- Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara input (faktor-faktor produksi) dengan output (hasil produksi)
- Terdapat hukum hasil yang semakin menurun, di mana peningkatan satu input tertentu akan menurunkan hasil tambahan yang diperoleh
- Grafik produksi total, marjinal dan rata-rata dapat menggambarkan pola hubungan antara input dengan output tersebut
2. P e r ila k u A g e n
Ekonom i
t e r d ir i d a r i
Konsum en P rodusen
F a k to r In te r n a l
m e la k u k a n m e la k u k a n
d i p e n g a r u h i o le h Konsum si P roduksi m e lib a t k a n F a kto r P ro d u ks i
d i je l a s k a n o le h d i j e la s k a n o l e h
F a k to r E ks te r n a l
Teori Kepuasan
Teori P roduksi
Konsum en
d i j e la s k a n o l e h
N ila i G u n a N i la i G u n a N ila i G u n a y a n g N il a i G u n a
To ta l M a r ji n a l S e m a k in M e n u r u n Sam a
3.
4. • Kita telah mempelajari bahwa permintaan
konsumen terhadap barang dan jasa ditentukan
oleh berbagai macam faktor. Namun keputusan
konsumen untuk melakukan tindakan pembelian
serta konsumsi pada dasarnya terjadi karena
barang dan jasa tersebut mempunyai nilai guna.
• Dalam ilmu ekonomi, berbagai keputusan yang
diambil oleh konsumen dalam melakukan
konsumsi dijelaskan dengan teori nilai guna.
• Nilai guna berarti kepuasan yang diperoleh
konsumen dari konsumsi suatu barang atau jasa.
• Nilai guna total seorang konsumen biasanya akan
meningkat saat ia mengkonsumsi suatu produk
dalam jumlah yang semakin meningkat, namun
pada tingkat yang umumnya lebih lambat.
5. Nilai Guna Total (Total Utility)
Nilai guna total merupakan nilai kepuasan secara
keseluruhan yang didapat konsumen dalam
•
mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
Misalnya, permintaan buah jeruk di suatu daerah
dalam satu bulan adalah 10 ton. Maka nilai guna
•
totalnya dapat kita katakan 10.
6. Nilai Guna Marjinal (Marginal Utility)
• Nilai guna marjinal merupakan pertambahan
nilai kepuasan yang didapat konsumen
sebagai akibat dari pertambahan jumlah
barang yang dikonsumsi.
• Misalnya, nilai guna total dari konsumsi buah
mangga yang pertama adalah 50. Sementara
itu, nilai guna total dari konsumsi buah
mangga berikutnya adalah 90. Maka nilai guna
antara mangga yang pertama dengan yang
kedua adalah 90 – 50 = 40.
7. Nilai Guna yang Semakin Menurun
(Diminishing Utility)
• Biasanya kepuasan atau nilai guna yang didapat
konsumen untuk setiap pertambahan konsumsi yang
dilakukan pada mulanya meningkat, namun setelah
sampai pada titik tertentu akan semakin menurun.
• Saat konsumsi suatu produk meningkat, nilai guna
tambahan yang diperoleh dari tiap unit tambahan
akan turun secara bertahap. Hal ini dikenal juga
dengan hukum nilai guna yang semakin menurun
(the law of diminishing marjinal utility)
8. Nilai Guna Yang Sama
• Kebutuhan manusia itu banyak dan tidak
hanya terdiri dari satu macam saja.
Sekarang mari kita lihat apa yang terjadi
apabila konsumen berusaha memenuhi
kebutuhan dengan mengkonsumsi lebih
dari satu benda.
9. Tabel Kombinasi Konsumsi Roti dan
Jeruk
Kuantitas
Tingkat
Kombinasi Roti Jeruk Substitusi
Kebutuhan Marjinal
Nilai Guna Nilai Guna
Kebutuhan
Total Marjinal Total Marjinal
A 20 - 2 -
B 14 6 3 1 6:1 = 6
C 9 5 4 1 5:1 = 5
D 6 3 6 2 3:2 = 1,5
E 4 2 9 3 2:3 = 0,67
F 3 1 14 5 1:5 = 0,2
G 2 1 20 6 1:6 = 0,17
12. • Konsumsi adalah kegiatan mengurangi atau
menghabiskan nilai guna barang dan jasa. Ini
dilakukan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya secara langsung.
• Setiap individu dan masyarakat secara umum
mempunyai kecenderungan tertentu dalam
melakukan konsumsi.
• Kecenderungan konsumsi disebut dengan pola
konsumsi.
• Tinggi rendahnya pola konsumsi
mencerminkan tingkat hidup masyarakat.
14. Faktor Internal
• Pendapatan. Semakin tinggi pendapatan konsumen,
konsumsi cenderung semakin besar pula. Pendapatan dan
konsumsi dapat digambarkan dengan rumus sebagai
berikut :
di mana :
Y=C+S
Y = pendapatan (yield)
C = konsumsi (consumption)
S = tabungan (saving)
15. • Motivasi. Setiap orang mempunyai
motivasinya sendiri-sendiri dalam melakukan
kegiatan konsumsi. Ada yang melakukan
konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang
benar-benar diperlukan. Namun ada pula orang
yang membeli barang hanya karena ikut-ikutan
orang lain.
• Sikap dan kepribadian. Orang yang hemat
hanya akan membeli barang-barang yang telah
direncanakan.
• Selera. Masing-masing individu mempunyai
selera yang berbeda-beda dalam memilih segala
jenis barang atau jasa.
16. Faktor Eksternal
• Kebudayaan. Kebudayaan yang terdaat di suatu daerah
berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat di daerah
tersebut. Di Jepang atau Cina orang makan dengan
menggunakan sumpit, sedangkan di negara barat menggunakan
sendok dan garpu.
• Status Sosial. Konsumsi seorang raja atau presiden jelas
berbeda dengan konsumsi sopir taksi.
• Harga Barang. Sudah menjadi hukum ekonomi bahwa bila
harga naik, konsumsi akan menurun, dan bila harga barang
rendah, konsumsi akan tinggi.
17. Perilaku Konsumsi
Perilaku konsumen dalam berbelanja dibedakan menjadi dua
macam :
•Perilaku Konsumsi Rasional
adalah perlaku konsumen yang didasari atas
pertimbangan rasional (nalar) dalam mengkonsumsi suatu
produk.
•Perilaku Konsumsi Tidak Rasional (Irrasional)
Sebuah tindakan dikatakan irrasional apabila seorang
konsumen memutuskan membeli barang tanpa pertimbangan
yang baik.
18. Suatu pembelian dapat dikatakan rasional, bila dasar
pertimbangannya adalah sebagai berikut :
•Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal
(optimum utility) bagi konsumen.
•Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen.
•Mutu produk terjamin.
•Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen
yang membeli.
19. Berikut adalah contoh perilaku irrasional :
• Membeli barang hanya karena tertarik dengan
iklannya.
• Tertarik membeli barang hanya karena mereknya
yang terkenal.
• Membeli barang hanya karena obral atau untuk
memperoleh bonus.
• Konsumsi hanya untuk pamer atau gengsi, bukan
karena kebutuhan akan barang tersebut.
20. Rasional atau tidaknya seorang konsumen dalam melakukan
tindakan konsumsi sangat dipengaruhi oleh :
•Tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, maka akan cenderung semakin rasional pilihan yang
dibuat orang tersebut.
•Tingkat Kedewasaan. Semakin dewasa seseorang, maka
orang tersebut cenderung semakin bijaksana dalam berindak.
•Kematangan Emosional. Orang yang mampu
mengendalikan diri, tidak tergesa-gesa dalam mengambil
keputusan, dapat berpikir secara jernih, dan teliti dalam
memilih, sehingga cenderung lebih rasional dalam mengambil
keputusan pembelian.
21. Perilaku konsumen amat dipengaruhi oleh adanya nilai guna
marjinal (marginal utility). Secara matematis, kepuasan
marjinal merupakan turunan dari nilai guna total atau kepuasan
total (total utility). Kepuasan marjinal dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Di mana :
MU = marginal utility
TU = total utility
q = quantity (jumlah barang yang dikonsumsi)
22.
23. • Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan
kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan.
• Sebagai contoh, tepung akan meningkat manfaatnya
apabila telah diubah menjadi roti.
• Usaha untuk mengubah tepung menjadi roti ini yang
disebut dengan kegiatan produksi.
• Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang
produsen membutuhkan faktor-faktor produksi.
25. Faktor Produksi Asli
Alam. Bagaimana alam berperan sebagai faktor produksi ? Mari kita
lihat berbagai hasil alam dan sumbangannya bagi produksi.
•
Tanah. Bagi pengrajin gerabah tanah liat dapat dijadikan bahan baku
untuk pembuatan gerabah. Tanah juga berfungsi untuk tempat
•
perkantoran, pabrik atau gudang.
Air. Air laut misalnya berguna sebagai bahan pembuatan garam.
Udara. Udara atau angin bisa dimanfaatkan untuk memutar kincir
•
angin.
•
Sinar Matahari. Di negara tropis, sinar matahari sangat membantu
bagi produsen garam.
•
Tumbuh-tumbuhan. Cabe misalnya, amat berguna bagi pabrik
penghasil sambal.
•
Hewan. Bagi petani, hewan (sapi,kerbau) dapat digunakan sebagai
pembajak sawah.
•
Barang Tambang. Berbagai barang tambang berguna sebagai bahan
baku produksi.
•
26. Tenaga Kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam
yang tersediatidak akan dapat diolah menjadi barang hasil
•
produksi.
b. Tenaga kerja menurut sifatnya.
• Tenaga kerja rohani merupakan tenaga kerja yang menekankan
kemampuan berpikir manusia. Contohnya : dokter, guru, akuntan,
pengacara.
• Sementara itu, tenaga kerja jasmani merupakan tenaga kerja yang
menekankan kemampuan fisik dalam proses produksi.
Contohnya : supir, tukang kayu, buruh, pembantu rumah tangga.
b. Tenaga kerja menurut kualitas kerja.
• Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih
• Tenaga kerja terdidik dan terlatih
• Tenaga kerja terlatih
27. Faktor Produksi Turunan
• Modal. Meski tersedia bahan baku dan manusia yang
dapat mengolahnya, bila tidak ada modal, produksi tidak
akan berjalan dengan baik. Modal tidak semata-mata
berupa uang, tetapi meliputi semua alat yang
dipergunakan sebagai penunjang proses produksi.
• Keahlian. Yang dimaksud keahlian di sini adalah
kemampuan pengusaha sebagai produsen untuk mengolah
faktor-faktor produksi di atas hingga dapat melakukan
tindakan produksi yang efektif dan efisien.
28. Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan
(input) dengan keluaran (output). Misalkan kita akan
memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi jeans tersebut
diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu
komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan
berubah. Namun output akan tetap sama bila perubahan
itu diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya
penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan
tenaga kerja.
29. • Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai
berikut :
Q = f(L, R, C, T)
di mana :
Q = jumlah barang yang dihasilan (quantity)
f = simbol persamaan (function)
L = tenaga kerja (labour)
R = kekayaan alam (resources)
C = modal (capital)
T = teknologi (technology)
30. Hukum Hasil yang Semakin Menurun
• Hukum tambahan hasil yang semakin berkurang dalam
teori produksi dikenal dengan the law of diminishing
return .
• Hukum yang diungkapkan oleh J. Turgot ini berbunyi :
“ Apabila faktor vaiabel ditambah dengan
tambahan yang sama secara terus menerus
terhadap faktor produksi tetap, maka hasil
produksi seluruhnya akan bertambah hingga
pada tingkat tertentu, kemudian hasil itu
semakin berkurang”.
31. PRODUKSI TOTAL, MARJINAL, DAN RATA-RATA DARI
PENGGUNAAN TENAGA KERJA, SEMENTARA TANAH
DIPERTAHANKAN TETAP
Tenaga Produksi Produksi Produksi
Tanah
Kerja Total Marjinal Rata-rata
5 1 5 5 5
5 2 12 7 6
5 3 21 9 7
5 4 28 7 7
5 5 33 5 6,6
5 6 36 3 6
5 7 37 1 5,3
5 8 37 0 4,6
5 9 36 1 4
5 10 30 46 3
33. Produksi marjinal daat ditulis sebagai berikut :
Sementara itu, rata-rata produksi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Di mana :
TP = produksi total (total production)
MP = produksi marjinal (marginal production)
AP = rata-rata produksi (average production)
= selisih
L = tenaga kerja (labour)
∆
34. Produksi yang Sama
• Seperti halnya konsumsi, proses produksi akan memiliki
jumlah output yang sama walaupun menggunakan faktor
produksi yang berbeda.
• Hal ini dapat terjadi karena satu faktor produksi dapat
mensubstitusi faktor produksi lain.
• Lihatlah tabel kombinasi di bawah ini, dari tabel terlihat
kombinasi berbagai faktor produksi yang berbeda , tingkat
produksi dari ketiga cara tersebut tetap sama.
35. TABEL KOMBINASI YANG MENGHASILKAN OUTPUT YANG
SAMA
Kombinasi Output Modal / Mesin Tenaga Kerja
100 2 6 2
100 3 5 3
100 4 4 4
36. Kurva Produksi yang Sama
Titik Q1, Q2 dan
Q3 memberikan
tingkat produksi
yang sama
37. Perilaku Produsen
• Sebuah usaha baru bisa bekerja dengan baik bila
dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut
sebagai pengusaha (enterprenur).
• Pengusaha adalah orang yang mecari peluang yang
menguntungkan dan mengambil resiko seperlunya
untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
• Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang
menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya
untuk memulai suatu bisnis.
38. Agar berhasil, seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal
sebagai berikut :
•Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan
strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan.
•Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa aia
kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya alam,
modal, mauun manusia.
•Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib
mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
•Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan
bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut.
39. Etika Produsen
• Kita mendefinisikan etika secara sederhana sebagai studi
mengenai hak dan kewajiban manusia, peraturan moral
yang dibuat dalam pengambilan keputusan dan sifat alami
dalam hubungan di antara manusia.
• Etika dalam bisnis sangatlah penting agar tidak ada pihak-
pihak yang dirugikan.
40. Untuk memahami etika dalam bisnis, kita harus menganalisis
hal-hal berikut ini :
•Nilai. Nilai itu merupakan aturan main yang dibuat pengusaha
dan menjadi patokan dalam berusahaa.
•Hak dan Kewajiban. Pengusaha akan meminta haknya
sebagai pihak yang mendapat keuntungan dari hasil usaha,
namum ia memahami kewajibannya seperti membayar pajak,
menggaji karyawannya dengan bayaran yang layak.
•Peraturan Moral. Sebuah perusahaan mungkin memegang
nilai-nilai tertentu. Namun bila nilai tersebut tidak dituangkan
dalam peraturan, maka nilai tersebut akan kurang dipegang.
•Hubungan Manusia. Pengusaha yang baik adalah pengusaha
yang memahami pentingnya hubungan antarmanusia.
41. Pasar Faktor Produksi
• Untuk dapat menghasilkan benda pemuas kebutuhan,
rumah tangga produksi memerlukan faktor produksi dari
rumah tangga konsumsi.
• Faktor produksi adalah semua input yang digunakan untuk
memproduksi barang ataupun jasa seperti tenaga kerja,
tanah, dan modal.
• Sebagai ganti atas faktor produksi yang digunakan, rumah
tangga produksi akan memberikan upah (untuk tenaga
kerja), uang sewa (untuk tanah), dan laba (untuk
kewirausahaan)
42. Pasar Tenaga Kerja
• Pasar tenaga kerja, layaknya pasar lainnya dalam perekonomian,
terbentuk adanya penawaran dan permintaan akan tenaga kerja.
• Permintaan rumah tangga produksi akan tenaga kerja dan
penawaran dari rumah tangga konsumsi akan tenaga kerja
menimbulkan pasar tenaga kerja.
• Setiap perubahan yang terjadi pada penawaran dan permintaan
tenaga kerja, akan mengubah titik ekulibrium dan nilai marjinal
produk dalam jumlah yang sama.
43. Kurva Pergeseran Penawaran Tenaga
Kerja
W D
S
E
W
S 1
S P a d a s a a t ju m la h p e n d u d u k
b e rta m b a h , k u rv a p e n a w a ra n te n a g a
upah
W 1 E 1 k e r ja a k a n b e r g e s e r k e b a w a h .
S e b a g a i a k ib a tn y a , e k u lib r iu m
S 1 b e rg e ra k d a ri E k e E 1 d a n u p a h
D m e n ja d i tu r u n ( W k e W 1 )
L L1 L
te n a g a k e r ja
44. Pasar Faktor Produksi Tanah
• Perusahaan memerlukan tanah, antara lain untuk mendirikan
bangunan pabrik atau kantor, agar dapat melakukan proses
produksi.
• Ada dua cara bagaimana perusahaan memperoleh tanah, yaitu
dengan membeli tanah tersebut atau dengan menyewanya dari
rumah tangga konsumsi.
• Nilai dari tanah tergantung pada karakteristik tanah dan
lokasinya.
• Tanah merupakan salah satu penawaran yang tetap karena
jumlah tanah itu tetap, dengan kata lain penawaran atas tanah
adalah inelastis.
45. Kurva Penawaran dan Permintaan Pasar Untuk
Tanah
P
S
D P a d a p a s a r ta n a , p e n a w a r a n s e la lu
te ta p , s e h in g g a ju m la h ta n a h
k e s e im b a n g a n s e la lu b e r a d a p a d a
harga tanah
P* E Q * , s e m e n ta r a h a r g a d a p a t n a ik
a ta u p u n tu ru n .
D
S
Q * Q
ju m la h ta n a h
46. Pasar Faktor Produksi Modal
• Dalam ilmu ekonomi, modal didefinisikan sebagai
barang yang diproduksi dalam suatu sistem
ekonomi, yang digunakan sebagai input untuk
menghasilkan barang atau jasa hasil produksi di
masa depan.
• Sesuatu yang penggunaannya dapat menghasilkan
keuntungan terus menerus di masa mendatang
dapat disebut sebagai modal.
47. Kurva Penawaran dan Permintaan Pasar Untuk
Faktor Produksi Modal
r
D S
T e r b e n t u k k e s e im b a n g a n d i t it ik E ,
d i m a n a ju m la h m o d a l
Tingkat Pengembalian
r* k e s e im b a n g a n a n t a r a Q * d e n g a n
Modal
E t in g k a t p e g e m b a lia n m o d a l s e b e s a r
r*.
S
D
Q* Q