SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 5
Descargar para leer sin conexión
Volume 2

KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling

Nomor 1 Januari 2013

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor

hlm.
Info Artikel:
Diterima 04/02/2013
Direvisi 14/02/2013
Dipublikasikan 01/03/2013

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN
GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN
CARA BELAJAR SISWA
Melisa Adriani1), Khairani2), Indah Sukmawati3)
Abstract Effective guidance services need cooperation of BK teachers with other personnel at the
school. In fact, it’s still less cooperation BK teachers with subject teachers in BK services at the
schools. This study aims to reveal cooperation the BK teacher with subject teachers in developing
the way of learning student. Forms of quantitative research is descriptive type. The results revealed
that BK teacher cooperation with subject teachers in developing the way of learning student good
average.

Keywords: cooperation; way of learning; BK teacher; subject teachers
PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dituntut untuk mampu menyiapkan siswa-siswa
yang mandiri, yang siap diterjunkan ke lapangan
kerja dan memiliki sikap profesional. Oleh
karena itu, siswa sebagai subjek didik
diharapkan mampu mengembangkan potensi
dirinya seoptimal mungkin agar dapat
memperoleh hasil belajar yang tinggi.
Dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan kejuruan, salah satu masalah yang
harus mendapat perhatian adalah masalah cara
belajar siswa. Hal itu disebabkan mengingat
keberhasilan pencapaian tujuan belajar tidak
hanya semata-mata ditentukan oleh faktor
kurikulum melainkan juga ditentukan oleh faktor
cara belajar siswa.
Untuk mengembangkan cara belajar siswa
di sekolah maka diperlukan kerjasama antara
guru BK dengan guru mata pelajaran di sekolah.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Dewa Ketut
Sukardi (2000:113) pelayanan yang diberikan
oleh guru BK terhadap siswa dapat berjalan
secara efektif, maka guru BK memerlukan
bantuan dan kerjasama dengan seluruh tenaga
pengajar dan tenaga kependidikan lainnya di
sekolah khususnya dengan guru mata pelajaran.

Perlunya kerjasama yang baik antara guru
BK di sekolah dengan guru mata pelajaran
dikarenakan guru mata pelajaran merupakan
orang yang sering bertatap muka dengan siswa
di kelas. Dengan demikian, guru mata pelajaran
memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk
mengetahui sikap, kemampuan, bakat, minat,
dan cara belajar siswa. Menurut Dewi Justitia
(1994:45) guru BK dapat memberikan dorongan
agar siswa mampu mengikuti proses belajar
dengan baik, dapat menangani keluhan yang
dialami siswa dalam proses belajarnya serta
mampu menyusun perencanaan layanan yang
sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.
Untuk mengetahui bagaimana cara belajar
siswa maka dibutuhkan informasi dan data dari
guru mata pelajaran. Abu Ahmadi (1990:98)
menambahkan guru mata pelajaran mempunyai
tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu
yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses
perkembangan peserta didik, berarti guru juga
mempunyai peranan dalam melihat dan
memperhatikan
bagaimana
perkembangan
siswanya.
Permasalahan yang ditemukan di sekolah
adalah
guru
mata
pelajaran
kurang
mengidentifikasi siswa yang mempunyai cara
belajar yang buruk dalam proses belajar di

1

Melisa Adriani (1), Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Padang, email: mel154adr14n1@gmail.com
2
Khairani (2), Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang
3
Indah Sukmawati (3), Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Padang

16
©2012oleh Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
17
sekolah dan guru BK jarang menanyakan cara
belajar siswa dalam proses belajar di kelas
kepada guru mata pelajaran dikarenakan tidak
semua
guru
mata
pelajaran
yang
mengkonsultasikan permasalahan cara belajar
siswa di kelas kepada guru BK.
Berdasarkan data yang ditemukan, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
bagaimana kerjasama guru BK dengan guru
mata pelajaran dalam mengembangkan cara
belajar siswa di SMK N 1 Sawahlunto.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mendeskripsikan (1) wawasan guru mata
pelajaran
mengenai
perannya
sebagai
pembimbing di sekolah, (2) mendeskripsikan
kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran
dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam
hal persiapan belajar siswa, (3) mendeskripsikan
kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran
dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam
hal mengikuti pelajaran, (4) mendeskripsikan
kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran
dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam
hal
sebelum
mengikuti
ujian
dan
menindaklanjuti hasil ujian siswa.

Katego
No

1.

Sub variabel

Wawasan guru

%

ri

72,89

B

70,98

B

75,27

B

67,57

B

71,67

B

mata pelajaran
mengenai perannya
sebagai
pembimbing di
sekolah
2.

Mengembangkan
cara belajar siswa
dalam hal persiapan
belajar siswa

3.

Mengembangkan
cara belajar siswa
dalam hal
mengikuti pelajaran

METODOLOGI
4.
Penelitian
ini
berbentuk
penelitian
kuantitatif dengan jenis deskriptif. Data
penelitian ini berasal dari seluruh guru BK dan
guru mata pelajaran di SMK N 1 Sawahlunto.
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru
BK dan guru mata pelajaran yang berjumlah 74
orang. Alat pengumpul data berbentuk angket
dan pedoman wawancara. Prosedur yang
ditempuh dalam pengumpulan data adalah
dengan mengadministrasikan angket kepada
subjek penelitian. Data yang telah terkumpul
akan dianalisis dengan menggunakan teknik
persentase.
HASIL
Rekapitulasi secara keseluruhan mengenai
kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran
dalam mengembangkan cara belajar siswa dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel. Kerjasama guru BK dengan guru
mata pelajaran dalam mengembangkan
cara belajar siswa

KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling

Volume 2

Mengembangkan
cara belajar siswa
dalam hal persiapan
sebelum mengikuti
ujian dan
menindaklanjuti
hasil ujian
Rata-rata

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa
kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran
dalam mengembangkan cara belajar siswa ratarata di kategori baik.
Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan diperoleh keterangan bahwa secara
umum guru BK telah melaksanakan kerjasama
dengan guru mata pelajaran di sekolah, namun
masih terdapat dalam beberapa hal dari
mengembangkan cara belajar siswa dalam
persiapan belajar siswa, mengikuti pelajaran,
dan dalam hal persiapan sebelum mengikuti
ujian dan menindaklanjuti hasil ujian masih
Nomor 1 Januari 2013
18
terlihat kurangnya kerjasama guru BK dengan
guru mata pelajaran di sekolah.
Pembahasan ini dilakukan berdasarkan
pertanyaan penelitian yaitu begaimana wawasan
guru mata pelajaran mengenai perannya sebagai
pembimbing di sekolah, bagaimana kerjasama
guru BK dengan guru mata pelajaran dalam
mengembangkan cara belajar siswa dalam hal
persiapan belajar siswa, mengikuti pelajaran,
dan dalam hal persiapan sebelum mengikuti
ujian dan menindaklanjuti hasil ujian di sekolah.
a. Wawasan guru mata pelajaran mengenai
peran sebagai pembimbing di sekolah
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, terungkap bahwa sebagian besar guru
mata pelajaran sudah memahami perannya
sebagai pembimbing di sekolah. Ini artinya
masih ada beberapa guru mata pelajaran yang
kurang
memahami
perannya
sebagai
pembimbing di sekolah. Hal ini terlihat pada
aspek partisipasi guru mata pelajaran dalam
kegiatan khusus penanganan masalah siswa di
sekolah berada pada kategori cukup baik.
Padahal menurut Prayitno (2003:1) guru mata
pelajaran diharapkan memiliki komitmen yang
tinggi dalam kegiatan khusus penanganan
masalah siswa demi tertanganinya kasus dengan
baik dan tuntas.
Prayitno
(1997:39-40)
menjelaskan
peranan
guru
mata
pelajaran
sebagai
pembimbing yang dilakukan di sekolah adalah
(1)Membantu memasyarakatkan pelayanan
bimbingan dan konseling kepada siswa, (2)
Membantu konselor mengidentifikasi siswasiswa yang memerlukan layanan bimbingan dan
konseling, serta pengumpulan data tentang
siswa-siswa tersebut, (3) Mengalih tangankan
siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan
dan konseling kepada guru BK, (4) Menerima
alih tangan siswa dari guru BK
yang
memerlukan pelayanan pengajar/latihan khusus,
(5) Memberikan kesempatan dan kemudahan
kepada
siswa
yang
memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling
untuk mengikuti/menjalani layanan/kegiatan
yang dimaksudkan itu, (6) Berpartisipasi dalam
kegiatan khusus penanganan masalah siswa,
seperti konferensi kasus, (7) Membantu
pengumpulan informasi yang diperlukan dalam
rangka penilaian pelayanan bimbingan dan
konseling serta upaya tindak lanjutnya.

KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling

Volume 2

Dari pendapat yang telah dikemukakan
dipahami bahwa guru mata pelajaran
mempunyai peran yang besar dalam rangka
membantu terlaksananya kegiatan-kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah. Namun
berdasarkan data yang diperoleh belum semua
guru mata pelajaran yang memahami perannya
sebagai pembimbing di sekolah. Padahal untuk
meningkatkan pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah guru mata pelajaran
mempunyai andil dalam kesuksesan bimbingan
dan konseling.
b. Mengembangkan Cara Belajar Siswa dalam
hal Persiapan Belajar Siswa.
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, terungkap bahwa belum semua guru
mata pelajaran yang terlibat dalam melakukan
kerjasama dengan guru BK di sekolah dalam hal
persiapan belajar siswa. Hal ini sesuai dengan
informasi yang diperoleh dari hasil wawancara
dengan guru BK diketahui bahwa tidak semua
guru mata pelajaran yang terlibat di dalam
melakukan kerjasama dengan guru BK dalam
mengembangkan cara belajar siswa dalam hal
persiapan belajar.
Ini berarti guru mata pelajaran secara
pribadi sudah memahami perannya sebagai
pembimbing dalam mengembangkan cara
belajar siswa dalam hal persiapan belajar dengan
baik namun dalam melakukan kerjasama dengan
guru BK di sekolah belum terorganisasi dan
terintegrasi dengan baik seperti mendiskusikan
tentang strategi yang digunakan untuk
meningkatkan minat belajar siswa dan
menginformasikan kepada guru BK tentang
kurangnya
kesadaran
siswa
dalam
mempersiapkan peralatan belajar.
Dalam hal ini terlihat bahwa kurangnya
komunikasi antara guru BK dengan guru mata
pelajaran. Padahal seharusnya menurut Idris
Agus (dalam Roza Fitri, 2011:21) guru BK
diharapkan selalu berkonsultasi dengan guru
tentang keadaan atau kondisi siswa terutama
dengan guru mata pelajaran. Sehingga menurut
Soetjipto dan Raflis Kosasi (1994:98) guru BK
dapat meneliti kesulitan dan kemajuan siswa
serta dapat menilai hasil kemajuan belajar siswa
di kelas. Dengan demikian, guru BK dapat
menentukan layanan apa yang dapat diberikan
kepada siswa agar dapat lebih optimal
mempersiapkan diri dalam belajar.
Nomor 1 Januari 2013
19

c. Mengembangkan Cara Belajar Siswa dalam
hal mengikuti pelajaran.
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, terungkap bahwa belum semua guru
mata pelajaran yang terlibat melakukan
kerjasama dengan guru BK dalam hal mengikuti
pelajaran. Hal ini sesuai dengan informasi yang
diperoleh dari hasil wawancara dengan guru BK
diketahui bahwa kerjasama guru BK dengan
guru mata pelajaran belum sepenuhnya baik.
Dimana dalam mengembangkan cara belajar
siswa dalam hal mengikuti pelajaran, guru mata
pelajaran belum sepenuhnya berkoordinasi
dengan guru BK.
Dari informasi yang diperoleh diketahui
bahwa tidak semua guru mata pelajaran yang
memberikan data atau keterangan kepada guru
BK di sekolah, seperti mengalih tangankan
siswa yang sulit konsentrasi saat belajar kepada
guru
BK
setelah
diberikan
bantuan,
mendiskusikan dengan guru BK strategi untuk
meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar
dan bekerjasama dengan guru BK meningkatkan
keterampilan siswa bertanya dan mencatat di
dalam kelas. Sehingga dalam mengembangkan
cara belajar siswa dalam hal mengikuti
pelajaran, guru BK memberikan materi yang
telah diprogramkan sendiri tanpa adanya
sosialisasi dengan guru mata pelajaran.
Seharusnya menurut Prayitno (1996:39)
agar dapat memantapkan hasil belajar guru mata
pelajaran diharapkan dapat memberikan data
kepada guru BK yang dapat dijadikan bahan
untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan
belajar siswa. Dengan demikian guru BK dapat
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar
siswa yang baik sehingga cara siswa mengikuti
pelajaran dapat maksimal.
d. Mengembangkan cara belajar siswa dalam
hal
sebelum
mengikuti
ujian
dan
menindaklanjuti hasil ujian.
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, terungkap bahwa belum semua guru
mata
pelajaran
yang
terlibat
dalam
mengembangkan cara belajar siswa dalam hal
sebelum mengikuti ujian dan menindaklanjuti
hasil ujian.
Hasil wawancara dengan guru BK
diperoleh keterangan bahwa selama ini siswa
KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling

Volume 2

yang dialih tangankan oleh guru mata pelajaran
kepada guru BK adalah siswa yang belum
menghadap guru mata pelajaran untuk
melakukan remedial. Sedangkan siswa yang
sudah menghadap guru mata pelajaran, langsung
diberikan remedial oleh guru yang bersangkutan,
tanpa adanya penanganan awal oleh guru BK.
Padahal menurut Prayitno dan Erman Amti
(2004:279) menjelaskan bahwa kegagalankegagalan yang dialami siswa dalam belajar
tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau
rendahnya inteligensi, tetapi sering kegagalan itu
terjadi disebabkan mereka tidak mendapat
layanan bimbingan yang memadai.
Dalam melaksanaan pengajaran perbaikan
guru mata pelajaran biasanya meminta siswa
untuk mengulang kembali materi yang telah
diberikan, setelah itu diberikan lagi ujian kepada
siswa, tanpa adanya pengulasan materi dari guru
yang bersangkutan. Dan untuk pemberian
pengajaran perbaikan diluar jam pelajaran
biasanya
guru
BK
juga
jarang
mengkomunikasikan
dengan
guru
mata
pelajaran karena adanya sistim full days di
sekolah, sehingga tidak adanya pemberian
bantuan diluar jam pelajaran sekolah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kerjasama
guru BK dengan guru mata pelajaran belum
sepenuhnya optimal dimana masih kurangnya
koordinasi dan integrasi antara guru BK dengan
guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara
belajar siswa dalam hal sebelum mengikuti ujian
dan menindaklanjuti hasil ujian siswa.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai
kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran
dalam mengembangkan cara belajar siswa di
SMK N 1 Sawahlunto, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut: wawasan guru mata pelajaran
mengenai peran sebagai pembimbing di sekolah
secara umum telah dapat dikategorikan baik,
kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran
dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam
hal membentuk persiapan belajar siswa pada
aspek persiapan mental dan kondisi eksternal
secara umum sudah terlaksana dengan baik.
Selanjutnya kerjasama guru BK dengan
guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara
belajar siswa dalam hal meningkatkan cara
siswa mengikuti pelajaran pada aspek,
mengulang materi pelajaran, aktifitas selama
Nomor 1 Januari 2013
20
mengikuti pelajaran, serta memantapkan materi
pelajaran secara umum sudah terlaksana dengan
baik, dan kerjasama guru BK dengan guru mata
pelajaran dalam mengembangkan cara belajar
siswa dalam hal sebelum mengukuti ujian dan
menindaklanjuti hasil ujian secara umum sudah
terlaksana dengan baik.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut
maka dapat dikemukakan saran-saran kepada
guru mata pelajaran diharapkan dapat
menyediakan waktu untuk guru BK dalam
memasyarakatkan pelayanan BK dan ikut
terlibat dalam pelayanan BK di sekolah
misalnya mengumpulkan data siswa di kelas,
menginformasikan kepada guru BK siswa yang
perlu diberikan pelayanan BK serta dapat
mengalihtangankan siswa kepada guru BK yang
memerlukan pelayanan BK oleh guru BK di
sekolah.
Diharapkan kepada guru BK dapat
memberikan pemahaman kepada guru mata
pelajaran mengenai pentingnya peran guru
sebagai pembimbing di sekolah misalnya
melalui kegiatan rapat guru atau rapat sekolah,
serta diharapkan guru BK dapat meningkatkan
lagi kerjasamanya dengan guru mata pelajaran
khususnya dalam mengembangkan cara belajar
siswa
di
sekolah
misalnya
dengan
mensosialisasikan, mengkoordinasikan, dan
mengintegrasikan program BK kepada guru
mata pelajaran yang diawasi atau dinilai secara
bersama-sama sehingga guru BK dan guru mata
pelajaran
dapat
secara
bersama-sama
meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti
pelajaran agar nantinya siswa dapat memperoleh
hasil yang lebih baik lagi dalam belajar.

Menengah Pertiwi 1 Padang (Tesis
S2 Pascasarjana). Padang: UNP
Prayitno. 1996. Pengelola BK Buku Materi
Penataran Calon Instruktur BK
Menengah
Umum.
Jakarta:
Depdikbud
. 1997. Pelayanan BK di Sekolah
Menengah Kejuruan. Jakarta: Ikrar
Mandiri Abadi
. 2003. Pedoman Khusus BK. Jakarta:
Depdiknas
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta
Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1994. Profesi
Keguruan.
Jakarta:
Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi
Sukardi,

Dewa Ketut. 2000. Pengantar
Pelaksanaan BK di Sekolah. Jakarta:
PT.Bina Aksara

DAFTAR RUJUKAN
Ahmadi, Abu. 1990. Psikologi Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Fitri, Roza. 2011. Pelaksanaan Tugas Guru Mata
Pelajaran
dalam
Pelayanan
Bimbingan dan Konseling. Skripsi
(tidak diterbitkan). Padang: UNP
Justitia, Dewi. 1994. Peranan Guru Pembimbing
Dalam Menangani Permasalahan
Belajar Siswa Berkaitan dengan
Proses Belajar Mengajar di Sekolah
KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling

Volume 2

Nomor 1 Januari 2013

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasaraudiasls
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikTuti Lestari
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaMading KS
 
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifPerbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifAnNa Luph Black
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswanurmaliaazmi
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah KognitifKisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah KognitifAni Mahisarani
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaAna Fitriana
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiDahlia Safarinah
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilanSurya Eka
 
Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Abdulr0hman
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzanoPpt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzanoEka Nurlita Budiarti
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 

La actualidad más candente (20)

Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
 
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifPerbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah KognitifKisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswa
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran Presentasi
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
 
Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzanoPpt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
Ppt taksonomi bloom revisi & taksonomi marzano
 
Format RPP Kurikulum 2013
Format RPP Kurikulum 2013Format RPP Kurikulum 2013
Format RPP Kurikulum 2013
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 

Destacado

Kontrak Perkuliahan Multimedia Pembelajaran Matematika
Kontrak Perkuliahan Multimedia Pembelajaran MatematikaKontrak Perkuliahan Multimedia Pembelajaran Matematika
Kontrak Perkuliahan Multimedia Pembelajaran MatematikaM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Bab i p kn hasil
Bab i p kn hasilBab i p kn hasil
Bab i p kn hasilEdi Ison
 
peranan kreatifitas dalam pembelajaran
peranan kreatifitas dalam pembelajaranperanan kreatifitas dalam pembelajaran
peranan kreatifitas dalam pembelajaranRahmat Rimansah
 
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan KonselingPeran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan KonselingIndah Lestari
 
Perncanaan pembelajaran
Perncanaan pembelajaranPerncanaan pembelajaran
Perncanaan pembelajaranIday Hidayat
 
Contoh makalah program kreativitas mahasiswa kewirausahaan
Contoh makalah program kreativitas mahasiswa kewirausahaanContoh makalah program kreativitas mahasiswa kewirausahaan
Contoh makalah program kreativitas mahasiswa kewirausahaanRingga Arie Suryadi
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingroikha11
 
John Alexander Taylor Art 2009 to 2011
John Alexander Taylor Art 2009 to 2011John Alexander Taylor Art 2009 to 2011
John Alexander Taylor Art 2009 to 2011JohnAlexandertaylor
 
Digital Business: Web Conferencing
Digital Business: Web ConferencingDigital Business: Web Conferencing
Digital Business: Web ConferencingDigital Business
 
Penjelasan kegiatan sayembara karya tulis ilmiah lkhs.fx (1)1
Penjelasan kegiatan sayembara karya tulis ilmiah lkhs.fx (1)1Penjelasan kegiatan sayembara karya tulis ilmiah lkhs.fx (1)1
Penjelasan kegiatan sayembara karya tulis ilmiah lkhs.fx (1)1Titis Kuchiki
 
Conventions of music videos media
Conventions of music videos mediaConventions of music videos media
Conventions of music videos mediatottenhamboy5
 
To Tweet or to Retweet? That Is the Question for Health Professionals on Twitter
To Tweet or to Retweet? That Is the Question for Health Professionals on TwitterTo Tweet or to Retweet? That Is the Question for Health Professionals on Twitter
To Tweet or to Retweet? That Is the Question for Health Professionals on TwitterGiuseppe Fattori
 
Apabal magazine issue_2
Apabal magazine issue_2Apabal magazine issue_2
Apabal magazine issue_2gathyus
 
Antonio espinosa
Antonio espinosaAntonio espinosa
Antonio espinosapilarmgarre
 
2010 DFC Taiwan-Chi 037 早安.運動
2010 DFC Taiwan-Chi 037 早安.運動2010 DFC Taiwan-Chi 037 早安.運動
2010 DFC Taiwan-Chi 037 早安.運動dfctaiwan2010
 

Destacado (20)

Kontrak Perkuliahan Multimedia Pembelajaran Matematika
Kontrak Perkuliahan Multimedia Pembelajaran MatematikaKontrak Perkuliahan Multimedia Pembelajaran Matematika
Kontrak Perkuliahan Multimedia Pembelajaran Matematika
 
Bab i p kn hasil
Bab i p kn hasilBab i p kn hasil
Bab i p kn hasil
 
peranan kreatifitas dalam pembelajaran
peranan kreatifitas dalam pembelajaranperanan kreatifitas dalam pembelajaran
peranan kreatifitas dalam pembelajaran
 
Kolaborasi
KolaborasiKolaborasi
Kolaborasi
 
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan KonselingPeran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
Peran Guru dan Wali Kelas dalam Bimbingan Konseling
 
Perncanaan pembelajaran
Perncanaan pembelajaranPerncanaan pembelajaran
Perncanaan pembelajaran
 
Makalah ppd ttg kreativitas
Makalah ppd ttg kreativitasMakalah ppd ttg kreativitas
Makalah ppd ttg kreativitas
 
Contoh makalah program kreativitas mahasiswa kewirausahaan
Contoh makalah program kreativitas mahasiswa kewirausahaanContoh makalah program kreativitas mahasiswa kewirausahaan
Contoh makalah program kreativitas mahasiswa kewirausahaan
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konseling
 
Parasite control
Parasite controlParasite control
Parasite control
 
John Alexander Taylor Art 2009 to 2011
John Alexander Taylor Art 2009 to 2011John Alexander Taylor Art 2009 to 2011
John Alexander Taylor Art 2009 to 2011
 
Digital Business: Web Conferencing
Digital Business: Web ConferencingDigital Business: Web Conferencing
Digital Business: Web Conferencing
 
Penjelasan kegiatan sayembara karya tulis ilmiah lkhs.fx (1)1
Penjelasan kegiatan sayembara karya tulis ilmiah lkhs.fx (1)1Penjelasan kegiatan sayembara karya tulis ilmiah lkhs.fx (1)1
Penjelasan kegiatan sayembara karya tulis ilmiah lkhs.fx (1)1
 
Conventions of music videos media
Conventions of music videos mediaConventions of music videos media
Conventions of music videos media
 
To Tweet or to Retweet? That Is the Question for Health Professionals on Twitter
To Tweet or to Retweet? That Is the Question for Health Professionals on TwitterTo Tweet or to Retweet? That Is the Question for Health Professionals on Twitter
To Tweet or to Retweet? That Is the Question for Health Professionals on Twitter
 
Apabal magazine issue_2
Apabal magazine issue_2Apabal magazine issue_2
Apabal magazine issue_2
 
Social networking & Hiv
Social networking & HivSocial networking & Hiv
Social networking & Hiv
 
Topic 6
Topic 6Topic 6
Topic 6
 
Antonio espinosa
Antonio espinosaAntonio espinosa
Antonio espinosa
 
2010 DFC Taiwan-Chi 037 早安.運動
2010 DFC Taiwan-Chi 037 早安.運動2010 DFC Taiwan-Chi 037 早安.運動
2010 DFC Taiwan-Chi 037 早安.運動
 

Similar a Hubungan guru bk & mapel (20)

PTK BAB I JIGSAWdocx
PTK BAB I JIGSAWdocxPTK BAB I JIGSAWdocx
PTK BAB I JIGSAWdocx
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
 
Manajemen bk kelompok 1 prof slameto
Manajemen bk  kelompok 1 prof slametoManajemen bk  kelompok 1 prof slameto
Manajemen bk kelompok 1 prof slameto
 
Tugas kelompok prof slameto kelompok 1
Tugas kelompok prof slameto  kelompok 1Tugas kelompok prof slameto  kelompok 1
Tugas kelompok prof slameto kelompok 1
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 
Proposal eko
Proposal ekoProposal eko
Proposal eko
 
Laporan pts bakar
Laporan pts bakarLaporan pts bakar
Laporan pts bakar
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah kelompok 9
Makalah kelompok 9Makalah kelompok 9
Makalah kelompok 9
 
12 Artikel.pdf
12 Artikel.pdf12 Artikel.pdf
12 Artikel.pdf
 
Metopen.docx
Metopen.docxMetopen.docx
Metopen.docx
 
3. bab i
3. bab i3. bab i
3. bab i
 
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
Sele, et al, jurnal pengabdian sinta 3
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Hubungan guru bk & mapel

  • 1. Volume 2 KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Nomor 1 Januari 2013 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor hlm. Info Artikel: Diterima 04/02/2013 Direvisi 14/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN CARA BELAJAR SISWA Melisa Adriani1), Khairani2), Indah Sukmawati3) Abstract Effective guidance services need cooperation of BK teachers with other personnel at the school. In fact, it’s still less cooperation BK teachers with subject teachers in BK services at the schools. This study aims to reveal cooperation the BK teacher with subject teachers in developing the way of learning student. Forms of quantitative research is descriptive type. The results revealed that BK teacher cooperation with subject teachers in developing the way of learning student good average. Keywords: cooperation; way of learning; BK teacher; subject teachers PENDAHULUAN Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dituntut untuk mampu menyiapkan siswa-siswa yang mandiri, yang siap diterjunkan ke lapangan kerja dan memiliki sikap profesional. Oleh karena itu, siswa sebagai subjek didik diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin agar dapat memperoleh hasil belajar yang tinggi. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan kejuruan, salah satu masalah yang harus mendapat perhatian adalah masalah cara belajar siswa. Hal itu disebabkan mengingat keberhasilan pencapaian tujuan belajar tidak hanya semata-mata ditentukan oleh faktor kurikulum melainkan juga ditentukan oleh faktor cara belajar siswa. Untuk mengembangkan cara belajar siswa di sekolah maka diperlukan kerjasama antara guru BK dengan guru mata pelajaran di sekolah. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Dewa Ketut Sukardi (2000:113) pelayanan yang diberikan oleh guru BK terhadap siswa dapat berjalan secara efektif, maka guru BK memerlukan bantuan dan kerjasama dengan seluruh tenaga pengajar dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah khususnya dengan guru mata pelajaran. Perlunya kerjasama yang baik antara guru BK di sekolah dengan guru mata pelajaran dikarenakan guru mata pelajaran merupakan orang yang sering bertatap muka dengan siswa di kelas. Dengan demikian, guru mata pelajaran memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk mengetahui sikap, kemampuan, bakat, minat, dan cara belajar siswa. Menurut Dewi Justitia (1994:45) guru BK dapat memberikan dorongan agar siswa mampu mengikuti proses belajar dengan baik, dapat menangani keluhan yang dialami siswa dalam proses belajarnya serta mampu menyusun perencanaan layanan yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk mengetahui bagaimana cara belajar siswa maka dibutuhkan informasi dan data dari guru mata pelajaran. Abu Ahmadi (1990:98) menambahkan guru mata pelajaran mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan peserta didik, berarti guru juga mempunyai peranan dalam melihat dan memperhatikan bagaimana perkembangan siswanya. Permasalahan yang ditemukan di sekolah adalah guru mata pelajaran kurang mengidentifikasi siswa yang mempunyai cara belajar yang buruk dalam proses belajar di 1 Melisa Adriani (1), Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang, email: mel154adr14n1@gmail.com 2 Khairani (2), Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang 3 Indah Sukmawati (3), Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang 16 ©2012oleh Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
  • 2. 17 sekolah dan guru BK jarang menanyakan cara belajar siswa dalam proses belajar di kelas kepada guru mata pelajaran dikarenakan tidak semua guru mata pelajaran yang mengkonsultasikan permasalahan cara belajar siswa di kelas kepada guru BK. Berdasarkan data yang ditemukan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara belajar siswa di SMK N 1 Sawahlunto. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) wawasan guru mata pelajaran mengenai perannya sebagai pembimbing di sekolah, (2) mendeskripsikan kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam hal persiapan belajar siswa, (3) mendeskripsikan kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam hal mengikuti pelajaran, (4) mendeskripsikan kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam hal sebelum mengikuti ujian dan menindaklanjuti hasil ujian siswa. Katego No 1. Sub variabel Wawasan guru % ri 72,89 B 70,98 B 75,27 B 67,57 B 71,67 B mata pelajaran mengenai perannya sebagai pembimbing di sekolah 2. Mengembangkan cara belajar siswa dalam hal persiapan belajar siswa 3. Mengembangkan cara belajar siswa dalam hal mengikuti pelajaran METODOLOGI 4. Penelitian ini berbentuk penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif. Data penelitian ini berasal dari seluruh guru BK dan guru mata pelajaran di SMK N 1 Sawahlunto. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru BK dan guru mata pelajaran yang berjumlah 74 orang. Alat pengumpul data berbentuk angket dan pedoman wawancara. Prosedur yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah dengan mengadministrasikan angket kepada subjek penelitian. Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik persentase. HASIL Rekapitulasi secara keseluruhan mengenai kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel. Kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara belajar siswa KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Mengembangkan cara belajar siswa dalam hal persiapan sebelum mengikuti ujian dan menindaklanjuti hasil ujian Rata-rata Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara belajar siswa ratarata di kategori baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan diperoleh keterangan bahwa secara umum guru BK telah melaksanakan kerjasama dengan guru mata pelajaran di sekolah, namun masih terdapat dalam beberapa hal dari mengembangkan cara belajar siswa dalam persiapan belajar siswa, mengikuti pelajaran, dan dalam hal persiapan sebelum mengikuti ujian dan menindaklanjuti hasil ujian masih Nomor 1 Januari 2013
  • 3. 18 terlihat kurangnya kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran di sekolah. Pembahasan ini dilakukan berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu begaimana wawasan guru mata pelajaran mengenai perannya sebagai pembimbing di sekolah, bagaimana kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam hal persiapan belajar siswa, mengikuti pelajaran, dan dalam hal persiapan sebelum mengikuti ujian dan menindaklanjuti hasil ujian di sekolah. a. Wawasan guru mata pelajaran mengenai peran sebagai pembimbing di sekolah Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, terungkap bahwa sebagian besar guru mata pelajaran sudah memahami perannya sebagai pembimbing di sekolah. Ini artinya masih ada beberapa guru mata pelajaran yang kurang memahami perannya sebagai pembimbing di sekolah. Hal ini terlihat pada aspek partisipasi guru mata pelajaran dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa di sekolah berada pada kategori cukup baik. Padahal menurut Prayitno (2003:1) guru mata pelajaran diharapkan memiliki komitmen yang tinggi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa demi tertanganinya kasus dengan baik dan tuntas. Prayitno (1997:39-40) menjelaskan peranan guru mata pelajaran sebagai pembimbing yang dilakukan di sekolah adalah (1)Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa, (2) Membantu konselor mengidentifikasi siswasiswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut, (3) Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru BK, (4) Menerima alih tangan siswa dari guru BK yang memerlukan pelayanan pengajar/latihan khusus, (5) Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu, (6) Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus, (7) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya. KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Dari pendapat yang telah dikemukakan dipahami bahwa guru mata pelajaran mempunyai peran yang besar dalam rangka membantu terlaksananya kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Namun berdasarkan data yang diperoleh belum semua guru mata pelajaran yang memahami perannya sebagai pembimbing di sekolah. Padahal untuk meningkatkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah guru mata pelajaran mempunyai andil dalam kesuksesan bimbingan dan konseling. b. Mengembangkan Cara Belajar Siswa dalam hal Persiapan Belajar Siswa. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, terungkap bahwa belum semua guru mata pelajaran yang terlibat dalam melakukan kerjasama dengan guru BK di sekolah dalam hal persiapan belajar siswa. Hal ini sesuai dengan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru BK diketahui bahwa tidak semua guru mata pelajaran yang terlibat di dalam melakukan kerjasama dengan guru BK dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam hal persiapan belajar. Ini berarti guru mata pelajaran secara pribadi sudah memahami perannya sebagai pembimbing dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam hal persiapan belajar dengan baik namun dalam melakukan kerjasama dengan guru BK di sekolah belum terorganisasi dan terintegrasi dengan baik seperti mendiskusikan tentang strategi yang digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa dan menginformasikan kepada guru BK tentang kurangnya kesadaran siswa dalam mempersiapkan peralatan belajar. Dalam hal ini terlihat bahwa kurangnya komunikasi antara guru BK dengan guru mata pelajaran. Padahal seharusnya menurut Idris Agus (dalam Roza Fitri, 2011:21) guru BK diharapkan selalu berkonsultasi dengan guru tentang keadaan atau kondisi siswa terutama dengan guru mata pelajaran. Sehingga menurut Soetjipto dan Raflis Kosasi (1994:98) guru BK dapat meneliti kesulitan dan kemajuan siswa serta dapat menilai hasil kemajuan belajar siswa di kelas. Dengan demikian, guru BK dapat menentukan layanan apa yang dapat diberikan kepada siswa agar dapat lebih optimal mempersiapkan diri dalam belajar. Nomor 1 Januari 2013
  • 4. 19 c. Mengembangkan Cara Belajar Siswa dalam hal mengikuti pelajaran. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, terungkap bahwa belum semua guru mata pelajaran yang terlibat melakukan kerjasama dengan guru BK dalam hal mengikuti pelajaran. Hal ini sesuai dengan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru BK diketahui bahwa kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran belum sepenuhnya baik. Dimana dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam hal mengikuti pelajaran, guru mata pelajaran belum sepenuhnya berkoordinasi dengan guru BK. Dari informasi yang diperoleh diketahui bahwa tidak semua guru mata pelajaran yang memberikan data atau keterangan kepada guru BK di sekolah, seperti mengalih tangankan siswa yang sulit konsentrasi saat belajar kepada guru BK setelah diberikan bantuan, mendiskusikan dengan guru BK strategi untuk meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar dan bekerjasama dengan guru BK meningkatkan keterampilan siswa bertanya dan mencatat di dalam kelas. Sehingga dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam hal mengikuti pelajaran, guru BK memberikan materi yang telah diprogramkan sendiri tanpa adanya sosialisasi dengan guru mata pelajaran. Seharusnya menurut Prayitno (1996:39) agar dapat memantapkan hasil belajar guru mata pelajaran diharapkan dapat memberikan data kepada guru BK yang dapat dijadikan bahan untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar siswa. Dengan demikian guru BK dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar siswa yang baik sehingga cara siswa mengikuti pelajaran dapat maksimal. d. Mengembangkan cara belajar siswa dalam hal sebelum mengikuti ujian dan menindaklanjuti hasil ujian. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, terungkap bahwa belum semua guru mata pelajaran yang terlibat dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam hal sebelum mengikuti ujian dan menindaklanjuti hasil ujian. Hasil wawancara dengan guru BK diperoleh keterangan bahwa selama ini siswa KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 yang dialih tangankan oleh guru mata pelajaran kepada guru BK adalah siswa yang belum menghadap guru mata pelajaran untuk melakukan remedial. Sedangkan siswa yang sudah menghadap guru mata pelajaran, langsung diberikan remedial oleh guru yang bersangkutan, tanpa adanya penanganan awal oleh guru BK. Padahal menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:279) menjelaskan bahwa kegagalankegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya inteligensi, tetapi sering kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai. Dalam melaksanaan pengajaran perbaikan guru mata pelajaran biasanya meminta siswa untuk mengulang kembali materi yang telah diberikan, setelah itu diberikan lagi ujian kepada siswa, tanpa adanya pengulasan materi dari guru yang bersangkutan. Dan untuk pemberian pengajaran perbaikan diluar jam pelajaran biasanya guru BK juga jarang mengkomunikasikan dengan guru mata pelajaran karena adanya sistim full days di sekolah, sehingga tidak adanya pemberian bantuan diluar jam pelajaran sekolah. Jadi dapat disimpulkan bahwa kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran belum sepenuhnya optimal dimana masih kurangnya koordinasi dan integrasi antara guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam hal sebelum mengikuti ujian dan menindaklanjuti hasil ujian siswa. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara belajar siswa di SMK N 1 Sawahlunto, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: wawasan guru mata pelajaran mengenai peran sebagai pembimbing di sekolah secara umum telah dapat dikategorikan baik, kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam hal membentuk persiapan belajar siswa pada aspek persiapan mental dan kondisi eksternal secara umum sudah terlaksana dengan baik. Selanjutnya kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam hal meningkatkan cara siswa mengikuti pelajaran pada aspek, mengulang materi pelajaran, aktifitas selama Nomor 1 Januari 2013
  • 5. 20 mengikuti pelajaran, serta memantapkan materi pelajaran secara umum sudah terlaksana dengan baik, dan kerjasama guru BK dengan guru mata pelajaran dalam mengembangkan cara belajar siswa dalam hal sebelum mengukuti ujian dan menindaklanjuti hasil ujian secara umum sudah terlaksana dengan baik. SARAN Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut maka dapat dikemukakan saran-saran kepada guru mata pelajaran diharapkan dapat menyediakan waktu untuk guru BK dalam memasyarakatkan pelayanan BK dan ikut terlibat dalam pelayanan BK di sekolah misalnya mengumpulkan data siswa di kelas, menginformasikan kepada guru BK siswa yang perlu diberikan pelayanan BK serta dapat mengalihtangankan siswa kepada guru BK yang memerlukan pelayanan BK oleh guru BK di sekolah. Diharapkan kepada guru BK dapat memberikan pemahaman kepada guru mata pelajaran mengenai pentingnya peran guru sebagai pembimbing di sekolah misalnya melalui kegiatan rapat guru atau rapat sekolah, serta diharapkan guru BK dapat meningkatkan lagi kerjasamanya dengan guru mata pelajaran khususnya dalam mengembangkan cara belajar siswa di sekolah misalnya dengan mensosialisasikan, mengkoordinasikan, dan mengintegrasikan program BK kepada guru mata pelajaran yang diawasi atau dinilai secara bersama-sama sehingga guru BK dan guru mata pelajaran dapat secara bersama-sama meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran agar nantinya siswa dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi dalam belajar. Menengah Pertiwi 1 Padang (Tesis S2 Pascasarjana). Padang: UNP Prayitno. 1996. Pengelola BK Buku Materi Penataran Calon Instruktur BK Menengah Umum. Jakarta: Depdikbud . 1997. Pelayanan BK di Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi . 2003. Pedoman Khusus BK. Jakarta: Depdiknas Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1994. Profesi Keguruan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Sukardi, Dewa Ketut. 2000. Pengantar Pelaksanaan BK di Sekolah. Jakarta: PT.Bina Aksara DAFTAR RUJUKAN Ahmadi, Abu. 1990. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Fitri, Roza. 2011. Pelaksanaan Tugas Guru Mata Pelajaran dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Skripsi (tidak diterbitkan). Padang: UNP Justitia, Dewi. 1994. Peranan Guru Pembimbing Dalam Menangani Permasalahan Belajar Siswa Berkaitan dengan Proses Belajar Mengajar di Sekolah KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Nomor 1 Januari 2013