SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
Descargar para leer sin conexión
MUSIK ERA KLASIK
Disusun sebagai salah satu syarat
melengkapi tugas akhir semester
mata kuliah Sejarah Musik 1

Disusun Oleh :
Helen Clara Manua (13208241001)
Iswi Haniffah Cahyaningtyas (13208241002)
Agus Priyambodo (13208241003)
Oktavian Aditya Nugraha (13208241004)
Carinda Nabila Huda (13208241005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI MUSIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat dengan tujuan untuk melengkapi
serangkaian tugas akhir semester mata kuliah Sejarah Musik.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi,
namun dengan semangat dan dibantu semua pihak akhirnya penulisan makalah ini
terselesaikan. Dalam kesempatan ini penulis berterima kasih kepada ibu Yunike Juniarti
Fitria selaku dosen mata kuliah Sejarah Musik 1.
Penulis sangat menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan, agar
lebih baik dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan dapat memberi manfaat bagi pembaca pada umumya.

Yogyakarta, 31 Desember 2013

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
A. Opera Klasik .............................................................................................. 1
a. Opera Seria .............................................................................................. 1
b. Opera Buffa ............................................................................................ 2
c. Opera Perancis ....................................................................................... 2
d. Opera Jerman dan Spingspiel ................................................................. 2
B. Oratorio ..................................................................................................... 3
a. Oratorio Italia ......................................................................................... 3
b. Oratorio Jerman ...................................................................................... 4
C. Musik Gereja ............................................................................................. 4
a. Gereja Katolik ........................................................................................ 4
b. Gereja Protestan ..................................................................................... 6
D. Musik Orkes .............................................................................................. 7
a. Orkes Pra-Klasik .................................................................................... 7
b. Orkes Klasik ........................................................................................... 7
E. Musik Piano ............................................................................................... 8
a. Pra-Klasik ............................................................................................... 8
b. Masa Haydn dan Mozart ........................................................................ 8
c. Masa Beethoven ..................................................................................... 8
F. Musik Kamar ............................................................................................ 8
a. Biola dan Piano ...................................................................................... 9
b. Trio Piano ............................................................................................... 9
c. Trio dan Kuartet Gesek .......................................................................... 9
d. Musik Tiup ............................................................................................. 9
Daftar Pustaka .................................................................................................... 10

ii
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok
dan Rokoko. Ciri-ciri Zaman musik Klasik:
1. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan
Decrasscendo.
2. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando
(semakin lembut).
3. Pemakaian Ornamentik dibatasi
4. Penggunaan akord trinada.

A. OPERA KLASIK
1. OPERA SERIA
Opera Seria atau opera seriosa berkembang terutama di Napoli Italia, namun
tersebar juga di negara-negara Eropa lainnya. Tulang punggungnya ialah teknik vocal
Italia yang disebut Belcanto. Meskipun opera seria mengalami beberapa pembaharuan
dalam jaman klasik, namun tetap dianggap sebagai ‘opera jaman dulu’ yang ditulis untuk
menghibur kaum bangsawan dan memeriahkan perayaan mereka, bukan untuk
masyarakat umum.
Bahannya berisi ajaran moral (keadilan, kebesaran hati), namun juga cinta
asmara; atau diambil dari mitologi Yunani yang sangat jauh dari hidup sehari-hari; atau
juga tentang pahlawan/tokoh. Resitatif secco kadang-kadang diimprovisasi di atas
panggung (hanya dengan iringan cembalo). Sedangkan Aria merupakan puncak musical
dari opera. Hanya sayang, bentuk opera seria menjadi terlalu kaku/skematis.
Tentu saja, unsur patetis dan gaya ornamentik Barok masih cukup banyak dipakai
dan nampak dalam musik Johann Adolf Hasse (1699-1783) J.A.Hasse lahir di Hamburg,
pelajar di Napoli dan sejak 1733 berkarya di Dresden/Jerman Timur. Komponis opera
seria masa Pra-Klasik yang paling penting ialah Leo, Porpora, Pergolesi, Handel; dari
Klasik Awal, Hasse, Jommelli, Gluck, Traetta; dari Klasik tinggi, Galuppi, Piccinni,
Paisiello, Mozart.
Isi dari cerita opera seria diambil dari tragediKlasik Yunani (misalnya tentang
hidup di bawah seorang penjajah; tragedy Yunani ditulis dalam sanjak); atau dari sejarah
(Shakespeare menulis drama tentang sejarah).

1
2. OPERA BUFFA
Opera Buffa atau jenaka pun berasal dari Napoli dan berkembang terutama sejak
pertengahan abad 18 menjadi jenis opera utama jaman Klasik. Puncaknya dicapai dalam
opera Mozart, dengan Donizetti masa opera buffa Klasik berakhir 1830.
Opera buffa berkembang dari adegan-adegan lucu yang disisipkan di dalam opera
seria abad 17, terutama di Venetia; begitu pula halnya dengan interemzzi atau adegan
jenaka yang disajikan di antara babak-babak dari opera atau teater. Suatu parody
(sindiran) terhadap opera seria dalam gaya ‘buffo’ terjadi di Napoli mula-mula dalam
wujud ‘teater rakyat’ dengan bahasa daerah, yang disebut Commedia dell’arte.
Isi cerita dari opera buffa diambil dari hidup sehari-hari, bersifat jenaka, kadangkadang sentimental. Dengan bahasa sehari-hari, dengan potongan-potongan dari bahasa
asing (Latin), dengan ‘gangguan’ seperti menguap (‘ah’), bersin (‘ec-ci’), menggagap (‘ee-e-ci’), dan dengan ‘parlando’/omongan yang sangat cepat.

3. OPERA PERANCIS
a) Grand Opera
Grand Opera Perancis merupakan suatu seni representative kaum bangsawan,
dengan mutu tinggi, berisi bahan heroik dari mitologi dan sejarah, jauh dari hidup
sehari-hari namun cemerlang, suatu hiburan intelektual, penuh dengan patos yang
kosong. Gedung-gedung opera di Paris dengan foyer yang luas untuk berfoyafoya dengan pakaian mahal-mahal merupakan tanda untuk kenyataan ini.
b) Opera comique
Sekitar tahun 1750 muncul Opera comique dengan bahan dan hidup sehari-hari
masyarakat di pedalaman. Namun di samping adegan jenaka dan satiris semakin
terdapat pula adegan serius, kemudian juga unsur romantic. Sampai tahun 1752
Opera comique tidak dipentaskan di gedung opera tetapi di tempat yang khusus.
Opera comique terdiri dari dialog yang diucapkan dan arietta/lied yang juga
disebut Colette.

4. OPERA JERMAN DAN SINGSPIEL
Pada abad 18 Jerman dikuasai oleh opera Italia. Maka banyak gedung opera
ditutup di antara 1720 dan 1780. Opera Italia dipentaskan di istana pada kesempatan
seperti pernikahan, perayaan Hari Ulang Tahun, resepsi dsb. Sering kali dirasa cukup pula
untuk mementaskan suatu cantata kehormatan atau untuk membawakan suatu Serenata
teatrale/suatu opera mini.

2
Untuk pementasan opera Italia dipanggil rombongan pemain yang berkeliling,
atau seorang komponis italia, seperti Galuppi yang berkarya sebagai dirigen istana
Stuttgart, atau Salieri yang bekerja di Wina; tak jarang dipanggil pula penyanyi Italia,
atau sekali=sekali pemain instrument dari Italia.
a) Singspiel
Rombongan pemain opera yang berkeliling di Jerman dan di seluruh Eropa
memperkenalkan di Jerman Ballad opera dari Inggris dan Opera comique dari
Prancis. Maka tidak mengherankan bahwa terdapat juga eksperimen baru di Jerman.
Singspiel diciptakan oleh J.A.Hiller (1728-1804), semacam opera dengan dialog yang
diucapkan biasa, dengan nyanyian, aria kecil, lagu ansambel vocal dan ditutup
dengan Vaudeville. Gaya singspiel menjadi mode di Jerman. Komponis selain Hiller
adalah G. Benda Der Dorfjahrmarkt (1775) dan Julie und Romeo(1776), J.Andre,
C.G.Neefe, J.F. Reichardt. Kemudian pada tahun 1868 W.A.Mozart juga pernah
menulis sebuah singspiel berjudul Bastien un Bastienne yang disusul dengan Zaide
(1779).
b) Beethoven
Pada tahun 1805 Ludwig van Beethoven mengarang opera Fideleo (libretto dari
J.F.Sonnleithner). Tetapi versi ini tidak sukses dengan 3 babak, pada thaun 1806
dipersingkat menjadi 2 babak, tidak sukses juga. Tetapi pada tahun 1814 versi ketiga
dengan revisi libretto oleh Treitschke mendatangkan kesuksesan. Beethoven berusaha
menyatukan pelbagai gaya menjadi satu. Seperti halnya dalam opera Die Zauberflote
karangan Mozart, begitu pula dalam Fidelio musik melukiskan nilai humanitas yang
tinggi dan ideal.

B. ORATORIO
1. ORATORIO ITALIA
Oratorio Napoli merupakan karya untuk solis hampir tidak main peranan.
Syairnya diambil dari Kitab Suci yang dibawakan dalam resitatif secco, sama halnya
seperti dalam opera, dan disisipi aria da capo sebagai renungan (syair bebas).
Oratorio dipentaskan selama masa Adven (menjelang Natal) dan Puasa (menjelang
Paska), karena selama masa ini pentas opera dilarang. Selama Pekan Suci (pekan
terakhir sebelum hari raya Paska) dipentaskan oratorio tentang Sengsara dan wafat
Yesus atau disebut Passio.

3
2. ORATORIO JERMAN
Seperti halnya dalam opera, begitu pula dalam oratorio pada pertengahan abad 18
nampak bahwa mulai suatu jaman baru. Kritik terhadap gaya Barok yang kaku,
keinginan untuk musik yang lebih sederhana, lebih sensitive, lebih alamiah adalah
ungkapan dari semangat baru ini. Untuk pengarang libretto ini berarti bahwa mereka
makin mengesampingkan teks Kitab Suci dan makin mengungkapkan gagasan dan
perasaan mereka sendiri.
Selain oratorio tentang teks Kitab Suci terutama di sekitar Natal, Pekan Suci dan
Paska terdapat pula tema-tema lain, bahkan tema seperti hari kiamat, kisah
penciptaan langit dan bumi, lukisan tentang alam dll. Pementasannya untuk sebagian
menjauh dari tujuan rohani dan menjadi konser umum (dipentaskan di gedung
pertunjukan).
Oratorio Klasik berpuncak pada dua karya J.Haydn. dua kali Haydn pergi ke
London dimana beliau melakukan pentas oratorio The Messiah karangan Handel.
Karena tertarik dengan musik Handel, maka diserahkan kepadanya dua naskah
oratorio yang sebenarnya pernah ditulis untuk Handel namun belum sempat diangkat
menjadi oratorio berjudul The Creation dan The Seasons. Maka naskah-naskah ini
dibawa pulang ke Wina dan diterjemahkan ke dalam bahasa jerman. Haydn
menggabungkan tradisi oratorio Handel dengan lagu kor, fuga dan konsep lebar,
dengan gaya musik klasik yang sudah masak sebagaimana diperkembangkan
terutama dalam orkestrasi simfoni.

C. MUSIK GEREJA
1. GEREJA KATOLIK
Musik gereja Klasik mencerminkan suatu optimism dan pandangan yang luas.
Musik gereja Mozart tidak berbeda dengan musik profane seperti opera ciptaan
Mozart. Benedictus dari Misa Mariazell ciptaan Haydn (1782) malah mengambil alih
sebuah aria dari opera buffa Ilmondo della luna ciptaan Haydn (1777).
Pada jaman klasik, iman yang terbuka untuk dunia mengangkat ke dalam musik
gereja begitu saja semua unsur yang dapat memperlihatkan sikap terbuka ini. Inilah
sebabnya mengapa musik gereja klasik memiliki suatu ‘cahaya’ dan ‘devosi’ yang
kuat. Musik Gregorian pada jaman klasik tidak main peranan sama sekali. Sekali-kali
dipakai sebagai c.f dalam suara atas suara atas dan disertai dengan akor-akor penuh
dengan nada kromatik.
a. Haydn

4
Haydn mengarang 15 misa dan 3 oratorio serta sejumlah karya rohani kecil.
Haydn mulai mengarang musik untuk masyarakat. Oratorio dan misa ciptaan
Haydn ditulis untuk orang biasa, bukan untuk kaum bangsawan dan cendikiawan.
Hal ini nampak terutama dalam misa dan oratorio. Karena waktu untuk misa pada
hari minggu biasa terbatas, maka para komponis klasik terpaksa menciptakan
Missa Brevis, misa pendek dimana beberapa potongan syair misa dihilangkan
atau keempat suara pada waktu yang sama membawakan syair yang berbeda dan
itu itu sebenarnya suatu teknik yang tidak dapat dibenarkan.
Haydn masih cukup dekat dengan musik Italia terutama gaya opera Napoli.
Maka tidak mengherankan bahwa dalam musik gereja ciptaan Haydn musik lebih
penting dari pada syait. Ungkapan afek dan penggunaan instrument secara
konsertan diambil alih dari opera.

b. Mozart
Mozart mengarah 15 misa, kebanyakan berupa missa brevis. Setelah pindah
ke Wina (1781) Mozart mengarang Missa c-minor (1782) yang tidak selesai dan
Requiem yang juga hanya berupa fragmen. Beberapa bulan sebelum Mozart
meninggal dunia, seorang utusan ‘rahasia’ memesan komposisi Requiem kepada
Mozart. Namun waktu Mozart meninggal dunia, Requiem belum selesai. Maka
seorang murid Mozart bernama Sussmayr menyelesaikannya belakangan.
Selain misa Mozart juga mengarang sejumlah motet – termasuk di antaranya Ave
Verum (KV 618) untuk paduan suara dengan iringan orkes gesek dan Exultate
(KV 165) untuk solo sopran dan orkes gesek. Untuk ibadat sore yang disebut
vesperae Mozart, selama bertugas di Salzburg, mengarang 4 litaniae, satu
Magnificant, satu Te Deum dan dua vesperae. Termasuk juga musik gereja
ciptaan Mozart ialah 17 Kirchensonaten yang diciptakan semua di Salzburg.
Karya musik instrumental ini terdiri dari satu bagian saja dan dimainkan sebagai
renungan sesudah bacaan Kitab Suci. Umumnya dalam setting sonata trio namun
kadang-kadang juga dengan tambahan instrument lain.
Musik gereja Klasik ditulis untuk kor SATB dengan sisipan solo SATB.
Dengan demikian pola concerto dari jaman Barok masih tampak. Dalam musik
gereja Mozart cukup banyak terpengaruhi oleh gurunya, Padre Martini, pimpinan
dari Accademia filarmonica di Bologna. Penghargaan terhadap gurunya nampak
tidak hanya dalam korespondensi antara Mozart dan padre Martini tetapi juga

5
dalam teknik kontrapung yang kadang-kadang hadir dalam karya musik gereja
ciptaan Mozart.

c. Beethoven
Beethoven hanya mengarang dua misa, yang pertama ialah Misa C-Mayor
op. 86 (1807), serta Missa solemnis op.123 untuk soli, kor, orkes dan organ.
Missa solemnis ini sebenarnya diciptakan Beethoven untuk pangeran Rudolph,
seorang bekas murid Beethoven, yang akan ditahbiskan menjadi uskup agung di
Olmutz pada tahun 1807. Namun ternyata naskahnya tidak selesai pada
waktunya. Akhirnya diselesaikan pada tahun 1819 – 1823 dengan sinfoni IX.
Untuk pertama kali dipentaskan tahun 1824 di St. Petersburg. Pada tahun yang
sama di Wina terjadi pentas perdana dari sinfoni IX. Dalam misa solemnis
Beethoven berusaha berpangkal dari isi teks dan diungkapkan secara baru dan
pribadi. Dipertahankan tradisi seperti fuga kor pada akhir Gloria dan Credo,
namun sekaligus panjangnya maupun musiknya luar biasa sehingga kurang cocok
untuk dipentaskan waktu ibadat. Unsur musik programa hadir dalam Agnus Dei
(Anak domba Allah).

2. GEREJA PROTESTAN
Johann Sebastian Bach memang merupakan suatu puncak dalam sejarah musik gereja
Protestan. Maka sampai saat ini ada yang berpendapat bahwa komposisi rohani dalam
gereja Protestan selama paruh kedua abad 18 merosot dari ketinggian jaman Bach.
Namun kalau apa yang berkembang sesudah bach diukur dengan karya Bach, maka tidak
dapat dimengerti sebagai nilai sendiri. Musik ibadat itu berhubungan erat dengan
pembaharuan liturgy yang bertujuan untuk menciptakan gereja dan ibadat yang lebih
sesuai dengan kebutuhan manusia. Maka musik mendapat fungsi sebagai sarana saj,
bukan lagi bagian dari liturgi sendiri.
Sejak pertengahan abad 18 muncullah koleksi nyanyian dengan iringan piano, atau
juga susunan 4 suara untuk koral. Sesudah jaman Barok, Kantata masih dipakai, namun
syairnya menjadi dangkal, sesuai dengan tuntutan rasionalisme/pencerahan.
Musik organ dalam gereja Protestan mengalami nasib yang sama seperti dalam gereja
Katolik. Di satu pihak terdapat karya organ besar sebagai musik pentas dan seni di luar
ibada, sedangkan musik organ dalam ibadat agak mundur.

6
D. MUSIK ORKES
A. Simfonia Pra-Klasik
Musik orkes instrumentalia muncul adalah musik orkes pada paruh
pertama abad 18 yang dipakai dalam gereja, gedung opera, maupun dalam
konser. Di samping orkes profesional, banyak pula orkes amatir maupun
ansambel yang memainkan simfonia, karena musiknya mudah dan jumlah
pemainnya banyak. Komponis yang paling sering dimainkan simfoninya yaitu
Battista Sammartini dan Johann Christian Bach, meski juga banyak komponis
yang lain.
Orkes Mannheim adalah salah satu orkes yang banyak diminati penonton
pada masa ini karena pemainnya bermain secara wajar, penuh semangat dan
spontan sehingga mampu menciptakan suasana meriah dan gembira.
B. Simfoni Klasik
1. Joseph Haydn
Haydn terkenal dengan bentuk musiknya yang paling populer yaitu
Serenade. Dasar dari serenade adalah ‘serena’ yang artinya gembira, dengan
urutan Presto – Menuetto – Adagio – Menuetto – Presto. Namun mulai 1765
Haydn memakai urutan Klasik yaitu Presto – Andante Catabile – Menuetto –
Scherzando.
Musik kontrapung klasik lebih ringan, umumnya didominasi oleh
melodi dalam suara atas sedangkan suara bawah berperan sebagai iringan
saja.
2. Wolfgang A. Mozart
Mozart yang dijuluki ‘anak ajaib’ telah bergulat di dunia musik sejak
kecil. Simfoni ini ia buat sejak ia berada di Wina, hingga ia menuntut ilmu di
Salzburg, Paris dan Italia. Simfoni karya Mozart yang popular salah satunya
adalah

Simfoni

Jupiter

karena

karakternya

yang

begitu

cerah.

Keistimewaannya adalah sintesa dari kontrapung dan gaya klasik, teruatama
bagian Finale sebuah fuga kuintupel.
3. Ludwig van Beethoven
Ciri khas simfoni karya Beethoven adalah tidak hadirnya akor tonika
pada 5 birama pertama, bahkan dimulai dengan introduksi lambar, baru pada
birama 6 mulailah tema sebaliknya yang mempertahankan nada dasar (C)
artinya mendukung tonika –suatu cermin untuk jiwa Beethoven yang

7
kemauannya kuat: nada yang sama dipertahankan, dipadatkan dan
ditingkatkan.
Beethoven lebih mengutamakan untuk menyatakan suatu kehendak
yang kuat pada tiap simfoninya, sehingga pendengar tidak tinggal pada rasa
senang-senang saja tetapo diajak mengalami suatu proses.

E. MUSIK PIANO
A. Pra-Klasik
Di era musik piano pra-klasik, ada dua gaya permainan music piano, yaitu:
1. Gaya galan dan virtuos, dimana kemahiran bermain teknik piano adalah
dasarnya. Maka muncullah Bas Alberti yaitu melodi yang ringan (tangan
kanan) diiringi dengan lagu bas tanpa akor (tangan kiri) dengan nada-nada
perdelapan atau perenambelasan
2. Gaya sensitif, melodinya lebih ekspresif dan melibatkan emosi
B. Masa Haydn dan Mozart
Kedua komponis ini mengarang banyak sonata piano. Dimana Haydn lekat
dengan Gaya sensitifnya yang memainkan tangga nada minor dan bentuk yang
lebih bebas sedangkan Mozart terkenal karena suka berimprovisasi. Karena
dipengaruhi oleh musisi pada masa sebelumnya, komposisi sonata piano dari
kedua komponis ini lebih mengutamakan keindahan bermusik dibandingkan
kemahiran lahiriah.
C. Masa Beethoven
Beethoven menyusun improvisasi melalui komposisi fantasi, dalam kandenskadens untuk konser piano, dalam variasi juga sonata. Ia mengarang 32 sonata
serta juga mengarang rondo, tarian, bagatelle dan variasi. Untuk lebih
mempertebal ekspresinya, bahkan Beethoven membuat Pianissimo lebih
terdengar berat, berirama singkop dan secara kasar merusak melodi dan suasa.
Di masa ini muncul juga banyak komponis dan pianis terkenal seperti Ignaz
Pleyel, F. Kuhlau dan Carl Czerny.

F. MUSIK KAMAR
Musik kamar mendapat nama dari tempatnya dipentaskan: bukan di gereja atau
teater, melainkan sebuah ruangan yang tidak terlalu besar. Maka karya musik
instrumental yang dikarang untuk sejumlah pemain solo disebut musik kamar,

8
sedangkan disebut musik orkes bila tiap suara/part dimainkan oleh sekelompok
pemain.
A. Biola dan Piano
Tokoh yang menyusun komposisi untuk biola dan piano antara lain:
1. Joseph Haydn, yang juga menyusun sonata untuk duo violin, violin dan
viola, dsb.
2. Wolfgang A. Mozart, yang mengarang 16 sonata untuk biola dan piano,
dimana part piano agak menonjol. Mozart juga menyusun sonata untuk
violin dan viola.
3. Ludwig van Beethoven, yang mengarang 10 sonata untuk biola dan piano
dimana kedua part ini seimbang.
B. Trio Piano
Kebanyakan trio piano ciptaan Mozart baru dikarang di Wina. Umumnya piano
memainkan peranan dominan. Beethoven menambah suatu dimensi baru pada
trio piano: tujuannya bukan lagi sebagai musik hiburan melainkan musik yang
berbobot. Teknik kontrapung dan kromatik adalah sarananya. Beethoven sendiri
mengarang 14 trio piano.
C. Trio dan Kuartet Gesek
Dalam kuartet gesek, keempat pemain mendapat part sendiri-sendiri namun
mereka bersama-sama menciptakan suatu kesatuan harmonis dimana peran
masing-masing ditingkatkan. Ini berlaku untuk bunyi sebuah akor yang tidak
dihasilkan oleh tangan satu orang tetapi sebagai gabungan dari 4 pemain dan
dengan demikian diwarnai dengan pembawaan dari orang.
Dalam trio gesek, pengalamann ini lebih jelas lagi karena permain ketiga pemain
(violin, viola, cello) makin jernih. Namun komposisi untuk trio gesek klasik
hanya sedikit.
D. Musik Tiup
Sejak 1780 para komponis menentukan dengan tegas alat-alat musik yang
diharap akan main part-partnya. Maka ada duo, trio dan kuartet flute misalnya,
karangan Ch. Ph. E. Bach dan Mozart dimana biola 1 diganti dengan flute.
Sedangkan dalam kuintet clarinet, kuartet gesek ditambah dengan sebuah
clarinet.Dalam Septett ciptaan Beethoven kuartet gesek ditambah dengan korno,
clarinet dan fagot’ dalam oktett karangan Schubert masih ditambah kontrabas.
Kuartet tiup ditulis untuk hobo (atau flute), clarinet, fagot dan korno; ditulis oleh
Beethoven.

9
DAFTAR PUSTAKA
Carvalho, Virya. 2009. Sejarah Perkembangan Musik Klasik Dunia. Available:
http://viryacarvalho.com/index.php?option=com_content&view=article&id
=100:sejarah-perkembangan-musik-klasik-dunia&catid=4:musik&Itemid=4,
diakses 29 Desember 2013

Prier, Karl-Edmund. 1993. Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat Musik
Liturgi

Santoso, FX Rama Maha Putra. 2011. Sejarah dan Tokoh Musik Klasik Barok
Romantik. Available: http://sejarahmusikklasik.blogspot.com/, diakses 29
Desember 2013

Taher, Dahlan. 2005. Sejarah Musik 1. Yogyakarta: FBS, UNY.

10

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)rogensamuel
 
Biografi materi kelas X
Biografi materi kelas XBiografi materi kelas X
Biografi materi kelas XKevinAnggono
 
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)SalVani SalVani
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMagdalena Palma Renia
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965FXC 41
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel hanakamilah4
 
Power point teks drama
Power point teks  dramaPower point teks  drama
Power point teks dramasuhartonotono9
 
PPT Teks berita
PPT Teks beritaPPT Teks berita
PPT Teks beritaViraVira22
 
Membandingkan resensi
Membandingkan resensiMembandingkan resensi
Membandingkan resensiNSS Slide
 
PPT teks editorial 2022 sprvsi.pptx
PPT teks editorial 2022 sprvsi.pptxPPT teks editorial 2022 sprvsi.pptx
PPT teks editorial 2022 sprvsi.pptxPanjiPrakoso4
 
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraMasyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraErwin Tejasomantri
 
Demokrasi liberal dan terpimpin
Demokrasi liberal dan terpimpinDemokrasi liberal dan terpimpin
Demokrasi liberal dan terpimpinSMA Al Muslim
 
Unsur unsur ekstrinsik cerpen ppt
Unsur unsur ekstrinsik cerpen pptUnsur unsur ekstrinsik cerpen ppt
Unsur unsur ekstrinsik cerpen pptGrace Uit
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama) Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama) fifinfadriah
 
Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruMarliena An
 
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Khansha Hanak
 

La actualidad más candente (20)

MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
 
Biografi materi kelas X
Biografi materi kelas XBiografi materi kelas X
Biografi materi kelas X
 
puisi berdasarkan cerpen.pptx
puisi berdasarkan cerpen.pptxpuisi berdasarkan cerpen.pptx
puisi berdasarkan cerpen.pptx
 
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
 
Power point teks drama
Power point teks  dramaPower point teks  drama
Power point teks drama
 
PPT Teks berita
PPT Teks beritaPPT Teks berita
PPT Teks berita
 
Membandingkan resensi
Membandingkan resensiMembandingkan resensi
Membandingkan resensi
 
PPT teks editorial 2022 sprvsi.pptx
PPT teks editorial 2022 sprvsi.pptxPPT teks editorial 2022 sprvsi.pptx
PPT teks editorial 2022 sprvsi.pptx
 
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraMasyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
 
Demokrasi liberal dan terpimpin
Demokrasi liberal dan terpimpinDemokrasi liberal dan terpimpin
Demokrasi liberal dan terpimpin
 
Ppt puisi
Ppt puisiPpt puisi
Ppt puisi
 
Presentasi puisi
Presentasi puisiPresentasi puisi
Presentasi puisi
 
Unsur unsur ekstrinsik cerpen ppt
Unsur unsur ekstrinsik cerpen pptUnsur unsur ekstrinsik cerpen ppt
Unsur unsur ekstrinsik cerpen ppt
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama) Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama)
 
Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baru
 
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
 
Perekonomian Masa Orde Baru
Perekonomian Masa Orde BaruPerekonomian Masa Orde Baru
Perekonomian Masa Orde Baru
 

Destacado

Musik klasik
Musik klasikMusik klasik
Musik klasik19992109
 
Masters' whole work(big back-u_pslide)
Masters' whole work(big back-u_pslide)Masters' whole work(big back-u_pslide)
Masters' whole work(big back-u_pslide)Nashid Alam
 
Cara mudah belajar simple past tense
Cara mudah belajar simple past tense Cara mudah belajar simple past tense
Cara mudah belajar simple past tense Paul Aurel
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalahcevo
 
The history of reggae music
The history of reggae musicThe history of reggae music
The history of reggae musicOskar Gabrielk
 
Musik Klasik - Seni Budaya
Musik Klasik - Seni BudayaMusik Klasik - Seni Budaya
Musik Klasik - Seni BudayaAmmara Fathina
 
Materi KRR: Tumbuh Kembang Remaja
Materi KRR: Tumbuh Kembang RemajaMateri KRR: Tumbuh Kembang Remaja
Materi KRR: Tumbuh Kembang RemajaIswi Haniffah
 
Reggae
ReggaeReggae
Reggaejpxdbo
 
Makalah kesenian ansambel musik sekolah
Makalah kesenian ansambel musik sekolahMakalah kesenian ansambel musik sekolah
Makalah kesenian ansambel musik sekolahYunan Malifah
 

Destacado (13)

Musik klasik
Musik klasikMusik klasik
Musik klasik
 
Makalah seni kria budaya brunei darusallam
Makalah seni kria budaya brunei darusallamMakalah seni kria budaya brunei darusallam
Makalah seni kria budaya brunei darusallam
 
Masters' whole work(big back-u_pslide)
Masters' whole work(big back-u_pslide)Masters' whole work(big back-u_pslide)
Masters' whole work(big back-u_pslide)
 
Cara mudah belajar simple past tense
Cara mudah belajar simple past tense Cara mudah belajar simple past tense
Cara mudah belajar simple past tense
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah seni budaya
Makalah seni budayaMakalah seni budaya
Makalah seni budaya
 
The history of reggae music
The history of reggae musicThe history of reggae music
The history of reggae music
 
Musik Klasik - Seni Budaya
Musik Klasik - Seni BudayaMusik Klasik - Seni Budaya
Musik Klasik - Seni Budaya
 
Materi KRR: Tumbuh Kembang Remaja
Materi KRR: Tumbuh Kembang RemajaMateri KRR: Tumbuh Kembang Remaja
Materi KRR: Tumbuh Kembang Remaja
 
Reggae
ReggaeReggae
Reggae
 
Makalah kesenian
Makalah kesenianMakalah kesenian
Makalah kesenian
 
Makalah kesenian ansambel musik sekolah
Makalah kesenian ansambel musik sekolahMakalah kesenian ansambel musik sekolah
Makalah kesenian ansambel musik sekolah
 
Makalah musik
Makalah musikMakalah musik
Makalah musik
 

Similar a MUSIK ERA KLASIK

MAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docx
MAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docxMAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docx
MAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docxDwiSetyorini32
 
Tugas sejarah musik 4
Tugas sejarah musik 4Tugas sejarah musik 4
Tugas sejarah musik 4irma angella
 
Pengenalan muzik klasik
Pengenalan muzik klasikPengenalan muzik klasik
Pengenalan muzik klasikZainal Faryd
 
Opera batak (presentasi untuk yakoma)
Opera batak (presentasi untuk yakoma)Opera batak (presentasi untuk yakoma)
Opera batak (presentasi untuk yakoma)Dodiek Wilakore
 
Seni.musik manc luar asia ppt
Seni.musik manc luar asia pptSeni.musik manc luar asia ppt
Seni.musik manc luar asia pptIdris Miaus
 
Komposer dunia dengan karya yang melegenda
Komposer dunia dengan karya yang melegendaKomposer dunia dengan karya yang melegenda
Komposer dunia dengan karya yang melegendaNaufal Ian Fadillah
 
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya SekarangSejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya SekarangAl-kimia Esencias Florales
 
1 SASTRA AWAL - LINTASAN KESUSASTRAAN MODERN - JACOB SUMARDJO.pptx
1 SASTRA AWAL - LINTASAN KESUSASTRAAN MODERN - JACOB SUMARDJO.pptx1 SASTRA AWAL - LINTASAN KESUSASTRAAN MODERN - JACOB SUMARDJO.pptx
1 SASTRA AWAL - LINTASAN KESUSASTRAAN MODERN - JACOB SUMARDJO.pptxAnggaTrioSanjaya1
 
Makalah seni kriya belgia
Makalah seni kriya belgiaMakalah seni kriya belgia
Makalah seni kriya belgiaWarnet Raha
 
ppt senbud luluk ipaa 2.pptx
ppt senbud luluk ipaa 2.pptxppt senbud luluk ipaa 2.pptx
ppt senbud luluk ipaa 2.pptxssuseredc287
 
Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014
Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014
Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014Ilut Johnny
 
Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014
Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014
Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014Ilut Johnny
 

Similar a MUSIK ERA KLASIK (20)

MAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docx
MAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docxMAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docx
MAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docx
 
Tugas sejarah musik 4
Tugas sejarah musik 4Tugas sejarah musik 4
Tugas sejarah musik 4
 
Dodi suju
Dodi sujuDodi suju
Dodi suju
 
Pengenalan muzik klasik
Pengenalan muzik klasikPengenalan muzik klasik
Pengenalan muzik klasik
 
Perkembangan Musik di Dunia
Perkembangan Musik di DuniaPerkembangan Musik di Dunia
Perkembangan Musik di Dunia
 
Opera batak (presentasi untuk yakoma)
Opera batak (presentasi untuk yakoma)Opera batak (presentasi untuk yakoma)
Opera batak (presentasi untuk yakoma)
 
Presentasi keroncong
Presentasi keroncongPresentasi keroncong
Presentasi keroncong
 
Seni.musik manc luar asia ppt
Seni.musik manc luar asia pptSeni.musik manc luar asia ppt
Seni.musik manc luar asia ppt
 
Komposer dunia dengan karya yang melegenda
Komposer dunia dengan karya yang melegendaKomposer dunia dengan karya yang melegenda
Komposer dunia dengan karya yang melegenda
 
SOAL KESENIAN Paket C PAS 1 Tapel 2019 / 2020 PKBM LUHUR PEKERTI
SOAL KESENIAN Paket C PAS 1 Tapel 2019 / 2020 PKBM LUHUR PEKERTISOAL KESENIAN Paket C PAS 1 Tapel 2019 / 2020 PKBM LUHUR PEKERTI
SOAL KESENIAN Paket C PAS 1 Tapel 2019 / 2020 PKBM LUHUR PEKERTI
 
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya SekarangSejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
 
Makalah seni kria italia
Makalah seni kria italiaMakalah seni kria italia
Makalah seni kria italia
 
Musik mancanegara
Musik mancanegaraMusik mancanegara
Musik mancanegara
 
1 SASTRA AWAL - LINTASAN KESUSASTRAAN MODERN - JACOB SUMARDJO.pptx
1 SASTRA AWAL - LINTASAN KESUSASTRAAN MODERN - JACOB SUMARDJO.pptx1 SASTRA AWAL - LINTASAN KESUSASTRAAN MODERN - JACOB SUMARDJO.pptx
1 SASTRA AWAL - LINTASAN KESUSASTRAAN MODERN - JACOB SUMARDJO.pptx
 
Makalah seni kriya belgia
Makalah seni kriya belgiaMakalah seni kriya belgia
Makalah seni kriya belgia
 
ppt senbud luluk ipaa 2.pptx
ppt senbud luluk ipaa 2.pptxppt senbud luluk ipaa 2.pptx
ppt senbud luluk ipaa 2.pptx
 
Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014
Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014
Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014
 
Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014
Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014
Hbms4103 muzik dalam bilik darjah mei2014
 
Modul rekoder
Modul rekoderModul rekoder
Modul rekoder
 
Keroncong
KeroncongKeroncong
Keroncong
 

Más de Iswi Haniffah

Kesenian Jaran Kencak Lumajang
Kesenian Jaran Kencak LumajangKesenian Jaran Kencak Lumajang
Kesenian Jaran Kencak LumajangIswi Haniffah
 
Apresiasi Budaya: Becak Jogja
Apresiasi Budaya: Becak JogjaApresiasi Budaya: Becak Jogja
Apresiasi Budaya: Becak JogjaIswi Haniffah
 
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa YogyaPengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa YogyaIswi Haniffah
 
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di IndonesiaPengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di IndonesiaIswi Haniffah
 
Akhlaq, Etika dan Moral
Akhlaq, Etika dan MoralAkhlaq, Etika dan Moral
Akhlaq, Etika dan MoralIswi Haniffah
 
Opini, Feature dan Esai
Opini, Feature dan EsaiOpini, Feature dan Esai
Opini, Feature dan EsaiIswi Haniffah
 
Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesiaKerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesiaIswi Haniffah
 
Presentasi materi merawat jenazah
Presentasi materi merawat jenazahPresentasi materi merawat jenazah
Presentasi materi merawat jenazahIswi Haniffah
 
Sifat dan fungsi konstitusi negara
Sifat dan fungsi konstitusi negaraSifat dan fungsi konstitusi negara
Sifat dan fungsi konstitusi negaraIswi Haniffah
 
Periodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaPeriodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaIswi Haniffah
 
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunisPerbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunisIswi Haniffah
 
Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)Iswi Haniffah
 
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)Iswi Haniffah
 
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)Iswi Haniffah
 
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan Logaritma
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan LogaritmaMateri UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan Logaritma
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan LogaritmaIswi Haniffah
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongIswi Haniffah
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatIswi Haniffah
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIIswi Haniffah
 
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era GlobalisasiArtikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era GlobalisasiIswi Haniffah
 

Más de Iswi Haniffah (20)

Kesenian Jaran Kencak Lumajang
Kesenian Jaran Kencak LumajangKesenian Jaran Kencak Lumajang
Kesenian Jaran Kencak Lumajang
 
Apresiasi Budaya: Becak Jogja
Apresiasi Budaya: Becak JogjaApresiasi Budaya: Becak Jogja
Apresiasi Budaya: Becak Jogja
 
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa YogyaPengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
 
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di IndonesiaPengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
 
Akhlaq, Etika dan Moral
Akhlaq, Etika dan MoralAkhlaq, Etika dan Moral
Akhlaq, Etika dan Moral
 
Opini, Feature dan Esai
Opini, Feature dan EsaiOpini, Feature dan Esai
Opini, Feature dan Esai
 
Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesiaKerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesia
 
Presentasi materi merawat jenazah
Presentasi materi merawat jenazahPresentasi materi merawat jenazah
Presentasi materi merawat jenazah
 
Sifat dan fungsi konstitusi negara
Sifat dan fungsi konstitusi negaraSifat dan fungsi konstitusi negara
Sifat dan fungsi konstitusi negara
 
Periodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaPeriodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di Indonesia
 
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunisPerbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
 
Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)
 
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)
 
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)
 
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan Logaritma
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan LogaritmaMateri UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan Logaritma
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan Logaritma
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape Singkong
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
 
Materi KRR: Narkoba
Materi KRR: NarkobaMateri KRR: Narkoba
Materi KRR: Narkoba
 
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era GlobalisasiArtikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
 

Último

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 

Último (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 

MUSIK ERA KLASIK

  • 1. MUSIK ERA KLASIK Disusun sebagai salah satu syarat melengkapi tugas akhir semester mata kuliah Sejarah Musik 1 Disusun Oleh : Helen Clara Manua (13208241001) Iswi Haniffah Cahyaningtyas (13208241002) Agus Priyambodo (13208241003) Oktavian Aditya Nugraha (13208241004) Carinda Nabila Huda (13208241005) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat dengan tujuan untuk melengkapi serangkaian tugas akhir semester mata kuliah Sejarah Musik. Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi, namun dengan semangat dan dibantu semua pihak akhirnya penulisan makalah ini terselesaikan. Dalam kesempatan ini penulis berterima kasih kepada ibu Yunike Juniarti Fitria selaku dosen mata kuliah Sejarah Musik 1. Penulis sangat menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan, agar lebih baik dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan dapat memberi manfaat bagi pembaca pada umumya. Yogyakarta, 31 Desember 2013 Penulis i
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................................... i Daftar Isi ............................................................................................................. ii A. Opera Klasik .............................................................................................. 1 a. Opera Seria .............................................................................................. 1 b. Opera Buffa ............................................................................................ 2 c. Opera Perancis ....................................................................................... 2 d. Opera Jerman dan Spingspiel ................................................................. 2 B. Oratorio ..................................................................................................... 3 a. Oratorio Italia ......................................................................................... 3 b. Oratorio Jerman ...................................................................................... 4 C. Musik Gereja ............................................................................................. 4 a. Gereja Katolik ........................................................................................ 4 b. Gereja Protestan ..................................................................................... 6 D. Musik Orkes .............................................................................................. 7 a. Orkes Pra-Klasik .................................................................................... 7 b. Orkes Klasik ........................................................................................... 7 E. Musik Piano ............................................................................................... 8 a. Pra-Klasik ............................................................................................... 8 b. Masa Haydn dan Mozart ........................................................................ 8 c. Masa Beethoven ..................................................................................... 8 F. Musik Kamar ............................................................................................ 8 a. Biola dan Piano ...................................................................................... 9 b. Trio Piano ............................................................................................... 9 c. Trio dan Kuartet Gesek .......................................................................... 9 d. Musik Tiup ............................................................................................. 9 Daftar Pustaka .................................................................................................... 10 ii
  • 4. Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko. Ciri-ciri Zaman musik Klasik: 1. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo. 2. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin lembut). 3. Pemakaian Ornamentik dibatasi 4. Penggunaan akord trinada. A. OPERA KLASIK 1. OPERA SERIA Opera Seria atau opera seriosa berkembang terutama di Napoli Italia, namun tersebar juga di negara-negara Eropa lainnya. Tulang punggungnya ialah teknik vocal Italia yang disebut Belcanto. Meskipun opera seria mengalami beberapa pembaharuan dalam jaman klasik, namun tetap dianggap sebagai ‘opera jaman dulu’ yang ditulis untuk menghibur kaum bangsawan dan memeriahkan perayaan mereka, bukan untuk masyarakat umum. Bahannya berisi ajaran moral (keadilan, kebesaran hati), namun juga cinta asmara; atau diambil dari mitologi Yunani yang sangat jauh dari hidup sehari-hari; atau juga tentang pahlawan/tokoh. Resitatif secco kadang-kadang diimprovisasi di atas panggung (hanya dengan iringan cembalo). Sedangkan Aria merupakan puncak musical dari opera. Hanya sayang, bentuk opera seria menjadi terlalu kaku/skematis. Tentu saja, unsur patetis dan gaya ornamentik Barok masih cukup banyak dipakai dan nampak dalam musik Johann Adolf Hasse (1699-1783) J.A.Hasse lahir di Hamburg, pelajar di Napoli dan sejak 1733 berkarya di Dresden/Jerman Timur. Komponis opera seria masa Pra-Klasik yang paling penting ialah Leo, Porpora, Pergolesi, Handel; dari Klasik Awal, Hasse, Jommelli, Gluck, Traetta; dari Klasik tinggi, Galuppi, Piccinni, Paisiello, Mozart. Isi dari cerita opera seria diambil dari tragediKlasik Yunani (misalnya tentang hidup di bawah seorang penjajah; tragedy Yunani ditulis dalam sanjak); atau dari sejarah (Shakespeare menulis drama tentang sejarah). 1
  • 5. 2. OPERA BUFFA Opera Buffa atau jenaka pun berasal dari Napoli dan berkembang terutama sejak pertengahan abad 18 menjadi jenis opera utama jaman Klasik. Puncaknya dicapai dalam opera Mozart, dengan Donizetti masa opera buffa Klasik berakhir 1830. Opera buffa berkembang dari adegan-adegan lucu yang disisipkan di dalam opera seria abad 17, terutama di Venetia; begitu pula halnya dengan interemzzi atau adegan jenaka yang disajikan di antara babak-babak dari opera atau teater. Suatu parody (sindiran) terhadap opera seria dalam gaya ‘buffo’ terjadi di Napoli mula-mula dalam wujud ‘teater rakyat’ dengan bahasa daerah, yang disebut Commedia dell’arte. Isi cerita dari opera buffa diambil dari hidup sehari-hari, bersifat jenaka, kadangkadang sentimental. Dengan bahasa sehari-hari, dengan potongan-potongan dari bahasa asing (Latin), dengan ‘gangguan’ seperti menguap (‘ah’), bersin (‘ec-ci’), menggagap (‘ee-e-ci’), dan dengan ‘parlando’/omongan yang sangat cepat. 3. OPERA PERANCIS a) Grand Opera Grand Opera Perancis merupakan suatu seni representative kaum bangsawan, dengan mutu tinggi, berisi bahan heroik dari mitologi dan sejarah, jauh dari hidup sehari-hari namun cemerlang, suatu hiburan intelektual, penuh dengan patos yang kosong. Gedung-gedung opera di Paris dengan foyer yang luas untuk berfoyafoya dengan pakaian mahal-mahal merupakan tanda untuk kenyataan ini. b) Opera comique Sekitar tahun 1750 muncul Opera comique dengan bahan dan hidup sehari-hari masyarakat di pedalaman. Namun di samping adegan jenaka dan satiris semakin terdapat pula adegan serius, kemudian juga unsur romantic. Sampai tahun 1752 Opera comique tidak dipentaskan di gedung opera tetapi di tempat yang khusus. Opera comique terdiri dari dialog yang diucapkan dan arietta/lied yang juga disebut Colette. 4. OPERA JERMAN DAN SINGSPIEL Pada abad 18 Jerman dikuasai oleh opera Italia. Maka banyak gedung opera ditutup di antara 1720 dan 1780. Opera Italia dipentaskan di istana pada kesempatan seperti pernikahan, perayaan Hari Ulang Tahun, resepsi dsb. Sering kali dirasa cukup pula untuk mementaskan suatu cantata kehormatan atau untuk membawakan suatu Serenata teatrale/suatu opera mini. 2
  • 6. Untuk pementasan opera Italia dipanggil rombongan pemain yang berkeliling, atau seorang komponis italia, seperti Galuppi yang berkarya sebagai dirigen istana Stuttgart, atau Salieri yang bekerja di Wina; tak jarang dipanggil pula penyanyi Italia, atau sekali=sekali pemain instrument dari Italia. a) Singspiel Rombongan pemain opera yang berkeliling di Jerman dan di seluruh Eropa memperkenalkan di Jerman Ballad opera dari Inggris dan Opera comique dari Prancis. Maka tidak mengherankan bahwa terdapat juga eksperimen baru di Jerman. Singspiel diciptakan oleh J.A.Hiller (1728-1804), semacam opera dengan dialog yang diucapkan biasa, dengan nyanyian, aria kecil, lagu ansambel vocal dan ditutup dengan Vaudeville. Gaya singspiel menjadi mode di Jerman. Komponis selain Hiller adalah G. Benda Der Dorfjahrmarkt (1775) dan Julie und Romeo(1776), J.Andre, C.G.Neefe, J.F. Reichardt. Kemudian pada tahun 1868 W.A.Mozart juga pernah menulis sebuah singspiel berjudul Bastien un Bastienne yang disusul dengan Zaide (1779). b) Beethoven Pada tahun 1805 Ludwig van Beethoven mengarang opera Fideleo (libretto dari J.F.Sonnleithner). Tetapi versi ini tidak sukses dengan 3 babak, pada thaun 1806 dipersingkat menjadi 2 babak, tidak sukses juga. Tetapi pada tahun 1814 versi ketiga dengan revisi libretto oleh Treitschke mendatangkan kesuksesan. Beethoven berusaha menyatukan pelbagai gaya menjadi satu. Seperti halnya dalam opera Die Zauberflote karangan Mozart, begitu pula dalam Fidelio musik melukiskan nilai humanitas yang tinggi dan ideal. B. ORATORIO 1. ORATORIO ITALIA Oratorio Napoli merupakan karya untuk solis hampir tidak main peranan. Syairnya diambil dari Kitab Suci yang dibawakan dalam resitatif secco, sama halnya seperti dalam opera, dan disisipi aria da capo sebagai renungan (syair bebas). Oratorio dipentaskan selama masa Adven (menjelang Natal) dan Puasa (menjelang Paska), karena selama masa ini pentas opera dilarang. Selama Pekan Suci (pekan terakhir sebelum hari raya Paska) dipentaskan oratorio tentang Sengsara dan wafat Yesus atau disebut Passio. 3
  • 7. 2. ORATORIO JERMAN Seperti halnya dalam opera, begitu pula dalam oratorio pada pertengahan abad 18 nampak bahwa mulai suatu jaman baru. Kritik terhadap gaya Barok yang kaku, keinginan untuk musik yang lebih sederhana, lebih sensitive, lebih alamiah adalah ungkapan dari semangat baru ini. Untuk pengarang libretto ini berarti bahwa mereka makin mengesampingkan teks Kitab Suci dan makin mengungkapkan gagasan dan perasaan mereka sendiri. Selain oratorio tentang teks Kitab Suci terutama di sekitar Natal, Pekan Suci dan Paska terdapat pula tema-tema lain, bahkan tema seperti hari kiamat, kisah penciptaan langit dan bumi, lukisan tentang alam dll. Pementasannya untuk sebagian menjauh dari tujuan rohani dan menjadi konser umum (dipentaskan di gedung pertunjukan). Oratorio Klasik berpuncak pada dua karya J.Haydn. dua kali Haydn pergi ke London dimana beliau melakukan pentas oratorio The Messiah karangan Handel. Karena tertarik dengan musik Handel, maka diserahkan kepadanya dua naskah oratorio yang sebenarnya pernah ditulis untuk Handel namun belum sempat diangkat menjadi oratorio berjudul The Creation dan The Seasons. Maka naskah-naskah ini dibawa pulang ke Wina dan diterjemahkan ke dalam bahasa jerman. Haydn menggabungkan tradisi oratorio Handel dengan lagu kor, fuga dan konsep lebar, dengan gaya musik klasik yang sudah masak sebagaimana diperkembangkan terutama dalam orkestrasi simfoni. C. MUSIK GEREJA 1. GEREJA KATOLIK Musik gereja Klasik mencerminkan suatu optimism dan pandangan yang luas. Musik gereja Mozart tidak berbeda dengan musik profane seperti opera ciptaan Mozart. Benedictus dari Misa Mariazell ciptaan Haydn (1782) malah mengambil alih sebuah aria dari opera buffa Ilmondo della luna ciptaan Haydn (1777). Pada jaman klasik, iman yang terbuka untuk dunia mengangkat ke dalam musik gereja begitu saja semua unsur yang dapat memperlihatkan sikap terbuka ini. Inilah sebabnya mengapa musik gereja klasik memiliki suatu ‘cahaya’ dan ‘devosi’ yang kuat. Musik Gregorian pada jaman klasik tidak main peranan sama sekali. Sekali-kali dipakai sebagai c.f dalam suara atas suara atas dan disertai dengan akor-akor penuh dengan nada kromatik. a. Haydn 4
  • 8. Haydn mengarang 15 misa dan 3 oratorio serta sejumlah karya rohani kecil. Haydn mulai mengarang musik untuk masyarakat. Oratorio dan misa ciptaan Haydn ditulis untuk orang biasa, bukan untuk kaum bangsawan dan cendikiawan. Hal ini nampak terutama dalam misa dan oratorio. Karena waktu untuk misa pada hari minggu biasa terbatas, maka para komponis klasik terpaksa menciptakan Missa Brevis, misa pendek dimana beberapa potongan syair misa dihilangkan atau keempat suara pada waktu yang sama membawakan syair yang berbeda dan itu itu sebenarnya suatu teknik yang tidak dapat dibenarkan. Haydn masih cukup dekat dengan musik Italia terutama gaya opera Napoli. Maka tidak mengherankan bahwa dalam musik gereja ciptaan Haydn musik lebih penting dari pada syait. Ungkapan afek dan penggunaan instrument secara konsertan diambil alih dari opera. b. Mozart Mozart mengarah 15 misa, kebanyakan berupa missa brevis. Setelah pindah ke Wina (1781) Mozart mengarang Missa c-minor (1782) yang tidak selesai dan Requiem yang juga hanya berupa fragmen. Beberapa bulan sebelum Mozart meninggal dunia, seorang utusan ‘rahasia’ memesan komposisi Requiem kepada Mozart. Namun waktu Mozart meninggal dunia, Requiem belum selesai. Maka seorang murid Mozart bernama Sussmayr menyelesaikannya belakangan. Selain misa Mozart juga mengarang sejumlah motet – termasuk di antaranya Ave Verum (KV 618) untuk paduan suara dengan iringan orkes gesek dan Exultate (KV 165) untuk solo sopran dan orkes gesek. Untuk ibadat sore yang disebut vesperae Mozart, selama bertugas di Salzburg, mengarang 4 litaniae, satu Magnificant, satu Te Deum dan dua vesperae. Termasuk juga musik gereja ciptaan Mozart ialah 17 Kirchensonaten yang diciptakan semua di Salzburg. Karya musik instrumental ini terdiri dari satu bagian saja dan dimainkan sebagai renungan sesudah bacaan Kitab Suci. Umumnya dalam setting sonata trio namun kadang-kadang juga dengan tambahan instrument lain. Musik gereja Klasik ditulis untuk kor SATB dengan sisipan solo SATB. Dengan demikian pola concerto dari jaman Barok masih tampak. Dalam musik gereja Mozart cukup banyak terpengaruhi oleh gurunya, Padre Martini, pimpinan dari Accademia filarmonica di Bologna. Penghargaan terhadap gurunya nampak tidak hanya dalam korespondensi antara Mozart dan padre Martini tetapi juga 5
  • 9. dalam teknik kontrapung yang kadang-kadang hadir dalam karya musik gereja ciptaan Mozart. c. Beethoven Beethoven hanya mengarang dua misa, yang pertama ialah Misa C-Mayor op. 86 (1807), serta Missa solemnis op.123 untuk soli, kor, orkes dan organ. Missa solemnis ini sebenarnya diciptakan Beethoven untuk pangeran Rudolph, seorang bekas murid Beethoven, yang akan ditahbiskan menjadi uskup agung di Olmutz pada tahun 1807. Namun ternyata naskahnya tidak selesai pada waktunya. Akhirnya diselesaikan pada tahun 1819 – 1823 dengan sinfoni IX. Untuk pertama kali dipentaskan tahun 1824 di St. Petersburg. Pada tahun yang sama di Wina terjadi pentas perdana dari sinfoni IX. Dalam misa solemnis Beethoven berusaha berpangkal dari isi teks dan diungkapkan secara baru dan pribadi. Dipertahankan tradisi seperti fuga kor pada akhir Gloria dan Credo, namun sekaligus panjangnya maupun musiknya luar biasa sehingga kurang cocok untuk dipentaskan waktu ibadat. Unsur musik programa hadir dalam Agnus Dei (Anak domba Allah). 2. GEREJA PROTESTAN Johann Sebastian Bach memang merupakan suatu puncak dalam sejarah musik gereja Protestan. Maka sampai saat ini ada yang berpendapat bahwa komposisi rohani dalam gereja Protestan selama paruh kedua abad 18 merosot dari ketinggian jaman Bach. Namun kalau apa yang berkembang sesudah bach diukur dengan karya Bach, maka tidak dapat dimengerti sebagai nilai sendiri. Musik ibadat itu berhubungan erat dengan pembaharuan liturgy yang bertujuan untuk menciptakan gereja dan ibadat yang lebih sesuai dengan kebutuhan manusia. Maka musik mendapat fungsi sebagai sarana saj, bukan lagi bagian dari liturgi sendiri. Sejak pertengahan abad 18 muncullah koleksi nyanyian dengan iringan piano, atau juga susunan 4 suara untuk koral. Sesudah jaman Barok, Kantata masih dipakai, namun syairnya menjadi dangkal, sesuai dengan tuntutan rasionalisme/pencerahan. Musik organ dalam gereja Protestan mengalami nasib yang sama seperti dalam gereja Katolik. Di satu pihak terdapat karya organ besar sebagai musik pentas dan seni di luar ibada, sedangkan musik organ dalam ibadat agak mundur. 6
  • 10. D. MUSIK ORKES A. Simfonia Pra-Klasik Musik orkes instrumentalia muncul adalah musik orkes pada paruh pertama abad 18 yang dipakai dalam gereja, gedung opera, maupun dalam konser. Di samping orkes profesional, banyak pula orkes amatir maupun ansambel yang memainkan simfonia, karena musiknya mudah dan jumlah pemainnya banyak. Komponis yang paling sering dimainkan simfoninya yaitu Battista Sammartini dan Johann Christian Bach, meski juga banyak komponis yang lain. Orkes Mannheim adalah salah satu orkes yang banyak diminati penonton pada masa ini karena pemainnya bermain secara wajar, penuh semangat dan spontan sehingga mampu menciptakan suasana meriah dan gembira. B. Simfoni Klasik 1. Joseph Haydn Haydn terkenal dengan bentuk musiknya yang paling populer yaitu Serenade. Dasar dari serenade adalah ‘serena’ yang artinya gembira, dengan urutan Presto – Menuetto – Adagio – Menuetto – Presto. Namun mulai 1765 Haydn memakai urutan Klasik yaitu Presto – Andante Catabile – Menuetto – Scherzando. Musik kontrapung klasik lebih ringan, umumnya didominasi oleh melodi dalam suara atas sedangkan suara bawah berperan sebagai iringan saja. 2. Wolfgang A. Mozart Mozart yang dijuluki ‘anak ajaib’ telah bergulat di dunia musik sejak kecil. Simfoni ini ia buat sejak ia berada di Wina, hingga ia menuntut ilmu di Salzburg, Paris dan Italia. Simfoni karya Mozart yang popular salah satunya adalah Simfoni Jupiter karena karakternya yang begitu cerah. Keistimewaannya adalah sintesa dari kontrapung dan gaya klasik, teruatama bagian Finale sebuah fuga kuintupel. 3. Ludwig van Beethoven Ciri khas simfoni karya Beethoven adalah tidak hadirnya akor tonika pada 5 birama pertama, bahkan dimulai dengan introduksi lambar, baru pada birama 6 mulailah tema sebaliknya yang mempertahankan nada dasar (C) artinya mendukung tonika –suatu cermin untuk jiwa Beethoven yang 7
  • 11. kemauannya kuat: nada yang sama dipertahankan, dipadatkan dan ditingkatkan. Beethoven lebih mengutamakan untuk menyatakan suatu kehendak yang kuat pada tiap simfoninya, sehingga pendengar tidak tinggal pada rasa senang-senang saja tetapo diajak mengalami suatu proses. E. MUSIK PIANO A. Pra-Klasik Di era musik piano pra-klasik, ada dua gaya permainan music piano, yaitu: 1. Gaya galan dan virtuos, dimana kemahiran bermain teknik piano adalah dasarnya. Maka muncullah Bas Alberti yaitu melodi yang ringan (tangan kanan) diiringi dengan lagu bas tanpa akor (tangan kiri) dengan nada-nada perdelapan atau perenambelasan 2. Gaya sensitif, melodinya lebih ekspresif dan melibatkan emosi B. Masa Haydn dan Mozart Kedua komponis ini mengarang banyak sonata piano. Dimana Haydn lekat dengan Gaya sensitifnya yang memainkan tangga nada minor dan bentuk yang lebih bebas sedangkan Mozart terkenal karena suka berimprovisasi. Karena dipengaruhi oleh musisi pada masa sebelumnya, komposisi sonata piano dari kedua komponis ini lebih mengutamakan keindahan bermusik dibandingkan kemahiran lahiriah. C. Masa Beethoven Beethoven menyusun improvisasi melalui komposisi fantasi, dalam kandenskadens untuk konser piano, dalam variasi juga sonata. Ia mengarang 32 sonata serta juga mengarang rondo, tarian, bagatelle dan variasi. Untuk lebih mempertebal ekspresinya, bahkan Beethoven membuat Pianissimo lebih terdengar berat, berirama singkop dan secara kasar merusak melodi dan suasa. Di masa ini muncul juga banyak komponis dan pianis terkenal seperti Ignaz Pleyel, F. Kuhlau dan Carl Czerny. F. MUSIK KAMAR Musik kamar mendapat nama dari tempatnya dipentaskan: bukan di gereja atau teater, melainkan sebuah ruangan yang tidak terlalu besar. Maka karya musik instrumental yang dikarang untuk sejumlah pemain solo disebut musik kamar, 8
  • 12. sedangkan disebut musik orkes bila tiap suara/part dimainkan oleh sekelompok pemain. A. Biola dan Piano Tokoh yang menyusun komposisi untuk biola dan piano antara lain: 1. Joseph Haydn, yang juga menyusun sonata untuk duo violin, violin dan viola, dsb. 2. Wolfgang A. Mozart, yang mengarang 16 sonata untuk biola dan piano, dimana part piano agak menonjol. Mozart juga menyusun sonata untuk violin dan viola. 3. Ludwig van Beethoven, yang mengarang 10 sonata untuk biola dan piano dimana kedua part ini seimbang. B. Trio Piano Kebanyakan trio piano ciptaan Mozart baru dikarang di Wina. Umumnya piano memainkan peranan dominan. Beethoven menambah suatu dimensi baru pada trio piano: tujuannya bukan lagi sebagai musik hiburan melainkan musik yang berbobot. Teknik kontrapung dan kromatik adalah sarananya. Beethoven sendiri mengarang 14 trio piano. C. Trio dan Kuartet Gesek Dalam kuartet gesek, keempat pemain mendapat part sendiri-sendiri namun mereka bersama-sama menciptakan suatu kesatuan harmonis dimana peran masing-masing ditingkatkan. Ini berlaku untuk bunyi sebuah akor yang tidak dihasilkan oleh tangan satu orang tetapi sebagai gabungan dari 4 pemain dan dengan demikian diwarnai dengan pembawaan dari orang. Dalam trio gesek, pengalamann ini lebih jelas lagi karena permain ketiga pemain (violin, viola, cello) makin jernih. Namun komposisi untuk trio gesek klasik hanya sedikit. D. Musik Tiup Sejak 1780 para komponis menentukan dengan tegas alat-alat musik yang diharap akan main part-partnya. Maka ada duo, trio dan kuartet flute misalnya, karangan Ch. Ph. E. Bach dan Mozart dimana biola 1 diganti dengan flute. Sedangkan dalam kuintet clarinet, kuartet gesek ditambah dengan sebuah clarinet.Dalam Septett ciptaan Beethoven kuartet gesek ditambah dengan korno, clarinet dan fagot’ dalam oktett karangan Schubert masih ditambah kontrabas. Kuartet tiup ditulis untuk hobo (atau flute), clarinet, fagot dan korno; ditulis oleh Beethoven. 9
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Carvalho, Virya. 2009. Sejarah Perkembangan Musik Klasik Dunia. Available: http://viryacarvalho.com/index.php?option=com_content&view=article&id =100:sejarah-perkembangan-musik-klasik-dunia&catid=4:musik&Itemid=4, diakses 29 Desember 2013 Prier, Karl-Edmund. 1993. Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi Santoso, FX Rama Maha Putra. 2011. Sejarah dan Tokoh Musik Klasik Barok Romantik. Available: http://sejarahmusikklasik.blogspot.com/, diakses 29 Desember 2013 Taher, Dahlan. 2005. Sejarah Musik 1. Yogyakarta: FBS, UNY. 10