SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 3
Descargar para leer sin conexión
6
                              Teknik Switching
Teknik switching merupakan cara memperpendek jalur proses.Teknik ini menggunakan
suatu indikator untuk mengantisipasi prose yang akan dilakukan selanjutnya. Indikator ini
dapat dimisalkan seperti switch pada tombol lampu. Dimana tombol ini dapat mengatur
dua kondisi yaitu nyala atau padam. Namur dalam program Basic switch tersebut bukan
merupakan komponen elektronik.Ia hanya berupa vanabel yang diisi dengan dua kondisi
yaitu 0 atau 1. Melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah
dilakukan. Sehingga dapat dilakukan pengalihan proses tanpa melalui proses sebelumnya.
Hal ini dapat mempersingkat jalur proses.
Dibawah adalah contoh program yang tidak menggunakan teknik switching

    TOT 1= 0: TOT2 = O: TOT3 = 0: TOT4 = 0
    INPUT "BANYAK DATA:", N
    FOR T = 1 TON
    INPUT "KODE :", KD(T)
    NEXT T
    FORI=1 TON
    IF KD(I) = 1 THEN TOT 1 = TOT 1 + 1 : GOTO 110
    IF KD(I) = 2 THEN TOT2 = TOT2 + 1 : GOTO 110
    1F KD(I) = 3 THEN TOTS = TOT3 + 1 : GOTO 110
    IF KD(I) = 4 THEN TOT4 = TOT4 + 1
110 NEXT 1
    PRINT "TOTAL 1 :"; TOT 1
    PRINT "TOTAL 2 :"; TOT2
    PRINT "TOTAL 3 :"; TOT3
    PRINT "TOTAL 4 :"; TOT4

Dibawah ini adalah contoh program yang menggunakan teknik switching
   SW=0:TOT=0
   INPUT "BANYAK DATA :", N
   FOR I= 1 TON
   INPUT "KODE :",KD(I)
   NEXT I
   FORT= 1 TON
   IF SW = 0 THEN 120
   PRINT "TOTAL ";KDSW;":";TOT
   TOT =0
   SW = 1: KDSW = KD(T)
120 TOT = TOT + 1
   NEXT T
   PRINT "TOTAL ";KDSW;":";TOT

Variabel SW adalah variabel switching yang mempunyai 2 kondisi, yaitu 0 dan 1.
Variabel KDSW adalah variabel pembanding



                                                                                      A
Analisa Persoalan
Untuk memperjelas penerapan teknik switching dalam program ikuti contoh berikut :
Sebuah perusahaan ingin mengkomputerisasikan perhitungan pemakaian listrik. Dimana
pelanggannya mencakup seluruh wilayah di Jakarta.
Spesifikasi proses adalah :
~° Input diperoleh melalui entri data oleh operator yang terdiri dari :
    Wilayah                     : 1 numerik
    Nomor langganan             : 2 alpanumerik
    Nama Langganan              : 20 alpanumerik
     Jumlah pemakaian           : 4 numerik
 Data habis jika operator mengentry NOMOR LANGGANAN = 0
    Data sudah urut per KODE WILAYAH yang terdiri dari :
    "Jakarta Banat" "Jakarta Pusat" "Jakarta Selatan" "Jakarta Utara" "Jakarta Timur" Jika
WILAYAH berubah, maka cetak TOTAL BIAYA per wilayah dan ganti halaman baru
 Pada akhir laporan cetak TOTAL SELURUH BIAYA yaitu jumlah total pemakaian
  listrik di semua wilayah
  Layout laporan yang diinginkan adalah :

                           Pemakaian Listrik
                           Wilayah : Jakarta .........
---------------------------------------------------------
No.                Nama                       Jumlah
Langganan Langganan                           Pemakaian
--------------------------------------------------------------------
xx                 xxxxxxxxxx                 xxxx
…                  …..                        ….
….                 …..                        ….
                       Total Pemakaian : xxx.xxx

                           Pemakaian Listrik
                           Wilayah : Jakarta .........

---------------------------------------------------------------------
No.                Nama                       Jumlah
Langganan         Langganan                  Pemakaian
---------------------------------------------------------------------
xx                 xxxxxxxxxx                 xxxx
…                  …..                        ….
….                 …..                        ….
                   Total Pemakaian : xxx.xxx
         Total Seluruh Pemakaian : xx.xxx.xxx
----------------------------------------------------------------------

Implementasi ke dalam program
CLS
SW = 0: TOTWIL = 0: TOTSEL = 0
INPUT N
FORI= 1 TON
INPUT NO$(I), KW(I), NM$(I), JP(I)
NEXTI
F O R T = 1 TO N
IF SW=O THEN 130
IF KW(T) = WS THEN 240
TOTSEL = TOTSEL + TOWIL
PRINT TAB(28);"Total Pemakaian :"; TOTWIL : PRINT STRING$(50,"-") : PRINT
TOTWIL = 0
130 SW = 1 : WS = KW(T)
IF KW(T) = 1 THEN WIL$ = "Banat" GOTO 180
IF KW(T) = 2 THEN WIL$ _ "Pusat" : GOTO 180
IF KW(T) = 1 THEN WIL$ = "Selatan" : GOTO 180
IF KW(T) = 1 THEN WIL$ = "Timur" : GOTO 180
WIL$ ="Utara"
180 PRINT TAB(15);"Tagihan Listrik"
PRINT TAB(15);"Wilayah : Jakarta. `; WIL$
PRINT STRING$(50,' -")
PRINT "No"; TAB (15 ); "Hama"; TAB(3 5 );"Jumlah"
PRINT "Langganan";TAB(15);"Langganan";TAB(35);"Pemakaian (Kwh)"
PRINT STRING$(50,' -")
240 TOTWIL = TOTWIL + JP(T)
PRINT NO$(T);TAB(15);NM$(T);TAB(35);JP(T)
NEXT T
TOTSEL = TOTSEL + TOTWIL
PRINT TAB(28);"Total Pemakaian :";TOTWIL
PRINT STRING$(50,' -")
PRINT TAB(18);"Total Seluruh Pemakaian :";TOTSEL
Penelusuran program
Dari program yang telah dibuat, dapat ditelusuri sebagai berikut :
1. Siapkan variabel-variabel yang diperlukan selama proses berlangsung., Variabel-
     variabel tsb adalah :
    SW           Variabel dipakai sebagai variabel switch
    WS           Variabel ini dipakai untuk mempertahankan KODE WILAYAH yang
                  pertama kali dibaca
     TOTWIL Variabel ini dipakai untuk memnghitung nilai total pemakaian per wilayah
     TOTSEL Variabel ini dipakai amok menghitung nilai total seluruh pemakaian dari
           semua wiayah
2. Input data dan simpan di dalam variabel :
        NO Data nomor langganan
        KW Data kode wlayah
        NM Data nama pelanggan
          JP     Jumlah pemakaian listrik tiap pelanggan
3. Bila isi variabel T = N, lakukan :
    Cetak nilai total pemakaian penwilayah yang tersimpan dalam variabel TOTWIL
    Cetak nilai total pemakaian seluruh wiayah yang tersimpan didalam variabel TOTSEL
    Proses selesaiiberakhir
    Jika isi T tidak sama dengan N berarti proses belum berakhir, maka lanjut ke langkah 4
4. Periksa isi variabel SW. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah proses yang
    dilakukan merupakan proses awal. Jlka SW = 0, berarti proses merupakan pemaacaan
    data awal, maka lakukan: isi variabel SW dengan 1
Karena proses pemaacaan merupakan data awal, maka isi KW hams dipertahankan untuk
   perbandinganpada data berikutnya. Oleh karena itu lanjutkan ke langkah 9 untuk
   mengisi ke variabel penampungan yaitu WS. Jika SW tidak sama dengan 0, berarti
   data yang dibaca bukan merupakan data pertama. Berarti variabel WS telah diisi
   dengan kode wilayah sebelumnya. Untuk itu dapat dilakukan pembandingan isi antara
   variabel WS dengan KW.
5. Bandingkan isi variabel KW dengan WS.Jika isi kedua variabel itu sama, berarti data
    yang dibaca merupakan data wilayah yang sama dengan data sebelumnya. Oleh karena
    itu lanjutkan proses ke langkah 11. Namur jika isi KW dengan WS tidak sama berarti
    data tersebut merupakan data pemakaian listrik untuk wilayah lainnya. Oleh karena itu
    hams dilakukan proses pencetakan total pemakaian wilayah sebelumnya dan proses
    pencetakan judul. Judul digunakan untuk wilayah bare sesuai dengan data wilayah yang
    dibaca. Lanjutkan ke langkah 6
6. Tambahkan nilai total pemakaian per wilayah ke nilai total seluruh wilayah dengan
   menggunakan rumus :

     TOTSEL = TOTSEL + TOTWIL                 variabel ini disebut Grand / Mayor Total

7.   Cetak mlai total perwilayah
8.   Kosongkan variabel TOTWIL. Karena variabel ini akan digunakan untuk perhitungan
     nilai total pemakaian wilayah berikutnya.Karena data yang dibaca merupakan wilayah
     barn maka isi variabel WS juga hams diganti/diperbaharui
9. Variabel WS diisi sesuai dengan isi KW yang dibaca dengan menggunakan rumus
    berikut :
                       WS=KW
10. Cetak judul untuk setiap wilayah
11. Tambahkan jumlah pemakaian tiap pelanggan ke dalam variabel total pemakaian
    perwilayah. Rumus yang dipakai adalah :

    TOTWIL = TOTWIL +JP                      variabel ini disebut Minor Total
12. Cetak data-data tiap pelanggan
13. Kembali ke langkah 3 untuk membaca data berikutnya

Más contenido relacionado

Similar a Teknik switchig

019_Rizki Amalia Pratiwi (Timer Counter).pdf
019_Rizki Amalia Pratiwi (Timer Counter).pdf019_Rizki Amalia Pratiwi (Timer Counter).pdf
019_Rizki Amalia Pratiwi (Timer Counter).pdfRizkiAmaliaPratiwi2
 
simple-as-possible-computer-1.ppt
simple-as-possible-computer-1.pptsimple-as-possible-computer-1.ppt
simple-as-possible-computer-1.pptwidieyyaya
 
Data Logging Tegangan melalui Komunikasi Serial
Data Logging Tegangan melalui Komunikasi SerialData Logging Tegangan melalui Komunikasi Serial
Data Logging Tegangan melalui Komunikasi SerialNur Kholifah Hidayah
 
12362 34780-1-pb
12362 34780-1-pb12362 34780-1-pb
12362 34780-1-pbAbdul Gumbs
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counterpersonal
 
Control unit dan register output
Control unit dan register outputControl unit dan register output
Control unit dan register outputLusiana Diyan
 
Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)akbar010
 
Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)akbar010
 
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1Braga Rezpect
 
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIKMODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIKDidik Supriyono
 
Pertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaPertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaFrance Rhezhek
 

Similar a Teknik switchig (20)

019_Rizki Amalia Pratiwi (Timer Counter).pdf
019_Rizki Amalia Pratiwi (Timer Counter).pdf019_Rizki Amalia Pratiwi (Timer Counter).pdf
019_Rizki Amalia Pratiwi (Timer Counter).pdf
 
simple-as-possible-computer-1.ppt
simple-as-possible-computer-1.pptsimple-as-possible-computer-1.ppt
simple-as-possible-computer-1.ppt
 
SIMPLE SYSTEM OPERATING WITH ECLPSE
SIMPLE SYSTEM OPERATING WITH ECLPSESIMPLE SYSTEM OPERATING WITH ECLPSE
SIMPLE SYSTEM OPERATING WITH ECLPSE
 
Data Logging Tegangan melalui Komunikasi Serial
Data Logging Tegangan melalui Komunikasi SerialData Logging Tegangan melalui Komunikasi Serial
Data Logging Tegangan melalui Komunikasi Serial
 
12362 34780-1-pb
12362 34780-1-pb12362 34780-1-pb
12362 34780-1-pb
 
97745784 asna-pascal
97745784 asna-pascal97745784 asna-pascal
97745784 asna-pascal
 
Sismik
Sismik Sismik
Sismik
 
Resume komputer sap
Resume komputer sapResume komputer sap
Resume komputer sap
 
Buku pemrograman dasar
Buku pemrograman dasarBuku pemrograman dasar
Buku pemrograman dasar
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counter
 
Control unit dan register output
Control unit dan register outputControl unit dan register output
Control unit dan register output
 
Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)
 
Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)
 
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
Materi Kuliah : Dasar pemrograman 1
 
Transmitter
TransmitterTransmitter
Transmitter
 
Transmitter
TransmitterTransmitter
Transmitter
 
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIKMODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
MODUL PLC (Programmable Logic Control) DIDIK
 
Pengantar Ekonomika 5.pdf
Pengantar Ekonomika 5.pdfPengantar Ekonomika 5.pdf
Pengantar Ekonomika 5.pdf
 
Pertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaPertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatika
 
Materi 9 (teori biaya produksi)
Materi 9 (teori biaya produksi)Materi 9 (teori biaya produksi)
Materi 9 (teori biaya produksi)
 

Más de Alvin Setiawan

Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Alvin Setiawan
 
Penyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearPenyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearAlvin Setiawan
 
Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Alvin Setiawan
 
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsModul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsAlvin Setiawan
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreAlvin Setiawan
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaAlvin Setiawan
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruAlvin Setiawan
 
Met num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierMet num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierAlvin Setiawan
 
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3Alvin Setiawan
 
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlMembangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlAlvin Setiawan
 
M8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciM8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciAlvin Setiawan
 

Más de Alvin Setiawan (20)

Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13
 
Penyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearPenyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linear
 
Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2
 
Pedoman ta2008
Pedoman ta2008Pedoman ta2008
Pedoman ta2008
 
Pbw week 01 basics
Pbw week 01   basicsPbw week 01   basics
Pbw week 01 basics
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Nl eqn lab
Nl eqn labNl eqn lab
Nl eqn lab
 
Modul6
Modul6Modul6
Modul6
 
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsModul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
 
Ml2 f304213
Ml2 f304213Ml2 f304213
Ml2 f304213
 
Micro sim template_2
Micro sim template_2Micro sim template_2
Micro sim template_2
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unila
 
Metode regula falsi
Metode regula falsiMetode regula falsi
Metode regula falsi
 
Metode biseksi
Metode biseksiMetode biseksi
Metode biseksi
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
 
Met num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierMet num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linier
 
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
 
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlMembangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
 
M8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciM8 perancangan terinci
M8 perancangan terinci
 

Teknik switchig

  • 1. 6 Teknik Switching Teknik switching merupakan cara memperpendek jalur proses.Teknik ini menggunakan suatu indikator untuk mengantisipasi prose yang akan dilakukan selanjutnya. Indikator ini dapat dimisalkan seperti switch pada tombol lampu. Dimana tombol ini dapat mengatur dua kondisi yaitu nyala atau padam. Namur dalam program Basic switch tersebut bukan merupakan komponen elektronik.Ia hanya berupa vanabel yang diisi dengan dua kondisi yaitu 0 atau 1. Melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah dilakukan. Sehingga dapat dilakukan pengalihan proses tanpa melalui proses sebelumnya. Hal ini dapat mempersingkat jalur proses. Dibawah adalah contoh program yang tidak menggunakan teknik switching TOT 1= 0: TOT2 = O: TOT3 = 0: TOT4 = 0 INPUT "BANYAK DATA:", N FOR T = 1 TON INPUT "KODE :", KD(T) NEXT T FORI=1 TON IF KD(I) = 1 THEN TOT 1 = TOT 1 + 1 : GOTO 110 IF KD(I) = 2 THEN TOT2 = TOT2 + 1 : GOTO 110 1F KD(I) = 3 THEN TOTS = TOT3 + 1 : GOTO 110 IF KD(I) = 4 THEN TOT4 = TOT4 + 1 110 NEXT 1 PRINT "TOTAL 1 :"; TOT 1 PRINT "TOTAL 2 :"; TOT2 PRINT "TOTAL 3 :"; TOT3 PRINT "TOTAL 4 :"; TOT4 Dibawah ini adalah contoh program yang menggunakan teknik switching SW=0:TOT=0 INPUT "BANYAK DATA :", N FOR I= 1 TON INPUT "KODE :",KD(I) NEXT I FORT= 1 TON IF SW = 0 THEN 120 PRINT "TOTAL ";KDSW;":";TOT TOT =0 SW = 1: KDSW = KD(T) 120 TOT = TOT + 1 NEXT T PRINT "TOTAL ";KDSW;":";TOT Variabel SW adalah variabel switching yang mempunyai 2 kondisi, yaitu 0 dan 1. Variabel KDSW adalah variabel pembanding A Analisa Persoalan Untuk memperjelas penerapan teknik switching dalam program ikuti contoh berikut : Sebuah perusahaan ingin mengkomputerisasikan perhitungan pemakaian listrik. Dimana pelanggannya mencakup seluruh wilayah di Jakarta. Spesifikasi proses adalah : ~° Input diperoleh melalui entri data oleh operator yang terdiri dari : Wilayah : 1 numerik Nomor langganan : 2 alpanumerik Nama Langganan : 20 alpanumerik Jumlah pemakaian : 4 numerik  Data habis jika operator mengentry NOMOR LANGGANAN = 0 Data sudah urut per KODE WILAYAH yang terdiri dari : "Jakarta Banat" "Jakarta Pusat" "Jakarta Selatan" "Jakarta Utara" "Jakarta Timur" Jika
  • 2. WILAYAH berubah, maka cetak TOTAL BIAYA per wilayah dan ganti halaman baru  Pada akhir laporan cetak TOTAL SELURUH BIAYA yaitu jumlah total pemakaian listrik di semua wilayah Layout laporan yang diinginkan adalah : Pemakaian Listrik Wilayah : Jakarta ......... --------------------------------------------------------- No. Nama Jumlah Langganan Langganan Pemakaian -------------------------------------------------------------------- xx xxxxxxxxxx xxxx … ….. …. …. ….. …. Total Pemakaian : xxx.xxx Pemakaian Listrik Wilayah : Jakarta ......... --------------------------------------------------------------------- No. Nama Jumlah Langganan Langganan Pemakaian --------------------------------------------------------------------- xx xxxxxxxxxx xxxx … ….. …. …. ….. …. Total Pemakaian : xxx.xxx Total Seluruh Pemakaian : xx.xxx.xxx ---------------------------------------------------------------------- Implementasi ke dalam program CLS SW = 0: TOTWIL = 0: TOTSEL = 0 INPUT N FORI= 1 TON INPUT NO$(I), KW(I), NM$(I), JP(I) NEXTI F O R T = 1 TO N IF SW=O THEN 130 IF KW(T) = WS THEN 240 TOTSEL = TOTSEL + TOWIL PRINT TAB(28);"Total Pemakaian :"; TOTWIL : PRINT STRING$(50,"-") : PRINT TOTWIL = 0 130 SW = 1 : WS = KW(T) IF KW(T) = 1 THEN WIL$ = "Banat" GOTO 180 IF KW(T) = 2 THEN WIL$ _ "Pusat" : GOTO 180 IF KW(T) = 1 THEN WIL$ = "Selatan" : GOTO 180 IF KW(T) = 1 THEN WIL$ = "Timur" : GOTO 180 WIL$ ="Utara" 180 PRINT TAB(15);"Tagihan Listrik" PRINT TAB(15);"Wilayah : Jakarta. `; WIL$ PRINT STRING$(50,' -") PRINT "No"; TAB (15 ); "Hama"; TAB(3 5 );"Jumlah" PRINT "Langganan";TAB(15);"Langganan";TAB(35);"Pemakaian (Kwh)" PRINT STRING$(50,' -") 240 TOTWIL = TOTWIL + JP(T) PRINT NO$(T);TAB(15);NM$(T);TAB(35);JP(T) NEXT T TOTSEL = TOTSEL + TOTWIL PRINT TAB(28);"Total Pemakaian :";TOTWIL PRINT STRING$(50,' -") PRINT TAB(18);"Total Seluruh Pemakaian :";TOTSEL
  • 3. Penelusuran program Dari program yang telah dibuat, dapat ditelusuri sebagai berikut : 1. Siapkan variabel-variabel yang diperlukan selama proses berlangsung., Variabel- variabel tsb adalah : SW Variabel dipakai sebagai variabel switch WS Variabel ini dipakai untuk mempertahankan KODE WILAYAH yang pertama kali dibaca TOTWIL Variabel ini dipakai untuk memnghitung nilai total pemakaian per wilayah TOTSEL Variabel ini dipakai amok menghitung nilai total seluruh pemakaian dari semua wiayah 2. Input data dan simpan di dalam variabel : NO Data nomor langganan KW Data kode wlayah NM Data nama pelanggan JP Jumlah pemakaian listrik tiap pelanggan 3. Bila isi variabel T = N, lakukan : Cetak nilai total pemakaian penwilayah yang tersimpan dalam variabel TOTWIL Cetak nilai total pemakaian seluruh wiayah yang tersimpan didalam variabel TOTSEL Proses selesaiiberakhir Jika isi T tidak sama dengan N berarti proses belum berakhir, maka lanjut ke langkah 4 4. Periksa isi variabel SW. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan merupakan proses awal. Jlka SW = 0, berarti proses merupakan pemaacaan data awal, maka lakukan: isi variabel SW dengan 1 Karena proses pemaacaan merupakan data awal, maka isi KW hams dipertahankan untuk perbandinganpada data berikutnya. Oleh karena itu lanjutkan ke langkah 9 untuk mengisi ke variabel penampungan yaitu WS. Jika SW tidak sama dengan 0, berarti data yang dibaca bukan merupakan data pertama. Berarti variabel WS telah diisi dengan kode wilayah sebelumnya. Untuk itu dapat dilakukan pembandingan isi antara variabel WS dengan KW. 5. Bandingkan isi variabel KW dengan WS.Jika isi kedua variabel itu sama, berarti data yang dibaca merupakan data wilayah yang sama dengan data sebelumnya. Oleh karena itu lanjutkan proses ke langkah 11. Namur jika isi KW dengan WS tidak sama berarti data tersebut merupakan data pemakaian listrik untuk wilayah lainnya. Oleh karena itu hams dilakukan proses pencetakan total pemakaian wilayah sebelumnya dan proses pencetakan judul. Judul digunakan untuk wilayah bare sesuai dengan data wilayah yang dibaca. Lanjutkan ke langkah 6 6. Tambahkan nilai total pemakaian per wilayah ke nilai total seluruh wilayah dengan menggunakan rumus : TOTSEL = TOTSEL + TOTWIL variabel ini disebut Grand / Mayor Total 7. Cetak mlai total perwilayah 8. Kosongkan variabel TOTWIL. Karena variabel ini akan digunakan untuk perhitungan nilai total pemakaian wilayah berikutnya.Karena data yang dibaca merupakan wilayah barn maka isi variabel WS juga hams diganti/diperbaharui 9. Variabel WS diisi sesuai dengan isi KW yang dibaca dengan menggunakan rumus berikut : WS=KW 10. Cetak judul untuk setiap wilayah 11. Tambahkan jumlah pemakaian tiap pelanggan ke dalam variabel total pemakaian perwilayah. Rumus yang dipakai adalah : TOTWIL = TOTWIL +JP variabel ini disebut Minor Total 12. Cetak data-data tiap pelanggan 13. Kembali ke langkah 3 untuk membaca data berikutnya