SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN  Nomor  : P. 61/Menhut-II/2008   TENTANG  KETENTUAN DAN TATA CARA PEMBERIAN  IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU RESTORASI EKOSISTEM DALAM HUTAN ALAM PADA HUTAN PRODUKSI MELALUI PERMOHONAN   Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
BAB I  KETENTUAN UMUM  ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
BAB II  AREAL DAN PERMOHONAN   Bagian Kesatu Areal   ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
Bagian Kedua  Pemohon  Pasal 3 (1) Yang dapat mengajukan permohonan IUPHHK-RE adalah :  a. Perorangan;  b. Koperasi;  c. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha  Milik  Daerah (BUMD);  d. Badan Usaha Milik Swasta Indonesia (PT, CV, Firma).  (2) Kepemilikan modal pemohon sebagaimana dimaksud pada  ayat (1) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan  yang berlaku.  Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
Bagian Ketiga  Persyaratan Permohonan  Pasal 4   ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
Pasal  5   (1) Permohonan diajukan kepada Menteri dengan tembusan kepada :  a. Direktur Jenderal;  b. Kepala Badan Planologi Kehutanan;  c. Gubernur;  d. Kepala Dinas Provinsi;  e. Kepala Dinas Kabupaten/Kota; dan  f.  Balai Pemantapan Kawasan Hutan yang wilayah kerjanya di   Provinsi setempat/terkait.  (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri   persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.  Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
Bagian Keempat  Penilaian Permohonan  Pasal 6   (1)  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan melakukan pemeriksaan atas kelengkapan  persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja  sejak diterimanya permohonan.  (2)  Dalam hal permohonan tidak memenuhi kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud   dalam Pasal 4, Direktur Jenderal atas nama Menteri menerbitkan surat penolakan.  (3)  Dalam hal permohonan memenuhi kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud  dalam Pasal 4, Direktur Jenderal meminta konfirmasi areal yang dimohon mengenai  fungsi hutan, izin-izin pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan/peruntukan  lahan sektor lain, penutupan lahan, tata batas kawasan hutan kepada Kepala Badan  Planologi Kehutanan.  (4)  Kepala Badan Planologi Kehutanan menyampaikan konfirmasi areal sebagaimana dimaksud  pada ayat (3) kepada Direktur Jenderal berupa peta calon areal kerja, dalam waktu 30 (tiga  puluh) hari kerja sejak diterimanya surat permintaan konfirmasi.  (5)  Setelah mendapat konfirmasi dari Badan Planologi Kehutanan, Direktur Jenderal melakukan  penilaian proposal teknis dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja  Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
Pasal 7  (1) Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5), dilakukan oleh Tim  Penilai Proposal Teknis Permohonan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu  Dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi.  (2) Hasil penilaian Tim disampaikan kepada Direktur Jenderal disertai  rekomendasi.  (3) Atas dasar hasil penilaian Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2),  Direktur  Jenderal melaporkan kepada Menteri disertai pertimbangan teknis.  (4) Berdasarkan laporan Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat  (3), Menteri dapat menerima atau menolak permohonan.  Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
Pasal 8   (1) Dalam hal Menteri menolak permohonan, Direktur Jenderal atas nama Menteri  menerbitkan surat penolakan.  (2) Dalam hal Menteri menyetujui permohonan, Direktur Jenderal menyiapkan  konsep surat Menteri kepada pemohon untuk menyusun dan menyampaikan  Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau Upaya Kelola Lingkungan  (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) sesuai Peraturan perundang- undangan yang berlaku.  Pasal 9   (1) Dalam hal satu areal dimohon oleh lebih dari satu pemohon, maka pemohon  yang  terlebih dahulu melengkapi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam  Pasal 4  dilakukan proses lebih lanjut, sedangkan terhadap pemohon lainnya  ditolak oleh  Direktur Jenderal.  (2) Dalam hal satu areal dimohon oleh lebih dari satu pemohon dalam waktu yang  bersamaan dalam kurun waktu 5 (lima) hari sejak permohonan pertama masuk  dan semuanya memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,  Direktur Jenderal hanya meminta satu kali konfirmasi calon areal yang dimohon  oleh beberapa pemohon kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan.  Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
Pasal 10  (1) Permohonan yang masuk dalam waktu bersamaan sebagaimana dimaksud  dalam Pasal 9 ayat (2) dan semuanya memenuhi persyaratan permohonan  sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan penilaian proposal teknis oleh   tim.  (2) Tim menyampaikan hasil penilaian sebagaimana dimaksud ayat (1) kepada  Direktur Jenderal disertai skore hasil penilain dari masing-masing pemohon.  (3) Direktur Jenderal menyampaikan hasil penilaian sebagaimana diatur dalam Pasal 7  ayat (3) dan ayat (4), dan Pasal 8.  Pasal 11  (1) Dalam hal pemohon tidak menyampaikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan  (AMDAL) atau Upaya Kelola Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan  (UPL) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dalam kurun waktu 150 hari kalender,  Menteri membatalkan calon pemegang izin setelah Direktur Jenderal menerbitkan  peringatan sebanyak 3 (tiga) kali dengan selang waktu 30 hari kalender.  (2) AMDAL atau UKL dan UPL yang telah mendapatkan persetujuan atau pengesahan  dari pejabat yang berwenang, selanjutnya disampaikan oleh pemohon kepada  Menteri melalui Direktur Jenderal.  Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
Pasal 12   (1) Berdasarkan AMDAL atau UKL dan UPL yang disampaikan sebagaimana  dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2), Menteri menginstruksikan Kepala Badan  Planologi Kehutanan untuk menyiapkan peta areal kerja (working area/WA)  IUPHHK-RE, dan menyampaikan hasilnya kepada Direktur Jenderal.  (2)  Berdasarkan peta areal kerja IUPHHK-RE sebagaimana dimaksud dalam ayat  (1) Direktur Jenderal menyiapkan konsep Keputusan Menteri tentang  Pemberian IUPHHK-RE dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja  kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan.  (3)  Berdasarkan konsep Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2),  Sekretaris Jenderal menelaah aspek hukum dalam jangka waktu paling lama 5  (lima) hari kerja sejak tanggal diterimanya konsep surat dan menyampaikan  hasilnya kepada Menteri.  (4)  Berdasarkan konsep sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Menteri  menerbitkan Keputusan tentang Pemberian IUPHHK-RE.  Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
Bagian Kelima  Jangka Waktu IUPHHK-RE   Pasal 17   (1) Jangka waktu IUPHHK-RE dapat diberikan untuk jangka waktu 60 (enam  puluh) tahun dan hanya dapat diperpanjang satu kali untuk jangka waktu  selama 35 (tiga puluh lima) tahun.  (2) IUPHHK-RE dievaluasi setiap 5 (lima) tahun oleh Menteri sebagai dasar  kelangsungan izin.  (3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan petunjuk  teknis  yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.  Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
BAB III  KETENTUAN LAIN  Pasal  18   ,[object Object],[object Object],[object Object],Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
BAB IV  KETENTUAN PERALIHAN  Pasal 19   (1) Areal hutan produksi yang telah dicadangkan/ditunjuk sebagai arahan lokasi  restorasi ekosistem sebelum ditetapkannya Peraturan ini, dinyatakan tetap  berlaku.  (2) Permohonan IUPHHK-RE terhadap areal hutan sebagaimana dimaksud ayat  (1), diproses berdasarkan Peraturan ini.  Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
BAB V  KETENTUAN PENUTUP  Pasal 20   Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka Peraturan Menteri Kehutanan Nomor SK.159/Menhut-II/2004 tentang Restorasi Ekosistem Di Kawasan Hutan Produksi dan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.18/Menhut-II/2004 tentang Kriteria Hutan Produksi Yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Dengan Kegiatan Restorasi Ekosistem, dinyatakan tidak berlaku lagi.  Pasal 21  Peraturan Menteri Kehutanan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.  Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri Kehutanan ini diundangkan dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.  Ditetapkan di   :Jakarta  Pada tanggal :28 Oktober 2008  MENTERI KEHUTANAN ,  H. M. S. KABAN  Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
TERIMA KASIH Departemen Kehutanan  Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014Hari Susandi
 
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuP14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuJhon Blora
 
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutanwalhiaceh
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1...Dini Isrinayanti
 
P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014Jhon Blora
 
Penerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutanan
Penerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutananPenerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutanan
Penerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutananCIFOR-ICRAF
 
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...Jhon Blora
 
Permen lhk no.50 2016 ttg pedoman pinjam pakai kawasan hutan
Permen lhk no.50 2016 ttg pedoman pinjam pakai kawasan hutanPermen lhk no.50 2016 ttg pedoman pinjam pakai kawasan hutan
Permen lhk no.50 2016 ttg pedoman pinjam pakai kawasan hutanRizki Darmawan
 
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)Jhon Blora
 
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanPermen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanwalhiaceh
 
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...Jhon Blora
 
Rencana Tata Ruang Pulau Papua
Rencana Tata Ruang Pulau PapuaRencana Tata Ruang Pulau Papua
Rencana Tata Ruang Pulau PapuaPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004Penataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota PaluRencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota PaluPenataan Ruang
 
Permenhut no 52 th 2014
Permenhut no 52 th 2014Permenhut no 52 th 2014
Permenhut no 52 th 2014Jhon Blora
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...infosanitasi
 

La actualidad más candente (18)

Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
 
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuP14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
 
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
 
Lhk
LhkLhk
Lhk
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1...
 
P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014
 
Penerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutanan
Penerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutananPenerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutanan
Penerapan UU tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan penyelengaraan kehutanan
 
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
 
Permen lhk no.50 2016 ttg pedoman pinjam pakai kawasan hutan
Permen lhk no.50 2016 ttg pedoman pinjam pakai kawasan hutanPermen lhk no.50 2016 ttg pedoman pinjam pakai kawasan hutan
Permen lhk no.50 2016 ttg pedoman pinjam pakai kawasan hutan
 
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)
 
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanPermen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
 
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
 
Rencana Tata Ruang Pulau Papua
Rencana Tata Ruang Pulau PapuaRencana Tata Ruang Pulau Papua
Rencana Tata Ruang Pulau Papua
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota PaluRencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu
 
Permenhut no 52 th 2014
Permenhut no 52 th 2014Permenhut no 52 th 2014
Permenhut no 52 th 2014
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
 
Pp 9
Pp 9Pp 9
Pp 9
 

Similar a PERATURAN MENTERI

Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan HutanPresentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan HutanGedhe Foundation
 
Efradus Apiem Tugas Kebijakan Pertambangan ke 7.pdf
Efradus Apiem Tugas Kebijakan Pertambangan ke 7.pdfEfradus Apiem Tugas Kebijakan Pertambangan ke 7.pdf
Efradus Apiem Tugas Kebijakan Pertambangan ke 7.pdfRasMelanesia1
 
Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1
Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1
Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1Nurul Huda
 
Permen no.13 thn 2010 ukl-upl
Permen no.13 thn 2010 ukl-uplPermen no.13 thn 2010 ukl-upl
Permen no.13 thn 2010 ukl-uplAdi Handarbeni
 
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruangPermen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruangAchmad Wahid
 
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambangPermen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambangAldrien Ticoalu
 
Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...
Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...
Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...Penataan Ruang
 
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...infosanitasi
 
Pp 35 tahun 2002 ttg dana reboisasi
Pp 35 tahun 2002  ttg dana reboisasiPp 35 tahun 2002  ttg dana reboisasi
Pp 35 tahun 2002 ttg dana reboisasiwalhiaceh
 
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...helmut simamora
 
Kabupaten pakpakbharat 9-2006
Kabupaten pakpakbharat 9-2006Kabupaten pakpakbharat 9-2006
Kabupaten pakpakbharat 9-2006Medan Comonity
 
Kepmenhutbun 728 thn 1998
Kepmenhutbun 728 thn 1998Kepmenhutbun 728 thn 1998
Kepmenhutbun 728 thn 1998People Power
 
SOP-PERIZINAN-KEMHUT-DAN-LH.pdf
SOP-PERIZINAN-KEMHUT-DAN-LH.pdfSOP-PERIZINAN-KEMHUT-DAN-LH.pdf
SOP-PERIZINAN-KEMHUT-DAN-LH.pdfHamdiHamdi19
 
Permen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdal
Permen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdalPermen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdal
Permen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdalAbdullah Alfarabi
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012Andi Kurniawansyah
 
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012Fitri Hady Amrullah
 
2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...
2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...
2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...egyd welyn
 
Permen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdf
Permen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdfPermen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdf
Permen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdfDISKANMALRA
 
Kepmen pu 425 kpts m 2009 tim evaluasi teknis persetujuan substansi
Kepmen pu 425 kpts m 2009 tim evaluasi teknis persetujuan substansiKepmen pu 425 kpts m 2009 tim evaluasi teknis persetujuan substansi
Kepmen pu 425 kpts m 2009 tim evaluasi teknis persetujuan substansiD'James Travolta
 

Similar a PERATURAN MENTERI (20)

Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan HutanPresentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
 
Efradus Apiem Tugas Kebijakan Pertambangan ke 7.pdf
Efradus Apiem Tugas Kebijakan Pertambangan ke 7.pdfEfradus Apiem Tugas Kebijakan Pertambangan ke 7.pdf
Efradus Apiem Tugas Kebijakan Pertambangan ke 7.pdf
 
Pp 27 2012
Pp 27 2012Pp 27 2012
Pp 27 2012
 
Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1
Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1
Permen no.13-thn-2010-ukl-upl pemantauan lh1
 
Permen no.13 thn 2010 ukl-upl
Permen no.13 thn 2010 ukl-uplPermen no.13 thn 2010 ukl-upl
Permen no.13 thn 2010 ukl-upl
 
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruangPermen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
 
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambangPermen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
 
Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...
Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...
Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...
 
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...
 
Pp 35 tahun 2002 ttg dana reboisasi
Pp 35 tahun 2002  ttg dana reboisasiPp 35 tahun 2002  ttg dana reboisasi
Pp 35 tahun 2002 ttg dana reboisasi
 
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
 
Kabupaten pakpakbharat 9-2006
Kabupaten pakpakbharat 9-2006Kabupaten pakpakbharat 9-2006
Kabupaten pakpakbharat 9-2006
 
Kepmenhutbun 728 thn 1998
Kepmenhutbun 728 thn 1998Kepmenhutbun 728 thn 1998
Kepmenhutbun 728 thn 1998
 
SOP-PERIZINAN-KEMHUT-DAN-LH.pdf
SOP-PERIZINAN-KEMHUT-DAN-LH.pdfSOP-PERIZINAN-KEMHUT-DAN-LH.pdf
SOP-PERIZINAN-KEMHUT-DAN-LH.pdf
 
Permen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdal
Permen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdalPermen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdal
Permen lh no 5 2012 kegiatan wajib amdal
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 05 2012
 
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
 
2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...
2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...
2. pemen lh no. 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha danatau kegiatan ya...
 
Permen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdf
Permen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdfPermen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdf
Permen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdf
 
Kepmen pu 425 kpts m 2009 tim evaluasi teknis persetujuan substansi
Kepmen pu 425 kpts m 2009 tim evaluasi teknis persetujuan substansiKepmen pu 425 kpts m 2009 tim evaluasi teknis persetujuan substansi
Kepmen pu 425 kpts m 2009 tim evaluasi teknis persetujuan substansi
 

Más de GPFLR

The Seven Steps of Restoration Potential
The Seven Steps of Restoration PotentialThe Seven Steps of Restoration Potential
The Seven Steps of Restoration PotentialGPFLR
 
Catie_Landscape
Catie_Landscape Catie_Landscape
Catie_Landscape GPFLR
 
Stewart Magginis - Assessment methodology
Stewart Magginis - Assessment methodologyStewart Magginis - Assessment methodology
Stewart Magginis - Assessment methodologyGPFLR
 
UNFF 10: Knowfor
UNFF 10: Knowfor UNFF 10: Knowfor
UNFF 10: Knowfor GPFLR
 
4. blay dominic restoration_degradedforestghanasmall
4. blay dominic restoration_degradedforestghanasmall4. blay dominic restoration_degradedforestghanasmall
4. blay dominic restoration_degradedforestghanasmallGPFLR
 
1. dispositions legales burundi
1. dispositions legales burundi1. dispositions legales burundi
1. dispositions legales burundiGPFLR
 
Landscape restoration indonesia
Landscape restoration indonesiaLandscape restoration indonesia
Landscape restoration indonesiaGPFLR
 
Regreening the hills
Regreening the hillsRegreening the hills
Regreening the hillsGPFLR
 
Restoring Degraded Mine Land Using Native Species
Restoring Degraded Mine Land Using Native SpeciesRestoring Degraded Mine Land Using Native Species
Restoring Degraded Mine Land Using Native SpeciesGPFLR
 
An Effort to Restore from Imperata Grassland to Secondary Forest in Samboja L...
An Effort to Restore from Imperata Grassland to Secondary Forest in Samboja L...An Effort to Restore from Imperata Grassland to Secondary Forest in Samboja L...
An Effort to Restore from Imperata Grassland to Secondary Forest in Samboja L...GPFLR
 
Restoring Landscapes – Governing place
Restoring Landscapes – Governing placeRestoring Landscapes – Governing place
Restoring Landscapes – Governing placeGPFLR
 
Creating A New Resource: The Five Kingdoms of Nature
Creating A New Resource: The Five Kingdoms of NatureCreating A New Resource: The Five Kingdoms of Nature
Creating A New Resource: The Five Kingdoms of NatureGPFLR
 
What is Forest Landscape Restoration? What is the Global Partnership on Fores...
What is Forest Landscape Restoration? What is the Global Partnership on Fores...What is Forest Landscape Restoration? What is the Global Partnership on Fores...
What is Forest Landscape Restoration? What is the Global Partnership on Fores...GPFLR
 
Participatory Ecological Restoration in the Rio Blanco Watershed: Ecosystem B...
Participatory Ecological Restoration in the Rio Blanco Watershed: Ecosystem B...Participatory Ecological Restoration in the Rio Blanco Watershed: Ecosystem B...
Participatory Ecological Restoration in the Rio Blanco Watershed: Ecosystem B...GPFLR
 
Adaptive management can increase ecological, social and economic resilience f...
Adaptive management can increase ecological, social and economic resilience f...Adaptive management can increase ecological, social and economic resilience f...
Adaptive management can increase ecological, social and economic resilience f...GPFLR
 
Increasing resilience when undertaking restoration
Increasing resilience when undertaking restorationIncreasing resilience when undertaking restoration
Increasing resilience when undertaking restorationGPFLR
 
Undertaking Restoration: Building-in Resilience
Undertaking Restoration: Building-in ResilienceUndertaking Restoration: Building-in Resilience
Undertaking Restoration: Building-in ResilienceGPFLR
 
GPFLR meeting Yale january 2012
GPFLR meeting Yale january 2012GPFLR meeting Yale january 2012
GPFLR meeting Yale january 2012GPFLR
 
Multistakeholder processes in forest landscape restoration
Multistakeholder processes in forest landscape restorationMultistakeholder processes in forest landscape restoration
Multistakeholder processes in forest landscape restorationGPFLR
 
WRI (high res.map)- Global Forest Cover Map
WRI (high res.map)- Global Forest Cover Map WRI (high res.map)- Global Forest Cover Map
WRI (high res.map)- Global Forest Cover Map GPFLR
 

Más de GPFLR (20)

The Seven Steps of Restoration Potential
The Seven Steps of Restoration PotentialThe Seven Steps of Restoration Potential
The Seven Steps of Restoration Potential
 
Catie_Landscape
Catie_Landscape Catie_Landscape
Catie_Landscape
 
Stewart Magginis - Assessment methodology
Stewart Magginis - Assessment methodologyStewart Magginis - Assessment methodology
Stewart Magginis - Assessment methodology
 
UNFF 10: Knowfor
UNFF 10: Knowfor UNFF 10: Knowfor
UNFF 10: Knowfor
 
4. blay dominic restoration_degradedforestghanasmall
4. blay dominic restoration_degradedforestghanasmall4. blay dominic restoration_degradedforestghanasmall
4. blay dominic restoration_degradedforestghanasmall
 
1. dispositions legales burundi
1. dispositions legales burundi1. dispositions legales burundi
1. dispositions legales burundi
 
Landscape restoration indonesia
Landscape restoration indonesiaLandscape restoration indonesia
Landscape restoration indonesia
 
Regreening the hills
Regreening the hillsRegreening the hills
Regreening the hills
 
Restoring Degraded Mine Land Using Native Species
Restoring Degraded Mine Land Using Native SpeciesRestoring Degraded Mine Land Using Native Species
Restoring Degraded Mine Land Using Native Species
 
An Effort to Restore from Imperata Grassland to Secondary Forest in Samboja L...
An Effort to Restore from Imperata Grassland to Secondary Forest in Samboja L...An Effort to Restore from Imperata Grassland to Secondary Forest in Samboja L...
An Effort to Restore from Imperata Grassland to Secondary Forest in Samboja L...
 
Restoring Landscapes – Governing place
Restoring Landscapes – Governing placeRestoring Landscapes – Governing place
Restoring Landscapes – Governing place
 
Creating A New Resource: The Five Kingdoms of Nature
Creating A New Resource: The Five Kingdoms of NatureCreating A New Resource: The Five Kingdoms of Nature
Creating A New Resource: The Five Kingdoms of Nature
 
What is Forest Landscape Restoration? What is the Global Partnership on Fores...
What is Forest Landscape Restoration? What is the Global Partnership on Fores...What is Forest Landscape Restoration? What is the Global Partnership on Fores...
What is Forest Landscape Restoration? What is the Global Partnership on Fores...
 
Participatory Ecological Restoration in the Rio Blanco Watershed: Ecosystem B...
Participatory Ecological Restoration in the Rio Blanco Watershed: Ecosystem B...Participatory Ecological Restoration in the Rio Blanco Watershed: Ecosystem B...
Participatory Ecological Restoration in the Rio Blanco Watershed: Ecosystem B...
 
Adaptive management can increase ecological, social and economic resilience f...
Adaptive management can increase ecological, social and economic resilience f...Adaptive management can increase ecological, social and economic resilience f...
Adaptive management can increase ecological, social and economic resilience f...
 
Increasing resilience when undertaking restoration
Increasing resilience when undertaking restorationIncreasing resilience when undertaking restoration
Increasing resilience when undertaking restoration
 
Undertaking Restoration: Building-in Resilience
Undertaking Restoration: Building-in ResilienceUndertaking Restoration: Building-in Resilience
Undertaking Restoration: Building-in Resilience
 
GPFLR meeting Yale january 2012
GPFLR meeting Yale january 2012GPFLR meeting Yale january 2012
GPFLR meeting Yale january 2012
 
Multistakeholder processes in forest landscape restoration
Multistakeholder processes in forest landscape restorationMultistakeholder processes in forest landscape restoration
Multistakeholder processes in forest landscape restoration
 
WRI (high res.map)- Global Forest Cover Map
WRI (high res.map)- Global Forest Cover Map WRI (high res.map)- Global Forest Cover Map
WRI (high res.map)- Global Forest Cover Map
 

Último

"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manrasyidakhdaniyal10
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 

Último (20)

"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 

PERATURAN MENTERI

  • 1. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 61/Menhut-II/2008 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU RESTORASI EKOSISTEM DALAM HUTAN ALAM PADA HUTAN PRODUKSI MELALUI PERMOHONAN Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
  • 2.
  • 3.
  • 4. Bagian Kedua Pemohon Pasal 3 (1) Yang dapat mengajukan permohonan IUPHHK-RE adalah : a. Perorangan; b. Koperasi; c. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); d. Badan Usaha Milik Swasta Indonesia (PT, CV, Firma). (2) Kepemilikan modal pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
  • 5.
  • 6. Pasal 5 (1) Permohonan diajukan kepada Menteri dengan tembusan kepada : a. Direktur Jenderal; b. Kepala Badan Planologi Kehutanan; c. Gubernur; d. Kepala Dinas Provinsi; e. Kepala Dinas Kabupaten/Kota; dan f. Balai Pemantapan Kawasan Hutan yang wilayah kerjanya di Provinsi setempat/terkait. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4. Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
  • 7. Bagian Keempat Penilaian Permohonan Pasal 6 (1) Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan melakukan pemeriksaan atas kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permohonan. (2) Dalam hal permohonan tidak memenuhi kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Direktur Jenderal atas nama Menteri menerbitkan surat penolakan. (3) Dalam hal permohonan memenuhi kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Direktur Jenderal meminta konfirmasi areal yang dimohon mengenai fungsi hutan, izin-izin pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan/peruntukan lahan sektor lain, penutupan lahan, tata batas kawasan hutan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan. (4) Kepala Badan Planologi Kehutanan menyampaikan konfirmasi areal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Direktur Jenderal berupa peta calon areal kerja, dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya surat permintaan konfirmasi. (5) Setelah mendapat konfirmasi dari Badan Planologi Kehutanan, Direktur Jenderal melakukan penilaian proposal teknis dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
  • 8. Pasal 7 (1) Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5), dilakukan oleh Tim Penilai Proposal Teknis Permohonan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi. (2) Hasil penilaian Tim disampaikan kepada Direktur Jenderal disertai rekomendasi. (3) Atas dasar hasil penilaian Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Direktur Jenderal melaporkan kepada Menteri disertai pertimbangan teknis. (4) Berdasarkan laporan Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Menteri dapat menerima atau menolak permohonan. Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
  • 9. Pasal 8 (1) Dalam hal Menteri menolak permohonan, Direktur Jenderal atas nama Menteri menerbitkan surat penolakan. (2) Dalam hal Menteri menyetujui permohonan, Direktur Jenderal menyiapkan konsep surat Menteri kepada pemohon untuk menyusun dan menyampaikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau Upaya Kelola Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) sesuai Peraturan perundang- undangan yang berlaku. Pasal 9 (1) Dalam hal satu areal dimohon oleh lebih dari satu pemohon, maka pemohon yang terlebih dahulu melengkapi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan proses lebih lanjut, sedangkan terhadap pemohon lainnya ditolak oleh Direktur Jenderal. (2) Dalam hal satu areal dimohon oleh lebih dari satu pemohon dalam waktu yang bersamaan dalam kurun waktu 5 (lima) hari sejak permohonan pertama masuk dan semuanya memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Direktur Jenderal hanya meminta satu kali konfirmasi calon areal yang dimohon oleh beberapa pemohon kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan. Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
  • 10. Pasal 10 (1) Permohonan yang masuk dalam waktu bersamaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) dan semuanya memenuhi persyaratan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan penilaian proposal teknis oleh tim. (2) Tim menyampaikan hasil penilaian sebagaimana dimaksud ayat (1) kepada Direktur Jenderal disertai skore hasil penilain dari masing-masing pemohon. (3) Direktur Jenderal menyampaikan hasil penilaian sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (3) dan ayat (4), dan Pasal 8. Pasal 11 (1) Dalam hal pemohon tidak menyampaikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau Upaya Kelola Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dalam kurun waktu 150 hari kalender, Menteri membatalkan calon pemegang izin setelah Direktur Jenderal menerbitkan peringatan sebanyak 3 (tiga) kali dengan selang waktu 30 hari kalender. (2) AMDAL atau UKL dan UPL yang telah mendapatkan persetujuan atau pengesahan dari pejabat yang berwenang, selanjutnya disampaikan oleh pemohon kepada Menteri melalui Direktur Jenderal. Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
  • 11. Pasal 12 (1) Berdasarkan AMDAL atau UKL dan UPL yang disampaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2), Menteri menginstruksikan Kepala Badan Planologi Kehutanan untuk menyiapkan peta areal kerja (working area/WA) IUPHHK-RE, dan menyampaikan hasilnya kepada Direktur Jenderal. (2) Berdasarkan peta areal kerja IUPHHK-RE sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Direktur Jenderal menyiapkan konsep Keputusan Menteri tentang Pemberian IUPHHK-RE dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan. (3) Berdasarkan konsep Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretaris Jenderal menelaah aspek hukum dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak tanggal diterimanya konsep surat dan menyampaikan hasilnya kepada Menteri. (4) Berdasarkan konsep sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Menteri menerbitkan Keputusan tentang Pemberian IUPHHK-RE. Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
  • 12.
  • 13. Bagian Kelima Jangka Waktu IUPHHK-RE Pasal 17 (1) Jangka waktu IUPHHK-RE dapat diberikan untuk jangka waktu 60 (enam puluh) tahun dan hanya dapat diperpanjang satu kali untuk jangka waktu selama 35 (tiga puluh lima) tahun. (2) IUPHHK-RE dievaluasi setiap 5 (lima) tahun oleh Menteri sebagai dasar kelangsungan izin. (3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal. Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
  • 14.
  • 15. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 (1) Areal hutan produksi yang telah dicadangkan/ditunjuk sebagai arahan lokasi restorasi ekosistem sebelum ditetapkannya Peraturan ini, dinyatakan tetap berlaku. (2) Permohonan IUPHHK-RE terhadap areal hutan sebagaimana dimaksud ayat (1), diproses berdasarkan Peraturan ini. Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
  • 16. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka Peraturan Menteri Kehutanan Nomor SK.159/Menhut-II/2004 tentang Restorasi Ekosistem Di Kawasan Hutan Produksi dan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.18/Menhut-II/2004 tentang Kriteria Hutan Produksi Yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Dengan Kegiatan Restorasi Ekosistem, dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 21 Peraturan Menteri Kehutanan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri Kehutanan ini diundangkan dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di :Jakarta Pada tanggal :28 Oktober 2008 MENTERI KEHUTANAN , H. M. S. KABAN Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan
  • 17. TERIMA KASIH Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan