SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
Kesehatan dan Rahasia
                                    Bank
 I. Kesehatan Bank

I.1 Pengertian

    Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan
kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibanmya
dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. (Totok
Budisantoso dan Sigit Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain)

    Pengertian tersebut merupakan suatu batasan yang sangat luas, karena kesehatan bank
memang mencakup kesehatan suatu bank untuk melaksanakan seluruh kegiatan usaha
perbankannya, yang meliputi:

    a. Kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain, dan dari modal
        sendiri;

    b. Kemampuan mengelola dana;

    c. Kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat;

    d. Kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan, pemilik modal,
        dan pihak lain;

    e. Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku.

    Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang
berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian faktor CAMELS,
yaitu permodalan (Capital), kualitas aset (Asset Quality), manajemen (Management),
rentabilitas (Earnings), likuiditas (Liquidity), dan sensitivitas terhadap resiko pasar
(Sensitivity to Market Risk).
I.2 Aturan Kesehatan Bank

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Taun 1998 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, pembinaan dan pengawasan bank dilakukan
oleh Bank Indonesia. Undang-undang tersebut lebih lanjut menetapkan bahwa:

    a. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan
       modal, kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan
       aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank, dan wajib melakukan kegiatan
       usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian.

    b. Dalam memberikan kredit atau pembayaran berdasarkan prinsip syariah dan
       melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara-cara yang tidak
       merugikan bank dan kepentingan nasabah yang memercayakan dananya kepada
       bank.

    c. Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia, segala keterangan, dan
       penjelasan mengenai usahanya menurut tata cara yang ditetapkan oleh Bank
       Indonesia.

    d. Bank atas permintaan Bank Indonesia, wajib memberikan kesempatan bagi
       pemeriksaan buku-buku dan berkas-berkas yang ada padanya, serta wajib
       memberikan bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh kebenaran dari
       segala keterangan, dokumen, dan penjelasan yang dilaporkan oleh bank yang
       bersangkutan.

    e. Bank Indonesia melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun
       setiap waktu apabila diperlukan. Bank Indonesia dapat menugaskan akuntan publik
       untuk dan atas nama Bank Indonesia melaksanakan pemeriksaan terhadap bank.

    f. Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia neraca, perhitungan laba rugi
       tahunan dan penjelasannya, serta laporan berkala lainnya, dalam waktu dan bentuk
       yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Neraca dan perhitungan laba rugi tahunan
       tersebut wajib terlebih dahulu diaudit oleh akuntan publik.

    g. Bank wajib mengumumkan neraca dan perhitungan laba rugi dalam waktu dan
       bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Menyadari arti pentingnya kesehatan suatu bank bagi pembentukan kepercayaan dalam
dunia perbankan serta untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dalam
dunia perbankan, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menerapkan aturan tentang
kesehatan bank sehingga diharapkan perbankan selalu dalam kondisi sehat dan tidak
merugikan masyarakat yang berhubungan dengan perbankan. Aturan tersebut mencakup
berbagai aspek dalam kegiatan bank, mulai dari penghimpunan dana sampai dengan
penggunaan dan penyaluran dana.

     Bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan untuk posisi
bulan Maret, Juni, Sepetember, dan Desember. Apabila diperlukan Bank Indonesia meminta
hasil penilaian secara berkala atau sewaktu-waktu untuk posisi penilaian tersebut terutama
untuk menguji ketepatan dan kecukupan hasil analisis bank. Penilaian tersebut diselesaikan
selambat-lambatnya satu bulan setelah posisi penilaian atau dalam jangka waktu yang
ditetapkan oleh pengawas bank terkait.

     Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor CAMELS
yang terdiri atas:

     a. Permodalan (Capital)

         Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan antara lain
         dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

              Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
                 terhadap ketentuan yang berlaku;

              Komposisi permodalan;

              Tren ke depan/ proyeksi KPMM;

              Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan modal bank;

              Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal
                 dari keuntungan (laba ditahan);

              Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha;

              Akses kepada sumber permodalan; dan
 Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan.

b. Kualitas aset (Asset Quality)

   Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas aset antara lain
   dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

        Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan total aktiva produktif;

        Debitor inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit;

        Perkembangan        aktiva   produktif   bermasalah    (nonperforming     asset)
          dibandingkan aktiva produktif;

        Tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif
          (PPAP);

        Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif;

        Sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif;

        Dokumentasi aktiva produktif; dan

        Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah .

c. Manajemen (Management)

   Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian
   terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

        Manajemen umum;

        Penerapan sistem manajemen resiko; dan

        Kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada
          Bank Indoensia dan atau pihak lainnya.

d. Rentabilitas (Earnings)

   Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara lain
   dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
 Pengembalian atas aktiva (return on assets—ROA);

        Pengembalian atas ekuitas (return on equity—ROE);

        Margin bunga bersih (net interest margin—NIM);

        Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO);

        Pertumbuhan laba operasional;

        Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan;

        Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya; dan

        Prospek laba operasional.

e. Likuiditas (Liquidity)

   Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas antara lain dilakukan
   melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

        Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan pasiva likuid kurang dari 1
           bulan;

        1-month maturity mismatch ratio;

        Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio—LDR);

        Proyeksi arus kas 3 bulan mendatang;

        Ketergantungan pada dana antarbank dan deposan inti;

        Kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities management—
           ALMA)

        Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal,
           atau sumber-sumber pendanaan lainnya; dan

        Stabilitas dana pihak ketiga (DPK).

f. Sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to market risk)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor sensitivitas terhadap risiko
        pasar antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai
        berikut:

            Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengatasi fluktuasi suku bunga
                  dibandingkan dengan potensi kerugian (potential loss) sebagai akibat
                  fluktuasi (adverse movement) suku bunga;

            Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar
                  dibandingkan dengan potensi kerugian akibat fluktuasi (adverse movement)
                  nilai tukar; dan

            Kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar.




    Tahapan yang dilakukan dalam proses penilaian tingkat kesehatan bank menggunakan
kertas kerja yang sudah ditentukan. Secara umum tahapan itu adalah sebagai berikut:

    1. Menerapkan formula dan indikator pendukung dalam rangka penilaian setiap
        komponen yang tertuang dalam Matriks Perhitungan / Analisis Komponen setiap
        faktor.

    2. Berdasarkan formula dan indikator tersebut dilakukan proses analisis untuk
        menetapkan peringkat setiap komponen dengan berpedoman kepada Matriks Kriteria
        Penetapan Peringkat Komponen. Dalam rangka proses ini juga dilakukan analisis
        terhadap berbagai indicator pendukung dan atau pembanding yang relevan.

    3. Selanjutnya dilakukan proses analisis untuk menetapkan peringkat setiap faktor
        penilaian dengan berpedoman kepada Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Faktor.
        Proses     penetapan     peringkat   setiap   faktor   penilaian   dilaksanakan   setelah
        mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan
        signifikasi dari setiap komponen.

    4. Berdasarkan hasil penetapan peringkat setiap faktor penilaian, dilakukan proses
        analisis untuk menetapkan peringkat komposit bank dengan berpedoman kepada
        Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komposit. Proses penetapan peringkat
komposit bank dilaksanakan setelah mempertimbangkan unsur judgement yang
        didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap faktor.




    Bank Indonesia dapat meminta direksi, komisaris, dan atau pemegang saham untuk
menyampaikan rencana tindakan (action plan) yang memuat langkah-langkah perbaikan
dengan target waktu selama periode tertentu yang wajib dilaksakan oleh bank apabila hasil
penilaian tingkat kesehatan menunjukkan bahwa satu atau lebih faktor penilaian memiliki
peringkat 4 dan atau 5. Action plan tersebut antara lain meliputi:

    1. Penambahan modal (fresh money) dari pemegang saham bank dan atau pihak lainnya
        apabila bank mengalami permasalahan faktor permodalan seperti kecenderungan
        menurunnya KPMM sehingga diperkirakan akan di bawah ketentuan yang berlaku.

    2. Penanganan kredit bermasalah secara intensif dan efektif apabila bank mengalami
        permasalahan faktor kualitas aset seperti meningkatnya jumlah kredit bermasalah
        sehingga diperkirakan berpengaruh secara signifikan kepada faktor lain.

    3. Peningkatan fungsi audit internal, penyempurnaan pemisahan tugas, dan penignkatan
        efektivitas tindakan korektif berdasarkan temuan audit apabila bank mengalami
        permasalahan manajemen seperti lemahnya penerapan pengendalian internal
        (internal control).

    4. Peningkatan efisiensi bank apabila bank mengalami permasalahan rentabilitas
        sehingga perolehan laba menurun dan memengaruhi faktor lain secara signifikan.

    5. Peningkatan akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumber-sumber pendanaan
        lainnya apabila bank mengalami permasalahan likuiditas seperti meurunnya
        kecukupan likuiditas (liquidity shortage) sehingga diperkirakan akan memengaruhi
        arus kas jangka pendek.

    6. Penambahan modal (fresh money) dari pemegang saham bank dan atau pihak lainnya
        atau penataan kembali portofolio bank apabila bank mengalami permasalahan
        sensitivitas terhadap risiko pasar seperti meningkatnya eksporsur risiko suku bunga
        pada portofolio banking book (interest rate risk in banking book) dan kemampuan
        modal untuk menyerap potensi kerugian tersebut cenderung menurun.
Bank Indonesia secara berkala atau sewaktu-waktu memantau hasil perbaikan
berdasarkan laporan pelaksanaan action plan yang disampaikan oleh bank. Apabila
diperlukan dilakukan pemeriksaan khusus terhadap hasil perbaikan yang telah dilakukan oleh
bank untuk memastikan kebenaran laporan yang disampaikan oleh bank tersebut.




I.3 Pelanggaran Aturan Kesehatan Bank

    Apabila terdapat penyimpangan terhadap aturan tentang kesehatan bank, Bank Indonesia
dapat mengambil tindakan-tindakan tertentu dengan tujuan dasar agar bank yang
bersangkutan menjadi sehat dan tidak membahayakan kinerja perbankan secara umum.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, dalam hal suatu bank mengalami kesulitan
yang membahayakan kelangsungan usahanya, Bank Indonesia dapat melakukan tindakan
agar:

        a) Pemegang saham menambah modal

        b) Pemegang saham mengganti dewan komisaris dan atau direksi bank

        c) Bank menghapusbukukan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
           yang macet, dan memperhitungkan kerugian bank dengan modalnya

        d) Bank melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lainnya

        e) Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban

        f) Bank menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan bank kepada
           pihak lain

        g) Bank menjual sebagian atau seluruh harta dan atau kewajiban bank kepda bank
           atau pihak lain




    Apabila tindakan sebagaiman dimaksud di atas belum cukup untuk mengatasi kesulitan
yang dihadapi bank, dan atau menurut penilaian Bank Indonesia keadaan suatu bank dapat
membahayakan sistem perbankan, maka Pimpinan Bank Indonesia dapat mencabut izin usaha
bank dan memerintahkan direksi bank untuk segera menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham guna membubarkan badan hukum bank dan membentuk tim likuidasi.
Apabila direksi bank tidak melakukan rapat tersebut, maka Pimpinan Bank Indonesia
meminta kepada pengadilan untuk mengeluarkan penetapan yang berisi pembubaran badan
hukum bank tersebut, penunjukkan tim likuidasi, dan perintah pelaksanaan likuidasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Apabila menurut penilaian Bank Indonesia terjadi kesulitan perbankan yang
membahayakan perekonomian nasional, atas permintaan Bank Indonesia, pemerintah setelah
berkonsultasi kepada DPR RI dapat membentuk badan khusus yang bersifat sementara dalam
ragka penyehatan perbankan. Badan khusus tersebut melakukan program penyehatan
terhadap bank-bank yang ditetapkan dan diserahkan oleh BI kepada badan dimaksud. Dalam
melaksanakan program penyehatan terhadap bank-bank, badan khusus sebagaimana
dimaksud di atas mempunyai wewenang yaitu:

       a. Mengambil alih dan menjalankan segala hak dan wewenang pemegang saham
          termasuk hak dan wewenang Rapat Umum Pemegang Saham.

       b. Mengambil alih dan melaksanakan segala hak dan wewenang direksi dan
          komisaris bank.

       c. Menguasai, mengelola, dan melakukan tindakan kepemilikan atas kekayaan milik
          atau yang menjadi hak bank, termasuk kekayaan bank yang berada pada pihak
          manapun, baik di dalam maupun luar negeri.

       d. Meninjau ulang, membatalkan, mengakhiri, dan atau mengubah kontrak yang
          mengikat bak dengan pihak ketiga, yang menurut pertimbangan badan khusus
          merugikan bank.

       e. Menjual atau mengalihkan kekayaan bank, direksi, komisaris, dan pemegang
          saham tertentu, didalam negeri ataupun di luar negeri, , baik secara langsung
          maupun melalui penawaran umum.

       f. Menjual atau mengalihkan tagihan bank dan atau menyerahkan pengelolaannya
          kepada pihak lain, tanpa memerlukan persetujuan nasabah debitor.

       g. Mengalihkan pengelolaan kekayaan dan atau manajemen bank kepada pihak lain.
h. Melakukan penyertaan modal sementara pada bank, secara langsung atau melalui
            pengonversian tagihan badan khusus menjadi penyertaan modal pada bank.

       i. Melakukan penagihan piutang bank yang sudah pasti dengan penerbitan surat
            paksa.

       j. Melakukan pengosongan atas tanah dan atau bangunan milik atau yang menjadi
            hak bank yang dikuasai oleh pihak lain, baik sendiri maupun dengan bantuan alat
            negara penegak hukum yang berwenang.

       k.    Melakukan penelitian dan pemeriksaan, untuk memperoleh segala keterangan
            yang diperlukan dari dan mengenai bank dalam program penyehatan, dan pihak
            manapun yang terlibat atau patut diduga terlibat, atau mengetahui kegiatan yang
            merugikan bank dalam program penyehatan tersebut.

       l. Menghitung dan menetapkan kerugian yang dialami bank dalam program
            penyehatan dan membebankan kerugian tersebut kepada modal bank yang
            bersangkutan, dan bilamana kerugian tersebut terjadi karena kesalahan atau
            kelalaian direksi, komisaris, dan atau pemegang saham maka kerugian tersebut
            akan dibebankan kepada yang bersangkutan.

       m. Menetapkan jumlah tambahan modal yang wajib disetor oleh pemegag saham
            bank dalam pogram penyehatan.

       n. Melakukan tindakan lain yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan
            wewenang sebagaimana dimaksud di atas.

    Atas permintaan badan khusus, bank dalam program penyehatan dan pihak-pihak yang
berkaitan wajib memberikan segala keterangn dan penjelasan mengenai usahanya termasuk
memberikan kesempatan bagi pemeriksaan buku-buku dan berkas yang ada padanya, dan
wajib memberikan bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh keterangan,
dokumen, dan penjelasan yang diperoleh bank dimaksud. Badan khusus tersebut wajib
menyampaikan laoran kegiatan kepada Menteri Keuangan. Apabila menurut penilaian
pemerintah, badan khusus telah menyelesaikan tugasnya, pemerintah menyatakan
berakhirnya badan khusus tersebut. Ketentuan yang diperlukan bagi pelaksanaan pasal ini,
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Di samping tindakan-tindakan di atas, bank
yang melanggar aturan kesehatan bank dapat dikenakan sanksi administratif dan sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Ari Raharjo
 
Perkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesiaPerkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesia
Reo_Marfeeza
 
Power Point Bank
Power Point BankPower Point Bank
Power Point Bank
salmiah mia
 
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptPower point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
firman afriansyah
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
citra Joni
 

La actualidad más candente (20)

Lembaga keuangan
Lembaga keuanganLembaga keuangan
Lembaga keuangan
 
Pengertian, Fungsi, dan Jenis Bank
Pengertian, Fungsi, dan Jenis BankPengertian, Fungsi, dan Jenis Bank
Pengertian, Fungsi, dan Jenis Bank
 
Sejarah Perbankan
Sejarah PerbankanSejarah Perbankan
Sejarah Perbankan
 
BANK INDONESIA
BANK INDONESIABANK INDONESIA
BANK INDONESIA
 
Lembaga Keuangan Mikro Syariah
Lembaga Keuangan Mikro  SyariahLembaga Keuangan Mikro  Syariah
Lembaga Keuangan Mikro Syariah
 
Analisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan BankAnalisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan Bank
 
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
 
Perkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesiaPerkembangan perbankan di indonesia
Perkembangan perbankan di indonesia
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
 
Kartu plastik
Kartu plastikKartu plastik
Kartu plastik
 
lembaga keuangan internasional
lembaga keuangan internasionallembaga keuangan internasional
lembaga keuangan internasional
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
 
Power Point Bank
Power Point BankPower Point Bank
Power Point Bank
 
bank umum dan kegiatannya
bank umum dan kegiatannyabank umum dan kegiatannya
bank umum dan kegiatannya
 
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptPower point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
 
AKUNTANSI JASA BANK
AKUNTANSI JASA BANKAKUNTANSI JASA BANK
AKUNTANSI JASA BANK
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
 
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
 

Destacado

Pemasaran Bisnis Bank
Pemasaran Bisnis BankPemasaran Bisnis Bank
Pemasaran Bisnis Bank
imanmulyana
 
12 courbes d'équation en coordonnées polaires
12 courbes d'équation en coordonnées polaires12 courbes d'équation en coordonnées polaires
12 courbes d'équation en coordonnées polaires
Achraf Ourti
 
05 intégration sur un segment de fonctions à valeurs dans r
05 intégration sur un segment de fonctions à valeurs dans r05 intégration sur un segment de fonctions à valeurs dans r
05 intégration sur un segment de fonctions à valeurs dans r
Achraf Ourti
 
11 longueur et courbure d'un arc paramétré
11 longueur et courbure d'un arc paramétré11 longueur et courbure d'un arc paramétré
11 longueur et courbure d'un arc paramétré
Achraf Ourti
 
Documento tecnico norme_di_convivenza
Documento tecnico norme_di_convivenzaDocumento tecnico norme_di_convivenza
Documento tecnico norme_di_convivenza
ittgiuseppemazzotti
 
Business inteligince
Business inteliginceBusiness inteligince
Business inteligince
Issam Chong
 
01 fonctions convexes
01 fonctions convexes01 fonctions convexes
01 fonctions convexes
Achraf Ourti
 
06 equations différentielles
06 equations différentielles06 equations différentielles
06 equations différentielles
Achraf Ourti
 
03 propriétés de l'intégrale sur un segment d'une fonction continue
03 propriétés de l'intégrale sur un segment d'une fonction continue03 propriétés de l'intégrale sur un segment d'une fonction continue
03 propriétés de l'intégrale sur un segment d'une fonction continue
Achraf Ourti
 
13 espace rn. limite et continuité des fonctions
13 espace rn. limite et continuité des fonctions13 espace rn. limite et continuité des fonctions
13 espace rn. limite et continuité des fonctions
Achraf Ourti
 

Destacado (20)

Hk perbankan-3
Hk perbankan-3Hk perbankan-3
Hk perbankan-3
 
Bank Indonesia & LPS
Bank Indonesia & LPSBank Indonesia & LPS
Bank Indonesia & LPS
 
bank syariah
bank syariahbank syariah
bank syariah
 
Statistik Probabilitas
Statistik ProbabilitasStatistik Probabilitas
Statistik Probabilitas
 
Pemasaran Bisnis Bank
Pemasaran Bisnis BankPemasaran Bisnis Bank
Pemasaran Bisnis Bank
 
CSR.ppt
CSR.pptCSR.ppt
CSR.ppt
 
12 courbes d'équation en coordonnées polaires
12 courbes d'équation en coordonnées polaires12 courbes d'équation en coordonnées polaires
12 courbes d'équation en coordonnées polaires
 
07 coniques
07 coniques07 coniques
07 coniques
 
35549307 capacitor-qbank
35549307 capacitor-qbank35549307 capacitor-qbank
35549307 capacitor-qbank
 
05 intégration sur un segment de fonctions à valeurs dans r
05 intégration sur un segment de fonctions à valeurs dans r05 intégration sur un segment de fonctions à valeurs dans r
05 intégration sur un segment de fonctions à valeurs dans r
 
11 longueur et courbure d'un arc paramétré
11 longueur et courbure d'un arc paramétré11 longueur et courbure d'un arc paramétré
11 longueur et courbure d'un arc paramétré
 
Documento tecnico norme_di_convivenza
Documento tecnico norme_di_convivenzaDocumento tecnico norme_di_convivenza
Documento tecnico norme_di_convivenza
 
Business inteligince
Business inteliginceBusiness inteligince
Business inteligince
 
01 fonctions convexes
01 fonctions convexes01 fonctions convexes
01 fonctions convexes
 
06 equations différentielles
06 equations différentielles06 equations différentielles
06 equations différentielles
 
Share and Share Alike
Share and Share AlikeShare and Share Alike
Share and Share Alike
 
06
0606
06
 
04
0404
04
 
03 propriétés de l'intégrale sur un segment d'une fonction continue
03 propriétés de l'intégrale sur un segment d'une fonction continue03 propriétés de l'intégrale sur un segment d'une fonction continue
03 propriétés de l'intégrale sur un segment d'une fonction continue
 
13 espace rn. limite et continuité des fonctions
13 espace rn. limite et continuité des fonctions13 espace rn. limite et continuité des fonctions
13 espace rn. limite et continuité des fonctions
 

Similar a Kesehatan dan rahasia bank

Surat Edaran BI Tentang Penilaian TKB dengan CAMEL 2004
Surat Edaran BI Tentang Penilaian TKB dengan CAMEL 2004Surat Edaran BI Tentang Penilaian TKB dengan CAMEL 2004
Surat Edaran BI Tentang Penilaian TKB dengan CAMEL 2004
Jimmy L
 
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfKel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
NovaIndriyani025
 
Tingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bankTingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bank
Asep Sahwani
 

Similar a Kesehatan dan rahasia bank (20)

ppt bab 5.pptx
ppt bab 5.pptxppt bab 5.pptx
ppt bab 5.pptx
 
Surat Edaran BI Tentang Penilaian TKB dengan CAMEL 2004
Surat Edaran BI Tentang Penilaian TKB dengan CAMEL 2004Surat Edaran BI Tentang Penilaian TKB dengan CAMEL 2004
Surat Edaran BI Tentang Penilaian TKB dengan CAMEL 2004
 
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdfBab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
 
169270947 pengawasan-bank-oleh-regulator
169270947 pengawasan-bank-oleh-regulator169270947 pengawasan-bank-oleh-regulator
169270947 pengawasan-bank-oleh-regulator
 
Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)
 
Pengaturan Dan Pengawasan Bank.pptx
Pengaturan Dan Pengawasan Bank.pptxPengaturan Dan Pengawasan Bank.pptx
Pengaturan Dan Pengawasan Bank.pptx
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Tgs camels
Tgs camelsTgs camels
Tgs camels
 
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfKel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
 
2 pola dasar manajemen bank
2 pola dasar manajemen bank2 pola dasar manajemen bank
2 pola dasar manajemen bank
 
Tingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bankTingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bank
 
PPT KELOMPOK 2 LKBB.pptx
PPT KELOMPOK 2 LKBB.pptxPPT KELOMPOK 2 LKBB.pptx
PPT KELOMPOK 2 LKBB.pptx
 
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
 
KELEMBAGAAN BANK.pptx
KELEMBAGAAN BANK.pptxKELEMBAGAAN BANK.pptx
KELEMBAGAAN BANK.pptx
 
PPT k.10 manajemen investasi dan pembiyaan-dikonversi.pdf
PPT k.10 manajemen investasi dan pembiyaan-dikonversi.pdfPPT k.10 manajemen investasi dan pembiyaan-dikonversi.pdf
PPT k.10 manajemen investasi dan pembiyaan-dikonversi.pdf
 
Ojk
OjkOjk
Ojk
 
Manajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumManajemen Bank Umum
Manajemen Bank Umum
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
 
Implementasi prinsip kehati hatian dalam perbankan syari’ah
Implementasi prinsip kehati hatian dalam perbankan syari’ahImplementasi prinsip kehati hatian dalam perbankan syari’ah
Implementasi prinsip kehati hatian dalam perbankan syari’ah
 

Último

Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Ika Putri
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
FORTRESS
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
langkahgontay88
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
ZainalArifin848408
 

Último (20)

Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
 

Kesehatan dan rahasia bank

  • 1. Kesehatan dan Rahasia Bank I. Kesehatan Bank I.1 Pengertian Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibanmya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. (Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain) Pengertian tersebut merupakan suatu batasan yang sangat luas, karena kesehatan bank memang mencakup kesehatan suatu bank untuk melaksanakan seluruh kegiatan usaha perbankannya, yang meliputi: a. Kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain, dan dari modal sendiri; b. Kemampuan mengelola dana; c. Kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat; d. Kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan, pemilik modal, dan pihak lain; e. Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku. Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian faktor CAMELS, yaitu permodalan (Capital), kualitas aset (Asset Quality), manajemen (Management), rentabilitas (Earnings), likuiditas (Liquidity), dan sensitivitas terhadap resiko pasar (Sensitivity to Market Risk).
  • 2. I.2 Aturan Kesehatan Bank Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Taun 1998 tentang Perubahan atas Undang- Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia. Undang-undang tersebut lebih lanjut menetapkan bahwa: a. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank, dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian. b. Dalam memberikan kredit atau pembayaran berdasarkan prinsip syariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara-cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang memercayakan dananya kepada bank. c. Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia, segala keterangan, dan penjelasan mengenai usahanya menurut tata cara yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. d. Bank atas permintaan Bank Indonesia, wajib memberikan kesempatan bagi pemeriksaan buku-buku dan berkas-berkas yang ada padanya, serta wajib memberikan bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh kebenaran dari segala keterangan, dokumen, dan penjelasan yang dilaporkan oleh bank yang bersangkutan. e. Bank Indonesia melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun setiap waktu apabila diperlukan. Bank Indonesia dapat menugaskan akuntan publik untuk dan atas nama Bank Indonesia melaksanakan pemeriksaan terhadap bank. f. Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia neraca, perhitungan laba rugi tahunan dan penjelasannya, serta laporan berkala lainnya, dalam waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Neraca dan perhitungan laba rugi tahunan tersebut wajib terlebih dahulu diaudit oleh akuntan publik. g. Bank wajib mengumumkan neraca dan perhitungan laba rugi dalam waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
  • 3. Menyadari arti pentingnya kesehatan suatu bank bagi pembentukan kepercayaan dalam dunia perbankan serta untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dalam dunia perbankan, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menerapkan aturan tentang kesehatan bank sehingga diharapkan perbankan selalu dalam kondisi sehat dan tidak merugikan masyarakat yang berhubungan dengan perbankan. Aturan tersebut mencakup berbagai aspek dalam kegiatan bank, mulai dari penghimpunan dana sampai dengan penggunaan dan penyaluran dana. Bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan untuk posisi bulan Maret, Juni, Sepetember, dan Desember. Apabila diperlukan Bank Indonesia meminta hasil penilaian secara berkala atau sewaktu-waktu untuk posisi penilaian tersebut terutama untuk menguji ketepatan dan kecukupan hasil analisis bank. Penilaian tersebut diselesaikan selambat-lambatnya satu bulan setelah posisi penilaian atau dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pengawas bank terkait. Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor CAMELS yang terdiri atas: a. Permodalan (Capital) Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:  Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) terhadap ketentuan yang berlaku;  Komposisi permodalan;  Tren ke depan/ proyeksi KPMM;  Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan modal bank;  Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan (laba ditahan);  Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha;  Akses kepada sumber permodalan; dan
  • 4.  Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan. b. Kualitas aset (Asset Quality) Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas aset antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:  Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan total aktiva produktif;  Debitor inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit;  Perkembangan aktiva produktif bermasalah (nonperforming asset) dibandingkan aktiva produktif;  Tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP);  Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif;  Sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif;  Dokumentasi aktiva produktif; dan  Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah . c. Manajemen (Management) Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:  Manajemen umum;  Penerapan sistem manajemen resiko; dan  Kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indoensia dan atau pihak lainnya. d. Rentabilitas (Earnings) Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
  • 5.  Pengembalian atas aktiva (return on assets—ROA);  Pengembalian atas ekuitas (return on equity—ROE);  Margin bunga bersih (net interest margin—NIM);  Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO);  Pertumbuhan laba operasional;  Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan;  Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya; dan  Prospek laba operasional. e. Likuiditas (Liquidity) Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:  Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan pasiva likuid kurang dari 1 bulan;  1-month maturity mismatch ratio;  Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio—LDR);  Proyeksi arus kas 3 bulan mendatang;  Ketergantungan pada dana antarbank dan deposan inti;  Kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities management— ALMA)  Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumber-sumber pendanaan lainnya; dan  Stabilitas dana pihak ketiga (DPK). f. Sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to market risk)
  • 6. Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor sensitivitas terhadap risiko pasar antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:  Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengatasi fluktuasi suku bunga dibandingkan dengan potensi kerugian (potential loss) sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) suku bunga;  Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potensi kerugian akibat fluktuasi (adverse movement) nilai tukar; dan  Kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar. Tahapan yang dilakukan dalam proses penilaian tingkat kesehatan bank menggunakan kertas kerja yang sudah ditentukan. Secara umum tahapan itu adalah sebagai berikut: 1. Menerapkan formula dan indikator pendukung dalam rangka penilaian setiap komponen yang tertuang dalam Matriks Perhitungan / Analisis Komponen setiap faktor. 2. Berdasarkan formula dan indikator tersebut dilakukan proses analisis untuk menetapkan peringkat setiap komponen dengan berpedoman kepada Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen. Dalam rangka proses ini juga dilakukan analisis terhadap berbagai indicator pendukung dan atau pembanding yang relevan. 3. Selanjutnya dilakukan proses analisis untuk menetapkan peringkat setiap faktor penilaian dengan berpedoman kepada Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Faktor. Proses penetapan peringkat setiap faktor penilaian dilaksanakan setelah mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikasi dari setiap komponen. 4. Berdasarkan hasil penetapan peringkat setiap faktor penilaian, dilakukan proses analisis untuk menetapkan peringkat komposit bank dengan berpedoman kepada Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komposit. Proses penetapan peringkat
  • 7. komposit bank dilaksanakan setelah mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap faktor. Bank Indonesia dapat meminta direksi, komisaris, dan atau pemegang saham untuk menyampaikan rencana tindakan (action plan) yang memuat langkah-langkah perbaikan dengan target waktu selama periode tertentu yang wajib dilaksakan oleh bank apabila hasil penilaian tingkat kesehatan menunjukkan bahwa satu atau lebih faktor penilaian memiliki peringkat 4 dan atau 5. Action plan tersebut antara lain meliputi: 1. Penambahan modal (fresh money) dari pemegang saham bank dan atau pihak lainnya apabila bank mengalami permasalahan faktor permodalan seperti kecenderungan menurunnya KPMM sehingga diperkirakan akan di bawah ketentuan yang berlaku. 2. Penanganan kredit bermasalah secara intensif dan efektif apabila bank mengalami permasalahan faktor kualitas aset seperti meningkatnya jumlah kredit bermasalah sehingga diperkirakan berpengaruh secara signifikan kepada faktor lain. 3. Peningkatan fungsi audit internal, penyempurnaan pemisahan tugas, dan penignkatan efektivitas tindakan korektif berdasarkan temuan audit apabila bank mengalami permasalahan manajemen seperti lemahnya penerapan pengendalian internal (internal control). 4. Peningkatan efisiensi bank apabila bank mengalami permasalahan rentabilitas sehingga perolehan laba menurun dan memengaruhi faktor lain secara signifikan. 5. Peningkatan akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumber-sumber pendanaan lainnya apabila bank mengalami permasalahan likuiditas seperti meurunnya kecukupan likuiditas (liquidity shortage) sehingga diperkirakan akan memengaruhi arus kas jangka pendek. 6. Penambahan modal (fresh money) dari pemegang saham bank dan atau pihak lainnya atau penataan kembali portofolio bank apabila bank mengalami permasalahan sensitivitas terhadap risiko pasar seperti meningkatnya eksporsur risiko suku bunga pada portofolio banking book (interest rate risk in banking book) dan kemampuan modal untuk menyerap potensi kerugian tersebut cenderung menurun.
  • 8. Bank Indonesia secara berkala atau sewaktu-waktu memantau hasil perbaikan berdasarkan laporan pelaksanaan action plan yang disampaikan oleh bank. Apabila diperlukan dilakukan pemeriksaan khusus terhadap hasil perbaikan yang telah dilakukan oleh bank untuk memastikan kebenaran laporan yang disampaikan oleh bank tersebut. I.3 Pelanggaran Aturan Kesehatan Bank Apabila terdapat penyimpangan terhadap aturan tentang kesehatan bank, Bank Indonesia dapat mengambil tindakan-tindakan tertentu dengan tujuan dasar agar bank yang bersangkutan menjadi sehat dan tidak membahayakan kinerja perbankan secara umum. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, dalam hal suatu bank mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya, Bank Indonesia dapat melakukan tindakan agar: a) Pemegang saham menambah modal b) Pemegang saham mengganti dewan komisaris dan atau direksi bank c) Bank menghapusbukukan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang macet, dan memperhitungkan kerugian bank dengan modalnya d) Bank melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lainnya e) Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban f) Bank menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan bank kepada pihak lain g) Bank menjual sebagian atau seluruh harta dan atau kewajiban bank kepda bank atau pihak lain Apabila tindakan sebagaiman dimaksud di atas belum cukup untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi bank, dan atau menurut penilaian Bank Indonesia keadaan suatu bank dapat
  • 9. membahayakan sistem perbankan, maka Pimpinan Bank Indonesia dapat mencabut izin usaha bank dan memerintahkan direksi bank untuk segera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham guna membubarkan badan hukum bank dan membentuk tim likuidasi. Apabila direksi bank tidak melakukan rapat tersebut, maka Pimpinan Bank Indonesia meminta kepada pengadilan untuk mengeluarkan penetapan yang berisi pembubaran badan hukum bank tersebut, penunjukkan tim likuidasi, dan perintah pelaksanaan likuidasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila menurut penilaian Bank Indonesia terjadi kesulitan perbankan yang membahayakan perekonomian nasional, atas permintaan Bank Indonesia, pemerintah setelah berkonsultasi kepada DPR RI dapat membentuk badan khusus yang bersifat sementara dalam ragka penyehatan perbankan. Badan khusus tersebut melakukan program penyehatan terhadap bank-bank yang ditetapkan dan diserahkan oleh BI kepada badan dimaksud. Dalam melaksanakan program penyehatan terhadap bank-bank, badan khusus sebagaimana dimaksud di atas mempunyai wewenang yaitu: a. Mengambil alih dan menjalankan segala hak dan wewenang pemegang saham termasuk hak dan wewenang Rapat Umum Pemegang Saham. b. Mengambil alih dan melaksanakan segala hak dan wewenang direksi dan komisaris bank. c. Menguasai, mengelola, dan melakukan tindakan kepemilikan atas kekayaan milik atau yang menjadi hak bank, termasuk kekayaan bank yang berada pada pihak manapun, baik di dalam maupun luar negeri. d. Meninjau ulang, membatalkan, mengakhiri, dan atau mengubah kontrak yang mengikat bak dengan pihak ketiga, yang menurut pertimbangan badan khusus merugikan bank. e. Menjual atau mengalihkan kekayaan bank, direksi, komisaris, dan pemegang saham tertentu, didalam negeri ataupun di luar negeri, , baik secara langsung maupun melalui penawaran umum. f. Menjual atau mengalihkan tagihan bank dan atau menyerahkan pengelolaannya kepada pihak lain, tanpa memerlukan persetujuan nasabah debitor. g. Mengalihkan pengelolaan kekayaan dan atau manajemen bank kepada pihak lain.
  • 10. h. Melakukan penyertaan modal sementara pada bank, secara langsung atau melalui pengonversian tagihan badan khusus menjadi penyertaan modal pada bank. i. Melakukan penagihan piutang bank yang sudah pasti dengan penerbitan surat paksa. j. Melakukan pengosongan atas tanah dan atau bangunan milik atau yang menjadi hak bank yang dikuasai oleh pihak lain, baik sendiri maupun dengan bantuan alat negara penegak hukum yang berwenang. k. Melakukan penelitian dan pemeriksaan, untuk memperoleh segala keterangan yang diperlukan dari dan mengenai bank dalam program penyehatan, dan pihak manapun yang terlibat atau patut diduga terlibat, atau mengetahui kegiatan yang merugikan bank dalam program penyehatan tersebut. l. Menghitung dan menetapkan kerugian yang dialami bank dalam program penyehatan dan membebankan kerugian tersebut kepada modal bank yang bersangkutan, dan bilamana kerugian tersebut terjadi karena kesalahan atau kelalaian direksi, komisaris, dan atau pemegang saham maka kerugian tersebut akan dibebankan kepada yang bersangkutan. m. Menetapkan jumlah tambahan modal yang wajib disetor oleh pemegag saham bank dalam pogram penyehatan. n. Melakukan tindakan lain yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan wewenang sebagaimana dimaksud di atas. Atas permintaan badan khusus, bank dalam program penyehatan dan pihak-pihak yang berkaitan wajib memberikan segala keterangn dan penjelasan mengenai usahanya termasuk memberikan kesempatan bagi pemeriksaan buku-buku dan berkas yang ada padanya, dan wajib memberikan bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh keterangan, dokumen, dan penjelasan yang diperoleh bank dimaksud. Badan khusus tersebut wajib menyampaikan laoran kegiatan kepada Menteri Keuangan. Apabila menurut penilaian pemerintah, badan khusus telah menyelesaikan tugasnya, pemerintah menyatakan berakhirnya badan khusus tersebut. Ketentuan yang diperlukan bagi pelaksanaan pasal ini, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Di samping tindakan-tindakan di atas, bank
  • 11. yang melanggar aturan kesehatan bank dapat dikenakan sanksi administratif dan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.