SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
Descargar para leer sin conexión
P R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T
D I R U A N G R A W A T P E N Y A K I T D A L A M D A N B E D A H
R S U D A R I F I N A C H M A D P R O V I N S I R I A U
Erwin' , Nofrita Sari", Lita'
Abstrak
Penelitian ini berlujuan urUuk mendapalkan gambaran prouuktifitas waktu kerja perawat ruang rawal map penyakit dalam
dan bedah di R S U D Aridn Achmad Provinsi Ruui. Jems penchlian ini adalah penelitian kuanlUalil dengan design
deskriptif Sampel dalain penelitian mi ditentukan melalui teknik nan prohahilitv sampliny,, yailu secara purposive
sampling sejumlah 62 perawat. Data dikumpulkan melalui observasi langsung menggunakan metode Time and motion
study . Hasil penelitian ini mcnunjukkan bahwa produktivitas waktu kerja perawat ruang rawat map yang dilakukan sesuai
dengan perannya adalah sebesar 61,6% untuk ruang rawat penyakit dalain dan 70% untuk ruang rawat bedah. Alokasi
waktu kerja produktif pada kedua ruangan tersebut lebih Imggi pada shift pagi yaitu masing-masing scbanyak .348 menit
(83%) dan 361 menit (85%) dan dan 5 hari pengamatan (senin-jumat). waktu kegiatan produktif tertinggi di ruang penyakit
dalam adalah pada hari senin, sedangkan diruang bedah ada pada han selasa. Disarankan kepada institusi pelayanan
keperawatan untuk membuat pembagian tugas yang lebih proporsional bagi setiap perawat sehingga mempunyai beban
kerja yang relatif sama dengan mengoptimalkan metode penugasan keperawatan tun.
Kata kunci ; produktivitas, waklu kerja, ruang rawal. perawal
Ahslraci
This research intended to obtain the description of the worldng lioiirs productivitv amoni; medical and suri^ical ward
nurses at RSUD Arifin Achmad Riau Province. The research used quantitative witli i/escriptive dcsiiin usini^ non
probability sampliiii^ technique with <)2 nui'ses as respondenis Data is collected hv dnvct ohscrvaiuin using time and
motion study method. Tlie result of this stiidv show that the prodiu tivilv of working hours ni medical ward niwses is 61.6%
and surgical ward is 70" <i . Rase on the shift, the highest prodmlivilv of working hours at both of mct/ical and surgical
wards during morning shift with percentages <S'.*",> ui iiicchcal ivid .V.'I"H in surgical ward . Rased on five days observation,
it is found that the highest productivity in medical wards was aciucvcd on Monday, while in surgical wards on Tuesday. It
is suggested to nursing ccne provider to arrange proportional job responsihilitv for every nurse using nursing team
approach.
Keywords : productivity, working hours, ward, nurses
P E N D A H L L L A N
Rumah sakit scbagai .salah salii sub sistcin
pelayanan kesehatan memerlukan dukungan
sumber daya kesehatan yang mampu
memberikan pelayanan kesehatan berbentuk
pelayanan medik, pelayanan penunjang nicdik,
rehabilitasi medik dan pelayanan kcperawalan
(Muninjaya, 1999). Pelayanan keperawatan
merupakan bagian yang tak terpisahkaii dan
pelayanan rumah sakit, 40% - 60% pelayanan
di rumah sakit merupakan pelayanan
keperawatan.
Isu ketenagaan banyak menjadi perhatian
pengelola RS terutama meiiyangkul
produktivitas dan efisiensi. Ilyas (1^)99)
mengatakan bahwa ada liga masalah yang
menonjol pada manajemen S D M kesehatan di
Indonesa, antara lain: stagnasi tenaga kesehatan,
distribusi tenaga & keahlian yang tidak merala
sc!la mcnuiuniiya produktivitas dan kualitas
kcrja.
Protluktivilas pada dasainya merupakan
liijuan dari setiap organisasi. Menurut Siagian
(2003), produktivitas adalah kemampuan
mempciolch inanfaat yang sebesar-besarnya
dari input yang tersedia dengan menghasilkan
output yang optinitd bahkan kalati mungkin
yang inaksimal. Secara stngkal dapat dikalakan
bahwa produktivitas adalah ukuran sejauhmana
sumber-sumber daya dipergunakan dengan baik
untuk memperoleh dari suatu yang telah
ditetapkan.
Faklor-faktor yang betluibungan dengan
produktivitas yang dikenitikakan Ilyas (1999),
antara lain faktor liiigkungaii, faktor personel,
faktor organisasi dtin laklor inanajerial. Faktor
yang menimbulkan efek langsung terhadap
produktivitas adalah faktor personel dan faktor
58
Jumal Ners Indonesia, Vol.1 No.2 Maict 201 I
organisasi, sedangkan dua faktor lainnya
menimbulkan cick tidak langsung. Robbin
(1996) mengcniiikakaii bahwa karakteristik
biografis (uinui, |ciiis kclaniin, pendidikan,
pelatihan, masa kcrja, banyaknya tanggungan)
merupakan dasar-ilas.ii porilaku individu yang
akan mcrnpcnganihi piocliiktivitas kerjanya.
Indeks produktivitas asuhan keperawatan,
salah satu inputnya adalah waktu kerja (worked
hour) yang tcrscdta. dalam hal ini menurut
Gillies, (1994), waklu kcrja keperawatan yang
ideal adalah 40 jam pcrmmggu. HIemen waktu
merupakan sumber daya yang unik karena
merupakan sumber daya yang berharga, langka
dan tidak dapat didaiir ulang, sehingga perawat
harus menggunakaiiiiya secara produktif
Produktivitas waktu kcrja perawat di
ruang rawat inap adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan pola pcmanfaatan waktu
kerja untuk kegiatan produktif dikaitkan dengan
tugas pokok ataii fiingsinya. Produktivitas
waktu kerja adalah mcngukur pola pcmanfaatan
unsur waktu ini (untuk kegiatan produktif)
dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsinya
yang tertuang dalam uraian tugas {job
description). Paiia kegiatan keperawatan
produktivitas bisa diiikur herdasarkan
pcmanfaatan waklu kcija oleh perawat untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya scbagai
perawat.
Aktivitas pelayanan keperawatan yang
diberikan sclama 24 jam, mayoritas
terkonsentrasi diruang lawal map. Oleh karena
itu waktu yang 24 |am harus dikclola dengan
baik agar produktivitas pelayanan keperawatan
menjadi optimal (Svvansburg, 2000).
Produktifitas waktu kcrja perawat merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh perawat terhadap
pelayanan keperawatan. Hcntiik kegiatan tcrdiri
dari kegiatan perawatan langsung, keperawatan
tidak langsung dan kegiatan non keperawatan
scrta kegiatan non produktif
Kegiatan keperawatan langsung,
merupakan kegiatan pelayanan keperawatan
yang langsung berhubungan dengan pasien
dalam rangka mcmcnuhi kcbutuhan bio-psiko-
kultural-spiritual scsuai dengan standar
pelayanan keperawatan. .lenis kegiatan langsung
seperti: pengkajian data keperawatan meliputi
anamnesa, observasi, pemcriksaan fisik dan
membaea dokumentasi keperawatan.
merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun
rencana keperawatan dan melakukan tindakan
keperawatan langsung, seperti tindakan
memberikan pendidikan kesehatan, pemcriksaan
fisik, merawat luka, pemberian obat-obatan,
memasang dan monitoring infus, mcmcnuhi
kcbutuhan cleminasi, hygiene, menyiapkan
pasien baru, memindahkan pasien dan Iain-lain.
Kegiatan keperawatan tidak langsung,
adalah kegiatan yang tidak langsung
berhubungan dengan pasien tetapi ada kaitannya
dengan kegiatan perawatan pasien di ruangan,
seperti: mengisi dan melengkapi formulir
pasien, membuat catatan keperawatan pasien,
membuat daftar infus, menyiapkan tempat tidur
pasien baru, mendampingi dokter visite,
koordinasi/intcraksi dengan sesama perawat,
dokter atau bagian lain mengenai pasien,
menyiapkan dan membersihkan alat, dan Iain-
lain.
Kegiatan non keperawatan, adalah
kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan
keperawatan dan sebetulnya dapat dikerjakan
orang lain atau petugas lain, seperti menulis
resep, membuat rincian biaya perawatan,
membersihkan ruangan, antar/jemput pasien,
membuat kcbutuhan makan pasien, membuat
gaas/lidi kapas, dan Iain-lain.
Kegiatan non produktif, adalah kegiatan
pribadi diluar tugas keperawatan langsung dan
tidak langsung, dibedakan dalam dua kelompok,
yaitu: Kegiatan non produktif yang
diperkenankan berupa kegiatan pribadi yang
tidak ada hubungannya dengan keperawatan
tetapi berhubungan dengan kcbutuhan primer
manusia, seperti: sholat, makan/minum, ke
kamar mandi, istirahat, ganti baju, dan
Kegiatan non produktif yang tidak
diperkenankan berupa kegiatan pribadi yang
tidak ada hubungannya dengan keperawatan dan
tidak bermanfaat, seperti: istirahat yang
bcrlebihan, membaea koran, ngobrol,
menclepon pribadi, pergi untuk urusan pribadi,
dan Iain-lain.
Hasil penelitian tentang produktivitas
waktu kcrja yang dilakukan oleh Sabardiman
(1987), menunjukkan bahwa pola penggunaan
waktu kerja tenaga medis di rumah sakit untuk
kegiatan produktif adalah 66,01 % dan non
produktif 33,91%. Gani (1988) dalam Ilyas
(1999) menemukan waktu produktif tenaga
59
Erwin , Notrita Sari . 1 H i t , M i . ; • Pcr:!M ii 'U Rn^.Mg Rawal f'enyakil Halaiii Dan Bedah R S U D
Aril'in Acliiiiad I'ur-, l i i M K jr.
kesehatan patia o i g a i U s a s ! i k . ; ; , , : < ! , ! ; i ; ii rri'.'niad! peitimbangan dalam meningkatkan
34,4 "•((. Y a n i i a i ( i • s i , . •• t-^-i. • ,i• !,:, i k u a l i t a s p e l a y a n a n y a n g dibciikan perawat.
waktu kei|a p i o i l u k u i i , . • ; .
niuhit s c b c s a i . ^ i . ^ '
penelitian A i i a n i 200! j , I ' j n i S p e n e l i t i a n yaiit' digunakan dalam
procluktiv il.is w . i i J i i , , H i , ( d a l a h jH.'iichiiaii kuantitatif
inap R S I I!' |)r  ! !!,..••• <i i <icskrij,til analitik. Populasi
53,4S"». Hcrdasaik.... i . , i " ill i n i adalaii s c m u a perawat yang
tei'sebut, i i K ; i u e > i n i ! n . i > ,,• h i , ; , p e n y a k i t d a l a m dan ruang
waktu kcr]:! i C !  a y , i •. ^ • ; n i m A c l i i r . a d Provinsi Riau.
masih dihavxali . n i r i ^ , , j K n c i i t i a i i iiii chlentukan melalui
dikaitkan d c n i i a n II-." ; . , , , i>lv,hi/in' suinpiHiio. yaitu melalui
dalam Tniiji! t .^nuui ^ ,/ }iiiliji<,i. P e n g a m ' h i l a n sainpel secara
diatas m e i H i i t ] u k k . i i ! ]H-.<',i> i , . .1 ' luniiali 62 perawat didasarkan pada
lebih fendaii dai i k l c a i n - '1 , I . ! i p e l a k s a n a y a n g sedang dinas di
1 ' ». I akit dalain dan bcdaii.
memiliki ^^4' k a p a - ! ! ; . > 'in[ iiian data d a l a m penclitian ini
Ruang taw a! !ii,u> !'< < •n I , ' / a s i / p e n g - i i i i a t a n langsung
bedah i n e m j - . i k a i i 1 1 r p i ! m c n g g d n a k a n metode Time
OiiiipLinmi l i i i i r ; : , • • 1 Observasi dilakukan dengan
kapasistas icnip.M Ui^ ; ^ =u 1 l i i a . i c g i a t a n perawat mulai masuk
mencapai i d ' ' ' a.-, ; . • ,1,1,(1 dcngati pulang dengan
123,3",,. dciii'.a!i <,y:u. • ! n r n i i l i r kcgialan. Hal yang
pasien aiun / cnyjh i ,.h ,1 liis k e g i a t a n , w a k t u dan lama
hin. , ' i n .
B c i i i a s a i k a i ! li.-- , - ' ii oi >'] tiiiakukan dengan
Juinlali pasien  a i i L - ! 1 i>!,i(iian ()[)servcr y a n g bcijumlah
lamanya ra!:( saia h:. 1^ t V > In; nii:!nl)crikaii pcnjelasan dan
Aril'in Achniau i * i v ; : , . , . . 1 1 u i 1 s e l u r u h o b s e i A c i (tenaga yang
ruang p e n y a k i l dahi;,;' - , asi) tentauL' tuiiian dan cara
tinggi. IJiiggiiixa .:, i . i g i i ' a i i . K e p a d a inasing-masing
berdanipak .sen a,.! . ' ' 4, -u.n! a n jadual d a n ruang rawat yang
produklilltas w a k l u K I . ! ; . , ' I , ! < , n ' a M . Observer didistribusikan
tersebut. S c h i n g u . i J K ! : ; . 1 n,"a!i y a n g diamati yaitu
terhadap prDdiiktili!,,', w : i ill 1 d a n i l . M u i a i 1 dan 11. Tugas
shift pagi/sidcinalaiu , •! . . . i , ,[ a d iiah inent:alat kegiatan objek
Jents kegiatan nada p . ; ,!v >, 1, r i u n a shilt ker)a (mulai datang
dalain d a n licda' b ' ' - HLya, n j c i u c i a n g pulang) dengan
Provinsi R i a u ,i Tii |>uieatalan .-.(» menil pada Icmbar
lujuan p e n e h i i l a n m, :!.,.,) ^5, ( ' > ' „ ! V I S i
mendapatkan g a m ' u i t a n . • • ; W a k t u analisis beban kcrja dipilih pada
kerja perawat l)enia:-,ai K . h-!U bars ' - i T j a (Senin .lumat), Waktu pcncatatan
dan shilt ihiia-i. p e n . - . ' i ; . : ;w:;!;!;amaU(!i d i s c s u a i k a n d e n g a n jadual shift
memberikan k o i i i ! i i - : h e r s a n g k m a n sehingga tidak
keperawatan iiaiais! siu. i i : •. t : . u y ; ; y i s n i ! i i p o i a k c g i a r n i harian. Untuk shift
kei;ja perawal. yang , - h : M i . ;  , J H.Oii 14.00 Wits, sililt sore jam
terhadap peiiingkaian •. ; 14 2 1.00 WIB dan shilt m a l a m jam 21.00 -
keperawatan k l i U M i > i ! . . , i
kesehatan ununu!..-, ,i , < ;
produktivitas wakisi !>; r ^ , •
gambaran tiala da-..ii s':
60
Jumal Ncrs Indonesia, Vol.) No.2 Marct 2011
Analisis data dari masing-masing objek pengamatan dikelonipokkan berdasarkan jenis kegiatan
yang dilakukan, yaitu kegiatan keperawatan langsung, kegiatan keperawatan tidak langsung dan
kegiatan noti keperawatan serta kegiatan non produktif.
Setelah dilakukan pengelompokan maka dihitung jumlah waktu dari masing-masing kegiatan
tersebut selama 24 jam. Dari hasil pengelompokan berdasarkan jenis kegiatan, dilakukan analisis
terhadap pola kegiatan yang berkaitan dengan waktu/shift dan berdasarkan hari.
HASIL
Hasil penelitian memaparkan tentang analisis produktifitas waktu kerja keperawatan menurut
jenis kegiatan, menurut alokasi waktu perhari dan per shift dinas di ruang penyakit dalam dan bedah
RSUD Arifin Aehmad Provinsi Riau, sebagai berikut:
I. Gambaran produktifitas waktu kerja berdasarkan jenis kegiatan
Berdasarkan hasil observasi diperoleh gambaran kegiatan keperawatan menurut jenisnya di
ruang penyakit dalam dan ruang bedah R S U D Arifin Achmad Provinsi Riau dapat dilihat pada tabel 1.
berikut ini:
Tabel L
Gamharan proc/ukli/ifa.s waktu kcrja herdasarkan jenis kegiatan
Ruangan
No. •lenis Kefjialan Penyakit Dalain % Total Bedah % Total
Waktu "A waktu Waktu "/,. Waktu
(menit) ruang PD (menit) Ruang bedah
1. Kegialan 424 29.4 598 41,5
Keperawatan 61,6% 70%
2.
Langsung
Kegiatan
Keperawatan
464 32.2
(waktu
produktif) 409 28,5
(waktu
produktif)
3,
i'ldak [.angsung
Kegialan Non
I'roduktif
333 23,1 38,4%
(waktu non
148 10,2 30%
(waktu non
4. Kegiatan I'riliadi 219 15,3 produktif) 285 19,8 produktiO
T O I A I . 1440 100 % 100% 1440 100 % 100%
Data yang diperoleh adalah hasil
observasi dengan menggunakan tekhnik time
and motion study menunjukkan prosentase
waktu kcrja perawat dipergunakan untuk
berbagai kegiatan produktif dan tidak produktif
Dari hasil penclitian diperoleh gambaran
kegiatan keperawatan mcnurut jenis dan alokasi
waktu di ruang Ruang Penyakit Dalam dan
Ruang Bedah, yaitu Ruang Bedah memiliki
waktu terbesar untuk kegiatan keperawatan
langsung sclama rata-rata 598 menit (41,5%)
dan kegiatan keperawatan tidak langsung yaitu
409 menit (28,5%).
Gambaran produktifitas waktu kerja di
Ruang Penyakit Dalam lebih banyak dilakukan
untuk kegiatan keperawatan tidak langsung
yaitu sebesar 464 menit (32,2%o) dan kegiatan
keperawatan langsung selama 424 menit
(29,4%).
Produktifitas waktu kerja pada kedua
ruangan didapatkan masih belum optimal yaitu
hanya 70% waktu produktif di ruang bedah dan
61,6%o di ruang penyakit dalam. Sedangkan
kegiatan non produktif lebih banyak digunakan
untuk kegiatan pribadi terutama pada ruang
Bedah (19,8%).
2. Gambaran Bentuk Kegiatan berdasarkan
alokasi waktu
Gambaran kegiatan keperawatan menurut
Bentuk Kegiatan dan alokasi waktu terdiri dari
kegiatan keperawatan langsung, kegiatan
keperawatan tidak langsung, kegiatan non
produktif dan kegiatan pribadi dapat dilihat
pada tabel 2.
61
Erwin , Nofrita Sari, Lita, Produktifitas Waktu Kerja Perawat D i Ruang Rawat Penyakit Dahun Dan l^edah R S U D
Arifin Achmad Provinsi Riau
Tabel 2.
Gamharan hentuk kegiatan herdasarkan alokasi waktu
Waktu (Menit)
No Bentuk Kegiatan Penyakit Bedah
Dalam
A. Keperawatan Langsung
1 Merawat luka dan mengganti verband 88 135
2 Pemberian obat-obatan oral,parenteral,dll ke pasien 50 68
3 Memasang dan mengontrol infus 40 59
4 Injeksi 40 55
5 Persiapan pasien operasi 25 65
6 Serah terima pasien 30 35
7 Mengukur T T V & Observasi 39 45
8 Nutrisi & Eliminasi 33 41
9 Higiene 28 36
10 Komunikasi 10 15
11 Transportasi Pasien 21 20
12 Lain-lain 20 24
B. Keperawatan Tidak Langsung
1 Mengisi dan melengkapi status pasien 105 70
2 Membuat daftar pemakaian obat 86 35
3 Menyiapkan peralatan untuk tindakan keperawatan 95 75
4 Membuat catatan asuhan keperawatan 35 40
5 Menyiapkan obat pasien 36 75
6 Mendampingi dokter visite, koordinasi atau 37 48
konsultasi dengan dokter
7 Interaksi dengan sesama perawat atau tenaga 33 20
kesehatan lain tentang pasien
8 Sterilisasi alat dan merapikan alat setelah tindakan 25 40
9 Mengurus administrasi pasien 12 6
C. Kegiatan Non Produktif
1 Nonton T V 39 18
2 Membaea koran/majalah 25 10
3 Keluar ruangan dengan tujuan yang tidak jelas 89 30
4 Berbicara diluar tugas pokok dan fungsi 135 70
5 Lain-lain 45 20
D. Kegiatan Pribadi
1 Makan/minum 67 95
2 Istirahat 85 120
3 Shalat 27 20
4 Ke kamar mandi 15 15
5 Lain-Lain 25 35
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa untuk
kegiatan keperawatan langsung dengan waktu
tertinggi di ruang penyakit dalam dan ruang
bedah adalah tindakan merawat luka yaitu
selama 88 menit dan 135 menit. Untuk kegiatan
keperawatan tidak langsung, waktu tertinggi
yang dikerjakan perawat di ruang Penyakit
Dalam adalah mengisi dan melengkapi status
rekam medis pasien selama 105 menit,
sedangkan di ruang Bedah waktu tertinggi yang
dilakukan perawat adalah menyiapkan peralatan
untuk tindakan keperawatan yaitu selama 75
menit.
Untuk kegiatan non produktif, waktu
tertinggi yang dikerjakan perawat di ruang
Penyakit Dalam dan Bedah adalah berbicara
diluar tugas, pokok dan fungsinya, yaitu selama
145 menit dan 92 menit. Sedangkan untuk
kegiatan pribadi, kegiatan yang banyak
dilakukan oleh perawat di ruang Penyakit
Dalam dan bedah adalah istirahat yaitu 85 menit
dan 120 menit.
62
J u m a l Ners Indonesia, Vol.1 N o . 2 Marct 2011
3. Gambaran produktifitas waktu kerja berdasarkan Hari Kerja.
Gambaran produktifitas waktu kerja setiap hari dalam satu minggu dapat dilihat pada tabel 3.
berikut ini:
label 3.
Gamharan produktifitas waktu kerja perawat menurut hari kerja
Ruangan
Penyakit Dalam Bedah
No.
H a n
Pengamatan
Waktu
produktif
(menit)
%
Total
Waktu
per
hari
Waktu
produktif
(menit)
"/»
Total
waktu
per
hari
1 Senin 908 63 1440 1014 70 1440
T Selasa 877 61 1440 1040 72 1440
3 Rabu 897 62 1440 1033 71 1440
4 Kamis 867 60 1440 1021 71 1440
S .lumat 828 58 1440 932 65 1440
Dari Hasil Penelitian diperoleh bahwa waktu kerja produktif tertinggi di Ruang Penyakit Dalam
adalah pada hari Senin yaitu sclama 908 menit untuk waktu kerja produktif/hari, sedangkan di ruang
bedah, alokasi waktu kcrja produktif tertinggi adalah hari Selasa yaitu selama 1040 menit/hari.
Produktifitas waktu kcrja yang rendah pada kedua ruangan didapatkan pada hari Jum'at yaitu 58% di
ruangan penyakit dalam dan 65%o di ruangan bedah.
4. Gambaran produktifitas waktu kerja berdasarkan Shift Kerja Perawat
Pola kegiatan perawat di ruang penyakit dalam dan ruang bedah RSUD Arifin Achmad Provinsi
Riau tcrdiri dari 3 shift yaitu masing-masing pagi (07.00-14.00), sore (14.00-21.00), dan malam
(21.00-07.00). Dari hasil observasi diperoleh gambaran pola kegiatan pada tabel 4 berikut:
Tabel 4.
Gamharan produktifitas waktu kerja herdasarkan shift kerja perawat
Rata-rata waktu kegiatan
Ruangan No Shift Produktif Non produktif .lu mlah
(menit) (menit) (menit)
Penyakit dalam 1 Pagi 348 83% 72 1 T/« 420 1 OO-Vi,
2 Sore 345 82,1% 75 17,9% 420 100"/,,
3 Malam 200 33,3% 400 66,7% 600 100%
T O T A L 1440
Bedah 1 Pagi 361 85% 59 15% 420 100%
2 Sore 173 41,1% 247 58,9% 420 100%
3 Malam 245 41% 355 59% 600 100"/,,
T O T A L 1440
Waktu kerja perawat di ruang penyakit dalam dan ruang bedah R S U D Arifin Achmad Provinsi
Riau terdiri dari 3 shift yaitu masing-masing pagi (07.00-14.00), sore (14.00-21.00), dan malam
(21.00-07.00). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa waktu kerja produktif di ruang
63
Erwin , Nofrita Sari , Lita, Produktifitas Waktu Kerja Perawat D i Ruang Rawat Penyakil Dalam Dan Bedah R S U D
Arifin Achmad Provinsi Riau
Penyakit Dalam dan ruang Bedah lebih tinggi
pada Shift pagi yaitu masing-masing selama
348 menit (83%) dan 361 menit (85%), untuk
waktu kerja produktif terendah di ruangan
Penyakit Dalam adalah pada shift malam 200
menit (33,3%)), sedangkan di ruang Bedah
untuk waktu kerja produktif terendah pada shift
sore yaitu selama 173 menit(41,l%)).
PEMBAHASAN
Produktivitas waktu kerja perawat di
ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah
R S U D Arifin Ahmad Provinsi Riau adalah
perbandingan proporsi waktu untuk melakukan
kegiatan produktif terhadap total waktu kerja.
Kegiatan produktif adalah kegiatan yang terdiri
dari pelaksanaan uraian tugas perawat yang
telah ditetapkan, sedangkan kegiatan non
produktif adalah kegiatan diluar uraian tugas
tersebut dan kegiatan yang tidak berhubungan
dengan tugas perawat di ruang rawat inap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rata-rata tingkat produktivitas waktu kerja
perawat ruang rawat inap penyakit dalam
adalah sebesar 61,6 % dan ruang rawat inap
bedah sebesar 70 %>. Hal ini menunjukkan
bahwa produktivitas waktu kerja perawat ruang
rawat inap penyakit dalam dan bedah R S U D
Arifin Achmad Provinsi Riau belum optimal,
akan tetapi masih dapat diklasifikasikan baik
jika dibandingkan dengan hasil penelitian Gani
(1986) dengan sampel tenaga kesehatan
puskesmas ditemukan waktu kerja produktif
53,2%). Yanuar (1989) menemukan waktu kerja
produktif tenaga kesehatan gigi dan mulut
Direktorat Kesehatan TNI A U sebesar 51,76%).
Budiono (1996) menemukan waktu kerja
produktif perawat RS Polisi Sukanto sebesar
56,36%) dan Ariati (2001) menemukan
produktif waktu kerja kepala ruang rawat inap
RSUP Dr. M . Hoesin Palembang sebesar
55,48%o secara berurutan.
Di ruang bedah waktu produktif lebih
banyak digunakan untuk kegiatan langsung
yaitu 598 menit (41,5%o). Berdasarkan hasil
pedoman penghitungan kcbutuhan tenaga
menurut penelitian di RS Provinsi di Filipina
jumlah jam waktu perawatan yang dibutuhkan
oleh pasien selama 24 jam di ruang bedah
adalah 3,5 jam per pasien/hari. Dengan hasil
penghitungan waktu 598 menit dalam 24 jam
maka sudah mcndckati kritcria jam perawatan
pasien di ruang bedah.
Jenis kegiatan keperawatan langsung
dengan alokasi waktu tertinggi diruang bedah
adalah merawat luka. Flal ini sesuai dengan
karakteristik pasien diruang bedah adalah
pasien dengan kondisi yang sedang mcngalami
prosedur operasi bedah dan sedang dalam
proses pemulihan sehingga membutuhkan
tindakan perawatan luka. Dengan demikian
tindakan perawatan luka diruang bedah
merupakan bentuk kegiatan utama perawat
dalam memcnuhi kcbutuhan pasien.
Ruang penyakit dalam lebih banyak
menghabiskan waktu produktif untuk kegiatan
tidak langsung yaitu 424 menit per hari.
Menurut Wolfe & Young (Gillies) adalah 60
menit/ klicn/ hari dan penclitian di Rumah
Sakit John Hopkins dibutuhkan 60
menit/pasien. Untuk kegiatan keperawatan
tidak langsung, waktu tertinggi yang dikerjakan
perawat di ruang Penyakit Dalam adalah
mengisi dan melengkapi status rekam medis
pasien.
Total waktu produktif untuk kegiatan
langsung dan tindak langsung di ruang penyakit
dalam hanya 61,6 %. Masih belum
maksimalnya waktu kerja produktif di ruang
penyakit dalam ini dapat di.sebabkan oleh
karena pada saat penclitian adanya mahasiswa
perawat yang sedang magang atau praktik
profesi di ruangan tersebut sehingga
pelaksanaan rutin dapat terbantu dalam bckerja.
Selain itu perawat di ruangan juga
mendelegasikan tugas yang scharusnya mereka
lakukan kepada mahasiswa. Kondisi tersebut
dapat mempengaruhi alokasi waktu kegiatan
keperawatan langsung yang scharusnya
dikerjakan oleh perawat menjadi berkurang.
Dari hasil penelitian juga didapatkan
bahwa penggunaan waktu kcrja tidak produktif
yang meliputi kegiatan pribadi yang
diperkenankan seperti makan, sholat, ke toilet
dan kegiatan pribadi yang tidak diperkenankan
seperti meningalkan ruangan, mengurus
kepentingan pribadi, komunikasi sosial, sudah
melampaui dari porsi yang dirckomendasikan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
penggunaan waktu kerja produktif perawat di
ruangan. Salahsatu faktor adalah Faktor jenis
metode penugasan asuhan keperawatan yang di
64
Jiirnal Ners Indonesia, V o l . 1 N o . 2 Marel 2011
gunakan. Metode penugasan yang digunakan di
kedua ruangan perawatan pada penelitian ini
adalah moditlkasi Metode Tim dan fungsional.
Pendekatan dalam metode ini dilakukan
dengan cara membagi bebcrapa perawat
menjadi dua atau tiga kelompok dengan tugas
yang berbeda yang dipimpin oleh ketua tim.
Akan tetapi dalam pelaksanaanya lebih banyak
menggunakan metode penugasan fungsional
dalam menyelesaikan tugas-tugas perawat.
Sebagai eontoh, di Ruang Penyakit Dalam,
metode Tim dilaksanakan dengan membagi
perawat menjadi dua tim yaitu tim perawatan
luka dan tim injeksi. Berdasarkan hasil
observasi peneliti jika Tim injeksi telah
menyelesaikan tugasnya maka perawat dalam
kelompok tersebut tidak mempunyai beban
tugas lain untuk dikerjakan. Begitu juga dengan
tim perawatan luka, dimana jika telah
menyelesaikan tugasnya dalam merawat luka
maka perawat dalam kelompok tersebut
langsung beristirahat dan tidak mengerjakan
pekerjaan yang lain. Hal tersebut di atas
menyebabkan banyaknya waktu istirahat yang
digunakan oleh perawat, sehingga porsi waktu
kegiatan non produktif menjadi besar.
Sedangkan faktor lain yang dapat menjadi
penyebab masih tingginya waktu kerja non
produktif adalah karena kurangnya pengawasan
dari atasan serta tidak adanya aturan tetap yang
mengatur jam istirahat bagi perawat yang
scharusnya, sehingga kedisiplinan perawat
menjadi berkurang.
Gambaran produktifitas waktu kerja
perawat berdasarkan hari kerja didapatkan
berdasarkan hasil observasi selama lima hari
(senin-jum'at), maka dapat disimpulkan bahwa
di ruang penyakit dalam rata-rata kegiatan
produktif perawat paling tinggi berada pada
hari Senin, hal ini disebabkan pada hari Senin
merupakan awal minggu setelah sehari
sebelumnya libur, sehingga semua kegiatan
dimulai kembali, dan pada ruang Bedah rata-
rata kegiatan produktif tertinggi adalah pada
hari Selasa, hal ini disebabkan hari Selasa
sering dilakukan operasi pada pasien, sehingga
dibutuhkan persiapan baik itu sebelum, saat,
dan setelah operasi. Hal lain yang menjadi
kemungkinan penyebab adalah hari Senin dan
Selasa visite dokter juga sering dilakukan,
sehingga dengan demikian orderan tindakan
dari dokter juga menambah beban kerja
perawat.
Shift kerja perawat terdiri dari 3 waktu
yaitu shift pagi (07.00-14.00), sore (14.00-
21.00), serta malam (21.00-07.00). dari waktu
tersebut dapat dilihat pada shift pagi dan sore
selama 7 jam sedangkan shift malam selama 10
jam. Berdasarkan data hasil penelitian
diperoleh gambaran produktifitas waktu kerja
berdasarkan shift kerja perawat di ruang Bedah
dan Penyakit Dalam. Waktu kerja produktif
didapatkan lebih tinggi pada shift pagi yaitu
masing-masing 361 menit (85%) untuk ruang
Bedah dan 348 menit (83%o) untuk ruang
Penyakit Dalam. Hal ini disebabkan pada shift
malam semua persiapan untuk pasien operasi
dilakukan seperti: menyiapkan pasien puasa,
diit pasien, obat-obatan pasien sebelum operasi,
dll sehingga pada saat shift pagi kegiatan
perawat menjadi bertambah karena banyaknya
pasien yang harus dilakukan operasi terutama
pasien di ruang Bedah. Selain itu kegiatan
keperawatan langsung dan tidak langsung pada
saat shift pagi lebih banyak dilakukan oleh
perawat yaitu seperti: merawat luka dan
mengganti infus, visite dokter, diagnostik,
pengurusan administrasi pasien, serta
pemeriksaan laboratoriuin dilakukan di pagi
hari.
Menurut Warstler (dalam Swansburg),
proporsi dinas pagi 47%, sore 36%, dan malam
17%). Hal ini menunjukkan bahwa proporsi
dinas pagi lebih tinggi daripada dinas sore dan
malam. Dalam penelitian Douglas (1975)
tentang jumlah tenaga perawat di rumah sakit,
didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan
pada pagi, sore dan malam tergantung pada
tingkat ketergantungan pasien.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
dapat dijelaskan bahwa belum optimalnya
produktifitas waktu kerja perawat ruang rawat
inap R S U D Arifin Achmad Provinsi Riau dapat
disebabkan oleh hal-hal dibawah ini:
1. Kegiatan yang dilakukan perawat ruang
rawat inap lebih bersifat rutinitas, tidak
ada kegiatan yang mengarah pada
pengembangan atau peningkatan pelayanan
maupun asuhan keperawatan diruangannya
sehingga tidak mempunyai inisiatif untuk
mengembangkan kegiatan yang ada pada
uraian tugas.
65
Erwin , Nofrita S a r i , Eita, Pmduklinias Waklu Kerja Perawat Di Ruang Rawat Penyakit Dai.Mi I ia,i liedali R S U D
Arifin Aciimad Provinsi Riau
2. Belum ada petuiijuk teknis yang baku
untuk penerapan masing-masing item
uraian tugas perawat ruang rawat inap. Hal
ini juga dipengaruhi oleh metode
penugasan/ penggorganisasian ruang rawat
inap dan ini berkaitan dengan hubungan
pembagian tugas staf perawat.
3. Belum adanya kesepakatan jam visite
dokter sehingga terjadi benturan waktu,
sementara perawat bertanggunggung jawab
terhadap beberapa pasien dengan dokter
yang berbeda sehingga waktu perawatan
produktif terhadap pelayanan pada pasien
menjadi berkurang.
4. Adanya mahasiswa perawat yang sedang
melaksanakan praktik keperawatan secara
langsung membantu perawat dalam
memberikan perawatan langsung kepada
pasien sehingga waktu kcrja produktif yang
dilakukan perawat untuk memberikan
perawatan langsung menjadi lebih rendah.
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan penelitian, rumusan
hipotesis, hasil penelitian dan pembahasan
yang telah dikemukakan, maka penclitian ini
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Gambaran produktifitas waktu kerja
perawat berdasarkan jenis kegiatan di ruang
bedah dan penyakit dalam R S U D Arifin
Achmad Provinsi Riau yaitu scbanyak 70%,
untuk ruang penyakit dalam yaitu scbanyak
61,6%,.
2. Gambaran produktifitas waktu kerja
perawat berdasarkan shift kerja perawat di
ruang penyakit dalam dan ruang bedah
R S U D Arifin Achmad Provinsi Riau
terbagi atas 3 shift kcrja yaitu pagi (07.00-
14.00), sore (14.00-21.00), .serta malam
(21.00-07.00). Alokasi waktu kerja
produktif pada kedua ruangan tersebut lebih
tinggi pada shift pagi yaitu masing-masing
sebanyak 348 menit (83%)) dan 361 menit
(85%o).
3. Gambaran produktifitas waktu kcrja
perawat per Hari di Ruang Penyakit Dalam
dan Ruang Bedah R S U D Arifin Achmad
Provinsi Riau, waktu kegiatan produktif
tertinggi di ruang penyakit dalam adalah
pada hari senin, sedangkan diruang bedah
ada pada hari selasa.
SARAN
1. Untuk R S U D Ai'iTiii A> ihsi'i! Provinsi
Riau, berdasarkan kcslinpnlaii diatas
disarankan kepada Bidang Ke|icrawatan RSUD
Arifin Achmad Provinsi Riau, sebagai
berikut:
a. Penenipatan p m o i i e l ang discsuaikan
dengan jurnJah dan kiiahfikasi yang
diiTiiliki scsuai |>C!e!K'anaan dan
pembagian ke!cnai;;iaii keperawatan.
b. Pembagian tugas vang lebih
proporsional bagi . i i i a p perawat
sehingga rncrnpunyin {<CYM kcrja yang
relative sama dcneari rru ngoptirnalkan
metode penugasan l>epciawatan tim
yang sudah ditetapkan secara baik
sehingga f)h ilcsctiptioii menjadi sangat
jclas sehingga titlak tcijadi overlapping
tugas,
c. Perlu dibuat j»ctun]iik icknis untuk
pelaksanaan masing-masing item uraian
tugasnya agar j x a a w a t l u a n g rawat inap
dapat memilah tugas yang harus
dikerjakan ataii y a n g didclcgasikan
dalain r a n g k a iehih mengoptimalkan
produktivitas Aaktn k e i j a perawat ruang
rawat inap
d. Peningkatan penga-Aasan yang melckat
dari pihak manaieinen dan pengawasan
diri bagi scliai) perawal pelaksana
dengan k o r r m m e n y a n g sangat tinggi.
c. Dibiiatnya ketenlu,iii tcrtulis tentang
peraturan kedisiplinan perawat, yaitu
lama istira,ha!, w.aktu kerja setiap
tindakan, d a n kelentuaii lain yang
mendukung tcreipi-iip/a kedisiplinan
perav/at
f Peningkatati disij/lin dan etos kcrja
sehingga menimhuikan dedikasi dan
komitmcn yang diiiaiapkan.
2. Untuk Kepentingan Kcilmuan, hasil
penelitian ini hanya memberikan kontribusi
pada RSUD Arifin As hiruid Provinsi Riau,
dan tidak dapat digcneialisasi untuk rumah
sakit lain. Bagi kcpeiMnig.ui keilmuan, hasil
penclitian mi dapat shjailikan lanibahan
informasi terutama dalam niengidentifikasi
faktor-faktor yang berhubungan dengan
produktivitas waktu kcrja perawat ruang
rawat inap yang belum tcrmyukap.
66
Jurnal Ncrs Indonesia, Vol.1 No.2 Marct 2011
Untuk Kepentingan Penclitian Lanjutan,
a. hasil penclitian ini merupakan data
dasar untuk peneliti selanjutnya,
sehingga diharapkan adanya penclitian
lanjutan dengan waktu observasi yang
lebih panjang, sehingga siklus uraian
tugas yang dilakukan bulanan dapat
tercakup.
b. Penclitian selanjutnya sebaiknya
menggunakan rancangan kuasi
ekspcrimen dengan jumlah sampel yang
lebih besar, tcrdiri dari perawat ruang
rawat inap dari beberapa rumah sakit.
Justifikasi menggunakan kuasi
ekspcrimen adalah dengan memberikan
pcrlakuan pada responden akan
meningkatkan kemampuan responden
dalam mengelola waktu untuk
meningkatkan produktifitas kerja.
Erwin, S.Kp., M.Kep: Dosen
Program Studi llmu Keperawatan
Universitas Riau
' Nofrita Sari: Mahasiswi PSIK StiKcs
Hangtuah Pekanbaru
' Ns. Lita, S.Kep: Do.scn PSIK StiKcs
Hangtuah Pekanbaru
DAFTAR P L S T A K A
Alimul, 11 Aziz.(2007). Mclocle Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta:Salcmba Medika
Ariati, N.(2001). Hiihiingan manajemen waklu
dengan produktivitas waklu kerja kepala
ruang i-awal inap RSUP Dr. M. Hoesin
Palembang Tahun 2001. Tcsis Progam
Magistcr FIK-UI .Jakarta: Tidak
Dipublikasikan
Attre & Merchant. (1993). Belajar Merawat di
Bangsal Bedah. .Jakarta:EGC
Depkes. (2000). Manajemen dirumah sakit.
.lakaita: Departcmen kesehatan
.( (2002). Standar tenaga keperawatan
dirumah sakit. .lakarta: Departcmen
kesehatan
Gempari, R.(!993). Pola waktu kerja produktif
dan beberapa faktor rang mempengaruhi
pada unit rawat inap RSI Jakarta. Tcsis
F K M UI. Tidak dipublikasikan
Gillies, D.A.(!994). Nursing management: a
system af)pj'oai'h.i3"'^ ed). Philadelphia:
W.B. Saunders Company.
Haryani. (200S). Hubungan antara beban kerja
dengan stress kerja ada perawat di pada
rumah sakit Islam Surakarta. Surakarta:
Program Studi Keperawatan si Fakultas
llmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Hidayat, A . A . (2008). Risct Kcfwrawatan dan
Teknik Pcnulisan llmiah. .lakarta: Salemba
Medika
Humaira. (2008). Hubungan antara gaya
penyelesaian konflik dan kcpuasan kerja
pada perawat. .lakarta: FPSl UI
Ilyas, Y.(1999). Kinerja: Tcori, penilaian dan
penelitian. Jakarta: Badan Penerbit
Fakultas Kesehatan Ma.syarakat
Universitas Indonesia.
(2000). Pcrem cuiaan SDM rumah
sakit: tcori, metode dan formula. Jakarta:
Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan F K M
UI.
Menpan.(2004). Perencanaan Sumber Daya
Manusia Rumah Sakit: tcori, metode dan
formula. Ed.2. Depok: Usaha Prima
67
Erwin , Nofrita Sari, Lita, Produktifitas Waktu Kerja Perawat Di Ruang Rawat Penyakit [)akini Dan Hedah R S U D
Arifin Achmad Provinsi Riau
Rahma. (2006). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Beban Kerja
Perawat Di Unit Rawat Inap Rsj Dadi
Makassar Tahun 2006. Makassar: Jurusan
llmu Keperawatan Univeritas Negeri
Makassar.
Sabardiman, S.D. (1987). Beberapa faktor yang
mempengaruhi produktivitas waktu/jam
kerja tenaga medis di RS Kepolisian
Pusat Jakarta. Jakarta: Tesis Tidak
Dipublikasikan..
Siagian, S.P. (2002). Manajemen sumber daya
manusia. Jakarta: Buini Aksara.
Swansburg.(2000). Pengantar kepemimpinan &
manajemen keperawatan: untuk perawat
A://A7Ay.(Suharyati, S. et all. Trans.). Jakart:
EGC
Swansburg, & Swansburg.(1996). Managemen
leadership for nurses managers. Third
Edition. Canada: Jones and Bartlet
Publisher Inc.
.(I999j. Introductory management
and leadership for nurses.(2" ed).
Boston: Jones and Bartlett Publishers.
Tappen, Ruth. M.(1995). Essential of nursing
leadership and nianagcuicnl: concepts
and practice. Philadelphia: 1 .A. Davis
Company.
Terry, G.R.. & Rue, 1,.W.(I985). Dasar-dasar
manajemen. Jakarta: Bma Aksara.
Thoha, M.(2000). Prilaku organisasi: konsep
dasar dan aplikasinva. Jakarta: PT. Pajar
Grafindo Persada.
Timpe, A.D.(2000). Scri mana/cmen sumber
daya manusia: mengelola waktu. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Yanuar. (1989). Waklu kcrja produktif tenaga
kesehatan gigi dan nnilut direktorat
kesehatan TNI AU. Tests F K M UI.
Jakarta: Tidak Dipublikasikan.
Yusnayanti, I (1992). Eaklorfaktor yang
berhubungan dengan waktu kerja
produktif tenaga lahoralorium Rumah
Sakit Kclas C di Jakarta. 1 esis F K M UI
Jakarta: Tidak Dipublikasikan.
68

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Isi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfixIsi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfixAhmad Firman
 
Standar Keperawatan di RS
Standar Keperawatan di RSStandar Keperawatan di RS
Standar Keperawatan di RSUllank Stira
 
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal BedahPerspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal Bedahardiners
 
Perspektif kmb
Perspektif kmbPerspektif kmb
Perspektif kmbmateri-x2
 
Trie susanto putra
Trie susanto putraTrie susanto putra
Trie susanto putraAndi Sodding
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Ade Rahman
 
Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020ardiners
 
Discharge planning empiema
Discharge planning empiemaDischarge planning empiema
Discharge planning empiemasuraya putri
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)Yabniel Lit Jingga
 
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanStandar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanUllank Stira
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 Peran, Fungsi dan tugas Perawat, Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,pjj_kemenkes
 
1 Aspek Hukum Praktik Keperawatan 2 Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...
1	Aspek Hukum Praktik Keperawatan			 2	Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...1	Aspek Hukum Praktik Keperawatan			 2	Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...
1 Aspek Hukum Praktik Keperawatan 2 Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...pjj_kemenkes
 

La actualidad más candente (20)

Isi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfixIsi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfix
 
Standar Keperawatan di RS
Standar Keperawatan di RSStandar Keperawatan di RS
Standar Keperawatan di RS
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal BedahPerspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
 
Perspektif kmb
Perspektif kmbPerspektif kmb
Perspektif kmb
 
Trie susanto putra
Trie susanto putraTrie susanto putra
Trie susanto putra
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
 
Konsep keperawatan medikal bedah
Konsep keperawatan medikal bedahKonsep keperawatan medikal bedah
Konsep keperawatan medikal bedah
 
Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2
 
Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020
 
Discharge planning empiema
Discharge planning empiemaDischarge planning empiema
Discharge planning empiema
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan(1)
 
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanStandar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 Peran, Fungsi dan tugas Perawat, Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 
1 Aspek Hukum Praktik Keperawatan 2 Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...
1	Aspek Hukum Praktik Keperawatan			 2	Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...1	Aspek Hukum Praktik Keperawatan			 2	Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...
1 Aspek Hukum Praktik Keperawatan 2 Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan ...
 
Ilmu keperawatan dasar iii
Ilmu keperawatan dasar iiiIlmu keperawatan dasar iii
Ilmu keperawatan dasar iii
 
Definisi perawat
Definisi perawatDefinisi perawat
Definisi perawat
 
Keperawatan medikal bedah
Keperawatan medikal bedahKeperawatan medikal bedah
Keperawatan medikal bedah
 
Perilaku caring
Perilaku caring Perilaku caring
Perilaku caring
 
Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2
 

Similar a PRODWAKTU

Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatanManajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatanFitra Pringgayuda
 
Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatanManajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatanFitra Pringgayuda
 
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasiAna maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasiArshikaArvind
 
ANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docx
ANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docxANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docx
ANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docxMiamie4
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...Operator Warnet Vast Raha
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...Operator Warnet Vast Raha
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...Operator Warnet Vast Raha
 
Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...
Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...
Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...yaya' Suryaningsih
 
Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...
Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...
Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...berbagikarya
 
Karya Ilmiah - Silvana Evi Linda
Karya Ilmiah - Silvana Evi LindaKarya Ilmiah - Silvana Evi Linda
Karya Ilmiah - Silvana Evi Lindafikri_muh
 
Standar tenaga keperawatan di rs
Standar tenaga keperawatan di rsStandar tenaga keperawatan di rs
Standar tenaga keperawatan di rsUllank Stira
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018Dokter Tekno
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Operator Warnet Vast Raha
 
TAMBAHAN.pptx
TAMBAHAN.pptxTAMBAHAN.pptx
TAMBAHAN.pptxzak011
 
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gsAnalisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gsSii AQyuu
 

Similar a PRODWAKTU (20)

Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatanManajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan
 
Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatanManajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan
 
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasiAna maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
Ana maria shofiana 201010201142 naskah publikasi
 
ANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docx
ANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docxANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docx
ANALISIS TENAGA FARMASI-SRKRIPSI TIKA.docx
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
 
Karlis maya
Karlis mayaKarlis maya
Karlis maya
 
Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...
Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...
Pengaruh supervisi pada kunerja perawat rawat inap dalam pelaksanaan patient ...
 
Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...
Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...
Relationship Between Work Load and Nurse Education and Nursing Documentation ...
 
Karya Ilmiah - Silvana Evi Linda
Karya Ilmiah - Silvana Evi LindaKarya Ilmiah - Silvana Evi Linda
Karya Ilmiah - Silvana Evi Linda
 
Bab iv AKPER PEMKAB MUNA
Bab iv AKPER PEMKAB MUNA Bab iv AKPER PEMKAB MUNA
Bab iv AKPER PEMKAB MUNA
 
Standar tenaga keperawatan di rs
Standar tenaga keperawatan di rsStandar tenaga keperawatan di rs
Standar tenaga keperawatan di rs
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
 
Sampul
SampulSampul
Sampul
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
 
Karlis maya beres
Karlis maya beresKarlis maya beres
Karlis maya beres
 
TAMBAHAN.pptx
TAMBAHAN.pptxTAMBAHAN.pptx
TAMBAHAN.pptx
 
Document
DocumentDocument
Document
 
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gsAnalisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
 

Más de KANDA IZUL

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaKANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...KANDA IZUL
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATKANDA IZUL
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KANDA IZUL
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...KANDA IZUL
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...KANDA IZUL
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...KANDA IZUL
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKANDA IZUL
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatanKANDA IZUL
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945KANDA IZUL
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUKANDA IZUL
 
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...KANDA IZUL
 
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...KANDA IZUL
 
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...KANDA IZUL
 
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...KANDA IZUL
 

Más de KANDA IZUL (20)

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGA
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatan
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
 
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
 
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
 
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
 
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
 

PRODWAKTU

  • 1. P R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W A T P E N Y A K I T D A L A M D A N B E D A H R S U D A R I F I N A C H M A D P R O V I N S I R I A U Erwin' , Nofrita Sari", Lita' Abstrak Penelitian ini berlujuan urUuk mendapalkan gambaran prouuktifitas waktu kerja perawat ruang rawal map penyakit dalam dan bedah di R S U D Aridn Achmad Provinsi Ruui. Jems penchlian ini adalah penelitian kuanlUalil dengan design deskriptif Sampel dalain penelitian mi ditentukan melalui teknik nan prohahilitv sampliny,, yailu secara purposive sampling sejumlah 62 perawat. Data dikumpulkan melalui observasi langsung menggunakan metode Time and motion study . Hasil penelitian ini mcnunjukkan bahwa produktivitas waktu kerja perawat ruang rawat map yang dilakukan sesuai dengan perannya adalah sebesar 61,6% untuk ruang rawat penyakit dalain dan 70% untuk ruang rawat bedah. Alokasi waktu kerja produktif pada kedua ruangan tersebut lebih Imggi pada shift pagi yaitu masing-masing scbanyak .348 menit (83%) dan 361 menit (85%) dan dan 5 hari pengamatan (senin-jumat). waktu kegiatan produktif tertinggi di ruang penyakit dalam adalah pada hari senin, sedangkan diruang bedah ada pada han selasa. Disarankan kepada institusi pelayanan keperawatan untuk membuat pembagian tugas yang lebih proporsional bagi setiap perawat sehingga mempunyai beban kerja yang relatif sama dengan mengoptimalkan metode penugasan keperawatan tun. Kata kunci ; produktivitas, waklu kerja, ruang rawal. perawal Ahslraci This research intended to obtain the description of the worldng lioiirs productivitv amoni; medical and suri^ical ward nurses at RSUD Arifin Achmad Riau Province. The research used quantitative witli i/escriptive dcsiiin usini^ non probability sampliiii^ technique with <)2 nui'ses as respondenis Data is collected hv dnvct ohscrvaiuin using time and motion study method. Tlie result of this stiidv show that the prodiu tivilv of working hours ni medical ward niwses is 61.6% and surgical ward is 70" <i . Rase on the shift, the highest prodmlivilv of working hours at both of mct/ical and surgical wards during morning shift with percentages <S'.*",> ui iiicchcal ivid .V.'I"H in surgical ward . Rased on five days observation, it is found that the highest productivity in medical wards was aciucvcd on Monday, while in surgical wards on Tuesday. It is suggested to nursing ccne provider to arrange proportional job responsihilitv for every nurse using nursing team approach. Keywords : productivity, working hours, ward, nurses P E N D A H L L L A N Rumah sakit scbagai .salah salii sub sistcin pelayanan kesehatan memerlukan dukungan sumber daya kesehatan yang mampu memberikan pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan medik, pelayanan penunjang nicdik, rehabilitasi medik dan pelayanan kcperawalan (Muninjaya, 1999). Pelayanan keperawatan merupakan bagian yang tak terpisahkaii dan pelayanan rumah sakit, 40% - 60% pelayanan di rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan. Isu ketenagaan banyak menjadi perhatian pengelola RS terutama meiiyangkul produktivitas dan efisiensi. Ilyas (1^)99) mengatakan bahwa ada liga masalah yang menonjol pada manajemen S D M kesehatan di Indonesa, antara lain: stagnasi tenaga kesehatan, distribusi tenaga & keahlian yang tidak merala sc!la mcnuiuniiya produktivitas dan kualitas kcrja. Protluktivilas pada dasainya merupakan liijuan dari setiap organisasi. Menurut Siagian (2003), produktivitas adalah kemampuan mempciolch inanfaat yang sebesar-besarnya dari input yang tersedia dengan menghasilkan output yang optinitd bahkan kalati mungkin yang inaksimal. Secara stngkal dapat dikalakan bahwa produktivitas adalah ukuran sejauhmana sumber-sumber daya dipergunakan dengan baik untuk memperoleh dari suatu yang telah ditetapkan. Faklor-faktor yang betluibungan dengan produktivitas yang dikenitikakan Ilyas (1999), antara lain faktor liiigkungaii, faktor personel, faktor organisasi dtin laklor inanajerial. Faktor yang menimbulkan efek langsung terhadap produktivitas adalah faktor personel dan faktor 58
  • 2. Jumal Ners Indonesia, Vol.1 No.2 Maict 201 I organisasi, sedangkan dua faktor lainnya menimbulkan cick tidak langsung. Robbin (1996) mengcniiikakaii bahwa karakteristik biografis (uinui, |ciiis kclaniin, pendidikan, pelatihan, masa kcrja, banyaknya tanggungan) merupakan dasar-ilas.ii porilaku individu yang akan mcrnpcnganihi piocliiktivitas kerjanya. Indeks produktivitas asuhan keperawatan, salah satu inputnya adalah waktu kerja (worked hour) yang tcrscdta. dalam hal ini menurut Gillies, (1994), waklu kcrja keperawatan yang ideal adalah 40 jam pcrmmggu. HIemen waktu merupakan sumber daya yang unik karena merupakan sumber daya yang berharga, langka dan tidak dapat didaiir ulang, sehingga perawat harus menggunakaiiiiya secara produktif Produktivitas waktu kcrja perawat di ruang rawat inap adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pola pcmanfaatan waktu kerja untuk kegiatan produktif dikaitkan dengan tugas pokok ataii fiingsinya. Produktivitas waktu kerja adalah mcngukur pola pcmanfaatan unsur waktu ini (untuk kegiatan produktif) dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsinya yang tertuang dalam uraian tugas {job description). Paiia kegiatan keperawatan produktivitas bisa diiikur herdasarkan pcmanfaatan waklu kcija oleh perawat untuk melaksanakan tugas dan fungsinya scbagai perawat. Aktivitas pelayanan keperawatan yang diberikan sclama 24 jam, mayoritas terkonsentrasi diruang lawal map. Oleh karena itu waktu yang 24 |am harus dikclola dengan baik agar produktivitas pelayanan keperawatan menjadi optimal (Svvansburg, 2000). Produktifitas waktu kcrja perawat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perawat terhadap pelayanan keperawatan. Hcntiik kegiatan tcrdiri dari kegiatan perawatan langsung, keperawatan tidak langsung dan kegiatan non keperawatan scrta kegiatan non produktif Kegiatan keperawatan langsung, merupakan kegiatan pelayanan keperawatan yang langsung berhubungan dengan pasien dalam rangka mcmcnuhi kcbutuhan bio-psiko- kultural-spiritual scsuai dengan standar pelayanan keperawatan. .lenis kegiatan langsung seperti: pengkajian data keperawatan meliputi anamnesa, observasi, pemcriksaan fisik dan membaea dokumentasi keperawatan. merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun rencana keperawatan dan melakukan tindakan keperawatan langsung, seperti tindakan memberikan pendidikan kesehatan, pemcriksaan fisik, merawat luka, pemberian obat-obatan, memasang dan monitoring infus, mcmcnuhi kcbutuhan cleminasi, hygiene, menyiapkan pasien baru, memindahkan pasien dan Iain-lain. Kegiatan keperawatan tidak langsung, adalah kegiatan yang tidak langsung berhubungan dengan pasien tetapi ada kaitannya dengan kegiatan perawatan pasien di ruangan, seperti: mengisi dan melengkapi formulir pasien, membuat catatan keperawatan pasien, membuat daftar infus, menyiapkan tempat tidur pasien baru, mendampingi dokter visite, koordinasi/intcraksi dengan sesama perawat, dokter atau bagian lain mengenai pasien, menyiapkan dan membersihkan alat, dan Iain- lain. Kegiatan non keperawatan, adalah kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan keperawatan dan sebetulnya dapat dikerjakan orang lain atau petugas lain, seperti menulis resep, membuat rincian biaya perawatan, membersihkan ruangan, antar/jemput pasien, membuat kcbutuhan makan pasien, membuat gaas/lidi kapas, dan Iain-lain. Kegiatan non produktif, adalah kegiatan pribadi diluar tugas keperawatan langsung dan tidak langsung, dibedakan dalam dua kelompok, yaitu: Kegiatan non produktif yang diperkenankan berupa kegiatan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan keperawatan tetapi berhubungan dengan kcbutuhan primer manusia, seperti: sholat, makan/minum, ke kamar mandi, istirahat, ganti baju, dan Kegiatan non produktif yang tidak diperkenankan berupa kegiatan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan keperawatan dan tidak bermanfaat, seperti: istirahat yang bcrlebihan, membaea koran, ngobrol, menclepon pribadi, pergi untuk urusan pribadi, dan Iain-lain. Hasil penelitian tentang produktivitas waktu kcrja yang dilakukan oleh Sabardiman (1987), menunjukkan bahwa pola penggunaan waktu kerja tenaga medis di rumah sakit untuk kegiatan produktif adalah 66,01 % dan non produktif 33,91%. Gani (1988) dalam Ilyas (1999) menemukan waktu produktif tenaga 59
  • 3. Erwin , Notrita Sari . 1 H i t , M i . ; • Pcr:!M ii 'U Rn^.Mg Rawal f'enyakil Halaiii Dan Bedah R S U D Aril'in Acliiiiad I'ur-, l i i M K jr. kesehatan patia o i g a i U s a s ! i k . ; ; , , : < ! , ! ; i ; ii rri'.'niad! peitimbangan dalam meningkatkan 34,4 "•((. Y a n i i a i ( i • s i , . •• t-^-i. • ,i• !,:, i k u a l i t a s p e l a y a n a n y a n g dibciikan perawat. waktu kei|a p i o i l u k u i i , . • ; . niuhit s c b c s a i . ^ i . ^ ' penelitian A i i a n i 200! j , I ' j n i S p e n e l i t i a n yaiit' digunakan dalam procluktiv il.is w . i i J i i , , H i , ( d a l a h jH.'iichiiaii kuantitatif inap R S I I!' |)r ! !!,..••• <i i <icskrij,til analitik. Populasi 53,4S"». Hcrdasaik.... i . , i " ill i n i adalaii s c m u a perawat yang tei'sebut, i i K ; i u e > i n i ! n . i > ,,• h i , ; , p e n y a k i t d a l a m dan ruang waktu kcr]:! i C ! a y , i •. ^ • ; n i m A c l i i r . a d Provinsi Riau. masih dihavxali . n i r i ^ , , j K n c i i t i a i i iiii chlentukan melalui dikaitkan d c n i i a n II-." ; . , , , i>lv,hi/in' suinpiHiio. yaitu melalui dalam Tniiji! t .^nuui ^ ,/ }iiiliji<,i. P e n g a m ' h i l a n sainpel secara diatas m e i H i i t ] u k k . i i ! ]H-.<',i> i , . .1 ' luniiali 62 perawat didasarkan pada lebih fendaii dai i k l c a i n - '1 , I . ! i p e l a k s a n a y a n g sedang dinas di 1 ' ». I akit dalain dan bcdaii. memiliki ^^4' k a p a - ! ! ; . > 'in[ iiian data d a l a m penclitian ini Ruang taw a! !ii,u> !'< < •n I , ' / a s i / p e n g - i i i i a t a n langsung bedah i n e m j - . i k a i i 1 1 r p i ! m c n g g d n a k a n metode Time OiiiipLinmi l i i i i r ; : , • • 1 Observasi dilakukan dengan kapasistas icnip.M Ui^ ; ^ =u 1 l i i a . i c g i a t a n perawat mulai masuk mencapai i d ' ' ' a.-, ; . • ,1,1,(1 dcngati pulang dengan 123,3",,. dciii'.a!i <,y:u. • ! n r n i i l i r kcgialan. Hal yang pasien aiun / cnyjh i ,.h ,1 liis k e g i a t a n , w a k t u dan lama hin. , ' i n . B c i i i a s a i k a i ! li.-- , - ' ii oi >'] tiiiakukan dengan Juinlali pasien a i i L - ! 1 i>!,i(iian ()[)servcr y a n g bcijumlah lamanya ra!:( saia h:. 1^ t V > In; nii:!nl)crikaii pcnjelasan dan Aril'in Achniau i * i v ; : , . , . . 1 1 u i 1 s e l u r u h o b s e i A c i (tenaga yang ruang p e n y a k i l dahi;,;' - , asi) tentauL' tuiiian dan cara tinggi. IJiiggiiixa .:, i . i g i i ' a i i . K e p a d a inasing-masing berdanipak .sen a,.! . ' ' 4, -u.n! a n jadual d a n ruang rawat yang produklilltas w a k l u K I . ! ; . , ' I , ! < , n ' a M . Observer didistribusikan tersebut. S c h i n g u . i J K ! : ; . 1 n,"a!i y a n g diamati yaitu terhadap prDdiiktili!,,', w : i ill 1 d a n i l . M u i a i 1 dan 11. Tugas shift pagi/sidcinalaiu , •! . . . i , ,[ a d iiah inent:alat kegiatan objek Jents kegiatan nada p . ; ,!v >, 1, r i u n a shilt ker)a (mulai datang dalain d a n licda' b ' ' - HLya, n j c i u c i a n g pulang) dengan Provinsi R i a u ,i Tii |>uieatalan .-.(» menil pada Icmbar lujuan p e n e h i i l a n m, :!.,.,) ^5, ( ' > ' „ ! V I S i mendapatkan g a m ' u i t a n . • • ; W a k t u analisis beban kcrja dipilih pada kerja perawat l)enia:-,ai K . h-!U bars ' - i T j a (Senin .lumat), Waktu pcncatatan dan shilt ihiia-i. p e n . - . ' i ; . : ;w:;!;!;amaU(!i d i s c s u a i k a n d e n g a n jadual shift memberikan k o i i i ! i i - : h e r s a n g k m a n sehingga tidak keperawatan iiaiais! siu. i i : •. t : . u y ; ; y i s n i ! i i p o i a k c g i a r n i harian. Untuk shift kei;ja perawal. yang , - h : M i . ; , J H.Oii 14.00 Wits, sililt sore jam terhadap peiiingkaian •. ; 14 2 1.00 WIB dan shilt m a l a m jam 21.00 - keperawatan k l i U M i > i ! . . , i kesehatan ununu!..-, ,i , < ; produktivitas wakisi !>; r ^ , • gambaran tiala da-..ii s': 60
  • 4. Jumal Ncrs Indonesia, Vol.) No.2 Marct 2011 Analisis data dari masing-masing objek pengamatan dikelonipokkan berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan, yaitu kegiatan keperawatan langsung, kegiatan keperawatan tidak langsung dan kegiatan noti keperawatan serta kegiatan non produktif. Setelah dilakukan pengelompokan maka dihitung jumlah waktu dari masing-masing kegiatan tersebut selama 24 jam. Dari hasil pengelompokan berdasarkan jenis kegiatan, dilakukan analisis terhadap pola kegiatan yang berkaitan dengan waktu/shift dan berdasarkan hari. HASIL Hasil penelitian memaparkan tentang analisis produktifitas waktu kerja keperawatan menurut jenis kegiatan, menurut alokasi waktu perhari dan per shift dinas di ruang penyakit dalam dan bedah RSUD Arifin Aehmad Provinsi Riau, sebagai berikut: I. Gambaran produktifitas waktu kerja berdasarkan jenis kegiatan Berdasarkan hasil observasi diperoleh gambaran kegiatan keperawatan menurut jenisnya di ruang penyakit dalam dan ruang bedah R S U D Arifin Achmad Provinsi Riau dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini: Tabel L Gamharan proc/ukli/ifa.s waktu kcrja herdasarkan jenis kegiatan Ruangan No. •lenis Kefjialan Penyakit Dalain % Total Bedah % Total Waktu "A waktu Waktu "/,. Waktu (menit) ruang PD (menit) Ruang bedah 1. Kegialan 424 29.4 598 41,5 Keperawatan 61,6% 70% 2. Langsung Kegiatan Keperawatan 464 32.2 (waktu produktif) 409 28,5 (waktu produktif) 3, i'ldak [.angsung Kegialan Non I'roduktif 333 23,1 38,4% (waktu non 148 10,2 30% (waktu non 4. Kegiatan I'riliadi 219 15,3 produktif) 285 19,8 produktiO T O I A I . 1440 100 % 100% 1440 100 % 100% Data yang diperoleh adalah hasil observasi dengan menggunakan tekhnik time and motion study menunjukkan prosentase waktu kcrja perawat dipergunakan untuk berbagai kegiatan produktif dan tidak produktif Dari hasil penclitian diperoleh gambaran kegiatan keperawatan mcnurut jenis dan alokasi waktu di ruang Ruang Penyakit Dalam dan Ruang Bedah, yaitu Ruang Bedah memiliki waktu terbesar untuk kegiatan keperawatan langsung sclama rata-rata 598 menit (41,5%) dan kegiatan keperawatan tidak langsung yaitu 409 menit (28,5%). Gambaran produktifitas waktu kerja di Ruang Penyakit Dalam lebih banyak dilakukan untuk kegiatan keperawatan tidak langsung yaitu sebesar 464 menit (32,2%o) dan kegiatan keperawatan langsung selama 424 menit (29,4%). Produktifitas waktu kerja pada kedua ruangan didapatkan masih belum optimal yaitu hanya 70% waktu produktif di ruang bedah dan 61,6%o di ruang penyakit dalam. Sedangkan kegiatan non produktif lebih banyak digunakan untuk kegiatan pribadi terutama pada ruang Bedah (19,8%). 2. Gambaran Bentuk Kegiatan berdasarkan alokasi waktu Gambaran kegiatan keperawatan menurut Bentuk Kegiatan dan alokasi waktu terdiri dari kegiatan keperawatan langsung, kegiatan keperawatan tidak langsung, kegiatan non produktif dan kegiatan pribadi dapat dilihat pada tabel 2. 61
  • 5. Erwin , Nofrita Sari, Lita, Produktifitas Waktu Kerja Perawat D i Ruang Rawat Penyakit Dahun Dan l^edah R S U D Arifin Achmad Provinsi Riau Tabel 2. Gamharan hentuk kegiatan herdasarkan alokasi waktu Waktu (Menit) No Bentuk Kegiatan Penyakit Bedah Dalam A. Keperawatan Langsung 1 Merawat luka dan mengganti verband 88 135 2 Pemberian obat-obatan oral,parenteral,dll ke pasien 50 68 3 Memasang dan mengontrol infus 40 59 4 Injeksi 40 55 5 Persiapan pasien operasi 25 65 6 Serah terima pasien 30 35 7 Mengukur T T V & Observasi 39 45 8 Nutrisi & Eliminasi 33 41 9 Higiene 28 36 10 Komunikasi 10 15 11 Transportasi Pasien 21 20 12 Lain-lain 20 24 B. Keperawatan Tidak Langsung 1 Mengisi dan melengkapi status pasien 105 70 2 Membuat daftar pemakaian obat 86 35 3 Menyiapkan peralatan untuk tindakan keperawatan 95 75 4 Membuat catatan asuhan keperawatan 35 40 5 Menyiapkan obat pasien 36 75 6 Mendampingi dokter visite, koordinasi atau 37 48 konsultasi dengan dokter 7 Interaksi dengan sesama perawat atau tenaga 33 20 kesehatan lain tentang pasien 8 Sterilisasi alat dan merapikan alat setelah tindakan 25 40 9 Mengurus administrasi pasien 12 6 C. Kegiatan Non Produktif 1 Nonton T V 39 18 2 Membaea koran/majalah 25 10 3 Keluar ruangan dengan tujuan yang tidak jelas 89 30 4 Berbicara diluar tugas pokok dan fungsi 135 70 5 Lain-lain 45 20 D. Kegiatan Pribadi 1 Makan/minum 67 95 2 Istirahat 85 120 3 Shalat 27 20 4 Ke kamar mandi 15 15 5 Lain-Lain 25 35 Dari hasil penelitian diperoleh bahwa untuk kegiatan keperawatan langsung dengan waktu tertinggi di ruang penyakit dalam dan ruang bedah adalah tindakan merawat luka yaitu selama 88 menit dan 135 menit. Untuk kegiatan keperawatan tidak langsung, waktu tertinggi yang dikerjakan perawat di ruang Penyakit Dalam adalah mengisi dan melengkapi status rekam medis pasien selama 105 menit, sedangkan di ruang Bedah waktu tertinggi yang dilakukan perawat adalah menyiapkan peralatan untuk tindakan keperawatan yaitu selama 75 menit. Untuk kegiatan non produktif, waktu tertinggi yang dikerjakan perawat di ruang Penyakit Dalam dan Bedah adalah berbicara diluar tugas, pokok dan fungsinya, yaitu selama 145 menit dan 92 menit. Sedangkan untuk kegiatan pribadi, kegiatan yang banyak dilakukan oleh perawat di ruang Penyakit Dalam dan bedah adalah istirahat yaitu 85 menit dan 120 menit. 62
  • 6. J u m a l Ners Indonesia, Vol.1 N o . 2 Marct 2011 3. Gambaran produktifitas waktu kerja berdasarkan Hari Kerja. Gambaran produktifitas waktu kerja setiap hari dalam satu minggu dapat dilihat pada tabel 3. berikut ini: label 3. Gamharan produktifitas waktu kerja perawat menurut hari kerja Ruangan Penyakit Dalam Bedah No. H a n Pengamatan Waktu produktif (menit) % Total Waktu per hari Waktu produktif (menit) "/» Total waktu per hari 1 Senin 908 63 1440 1014 70 1440 T Selasa 877 61 1440 1040 72 1440 3 Rabu 897 62 1440 1033 71 1440 4 Kamis 867 60 1440 1021 71 1440 S .lumat 828 58 1440 932 65 1440 Dari Hasil Penelitian diperoleh bahwa waktu kerja produktif tertinggi di Ruang Penyakit Dalam adalah pada hari Senin yaitu sclama 908 menit untuk waktu kerja produktif/hari, sedangkan di ruang bedah, alokasi waktu kcrja produktif tertinggi adalah hari Selasa yaitu selama 1040 menit/hari. Produktifitas waktu kcrja yang rendah pada kedua ruangan didapatkan pada hari Jum'at yaitu 58% di ruangan penyakit dalam dan 65%o di ruangan bedah. 4. Gambaran produktifitas waktu kerja berdasarkan Shift Kerja Perawat Pola kegiatan perawat di ruang penyakit dalam dan ruang bedah RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tcrdiri dari 3 shift yaitu masing-masing pagi (07.00-14.00), sore (14.00-21.00), dan malam (21.00-07.00). Dari hasil observasi diperoleh gambaran pola kegiatan pada tabel 4 berikut: Tabel 4. Gamharan produktifitas waktu kerja herdasarkan shift kerja perawat Rata-rata waktu kegiatan Ruangan No Shift Produktif Non produktif .lu mlah (menit) (menit) (menit) Penyakit dalam 1 Pagi 348 83% 72 1 T/« 420 1 OO-Vi, 2 Sore 345 82,1% 75 17,9% 420 100"/,, 3 Malam 200 33,3% 400 66,7% 600 100% T O T A L 1440 Bedah 1 Pagi 361 85% 59 15% 420 100% 2 Sore 173 41,1% 247 58,9% 420 100% 3 Malam 245 41% 355 59% 600 100"/,, T O T A L 1440 Waktu kerja perawat di ruang penyakit dalam dan ruang bedah R S U D Arifin Achmad Provinsi Riau terdiri dari 3 shift yaitu masing-masing pagi (07.00-14.00), sore (14.00-21.00), dan malam (21.00-07.00). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa waktu kerja produktif di ruang 63
  • 7. Erwin , Nofrita Sari , Lita, Produktifitas Waktu Kerja Perawat D i Ruang Rawat Penyakil Dalam Dan Bedah R S U D Arifin Achmad Provinsi Riau Penyakit Dalam dan ruang Bedah lebih tinggi pada Shift pagi yaitu masing-masing selama 348 menit (83%) dan 361 menit (85%), untuk waktu kerja produktif terendah di ruangan Penyakit Dalam adalah pada shift malam 200 menit (33,3%)), sedangkan di ruang Bedah untuk waktu kerja produktif terendah pada shift sore yaitu selama 173 menit(41,l%)). PEMBAHASAN Produktivitas waktu kerja perawat di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah R S U D Arifin Ahmad Provinsi Riau adalah perbandingan proporsi waktu untuk melakukan kegiatan produktif terhadap total waktu kerja. Kegiatan produktif adalah kegiatan yang terdiri dari pelaksanaan uraian tugas perawat yang telah ditetapkan, sedangkan kegiatan non produktif adalah kegiatan diluar uraian tugas tersebut dan kegiatan yang tidak berhubungan dengan tugas perawat di ruang rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat produktivitas waktu kerja perawat ruang rawat inap penyakit dalam adalah sebesar 61,6 % dan ruang rawat inap bedah sebesar 70 %>. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas waktu kerja perawat ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah R S U D Arifin Achmad Provinsi Riau belum optimal, akan tetapi masih dapat diklasifikasikan baik jika dibandingkan dengan hasil penelitian Gani (1986) dengan sampel tenaga kesehatan puskesmas ditemukan waktu kerja produktif 53,2%). Yanuar (1989) menemukan waktu kerja produktif tenaga kesehatan gigi dan mulut Direktorat Kesehatan TNI A U sebesar 51,76%). Budiono (1996) menemukan waktu kerja produktif perawat RS Polisi Sukanto sebesar 56,36%) dan Ariati (2001) menemukan produktif waktu kerja kepala ruang rawat inap RSUP Dr. M . Hoesin Palembang sebesar 55,48%o secara berurutan. Di ruang bedah waktu produktif lebih banyak digunakan untuk kegiatan langsung yaitu 598 menit (41,5%o). Berdasarkan hasil pedoman penghitungan kcbutuhan tenaga menurut penelitian di RS Provinsi di Filipina jumlah jam waktu perawatan yang dibutuhkan oleh pasien selama 24 jam di ruang bedah adalah 3,5 jam per pasien/hari. Dengan hasil penghitungan waktu 598 menit dalam 24 jam maka sudah mcndckati kritcria jam perawatan pasien di ruang bedah. Jenis kegiatan keperawatan langsung dengan alokasi waktu tertinggi diruang bedah adalah merawat luka. Flal ini sesuai dengan karakteristik pasien diruang bedah adalah pasien dengan kondisi yang sedang mcngalami prosedur operasi bedah dan sedang dalam proses pemulihan sehingga membutuhkan tindakan perawatan luka. Dengan demikian tindakan perawatan luka diruang bedah merupakan bentuk kegiatan utama perawat dalam memcnuhi kcbutuhan pasien. Ruang penyakit dalam lebih banyak menghabiskan waktu produktif untuk kegiatan tidak langsung yaitu 424 menit per hari. Menurut Wolfe & Young (Gillies) adalah 60 menit/ klicn/ hari dan penclitian di Rumah Sakit John Hopkins dibutuhkan 60 menit/pasien. Untuk kegiatan keperawatan tidak langsung, waktu tertinggi yang dikerjakan perawat di ruang Penyakit Dalam adalah mengisi dan melengkapi status rekam medis pasien. Total waktu produktif untuk kegiatan langsung dan tindak langsung di ruang penyakit dalam hanya 61,6 %. Masih belum maksimalnya waktu kerja produktif di ruang penyakit dalam ini dapat di.sebabkan oleh karena pada saat penclitian adanya mahasiswa perawat yang sedang magang atau praktik profesi di ruangan tersebut sehingga pelaksanaan rutin dapat terbantu dalam bckerja. Selain itu perawat di ruangan juga mendelegasikan tugas yang scharusnya mereka lakukan kepada mahasiswa. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi alokasi waktu kegiatan keperawatan langsung yang scharusnya dikerjakan oleh perawat menjadi berkurang. Dari hasil penelitian juga didapatkan bahwa penggunaan waktu kcrja tidak produktif yang meliputi kegiatan pribadi yang diperkenankan seperti makan, sholat, ke toilet dan kegiatan pribadi yang tidak diperkenankan seperti meningalkan ruangan, mengurus kepentingan pribadi, komunikasi sosial, sudah melampaui dari porsi yang dirckomendasikan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan waktu kerja produktif perawat di ruangan. Salahsatu faktor adalah Faktor jenis metode penugasan asuhan keperawatan yang di 64
  • 8. Jiirnal Ners Indonesia, V o l . 1 N o . 2 Marel 2011 gunakan. Metode penugasan yang digunakan di kedua ruangan perawatan pada penelitian ini adalah moditlkasi Metode Tim dan fungsional. Pendekatan dalam metode ini dilakukan dengan cara membagi bebcrapa perawat menjadi dua atau tiga kelompok dengan tugas yang berbeda yang dipimpin oleh ketua tim. Akan tetapi dalam pelaksanaanya lebih banyak menggunakan metode penugasan fungsional dalam menyelesaikan tugas-tugas perawat. Sebagai eontoh, di Ruang Penyakit Dalam, metode Tim dilaksanakan dengan membagi perawat menjadi dua tim yaitu tim perawatan luka dan tim injeksi. Berdasarkan hasil observasi peneliti jika Tim injeksi telah menyelesaikan tugasnya maka perawat dalam kelompok tersebut tidak mempunyai beban tugas lain untuk dikerjakan. Begitu juga dengan tim perawatan luka, dimana jika telah menyelesaikan tugasnya dalam merawat luka maka perawat dalam kelompok tersebut langsung beristirahat dan tidak mengerjakan pekerjaan yang lain. Hal tersebut di atas menyebabkan banyaknya waktu istirahat yang digunakan oleh perawat, sehingga porsi waktu kegiatan non produktif menjadi besar. Sedangkan faktor lain yang dapat menjadi penyebab masih tingginya waktu kerja non produktif adalah karena kurangnya pengawasan dari atasan serta tidak adanya aturan tetap yang mengatur jam istirahat bagi perawat yang scharusnya, sehingga kedisiplinan perawat menjadi berkurang. Gambaran produktifitas waktu kerja perawat berdasarkan hari kerja didapatkan berdasarkan hasil observasi selama lima hari (senin-jum'at), maka dapat disimpulkan bahwa di ruang penyakit dalam rata-rata kegiatan produktif perawat paling tinggi berada pada hari Senin, hal ini disebabkan pada hari Senin merupakan awal minggu setelah sehari sebelumnya libur, sehingga semua kegiatan dimulai kembali, dan pada ruang Bedah rata- rata kegiatan produktif tertinggi adalah pada hari Selasa, hal ini disebabkan hari Selasa sering dilakukan operasi pada pasien, sehingga dibutuhkan persiapan baik itu sebelum, saat, dan setelah operasi. Hal lain yang menjadi kemungkinan penyebab adalah hari Senin dan Selasa visite dokter juga sering dilakukan, sehingga dengan demikian orderan tindakan dari dokter juga menambah beban kerja perawat. Shift kerja perawat terdiri dari 3 waktu yaitu shift pagi (07.00-14.00), sore (14.00- 21.00), serta malam (21.00-07.00). dari waktu tersebut dapat dilihat pada shift pagi dan sore selama 7 jam sedangkan shift malam selama 10 jam. Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh gambaran produktifitas waktu kerja berdasarkan shift kerja perawat di ruang Bedah dan Penyakit Dalam. Waktu kerja produktif didapatkan lebih tinggi pada shift pagi yaitu masing-masing 361 menit (85%) untuk ruang Bedah dan 348 menit (83%o) untuk ruang Penyakit Dalam. Hal ini disebabkan pada shift malam semua persiapan untuk pasien operasi dilakukan seperti: menyiapkan pasien puasa, diit pasien, obat-obatan pasien sebelum operasi, dll sehingga pada saat shift pagi kegiatan perawat menjadi bertambah karena banyaknya pasien yang harus dilakukan operasi terutama pasien di ruang Bedah. Selain itu kegiatan keperawatan langsung dan tidak langsung pada saat shift pagi lebih banyak dilakukan oleh perawat yaitu seperti: merawat luka dan mengganti infus, visite dokter, diagnostik, pengurusan administrasi pasien, serta pemeriksaan laboratoriuin dilakukan di pagi hari. Menurut Warstler (dalam Swansburg), proporsi dinas pagi 47%, sore 36%, dan malam 17%). Hal ini menunjukkan bahwa proporsi dinas pagi lebih tinggi daripada dinas sore dan malam. Dalam penelitian Douglas (1975) tentang jumlah tenaga perawat di rumah sakit, didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi, sore dan malam tergantung pada tingkat ketergantungan pasien. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat dijelaskan bahwa belum optimalnya produktifitas waktu kerja perawat ruang rawat inap R S U D Arifin Achmad Provinsi Riau dapat disebabkan oleh hal-hal dibawah ini: 1. Kegiatan yang dilakukan perawat ruang rawat inap lebih bersifat rutinitas, tidak ada kegiatan yang mengarah pada pengembangan atau peningkatan pelayanan maupun asuhan keperawatan diruangannya sehingga tidak mempunyai inisiatif untuk mengembangkan kegiatan yang ada pada uraian tugas. 65
  • 9. Erwin , Nofrita S a r i , Eita, Pmduklinias Waklu Kerja Perawat Di Ruang Rawat Penyakit Dai.Mi I ia,i liedali R S U D Arifin Aciimad Provinsi Riau 2. Belum ada petuiijuk teknis yang baku untuk penerapan masing-masing item uraian tugas perawat ruang rawat inap. Hal ini juga dipengaruhi oleh metode penugasan/ penggorganisasian ruang rawat inap dan ini berkaitan dengan hubungan pembagian tugas staf perawat. 3. Belum adanya kesepakatan jam visite dokter sehingga terjadi benturan waktu, sementara perawat bertanggunggung jawab terhadap beberapa pasien dengan dokter yang berbeda sehingga waktu perawatan produktif terhadap pelayanan pada pasien menjadi berkurang. 4. Adanya mahasiswa perawat yang sedang melaksanakan praktik keperawatan secara langsung membantu perawat dalam memberikan perawatan langsung kepada pasien sehingga waktu kcrja produktif yang dilakukan perawat untuk memberikan perawatan langsung menjadi lebih rendah. KESIMPULAN Berdasarkan tujuan penelitian, rumusan hipotesis, hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka penclitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Gambaran produktifitas waktu kerja perawat berdasarkan jenis kegiatan di ruang bedah dan penyakit dalam R S U D Arifin Achmad Provinsi Riau yaitu scbanyak 70%, untuk ruang penyakit dalam yaitu scbanyak 61,6%,. 2. Gambaran produktifitas waktu kerja perawat berdasarkan shift kerja perawat di ruang penyakit dalam dan ruang bedah R S U D Arifin Achmad Provinsi Riau terbagi atas 3 shift kcrja yaitu pagi (07.00- 14.00), sore (14.00-21.00), .serta malam (21.00-07.00). Alokasi waktu kerja produktif pada kedua ruangan tersebut lebih tinggi pada shift pagi yaitu masing-masing sebanyak 348 menit (83%)) dan 361 menit (85%o). 3. Gambaran produktifitas waktu kcrja perawat per Hari di Ruang Penyakit Dalam dan Ruang Bedah R S U D Arifin Achmad Provinsi Riau, waktu kegiatan produktif tertinggi di ruang penyakit dalam adalah pada hari senin, sedangkan diruang bedah ada pada hari selasa. SARAN 1. Untuk R S U D Ai'iTiii A> ihsi'i! Provinsi Riau, berdasarkan kcslinpnlaii diatas disarankan kepada Bidang Ke|icrawatan RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, sebagai berikut: a. Penenipatan p m o i i e l ang discsuaikan dengan jurnJah dan kiiahfikasi yang diiTiiliki scsuai |>C!e!K'anaan dan pembagian ke!cnai;;iaii keperawatan. b. Pembagian tugas vang lebih proporsional bagi . i i i a p perawat sehingga rncrnpunyin {<CYM kcrja yang relative sama dcneari rru ngoptirnalkan metode penugasan l>epciawatan tim yang sudah ditetapkan secara baik sehingga f)h ilcsctiptioii menjadi sangat jclas sehingga titlak tcijadi overlapping tugas, c. Perlu dibuat j»ctun]iik icknis untuk pelaksanaan masing-masing item uraian tugasnya agar j x a a w a t l u a n g rawat inap dapat memilah tugas yang harus dikerjakan ataii y a n g didclcgasikan dalain r a n g k a iehih mengoptimalkan produktivitas Aaktn k e i j a perawat ruang rawat inap d. Peningkatan penga-Aasan yang melckat dari pihak manaieinen dan pengawasan diri bagi scliai) perawal pelaksana dengan k o r r m m e n y a n g sangat tinggi. c. Dibiiatnya ketenlu,iii tcrtulis tentang peraturan kedisiplinan perawat, yaitu lama istira,ha!, w.aktu kerja setiap tindakan, d a n kelentuaii lain yang mendukung tcreipi-iip/a kedisiplinan perav/at f Peningkatati disij/lin dan etos kcrja sehingga menimhuikan dedikasi dan komitmcn yang diiiaiapkan. 2. Untuk Kepentingan Kcilmuan, hasil penelitian ini hanya memberikan kontribusi pada RSUD Arifin As hiruid Provinsi Riau, dan tidak dapat digcneialisasi untuk rumah sakit lain. Bagi kcpeiMnig.ui keilmuan, hasil penclitian mi dapat shjailikan lanibahan informasi terutama dalam niengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan produktivitas waktu kcrja perawat ruang rawat inap yang belum tcrmyukap. 66
  • 10. Jurnal Ncrs Indonesia, Vol.1 No.2 Marct 2011 Untuk Kepentingan Penclitian Lanjutan, a. hasil penclitian ini merupakan data dasar untuk peneliti selanjutnya, sehingga diharapkan adanya penclitian lanjutan dengan waktu observasi yang lebih panjang, sehingga siklus uraian tugas yang dilakukan bulanan dapat tercakup. b. Penclitian selanjutnya sebaiknya menggunakan rancangan kuasi ekspcrimen dengan jumlah sampel yang lebih besar, tcrdiri dari perawat ruang rawat inap dari beberapa rumah sakit. Justifikasi menggunakan kuasi ekspcrimen adalah dengan memberikan pcrlakuan pada responden akan meningkatkan kemampuan responden dalam mengelola waktu untuk meningkatkan produktifitas kerja. Erwin, S.Kp., M.Kep: Dosen Program Studi llmu Keperawatan Universitas Riau ' Nofrita Sari: Mahasiswi PSIK StiKcs Hangtuah Pekanbaru ' Ns. Lita, S.Kep: Do.scn PSIK StiKcs Hangtuah Pekanbaru DAFTAR P L S T A K A Alimul, 11 Aziz.(2007). Mclocle Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:Salcmba Medika Ariati, N.(2001). Hiihiingan manajemen waklu dengan produktivitas waklu kerja kepala ruang i-awal inap RSUP Dr. M. Hoesin Palembang Tahun 2001. Tcsis Progam Magistcr FIK-UI .Jakarta: Tidak Dipublikasikan Attre & Merchant. (1993). Belajar Merawat di Bangsal Bedah. .Jakarta:EGC Depkes. (2000). Manajemen dirumah sakit. .lakaita: Departcmen kesehatan .( (2002). Standar tenaga keperawatan dirumah sakit. .lakarta: Departcmen kesehatan Gempari, R.(!993). Pola waktu kerja produktif dan beberapa faktor rang mempengaruhi pada unit rawat inap RSI Jakarta. Tcsis F K M UI. Tidak dipublikasikan Gillies, D.A.(!994). Nursing management: a system af)pj'oai'h.i3"'^ ed). Philadelphia: W.B. Saunders Company. Haryani. (200S). Hubungan antara beban kerja dengan stress kerja ada perawat di pada rumah sakit Islam Surakarta. Surakarta: Program Studi Keperawatan si Fakultas llmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Hidayat, A . A . (2008). Risct Kcfwrawatan dan Teknik Pcnulisan llmiah. .lakarta: Salemba Medika Humaira. (2008). Hubungan antara gaya penyelesaian konflik dan kcpuasan kerja pada perawat. .lakarta: FPSl UI Ilyas, Y.(1999). Kinerja: Tcori, penilaian dan penelitian. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kesehatan Ma.syarakat Universitas Indonesia. (2000). Pcrem cuiaan SDM rumah sakit: tcori, metode dan formula. Jakarta: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan F K M UI. Menpan.(2004). Perencanaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit: tcori, metode dan formula. Ed.2. Depok: Usaha Prima 67
  • 11. Erwin , Nofrita Sari, Lita, Produktifitas Waktu Kerja Perawat Di Ruang Rawat Penyakit [)akini Dan Hedah R S U D Arifin Achmad Provinsi Riau Rahma. (2006). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Beban Kerja Perawat Di Unit Rawat Inap Rsj Dadi Makassar Tahun 2006. Makassar: Jurusan llmu Keperawatan Univeritas Negeri Makassar. Sabardiman, S.D. (1987). Beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas waktu/jam kerja tenaga medis di RS Kepolisian Pusat Jakarta. Jakarta: Tesis Tidak Dipublikasikan.. Siagian, S.P. (2002). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Buini Aksara. Swansburg.(2000). Pengantar kepemimpinan & manajemen keperawatan: untuk perawat A://A7Ay.(Suharyati, S. et all. Trans.). Jakart: EGC Swansburg, & Swansburg.(1996). Managemen leadership for nurses managers. Third Edition. Canada: Jones and Bartlet Publisher Inc. .(I999j. Introductory management and leadership for nurses.(2" ed). Boston: Jones and Bartlett Publishers. Tappen, Ruth. M.(1995). Essential of nursing leadership and nianagcuicnl: concepts and practice. Philadelphia: 1 .A. Davis Company. Terry, G.R.. & Rue, 1,.W.(I985). Dasar-dasar manajemen. Jakarta: Bma Aksara. Thoha, M.(2000). Prilaku organisasi: konsep dasar dan aplikasinva. Jakarta: PT. Pajar Grafindo Persada. Timpe, A.D.(2000). Scri mana/cmen sumber daya manusia: mengelola waktu. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Yanuar. (1989). Waklu kcrja produktif tenaga kesehatan gigi dan nnilut direktorat kesehatan TNI AU. Tests F K M UI. Jakarta: Tidak Dipublikasikan. Yusnayanti, I (1992). Eaklorfaktor yang berhubungan dengan waktu kerja produktif tenaga lahoralorium Rumah Sakit Kclas C di Jakarta. 1 esis F K M UI Jakarta: Tidak Dipublikasikan. 68