SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
AL-HADITS
Anggota Kelompok
Dea Intania Dewi
Iif Syiga Fauziyah
Weni Sri Mulyani
Zahra Amalia
Agustina
Al-Hadist
Al – Qur‟an dan hadits merupakan dua
sumber hukum pokok syariat Islam yang
tetap, dan orang Islam tidak akan
mungkin, bisa memahami syariat Islam
secara mendalam dan lengkap tanpa
kembali kepada kedua sumber Islam
tersebut. Seorang mujtahid dan seorang
ulama pun tidak diperbolehkan hanya
mencukupkan diri dengan mengambil
salah satu keduanya.
Pengertian Hadits
Hadits menurut bahasa ialah sesuatu yang
baru, dekat, atau khabar.
Hadits secara istilah adalah segala peristiwa
yang disandarkan kepada Nabi Muhammad
SAW, baik perkataan, segala keadaan, atau
perilakunya.
Sejarah Singkat Perkembangan
Al-Hadits
Para ulama membagi perkembangan hadits itu kepada 7 periode, yaitu:
1. Masa wahyu dan pembentukan hukum
(pada zaman Rosul: 13 SH-11 H)
2. Masa pembatasan riwayat
(masa khulafaur rosyidin: 12-40 H)
3. Masa pencarian hadits
(pada masa generasi tabi'in dan sahabat-sahabat muda: 41 H-akhir abad 1
H)
4. Masa pembukuan hadits
(permulaan abad II H)
5. Masa penyaringan dan seleksi ketat
(awal abad III H- sampai selesai)
6. Masa penyusunan kitab-kitab koleksi
(awal abad IV H sampai jatuhnya Baghdad pada tahun 656 H)
7. Masa pembuatan kitab syaroh hadits, kitab-kitab tahrij dan penyusunan
kitab-kitab koleksi yang lebih umum
(656 H dan seterusnya)
Pada zaman Rosulullôh al Hadits tidak
dituliskan, sebab:
a. Nabi sendiri pernah melarangnya, kecuali
bagi sahabat-sahabat tertentu yang diizinkan
beliau, sebagai catatan pribadi.
b. Rosulullôh berada ditengah-tengah ummat
Islam, sehingga dirasa sangat tidak perlu
untuk dituliskan pada waktu itu.
c. Kemampuan baca tulis dikalangan sahabat
sangat terbatas.
d. Ummat Islam sedang dikonsentrasikan
kepada al
Qur'an.
e. Kesibukan-kesibukan ummat Islam yang luar
biasa dalam menghadapi perjuangan da'wah
yang sangat penting.
Pengertian Sanad, Matan, dan
Rawi
A. Sanad
Sanad ialah rantai penutur/perawi (periwayat) hadits. Sanad terdiri atas
seluruh penutur mulai dari orang yang mencatat hadits tersebut dalam
bukunya (kitab hadits) hingga mencapai Rasulullah. Sanad, memberikan
gambaran keaslian suatu riwayat. Jika diambil dari contoh sebelumnya
maka sanad hadits bersangkutan adalah
Al-Bukhari --> Musaddad --> Yahya --> Syu’bah --> Qatadah --> Anas -->
Nabi Muhammad SAWSebuah hadits dapat memiliki beberapa sanad
dengan jumlah penutur/perawi bervariasi dalam lapisan sanadnya,
lapisan dalam sanad disebut dengan thabaqah. Signifikansi jumlah sanad
dan penutur dalam tiap thabaqah sanad akan menentukan derajat hadits
tersebut, hal ini dijelaskan lebih jauh pada klasifikasi hadits.
Jadi yang perlu dicermati dalam memahami hadits terkait dengan
sanadnya ialah :
- Keutuhan sanadnya
- Jumlahnya
- Perawi akhirn
B. Matan
Kata matan atau al-matan menurut bahasa berarti ma
shaluba wa irtafa’amin al-aradhi(tanah yang meninggi).
Secara temonologis, istilah matan memiliki beberapa
difinisi, yang mana maknanya sama yaitu materi atau lafazh
hadits itu sendiri. Pada salah satu definisi yang sangat
sederhana misalnya, disebutkan bahwa matan ialah ujung
atau tujuan sanad . Dari definisi diatas memberi pengertian
bahwa apa yang tertulis setelah (penulisan) silsilah sanad
adalah matan hadits.
Pada definisi lain seperti yang dikatakan ath-thibi
mendifinisikan dengan :”lafazh-lafazh hadits yang
didalamnya megandung makna makna tertentu”.
Jadi dari pegertian diatas semua, dapat kita simpulkan
bahwa yang disebut matan ialah materi atau lafazh hadits
itu sendiri, yang penulisannya ditempatkan setelah sanad
dan sebelum rawi.
C. Rawi

•
•
•
•
•

Kata rawi atau arawi, berati orang yang meriwayatkan atau yang
memberitakan hadis. Yang dimaksud dengan rawi ialah orang
yang merawikan/meriwayatkan, dan memindahkan hadits.
Perawi dari umat Islam ialah Bukhori, Muslim, Abu Dawud, AnNas’i, Tirmidzi, Malik, Ibnu Majah, Ahmad, Darimi.
Perawi dari Umat Syi’ah hanya mempercayai hadits yang
diriwayatkan oleh keturunan Muhammad SAW, melalui Fatimah
Az-Zahra, atau oleh pemeluk Islam awal yang memihak Ali bin
Abi Thalib. Syi’ah tidak menggunakan hadits yang berasal atau
diriwayatkan oleh mereka yang menurut kaum Syi’ah diklaim
memusuhi Ali, seperti Aisyah, yang melawan Ali pada Perang
Jamal.
Ada beberapa sekte dalam Syi'ah, tetapi sebagian besar
menggunakan:
Ushul al-Kafi
Al-Istibshar
Al-Tahdzib
Man La Yahduruhu al-Faqih
Penggolongan Dan Klasifikasi
Hadits
Penggolongan Hadits Berdasarkan
Banyaknya Rawi
Informasi yang dibawa oleh banyak
rowi lebih meyakinkan bila
dibandingkan dengan informasi
yang dibawa oleh satu atau dua
orang rowi saja. Dari sinilah para
ahli hadits membagi hadits
menurut jumlah rowinya.
Hadits Mutawatir
Hadist mutawatir adalah laporan dari orang-orang yang jumlahnya tidak ditentukan
(la yusha „adaduhum) yang tidak mungkin mereka bersepakat untuk berbuat dusta
mengingat jumlah mereka yang besar („adalah) dan tempat tinggal mereka yang
beragam.
Hadits Mutawatir ada 2 yaitu :
1. Mutawatir Lafdzi yaitu mutawatir redaksinya.
Contoh Hadits Mutawatir Lafzi :
“Rasulullah SAW berkata, “Barangsiapa yang sengaja berdusta atas
namaku, maka hendaklah ia bersedia menduduki tempat duduk di
neraka.”
2. Mutawatir Ma‟nawi yaitu hadits yang isi serta kandungannyadiriwayatkan
secara mutawatir dengan redaksi yang
berbeda-beda 13.
Contoh hadits mutawatir maknawi adalah :
“Rasulullah SAW tidak mengangkat kedua tangan beliau dalam doa-doanya
selain dalam doa salat istiqa‟ dan beliau mengangkat tangannya, sehingga
nampak putih-putih kedua ketiaknya.” (HR. Bukhari Muslim)
Hadits Ahad
Hadits Ahad adalah hadits yang diriwayatkan
oleh satu, dua, atau sedikit orang yang tidak
mencapai derajat masyhur, apalagi mutawatir.
Keterikatan manusia terhadap substansi hadits
ini sangat dipengaruhi oleh kualitas
periwayatannya dan kualitas kesinambungan
sanadnya.
Klasikfikasi Hadits Berdasarkan
Diterima dan Ditolaknya (Kualitas)
Kategorisasi tingkat keaslian hadits
adalah klasifikasi yang paling
penting dan merupakan kesimpulan
terhadap tingkat penerimaan atau
penolakan terhadap hadits
tersebut. Tingkatan hadits pada
klasifikasi ini terbagi menjadi 4
tingkat yakni shahih, hasan, da’if dan
maudu’.
Hadits Shahih
Yakni tingkatan tertinggi penerimaan pada
suatu hadits. Hadits shahih memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
Sanadnya bersambung; Diriwayatkan oleh
penutur/perawi yg adil, memiliki sifat
istiqomah, berakhlak baik, tidak fasik,
terjaga muruah(kehormatan)-nya, dan
kuat ingatannya; Haditsnya musnad,
maksudnya hadits tersebut disandarkan
kepada Nabi Muhammad SAW; Matannya
tidak mengandung
kejanggalan/bertentangan (syadz) serta
tidak ada sebab tersembunyi atau tidak
Hadits Hasan
Bila hadits yang tersebut
sanadnya bersambung,
diriwayatkan oleh rawi yg adil
namun tidak sempurna
ingatannya, serta matannya
tidak syadz serta cacat.
Hadits Dhaif (Lemah)
Ialah hadits yang sanadnya tidak
bersambung dan diriwayatkan oleh
orang yang tidak adil atau tidak
kuat ingatannya, mengandung
kejanggalan atau cacat.
Hadits Maudu’
Bila hadits dicurigai palsu atau buatan
karena dalam sanadnya dijumpai
penutur yang memiliki kemungkinan
berdusta.
Hadits Mardud
Mardud menurut bahasa berarti yang
ditolak; yang tidak diterima. Sedangkan
menurut urf Muhaditsin, Hadits Mardud
ialah hadits yang tidak menunjuki
keterangan yang kuat akan adanya dan
tidak menunjuki keterangan yang kuat atas
ketidakadaannya, tetapi adanya dengan
ketidakadaannya bersamaan. Maka,
Jumhur Ulama mewajibkan untuk
menerima hadits – hadits maqbul, dan
sebaliknya setiap hadits yang mardud
tidak boleh diterima dan tidak boleh
diamalkan (harus ditolak). Jadi, hadits
Klasifikasi Hadits Dari Segi
Perkembangan Sanadnya
• Hadits Muttasil
Hadits Muttasil adalah hadits yang
didengar oleh masing – masing
rawinya dari rawi yang di atasnya
sampai kepada ujung sanadnya, baik
hadits marfu’ maupun hadits
mauquf.
• Hadits Munqati’
Hadits Munqati’ adalah setiap hadits
yang tidak bersambung sanadnya,
baik yang disandarkan kepada Nabi
Agama hadits

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Fakhri Cool
 
Makalah ilmu tentang para rawi fix
Makalah ilmu tentang para rawi   fixMakalah ilmu tentang para rawi   fix
Makalah ilmu tentang para rawi fix
Kinza_com
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
sholihiyyah
 
Rijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
Rijal al hadits makalah - Ulumul HaditsRijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
Rijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
ade orreo
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Atiekah Pauzi
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
Moh Yakub
 

La actualidad más candente (20)

Al quran hadist ~ ''hadis ditinjau dari kualitas & kuantitasnya''
Al quran hadist ~ ''hadis ditinjau dari kualitas & kuantitasnya'' Al quran hadist ~ ''hadis ditinjau dari kualitas & kuantitasnya''
Al quran hadist ~ ''hadis ditinjau dari kualitas & kuantitasnya''
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratis
 
Ppt hadits
Ppt haditsPpt hadits
Ppt hadits
 
5.9.2012 hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
5.9.2012   hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete5.9.2012   hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
5.9.2012 hadis sohih, hasan, dhoif, hikmah complete
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
 
ilmu Rijalul Hadits
ilmu Rijalul Haditsilmu Rijalul Hadits
ilmu Rijalul Hadits
 
Makalah ulumul hadits
Makalah ulumul haditsMakalah ulumul hadits
Makalah ulumul hadits
 
Makalah ilmu tentang para rawi fix
Makalah ilmu tentang para rawi   fixMakalah ilmu tentang para rawi   fix
Makalah ilmu tentang para rawi fix
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
Makalah hadist dan ulumul hadist
Makalah hadist dan ulumul hadistMakalah hadist dan ulumul hadist
Makalah hadist dan ulumul hadist
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
 
Hadits Ahad
Hadits AhadHadits Ahad
Hadits Ahad
 
Hadits mutawattir (without background)
Hadits mutawattir (without background)Hadits mutawattir (without background)
Hadits mutawattir (without background)
 
Rijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
Rijal al hadits makalah - Ulumul HaditsRijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
Rijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
 
Makalah ulumul hadist
Makalah ulumul hadistMakalah ulumul hadist
Makalah ulumul hadist
 
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifHadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannya
 
Al hadist (as-sunnah)
Al hadist (as-sunnah)Al hadist (as-sunnah)
Al hadist (as-sunnah)
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Ppt hadits
Ppt haditsPpt hadits
Ppt hadits
 

Similar a Agama hadits

Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
sholihiyyah
 
Makalah nanti malem uy...................................
Makalah nanti malem uy...................................Makalah nanti malem uy...................................
Makalah nanti malem uy...................................
Thak Lagie Chama Chama
 
Sistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli HadithSistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli Hadith
dr2200s
 
KELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis h
KELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis hKELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis h
KELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis h
arifrahman87863
 
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdfulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ahmadasif16
 
PEMBAGIAN HADIST DARI SEGI KUALITAS 1 (SHAHIH DAN HASAN)
PEMBAGIAN HADIST DARI SEGI KUALITAS 1 (SHAHIH DAN HASAN)PEMBAGIAN HADIST DARI SEGI KUALITAS 1 (SHAHIH DAN HASAN)
PEMBAGIAN HADIST DARI SEGI KUALITAS 1 (SHAHIH DAN HASAN)
DeniKesuma1
 

Similar a Agama hadits (20)

Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
 
Hadits
HaditsHadits
Hadits
 
Hadits shahih & dhoif
Hadits shahih & dhoifHadits shahih & dhoif
Hadits shahih & dhoif
 
hadits mutawatir dan ahad.pptx
hadits mutawatir dan ahad.pptxhadits mutawatir dan ahad.pptx
hadits mutawatir dan ahad.pptx
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis, Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis,Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis,Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis, Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
 
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai Aspeknya
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai AspeknyaMakalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai Aspeknya
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai Aspeknya
 
ulumul hadis - sesi 2 yusuf.pptx
ulumul hadis - sesi 2 yusuf.pptxulumul hadis - sesi 2 yusuf.pptx
ulumul hadis - sesi 2 yusuf.pptx
 
Makalah nanti malem uy...................................
Makalah nanti malem uy...................................Makalah nanti malem uy...................................
Makalah nanti malem uy...................................
 
Klasifikasi hadis ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas sanad (1).ppt
Klasifikasi hadis ditinjau dari segi  kuantitas dan kualitas sanad (1).pptKlasifikasi hadis ditinjau dari segi  kuantitas dan kualitas sanad (1).ppt
Klasifikasi hadis ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas sanad (1).ppt
 
Sistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli HadithSistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli Hadith
 
pengenalan jenis hadith.pdf
pengenalan jenis hadith.pdfpengenalan jenis hadith.pdf
pengenalan jenis hadith.pdf
 
KELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis h
KELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis hKELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis h
KELOMPOK 9 Hadits.pptx hadis hadis hadis h
 
keshahihan Hadits
keshahihan Haditskeshahihan Hadits
keshahihan Hadits
 
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahadPpt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahad
 
pengantar studi islam
pengantar studi islampengantar studi islam
pengantar studi islam
 
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdfulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
 
PPT SYARAT HADITS SHAHIH.pptx
PPT SYARAT HADITS SHAHIH.pptxPPT SYARAT HADITS SHAHIH.pptx
PPT SYARAT HADITS SHAHIH.pptx
 
PEMBAGIAN HADIST DARI SEGI KUALITAS 1 (SHAHIH DAN HASAN)
PEMBAGIAN HADIST DARI SEGI KUALITAS 1 (SHAHIH DAN HASAN)PEMBAGIAN HADIST DARI SEGI KUALITAS 1 (SHAHIH DAN HASAN)
PEMBAGIAN HADIST DARI SEGI KUALITAS 1 (SHAHIH DAN HASAN)
 

Agama hadits

  • 1. AL-HADITS Anggota Kelompok Dea Intania Dewi Iif Syiga Fauziyah Weni Sri Mulyani Zahra Amalia Agustina
  • 2. Al-Hadist Al – Qur‟an dan hadits merupakan dua sumber hukum pokok syariat Islam yang tetap, dan orang Islam tidak akan mungkin, bisa memahami syariat Islam secara mendalam dan lengkap tanpa kembali kepada kedua sumber Islam tersebut. Seorang mujtahid dan seorang ulama pun tidak diperbolehkan hanya mencukupkan diri dengan mengambil salah satu keduanya.
  • 3. Pengertian Hadits Hadits menurut bahasa ialah sesuatu yang baru, dekat, atau khabar. Hadits secara istilah adalah segala peristiwa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik perkataan, segala keadaan, atau perilakunya.
  • 4. Sejarah Singkat Perkembangan Al-Hadits Para ulama membagi perkembangan hadits itu kepada 7 periode, yaitu: 1. Masa wahyu dan pembentukan hukum (pada zaman Rosul: 13 SH-11 H) 2. Masa pembatasan riwayat (masa khulafaur rosyidin: 12-40 H) 3. Masa pencarian hadits (pada masa generasi tabi'in dan sahabat-sahabat muda: 41 H-akhir abad 1 H) 4. Masa pembukuan hadits (permulaan abad II H) 5. Masa penyaringan dan seleksi ketat (awal abad III H- sampai selesai) 6. Masa penyusunan kitab-kitab koleksi (awal abad IV H sampai jatuhnya Baghdad pada tahun 656 H) 7. Masa pembuatan kitab syaroh hadits, kitab-kitab tahrij dan penyusunan kitab-kitab koleksi yang lebih umum (656 H dan seterusnya)
  • 5. Pada zaman Rosulullôh al Hadits tidak dituliskan, sebab: a. Nabi sendiri pernah melarangnya, kecuali bagi sahabat-sahabat tertentu yang diizinkan beliau, sebagai catatan pribadi. b. Rosulullôh berada ditengah-tengah ummat Islam, sehingga dirasa sangat tidak perlu untuk dituliskan pada waktu itu. c. Kemampuan baca tulis dikalangan sahabat sangat terbatas. d. Ummat Islam sedang dikonsentrasikan kepada al Qur'an. e. Kesibukan-kesibukan ummat Islam yang luar biasa dalam menghadapi perjuangan da'wah yang sangat penting.
  • 6. Pengertian Sanad, Matan, dan Rawi A. Sanad Sanad ialah rantai penutur/perawi (periwayat) hadits. Sanad terdiri atas seluruh penutur mulai dari orang yang mencatat hadits tersebut dalam bukunya (kitab hadits) hingga mencapai Rasulullah. Sanad, memberikan gambaran keaslian suatu riwayat. Jika diambil dari contoh sebelumnya maka sanad hadits bersangkutan adalah Al-Bukhari --> Musaddad --> Yahya --> Syu’bah --> Qatadah --> Anas --> Nabi Muhammad SAWSebuah hadits dapat memiliki beberapa sanad dengan jumlah penutur/perawi bervariasi dalam lapisan sanadnya, lapisan dalam sanad disebut dengan thabaqah. Signifikansi jumlah sanad dan penutur dalam tiap thabaqah sanad akan menentukan derajat hadits tersebut, hal ini dijelaskan lebih jauh pada klasifikasi hadits. Jadi yang perlu dicermati dalam memahami hadits terkait dengan sanadnya ialah : - Keutuhan sanadnya - Jumlahnya - Perawi akhirn
  • 7. B. Matan Kata matan atau al-matan menurut bahasa berarti ma shaluba wa irtafa’amin al-aradhi(tanah yang meninggi). Secara temonologis, istilah matan memiliki beberapa difinisi, yang mana maknanya sama yaitu materi atau lafazh hadits itu sendiri. Pada salah satu definisi yang sangat sederhana misalnya, disebutkan bahwa matan ialah ujung atau tujuan sanad . Dari definisi diatas memberi pengertian bahwa apa yang tertulis setelah (penulisan) silsilah sanad adalah matan hadits. Pada definisi lain seperti yang dikatakan ath-thibi mendifinisikan dengan :”lafazh-lafazh hadits yang didalamnya megandung makna makna tertentu”. Jadi dari pegertian diatas semua, dapat kita simpulkan bahwa yang disebut matan ialah materi atau lafazh hadits itu sendiri, yang penulisannya ditempatkan setelah sanad dan sebelum rawi.
  • 8. C. Rawi • • • • • Kata rawi atau arawi, berati orang yang meriwayatkan atau yang memberitakan hadis. Yang dimaksud dengan rawi ialah orang yang merawikan/meriwayatkan, dan memindahkan hadits. Perawi dari umat Islam ialah Bukhori, Muslim, Abu Dawud, AnNas’i, Tirmidzi, Malik, Ibnu Majah, Ahmad, Darimi. Perawi dari Umat Syi’ah hanya mempercayai hadits yang diriwayatkan oleh keturunan Muhammad SAW, melalui Fatimah Az-Zahra, atau oleh pemeluk Islam awal yang memihak Ali bin Abi Thalib. Syi’ah tidak menggunakan hadits yang berasal atau diriwayatkan oleh mereka yang menurut kaum Syi’ah diklaim memusuhi Ali, seperti Aisyah, yang melawan Ali pada Perang Jamal. Ada beberapa sekte dalam Syi'ah, tetapi sebagian besar menggunakan: Ushul al-Kafi Al-Istibshar Al-Tahdzib Man La Yahduruhu al-Faqih
  • 9. Penggolongan Dan Klasifikasi Hadits Penggolongan Hadits Berdasarkan Banyaknya Rawi Informasi yang dibawa oleh banyak rowi lebih meyakinkan bila dibandingkan dengan informasi yang dibawa oleh satu atau dua orang rowi saja. Dari sinilah para ahli hadits membagi hadits menurut jumlah rowinya.
  • 10. Hadits Mutawatir Hadist mutawatir adalah laporan dari orang-orang yang jumlahnya tidak ditentukan (la yusha „adaduhum) yang tidak mungkin mereka bersepakat untuk berbuat dusta mengingat jumlah mereka yang besar („adalah) dan tempat tinggal mereka yang beragam. Hadits Mutawatir ada 2 yaitu : 1. Mutawatir Lafdzi yaitu mutawatir redaksinya. Contoh Hadits Mutawatir Lafzi : “Rasulullah SAW berkata, “Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia bersedia menduduki tempat duduk di neraka.” 2. Mutawatir Ma‟nawi yaitu hadits yang isi serta kandungannyadiriwayatkan secara mutawatir dengan redaksi yang berbeda-beda 13. Contoh hadits mutawatir maknawi adalah : “Rasulullah SAW tidak mengangkat kedua tangan beliau dalam doa-doanya selain dalam doa salat istiqa‟ dan beliau mengangkat tangannya, sehingga nampak putih-putih kedua ketiaknya.” (HR. Bukhari Muslim)
  • 11. Hadits Ahad Hadits Ahad adalah hadits yang diriwayatkan oleh satu, dua, atau sedikit orang yang tidak mencapai derajat masyhur, apalagi mutawatir. Keterikatan manusia terhadap substansi hadits ini sangat dipengaruhi oleh kualitas periwayatannya dan kualitas kesinambungan sanadnya.
  • 12. Klasikfikasi Hadits Berdasarkan Diterima dan Ditolaknya (Kualitas) Kategorisasi tingkat keaslian hadits adalah klasifikasi yang paling penting dan merupakan kesimpulan terhadap tingkat penerimaan atau penolakan terhadap hadits tersebut. Tingkatan hadits pada klasifikasi ini terbagi menjadi 4 tingkat yakni shahih, hasan, da’if dan maudu’.
  • 13. Hadits Shahih Yakni tingkatan tertinggi penerimaan pada suatu hadits. Hadits shahih memenuhi persyaratan sebagai berikut: Sanadnya bersambung; Diriwayatkan oleh penutur/perawi yg adil, memiliki sifat istiqomah, berakhlak baik, tidak fasik, terjaga muruah(kehormatan)-nya, dan kuat ingatannya; Haditsnya musnad, maksudnya hadits tersebut disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW; Matannya tidak mengandung kejanggalan/bertentangan (syadz) serta tidak ada sebab tersembunyi atau tidak
  • 14. Hadits Hasan Bila hadits yang tersebut sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh rawi yg adil namun tidak sempurna ingatannya, serta matannya tidak syadz serta cacat.
  • 15. Hadits Dhaif (Lemah) Ialah hadits yang sanadnya tidak bersambung dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil atau tidak kuat ingatannya, mengandung kejanggalan atau cacat.
  • 16. Hadits Maudu’ Bila hadits dicurigai palsu atau buatan karena dalam sanadnya dijumpai penutur yang memiliki kemungkinan berdusta.
  • 17. Hadits Mardud Mardud menurut bahasa berarti yang ditolak; yang tidak diterima. Sedangkan menurut urf Muhaditsin, Hadits Mardud ialah hadits yang tidak menunjuki keterangan yang kuat akan adanya dan tidak menunjuki keterangan yang kuat atas ketidakadaannya, tetapi adanya dengan ketidakadaannya bersamaan. Maka, Jumhur Ulama mewajibkan untuk menerima hadits – hadits maqbul, dan sebaliknya setiap hadits yang mardud tidak boleh diterima dan tidak boleh diamalkan (harus ditolak). Jadi, hadits
  • 18. Klasifikasi Hadits Dari Segi Perkembangan Sanadnya • Hadits Muttasil Hadits Muttasil adalah hadits yang didengar oleh masing – masing rawinya dari rawi yang di atasnya sampai kepada ujung sanadnya, baik hadits marfu’ maupun hadits mauquf. • Hadits Munqati’ Hadits Munqati’ adalah setiap hadits yang tidak bersambung sanadnya, baik yang disandarkan kepada Nabi