SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 45
REKAYASA LINGKUNGAN 
Dosen Pembimbing : Alfi Rahmi, S.T, M.Eng
Juleha 
(1213019) 
Silvia 
Royani 
(1213011) 
Akmal Adi 
Putra 
(1213019) 
Tirta Gia 
Anggia 
(1213022) 
Mutridi 
(1213005) 
Hasmar 
(1213019) 
Afrizal 
(1213012)
Latar Belakang 
Dalam istilah lingkungan, sampah diartikan sebagai: ”bahan 
yang terbuang atau dibuang dari hasil kegiatan manusia 
maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." 
(Istilah Lingkungan untuk Manajeman, Ecolink, 1996). 
Namun, tidak semua sampah tidak berguna. Beberapa 
jenis sampah masih dapat diolah sehingga memiliki nilai 
ekonomi atau kegunaan lain bagi manusia. Untuk itu, kita 
perlu memiliki pemahaman tentang sampah dan 
bagaimana mengelolanya agar berguna. Salah satu 
bentuk pengelolaan sampah adalah pembuatan pupuk 
kompos. Pembuatan pupuk kompos dapat mengurangi 
masalah sampah sekaligus menciptakan nilai ekonomi 
dari sampah.
Apa itu sampah organik ??????
Sampah organik 
Sampah yang bisa mengalami 
pelapukan (dekomposisi) dan 
terurai menjadi bahan yang lebih 
kecil dan tidak berbau (sering 
disebut dengan kompos).
Jenis-Jenis Sampah Organik 
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, 
baik manusia, hewan, maupun 
tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi 
menjadi 2 : 
Sampah 
organik basah 
sampah mempunyai 
kandungan air yang 
cukup tinggi. 
Contohnya kulit buah dan sisa sayuran
Sampah organik 
kering 
bahan organik lain 
yang kandungan 
airnya kecil. 
Contoh sampah organik kering 
di antaranya kertas, kayu atau 
ranting pohon, dan dedaunan 
kering.
Gambar Sampah Organik Basah
gambar sampah organik kering
Dampak sampah organik 
1. Dampak Terhadap Kesehatan 
Potensi bahaya kesehatan yang dapat 
ditimbulkan adalah sebagai berikut : 
•Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan 
cepat karena virus yang berasal dari sampah 
dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur 
air minum. Penyakit demam berdarah 
(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan 
cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya 
kurang memadai. 
•Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya 
jamur kulit).
•Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai 
makanan. Salah satu contohnya adalah suatu 
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita 
(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam 
pencernakan binatang ternak melalui 
makanannya yang berupa sisa 
makanan/sampah. 
•Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di 
Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat 
mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi 
oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah 
yang dibuang ke laut oleh pabrik yang 
memproduksi baterai dan akumulator.
2. Dampak Terhadap Lingkungan 
Cairan rembesan sampah yang masuk ke 
dalam drainase atau sungai akan mencemari air. 
Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati 
sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini 
mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan 
biologis. 
Penguraian sampah yang dibuang ke dalam 
air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair 
organik, seperti metana. Selain berbau 
kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi 
dapat meledak.
Prinsip Pengolahan Sampah Organik 
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa 
diterapkan dalam pengolahan sampah.Prinsip-prinsip 
ini dikenal dengan nama 4R, yaitu: 
•Mengurangi (reduce) 
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau 
material yang kita pergunakan. Semakin banyak 
kita menggunakan material, semakin banyak 
sampah yang dihasilkan. 
•Menggunakan kembali (reuse) 
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa 
dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang 
yang sekali pakai, buang
•Mendaur ulang (recycle) 
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak 
berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang 
bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak 
industri tidak resmi dan industri rumah tangga 
yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. 
•Mengganti (replace) 
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. 
Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai 
sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
Tahapan Pengomposan 
Secara rinci adalah: 
1. Pemilahan Sampah 
•Pada tahap ini dilakukan pemisahan sampah 
organik dari sampah an-organik (barang lapak dan 
barang berbahaya). Pemilahan harus dilakukan 
dengan teliti karena akan menentukan kelancaran 
proses dan mutu kompos yang dihasilkan. 
2. Pengecil Ukuran 
•Pengecil ukuran dilakukan untuk memperluas 
permukaan sampah, sehingga sampah dapat dengan 
mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos
3. Penyusunan Tumpukan 
•Bahan organik yang telah melewati tahap pemilahan dan 
pengecil ukuran kemudian disusun menjadi tumpukan. 
•Desain penumpukan yang biasa digunakan adalah desain 
memanjang dengan ukuran panjang x lebar x tinggi = 2m x 
12m x 1,75m. 
•Pada tiap tumpukan dapat diberi terowongan bambu 
(windrow) yang berfungsi mengalirkan udara di dalam 
tumpukan. 
4. Pembalikan 
•Pembalikan dilakuan untuk membuang panas yang 
berlebihan, memasukkan udara segar ke dalam tumpukan 
bahan, gunanya untuk meratakan proses pelapukan di setiap 
bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu 
penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.
5. Penyiraman 
•Pembalikan dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan 
yang terlalu kering (kelembaban kurang dari 50%). 
•Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan 
dengan memeras segenggam bahan dari bagian dalam 
tumpukan. 
•Apabila pada saat digenggam dan diperas tidak 
mengeluarkan air, maka tumpukan sampah harus 
ditambahkan air. Sedangkan jika sebelum diperas sudah 
keluar air, maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu perlu 
dilakukan pembalikan. 
6. Pematangan 
•Setelah pengomposan berjalan antara 30 hingga 40 hari, 
suhu tumpukan akan semakin menurun hingga mendekati 
suhu ruangan atau suhu di tempat. 
Pada saat itu tumpukan telah lapuk, yaitu berwarna coklat 
tua atau kehitaman. Kompos masuk pada tahap pematangan 
selama ± 14 hari.
7. Penyaringan 
•Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran butiran partikel 
kompos sesuai dengan kebutuhan serta untuk memisahkan bahan-bahan 
yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dari proses 
pemilahan di awal proses. 
•Bahan yang belum terkomposkan dikembalikan ke dalam tumpukan 
yang baru, sedangkan bahan yang tidak terkomposkan dibuang 
sebagai residu. 
8. Pengemasan dan Penyimpanan 
•Kompos yang telah disaring dikemas dalam kantung sesuai dengan 
kebutuhan pemasaran. 
•Kompos yang telah dikemas disimpan dalam gudang yang aman dan 
terlindung dari kemungkinan tumbuhnya jamur dan tercemari oleh 
bibit jamur dan benih gulma atau benih lain yang tidak diinginkan 
yang mungkin terbawa oleh angin.
1
Mesin pencacah sampah organik 
digunakan untuk menghancurkan 
berbagai jenis sampah organik berukuran 
kecil 
2
Keunggulan Mesin Pengolah Kompos: 
1. Bentuk yang ringkas dan sederhana 
2. Sangat mudah dioperasikan 
3. Hasil cacahan maksimum dengan potongan kurang dari 3 cm. 
4. Mampu mencacah daun, ranting, sabut kelapa, dan jerami dari berbagai 
jenis sampah pertanian yang dapat digunakan untuk pupuk organik 
5. Pisau mempunyai ketajaman dan kekerasan tinggi sehingga lebih awet 
walaupun digunakan mencacah bahan organik agak keras dan berumur 
teknis panjang. 
Untuk informasi lebih lanjut silahkan 
hubungi : 
085 2277 46362 atau 0857 433 66688
3 dan 4
5 6 7 8
Proses Pembuatan Kompos 
Proses pengomposan tergantung pada : 
1.Karakteristik bahan yang dikomposkan 
2. Aktivator pengomposan yang 
dipergunakan 
3.Metode pengomposan yang dilakukan
1.Karakteristik bahan yang dikomposkan 
Bahan-bahan yang dapat dikomposkan pada dasarnya semua 
bahan-bahan organik padat dapat dikomposkan, misalnya: limbah 
organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas, 
kotoran/limbah 
peternakan, limbah-limbah pertaniah, limbah-limbah agroindustri, 
limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa 
sawit, dll. Bahan organik yang sulit untuk dikomposkan antara 
lain: tulang, tanduk, dan rambut.
Gambar bahan yang dikomposkan
2. Aktivator pengomposan yang dipergunakan 
Aktivator pengomposan yang sudah banyak beredar antara lain: 
PROMI (Promoting Microbes), OrgaDec, SuperDec, ActiComp, 
BioPos, EM4, Green Phoskko Organic Decomposer dan 
SUPERFARM (Effective Microorganism) atau menggunakan cacing 
guna mendapatkan kompos (vermicompost). Setiap aktivator memiliki 
keunggulan sendiri-sendiri.
3. Metode pengomposan yang dilakukan 
TEKNIK SEGITIGA 
Ini adalah teknik membuat kompos dengan cara menumpuk daun-daun, 
potongan rumput dan bahan lain di atas terowongan udara, yaitu sebuah 
alat berbentuk segitiga dan panjang yang terbuat dari bambu atau kayu 
(lihat gambar di bawah). Terowongan udara berukuran tinggi: 20 cm dan 
panjang antara 1,5 hingga 2 meter. Buatlah dua buah terowongan udara 
dan letakkan berdampingan seperti tampak pada gambar di bawah:
Langkah-langkah teknik segitiga : 
1. Menumpuk daun-daun dan bahan-bahan lain di atas satu 
terowongan udara dan biarkan yang satunya 
2. Menambahkan bahan dan menyiram air secara teratur setiap 
hari agar tumpukan tetap lembab 
3. Menjaga kelembaban tumpukan dengan menyiram secara 
teratur dan membiarkan sampai menjadi kompos (± 6 
minggu/warna kehitaman seemua) 
4. Jika bagian bawah sudah mulai menghitam, kemudian membalik 
timpukan di atas terowongan udara yang satunya. Tumpukan 
bahan yang baru di atas terowongan yang lama 
5. Setelah bahanya menjadi kompos, kemudian dikumpulkan dan 
ditempatkan di tempat yang telah disediakan (karung) untuk 
dapat dipergunakan sebagai pupuk organik
‘Keranjang Takakura’ 
Apa itu keranjang Takakura.....??? 
Keranjang kompos Takakura merupakan hasil penemuan Mr. 
Koji Takakura, orang Jepang yang menemukan sistem pengolahan 
sampah organik. Keranjang Takatura kemudian berkembang sebagai 
alat pengomposan sampah organik untuk skala rumah tangga. 
Keranjang Takakura sangat mudah digunakan, bersih dan tidak berbau 
sehingga aman digunakan di lingkungan rumah.
Cara kerjanya adalah: 
1. setelah sampah organik dipisahkan dari jenis 
sampah lainnya, diolah dengan 
memasukkannya ke dalam keranjang Takakura. 
2. Bakteri yang terdapat dalam starter kit pada 
keranjang Takakura akan menguraikan sampah 
menjadi kompos, tanpa menimbulkan bau dan 
tidak mengeluarkan cairan. Inilah keunggulan 
pengomposan dengan keranjang Takakura.
Cara membuat keranjang Takakura dan bahan yang dibutuhkan : 
1. Carilah keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil 
(supaya tikus dan binatang lain tidak bisa masuk) termasuk 
penutupnya, 
2. Cari kardus bekas dengan ukuran tertentu, untuk 
memasukkan keranjang. Kardus ini untuk tempat bahan-bahan 
yang akan dijadikan kompos, 
3. Masukkan kompos yang sudah jadi ke dalam kardus. Jika 
sebelumnya anda tidak membuat kompos sendiri, anda dapat 
mencari kompos yang sudah jadi yang sudah siap pakai. 
Tebarkan kompos ke dalam kardus, satu lapisan saja, setebal 
kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi 
sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang 
sudah jadi tersebut telah mengandung banyak sekali mikroba-mikroba 
pengurai. Setelah itu masukkan kardus tersebut ke dalam 
keranjang plastik.
4. Bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan 
ke dalam keranjang. Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan 
antara lain: sisa makanan dari meja makan seperti nasi, sayur, kulit 
buah-buahan. Bahan lainnya adalah sisa sayuran mentah dari dapur, 
seperti akar atau batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum 
dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil 
lebih kurang 2 cm x 2 cm, 
5. Setiap hari, bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses 
memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan seperti tahap 
sebelumnya. Demikian seterusnya. Aduk-aduklah setiap selesai 
memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bila perlu, 
tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi, 
6. Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama 
dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan.
Catatan untuk komposter Keranjang Takakura ini, upayakan 
agar bekas sayuran bersantan, daging atau bahan lain yang 
mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam kardus. 
Mengingat starternya telah menggunakan kompos yang 
sudah jadi, maka MOL (mikroba lokal) tidak digunakan. 
Desain Keranjang Takakura berbahan bambu sederhana 
dapat dilihat di bawah : 
Gambar Model Sederhana Keranjang Takakura
Proses pengomposan dapat terjadi secara aerobik 
(menggunakan oksigen) atau anaerobik (tidak ada oksigen). Proses 
yang dijelaskan sebelumnya adalah proses aerobik, dimana mikroba 
menggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahan organik. 
Proses dekomposisi dapat juga terjadi tanpa menggunakan oksigen 
yang disebut proses anaerobik. Namun, proses ini tidak diinginkan, 
karena selama proses pengomposan akan dihasilkan bau yang tidak 
sedap. Proses anaerobik akan menghasilkan senyawa-senyawa yang 
berbau tidak sedap, seperti: asam-asam organik (asam asetat, asam 
butirat, asam valerat, puttrecine), amonia, dan H2S
Skema Proses Pengomposan Aerobik
Manfaat Pupuk Kompos 
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa 
aspek: 
Aspek Ekonomi : 
1.Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah 
2.Mengurangi volume/ukuran limbah 
3.Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya 
Aspek Lingkungan : 
1.Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan 
pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat 
bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah 
2.Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Aspek bagi tanah/tanaman: 
1. Meningkatkan kesuburan tanah 
2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah 
3. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah 
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah 
5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah 
panen) 
6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman 
7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman 
8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
Keuntungan Kompos : 
•Lebih ramah lingkungan, tidak merugikan kesehatan dan tidak 
mencemari lingkungan 
•Bahan mudah didapat, selalu tersedia setiap hari dan tentunya tidak 
perlu membeli 
•Cara membuatnya sedrhana, tidak memerlukan peralatan canggih 
ataupun mahal 
•Dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan jumlah makhluk 
hidup (mikroba) di dalam tanah yang mampu membantu pertumbuhan 
tanaman 
•Kompos Tidak Larut Dalam Air 
•Kompos menahan air sampai 60% 
•Kompos dapat dibuat dari semua bahan organik
Kekurangan Kompos : 
•Kandungan unsur hara tidak bisa diketahui secara pasti 
•Kandungan unsur hara lebih rendah dibandingkan dengan 
pupuk anorganik 
•Tanaman tidak bisa menyerap unsur hara dari kompos 
lebih cepat, dibandingkan dengan pupuk organik 
•Proses pembuatan yang tidak hati-hati dapat mengandung 
telur dan larva hama.
Pupuk Kompos merupakan hasil dekomposer limbah 
pertanian (kotoran ternak, jerami, sisa-sisa tanaman) yang 
dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi kelangkaan dan 
mahalnya harga pupuk kimia. Kompos atau pupuk organik 
berperan dalam memperbaiki struktur dan sifat fisika, kimia 
maupun biologis tanah. Selain itu, pupuk organik juga berperan 
dalam memperbaiki kesuburan lahan sehingga kesuburannya 
makin lama makin meningkat serta dapat mengurangi 
pencemaran lingkungan sebagai akibat dari penumpukan 
limbah yang tidak termanfaatkan. 
Dalam rangka menuju pertanian yang berkelanjutan, 
pengembalian bahan organik atau kompos ke lahan 
adalah merupakan suatu keharusan
 TERIMA KASIH  
SELAMAT BELAJAR 
Keep Spirit !!!

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposRizka Pratiwi
 
Laporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopuliLaporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopulimuhbaskoro
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahHotnida D'kanda
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Nur Chawhytz
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udarapanjinugroho
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbahmisteribnu
 
Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumSanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumsanggede
 
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...Oswar Mungkasa
 
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan Sampah Rumah TanggaPengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan Sampah Rumah TanggaLidia Fibriana
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTQuirella Bellinda
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampahSiti Aisyah
 
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis MasyarakatPengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis MasyarakatIrmawan Nugroho
 
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptxPOWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptxNovietaAyuPratiwi1
 
SOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATA
SOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATASOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATA
SOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATASiti Farida
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahJoy Irman
 

La actualidad más candente (20)

PPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampahPPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampah
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
Laporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopuliLaporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopuli
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
 
penanggulangan sampah
penanggulangan sampahpenanggulangan sampah
penanggulangan sampah
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumSanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umum
 
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...
 
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan Sampah Rumah TanggaPengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis MasyarakatPengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
 
Makalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dariMakalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dari
 
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptxPOWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
 
SOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATA
SOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATASOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATA
SOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATA
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
 

Destacado

Proses pembuatan pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk komposProses pembuatan pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk komposAlline Arianne
 
Pelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organik
Pelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organikPelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organik
Pelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organikMuhammad Muflikh Marsetyo
 
Perancangan dan Aplikasi Alat Pembuat Kompos Sederhana Skala Rumah Tangga - T...
Perancangan dan Aplikasi Alat Pembuat Kompos Sederhana Skala Rumah Tangga - T...Perancangan dan Aplikasi Alat Pembuat Kompos Sederhana Skala Rumah Tangga - T...
Perancangan dan Aplikasi Alat Pembuat Kompos Sederhana Skala Rumah Tangga - T...Satria
 
Membuat kompos
Membuat komposMembuat kompos
Membuat komposdianbumi
 
Flipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
Flipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-loresFlipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
Flipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-loresSekretariat STBM
 
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan CairProses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cairkhatulistiwa.info
 
1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan komposdhanitriono
 
Reboisasi hutan
Reboisasi hutanReboisasi hutan
Reboisasi hutanbkupstegal
 
Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik (di Kota Surabaya)
Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik (di Kota Surabaya)Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik (di Kota Surabaya)
Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik (di Kota Surabaya)Hana Septiana
 
Pengelolaan sampah 3 r
Pengelolaan sampah 3 rPengelolaan sampah 3 r
Pengelolaan sampah 3 rTomi Saputra
 
Pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik terhadap
Pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik terhadapPemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik terhadap
Pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik terhadapBima Andika
 
Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan AnorganikPemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan AnorganikAli Murtadho
 
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk OrganikMasyarakat Produktif
 

Destacado (20)

Proses pembuatan pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk komposProses pembuatan pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk kompos
 
Pelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organik
Pelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organikPelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organik
Pelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organik
 
Perancangan dan Aplikasi Alat Pembuat Kompos Sederhana Skala Rumah Tangga - T...
Perancangan dan Aplikasi Alat Pembuat Kompos Sederhana Skala Rumah Tangga - T...Perancangan dan Aplikasi Alat Pembuat Kompos Sederhana Skala Rumah Tangga - T...
Perancangan dan Aplikasi Alat Pembuat Kompos Sederhana Skala Rumah Tangga - T...
 
Membuat kompos
Membuat komposMembuat kompos
Membuat kompos
 
Flipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
Flipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-loresFlipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
Flipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
 
1. dasar dasar pengomposan
1. dasar dasar pengomposan1. dasar dasar pengomposan
1. dasar dasar pengomposan
 
Komposting
KompostingKomposting
Komposting
 
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan CairProses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
 
Makalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dariMakalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dari
 
1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos
 
Manisan aloevera
Manisan aloeveraManisan aloevera
Manisan aloevera
 
Reboisasi hutan
Reboisasi hutanReboisasi hutan
Reboisasi hutan
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
 
Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik (di Kota Surabaya)
Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik (di Kota Surabaya)Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik (di Kota Surabaya)
Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik (di Kota Surabaya)
 
Pengelolaan sampah 3 r
Pengelolaan sampah 3 rPengelolaan sampah 3 r
Pengelolaan sampah 3 r
 
Pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik terhadap
Pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik terhadapPemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik terhadap
Pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik terhadap
 
Seminar Hidroponik
Seminar HidroponikSeminar Hidroponik
Seminar Hidroponik
 
Definisi prokasih
Definisi prokasihDefinisi prokasih
Definisi prokasih
 
Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan AnorganikPemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
 
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
 

Similar a Proses sampah organik menjadi kompos

pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalZuhriah As'ad
 
Tugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahTugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahGisheilla Putri
 
PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.ppt
PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.pptPENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.ppt
PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.pptLHKALPATARU
 
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.pptYabesHizkia1
 
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.Ines Indrati
 
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampahBerikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampahAdi Rastafarra
 
Presentation1 proker
Presentation1 prokerPresentation1 proker
Presentation1 prokerrizky nofri
 
SAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA
SAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIASAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA
SAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIASutiahHanuji
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiYahyawan Triyana
 
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAHLIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAHQuirella Bellinda
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaRatna PU
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakuraWila Dantika
 
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptxssuser310f3f
 

Similar a Proses sampah organik menjadi kompos (20)

pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
 
Tugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahTugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampah
 
PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.ppt
PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.pptPENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.ppt
PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.ppt
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R TUGAS KIMIA.ppt
 
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
Pengolahan Sampah Berbasis Keluarga.
 
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampahBerikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
 
Presentation1 proker
Presentation1 prokerPresentation1 proker
Presentation1 proker
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
SAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA
SAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIASAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA
SAMPAH ORGANIK DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasi
 
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAHLIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakura
 
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
3. Materi intervensi bina suasana_sampah organik dan anorganik.pptx
 

Más de Juleha Usmad

Konsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalKonsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalJuleha Usmad
 
Tugas besar terminal
Tugas besar terminalTugas besar terminal
Tugas besar terminalJuleha Usmad
 
Rekayasa Drainase
Rekayasa Drainase Rekayasa Drainase
Rekayasa Drainase Juleha Usmad
 
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)Juleha Usmad
 
Dimensi kolom dan balok
Dimensi kolom dan balokDimensi kolom dan balok
Dimensi kolom dan balokJuleha Usmad
 
Makalah kimia teknik
Makalah kimia teknikMakalah kimia teknik
Makalah kimia teknikJuleha Usmad
 
Data pengukuran theodolite 2
Data pengukuran theodolite 2Data pengukuran theodolite 2
Data pengukuran theodolite 2Juleha Usmad
 
Menganalisa sampah di ibukota pasair pengaraian
Menganalisa sampah di ibukota pasair pengaraianMenganalisa sampah di ibukota pasair pengaraian
Menganalisa sampah di ibukota pasair pengaraianJuleha Usmad
 
Tugas rekayasa lingkungan
Tugas rekayasa lingkunganTugas rekayasa lingkungan
Tugas rekayasa lingkunganJuleha Usmad
 

Más de Juleha Usmad (15)

Konsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalKonsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminal
 
Tugas besar terminal
Tugas besar terminalTugas besar terminal
Tugas besar terminal
 
Rekayasa rawa
Rekayasa rawa Rekayasa rawa
Rekayasa rawa
 
Rekayasa Drainase
Rekayasa Drainase Rekayasa Drainase
Rekayasa Drainase
 
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
 
Dimensi kolom dan balok
Dimensi kolom dan balokDimensi kolom dan balok
Dimensi kolom dan balok
 
Rumus tb mektek 1
Rumus tb mektek 1Rumus tb mektek 1
Rumus tb mektek 1
 
Makalah kimia teknik
Makalah kimia teknikMakalah kimia teknik
Makalah kimia teknik
 
Bahasa Inggris
Bahasa InggrisBahasa Inggris
Bahasa Inggris
 
Kimia teknik
Kimia teknikKimia teknik
Kimia teknik
 
Data pengukuran theodolite 2
Data pengukuran theodolite 2Data pengukuran theodolite 2
Data pengukuran theodolite 2
 
Menganalisa sampah di ibukota pasair pengaraian
Menganalisa sampah di ibukota pasair pengaraianMenganalisa sampah di ibukota pasair pengaraian
Menganalisa sampah di ibukota pasair pengaraian
 
Tugas rekayasa lingkungan
Tugas rekayasa lingkunganTugas rekayasa lingkungan
Tugas rekayasa lingkungan
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
 
Juleha
JulehaJuleha
Juleha
 

Proses sampah organik menjadi kompos

  • 1. REKAYASA LINGKUNGAN Dosen Pembimbing : Alfi Rahmi, S.T, M.Eng
  • 2. Juleha (1213019) Silvia Royani (1213011) Akmal Adi Putra (1213019) Tirta Gia Anggia (1213022) Mutridi (1213005) Hasmar (1213019) Afrizal (1213012)
  • 3.
  • 4. Latar Belakang Dalam istilah lingkungan, sampah diartikan sebagai: ”bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil kegiatan manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." (Istilah Lingkungan untuk Manajeman, Ecolink, 1996). Namun, tidak semua sampah tidak berguna. Beberapa jenis sampah masih dapat diolah sehingga memiliki nilai ekonomi atau kegunaan lain bagi manusia. Untuk itu, kita perlu memiliki pemahaman tentang sampah dan bagaimana mengelolanya agar berguna. Salah satu bentuk pengelolaan sampah adalah pembuatan pupuk kompos. Pembuatan pupuk kompos dapat mengurangi masalah sampah sekaligus menciptakan nilai ekonomi dari sampah.
  • 5. Apa itu sampah organik ??????
  • 6. Sampah organik Sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos).
  • 7. Jenis-Jenis Sampah Organik Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi 2 : Sampah organik basah sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran
  • 8. Sampah organik kering bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.
  • 11. Dampak sampah organik 1. Dampak Terhadap Kesehatan Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut : •Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. •Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
  • 12. •Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. •Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
  • 13. 2. Dampak Terhadap Lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
  • 14. Prinsip Pengolahan Sampah Organik Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu: •Mengurangi (reduce) Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. •Menggunakan kembali (reuse) Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang
  • 15. •Mendaur ulang (recycle) Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. •Mengganti (replace) Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
  • 16. Tahapan Pengomposan Secara rinci adalah: 1. Pemilahan Sampah •Pada tahap ini dilakukan pemisahan sampah organik dari sampah an-organik (barang lapak dan barang berbahaya). Pemilahan harus dilakukan dengan teliti karena akan menentukan kelancaran proses dan mutu kompos yang dihasilkan. 2. Pengecil Ukuran •Pengecil ukuran dilakukan untuk memperluas permukaan sampah, sehingga sampah dapat dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos
  • 17. 3. Penyusunan Tumpukan •Bahan organik yang telah melewati tahap pemilahan dan pengecil ukuran kemudian disusun menjadi tumpukan. •Desain penumpukan yang biasa digunakan adalah desain memanjang dengan ukuran panjang x lebar x tinggi = 2m x 12m x 1,75m. •Pada tiap tumpukan dapat diberi terowongan bambu (windrow) yang berfungsi mengalirkan udara di dalam tumpukan. 4. Pembalikan •Pembalikan dilakuan untuk membuang panas yang berlebihan, memasukkan udara segar ke dalam tumpukan bahan, gunanya untuk meratakan proses pelapukan di setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.
  • 18. 5. Penyiraman •Pembalikan dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan yang terlalu kering (kelembaban kurang dari 50%). •Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan. •Apabila pada saat digenggam dan diperas tidak mengeluarkan air, maka tumpukan sampah harus ditambahkan air. Sedangkan jika sebelum diperas sudah keluar air, maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu perlu dilakukan pembalikan. 6. Pematangan •Setelah pengomposan berjalan antara 30 hingga 40 hari, suhu tumpukan akan semakin menurun hingga mendekati suhu ruangan atau suhu di tempat. Pada saat itu tumpukan telah lapuk, yaitu berwarna coklat tua atau kehitaman. Kompos masuk pada tahap pematangan selama ± 14 hari.
  • 19. 7. Penyaringan •Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran butiran partikel kompos sesuai dengan kebutuhan serta untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dari proses pemilahan di awal proses. •Bahan yang belum terkomposkan dikembalikan ke dalam tumpukan yang baru, sedangkan bahan yang tidak terkomposkan dibuang sebagai residu. 8. Pengemasan dan Penyimpanan •Kompos yang telah disaring dikemas dalam kantung sesuai dengan kebutuhan pemasaran. •Kompos yang telah dikemas disimpan dalam gudang yang aman dan terlindung dari kemungkinan tumbuhnya jamur dan tercemari oleh bibit jamur dan benih gulma atau benih lain yang tidak diinginkan yang mungkin terbawa oleh angin.
  • 20. 1
  • 21. Mesin pencacah sampah organik digunakan untuk menghancurkan berbagai jenis sampah organik berukuran kecil 2
  • 22. Keunggulan Mesin Pengolah Kompos: 1. Bentuk yang ringkas dan sederhana 2. Sangat mudah dioperasikan 3. Hasil cacahan maksimum dengan potongan kurang dari 3 cm. 4. Mampu mencacah daun, ranting, sabut kelapa, dan jerami dari berbagai jenis sampah pertanian yang dapat digunakan untuk pupuk organik 5. Pisau mempunyai ketajaman dan kekerasan tinggi sehingga lebih awet walaupun digunakan mencacah bahan organik agak keras dan berumur teknis panjang. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi : 085 2277 46362 atau 0857 433 66688
  • 24. 5 6 7 8
  • 25. Proses Pembuatan Kompos Proses pengomposan tergantung pada : 1.Karakteristik bahan yang dikomposkan 2. Aktivator pengomposan yang dipergunakan 3.Metode pengomposan yang dilakukan
  • 26. 1.Karakteristik bahan yang dikomposkan Bahan-bahan yang dapat dikomposkan pada dasarnya semua bahan-bahan organik padat dapat dikomposkan, misalnya: limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas, kotoran/limbah peternakan, limbah-limbah pertaniah, limbah-limbah agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, dll. Bahan organik yang sulit untuk dikomposkan antara lain: tulang, tanduk, dan rambut.
  • 27. Gambar bahan yang dikomposkan
  • 28. 2. Aktivator pengomposan yang dipergunakan Aktivator pengomposan yang sudah banyak beredar antara lain: PROMI (Promoting Microbes), OrgaDec, SuperDec, ActiComp, BioPos, EM4, Green Phoskko Organic Decomposer dan SUPERFARM (Effective Microorganism) atau menggunakan cacing guna mendapatkan kompos (vermicompost). Setiap aktivator memiliki keunggulan sendiri-sendiri.
  • 29. 3. Metode pengomposan yang dilakukan TEKNIK SEGITIGA Ini adalah teknik membuat kompos dengan cara menumpuk daun-daun, potongan rumput dan bahan lain di atas terowongan udara, yaitu sebuah alat berbentuk segitiga dan panjang yang terbuat dari bambu atau kayu (lihat gambar di bawah). Terowongan udara berukuran tinggi: 20 cm dan panjang antara 1,5 hingga 2 meter. Buatlah dua buah terowongan udara dan letakkan berdampingan seperti tampak pada gambar di bawah:
  • 30. Langkah-langkah teknik segitiga : 1. Menumpuk daun-daun dan bahan-bahan lain di atas satu terowongan udara dan biarkan yang satunya 2. Menambahkan bahan dan menyiram air secara teratur setiap hari agar tumpukan tetap lembab 3. Menjaga kelembaban tumpukan dengan menyiram secara teratur dan membiarkan sampai menjadi kompos (± 6 minggu/warna kehitaman seemua) 4. Jika bagian bawah sudah mulai menghitam, kemudian membalik timpukan di atas terowongan udara yang satunya. Tumpukan bahan yang baru di atas terowongan yang lama 5. Setelah bahanya menjadi kompos, kemudian dikumpulkan dan ditempatkan di tempat yang telah disediakan (karung) untuk dapat dipergunakan sebagai pupuk organik
  • 31. ‘Keranjang Takakura’ Apa itu keranjang Takakura.....??? Keranjang kompos Takakura merupakan hasil penemuan Mr. Koji Takakura, orang Jepang yang menemukan sistem pengolahan sampah organik. Keranjang Takatura kemudian berkembang sebagai alat pengomposan sampah organik untuk skala rumah tangga. Keranjang Takakura sangat mudah digunakan, bersih dan tidak berbau sehingga aman digunakan di lingkungan rumah.
  • 32. Cara kerjanya adalah: 1. setelah sampah organik dipisahkan dari jenis sampah lainnya, diolah dengan memasukkannya ke dalam keranjang Takakura. 2. Bakteri yang terdapat dalam starter kit pada keranjang Takakura akan menguraikan sampah menjadi kompos, tanpa menimbulkan bau dan tidak mengeluarkan cairan. Inilah keunggulan pengomposan dengan keranjang Takakura.
  • 33. Cara membuat keranjang Takakura dan bahan yang dibutuhkan : 1. Carilah keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya tikus dan binatang lain tidak bisa masuk) termasuk penutupnya, 2. Cari kardus bekas dengan ukuran tertentu, untuk memasukkan keranjang. Kardus ini untuk tempat bahan-bahan yang akan dijadikan kompos, 3. Masukkan kompos yang sudah jadi ke dalam kardus. Jika sebelumnya anda tidak membuat kompos sendiri, anda dapat mencari kompos yang sudah jadi yang sudah siap pakai. Tebarkan kompos ke dalam kardus, satu lapisan saja, setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut telah mengandung banyak sekali mikroba-mikroba pengurai. Setelah itu masukkan kardus tersebut ke dalam keranjang plastik.
  • 34. 4. Bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke dalam keranjang. Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: sisa makanan dari meja makan seperti nasi, sayur, kulit buah-buahan. Bahan lainnya adalah sisa sayuran mentah dari dapur, seperti akar atau batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil lebih kurang 2 cm x 2 cm, 5. Setiap hari, bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan seperti tahap sebelumnya. Demikian seterusnya. Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bila perlu, tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi, 6. Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan.
  • 35. Catatan untuk komposter Keranjang Takakura ini, upayakan agar bekas sayuran bersantan, daging atau bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam kardus. Mengingat starternya telah menggunakan kompos yang sudah jadi, maka MOL (mikroba lokal) tidak digunakan. Desain Keranjang Takakura berbahan bambu sederhana dapat dilihat di bawah : Gambar Model Sederhana Keranjang Takakura
  • 36. Proses pengomposan dapat terjadi secara aerobik (menggunakan oksigen) atau anaerobik (tidak ada oksigen). Proses yang dijelaskan sebelumnya adalah proses aerobik, dimana mikroba menggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahan organik. Proses dekomposisi dapat juga terjadi tanpa menggunakan oksigen yang disebut proses anaerobik. Namun, proses ini tidak diinginkan, karena selama proses pengomposan akan dihasilkan bau yang tidak sedap. Proses anaerobik akan menghasilkan senyawa-senyawa yang berbau tidak sedap, seperti: asam-asam organik (asam asetat, asam butirat, asam valerat, puttrecine), amonia, dan H2S
  • 38.
  • 39.
  • 40. Manfaat Pupuk Kompos Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek: Aspek Ekonomi : 1.Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah 2.Mengurangi volume/ukuran limbah 3.Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya Aspek Lingkungan : 1.Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah 2.Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
  • 41. Aspek bagi tanah/tanaman: 1. Meningkatkan kesuburan tanah 2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah 3. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah 4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah 5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen) 6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman 7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman 8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
  • 42. Keuntungan Kompos : •Lebih ramah lingkungan, tidak merugikan kesehatan dan tidak mencemari lingkungan •Bahan mudah didapat, selalu tersedia setiap hari dan tentunya tidak perlu membeli •Cara membuatnya sedrhana, tidak memerlukan peralatan canggih ataupun mahal •Dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan jumlah makhluk hidup (mikroba) di dalam tanah yang mampu membantu pertumbuhan tanaman •Kompos Tidak Larut Dalam Air •Kompos menahan air sampai 60% •Kompos dapat dibuat dari semua bahan organik
  • 43. Kekurangan Kompos : •Kandungan unsur hara tidak bisa diketahui secara pasti •Kandungan unsur hara lebih rendah dibandingkan dengan pupuk anorganik •Tanaman tidak bisa menyerap unsur hara dari kompos lebih cepat, dibandingkan dengan pupuk organik •Proses pembuatan yang tidak hati-hati dapat mengandung telur dan larva hama.
  • 44. Pupuk Kompos merupakan hasil dekomposer limbah pertanian (kotoran ternak, jerami, sisa-sisa tanaman) yang dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga pupuk kimia. Kompos atau pupuk organik berperan dalam memperbaiki struktur dan sifat fisika, kimia maupun biologis tanah. Selain itu, pupuk organik juga berperan dalam memperbaiki kesuburan lahan sehingga kesuburannya makin lama makin meningkat serta dapat mengurangi pencemaran lingkungan sebagai akibat dari penumpukan limbah yang tidak termanfaatkan. Dalam rangka menuju pertanian yang berkelanjutan, pengembalian bahan organik atau kompos ke lahan adalah merupakan suatu keharusan
  • 45.  TERIMA KASIH  SELAMAT BELAJAR Keep Spirit !!!