Makalah ini membahas tentang fenomena penolakan terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum kedua setelah al-Qur'an. Terdapat tiga kelompok penolak sunnah yaitu yang menolak seluruh hadis, yang hanya menerima hadis yang disebutkan dalam al-Qur'an, dan yang hanya menerima hadis mutawatir. Fenomena ini sudah ada sejak zaman klasik dan berlanjut hingga zaman modern di Mesir, Pakistan, dan Malaysia
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
FENOMENA INKAR SUNNAH
1. FENOMENA INKAR SUNNAH
Idrus Abidin, Lc., MA
Sumber : idrusabidin.blogspot.com
1. PENDAHULUAN.
Sunnah Nabi, bagi umat Islam, adalah salah satu sumber dari dua sumber
utama yang ada. Posisinya terhadap al-Qur'an sangat urgen. Ia menjelaskan apa yang
masih mujmal (global), membatasi yang mutlak, dan mengkhususkan yang masih
umum. Bahkan memperluas pembahasan hal-hal yang masih ringkas.1
Banyak ayat menjelaskan urgensitas ini. Allah swt memerintahkan Rasul-Nya
agar menjelaskan bahwa mematuhi-Nya berarti mutlak harus mengikutinya (QS.4:59).
Keimanan seorang muslim tidaklah diangap sah jika tidak menjadikan Rasulullah saw
sebagai pemutus atas berbagai masalah yang dihadapi, lalu kemudian menerima
keputusan itu tanpa rasa berat dan terpaksa (QS.4:65).
Lebih lanjut al-qur'an menjelaskan, siapa yang mematuhi Rasulullah saw berarti
ia telah mentaati Allah swt (QS.4:80). Bahkan Allah swt menegaskan bahwa apapun
yang diperintahkan oleh Rasul-Nya, hendaknya dipegang erat-erat dan apa pun yang
dilarang olehya sebaiknya ditinggalkan (QS.59:7). Peran Rasul yang demikian itu lalu
dirangkum oleh Allah swt dengan menjelaskan bahwa Rasulullah merupakan panutan
bagi orang-orang yang meyakini adanya hari akhirat (QS.33:21). Bahkan terdapat
peringatan akan terjadinya azab atau pun fitnah terhadap orang-orang yang menyalahi
ajaran Rasul-Nya (QS.24:63).
Betapapun posisi sunnah yang demikian urgen, berdasarkan penuturan al-
Qur'an, tetap saja ada orang dan komunitas tertentu yang hanya mencukupkan diri
dengan al-Qur'an. Mereka itu sering dikenal dengan istilah Inkar Sunnah. Fenomena
Inkar Sunnah ini sebenarnya telah diingatkan oleh Rasulullah saw. Beliau
mengindikasikan bahwa orang-orang yang malas, yang tidak mempunyai cita-cita
dalam menunut ilmu, tidak berusaha menggapai ilmu serta tidak mengarahkan
kesungguhannya dalam menempuh kesulitan dalam menuntut ilmu akan mendapatkan
kedudukan seperti kedudukan orang yang inkar sunnah, yaitu orang yang tidak
1
Difa' an as-Sunnah wa Raddu Syubah al-Musytaysriqiin wa al-Kuttab al-Mu'ashsiriin, Muhammad
Abu Syahbah, (Bairut : Dar al-Jiil), cet.1, th,1991, hal.11.
2. menerima sunnah dan tidak berpegang pada kaidah-kaidah kritikan yang benar dan
alur logika yang jelas.2
Hal itu diingatkan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya, sebagaimana dituturkan
oleh Abi Rafi' radiyallahu anhu :
"ل ألفين أحدكم متكئا على أريكته يأتيه المر من أمري مما أمرت به أو نهيت عنه
"فيقول : ل أدري، ما وجدناه في كتاب ال اتبعناه
Artinya : "Jangan sekali-kali aku menjumpai salah seorang di antara kalian
duduk bersandar di atas kursi panjangnya, lalu datang kepadanya suatu perintah
dari perintahku, yakni dari yang aku diperintahkan dan aku dilarang, dan dia
mengatakan, "Saya tidak tahu mengenai hal itu, tetapi apa yang kami temukan dalam
kitab Allah swt maka itulah yang kami ikuti."3
Inkar Sunnah adalah golongan yang tidak mengakui Sunnah atau Hadits Nabi
sebagai dasar hukum kedua setelah al-Qur'an.4 Makalah sederhana ini berusaha
menelusuri keberadaan faham Inkar Sunnah pada zaman klasik dan zaman mederen
serta ajaran-ajaran yang dikembangkannya.
2. RAGAM KELOMPOK INKAR SUNNAH
Secara umum, Inkar Sunnah terbagi menjadi tiga kelompok dengan tiga sikap
yang berbeda :
A. Kelompok yang menolak hadits-hadits Rasulullah saw sebagai hujjah secara
keseluruhan. Argumentasi kelompok pertama ini dalam menolak hadits sebagai
sumber ajaran Islam adalah :
• Al-Qur'an diturunkan oleh Allah swt dalam bahasa arab. Dengan penguasaan
bahas arab yang baik maka al-Qur'an dapat dipahami dengan baik tanpa
memerlukan bantuan penjelasan dari hadits-hadits.
• Al-Qur'an, sebagaimana disebutkan oleh Allah swt, adalah penjelas segala
sesuatu (QS.16:89). Hal ini menunjukkan bahwa penjelasan al-Qur'an telah
mencakup segala sesuatu yang diperlukan oleh umat manusia. Dengan
demikian maka tidak perlu lagi penjelasan lain selain al-Qur'an.
2
Berkenalan Dengan Inkar Sunnah, DR. Shalih Ahmad Ridha, (Jakarta : Gema Insani Press), cet.3, th.
1992, hal.43.
3
HR.Imam Syafi'I dalam kitab Ar-Risalah, No.295. sanadnya shahih.
4
Mengenal Aliran-Aliran Islam dan Ciri-Ciri Ajarannya, Drs. Muhammad Sufyan Raji Abdullah, Lc.
(Jakarta : Pustaka Al-Riyadl), cet.1, th.2003, hal. 155.
2
3. • Hadits-hadits Rasulullah saw sampai kepada kita melalui proses periwayatan
yang tidak dijamin besih dari kekeliruan, kesalahan, dan bahkan kedustaan
terhadap Rasulullah saw. Oleh karena itu, kebenarannya tidak meyakinkan
(zannii). Karena status ke-zanni-an ini, maka hadits tersebut tidak dapat
dijadikan sebagai penjelas bagi al-Qur'an yang diyakini kebenarannya
(qat'i).5
Hujjah kelompok ini telah dijawab oleh Imam Syafi'I pada kitab
jima' al-ilm dalam kitab al-Umm. Jawaban tersebut berupa dialog
antara beliau dengan kelompok yang dianggap olehnya sebagai
kelompok orang-orang yang mengingkari hujjah Sunnah secara
keseluruhan. Jawaban Imam Syafi'I tersebut disimpulkan oleh
DR.Mustafa As-Siba'I dalam kitab As-Sunnah wa Makanatuha
Fii al-Tasyri' al-Islami, setelah mengutip percakapan beliu
dengan kelompok tersebut. Kesimpulan itu berupa :
o Allah swt mengharuskan kita mengikuti Rasul-Nya. Hal ini bersifat umum
dan mencakup orang-orang yang sezaman dengan beliau serta orang-orang
yang datang kemudian. Tidak ada jalan bagi orang-orang yang tidak
sezaman dengan Rasulullah saw untuk mengikutinya kecuali melalui
perantaraan Sunnah. Dengan demikian, Allah swt telah memerintahkan kita
untuk mengikuti Sunnah dan menerimanya. Karena apa pun yang
menyebabkan kewajiban tidak bisa berjalan kecuali dengan keterlibatannya
maka ia pun menjadi wajib adanya.
o Menerima Sunnah merupakan suatu keharusan demi untuk mengetahui
hukum-hukum yang terdapat di dalam al-qur'an itu sendiri. Karena nasikh
dan mansukh yang terdapat padanya tidaklah bisa dilacak keberadaannya
kecuali dengan kembali merujuk Sunnah.
o Ada sejumlah hukum yang menjadi kesepakatan semua orang, termasuk pula
kalangan Inkar Sunnah. Dan tidak jalan untuk mengetahui hukum-hukum
tersebut melainkan melalui jalur Sunnah.
o Syari'ah terkadang mengkhususkan hal yang qat'i dengan sesuatu yang
zanni, seperti halnya saksi terhadap peristiwa pembunuhan dan masalah
harta. Padahal kehormatan harta dan darah merupakan sesuatu yang pasti
5
Ensiklopedi Islam, Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, (Jakarta : PT. Ichtiar Baru Van Hoeve), cet.2,
th.1994, hal.225.
3
4. dengan perantaraan keduanya. Padahal pada kedua masalah tersebut
persaksian dua orang bisa diterima, padahal itu, dengan tanpa keraguan,
merupakan sesuatu yang zanni.
o Walaupun sunnah memiliki kemungkinan salah, ngawur dan berisi
kebohongan, namun kemungkinan demikian bisa dihindari dengan cara
melakukan ricek terhadap keadilan seorang perawi. Selain itu, riwayatnya
bisa dibandingkan dengan riwayat muhadits yang sekelas dengannya.6
B. Kelompok yang menolak hadits-hadits Rasulullah saw yang kandungannya tidak
disebutkan dalam Al-Qur'an, baik secara implisit maupun eksplisit. Ini berarti
hadits-hadits tidak punya otoritas untuk menentukan hukum baru diluar yang
disinggung al-Qur'an. Argumentasi yang dikemukakan oleh kelompok ini sama
dengan yang diajukan oleh kelompok pertama, yakni bahwa al-Qur'an telah
menjelasakan segala sesuatu yang berhubungan dengan ajaran-ajaran Islam.
C. Kelompok yang hanya menerima hadits-hadits mutawatir sebagai hujjah dan
menolak kehujjahan hadits-hadits ahad, sekalipun ada di antara hadits-hadits
ahad itu yang memenuhi syarat-syarat hadits shahih. Alasan utama yang mereka
kemukakan adalah karena hadis-hadis ahad itu bernilai zanni (proses
penukilannya tidak meyakinkan). Dengan demikian kebenarannya yang datang
dari Rasulullah saw tidak dapat diyakini sebagaimana hadits mutawatir.
Sedangkaan menurut mereka, urusan agama haruslah di dasarkan pada dalil qat'I
yang disepakati kebenarannya.7
3. INKAR SUNNAH PADA ZAMAN KLASIK.
Kelompok ini disinyalir oleh Imam Syafi'I lahir pada penghujung abad kedua
hijriah atau awal abad ketiga hijriah. Hanya saja Imam Syafi'i tidak memberikan
penegasan tentang siapa mereka. Beliau hanya berusaha mematahkan argumentasi
yang mereka bangun dalam rangka menolak Sunnah sebagai hujjah.8
Oleh karenanya, Inkar Sunnah pada zaman Imam Syafi'i ini sukar untuk
diidentifikasi. Menurut Khudari Bek, Inkar Sunnah pada zaman beliau adalah berasal
dari kalangan teolog Mu'tasilah. Pendapat ini berdasarkan pada indikasai yang
diberikan oleh Imam Syafi'i sendiri. Yaitu bahwa mereka berasal dari Basrah.
6
As-Sunnah wa Makanatuha Fii Al-Tasyri' al-Islami, DR.Mustafa as-Siba'I, (Bairut : Al-Maktab al-
Islami), cet.4, th.1985 hal.152.
7
Ensiklopedi Islam hal.226.
8
ibid , hal.225.
4
5. Berdasarkan pada fakta sejarah, Basrah ketika itu merupakan pusat kegiatan ilmiah
yang terkait dengan ilmu kalam (teologi). Dari kota inilah berkembang faham dari
tokoh-tokoh Mu'tazilah. Sejarah pula mengenalkan kepada kita bahwa tokoh-tokoh
mereka banyak yang mengkritisi ahli hadits.9
Walaupun pendapat ulama tentang pandangan Mutazilah berbeda-beda,10 namun
konklusi yang ditarik oleh al-Khurzoni dari tulisan-tulisan Imam Syafi'i adalah bahwa
seluruh pengikut kelompok Mu'tazilah telah menolak hadits, karena mereka menitik
beratkan kemampuan akal dalam membahas masalah-masalah keagamaan.11
Sedang menurut Abu Zahrah, kelompok Inkar Sunnah pada zaman Imam Syafi'i
tersebut adalah orang-orang zindik, yang lahiriahnya mengaku Islam tetapi batinnya
ingin menghancurkan Islam, mereka bukan bersal dari kalangan Mutazilah. Alasan
Abu Zahrah adalah bahwa Mutazilah sendiri tetap mengakui dan menerima hadits-
hadits Rasulullah saw sebagai sumber ajaran Islam. Asumsi Abu Zahrah adalah
bahwa sebagian dari kelompok Inkar Sunnah tersebut berasal dari kalangan
khawarij.12
Apa yang disinyalir oleh Abu Zahrah tampaknya berdasarkan pada realitas
bahwa khawarij banyak menolak hadits-hadits yang muncul setelah terjadinya fitnah,
atau keikutsertaan perawi-perawinya dalam fitnah perselisihan antara Ali dan
Muawiyah. Mereka beranggapan bahwa orang-orang yang terlibat dalam perang itu
telah kehilangan keadilannya, bahkan sebagian dikafirkan dan sebagian lagi dianggap
fasik.13
4. INKAR SUNNAH PADA ZAMAN MODEREN.
DI MESIR, PAKISTAN, DAN MALAYSIA.
Tokoh-tokoh Inkar Sunnah pada zaman moderen yang terkenal adalah Taufiq
Sidqi, Gulam Ahmad Parvez, Rasyad Khalifah, dan kassim Ahmad. Taufiq Sidqi
berasalal dari Mesir. Ia meningal dunia pada tahun 1920. Ia berpendapat bahwa
sumber ajara Islam hanyalah satu, yaitu al-Qur'an. Gulam Ahmad Parvez adalah orang
9
Ibid, hal.226.
10
Dikalangan para ulama masih terdapat keraguan tentangan pandangan Mu'tazilah terhadap Sunnah.
Keraguan itu seputar dugaan apakah Mu'tazilah mengingkari kehujjaan seluruh Sunnah ataukah mereka
mengakui kehujjahan hadits mutawatir saja ?
11
Sunnah Dalam Tantangan Pengingkarnya, Muhammad Thahir Hakim, (Jakarta : Penerbit
Bumiresta), cet.1, th1994, hal.48.
12
Ensiklopedi Islam, hal.226.
13
Sunnah Dalam Tantangan Pengingkarnya, hal.37-38.
5
6. yang berasal dari India dan lahir di sana pada tahun 1920. Ia merupakan pengagum
dan pengikut setia ajaran Taifiq Sidqi. Pendapatnya yang terkenal adalah bahwa tata
cara shalat hanya tegantung kepada para pemimpin umat. Merekalah yang berhak
menentukannya dengan cara musyawarah dengan memperhatikan situasi dan kondisi
masyarakat setempat.14
Sedang Rasyad Khalifah adalah seorang yang berasal dari Mesir dan menetap di
Amerika Serikat. Ia berpendapat bahwa hadits-hadits hanyalah perilaku Iblis yang
dibisikkan kepada Nabi Muhammad saw. Adapun Kassim Ahmad, dia berasal dari
Malaysia dan dengan tegas mengatakan bahwa ia merupakan pengagum utama
Rasyad Khalifah. Dalam bukunya Hadits Sebagai Suatu Penilaian Semula terdapat
berbagai hujatan terhadap hadits-hadits Nabi. Dengan buku tersebut, ia berusaha
mengajak Ummat Islam unutk meninggalkan hadits-hadits dan mencukupkan diri
dengan al-Qur'an. Bahkan ia menuduh bahwa hadislan menjadisebab utama
kemunduran Islam.15
DI INDONESIA.
Keberadaan Faham Inkar Sunnah di Indonesia berawal dari tahun 1980-an.
Pengajian yang mereka mereka sebut Kelompok Qur'ani (kelompok pengikut al-
Qur'an). Pengajian Inkar Sunnah ketika itu sangat ramai, bahkan memenguasai
beberapa masjid. Di antara mesjid yang pernah dijadikan pusat pengajian adalah
masjid Asy-Syifaa' yang terletak di Rumah Sakit Pusat Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Rumah Sakit tersebut menyatu dengan Universitas Indonesia serta tempat praktek
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pengajian yang mereka adakan di pimpin
oleh H. Abdurrahman pedurenan Kuningan Jakarta. Pengajian ini biasanya dimulai
setelah shalat magrib. Tetapi, lambat laun, pengajian ini tidak lagi mau menggunakan
azan dan iqamat ketika shalat berjamaah hendak mereka laksanakan. Karena, menurut
mereka, tata cara tersebut tidak ditemukan dalam al-Qur'an. Di samping itu, mereka
juga menyeragamkan shalat dengan hanya dua rakaat.16
Selain itu, pengajian mereka ditemukan pula di proyek Pasar Rumput Jakarta
Selatan. Tepatnya di Masjid al-Burhan yang dipimpin oleh ustasdz H.Sanwani, guru
masyarakat setempat. Tetapi tidak lama kemudian, pengajian tersebut juga tidak mau
14
Ensiklopedi Islam, hal.226.
15
Ibid, hal.226.
16
Aliran dan Faham Sesat di Indoesia, Hartono Ahmad Jaiz, (Jakarta : Pustaka al-Kautsar), cet.1,
th.2002, hal.25.
6
7. menggunakan azan dan iqamat saat shalat hendak mereka laksanakan. Bahkan jumlah
rakaat shalatnya pun sama dengan yang diajarkan oleh H.Abdurrahman di kompleks
Rumah sakit Cipto Mangunkusumo. Selain itu, mereka tidak mau berpuasa pada
bulan ramadhan kecuali mereka-mereka yang melihat hilal secara langsung. Hal ini
berdasarkan pada asumsi mereka terhadap al-Qur'an surah al-Baqarah ayat 185.17
Setelah diteliti lebih lanjut oleh H.M. Amin Jamaluddin selaku pengurus LPPI
(Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam) ternyata ditemukan bahwa sponsor utama
pengajian tersebut adalah Lukman Sa'ad. Orang tersebut berasal dari Padang Panjang,
Sumatra Barat. Dia adalah lulusan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan gelar
Sarjana Muda (BA). Pekerjaan sehari-harinya adalah direktur perusahaan penerbitan
PT Ghalia Indonesia yang berlamat di Jl Pramuka Jakarta Timur.18
Lukman sa'ad berhubungan erat dengan Ir.Irham Sutarto, ketua serikat buruh
Perusahaan Unilever Indonesia di Cibubur, Jawa Barat. Irham Sutarto adalah tokoh
Inkar Sunnah dan telah menulis beberapa buku tentan ajaran-ajaran inkar Sunnah
dengan tulisan tangan. Peran Irham Sutarto sangat besar terhadap penyebaran faham
ini. Perlu diketahui bahwa PT Unilever Indonesia, tempat Irham bekerja, merupakan
salah satu perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia. Semenatara itu,
diketahui bahwa Lukman Saad, selaku direktur perusahaan penerbitan, mendapatkan
alat percetakan moderen setelah kepergiannya ke Negeri Belanda yang di kemudian
hari digunakan untuk mencetak buku-buku Inkar Sunnah secara besar-besaran.19
Berdasarkan penelitian lanjutan yang dilakukan H.M. Amin Jamaluddin
ditemukan bahwa pelaku utama dari adanya Inkar Sunnah adalah Marinus Taka,
keturunan Indo-Jerman yang bertempat tinggal di Jalan Sambas 4 No.54 Depok
Lama, Jawa Barat.20
PELARANGAN TERHADAP INKAR SUNNAH DI INDONESIA.
Setelah berbagai ormas Islam dan masyarakat memperotes keberadaan Inkar
Sunnah, maka pada tanggal 7 September 1985, aliran ini resmi dilarang beroperasi di
seluruh wilayah Indonesia, termasuk buku-buku dan dan kaset rekaman yang mereka
17
Ibid, hal.26.
18
Capita Selekta Aliran-Aliran Sempalan di Indonesia, Amin Jamaluddin, (Jakarta : LPPI), cet.1, hal.2,
th.2002.
19
Ibid, hal.3.
20
Ibid,hal.3.
7
8. hasilkan. Larangan ini berdasarkan pada S.K. Jaksa Agung RI
No.Kep-085/J.A/9/1985.21
Buku-buku karangan Nazwar Syamsu dan Dailami Lubis yang semuanya
mnyebarkan faham Inkar Sunnah dinyatakan terlarang peredarannya di seluruh
wilayah Republik Indonesia. Di antara buku-buku yang dilarang tersebut adalah :
• Terjemah Tafsir al-Qur'an jilid 1 dan 2.
• Tauhid dan Logika al-Qur'an Tentang Manusia dan Masyarakat.
• Tauhid dan Logika al-Qur'an Tentang Manusia dan Ekonomi.
• Tauhid dan Logika al-Qur'an al-Insan.
• Tauhid dan Logika al-Qur'an Tentang Makkah dan Ibadah Haji.
• Tauhid dan Logika al-Qur'an Tentang Shalat, Puasa dan Waktu.
• Tauhid dan Logika al-Qur'an Tentang Dasar Tanya Jawab Ilmiah.
• Tauhid dan Logika Pelengkap al-Qur'an. Dasar Tanya Jawab Ilmiah.
• Tauhid dan Logika al-Qur'an dan Sejarah Manusia.
• Tauhid dan Logika Perbandingan Agama (Al-Qur'an dan Bible).
• Kamus al-Qur'an (Diktionari).
• Koreksi Terjemah al-Qur'an Bacaan Mulia H.B. Yassin, karangan Nawar
Syamsu.
• Alam Barzah (Alam Kubur). Karangan Dailami Lubis. Terbitan PT. Ghalia
Indonesia dan Pustaka Sa'diyah 1916 Padang Panjang.22
Selain S.K. pelarangan Jaksa Agung Republik Indonesia di atas, juga Jaksa
Agung mengeluarkan mengeluarkan SK tentang larangan peredaran kaset recorder
keluaran PT. Ghalia Indonesia. SK tersebut dengan No.Kep-059/J.A/31984.
Kemudian menyusul SK No.: Kep-085/J.A/9/1985 yang memuat tentang larangan
peredaran kaset-kaset dan buku-buku karangan Nazwar Syamsu dan Dalimi Lubis.
Bahkan sebelum keluarnya SK Jaksa Agung pada tahun 1984, Majelis Ulama
Indonesia telah mengeluarkan fatwa tentang kesesatan ajaran Inkar Sunnah dalam
sidang Komisi Fatwa pada tanggal 16 Ramadhan 1403 H bertepatan dengan tanggal
27 Juni 1983.
POKOK-POKOK AJARAN INKAR SUNNAH DI INDONESIA.
21
Mengenal Aliran-Aliran Islam dan Ciri-Ciri Ajarannya hal.160.
22
Ibid, hal.160-161.
8
9. Berdasarkan pengamatan terhadap ajaran-ajaran yang dikembangkan oleh Inkar
Sunnah Indonesia ditemukan bahwa secara umum mereka mengusung beberapa
ajaran pokok, baik yang bersipat akidah maupun yang terkait dengan masalah fiqih.
Ajaran-ajaran pokok itu adalah :
Dasar hukum dalam Islam hanyalah Al-Qur'an saja. Al-Qur'an adalah
omongan Allah dan omongan Rasul. Mentaati al-Qur'an berarti mentaati
omongan Allah dan omongan Rasul.
Tidak percaya kepada semua hadis Rasulullah saw. Menurut mereka, hadits
adalah bikinan yahudi untuk menghancarkan Islam dari dalam. Bahkan hadits,
bagi mereka, adalah dongeng-dongeng tentang Nabi yang didapat dari mulut
ke mulut. Timbulnya berawal dari gagasan orang-orang yang hidup antara
tahun 180 H. sampai dengan tahun 200 H setelah wafatnya Rasulullah. Semua
keterangan yang berasal dari luar al-Qur'an adalah hawa. Jadi, hadits nabi pun
termasuk hawa. Karena itu, tidakbisa diterima sebagai hujjah.23
Rasul akan tetap diutus hingga hari kiamat.
Syahadat mereka adalah اشهدوا بأنا مسلمون
Nabi Muhammad tidak berhak untuk menjelaskan tentang ajaran Islam
(kandungan isi al-Qur'an). Tugas Rasul hanyalah menyampaikan dan
mengajarkan al-Qur'an kepada manusia. Bukan menerangkan sesuatu yang
akan menimbulkan pengertian hukum baru seperti yang dikenal dengan
sebutan as-Sunnah atau al-Hadits. Mereka beralasan dengan firman Allah swt
( ليس لك من المر شيئQS.3:128).24
Shalat mereka bermacam-macam. Ada yang sahalatnya dua rakaat saja dan
bahkan ada pula yang hanya sekedar mengingat Allah saja. Bagi mereka,
shalat cukup dengan dzikir. Membaca al-fatihah, ruku' dan sujud tidak mesti
dilakukan, karena Allah swt hanya mengatakan اقم الصلة لذكري
Puasa hanyalah diwajibkan bagi orang yang melihat hilal secara langsung. Jika
hanya satu orang saja yang melihat bulan maka hanya dia yang wajib
berpuasa. Alasqan mereka adalah firman Allah swt فمن شهد منكم الشهر فليصمه
Haji boleh dilakukan selama empat bulan haram, yaitu Muharram, Rajab, Dzul
Qaidah dan Dzul Hijjah.
23
Gerakan Inkar As-Sunnah dan Jawabannya, Ahmad Husnan, (Jakarta : Media Da'wah), cet.3,
th.1995, hal.10.
24
Ibid, hal.9.
9
10. Pakain ihram adalah pakaian orang arab dan merepotkan ketika dipakai. Oleh
karena itu, ketika melaksanakan ihran boleh saja menggunakan celana panjang
dan baju biasa serta memakai jas/dasi.
Orang yang meninggal dunia tidak dishalati karena tidak ditemukan
perintahnya dalam al-Qur'an.25
Orang yang telah meninggal tidak medapatkan apapun dari orang-orang hidup,
baik berupa do'a, istigfar dan hadiah pahala.26
5. KESIMPULAN.
Beberapa kesimpulan yang bisa disarikan dari uraian di atas adalah :
Inkar Sunnah adalah kelompok yang tidak menerima Sunnah sebagai sumber
ajaran Islam.
Kemunculan Inkar Sunnah terbagi ke dalam dua periode, yaitu periode klasik
maupun periode moderen.
Faham Inkar Sunnah medern tersebar di Mesir, Pakistan, Malaysia, Indonesia
dan negeri-negeri Islam lainnya. Wallahu A'lam.
25
Aliran dan Faham Sesat di Indoesia, hal.28.
26
Mengenal Aliran-Aliran Islam dan Ciri-Ciri Ajarannya, hal.162.
10
11. DAFTAR BACAAN
Difa' an as-Sunnah wa Raddu Syubah al-Musytaysriqiin wa al-Kuttab al-
Mu'ashsiriin, Muhammad Abu Syahbah, (Bairut : Dar al-Jiil), cet.1, th,1991.
As-Sunnah wa Makanatuha Fii Al-Tasyri' al-Islami, DR.Mustafa as-Siba'I,
(Bairut : Al-Maktab al-Islami), cet.4, th.1985.
Mengenal Aliran-Aliran Islam dan Ciri-Ciri Ajarannya, Drs. Muhammad
Sufyan Raji Abdullah, Lc. (Jakarta : Pustaka Al-Riyadl), cet.1, th.2003.
Ensiklopedi Islam, Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, (Jakarta : PT. Ichtiar
Baru Van Hoeve), cet.2, th.1994.
Sunnah Dalam Tantangan Pengingkarnya, Muhammad Thahir Hakim, (Jakarta :
Penerbit Bumiresta), cet.1, th1994.
Aliran dan Faham Sesat di Indoesia, Hartono Ahmad Jaiz, (Jakarta : Pustaka al-
Kautsar), cet.1, th.2002.
Capita Selekta Aliran-Aliran Sempalan di Indonesia, Amin Jamaluddin, (Jakarta
: LPPI), cet.1, th.2002.
Gerakan Inkar As-Sunnah dan Jawabannya, Ahmad Husnan, (Jakarta : Media
Da'wah), cet.3, th.1995.
Berkenalan Dengan Inkar Sunnah, DR. Shalih Ahmad Ridha, (Jakarta : Gema
Insani Press), cet.3, th. 1992.
11