2. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN
PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
DEPARTEMEN SOSIAL
KATA SAMBUTAN
Bahwa dalam rangka meningkatkan
kualitas Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial, maka Badan Pendidikan dan
Penelitian Kesejahteraan Sosial melalui
Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan
Sosial memberikan pemahaman secara
terus menerus dan benar tentang
Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Kepada seluruh pelaku Pembangunan
Kesejahteraan Sosial.
Oleh sebab itu untuk meningkatkan
wawasan dan kesadaran masyarakat
dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial maka disusun Buku Gosarium guna
membantu pencaharian tentang berbagai
peristilahan yang lazim digunakan dalam
kontek Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial di Indonesia.
Buku Glosarium ini telah
disesuaikan dengan perkembangan yang
terjadi khususnya yang terkait dengan
disahkannya Undang‐undang No.11 tahun
2009 tentang Kesejahteraan sebagai
pengganti Undang‐undang No.6 tahun
1974 Tentang ketentuan‐ketentuan Pokok
Kesejahteraan Sosial yang menjadi sumber
utama Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial di Indonesia, selanjutnya diharapkan
dengan terwujudnya Buku Glosarium ini
dapat memberikan kemudian kepada
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman ii
3. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
pelaku Pembangunan Kesejahteraan Sosial
untuk memahami secaaara benar dan
mudah tentang istilah‐istilah
Kesejahteraan Sosial.
Akhirnya sekali lagi kami berharap
kiranya Buku Glosarium ini dapat
bermanfaat bagi siapapun yang
membutuhkannya.
Terima Kasih
Jakarta, 14 Oktober 2009
Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian
Kesejahteraan Sosial
Dr. Mardjuki, M.Sc
Nip. 19601010 198603 1 010
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman iii
4. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
KATA PENGANTAR
Pusat Data dan Informasi
Kesejahteraan Sosial, Badan Pendidikan
dan Penelitian Kesejahteraan Sosial
Depoartemen Sosial RI menyusun Buku
Glosarium Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial. Adapun maksud dan
Tujuan disusunnya Buku Glosarium adalah
untuk mempermudah pencaharian dari
berbagai istilah yang lazim digunakan
dalam menyelenggarakan Kesejahteraan
Sosial dan adanya kebutuhan dari Instansi
Pemerintah untuk mewujudkan persamaan
persepsi dalam peristilahan yang
digunakan oleh Departemen Sosial.
Proses penyusunan Buku Glosarium
ini, melibatkan para Kepala Bagian OHH,
Widyaiswara, Peneliti dan Pekerja Sosial
serta STKS Bandung.
Selanjutnya pada Buku Glosarium
inni kami sisipkan pula nama Sub domain
yang berada dilingkungan Departemen
Sosial RI.
Demikian pengantar ini kami
sampaikan, semoga apa yang telah kami
susun dalam bentuk Buku Glosarium ini
dapat bermanfaat bagi Pembangunan
Kesejahteraan Sosial.
Terima Kasih
Tim Penyusun
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman iv
5. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
DAFTAR ISI
Kata Sambutan ......................................i
Kata Pengantar......................................ii
Daftar Isi ................................................iii
A ..........................................................1
B...........................................................18
C ..........................................................30
D ..........................................................35
E...........................................................43
F ...........................................................45
G ..........................................................48
H ..........................................................50
I............................................................54
J............................................................58
K ..........................................................61
L...........................................................85
M .........................................................88
N ..........................................................93
O..........................................................94
P...........................................................96
R...........................................................147
S ...........................................................155
T...........................................................164
U ..........................................................172
V ..........................................................176
W .........................................................177
Z...........................................................179
Daftar Pustaka..........................................iv
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman v
6. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
A
Abnormal adalah suatu kondisi (fisik dan
non fisik) yang tidak sesuai dengan
kondisi yang biasa atau tidak wajar
berdasarkan norma yang berlaku
atau perilaku yang menyimpang
dari yang biasa.
Activity of Daily Living (ADL) adalah
kegiatan sehari‐hari yang dilakukan
oleh seseorang dalam
penghidupannya berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhannya.
Adaptasi adalah proses penyesuaian diri
seseorang dengan keadaan atau
lingkungan sosial yang baru
sehingga mampu bertahan hidup.
Adat adalah Kebiasaan yang diakui,
dipatuhi dan dilembagakan, serta
dipertahankan oleh masyarakat
adat setempat secara turun
temurun. (UU No. 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus bagi
Papua)
Administrasi Pekerjaan Sosial adalah 1)
salah satu metode bantu dalam
praktek pekerjaan sosial yang
bertujuan untuk mengelola
organisasi pelayanan sosial; 2)
segenap proses penyelenggaraan
dan pelaksanaan usaha kerja sama
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 1
7. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
sekelompok orang yang
terorganisasi dan terkoordinasi
dengan baik, dengan menggunakan
sumber fasilitas yang ada untuk
memberikan pertolongan sosial
kepada masyarakat (individu,
kelompok, masyarakat) dapat
meningkatkan fungsi sosialnya dan
taraf kehidupannya
Adopsi adalah suatu perbuatan hukum
yang mengalihkan seorang anak
dari lingkungan kekuasaan orang
tua, wali yang sah, atau orang lain
yang bertanggung jawab atas
perawatan, pendidikan dan
membesarkan anak tersebut, ke
dalam lingkungan keluarga orang
tua angkat. (PP No. 54 tahun 2007
tentang Pelaksanaan Pengangkatan
Anak).
Advokasi Sosial adalah upaya
memberikan pendampingan,
perlindungan dan pembelaan
terhadap seseorang, keluarga,
kelompok dan/atau masyarakat
yang dilanggar haknya. (UU No.11
tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial)
Akreditasi Pelayanan Sosial adalah
pengakuan terhadap suatu lembaga
yang mempunyai wewenang untuk
melaksanakan pelayanan sosial
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 2
8. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
sesuai dengan standar atau kriteria
penilaian yang sudah ditentukan.
Aksesibilitas adalah kemudahan yang
disediakan bagi penyandang
masalah kesejahteraan sosial guna
mewujudkan kesamaan kesempatan
dalam segala aspek kehidupan dan
penghidupan
Aksesibilitas bagi Lanjut Usia adalah
kemudahan untuk memperoleh dan
menggunakan sarana, prasarana
dan fasilitas bagi lanjut usia untuk
memperlancar mobilitas lanjut usia.
(PP No. 43 Tahun 2004 tentang
Pelaksanaan Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia)
Aksesibilitas bagi Penyandang Cacat
adalah kemudahan yang disediakan
bagi penyandang cacat guna
mewujudkan kesamaan kesempatan
dalam segala aspek kehidupan dan
penghidupan. (UU No. 4 Tahun 1997
tentang Penyandang Cacat, PP No.
43 tahun 1998 tentang Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Penyandang Cacat)
Aksi Sosial adalah suatu gerakan atau
tindakan terorganisasi yang
dilakukan oleh sekelompok orang
untuk melakukan perubahan sosial.
Aktualisasi Diri adalah suatu kebutuhan
naluriah manusia untuk melakukan
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 3
9. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
sesuatu yang terbaik dari yang dia
bisa, untuk menjadi orang yang
sesungguhnya, berguna dalam
kehidupan masyarakat dan diakui,
dihargai dan dihormati
keberadaannya sesuai dengan
posisi dan peranannya.
Akuntabilitas adalah suatu keadaan,
pekerjaan, tugas dan tindakan yang
dapat dipertanggungjawabkan baik
secara hukum maupun secara
moral.
Alat Bantu adalah alat yang dibuat dan
dipergunakan penyandang cacat
untuk dapat meminimalkan
hambatan yang dialami sebagai
akibat kecacatannya agar dapat
meningkatkan mobilitas,
komunikasi dan interaksinya dalam
hidup bermasyarakat secara wajar.
Alat Bantu Dengar adalah alat elektronik
yang memperkeras suara sebelum
suara sampai ke telinga, yang
digunakan oleh penyandang cacat
rungu wicara untuk meminimalkan
hambatan pendengaran yang
dialaminya agar dapat
meningkatkan mobilitas dan
komunikasi dalam kehidupannya.
Amoral adalah perilaku sosial yang
menunjukkan pelanggaran terhadap
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 4
10. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
etika dan norma sosial yang
berlaku.
Anak adalah a). Menurut UU No. 4 tahun
1979 tentang Kesejahteraan Anak,
adalah seseorang yang belum
mencapai umur 21 tahun dan belum
pernah kawin; b). Menurut UU No.
23 Tahun 2002 tentang
perlindungan anak dan UU No. 21
Tahun 2007 Tentang
Pemberantasan tindak pidana
perdagangan orang.
Anak Angkat adalah anak yang haknya
dialihkan dari lingkungan
kekuasaan keluarga orangtua, wali
yang sah, atau orang lain yang
bertanggungjawab atas perawatan,
pendidikan, dan membesarkan anak
tersebut, ke dalam lingkungan
keluarga orang tua angkatnya
berdasarkan putusan atau
penetapan pengadilan (UU No. 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak)
Anak Asuh adalah anak yang diasuh oleh
seseorang atau lembaga, untuk
diberikan bimbingan, pemeliharaan,
perawatan, pendidikan, dan
kesehatan, karena orang tuanya
atau salah satu orang tuanya tidak
mampu menjamin tumbuh
kembang anak secara wajar. (UU No.
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 5
11. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak).
Anak Balita adalah anak usia 0‐5 tahun,
berada dalam tahap perkembangan
manusia yang disebut masa emas
(golden years).
Anak dengan Kecacatan adalah
seseorang yang berusia di bawah 18
tahun yang mengalami hambatan
fisik maupun mental yang
menggangu tumbuh kembangnya
secara wajar, sehingga memerlukan
pemenuhan kebutuhan,
pengembangan, dan penanganan
khusus sesuai dengan kondisi dan
derajat kecacatannya, yang terdiri
dari penyandang cacat fisik,
penyandang mental, penyandang
cacat fisik dan mental.
Anak dengan Orang Tua Tunggal adalah
mereka yang hidup dengan hanya
orang tua dan orang tua satunya
diketahui meninggal atau tidak
mampu mengasuh anak itu.
(Kebijakan Pemerintah RI, tentang
Anak terpisah, anak tidak
terdampingi, dan anak dengan
orang tua tunggal dalam keadaan
darurat, 2005)
Anak Jalanan adalah anak yang
melewatkan atau memanfaatkan
sebagian besar waktunya untuk
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 6
12. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
melakukan kegiatan sehari‐hari di
jalanan termasuk di lingkungan
pasar, pertokoan dan pusat‐pusat
keramaian lainnya.
Anak Korban Perdagangan (child
trafficking ) adalah anak korban
penipuan, pemindahtanganan dan
eksploitasi untuk tujuan‐tujuan
tertentu yang sifatnya merugikan
kepentingan anak.
Anak Nakal adalah a). anak yang
melakukan tindak pidana atau b).
anak yang melakukan perbuatan
yang dinyatakan terlarang bagi
anak baik menurut peraturan
perundang‐undangan maupun
menurut peraturan hukum yang
lain yang hidup dan berlaku dalam
masyarak at yang bersangkutan
(UU No. 3 Tahun 1997 tentang
Pengadilan Anak).
Anak Negara adalah anak yang
berdasarkan putusan hakim
diserahkan kepada negara untuk
dididik dan ditempatkan di lapas
anak paling lama berumur 18 tahun.
Anak Pidana adalah Anak yang
berdasarkan putusan hakim
menjalani pidana di Lapas anak
paling lama sampai berumur 18
(delapan belas) tahun.
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 7
13. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Anak Putus Sekolah adalah anak sekolah
yang gagal sebelum menyelesaikan
sekolahnya tidak memiliki ijazah
atau surat tanda tamat belajar.
Anak Sipil adalah anak yang atas
permintaan orang tua atau walinya
memperoleh penetapan pengadilan
untuk dididik di lapas anak paling
lama sampai umur 18 tahun.
Anak Telantar adalah a). Menurut UU No.
4 Tahun 1979 tentang
Kesejahteraan Anak adalah anak
yang karena suatu sebab orang
tuanya melalaikan kewajibannya,
sehingga kebutuhan anak tidak
dapat terpenuhi secara wajar baik
secara rohani, jasmani maupun
sosial. b). (UU No. 23 Tahun 2002)
anak yang tidak terpenuhi
kebutuhannya secara wajar, baik
fisik, mental, spiritual, maupun
sosial.
Anak Terpisah adalah anak‐anak yang
berumur dibawah 18 tahun yang
terpisah dari orang tua, atau wali
sahnya, dan atau pengasuh
resminya, yang diakibatkan oleh
kejadian bencana.
Anak Terpisah adalah seseorang yang
berusia 18 tahun yang terpisah dari
kedua orang tua atau dari pengasuh
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 8
14. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
utama menurut hukum atau adat
mereka sebelumnya.
Anak yang Berhadapan dengan Hukum
adalah anak yang terpaksa
berkontak dengan sistem peradilan
pidana karena, 1)disangka,
didakwa, atau dinyatakan terbukti
bersalah melanggar hukum, atau
2)telah menjadi korban akibat
perbuatan pelanggaran hukum yang
dilakukan orang/kelompok
orang/lembaga /negara
terhadapnya atau, 3)telah melihat,
mendengar, merasakan, atau
mengetahui suatu peristiwa
pelanggaran hukum.
Anak yang Berkonflik dengan Hukum
adalah anak yang termasuk pada
kategori anak nakal, pelaku tindak
pidana yang berdasarkan hasil
penyelidikan/pemeriksaan aparat
penegak hukum membutuhkan
pembinaan di panti sosial anak.
Anak yang Membutuhkan Perlindungan
Khusus adalah anak yang
mengalami permasalahan
kelangsungan hidup, tumbuh
kembang, perlindungan dan
partisipasi sebagai akibat
kekurangan gizi dan tanpa
perumahan yang layak, tanpa
bimbingan, sakit dan tanpa
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 9
15. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
perawatan medis, diperlakukan
salah secara fisik, eksploitasi.
Anak yang Memiliki Keunggulan adalah
anak yang mempunyai kecerdasan
luar biasa, atau memiliki potensi
dan/atau bakat istimewa. (UU No.
23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak)
Anak yang Mempunyai Masalah adalah
anak yang antara lain tidak
mempunyai orang tua dan terlantar,
anak terlantar, anak yang tidak
mampu, anak yang mengalami
masalah kelakuan, dan anak cacat.
(PP No. 2 Tahun 1988 tentang Usaha
Kesejahteraan Anak bagi Anak yang
mempunyai masalah).
Anak yang Mempunyai Masalah adalah
anak yang antara lain tidak
mempunyai orang tua dan terlantar,
anak terlantar, anak yang tidak
mampu, anak yang mengalami
masalah kelakuan dan anak cacat.
(PP No. 2 Tahun 1988 tentang
Usaha Kesejahteraan Anak)
Anak yang Mengalami Masalah
Kelakuan adalah anak yang
menunjukkan tingkah laku
menyimpang dari norma‐norma
masyarakat. (UU No. 4 Tahun 1979
tentang Kesejahteraan Anak).
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 10
16. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Anak yang Menyandang Cacat adalah
anak yang mengalami hambatan
fisik dan/atau mental sehingga
mengganggu pertumbuhan dan
perkembangannya secara wajar.
(UU No. 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak)
Anakanak tanpa Pendamping adalah
anak‐anak yang telah terpisah dari
kedua orang tuanya maupun
keluarga lainnya dan tidak berada
dalam pengasuhan seseorang
dewasa yang menurut hukum atau
adat bertanggung jawab untuk
mengasuhnya.
Analisis Dampak Sosial adalah telahaan
atau kajian sistematis dan
komprehensif tentang kehidupan,
keadaan sosial, tindakan, atau
aktivitas pembangunan untuk
melihat sejauh mana akibat sosial
baik yang bersifat positif maupun
negatif yang timbul bilamana
tindakan atau aktivitas
pembangunan tersebut dilakukan.
Ancaman Bencana adalah suatu kejadian
atau peristiwa yang bisa
menimbulkan bencana. (UU No. 24
Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana)
Angka Harapan Hidup (Life Expectancy)
adalah angka rata‐rata lamanya
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 11
17. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
penduduk suatu kelompok atau
negara untuk dapat bertahan
hidup.
Anti Retroviral (ARV) adalah obat untuk
menekan jumlah virus HIV dalam
darah.
Anti Retroviral Therapy (ART) adalah
sebuah terapi bagi Orang dengan
HIV‐AIDS (ODHA) dengan
mengkonsumsi ARV secara rutin
dan teratur untuk seumur hidup,
agar jumlah virus di dalam darah
bisa ditekan hingga mencapai
kondisi tidak terdeteksi oleh tes
laboratorium.
Anti Sosial adalah tindakan melawan,
menentang, memusuhi atau
melanggar norma hukum, adat dan
agama yang berlaku dalam suatu
kelompok masyarakat tertentu.
Aquired Immuno Deficiency Syndrome
(AIDS) adalah kumpulan gejala
penyakit yang disebabkan
menurunnya/hilangnya sistem
kekebalan tubuh manusia oleh
karena terinfeksi virus HIV,
rusaknya sistem kekebalan tubuh
mengakibatkan penyakit yang tidak
berbahayapun dapat berakibat fatal
bagi orang yang telah terinfeksi.
(Kepmensos RI No. 23/HUK/1996).
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 12
18. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Asas Akuntabilitas adalah dalam setiap
penyelenggaraan kesejahteraan
sosial harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang‐undangan. (UU No.11
tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial)
Asas Keadilan adalah dalam
penyelenggaraan kesejahteraan
sosial harus menekankan pada
aspek pemerataan, tidak
diskriminatif dan keseimbangan
antara hak dan kewajiban. (UU
No.11 tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial)
Asas Keberlanjutan adalah dalam
menyelenggarakan kesejahteraan
sosial dilaksanakan secara
berkesinambungan, sehingga
tercapai kemandirian. (UU No.11
tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial)
Asas Kemanfaatan adalah dalam
penyelenggaraan kesejahteraan
sosial harus memberi manfaat bagi
peningkatan kualitas hidup warga
negara. (UU No.11 tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Kemitraan adalah dalam menangani
masalah kesejahteraan sosial
diperlukan kemitraan antara
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 13
19. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
pemerintah dan masyarakat,
pemerintah sebagei penanggung
jawab dan masyarakat sebagai
mitra pemerintah dalam menangani
permasalahan kesejahteraan sosial
dan peningkatan kesejahteraan
sosial. (UU No.11 tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Kesetiakawanan adalah dalam
penyelenggaraan kesejahteraan
sosial harus dilandasi oleh
kepedulian sosial untuk membantu
orang yang membutuhkan
pertolongan dengan empati dan
kasih sayang. (UU No.11 tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Keterbukaan adalah memberikan
akses yang seluas‐luasnya kepada
masyarakat untuk mendapatkan
informasi yang terkait dengan
penyelenggaraan kesejahteraan
sosial. (UU No.11 tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial)
Asas Keterpaduan adalah dalam
penyelenggaraan kesejahteraan
sosial harus mengintegrasikan
berbagai komponen yang terkait
sehingga dapat berjalan secara
terkoordinir dan sinergis. (UU No.11
tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial)
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 14
20. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Asas Partisipasi adalah dalam setiap
penyelenggaraan kesejahteraan
sosial harus melibatkan seluruh
komponen masyarakat. (UU No.11
tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial)
Asas Profesionalitas adalah dalam setiap
penyelenggaraan kesejahteraan
sosial kepada masyarakat agar
dilandasi dengan profesionalisme
sesuai dengan lingkup tugasnya dan
dilaksanakan seoptimal mungkin.
(UU No.11 tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial)
Asertif adalah suatu kemampuan untuk
mengkomunikasikan apa yang
diinginkan dan dipikirkan kepada
orang lain namun tetap menjaga
dan menghargai perasaan pihak
lain.
Asesmen adalah proses pengungkapan
dan pemahaman permasalahan,
kebutuhan, dan potensi klien, serta
sumber yang dapat digunakan
untuk mengatasi permasalahan
klien. (Kepmensos No. 10/HUK/2007
tentang Pembinaan Teknis Jabatan
Fungsional Pekerja Sosial)
Asimilasi adalah Proses perubahan pola
kebudayaan untuk menyesuaikan
diri dengan mayoritas.
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 15
21. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Asistensi Sosial adalah bentuk
perlindungan sosial yang bertujuan
memberi bantuan kepada orang‐
orang yang mengalami kesulitan,
termasuk didalamnya bantuan
secara umum atau bantuan yang
diberikan untuk orang‐orang
miskin; bantuan untuk orang‐orang
jompo, tuna netra, orang‐orang
cacat dan anak terlantar; asuhan di
dalam lembaga untuk orang jompo,
tuna netra dan cacat yang miskin
yang tidak dapat tinggal di
keluarganya.
Asosial adalah tidak mempunyai rasa
santun dalam hidup bermasyarakat
hanya ingat akan keuntungan diri
sendiri saja tidak mengindahkan
kepentingan atau kebutuhan orang
lain.
Asuhan adalah berbagai upaya yang
diberikan kepada anak yang tidak
mempunyai orang tua dan telantar,
anak telantar dan anak yang
mengalami masalah kelakuan, yang
bersifat sementara sebagai
pengganti orang tua atau keluarga
agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan wajar secara
rohani, jasmani maupun sosial. (PP
No. 2 tahun 1988 tentang Usaha
Kesejahteraan Anak bagi Anak yang
mempunyai Masalah)
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 16
22. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Asuransi Kesejahteraan Sosial
(ASKESOS) adalah a). Menurut UU
Nomor 11 Tahun 2009 Tentang
Kesejahteraan Sosial adalah
asuransi yang secara khusus yang
diberikan kepada warga negara
yang tidak mampu dan tidak
terakses oleh sistem asuransi sosial
pada umumnya yang berbasis pada
kontribusi peserta; b). Menurut
Panduan Manajemen Askesos, Dit.
Jamkesos – Ditjen Banjamsos
Depsos RI 2007, sistem
perlindungan sosial untuk
memberikan jaminan
pertanggungan dalam bentuk
pengganti pendapatan keluarga bagi
pencari nafkah utama sebagai
Pekerja Mandiri dan pekerja dan
pekerja di sektor informal terhadap
resiko menurunnya tingkat
kesejahteraan sosial akibat
mendrita sakit, kecelakaan
dan/atau meninggal dunia.
Asuransi Sosial adalah mekanisme
pengumpulan dana yang bersifat
wajib yang berasal dari iuran guna
memberikan perlindungan atas
resiko sosial ekonomi yang
menimpa peserta dan/atau anggota
keluarganya. (UU No. 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional)
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 17
23. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Audit Sosial adalah audit yang
menyangkut pemantauan, penilaian
dan pengukuran prestasi organisasi
atau lembaga dan keterlibatannya
dengan masalah‐masalah sosial.
Autis adalah suatu kondisi seseorang sejak
lahir ataupun saat masa balita, yang
membuat dirinya tidak dapat
membentuk hubungan sosial atau
komunikasi yang norma. Anak
tersebut terisolasi dari manusia lain
dan masuk dalam dunia repetitif,
memiliki aktifitas dan minat yang
obsesif.
B
Badan Koordinasi Kegiatan
Kesejahteraan Sosial ( BK3S )
adalah organisasi yang mempunyai
fungsi koordinasi terhadap
organisasi‐organisasi yang
menyelenggarakan kesejahteraan
sosial di tingkat provinsi.
Badan Narkotika Kabupaten/Kota
(BNK) adalah lembaga pemerintah
non departemen di tingkat
kabupaten/kota yang menangani
pencegahan, pemberantasan,
penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkoba.
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 18
24. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Badan Narkotika Nasional (BNN) adalah
lembaga pemerintah non
departemen di tingkat pusat yang
menangani pencegahan,
pemberantasan, penyalahgunaan
dan peredaran gelap Narkoba.
Badan Narkotika Provinsi (BNP) adalah
lembaga pemerintah non
departemen di tingkat provinsi
yang menangani pencegahan,
pemberantasan, penyalahgunaan
dan peredaran gelap Narkoba.
Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) adalah Lembaga
Pemerintah Non Departemen
setingkat menteri yang meliputi
unsur pengarah penanggulangan
bencana dan pelaksana
penaggulangan bencana.
Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia (BNP2TKI ) adalah
Lembaga Pemerintah Non
Departemen yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada
Presiden dan mempunyai fungsi
pelaksanaan kebijakan di bidang
penempatan dan perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia di luar
negeri secara terkoordinasi dan
terintegrasi (Perpres RI No. 81 tahun
2006 tentang Badan Nasional
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 19
25. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Penempatan Dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) adalah Badan Pemerintah
Daerah yang melakukan
penyelenggaraan penanggulangan
bencana (PP No. 21 Tahun 2008
Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana)
Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan
Kesejahteraan Sosial (BBPPKS)
adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT)
di bawah Badan Pendidikan dan
Penelitian Kesos yang
Melaksanakan pendidikan dan
pelatihan kesejahteraan sosial bagi
tenaga kesejahteraan sosial
pemerintah dan masyarakat
Balai Besar Penelitian, Permasalahan
dan Pengembangan
Kesejahteraan Sosial (B2P3KS)
adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT)
di bawah Badan Pendidikan dan
Penelitian Kesos yang berfungsi
Melaksanakan penelitian dan
pengembangan pelayanan
kesejahteraan sosial
Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina
Daksa (BBRSBD) adalah Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di bawah
Direktorat Jenderal Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial yang
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 20
26. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
melaksanakan pelayanan dan
rehabilitasi sosial, resosialisasi,
penyaluran, dan bimbingan lanjut
bagi penyandang cacat tubuh agar
mampu berperan dalam kehidupan
bermasyarakat, rujukan nasional,
pengkajian, dan penyiapan standar
pelayanan, pemberian informasi,
dan koordinasi.
Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina
Grahita (BBRSBG) adalah Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di bawah
Direktorat Jenderal Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial yang
melaksanakan pelayanan dan
rehabilitasi sosial, resosialisasi,
penyaluran, bimbingan lanjut bagi
penyandang cacat mental retardasi
agar mampu berperan dalam
kehidupan bermasyarakat, rujukan
nasional, pengkajian dan penyiapan
standar pelayanan, pemberian
informasi dan koordinasi.
Balai Besar Rehabilitasi Vokasional
Bina Daksa (BBRVBD) adalah Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di bawah
Direktorat Jenderal Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial yang
melaksanakan rehabilitasi
vokasional tingkat lanjutan,
pelatihan, pengkajian, dan
pengembangan rehabilitasi
penyandang cacat tubuh.
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 21
27. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Balai Penerbitan Braille Indonesia
(BPBI) adalah Unit Pelaksana
Teknis (UPT) di bawah Direktorat
Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial yang melaksanakan tugas
untuk pencetakan dokumen‐
dokumen maupun arsip kedalam
huruf Braille.
Bantuan Darurat Bencana adalah upaya
memberikan bantuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar pada
saat keadaan darurat. (UU No.24
tahun 2007 tentang Penangulangan
Bencana)
Bantuan Iuran adalah iuran yang dibayar
pemerintah bagi fakir miskin dan
orang tidak mampu sebagai peserta
program jaminan sosial. (UU No. 40
Tahun 2004 Sistem Jaminan Sosial
Nasional)
Bantuan Kesejahteraan Sosial
Permanen (BKSP) adalah
pelayanan sosial berupa pemberian
biaya hidup minimal bagi
penyandang masalah kesejahteraan
sosial non potensial terlantar yang
dilakukan secara berkelanjutan.
Bantuan Langsung Berkelanjutan adalah
bantuan yang diberikan secara
terus‐menerus untuk
mempertahankan taraf
kesejahteraan sosial dan upaya
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 22
28. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
untuk mengembangkan
kemandirian. (UU No.11 tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial)
Bantuan Langsung Pemberdayaan
Sosial (BLPS) adalah kegiatan
dalam rangka memberdayakan fakir
miskin yang dilaksanakan melalui
pemberian bantuan modal usaha
ekonomis produktif (UEP) melalui
kelompok usaha bersama (KUBE)
yang penyalurannya melalui
mekanisme perbankan.
Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah
bantuan langsung tunai kepada
rumah tangga sasaran dalam rangka
kompensasi pengurangan subsidi
Bahan Bakar Minyak (BBM) (Inpres
RI No. 3 Tahun 2008 Tentang
Pelaksanaan Program Bantuan
Langsung Tunai Untuk Rumah
Tangga Sasaran)
Bantuan Sosial Adalah Semua upaya yang
diarahkan untuk meringankan
penderitaan, melindungi, dan
memulihkan kondisi kehidupan
fisik, mental, dan sosial (termasuk
kondisi psikososial, dan ekonomi)
serta memberdayakan potensi yang
dimiliki agar seseorang, keluarga,
kelompok dan/atau masyarakat
yang mengalami guncangan dan
kerentanan sosial dapat tetap hidup
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 23
29. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
secara wajar. (UU No. 11 tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial)
Bantuan Sosial bagi Lanjut Usia Adalah
Upaya pemberian bantuan yang
bersifat tidak tetap agar lanjut usia
potensial dapat meningkatkan taraf
kesejahteraan sosialnya. (UU No.13
Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
lanjut Usia)
Bantuan Sosial bagi Penyandang Cacat
adalah pemberian bantuan kepada
penyandang cacat yang tidak
mampu yang bersifat tidak tetap,
agar mereka dapat meningkatkan
taraf kesejahteraan sosialnya. (UU
No.4 Tahun 1997 tentang
Penyandang Cacat)
Bekas Narapidana /Bekas Warga
Binaan Pemasyarakatan adalah
seseorang yang telah selesai
menjalani masa hukuman yang
dijatuhkan kepadanya berdasarkan
keputusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang
tetap.
Bekas Penyandang Penyakit Kronis
adalah seseorang yang secara medik
telah dinyatakan sembuh dari suatu
penyakit kronis yang dinilainya
memerlukan pengobatan yang
sangat lama (menahun) dan telah
sembuh dengan atau tanpa
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 24
30. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
menimbulkan kecacatan pada tubuh
yang dapat menganggu fungsi
sosialnya.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang
disebabkan baik oleh faktor alam
dan/atau faktor non alam maupun
faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis. (UU No. 24
Tahun 2007 Tentang
Penangulangan Bencana)
Bencana Alam adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain
berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, tanah longsor. (UU
No.24 Tahun 2007 tentang
Penangulangan Bencana)
Bencana non Alam adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa non alam yang
antara lain berupa gagal teknologi,
gagal modernisasi, epidemi, dan
wabah penyakit. (UU No.24 tahun
2007 tentang Penangulangan
Bencana)
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 25
31. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Bencana Sosial adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang
meliputi konflik sosial oleh antar
kelompok atau antar komunitas
masyarakat, dan teror. (UU No. 24
Tahun 2007 tentang Penangulangan
Bencana)
Bermain Peran (role playing) adalah
salah satu teknik pekerjaan sosial
yang diterapkan dalam menangani
masalah klien dengan cara
memainkan peran orang lain.
Bimbingan adalah tuntunan, bantuan atau
pertolongan yang diberikan kepada
individu, kelompok, atau
masyarakat untuk mencegah atau
mengatasi kesulitan‐kesulitan di
dalam kehidupannya agar mereka
mencapai kesejahteraan.
Bimbingan Fisik adalah bimbingan untuk
pemeliharaan pertumbuhan dan
perkembangan jasmani klien.
Bimbingan Kelompok adalah bimbingan
yang ditujukan untuk
mengembangkan potensi dan
kemampuan klien dalam mengatasi
masalah maupun memenuhi
kebutuhannya melalui kelompok.
Bimbingan Keterampilan Kerja adalah
proses pemberian pelayanan yang
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 26
32. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
ditujukan untuk mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan klien
dalam keterampilan kerja sebagai
bekal untuk kehidupannya di
tengah‐tengah masyarakat.
Bimbingan Keterampilan Sosial adalah
serangkaian kegiatan untuk
menumbuhkembangkan
keterampilan sosial klien agar
mampu memenuhi kebutuhan dasar
hidup.
Bimbingan Lanjut adalah rangkaian
kegiatan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial sebagai upaya
untuk lebih memantapkan
kemandirian klien, baik berupa
konsultasi,bantuan ulang,
bimbingan
peningkatan/pengembangan/pema
saran maupun petunjuk lain untuk
memperkuat kondisi kehidupan
bermasyarakat.
Bimbingan Lingkungan Sosial adalah
bimbingan yang diberikan kepada
lingkungan asal klien, dengan
tujuan agar klien memperoleh
kembali dukungan dari keluarga
dan masyarakat.
Bimbingan Mental adalah bimbingan
yang menumbuhkan dan
mengembangkan rasa percaya diri,
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 27
33. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
harga diri , serta memperbaiki sikap
hidup klien.
Bimbingan Sistem Isyarat Bahasa
Indonesia (SIBI) adalah program
pelayanan yang diberikan kepada
penyandang cacat rungu wicara
agar dapat mengembangkan
keterampilannya dalam
berkomunikasi menggunakan SIBI
sambil berbicara.
Bimbingan Sosial adalah berbagai bentuk
kegiatan pelayanan yang dilakukan
oleh pekerja sosial untuk
membantu klien baik individu,
kelompok, maupun masyarakat
dalam meningkatkan
kemampuannya untuk memenuhi
kebutuhan, memecahkan masalah,
serta menjalin dan mengendalikan
hubungan‐hubungan sosial mereka
dalam lingkungan sosialnya.
Bimbingan Sosial Individu adalah seni
yang mempergunakan pengetahuan
tentang ilmu relasi manusia dan
keterampilan dalam mengadakan
hubungan untuk memobilisir
kemampuan dalam diri individu dan
sumber‐sumber yang tersedia
dalam masyarakat guna
penyesuaian yang lebih baik antar
klien dengan keseluruhan atau
sebagian dari lingkungan.
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 28
34. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Bimbingan Sosial Kelompok adalah
metode intervensi pekerjaan sosial
untuk membantu individu‐individu
dengan menggunakan kelompok
sebagai alat untuk membantu
mengembangkan kepribadian, serta
memecahkan masalah‐masalah
personal maupun keluarga.
Bimbingan Sosial Masyarakat adalah
suatu proses dimana masyarakat,
baik sebagai individu maupun
perwakilan‐perwakilan kelompok,
bekerja sama untuk menentukan
kebutuhan‐kebutuhan
kesejahteraan sosial, merencanakan
cara‐cara memenuhi kebutuhan
tersebut, serta memobilisasi
sumber‐sumber yang diperlukan
yang ada di dalam masyarakat
tersebut dengan berlandaskan pada
prinsip partisipasi sosial.
Bimbingan Spiritual adalah bimbingan
untuk meningkatkan
pengetahuan,pemahaman klien
tentang agama yang diyakininya,
sehingga dapat menerapkannya ke
dalam kehidupannya.
Bina Wicara adalah tindakan atau
perlakuan agar para penyandang
cacat rungu wicara memiliki
kecakapan berkomunikasi dengan
sesama manusia dengan
menggunakan media wicara.
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 29
35. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Broker Adalah salah satu peran pekerja
sosial untuk melakukan penjalinan
hubungan dan pemeliharaan jalur
komunikasi dengan berbagai pihak
yang mendukung pelaksanaan
penyelenggaraan kesejahteraan
sosial.
Buta adalah kecacatan penglihatan
seseorang yang menyebabkan
ketajaman penglihatan kurang dari
3/60 (5/100, 2/40, 0,005) atau
derajat ketajaman penglihatannya
pada jarak terbaik setelah koreksi
maksimal tidak lebih dari pada
kemampuan untuk menghitung jari
pada jarak 3 meter.
C
Cacat adalah keadaan hilang atau
berkurangnya fungsi anggota badan
yang secara langsung atau tidak
langsung mengakibatkan hilang
atau berkurangnya kemampuan
untuk menjalankan pekerjaan. (UU
No. 4 tahun 1997 tentang
Penayandang Cacat, atau PP 43
tahun 1998 tentang Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Penyandang Cacat)
Cacat Bawaan Kecacatan yang terjadi
ketika anak masih dalam
kandungan yang disebabkan ibu
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 30
36. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
mengalami gangguan penyakit atau
metabolisme, kelainan kromosomal,
gangguan genetik, kekurangan gizi
atau sebab lain yang tidak diketahui
yang mempengaruhi tumbuh
kembang janin.
Cacat Bekas Penyandang Penyakit
Kronis adalah seorang yang secara
medis telah dinyatakan sembuh dari
suatu penyakit menahun dengan
atau tanpa menimbulkan kecacatan
pada tubuh yang dapat mengganggu
fungsi sosialnya.
Cacat Fisik adalah kecacatan yang
mengakibatkan gangguan pada
fungsi tubuh, antara lain gerak
tubuh, penglihatan, pendengaran
dan kemampuan bicara. (UU Nomor
4 Tahun 1997 tentang Penyandang
Cacat)
Cacat Fisik Dan Mental (Cacat Ganda)
adalah keadaan seseorang yang
menyandang dua jenis kecacatan
sekaligus. (UU Nomor 4 Tahun 1997
tentang Penyandang Cacat)
Cacat Mental adalah kelainan mental
dan/atau tingkah laku, baik cacat
bawaan maupun akibat dari
penyakit. (UU Nomor 4 Tahun 1997
tentang Penyandang Cacat)
Cacat Mental Psikotik adalah seseorang
yang mengalami gangguan jiwa
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 31
37. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
yang disebabkan oleh faktor organ
biologis maupun fungsional yang
mengakibatkan perubahan dalam
alam pikiran, alam perasaan dan
perbuatan sehingga memiliki
masalah sosial tidak dapat mencari
nafkah dan kesulitan dalam
kegiatan bermasyarakat.
Cacat Netra adalah kecacatan yang
menyebabkan ketajaman
penglihatan seseorang lebih kecil
dari 6/18 atau 6/20.
Cacat Rungu adalah kecacatan yang
disebabkan oleh kerusakan alat dan
organ pendengaran yang
mengakibatkan kehilangan
kemampuan menerima atau
menangkap bunyi atau suara.
Cacat Rungu Wicara adalah
ketidakmampuan dalam
memproduksi suara dan berbahasa
yang disebabkan karena kerusakan
alat dan organ pendengaran
sehingga seseorang tidak mengenal
cara mempergunakan organ bicara
dan tidak mengenal konsep bicara.
Cacat setelah lahir adalah kecacatan yang
terjadi pada saat proses kelahiran
bayi yang disebabkan oleh
kesalahan penanganan pada waktu
persalinan, atau terinfeksi suatu
penyakit, bakteri, virus, kekurangan
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 32
38. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
gizi atau mengalami kecelakaan
yang menyebabkan kecacatan.
Cacat Tubuh adalah gangguan yang
menurut ilmu kedokteran
dinyatakan mempunyai
kelainan/gangguan pada alat gerak
yang meliputi tulang, otot, dan
persendian baik dalam struktur
atau fungsinya, sehingga dapat
merupakan rintangan atau
hambatan baginya untuk
melaksanakan kegiatan secara
layak.
Cacat Wicara adalah kecacatan yang
disebabkan oleh kerusakan atau
kehilangan kemampuan berbahasa,
mengucapkan kata‐kata, ketepatan
dan kecepatan berbicara serta
produksi suara.
Capacity Building (Pengembangan
Kapasitas) adalah upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan baik individu,
kelompok, masyarakat maupun
lembaga sosial dari aspek
pengetahuan, keterampilan maupun
sikap dan perilaku.
Case Conference (Pembahasan Kasus)
adalah pertemuan antara beberapa
profesi untuk membicarakan satu
kasus dalam kaitannya dalam
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 33
39. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
penanganan / pemecahan masalah
klien.
Catatan Kasus adalah catatan tentang
fakta, data dan informasi tertulis
mengenai situasi dan kondisi
masing‐masing klien dan orang‐
orang yang terkait.
Charity adalah motivasi untuk membantu
orang lain yang membutuhkan
dengan tujuan derma, kebajikan,
amal dan rasa belas kasihan, serta
kemurahan hati.
Child Trafficking adalah perdagangan
anak, lihat di Perdagangan Anak.
Codein adalah alkaloida yang terkandung
dalam opium sebesar 0,7 – 2,5 %,
merupakan opioida alamiah yang
banyak digunakan untuk keperluan
medis.
Community Organization and
Community Development
(CO/CD), lihat Pengembangan
Masyarakat.
Conditional Cash Transfer (Bantuan
Tunai Bersyarat) adalah program
pengentasan kemiskinan melalui
pemberian bantuan tunai kepada
rumah tangga sasaran (keluarga
miskin) yang digunakan secara
bersyarat untuk pendidikan anak
dan kesehatan ibu. Program ini
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 34
40. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
diwujudkan dalam Program
Keluarga Harapan (PKH).
Corporate Social Responsibility (CSR)
atau Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan adalah komitmen
perusahaan dalam melakukan
kegiatan operasional dengan
memperhatikan aspek
ekonomi,sosial dan lingkungan
serta menghargai kepentingan para
pemangku kepentingan, yaitu
investor, pelanggan, karyawan,
rekan bisnis, penduduk setempat,
lingkungan dan masyarakat umum.
Crack adalah bentuk baru berupa kristal
seperti kerikil, merupakan saripati
kokain yang mempunyai dampak
ketergantungan lebih kuat daripada
kokain.
D
Daerah Kumuh adalah daerah atau
lingkungan yang tidak memenuhi
persyaratan lingkungan secara
teknis, kesehatan dan sosial sebagai
tempat tinggal yang layak bagi
kehidupan dan penghidupan sosial.
Dalam Pemukiman adalah model
pelayanan dan rehabilitasi sosial
bagi penyandang cacat bekas
penderita penyakit kronis/kusta dan
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 35
41. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
keluarganya dengan menggunakan
berbagai fasilitas atau wahana pada
lokasi masyarakat tertentu yang
berdekatan dengan pemukiman
penduduk pada umumnya,
diselenggarakan oleh pemerintah
dan atau masyarakat dimana di
dalamnya dipersiapkan sarana dan
prasarana rehabilitasi sosial secara
utuh.
Dampak Sosial adalah pengaruh atau
akibat dari suatu kejadian, keadaan,
kebijakan sehingga mengakibatkan
perubahan baik yang bersifat positif
maupun yang bersifat negatif bagi
lingkungan sosial dan keadaan
sosial.
Dana Jaminan Sosial adalah dana amanat
milik seluruh peserta yang
merupakan himpunan iuran
beserrta hasil pengembangannya
yang dikelola oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial untuk
pembayaran manfaat kepada peserta
dan pembiayaan operasional
penyelenggaraan program jaminan
sosial. (UU No. 40 tahun 2004 Sistem
Jaminan Sosial nasional)
Dana Kesejahteraan Sosial adalah
sumbangan yang diterima dari
masyarakat baik langsung maupun
tidak langsung yang diperuntukkan
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 36
42. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
bagi kepentingan pelaksanaan
kegiatan usaha kesejahteraan sosial
Data Kesejahteraan Sosial adalah
informasi atau bahan yang berkaitan
dengan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan
Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS) dalam bentuk angka, huruf,
gambar yang diperoleh dari sumber
yang dipercaya dan dapat dijadikan
dasar kajian.
Day Care Center (Pusat Layanan Harian)
adalah Pusat atau tempat
dilaksanakannya kegiatan layanan
harian bagi lanjut usia dan bagi anak
balita tempat ini disebut Taman
Penitipan Anak (TPA).
Day Care Services (Layanan Harian)
adalah suatu model pelayanan sosial
yang disediakan bagi lanjut usia
bersifat sementara, dilaksanakan
pada siang hari, di dalam atau di luar
panti dalam waktu tertentu
(maksimum 8 jam) dan tidak
menginap yang dikelola oleh
pemerintah atau masyarakat secara
profesional.
Daya Beli adalah kemampuan seseorang,
keluarga atau masyarakat untuk
memperoleh suatu barang/jasa guna
memenuhi kebutuhan hidup.
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 37
43. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Daya Tampung Lingkungan Sosial adalah
kemampuan manusia dan kelompok
penduduk yang berbeda‐beda untuk
hidup bersama‐sama sebagai satu
masyarakat secara serasi, selaras,
seimbang, rukun, tertib, dan aman.
(UU No. 10 tahun 1992 tentang
Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera)
Debil adalah berdaya pikir rendah atau
berkemampuan berfikir tidak lebih
daripada daya pikir anak yang
berumur 12 tahun.
Depresan adalah jenis obat yang berfungsi
mengurangi aktifitas fungsional
tubuh sehingga membuat pemakai
merasa tenang dan bahkan
membuatnya tertidur atau tidak
sadarkan diri.
Depresi adalah keadaan jiwa seseorang
yang sedang mengalami stress
dengan ciri‐ciri retardasi motorik
dan mental, kemurungan tidak ada
aktivitas sama sekali sehingga
memperlihatkan gejala‐gejala
perasaan tertekan.
Derajat Kecacatan adalah tingkat berat
ringannya keadaan cacat yang
disandang seseorang. (UU Nomor 4
Tahun 1997 tentang Penyandang
Cacat PP No. 43 Tahun 1998 tentang
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 38
44. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Upaya Peningkatan Kesejahteraan
Sosial Penyandang Cacat)
Desa Berketahanan Sosial adalah kondisi
desa mapan yang dicapai melalui
pemberdayaan pranata sosial. dalam
mengelola modal sosial, mampu
menggerakkan dan memobilisasi
anggota komunitas lokal dalam
memberikan dan meningkatkan :1)
perlindungan sosial bagi kelompok
rentan, 2) mendorong partisipasi
masyarakat dalam berorganisasi
sosial, 3) mengendalikan konflik
sosial, 4) kearifan lokal dalam
memelihara sumber daya sosial dan
alam
Deteksi Dini adalah usaha‐usaha untuk
mengetahui ada tidaknya kelainan
atau kerusakan fisik atau gangguan
perkembangan mental atau perilaku
anak yang menyebabkan kecacatan
secara dini dengan menggunakan
metode perkembangan anak.
Dewan Nasional Indonesia untuk
Kesejahteraan Sosial ( DNIKS )
adalah organisasi yang mempunyai
fungsi koordinasi terhadap
organisasi‐organisasi yang
menyelenggarakan kesejahteraan
sosial di tingkat nasional.
Diagnosis Sosial adalah suatu proses
mengidentifikasi dan menganalisis
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 39
45. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
masalah klien dari hasil asesmen
untuk menemukan dan
merumuskan rencana penanganan
masalah.
Difable adalah sebutan bagi penyandang
cacat yang merupakan singkatan
dari kata bahasa Inggris Different
Ability People yang artinya Orang
yang Berbeda Kemampuan . Istilah
Diffable didasarkan pada realita
bahwa setiap manusia diciptakan
berbeda.
Dinamika Kelompok adalah salah satu
teknik yang digunakan untuk
merangsang suatu kondisi interaksi
yang dinamis antar individu dalam
suatu kelompok.
Dinamika Sosial adalah gerak masyarakat
secara terus menerus yang
menimbulkan perubahan dalam tata
hidup masyarakat yang
bersangkutan.
Dinamisator adalah orang yang berusaha
untuk mengadakan perubahan‐
perubahan dan pengembangan‐
pengembangan yang dapat diterima
oleh perorangan, keluarga,
kelompok, dan organisasi di
masyarakat.
Disability (Kecacatan) adalah
ketidakmampuan melaksanakan
suatu aktivitas/kegiatan tertentu
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 40
46. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
sebagaimana layaknya orang normal
yang disebabkan oleh kondisi
impairment (kehilangan atau
ketidakmampuan) yang
berhubungan dengan usia dan
masyarakat dimana seseorang
berada.
Disfungsi Sosial adalah kondisi seseorang
tidak mampu melaksanakan peran
sosial sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya, dan sesuai
dengan harapan orang lain.
Disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu
padu, terpecah belah, hilangnya
keutuhan atau persatuan,
perpecahan.
Disintregrasi Sosial adalah : keadaan
sosial yang masing‐masing individu
atau kelompok dalam suatu
masyarakat ingin tampil dengan cara
memisahkan diri dari kelompok
besar sebagai akibat dari lunturnya
semangat dan nilai‐nilai
kesetiakawanan sosial dan integritas
nasional.
Diskresi adalah otoritas legal polisi untuk
bertindak dalam kondisi atau situasi
tertentu berdasarkan kebijaksanaan
atau berkonflik dengan hukum.
Diskriminasi adalah setiap pembatasan,
pelecehan, atau pengucilan yang
langsung ataupun tidak langsung
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 41
47. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
didasarkan pada pembedaan
manusia atas dasar agama, suku, ras,
etnik, kelompok, golongan, status
sosial, status ekonomi, jenis kelamin,
keyakinan politik yang berakibat
pengurangan, penyimpangan
ataupun penghapusan pengakuan,
pelaksanaan ataupun penggunaan
hak asasi manusia dan kebebasan
dasar dalam kehidupan baik
individual maupun kolektif dalam
bidang politik, ekonomi, hukum,
sosial, budaya dan aspek kehidupan
lainnya. (UU No, 39 Tahun 1999
tentang Hak Azasi Manusia)
Disorganisasi Sosial adalah keadaan
kehidupan sosial di dalam kelompok
masyarakat yang terpecah.
Displacement (Pengalihan) adalah
perilaku yang menunjukkan
ketidakcocokkan antara
permasalahan dengan waktu dan
tempat mengklarifikasikannya
misalnya: masalah‐masalah yang
dihadapi di kantor dibawa pulang ke
rumah dan sebaliknya masalah‐
masalah yang dihadapi di rumah
dibawa ke kantor.
Distorsi adalah pemutarbalikkan fakta atau
aturan, sehingga terjadi
penyimpangan untuk memperoleh
keuntungan dari padanya.
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 42
48. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Diversi adalah pengalihan dari proses
pidana formal sebagai alternatif
terbaik dalam penanganan terhadap
anak yang berkonflik dengan hukum.
Domestic adoption adalah pengangkatan
anak antar warga negara Indonesia.
Donasi adalah sumbangan tetap (berupa
uang) dari penderma kepada
perkumpulan/yayasan.
Donatur adalah orang yang secara tetap
memberikan sumbangan berupa
uang kepada suatu perkumpulan dan
sebagainya.
Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, usaha
kecil, Usaha Menengah dan Usaha
Besar yang melakukan kegiatan
ekonomi di indonesia dan
berdomisili di Indonesia. (UU No. 20
tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah)
E
Ekologi sosial adalah ilmu yang
mempelajari tentang hubungan
timbal balik yang bersifat adaptif
diantara lingkungan alamiah dan
sosial.
Eksitu adalah pola penanganan dalam
pemberdayaan komunitas adat
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 43
49. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
terpencil yang dilakukan di lokasi
baru.
Eksploitasi adalah Tindakan dengan atau
tanpa persetujuan korban yang
meliputi tetapi tidak terbatas pada
pelacuran, kerja atau pelayanan
paksa, perbudakan, atau praktek
serupa perbudakan, penindasan,
pemerasan, pemanfaatan fisik,
seksual, reproduksi atau secara
melawan hukum memindahkan
atau mentransplantasi organ
dan/atau jaringan tubuh atau
memanfaatkan tenaga atau
kemampuan seseorang oleh pihak
lain untuk mendapatkan
keuntungan baik material maupun
immaterial. (UU No.21 Tahun 2007
Tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan Orang)
Elijibilitas adalah proses untuk
menentukan seorang calon klien
memenuhi persyaratan atau tidak
untuk mendapatkan pelayanan
sosial
Emosi adalah keadaan dan reaksi
psikologis dan fisiologis seperti
kegembiraan, kesedian, keharuan,
kecintaan.
Empati adalah keadaan mental yang
membuat seseorang merasa atau
mengidentifikasi dirinya dalam
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 44
50. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
keadaan perasaan atau pikiran yang
sama dengan orang atau kelompok
lain.
Evakuasi adalah kegiatan memindahkan
korban bencana dari lokasi bencana
ke tempat yang aman dan/atau
penampungan pertama untuk
mendapatkan tindakan penanganan
lebih lanjut.
Evaluasi adalah suatu proses penilaian,
pengukuran dan perbandingan dari
hasil‐hasil pekerjaan yang dicapai
dengan hasil yang seharusnya
dicapai.
F
Fakir Miskin adalah orang yang sama
sekali tidak mempunyai sumber
mata pencaharian dan tidak
mempunyai kemampuan memenuhi
kebutuhan pokok yang layak bagi
kemanusiaan atau orang yang
mempunyai sumber mata
pencaharian tetapi tidak dapat
memenuhi kebutuhan pokok yang
layak bagi kemanusiaan.
(Kepmensos RI No. 23/HUK/1996).
Family Preservation (Perlindungan
Keluarga) adalah program yang
didesain untuk keluarga yang
mengalami krisis (families in crisis)
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 45
51. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
dimana anak‐anak mereka beresiko
ditelantarkan atau terpisah dari
keluarga dan (sedang) ditempatkan
di pengasuhan di luar keluarganya
atau pengasuhan alternatif, seperti
di Panti Asuhan Anak.
Family Support (dukungan Keluarga)
adalah pelayanan berbasis
masyarakat yang membantu orang
tua/keluarga inti menjalankan
perannya dalam pengasuhan anak,
memperkuat kapasitas orang tua
dalam menghadapi masalah untuk
mengurangi terjadinya perlakuan
salah dan penelantaran anak.
Fasilitator adalah peran yang dilakukan
Pendamping Sosial dalam
membantu dan mendorong pihak
terkait dalam masyarakat untuk
terwujudnya keserasian sosial.
Forum Keluarga Dengan Anak Cacat
(FKDAC) adalah lembaga kerjasama
(pertukaran informasi dan
keterampilan) antar para keluarga
yang memiliki anak penyandang
cacat.
Forum Komunikasi Fungsional Pekerja
Sosial Indonesia (FKFPSI) adalah
wadah bagi fungsional pekerja
sosial di lingkungan direktorat
jenderal pelayanan dan rehabilitasi
sosial sebagai ajang silaturahmi,
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 46
52. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
komunikasi, tukar informasi dan
peningkatan kompetensi.
Forum Komunikasi Karang Taruna,
adalah sarana kerjasama,
pertukaran pengalaman, dan
informasi antar karang taruna.
Forum Komunikasi Pekerja Sosial
Masyarakat (FKPSM) lihat PSM
Foster Care (Keluarga Asuh) merupakan
suatu pelayanan kesejahteraan anak
yang menyediakan pengasuhan
melalui keluarga pengganti yang
direncanakan untuk periode
tertentu atau jangka panjang
dimana orang tuanya tidak mampu
mengasuhnya atau tidak dapat
menjamin tumbuh kembang
anaknya secara wajar, baik fisik,
mental, spiritual maupun sosialnya.
Keluarga pengganti dimaksud
adalah keluarga yang tidak memiliki
keterkaitan darah dengan anak atau
lembaga yang melakukan
pengasuhan terhadap anak.
Fungsi Keluarga adalah tugas‐tugas
kehidupan yang seharusnya
dilakukan agar keluarga dapat
menata dan memelihara kehidupan
agar dapat tumbuh secara wajar,
mencakup fungsi reproduksi, afeksi,
perlindungan, sosialisasi dan
pendidikan, keagamaan, sosial
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 47
53. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
budaya, ekonomi dan lingkungan.
(UU No.10 tahun 1992 tentang
Pembangunan Keluarga Sejahtera)
Fungsi Peningkatan Masyarakat adalah
satu fungsi pekerja sosial
masyarakat (PSM) untuk
menciptakan perubahan‐perubahan
sosial dan pengembangan‐
pengembangan sosial secara
terencana dan terarah yang
menyentuh struktur dan kehidupan
masyarakat.
G
Gangguan Jiwa adalah ketidakseimbangan
jiwa yang mengakibatkan terjadinya
ketidaknormalan sikap atau tingkah
laku.
Ganja adalah salah satu jenis narkotika
berasal dari tumbuhan perdu liar
yang lebih dikenal dengan nama
cimeng, kanabis, marijuana, pot, tai,
sick, gass, gelek, rasta, dope, weed,
mary jane, sinsemilla.
Garis Kemiskinan adalah a). Menurut BPS
adalah jumlah rupiah yang
diperlukan oleh setiap individu
untuk makanan setara 2.100 kalori
per orang/hari (garis kemiskinan
makanan) dan untuk memenuhi
kebutuhan non makanan berupa
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 48
54. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
perumahan, pakaian, kesehatan,
pendidikan, transportasi dan aneka
barang/jasa (garis kemiskinan non
makanan), b). Menurut PBB adalah
jumlah uang setara 1 USD ‐2 USD
yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup minimal per
orang/hari.
Gelandangan adalah orang‐orang yang
hidup dalam keaadaan yang tidak
sesuai dengan norma kehidupan
yang layak dalam masyarakat
setempat, serta tidak mempunyai
tempat tinggal dan pekerjaan yang
tetap di wilayah tertentu dan hidup
mengembara di tempat umum (PP
No. 31 tahun 1980 tentang
Penanggualangan Gelandangan dan
Pengemis).
Gempa Bumi adalah semua gerakan kulit
bumi, yang ringan maupun yang
berat.
Gender adalah sifat yang melekat pada
kaum laki‐laki maupun perempuan
yang di konstruksi secara sosial
dan kultural.
Gerakan Anti Narkotika (GRANAT)
adalah suatu organisasi sosial
masyarakat yang bertujuan untuk
menggerakkan masyarakat dalam
pencegahan penyalahgunaan
NAPZA.
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 49
55. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Gerakan Indonesia Anti Madat (GERAM)
adalah suatu organisasi sosial
masyarakat yang bertujuan untuk
menggerakkan masyarakat dalam
pencegahan penyalahgunaan
NAPZA.
Guncangan Dan Kerentanan Sosial
adalah keadaan tidak stabil yang
terjadi secara tiba‐tiba sebagai
akibat dari situasi krisis sosial,
ekonomi, politik, bencana dan
fenomena alam.
H
Hak Anak adalah bagian dari hak asasi
manusia yang wajib dijamin,
dilindungi, dan dipenuhi oleh
orangtua, keluarga, masyarakat,
pemerintah dan negara. (UU No. 23
tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak).
Hak Asasi Manusia (H A M) adalah
seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah‐Nya
yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 50
56. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
manusia. (UU No. 26 Tahun 1999
dan UU No. 21 Tahun 2001).
Halusinogen adalah gejala kejiwaan yang
menunjukkan seseorang
mendengar atau melihat atau mer
(Menimbulkan Kesan Palsu atau
Halusinasi) adalah obat alamiah
atau sintetik yang mengubah
persepsi dan pikiran seseorang
yang menyalahgunakan NAPZA.
HAN adalah Hari Anak Nasional yang
diperingati setiap tanggal 23 Juli
Handicap adalah kesulitan atau kesukaran
dalam kehidupan pribadi, keluarga,
dan masyarakat, baik di bidang
sosial, ekonomi, maupun psikologis
yang dialami seseorang yang
disebabkan oleh ketidakharmonisan
psikis, fisiologis, maupun tubuh dan
ketidakmampuannya melaksanakan
kegiatan hidup secara normal.
HANI adalah Hari Anti Narkotika
Internasional yang diperingati
setiap tanggal 26 Juni.
HARGANAS adalah Hari Keluarga Nasional
yang diperingati setiap tanggal 29
Juni.
Hari HIV/AIDS yang diperingati setiap
tanggal 5 Desember.
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 51
57. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional
(HKSN) adalah hari penggalangan
kesetiakawanan sosial nasional
yang diperingati setiap tanggal 20
Desember.
Hari Pahlawan adalah hari peringatan
untuk mengenang jasa‐jasa
pahlawan setiap tanggal 10
November.
Heroin, adalah oipioda semi sintetis
berupa serbuk putih yang berasa
pahit. Di pasar gelap heroin
dipasarkan dalam ragam warna
karena dicampur dengan bahan lain
seperti gula, coklat, tepung, susu,
dan lain‐lain dengan kadar sekitar
24%.diasetilmorfin adalah opoida
semi sintetis berupa serbuk putih
yang berasa pahit
HIPENCA adalah Hari Internasional
Penyandang Cacat yang
diperingati setiap tanggal 1
Desember.
HIPSI ( Himpunan Pekerja Sosial
Indonesia) adalah asosialsi pekerja
sosial Indonesia.
HLUN adalah Hari Lanjut Usia Nasional
yang diperingati setiap tanggal 29
Mei
Home Care adalah bentuk pelayanan
pendampingan dan perawatan
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 52
58. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
sosial di rumah, sebagai wujud
perhatian terhadap klien dengan
mengutamakan peran masyarakat
berbasis keluarga.
Home Visite adalah kunjungan oleh
pekerja sosial ke tempat tinggal
klien untuk melihat keadaan klien
yang sebenarnya.
Hukum adat adalah aturan atau norma
tidak tertulis yang hidup dalam
masyarakat hukum adat, mengatur,
mengikat dan dipertahankan, serta
mempunyai sanksi. (UU No. 21
Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus
bagi Papua)
Human Immune Deficiency Virus (HIV)
adalah virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia
dan kemudian menimbulkan AIDS.
Huruf Braille Negatif adalah huruf yang
belum dapat diraba (ditulis dengan
reglette).
Huruf Braille Positif adalah huruf yang
telah dapat diraba hasil dari negatif
dan atau ditulis dengan mesin ketik
braille serta papan huruf.
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 53
59. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
I
Identifikasi adalah kegiatan untuk
mengumpulkan dan mengenal
tentang permasalahan yang dialami
oleh penerima pelayanan, serta
sumber pendukung dan
penghambat dalam pelaksanaan
program pelayanan kesejahteraan
sosial
Idiot adalah tingkat kecacatan mental yang
paling berat, dengan IQ 0 – 25,
sehingga yang bersangkutan tidak
mampu latih dan tidak mampu
didik.
Ikatan Pekerja Sosial Profesional
Indonesia (IPSPI) adalah
organisasi atau lembaga profesi
pekerja sosial profesional
Ikatan Pendidikan Pekerja Sosial
Indonesia (IPPSI) adalah
perkumpulan lembaga pendidikan
tinggi pekerjaan sosial dan
kesejahteraan sosial
IKS (Iuran Kesejahteraan Sosial) adalah
simpanan uang dari sebagian hasil
keuntungan usaha ekonomi
produktif melalui kelompok usaha
bersama (KUBE) yang digunakan
untuk kepentingan sosial kelompok
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 54
60. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
dalam bentuk santunan bagi
anggota yang mengalami musibah.
Imitasi adalah proses peniruan perilaku
yang dilakukan seseorang dari
orang lain.
Impairment adalah suatu keadaan
kehilangan atau ketidaknormalan
baik psikologis, fisiologis
merupakan kelainan struktur atau
fungsi anatomis.
In Service Tranining adalah latihan yang
bertujuan untuk meningkatkan
mutu, keahlian,kemampuan dan
ketrampilan dalam kedinasan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) /
Human Development Index (HDI)
adalah pengukuran perbandingan
dari harapan hidup , melek huruf ,
pendidikan dan standar hidup
untuk semua negara seluruh dunia.
Indikator Kemiskinan adalah
serangkaian data statistik yang
diturunkan dan disusun untuk
menggambarkan suatu keadaan
atau kecenderungan kemiskinan
yang menjadi pokok perhatian atau
usaha pembangunan masyarakat.
Individualisasi adalah prinsip dalam
melayani klien yang didasarkan
kepada potensi, kemampuan dan
keunikannya.
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 55
61. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Individualisasi adalah salah satu prinsip
pekejaan sosial untuk
memperluakukan klien
sebagainindividu yang unik
(berbeda satu sama lain)
Indoor Training adalah kegiatan
pelatihan yang dilaksanakan di
dalam kelas.
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah
infeksi yang menular melalui
hubungan seksual sebagai akibat
hubungan seksual dengan berganti‐
ganti pasangan, baik melalui vagina,
oral maupun anal.
Infrastruktur Sosial adalah Prasarana
pelayanan kesejahteraan sosial
Insitu adalah pola penanganan dalam
pemberdayaan komunitas adat
terpencil yang dilakukan pada
lokasi setempat.
Instalasi Produksi adalah fasilitas dalam
panti pelayanan rehabilitasi sosial
penyandang cacat sebagai upaya
memantapkan kemampuan dan
keterampilan yang bersifat
ekonomis produktif dalam rangka
mempercepat kemandirian
penyandang cacat pasca bimbingan
rehabilitasi.
Instansi Sosial adalah lembaga atau
organisasi pemerintah yang
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 56
62. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
melaksanakan tugas pemerintah di
bidang sosial, baik di tingkat pusat,
provinsi maupun kabupaten/kota.
Institusi Lokal adalah kelembagaan
masyarakat lokal yang mengandung
sistem sosial dan budaya setempat
dengan maksud mengaktualisasikan
diri.
Institusi Sosial adalah sistem nilai dan
norma yang berlaku dalam
masyarakat untuk mewujudkan
pelaksanaannya dibentuk
organisasi sebagai wadah bagi
berbagai pihak yang terkait dalam
menjalankan perannya masing‐
masing sebagai bagian jaringan
sistem tersebut .
Intake Process adalah kegiatan permulaan
yang dilaksanakan untuk menjajagi
menggali klien yang akan dibantu
mengenai persyaratan untuk diberi
bantuan atau tidak.
Integrasi Sosial adalah proses dan atau
keadaan yang menunjukkan adanya
penyesuaian antara unsur‐unsur
yang saling berbeda yang ada dalam
kehidupan sosial, sehingga
menghasilkan pola kehidupan yang
bersama, harmonis, serasi selaras,
dan seimbang bagi kehidupan
sosial.
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 57
63. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
Interaksi Sosial adalah hubungan timbal
balik antara dua orang atau lebih
yang saling mempengaruhi.
Intercountry adoption adalah
pengangkatan anak warga negara
Indonesia oleh warga negara asing.
Intervensi Dini adalah salah satu bentuk
perlakuan atau campur tangan
pihak luar pada obyek sasaran
pelayanan dalam kerangka
pelayanan atau pertolongan yang
dilakukan segera setelah diduga
adanya gangguan/permasalahan.
Intervensi Kesejahteraan Sosial adalah
serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh pekerja sosial dalam
upaya membantu memecahkan
masalah baik secara individu,
maupun kelompok dalam angka
mewujudkan kesejahteraan sosial.
Intoksikasi adalah suatu kondisi peralihan
yang timbul akibat penggunaan
NAPZA sehingga gangguan
kesadaran fungsi kognitif, persepsi,
emosi, perilaku atau respon
psikologis lainnya.
J
Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) adalah perlindungan
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 58
64. Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009
bagi masyarakat miskin untuk
mengakses pelayanan kesehatan
Jaminan Kesejahteraan Sosial adalah
sistem perlindungan sosial dalam
bentuk bantuan dan asuransi
kesejahteraan sosial kepada
individu, keluarga, kelompok, dan
komunitas yang dikategorikan
sebagai penyandang masalah
kesejahteraan sosial.
Jaminan Sosial adalah skema yang
melembaga untuk menjamin
seluruh rakyat agar dapat
memenuhi kebutuhan dasar
hidupnya yang layak (UU No.11
tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial).
Jaminan Sosial Lanjut Usia adalah sistem
perlindungan dalam bentuk
bantuan uang terhadap lanjut usia
yang memenuhi persyaratan dalam
rangka memenuhi kebutuhan
dasarnya.
Jaminan Sosial Penyandang Cacat adalah
sistem perlindungan sosial dalam
bentuk bantuan uang terhadap
penyandang cacat berat yang
memenuhi persayaratan dalam
rangka memenuhi kebutuhan
dasarnya
Janda/Duda Perintis Kemerdekaan
adalah janda/duda yang sah dari
Glosarium Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial |2009
Halaman 59