Tiga arsitek muda Indonesia menampilkan karya-karya desain mereka yang mengeksplorasi berbagai ide, seperti bangunan komersial dengan fasade yang dilipat dan tertekan, terminal bandara satelit yang memanfaatkan ruang di antara bangunan lama dan baru, serta komponen bangunan yang diulang dan divariasikan. "
2. “Di tanganmu tergenggam
Kemerdekaan-Indonesia, yakni
Kekapaan, Keselamatan,
Kepandaian dan Peradaban...
Kamu Kaum Revolusioner !!
Kelak Rakyat keturunanmu dan
Angin Kemerdekaan akan berbisik-
bisik dengan bunga-bungaan di atas
kuburanmu: “Disini bersemayam
Semangat Revolusioner“”.
Tan Malaka (aksi masa)
jongArsitek!
jongarsitek@gmail.com
Selamat menikmati.. Desain menginspirasi
Except where otherwise noted, content on this magazine is
licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License
3. 80 tahun berlalu sejak para pemuda Dalam momentum 80 tahun sump-
indonesia bersumpah untuk setia ah pemuda, JongArsitek! mencoba
kepada nusa dan bangsa. Per- untuk menampilkan 28 diantara
jalanan panjang yang mereka mulai sekian banyak arsitek muda yang
telahmembawa bangsa ini menjadi dimiliki indonesia saat ini. Inilah po-
bangsa yang kita kenal sekarang. tensi-potensi muda Indonesia yang
Bangsadengan keragaman namun tersebar di seluruh dunia. Ada yang
dengan pengikat satu yang terikrar sedang bekerja di Singapura dan
di masa lalu. Panjang jalan bangsa Inggris, ada yang sedang menye-
ini selalu di warnai oleh berbagai lesaikan studinya di Amerika, Ger-
peristiwa-peristiwa yang kemu- man, Inggris atau Belanda. Ada
dian mendefinisi kembali arti dari juga yang tinggal di Jakarta, tapi
Indonesia dan ke-Indonesiaan. karena satu dan lain hal, tidak per-
Patriotisme dan pesimisme selalu nah sempat bertatap muka. Kami
mengiringi jalan sejarah bangsa mencoba untuk mengumpulkan
ini, menuju sebuah kesejahteraan mereka, di dalam satu edisi yang
yangdicita-citakan sejak bambu mudah-mudahan bisa mengin-
runcing pertama di angkat mela- spirasi siapa saja yang membacan-
wan tirani. ya. Tujuannya semata hanya ingin
menunjukkan kepada masyarakat
Kini, setelah semua patriotisme arsitektur Indonesia pada khusus-
yang dulu ada, bangsa ini terjebak nya dan masyarakat yang lebih luas
dalam kebingungan mencari iden- pada umumnya, bahwa inilah 28 di-
titas bangsa. Keserakahan dan antara sekian banyak masa depan
ketidakadilan mengambil alih, arsitektur Indonesia. Merekalah 28
merampas mimpi dan harapan diantara calon-calon penentu arah
yang dulu pernah membesarkan kebudayaan bangun bangsa ini.
bangsa ini. Kita yang dulu pernah inilah pemikiran-pemikiran muda
di juluki “Sang Raksasa Muda” yang kini sedang mewarnai dunia
kini terjerembab dalam masalah- arsitektur Indonesia. Sebuah upaya
masalah dasar kehidupan yang kami untuk menggairahkan kembali
seperti tidak pernah selesai. Hilang diskursus arsitektur di Indonesia.
adil, hilang makmur, termiskinkan pancingan-pancingan kecil untuk
oleh mereka yang berkuasa atas menghasilkan pemikiran-pemikiran
nama rakyat. baru yang (semoga) dapat menjadi
JongEDITORIAL!
lebih nyata dan berarti.
Kaum muda adalah penentu masa
depan. Lebih besar dari itu, kita- Inilah diantara arsitek-arsitek muda
lah masa depan. Harapan pagi terbaik yang kami kenal. Orang-
oleh : Danny Wicaksono ini adalah nafas yang membuat orang muda yang tidak pernah
kita melangkah hidup. Mimpi hari lelah bertutur tentang arsitektur
ini adalah kenyataan masa depan dan memiliki integritas yang tinggi
yang membawa perubahan bagi atasnya. Inilah beberapa pemikir
setiap dari kita. Kita adalah patriot, muda arsitektur Indonesia, kami
karena kita harus jadi patriot. Kita persembahkan dengan kerenda-
harus jadi garis yang membangun han hati, dan harapan tinggi untuk
bangsa, bukan titik yang lalu hilang segala hal yang mungkin jadi lebih
terhapus waktu. baik karenanya...
Pemuda harus bermimpi! Karena
mimpi berarti harapan. Pemuda Danny Wicaksono
tidak boleh pesimis! Karena itu be- -JongArsitek!-
rarti mati! Pemuda harus berkarya
nyata! Agar tak selamanya terjebak
dalam janji-janji sendiri.
4. Kontributor
tanpa basa basi, anda bisa mengecek profil mereka langsung ke
Facebook dan media sosialweb lainnya.
artiandi akbar
ariko andikabina http://www.new.
annisa santoso http://www.new.fa- facebook.com/profile.
http://www.new.fa- cebook.com/profile. php?id=1009962893
cebook.com/profile. ardes perdhana php?id=670464045
php?id=586654863 http://www.new.fa-
cebook.com/profile.
php?id=738906172
anjasmoro maroef
http://www.new.fa-
ade yudirianto andri feri k cebook.com/profile.
http://www.new.fa- adi fajar utama http://www.new.fa- php?id=579839539
cebook.com/profile. http://www.new.fa- cebook.com/profile.
php?id=1184978615cebook.com/profile. php?id=1473748452
php?id=627506931
ilham iyank
http://www.new.fa- imron yusuf
firman Saleh ilham iyank cebook.com/profile. http://www.new.fa-
Gacanti Swastika http://www.new.fa- php?id=1083521610 cebook.com/profile.
fajar Widharta http://www.new.fa- cebook.com/profile. php?id=712983112
http://www.face- cebook.com/profile. php?id=702846031
book.com/profile. php?id=1647870146
basuki firmanto
http://www.new.fa- php?id=16930551&ref=ts
cebook.com/profile. dickie w padmawidjaya
php?id=610288061 danny wicaksono http://www.new.fa-
http://www.face- cebook.com/profile.
book.com/profile. php?id=703273931 tisa medinna
php?id=537977711 http://www.new.
facebook.com/profile.
masajik rooseno aji rafael arsono realrich syarief php?id=737579887
http://www.new.fa- noerhadi kritz http://www.new.fa- http://www.new.fa-
cebook.com/profile. http://www.face- cebook.com/profile. cebook.com/profile.
php?id=779074836 book.com/profile. php?id=621537643 php?id=693261239
kristanti dewi paramita php?id=622062159 Paskalis K Ayodyan-
http://www.new.fa-
margareta a miranti toro
cebook.com/profile.
inung rosalini http://www.new.fa- www.facebook.
php?id=1051445450
http://www.new.fa- cebook.com/profile. com/profile.
cebook.com/profile. php?id=725640933 php?id=547254387
wiyoga nurdiansyah
php?id=537714305 reko tomo http://www.new.facebook.com/profile.
http://www.new.facebook.com/profile. php?id=792049984
php?id=704096171
5. jongarsitek.com
ini adalah web baru kita, semoga,
dengan web baru, kita berproduksi
dan berkolaborasi lebih.
Terima kasih untuk
Sandi Mardiansyah
Gacanti Swastika
yang telah bersusah payah mendi-
rikan web dan rumah baru kita.
6. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
team design :
urbane
urban akupuntur
10
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
7.
8.
9. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
rotterdam transitory
16
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
10.
11. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
menginginkan bentuk fasade
sebuah bangunan komersial ruko
ini dengan bentuk yang tidak biasa,
namun tetap memiliki fungsi yang
biasa agar dapat mengontrol harga
bangunan yang tidak mahal adalah
konsep dasar yang harus ditekankan
ketika pemberi tugas menginginkan
sebelum bangunan terbangun.
menghindari pemakaian listrik di-
siang hari juga merupakan tuntutan
pemberi tugas.
berangkat dari tuntutan pemberi
tugas tersebut, mulailah berfikir
memecahkan jawabannya dengan
menekankan bentuk dasar bangu-
nan terutama fasade dengan bentuk
yang tidak biasa untuk sebuah ruko.
fasade bangunan terbentuk dari
bidang tipis seperti selembar kertas
yang dicoba mengalami proses
potong dan mengalami tekanan dari
arah luar kedalam.
proses ini menciptakan sebuah bidang yang tetap tipis terpotong mengikuti bentuk yang
diinginkan dan tertekan kedalam membentuk bentuk lipatan bidang yang unik. Cukup ber-
cut and push
beda untuk sebuah fasade ruko ini dengan yang biasanya.
untuk menjawab tututan pemakaian listrik disiang hari adalah dengan menciptakan bukaan
bukaan yang cukup di sisi dinding yang bersebelahan dengan pagar. Karena bangunanny-
apun didisain tidak menempel pagar kanan dan kiri, yang membentuk ruang terbuka. Hal
ini diharapkan dapat menciptakan sirkulasi udara yang mengalir.
selain bukaan pada bidang dinding, bangunan ini juga banyak menggunakan skylight atau
bukaan pada plafond yang tetap dikontrol dengan bukaan yang tidak besar agar cahaya
yang masuk tidak justru menambah panas, dengan harapan pemakaian ac tidak terlalu
berlebihan.
pemakaian dan pemilihan material adalah kunci agar bangunan ruko ini tidak menjadi ma-
hal, maka material yang digunakanpun adalah material standart bangunan ruko, sehingga
tidak ada pilihan lain bangunan ruko ini hanya menggunakan permainan warna, texture
yang dihasilkan dari cat dinding sebagai material dasar, kecuali material lantai mengguna-
kan keramik untuk standart ruko.
akirnya dengan bentuk yang berbeda tidak biasa, mengontrol bukaan dan sirkulasi udara
yang benar, pemakaian dan pemilihan material yang tepat, maka akan tetap menciptakan
sebuah disain bangunan yang tdak biasa dan luar biasa.
20
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
12. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
the space between the
terminal and the satelite
lounge is to be speculate
as an intersitial space
the new terminal is proposed to be a
satelite building.
the existing terminal the propose terminal site
building as a solid are meant to be the adaptive
state analogy- reuse of the old structure.
where the terminal the proposal meant to be
transformation start to enhance the presence of the
emerge solid light solid old structure
anjasmoro maroef // pre-midreview // thesis design studio //pratt institute // instructor: jason vigneary beane and elliot maltby
anjasmoro maroef // pre-midreview // thesis design studio //pratt institute // instructor: jason vigneary beane and elliot maltby
22
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
13. anjasmoro maroef // pre-midreview // thesis design studio //pratt institute // instructor: jason vigneary beane and elliot maltby
initial component component variation
component row elevation
component row elevation
component row 2
component row 1
plan
anjasmoro maroef // pre-midreview // thesis design studio //pratt institute // instructor: jason vigneary beane and elliot maltby
component study
component experimentation and deformation
component experimentation and deformation top view
component 1 component 1.2 component 1.3
component progression through blending three component variation
component parts side elevation
anjasmoro maroef // pre-midreview // thesis design studio //pratt institute // instructor: jason vigneary beane and elliot maltby
concourse
elevation
structure
componenization
elevation
plan
initial component
diagramatic section
component iteration 1 diagonal mirror
component iteration 2 mirror
elevation
component iteration 3
component iteration 4
elevation main concourse
anjasmoro maroef // pre-midreview // thesis design studio //pratt institute // instructor: jason vigneary beane and elliot maltby
1. initial component progression
2. initial component population
4. component deformation 1.1
initial component intertwine to create long span structure
4. component deformation 1.1 side elevation
anjasmoro maroef // pre-midreview // thesis design studio //pratt institute // instructor: jason vigneary beane and elliot maltby
14.
15. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
28
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
16.
17. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
32
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
18.
19.
20. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
proyek ini hadir sebagai sebuah sikap dan kritik dari kebiasaan mem-
bangun yang dikembangkan oleh sebagian besar pengembang di
batam. rumah ini sejak awal dirancang untuk tidak bergantung sep-
enuhnya pada penghawaan buatan di dalam ruang, di saat yang ber-
samaan tetap memperhatikan privacy dan keamanan. pintu dan jen-
dela dapat dibuka setiap saat, sehingga angin dapat berlalu dengan
mengikuti denah aslinya, untuk
bebas. lantai dasar rumah ini masih
dapat menekan biaya
38
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
21. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
By-Pass Heteroutopia.
An Othering Against The Sisterhood
Of Privatization
Neo-lib bukan racun
mematikan yang dapat membuat
masyarakat di kota ini harus lan-
Mekanisme seperti
tas merenung BT mati kutu dan
ini menggambarkan bagaimana
lalu menyerahkan hak-hak ber-
pemerintah melempar tanggung
kotanya pada kepasrahan massal
jawab suatu keterpaduan arsitek-
atau suicide bombing.
tur kota terhadap pasar, sehingga Hal ini selanjutnya mengingatkan
seolah menghancurkan bentuk kita akan teori filosofis-spasial
Dalam Bandung yang kian sem-
keterpaduan tersebut dari dalam- yang disebut Heterotopia oleh
pit ter-privatisasi ini, toh masih
nya sendiri. Keberpihak- Foucault, ataupun Thirdspace as
terdapat celah-caleh kecil yang
kan ini memang terasa begitu an othering way of Edward Soja.
Di zaman Eksistensi Circle k semakin berjaya kini, Bandung adalah sebuah industri perkotaan yang dikua- tersisa, bleak ground for our so
menyesakkan, namun bukan be- Othering yang dimaksud men-
sai oleh beberapa ucing garong bernamakan market dan birokrasi. Sebuah versi lain dari kondisi Paris di called future task, a space of little
rarti menjadikan hal tersebut se- coba menjelaskan bagaimana se-
era Corbusian dan Unitary urbanism, ‘Sanctioned by business and bureaucracy!’ begitu ungkap para Situ- to bigger, a space of narrow to
bagai harga mati bagi sebuah harusnya kita melihat ruang sisa
ationist International. Terlebih pada kenyataanya, ternyata fenomena ini juga mewakili mayoritas kondisi wider. Memang terlalu ironis ke-
masyarakat untuk memiliki seban- sebagai ruang lain yang berpo-
perkotaan lainnya di Indonesia, kota-kota yang masih berjalan tanpa langkah yang efektif seiring periode tika berbicara ruang sisa sebagai
gun ruang bersama, untuk memi- tensi untuk ter-eksplorasi, Other-
pilwalkot berganti. ruang public, namun begitulah
liki sebangun ruang ber-esensi ing sebagai sebuah strategi kritis
keadaaanya. Tapi siapa yang bisa
public dalam idealnya kehidupan ber-ruang dalam keterbatasan,
Tendensi market membuat birokrasi kian labil, dan kemudian dengan mudahnya dapat menyulap menyangka, bila dari ruang sisa
berkota. strategi spasial yang bergerak
mekanisme kota ini menjadi sebebas dan semurah Transaksi kutang bekas di Gedebage. Seolah-olah ini sebuah revolusi bisa terjadi?
Its worth a try. Bukankah ruang melalui pendekatan ‘rekombinasi’
setiap jengkal ruang kota ini adalah barang pribadi yang tak bernyawa dan bisa digadaikan dengan sokon- atau ‘perpanjangan’ sebuah ruang
gan biaya kampanye. Kehebatan sebuah birokrasi dalam menghamburkan aset-aset publicnya pada pasar publik yang begitu kita idamkan
dapat terdefinisi dalam berbagai baru terhadap ruang yang sudah
modal yang begitu apatis, yang dalam istilah lain biasa disebut dengan nama neo-liberalism/Late Capital- ada sebelumnya.
ism. kemungkinan bentuk yang ob-
scure? yang belum pernah kita
bayangkan sebelumnya, terben- Keberadaan ruang tersebut may-
Sehingga tidak heran jika dengan mudah kita dapat menyaksikan taman berubah menjadi pom oritas tercipta sebagai sebuah
bensin, hutan kota menjadi mall, ruang terbuka menjadi pintu yang tertutup, gubuk yatim piatu menjadi tuk dari sebuah ruang sisa.
residu/left-over dari pembangu-
sekolah international, gunung menjadi Disneyland, atau bahkan sebuah kampung yang menjadi pasir. nan megastruktur kota, Koolhaas
No money therefore no space. mendefinisikan tipologi ruang
40 seperti ini sebagai sub-system
pembangunan kota.
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
22. Median, atau Central Reserva- Lalu Mengapa harus median?
Contoh yang paling mainstream tions (UK) adalah sebuah pulau
dari bentukkan ruang ini adalah linier yang berada diantara dua Pada tapak yang di-
sebuah ruang dibawah kolong jalur jalan yang berlawanan, linier ambil, Kawasan tersebut dinilai
jembatan yang dijadikan tempat strip in between 2 opposite adja- padat akan aktifitas manusia na-
para pengemis dan pedagang cent lanes. Sebangun safety bar- mun dengan ironisnya tidak terse-
asongan bermukim, atau emer- rier dengan elevasi tanah lebih dia ruang publik sedikitpun yang
gency lane pada jembatan layang tinggi dari jalan utama, dengan memadai, adapun pedestrian se-
itu sendiri yang setiap malam lebar standard 6.1m (pada high- bagai sarana publik telah di klaim
minggu djadikan tempat singgah street atau highway). Median ini sepihak sedikit demi sedikit oleh
untuk bercinta para pasangan- bagaikan anak haram yang lahir para pedagang pulsa, pedangang
pasangan ekstrim yang dengan dari pembangunan megastruktur tabloid, tambal ban, dan lain se-
santai memakirkan motor mereka jalan raya, dalam hal ini adalah bagainya sebagai domainnya
sambil menikmati pemandangan highstreet by-pass Soekarno Hat- masing-masing.
lampu kota, di Bandung dapat kita ta Bandung, sehingga bila disim-
jumpai ke-sisa-an ini di Fly-Over pulkan, median ini adalah sebuah Buruknya kualitas sa-
pasupati, atau mungkin fly-over ruang sisa yang benar-benar ter- rana publik yang ada di kedua sisi
Kiara Condong. sisa secara fisik, sosial mapun jalan mengakibatkan inisiatif inter-
ordinat keberadaan-nya sendiri vensi manusia untuk menyebrang
Tipologi ruang sisa yang selalu pada google maps kota Bandung. ke daerah median, dan kemudian
terkolerasi dengan jalan raya ini melakukan aktivitas pedestrian
bila ditilik lebih lanjut akan tera- Tanpa penyikapan design, ruang pada median, mengingat median
kumulasi dalam jumlah yang be- sisa seperti ini hanyalah universe pada keadaan sekarang adalah
gitu besar, dengan presentase of rampant cohesion ujar kool- hamparan rumput kosong dengan
minimal dari 1.173.81 km total haas, namun ironisnya orang- beberapa lampu jalan dan shrubs
luas infrastruktur jalan di Band- orang secara tidak sadar kerap di tengahnya. Median ini telah
ung saja, sekiranya sudah dapat sekali melakukan aktivitas bahkan menjadi tools sebuah pelarian
terbayang begitu luas ruang pub- intervensi dengan intensitas yang fungsi yang genuine, tidak hanya
lik yang bisa diperoleh, bukankah tinggi pada ruang ini. Hal ini mem- sebagai sarana menyisir jalan,
Marco Kusumawijaya pernah buktikan bahwa median adalah namun juga digunakan sebagai
mengemukakan bahwa jalan ada- sebuah ruang publik fungsional tempat berteduh, tempat singgah
lah ruang publik terbesar di dalam yang hidup, yang diapit oleh dua para asongan, tempat beristira-
sebuah kota? as well as it expli- ruang publik fungsional yang mati hat, dan masih banyak lagi aktifi-
cated by Philly Richardson that (jalan raya dengan mobil kencang tas urban yang secara real terjadi
“since transport is a lifeline to the saling menyalip). Respond design disini.
city, any improvements are bound terhadap ruang yang penuh inter-
to have an effect greater than its vensi manusia Ini dapat dikatakan Penyikapan yang ke-
original purpose”, and if that really sebuah bentuk praxis psycho- mudian diterapkan adalah pem-
so, The city would become a giant geography dalam urban design, bentukan median sebagai taman
playground, as stations for a per- yang dulu dipopulerkan oleh Guy kota sekaligus arena sirkulasi ter-
petual Revolutionary Festival! Debbord pada era eropa 60-an. padu terhadap fungsi bangunan
Lantas kemudian pertimbangan (* The study of the specific effects sekitar, median ini dirancang den-
tersebut yang menjadi konsepsi of the geographical environment gan tujuan membentuk sebuah
awal dalam perancangan ruang (consciously organized or not) on public space yang kondusif dan
sisa yang satu ini, ruang sisa the emotions and behaviour of tanpa banyak melakukan pem-
yang dalam pandangan umum individuals). Berbicara mengenai bongkaran struktural. Implikas-
masih tergolong illegible spaces, penyikapan linkungan terhadap inya adalah dengan menciptakan
or maybe even at the worst have sebuah perilaku, emosi spesifik bukaan sirkulasi pada titik tertentu
never been considered as a form masyarakat yang berada di ka- sebagai orientasi penyebrangan
of space. wasan tersebut. massal yang efektif dan meng-
komodasi berbagai intervensi/
Ruang yang dimaksud adalah aktivitas manusia yang sebelum-
sebuah ruang linier yang membe- nya kerap terjadi dengan olahan
lah Bandung bagian selatan ber- order linier. Sequence ruangnya
namakan Median. memungkinkan banyak integrasi
ruang urban terjadi disini, fleksibil-
itas ruang dapat memunculkan
banyak interaksi public yang telah
hilang karena ketidaktersediaan
ruang disekitarnya.
23.
24. we believe in something fairly gold
Median sebagai ruang antara called ‘participation’.
sebenarnya dapat melahirkan
begitu banyak ruang fungsi yang Organize the city for the enrich-
beragam, seperti halnya bila ment of everyday life. For the fu-
dirangkai menjadi sebuah ‘linier ture we are worrying about
city’, yang tentunya akan mem-
buat banyak ruang urban dalam Best.
berbagai bentukan; mulai dari ta- Artiandi Akbar.
man, mini boulevard, skate park,
monumen/landmark, sampai pen-
erapan paling hardcore berupa
rumah makan bertingkat atau
mungkin tempat berendam air pa-
nas. Kenapa tidak?
Menyangkut fenomena
terkait, konsepsi design selanjut-
nya terorientasi untuk mejadikan
heterotopia pada by-pass ini seba-
gai ruang public hijau. mengingat
kebutuhan kota akan keberadaan
ruang public dan RTH itu sendiri
di Bandung sudah cukup kritis
(Bandung baru mencapai angka
7% dari goal 30% target penye-
diaan RTH), sehingga penerapan
ini secara parallel dapat menga-
tasi problematika minimnya ruang
publik dan RTH disaat yang ber-
samaan. Akumulasi pengaspalan
jalan sebagai pemanjaan kend-
araan setidaknya dapat diseim-
bangkan dengan penambahan
volume ruang publik dan penghi-
jaun resapan biopori.
Dengan penyikapan ini,
Median tidak lagi menjadi sekedar
ruang sisa yang teracuhkan, na-
mun sebuah arena berkota yang
hidup, sebuah sirkuit Flaneur a
la Baudeliare, sebuah multitude
drifting track of our very foot!
The way of thirding or
exploring counter site sort of this,
is a product of identifying our real
life in this so called modern capi-
talistic city, because yes modern
life is rubbish as it always be, get
busy livin or get busy dyin for it my
lad
Fist raising against your goliath
is an old fashioned warfare, ide-
alizing our Heteroutopia by third-
ing/othering this 360 degrees
spacious world could spawn the
best urban activity, urban dynam-
ics would no longer be driven by
capital and bureaucracy, because
25. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
Jogjakarta dibentuk dengan citra dan cita-cita sebagai kota yang mampu mempersiapkan generasi-gen-
erasi baru pembangun bangsa. Kota pendidikan dengan akar tradisi Jawa yang kuat, kekayaan akan nilai
kearifan lokal, sampai seni budaya tradisional yang menghiasi Malioboro menjadi citra kota ini. Namun, ke-
nyataan dan pencitraan tidaklah sejalan. Arah pembangunan kota tidak menunjukkan kekayaan dan potensi
besar yang dimilikinya.
Kota pendidikan ini tidak memiliki perpustakaan yang representatif, mal-mal lebih subur bertumbuh dari-
pada pengembangan sarana dan prasarana iptek atau research center. Pencitraan kota pendidikan seakan
mandeg dengan banyaknya perguruan tinggi dan sekolah-sekolah. Itu saja. Berdasarkan keinginan untuk
menciptakan arsitektur yang sesuai dengan citra, yang tepat dengan konteks, dan memiliki nilai lebih dalam
skala luas, mediatheque ini lahir.
Dalam sebuah era dimana waktu demikian berharga, seseorang “tidak lagi bisa” berada di satu tempat
untuk satu kepentingan saja. Beberapa aktivitas harus dilakukan dalam satu tempat, satu waktu, kalau
bisa. Perpustakaan, yang identik dengan ketersediaan buku-buku tebal dan berdebu, harus berubah untuk
menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman ini. Mediatheque, adalah sebuah evolusi dari bibliotheque. Di
Jogjakarta ini ia hadir menggabungkan perpustakaan, toko buku, akses media dan internet, serta menye-
diakan ruang terbuka publik yang mampu mewadahi beragam aktivitas pengunjungnya. Mediatheque ini
hadir sebagai representasi keinginan untuk membangun citra kota pendidikan, sebagai gambaran arsitektur
compact yang mewakili masyarakat yang hidup di era informasi, dan sebagai bentuk pengembangan indie
yang melawan arus besar.
48
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
26.
27.
28. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
this project tries to redefine the design of a tropical house, in a
location that doesn’t have the luxury of space to create wide
openings. Situated in an area where neighbors are attached to the
sides and the back of the building, this scheme offers a different
approach in creating air flow to diminish humidity in the living
chamber. The strategy is to create a cold air chamber by creating a
large pond in the ground floor, and a hot space in the upper part of
the house. An air chute made of metal, installed in the roof garden,
will then act as vacuum mechanism to create an air circulation. a
simple passive cooling principle. when the pond is dried, it can then
act as an extension space for occasions that needed extra space such
as family gathering.
ketika kebiasaan membangun yang rapat dan iklim tropis bertemu, maka
sirkulasi udara dalam sebuah bangunan tinggal menjadi hal krusial yang
harus di pecahkan. kemewahan untuk mendapatkan bukaan-bukaan besar
Rumah Pondok Bambu
Pondok Bambu House
sebagai sirkulasi udara adalah hal yang hampir mustahil. ketika hanya
sisi depan dari tapak yang memungkinkan untuk di jadikan bukaan, maka
sebuah pensiasatan harus dilakukan agar udara dapat tetap mengalir
dengan baik dan suhu ruang-ruang aktif dapat berada dalam (paling
tidak mendekati) suhu ruang yang ideal.
walaupun membuat bangunan “lepas” dengan memberikan jarak di ketiga
sisi yang berdempetan dapat memberikan ruang untuk udara bersirkulasi,
hal ini berarti mengurangi ruang efektif yang dapat digunakan untuk
tinggal. beberapa arsitek menerima hal ini dan bertoleransi terhadap
konsekuensi-konsekuensinya, tapi rasanya seperti terlalu cepat puas
jika kemudian ini menjadi hanya satu-satunya cara untuk mensiasati
cara membangun di lahan seperti ini.
rumah ini mencoba untuk melihat potensi lain hubungan antara minimnya
program yang diminta oleh klien dan masalah kerapatan bangunan yang
ada di sekitarnya. sedikitnya program yang diminta, membuat
ruang-ruang untuk hidup sehari-hari dapat di masukkan kedalam satu
lantai saja. ketika ruang ini diangkat, maka ada ruang kosong pada
lantai dasar, lantai ini kemudian difungsikan sebagai kolam, dengan
tujuan untuk menghasilkan ruang dengan suhu yang lebih rendah.
untuk memungkinkan udara dingin di lantai dasar ini naik ke ruang
hidup di atasnya, lantai pada ruang hidup di lubangi dengan diameter
yang beragam.
lantai paling atas di fungsikan sebagai dapur, area servis, dan taman.
di lantai ini juga dipasang corong dari besi, gunanya sebagai
generator efek venturi, untuk menarik udara di bawahnya mengalir
keluar.
secara teoretis, seharusnya kolam di lantai dasar dapat menurunkan
suhu di lantai dasar. udara dingin ini yang kemudian di harapkan dapat
naik, merembes ke ruang hidup diatasnya untuk memberikan suhu ruang
yang, paling tidak mendekati, suhu ruang yang ideal.
teori ini masih sangat bisa diperdebatkan. hal-hal tentang konsekuensi
penempatan kolam air dengan ukuran sebesar itu adalah hal yang masih
harus terus dikaji dan diuji.
54
-danny wicaksono untuk mamostudio-
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
29.
30. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
58 Koffka. flagship store, Bandung. 59
Indonesia
58
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
31.
32. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
WAR
62 WAR 63
62
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
35. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
Deskripsi Proyek :
Sayembara Desain Muka Gedung Jakarta Design Center
desainer : firman saleh & wildan wachdy
tahun 2007 - 2nd place winner.
Jakarta Design Center (JDC ) sebagai pusat komunitas desain dengan segala fungsinya sudah selayaknya
memiliki karakteristik yang kuat melalui kacamata desain. Selain berpotensi kuat menjadi landmark di
antara lingkungan sekitarnya, bangunan ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan positif
bagi cityscape kota Jakarta.
Merevitalisasi sebuah bangunan tidak cukup hanya dengan mengganti desain muka, tetapi harus mem-
buka akses bagi semua penggunanya, misalnya dengan “menyuntikkan” fungsi-fungsi baru yang dapat
menunjang dan meningkatkan fungsi-fungsi awal, seperti menciptakan ruang-ruang publik, fungsi komer-
sial, dan lain sebagainya di dalam bangunan eksisting.
Saya dan Wildan Nachdy, menyebut kompetisi desain ini sebagai “redefining”, mendefinisikan kembali
fasade JDC menurut sudut pandang kami. Dalam mendefinisikannya kami berusaha menekan isu “rumit”
dari sisi teknis dan menampilkan desain yang “sederhana dan berkarakter” sehingga dapat memberikan
sesuatu yang lebih bagi penggunanya.
Untuk menterjemahkan muka lama menjadi baru versi kami adalah dengan menciptakan layer baru di se-
lubung bangunan eksisting. Panel aluminium yang menempel saat ini diganti dengan kaca yang memiliki
modul persis dengan kondisi rangka eksisting, sehingga rangka tersebut masih dapat di gunakan kembali.
Tujuan penggantian panel aluminium dengan kaca adalah untuk memberikan kesan ringan dan menerima
pantulan layer di depannya sehingga menimbulkan kesan bergerak atau dinamis pada muka bangunan .
Untuk layer di muka kaca kami mencoba menciptakan sesuatu yang modular tetapi mempunyai pola yg kuat
sehingga dapat mamberikan efek yg “mapan” dan dinamis.
Kemudian seperti yang telah disinggung sebelumnya, kami menyuntikkan ruang – ruang publik ke dalam
bangunan eksisting. “Sky terrace” di sudut bangunan adalah semata-mata untuk menggairahkan fungsi yg
ada yaitu dengan menciptakan ruang pamer sementara atau outdoor café di ruang terbuka tersebut. Sama
halnya dengan landscape eksisting di mana kami coba menghidupkan kembali plaza di depan bangunan
dengan memperbesar plaza yang ada dan menempatkan “water feature”, hardscape dan softscape yg da-
pat diakses oleh publik dan memajang karya2 seni sebagai “space art” untuk menampung segala aktivitas
seni di jakarta bahkan di indonesia. Dengan demikian bangunan ini kami harapkan dapat menjadi salah
satu suntikan “urban accupunture” untuk membuat kota jakarta menjadi lebih baik dalam konteks “urban
68 development”./fs
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
36.
37.
38. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
flipped house adalah rumah vila
yang terletak di daerah perbuki-
tan Dago pakar, Bandung. Di
desain sebagai rumah peristira-
hatan bagi keluarga kecil yang
terdiri dari orang tua dan dua
anaknya yang beranjak dewasa.
Tapak Dago Pakar memiliki keis-
tipologi akses langsung
timewaan tapak perbukitan yaitu
memiliki level tanah yang berkon-
tur dan memiliki vista ke arah kota
Bandung yang tidak terhalang
sehingga dapat melihat cekungan
seluruh kota Bandung.
Berdasarkan letaknya terhadap
permukaan jalan, tipologi rumah
di daerah perbukitan yang berkon-
tur bisa di golongkan menjadi dua,
yaitu tipe bukit dan tipe lembah.
Tipe bukit umumnya memiliki
konfigurasi fungsi ruang secara
vertikal yaitu ; garasi dan servis
di lantai dasar, ruang bersama di
lantai satu kemudian ruang privat
di lantai atas. Pada tipe lembah, tipe turun, tipe naik
konfigurasi fungsi ruang vertikal
umumnya adalah ; ruang ber-
sama di lantai dasar, ruang privat
di lantai atas, dan ruang servis di
lantai basement.
PROJECT CREDITS
flipped house
Bandung, Indonesia
constructed 2008, estimated completion 2009
Building Data.
Site Area: approx. 500 m2
Building Footprint: approx. 113 m2
Number of Levels: 3
Team.
Principal Architect : Ginanjar Ramdhani
Architectural Design : Ginanjar Ramdhani, M.Hikmat.S, Anggie Radik Prihanto
Model : Anggi Radik Prihanto
Structural Design : Hendro S Kartono, Reliance Consulting Engineers
Utility Design : Noviar Firdaus
General Contractor : Farid Risman, PT. Rekamitra Selaras
Photograph : Muhammad Sagitha Purwaganda
74
Flipped House
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
39.
40. Untuk pendinginan ruang dalam
rumah, ada beberapa strategi
Masa bangunan terdiri dari kom-
yang dilakukan, yaitu memakai
posisi bend-cut box yang setiap
prinsip cross air ventilation,
box nya mewakili fungsi yang di
mengingat posisinya yang terda-
konsep naunginya. Box tersebut di- bend
pat di lereng perbukitan sehingga
flipped house adalah rumah tipe dan di- cut berdasar pada po-
dibuat tangkapan terhadap angin
bukit yang memiliki konfigurasi Pembalikan komposisi fungsi tensi site dan program ruang yang
lembah untuk mendinginkan iklim
baru gabungan tipe bukit dan tipe tersebut mengakibatkan area en- dinaunginya. Penggunan material
dalam rumah. Kemudian peng-
lembah. Area privat dan ruang trance utama berada pada level kaca transparan pada bidang box
gunaan atap pelana dan kisi hori-
bersama pada rumah ini dibalik paling atas. Sehingga diperlukan yang di cut adalah selain sebagai
zontal di bagian kepala bangunan
secara vertikal dari konfigurasi akses langsung dari level lantai bingkai untuk melihat vista luar
dimaksudkan untuk menghasilkan
tipe bukit pada umumnya. Hal ini dasar ke entrance utama terse- juga sebagai upaya memasukan
chimney effect. Sehingga udara
didasari oleh pemikiran bahwa but. Berdasarkan studi kami terh- ruang luar ke ruang dalam rumah.
dapat bergerak dari setiap lantai
potensi vista maksimum ke arah adap bangunan vernakular eksist- Sehingga rumah terlihat lebih luas
melalui void tangga. Penggunaan
lembah lebih baik dinikmati ber- ing yang berada di kota bandung, dari sebenarnya.
cross air ventilation dan chimney
sama keluarga di ruang bersama adanya akses langsung ke lantai effect ini menjadikan tidak per-
, dibanding menikmatinya secara yang paling atas adalah hal yang lunya tambahan air conditioner
individu di kamar masing-masing. umum dan bahkan dapat mem- tambahan sehingga menjadikan
Selain itu dengan konfigurasi ver- buat komposisi arsitektur yang rumah ini nyaman dengan biaya
tikal tersebut akses dari ruang lebih menarik dan atraktif. operasional yang murah.
bersama ke roof garden menjadi
mudah dan secara tidak langsung
menjadi ekstensi ruang bersama
tersebut.
41. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
80
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
42. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
Musholla & Youth Center
Pesantren Ar Rahmah
82
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah
43.
44. jjongArsitek! S u m pa h P e m u da 2008 | des ain men gin spirasi ade.yudirianto adi.fajar.utama andri.k.ferik anjasmoro.maroef annisa.santoso ardes.perdana ariko.andikabina artiandi.akbar basuki.firmanto danny.wicaksono dickie.padmawidjaya fajar.widharta firman
86
hikmat.subarkah ilham.iyank imron.yusuf inung.rosalini kristanti.paramita margareta.a.miranti masajik.rooseno noerhadi paskalis.khrisno.a rafael.arsono realrich.syarief rekotomo tisa.medinna wiyoga.nurdiansyah