SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
Descargar para leer sin conexión
1
KATA PENGANTAR
Syukur atas kehadirat Allah SWT senantiasa selalu memberikan taufiq dan
hidayahnya kepada kita semua seru sekalian alam baik kesehatan maupun
kesempatan dalam memberikan dorongan dan motivasi sehingga terselesainya
tugas ini.Selanjutnya kami selaku mahasiswa yang mengikuti Program Sarjana
pada jurusan Ekonomi bidang khusus Akuntansi diberikan tugas khusus untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah” Akuntansi Internasional ”sebagai salah satu
persyaratan untuk melengkapi tugas yang dimaksudkan, maka kami menulis
sebuah judul“Translasi Mata Uang Asing”
.Materi ini ditulis berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil
perkuliahan serta informasi dari referensi bacaan lainnya yang mendukung.Pada
struktur pembahasan tulisan ini berkemungkinan jauh dari sasaran dan
kesempurnaan yang diharapkan ,maka kami selaku penulis mengharapkan respon
yang positif agar tulisan ini akan lebih spesifik dan terstruktur.Kiranya atas
sumbangsih fikiran baik dari dosen pembimbing, maupun rekan-rekan seprofesi
diucapkan terima kasih.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................3
1.1. Latar Belakang.........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................5
2.1. Translasi Mata Uang Asing Dan Translasinya ........................5
2.2. Pengaruh Alternatif Kurs Tranlasi .........................................6
2.3. Transaksi Mata Uang Asing....................................................7
2.4 Translasi Mata Uang Asing.....................................................8
2.5 Perkembangan akuntansi Translasi..........................................14
2.6 Perdebatan...............................................................................15
2.7 Tranlasi Mata Uang Asing Dinegara Lain...............................15
BAB III penutup .........................................................................................17
3.1 Kesimpulan..............................................................................17
Daftar pustaka.....................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Translasi tidak sama dengan konversi,yang adalah pertukaran dari satu
mata uang kemata uang lain secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan unit
moneter,seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris
disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS.Tidak ada pertukaran fisik yang
terjadi,dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen
mata uang domestik berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing: yaitu harga satu
unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.Mata uang
negara-negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global.Dengan
dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih, para pelaku pasar
mencakup bank dan perantara mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu,
dan pedagang profesional.
Dengan menyediakan tempat bagi para pembeli dan penjual mata uang,
pasar mata uang asing memfasilitasi transfer pembayaran internasional,
memungkinkan terjadinya pembelian atau penjualan internasional secarakredit,
dan menyediakan alat bagi para individu atau kalangan usaha untuk melindungi
diri mereka dari risiko nilai mata uang yang tidak stabil.Transaksi mata uang asing
terjadi pada pasar spot, forward , atau swap. Mata uangyang dibeli atau dijual
pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya,yaitu dalam waktu2 hari kerja.
Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak faktor,termasuk perbedaan tingkat inflasi
antar negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai
tukardi masa mendatang.Kurs nilai tukar pasarspot dapat dinyatakan langsung
atau tidak langsung. Apabila dinyatakan langsung,kurs nilai tukar menunjukkan
jumlah unit mata uang domestik yang diperlukan untuk memperoleh satu unit
mata uang asing. Sedangkan kuotasi tidak langsung adalah kebalikan dari
langsung: harga satu unit mata uang domestik dalam mata uang asing.Transaksi pada
4
pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatumata uang
dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa
depan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TRANSLASI MATA UANG ASING, DAN ALASAN-ALASAN UNTUK
MELAKUKAN TRANSLASI
Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan
keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk
mendapatkan pemahaman yang holistik atas operasi perusahaan, baik domestik
dan luar negeri.Untuk mencapai halini, laporan keuangan anak perusahaan luar
negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata
uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari
satu mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi.Kebanyakan
masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang berasal dari fakta bahwa nilai
relatif mata uang asing jarang sekali ditetapkan. Kurs nilai tukar variabel, yang
digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan
perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi, membuat
perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau
perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode ke periode lain
sulit dilakukan.Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan
multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi hasiloperasi dan posisi
keuangan. Para analis keuangan menemukan bahwa interpretasi informasi tersebut
cukup menantang dan kesulitan-kesulitan inik memengaruhi evaluasi kinerja
manajemen.Alasan tambahan untuk translasi mata uang asing adalah untuk
mencatat transaksimata uang asing, mengukur risiko suatu perusahaan terhadap
pengaruh perubahan mata uangdan berkomunikasi dengan para pihak
berkepentingan luar negeri.Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban
mata uang asing dikatakan menghadapi risiko mata uang jika suatu perubahan
kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan (pelaporan)
juga berubah.Pengukuran risiko ini akan berbeda-beda tergantung dari metode
translasi yang dipilih untuk digunakan oleh perusahaan.
6
2.2 PENGARUH ALTERNATIF KURS TRANSLASI TERHADAP
LAPORAN KEUANGAN
Ketiga nilai tukar ini dapat digunakan ketika melakukan translasi saldo
dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik.Pertama, kurs kini
(current ) adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.Kedua, kurs
historis (historical) adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang
asing pertama kali terjadi. Terakhir, kurs rata-rata(average) yaitu rata-rata
sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilaitukar
historis.Kurs nilai tukar historis umumnya mempertahankan biaya awal ekuivalen
dengansuatu pos dalam mata uang asing dalam laporan berdenominasi mata uang
domestik.Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari
keuntungan dankerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau
penurunan dalam ekuivalen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi
kurs translasi antar periode pelaporan. Penggunaan kurs kini menimbulkan
terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.Harus dibedakan antara keuntungan
dan kerugian translasi(translation) dankeuntungan dan kerugian transaksi
(transaction), di mana keduanya merupakan keuntungan dan kerugian akibat nilai
tukar.Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau
menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalammata uang asing atau
ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan mata uang asing.Translasi
diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan
pelapor.
.Dari dua jenis penyesuaian transaksi, yaitu :
a.keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan
timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatattransaksi pada awalnya
berbeda dengan nilai tukar yang digunakan pada saat penyelesaian.Jenis kedua
penyesuaian transaksi adalah
b.keuntungan dan kerugian dari transaksi yang belum terselesaikan
timbul ketika laporan keuangan disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan.Pada
saat mempertimbangkan keuntungan dan kerugian nilai tukar, penting
untuk membedakan antara keuntungan dan kerugian dari transaksi dan translasi.
Suatu transaksi yang direalisasi (atau sudah diselesaikan) menimbulkan
keuntungan dan kerugian yang nyata.Secara umum para akuntan menyetujui
7
bahwa keuntungan dan kerugian seperti itu harus tercermin secepatnya dalam
laba.Sebaliknya,penyesuaian translasi (termasuk keuntungan dan kerugian atas
transaksi yang belum terselesaikan) bersifat belum direalisasi atau masih di atas
kertas.
2.3 TRANSAKSI MATA UANG ASING
Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah
penyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing.Jadi, transaksi dalam
mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang
dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing atau ketika
perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing.Suatu transaksi
mata uang asing dapat berdenominasi dalam satu mata uang,tetapi diukur atau
dicatat dalam mata uang yang lain.Mata uang fungsional sebuah perusahaan
diartikan sebagai mata uang lingkungan ekonomi yang utama di mana perusahaan
beroperasi dan menghasilkan arus kas. Jika suatu operasi anak perusahaan luar
negeri relatif berdiri sendiri dan terintegrasi dalam negara asing (yaitu suatu anak
perusahaan yang menghasilkan produk untuk distribusi setempat), umumnya akan
menghasilkan dan mengeluarkan uang dalam mata uang lokal (negara tempat
domisili).Dengan demikian, mata uang lokal (contoheuro untuk anak perusahaan
dari suatu perusahaan AS yang berada di Belgia) adalah matauang
fungsionalnya.Jika suatu perusahaan asing mempertahankan akun-akunnya dalam
mata uang selain mata uang fungsionalnya (akun-akun anak perusahaan AS di
India dengan mata uang fungsional yang sebenarnya pound Inggris, dan bukan
rupee India), mata uang fungsionalnya adalah mata uang pihak ketiga
(pounds).Jika sebuah perusahaan asing hanyalah perluasan dari sebuah induk
perusahaan AS (sebagai contoh operasi perakitan diMeksiko yang menerima
komponen dari induk perusahaan AS dan mengirimkan produk terakit kembali ke
AS), mata uang fungsionalnya adalah dolar AS.
-Perspektif Transaksi Tunggal Berdasarkan perspektif transaksi tunggal,
penyesuaian nilai tukar (baik yang sudah diselesaikan maupun yang belum
selesai)diperlakukan sebagai penyesuaian terhadapakun-akun transaksi yang awal
8
berdasarkan premis bahwa suatu transaksi dan penyelesaiannya merupakan satu
peristiwa tunggal.
-Perspektif Dua Transaksi Berdasarkan perspektif dua transaksi, penagihan
piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari penjualan yang
menyebabkan timbulnya piutang tersebut.Dengan maksud mencapai keseragaman,FAS
No. 52 mengharuskan penggunaan metode dua transaksi untuk mencatat transaksi dalam
mata uang asing.Keuntungan dan kerugian dari transaksi yang sudah selesai dan belum
diselesaikan dimasukkan dalam penentuan laba.
Pengecualian utama terhadap ketentuan ini terjadi apabila :
a. penyesuaian nilai tukar berkaitan dengan transaksi antar perusahaan jangka
panjang tertentu.
b. transaksi tersebut dimaksudkan dan berfungsi efektif sebagai lindung nilai atas
investasi(yaitu lindung nilai terhadap posisi aktiva/kewajiban bersih operasi luar
negeri) dan komitmen mata uang asing.
2.4 TRANSLASI MATA UANG ASING
Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk
menyatakan aktiva,kewajiban,pendapatan,dan beban yang dinyatakan dalam mata
uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis: metode yang menggunakan kurs translasi
tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai
ekuivalen dalam mata uang domestik dan metode yang menggunakan berbagai macam
kurs.
-Metode Kurs Tunggal Metode kurs tunggal, yang sudah lama popular di Eropa,
menerapkan satu kursnilai tukar, yaitu kurs terkini atau kurs penutupan, untuk
seluruh aktiva dan kewajiban lancar.Pendapatan dan beban dalam mata uang asing
umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada
saat pos-pos tersebut diakui.Namun demikian, untuk memudahkan pos-pos ini
umumnya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang kurs nilai
tukar yang tepat untuk periode tersebut.Berdasarkan metode ini, laporan keuangan
sebuah operasi asing (yang dipandang oleh induk perusahaan sebagai perusahaan
9
otonomi) memiliki domisili pelaporannya sendiri:lingkungan mata uang lokal di
mana perusahaan afiliasi asing melakukan usahanya.Berdasarkan metode kurs
kini, laporan konsolidasi tetap mempertahankan hubungan laporan keuangan
perusahaan secara individu pada awalnya (seperti rasio keuangan) pada saat
seluruh pos-pos laporan keuangan dalam mata uang asing ditranslasikan dengan
menggunakan satu kurs tunggal. Dengan kata lain, hasil konsolidasi
mencerminkan perspektif mata uang setiap perusahaan yang hasilnya akan
dikonsolidasikan, dan bukan perspektif mata uang tunggal induk perusahaan.
-Metode Kurs Berganda Metode kurs berganda menggabungkan kurs nilai tukar
historis dan kurs nilai tukarkini dalam proses translasi.
-Metode Kini-Nonkini Berdasarkan metode kini-nonkini,aktiva lancar dan
kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang
pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini.Aktiva dan kewajiban tidak
lancer ditranslasikan berdasarkan kurs historis.Pos-pos laporan laba rugi (kecuali
beban depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku
dalamsetiap bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama
keseluruhan periode pelaporan.Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan
sebesar kurshistoris yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh.Namun demikian,
metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis.Menggunakan kurs akhir
tahun untuk mentranslasikan aktiva lancar secara tidak langsung menunjukkan
bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama
menghadapi risiko nilai tukar.
-Metode Moneter-Nonmoneter Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan
skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat.Aktiva dan
kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini.Pos-pos nonmoneter
(aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan investor) ditranslasikan
dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep
kini-nonkini.Tidak seperti halnya metode kini-nonkini, metode ini melihat bahwa
aktiva dan kewajiban menghadapi risiko mata uang asing.Karena pos-pos moneter
akan diselesaikan dengan menggunakan uang tunai, penggunaan kurs kini
untuk mentranslasikan pos-pos ini menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang
domestik yang mencerminkan nilai realisasinya atau nilai penyelesaiannya. Akan
tercermin pula perubahan atas nilai ekuivalen dalam mata uang domestik
utang jangka panjang pada periode di mana utang tersebut terjadi, sehingga
10
menghasilkan indikator pengaruh nilai tukar valuta asing yang lebih tepat
waktu.Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa metode moneter-nonmoneter
bergantung pada klasifikasi skema neraca untuk menentukan kurs translasi yang
tepat.
-Metode Temporal Dengan menggunakan metode temporal, translasi mata uang
merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu.Metode
ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah
unit pengukuran.translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan
pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian
sesungguhnya.Berdasarkan GAAP AS,kas diukur berdasarkan jumlah yang
dimiliki pada tanggal neraca.Piutang dan utang dinyatakan sebesar jumlah yang
diperkirakan akan diterima atau akan dibayarkan pada saat jatuh
temponya.Berdasarkan metode temporal,pos-pos moneter seperti kas, piutang dan
utang ditranslasikan berdasarkan kurs kini.Pos-pos nonmoneter ditranslasikan
dengan kurs yang mempertahankan dasar pengukuran pada awalnya.Secara khusus, aktiva
yang dinilai dalam laporan mata uang asing sebesar biaya historis ditranslasikan
berdasarkan kurs historis.Hal ini dikarenakan biaya historis dalam mata uang
asing yang ditranslasikan dengan kurs nilai tukar historis menghasilkan biaya
historis dalam mata uang domestik.Hal yang sama juga berlaku untuk pos-pos
nonmoneter yang dicatat di luar negeri berdasarkan nilai kini ditranslasikan
dengan menggunakan kurs nilai tukar kini akan menghasilkan nilai kini dalam
mata uang domestik.Apabila pos-pos nonmoneter di luar negeri dinilai dengan
menggunakan biaya historis, prosedur translasi yang digunakan dalam metode
temporal secarakasat mata sama dengan prosedur dalam metode moneter-
nonmoneter. Dua metodetranslasi ini hanya berbeda jika dasar penilaian aktiva
lainnya yang digunakan,seperti biaya penggantian, nilai pasar, atau arus kas
terdiskonto.Karena kemiripannya dengan metode moneter-nonmoneter, metode
temporal memiliki keuntungan dan kerugian yang sama.Karena secara sengaja mengabaikan
inflasi lokal.
Mana Yang Terbaik? Disini ada tiga pertanyaan yang harus diperhatikan,yaitu:
a.)Apakah menggunakan lebih dari satu metode translasi diperbolehkan?
b.)Jika iya,metode manakah yang dapat digunakan dan dalam kondisi apakah metode tersebut
harus diterapkan?
11
c.) Apakah terdapat situasi dimana translasi sama sekali tidak boleh dilakukan?
Terkait dengan pertanyaan pertama, jelas bahwa dengan satu metode saja
tidak dapat memenuhi dengan sama translasi yang dilakukan berdasarkan kondisi
yang berbeda untuk tujuan yang berbeda pula.Terkait dengan pertanyaan kedua, kami
berpendapat bahwa terdapat tiga pendekatan translasi yang berbeda yang dapat
diterima, diantaranya:
(1) metode historis,
(2) metode kini, dan
(3) tidak dilakukan translasi sama sekali.
Akun-akun keuangan entitas asing dapat ditranslasikan menurut sudut
pandang induk perusahaan atau sudut pandang lokal.Menurut sudut pandang
induk perusahaan, operasi luar negeri merupakan perluasan dari operasi induk
perusahaan dan dalam skala besar, merupakan sumber arus kas mata uang
domestik.Dengan demikian, objek translasi adalah untuk mengubah unit
pengukuran laporan keuangan anak perusahaan luar negeri ke dalam mata uang
domestik dan untuk membuat laporan keuangan anak perusahaan luar negeri
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum di negara asal
induk perusahaan.Kami berpendapat tujuan ini dapat dicapai terbaik melalui
metode translasi yang menggunakan kurs nilai tukar historis. Kami lebih
menyukai prinsip temporal,karena secara umum mempertahankan prinsip
akuntansi yang digunakan untuk mengukur aktiva dan kewajiban yang awalnya
dinyatakan dalam unit mata uang asing.
Kurs Kini yang Tepat Metode translasi kurs kini merupakan translasi
(penyajian ulang)secara langsung dari satu jenis mata uang ke dalam mata uang
lainnya. Sejauh ini,istilah kurs nilai tukar yang digunakan dalam metode translasi
mengacu pada historis atau kurs kini.Pilihan kurs nilai tukar yang paling tepat
tidak terlalu jelas karena setiap mata uang dalam suatu waktu dipengaruhi oleh
beberapa jenis kurs nilai tukar.Ada kurs beli dan kurs jual,kurs
spot dan forward ,kurs resmi, dan kurs pasar bebas, dan terdapat perbedaan nilai
kurs yang terletak diantaranya.Beberapa negara menggunakan kurs nilai tukar yang
berbeda untuk transaksi yang berbeda. Dalam situasi ini, harus dipilih beberapa kurs
nilai tukar yang ada Beberapa
12
alternatif yang disarankan adalah:
(1) Kurs pembayaran dividen,
(2) kurs pasar bebasdan
(3) kurs penalti atau preferensi yang dapat digunakan, seperti yang terkait dengan
kegiatan impor dan ekspor.
Kurs pasar bebas lebih disukai, dengan satu pengecualian:apabila terdapat nilai
kontrol nilai tukar yang khusus (yaitu apabila beberapa jenis danayang secara
pasti telah dialokasikan untuk transaksi tertentu dengan kurs nilai tukarvaluta
asing khusus yang berlaku),dan kurs yang berlaku tersebut harus digunakan.Hal
ini normal dilakukan sepanjang sungguh-sungguh mencerminkan kenyataan
ekonomi yang tepat.
Keuntungan dan Kerugian Translasi Secara internasional, perlakuan
akuntansi atas penyesuaian-penyesuaian tersebut juga berbeda seperti halnya
prosedur translasi.Pendekatan-pendekatan atas penyesuaian translasi berkisar dari
penangguhan hingga tidak ada penangguhan, dengan pendekatan hibrid yang
terletak diantara keduanya.
Penangguhan Dikeluarkannya penyesuaian translasi dari laba periode secara
umumnya dianjurkan karena penyesuaian ini hanyalah hasil dari proses penyajian
ulang.Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak
perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus
kas mata uang lokal yang dihasilkandari entitas asing. Oleh karena itu, akan
cenderung menyesatkan jika memasukkan penyesuaian seperti itu ke laba
sekarang.Berdasarkan keadaan ini, penyesuaian translasi harus diakumulasikan
secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi Beberapa pihak berpendapat
bahwa penangguhan keuntungan atau kerugian translasi menutupi prilaku perubahan
kurs nilai tukar; yaitu perubahan kurs merupakan fakta historis dan para pengguna
laporan keuangan terlayani denagn baik jika pengaruh fluktuasi kurs nilai tukar
diperhitungkan pada periode saat terjadinya. Sesuai dengan
FAS No.8 (par. 199), “kurs nilai tukar berfluktuasi;akuntansi seharusnya
tidak memberikan kesan bahwa nilai tukar tetap stabil.”
13
Penangguhan dan Amortisasi Beberapa pihak mendukung penangguhan
keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama
masa manfaat pos-pos neraca terkait.Pendekatan ini dapat dikritik menurut dasar
teori dan praktik.Sebagai contoh, teori keuangan menyatakan bahwa keputusan
anggaran modal atas investasi aktiva tetap merupakan hal terpisah dari keputusan
mengenai bagaimana mendanainya.Menghubungkan kedua jenis keputusan
tesebut lebih terlihat sebagai alat untuk melakukan perataan laba.Menyesuaikan
beban bunga dapat dicurigai pula.Biaya peminjaman domestik tidak disesuaikan
untuk mencerminkan perubahan dalam suku bunga pasar atau nilai wajar utang.
penangguhan Parsial Pilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan atau
kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian dengan sesegera
mungkin,setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah direalisasikan.
Meskipun terdengar konservatif,penangguhan keuntungan translasi semata-mata
hanya karena merupakan keuntungan,tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs.,Lagi
pula, melakukan penangguhan keuntugan translasi sementara mengakui kerugian
translasi secara logika terlihat tidak konsisten.Pendekatan ini juga tidak memiliki
kriteria eksplisit untuk menentukan kapan suatu keuntungan translasi direalisasi.
Tidak Ditangguhkan Pilihan terakhir adalah untuk mengakui keuntungan
dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin.Pilihan ini
memandang penangguhan dalam bentuk apapun bersifat palsu dan cenderung
menyesatkan.Kriteria penangguhan sering dikritik sebagai sesuatu yang tidak
konsisten terhadap dirinya sendiri dan tidak mungkin dapat dilakukan. Namun
demikian, memasukkan keuntungan dari kerugian translasi dalam laba tahun
berjalan akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba sehingga dapat
menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs
nilaitukar.
Dimana Kita BeradaTujuan translasi memiliki pengaruh yang penting
terhadap sifat penyesuaian translasi potensial apapun.Jika sudut pandang mata
uang lokal digunakan (sudut panDang perusahaan lokal),masuknya penyesuaian
translasi dalam laba berjalan tidak perlu dilakukan. Ingatlah bahwa sudut pandang
perusahaan lokal mengharuskan metode translasi kurs kini dengan maksud untuk
mempertahankan hubugan yang ada dalamlaporan keuangan dalam mata uang
14
asing.Menurut pendapat kami, memasukkankeuntungan atau kerugian translasi
dalam laba akan mendistorsikan hubungan keuanganyang asli dan dapat
menyesatkan para pengguna informasi tersebut. Keuntungan atau kerugian
translasi harus diperlakukan dari sudut pandang mata uang lokal sebagai
penyesuaian terhadap ekuitas pemilik.
2.5 PERKEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI
Untuk memberikan beberapa sudut pandang sejarah terhadap status
akuntansi translasi yang ada sekarang, berikut ini narasi singkat mengenai insiatif
pelaporan keuangan di ASyang mewakili pengalaman di negara-negara
lain.Sebelum 1965Praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh
Accounting Research Bulletin No4 (ARB No.4), yang kemudian diterbitkan
kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No.43.pernyataan ini mendorong
penggunaan metode kini-nonkini.1965-1975Setiap perbedaan akuntansi yang
disebabkan oleh penyajian ulang utang diperlakukansebagai bagian dari biaya
perolehan aktiva.Mentranslasikan seluruh utang dan piutangdalam mata uang
asing berdasarkan kurs kini diperbolehkan setelah Accounting PrincipleBoard
Opinion No.6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perubahan terhadap ARB No.43
inimemberikan pilihan translasi yang lain bagi perusahaan.1975-1981Untuk
mengakhiri keanekaragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar
translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No.8 yang dikontroversial pada
tahun 1975.
Pernyataan ini secara signifikan mengubah praktik di AS dan praktik
sejumlah perusahaan asing yang menggunakan GAAP AS karena mengharuskan
penggunaan metode translasi temporal.Isi yang sama pentingnya juga adalah penangguhan
keuntungan dan kerugian translasi tidak diperbolehkan lagi.Keuntungan dan kerugian
translasi dan transaksi mata uang harus diakui dalam laba selama periode
perubahan kurs nilai tukar.1981-Hingga KiniPada bulan Mei 1978, FASB
mengundang komentar publik terhadap 12 pernyataan pertamayang
dikeluarkannya. Kebanyakan dari 200 surat yang diterima menyinggung FAS
No.8,yang mendorong agar FAS No.8 tersebut diubah.Dan, setelah melalui
15
banyak pertemuan publik dan dua draft sementara, menerbitkan Statement of
Financial Accounting StandardsNo.52 padatahun 1981.
2.6 PERDEBATAN
a.) Sudut Pandang Pelaporan Ketika menggunakan istilah mata uang fungsional,
FAS No.52 mengakomodasi baik sudut pandang pelaporan lokal maupun induk
perusahaan dalam laporan keuangan konsolidasi.Juga disebutkan bahwa FAS No. 52
tidak konsisten dengan teorikonsolidasi, yang bermaksud untuk menunjukkan laporan
induk perusahaan dan anak-anak perusahaannya seakan-akan kelompok usaha tersebut
beroperasi sebagai satu perusahaan tunggal.Namun, anak perusahaan dengan mata
uang fungsional adalah mata uang lokal relatif independen dari induk perusahaan.
b.) Apa Yang Terjadi Dengan Biaya Historis ?Dalam melakukan translasi suatu
saldo yang diukur berdasarkan biaya historis dengan kurs nilai tukar kini akan
menghasilkan jumlah dolar AS yang bukan biaya historis pos tersebut ataupun
ekuivalen nilai terkininya.Jumlah yang ditranslasikan tersebut bertentangan
dengan deskripsi teori.Biaya historis merupakan dasar GAAP AS dan kebanyakan
aktiva luar negeri dari kebanyakan perusahaan multinasional memiliki pengukuran
biaya historis.
c.) Konsep Laba Berdasarkan FAS No. 52, penyesuaian yang timbul dari translasi
laporan keuangan dalam mata uang asing dan dari translasi beberapa transaksi
langsung di laporkan dalam ekuitas pemegang saham, sehingga tidak melalui
laporan laba rugi.Tujuan perlakuan ini kelihatannya adalah agar para pembaca
laporan keuangan mendapatkan angka laba yang lebih akurat dan tidak terlalu
membingungkan.
2.7 TRANSLASI MATA UANG ASING DI NEGARA LAIN
a.) Perbedaan utama antara standar di kanada (CICA 1650) dan FAS No. 52
menyangkut utang jangka panjang dalam mata uang asing.
b.) Perbedaan utama antara standar di Inggris dan di AS berkaitan dengan anak
perusahaan yang berdiri sendiri di negara-negara yang mengalami hiper inflasi.
c.Australia dan Selandia Baru menerbitkan standar pada tahun 1988. Bila
disbandingkan dengan FAS No. 52,standar Australia mengharuskan penilaian
16
kembali aktiva tidak lancar nonmoneter untuk anak perusahaan di negara-negara
berinflasi tinggi sebelum dilakukan translasi.
d.) Jepang juga telah mengubah standarnya dengan mengharuskan metode kurs
kini disegala keadaan, dengan penyesuaian translasi yang disajikan pada neraca dalam ekuitas
pemegang saham.
e.) Kebanyakan negara-negara UE kontinental, termasuk Perancis dan Jerman,
tidak memiliki standar.Akibatnya, praktik tergantung pada perusahaan masing-
masing.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Translasi tidak sama dengan konversi,yang adalah pertukaran dari satu
mata uang kemata uang lain secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan unit
moneter,seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris
disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS.Tidak ada pertukaran fisik yang
terjadi,dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen
mata uang domestik berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing: yaitu harga satu
unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.Mata uang
negara-negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global.Dengan
dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih, para pelaku pasar
mencakup bank dan perantara mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu,
dan pedagang profesional.
18
DAFTAR PUSTAKA
Aiken, M. dan D. Ardern, “Choice of Translation Methods in Financial
Disclosure: A Testof Compliance With
Environmental Hypotheses,” British Accounting Review, 35(2003): 327-348.
Bartov, Eli, “Foreign Currency Exposure of Multinational Firms: Accounting
Measures andMarket Valuation,”Contemporary Accounting Research (Winter
1997): 623

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangFadhil Rahmat
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Hasan Romadon
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanDina Nurmariyani
 
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuanganIndra Tugus
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureWahyu Hidayat
 
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bObligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bFuturum2
 
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas XRPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas XDiva Pendidikan
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingIqmal Muttaqin
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhmaritahardi
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - labaPuw Elroy
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasAli Wafa
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanDhita Arum
 
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanKonsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanbaursulaiman
 
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab auditIlham Sousuke
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
 

La actualidad más candente (20)

Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
8. perusahaan dalam kesulitan keuangan
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
 
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bObligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
 
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas XRPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asing
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
 
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBANTEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus Kas
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
SEJARAH AKUNTANSI
SEJARAH AKUNTANSISEJARAH AKUNTANSI
SEJARAH AKUNTANSI
 
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanKonsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikan
 
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 

Similar a Contoh Makalah Valuta asing

Translasi valuta asing dan inflasi ppt
Translasi valuta asing dan inflasi pptTranslasi valuta asing dan inflasi ppt
Translasi valuta asing dan inflasi pptRodinda Prasetiani
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Futurum2
 
Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)ine srinurjanah
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranYuca Siahaan
 
Akuntansi internasional kelompok 4
Akuntansi internasional kelompok 4Akuntansi internasional kelompok 4
Akuntansi internasional kelompok 4Pandu Budi Mulya
 
Akuntansi internasional kelompok 4.pptx
Akuntansi internasional kelompok 4.pptxAkuntansi internasional kelompok 4.pptx
Akuntansi internasional kelompok 4.pptxRestu Dimar Prayogi
 
Akuntansi internasional bab 6
Akuntansi internasional bab  6Akuntansi internasional bab  6
Akuntansi internasional bab 6afriansyah123
 
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptxPERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Makalah eksposur operasi
Makalah eksposur operasiMakalah eksposur operasi
Makalah eksposur operasilita06
 
TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6
TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6
TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6Shellanovianti06
 
Bab 6 international accounting
Bab 6 international accountingBab 6 international accounting
Bab 6 international accountingasepahmadf
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsainamarsela
 
Akuntansi Internasional, BAB VI TRNASLASI MATA UANG ASING
Akuntansi Internasional, BAB VI TRNASLASI MATA UANG ASINGAkuntansi Internasional, BAB VI TRNASLASI MATA UANG ASING
Akuntansi Internasional, BAB VI TRNASLASI MATA UANG ASINGEllvinna Marikar
 
Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Lia Ivvana
 

Similar a Contoh Makalah Valuta asing (20)

Translasi valuta asing dan inflasi ppt
Translasi valuta asing dan inflasi pptTranslasi valuta asing dan inflasi ppt
Translasi valuta asing dan inflasi ppt
 
Kel. 6
Kel. 6Kel. 6
Kel. 6
 
Psak10
Psak10Psak10
Psak10
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
 
Resume ekonomi internasional bab 9 14
Resume ekonomi internasional bab 9 14Resume ekonomi internasional bab 9 14
Resume ekonomi internasional bab 9 14
 
Resume 2
Resume 2Resume 2
Resume 2
 
Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaran
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Pie
PiePie
Pie
 
Akuntansi internasional kelompok 4
Akuntansi internasional kelompok 4Akuntansi internasional kelompok 4
Akuntansi internasional kelompok 4
 
Akuntansi internasional kelompok 4.pptx
Akuntansi internasional kelompok 4.pptxAkuntansi internasional kelompok 4.pptx
Akuntansi internasional kelompok 4.pptx
 
Akuntansi internasional bab 6
Akuntansi internasional bab  6Akuntansi internasional bab  6
Akuntansi internasional bab 6
 
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptxPERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN 7 VALUTA ASING DAN PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL.pptx
 
Makalah eksposur operasi
Makalah eksposur operasiMakalah eksposur operasi
Makalah eksposur operasi
 
TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6
TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6
TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6
 
Bab 6 international accounting
Bab 6 international accountingBab 6 international accounting
Bab 6 international accounting
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum uts
 
Akuntansi Internasional, BAB VI TRNASLASI MATA UANG ASING
Akuntansi Internasional, BAB VI TRNASLASI MATA UANG ASINGAkuntansi Internasional, BAB VI TRNASLASI MATA UANG ASING
Akuntansi Internasional, BAB VI TRNASLASI MATA UANG ASING
 
Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25
 

Más de Iqmal Muttaqin

contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)Iqmal Muttaqin
 
catatan Kalender barcelona
catatan Kalender barcelonacatatan Kalender barcelona
catatan Kalender barcelonaIqmal Muttaqin
 
Contoh Makalah.docx akuntansi keprilakuan
Contoh Makalah.docx akuntansi keprilakuanContoh Makalah.docx akuntansi keprilakuan
Contoh Makalah.docx akuntansi keprilakuanIqmal Muttaqin
 

Más de Iqmal Muttaqin (6)

Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
Perpajakan hari jumat
Perpajakan hari jumatPerpajakan hari jumat
Perpajakan hari jumat
 
catatan Kalender barcelona
catatan Kalender barcelonacatatan Kalender barcelona
catatan Kalender barcelona
 
Contoh Makalah.docx akuntansi keprilakuan
Contoh Makalah.docx akuntansi keprilakuanContoh Makalah.docx akuntansi keprilakuan
Contoh Makalah.docx akuntansi keprilakuan
 

Contoh Makalah Valuta asing

  • 1. 1 KATA PENGANTAR Syukur atas kehadirat Allah SWT senantiasa selalu memberikan taufiq dan hidayahnya kepada kita semua seru sekalian alam baik kesehatan maupun kesempatan dalam memberikan dorongan dan motivasi sehingga terselesainya tugas ini.Selanjutnya kami selaku mahasiswa yang mengikuti Program Sarjana pada jurusan Ekonomi bidang khusus Akuntansi diberikan tugas khusus untuk menyelesaikan tugas mata kuliah” Akuntansi Internasional ”sebagai salah satu persyaratan untuk melengkapi tugas yang dimaksudkan, maka kami menulis sebuah judul“Translasi Mata Uang Asing” .Materi ini ditulis berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil perkuliahan serta informasi dari referensi bacaan lainnya yang mendukung.Pada struktur pembahasan tulisan ini berkemungkinan jauh dari sasaran dan kesempurnaan yang diharapkan ,maka kami selaku penulis mengharapkan respon yang positif agar tulisan ini akan lebih spesifik dan terstruktur.Kiranya atas sumbangsih fikiran baik dari dosen pembimbing, maupun rekan-rekan seprofesi diucapkan terima kasih.
  • 2. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................i DAFTAR ISI ...............................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................3 1.1. Latar Belakang.........................................................................3 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................5 2.1. Translasi Mata Uang Asing Dan Translasinya ........................5 2.2. Pengaruh Alternatif Kurs Tranlasi .........................................6 2.3. Transaksi Mata Uang Asing....................................................7 2.4 Translasi Mata Uang Asing.....................................................8 2.5 Perkembangan akuntansi Translasi..........................................14 2.6 Perdebatan...............................................................................15 2.7 Tranlasi Mata Uang Asing Dinegara Lain...............................15 BAB III penutup .........................................................................................17 3.1 Kesimpulan..............................................................................17 Daftar pustaka.....................................................................................18
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Translasi tidak sama dengan konversi,yang adalah pertukaran dari satu mata uang kemata uang lain secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter,seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS.Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi,dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestik berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing: yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.Mata uang negara-negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global.Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih, para pelaku pasar mencakup bank dan perantara mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu, dan pedagang profesional. Dengan menyediakan tempat bagi para pembeli dan penjual mata uang, pasar mata uang asing memfasilitasi transfer pembayaran internasional, memungkinkan terjadinya pembelian atau penjualan internasional secarakredit, dan menyediakan alat bagi para individu atau kalangan usaha untuk melindungi diri mereka dari risiko nilai mata uang yang tidak stabil.Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward , atau swap. Mata uangyang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya,yaitu dalam waktu2 hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak faktor,termasuk perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukardi masa mendatang.Kurs nilai tukar pasarspot dapat dinyatakan langsung atau tidak langsung. Apabila dinyatakan langsung,kurs nilai tukar menunjukkan jumlah unit mata uang domestik yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Sedangkan kuotasi tidak langsung adalah kebalikan dari langsung: harga satu unit mata uang domestik dalam mata uang asing.Transaksi pada
  • 4. 4 pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatumata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan.
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 TRANSLASI MATA UANG ASING, DAN ALASAN-ALASAN UNTUK MELAKUKAN TRANSLASI Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistik atas operasi perusahaan, baik domestik dan luar negeri.Untuk mencapai halini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi.Kebanyakan masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang berasal dari fakta bahwa nilai relatif mata uang asing jarang sekali ditetapkan. Kurs nilai tukar variabel, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode ke periode lain sulit dilakukan.Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi hasiloperasi dan posisi keuangan. Para analis keuangan menemukan bahwa interpretasi informasi tersebut cukup menantang dan kesulitan-kesulitan inik memengaruhi evaluasi kinerja manajemen.Alasan tambahan untuk translasi mata uang asing adalah untuk mencatat transaksimata uang asing, mengukur risiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uangdan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan luar negeri.Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi risiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah.Pengukuran risiko ini akan berbeda-beda tergantung dari metode translasi yang dipilih untuk digunakan oleh perusahaan.
  • 6. 6 2.2 PENGARUH ALTERNATIF KURS TRANSLASI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN Ketiga nilai tukar ini dapat digunakan ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik.Pertama, kurs kini (current ) adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.Kedua, kurs historis (historical) adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali terjadi. Terakhir, kurs rata-rata(average) yaitu rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilaitukar historis.Kurs nilai tukar historis umumnya mempertahankan biaya awal ekuivalen dengansuatu pos dalam mata uang asing dalam laporan berdenominasi mata uang domestik.Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dankerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam ekuivalen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.Harus dibedakan antara keuntungan dan kerugian translasi(translation) dankeuntungan dan kerugian transaksi (transaction), di mana keduanya merupakan keuntungan dan kerugian akibat nilai tukar.Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalammata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan mata uang asing.Translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor. .Dari dua jenis penyesuaian transaksi, yaitu : a.keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatattransaksi pada awalnya berbeda dengan nilai tukar yang digunakan pada saat penyelesaian.Jenis kedua penyesuaian transaksi adalah b.keuntungan dan kerugian dari transaksi yang belum terselesaikan timbul ketika laporan keuangan disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan.Pada saat mempertimbangkan keuntungan dan kerugian nilai tukar, penting untuk membedakan antara keuntungan dan kerugian dari transaksi dan translasi. Suatu transaksi yang direalisasi (atau sudah diselesaikan) menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata.Secara umum para akuntan menyetujui
  • 7. 7 bahwa keuntungan dan kerugian seperti itu harus tercermin secepatnya dalam laba.Sebaliknya,penyesuaian translasi (termasuk keuntungan dan kerugian atas transaksi yang belum terselesaikan) bersifat belum direalisasi atau masih di atas kertas. 2.3 TRANSAKSI MATA UANG ASING Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing.Jadi, transaksi dalam mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing.Suatu transaksi mata uang asing dapat berdenominasi dalam satu mata uang,tetapi diukur atau dicatat dalam mata uang yang lain.Mata uang fungsional sebuah perusahaan diartikan sebagai mata uang lingkungan ekonomi yang utama di mana perusahaan beroperasi dan menghasilkan arus kas. Jika suatu operasi anak perusahaan luar negeri relatif berdiri sendiri dan terintegrasi dalam negara asing (yaitu suatu anak perusahaan yang menghasilkan produk untuk distribusi setempat), umumnya akan menghasilkan dan mengeluarkan uang dalam mata uang lokal (negara tempat domisili).Dengan demikian, mata uang lokal (contoheuro untuk anak perusahaan dari suatu perusahaan AS yang berada di Belgia) adalah matauang fungsionalnya.Jika suatu perusahaan asing mempertahankan akun-akunnya dalam mata uang selain mata uang fungsionalnya (akun-akun anak perusahaan AS di India dengan mata uang fungsional yang sebenarnya pound Inggris, dan bukan rupee India), mata uang fungsionalnya adalah mata uang pihak ketiga (pounds).Jika sebuah perusahaan asing hanyalah perluasan dari sebuah induk perusahaan AS (sebagai contoh operasi perakitan diMeksiko yang menerima komponen dari induk perusahaan AS dan mengirimkan produk terakit kembali ke AS), mata uang fungsionalnya adalah dolar AS. -Perspektif Transaksi Tunggal Berdasarkan perspektif transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik yang sudah diselesaikan maupun yang belum selesai)diperlakukan sebagai penyesuaian terhadapakun-akun transaksi yang awal
  • 8. 8 berdasarkan premis bahwa suatu transaksi dan penyelesaiannya merupakan satu peristiwa tunggal. -Perspektif Dua Transaksi Berdasarkan perspektif dua transaksi, penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang tersebut.Dengan maksud mencapai keseragaman,FAS No. 52 mengharuskan penggunaan metode dua transaksi untuk mencatat transaksi dalam mata uang asing.Keuntungan dan kerugian dari transaksi yang sudah selesai dan belum diselesaikan dimasukkan dalam penentuan laba. Pengecualian utama terhadap ketentuan ini terjadi apabila : a. penyesuaian nilai tukar berkaitan dengan transaksi antar perusahaan jangka panjang tertentu. b. transaksi tersebut dimaksudkan dan berfungsi efektif sebagai lindung nilai atas investasi(yaitu lindung nilai terhadap posisi aktiva/kewajiban bersih operasi luar negeri) dan komitmen mata uang asing. 2.4 TRANSLASI MATA UANG ASING Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menyatakan aktiva,kewajiban,pendapatan,dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis: metode yang menggunakan kurs translasi tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestik dan metode yang menggunakan berbagai macam kurs. -Metode Kurs Tunggal Metode kurs tunggal, yang sudah lama popular di Eropa, menerapkan satu kursnilai tukar, yaitu kurs terkini atau kurs penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar.Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui.Namun demikian, untuk memudahkan pos-pos ini umumnya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut.Berdasarkan metode ini, laporan keuangan sebuah operasi asing (yang dipandang oleh induk perusahaan sebagai perusahaan
  • 9. 9 otonomi) memiliki domisili pelaporannya sendiri:lingkungan mata uang lokal di mana perusahaan afiliasi asing melakukan usahanya.Berdasarkan metode kurs kini, laporan konsolidasi tetap mempertahankan hubungan laporan keuangan perusahaan secara individu pada awalnya (seperti rasio keuangan) pada saat seluruh pos-pos laporan keuangan dalam mata uang asing ditranslasikan dengan menggunakan satu kurs tunggal. Dengan kata lain, hasil konsolidasi mencerminkan perspektif mata uang setiap perusahaan yang hasilnya akan dikonsolidasikan, dan bukan perspektif mata uang tunggal induk perusahaan. -Metode Kurs Berganda Metode kurs berganda menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukarkini dalam proses translasi. -Metode Kini-Nonkini Berdasarkan metode kini-nonkini,aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini.Aktiva dan kewajiban tidak lancer ditranslasikan berdasarkan kurs historis.Pos-pos laporan laba rugi (kecuali beban depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku dalamsetiap bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhan periode pelaporan.Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurshistoris yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh.Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis.Menggunakan kurs akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancar secara tidak langsung menunjukkan bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama menghadapi risiko nilai tukar. -Metode Moneter-Nonmoneter Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat.Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini.Pos-pos nonmoneter (aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan investor) ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep kini-nonkini.Tidak seperti halnya metode kini-nonkini, metode ini melihat bahwa aktiva dan kewajiban menghadapi risiko mata uang asing.Karena pos-pos moneter akan diselesaikan dengan menggunakan uang tunai, penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan pos-pos ini menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang mencerminkan nilai realisasinya atau nilai penyelesaiannya. Akan tercermin pula perubahan atas nilai ekuivalen dalam mata uang domestik utang jangka panjang pada periode di mana utang tersebut terjadi, sehingga
  • 10. 10 menghasilkan indikator pengaruh nilai tukar valuta asing yang lebih tepat waktu.Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa metode moneter-nonmoneter bergantung pada klasifikasi skema neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. -Metode Temporal Dengan menggunakan metode temporal, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu.Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran.translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian sesungguhnya.Berdasarkan GAAP AS,kas diukur berdasarkan jumlah yang dimiliki pada tanggal neraca.Piutang dan utang dinyatakan sebesar jumlah yang diperkirakan akan diterima atau akan dibayarkan pada saat jatuh temponya.Berdasarkan metode temporal,pos-pos moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan berdasarkan kurs kini.Pos-pos nonmoneter ditranslasikan dengan kurs yang mempertahankan dasar pengukuran pada awalnya.Secara khusus, aktiva yang dinilai dalam laporan mata uang asing sebesar biaya historis ditranslasikan berdasarkan kurs historis.Hal ini dikarenakan biaya historis dalam mata uang asing yang ditranslasikan dengan kurs nilai tukar historis menghasilkan biaya historis dalam mata uang domestik.Hal yang sama juga berlaku untuk pos-pos nonmoneter yang dicatat di luar negeri berdasarkan nilai kini ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar kini akan menghasilkan nilai kini dalam mata uang domestik.Apabila pos-pos nonmoneter di luar negeri dinilai dengan menggunakan biaya historis, prosedur translasi yang digunakan dalam metode temporal secarakasat mata sama dengan prosedur dalam metode moneter- nonmoneter. Dua metodetranslasi ini hanya berbeda jika dasar penilaian aktiva lainnya yang digunakan,seperti biaya penggantian, nilai pasar, atau arus kas terdiskonto.Karena kemiripannya dengan metode moneter-nonmoneter, metode temporal memiliki keuntungan dan kerugian yang sama.Karena secara sengaja mengabaikan inflasi lokal. Mana Yang Terbaik? Disini ada tiga pertanyaan yang harus diperhatikan,yaitu: a.)Apakah menggunakan lebih dari satu metode translasi diperbolehkan? b.)Jika iya,metode manakah yang dapat digunakan dan dalam kondisi apakah metode tersebut harus diterapkan?
  • 11. 11 c.) Apakah terdapat situasi dimana translasi sama sekali tidak boleh dilakukan? Terkait dengan pertanyaan pertama, jelas bahwa dengan satu metode saja tidak dapat memenuhi dengan sama translasi yang dilakukan berdasarkan kondisi yang berbeda untuk tujuan yang berbeda pula.Terkait dengan pertanyaan kedua, kami berpendapat bahwa terdapat tiga pendekatan translasi yang berbeda yang dapat diterima, diantaranya: (1) metode historis, (2) metode kini, dan (3) tidak dilakukan translasi sama sekali. Akun-akun keuangan entitas asing dapat ditranslasikan menurut sudut pandang induk perusahaan atau sudut pandang lokal.Menurut sudut pandang induk perusahaan, operasi luar negeri merupakan perluasan dari operasi induk perusahaan dan dalam skala besar, merupakan sumber arus kas mata uang domestik.Dengan demikian, objek translasi adalah untuk mengubah unit pengukuran laporan keuangan anak perusahaan luar negeri ke dalam mata uang domestik dan untuk membuat laporan keuangan anak perusahaan luar negeri sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum di negara asal induk perusahaan.Kami berpendapat tujuan ini dapat dicapai terbaik melalui metode translasi yang menggunakan kurs nilai tukar historis. Kami lebih menyukai prinsip temporal,karena secara umum mempertahankan prinsip akuntansi yang digunakan untuk mengukur aktiva dan kewajiban yang awalnya dinyatakan dalam unit mata uang asing. Kurs Kini yang Tepat Metode translasi kurs kini merupakan translasi (penyajian ulang)secara langsung dari satu jenis mata uang ke dalam mata uang lainnya. Sejauh ini,istilah kurs nilai tukar yang digunakan dalam metode translasi mengacu pada historis atau kurs kini.Pilihan kurs nilai tukar yang paling tepat tidak terlalu jelas karena setiap mata uang dalam suatu waktu dipengaruhi oleh beberapa jenis kurs nilai tukar.Ada kurs beli dan kurs jual,kurs spot dan forward ,kurs resmi, dan kurs pasar bebas, dan terdapat perbedaan nilai kurs yang terletak diantaranya.Beberapa negara menggunakan kurs nilai tukar yang berbeda untuk transaksi yang berbeda. Dalam situasi ini, harus dipilih beberapa kurs nilai tukar yang ada Beberapa
  • 12. 12 alternatif yang disarankan adalah: (1) Kurs pembayaran dividen, (2) kurs pasar bebasdan (3) kurs penalti atau preferensi yang dapat digunakan, seperti yang terkait dengan kegiatan impor dan ekspor. Kurs pasar bebas lebih disukai, dengan satu pengecualian:apabila terdapat nilai kontrol nilai tukar yang khusus (yaitu apabila beberapa jenis danayang secara pasti telah dialokasikan untuk transaksi tertentu dengan kurs nilai tukarvaluta asing khusus yang berlaku),dan kurs yang berlaku tersebut harus digunakan.Hal ini normal dilakukan sepanjang sungguh-sungguh mencerminkan kenyataan ekonomi yang tepat. Keuntungan dan Kerugian Translasi Secara internasional, perlakuan akuntansi atas penyesuaian-penyesuaian tersebut juga berbeda seperti halnya prosedur translasi.Pendekatan-pendekatan atas penyesuaian translasi berkisar dari penangguhan hingga tidak ada penangguhan, dengan pendekatan hibrid yang terletak diantara keduanya. Penangguhan Dikeluarkannya penyesuaian translasi dari laba periode secara umumnya dianjurkan karena penyesuaian ini hanyalah hasil dari proses penyajian ulang.Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang lokal yang dihasilkandari entitas asing. Oleh karena itu, akan cenderung menyesatkan jika memasukkan penyesuaian seperti itu ke laba sekarang.Berdasarkan keadaan ini, penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi Beberapa pihak berpendapat bahwa penangguhan keuntungan atau kerugian translasi menutupi prilaku perubahan kurs nilai tukar; yaitu perubahan kurs merupakan fakta historis dan para pengguna laporan keuangan terlayani denagn baik jika pengaruh fluktuasi kurs nilai tukar diperhitungkan pada periode saat terjadinya. Sesuai dengan FAS No.8 (par. 199), “kurs nilai tukar berfluktuasi;akuntansi seharusnya tidak memberikan kesan bahwa nilai tukar tetap stabil.”
  • 13. 13 Penangguhan dan Amortisasi Beberapa pihak mendukung penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait.Pendekatan ini dapat dikritik menurut dasar teori dan praktik.Sebagai contoh, teori keuangan menyatakan bahwa keputusan anggaran modal atas investasi aktiva tetap merupakan hal terpisah dari keputusan mengenai bagaimana mendanainya.Menghubungkan kedua jenis keputusan tesebut lebih terlihat sebagai alat untuk melakukan perataan laba.Menyesuaikan beban bunga dapat dicurigai pula.Biaya peminjaman domestik tidak disesuaikan untuk mencerminkan perubahan dalam suku bunga pasar atau nilai wajar utang. penangguhan Parsial Pilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan atau kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian dengan sesegera mungkin,setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah direalisasikan. Meskipun terdengar konservatif,penangguhan keuntungan translasi semata-mata hanya karena merupakan keuntungan,tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs.,Lagi pula, melakukan penangguhan keuntugan translasi sementara mengakui kerugian translasi secara logika terlihat tidak konsisten.Pendekatan ini juga tidak memiliki kriteria eksplisit untuk menentukan kapan suatu keuntungan translasi direalisasi. Tidak Ditangguhkan Pilihan terakhir adalah untuk mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin.Pilihan ini memandang penangguhan dalam bentuk apapun bersifat palsu dan cenderung menyesatkan.Kriteria penangguhan sering dikritik sebagai sesuatu yang tidak konsisten terhadap dirinya sendiri dan tidak mungkin dapat dilakukan. Namun demikian, memasukkan keuntungan dari kerugian translasi dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilaitukar. Dimana Kita BeradaTujuan translasi memiliki pengaruh yang penting terhadap sifat penyesuaian translasi potensial apapun.Jika sudut pandang mata uang lokal digunakan (sudut panDang perusahaan lokal),masuknya penyesuaian translasi dalam laba berjalan tidak perlu dilakukan. Ingatlah bahwa sudut pandang perusahaan lokal mengharuskan metode translasi kurs kini dengan maksud untuk mempertahankan hubugan yang ada dalamlaporan keuangan dalam mata uang
  • 14. 14 asing.Menurut pendapat kami, memasukkankeuntungan atau kerugian translasi dalam laba akan mendistorsikan hubungan keuanganyang asli dan dapat menyesatkan para pengguna informasi tersebut. Keuntungan atau kerugian translasi harus diperlakukan dari sudut pandang mata uang lokal sebagai penyesuaian terhadap ekuitas pemilik. 2.5 PERKEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI Untuk memberikan beberapa sudut pandang sejarah terhadap status akuntansi translasi yang ada sekarang, berikut ini narasi singkat mengenai insiatif pelaporan keuangan di ASyang mewakili pengalaman di negara-negara lain.Sebelum 1965Praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin No4 (ARB No.4), yang kemudian diterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No.43.pernyataan ini mendorong penggunaan metode kini-nonkini.1965-1975Setiap perbedaan akuntansi yang disebabkan oleh penyajian ulang utang diperlakukansebagai bagian dari biaya perolehan aktiva.Mentranslasikan seluruh utang dan piutangdalam mata uang asing berdasarkan kurs kini diperbolehkan setelah Accounting PrincipleBoard Opinion No.6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perubahan terhadap ARB No.43 inimemberikan pilihan translasi yang lain bagi perusahaan.1975-1981Untuk mengakhiri keanekaragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No.8 yang dikontroversial pada tahun 1975. Pernyataan ini secara signifikan mengubah praktik di AS dan praktik sejumlah perusahaan asing yang menggunakan GAAP AS karena mengharuskan penggunaan metode translasi temporal.Isi yang sama pentingnya juga adalah penangguhan keuntungan dan kerugian translasi tidak diperbolehkan lagi.Keuntungan dan kerugian translasi dan transaksi mata uang harus diakui dalam laba selama periode perubahan kurs nilai tukar.1981-Hingga KiniPada bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar publik terhadap 12 pernyataan pertamayang dikeluarkannya. Kebanyakan dari 200 surat yang diterima menyinggung FAS No.8,yang mendorong agar FAS No.8 tersebut diubah.Dan, setelah melalui
  • 15. 15 banyak pertemuan publik dan dua draft sementara, menerbitkan Statement of Financial Accounting StandardsNo.52 padatahun 1981. 2.6 PERDEBATAN a.) Sudut Pandang Pelaporan Ketika menggunakan istilah mata uang fungsional, FAS No.52 mengakomodasi baik sudut pandang pelaporan lokal maupun induk perusahaan dalam laporan keuangan konsolidasi.Juga disebutkan bahwa FAS No. 52 tidak konsisten dengan teorikonsolidasi, yang bermaksud untuk menunjukkan laporan induk perusahaan dan anak-anak perusahaannya seakan-akan kelompok usaha tersebut beroperasi sebagai satu perusahaan tunggal.Namun, anak perusahaan dengan mata uang fungsional adalah mata uang lokal relatif independen dari induk perusahaan. b.) Apa Yang Terjadi Dengan Biaya Historis ?Dalam melakukan translasi suatu saldo yang diukur berdasarkan biaya historis dengan kurs nilai tukar kini akan menghasilkan jumlah dolar AS yang bukan biaya historis pos tersebut ataupun ekuivalen nilai terkininya.Jumlah yang ditranslasikan tersebut bertentangan dengan deskripsi teori.Biaya historis merupakan dasar GAAP AS dan kebanyakan aktiva luar negeri dari kebanyakan perusahaan multinasional memiliki pengukuran biaya historis. c.) Konsep Laba Berdasarkan FAS No. 52, penyesuaian yang timbul dari translasi laporan keuangan dalam mata uang asing dan dari translasi beberapa transaksi langsung di laporkan dalam ekuitas pemegang saham, sehingga tidak melalui laporan laba rugi.Tujuan perlakuan ini kelihatannya adalah agar para pembaca laporan keuangan mendapatkan angka laba yang lebih akurat dan tidak terlalu membingungkan. 2.7 TRANSLASI MATA UANG ASING DI NEGARA LAIN a.) Perbedaan utama antara standar di kanada (CICA 1650) dan FAS No. 52 menyangkut utang jangka panjang dalam mata uang asing. b.) Perbedaan utama antara standar di Inggris dan di AS berkaitan dengan anak perusahaan yang berdiri sendiri di negara-negara yang mengalami hiper inflasi. c.Australia dan Selandia Baru menerbitkan standar pada tahun 1988. Bila disbandingkan dengan FAS No. 52,standar Australia mengharuskan penilaian
  • 16. 16 kembali aktiva tidak lancar nonmoneter untuk anak perusahaan di negara-negara berinflasi tinggi sebelum dilakukan translasi. d.) Jepang juga telah mengubah standarnya dengan mengharuskan metode kurs kini disegala keadaan, dengan penyesuaian translasi yang disajikan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham. e.) Kebanyakan negara-negara UE kontinental, termasuk Perancis dan Jerman, tidak memiliki standar.Akibatnya, praktik tergantung pada perusahaan masing- masing.
  • 17. 17 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Translasi tidak sama dengan konversi,yang adalah pertukaran dari satu mata uang kemata uang lain secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter,seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS.Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi,dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestik berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing: yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.Mata uang negara-negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global.Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih, para pelaku pasar mencakup bank dan perantara mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu, dan pedagang profesional.
  • 18. 18 DAFTAR PUSTAKA Aiken, M. dan D. Ardern, “Choice of Translation Methods in Financial Disclosure: A Testof Compliance With Environmental Hypotheses,” British Accounting Review, 35(2003): 327-348. Bartov, Eli, “Foreign Currency Exposure of Multinational Firms: Accounting Measures andMarket Valuation,”Contemporary Accounting Research (Winter 1997): 623