Manajemen operasi membahas pengelolaan operasi perusahaan untuk menghasilkan produk/jasa secara efisien dan efektif guna memenuhi kebutuhan konsumen. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pengambilan keputusan yang tepat dalam bidang proses, kualitas, kapasitas, dan persediaan serta pentingnya customer focus, continuous improvement, dan kerjasama antarunit dalam organisasi.
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
Manajemen Operasi
1. MANAJEMEN OPERASI
Prof.Dr.H.Iman Sudirman, Ir.DEA
Ditulis oleh : Iceu Novida Adinata
Pertemuan I
Tanggal 20 Juli 2013
Manajemen operasi yaitu sebagai usaha mengelola manajemen.
Sistem Operasi adalah Sebuah system terdiri dari manusia, mesin,
peralatan dan metode yang berfungsi melakukan/ mengolah input menjadi
output.
Input misalnya Bahan Baku
Output misalnya Produk (sepatu, mobil,dll) dan Jasa (transportasi,
perbankan)
Contoh Soal:
Sebuah Perusahaan Garmen menerima order untuk membuat 1000
potong baju lengan panjang (lk) yang harus diselesaikan dalam waktu 4
bulan.
Pabrik Garmen tersebut merencanakan menyelesaikan order dengan cara:
Bulan 1 : 200 potong baju
Bulan 2 : 400 potong baju
Bulan 3 : 300 potong baju
Bulan 4 : 100 potong baju
1 potong baju membutuhkan 2meter kain, 8 buah kancing
Harga kain adalah Rp. 20.000/meter dan harga kancing adalah Rp.
500/buah
Saudara diminta :
1. Kebutuhan material kain dan kancing setiap bulan
2. Kebutuhan biaya/bulan dengan asumsi bahwa seorang tukang jahit
diberi upah Rp. 30.000/baju yang diselesaikan
2. MANAJEMEN OPERASI
Prof.Dr.H.Iman Sudirman, Ir.DEA
Ditulis oleh : Iceu Novida Adinata
Rencana Operasi
Adalah sebuah usaha membuat rencana kegiatan operasi serta
menyampaikannya kepada pihak-pihak lain yang mendukung operasi
sehingga timbul interaksi positif antara pihak pendukung dengan system
operasi sehingga dihasilkan produk/jasa secara efisien dan efektif dalam
rangka memnuhi kebutuhan konsumen.
Dapat ditarik kesimpulan kata kunci yaitu pengambilan keputusan artinya
di dalam manajemen operasi harus dapat diambil keputusan yang tepat di
bidang operasi agar supaya dihasilkan produk/jasa secara efisien dan
efektif sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Seorang manajer operasi dapat mengambil keputusan di bidang operasi
dengan tepat, bila memiliki 3 hal :
1. Informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu
Akurat yaitu bila tidak banyak error
Artinya informasi yang dimiliki tidak banyak mengandung error/
kesalahan. Mengingat bahwa informasi yang banyak mengandung
kesalahan akan mendorong pengambilan keputusan yang salah.
Relevan yaitu bila sesuai dengan masalah
Artinya informasi yang dimiliki harus berkaitan dengan masalah
keputusan yang dihadapi.
Tepat waktu artinya bila tersedia pada saat itu.
artinya informasi harus tersedia tepat pada waktu keputusan akan
diambil.
Keterlambatan informasi berakibat keterlambatan pengambilan
keputusan.
3. MANAJEMEN OPERASI
Prof.Dr.H.Iman Sudirman, Ir.DEA
Ditulis oleh : Iceu Novida Adinata
Bila keputusan didasarkan pada info yang akurat, relevan dan tepat
waktu maka dapat diharapkan keputusan yang diambil lebih tepat.
2. Toleransi terhadap resiko yang akan diperhitungkan
Setiap keputusan akan membawa resiko, akan tetapi para manajer
harus berani mengambil keputusan walaupun ada resiko. Namun
demikian, resiko yang muncul harus dapat diperhitungkan.
Keputusan diambil bila resiko lebih kecil dibanding manfaat akan
tetapi bila resiko besar, manfaat kecil jangan diambil.
3. Kemampuan/ Ability mengambil keputusan
Zzzz… (mengantuk niy)
Keyword pada Decision making yaitu Keputusan yang diambil
terutama pada bidang Proses, Kualitas, Kapasitas dan Inventory
(Persediaan).
1. Proses
Memutuskan proses yang harus dilakukan,
Fasilitas dan tenaga kerja yang harus digunakan untuk membuat
produk/jasa.
Keputusan yang terkait dengan cara merubah Input-Output
2. Kualitas
Pada dasarnya kualitas produk/jasa tidak perlu selalu setinggi
mungkin
Cost tinggi maka biaya produksi tinggi
4. MANAJEMEN OPERASI
Prof.Dr.H.Iman Sudirman, Ir.DEA
Ditulis oleh : Iceu Novida Adinata
cost
Quality
Sehingga demikian maka manajer operasi harus bisa mengambil
keputusan dengan tepat tentang kualitas suatu produk/jasa yang
disesuaikan dengan segmen pasar dan daya beli konsumen.
Segmen pasar ; konsumen di kelas menengah atau kelas bawah
5. MANAJEMEN OPERASI
Prof.Dr.H.Iman Sudirman, Ir.DEA
Ditulis oleh : Iceu Novida Adinata
Pertemuan II
Tanggal 27 Juli 2013
Melanjutkan bahasan pertemuan sebelumnya..
3. Kapasitas
Kapasitas adalah kemampuan sebuah system operasi dalam menghasilkan
produk/jasa.
Misal : pabrik semen memiliki kapasitas 3 juta ton/tahun
Artinya pabrik mampu menghasilkan semen 3 juta/ton dalam setahun.
Missal : sebuah hotel memiliki kapasitas 50 kamar
Artinya hotel tersebut mampu menerima 50 tamu dalam semalam
Dalam operasi suatu bisnis, tidak selalu kapasitas dapat dimanfaatkan
sepenuhnya. Pemanfaatan suatu kapasitas sangat ditentukan oleh tingkat
permintaan.
Contohnya sebuah hotel memiliki 50 kamar
Pada hari kerja, kamar yang terisi rata-rata hanya 20 kamar artinya hanya
40% dari akamr yang dapat dimanfaatkan.
Terdapat 2 kondisi yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan
dalam bidang Kapasitas.
1. OVER CAPACITY
Suatu kondisi dimana kapasitas yang dimiliki, melebihi tingkat permintaan
sehingga menimbulkan kapasitas yang tidak terpakai dan menimbulkan
6. MANAJEMEN OPERASI
Prof.Dr.H.Iman Sudirman, Ir.DEA
Ditulis oleh : Iceu Novida Adinata
kerugian karena kapasitas yang tidak terpakai tidak memberikan
pendapatan sedangkan terdapat biaya tetap yang harus dipakai.
Misal hotel yang memiliki 50 kamar
Setiap hari ahnya terisi 20 kamar, berarti hotel hanya memiliki pendapatan
20 kamar yang terisi sedangkan biaya tetap harus dibayar, seperti :
1. Biaya perawatan
2. Biaya listrik
3. Biaya telepon
4. Biaya overhead
5. Biaya pajak
2. Under Capacity
Kondisi dimana kapasitas yang dimiliki lebih rendah.
Contoh : hotel memiliki 20 kamar. Setiap hari datang 50 konsumen
20 tamu bisa ditampung, 30 ditolak
Akibatnya:
1. kehilangan kesempatan tamu/pelanggan
2. hilangnya nama baik hotel (negative word of the mouth)
Dengan demikian, perlu diambil keputusan yang tepat agar kapasitas dan
permintaan konsumen dapat dioptimalkan.
4. Persediaan
Persediaan menjamin kelancaran operasi.
Persediaan yang besar dapat menimbulkan kerugian berupa :
1. Ongkos simpan yang besar
2. Resiko kerusakan yang besar
3. Biaya asuransi
4. Dsb
7. MANAJEMEN OPERASI
Prof.Dr.H.Iman Sudirman, Ir.DEA
Ditulis oleh : Iceu Novida Adinata
Akan tetapi, persediaan yang terlalu sedikit menimbulkan kerugian
berupa :
1. Biaya pesan yang tinggi
2. Biaya resiko kekurangan barang
3. Dsb
Dengan demikian perlu diambil keputusan yang tepat di bidang persediaan
agar supaya diperoleh stock barang yang dapat menjamin kelancaran
operasi dan emnimbulkan biaya persediaan yang optimal.
Industri
1. Industri Manufaktur dan Industri Jasa
Adalah industry yang menghasilkan produk berwujud/ tangible.
Seperti sepatu, mobil dan sepeda. Industri manufaktur mulai tumbuh pada
abad XVIII seiring munculnya Revolusi Industri di Eropa. Pada waktu itu,
James Watt di Inggris menemukan Mesin uap, yang dapat menggantikan
tenaga penggerak di industry. Pada periode sebelumnya industry
menggunakan tenaga alat sebagai tenaga penggeraknya. Seperti tenaga
manusia, tenaga angin, tenaga binatang dsb.
Yang mengakibatkan industry berkembang pesat, pada abad XX,
didominasi oleh industry manufaktur. Pada akhir abad XX, muncul
perkembangan ICT (information Comm.Tech ) /IKA missal
berkembangnya internet, telepon. Perkembangan ini kemudian
mendorong industry jasa.
Produk domestic bruto negar-negara tersebut, 70% merupakan
kontribusi dari sector jasa, di lain pihak industry manufaktur dan jasa
8. MANAJEMEN OPERASI
Prof.Dr.H.Iman Sudirman, Ir.DEA
Ditulis oleh : Iceu Novida Adinata
merupakan industry yang saling membutuhkan. Contohnya industry
manufaktur selalu membutuhkan jasa telekomunikasi, transportasi dsb. Di
lain pihak, industry jasa membutuhkan pula industry manufaktur missal
pada Rumah sakit membutuhkan produk makanan. Dampak dari tema ini
adalah kajian manajemen operasi di bidang manufaktur maupun jasa,
harus berkembang secara harmonis.
2. Customer Focus
Adalah perhatian terhadap kebutuhan konsumen. Hal ini
mengandung arti bahwa perusahaan membuat produk/jasa yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
Tema ini sangat penting pada zaman sekarang, mengingat bahwa pasar
domestic maupun inyernasional merupakan pasar yang sangat bersaing
(high competitive market). Dengan demikian, maka perusahaan perlu
emmbuat produk/jasa yang memiliki daya saing yang tinggi yaitu
produk/jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Ada satu
persoalan dimana kebutuhan konsumen bersifat dinamis, artinya
kebutuhan berubah menurut waktu.
1. Tingkat Pendapatan Masyarakat
Masyarakat pendapatan tinggi berbeda dengan yang pendapatan
rendah
Tahun 1950-an, pendapatan masyarakat rendah.
Waktu itu konsumen cukup puas dengan jasa transportasi menuju tempat
tujuan tanpa mempedulikan kenyamanan, keamanan maupun ketepatan
waktu di tujuan.
2. factor teknologi
Kemajuan teknologi dapat merubah kebutuhan konsumen atau
dapat pula menimbulkan kabutuhan baru. Contohnya sebelum tahun
1980-an, masyarakat Indonesia tidak membutuhkan hanphone. Mereka
cukup puas memperoleh jasa telekomunikasi melalui fixed phone.
9. MANAJEMEN OPERASI
Prof.Dr.H.Iman Sudirman, Ir.DEA
Ditulis oleh : Iceu Novida Adinata
Kemajuan teknologi telekomunikasi seluler membawa perubahan
pada konsumen dalam menggunakan jasa telekomunikasi. Konsumen
lebih menyukai menggunakan HP dibanding fixed phone. Hal ini terlihat
penurunan dari pendapatan PT TELKOM dari Fixed Phone.
3. Perubahan Status
Perubahan ini menimbulkan perubahan kebutuhan konsumen
4. Faktor Kemajuan/ peningkatan pendidikan
Masyarakat dengan pendapatan tinggi dan rendah emmiliki kebutuhan
yang berbeda. Contoh seseorang dengan pendidikan Magister/Doctor
membutuhkan bahan bacaan yang lebih berbobot dibandingkan dengan
masyarakat dengan pendidikan SMA ke bawah. Kebutuhan konsumen
bersifat dinamis, dengan demikian dibutuhkan tema yang ketiga yaitu
continous improvement.
3. Continous Improvement
artinya adalah perbaikan berkesinambungan. Perusahaan harus
mampu mengadakan perbaikan berkesinambungan terhadap
produk/jasa yang dibuatnya agar selalu sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Hal ini mengandung arti bahwa perusahaan harus
melakukan survey secara periodic dalam melakukan perbaikan
terhadap produk/jasanya apabila terjadi perubahan kebutuhan
konsumen yan signifikan.
4. Integrity (Keterpaduan)
System operasi dapat berjalan optimal, apabila didukung oleh pihak-pihak
lain baik internal/eksternal.
Contoh :
Sebuah maskapai penerbangan dapat mengoperasikan armadanya dengan
baik karena perpaduan kerjasama antara:
Angkasa Pura (Pengelolaan Bandara)
Pertamina (Perusahaan penyedia Aftur)
10. MANAJEMEN OPERASI
Prof.Dr.H.Iman Sudirman, Ir.DEA
Ditulis oleh : Iceu Novida Adinata
Perusahaan penyedia cleaning service
Perusahaan penyedia catering
Perusahaan maintenance
Keterpaduan operasi pesawat bila terganggu dapat menyebabkan
gangguan yang signifikan terhadap operasi pesawat. Dengan demikian,
maka pada zaman sekarang terdapat beberapa upaya meningkatkan
keterpaduan tersebut, melalui:
1. penerapan Sistem Informasi
Berbasis computer yang dapat menyediakan informasi bagi seluruh
unit-unit yang saling terkait. Contoh-contoh system yang memiliki
keterpaduan
MRP I (Material requirement planning)
ERP (Entreprise Resource Planning)
ERP memadukan kegiatan unit-unit yang lebih luas: operasi-keuangan-
marketing-MSDM
Contohnya PT DI, Pertamina, Krakatau Steel
2. penerapan Supply Chain Management
Yaitu sebuah pola manajemen yang berfokus pada pengelolaan,
berbagai kegiatan yang terlibat dalam pembuatan produk/jasa.
Pembuatan produk/jasa meliputi berbagai kegiatan diantaranya
penyediaan bahan, kegiatan operasi konvensi/ perubahan bahan menjadi
produk jadi yaitu misalnya kegiatan pemotongan, penjahitan dsb
Rantai kegiatan di atas terdapat unit-unti yang terlibat missal pada
kegiatan penyediaan bahan terdapat 4 unit:
Supplier, logistic, keuangan dan operasi
11. MANAJEMEN OPERASI
Prof.Dr.H.Iman Sudirman, Ir.DEA
Ditulis oleh : Iceu Novida Adinata
Mengelola interkasi keempat kegiatan di atas sehingga kegiatan
penyediaan barang bisa berjalan dengan baik.
5. Perhatian terhadap Lingkungan
Akan pentingnya…
Dengan demikian keberadaan system organisasi dapat berjalan
dengan baik apabila memiliki perhatian terhadap lingkungan
sekitarnya.