1. • Standar Proses Permendiknas No.41 Thn 2007
• Pertimbangan–pertimbangan untuk
mengembangkan komponen silabus dan RPP
a) Teori perkembangan kognitif
b) Taksonomi Bloom, meliputi Ranah Kognitif,
afektif dan Psikomotor
c) Pendidikan karakter
• Memeriksa Konsistensi komponen-komponen
pada silabus dan Rencana pelaksanaan
pembelajaran
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
4. PENGEMBANG SILABUS
1. Guru mata pelajaran atau
2. Kelompok guru mata pelajaran, atau
3. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Dibawah koordinasi dan supervisi Dinas
Pendidikan Kab/Kota/Provinsi
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
5. KOMPONEN SILABUS
1. Standar Kompetensi
2. Kompetensi Dasar
3. Materi Pembelajaran
4. Kegiatan Pembelajaran
5. Indikator
6. Penilaian
7. Alokasi Waktu
8. Sumber Belajar
Catatan: Indikator dikembangkan berdasarkan KD
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
7. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Mengkaji dan Menentukan Standar Kompetensi
Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Menentukan Jenis Penilaian
Menentukan Alokasi Waktu
Menentukan Sumber Belajar
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
8. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
• RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang
penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang
disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
• Komponen RPP adalah :
1. Identitas mata pelajaran
2. Standar kompetensi
3. Kompetensi dasar
4. Indikator pencapaian kompetensi
5. Tujuan pembelajaran
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
9. 6. Materi ajar
7. Alokasi waktu
8. Metode pembelajaran
9. Kegiatan pembelajaran
a) Pendahuluan
b) Inti
c) Penutup
10. Penilaian hasil belajar
11. Sumber belajar
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
10. PENGEMBANGAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
LANDASAN RPP
RPP DIJABARKAN DARI SILABUS
U N T U K M E N G A R A H K A N K E G I ATA N
B E L A J A R P E S E R TA D I D I K D A L A M
U PAYA M E N C A PA I K D
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
11. ALUR RPP
SK dan KD
SILABUS
RPP
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
12. KOMPONEN RPP
Indikator
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Metode Pembelajaran
Sumber Belajar
Penilaian Hasil Belajar
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
13. Format RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
:…
:…
:…
:…
:…
:…
:…
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuan KeAlokasi Waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
I. Tujuan Pembelajaran
:…
II. Materi Ajar
:…
III. Metode Pembelajaran: …
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama,
A. Kegiatan Awal: …
B. Kegiatan Inti: …
C. Kegiatan Akhir: …
Pertemuan kedua, dst.
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar: …
VI. Penilaian: …
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
14. MEMAHAMI TEORI PIAGET UNTUK
MENGEMBANGKAN SILABUS DAN RPP
A. Teori perkembangan kognitif Piaget
Jean Piaget menyatakan bahwa anak-anak
membangun secara aktif dunia kognitif
mereka; informasi tidak sekedar dituangkan
ke dalam pikiran mereka dari lingkungan.
Pengetahuan dibangun secara aktif melalui
interaksi dengan lingkungannya.
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
15. PROSES KOGNITIF PIAGET
• Skema kerangka kognitif/kerangka referensi
• Asimilasi proses seseorang memasukkan
pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah
dimilikinya
• Akomodasi menyesuaikan diri dengan infomasi yang
baru
• Organisasi mengelompokkan perilaku/konsep
kedalam kelompok-kelompok yang terpisah ke dalam
sistem kognitif yang lebih tertib, lancar; dengan
menggunakan kategori-kategori meningkatkan
ingatan jangka panjang
• Ekulibirasi bergerak dari satu tahap ke tahap yang
lain rawan konflik dalam usahanya memahami dunia
(disekulibrium). Jika berhasil akan mendapatkan
keseimbangan pemikiran
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
16. TAHAP OPERASI KONKRET
(7-11 TAHUN)
• Logika tentang sifat reversibilitas dan
kekekalan.
• Berpikir decentering, seriasi, klasifikasi,
kesimpulan probabilistis.
• Tidak lagi egosentris.
• Masih terbatas pada hal-hal konkret.
• Belum dapat memecahkan persoalan yang
abstrak.
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
17. TAHAP OPERASI FORMAL
(MULAI 11-15 TAHUN)
• Mulai perkembangan reasoning dan logika
remaja.
• Asimilasi dan akomodasi berperan membentuk
skema lebih menyeluruh.
• Pemikiran remaja = dewasa secara kualitas,
namun beda kuantitas, skema pada orang
dewasa lebih banyak.
• Pemikiran deduktif, induktif dan abstraktif.
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
18. TEORI BELAJAR KOGNITIF
• belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan
dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.
• Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk
melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang
ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan
dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.
• Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan
kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan
lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan
berbagai hal dari lingkungan.
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
19. PRINSIP BELAJAR
• belajar aktif akan menghindarkan siswa dari
kebosanan
• belajar lewat interaksi sosial,manusia
• belajar
lewat
pengalaman
sendiri,pada
pembelajaran ini proses mencari ilmu dilakukan
secara tidak sengaja, jadi siswa merasa tidak
terpaksa untuk belajar
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
20. IMPLIKASI DALAM BELAJAR
• Bahasa dan cara berfikir siswa berbeda dengan orang
dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir
siswa.
• Siswa akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi
lingkungan dengan baik. Guru harus membantu siswa
agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaikbaiknya.
• Bahan yang harus dipelajari siswa hendaknya dirasakan
baru tetapi tidak asing.
• Berikan peluang agar siswa belajar sesuai tahap
perkembangannya.
• Di dalam kelas, siswa sebaiknya diberi peluang untuk
saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
21. •
•
•
•
•
•
INTERVENSI PENGUASAAN TEORI PIAGET
TERHADAP KOMPONEN RPP
Menentukan tujuan
Memilih materi pelajaran
Menentukan topik yang mungkin dipelajari
secara aktif oleh siswa
Menentukan dan merancang kegiatan belajar
yang cocok untuk topik yang akan dipelajari
siswa.
Mempersiapkan
pertanyaan
yang
dapat
memacu kreatifitas siswa untuk berdiskusi atau
bertanya
Mengevaluasi proses dan hasil belajar
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
24. KONDISI RIIL DI LAPANGAN
• Pengembangan KD menjadi indikator tidak memperhatikan prinsip
pengembangan indikator yang benar (lihat contoh);
• Banyak pengembangan indikator yang tidak menggambarkan
pencapaian KD;
• Tuntutan tingkat kesulitan pada KD tidak menjadi perhatian dalam
penjabaran indikator shg terjadi pemborosan penetapan alokasi waktu
pertemuan atau sebaliknya;
• Pemilihan kata kerja operasional (KKO) Indikator tidak dimulai dari
tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke
jauh, dan atau dari konkrit ke abstrak;
• Pemilahan kata kerja operasional lebih berorientasi pada materi pokok
bukan ke tingkatan berpikir yang ada pada kata kerja operasional KD;
• Tidak terjadi analisis tingkat kesulitan kata kerja operasional KD
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
26. A. HAKIKAT PENDIDIKAN KARAKTER
• Pendidikan karakter merupakan landasan untuk
mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu
“Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan
falsafah Pancasila”
• Pendidikan karakter harus melibatkan, moral knowing,
moral feeling, dan moral action
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
28. B. TUJUAN, FUNGSI DAN MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER
•
Bertujuan mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa,
meliputi:
1)
2)
Membangun bangsa yang berkarakter Pancasila
3)
•
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati
baik, berpikiran baik dan berperilaku baik
Mengembangkan potensi warga negara agar memiliki sikap percaya diri
Pendidikan karakter berfungsi
1)
2)
Membangun peradaban bangsa yang cerdas, berrbudaya luhur dan
mampu berkontribusi
3)
•
Membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural
Membangun sikap warga negara yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan
mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain
Media pedidikan karakter: keluarga, satuan pendidikan, masyarakat,
pemerintah, dunia usaha, dan media massa.
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
29. C. NILAI PEMBENTUK KARAKTER
•
Pendidikan karakter memiliki 18 nilai yang bersumber dari agama, Pancasila,
budaya, dan tujuan pendidikan nasonal, yaitu:
1.Religius
2.Jujur
3.Toleransi
4.Disiplin
5.Kerja keras
6.Kreatif
7.Mandiri
8.Demokratis
9.Rasa ingin tahu
10. Semangat kebangsaan
11. Cinta tanah air
12. Menghargai prestasi
13. Bersahabat/komnikatif
14. Cint damai
15. Gemar membaca
16. Peduli lingkungan
17. Peduli sosial
18. Tanggung jawab
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
31. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KTSP
1. Integrasi dalam
Mengembangkan Silabus dan RPP pada kompetensi yang
Mata Pelajaran
telah ada sesuai dengan nilai yang akan diterapkan
2. Integrasi dalam
Muatan Lokal
Ditetapkan oleh Satuan Pendidkan/Daerah
Kompetensi dikembangkan oleh Satuan
Pendidikan/Daerah
3. Kegiatan
Pengembangan Diri
Pembudayaan dan Pembiasaan
Pengkondisian
Kegiatan rutin
Kegiatan spontanitas
Keteladanan
Kegiatan terprogram
Ekstrakurikuler
Pramuka; PMR; UKS; Olah Raga; Seni; OSIS
Bimbingan Konseling
Pemberian layanan bagi peserta didik yang mengalami
masalah.
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
33. PENGERTIAN INDIKATOR
•
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi
dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang
dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
•
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik
peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah
•
Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
34. MERUMUSKAN INDIKATOR
• Setiap kompetensi dasar dikembangkan sekurangkurangnya menjadi tiga indikator
• Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan
kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang
digunakan dalam SK-KD.
• Indikator harus mencapai tingkat kompetensi
minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi
kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan
kebutuhan peserta didik.
• Indikator yang dikembangan harus
menggambarkan hiraki kompetensi.
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
35. Standar
Kompetensi
Mendefinisikan; Menerapkan; Menyusun;
Mengidentifikasikan; Menyelesaikan;
Mengonstruksikan; Mengenal.
Kompetensi
Dasar
Menunjukkan; Membaca; Menghitung; Melafalkan;
Menggambarkan; Mengucapkan; Membedakan; Mensintesis;
Mengidentifikasikan; Menafsirkan; Mendemonstrasikan;
Menceritakan; Menggunakan; Menerapkan; Mengevaluasi;
Menyusun; Menyimpulkan; Merumuskan; Menganalisis;
RAYON 134
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012