SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Seperti yang telah kita ketahui, tapak dara Catharantus roseus
merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang telah banyak
dipergunakan masyarakat luas. Tapak dara dengan banyak khasiatnya
sering kita jumpai dimanapun, khususnya di daerah yang beriklim tropis
seperti Indonesia.
Namun, karena sifat dari tanaman ini yang mudah berkembang
biak dimanapun dan tidak begitu banyaknya orang yang tahu betul
mengenai khasiat dari tanaman ini, sehingga masih ada orang yang
mengganggap tapak dara sebagai tanaman pengganggu. Hal inilah yang
dapat menyebabkan pemanfaatan tanaman ini tidak begitu maksimal.
Khasiat dari tanaman tapak dara, antara lain sebagai obat
kencing manis (diabetes), kanker payudara, hipertensi, malaria dan lain-
lain. Segelintir masyarakat yang ingin memanfaatkan tapak dara sebagai
obat biasanya mengolah daun tapak dara hanya dengan cara merebusnya,
kemudian mengambil air hasil rebusannya lalu diminum. Selain cara
pengolahannya yang dinilai cukup repot dan memakan waktu, rasanya pun
kurang disukai.
Penggunaan daun tapak dara sebagai bahan dasar pembuatan
keripik mungkin dapat menepis anggapan negatif masyarakat terhadap
tanaman ini. Selain itu, bagi masyarakat yang telah mengerti akan berbagai
khasiat dari tanaman ini dapat memperoleh alternatif lain yang lebih
mudah dan praktis dalam pengolahannya sebagai obat tradisional.
Nantinya, keripik tapak dara ini akan diperkenalkan kepada
masyarakat sebagai salah satu bentuk sumber makanan baru. Masyarakat
di harapkan dapat menerima jenis makanan ringan baru ini atau bahkan
mengembangkannya sebagai salah satu komoditi perdagangan agar
prospek penjualannya bagus.
1
Dengan demikian, tapak dara yang selama ini selalu memenuhi
pinggiran-pinggiran jalan maupun sungai, serta yang selalu hanya
dipandang sebelah mata bagi mereka yang melewatinya dapat menjadi
lebih berarti dan bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.
Untuk itulah, kami melalui karya ilmiah ini ingin mengenalkan
tentang pemanfaatan tapak dara, khususnya bagian daunnya sebagai bahan
dasar pembuatan kripik kepada masyarakat agar tumbuhan ini tidak lagi
dianggap sebagai tanaman pengganggu.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah tapak dara dapat digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan kripik?
2. Apakah kripik tapak dara dapat diminati oleh masyarakat?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Dari rumusan masalah di atas, kami dapat menentukan beberapa
tujuan dari penelitian ini, antara lain:
1. Untuk mengetahui apakah. tapak dara bisa dijadikan sebagai bahan
dasar pembuatan kripik.
2. Untuk mengetahui apakah kripik tapak dara dapat diterima oleh
masyarakat.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
1. Menginformasikan kepada masyarakat bahwa tapak dara bisa dijadikan
sebagai bahan dasar pembuatan kripik.
2. Menginformasikan kepada masyarakat bahwa kripik dari daun tapak
dara diminati oleh masyarakat.
2
1.5. RUANG LINGKUP
Penelitian pembuatan keripik tapak dara ini hanya dikhususkan bagi
tapak dara jenis Catharantus roseus. Dalam hal ini digunakan daun tapak
dara yang masih segar dan berwarna hijau agar didapatkan keripik yang
rasanya tidak mengecewakan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. TINJAUAN MENGENAI TAPAK DARA DALAM TAKSONOMI
Tanaman tapak dara digolongkan ke dalam:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliphyta
Clasis : Magnolipsida
Ordo : Gentianales
Familie : Apocynaceae
Genus : Catharanthus
Species : Catharantus roseus/ Vinca rosea
2.2. TINJAUAN MENGENAI MANFAAT DAN KANDUNGAN
TAPAK DARA
2.2.1 Kandungan Tapak dara
Herba mengandung lebih dari 70 macam alkaloid, termasuk
28 biindole alkaloid. Komponen antikanker, yaitu alkaloid seperti
vincaleukoblastine (vinblastin = VLB), leurosidin dan katarantin,
Alkalod yang berkhasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah)
antara lain leurosin, katarantin, lochneri, tetrahidroalstonin, vindolin dan
vindolinin. Sedangkan akar tapak dara mengandung alkaloid, saponin,
flafonoid dan tanin.
2.2.2 Sifat dan Khasiat Tapak Dara
Herba sedikit pahit rasanya, sejuk, agak beracun (toksik),
masuk meridian hati, peluruh kencing (diuretik), menurunkan tekanan
darah (hipotensif), penenang (sedatif), menyejukkan darah, penghenti
perdarahan (hemostatis), serta menhilangkan panas dan racun.
Sedangkan akar tapak dara berkhasiat sebagai peluruh haid.
4
2.3. TINJAUAN MENGENAI KEGUNAAN DALAM MEDIS
Herba berkhasiat mengatasi: Tekanan darah Tinggi (hipertensi),
kencing Manis (diabetes mellitus), kencing sedikit (oliguria), hepatitis,
perdarahan akibat turunnya jumlah trombosit (primary
thrombocytopenic purpua), malaria, sukar buang air besar (sembelit),
kanker: penyakit, Hodgkin"s, chorionic epithelioma, leukimia limfositik
akut, leukimia monostik akut, limfosarkoma an retikum sel sarkoma.
Akar berkhasiat mengatasi: Haid yang tidak teratur
Efek Farmakologis
Senyawa aktif vinblastin dan vinkristin berkhasiat antikanker pada
leukemia, ehrlich ascitic liver carsinoma dan walker carcinoma. Juga
menghentikan pembelahan sel (mitos) kanker pada tingkat metafase dan
menghambat sintetis purin, DNA dan RNA. Vimblastin terutama untuk
penyakit hodgki"s dan chorioepithelioma, juga efektif pada kanker
payudara, indung telur (ovarium), testis dan nephroblastoma. Vinkristin
lebih efektif pada leukemia granulostik dan limfositik akut, terutama
pada leukemia limfositik dan mielositik akut pada anak-anak. Keduanya
menyebabkan penekanan ringan pada sumsum tulang (penyebab
turunnya jumlah sel darah putih dan trombosit).
Pemberian rebusan daun tapak dara (bunga putih) 10%, 20%, 30%
dan 40% dengan dosis 5 ml/kg bb pada kelinci dapat menurunkan kadar
gula darah masing-nasing sebesar 46,61%, 49,25%, 51,62% dan 58,66%
dibandingkan dengan tolbutamid (Norma, Jurusan Farmasi FMIPA
UNHAS, 1985)
Pemberian rebusan daun tapak dara (bunga merah) per oral pada
tikus putih jantan, efek hipoglikemik didapat dari rebusan berkadar 15%
pada menit ke 210, 240 dan 270. Rebusan berkadar 30%, efek
hipoglikemik pada menit ke 240 dan 270. Potensi relatif rebusan daun
tapak dara yang berbunga merah kurang lebih 1/2 dari potensi relatif
5
tolbutamid terhadap air. Efek tersebut sangat lemah bila dibandingkan
dengan tolbutamid (Suyanto, FK UGM 1992)
Efek Samping
Efek vinblastin berupa turunnya jumlah sel darah putih
(leukopenia) yang kembali normal setelah 1 - 2 minggu obat
dihentikan, tidak nafsu makan, mual, muntah, sulit buang air besar dan
gangguan neurokogis seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental,
sensai abnormal dan kehilangan refleks dalam.
Efek samping vinkristin muncul pada sistem saraf dengan gejala
sensasi abnormal, kebas pada tungkai, rasa sakit, lemah, kehilangan
refleks dalam, gangguan pergerakan, kelumpuhan kelopak mata (ptosis),
penglihatan (diplopia), serak dan botak (alopesia). Juga terjadi hambatan
pada sistem pembuatan sel darah, hemoglobin dan trombosit (platelet).
sel darah putih menurun 1 - 2 minggu setelah pemakaian obat. Diluar
negeri herba tapak dara sudah dibuat obat suntik yaitu vincristine dan
vinblastine ijeksi. Perempuan hamil dilarang menggunakan tumbuhan
obat ini.
2.4. TINJAUAN MENGENAI PERTUMBUHAN TAPAK DARA
Bunga tapak dara silih berganti bermekaran sepanjang tahun
(perennial). Dulu, bunga ini hanya berwarna ungu dan putih, kini tapak
dara banyak disilangkan sehingga terbentuk varietas baru dengan warna
beragam. Tapak dara yang masih keluarga kamboja ini diduga berasal
dari Amerika Tengah dan India. Sumber lain menyebutkan tapak dara
berasal dari Madagascar, karena itu masyarakat Eropa memberinya
julukan Madagascar Periwinkle. Tanaman ini memiliki banyak spesies.
Umumnya orang mengenal tapak dara hanya berbunga putih dan
ungu. Dengan majunya teknologi pertanian, kini banyak di silangkan
sehingga terbentuk jenis baru dengan bunga aneka warna.
Tapak dara merupakan tanaman semak yang hidup menahun.
Batang bawah tanaman ini berkayu dan memiliki banyak ranting.
6
Daunnya bulat telur dengan bulu-bulu halus di bagian belakangnya.
Bunga yang bermunculan sepanjang tahun ke luar dari ketiak daun.
Setiap kuntum bunga memiliki 5 kelopak. Mirip tapak dara (telapak
merpati) karena itulah orang menyebutnya bunga tapak dara. Setelah
bunga mekar dan gugur, muncul bakal biji dan dipetik untuk disemaikan
sebagai tanaman baru.
Sosok tanaman yang rimbun dengan bunga bermekaran sepanjang
tahun ini cocok dijadikan tanaman hamparan, pembatas, tanaman tepi
(edging) atau dalam pot. Saat ini banyak dijual bibit tapak dara siap
tanam dalam polybag. Jika Anda punya tanaman induk, cobalah
mengembangbiakan sendiri karena caranya sangat mudah.
Perbanyakan tapak dara bisa didapat dengan cara
penyemaian biji/generatif dan stek batang / vegetatif. Keduanya
sama mudahnya. Bila Anda memilih pengembangbiakan lewat biji,
pilih biji yang tua dan kehitaman. Semaikan di media tanah kebun dan
pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Dalam beberapa hari biji
akan berkecambah, setelah 2-3 minggu bibit siap ditanam di lokasi yang
diinginkan.
Jika Anda menginginkan tapak dara yang cepat berbunga, stik
batang pilihan yang tepat. Potong batang yang tidak terlalu tua, oles
dengan obat perangsang akar dan tanam di media tanah bercampur
pupuk kandang. Letakkan di tempat yang teduh dan siram secara
teratur. Jika berhasil, setelah 2 bulan, tanaman sudah rimbun dan
bunga mulai bermunculan. Tapak dara juga bisa ditanam dalam
pot. Memang cara ini membutuhkan perawaatan khusus. Namun
memandang kecantikan bunga tapak dar a yang sedang bermekaran
dalam pot, pasti rasa lelah Anda langsung lenyap.
Siapkan pot dari semen atau plastik. Alasi dengan kerikil dan pasir
halus, tutup dengan media tanah kebun campur pupuk kandang dan
pasir halus dengan perbandingan 1:1:1 . Siram secara teratur,
pangkas dan beri pupuk secara berkala agar tanaman tumbuh prima
dan rajin berbunga. Jangan lupa , walaupun tapak dara tanaman
semak, si cantik ini sangat suka bermandikan sinar matahari, jadi
7
letakkan pot di tempat yang terkena sinar matahari langsung terutama
pagi dan sore hari. Tapak dara memiliki daya adaptasi
lingkungan yang cukup baik. Hama tanaman hanya seputar kutu
daun dan busuk batang akibat jamur. Penyakit ini bisa diatasi
dengan menjaga kebersihan media dan penyemprotan fungisida dan
insektisida secara berkala.
2.5. TINJAUAN PERKEMBANGBIAKAN TAPAK DARA
Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah, umumnya ditanam
sebagai tanaman hias. Tapak dara bisa tumbuh di tempat terbuka atau
terlindung pada bermacam-macam iklim, ditemukan dari dataran rendah
sampai ketinggian 800 m dpl. Terna atau semak, menahun, tumbuh
tegak, tinggi mencapai 120 cm, banyak bercabang. Batang bulat, bagian
pangkal berkayu, berambut halus, warnanya merah tengguli. Daun
tunggal, agak tebal, bertangkai pendek, berhadapan bersilang. Helai daun
elips, ujung runcng, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan menyirip,
kedua permukaan daun mengkilap dan berambut halus. Perbungaan
majemuk, keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun dengan 5 helai
mahkota bunga berbentuk terompet, warnanya ada yang putih, merah
muda atau putih dengan bercak merah di tengahnya. Buahnya buah
bumbung berbulu, menggantung, berisi banyak biji berwarna hitam.
Perbanyakan dengan biji, setek batang atau akar.
Bunganya muncul dari ketiak daun. Warna bunga ada yang putih,
ada pula yang merah muda. Kelopak bunga kecil, berbentuk paku.
Mahkota bunga berbentuk terompet, dan ujungnya melebar. Tepi bunga
datar, terdiri dari taju bunga berbentuk bulat telur, dan ujungnya runcing
menutup ke kiri. Tapak dara memiliki rumah biji yang berbentuk
silindris menggantung pada batang. Buahnya berbentuk silindris, ujung
lancip, berbulu, panjang sekitar 1,5 - 2,5 cm, dan memiliki banyak biji.
Kemudian batangnya berbentuk bulat dengan diameter berukuran
8
kecil, berkayu, beruas, bercabang, dan berambut sangat lebat. Tinggi
tanaman bisa mencapa i 0,2 - 1 meter, dan mengandung getah.
Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau, dan
diklasifikasikan berdaun tunggal. Panjang daun sekitar 2 - 6 cm,
lebar 1 - 3 cm, dan tangkai daunnya sangat pendek.
Selain indah tampilannya, tapak dara juga menyimpan
rahasia pengobatan alternatif. Hasil penelitian para pakar Kanada -
Ely Lilly, Svoboda, dan Noble – serta laporan H. Sutarno dan
Radjiman menunjukkan bahwa ada empat zat dalam tapak dara
yang bisa dimanfaatkan:
-Vinblasine, ternyata bisa dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit
leukemia.
-Vincristine, disamping dipakai dalam pengobatan leukemia, juga kanker
payudara, dan tumor ganas lainnya.
-Vindesine, dipakai dalam pengobatan leukemia pada anak-anak, dan
penderita tumor pigmen.
Vinorelbine, seringkali digunakan sebagai bahan pengobatan untuk
mencegah pembelahan kelenjar.
Adapun resepnya sebagai berikut:
- Sediakan 22 helai daun tapak dara, kulit kayu pulasari (Alyxia
reinwardti), dan buah adas (Foeniculum vulgare).
- Cuci bersih, lalu rebus dalam air bersih sebanyak 3 gelas.
- Tambahkan gula merah secukupnya, dan biarkan mendidih, hingga
nantinya tinggal separuhnya.
- Setelah dingin, saring, lalu diminum. Lakukan sehari 3 kali, setiap kali
minum sebanyak setengah gelas. Minum ah selama sebulan.
2.6. TINJAUAN MENGENAI TEMPAT TUMBUHNYA TAPAK DARA
Tapak dara berasal dari benua Amerika, tetapi sekarang sudah
menyebar ke segala penjuru. Bisa tumbuh baik mulai daratan rendah
sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan semak
9
menahun ini bisa tumbuh mulai dari dataran rendah hingga ketinggian
1800 m di atas permukaan laut. Tapak dara bisa tumbuh di berbagai
iklim. Pada dasarnya, ia menyukai tempat-tempat yang terbuka, tapi tak
menutup kemungkinan bisa tumbuh di tempat yang agak terlindung
pula..
Tanaman tapak dara (Catharanthus roseus) termasuk familia
Apocynaceae. Di Malaysia orang menyebutnya “keminting cina” atau
“rumput jala”. Di Inggris diberi nama “perwinkle”. Di Cina diberi nama
“chang chun hua”. Di Belanda dinamakan “soldaten bloem”. Sedangkan
di Indonesia memiliki beberapa nama daerah. Orang Jawa menyebutnya
“kembang tapakdoro”, orang Sunda “kembang tembaga”, orang
Sulawesi memanggilnya “sindapor”. Sementara di Sumatera, ia di kenal
dengan nama “kemunting cina” atau “tapak liman”.
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 POPULASI DAN SAMPEL
3.1.1 Populasi
Populasi adalah seluruh unsur atau elemen yang menjadi anggota
dalam suatu kesatuan yang akan diteliti. Dalam karya ilmiah kami ini,
populasinya adalah:
Uji Organoleptik: 50 orang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sidoarjo.
3.1.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk penelitian
yang karakteristiknya dianggap mewakili seluruh popoulasi. Dalam karya
ilmiah saya ini, populasinya adalah tapak dara dari species Catharantus
roseus yang diambil dari pot di sekitar rumah di jalan Samanhudi.
3.2 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Dalam eksperimen keripik dari daun tapak dara ini digunakan
teknik pengambilan sampel acak dengan mengambil tapak dara species
Catharantus roseus dari pot di sekitar rumah di jalan Samanhudi.
3.3 METODE PENGUMPULAN DATA
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka peneliti
menggunakan beberapa metode, yaitu:
3.5.1 Data yang diperlukan dalam eksperimen keripik dari tapak
dara yang diperoleh dari literatur-literatur, baik yang berasal dari
buku-buku di perpustakaan maupun di situs internet (teknik
dokumentasi). Data-data yang lain diperoleh penulis dari hasil-
11
hasil percobaan-percobaan dan penelitian-peneliitian dalam
pembuatan keripik dari tapak dara.
3.5.2 Untuk keperluan uji organoleptik, penulis menggunakan
metode file research, yakni mencari data langsung pada objek di
lapangan dengan metode kuisioner. Metode kuisioner adalah
metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan tanggapan
masyarakat terhadap keripik dari tapak dara.
3.4 METODE ANALISA DATA
Setelah penulis memperoleh data, maka pengolahan data yang
penulis gunakan adalah sebagai berikut:
3.6.1 Metode analisa kualitatif
Suatu metode yang menggunakan analisa dalam bentuk kalimat
atau kata-kata terhadap angka-angka yang terdapat di dalam tabel.
3.6.2 Metode analisa kuantitatif
Perhitungan dengan menampilkan pengolahan data ke dalam
perhitungan statistik. Adapun rumus yang digunakan antara lain:
- Rumus koefisien korelasi (product moment)
n. ∑xy - ∑x. ∑y
r =
√(n.∑x2
) – (∑x)2
. (n. (∑y2
) – (∑y)2
Keterangan:
x = nilai atau skor rasa keripik dari tapak dara.
Y = nilai atau skor pendapat masyarakat tentang perlunya
pemasaran keripik dari tapak dara.
n = jumlah sample warga dalam uji organoleptik.
12
r = koefisien antara pendapat masyarakat tentang perlunya
pemasaran keripik dari tapak dara dengan rasa keripik dari
tapak dara.
Adapun nilai r bervariasi dari –1 melalui 0 hingga +1.
Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan kedua
variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.
Bila r = +1 atau mendekati 1, maka korelasi antara kedua
variabel sangat kuat dan positif (diterima atau tidaknya keripik
dari tapak dara oleh masyarakat bergantung pada faktor pengaruh
predikat sumber makanan baru bagi suatu jenis keripik, dalam hal ini
keripik dari tapak dara dan tidak bergantung pada rasa keripiknya).
Bila r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua
variabel sangat kuat dan negatif (diterima atau tidaknya keripik
dari tapak dara oleh masyarakat tidak bergantung pada faktor
pengaruh predikat sumber makanan baru bagi suatu jenis keripik,
dalam hal ini keripik dari tapak dara tetapi bergantung pada rasa
keripiknya).
Pengujian organoleptik
Skala hedonik Skala numerik
Sangat enak
Enak
Sedikit enak
Netral
Sedikit tidak enak
Tidak enak
Sangat tidak enak
7
6
5
4
3
2
1
Rumus rata-rata uji organolepik
X = Jumlah keseluruhan data
Banyaknya data
13
Keterangan:
X = rata-rata
BAB IV
DATA HASIL DAN ANALISA DATA
4.1 HASIL DATA
Tabel 1
Hasil uji organolepik keripik dari tapak dara kepada 50 orang siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Sidoarjo
Responden Skala numerik
14
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
5
6
6
5
5
6
6
5
6
6
4
4
4
4
4
2
2
5
6
5
6
5
5
4
4
3
2
6
5
6
6
15
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
5
6
3
6
6
6
5
6
6
5
6
2
6
6
5
4
5
3
6
Skala numerik = 245
Tabel 2
Matrik data pengaruh predikat sumber makanan baru suatu jenis keripik
terhadap minat masyarakat pada keripik dari tapak dara
Responden x y x.y X2
Y2
16
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
2
3
3
3
1
2
3
3
3
2
3
3
2
2
1
1
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
1
2
1
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
2
1
4
3
6
3
1
4
3
6
3
4
3
3
2
2
1
1
3
3
2
6
3
4
3
6
3
2
2
3
3
6
3
4
9
9
9
1
4
9
9
9
4
9
9
4
4
1
1
9
9
4
9
9
4
9
9
9
4
4
9
9
9
9
4
1
4
1
1
4
1
4
1
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
4
1
4
1
1
1
1
1
4
1
17
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
3
1
1
3
3
3
2
3
3
2
1
3
3
3
1
1
2
2
2
∑x = 120
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
1
1
2
2
∑y = 72
6
2
2
3
6
6
4
3
6
4
2
3
6
6
1
1
2
4
4
∑x.y = 172
∑
9
1
1
9
9
9
4
9
9
4
1
9
9
9
1
1
4
4
4
∑x2
= 324
∑
4
4
4
1
4
4
4
1
4
4
4
1
4
4
1
1
1
4
4
∑y2
= 116
4.2 ANALISA DATA
Jumlah keseluruhan data
X =
Banyaknya data
18
245
=
50
= 4,9 (dibulatkan = 5)
Dari hasil perhitungan uji organoleptik diketahui bahwa pada
umumnya, masyarakat menyukai rasa keripik dari tapak dara (sesuai
dengan skala numeriknya, 5)
Dari Tabel 2 terlihat bahwa masyarakat dapat menerima kehadiran
keripik dari tapak dara meskipun masyarakat kurang begitu menyukai
penampilan dan penyajian keripik tapak dara.
50. 172 - 120. 72
r =
√(50.324) – (120)2
. (50. (116) – (72)2
8600-8640
=
√(16200-14400) . (5800-5184)
-40
=
42.43x24.82
= - 0.037 (mendekati 0)
Dari hasil perhitungan dengan rumus korelasi diketahui bahwa
faktor pengaruh predikat sumber makanan baru bagi suatu jenis keripik,
dalam hal ini keripik dari tapak dara, tidak berbanding lurus terhadap
pendapat masyarakat tentang perlunya pemasaran keripik ini. Jadi, minat
masyarakat pada keripik dari tapak dara tidak berhubungan sama sekali
dengan rasa keripiknya.
19
BAB V
PENUTUP
20
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Tapak dara jenis Catharantus roseus dapat dijadikan sebagai bahan
dasar pembuatan keripik.
2. Pada umumnya masyarakat menyukai rasa keripik dari tapak dara.
3. Minat masyarakat pada keripik dari tapak dara tidak berhubungan
sama sekali dengan faktor pengaruh predikat sumber makanan baru
bagi suatu jenis keripik, dalam hal ini keripik dari tapak dara.
5.2 Saran
Saat memperkenalkannya ke masyarakat, sebaiknya lebih ditonjolkan
predikat keripik dari tapak dara sebagai sumber makanan baru.
DAFTAR PUSTAKA
21
Koestermans, A.J.G.H, S. Wirjaharja, and R.J. Dekker, 1987. “The Weeds :
description, acology and control. In M. Soerjani. (ed) Weeds of rice
in Indonesia”. Jakarta: Balai Pustaka.
Pudjoarianto, Agus. Santosa, dan Issirep Sumardi, 1996. “Botani”. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasa dan Menengah Bagian Proyek Peningkatan Mutu
Guru SLTP Setara D-III.
Soerodikoesoemo, Wibisono, 1994. ”Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan”.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Peningkatan Mutu
Guru SLTP Setara D-III.
Steenis, van C.G.G.J.,1997. “Flora”. Jakarta: PT. Pradnya Paramita
Sungkowo, Bambang tahan, 1985. “Statistik sebagai Alat Analisis Data”.
Malang: IKIP Malang.
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 1993. “Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah”. Malang: IKIP Malang.
Tjitrosoepomo, Gembong, 1989. “Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta)”.
Yogyakarta: Gadjah mada University Press.
Atlas Tumbuhan Obat Indonesia/Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi
Http: //www.google.com
Http: //www.yahoo.com
Lampiran 1
ANGKET KIR
22
KERIPIK DARI DAUN TAPAK DARA
1) Bagaimana rasa keripik dari daun tapak dara menurut anda?
a. Sangat enak
b. Enak
c. Sedikit enak
d. Netral
e. Sedikit tidak enak
f. Tidak enak
g. Sangat tidak enak
2) Apakah Anda merasa tertarik untuk membeli keripik dari tapak dara?
a. Ya
b. Tidak
3) Mengapa Anda merasa tertarik untuk membeli keripik dari tapak dara
(bagi yang menjawab “ya” pada pertanyaan nomor 2)?
a. Rasanya enak
b. Keripik tapak dara merupakan sumber makanan baru yang
menimbulkan rasa keingintahuan konsumen untuk membelinya.
4) Apa yang menyebabkan Anda kurang menyukai keripik dari tapak dara
(bagi yang menjawab “ya” pada pertanyaan nomor 2)?
a. Rasanya kurang enak
b. Penampilannya kurang menarik
c. Hal-hal lain (misalnya: masih banyaknya bahan-bahan keripik
yang belum menyatu dengan daun dari tapak dara dan lain-lain)
5) Saran-saran apa yang dapat Anda sumbangkan untuk memperbaiki
kualitas keripik dari tapak dara?
a. Dari segi rasa
b. Dari segi penyajian
c. Dari segi penampilan
23
DAFTAR GAMBAR
24

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilanLaporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Agus Ariyanto
 

La actualidad más candente (18)

Makalah Kunyit
Makalah Kunyit Makalah Kunyit
Makalah Kunyit
 
Sistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman HiasSistem Produksi Tanaman Hias
Sistem Produksi Tanaman Hias
 
Herbal
HerbalHerbal
Herbal
 
Powerpoint bunga mawar
Powerpoint bunga mawarPowerpoint bunga mawar
Powerpoint bunga mawar
 
PPT Bunga Kembang Sepatu
PPT Bunga Kembang SepatuPPT Bunga Kembang Sepatu
PPT Bunga Kembang Sepatu
 
Panduan budidaya cabai dalam pot polybag
Panduan budidaya cabai dalam pot polybagPanduan budidaya cabai dalam pot polybag
Panduan budidaya cabai dalam pot polybag
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
karya ilmiah membuat cimol
karya ilmiah membuat cimolkarya ilmiah membuat cimol
karya ilmiah membuat cimol
 
Kunyit sebagai tanaman berkhasiat (Widianti amalia)
Kunyit sebagai tanaman berkhasiat (Widianti amalia)Kunyit sebagai tanaman berkhasiat (Widianti amalia)
Kunyit sebagai tanaman berkhasiat (Widianti amalia)
 
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
 
Proses Penanaman Tanaman Hias
Proses Penanaman Tanaman HiasProses Penanaman Tanaman Hias
Proses Penanaman Tanaman Hias
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
 
Makalah kacang panjang
Makalah kacang panjangMakalah kacang panjang
Makalah kacang panjang
 
Budidaya dan Wirausaha Tanaman Hias
Budidaya dan Wirausaha Tanaman HiasBudidaya dan Wirausaha Tanaman Hias
Budidaya dan Wirausaha Tanaman Hias
 
Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1
 
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilanLaporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
 
Budidaya anggrek bulan
Budidaya anggrek bulanBudidaya anggrek bulan
Budidaya anggrek bulan
 
Bunga mawar
Bunga mawarBunga mawar
Bunga mawar
 

Destacado (6)

Karya tulis
Karya tulisKarya tulis
Karya tulis
 
karya tulis ilmiah
karya tulis ilmiah karya tulis ilmiah
karya tulis ilmiah
 
Tapak Dara
Tapak DaraTapak Dara
Tapak Dara
 
Makalah klpk 10
Makalah klpk 10Makalah klpk 10
Makalah klpk 10
 
Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto
 
Karya Ilmiah Daur Ulang Limbah Plastik
Karya Ilmiah Daur Ulang Limbah PlastikKarya Ilmiah Daur Ulang Limbah Plastik
Karya Ilmiah Daur Ulang Limbah Plastik
 

Similar a Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan

Isi keji beling
Isi keji belingIsi keji beling
Isi keji beling
soeh18
 
52326079 kemoning
52326079 kemoning52326079 kemoning
52326079 kemoning
fhendy
 
Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun
Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun
Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun
Hafsoh Ulfiana Fauziah
 
Khasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoangKhasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoang
holilurrahman
 
Manfaat daun pletekan untuk kesehatan
Manfaat daun pletekan untuk kesehatanManfaat daun pletekan untuk kesehatan
Manfaat daun pletekan untuk kesehatan
Agus Arifin
 

Similar a Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan (20)

Tugas take homeTEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
Tugas take homeTEKNOLOGI PRODUKSI TANAMANTugas take homeTEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
Tugas take homeTEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
 
Isi keji beling
Isi keji belingIsi keji beling
Isi keji beling
 
Manfaat buah sirsak
Manfaat buah sirsakManfaat buah sirsak
Manfaat buah sirsak
 
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
 
Pengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada SeladaPengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada Selada
 
Makalah Materia Medika dan Terapi
Makalah Materia Medika dan TerapiMakalah Materia Medika dan Terapi
Makalah Materia Medika dan Terapi
 
Paper Keci Beling tanaman obat
Paper Keci Beling tanaman obatPaper Keci Beling tanaman obat
Paper Keci Beling tanaman obat
 
52326079 kemoning
52326079 kemoning52326079 kemoning
52326079 kemoning
 
Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun
Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun
Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun
 
Cara men anam ci li dan halia
Cara men anam ci li dan haliaCara men anam ci li dan halia
Cara men anam ci li dan halia
 
Khasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoangKhasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoang
 
Makalah budidaya buah naga
Makalah budidaya buah nagaMakalah budidaya buah naga
Makalah budidaya buah naga
 
Biji semangka
Biji semangkaBiji semangka
Biji semangka
 
Daun katuk,temulawak nifas.pdf
Daun katuk,temulawak nifas.pdfDaun katuk,temulawak nifas.pdf
Daun katuk,temulawak nifas.pdf
 
Peranan Plantae
Peranan PlantaePeranan Plantae
Peranan Plantae
 
Manfaat daun pletekan untuk kesehatan
Manfaat daun pletekan untuk kesehatanManfaat daun pletekan untuk kesehatan
Manfaat daun pletekan untuk kesehatan
 
Paper delima rini madhawati
Paper delima rini madhawatiPaper delima rini madhawati
Paper delima rini madhawati
 
Tanaman herbal
Tanaman herbalTanaman herbal
Tanaman herbal
 
Budidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortelBudidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortel
 
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
 

Último

PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 

Último (20)

KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 

Karya Tulis Ilmiah Keripik Tapak Dara yang Menyehatkan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Seperti yang telah kita ketahui, tapak dara Catharantus roseus merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang telah banyak dipergunakan masyarakat luas. Tapak dara dengan banyak khasiatnya sering kita jumpai dimanapun, khususnya di daerah yang beriklim tropis seperti Indonesia. Namun, karena sifat dari tanaman ini yang mudah berkembang biak dimanapun dan tidak begitu banyaknya orang yang tahu betul mengenai khasiat dari tanaman ini, sehingga masih ada orang yang mengganggap tapak dara sebagai tanaman pengganggu. Hal inilah yang dapat menyebabkan pemanfaatan tanaman ini tidak begitu maksimal. Khasiat dari tanaman tapak dara, antara lain sebagai obat kencing manis (diabetes), kanker payudara, hipertensi, malaria dan lain- lain. Segelintir masyarakat yang ingin memanfaatkan tapak dara sebagai obat biasanya mengolah daun tapak dara hanya dengan cara merebusnya, kemudian mengambil air hasil rebusannya lalu diminum. Selain cara pengolahannya yang dinilai cukup repot dan memakan waktu, rasanya pun kurang disukai. Penggunaan daun tapak dara sebagai bahan dasar pembuatan keripik mungkin dapat menepis anggapan negatif masyarakat terhadap tanaman ini. Selain itu, bagi masyarakat yang telah mengerti akan berbagai khasiat dari tanaman ini dapat memperoleh alternatif lain yang lebih mudah dan praktis dalam pengolahannya sebagai obat tradisional. Nantinya, keripik tapak dara ini akan diperkenalkan kepada masyarakat sebagai salah satu bentuk sumber makanan baru. Masyarakat di harapkan dapat menerima jenis makanan ringan baru ini atau bahkan mengembangkannya sebagai salah satu komoditi perdagangan agar prospek penjualannya bagus. 1
  • 2. Dengan demikian, tapak dara yang selama ini selalu memenuhi pinggiran-pinggiran jalan maupun sungai, serta yang selalu hanya dipandang sebelah mata bagi mereka yang melewatinya dapat menjadi lebih berarti dan bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Untuk itulah, kami melalui karya ilmiah ini ingin mengenalkan tentang pemanfaatan tapak dara, khususnya bagian daunnya sebagai bahan dasar pembuatan kripik kepada masyarakat agar tumbuhan ini tidak lagi dianggap sebagai tanaman pengganggu. 1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah tapak dara dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kripik? 2. Apakah kripik tapak dara dapat diminati oleh masyarakat? 1.3. TUJUAN PENELITIAN Dari rumusan masalah di atas, kami dapat menentukan beberapa tujuan dari penelitian ini, antara lain: 1. Untuk mengetahui apakah. tapak dara bisa dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan kripik. 2. Untuk mengetahui apakah kripik tapak dara dapat diterima oleh masyarakat. 1.4. MANFAAT PENELITIAN 1. Menginformasikan kepada masyarakat bahwa tapak dara bisa dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan kripik. 2. Menginformasikan kepada masyarakat bahwa kripik dari daun tapak dara diminati oleh masyarakat. 2
  • 3. 1.5. RUANG LINGKUP Penelitian pembuatan keripik tapak dara ini hanya dikhususkan bagi tapak dara jenis Catharantus roseus. Dalam hal ini digunakan daun tapak dara yang masih segar dan berwarna hijau agar didapatkan keripik yang rasanya tidak mengecewakan. 3
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN MENGENAI TAPAK DARA DALAM TAKSONOMI Tanaman tapak dara digolongkan ke dalam: Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliphyta Clasis : Magnolipsida Ordo : Gentianales Familie : Apocynaceae Genus : Catharanthus Species : Catharantus roseus/ Vinca rosea 2.2. TINJAUAN MENGENAI MANFAAT DAN KANDUNGAN TAPAK DARA 2.2.1 Kandungan Tapak dara Herba mengandung lebih dari 70 macam alkaloid, termasuk 28 biindole alkaloid. Komponen antikanker, yaitu alkaloid seperti vincaleukoblastine (vinblastin = VLB), leurosidin dan katarantin, Alkalod yang berkhasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) antara lain leurosin, katarantin, lochneri, tetrahidroalstonin, vindolin dan vindolinin. Sedangkan akar tapak dara mengandung alkaloid, saponin, flafonoid dan tanin. 2.2.2 Sifat dan Khasiat Tapak Dara Herba sedikit pahit rasanya, sejuk, agak beracun (toksik), masuk meridian hati, peluruh kencing (diuretik), menurunkan tekanan darah (hipotensif), penenang (sedatif), menyejukkan darah, penghenti perdarahan (hemostatis), serta menhilangkan panas dan racun. Sedangkan akar tapak dara berkhasiat sebagai peluruh haid. 4
  • 5. 2.3. TINJAUAN MENGENAI KEGUNAAN DALAM MEDIS Herba berkhasiat mengatasi: Tekanan darah Tinggi (hipertensi), kencing Manis (diabetes mellitus), kencing sedikit (oliguria), hepatitis, perdarahan akibat turunnya jumlah trombosit (primary thrombocytopenic purpua), malaria, sukar buang air besar (sembelit), kanker: penyakit, Hodgkin"s, chorionic epithelioma, leukimia limfositik akut, leukimia monostik akut, limfosarkoma an retikum sel sarkoma. Akar berkhasiat mengatasi: Haid yang tidak teratur Efek Farmakologis Senyawa aktif vinblastin dan vinkristin berkhasiat antikanker pada leukemia, ehrlich ascitic liver carsinoma dan walker carcinoma. Juga menghentikan pembelahan sel (mitos) kanker pada tingkat metafase dan menghambat sintetis purin, DNA dan RNA. Vimblastin terutama untuk penyakit hodgki"s dan chorioepithelioma, juga efektif pada kanker payudara, indung telur (ovarium), testis dan nephroblastoma. Vinkristin lebih efektif pada leukemia granulostik dan limfositik akut, terutama pada leukemia limfositik dan mielositik akut pada anak-anak. Keduanya menyebabkan penekanan ringan pada sumsum tulang (penyebab turunnya jumlah sel darah putih dan trombosit). Pemberian rebusan daun tapak dara (bunga putih) 10%, 20%, 30% dan 40% dengan dosis 5 ml/kg bb pada kelinci dapat menurunkan kadar gula darah masing-nasing sebesar 46,61%, 49,25%, 51,62% dan 58,66% dibandingkan dengan tolbutamid (Norma, Jurusan Farmasi FMIPA UNHAS, 1985) Pemberian rebusan daun tapak dara (bunga merah) per oral pada tikus putih jantan, efek hipoglikemik didapat dari rebusan berkadar 15% pada menit ke 210, 240 dan 270. Rebusan berkadar 30%, efek hipoglikemik pada menit ke 240 dan 270. Potensi relatif rebusan daun tapak dara yang berbunga merah kurang lebih 1/2 dari potensi relatif 5
  • 6. tolbutamid terhadap air. Efek tersebut sangat lemah bila dibandingkan dengan tolbutamid (Suyanto, FK UGM 1992) Efek Samping Efek vinblastin berupa turunnya jumlah sel darah putih (leukopenia) yang kembali normal setelah 1 - 2 minggu obat dihentikan, tidak nafsu makan, mual, muntah, sulit buang air besar dan gangguan neurokogis seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensai abnormal dan kehilangan refleks dalam. Efek samping vinkristin muncul pada sistem saraf dengan gejala sensasi abnormal, kebas pada tungkai, rasa sakit, lemah, kehilangan refleks dalam, gangguan pergerakan, kelumpuhan kelopak mata (ptosis), penglihatan (diplopia), serak dan botak (alopesia). Juga terjadi hambatan pada sistem pembuatan sel darah, hemoglobin dan trombosit (platelet). sel darah putih menurun 1 - 2 minggu setelah pemakaian obat. Diluar negeri herba tapak dara sudah dibuat obat suntik yaitu vincristine dan vinblastine ijeksi. Perempuan hamil dilarang menggunakan tumbuhan obat ini. 2.4. TINJAUAN MENGENAI PERTUMBUHAN TAPAK DARA Bunga tapak dara silih berganti bermekaran sepanjang tahun (perennial). Dulu, bunga ini hanya berwarna ungu dan putih, kini tapak dara banyak disilangkan sehingga terbentuk varietas baru dengan warna beragam. Tapak dara yang masih keluarga kamboja ini diduga berasal dari Amerika Tengah dan India. Sumber lain menyebutkan tapak dara berasal dari Madagascar, karena itu masyarakat Eropa memberinya julukan Madagascar Periwinkle. Tanaman ini memiliki banyak spesies. Umumnya orang mengenal tapak dara hanya berbunga putih dan ungu. Dengan majunya teknologi pertanian, kini banyak di silangkan sehingga terbentuk jenis baru dengan bunga aneka warna. Tapak dara merupakan tanaman semak yang hidup menahun. Batang bawah tanaman ini berkayu dan memiliki banyak ranting. 6
  • 7. Daunnya bulat telur dengan bulu-bulu halus di bagian belakangnya. Bunga yang bermunculan sepanjang tahun ke luar dari ketiak daun. Setiap kuntum bunga memiliki 5 kelopak. Mirip tapak dara (telapak merpati) karena itulah orang menyebutnya bunga tapak dara. Setelah bunga mekar dan gugur, muncul bakal biji dan dipetik untuk disemaikan sebagai tanaman baru. Sosok tanaman yang rimbun dengan bunga bermekaran sepanjang tahun ini cocok dijadikan tanaman hamparan, pembatas, tanaman tepi (edging) atau dalam pot. Saat ini banyak dijual bibit tapak dara siap tanam dalam polybag. Jika Anda punya tanaman induk, cobalah mengembangbiakan sendiri karena caranya sangat mudah. Perbanyakan tapak dara bisa didapat dengan cara penyemaian biji/generatif dan stek batang / vegetatif. Keduanya sama mudahnya. Bila Anda memilih pengembangbiakan lewat biji, pilih biji yang tua dan kehitaman. Semaikan di media tanah kebun dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Dalam beberapa hari biji akan berkecambah, setelah 2-3 minggu bibit siap ditanam di lokasi yang diinginkan. Jika Anda menginginkan tapak dara yang cepat berbunga, stik batang pilihan yang tepat. Potong batang yang tidak terlalu tua, oles dengan obat perangsang akar dan tanam di media tanah bercampur pupuk kandang. Letakkan di tempat yang teduh dan siram secara teratur. Jika berhasil, setelah 2 bulan, tanaman sudah rimbun dan bunga mulai bermunculan. Tapak dara juga bisa ditanam dalam pot. Memang cara ini membutuhkan perawaatan khusus. Namun memandang kecantikan bunga tapak dar a yang sedang bermekaran dalam pot, pasti rasa lelah Anda langsung lenyap. Siapkan pot dari semen atau plastik. Alasi dengan kerikil dan pasir halus, tutup dengan media tanah kebun campur pupuk kandang dan pasir halus dengan perbandingan 1:1:1 . Siram secara teratur, pangkas dan beri pupuk secara berkala agar tanaman tumbuh prima dan rajin berbunga. Jangan lupa , walaupun tapak dara tanaman semak, si cantik ini sangat suka bermandikan sinar matahari, jadi 7
  • 8. letakkan pot di tempat yang terkena sinar matahari langsung terutama pagi dan sore hari. Tapak dara memiliki daya adaptasi lingkungan yang cukup baik. Hama tanaman hanya seputar kutu daun dan busuk batang akibat jamur. Penyakit ini bisa diatasi dengan menjaga kebersihan media dan penyemprotan fungisida dan insektisida secara berkala. 2.5. TINJAUAN PERKEMBANGBIAKAN TAPAK DARA Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah, umumnya ditanam sebagai tanaman hias. Tapak dara bisa tumbuh di tempat terbuka atau terlindung pada bermacam-macam iklim, ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 800 m dpl. Terna atau semak, menahun, tumbuh tegak, tinggi mencapai 120 cm, banyak bercabang. Batang bulat, bagian pangkal berkayu, berambut halus, warnanya merah tengguli. Daun tunggal, agak tebal, bertangkai pendek, berhadapan bersilang. Helai daun elips, ujung runcng, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan menyirip, kedua permukaan daun mengkilap dan berambut halus. Perbungaan majemuk, keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun dengan 5 helai mahkota bunga berbentuk terompet, warnanya ada yang putih, merah muda atau putih dengan bercak merah di tengahnya. Buahnya buah bumbung berbulu, menggantung, berisi banyak biji berwarna hitam. Perbanyakan dengan biji, setek batang atau akar. Bunganya muncul dari ketiak daun. Warna bunga ada yang putih, ada pula yang merah muda. Kelopak bunga kecil, berbentuk paku. Mahkota bunga berbentuk terompet, dan ujungnya melebar. Tepi bunga datar, terdiri dari taju bunga berbentuk bulat telur, dan ujungnya runcing menutup ke kiri. Tapak dara memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Buahnya berbentuk silindris, ujung lancip, berbulu, panjang sekitar 1,5 - 2,5 cm, dan memiliki banyak biji. Kemudian batangnya berbentuk bulat dengan diameter berukuran 8
  • 9. kecil, berkayu, beruas, bercabang, dan berambut sangat lebat. Tinggi tanaman bisa mencapa i 0,2 - 1 meter, dan mengandung getah. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau, dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Panjang daun sekitar 2 - 6 cm, lebar 1 - 3 cm, dan tangkai daunnya sangat pendek. Selain indah tampilannya, tapak dara juga menyimpan rahasia pengobatan alternatif. Hasil penelitian para pakar Kanada - Ely Lilly, Svoboda, dan Noble – serta laporan H. Sutarno dan Radjiman menunjukkan bahwa ada empat zat dalam tapak dara yang bisa dimanfaatkan: -Vinblasine, ternyata bisa dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit leukemia. -Vincristine, disamping dipakai dalam pengobatan leukemia, juga kanker payudara, dan tumor ganas lainnya. -Vindesine, dipakai dalam pengobatan leukemia pada anak-anak, dan penderita tumor pigmen. Vinorelbine, seringkali digunakan sebagai bahan pengobatan untuk mencegah pembelahan kelenjar. Adapun resepnya sebagai berikut: - Sediakan 22 helai daun tapak dara, kulit kayu pulasari (Alyxia reinwardti), dan buah adas (Foeniculum vulgare). - Cuci bersih, lalu rebus dalam air bersih sebanyak 3 gelas. - Tambahkan gula merah secukupnya, dan biarkan mendidih, hingga nantinya tinggal separuhnya. - Setelah dingin, saring, lalu diminum. Lakukan sehari 3 kali, setiap kali minum sebanyak setengah gelas. Minum ah selama sebulan. 2.6. TINJAUAN MENGENAI TEMPAT TUMBUHNYA TAPAK DARA Tapak dara berasal dari benua Amerika, tetapi sekarang sudah menyebar ke segala penjuru. Bisa tumbuh baik mulai daratan rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan semak 9
  • 10. menahun ini bisa tumbuh mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1800 m di atas permukaan laut. Tapak dara bisa tumbuh di berbagai iklim. Pada dasarnya, ia menyukai tempat-tempat yang terbuka, tapi tak menutup kemungkinan bisa tumbuh di tempat yang agak terlindung pula.. Tanaman tapak dara (Catharanthus roseus) termasuk familia Apocynaceae. Di Malaysia orang menyebutnya “keminting cina” atau “rumput jala”. Di Inggris diberi nama “perwinkle”. Di Cina diberi nama “chang chun hua”. Di Belanda dinamakan “soldaten bloem”. Sedangkan di Indonesia memiliki beberapa nama daerah. Orang Jawa menyebutnya “kembang tapakdoro”, orang Sunda “kembang tembaga”, orang Sulawesi memanggilnya “sindapor”. Sementara di Sumatera, ia di kenal dengan nama “kemunting cina” atau “tapak liman”. 10
  • 11. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL 3.1.1 Populasi Populasi adalah seluruh unsur atau elemen yang menjadi anggota dalam suatu kesatuan yang akan diteliti. Dalam karya ilmiah kami ini, populasinya adalah: Uji Organoleptik: 50 orang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sidoarjo. 3.1.2 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk penelitian yang karakteristiknya dianggap mewakili seluruh popoulasi. Dalam karya ilmiah saya ini, populasinya adalah tapak dara dari species Catharantus roseus yang diambil dari pot di sekitar rumah di jalan Samanhudi. 3.2 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL Dalam eksperimen keripik dari daun tapak dara ini digunakan teknik pengambilan sampel acak dengan mengambil tapak dara species Catharantus roseus dari pot di sekitar rumah di jalan Samanhudi. 3.3 METODE PENGUMPULAN DATA Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu: 3.5.1 Data yang diperlukan dalam eksperimen keripik dari tapak dara yang diperoleh dari literatur-literatur, baik yang berasal dari buku-buku di perpustakaan maupun di situs internet (teknik dokumentasi). Data-data yang lain diperoleh penulis dari hasil- 11
  • 12. hasil percobaan-percobaan dan penelitian-peneliitian dalam pembuatan keripik dari tapak dara. 3.5.2 Untuk keperluan uji organoleptik, penulis menggunakan metode file research, yakni mencari data langsung pada objek di lapangan dengan metode kuisioner. Metode kuisioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan tanggapan masyarakat terhadap keripik dari tapak dara. 3.4 METODE ANALISA DATA Setelah penulis memperoleh data, maka pengolahan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: 3.6.1 Metode analisa kualitatif Suatu metode yang menggunakan analisa dalam bentuk kalimat atau kata-kata terhadap angka-angka yang terdapat di dalam tabel. 3.6.2 Metode analisa kuantitatif Perhitungan dengan menampilkan pengolahan data ke dalam perhitungan statistik. Adapun rumus yang digunakan antara lain: - Rumus koefisien korelasi (product moment) n. ∑xy - ∑x. ∑y r = √(n.∑x2 ) – (∑x)2 . (n. (∑y2 ) – (∑y)2 Keterangan: x = nilai atau skor rasa keripik dari tapak dara. Y = nilai atau skor pendapat masyarakat tentang perlunya pemasaran keripik dari tapak dara. n = jumlah sample warga dalam uji organoleptik. 12
  • 13. r = koefisien antara pendapat masyarakat tentang perlunya pemasaran keripik dari tapak dara dengan rasa keripik dari tapak dara. Adapun nilai r bervariasi dari –1 melalui 0 hingga +1. Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali. Bila r = +1 atau mendekati 1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif (diterima atau tidaknya keripik dari tapak dara oleh masyarakat bergantung pada faktor pengaruh predikat sumber makanan baru bagi suatu jenis keripik, dalam hal ini keripik dari tapak dara dan tidak bergantung pada rasa keripiknya). Bila r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif (diterima atau tidaknya keripik dari tapak dara oleh masyarakat tidak bergantung pada faktor pengaruh predikat sumber makanan baru bagi suatu jenis keripik, dalam hal ini keripik dari tapak dara tetapi bergantung pada rasa keripiknya). Pengujian organoleptik Skala hedonik Skala numerik Sangat enak Enak Sedikit enak Netral Sedikit tidak enak Tidak enak Sangat tidak enak 7 6 5 4 3 2 1 Rumus rata-rata uji organolepik X = Jumlah keseluruhan data Banyaknya data 13
  • 14. Keterangan: X = rata-rata BAB IV DATA HASIL DAN ANALISA DATA 4.1 HASIL DATA Tabel 1 Hasil uji organolepik keripik dari tapak dara kepada 50 orang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sidoarjo Responden Skala numerik 14
  • 16. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 5 6 3 6 6 6 5 6 6 5 6 2 6 6 5 4 5 3 6 Skala numerik = 245 Tabel 2 Matrik data pengaruh predikat sumber makanan baru suatu jenis keripik terhadap minat masyarakat pada keripik dari tapak dara Responden x y x.y X2 Y2 16
  • 18. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 3 1 1 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 1 1 2 2 2 ∑x = 120 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 ∑y = 72 6 2 2 3 6 6 4 3 6 4 2 3 6 6 1 1 2 4 4 ∑x.y = 172 ∑ 9 1 1 9 9 9 4 9 9 4 1 9 9 9 1 1 4 4 4 ∑x2 = 324 ∑ 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 1 1 1 4 4 ∑y2 = 116 4.2 ANALISA DATA Jumlah keseluruhan data X = Banyaknya data 18
  • 19. 245 = 50 = 4,9 (dibulatkan = 5) Dari hasil perhitungan uji organoleptik diketahui bahwa pada umumnya, masyarakat menyukai rasa keripik dari tapak dara (sesuai dengan skala numeriknya, 5) Dari Tabel 2 terlihat bahwa masyarakat dapat menerima kehadiran keripik dari tapak dara meskipun masyarakat kurang begitu menyukai penampilan dan penyajian keripik tapak dara. 50. 172 - 120. 72 r = √(50.324) – (120)2 . (50. (116) – (72)2 8600-8640 = √(16200-14400) . (5800-5184) -40 = 42.43x24.82 = - 0.037 (mendekati 0) Dari hasil perhitungan dengan rumus korelasi diketahui bahwa faktor pengaruh predikat sumber makanan baru bagi suatu jenis keripik, dalam hal ini keripik dari tapak dara, tidak berbanding lurus terhadap pendapat masyarakat tentang perlunya pemasaran keripik ini. Jadi, minat masyarakat pada keripik dari tapak dara tidak berhubungan sama sekali dengan rasa keripiknya. 19
  • 21. 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Tapak dara jenis Catharantus roseus dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan keripik. 2. Pada umumnya masyarakat menyukai rasa keripik dari tapak dara. 3. Minat masyarakat pada keripik dari tapak dara tidak berhubungan sama sekali dengan faktor pengaruh predikat sumber makanan baru bagi suatu jenis keripik, dalam hal ini keripik dari tapak dara. 5.2 Saran Saat memperkenalkannya ke masyarakat, sebaiknya lebih ditonjolkan predikat keripik dari tapak dara sebagai sumber makanan baru. DAFTAR PUSTAKA 21
  • 22. Koestermans, A.J.G.H, S. Wirjaharja, and R.J. Dekker, 1987. “The Weeds : description, acology and control. In M. Soerjani. (ed) Weeds of rice in Indonesia”. Jakarta: Balai Pustaka. Pudjoarianto, Agus. Santosa, dan Issirep Sumardi, 1996. “Botani”. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasa dan Menengah Bagian Proyek Peningkatan Mutu Guru SLTP Setara D-III. Soerodikoesoemo, Wibisono, 1994. ”Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan”. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Peningkatan Mutu Guru SLTP Setara D-III. Steenis, van C.G.G.J.,1997. “Flora”. Jakarta: PT. Pradnya Paramita Sungkowo, Bambang tahan, 1985. “Statistik sebagai Alat Analisis Data”. Malang: IKIP Malang. Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 1993. “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Malang: IKIP Malang. Tjitrosoepomo, Gembong, 1989. “Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta)”. Yogyakarta: Gadjah mada University Press. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia/Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi Http: //www.google.com Http: //www.yahoo.com Lampiran 1 ANGKET KIR 22
  • 23. KERIPIK DARI DAUN TAPAK DARA 1) Bagaimana rasa keripik dari daun tapak dara menurut anda? a. Sangat enak b. Enak c. Sedikit enak d. Netral e. Sedikit tidak enak f. Tidak enak g. Sangat tidak enak 2) Apakah Anda merasa tertarik untuk membeli keripik dari tapak dara? a. Ya b. Tidak 3) Mengapa Anda merasa tertarik untuk membeli keripik dari tapak dara (bagi yang menjawab “ya” pada pertanyaan nomor 2)? a. Rasanya enak b. Keripik tapak dara merupakan sumber makanan baru yang menimbulkan rasa keingintahuan konsumen untuk membelinya. 4) Apa yang menyebabkan Anda kurang menyukai keripik dari tapak dara (bagi yang menjawab “ya” pada pertanyaan nomor 2)? a. Rasanya kurang enak b. Penampilannya kurang menarik c. Hal-hal lain (misalnya: masih banyaknya bahan-bahan keripik yang belum menyatu dengan daun dari tapak dara dan lain-lain) 5) Saran-saran apa yang dapat Anda sumbangkan untuk memperbaiki kualitas keripik dari tapak dara? a. Dari segi rasa b. Dari segi penyajian c. Dari segi penampilan 23