SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
Descargar para leer sin conexión
Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI
2 AgroinovasI
Badan Litbang Pertanian
Pentingnya Biogas
Energi mempunyai peran yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi nasional.
Energi sangat diperlukan untuk pertumbuhan kegiatan industri, jasa, perhubungan
dan rumah tangga. Dalam jangka panjang, peran energi akan lebih berkembang
khususnya guna mendukung pertumbuhan sektor industri dan kegiatan lain yang
terkait. Meskipun Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak dan gas, namun
berkurangnya cadangan minyak, penghapusan subsidi menyebabkan harga minyak naik
dan penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan menyebabkan penurunan kualitas
lingkungan hidup. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber-sumber energi alternatif
terbarukan dan ramah lingkungan menjadi pilihan.
Salah satu dari energi terbarukan adalah biogas, biogas memiliki peluang yang besar
dalam pengembangannya. Energi biogas dapat diperoleh dari air limbah rumah tangga;
kotoran cair dari peternakan ayam, sapi, babi; sampah organik dari pasar; industri
makanan, pabrik tapioka, pabrik kelapa sawit, sampah kota dan sebagainya. Namun,
kapasitas terpasang pemanfaatan biogas adalah kurang dari satu persen dari potensi
biogas yang ada.
Selainpotensiyangbesar,pemanfaatanenergibiogasdenganreaktorbiogasmemiliki
banyak keuntungan, yaitu mengurangi efek gas rumah kaca, mengurangi bau yang
tidak sedap, mencegah penyebaran penyakit, menghasilkan panas dan daya (mekanis/
listrik) serta hasil samping berupa pupuk padat dan cair. Pemanfaatan limbah dengan
cara seperti ini secara ekonomi akan sangat kompetitif seiring naiknya harga bahan
bakar minyak dan pupuk anorganik. Di samping itu, prinsip nir limbah (zero waste)
merupakan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Teknologi konversi biomasa dari limbah pertanian menjadi biogas sudah
dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1980-an. Namun, teknologi ini kurang
berkembang karena beberapa kendala seperti kurangnya technical expertise, tidak
berfungsinya reaktor biogas (karena bocor, kesalahan konstruksi, dll), disain tidak user
friendly, memerlukan penanganan manual (pengumpanan/pengeluaran material dari
digester/reaktor), serta biaya pembuatan masih mahal. Oleh karena itu, diperlukan
metode dan cara pendekatan baru dalam pengembangan dan penerapan teknologi
biogas ini.
Tujuan
1. Memperkenalkan teknologi biogas dengan memenfaatkan hasil samping dari limbah
organik untuk energi alternatif terbarukan.
2. Pemanfaatan limbah organik menjadi biogas secara tidak langsung juga dapat
membantu mengatasi pencemaran udara (bau tidak sedap), pencemaran tanah dan
air dengan adanya leaching dan eutrofikasi yang menyebabkan terganggunya biota
sungai, serta pencemaran biologis (penyakit) melalui vektor lalat.
BIOGAS
PEMBUATAN KONSTRUKSI, OPERASIONAL
DAN PEMELIHARAAN INSTALASINYA
3AgroinovasI
Edisi 1-7 Mei 2011 No.3408 Tahun XLIBadan Litbang Pertanian
3. Pemanfaatan hasil samping proses pembentukan biogas dapat dimanfaatkan untuk
pupuk organik dalam bentuk padat dan cair sehingga mendukung konsep nir limbah
(zero waste) dan pertanian berkelanjutan (sustainability agriculture).
Sasaran
1. Industri pemroseshasilpertanian dan peternakan secara individualatau kelompok
di suatu kawasan.
2. Limbah organik dasil dari kawasan integrasi tanaman dan ternak.
Manfaat
Pemanfaatan biogas sebagai sumber energi pada industri kecil berbasis pengolahan
hasilpertaniandapatmemberikanmultiple effectdandapatmenjadipenggerakdinamika
pembangunan pedesaan. Selain itu, dapat juga dipergunakan untuk meningkatkan
nilai tambah dengan cara pemberian green labelling pada produk-produk olahan yang
diproses dengan menggunakan green energy. Di samping itu, usaha lain yang dapat
bersinergi dengan kegiatan ini adalah peternakan cacing untuk pakan ikan/unggas.
Industri kecil pendukung juga dapat berkembang, seperti industri bata merah, industri
kompor gas, industri lampu penerangan, pemanas air, bengkel kecil, dsb. Sehingga
pengembangan teknologi biogas secara langsung maupun tidak langsung diharapkan
dapat menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan.
Pengembangan teknologi biogas terbukti dapat mengakomodasi berbagai
kepentingan yaitu lingkungan, penyediaan pangan/pakan, menciptakan lapangan kerja
dan membuka akses untuk mendapatkan energi bagi masyarakat kalangan bawah dan
desa tertinggal/terisolir.
Pemanfaatan biogas dapat mengurangi emisi gas metana (CH4
) yang dihasilkan pada
dekomposisi bahan organik yang diproduksi dari sektor pertanian dan peternakan.
Dengan menggunakan digester/reaktor kotoran sapi difermentasi menjadi gas
metana (biogas). Gas metana termasuk gas yang menimbulkan efek rumah kaca yang
menyebabkan terjadinya fenomena pemanasan global, karena gas metana memiliki
dampak 21 kali lebih tinggi dibandingkan gas karbondioksida (CO2
).
Pengurangan gas metana secara lokal ini dapat berperan positif dalam upaya
mengatasimasalahglobal(efekrumahkaca)yangberakibatpadaperubahaniklimglobal.
Secara tidak langsung, upaya ini juga merupakan dukungan pada program Internasional
yaitu Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism) dari Protokol
Kyoto yang efektif berlaku mulai 16 Februari 2005 dan Indonesia termasuk negara yang
meratifikasinya. Penggunaan green energy dalam upaya pengurangan emisi gas rumah
kaca dapat dimanfaatkan untuk memperoleh kompensasi dari negara-negara industri
melalui perdagangan karbon.
Konstruksi Instalasi Biogas
a. Pertimbangan Disain
Disain instalasi biogas seyogyanya memiliki beberapa kriteria, yaitu:
1. Disain sederhana dan dapat dibuat dengan bahan yang ada di lokasi sehingga mudah
diadopsi dan dikembangkan oleh pengrajin lokal.
4
Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI
AgroinovasI
Badan Litbang Pertanian
2. User friendly sehingga memudahkan cara operasional dan perawatannya serta
membutuhkan biaya yang murah
3. Konstruksi instalasi tahan lama, apabila dibuat secara teliti dengan bahan-bahan
yang direkomendasikan dapat mencapai 20-30 tahun. Bentuk kubah (dome) telah
terbukti tahan gempa.
b. Pembuatan Instalasi Biogas
Bahan Konstruksi dan Pemipaan Biogas
Dasar–dasar yang perlu diperhatikan dalam membuat Instalasi biogas
(1)Lokasi Bangunan
Usahakan letak bangunan instalasi biogas berada di lahan yang permukaan air
tanahnya lebih dari 2 meter, hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya air
tanah masuk ke ruang pembentukan biogas (digester/reaktor).
Usahakan lokasi instalasi biogas tidak jauh dari kandang dan tempat pemanfaatan
biogas.
Tabel 1. Bahan konstruksi dan pemipaan biogas skala 18 m3
(untuk 10-20 ekor sapi)
No Bahan Jumlah
1 Bahan Konstruksi:
Batu Kali
Batu Cor
Batu bata
Semen
Pasir ayakan halus
Pasir sisa ayakan
Pipa PVC Ø 4”
Pipa galvanis Ø ½”
Cat Kapal
Bahan anti retak untuk beton
4 m3
4 m3
10.000 buah
30 zak
4 m3
2 m3
2 batang
1 batang
10 kg
20 liter
2 Bahan Pemipaan
Pipa PVC ½”
Sambungan PVC (T,I, Nipel)
Lem PVC
Manometer
Lampu Petromak
Kompor Biogas
Slang plastik Ø 1 cm
Slang Ø2,5 cm
Klem untuk slang
pm
pm
6 tube
1 unit
1 unit
1 unit
pm
pm
pm
(2) Ruang Proses Pembentukan Biogas harus Kedap Air dan Udara
a. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bangunan instalasi biogas (batu
bata, pasir, semen, split) harus bebas dari tanah dan kotoran lainnya.
b. Proses pembuatan bangunan diperlukan ketelitian dan kesabaran.
c. Hindari batu merah retak untuk pembuatan bangunan instalasi.
d. Buatlah adukan semen sesuai dengan kebutuhan.
(3) Reaktor Harus Kedap Air dan Kedap Udara
5
Edisi 1-7 Mei 2011 No.3408 Tahun XLI
AgroinovasI
Badan Litbang Pertanian
a. Semua bahan yang dipergunakan untuk membuat konstruksi bangunan (batu
bata, pasir, semen) harus bebas dari tanah dan kotoran lainnya.
b. Pengerjaan bangunan harus teliti dan tekun.
c. Membuat campuran adonan cor (semen dan pasir) harus sedikit demi sedikit
sesuai kebutuhan dan pengadukan dilakukan di tempat yang bersih.
d. Batu bata harus utuh, untuk menghemat, pemasangan batu bata disusun
miring.
e. Pemasangan batu bata untuk dinding reaktor yang berbentuk kubah, diperlukan
perbandingan adonan pasir dan semen, Tabel 2.
Tabel 2. Pembuatan adonan semen dan pasir
Susunan Batu Bata ke-
Perbandingan Adonan
(pasir dan semen)
Keterangan
1 s/d 4 atau 5
6 s/d 8
9 s/d 17
3 : 1
2 – 3 : 1
1 – 2 : 1
Pada saat batu bata tersusun 2•
baris (±25 cm), pipa PVC untuk inlet
dipasang
Pada saat batu bata tersusun 4 atau•
5 baris, buatlah saluran outlet
Setelah pemasangan lubang outlet-
s/d batas ruang biogás
Ruang biogas-
f. Lapisan bagian dalam reaktor, terdiri dari lapisan pertama (2 pasir ayakan halus
: 1 semen, diaduk sampai merata menyerupai bubur kental. Tebal lapisan 1 cm
(pelapisan harus padat).
Catatan:
Agar lapisan semen pasir tersebut tidak retak, waktu pembuatan adonan
dicampur dengan bahan anti retak untuk beton. Setelah pelapisan kedua, dicat
dengan cat kapal secara merata.
g. Pelapisan bagian luar
Lapisan (semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 setebal 1,5 cm.
h. Sambungan pelapisan bagian dalam harus benar-benar saling mengkait dan
rapat. Pekerjaan ini harus kontinyu, tidak boleh putus-putus dan harus selesai
dikerjakan dalam satu hari.
(4) Pemasangan Instalasi Saluran Biogas
instalasi saluran biogas antara digester dengan kompor, manometer, lampua.
pemasangan pada posisi miring, sehingga uap air yang mengembun akan jatuh
di tempatnya.
Setiap sambungan pipa PVC distribusi biogas harus benar-benar rapat.b.
Petunjuk pembuatan konstruksi biogas secara kronologis terdapat pada Lampiran.
c. Cara Operasional
Biogas adalah campuran gas yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik yang terjadi
pada material-material yang dapat terurai secara alami dalam kondisi anaerobik.
Pada umumnya biogas terdiri atas gas metana (CH4
) 50 sampai 70 persen, gas karbon
dioksida (CO2
) 30 sampai 40 persen, hidrogen (H2
) 5 sampai 10 persen dan gas-gas
Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI
6 AgroinovasI
Badan Litbang Pertanian
lainnya dalam jumlah yang sedikit.
Gas metana (CH4
) termasuk gas yang menimbulkan efek rumah kaca yang
menyebabkan terjadinya fenomena pemanasan global, karena gas metana memiliki
dampak 21 kali lebih tinggi dibandingkan gas karbondioksida (CO2
). Pengurangan gas
metana secara lokal ini dapat berperan positif dalam upaya mengatasi masalah global
(efek rumah kaca) yang berakibat pada perubahan iklim global.
Biogas kira-kira memiliki berat 20 persen lebih ringan dibandingkan udara dan
memilikisuhupembakaranantara650sampai750o
C.Biogastidakberbaudanberwarna
yang apabila dibakar akan menghasilkan nyala api biru cerah seperti gas LPG. Nilai kalor
gas metana adalah 20 MJ/m3
dengan efisiensi pembakaran 60 persen pada konvesional
kompor biogas. Jumlah ternak yang diperlukan untuk produksi biogas skala keluarga,
adalah seperti pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah ternak yang diperlukan untuk produksi biogas skala keluarga
No Jenis Ternak Jumlah (ekor) Potensi Biogas
1
2
3
4
5
Ruminansia besar
Ruminansia kecil
Kuda
Babi
Unggas
2
36
3
15
363
Menghasilkan biogas
setara minyak tanah
1,23 liter/hari
Proses Pembuatan Biogas
Bahan input biogas (berupa limbah organik/kotoran ternak segar) dimasukkan ke
dalam reaktor dengan proses sebagai berikut:
(1) Bahan input biogas (berupa limbah organik/kotoran ternak segar) dicampur
dengan air, perbandingan 1 bagian kotoran dan 1 bagian air.
(2) Campuran tersebut diaduk, kemudian dialirkan ke dalam reaktor biogas sampai
batas optimal lubang pengeluaran.
(3) Didiamkan selama 2-3 minggu, dengan posisi kran gas control dan kran gas
pengeluaran ke kompor dalam keadaan tertutup.
(4) Hasil proses fermentasi terlihat pada akhir minggu ke 2, karena sifatnya ringan
biogas akan terkumpul di bagian atas kubah reaktor.
(5) Gas pertama yang terbentuk dikeluarkan sampai keluar bau khas biogas.
(6) Apabila pemakaian biogas setiap hari, maka pengisian bahan input biogas setiap
hari.
(7) Produksi biogas akan berlangsung secara terus menerus, tergantung pengisian
dan pemeliharaan instalasi.
(8) Menghindarimasuknyapestisida,desinfektan,larutandeterjen/sabun/shampoo
ke dalam reaktor biogas.
d. Pemanfaatan Biogas
Biogas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi pada kompor gas, lampu
petromak, menggerakkan motor bakar (energi mekanis/listrik) dengan kebutuhan
biogas seperti pada Tabel 4.
7AgroinovasI
Edisi 1-7 Mei 2011 No.3408 Tahun XLIBadan Litbang Pertanian
Cara Pemakaian Kompor Biogas
Memastikan slang saluran gas telah terhubung dengan kompor biogas, buka kran gas•
secara perlahan sehingga gas akan mengalir ke kompor.
Nyalakan korek api dan sulut tepat di atas tungku sampai kompor menyala normal.•
Untuk kompor yang dilengkapi dengan pemantik api, tidak diperlukan korek api.
Atur nyala api sesuai kebutuhan, pastikan gas yang tersedia cukup untuk kegiatan•
memasak dengan melihat indikator tekanan gas.
Jika kegiatan memasak selesai, kran gas ditutup rapat.•
Cara Pemakaian Lampu Petromak
Memastikan slang saluran gas telah terhubung dengan lampu petromak, buka kran•
gas secara perlahan sehingga gas akan mengalir ke kaos lampu.
Nyalakan korek api dan sulut tepat di bagian kaos lampu sampai menyala normal.•
Untuk lampu petromak yang dilengkapi dengan pemantik api, tidak diperlukan korek
api.
Atur nyala api sesuai kebutuhan, pastikan gas yang tersedia cukup untuk penerangan•
dengan melihat indikator tekanan gas pada manometer.
Jika penggunaan lampu petromak selesai, kran gas ditutup rapat.•
Cara Pemakaian Motor Bakar/Generator Listrik
Pastikan persediaan biogas cukup dengan melihat indikator tekanan gas pada•
manometer.
Pastikan saluran gas yang terhubung dengan motor bakar/ generator.•
Buka kran gas dengan perlahan, sampai indikator tekanan gas yang masuk sesuai•
dengan ketentuan.
Hidupkan motor bakar/generator dengan cara diengkol/ditarik starter/menekan•
Tabel 4. Pemanfaatan Biogas
Pemanfaatan Biogas Referensi Hasil pengukuran
- Lampu penerangan
(m3
/ jam)
- Kompor gas
(m3
/ jam)
- Energi listrik
Algen gas generator (700 W)
Algen gas generator (1.500 W)
Modifikasi diesel engine 6HP
(3000 W)
0,11 – 0,15
(penerangan setara dengan 60 watt
lampu bohlam ≅100 candle power ≅
620 lumen).
Tekanan: 70 − 85 mm H2
O
0,2 – 0,45
0,3 m3
/orang/hari
Tekanan: 75 − 90 mmH2
O
0,5 m3
biogas/kwh
0,35 m3
biogas/kwh
perbandingan solar : biogas = 10 : 90
0,15 – 0,3
Tekanan = 30 – 60 mmH2
O
0,2 – 0,4
Tekanan = 60 – 85 mmH2
O
0,55 m3
biogas/kwh
0,40 m3
biogas/kwh
100 ml solar,
0,39 m3
biogas/kwh
8
Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI
AgroinovasI
Badan Litbang Pertanian
Tabel 5. Kesetaraan 1 m3
biogas dengan sumber energi lain
Sumber Energi Kuantitas
LPG (Liquified Petroleum Gas)
Minyak Tanah
Minyak Solar (diesel oil)
Bensin
Gas Kota
Kayu Bakar
0,46 kg
0,62 liter
0,52 liter
0,80 liter
1,50 m3
3,50 kg
tombol starter.
Setelah mesin hidup normal, untuk motor bakar penerusan daya mekanis dapat•
dilakukan. Sedangkan untuk generator, pastikan dulu lampu indikator menyala,
baru kabel dihubungkan dengan stop kontak untuk menyalakan listrik.
Apabila pemakaian selesai, motor bakar/generator dimatikan dan kran gas ditutup•
rapat.
Motorbakar/generatordenganpendinginradiator/pendinginairdapatdioperasikan•
terus menerus. Sedangkan yang berpendingin kipas, setelah 3 - 5 jam harus
dihentikan dahulu sampai mesin menjadi dingin baru bisa dioperasikan lagi.
Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain seperti tercantum pada Tabel 5.
e. Pemanfaatan Lumpur Keluaran Instalasi Biogas
Lumpur keluaran dari instalasi biogas dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik
dalam bentuk padat dan cair.
Padatan dalam bentuk basah atau kering dapat dimanfaatkan langsung untuk pupuk
karena sudah mengalami dekomposisi selama proses fermentasi di dalam digester/
reaktor, bahkan mikro organisme yang bersifat pathogen hanya dalam jumlah yang
sangat kecil sehingga padatan ini sangat baik untuk media tanam jamur atau pembibitan
tanaman.
Proses pembuatan pupuk organik cair, adalah sebagai berikut:
(1) Lumpur hasil keluaran dari reaktor biogas disaring dengan saringan halus airnya
ditampung dalam drum plastik. Untuk meningkatkan kualitas, perlu ditambahkan
tepung tulang, tepung cangkang telur dan tepung darah, kemudian dibiarkan
selama 7 hari.
(2) Selanjutnya cairan disaring lagi dengan menggunakan kain bekas (bekas kantung
tepung terigu) kemudian kain diperas. Cairan ditampung dalam drum plastik
dan didiamkan selama 3-4 hari dan diaduk-aduk atau dipasang aerator untuk
membuang gas-gas sisa.
(3) Cairan didiamkan tanpa pengadukan selama 2 hari agar partikel-partikel mengen-
dap dan cairan menjadi lebih jernih.
(4) Cairan tersebut sudah siap dikemas dalam botol/jerigen plastik dan siap jual.
Pemeliharaan dan Cara Mengatasi Masalah
Pemeliharaan
(1) Mengisi bahan baku (bahan organik) ke dalam reaktor sesuai kapasitas pengisian
setiap hari.
9
Edisi 1-7 Mei 2011 No.3408 Tahun XLI
AgroinovasI
Badan Litbang Pertanian
(2) Menghindaribahan-bahanpengambatpertumbuhanbakteri(pestisida,desinfektan,
air detergen/sabun, shampoo) masuk ke dalam reaktor.
(3) Membersihkan peralatan (kompor, lampu, generator listrik), melakukan pemeriksa-
an jaringan pipa/selang gas dan bagian pengaman secara rutin dalam kurun waktu
tertentu.
(4) Memanfaatkan lumpur keluaran dari instalasi biogas secara teratur.
Cara Mengatasi Masalah Operasional
Cara mengatasi masalah operasional, seperti pada Tabel 6.
Saran Pengembangan
Saran pengembangan untuk mendukung pembangunan pertanian, antara lain
adalah:
a. Pendirian pusat informasi dan show window teknologi biogas, agar calon pengguna
mendapatkan informasi secara jelas.
b. Bersinergi dengan program pengembangan peternakan terutama untuk desa-desa
terpencil di mana bahan bakar minyak sulit diperoleh dan mahal.
c. Bersinergi dengan agro wisata untuk pembelajaran kepada masyarakat tentang
aplikasi konsep nir limbah dalam pertanian yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan.
d. Bekerjasama dengan Pemda dan lembaga perbankan. Teknologi biogas ini
memerlukan investasi awal yang cukup mahal sehingga dibutuhkan dana bergulir
dari Pemda atau perbankan. Adopsi teknologi ini perlu pengawalan, pendampingan
dan penguatan sampai mandiri dalam pengelolaannya.
e. Bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan dalam rangka program perhutanan
sosial (Social forestry). Petani/peternak di kawasan tepi hutan dapat dibina agar
tidak melakukan penggembalaan liar dengan sistem kandang komunal, menanam
hijauan pakan ternak, dan memanfaatkan kotoran ternak untuk biogas. Sehingga
perusakan tanaman hutan untuk kayu bakar dapat ditekan.
f. Bersinergi dengan sistem integrasi tanaman dan ternak dengan memanfaatkan
limbah organik menjadi biogas sehingga carbon efficient farming dapat
diimplementasikan.
Teguh Wikan Widodo dan Ahmad Asari
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong
Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian
Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang 15310 BANTEN
Tel.: (021) 537 6780, Fax: (021) 537 6784
Email: bbpmektan@litbang.deptan.go.id
Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI
10 AgroinovasI
Badan Litbang Pertanian
Kerusakan Penyebab Kerusakan Cara Perbaikan
1. Masalah : Start awal
a. Tekanan gas lemah
bakteri sangat sedikita.
waktunya belum cukupb. lama
Mengisi digester sambilc. menunggu
terpenuhinya penampunggas
Tidak ada air di dalamd. peralatan
pengeluaran embun
Kebocoran die. penampung gas atau
pipa gas
Keran gas atau keranf. kondensasi terbuka
Kira-kira 20 kg slurry dari instalasi biogas
yang sudah beroperasi diambil dan
dimasukkan ke dalam digester tersebut.
Pada daerah dingin, pada operasional
pertama kali perlu waktu 3 minggu untuk
mengisi penampung gas.
Ini kesalahan yang sering terjadi. Jangan
mengisi digester dulu sampai gas metana
terbentuk.
Kira-kira 0,25 liter air harus ditambahkan
kedalam botol pencelup pipa.
Ini harus diperbaiki
Harus segera ditutup
b. Gas pertama yang
dihasilkan tidakterbakar
Gas yang terbentuk bukan gasa. metana
Udara di dalam pipa gasb.
Gas pertama yang terbentuk jangan
dibakar. Ini mungkin banyak campuran
gas dan mungkin bisa meledak. Khususnya
di daerah bercuaca dingin, produksi gas
lambat, dan sering kandungan CO2
nya
tinggi.Gas yang diproduksi berikutnya dapat
dibakar.
Udara hendaknya dikeluarkan sampai yakin
keluar bau gas.
2. Masalah Umum
Ketika salah satu klepa.
gas utama dibuka,
tekanan gas turun
drastis.
tekanan gas naikb.
secara lambat.
Gas tidak menyalac.
Keran pengeluaran pa. embuangan air
terbuka
Keran gas/burner terbukab.
Keran gas untuk lampuc. terbuka
Tidak ada air di dalam peraland.
pengeluaran air/syphon
Bocor besar di jaringan pipa.e.
Tekanan terlalu rendah.a.
Buih tebal diatas slurryb.
Pengisian terlalu banyakc.
Pengirian terlalu sedikitd.
Pencampuran slurry berubahe. banyak.
Memasukkan zat kimia, oli, sabun, atauf.
ditergen kedalam slurry
Gas bocorg.
Campuran slurry terlaluh. kental/terlalu
encer
Mencuci dengan air berlebihani.
sehingga air masuk kedalam digester
Udara ada di dalam pipa gasa.
Mungkin terlalu banyak gasb. CO2
-
Karena terlalu banyak
a.,b.,c. Segera ditutup Kira-kira 0,25 liter
air harus ditambahkan kedalam botol
pencelup pipa.
Harus segera diperbaiki
a. Produksi gas akan selalu berkurang dalam
cuaca dingin
b.Penampung gas ditutup rapat dan buih
diambil dari permukaan
c, d, jumlah yang tepat harus ditambahkan
setiap hari. Ini akan berjalan baik dengan
sendirinya setelah beberapa minggu
Pencampuran slurry hendaknya jangan
berselang terlalu lama
Hanya memasukkan campuran kotoran
ternak dan dan air setiap hari. Setelah 2
sampai 6 minggu keadaan akan pulih.
Kebocoran harus segera diperbaiki
Slurry hendaknya dibuat dengan kekentalan
yang tepat
Tidak boleh ada air ekstra masuk kedalam
digester
Udara dikeluarkan sampai yakin berbau gas
Gas dikeluarkan dan pengisian dengan
slurry yang benar, ini memerlukan waktu
beberapa
Tabel 6. Masalah Operasional dan Cara Perbaikannya
11AgroinovasI
Edisi 1-7 Mei 2011 No.3408 Tahun XLIBadan Litbang Pertanian
3. Kompor
Nyala api panjang dan
lemah. Api menyala
jauh dari lubang dan
tidak bertahan hidup
lama
Nyala api kecil
Nyala api berdenyut-
denyut (tidak stabil)
Tidak ada gas di dalam
kompor
Supply udara tidak tepata.
Tekanan gas tidak tepatb.
Lubang gas dikompor sebagiana.
tertutup
Tekanan gas kurangb.
Lubang kompor sebagian tertutupc.
Terdapat pengembunan air didalama.
pipa gas utama
Terdapat pengembunan air didalamb.
kompor
Pipa gas utama tertutupa.
Embun menutup pipa gas utamab.
Lubang gas pada kompor tertutupc.
Mengatur keran supply campuran•
udara
Tekanan yg tepat adalah antara 75-85•
mm H2
0
Lihat pada "tidak gas di dalam•
kompor" di bawah ini
Mungkin terdapat buih yg perlu diambil•
Segera dibersihkan•
Pengembunan air harus ditiadakan•
Menutup keran gas pada kompor dan•
posisi kompur dibalik
Klep harus dibuka•
Kompor harus dilepas. Lubang gas•
pada kompor dibersihkan dengan
jarum. Lubang gas jangan diperlebar/
rusak.
4. Lampu
Cahaya redupa.
Kaos lampu robekb.
Tidak ada gas dic.
lampu
Pengatur gas/udara dikencangkana.
untuk pengaturan
Tekanan gas terlalu lemahb.
Gangguan dalam lampu antarac.
pengatur gas dan venturi
Tekanan gas terlalu tinggia.
Tipe kaos lampu salahb.
gas jet didalam lampu tersumbat
Diatur•
Tekanan gas yang tepat untuk lampu•
(75 mm H2
O). Venturi harus dilepas
dan dibersihkan dalamnya. Gangguan
ini sering terjadi.
Tekanan gas yang tepat untuk lampu•
(75 mm H2
0).
Gunakanlah tipe kaos lampu yang•
tepat
Pengatur gas harus dioperasikan•
untuk membersihkan gas jet
5. Pengeluaran/
Pemasukan Slurry
Slurry tidak mengalira.
masuk kedalam
digester
Lubang digesterb.
overflows
Saringan tersumbat.a.
Pipa pemasukan tersumbat.b.
Pipa pengeluaran tersumbat.a.
Slurry terlalu kental.b.
Slope dari pipa terlalu kecilc.
sehingga permukaan slurry di
lubang pengeluaran tidak sesuai.
Lubang pengeluaran terlalu tinggi.d.
Harus dibersihkan dan dikencangkan•
Harus dibersihkan dengan•
memasukkan batang kayu dan
digerakkan turun naik
Harus dibersihkan dengan•
memasukkan batang kayu dan
digerakkan turun naik.
Campuran harus tepat kekentalannya•
Slope harus ditambah atau tinggi•
permukaan lubang pengeluaran
direndahkan
Tinggi permukaan lubang permukaan•
harus direndahkan.
12
Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI
AgroinovasI
Badan Litbang Pertanian
TAHAPAN PEMBUATAN
KONSTRUKSI INSTALASI BIOGAS
LAMPIRAN
13
Edisi 1-7 Mei 2011 No.3408 Tahun XLI
AgroinovasI
Badan Litbang Pertanian
Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI
14 AgroinovasI
Badan Litbang Pertanian
15AgroinovasI
Edisi 1-7 Mei 2011 No.3408 Tahun XLIBadan Litbang Pertanian
16
Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI
AgroinovasI
Badan Litbang Pertanian
5. Potong bagian bawah
buku sehingga
menjadi sebuah buku
Cover
Cover
Cover
Cover
Cover
Petunjuk Cara Melipat:
1. Ambil dua Lembar halaman
tengah tabloid
2. Lipat sehingga cover buku
(halaman warna) ada di depan.
3. Lipat lagi sehingga dua
melintang ke dalam
kembali
4. Lipat dua membujur ke dalam
sehingga cover buku ada
di depan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pengolahan+limbah+aplikasi+lahan
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahanPengolahan+limbah+aplikasi+lahan
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahan
ubay16
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Oswar Mungkasa
 

La actualidad más candente (20)

Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampah
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah
 
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  SampahSpesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
 
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga BiogasPembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
 
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahan
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahanPengolahan+limbah+aplikasi+lahan
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahan
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...
 
Makalah pltbg ku
Makalah pltbg kuMakalah pltbg ku
Makalah pltbg ku
 
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairKinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
 
Kriteria disain ipal medis
Kriteria disain ipal medisKriteria disain ipal medis
Kriteria disain ipal medis
 
Clean development mechanism in solid waste management
Clean development mechanism in solid waste managementClean development mechanism in solid waste management
Clean development mechanism in solid waste management
 
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
 
Modul #2 pembinaan pengelolaan lingkungan
Modul #2 pembinaan pengelolaan lingkunganModul #2 pembinaan pengelolaan lingkungan
Modul #2 pembinaan pengelolaan lingkungan
 
Pedoman teknis-ipal-2011
Pedoman teknis-ipal-2011Pedoman teknis-ipal-2011
Pedoman teknis-ipal-2011
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan Teknis
 

Destacado

How can company exploit the potential of public
How can company exploit the potential of publicHow can company exploit the potential of public
How can company exploit the potential of public
Sameer Mathur
 
Top 8 insurance claims processor resume samples
Top 8 insurance claims processor resume samplesTop 8 insurance claims processor resume samples
Top 8 insurance claims processor resume samples
jomjach
 

Destacado (20)

Mola hidatidosa
Mola hidatidosaMola hidatidosa
Mola hidatidosa
 
How can company exploit the potential of public
How can company exploit the potential of publicHow can company exploit the potential of public
How can company exploit the potential of public
 
Tin CV
Tin CVTin CV
Tin CV
 
Paper-The James Holmes Case
Paper-The James Holmes CasePaper-The James Holmes Case
Paper-The James Holmes Case
 
Lähiruokaa tapahtumiin tuloksia 30.3.2016
Lähiruokaa tapahtumiin tuloksia 30.3.2016Lähiruokaa tapahtumiin tuloksia 30.3.2016
Lähiruokaa tapahtumiin tuloksia 30.3.2016
 
Top 10 senior medical officer interview questions and answers
Top 10 senior medical officer interview questions and answersTop 10 senior medical officer interview questions and answers
Top 10 senior medical officer interview questions and answers
 
Metody Deep Learning - Wykład 4
Metody Deep Learning - Wykład 4Metody Deep Learning - Wykład 4
Metody Deep Learning - Wykład 4
 
Jass Teaching character references
Jass Teaching character referencesJass Teaching character references
Jass Teaching character references
 
Top 8 insurance claims processor resume samples
Top 8 insurance claims processor resume samplesTop 8 insurance claims processor resume samples
Top 8 insurance claims processor resume samples
 
How to speak so that people want to listen
How to speak so that people want to listenHow to speak so that people want to listen
How to speak so that people want to listen
 
A brand is forever! A framework for revitalizing declining and dead brands
A brand is forever! A framework for revitalizing declining and dead brandsA brand is forever! A framework for revitalizing declining and dead brands
A brand is forever! A framework for revitalizing declining and dead brands
 
Giving a Great Presentation by Scot Ulmer
Giving a Great Presentation by Scot UlmerGiving a Great Presentation by Scot Ulmer
Giving a Great Presentation by Scot Ulmer
 
What are the guidelines for effective brand building events
What are the guidelines for effective brand building eventsWhat are the guidelines for effective brand building events
What are the guidelines for effective brand building events
 
Наши аппаратные грабли: на чем мы теряли деньги и время, когда делали своё "ж...
Наши аппаратные грабли: на чем мы теряли деньги и время, когда делали своё "ж...Наши аппаратные грабли: на чем мы теряли деньги и время, когда делали своё "ж...
Наши аппаратные грабли: на чем мы теряли деньги и время, когда делали своё "ж...
 
Digital Healthcare Revolution conference. 25.02.2016
Digital Healthcare Revolution conference. 25.02.2016Digital Healthcare Revolution conference. 25.02.2016
Digital Healthcare Revolution conference. 25.02.2016
 
Dialecte
DialecteDialecte
Dialecte
 
Queima ele jesus
Queima ele jesusQueima ele jesus
Queima ele jesus
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Random 140627135201-phpapp01
Random 140627135201-phpapp01Random 140627135201-phpapp01
Random 140627135201-phpapp01
 
RESUME
RESUMERESUME
RESUME
 

Similar a 2.Biogas pembuatan-konstruks

Baja organik
Baja organikBaja organik
Baja organik
Akma Ija
 
Bab i biogas rina n
Bab i biogas rina nBab i biogas rina n
Bab i biogas rina n
Ridwan Anes
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
kynz
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
Siti Aisyah
 
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
Norma Asrika
 

Similar a 2.Biogas pembuatan-konstruks (20)

Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
 
Energi Biogas Kelompok 10
Energi Biogas Kelompok 10Energi Biogas Kelompok 10
Energi Biogas Kelompok 10
 
Baja organik
Baja organikBaja organik
Baja organik
 
16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao
 
Contoh karya ilmiah
Contoh karya ilmiahContoh karya ilmiah
Contoh karya ilmiah
 
BIOGAS SEDERHANA PRESENTASI.ppt
BIOGAS SEDERHANA PRESENTASI.pptBIOGAS SEDERHANA PRESENTASI.ppt
BIOGAS SEDERHANA PRESENTASI.ppt
 
MANAJEMEN LIMBAH PABRIK KARET DALAM RANGKA PENURUNAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OX...
MANAJEMEN LIMBAH PABRIK KARET DALAM RANGKA PENURUNAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OX...MANAJEMEN LIMBAH PABRIK KARET DALAM RANGKA PENURUNAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OX...
MANAJEMEN LIMBAH PABRIK KARET DALAM RANGKA PENURUNAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OX...
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
 
Materi nak
Materi nakMateri nak
Materi nak
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Bab i biogas rina n
Bab i biogas rina nBab i biogas rina n
Bab i biogas rina n
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...
 
Introducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxIntroducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptx
 
Introducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxIntroducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptx
 
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
71817177 pengolahan-limbah-cair-tahu-secara-anaerob-dan-aerob (1)
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
 

Más de KHRISTIAN MAUKO

Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
KHRISTIAN MAUKO
 
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalanKerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
KHRISTIAN MAUKO
 
Kerangka acuan kerja pagar kantor
Kerangka acuan kerja pagar kantorKerangka acuan kerja pagar kantor
Kerangka acuan kerja pagar kantor
KHRISTIAN MAUKO
 

Más de KHRISTIAN MAUKO (20)

3. tabel baja jimmy
3. tabel baja jimmy3. tabel baja jimmy
3. tabel baja jimmy
 
4. struktur baja metode lrfd
4. struktur baja metode lrfd4. struktur baja metode lrfd
4. struktur baja metode lrfd
 
5. struktu beton bertulang istimawan
5. struktu beton bertulang istimawan5. struktu beton bertulang istimawan
5. struktu beton bertulang istimawan
 
6.soal beton pbi
6.soal beton pbi6.soal beton pbi
6.soal beton pbi
 
7.sni 07 0329-2005 baja profil i-beam proses canai panas
7.sni 07 0329-2005 baja profil i-beam proses canai panas7.sni 07 0329-2005 baja profil i-beam proses canai panas
7.sni 07 0329-2005 baja profil i-beam proses canai panas
 
8. sistem rangka tahan gempa
8. sistem rangka tahan gempa8. sistem rangka tahan gempa
8. sistem rangka tahan gempa
 
9. ppbbi 1984
9. ppbbi 19849. ppbbi 1984
9. ppbbi 1984
 
10.portal beton bertulang
10.portal beton bertulang10.portal beton bertulang
10.portal beton bertulang
 
11.plat & rangka dgn sap2000 v9
11.plat & rangka dgn sap2000 v911.plat & rangka dgn sap2000 v9
11.plat & rangka dgn sap2000 v9
 
12. petunjuk perkerasan jalan raya
12. petunjuk perkerasan jalan raya12. petunjuk perkerasan jalan raya
12. petunjuk perkerasan jalan raya
 
13. perhitungan struktur jembatan
13. perhitungan struktur jembatan13. perhitungan struktur jembatan
13. perhitungan struktur jembatan
 
14. perhitungan profil beton bertulang
14. perhitungan profil beton bertulang14. perhitungan profil beton bertulang
14. perhitungan profil beton bertulang
 
15. perhitungan n lentur
15. perhitungan n lentur15. perhitungan n lentur
15. perhitungan n lentur
 
16. penyelesaian mekanika tanah
16. penyelesaian mekanika tanah 16. penyelesaian mekanika tanah
16. penyelesaian mekanika tanah
 
17. pengantar teknik pondasi
17. pengantar teknik pondasi17. pengantar teknik pondasi
17. pengantar teknik pondasi
 
18. pbi 1971
18. pbi 197118. pbi 1971
18. pbi 1971
 
19. metode kerja bangunan sipil
19. metode kerja bangunan sipil19. metode kerja bangunan sipil
19. metode kerja bangunan sipil
 
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
 
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalanKerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
 
Kerangka acuan kerja pagar kantor
Kerangka acuan kerja pagar kantorKerangka acuan kerja pagar kantor
Kerangka acuan kerja pagar kantor
 

Último

15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
TaufikTito
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
DosenBernard
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
DIGGIVIO2
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
sonyaawitan
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
ritch4
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
IniiiHeru
 

Último (20)

15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 

2.Biogas pembuatan-konstruks

  • 1. Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI 2 AgroinovasI Badan Litbang Pertanian Pentingnya Biogas Energi mempunyai peran yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi nasional. Energi sangat diperlukan untuk pertumbuhan kegiatan industri, jasa, perhubungan dan rumah tangga. Dalam jangka panjang, peran energi akan lebih berkembang khususnya guna mendukung pertumbuhan sektor industri dan kegiatan lain yang terkait. Meskipun Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak dan gas, namun berkurangnya cadangan minyak, penghapusan subsidi menyebabkan harga minyak naik dan penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber-sumber energi alternatif terbarukan dan ramah lingkungan menjadi pilihan. Salah satu dari energi terbarukan adalah biogas, biogas memiliki peluang yang besar dalam pengembangannya. Energi biogas dapat diperoleh dari air limbah rumah tangga; kotoran cair dari peternakan ayam, sapi, babi; sampah organik dari pasar; industri makanan, pabrik tapioka, pabrik kelapa sawit, sampah kota dan sebagainya. Namun, kapasitas terpasang pemanfaatan biogas adalah kurang dari satu persen dari potensi biogas yang ada. Selainpotensiyangbesar,pemanfaatanenergibiogasdenganreaktorbiogasmemiliki banyak keuntungan, yaitu mengurangi efek gas rumah kaca, mengurangi bau yang tidak sedap, mencegah penyebaran penyakit, menghasilkan panas dan daya (mekanis/ listrik) serta hasil samping berupa pupuk padat dan cair. Pemanfaatan limbah dengan cara seperti ini secara ekonomi akan sangat kompetitif seiring naiknya harga bahan bakar minyak dan pupuk anorganik. Di samping itu, prinsip nir limbah (zero waste) merupakan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Teknologi konversi biomasa dari limbah pertanian menjadi biogas sudah dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1980-an. Namun, teknologi ini kurang berkembang karena beberapa kendala seperti kurangnya technical expertise, tidak berfungsinya reaktor biogas (karena bocor, kesalahan konstruksi, dll), disain tidak user friendly, memerlukan penanganan manual (pengumpanan/pengeluaran material dari digester/reaktor), serta biaya pembuatan masih mahal. Oleh karena itu, diperlukan metode dan cara pendekatan baru dalam pengembangan dan penerapan teknologi biogas ini. Tujuan 1. Memperkenalkan teknologi biogas dengan memenfaatkan hasil samping dari limbah organik untuk energi alternatif terbarukan. 2. Pemanfaatan limbah organik menjadi biogas secara tidak langsung juga dapat membantu mengatasi pencemaran udara (bau tidak sedap), pencemaran tanah dan air dengan adanya leaching dan eutrofikasi yang menyebabkan terganggunya biota sungai, serta pencemaran biologis (penyakit) melalui vektor lalat. BIOGAS PEMBUATAN KONSTRUKSI, OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN INSTALASINYA
  • 2. 3AgroinovasI Edisi 1-7 Mei 2011 No.3408 Tahun XLIBadan Litbang Pertanian 3. Pemanfaatan hasil samping proses pembentukan biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik dalam bentuk padat dan cair sehingga mendukung konsep nir limbah (zero waste) dan pertanian berkelanjutan (sustainability agriculture). Sasaran 1. Industri pemroseshasilpertanian dan peternakan secara individualatau kelompok di suatu kawasan. 2. Limbah organik dasil dari kawasan integrasi tanaman dan ternak. Manfaat Pemanfaatan biogas sebagai sumber energi pada industri kecil berbasis pengolahan hasilpertaniandapatmemberikanmultiple effectdandapatmenjadipenggerakdinamika pembangunan pedesaan. Selain itu, dapat juga dipergunakan untuk meningkatkan nilai tambah dengan cara pemberian green labelling pada produk-produk olahan yang diproses dengan menggunakan green energy. Di samping itu, usaha lain yang dapat bersinergi dengan kegiatan ini adalah peternakan cacing untuk pakan ikan/unggas. Industri kecil pendukung juga dapat berkembang, seperti industri bata merah, industri kompor gas, industri lampu penerangan, pemanas air, bengkel kecil, dsb. Sehingga pengembangan teknologi biogas secara langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan. Pengembangan teknologi biogas terbukti dapat mengakomodasi berbagai kepentingan yaitu lingkungan, penyediaan pangan/pakan, menciptakan lapangan kerja dan membuka akses untuk mendapatkan energi bagi masyarakat kalangan bawah dan desa tertinggal/terisolir. Pemanfaatan biogas dapat mengurangi emisi gas metana (CH4 ) yang dihasilkan pada dekomposisi bahan organik yang diproduksi dari sektor pertanian dan peternakan. Dengan menggunakan digester/reaktor kotoran sapi difermentasi menjadi gas metana (biogas). Gas metana termasuk gas yang menimbulkan efek rumah kaca yang menyebabkan terjadinya fenomena pemanasan global, karena gas metana memiliki dampak 21 kali lebih tinggi dibandingkan gas karbondioksida (CO2 ). Pengurangan gas metana secara lokal ini dapat berperan positif dalam upaya mengatasimasalahglobal(efekrumahkaca)yangberakibatpadaperubahaniklimglobal. Secara tidak langsung, upaya ini juga merupakan dukungan pada program Internasional yaitu Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism) dari Protokol Kyoto yang efektif berlaku mulai 16 Februari 2005 dan Indonesia termasuk negara yang meratifikasinya. Penggunaan green energy dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dapat dimanfaatkan untuk memperoleh kompensasi dari negara-negara industri melalui perdagangan karbon. Konstruksi Instalasi Biogas a. Pertimbangan Disain Disain instalasi biogas seyogyanya memiliki beberapa kriteria, yaitu: 1. Disain sederhana dan dapat dibuat dengan bahan yang ada di lokasi sehingga mudah diadopsi dan dikembangkan oleh pengrajin lokal.
  • 3. 4 Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI AgroinovasI Badan Litbang Pertanian 2. User friendly sehingga memudahkan cara operasional dan perawatannya serta membutuhkan biaya yang murah 3. Konstruksi instalasi tahan lama, apabila dibuat secara teliti dengan bahan-bahan yang direkomendasikan dapat mencapai 20-30 tahun. Bentuk kubah (dome) telah terbukti tahan gempa. b. Pembuatan Instalasi Biogas Bahan Konstruksi dan Pemipaan Biogas Dasar–dasar yang perlu diperhatikan dalam membuat Instalasi biogas (1)Lokasi Bangunan Usahakan letak bangunan instalasi biogas berada di lahan yang permukaan air tanahnya lebih dari 2 meter, hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya air tanah masuk ke ruang pembentukan biogas (digester/reaktor). Usahakan lokasi instalasi biogas tidak jauh dari kandang dan tempat pemanfaatan biogas. Tabel 1. Bahan konstruksi dan pemipaan biogas skala 18 m3 (untuk 10-20 ekor sapi) No Bahan Jumlah 1 Bahan Konstruksi: Batu Kali Batu Cor Batu bata Semen Pasir ayakan halus Pasir sisa ayakan Pipa PVC Ø 4” Pipa galvanis Ø ½” Cat Kapal Bahan anti retak untuk beton 4 m3 4 m3 10.000 buah 30 zak 4 m3 2 m3 2 batang 1 batang 10 kg 20 liter 2 Bahan Pemipaan Pipa PVC ½” Sambungan PVC (T,I, Nipel) Lem PVC Manometer Lampu Petromak Kompor Biogas Slang plastik Ø 1 cm Slang Ø2,5 cm Klem untuk slang pm pm 6 tube 1 unit 1 unit 1 unit pm pm pm (2) Ruang Proses Pembentukan Biogas harus Kedap Air dan Udara a. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bangunan instalasi biogas (batu bata, pasir, semen, split) harus bebas dari tanah dan kotoran lainnya. b. Proses pembuatan bangunan diperlukan ketelitian dan kesabaran. c. Hindari batu merah retak untuk pembuatan bangunan instalasi. d. Buatlah adukan semen sesuai dengan kebutuhan. (3) Reaktor Harus Kedap Air dan Kedap Udara
  • 4. 5 Edisi 1-7 Mei 2011 No.3408 Tahun XLI AgroinovasI Badan Litbang Pertanian a. Semua bahan yang dipergunakan untuk membuat konstruksi bangunan (batu bata, pasir, semen) harus bebas dari tanah dan kotoran lainnya. b. Pengerjaan bangunan harus teliti dan tekun. c. Membuat campuran adonan cor (semen dan pasir) harus sedikit demi sedikit sesuai kebutuhan dan pengadukan dilakukan di tempat yang bersih. d. Batu bata harus utuh, untuk menghemat, pemasangan batu bata disusun miring. e. Pemasangan batu bata untuk dinding reaktor yang berbentuk kubah, diperlukan perbandingan adonan pasir dan semen, Tabel 2. Tabel 2. Pembuatan adonan semen dan pasir Susunan Batu Bata ke- Perbandingan Adonan (pasir dan semen) Keterangan 1 s/d 4 atau 5 6 s/d 8 9 s/d 17 3 : 1 2 – 3 : 1 1 – 2 : 1 Pada saat batu bata tersusun 2• baris (±25 cm), pipa PVC untuk inlet dipasang Pada saat batu bata tersusun 4 atau• 5 baris, buatlah saluran outlet Setelah pemasangan lubang outlet- s/d batas ruang biogás Ruang biogas- f. Lapisan bagian dalam reaktor, terdiri dari lapisan pertama (2 pasir ayakan halus : 1 semen, diaduk sampai merata menyerupai bubur kental. Tebal lapisan 1 cm (pelapisan harus padat). Catatan: Agar lapisan semen pasir tersebut tidak retak, waktu pembuatan adonan dicampur dengan bahan anti retak untuk beton. Setelah pelapisan kedua, dicat dengan cat kapal secara merata. g. Pelapisan bagian luar Lapisan (semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 setebal 1,5 cm. h. Sambungan pelapisan bagian dalam harus benar-benar saling mengkait dan rapat. Pekerjaan ini harus kontinyu, tidak boleh putus-putus dan harus selesai dikerjakan dalam satu hari. (4) Pemasangan Instalasi Saluran Biogas instalasi saluran biogas antara digester dengan kompor, manometer, lampua. pemasangan pada posisi miring, sehingga uap air yang mengembun akan jatuh di tempatnya. Setiap sambungan pipa PVC distribusi biogas harus benar-benar rapat.b. Petunjuk pembuatan konstruksi biogas secara kronologis terdapat pada Lampiran. c. Cara Operasional Biogas adalah campuran gas yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik yang terjadi pada material-material yang dapat terurai secara alami dalam kondisi anaerobik. Pada umumnya biogas terdiri atas gas metana (CH4 ) 50 sampai 70 persen, gas karbon dioksida (CO2 ) 30 sampai 40 persen, hidrogen (H2 ) 5 sampai 10 persen dan gas-gas
  • 5. Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI 6 AgroinovasI Badan Litbang Pertanian lainnya dalam jumlah yang sedikit. Gas metana (CH4 ) termasuk gas yang menimbulkan efek rumah kaca yang menyebabkan terjadinya fenomena pemanasan global, karena gas metana memiliki dampak 21 kali lebih tinggi dibandingkan gas karbondioksida (CO2 ). Pengurangan gas metana secara lokal ini dapat berperan positif dalam upaya mengatasi masalah global (efek rumah kaca) yang berakibat pada perubahan iklim global. Biogas kira-kira memiliki berat 20 persen lebih ringan dibandingkan udara dan memilikisuhupembakaranantara650sampai750o C.Biogastidakberbaudanberwarna yang apabila dibakar akan menghasilkan nyala api biru cerah seperti gas LPG. Nilai kalor gas metana adalah 20 MJ/m3 dengan efisiensi pembakaran 60 persen pada konvesional kompor biogas. Jumlah ternak yang diperlukan untuk produksi biogas skala keluarga, adalah seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah ternak yang diperlukan untuk produksi biogas skala keluarga No Jenis Ternak Jumlah (ekor) Potensi Biogas 1 2 3 4 5 Ruminansia besar Ruminansia kecil Kuda Babi Unggas 2 36 3 15 363 Menghasilkan biogas setara minyak tanah 1,23 liter/hari Proses Pembuatan Biogas Bahan input biogas (berupa limbah organik/kotoran ternak segar) dimasukkan ke dalam reaktor dengan proses sebagai berikut: (1) Bahan input biogas (berupa limbah organik/kotoran ternak segar) dicampur dengan air, perbandingan 1 bagian kotoran dan 1 bagian air. (2) Campuran tersebut diaduk, kemudian dialirkan ke dalam reaktor biogas sampai batas optimal lubang pengeluaran. (3) Didiamkan selama 2-3 minggu, dengan posisi kran gas control dan kran gas pengeluaran ke kompor dalam keadaan tertutup. (4) Hasil proses fermentasi terlihat pada akhir minggu ke 2, karena sifatnya ringan biogas akan terkumpul di bagian atas kubah reaktor. (5) Gas pertama yang terbentuk dikeluarkan sampai keluar bau khas biogas. (6) Apabila pemakaian biogas setiap hari, maka pengisian bahan input biogas setiap hari. (7) Produksi biogas akan berlangsung secara terus menerus, tergantung pengisian dan pemeliharaan instalasi. (8) Menghindarimasuknyapestisida,desinfektan,larutandeterjen/sabun/shampoo ke dalam reaktor biogas. d. Pemanfaatan Biogas Biogas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi pada kompor gas, lampu petromak, menggerakkan motor bakar (energi mekanis/listrik) dengan kebutuhan biogas seperti pada Tabel 4.
  • 6. 7AgroinovasI Edisi 1-7 Mei 2011 No.3408 Tahun XLIBadan Litbang Pertanian Cara Pemakaian Kompor Biogas Memastikan slang saluran gas telah terhubung dengan kompor biogas, buka kran gas• secara perlahan sehingga gas akan mengalir ke kompor. Nyalakan korek api dan sulut tepat di atas tungku sampai kompor menyala normal.• Untuk kompor yang dilengkapi dengan pemantik api, tidak diperlukan korek api. Atur nyala api sesuai kebutuhan, pastikan gas yang tersedia cukup untuk kegiatan• memasak dengan melihat indikator tekanan gas. Jika kegiatan memasak selesai, kran gas ditutup rapat.• Cara Pemakaian Lampu Petromak Memastikan slang saluran gas telah terhubung dengan lampu petromak, buka kran• gas secara perlahan sehingga gas akan mengalir ke kaos lampu. Nyalakan korek api dan sulut tepat di bagian kaos lampu sampai menyala normal.• Untuk lampu petromak yang dilengkapi dengan pemantik api, tidak diperlukan korek api. Atur nyala api sesuai kebutuhan, pastikan gas yang tersedia cukup untuk penerangan• dengan melihat indikator tekanan gas pada manometer. Jika penggunaan lampu petromak selesai, kran gas ditutup rapat.• Cara Pemakaian Motor Bakar/Generator Listrik Pastikan persediaan biogas cukup dengan melihat indikator tekanan gas pada• manometer. Pastikan saluran gas yang terhubung dengan motor bakar/ generator.• Buka kran gas dengan perlahan, sampai indikator tekanan gas yang masuk sesuai• dengan ketentuan. Hidupkan motor bakar/generator dengan cara diengkol/ditarik starter/menekan• Tabel 4. Pemanfaatan Biogas Pemanfaatan Biogas Referensi Hasil pengukuran - Lampu penerangan (m3 / jam) - Kompor gas (m3 / jam) - Energi listrik Algen gas generator (700 W) Algen gas generator (1.500 W) Modifikasi diesel engine 6HP (3000 W) 0,11 – 0,15 (penerangan setara dengan 60 watt lampu bohlam ≅100 candle power ≅ 620 lumen). Tekanan: 70 − 85 mm H2 O 0,2 – 0,45 0,3 m3 /orang/hari Tekanan: 75 − 90 mmH2 O 0,5 m3 biogas/kwh 0,35 m3 biogas/kwh perbandingan solar : biogas = 10 : 90 0,15 – 0,3 Tekanan = 30 – 60 mmH2 O 0,2 – 0,4 Tekanan = 60 – 85 mmH2 O 0,55 m3 biogas/kwh 0,40 m3 biogas/kwh 100 ml solar, 0,39 m3 biogas/kwh
  • 7. 8 Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI AgroinovasI Badan Litbang Pertanian Tabel 5. Kesetaraan 1 m3 biogas dengan sumber energi lain Sumber Energi Kuantitas LPG (Liquified Petroleum Gas) Minyak Tanah Minyak Solar (diesel oil) Bensin Gas Kota Kayu Bakar 0,46 kg 0,62 liter 0,52 liter 0,80 liter 1,50 m3 3,50 kg tombol starter. Setelah mesin hidup normal, untuk motor bakar penerusan daya mekanis dapat• dilakukan. Sedangkan untuk generator, pastikan dulu lampu indikator menyala, baru kabel dihubungkan dengan stop kontak untuk menyalakan listrik. Apabila pemakaian selesai, motor bakar/generator dimatikan dan kran gas ditutup• rapat. Motorbakar/generatordenganpendinginradiator/pendinginairdapatdioperasikan• terus menerus. Sedangkan yang berpendingin kipas, setelah 3 - 5 jam harus dihentikan dahulu sampai mesin menjadi dingin baru bisa dioperasikan lagi. Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain seperti tercantum pada Tabel 5. e. Pemanfaatan Lumpur Keluaran Instalasi Biogas Lumpur keluaran dari instalasi biogas dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik dalam bentuk padat dan cair. Padatan dalam bentuk basah atau kering dapat dimanfaatkan langsung untuk pupuk karena sudah mengalami dekomposisi selama proses fermentasi di dalam digester/ reaktor, bahkan mikro organisme yang bersifat pathogen hanya dalam jumlah yang sangat kecil sehingga padatan ini sangat baik untuk media tanam jamur atau pembibitan tanaman. Proses pembuatan pupuk organik cair, adalah sebagai berikut: (1) Lumpur hasil keluaran dari reaktor biogas disaring dengan saringan halus airnya ditampung dalam drum plastik. Untuk meningkatkan kualitas, perlu ditambahkan tepung tulang, tepung cangkang telur dan tepung darah, kemudian dibiarkan selama 7 hari. (2) Selanjutnya cairan disaring lagi dengan menggunakan kain bekas (bekas kantung tepung terigu) kemudian kain diperas. Cairan ditampung dalam drum plastik dan didiamkan selama 3-4 hari dan diaduk-aduk atau dipasang aerator untuk membuang gas-gas sisa. (3) Cairan didiamkan tanpa pengadukan selama 2 hari agar partikel-partikel mengen- dap dan cairan menjadi lebih jernih. (4) Cairan tersebut sudah siap dikemas dalam botol/jerigen plastik dan siap jual. Pemeliharaan dan Cara Mengatasi Masalah Pemeliharaan (1) Mengisi bahan baku (bahan organik) ke dalam reaktor sesuai kapasitas pengisian setiap hari.
  • 8. 9 Edisi 1-7 Mei 2011 No.3408 Tahun XLI AgroinovasI Badan Litbang Pertanian (2) Menghindaribahan-bahanpengambatpertumbuhanbakteri(pestisida,desinfektan, air detergen/sabun, shampoo) masuk ke dalam reaktor. (3) Membersihkan peralatan (kompor, lampu, generator listrik), melakukan pemeriksa- an jaringan pipa/selang gas dan bagian pengaman secara rutin dalam kurun waktu tertentu. (4) Memanfaatkan lumpur keluaran dari instalasi biogas secara teratur. Cara Mengatasi Masalah Operasional Cara mengatasi masalah operasional, seperti pada Tabel 6. Saran Pengembangan Saran pengembangan untuk mendukung pembangunan pertanian, antara lain adalah: a. Pendirian pusat informasi dan show window teknologi biogas, agar calon pengguna mendapatkan informasi secara jelas. b. Bersinergi dengan program pengembangan peternakan terutama untuk desa-desa terpencil di mana bahan bakar minyak sulit diperoleh dan mahal. c. Bersinergi dengan agro wisata untuk pembelajaran kepada masyarakat tentang aplikasi konsep nir limbah dalam pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. d. Bekerjasama dengan Pemda dan lembaga perbankan. Teknologi biogas ini memerlukan investasi awal yang cukup mahal sehingga dibutuhkan dana bergulir dari Pemda atau perbankan. Adopsi teknologi ini perlu pengawalan, pendampingan dan penguatan sampai mandiri dalam pengelolaannya. e. Bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan dalam rangka program perhutanan sosial (Social forestry). Petani/peternak di kawasan tepi hutan dapat dibina agar tidak melakukan penggembalaan liar dengan sistem kandang komunal, menanam hijauan pakan ternak, dan memanfaatkan kotoran ternak untuk biogas. Sehingga perusakan tanaman hutan untuk kayu bakar dapat ditekan. f. Bersinergi dengan sistem integrasi tanaman dan ternak dengan memanfaatkan limbah organik menjadi biogas sehingga carbon efficient farming dapat diimplementasikan. Teguh Wikan Widodo dan Ahmad Asari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang 15310 BANTEN Tel.: (021) 537 6780, Fax: (021) 537 6784 Email: bbpmektan@litbang.deptan.go.id
  • 9. Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI 10 AgroinovasI Badan Litbang Pertanian Kerusakan Penyebab Kerusakan Cara Perbaikan 1. Masalah : Start awal a. Tekanan gas lemah bakteri sangat sedikita. waktunya belum cukupb. lama Mengisi digester sambilc. menunggu terpenuhinya penampunggas Tidak ada air di dalamd. peralatan pengeluaran embun Kebocoran die. penampung gas atau pipa gas Keran gas atau keranf. kondensasi terbuka Kira-kira 20 kg slurry dari instalasi biogas yang sudah beroperasi diambil dan dimasukkan ke dalam digester tersebut. Pada daerah dingin, pada operasional pertama kali perlu waktu 3 minggu untuk mengisi penampung gas. Ini kesalahan yang sering terjadi. Jangan mengisi digester dulu sampai gas metana terbentuk. Kira-kira 0,25 liter air harus ditambahkan kedalam botol pencelup pipa. Ini harus diperbaiki Harus segera ditutup b. Gas pertama yang dihasilkan tidakterbakar Gas yang terbentuk bukan gasa. metana Udara di dalam pipa gasb. Gas pertama yang terbentuk jangan dibakar. Ini mungkin banyak campuran gas dan mungkin bisa meledak. Khususnya di daerah bercuaca dingin, produksi gas lambat, dan sering kandungan CO2 nya tinggi.Gas yang diproduksi berikutnya dapat dibakar. Udara hendaknya dikeluarkan sampai yakin keluar bau gas. 2. Masalah Umum Ketika salah satu klepa. gas utama dibuka, tekanan gas turun drastis. tekanan gas naikb. secara lambat. Gas tidak menyalac. Keran pengeluaran pa. embuangan air terbuka Keran gas/burner terbukab. Keran gas untuk lampuc. terbuka Tidak ada air di dalam peraland. pengeluaran air/syphon Bocor besar di jaringan pipa.e. Tekanan terlalu rendah.a. Buih tebal diatas slurryb. Pengisian terlalu banyakc. Pengirian terlalu sedikitd. Pencampuran slurry berubahe. banyak. Memasukkan zat kimia, oli, sabun, atauf. ditergen kedalam slurry Gas bocorg. Campuran slurry terlaluh. kental/terlalu encer Mencuci dengan air berlebihani. sehingga air masuk kedalam digester Udara ada di dalam pipa gasa. Mungkin terlalu banyak gasb. CO2 - Karena terlalu banyak a.,b.,c. Segera ditutup Kira-kira 0,25 liter air harus ditambahkan kedalam botol pencelup pipa. Harus segera diperbaiki a. Produksi gas akan selalu berkurang dalam cuaca dingin b.Penampung gas ditutup rapat dan buih diambil dari permukaan c, d, jumlah yang tepat harus ditambahkan setiap hari. Ini akan berjalan baik dengan sendirinya setelah beberapa minggu Pencampuran slurry hendaknya jangan berselang terlalu lama Hanya memasukkan campuran kotoran ternak dan dan air setiap hari. Setelah 2 sampai 6 minggu keadaan akan pulih. Kebocoran harus segera diperbaiki Slurry hendaknya dibuat dengan kekentalan yang tepat Tidak boleh ada air ekstra masuk kedalam digester Udara dikeluarkan sampai yakin berbau gas Gas dikeluarkan dan pengisian dengan slurry yang benar, ini memerlukan waktu beberapa Tabel 6. Masalah Operasional dan Cara Perbaikannya
  • 10. 11AgroinovasI Edisi 1-7 Mei 2011 No.3408 Tahun XLIBadan Litbang Pertanian 3. Kompor Nyala api panjang dan lemah. Api menyala jauh dari lubang dan tidak bertahan hidup lama Nyala api kecil Nyala api berdenyut- denyut (tidak stabil) Tidak ada gas di dalam kompor Supply udara tidak tepata. Tekanan gas tidak tepatb. Lubang gas dikompor sebagiana. tertutup Tekanan gas kurangb. Lubang kompor sebagian tertutupc. Terdapat pengembunan air didalama. pipa gas utama Terdapat pengembunan air didalamb. kompor Pipa gas utama tertutupa. Embun menutup pipa gas utamab. Lubang gas pada kompor tertutupc. Mengatur keran supply campuran• udara Tekanan yg tepat adalah antara 75-85• mm H2 0 Lihat pada "tidak gas di dalam• kompor" di bawah ini Mungkin terdapat buih yg perlu diambil• Segera dibersihkan• Pengembunan air harus ditiadakan• Menutup keran gas pada kompor dan• posisi kompur dibalik Klep harus dibuka• Kompor harus dilepas. Lubang gas• pada kompor dibersihkan dengan jarum. Lubang gas jangan diperlebar/ rusak. 4. Lampu Cahaya redupa. Kaos lampu robekb. Tidak ada gas dic. lampu Pengatur gas/udara dikencangkana. untuk pengaturan Tekanan gas terlalu lemahb. Gangguan dalam lampu antarac. pengatur gas dan venturi Tekanan gas terlalu tinggia. Tipe kaos lampu salahb. gas jet didalam lampu tersumbat Diatur• Tekanan gas yang tepat untuk lampu• (75 mm H2 O). Venturi harus dilepas dan dibersihkan dalamnya. Gangguan ini sering terjadi. Tekanan gas yang tepat untuk lampu• (75 mm H2 0). Gunakanlah tipe kaos lampu yang• tepat Pengatur gas harus dioperasikan• untuk membersihkan gas jet 5. Pengeluaran/ Pemasukan Slurry Slurry tidak mengalira. masuk kedalam digester Lubang digesterb. overflows Saringan tersumbat.a. Pipa pemasukan tersumbat.b. Pipa pengeluaran tersumbat.a. Slurry terlalu kental.b. Slope dari pipa terlalu kecilc. sehingga permukaan slurry di lubang pengeluaran tidak sesuai. Lubang pengeluaran terlalu tinggi.d. Harus dibersihkan dan dikencangkan• Harus dibersihkan dengan• memasukkan batang kayu dan digerakkan turun naik Harus dibersihkan dengan• memasukkan batang kayu dan digerakkan turun naik. Campuran harus tepat kekentalannya• Slope harus ditambah atau tinggi• permukaan lubang pengeluaran direndahkan Tinggi permukaan lubang permukaan• harus direndahkan.
  • 11. 12 Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI AgroinovasI Badan Litbang Pertanian TAHAPAN PEMBUATAN KONSTRUKSI INSTALASI BIOGAS LAMPIRAN
  • 12. 13 Edisi 1-7 Mei 2011 No.3408 Tahun XLI AgroinovasI Badan Litbang Pertanian
  • 13. Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI 14 AgroinovasI Badan Litbang Pertanian
  • 14. 15AgroinovasI Edisi 1-7 Mei 2011 No.3408 Tahun XLIBadan Litbang Pertanian
  • 15. 16 Edisi 1-7 Juni 2011 No.3408 Tahun XLI AgroinovasI Badan Litbang Pertanian 5. Potong bagian bawah buku sehingga menjadi sebuah buku Cover Cover Cover Cover Cover Petunjuk Cara Melipat: 1. Ambil dua Lembar halaman tengah tabloid 2. Lipat sehingga cover buku (halaman warna) ada di depan. 3. Lipat lagi sehingga dua melintang ke dalam kembali 4. Lipat dua membujur ke dalam sehingga cover buku ada di depan