2. Saya mempunyai impian ... menyerahkan hidup
melayani Tuhan bersama-sama dalam sebuah tim
pelayanan yang digerakkan oleh visi untuk
melipatgandakan “pekerja” (Mat 9:37-38) bagi
ladang pelayanan dunia.
Dunia yang baginya “begitu besar kasih Allah” (Yoh
3:16) telah dinyatakan dengan mengutus Anak-Nya
ke dalamnya, juga kita (Yoh 17:15-21).
Dunia yang di dalam seluruh bidangnya kita
diciptakan untuk menyelenggarakan pemerintahan
dan kuasa-Nya (Kej 1:26-28).
3. Dunia yang kepada semua kaum, suku, bangsa, dan
bahasanya (Kej 12:1-3; Gal 3:14; Why 7:9-10) kita
diperintahkan untuk memberitakan keselamatan
yang dari pada-Nya (Mat 24:14; Luk 24:46-47) dan
menjadikan mereka murid-Nya (Mat 28:18-20).
4. Dunia begitu luas, tuaian begitu banyak, tetapi
pekerjanya begitu sedikit (Mat 9:37-38). Situasi ini
terjadi pada masa Tuhan Yesus hadir secara fisik,
juga pada masa sekarang, masa gereja sebagai
tubuh-Nya secara rohani.
Gereja adalah harapan dunia, terang dunia (Mat
5:13-16). Gereja yang berfungsi sepenuhnya akan
dicirikan dengan dihasilkannya pekerja-pekerja yang
diperlengkapi dan siap melayani (Ef 4:11-12).
5. Seorang pekerja yang demikian ini tidak dilahirkan,
melainkan dibentuk.
Saya memimpikan setiap orang di gereja,
persekutuan, dan lembaga pelayanan mendapat
kesempatan untuk menerima kabar baik, diteguhkan
dalam dasar-dasar iman, untuk kemudian
diperlengkapi dan diutus dalam pelayanan.
6. Kebutuhan dan suplai pekerja berada dalam
ketidakseimbangan yang luar biasa besarnya.
Hal ini menuntut sebuah pola pelayanan yang
menghasilkan pekerja dalam aliran yang tetap, tidak
sporadis, dan terus berlipatganda, bukan sekadar
bertambah (2Tim 2:2).
Pekerja dibentuk melalui proses pembinaan. Pekerja
dilipatgandakan melalui proses pembinaan yang
intensional.
7. Impian saya meliputi suatu pelayanan yang
menghasilkan, menyediakan, dan mendistribusikan
bahan-bahan pembinaan yang memberi arah dan
memberi sarana bagi orang-orang untuk berjumpa
dengan Tuhan, dan bagi gereja untuk bertumbuh di
dalam Tuhan.
Bahan-bahan ini bersumber pada Firman Allah yang
hidup (2Tim 3:15-17; Kis 20:32), ditulis, disusun,
dan disajikan dalam bentuk yang menarik minat,
mudah dipelajari, dan mengubah hidup (Rm 12:2).
8. Firman Tuhan tersebut dirangkai menjadi kurikulum
pembinaan, buku-buku bacaan pengayaan,
renungan-renungan harian, multi-media
pembelajaran semuanya secara intensional dan
strategis diarahkan ke tujuan, kerangka, dan kisi-kisi
yang terarah dan terpadu.
Setelah tersusun, sumber-sumber ini dialirkan ke
sebanyak mungkin orang dan tempat melalui
pelayanan pengajaran, pendampingan pembelajaran,
penjualan dan penyediaan gratis, pendidikan dan
pelatihan para pekerja, serta melalui media masa
dan elektronik.
9. Seluruh mata rantai proses pengadaan dan
penyebaran bahan-bahan ini dijiwai oleh gairah
untuk melihat nama Tuhan semakin dimuliakan
dengan semakin banyaknya orang yang mengenal
Dia, menerima Dia, mengasihi Dia, menyembah Dia,
dan memuliakan Dia ... di dalam seluruh aspek
kehidupan pribadi (Rm 12:1), di antara semua suku
bangsa di dunia (Kis 1:8).