SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 32
Kementerian
                     Pekerjaan Umum




Road Map Pengembangan Kapasitas SDM
      Ditjen Bina Marga Kedepan
      Workshop Penyelenggaraan Sektor Jalan Kedepan




                Ir. Chairul Taher, M.Sc
      Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga
           Kementerian Pekerjaan Umum



                                      Jakarta, 24 Januari 2012
OUTLINE PAPARAN

  Sekilas Ditjen Bina Marga


 Fakta dan Angka SDM Ditjen Bina Marga

  Masalah yang ada di Bina Marga dalam kaitannya
  dengan Satker/PPK


  Usulan Peningkatan Kapasitas SDM
VISI DAN MISI DITJEN BINA MARGA
VISI :
Terwujudnya Sistem Jaringan Jalan yang Andal, Terpadu dan
Berkelanjutan di Seluruh Wilayah Nasional untuk Mendukung
Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.

MISI :
• Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan dengan
   mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk
   melayani pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan kawasan
   strategis nasional;
• Mewujudkan jaringan Jalan Nasional bebas hambatan antar-
   perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki intensitas
   pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan dan melayani pusat-
   pusat kegiatan ekonomi utama nasional;
• Memfasilitasi agar kapasitas Pemerintah Daerah meningkat dalam
   menyelenggarakan jalan daerah yang berkelanjutan dengan mobilitas,
   aksesibilitas dan keselamatan yang memadai;
STRUKTUR ORGANISASI DITJEN BINA MARGA
                                     DIREKTORAT JENDERAL
                                         BINA MARGA
                                                                                SEKRETARIAT DIREKTORAT
       JABATAN FUNGSIONAL                                                              JENDERAL




                                                             BAGIAN                                          BAGIAN
                                                                           BAGIAN            BAGIAN
                                                          KEPEGAWAIAN                                     PENGELOLAAN       JABATAN
                                                                         KEUANGAN &         HUKUM &
                                                            & ORTALA                                      BARANG MILIK    FUNGSIONAL
                                                                            UMUM             PER-UU
                                                                                                            NEGARA


                                                                DIREKTORAT                  DIREKTORAT                DIREKTORAT
   DIREKTORAT                 DIREKTORAT
                                                             BINA PELAKSANAAN            BINA PELAKSANAAN          BINA PELAKSANAAN
  BINA PROGRAM                BINA TEKNIK
                                                                 WILAYAH I                  WILAYAH II                WILAYAH III

                                                                        SUBBAG                        SUBBAG                 SUBBAG
          SUBBAG TU                  SUBBAG TU                            TU                            TU                     TU

                                                               SUB DIREKTORAT               SUB DIREKTORAT           SUB DIREKTORAT
  SUB DIREKTORAT              SUB DIREKTORAT                SISTEM PENGENDALIAN
KEBIJAKAN & STRATEGI           TEKNIK JALAN                                              SISTEM PENGENDALIAN      SISTEM PENGENDALIAN
                                                                 WILAYAH I                    WILAYAH II               WILAYAH III


  SUB DIREKTORAT             SUB DIREKTORAT                    SUB DIREKTORAT              SUB DIREKTORAT            SUB DIREKTORAT
PROGRAM & ANGGARAN           TEKNIK JEMBATAN                     WILAYAH IA                  WILAYAH IIA              WILAYAH IIIA


   SUB DIREKTORAT             SUB DIREKTORAT
                                                               SUB DIREKTORAT              SUB DIREKTORAT            SUB DIREKTORAT
    PEMBIAYAAN &            TEKNIK LINGKUNGAN &
                                                                 WILAYAH IB                  WILAYAH IIB              WILAYAH IIIB
KERJASAMA LUAR NEGERI        KESELAMATAN JALAN

                              SUB DIREKTORAT
   SUB DIREKTORAT
                            TEKNIK JALAN BEBAS                 SUB DIREKTORAT              SUB DIREKTORAT            SUB DIREKTORAT
PENGEMBANGAN SISTEM
                            HAMBATAN & JALAN                     WILAYAH IC                  WILAYAH IIC              WILAYAH IIIC
 & EVALUASI KINERJA
                                PERKOTAAN

   SUB DIREKTORAT
                              SUB DIREKTORAT                   SUB DIREKTORAT              SUB DIREKTORAT            SUB DIREKTORAT
    INFORMASI &
                             PENGADAAN TANAH                     WILAYAH ID                  WILAYAH IID              WILAYAH IIID
     KOMUNIKASI


 JABATAN FUNGSIONAL         JABATAN FUNGSIONAL               JABATAN FUNGSIONAL          JABATAN FUNGSIONAL        JABATAN FUNGSIONAL


                                                  BALAI                                                                                 4
Panjang Jalan Nasional yang ditangani oleh Ditjen Bina Marga
                       (Per Provinsi)

                    PANJANG JALAN
  No     PROPINSI                   TOTAL (Km)      BALAI
                        (Km)


       NAD              1.803                       BALAI I
   1                                  4.053
       SUMUT            2.250                    (NAD, SUMUT)

       KEPRI             334
                                                    BALAI II
       RIAU             1.134                    (KEPRI, RIAU,
   2                                  3.617
       SUMBAR           1.213                      SUMBAR,
                                                    JAMBI)
       JAMBI             936

       SUMSEL           1.444

       BABEL             510                       BALAI III
                                                   (SUMSEL,
   3   BENGKULU          784          3.897         BABEL,
                                                  BENGKULU,
                                                  LAMPUNG)
       LAMPUNG          1.159
                                                                 5
PANJANG JALAN   TOTAL
No            PROPINSI                              BALAI
                             (Km)         (Km)


     BANTEN                   476                  BALAI IV
                                                 (BANTEN, DKI
1    DKI JAKARTA              143        1.970
                                                   JAKARTA,
     JABAR                   1.351                  JABAR)
     JATENG                  1.391
                                                    BALAI V
2    DIY                      223        3.641   (JATENG, DIY,
                                                    JATIM)
     JATIM                   2.027
     BALI                     535
                                                   BALAI VIII
3    NTB                      632        2.574    (BALI, NTB,
                                                     NTT)
     NTT                     1.407
     KALBAR                  1.664                BALAI VII
     KALTENG                 1.715                (KALBAR,
4                                        6.363    KALTENG,
     KALSEL                   866                  KALSEL,
     KALTIM                  2.118                 KALTIM)


                                                                 6
PANJANG JALAN   TOTAL
No             PROPINSI                               BALAI
                              (Km)         (Km)


     SULTENG                  2.182
                                                      BALAI VI
     SULBAR                    572
                                                     (SULTENG
1                                         5.874
                                                  SULBAR, SULTRA,
     SULTRA                   1.397
                                                      SULSEL)
     SULSEL                   1.723

     MALUT                     512
                                                      BALAI IX
2                                         1.579
                                                  (MALUT, MALUKU)
     MALUKU                   1.067

     PAPUA                    2.111                   BALAI X
3                                         3.074    (PAPUA, PAPUA
     PAPUA BARAT               963                    BARAT)

     SULUT                    1.319                   BALAI XI
4                                         1.926      (SULUT &
     GORONTALO                 607                  GORONTALO

                                                              7
Fakta dan Angka SDM Ditjen Bina Marga


• Statistik Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan per Unit Kerja

• Statistik Pegawai berdasarkan proporsi Sarjana dengan Non Sarjana

• Statistik Pegawai berdasarkan proporsi Sarjana S-2 dengan Sarjana S-1

• Statistik Pegawai berdasarkan proporsi Sarjana Teknik dan Sarjana Non
  Teknik




                                                                    Hal 8
STATISTIK PEGAWAI BINA MARGA
                   BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN PER UNIT KERJA
                              Status : 09 Desember 2011
                           TIDAK ADA
         DIREKTORAT                    SD    SMP   SMA    D3    S1     S2    S3   JUMLAH
NO.                       KETERANGAN
 1    SETDITJEN               2         4    13     78    19     72    31    0     219
 2    BIPRAN                  0         6     5     43    10     73    38    3     178
 3    BINTEK                  2         8     6     82    18     91    40    1     248
 4    BINLAK I                0         1     8     30     9     37    23    2     110
 5    BINLAK II               0         2     8     12     5     45    24    0      96
 6    BINLAK III              1         1     3     22     5     48    18    0      98
 7    BBPJN I                 6        21    26    324    31    149    17    0     574
 8    BBPJN II                4        18    14    244    25    110    17    0     432
 9    BBPJN III               7        24    22    310    47    168    33    0     611
10    BBPJN IV                7        46    46    282    43    168    61    2     655
11    BBPJN V                 21       49    51    318    36    143    28    1     647
12    BBPJN VI                56       31    37    548    21    214    25    0     932
13    BBPJN VII               44       20    24    423    30    206    18    0     765
14    BPJN VIII               2        44    54    398    16    133     8    0     655
15    BPJN IX                 2         6     6    115     8     87    12    0     236
16    BBPJN X                 3         9     5    141    14     87    10    0     269
17    BPJN XI                 32        9     4    175    23     79     4    0     326
18    SET. BPJT               2         0     1     7      2     32    22    0      66
       TOTAL:                          299   333   3552   362   1942   429   9     7118
2000
        1927
1500
                                        S-1
1000                                    S-2

500                  423

  0
       S-1 dan S-2
                            S-1   S-2
                           1927   423
2000

1500
             1775                        Teknik
1000                                     Non Teknik
                        943
500

  0
       Teknik dan Non Teknik   Teknik   Non Teknik
                                1775       943
5000

4000

3000                                        Sarjana
                         4145               Non Sarjana
2000          2973

1000

  0
                                 Sarjana   Non Sarjana
       Sarjana dan Non Sarjana
                                  2973        4145
Rasio Jumlah Panjang Jalan Nasional dengan Jumlah Pegawai


• Panjang Jalan Nasional yang ditangani oleh Ditjen Bina Marga
  sepanjang 38.569, 823 Km

• Jumlah Pegawai Ditjen Bina Marga saat ini adalah sebanyak 7.118
  Orang

• Sehingga Rasio antara Panjang Jalan Nasional dengan jumlah Pegawai
  adalah 38.569,823 : 7.118 = 5,42 : 1

• Itu berarti 1 Km Jalan Nasional ditangani oleh 5,42 Orang Pegawai
  Ditjen Bina Marga.



 BANDINGKAN dengan Afrika Selatan: 20.000 km jalan nasional dengan total
 Pegawai 200 orang, itu berarti satu orang menangani 100 km Jalan



                                                                       Hal 13
Rasio Jumlah Panjang Jalan Nasional dengan Jumlah Pegawai di
           pada Balai Besar/Balai dilingkungan Ditjen Bina Marga


No.            Balai             Panjang Jalan (KM) Jumlah Pegawai (Orang)   KM/Org
1      BBPJN I (Medan)                 4053                  574              7.06
2      BBPJN II (Padang)               3617                  432              8.37
3      BBPJN III (Palembang)           3897                  611              6.38
4      BBPJN IV (Jakarta)              1970                  655              3.01
5      BBPJN V (Surabaya)              3641                  647              5.63
6      BBPJN VI (Makassar)             2574                  932              2.76
7      BBPJN VII (Banjarmasin)         6363                  765              8.32
8      BPJN VIII (Denpasar)            5874                  655              8.97
9      BPJN IX (Ambon)                 1579                  236              6.69
10     BBPJN X (Jayapura)              3074                  269             11.43
11     BPJN XI (Manado)                1926                  326              5.91
                                                                              Hal 14
Rata-rata KM jalan yang ditangani oleh satker/PPK


• Jumlah Satuan Kerja di lingkungan Ditjen Bina Marga sebanyak 186
  Satker

• Jumlah PPK di lingkungan Ditjen Bina Marga sebanyak 558 PPK

• Panjang Jalan Nasional yang ditangani oleh Ditjen Bina Marga
  sepanjang 38.569, 823 Km

• Sehingga rata-rata KM Jalan yang ditangani oleh masing-masing Satker
  adalah : 38.569,823 Km : 186 Satker = 207,365 Km / Satker

• Sedangkan rata-rata KM Jalan yang ditangani oleh masing-masing PPK
  adalah : 38.569,823 Km : 558 PPK = 69, 121 Km / PPK




                                                                 Hal 15
Definisi Satker, Kasatker, dan PPK


• Satuan Kerja / Satker adalah bagian dari suatu unit organisasi pada
  Kementerian Pekerjaan Umum, yang melaksanakan satu atau beberapa
  kegiatan dari suatu program, terdiri dari Satuan Kerja Tetap
  Pusat, Satuan Kerja Balai/UPT, Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu
  (SNVT) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah Dekonsentrasi (SKPD-
  Dekon) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah Tugas Pembantuan (SKPD-
  TP) bidang Pekerjaan Umum

• Kepala Satker adalah pejabat yang diangkat oleh Menteri Pekerjaan
  Umum yang memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari Menteri
  Pekerjaan Umum selaku Pengguna Anggaran/Barang untuk
  menggunakan anggaran yang dikuasakan kepadanya

• Pejabat Pembuat Komitmen / PPK adalah pejabat yang diberi
  kewenangan oleh Menteri Pekerjaan Umum/Kepala Satker     untuk
  mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan
  pengeluaran anggaran yang dikuasakan kepadanya



                                                                Hal 16
Tugas Satker/PPK


• Kepala Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
  Barang diberi tugas dan kewenangan menyelenggarakan kegiatan-
  kegiatan sesuai Rencana Kerja dan Anggaran yang telah ditetapkan
  dalam DIPA dan melaksanakan penatausahaan, pengamanan
  administrasi dan fisik Barang Milik Negara, mengurus sertifikasi tanah
  serta bertanggungjawab kepada Pelaksana Program.

• Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) diberi tugas dan kewenangan untuk
  menandatangani kontrak/Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang
  bertanggungjawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari
  kontrak/SPK tersebut serta bertanggungjawab kepada Kepala Satuan
  Kerja Non Vertikal Tertentu.




                                                                   Hal 17
Hasil Evaluasi Satker/PPK 2011


• Dari evaluasi yang diikuti oleh 734 peserta, yang terdiri dari
  BBPJN/BPJN I s/d XI, dan peserta tambahan untuk calon/kandidat
  Kasatker/PPK dari Direktorat yang ada di lingkungan Ditjen Bina Marga,
  telah diperoleh hasil akhir (hasil evaluasi terlampir).

• Dari hasil evaluasi tersebut mencerminkan perlu adanya penyegaran/
  refreshing kepada para Kepala Satuan Kerja maupun Pejabat Pembuat
  Komitmen untuk aspek aspek teknis.




                                                                   Hal 18
Materi Ujian Satker/PPK


Adapun materi yang diujikan terdiri atas :
Pelaksanaan Administrasi Kontrak, terdiri dari:
• Pengadaan barang dan jasa
• Hukum kontrak
• Perubahan kontrak
• Pelaporan
• Kontrak Kritis
Pengendalian Teknis, terdiri dari:
• Pelaksanaan badan jalan (tanah, agregat, aspal, rigid pavement, dll)
• Pelaksanaan jembatan
• Bangunan pelengkap
• Road Safety
• Pengujian material / lapangan

                                                                         Hal 19
HASIL EVALUASI KASATKER 2011

NO                      NAMA BALAI                NILAI TERTINGGI   NILAI TERENDAH   NILAI RATA-RATA

1    BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I           64               36                53

2    BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL II          66               42                51

3    BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL III         63               46                56

4    BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV          70               51                60

5    BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL V           69               48                59

6    BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VI          66               45                58

7    BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VII         59               44                54

8    BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VIII              82               33                57

9    BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IX                60               47                54

10   BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X           62               39                50

11   BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL XI                58               47                54
HASIL EVALUASI PPK 2011

NO                      NAMA BALAI                NILAI TERTINGGI   NILAI TERENDAH   NILAI RATA-RATA

1    BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I           64               25                48

2    BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL II          63               38                48

3    BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL III         60               22                47

4    BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV          70               41                55

5    BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL V           67               39                54

6    BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VI          63               43                52

7    BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VII         67               29                48

8    BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VIII              63               29                50

9    BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IX                60               27                39

10   BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X           62               33                48

11   BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL XI                60               37                49
Permasalahan Satker/PPK

• Berdasarkan hasil Evaluasi Satker/PPK 2011, maka dapat disimpulkan bahwa
  Satker/PPK di lingkungan Ditjen Bina Marga masih memiliki tingkat pengetahuan
  yang rendah, baik dari sisi Pelaksanaan Administrasi Kontrak maupun
  Pengendalian Teknis;

• Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh, baik oleh Satker maupun
  PPK di masing-masing Balai yang ada dilingkungan Ditjen Bina Marga;
    • Untuk Satker, nilai rata-rata tertinggi ada di Balai IV (60)
    • Untuk PPK, nilai rata-rata tertinggi ada di Balai IV (55)

• Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kualitas SDM untuk Satker/PPK melalui
  penyegaran/refreshing materi teknis bidang Bina Marga.

• Selain itu, peningkatan kualitas SDM juga dapat dilakukan melalui studi banding
  ke beberapa negara yang memiliki pengalaman yang baik dalam bidang jalan
  dan jembatan;

• Terkait dengan status pegawai, masih banyak PNS Daerah yang menduduki
  posisi sebagai Satker/PPK di lingkungan Ditjen Bina Marga.

                                                                              Hal 22
Jenis Pelatihan Untuk Peningkatan Kapasitas SDM


Jenis Pelatihan untuk Peningkatan Kapasitas SDM terdiri atas :

• Diklat Teknis

• Diklat Non Teknis

• Diklat Fungsional

Apabila dilihat dari Prioritas :

• Diklat Teknis

• Diklat Non Teknis

• Diklat Fungsional



                                                                 Hal 23
BIDANG/TOPIK SUBSTANSI MATERI DIKLAT PRIORITAS TINGGI


No                Kelompok/Butir-Butir Bidang/Topik Materi Diklat
 1   Pengadaan Tanah
 2   Hukum Kontrak Pekerjaan Konstrusi
 3   Pemrograman & Penganggaran
 4   Sertifikasi Barang Milik Negara:
 5   Leger Jalan:
 6   Survai:
 7   Studi Kelayakan;
 8   Perencanaan Jembatan (bangunan atas dan bangunan bawah)
 9   Penggunaan Peralatan:
10   Kebijakan Akuntabilitas Pemerintah
11   Kebijakan Sistem Manajemen Mutu
12   Keselamatan Jalan (Road Safety)
13   Pengelolaan Lingkungan Bidang Jalan dan Jembatan:
BIDANG/TOPIK SUBSTANSI MATERI DIKLAT PRIORITAS TINGGI

No              Kelompok/Butir-Butir Bidang/Topik Materi Diklat
14   Penyiapan Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Jln & Jbt
15   Pengendalian/Pelaks. Justifikasi/Pertimbangan Teknik Utk Amandemen
     Kontrak
16   Pengumpulan Dan Pengolahan Data Penanganan Jalan Nasional
17   Proses Kontrak & Kegiatan Pra-Kontrak
18   Preservasi & Peningkatan Kapasitas Jalan & Jembatan:
19   Penyediaan Saran Teknis Penyelenggaraan Jalan Provinsi, Kabupaten,
     Kota Dan Desa
20   Bencana Alam:
21   Mekanisme Penyelesaian Administrasi Hasil pemeriksaan & Pengaduan
     Masyarakat
22   Administrasi Kepegawaian
23   Pengelolaan Barang Milik Negara
24   Pelaksanaan Koordinasi Dengan Instansi Terkait
25   Pelaksanaan Rumah Tangga Balai Besar
27   Koordinasi Pelaksanaan Konstruksi Jalan Yang Bersumber Dari
     Pinjaman Dan Hibah Luar Negeri
BIDANG/TOPIK SUBSTANSI MATERI DIKLAT PRIORITAS SEDANG


No              Kelompok/Butir-Butir Bidang/Topik Materi Diklat

 1   Administrasi Dan Akuntansi Keuangan
 2   Pelaporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
 3   Pengelolaan Barang Milik Negara
 4   Perencanaan Teknik Jalan
 5   Perencanaan Teknik Jembatan (spesifikasi dan bangunan pelengkap)
 6   Prosedur Pengadaan Barang Dan Jasa
 7   Manajemen/Administrasi Kontrak
 8   Penggunaan Peralatan Jalan
 9   Tes-Tes Laboratorium Untuk Lapangan
10   Evaluasi Kinerja Dan Manfaat Jalan
11   Pelaksanaan Konstruksi Jembatan
12   Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (Hps)
13   Pemeliharaan Jalan
14   Perencanaan Sistem Jaringan Jalan
15   Pelaksanaan Pekerjaan Beton
BIDANG/TOPIK SUBSTANSI MATERI DIKLAT PRIORITAS SEDANG


No               Kelompok/Butir-Butir Bidang/Topik Materi Diklat
16 Pengendalian Penggunaan & Pemanfaatan Bagian-Bagian Jalan
17   Penyesuaian Desain Kontrak
18   Pengadaan Jasa Konstruksi
19   Standar Pelayanan Minimal (Spm)
20   Analisa Harga Satuan
21   Sistem Manajemen Mutu
22   Pembuatan Dan Pemanfaatan Data Base Di Bidang Jalan
23   Pelaksanaan Tata Naskah Dinas Dan Kearsipan
24   Pelaksanaan Urusan Kas Dan Perbendaharaan
25   Peaturan-Peraturan Tentang Kepegawaian
26   Kelaikan Fungsi Jalan Nasional
27 Pengendalian Pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
28 Pemantauan Dan Penyiapan Bahan Evaluasi Kinerja Penyedia Jasa
DIKLAT FUNGSIONAL


No                  Kelompok/Butir-Butir Bidang/Topik Materi Diklat
1    Diklat Jafung Teknik Jalan dan Jembatan Tingkat Ahli
2    Diklat Jafung Teknik Jalan dan Jembatan Tingkat Terampil
3    Arsiparis

4    Pranata Komputer
5    Agendaris
6    Analis Kepegawaian
 7   Jafung Peraturan dan Perundang-undangan
 8   Pranata Humas
 9   Jafung Perekayasa
10   Pengembangan Kompetensi Jafung Teknik Jalan dan Jembatan
BIDANG/TOPIK MENDUKUNG REFORMASI BIRO KRASI


No               Kelompok/Butir-Butir Bidang/Topik Materi Diklat
1    Diklat Reformasi Birokrasi
2    Pelatihan Penilik Jalan
3    Pelatihan UPR
4    Pelatihan Penyusunan SOP
Kesimpulan


• Mayoritas SDM Ditjen Bina Marga merupakan Pegawai Golongan II
  (50,95 %);

• Dari Hasil Evaluasi yang dilakukan terhadap Satker/PPK Ditjen Bina
  Marga pada tahun 2011, dapat disimpulkan bahwa:
   • Diperlukan penetapan kompetensi terhadap Satker/PPK  tidak
     hanya lulus/passing grade untuk PIP, akan tetepi menetapkan nilai
     minimal yang diperlukan untuk satker/ppk proyek A (Proyek
     besar/Proyek sedang dan Proyek Kecil.
   • Pemaketan kembali proyek (saat ini rata-rata proyek sekitar 3 km
     panjang/1000 proyek) sangat sporadis, bandingkan dengan Afrika
     Selatan, 20,000 km= 200 KONTRAK, yang berarti 1 kontrak = 100
     km.
   • Diperukan adanya standar penilaian pada saat evaluasi
     SATKER/PPK, Angka Kelulusan, kalau ditetapkan angka lulus
     65 , untuk proyek berskala Rp. 10 milyar keatas, dan angka 55 untuk
     proyek < Rp. 10 milyar.

                                                                   Hal 30
Kesimpulan (Lanjutan)


• Adanya penetapan rasio antara jumlah pegawai dengan panjang jalan
  (angka Pegawai berubah-ubah sesuai dengan panjang jalan) prinsip
  ekonomi/profit

• Penetapan template evaluasi PPK serta Satker, dikaitkan dengan
  Perencanaan PPK dan Satker

• Perlu adanya Career Path yang jelas dilingkungan Ditjen Bina Marga.

• Selain melalui pendidikan dan pelatihan, peningkatan kualitas SDM
  Ditjen Bina Marga juga dapat dilakukan dengan melakukan studi banding
  ke beberapa negara yang memiliki pengalaman yang baik di bidang jalan
  dan jembatan.




                                                                   Hal 31
Terima Kasih




               Hal 32

Más contenido relacionado

Más de Indonesia Infrastructure Initiative

Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaIndonesia Infrastructure Initiative
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyIndonesia Infrastructure Initiative
 

Más de Indonesia Infrastructure Initiative (20)

World experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuringWorld experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuring
 
WS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure IssuesWS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure Issues
 
Development of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridorDevelopment of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridor
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in java
 
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in javaThe role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
 
Government strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportationGovernment strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportation
 
The role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportationThe role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportation
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
 
Ws3 safe system approach (bahasa version)
Ws3 safe system approach (bahasa version)Ws3 safe system approach (bahasa version)
Ws3 safe system approach (bahasa version)
 
Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)
 
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
 
Ws3 presentation
Ws3 presentationWs3 presentation
Ws3 presentation
 
Ws3 me
Ws3 meWs3 me
Ws3 me
 
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safetyWs3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
 
Ws3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentationWs3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentation
 
Ws2 introduction
Ws2 introductionWs2 introduction
Ws2 introduction
 
Workshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approachWorkshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approach
 
Workshop #2 safe system approach english
Workshop #2 safe system approach englishWorkshop #2 safe system approach english
Workshop #2 safe system approach english
 
Ws3 safe system approach (english version)
Ws3 safe system approach (english version)Ws3 safe system approach (english version)
Ws3 safe system approach (english version)
 
Walking in indonesian cities
Walking in indonesian citiesWalking in indonesian cities
Walking in indonesian cities
 

Ir. chairul taher, m.sc. road map pengembangan kapasitas sdm ditjen bina marga

  • 1. Kementerian Pekerjaan Umum Road Map Pengembangan Kapasitas SDM Ditjen Bina Marga Kedepan Workshop Penyelenggaraan Sektor Jalan Kedepan Ir. Chairul Taher, M.Sc Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta, 24 Januari 2012
  • 2. OUTLINE PAPARAN Sekilas Ditjen Bina Marga Fakta dan Angka SDM Ditjen Bina Marga Masalah yang ada di Bina Marga dalam kaitannya dengan Satker/PPK Usulan Peningkatan Kapasitas SDM
  • 3. VISI DAN MISI DITJEN BINA MARGA VISI : Terwujudnya Sistem Jaringan Jalan yang Andal, Terpadu dan Berkelanjutan di Seluruh Wilayah Nasional untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial. MISI : • Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan kawasan strategis nasional; • Mewujudkan jaringan Jalan Nasional bebas hambatan antar- perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki intensitas pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan dan melayani pusat- pusat kegiatan ekonomi utama nasional; • Memfasilitasi agar kapasitas Pemerintah Daerah meningkat dalam menyelenggarakan jalan daerah yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai;
  • 4. STRUKTUR ORGANISASI DITJEN BINA MARGA DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SEKRETARIAT DIREKTORAT JABATAN FUNGSIONAL JENDERAL BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN KEPEGAWAIAN PENGELOLAAN JABATAN KEUANGAN & HUKUM & & ORTALA BARANG MILIK FUNGSIONAL UMUM PER-UU NEGARA DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT BINA PELAKSANAAN BINA PELAKSANAAN BINA PELAKSANAAN BINA PROGRAM BINA TEKNIK WILAYAH I WILAYAH II WILAYAH III SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG TU SUBBAG TU TU TU TU SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SISTEM PENGENDALIAN KEBIJAKAN & STRATEGI TEKNIK JALAN SISTEM PENGENDALIAN SISTEM PENGENDALIAN WILAYAH I WILAYAH II WILAYAH III SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT PROGRAM & ANGGARAN TEKNIK JEMBATAN WILAYAH IA WILAYAH IIA WILAYAH IIIA SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT PEMBIAYAAN & TEKNIK LINGKUNGAN & WILAYAH IB WILAYAH IIB WILAYAH IIIB KERJASAMA LUAR NEGERI KESELAMATAN JALAN SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT TEKNIK JALAN BEBAS SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM HAMBATAN & JALAN WILAYAH IC WILAYAH IIC WILAYAH IIIC & EVALUASI KINERJA PERKOTAAN SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT INFORMASI & PENGADAAN TANAH WILAYAH ID WILAYAH IID WILAYAH IIID KOMUNIKASI JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL BALAI 4
  • 5. Panjang Jalan Nasional yang ditangani oleh Ditjen Bina Marga (Per Provinsi) PANJANG JALAN No PROPINSI TOTAL (Km) BALAI (Km) NAD 1.803 BALAI I 1 4.053 SUMUT 2.250 (NAD, SUMUT) KEPRI 334 BALAI II RIAU 1.134 (KEPRI, RIAU, 2 3.617 SUMBAR 1.213 SUMBAR, JAMBI) JAMBI 936 SUMSEL 1.444 BABEL 510 BALAI III (SUMSEL, 3 BENGKULU 784 3.897 BABEL, BENGKULU, LAMPUNG) LAMPUNG 1.159 5
  • 6. PANJANG JALAN TOTAL No PROPINSI BALAI (Km) (Km) BANTEN 476 BALAI IV (BANTEN, DKI 1 DKI JAKARTA 143 1.970 JAKARTA, JABAR 1.351 JABAR) JATENG 1.391 BALAI V 2 DIY 223 3.641 (JATENG, DIY, JATIM) JATIM 2.027 BALI 535 BALAI VIII 3 NTB 632 2.574 (BALI, NTB, NTT) NTT 1.407 KALBAR 1.664 BALAI VII KALTENG 1.715 (KALBAR, 4 6.363 KALTENG, KALSEL 866 KALSEL, KALTIM 2.118 KALTIM) 6
  • 7. PANJANG JALAN TOTAL No PROPINSI BALAI (Km) (Km) SULTENG 2.182 BALAI VI SULBAR 572 (SULTENG 1 5.874 SULBAR, SULTRA, SULTRA 1.397 SULSEL) SULSEL 1.723 MALUT 512 BALAI IX 2 1.579 (MALUT, MALUKU) MALUKU 1.067 PAPUA 2.111 BALAI X 3 3.074 (PAPUA, PAPUA PAPUA BARAT 963 BARAT) SULUT 1.319 BALAI XI 4 1.926 (SULUT & GORONTALO 607 GORONTALO 7
  • 8. Fakta dan Angka SDM Ditjen Bina Marga • Statistik Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan per Unit Kerja • Statistik Pegawai berdasarkan proporsi Sarjana dengan Non Sarjana • Statistik Pegawai berdasarkan proporsi Sarjana S-2 dengan Sarjana S-1 • Statistik Pegawai berdasarkan proporsi Sarjana Teknik dan Sarjana Non Teknik Hal 8
  • 9. STATISTIK PEGAWAI BINA MARGA BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN PER UNIT KERJA Status : 09 Desember 2011 TIDAK ADA DIREKTORAT SD SMP SMA D3 S1 S2 S3 JUMLAH NO. KETERANGAN 1 SETDITJEN 2 4 13 78 19 72 31 0 219 2 BIPRAN 0 6 5 43 10 73 38 3 178 3 BINTEK 2 8 6 82 18 91 40 1 248 4 BINLAK I 0 1 8 30 9 37 23 2 110 5 BINLAK II 0 2 8 12 5 45 24 0 96 6 BINLAK III 1 1 3 22 5 48 18 0 98 7 BBPJN I 6 21 26 324 31 149 17 0 574 8 BBPJN II 4 18 14 244 25 110 17 0 432 9 BBPJN III 7 24 22 310 47 168 33 0 611 10 BBPJN IV 7 46 46 282 43 168 61 2 655 11 BBPJN V 21 49 51 318 36 143 28 1 647 12 BBPJN VI 56 31 37 548 21 214 25 0 932 13 BBPJN VII 44 20 24 423 30 206 18 0 765 14 BPJN VIII 2 44 54 398 16 133 8 0 655 15 BPJN IX 2 6 6 115 8 87 12 0 236 16 BBPJN X 3 9 5 141 14 87 10 0 269 17 BPJN XI 32 9 4 175 23 79 4 0 326 18 SET. BPJT 2 0 1 7 2 32 22 0 66 TOTAL: 299 333 3552 362 1942 429 9 7118
  • 10. 2000 1927 1500 S-1 1000 S-2 500 423 0 S-1 dan S-2 S-1 S-2 1927 423
  • 11. 2000 1500 1775 Teknik 1000 Non Teknik 943 500 0 Teknik dan Non Teknik Teknik Non Teknik 1775 943
  • 12. 5000 4000 3000 Sarjana 4145 Non Sarjana 2000 2973 1000 0 Sarjana Non Sarjana Sarjana dan Non Sarjana 2973 4145
  • 13. Rasio Jumlah Panjang Jalan Nasional dengan Jumlah Pegawai • Panjang Jalan Nasional yang ditangani oleh Ditjen Bina Marga sepanjang 38.569, 823 Km • Jumlah Pegawai Ditjen Bina Marga saat ini adalah sebanyak 7.118 Orang • Sehingga Rasio antara Panjang Jalan Nasional dengan jumlah Pegawai adalah 38.569,823 : 7.118 = 5,42 : 1 • Itu berarti 1 Km Jalan Nasional ditangani oleh 5,42 Orang Pegawai Ditjen Bina Marga. BANDINGKAN dengan Afrika Selatan: 20.000 km jalan nasional dengan total Pegawai 200 orang, itu berarti satu orang menangani 100 km Jalan Hal 13
  • 14. Rasio Jumlah Panjang Jalan Nasional dengan Jumlah Pegawai di pada Balai Besar/Balai dilingkungan Ditjen Bina Marga No. Balai Panjang Jalan (KM) Jumlah Pegawai (Orang) KM/Org 1 BBPJN I (Medan) 4053 574 7.06 2 BBPJN II (Padang) 3617 432 8.37 3 BBPJN III (Palembang) 3897 611 6.38 4 BBPJN IV (Jakarta) 1970 655 3.01 5 BBPJN V (Surabaya) 3641 647 5.63 6 BBPJN VI (Makassar) 2574 932 2.76 7 BBPJN VII (Banjarmasin) 6363 765 8.32 8 BPJN VIII (Denpasar) 5874 655 8.97 9 BPJN IX (Ambon) 1579 236 6.69 10 BBPJN X (Jayapura) 3074 269 11.43 11 BPJN XI (Manado) 1926 326 5.91 Hal 14
  • 15. Rata-rata KM jalan yang ditangani oleh satker/PPK • Jumlah Satuan Kerja di lingkungan Ditjen Bina Marga sebanyak 186 Satker • Jumlah PPK di lingkungan Ditjen Bina Marga sebanyak 558 PPK • Panjang Jalan Nasional yang ditangani oleh Ditjen Bina Marga sepanjang 38.569, 823 Km • Sehingga rata-rata KM Jalan yang ditangani oleh masing-masing Satker adalah : 38.569,823 Km : 186 Satker = 207,365 Km / Satker • Sedangkan rata-rata KM Jalan yang ditangani oleh masing-masing PPK adalah : 38.569,823 Km : 558 PPK = 69, 121 Km / PPK Hal 15
  • 16. Definisi Satker, Kasatker, dan PPK • Satuan Kerja / Satker adalah bagian dari suatu unit organisasi pada Kementerian Pekerjaan Umum, yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program, terdiri dari Satuan Kerja Tetap Pusat, Satuan Kerja Balai/UPT, Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah Dekonsentrasi (SKPD- Dekon) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah Tugas Pembantuan (SKPD- TP) bidang Pekerjaan Umum • Kepala Satker adalah pejabat yang diangkat oleh Menteri Pekerjaan Umum yang memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari Menteri Pekerjaan Umum selaku Pengguna Anggaran/Barang untuk menggunakan anggaran yang dikuasakan kepadanya • Pejabat Pembuat Komitmen / PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh Menteri Pekerjaan Umum/Kepala Satker untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran yang dikuasakan kepadanya Hal 16
  • 17. Tugas Satker/PPK • Kepala Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang diberi tugas dan kewenangan menyelenggarakan kegiatan- kegiatan sesuai Rencana Kerja dan Anggaran yang telah ditetapkan dalam DIPA dan melaksanakan penatausahaan, pengamanan administrasi dan fisik Barang Milik Negara, mengurus sertifikasi tanah serta bertanggungjawab kepada Pelaksana Program. • Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) diberi tugas dan kewenangan untuk menandatangani kontrak/Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang bertanggungjawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari kontrak/SPK tersebut serta bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu. Hal 17
  • 18. Hasil Evaluasi Satker/PPK 2011 • Dari evaluasi yang diikuti oleh 734 peserta, yang terdiri dari BBPJN/BPJN I s/d XI, dan peserta tambahan untuk calon/kandidat Kasatker/PPK dari Direktorat yang ada di lingkungan Ditjen Bina Marga, telah diperoleh hasil akhir (hasil evaluasi terlampir). • Dari hasil evaluasi tersebut mencerminkan perlu adanya penyegaran/ refreshing kepada para Kepala Satuan Kerja maupun Pejabat Pembuat Komitmen untuk aspek aspek teknis. Hal 18
  • 19. Materi Ujian Satker/PPK Adapun materi yang diujikan terdiri atas : Pelaksanaan Administrasi Kontrak, terdiri dari: • Pengadaan barang dan jasa • Hukum kontrak • Perubahan kontrak • Pelaporan • Kontrak Kritis Pengendalian Teknis, terdiri dari: • Pelaksanaan badan jalan (tanah, agregat, aspal, rigid pavement, dll) • Pelaksanaan jembatan • Bangunan pelengkap • Road Safety • Pengujian material / lapangan Hal 19
  • 20. HASIL EVALUASI KASATKER 2011 NO NAMA BALAI NILAI TERTINGGI NILAI TERENDAH NILAI RATA-RATA 1 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I 64 36 53 2 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL II 66 42 51 3 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL III 63 46 56 4 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV 70 51 60 5 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL V 69 48 59 6 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VI 66 45 58 7 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VII 59 44 54 8 BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VIII 82 33 57 9 BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IX 60 47 54 10 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X 62 39 50 11 BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL XI 58 47 54
  • 21. HASIL EVALUASI PPK 2011 NO NAMA BALAI NILAI TERTINGGI NILAI TERENDAH NILAI RATA-RATA 1 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I 64 25 48 2 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL II 63 38 48 3 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL III 60 22 47 4 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IV 70 41 55 5 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL V 67 39 54 6 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VI 63 43 52 7 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VII 67 29 48 8 BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VIII 63 29 50 9 BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL IX 60 27 39 10 BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X 62 33 48 11 BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL XI 60 37 49
  • 22. Permasalahan Satker/PPK • Berdasarkan hasil Evaluasi Satker/PPK 2011, maka dapat disimpulkan bahwa Satker/PPK di lingkungan Ditjen Bina Marga masih memiliki tingkat pengetahuan yang rendah, baik dari sisi Pelaksanaan Administrasi Kontrak maupun Pengendalian Teknis; • Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh, baik oleh Satker maupun PPK di masing-masing Balai yang ada dilingkungan Ditjen Bina Marga; • Untuk Satker, nilai rata-rata tertinggi ada di Balai IV (60) • Untuk PPK, nilai rata-rata tertinggi ada di Balai IV (55) • Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kualitas SDM untuk Satker/PPK melalui penyegaran/refreshing materi teknis bidang Bina Marga. • Selain itu, peningkatan kualitas SDM juga dapat dilakukan melalui studi banding ke beberapa negara yang memiliki pengalaman yang baik dalam bidang jalan dan jembatan; • Terkait dengan status pegawai, masih banyak PNS Daerah yang menduduki posisi sebagai Satker/PPK di lingkungan Ditjen Bina Marga. Hal 22
  • 23. Jenis Pelatihan Untuk Peningkatan Kapasitas SDM Jenis Pelatihan untuk Peningkatan Kapasitas SDM terdiri atas : • Diklat Teknis • Diklat Non Teknis • Diklat Fungsional Apabila dilihat dari Prioritas : • Diklat Teknis • Diklat Non Teknis • Diklat Fungsional Hal 23
  • 24. BIDANG/TOPIK SUBSTANSI MATERI DIKLAT PRIORITAS TINGGI No Kelompok/Butir-Butir Bidang/Topik Materi Diklat 1 Pengadaan Tanah 2 Hukum Kontrak Pekerjaan Konstrusi 3 Pemrograman & Penganggaran 4 Sertifikasi Barang Milik Negara: 5 Leger Jalan: 6 Survai: 7 Studi Kelayakan; 8 Perencanaan Jembatan (bangunan atas dan bangunan bawah) 9 Penggunaan Peralatan: 10 Kebijakan Akuntabilitas Pemerintah 11 Kebijakan Sistem Manajemen Mutu 12 Keselamatan Jalan (Road Safety) 13 Pengelolaan Lingkungan Bidang Jalan dan Jembatan:
  • 25. BIDANG/TOPIK SUBSTANSI MATERI DIKLAT PRIORITAS TINGGI No Kelompok/Butir-Butir Bidang/Topik Materi Diklat 14 Penyiapan Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Jln & Jbt 15 Pengendalian/Pelaks. Justifikasi/Pertimbangan Teknik Utk Amandemen Kontrak 16 Pengumpulan Dan Pengolahan Data Penanganan Jalan Nasional 17 Proses Kontrak & Kegiatan Pra-Kontrak 18 Preservasi & Peningkatan Kapasitas Jalan & Jembatan: 19 Penyediaan Saran Teknis Penyelenggaraan Jalan Provinsi, Kabupaten, Kota Dan Desa 20 Bencana Alam: 21 Mekanisme Penyelesaian Administrasi Hasil pemeriksaan & Pengaduan Masyarakat 22 Administrasi Kepegawaian 23 Pengelolaan Barang Milik Negara 24 Pelaksanaan Koordinasi Dengan Instansi Terkait 25 Pelaksanaan Rumah Tangga Balai Besar 27 Koordinasi Pelaksanaan Konstruksi Jalan Yang Bersumber Dari Pinjaman Dan Hibah Luar Negeri
  • 26. BIDANG/TOPIK SUBSTANSI MATERI DIKLAT PRIORITAS SEDANG No Kelompok/Butir-Butir Bidang/Topik Materi Diklat 1 Administrasi Dan Akuntansi Keuangan 2 Pelaporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) 3 Pengelolaan Barang Milik Negara 4 Perencanaan Teknik Jalan 5 Perencanaan Teknik Jembatan (spesifikasi dan bangunan pelengkap) 6 Prosedur Pengadaan Barang Dan Jasa 7 Manajemen/Administrasi Kontrak 8 Penggunaan Peralatan Jalan 9 Tes-Tes Laboratorium Untuk Lapangan 10 Evaluasi Kinerja Dan Manfaat Jalan 11 Pelaksanaan Konstruksi Jembatan 12 Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (Hps) 13 Pemeliharaan Jalan 14 Perencanaan Sistem Jaringan Jalan 15 Pelaksanaan Pekerjaan Beton
  • 27. BIDANG/TOPIK SUBSTANSI MATERI DIKLAT PRIORITAS SEDANG No Kelompok/Butir-Butir Bidang/Topik Materi Diklat 16 Pengendalian Penggunaan & Pemanfaatan Bagian-Bagian Jalan 17 Penyesuaian Desain Kontrak 18 Pengadaan Jasa Konstruksi 19 Standar Pelayanan Minimal (Spm) 20 Analisa Harga Satuan 21 Sistem Manajemen Mutu 22 Pembuatan Dan Pemanfaatan Data Base Di Bidang Jalan 23 Pelaksanaan Tata Naskah Dinas Dan Kearsipan 24 Pelaksanaan Urusan Kas Dan Perbendaharaan 25 Peaturan-Peraturan Tentang Kepegawaian 26 Kelaikan Fungsi Jalan Nasional 27 Pengendalian Pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi 28 Pemantauan Dan Penyiapan Bahan Evaluasi Kinerja Penyedia Jasa
  • 28. DIKLAT FUNGSIONAL No Kelompok/Butir-Butir Bidang/Topik Materi Diklat 1 Diklat Jafung Teknik Jalan dan Jembatan Tingkat Ahli 2 Diklat Jafung Teknik Jalan dan Jembatan Tingkat Terampil 3 Arsiparis 4 Pranata Komputer 5 Agendaris 6 Analis Kepegawaian 7 Jafung Peraturan dan Perundang-undangan 8 Pranata Humas 9 Jafung Perekayasa 10 Pengembangan Kompetensi Jafung Teknik Jalan dan Jembatan
  • 29. BIDANG/TOPIK MENDUKUNG REFORMASI BIRO KRASI No Kelompok/Butir-Butir Bidang/Topik Materi Diklat 1 Diklat Reformasi Birokrasi 2 Pelatihan Penilik Jalan 3 Pelatihan UPR 4 Pelatihan Penyusunan SOP
  • 30. Kesimpulan • Mayoritas SDM Ditjen Bina Marga merupakan Pegawai Golongan II (50,95 %); • Dari Hasil Evaluasi yang dilakukan terhadap Satker/PPK Ditjen Bina Marga pada tahun 2011, dapat disimpulkan bahwa: • Diperlukan penetapan kompetensi terhadap Satker/PPK  tidak hanya lulus/passing grade untuk PIP, akan tetepi menetapkan nilai minimal yang diperlukan untuk satker/ppk proyek A (Proyek besar/Proyek sedang dan Proyek Kecil. • Pemaketan kembali proyek (saat ini rata-rata proyek sekitar 3 km panjang/1000 proyek) sangat sporadis, bandingkan dengan Afrika Selatan, 20,000 km= 200 KONTRAK, yang berarti 1 kontrak = 100 km. • Diperukan adanya standar penilaian pada saat evaluasi SATKER/PPK, Angka Kelulusan, kalau ditetapkan angka lulus 65 , untuk proyek berskala Rp. 10 milyar keatas, dan angka 55 untuk proyek < Rp. 10 milyar. Hal 30
  • 31. Kesimpulan (Lanjutan) • Adanya penetapan rasio antara jumlah pegawai dengan panjang jalan (angka Pegawai berubah-ubah sesuai dengan panjang jalan) prinsip ekonomi/profit • Penetapan template evaluasi PPK serta Satker, dikaitkan dengan Perencanaan PPK dan Satker • Perlu adanya Career Path yang jelas dilingkungan Ditjen Bina Marga. • Selain melalui pendidikan dan pelatihan, peningkatan kualitas SDM Ditjen Bina Marga juga dapat dilakukan dengan melakukan studi banding ke beberapa negara yang memiliki pengalaman yang baik di bidang jalan dan jembatan. Hal 31
  • 32. Terima Kasih Hal 32