SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
JENRY BIN SAIPARUDIN             CT11210669

TD20103 : SISTEM SARAF MANUSIA

PENGENALAN

        Keupayaan dan prestasi individu dalam sesuatu sukan bergantung kepada sejauh mana
tubuhnya dapat mengadaptasi kepada latihan yang lasak. Beberapa sistem tubuh badan bergabung
untuk menerima latihan dan seterusnya mengadaptasi kepada latihan yang diterima sesuai dengan
jenis dan keperluan sukan yang diceburi. Antara sistem-sistem ini, lima sistem utama berperanan
secara langsung dalam sukan iaitu sistem rangka, system otot, sistem kardiorespiratori, sistem saraf
dan sistem tenaga dan seterusnya mengaplikasikan pengetahuan ini dalam latihannya

Terdiri daripada :

Secara umum, sIstem saraf dalam tubuh manusia dibadi menjadi dua bahagian besar,iaitu:

       Sistem Saraf Pusat (Central Nervous System)
       Sistem Saraf Periferi/tepi (Peripheral Nervous System)

Sedangkan untuk sistem saraf pusat sendiri dibahagi menjadi dua bahagian, iaitu:

       Otak (Brain)
       Saraf tunjang/saraf spinalis (Spinal Cord)

Sedangkan untuk sistem sarat tepi/perifer sendiri dibahagi menjadi dua bahagian, iaitu:

       Saraf Kranial (Cranial Nerves)
       Saraf Spinal (Spinal Nerves)
Sistem saraf memegang peranan penting bahkan terpenting dari seluruh sistem/jaringan
pada tubuh manusia. Sistem saraf pada manusia tersusun dari jaringan-jaringan saraf yang
membentuk sistem koordinasi tertentu, yang bertanggung jawab terhadap penerimaan stimulus,
pemberian respon, penyimpanan memori, koordinasi gerak-gerak refleks, dengan sistem kerjanya
ada yang sadar dan ada yang tidak sadar (otonom).

         Dalam sistem kerja saraf pada manusia, ada istilah-istilah yang sering berhubungan dengan
spesialisasi kerja sel-sel saraf (neuron):

      Sel reseptor --- >>> yaitu sel saraf yang menerima rangsang melalui alat indera
                                                   Sel Efektor --- >>> yaitu sel saraf yang
                                              memberikan respon terhadap stimulus, sel ini berupa
                                              otot dan kelenjar
                                                   Sel Saraf Sensoris --- >>> Yaitu serabut saraf
                                              yang membawa rangsang ke otak
                                                   Sel saraf Motorik --- >>> yaitu sel saaf yang
                                              membawa stimulus dari otak
                                                   Sel Saraf Konektor --- >>> yaitu sel saraf yang
                                              menghubungkan antara sel saraf yang satu dengan sel
                                              saraf yang lain




Organ penyusun sistem saraf pada manusia

         Sistem saraf dibangun oleh kumpulan sel-sel saraf yang mempunyai kerja tersendiri. Secara
jelas, bagian-bagian sel-sel saraf dapat dilhat pada gambar dibawah ini:


Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti
sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan sel.
Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan dari
badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

Akson

Neurit (akson) disebut juga serabut panjang neuron. Neurit berfungsi meneruskan impuls yang
berasal dari badan sel saraf ke sel-sel saraf yang lain. Bahagian badan sel saraf yang berhubungan
dengan akson berbentuk segitiga dinamakan akson hillcok. Neurit terbungkus oleh selubung mielin.
Selubung ini tersusun oleh sel-sel Schwann. Mielin berfungsi sebagai isolator.

         Kumpulan dari sel-sel saraf yang mempunyai fungsi kerja tersendiri disebut dengan sistem
saraf. Sistem saraf itu seperti, sistem saraf sadar (kumpulan sel-sel saraf yang bekerja secara sadar),
sistem saraf tidak sadar/otonom (kumpulan sel-sel saraf yang bekerja diluar kesadaran), sistem saraf
pusat (kumpulan sel-saraf yang bekerja di pusat saraf seperti otak), dan banyak lagi sistem saraf yang
lain.



SISTEM SARAF PUSAT (OTAK)

         Sistem saraf pusat adalah bagian yang terpenting dari seluruh sistem saraf dalam tubuh.
Sistem saraf pusat adalah bahagian yang anatomi tubuh yang sangat lunak, Sehingga secara evolusi,
bahagian ini dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang. Sistem saraf pusat, dibagi
menjadi dua bahagian iaitu otak/cerebrum (ensenphalon) dan sumsum tulang belakang (medulla
spinalis).

        Oleh      sebab    bahagian-
bahagian dari sistem saraf pusat ini
adalah bahagian yang sangat, maka
selain dilindungi oleh tengkorak dan
ruas-ruas tulang belakang, juga
dilapis tiga lapisan membran, yang
disebut       dengan      membrane
meninges. Jika membaran ini
mengalami infeksi, maka akan
mengalami radang yang disebut
dengan radang meningitis (radang
otak).

Membran meninges itu antara lain:

         Piameter: Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan
          permukaan otak.
         Arachnoidea mater: disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di
          dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang
mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan
       untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
      Durameter: terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai
       endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di
       antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.

SEREBRUM/OTAK

       Secara anatomi, otak dibahagi menjadi 4 lobus yang mempunyai fungsi yang berbeza:


Lobus Frontal

Dapat diperhatikan dalam mental, emosi dan fungsi fizik, bahagian anterior (depan atas) mempunyai
peran dalam tingkah laku tidak sedar. Misalnya: keperibadian, tingkah laku social, memberi
pendapat dan aktifitas intelektual, bahagian sentral posterior (depan belakang) mengatur fungsi
motorik.

Lobus Pariental

Menterjemahkan input sensorik, sensasi yang dirasakan pada suatu sisi bahagian tubuh yang
diterjemahkan melalui lobus pariental bagian lateral, rangsangan yang diterima adalah nyeri,
temperature, sentuhan, tekanan, dan proprioseption. Lobus pariental juga menterjemahkan input
sensorik stereognasis dan juga berfungsi sebagai pengembangan gambaran diri.

Lobus Occipital
Berfungsi pada daerah visceral (bagian dalam) visual (bagian luar). Misalnya penglihatan, menerima
informasi dan menafsirkan warna, juga berperan dalam refleks visual untuk menentukan mata pada
sebuah objek yang diam dan bergerak.

Lobus Temporal

Menerima input dari tiga indera perasa, iaitu: pendengaran, pengecap, dan penciuman dan
mempunyai peran dalam proses memori.

        Selain itu, otak juga memiliki bahagian-bahagian tertentu yang mempunyai fungsi yang
sangat vital. Bahagian-bahagian itu antara lain:

Thalamus

Thalamus adalah sebuah massa avoi dabu-abu yang besar
disekitar ventrikel otak. Daerah spesifik dalam thalamus
menerima akson dari medulla, batang otak, serebellum,
basal ganglia dan bagian variasi dari serebellum.
Hubungan ini memberi pengaruh terhadap fungsi
motorik dan mempunyai peran dalam respons
emosional, terjemahan sensasi-sensasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.

Hypothalamus

Hipothalamus adalah bahagian
kecil tetapi daerah yang sangat
penting dijaringan otak yang
letaknya dibawah thalamus
yang bertugas mempetahankan
beberapa fungsi keseimbangan,
pengaturan sejumlah aktifitas
yang juga dipengaruhi kelenjar
pytuitari dan system saraf
atonomi (bekerja sendiri).
Hipothalamus menerima input
dari seluruh bagian tubuh.
Pengaruh hypothalamus di
dalam aktiviti system saraf
atonomi termasuk pengaturan
denyut jantung, tekanan darah,
dan suhu tubuh, juga mengatur
nafsu makan, mempengaruhi fungsi genital dan aktiviti seksual.

        Hipotalamus adalah bahagian organ dari otak yang mempunyai fungsi yang sangat vital.
Hipotalamus terletak di batang otak tepatnya di diencephalon. Hipotalamus mengatur kerja sistem
endokrin, mengatur sintesis dan sekresi hormon-hormon hipofise (hormon pertumbuhan).

          Hipotalamus berfungsi sebagai pengatur terpenting dari seluruh hormon-hormon endokrin.
Hipotalamus juga merupakan bahagian yang tidak berpisah dari sistem limfatik, dan merupakan
penghubung sinyal dari berbagai bahagian otak menuju ke korteks otak besar. Akson dari berbagai
sistem indera berakhir pada hipotalamus (kecuali sistem olfaction) sebelum informasi tersebut
diteruskan ke korteks otak besar Hipotalamus berfungsi sebagai monitoring dan mengawal berbagai
aktiviti dari tubuh badan.

Hipotalamus bertanggungjawab terhadap:

      Cahaya: day length dan photoperiod untuk mengatur sirkadian ritme dan musiman
       Rangsangan penciuman, termasuk feromon
      Steroid, termasuk steroid gonad (hormon kelamin) dan kortikosteroid
      Neurally mengirimkan informasi yang timbul terutama dari jantung, perut, dan saluran
       reproduksi
      Saraf atonomi
      Melalui darah rangsangan, termasuk leptin, ghrelin, angiotensin, insulin, hormon pituitari,
       sitokin, konsentrasi plasma glukosa dan osmolaritas dll
      Stres
      Menyerang mikroorganisme dengan suhu tubuh meningkat, ulang termostat tubuh ke atas.
Hipotalamus mengawal hormon yang sangat penting bagi tubuh. Fungsi pengaturan hormon
inilah yang menentukan, betapa sangat vitalnya satu organ ini.

Hormon-hormon yang dikontrol oleh hipotalamus antara lain:

   1.    ACTH : Adrenocortico Releasing Hormon
   2.    ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormon
   3.    TRH : Tyroid Releasing Hormon
   4.    TIH : Tyroid Inhibiting Hormon
   5.    GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon
   6.    GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormon
   7.    PTRH : Paratyroid Releasing Hormon
   8.    PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon
   9.    PRH : Prolaktin Releasing Hormon
   10.   PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon
   11.   GRH : Growth Releasing Hormon
   12.   GIH : Growth Inhibiting Hormon
   13.   MRH : Melanosit Releasing Hormon
   14.   MIH : Melanosit Inhibiting Hormon

        Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengawal sintesa dan sekresi hormon-
hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bahagian posterior dikawal
melalui kerja saraf.



Medulla Oblongata

Terdiri dari otak tengah, pons dan medulla
obolongata,      masing-masing     struktur    m
mempunyai tanggung jawab yang unik. Ketiganya
sebagi unit untuk menghantarkan saluran inpuls
yang disampaikan ke dan dari saluran serebri dan
lajur dibagian otak tengah. Bahagian atas dari
batang otak mengandung system pons
afferent dan efferent yang membawa infuls ke
dan dari hemisfer serebri. Pons terletak diantara
otak tengah dan medulla oblongata pada
serebellum bagian anterior. Bahagian ini
mengandungi serabut saraf yang memberikan
komunikasi antara tengkorak atas dan bawah dari
susunan saraf pusat dan serebellum. Sepertiga
bahagian bawah pons mengandung pusat-pusat
refleks pernafasan.
Cerebellum (Otak Kecil)

Mengatur dan mengkoordinir
aktiviti  otot    skeletal dan
mempertahankan postur dan
kekuatan otot, serebellum juga
berfungsi dalam petunjuk –
petunjuk penglihatan, koordinasi
gerak tubuh, dan keseimbangan.




SISTEM SARAF TUNJANG

MEDULLA SPINALIS/SUMSUM TULANG BELAKANG

         Merupakan jalan atau saluran untuk menghantarkan informasi dari dan ke otak dari perifer
(ditepi) seperti kulit. Tempat jalannya refleks medulla spinalis berisi badan putih yang mengandung
serabut-serabut myelin (akson) yang menghantarkan informasi asenden dan desenden. Badan
kelabu yang terisi badan sel berikut prosesnya terjadi dalam menstimulus (rangsang) masuk ke
stimulus medulla spinalis yang berintegrasi dalam badan kelabu. Respon dapat terjadi
secara/ditransmisikan ke atas asenden. Semua kegiatan motorik disalurkan melalui medullan spinalis
dan akson perifer.

        Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) merupakan perpanjangan dari sistem saraf
pusat. Seperti halnya dengan sistem saraf pusat yang dilindungi oleh tengkorak kepala yang keras,
sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang
memanjang dari pangkal leher, hingga ke selangkangan.

       Bila sumsum tulang belakang ini mengalami kecederaan di tempat tertentu, maka akan
mempengaruhi sistem saraf disekitarnya, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan di kawasan
bahagian bawah tubuh, seperti anggota gerak bawah (kaki).

Anatomi Sumsum Tulang Belakang

       Secara anatomi, sumsum tulang belakang merupakan kumpulan sistem saraf yang dilindungi
oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang atau biasa disebutmedulla spinalis ini,
merupakan kumpulan sistem saraf dari dan ke otak.

        Secara rinci, ruas-ruas tulang belakang yang melindungi sumsum tulang belakang ini adalah
sebagai berikut:
Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang terdiri dari 7 pasang dari
segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang dari segmenlumbalis, 5 pasang dari
segmen sacralis dan 1 pasang dari segmen koxigeus.




                                                 Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang
                                         berjumlah 7 buah dan membentuk daerah tengkuk.
                                              Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang
                                         berjumlah 12 buah dan membentuk bagian belakang
                                         torax atau dada.
                                              Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang
                                         berjumlah 5 buah dan membentuk daerah lumbal atau
                                         pinggang.
                                              Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang
                                         berjumlah 5 buah dan membentuk os sakrum (tulang
                                         kelangkang).
                                              Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang
                                         berjumlah 4 buah dan membentuk tulang koksigeus
                                         (tulang tungging)

Fungsi Sumsum Tulang Belakang

        Secara fungsi, sumsum tulang belakang bekerja secara sedar dan tak sedar (saraf atonomi).
Sumsum tulang belakang yang bekerja secara sedar di atur oleh otak sedangkan sistem saraf tidak
sedar (saraf atonomi) mengawal aktiviti yang tidak diatur oleh kerja otak seperti denyut jantung,
sistem pencernaan, sekresi keringat, gerak peristaltic usus, dan lain-lain.

Fungsi sumsum tulang belakang
adalah sebagai berikut.

      Menghubungkan          sistem
       saraf    tepi     ke     otak.
       Informasi melalui neuron
       sensori       ditransmisikan
       dengan               bantuan
       interneuron           (impuls
       saraf dari dan ke otak).
      Memungkinan              jalan
       terpendek      dari     gerak
       refleks. Sehingga sumsum
       tulang belakang juga biasa
       disebut saraf refleks.
      Mengurusi         persarafan
       tubuh, anggota badan dan
       kepala
Perbezaan Otak dan Sumsum Tulang Belakang

       Walaupun sumsum tulang belakang
merupakan perpanjangan dari sistem saraf
pusat (otak), tetapi kedua organ saraf ini
memiliki perbezaan dalam susunan sarafnya.

Otak dan sumsum tulang belakang
mempunyai 3 materi esensial yaitu:

       Badan sel yang membentuk bahagian
        materi kelabu (substansi grissea)
       Serabut saraf yang membentuk
        bahagian materi putih (substansi
        alba)
       Sel-sel neuroglia, iaitu jaringan ikat
        yang terletak di antara sel-sel saraf di
        dalam sistem saraf pusat

        Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya
berbeza. Pada otak, materi kelabu terletak di bahagian luar atau kulitnya (korteks) dan bahagian
putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bahagian tengah berupa materi kelabu
berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.



SISTEM SARAF PERIFERI

         Sistem sarat tepi adalah sistem saraf yang berada pada paling hujung sistem saraf. Sistem
saraf tepi berhubungan terus reseptor saraf. Sistem saraf tepi biasa juga disebut dengan sistem saraf
perifer. Kerja sistem saraf tepi ada dua jenis, ada yang bekerja dalam sistem sedar, dan ada pula
diluar kesedaran (atonomi).

        Sistem saraf tepi berada diluar sistem saraf pusat, dan tidak dilindungi oleh rangka khusus,
sehingga mudah mengalami kerosakan, seperti terpapar racun, luka akibat benturan dan lani-lain.
Tetapi kerosakan sistem saraf tepi biasanya mudah mengalami regenerasi dan tidak terlalu berefek
negatif dalam skala besar, mengingat jumlah sel dalam sistem saraf tepi sangat banyak.

Sistem saraf tepi, berdasarkan jenis yang dibezakan menjadi dua, iaitu:

       Saraf Sensorik/Aferen: Berfungsi menghantarkan informasi dari reseptor sensorik menuju
        sistem saraf pusat (penerimaan stimulus).
       Saraf Motorik/Eferen: Berfungsi menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat menuju
        otot/kelenjar (dari sinilah terjadi gerak respon)
Dilihat dari letaknya, sistem saraf tepi dibezakan menjadi dua bahagian, iaitu:

       Saraf kranial (sistem saraf yang berada di kepala, terdiri dari 12 pasang saraf)

Saraf kranial adalah simpul-simpul saraf yang berada di kepala (cranium = kepala). Saraf kranial
terdiri dari 12 simpul saraf yang berperan vital dalam menggerakkan otot-otot yang ada dibahagian
kepala, seperti otot mata, pipi (face), lidah, gerakan mengunyah, berkedip, mendengar dan lain-lain.
Dari pembahagian sistem saraf di atas, kita dapat melihat bahawa, sistem saraf kranial merupakan
bahagian dari sistem saraf tepi, tetapi berada di daerah sentral, iaitu kepala.

       Sistem saraf kranial, terdiri dari 12 sistem saraf, yang mempunyai fungsi-fungsi yang
berbeza. Nama-nama sistem saraf kranial dan fungsinya itu, adalah sebagai berikut:

Nervus olfaktoris/Olfactory Nerve (Nervus I)

                                                     Fungsinya: Bertanggung jawab terhadap
                                                     persepsi penciuman, inpuls saraf menjalar ke
                                                     lobus temporalis untuk di interpretasikan. Juga
                                                     berfungsi untuk menggerakkan otot agar bisa
                                                     tersenyum (smell).



Nervus optikus/Optic Nerve (Nervus II)




Berfungsi untuk penglihatan (vision).

Nervus okulomotoris/Oculomotor Nerve (Nervus III)




Fungsinya: Bertanggung jawab untuk pergerakan otot bola mata dan sebagai pembuka kelopak mata
serta konstraksi pupil.
Nervus troklear/Trochlear Nerve (Nervus IV)




Fungsinya: Bertanggung jawab untuk gerakan sedar bola mata.

Nervus trigeminus/Trigeminal Nerve (Nervus V)




Fungsinya: Bertanggung jawab untuk mengunyah. Somatosensory information (touch, pain) dari
muka dan kepala; muscles for chewing.

Nervus abducens/Abducens Nerve (Nervus VI)




Untuk memutar mata kearah luar.

Nervus fasialis/Facial Nerve (Nervus VII)




       Berperan memproduksi kelenjar lakrimalis, sub mandibularis.
   Memberi informasi untuk rasa manis, asam dan asin pada 2/3 anterior lidah.
      Mempersarafi otot-otot wajah.

Nervus vestibukokhlearis/Vestibulocochlear Nerve (Nervus VIII)




Berperan dalam penerjemahan suara (Hearing; balance).

Nervus glossofaringeal/Glossopharyngeal Nerve (Nervus IX)




      Berperan dalam menelan.
      Respon sensoris terhadap rasa pahit pada 1/3 bagian lidah posterior.

Nervus vagus/Vagus Nerve (Nervus X)




      Inpuls motor sensorik dibawah faring dan laring.
      Serat saraf parasimpatis luas mempersarafi, faring, laring dan trakea meluas ke torax dan
       abdomen.
      Cabang toraks dan abdomen mempengaruhi fungsi esofagus, paru-paru, aorta, lambung,
       kandung empedu, limfa, usus halus, ginjal, dan 2/3 bagian atas usus besar.

Nervus Asesoris/Spinal Accessory Nerve (Nervus XI)
   Bekerja sama dengan saraf vagus untuk memberi informasi kepada otot faring dan laring.
       Mempersarafi muskulus travesius (otot dilengan tempat menyuntik) dan otot
        sternokleidomastoid.

Nervus hipoglossus/Hypoglossal Nerve (Nervus XII)




Bertanggung jawab untuk pergerakan lidah and Controls muscles of tongue

        Fungsi dasar jaringan saraf
(neuron) adalah melakukan komunikasi.
Fungsi tersebut tergantung pada sifat-
sifat khas dari badan saraf dan
julurannya yang panjang. Sifat khas
tersebut tergantung pada dua sifat
dasar protoplasmanya:

    1. Kemampuan untuk bereaksi
       terhadap rangsangan fisik dan
       kimiawi (iritabilitas)
    2. Kemampuan                   untuk
       menyebarkan            rangsangan
       tersebut dari satu tempat
       ketempat lain (konduktivitas)




          Fungsi motorik, sensorik dan integratif suatu sel saraf terutama tergantung pada sifat
iritabilitas dan konduktivitasnya. Selain itu beberapa sel saraf dapat melakukan sekresi mirip sistim
endokrin yang menghasilkan hormon (sekret neural) yang disalurkan melalui akson dari tempat
pembentukannya ke tempat lain. Hasil sekret sel saraf tersebut tersebut dilepaskan dari hujung
akson ke dalam ruang perivaskular masuk ke dalam pembuluh darah dan kemudian diangkut dari
darah ke organ sasaran.
SISTEM SARAF AUTONOMI




        Sistem saraf atonomi berfungsi untuk
mempertahankan keadaan tubuh dalam kondisi
terkontrol tanpa pengendalian secara sedar.
Sistem saraf atonomi bekerja secara automatik
tanpa perintah dari sistem saraf sedar. Sistem
saraf atonomi juga disebut sistem saraf tak
sedar, karena bekerja diluar kesedaran.




        Struktur jaringan yang dikawal oleh
sistem saraf atonomi iaitu otot jantung, pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis, abdominalis,
                                             dan kelenjar tubuh. Secara umum, sistem saraf
                                             atonomi dibahagi menjadi dua bahagian, iaitu sistem
                                             saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.

                                                      Secara anatomi susunan saraf atonomi
                                              digolongkan ke dalam Sistem Saraf Tepi, tetapi
                                              secara fungsional merupakan sistem yang terpisah
                                              yang sangat dipengaruhi oleh Sistem Saraf
                                              Pusat. Sistem saraf atonomi berperan untuk
                                              mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh
                                              yang disebut sebagai homeostasis.

Sistem saraf atonomi mengatur:

   1.   Sekresi kelenjar
   2.   Kontraksi dan kecepatan denyut otot jantung
   3.   Kontraksi dan kecepatan kontraksi otot polos
   4.   Sistim sirkulasi darah.

Sejak sistem atonomi ditemui oleh Langley pada tahun 1921, sistem saraf atonomi hanya meliputi
serat eferen viseral saja. Pendapat ini sesungguhnya sudah tidak tepat lagi kerana disamping serat
eferen juga ada serat aferen (serat saraf sensoris viseral) yang memberi informasi pada badan kita
akan adanya rasa sakit atau tidak enak yang terjadi di dalam tubuh yang tidak terpisahkan dari
sistem ini seperti rasa berdebar-debar kerana detik jantung yang cepat, rasa melilit pada perut dan
sebagainya. Walaupun sistem saraf otonom berfungsi secara automatik, tetapi tetap dikendalikan
oleh Sistem Saraf Pusat, misalnya emosi terhadap lingkungan sekitar.

Pusat koordinasi antara sistem saraf atonomi dengan bahagian saraf lainnya terletak di hipotalamus.
Sistim saraf atonomi mempunyai 2 buah neuron motorik yaitu sebuah di dalam substansia grisea
medula spinalis atau batang otak (brain stem) yang disebut neuron preganglionar dan sebuah diluar
Sistem Saraf Pusat (di dalam ganglia) yang disebut sebagai neuron postganglionar. Sistem saraf
atonomi ini terdiri atas sistem saraf simpatis dan parasimpatis.

Sistem Saraf Simpatis

        Sistem saraf simpatis terbahagi juga menjadi dua bahagian, iaitu saraf atonomi cranial dan
atonomi sacral. Sistem saraf ini berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-
serabut sarafnya, letaknya didepan column vertebrae.

Sistem saraf simpatis ini berfungsi untuk:

       saraf otot jantung
       saraf pembuluh darah dan otot tak sedar
       saraf semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus
       Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat
       Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit
       Mempertahankan tonus semua otot sadar

         Neuron preganglion sistem saraf simpatis mulai dari vertebra torakal pertama sampai
vertebra lumbal ke tiga, karenanya disebut juga sebagai divisi torakolumbar sistim saraf atonomi.
Serat preganglionik bermielin dan meninggalkan medula spinalis via akar atau radiks ventral
(motorik) nervus spinalis. Serat saraf ini kemudian bersinaps dengan neuron postganglionik di dalam
ganglia. Selanjutnya serat saraf postganglionik ini akan menuju ke organ sasaran.

Berdasarkan lokasinya neuron postganglion ini terbagi atas 3 iaitu :

    1. Ganglion paravertebra
    2. Ganglion prevertebra
    3. Ganglion terminal

Ganglion Paravertebralis

Letaknya antero-lateral medula spinalis, terbentang mulai dari vertebra servikal pertama sampai
vertebra sakral terakhir, membentuk trunkus simpatis (trunkus=rantai). Terdapat hubungan antara
trunkus kiri dengan kanan. Ganglion ini memberikan cabang postganglionar yang mengurus
persarafan simpatis sistim sirkulasi darah dan kelenjar yang terdapat di seluruh tubuh.

Ganglion Prevertebra

Letaknya di daerah anterior kolumna vertebralis, membentuk pleksus abdominalis. Ada 3 buah
ganglion prevertebral yaitu:

       Ganglion Seliaka (Celiac)
       Ganglion Mesenterika Superior
       Ganglion Mesenterika Inferior.
Serat saraf preganglionar keluar dari medula spinalis via akar atau radix ventral dan selanjutnya
menuju ganglion prevertebral melintasi trunkus simpatis yang dibentuk oleh ganglion
paravertebralis.

Ganglion Terminalis

Letaknya paling perifer, dekat sekali dengan organ yang akan dipersarafinya.

        Kedua serat saraf postganglionar dari ganglion prevertebral dan terminalis akan
mensarafi otot polos yang terdapat diseluruh tubuh. Semua serat saraf postganglionik adalah serat
saraf tak bermielin.




Sistem Saraf Parasimpatis

        Sistem saraf parasimpatis, hampir sama dengan sistem saraf simpatis, hanya sistem kerjanya
saja yang berbeza. Jika saraf simpatis memacu jantung misalnya, maka sistem saraf parasimpatis
memperlambat denyut jantung.

Fungsi saraf parasimpatis adalah sebagai berikut:

       Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandibularis dan kelenjar-
        kelenjar dalam mukosa rongga hidung
       Mensarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung
       Menpersarafi kelenjar ludah
       Mempersarafi kelenjar parotis
       Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, GIT, ginjal, pancreas, lien,
        hepar dan kelenjar suprarenalis
       Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria dan alat kelamin
       Miksi dan defekasi

       Pada dasarnya, sistem kerja saraf simpatis dan parasimpatis bekerja secara berlawanan
(antagonis). Misalnyanya: Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, memperlambat proses
pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil,
memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat
memperlambat denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi,
memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan
mengerutkan kantung kemih.
Sistem kerja sistem saraf Atonomi dapat dilihat pada rajah dibawah ini:




Sistem saraf parasimpatis berbeda dengan sistem saraf simpatis dalam beberapa aspek diantaranya:

    1. Serat saraf preganglionnya berjalan keluar dari SSP bersama nervus kranial III, VII, IX dan
       Xyang keluar dari otak tengah (midbrain) dan batang otak (brainstem) dan bersama nervus
       sakralis 2, 3 dan 4, karena itu sistim parasimpatis dikenal juga sebagai divisi Kraniosakral
       Sistim Saraf Autonom.
    2. Mempunyai serat preganglioner yang panjangterbentang dari otak atau saraf spinal sakral
       sampai ke ganglion terminal yang letaknya dekat dengan organ sasaran.
    3. Ganglion parasimpatis tidak tersusun dalam suatu rantai melainkan hanya berupa kumpulan
       sel saraf yang difus yang tersebar bersama kapsul/simpainya atau antara jaringan suatu
       organ (contohnya ganglion Auerbach dan Meissner di dinding usus).

         Secara histologik, perikarion dari sel-sel ganglion ini membentuk kelompokan yang tersebar
yang dikelilingi oleh jaringan ikat. Di sekitar sel-sel ganglion terdapat sel-sel satelit. Contoh ganglia
parasimpatis adalah ganglia siliaris, genikulata, submandibula, otik, pterigopalatina, ganglia Meissner
dan Aurbach di kolon dan ganglia vesikalis di vesika urinaria.

          Serat saraf preganglioner yang berjalan bersama saraf kranial berkaitan denganfungsi
sekresi kelenjar, contohnya kelenjar lakrimal, kelenjar liur, dan sebagainya. Serat saraf preganglioner
yang berjalan bersama saraf kranial X akan bersinaps dengan neuron postganglionik yang akan
mempersarafi organ-organ yang terdapat di rongga abdomen dan toraks. Serat saraf preganglionik
yang keluar dari segmen sakral akan bersinaps dengan neuron postganglionik yang akan
mempersarafi organ-organ yang terdapat di dalam rongga pelvis, seperti kolon, rektum, vesika
urinaria, dan sebagainya.

         Gerak refleks merupakan gerakan yang tiba-tiba yang diberikan oleh tubuh untuk menjawab
stimulus/rangsang tertentu. Secara umum, gerak yang dihasilkan oleh tubuh manusia dalam bentuk
respon dapat dibedakan menjadi gerak biasa (gerak sadar) dan gerak refleks. Gerak sedar adalah
gerakan yang diberikan setelah sebuah stimulus di interpretasi/diolah dalam otak. Sedangkan gerak
refleks adalah gerak yang sifatnya sangat cepat, tanpa ada interpretasi dari otak terlebih dahulu.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara automatik terhadap
rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa
dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip,
bersin, atau batuk.

                                                               Pada gerak refleks, impuls melalui
                                                      jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai
                                                      dari reseptor penerima rangsang, kemudian
                                                      diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf,
                                                      diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi)
                                                      tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim
                                                      tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan
                                                      ke efektor, iaitu otot atau kelenjar. Jalan
                                                      pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak
                                                      refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila
saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit
pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam
sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.

Jenis-jenis Gerak Refleks

        Refleks adalah mekanisme reaksi terhadap rangsangan di bawah sedar. Perilaku naluri dari
haiwan yang lebih rendah dikuasai sebagai besar oleh refleks pada manusia perilaku lebih banyak
merupakan suatu masalah dari persyaratan dan refleks bekerja sebagai mekanisme pertahanan
dasar, namun refleks-refleks.

Refleks-refleks yang penting bagi neurologi
klinis dapat di bagi menjadi 4 kelompok, iaitu:

       refleks superfisial (kulit dan lendir)
       refleks tendon dalam (miotatik)
       refleks viseral (organik)
       refleks patologik (abnormal)

         Gerak refleks ini sangat penting sebagai bentuk pertahanan pada makhluk hidup. Pada
haiwan tingkat rendah, gerak refleks merupakan gerakan yang mendominasi, Pada manusia gerakan
refleks hanya pada gerak-gerak tertentu saja. Biasanya, manusia melakukan gerak refleks, jika terjadi
situasi yang dianggap berbahaya atau dianggap bisa membuat tubuh dalam keadaan seimbang.
PENUTUP

Organisasi Struktur Manusia

        Tubuh manusia mempunyai banyak aras struktural yang berbeza kompleksitinya. Aras
struktur yang paling rendah ialah aras kimia. Pada aras ini, atom-atom bergabung untuk membentuk
molekul-molekul. Molekul-molekul ini seterusnya bercantum secara khusus untuk membentuk
pelbagai jenis sel yang menjalankan tugas yang berbeza. Sel-sel ini merupakan unit paling ringkas
bagi semua kehidupan. Berbeza dengan organisma ringkas yang terdiri daripada satu sel sahaja,
manusia ialah organisma multisel. Sel-sel yang serupa mengelompok membentuk tisu yang
melaksanakan fungsi umum.

Organ yang terdiri daripada gabungan dua atau lebih tisu yang berbeza untuk menjalankan tugas
khusus untuk tubuh. Organ-organ tertentu dikelompokkan untuk membentuk suatu sistem organ
tubuh yang berkerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Semua system organ ini membentuk
organisma yang mewakili aras tertinggi organisasi struktural iaitu, aras organisme
RUJUKAN;

   1. SAINS SUKAN TAHAP I ; EDISI 2012 ; MAJLIS SUKAN NEGARA

   2. SAINS SUKAN TAHAP II ; EDISI 20122 ; MAJLIS SUKAN NEGARA

   3. AZIZI BIN HAJI YAHYA ; UKM

   4. ANATOMI MUSKULOSKETEL ; PPG UMS

   5. http://www.aktivasiotak.com/fungsi_otak.htm

More Related Content

What's hot

Kelompok 4 sistem regulasi pada manusia
Kelompok 4 sistem regulasi pada manusiaKelompok 4 sistem regulasi pada manusia
Kelompok 4 sistem regulasi pada manusiaeka noviana
 
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiashafhandustur
 
Sistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSiti Jubaedah
 
sistem regulasi manusia
sistem regulasi manusiasistem regulasi manusia
sistem regulasi manusiaeka noviana
 
Sistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaSistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaDonna Dwipermana
 
Power point kelompok saraf simpatik
Power point kelompok saraf simpatikPower point kelompok saraf simpatik
Power point kelompok saraf simpatikNatalia Julita
 
sistem saraf pusat
sistem saraf pusatsistem saraf pusat
sistem saraf pusatIFKARIM
 
Sistem saraf-pada-manusia1
Sistem saraf-pada-manusia1Sistem saraf-pada-manusia1
Sistem saraf-pada-manusia1Miranti Yanti
 
Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan Yusuf Aruke
 
Sistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusiaSistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusiayustinus victor
 

What's hot (20)

Regulasi
RegulasiRegulasi
Regulasi
 
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem Regulasi
Sistem RegulasiSistem Regulasi
Sistem Regulasi
 
Sistem saraf (b)
Sistem saraf (b)Sistem saraf (b)
Sistem saraf (b)
 
Anatomi dan fisiologi sistem persyarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persyarafanAnatomi dan fisiologi sistem persyarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persyarafan
 
Sistem Koordinasi dan Indra Manusia
Sistem Koordinasi dan Indra ManusiaSistem Koordinasi dan Indra Manusia
Sistem Koordinasi dan Indra Manusia
 
Kelompok 4 sistem regulasi pada manusia
Kelompok 4 sistem regulasi pada manusiaKelompok 4 sistem regulasi pada manusia
Kelompok 4 sistem regulasi pada manusia
 
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
 
Sistem Sara1 F
Sistem Sara1 FSistem Sara1 F
Sistem Sara1 F
 
Makalah sistem persarafan
Makalah sistem persarafanMakalah sistem persarafan
Makalah sistem persarafan
 
Makalah sistem saraf
Makalah sistem sarafMakalah sistem saraf
Makalah sistem saraf
 
Sistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusia
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
 
sistem regulasi manusia
sistem regulasi manusiasistem regulasi manusia
sistem regulasi manusia
 
Sistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaSistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada Manusia
 
Power point kelompok saraf simpatik
Power point kelompok saraf simpatikPower point kelompok saraf simpatik
Power point kelompok saraf simpatik
 
sistem saraf pusat
sistem saraf pusatsistem saraf pusat
sistem saraf pusat
 
Sistem saraf-pada-manusia1
Sistem saraf-pada-manusia1Sistem saraf-pada-manusia1
Sistem saraf-pada-manusia1
 
Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan
 
Sistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusiaSistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusia
 

Similar to Td20103 tugasan 2 jenry saiparudin

Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxavita12
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sasuher lambang
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...kurkurr
 
13 sistem-saraf-indera-ok
13 sistem-saraf-indera-ok13 sistem-saraf-indera-ok
13 sistem-saraf-indera-okjidsink
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSugeng Pamudji
 
Dasar biologis dari perkembangan
Dasar biologis dari perkembanganDasar biologis dari perkembangan
Dasar biologis dari perkembanganAngel Purwanti
 
Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaRio Armando
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Manik Puush
 
Neurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuronNeurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuronNurul Sari
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Kurnia Wati
 
SISTEM SARAF KELAS XI.pptx
SISTEM SARAF KELAS XI.pptxSISTEM SARAF KELAS XI.pptx
SISTEM SARAF KELAS XI.pptxParkJaeEon2
 

Similar to Td20103 tugasan 2 jenry saiparudin (20)

Jaringan saraf
Jaringan sarafJaringan saraf
Jaringan saraf
 
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
 
13 sistem-saraf-indera-ok
13 sistem-saraf-indera-ok13 sistem-saraf-indera-ok
13 sistem-saraf-indera-ok
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusia
 
Dasar biologis dari perkembangan
Dasar biologis dari perkembanganDasar biologis dari perkembangan
Dasar biologis dari perkembangan
 
SISTEM SARAF.ppt
SISTEM SARAF.pptSISTEM SARAF.ppt
SISTEM SARAF.ppt
 
Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusia
 
SISTEM SARAF
SISTEM SARAFSISTEM SARAF
SISTEM SARAF
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
 
Endokrin
EndokrinEndokrin
Endokrin
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Presentase IPA
Presentase IPAPresentase IPA
Presentase IPA
 
Presentase ipa
Presentase ipaPresentase ipa
Presentase ipa
 
Neurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuronNeurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuron
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
 
SISTEM SARAF KELAS XI.pptx
SISTEM SARAF KELAS XI.pptxSISTEM SARAF KELAS XI.pptx
SISTEM SARAF KELAS XI.pptx
 

More from Jenry Saiparudin

Peranan multimedia dalam pengajaran dan pembelajaran
Peranan multimedia dalam pengajaran dan pembelajaranPeranan multimedia dalam pengajaran dan pembelajaran
Peranan multimedia dalam pengajaran dan pembelajaranJenry Saiparudin
 
Statistik bacaan nilam bulanan
Statistik bacaan nilam bulananStatistik bacaan nilam bulanan
Statistik bacaan nilam bulananJenry Saiparudin
 
Struktur dan fungsi (biologi)
Struktur dan fungsi (biologi)Struktur dan fungsi (biologi)
Struktur dan fungsi (biologi)Jenry Saiparudin
 
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarKanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarJenry Saiparudin
 
JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...
JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...
JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...Jenry Saiparudin
 
Penggunaan Lipatan Kertas Dalam Membantu Murid Tahun Empat Menguasai Konsep P...
Penggunaan Lipatan Kertas Dalam Membantu Murid Tahun Empat Menguasai Konsep P...Penggunaan Lipatan Kertas Dalam Membantu Murid Tahun Empat Menguasai Konsep P...
Penggunaan Lipatan Kertas Dalam Membantu Murid Tahun Empat Menguasai Konsep P...Jenry Saiparudin
 
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...Jenry Saiparudin
 
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudinTd20103 tugasan 1 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudinJenry Saiparudin
 
Tz20106b jurnal pendidikan iii jenry saiparudin
Tz20106b jurnal pendidikan iii jenry saiparudinTz20106b jurnal pendidikan iii jenry saiparudin
Tz20106b jurnal pendidikan iii jenry saiparudinJenry Saiparudin
 

More from Jenry Saiparudin (20)

ITEM TV20106b
ITEM TV20106bITEM TV20106b
ITEM TV20106b
 
Force
ForceForce
Force
 
Pressure formulalist
Pressure formulalistPressure formulalist
Pressure formulalist
 
Formula of light mind map
Formula of light  mind mapFormula of light  mind map
Formula of light mind map
 
TD20003
TD20003TD20003
TD20003
 
Peranan multimedia dalam pengajaran dan pembelajaran
Peranan multimedia dalam pengajaran dan pembelajaranPeranan multimedia dalam pengajaran dan pembelajaran
Peranan multimedia dalam pengajaran dan pembelajaran
 
Heat formula list
Heat formula listHeat formula list
Heat formula list
 
PERANAN ICT
PERANAN ICTPERANAN ICT
PERANAN ICT
 
PERANAN ICT
PERANAN ICTPERANAN ICT
PERANAN ICT
 
Statistik bacaan nilam bulanan
Statistik bacaan nilam bulananStatistik bacaan nilam bulanan
Statistik bacaan nilam bulanan
 
Struktur dan fungsi (biologi)
Struktur dan fungsi (biologi)Struktur dan fungsi (biologi)
Struktur dan fungsi (biologi)
 
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarKanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
 
JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...
JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...
JURNAL PENDIDIKAN (I) TV10003 : ISU PERLAKSANAAN PENGAJARAN SUBJEK SAINS (PPS...
 
Penggunaan Lipatan Kertas Dalam Membantu Murid Tahun Empat Menguasai Konsep P...
Penggunaan Lipatan Kertas Dalam Membantu Murid Tahun Empat Menguasai Konsep P...Penggunaan Lipatan Kertas Dalam Membantu Murid Tahun Empat Menguasai Konsep P...
Penggunaan Lipatan Kertas Dalam Membantu Murid Tahun Empat Menguasai Konsep P...
 
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
 
Tz20006b rph50mwithpict
Tz20006b rph50mwithpictTz20006b rph50mwithpict
Tz20006b rph50mwithpict
 
Kit transisi11
Kit transisi11Kit transisi11
Kit transisi11
 
Pemikiran lateral de bono
Pemikiran lateral de bonoPemikiran lateral de bono
Pemikiran lateral de bono
 
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudinTd20103 tugasan 1 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudin
 
Tz20106b jurnal pendidikan iii jenry saiparudin
Tz20106b jurnal pendidikan iii jenry saiparudinTz20106b jurnal pendidikan iii jenry saiparudin
Tz20106b jurnal pendidikan iii jenry saiparudin
 

Td20103 tugasan 2 jenry saiparudin

  • 1. JENRY BIN SAIPARUDIN CT11210669 TD20103 : SISTEM SARAF MANUSIA PENGENALAN Keupayaan dan prestasi individu dalam sesuatu sukan bergantung kepada sejauh mana tubuhnya dapat mengadaptasi kepada latihan yang lasak. Beberapa sistem tubuh badan bergabung untuk menerima latihan dan seterusnya mengadaptasi kepada latihan yang diterima sesuai dengan jenis dan keperluan sukan yang diceburi. Antara sistem-sistem ini, lima sistem utama berperanan secara langsung dalam sukan iaitu sistem rangka, system otot, sistem kardiorespiratori, sistem saraf dan sistem tenaga dan seterusnya mengaplikasikan pengetahuan ini dalam latihannya Terdiri daripada : Secara umum, sIstem saraf dalam tubuh manusia dibadi menjadi dua bahagian besar,iaitu:  Sistem Saraf Pusat (Central Nervous System)  Sistem Saraf Periferi/tepi (Peripheral Nervous System) Sedangkan untuk sistem saraf pusat sendiri dibahagi menjadi dua bahagian, iaitu:  Otak (Brain)  Saraf tunjang/saraf spinalis (Spinal Cord) Sedangkan untuk sistem sarat tepi/perifer sendiri dibahagi menjadi dua bahagian, iaitu:  Saraf Kranial (Cranial Nerves)  Saraf Spinal (Spinal Nerves)
  • 2. Sistem saraf memegang peranan penting bahkan terpenting dari seluruh sistem/jaringan pada tubuh manusia. Sistem saraf pada manusia tersusun dari jaringan-jaringan saraf yang membentuk sistem koordinasi tertentu, yang bertanggung jawab terhadap penerimaan stimulus, pemberian respon, penyimpanan memori, koordinasi gerak-gerak refleks, dengan sistem kerjanya ada yang sadar dan ada yang tidak sadar (otonom). Dalam sistem kerja saraf pada manusia, ada istilah-istilah yang sering berhubungan dengan spesialisasi kerja sel-sel saraf (neuron):  Sel reseptor --- >>> yaitu sel saraf yang menerima rangsang melalui alat indera  Sel Efektor --- >>> yaitu sel saraf yang memberikan respon terhadap stimulus, sel ini berupa otot dan kelenjar  Sel Saraf Sensoris --- >>> Yaitu serabut saraf yang membawa rangsang ke otak  Sel saraf Motorik --- >>> yaitu sel saaf yang membawa stimulus dari otak  Sel Saraf Konektor --- >>> yaitu sel saraf yang menghubungkan antara sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain Organ penyusun sistem saraf pada manusia Sistem saraf dibangun oleh kumpulan sel-sel saraf yang mempunyai kerja tersendiri. Secara jelas, bagian-bagian sel-sel saraf dapat dilhat pada gambar dibawah ini: Badan sel Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan sel.
  • 3. Dendrit Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel. Akson Neurit (akson) disebut juga serabut panjang neuron. Neurit berfungsi meneruskan impuls yang berasal dari badan sel saraf ke sel-sel saraf yang lain. Bahagian badan sel saraf yang berhubungan dengan akson berbentuk segitiga dinamakan akson hillcok. Neurit terbungkus oleh selubung mielin. Selubung ini tersusun oleh sel-sel Schwann. Mielin berfungsi sebagai isolator. Kumpulan dari sel-sel saraf yang mempunyai fungsi kerja tersendiri disebut dengan sistem saraf. Sistem saraf itu seperti, sistem saraf sadar (kumpulan sel-sel saraf yang bekerja secara sadar), sistem saraf tidak sadar/otonom (kumpulan sel-sel saraf yang bekerja diluar kesadaran), sistem saraf pusat (kumpulan sel-saraf yang bekerja di pusat saraf seperti otak), dan banyak lagi sistem saraf yang lain. SISTEM SARAF PUSAT (OTAK) Sistem saraf pusat adalah bagian yang terpenting dari seluruh sistem saraf dalam tubuh. Sistem saraf pusat adalah bahagian yang anatomi tubuh yang sangat lunak, Sehingga secara evolusi, bahagian ini dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang. Sistem saraf pusat, dibagi menjadi dua bahagian iaitu otak/cerebrum (ensenphalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Oleh sebab bahagian- bahagian dari sistem saraf pusat ini adalah bahagian yang sangat, maka selain dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, juga dilapis tiga lapisan membran, yang disebut dengan membrane meninges. Jika membaran ini mengalami infeksi, maka akan mengalami radang yang disebut dengan radang meningitis (radang otak). Membran meninges itu antara lain:  Piameter: Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak.  Arachnoidea mater: disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang
  • 4. mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.  Durameter: terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural. SEREBRUM/OTAK Secara anatomi, otak dibahagi menjadi 4 lobus yang mempunyai fungsi yang berbeza: Lobus Frontal Dapat diperhatikan dalam mental, emosi dan fungsi fizik, bahagian anterior (depan atas) mempunyai peran dalam tingkah laku tidak sedar. Misalnya: keperibadian, tingkah laku social, memberi pendapat dan aktifitas intelektual, bahagian sentral posterior (depan belakang) mengatur fungsi motorik. Lobus Pariental Menterjemahkan input sensorik, sensasi yang dirasakan pada suatu sisi bahagian tubuh yang diterjemahkan melalui lobus pariental bagian lateral, rangsangan yang diterima adalah nyeri, temperature, sentuhan, tekanan, dan proprioseption. Lobus pariental juga menterjemahkan input sensorik stereognasis dan juga berfungsi sebagai pengembangan gambaran diri. Lobus Occipital Berfungsi pada daerah visceral (bagian dalam) visual (bagian luar). Misalnya penglihatan, menerima informasi dan menafsirkan warna, juga berperan dalam refleks visual untuk menentukan mata pada sebuah objek yang diam dan bergerak. Lobus Temporal Menerima input dari tiga indera perasa, iaitu: pendengaran, pengecap, dan penciuman dan mempunyai peran dalam proses memori. Selain itu, otak juga memiliki bahagian-bahagian tertentu yang mempunyai fungsi yang sangat vital. Bahagian-bahagian itu antara lain: Thalamus Thalamus adalah sebuah massa avoi dabu-abu yang besar disekitar ventrikel otak. Daerah spesifik dalam thalamus menerima akson dari medulla, batang otak, serebellum, basal ganglia dan bagian variasi dari serebellum. Hubungan ini memberi pengaruh terhadap fungsi motorik dan mempunyai peran dalam respons
  • 5. emosional, terjemahan sensasi-sensasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Hypothalamus Hipothalamus adalah bahagian kecil tetapi daerah yang sangat penting dijaringan otak yang letaknya dibawah thalamus yang bertugas mempetahankan beberapa fungsi keseimbangan, pengaturan sejumlah aktifitas yang juga dipengaruhi kelenjar pytuitari dan system saraf atonomi (bekerja sendiri). Hipothalamus menerima input dari seluruh bagian tubuh. Pengaruh hypothalamus di dalam aktiviti system saraf atonomi termasuk pengaturan denyut jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh, juga mengatur nafsu makan, mempengaruhi fungsi genital dan aktiviti seksual. Hipotalamus adalah bahagian organ dari otak yang mempunyai fungsi yang sangat vital. Hipotalamus terletak di batang otak tepatnya di diencephalon. Hipotalamus mengatur kerja sistem endokrin, mengatur sintesis dan sekresi hormon-hormon hipofise (hormon pertumbuhan). Hipotalamus berfungsi sebagai pengatur terpenting dari seluruh hormon-hormon endokrin. Hipotalamus juga merupakan bahagian yang tidak berpisah dari sistem limfatik, dan merupakan penghubung sinyal dari berbagai bahagian otak menuju ke korteks otak besar. Akson dari berbagai sistem indera berakhir pada hipotalamus (kecuali sistem olfaction) sebelum informasi tersebut diteruskan ke korteks otak besar Hipotalamus berfungsi sebagai monitoring dan mengawal berbagai aktiviti dari tubuh badan. Hipotalamus bertanggungjawab terhadap:  Cahaya: day length dan photoperiod untuk mengatur sirkadian ritme dan musiman Rangsangan penciuman, termasuk feromon  Steroid, termasuk steroid gonad (hormon kelamin) dan kortikosteroid  Neurally mengirimkan informasi yang timbul terutama dari jantung, perut, dan saluran reproduksi  Saraf atonomi  Melalui darah rangsangan, termasuk leptin, ghrelin, angiotensin, insulin, hormon pituitari, sitokin, konsentrasi plasma glukosa dan osmolaritas dll  Stres  Menyerang mikroorganisme dengan suhu tubuh meningkat, ulang termostat tubuh ke atas.
  • 6. Hipotalamus mengawal hormon yang sangat penting bagi tubuh. Fungsi pengaturan hormon inilah yang menentukan, betapa sangat vitalnya satu organ ini. Hormon-hormon yang dikontrol oleh hipotalamus antara lain: 1. ACTH : Adrenocortico Releasing Hormon 2. ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormon 3. TRH : Tyroid Releasing Hormon 4. TIH : Tyroid Inhibiting Hormon 5. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon 6. GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormon 7. PTRH : Paratyroid Releasing Hormon 8. PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon 9. PRH : Prolaktin Releasing Hormon 10. PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon 11. GRH : Growth Releasing Hormon 12. GIH : Growth Inhibiting Hormon 13. MRH : Melanosit Releasing Hormon 14. MIH : Melanosit Inhibiting Hormon Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengawal sintesa dan sekresi hormon- hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bahagian posterior dikawal melalui kerja saraf. Medulla Oblongata Terdiri dari otak tengah, pons dan medulla obolongata, masing-masing struktur m mempunyai tanggung jawab yang unik. Ketiganya sebagi unit untuk menghantarkan saluran inpuls yang disampaikan ke dan dari saluran serebri dan lajur dibagian otak tengah. Bahagian atas dari batang otak mengandung system pons afferent dan efferent yang membawa infuls ke dan dari hemisfer serebri. Pons terletak diantara otak tengah dan medulla oblongata pada serebellum bagian anterior. Bahagian ini mengandungi serabut saraf yang memberikan komunikasi antara tengkorak atas dan bawah dari susunan saraf pusat dan serebellum. Sepertiga bahagian bawah pons mengandung pusat-pusat refleks pernafasan.
  • 7. Cerebellum (Otak Kecil) Mengatur dan mengkoordinir aktiviti otot skeletal dan mempertahankan postur dan kekuatan otot, serebellum juga berfungsi dalam petunjuk – petunjuk penglihatan, koordinasi gerak tubuh, dan keseimbangan. SISTEM SARAF TUNJANG MEDULLA SPINALIS/SUMSUM TULANG BELAKANG Merupakan jalan atau saluran untuk menghantarkan informasi dari dan ke otak dari perifer (ditepi) seperti kulit. Tempat jalannya refleks medulla spinalis berisi badan putih yang mengandung serabut-serabut myelin (akson) yang menghantarkan informasi asenden dan desenden. Badan kelabu yang terisi badan sel berikut prosesnya terjadi dalam menstimulus (rangsang) masuk ke stimulus medulla spinalis yang berintegrasi dalam badan kelabu. Respon dapat terjadi secara/ditransmisikan ke atas asenden. Semua kegiatan motorik disalurkan melalui medullan spinalis dan akson perifer. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat. Seperti halnya dengan sistem saraf pusat yang dilindungi oleh tengkorak kepala yang keras, sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang memanjang dari pangkal leher, hingga ke selangkangan. Bila sumsum tulang belakang ini mengalami kecederaan di tempat tertentu, maka akan mempengaruhi sistem saraf disekitarnya, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan di kawasan bahagian bawah tubuh, seperti anggota gerak bawah (kaki). Anatomi Sumsum Tulang Belakang Secara anatomi, sumsum tulang belakang merupakan kumpulan sistem saraf yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang atau biasa disebutmedulla spinalis ini, merupakan kumpulan sistem saraf dari dan ke otak. Secara rinci, ruas-ruas tulang belakang yang melindungi sumsum tulang belakang ini adalah sebagai berikut:
  • 8. Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang terdiri dari 7 pasang dari segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang dari segmenlumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang dari segmen koxigeus.  Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan membentuk daerah tengkuk.  Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk bagian belakang torax atau dada.  Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk daerah lumbal atau pinggang.  Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk os sakrum (tulang kelangkang).  Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk tulang koksigeus (tulang tungging) Fungsi Sumsum Tulang Belakang Secara fungsi, sumsum tulang belakang bekerja secara sedar dan tak sedar (saraf atonomi). Sumsum tulang belakang yang bekerja secara sedar di atur oleh otak sedangkan sistem saraf tidak sedar (saraf atonomi) mengawal aktiviti yang tidak diatur oleh kerja otak seperti denyut jantung, sistem pencernaan, sekresi keringat, gerak peristaltic usus, dan lain-lain. Fungsi sumsum tulang belakang adalah sebagai berikut.  Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak. Informasi melalui neuron sensori ditransmisikan dengan bantuan interneuron (impuls saraf dari dan ke otak).  Memungkinan jalan terpendek dari gerak refleks. Sehingga sumsum tulang belakang juga biasa disebut saraf refleks.  Mengurusi persarafan tubuh, anggota badan dan kepala
  • 9. Perbezaan Otak dan Sumsum Tulang Belakang Walaupun sumsum tulang belakang merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat (otak), tetapi kedua organ saraf ini memiliki perbezaan dalam susunan sarafnya. Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:  Badan sel yang membentuk bahagian materi kelabu (substansi grissea)  Serabut saraf yang membentuk bahagian materi putih (substansi alba)  Sel-sel neuroglia, iaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeza. Pada otak, materi kelabu terletak di bahagian luar atau kulitnya (korteks) dan bahagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bahagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih. SISTEM SARAF PERIFERI Sistem sarat tepi adalah sistem saraf yang berada pada paling hujung sistem saraf. Sistem saraf tepi berhubungan terus reseptor saraf. Sistem saraf tepi biasa juga disebut dengan sistem saraf perifer. Kerja sistem saraf tepi ada dua jenis, ada yang bekerja dalam sistem sedar, dan ada pula diluar kesedaran (atonomi). Sistem saraf tepi berada diluar sistem saraf pusat, dan tidak dilindungi oleh rangka khusus, sehingga mudah mengalami kerosakan, seperti terpapar racun, luka akibat benturan dan lani-lain. Tetapi kerosakan sistem saraf tepi biasanya mudah mengalami regenerasi dan tidak terlalu berefek negatif dalam skala besar, mengingat jumlah sel dalam sistem saraf tepi sangat banyak. Sistem saraf tepi, berdasarkan jenis yang dibezakan menjadi dua, iaitu:  Saraf Sensorik/Aferen: Berfungsi menghantarkan informasi dari reseptor sensorik menuju sistem saraf pusat (penerimaan stimulus).  Saraf Motorik/Eferen: Berfungsi menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat menuju otot/kelenjar (dari sinilah terjadi gerak respon)
  • 10. Dilihat dari letaknya, sistem saraf tepi dibezakan menjadi dua bahagian, iaitu:  Saraf kranial (sistem saraf yang berada di kepala, terdiri dari 12 pasang saraf) Saraf kranial adalah simpul-simpul saraf yang berada di kepala (cranium = kepala). Saraf kranial terdiri dari 12 simpul saraf yang berperan vital dalam menggerakkan otot-otot yang ada dibahagian kepala, seperti otot mata, pipi (face), lidah, gerakan mengunyah, berkedip, mendengar dan lain-lain. Dari pembahagian sistem saraf di atas, kita dapat melihat bahawa, sistem saraf kranial merupakan bahagian dari sistem saraf tepi, tetapi berada di daerah sentral, iaitu kepala. Sistem saraf kranial, terdiri dari 12 sistem saraf, yang mempunyai fungsi-fungsi yang berbeza. Nama-nama sistem saraf kranial dan fungsinya itu, adalah sebagai berikut: Nervus olfaktoris/Olfactory Nerve (Nervus I) Fungsinya: Bertanggung jawab terhadap persepsi penciuman, inpuls saraf menjalar ke lobus temporalis untuk di interpretasikan. Juga berfungsi untuk menggerakkan otot agar bisa tersenyum (smell). Nervus optikus/Optic Nerve (Nervus II) Berfungsi untuk penglihatan (vision). Nervus okulomotoris/Oculomotor Nerve (Nervus III) Fungsinya: Bertanggung jawab untuk pergerakan otot bola mata dan sebagai pembuka kelopak mata serta konstraksi pupil.
  • 11. Nervus troklear/Trochlear Nerve (Nervus IV) Fungsinya: Bertanggung jawab untuk gerakan sedar bola mata. Nervus trigeminus/Trigeminal Nerve (Nervus V) Fungsinya: Bertanggung jawab untuk mengunyah. Somatosensory information (touch, pain) dari muka dan kepala; muscles for chewing. Nervus abducens/Abducens Nerve (Nervus VI) Untuk memutar mata kearah luar. Nervus fasialis/Facial Nerve (Nervus VII)  Berperan memproduksi kelenjar lakrimalis, sub mandibularis.
  • 12. Memberi informasi untuk rasa manis, asam dan asin pada 2/3 anterior lidah.  Mempersarafi otot-otot wajah. Nervus vestibukokhlearis/Vestibulocochlear Nerve (Nervus VIII) Berperan dalam penerjemahan suara (Hearing; balance). Nervus glossofaringeal/Glossopharyngeal Nerve (Nervus IX)  Berperan dalam menelan.  Respon sensoris terhadap rasa pahit pada 1/3 bagian lidah posterior. Nervus vagus/Vagus Nerve (Nervus X)  Inpuls motor sensorik dibawah faring dan laring.  Serat saraf parasimpatis luas mempersarafi, faring, laring dan trakea meluas ke torax dan abdomen.  Cabang toraks dan abdomen mempengaruhi fungsi esofagus, paru-paru, aorta, lambung, kandung empedu, limfa, usus halus, ginjal, dan 2/3 bagian atas usus besar. Nervus Asesoris/Spinal Accessory Nerve (Nervus XI)
  • 13. Bekerja sama dengan saraf vagus untuk memberi informasi kepada otot faring dan laring.  Mempersarafi muskulus travesius (otot dilengan tempat menyuntik) dan otot sternokleidomastoid. Nervus hipoglossus/Hypoglossal Nerve (Nervus XII) Bertanggung jawab untuk pergerakan lidah and Controls muscles of tongue Fungsi dasar jaringan saraf (neuron) adalah melakukan komunikasi. Fungsi tersebut tergantung pada sifat- sifat khas dari badan saraf dan julurannya yang panjang. Sifat khas tersebut tergantung pada dua sifat dasar protoplasmanya: 1. Kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan fisik dan kimiawi (iritabilitas) 2. Kemampuan untuk menyebarkan rangsangan tersebut dari satu tempat ketempat lain (konduktivitas) Fungsi motorik, sensorik dan integratif suatu sel saraf terutama tergantung pada sifat iritabilitas dan konduktivitasnya. Selain itu beberapa sel saraf dapat melakukan sekresi mirip sistim endokrin yang menghasilkan hormon (sekret neural) yang disalurkan melalui akson dari tempat pembentukannya ke tempat lain. Hasil sekret sel saraf tersebut tersebut dilepaskan dari hujung akson ke dalam ruang perivaskular masuk ke dalam pembuluh darah dan kemudian diangkut dari darah ke organ sasaran.
  • 14. SISTEM SARAF AUTONOMI Sistem saraf atonomi berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh dalam kondisi terkontrol tanpa pengendalian secara sedar. Sistem saraf atonomi bekerja secara automatik tanpa perintah dari sistem saraf sedar. Sistem saraf atonomi juga disebut sistem saraf tak sedar, karena bekerja diluar kesedaran. Struktur jaringan yang dikawal oleh sistem saraf atonomi iaitu otot jantung, pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh. Secara umum, sistem saraf atonomi dibahagi menjadi dua bahagian, iaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Secara anatomi susunan saraf atonomi digolongkan ke dalam Sistem Saraf Tepi, tetapi secara fungsional merupakan sistem yang terpisah yang sangat dipengaruhi oleh Sistem Saraf Pusat. Sistem saraf atonomi berperan untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh yang disebut sebagai homeostasis. Sistem saraf atonomi mengatur: 1. Sekresi kelenjar 2. Kontraksi dan kecepatan denyut otot jantung 3. Kontraksi dan kecepatan kontraksi otot polos 4. Sistim sirkulasi darah. Sejak sistem atonomi ditemui oleh Langley pada tahun 1921, sistem saraf atonomi hanya meliputi serat eferen viseral saja. Pendapat ini sesungguhnya sudah tidak tepat lagi kerana disamping serat eferen juga ada serat aferen (serat saraf sensoris viseral) yang memberi informasi pada badan kita akan adanya rasa sakit atau tidak enak yang terjadi di dalam tubuh yang tidak terpisahkan dari sistem ini seperti rasa berdebar-debar kerana detik jantung yang cepat, rasa melilit pada perut dan sebagainya. Walaupun sistem saraf otonom berfungsi secara automatik, tetapi tetap dikendalikan oleh Sistem Saraf Pusat, misalnya emosi terhadap lingkungan sekitar. Pusat koordinasi antara sistem saraf atonomi dengan bahagian saraf lainnya terletak di hipotalamus.
  • 15. Sistim saraf atonomi mempunyai 2 buah neuron motorik yaitu sebuah di dalam substansia grisea medula spinalis atau batang otak (brain stem) yang disebut neuron preganglionar dan sebuah diluar Sistem Saraf Pusat (di dalam ganglia) yang disebut sebagai neuron postganglionar. Sistem saraf atonomi ini terdiri atas sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Sistem Saraf Simpatis Sistem saraf simpatis terbahagi juga menjadi dua bahagian, iaitu saraf atonomi cranial dan atonomi sacral. Sistem saraf ini berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut- serabut sarafnya, letaknya didepan column vertebrae. Sistem saraf simpatis ini berfungsi untuk:  saraf otot jantung  saraf pembuluh darah dan otot tak sedar  saraf semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus  Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat  Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit  Mempertahankan tonus semua otot sadar Neuron preganglion sistem saraf simpatis mulai dari vertebra torakal pertama sampai vertebra lumbal ke tiga, karenanya disebut juga sebagai divisi torakolumbar sistim saraf atonomi. Serat preganglionik bermielin dan meninggalkan medula spinalis via akar atau radiks ventral (motorik) nervus spinalis. Serat saraf ini kemudian bersinaps dengan neuron postganglionik di dalam ganglia. Selanjutnya serat saraf postganglionik ini akan menuju ke organ sasaran. Berdasarkan lokasinya neuron postganglion ini terbagi atas 3 iaitu : 1. Ganglion paravertebra 2. Ganglion prevertebra 3. Ganglion terminal Ganglion Paravertebralis Letaknya antero-lateral medula spinalis, terbentang mulai dari vertebra servikal pertama sampai vertebra sakral terakhir, membentuk trunkus simpatis (trunkus=rantai). Terdapat hubungan antara trunkus kiri dengan kanan. Ganglion ini memberikan cabang postganglionar yang mengurus persarafan simpatis sistim sirkulasi darah dan kelenjar yang terdapat di seluruh tubuh. Ganglion Prevertebra Letaknya di daerah anterior kolumna vertebralis, membentuk pleksus abdominalis. Ada 3 buah ganglion prevertebral yaitu:  Ganglion Seliaka (Celiac)  Ganglion Mesenterika Superior  Ganglion Mesenterika Inferior.
  • 16. Serat saraf preganglionar keluar dari medula spinalis via akar atau radix ventral dan selanjutnya menuju ganglion prevertebral melintasi trunkus simpatis yang dibentuk oleh ganglion paravertebralis. Ganglion Terminalis Letaknya paling perifer, dekat sekali dengan organ yang akan dipersarafinya. Kedua serat saraf postganglionar dari ganglion prevertebral dan terminalis akan mensarafi otot polos yang terdapat diseluruh tubuh. Semua serat saraf postganglionik adalah serat saraf tak bermielin. Sistem Saraf Parasimpatis Sistem saraf parasimpatis, hampir sama dengan sistem saraf simpatis, hanya sistem kerjanya saja yang berbeza. Jika saraf simpatis memacu jantung misalnya, maka sistem saraf parasimpatis memperlambat denyut jantung. Fungsi saraf parasimpatis adalah sebagai berikut:  Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandibularis dan kelenjar- kelenjar dalam mukosa rongga hidung  Mensarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung  Menpersarafi kelenjar ludah  Mempersarafi kelenjar parotis  Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, GIT, ginjal, pancreas, lien, hepar dan kelenjar suprarenalis  Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria dan alat kelamin  Miksi dan defekasi Pada dasarnya, sistem kerja saraf simpatis dan parasimpatis bekerja secara berlawanan (antagonis). Misalnyanya: Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan kantung kemih.
  • 17. Sistem kerja sistem saraf Atonomi dapat dilihat pada rajah dibawah ini: Sistem saraf parasimpatis berbeda dengan sistem saraf simpatis dalam beberapa aspek diantaranya: 1. Serat saraf preganglionnya berjalan keluar dari SSP bersama nervus kranial III, VII, IX dan Xyang keluar dari otak tengah (midbrain) dan batang otak (brainstem) dan bersama nervus sakralis 2, 3 dan 4, karena itu sistim parasimpatis dikenal juga sebagai divisi Kraniosakral Sistim Saraf Autonom. 2. Mempunyai serat preganglioner yang panjangterbentang dari otak atau saraf spinal sakral sampai ke ganglion terminal yang letaknya dekat dengan organ sasaran. 3. Ganglion parasimpatis tidak tersusun dalam suatu rantai melainkan hanya berupa kumpulan sel saraf yang difus yang tersebar bersama kapsul/simpainya atau antara jaringan suatu organ (contohnya ganglion Auerbach dan Meissner di dinding usus). Secara histologik, perikarion dari sel-sel ganglion ini membentuk kelompokan yang tersebar yang dikelilingi oleh jaringan ikat. Di sekitar sel-sel ganglion terdapat sel-sel satelit. Contoh ganglia parasimpatis adalah ganglia siliaris, genikulata, submandibula, otik, pterigopalatina, ganglia Meissner dan Aurbach di kolon dan ganglia vesikalis di vesika urinaria. Serat saraf preganglioner yang berjalan bersama saraf kranial berkaitan denganfungsi sekresi kelenjar, contohnya kelenjar lakrimal, kelenjar liur, dan sebagainya. Serat saraf preganglioner yang berjalan bersama saraf kranial X akan bersinaps dengan neuron postganglionik yang akan mempersarafi organ-organ yang terdapat di rongga abdomen dan toraks. Serat saraf preganglionik yang keluar dari segmen sakral akan bersinaps dengan neuron postganglionik yang akan mempersarafi organ-organ yang terdapat di dalam rongga pelvis, seperti kolon, rektum, vesika urinaria, dan sebagainya. Gerak refleks merupakan gerakan yang tiba-tiba yang diberikan oleh tubuh untuk menjawab stimulus/rangsang tertentu. Secara umum, gerak yang dihasilkan oleh tubuh manusia dalam bentuk respon dapat dibedakan menjadi gerak biasa (gerak sadar) dan gerak refleks. Gerak sedar adalah gerakan yang diberikan setelah sebuah stimulus di interpretasi/diolah dalam otak. Sedangkan gerak refleks adalah gerak yang sifatnya sangat cepat, tanpa ada interpretasi dari otak terlebih dahulu.
  • 18. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara automatik terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, iaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut. Jenis-jenis Gerak Refleks Refleks adalah mekanisme reaksi terhadap rangsangan di bawah sedar. Perilaku naluri dari haiwan yang lebih rendah dikuasai sebagai besar oleh refleks pada manusia perilaku lebih banyak merupakan suatu masalah dari persyaratan dan refleks bekerja sebagai mekanisme pertahanan dasar, namun refleks-refleks. Refleks-refleks yang penting bagi neurologi klinis dapat di bagi menjadi 4 kelompok, iaitu:  refleks superfisial (kulit dan lendir)  refleks tendon dalam (miotatik)  refleks viseral (organik)  refleks patologik (abnormal) Gerak refleks ini sangat penting sebagai bentuk pertahanan pada makhluk hidup. Pada haiwan tingkat rendah, gerak refleks merupakan gerakan yang mendominasi, Pada manusia gerakan refleks hanya pada gerak-gerak tertentu saja. Biasanya, manusia melakukan gerak refleks, jika terjadi situasi yang dianggap berbahaya atau dianggap bisa membuat tubuh dalam keadaan seimbang.
  • 19. PENUTUP Organisasi Struktur Manusia Tubuh manusia mempunyai banyak aras struktural yang berbeza kompleksitinya. Aras struktur yang paling rendah ialah aras kimia. Pada aras ini, atom-atom bergabung untuk membentuk molekul-molekul. Molekul-molekul ini seterusnya bercantum secara khusus untuk membentuk pelbagai jenis sel yang menjalankan tugas yang berbeza. Sel-sel ini merupakan unit paling ringkas bagi semua kehidupan. Berbeza dengan organisma ringkas yang terdiri daripada satu sel sahaja, manusia ialah organisma multisel. Sel-sel yang serupa mengelompok membentuk tisu yang melaksanakan fungsi umum. Organ yang terdiri daripada gabungan dua atau lebih tisu yang berbeza untuk menjalankan tugas khusus untuk tubuh. Organ-organ tertentu dikelompokkan untuk membentuk suatu sistem organ tubuh yang berkerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Semua system organ ini membentuk organisma yang mewakili aras tertinggi organisasi struktural iaitu, aras organisme
  • 20. RUJUKAN; 1. SAINS SUKAN TAHAP I ; EDISI 2012 ; MAJLIS SUKAN NEGARA 2. SAINS SUKAN TAHAP II ; EDISI 20122 ; MAJLIS SUKAN NEGARA 3. AZIZI BIN HAJI YAHYA ; UKM 4. ANATOMI MUSKULOSKETEL ; PPG UMS 5. http://www.aktivasiotak.com/fungsi_otak.htm