta mempengaruhi emulsi fotografi. Pada tahun 1896 Marie Curie menunjukkan bahwa inti uranium dan banyak unsur lain bersifat memancarkan salah satu partikel alfa, beta atau gamma. Unsur inti atom yang mempunyai sifat memancarkan sinar-sinar alfa, beta atau gamma disebut inti radioaktif. 1. Sinar Alfa (α) Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar daya tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif. Diudara hanya dapat menembus beberapa cm saja dan tidak dapat menembus kulit. Sinar alfa dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan energinya ketika bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan itu mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami ionisasi. Akhirnya partikel alfa akan menangkap 2 elektron dan berubah menjadi atom . Hubungan antara energi dan jarak tembus partikel alfa dapat dinyatakan dengan rumus : R : 0,543E – 0,160 E : energi dalam MeV(Mega electron Volt) R : jarak tembus dalam cm
  • 9. 7 2. Sinar Beta (β) Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta yang bemuatan -1e dan bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi . Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam udara kering dan dapat menembus kulit. Partikel beta mudah dibedakan pada pertumbukan dengan elektron-elektron atom oleh karena massa partikel beta sangat kecil. Jarak tembus partikel beta positron (positif) hampir sama dengan jark tembus partikel beta negatron (negatif). Positron dapat mendekati elektron atom sampai dekat sekali, bahkan bersatu dengan elektron itu dan berubah menjadi sinar gamma. Proses ini disebut Anihilasi. Hubungan antara energi maksimum partikel beta dan jarak tembusnya dapat dinyatakan dengan rumus : R : 0,543E – 0,160 Sinar beta / partikel beta yang bermuatan negatif (negatron) berasal dari kulit atom. Apabila akselerasi di dalam pesawat seperti linear akselerator, maka partikel tersebut disebut elektron. 3. Sinar Gamma (γ) Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang sangat pendek (dalam orde Angstrom) yang dipancarkan oleh inti atom yang tidak stabil yang bersifat radioaktif. Setelah inti atom memancarkan partikel a, b¯(elektron), b+ (positron), atau setelah peristiwa tangkapan elektron, inti yang masih dalam keadaan tereksitasi tersebut akan turun ke keadaan dasarnya dengan memancarkan radiasi gamma. Tebal materi yang dapat menyerap sinar gamma sehingga intensitasnya tinggal setengah intensitas semula, dapat dinyatakan dengan rumus : Dan disebut Nilai lapisan menengah “Half Value Layer” (HVL), dahulu digunakan istilah Half Value Layer Thickness.
  • 10. 8 4. Sinar-X Sinar-X atau sinar rontgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometer. Sinar-x umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan kristalografi sinar-X. Timbulnya sinar-X oleh akrena ada perbedaan potensial arus searah yang besar di antara kedua elektroda dalam sebuah tabung hampa. Berkas elektron akan dipancarkan dari katoda menuju anoda, pancaran elektron-elektron ini disebut sinar katoda atau sinar-X. Sejak ditemukannya sinar-X oleh W.C.Roentgen (sarjana fisika dari Universitas Wurzburg Jerman) banyak sarjana melakukan penelitoan terhadap karakteristik sinar-X. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa karakteristik sinar-X adalah : Menghitamkan plat potret (film) Mengionisasi gas Menembus berbagai zat Menimbulkan fluorosensi Merusak jaringan 5. Proton Proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar coloumb dan massa 938 MeV. Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan neutron yang berada di bagian inti atau tengah atom, dan sejumlah atom yang mengelilingi atom tersebut. Dalam atom bermuatan netral, banyaknya proton akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya proton dibagian inti biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom. Dalam radioterapi proton dipakai untuk menghancurkan kelenjar hipofisis. 6. Neutron Merupakan partikel tidak bermuatan listrik yang dihasilkan dalam reaktor nuklir. Neutron tidak menimbulkan ionisasi, namun mempunyai
  • 11. energi. Pengurangan energi neutron, terjadi melalui interaksi dengan inti atom. Proses pengurangan energi melalui : Peristiwa Hamburan ( scattering ) Reaksi inti (masuknya neutron kedalam inti sehingga terbentuk inti 9 yang berisotop). Reaksi fisi (neutron diserapp inti, akibatnya terbentuk dua inti menengah dan beberapa neutron serta tenaga). Peluruhan (inti yang telah terbentuk dengan masuknya neutron akan melepaskan salah satu partikel alfa, proton, deuteron atau triton). Kebanyakan kehilangan energi neutron melalui hamburan. Neutron dipakai untuk pengobatan tumor otak. Apabila cairan Boron disuntikkan pada penderita tumor otak, akan terjadi konsentrasi boron yang tinggi dalam jaringan otot. Kemudian bila tumor dibombardir dengan neutron dari hasil reaktor atom, maka boron akan mengalami disintegrasi inti dan memancarkan sinar alfa yang dapat menghancurkan jaringan tumor. Terapi Radiasi Prinsip dasar terapi radiasi adalah menimbulkan kerusakan pada jaringan tumor sebesar mungkin, dengan kerusakan seminimal mungkin pada jaringan normal disekitar jaringan normal disekitar tumor. Hal ini dapat dicapai dengan penyinaran langsung pada tumor di berbagai arah, sehingga diperoleh dosis maksimum pada tumor tersebut. Dalam melakukan terapi radiasi perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut : 1. Jenis radiasi : sinar-X voltage, uranium, radium, dan sebagainya. 2. Jenis sel : sel-sel embrional atau bukan. 3. Lingkungan sel : apakah terjamin adanya penyaluran darah disekitar sel tersebut atau tidak. 4. RBE sangat tinggi (lebih dari satu) mempunyai kemampuan mematikan sel lebih besar. Perencanaan Terapi Radiasi Sebelum dilakukan terapi radiasi perlu adanya perencanaan yang baik sehingga dalam pelaksanaan terapi radiasi dapat memberikan hasil sesuai
  • 12. dengan yang diharapkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan terapi radiasi adalah : a. Menetapkan letak dan luas tumor b. Teknik penyinaran dan distribusi dosis c. Toleransi jaringan Metode Radioterapi Ada tiga metode radioterapi : a. Radioterapi jarak jauh (Megavoltage Therapy) menggunakan sinar-X dengan super voltage (megavoltage) dimana sumber radiasi berada diluar tubuh. b. Radio jarak dekat (Brachy Therapy), menggunakan radium atau gas radon radioaktif dimana sumber radiasi terletak di permukaan atau ditanamkan di dalam tumor dalam bentuk biji-biji material. c. Penggunaan radioisotop untuk terapi secara sistematik dalam tubuh, menggunakan zat radioaktif yang mengikuti dallam peredaran darah dan akan mencapai sasaran yang akan dituju. 10 Proteksi Radiasi Untuk menghindari efek-efek yang merugikan tubuh manusia dan makhluk biologis yang diakibatkan oleh radiasi pengion, perlu diperlukan tindakan perlindungan (proteksi) terhadap radiasi. Efek kronis dari radiasi dapat timbul beberapa tahun kemudian akibat suatu occupational exposure (pekerjaan penyinaran). Salah satu usaha yang dilakukan oleh International Commission on Radiological Protection (ICRP) untuk menghindari bahaya radiasi maka di tentukan suatu dosis maksimum yang dapat diperkenankan sebagai pedoman dalam proteksi radiasi, yaitu Maximum Permissible Dose (MPD). Nilai MPD ini telah beberapa kali mengalami perubahan. Oleh karena proteksi radiasi tidak saja ditinjau dari sudut efek somatis saja, tetapi juga efek genetis. Proteksi radiasi bagi orang-orang yang berhubungan langsung dengan sumber pengion dibagi dalam beberapa golongan, yaitu:
  • 13. a. Proteksi radiasi terhadap penderita dengan terapi radiasi. Pada terapi dosis tertentu yang diberikan kepada penderita, jaringan sehat sekitarnya perlu mendapat perlindungan sebaik-baiknya. Pada penyinaran sekitar mata, mata hars mendapat perlindungan dengan menggunakan timah hitam lead eye shield agar lensa mata terhindar dari kerusakan. Pada penyinaran tumor yang tidak ganas dan terhadap anak-anak perlu hati-hati dengan jumlah dosis yang diberikan, tidak diperkenankan dilakukan berulang kali penyiranan oleh karena radiasi bersifat karsinogen. b. Proteksi terhadap pekerja diagnostik radiologi Pekerja diagnostik radiologi umumnya mendapat radiasi dari tabung sinar-X. Untuk menghindari radiasi dari sinar-X dapat dibuat sekecil mungkin 50% tanpa mengganggu informasi medis yang diperlukan. Faktor yang perlu diperhatikan dalam proteksi terhadap pekerja adalah : 11  Filter/filtration  Kollimator  Kualitas film  Distribusi dari hasil luas penyinaran Terapi pada penderita dengan terapi internal radiation yaitu yang menggunakan radioisotop yang dimasukkan ke dalam tubuh yang sakit. Tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah radiasi terhadap petugas meliputi : a. Penderita harus tinggal dalam satu ruangan khusus b. Perawat jangan terlalu lama berdekatan dengan sumber radiasi c. Pada waktu membersihkan penderita, jangan terlalu dekat dengan sumber radiasi d. Mengenakan pakaian pelindung e. Pasien-pasien yang secara permanen ditanamkan bahan radioaktif ke dalam tubuhnya atau yang menerima dosis terapi131I harus berada dirumah sakit sampai intensitas radiasi di sekitar pasien tersebut mencapai tingkat keselamatan.
  • 14. f. Kotoran penderita harus ditampung pada suatu tempat dan dibuang pada 12 tempat tertentu. Jenis-jenis Terapi Radiasi Dalam bentuk yang paling umum, terapi radiasi menggunakan cahaya luar pada radiasi gamma yang dihasilkan oleh sebuah akselerator linear. Jarang, radiasi cahaya electron dan proton digunakan. Radiasi cahaya proton, yang bisa difokuskan pada daerah khusus, sangat efektif mengobati kanker tertentu di daerah yang rusak pada jaringan normal yang penting, seperti mata, otak, atau saraf tulang belakang. Semua jenis radiasi cahaya luar difokuskan pada daerah tertentu atau organ tubuh yang mengandung kanker. Untuk menghindari jaringan normal terlalu banyak kena cahaya, beberapa lintasan cahaya digunakan dan jaringan yang mengelilinginya dilindungi sebanyak mungkin. Teknologi baru pada radiansi cahaya luar, disebut terapi radiasi intensitas modul (IMRT). Terapi radiasi cahaya luar diberikan sebagai rangkaian pembagian dosis seimbang melebihi jangka waktu yang lama. Metode ini meningkatkan efek yang mematikan pada radiasi pada sel kanker ketika mengurangi efek racun pada sel normal. Efek racun dikurangi karena sel normal bisa memperbaiki dirinya sendiri dengan cepat antara dosis dimana sel kanker tidak bisa. Khususnya, seorang yang menerima dosis radiasi setiap hari melebihi jangka waktu 6 sampai 8 minggu. Untuk memastikan bahwa pada daerah yang sama diobati setiap waktu, orang tersebut dengan tepat diposisikan menggunakan pembalut busa atau alat-alat lain. Pada cara terapi radiasi yang lain, bahan radioaktif kemungkinan disuntikkan ke dalam pembuluh untuk dialirkan menuju kanker (misalnya, yodium radioaktif, yang digunakan dalam penyembuhan pada kanker tiroid). Cara lain menggunakan pellet kecil (biji) material radioaktif yang diletakkan langsung ke dalam kanker (misalnya, palladium radioaktif digunakan untuk kanker prostat). Penanaman ini menghasilkan radiasi hebat pada kanker, tetapi sedikit radiasi yang menuju jaringan sekitarnya. Penanaman mengandung bahan radioaktif berumur pendek yang berhenti menghasilkan radiasi setelah jangka waktu tertentu. Baru-baru ini. Bahan radioaktif telah dicampur dengan protein
  • 15. disebut antibody monoclonal, yang mencari sel kanker dan bergabung dengan mereka. Bahan radioaktif digabungkan ke inti antibodi pada sel kanker dan menghancurkan mereka. Efek Samping Terapi Radiasi Efek samping dari terapi radiasi bisa merusak jaringan normal disekitar tumor. Efek samping tergantung pada seberapa luas daerah yang akan diobati, dosis apa yang akan diberikan, dan seberapa dekat tumor tersebut ke jaringan peka. Jaringan peka yaitu sel normal yang cepat membelah, seperti kulit, sumsum tulang, folikel rambut, lapisan pada mulut, kerongkongan dan usus. Radiasi bisa juga merusak indung telur dan testis. Dokter berupaya untuk mengakurasi sasaran radiasi terapi untuk mencegah kerusakan yang berlebihan pada sel normal. Gejala-gejala tergantung pada daerah yang menerima radiasi dan bisa termasuk kelelahan, mulut perih, masalah-masalah kulit (kemerahan, gatal, mengelupas), rasa sakit sekali ketika menelan, radang paru-paru (pneumonitis), hepatitis, masalah-masalah lambung (mual, kehilangan nafsu makan, muntah, diare), masalah-masalah berkemih (meningkatnya frekwensi, rasa terbakar ketika berkemih), dan jumlah darah rendah. Radiasi pada tumor kepala dan leher seringkali menyebabkan kerusakan pada permukaan kulit sama halnya dengan pada lapisan mulut dan kerongkongan. Dokter berupaya mengidentifikasi dan mengobati beberapa gejala-gejala secepat mungkin sehingga orang tersebut tetap merasa nyaman dan bisa melanjutkan pengobatan. 13
  • 16. BAB III PENUTUP 14 KESIMPULAN Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain-lain. Selain benda-benda tersebut ada sumber-sumber radiasi yang bersifat unsur alamiah dan berada di udara, di dalam air atau berada di dalam lapisan bumi. Beberapa di antaranya adalah Uranium dan Thorium di dalam lapisan bumi; Karbon dan Radon di udara serta Tritium dan Deuterium yang ada di dalam air.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA http://www.batan.go.id/ppin/lokakarya/LKSTN_13/M%20Syamsa2.pdf http://www.musi-rawas.go.id/musirawas/images/stories/pdf/soal/20- 15 perkembangan-teori-atom.pdf http://ajunkdoank.wordpress.com/2009/09/25/efek-radiasi-pengion-terhadap-manusia/