3. Merek
• Nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi
dari semuanya untuk mendiferensiasikannya dari barang atau
jasa pesaing
4. Peran Merek
• Merek menyederhanakan penanganan atau penelusuran
produk.
• Membantu mengorganisasikan catatan inventori dan
akunting.
• Menawarkan perlindungan hukum untuk fitur atau aspek
produk yang unik
• Nama merek dapat dilindungi melalui Hak Cipta
5. Lingkup Penetapan Merek
• Mencakup segala aspek produk dan jasa yang memiliki
kekuatan merek.
• Keberhasilan penetapan merek yaitu bahwa konsumen harus
diyakinkan bahwa ada perbedaan besar diantara merek-merek
dalam kategori produk atau jasa tertentu.
8. Atribut
• Merek diharapkan
mengingatkan suatu atribut
atau sifat-sifat tertentu.
Contoh:
BMW seri 7 merupakan merk
mobil yang dirancang
dengan kualitas tinggi,
aman, bergengsi dan
mahal.
9. Manfaat
• Pelanggan tidak membeli
atribut, tetapi mereka
membeli manfaat dari
merek.
Contoh:
Selama mengendarai BMW
seri 7, konsumen akan
merasa aman.
10. Nilai
• Merek juga menciptakan nilai bagi produsen. Merek yang
bernilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merk
berkelas
11. Budaya
• Merek juga mewakili budaya tertentu
Contoh:
Mercedes mewakili budaya Jerman yang terorganisasi dengan
baik, memiliki cara kerja yang efisien, dan selalu menghasilkan
produk-produk yang berkalitas tinggi.
12. Kepribadian
• Merek juga mewakili kepribadian, yaitu kepribadan bagi
penggunanya.
13. Pemakai
• Merek juga menunjukkan jenis atau kelas konsumen pemakai
merek tersebut.
14. Ekuitas Merek
Nilai tambah yang diberikan
pada produk dan Jasa, nilai
tambah ini dapat diketahui
dari respon konsumen
terhadap barang yang dijual.
15. Ekuitas Merek Berbasis
Pelanggan
Didefinisikan perbedaan dampak dari penegetahuan merek
pada tanggapan konsumen terhadap pemasaran produk.
Merek dikatakan memiliki ekuitas berbasis pelanggan positif
bila konsumen bereaksi lebih menyenangkan terhadap produk
tertentu.
Sedangkan dikatakan memiliki ekuitas berbasis pelanggan yang
negatif jika konsumen bereaksi kurang menyenangkan terhadap
aktivitas pemasaran produk tersebut.
16. Ekuitas Merek Berbasis
Pelanggan
• Ekuitas muncul dari perbedaan-perbedaan tanggapan
konsumen.
• Perbedaan tanggapan merupakan hasil dari pengenalan
konsumen terhadap merek.
• Tanggapan yang berbeda yang membentuk ekuitas merek
tercermin dalam persepsi, pilihan dan perilaku.
Pengenal merek mencakup semua pemikiran, perasaan, citra,
pengalaman, keyakinan dan lain-lain yang dapat diasosiasikan
dengan merek.
17. Ekuitas Merek sebagai
Jembatan
Dari sudut pandang ekuitas merek, pemasaran yang dikeluarkan
setiap tahun pada produk dan jasa harus dianggap sebagai
investasi dalam pengenalan merek konsumen.
Pengetahuan merek yang tercipta oleh investasi pemasaran
akan memberikan arah masa depan yang tepat bagi merek.
18. Model Ekuitas Merek
• Brand Asset Valuator
• Model AAKER
• Model Resonansi
• Model BRANDZ
19. Model Ekuitas Merek
BAV
• BAV menyajikan ukuran komperhensif ekuitas merek dari
ribuan merek dalam kategori berbeda.
• 4 Komponen Pilar Ekuitas Merek
- Diferensiasi
- Relevansi
- Penghargaan
- Pengetahuan
20. Model Ekuitas Merek
Model AAKER
Terdapat 4 perspektif:
1.Merek sebagai produk (lingkup produk,atribut ,mutu/nilai ,
manfaat , pengguna, asal negara produk)
2.Merek sebagai organisasi (atribut organisasi , lokal versus
global)
3.Merek sebagai pribadi (Kepribadian dan hubungan merek
dengan pelanggan)
4.Merek sebagai simbol (Citra/metapora visual dan warisan
merek)
21. Model Ekuitas Merek
Model BRANDZ
Dikemukakan oleh Millward Brown dan WPP yang inti nya adalah
pyramid BrandDynamics. Dengan setiap langkah tergantung pada
hasil langkah sebelumnya.
1.Kehadiran
2.Relevansi
3.Kinerja
4.Keuntungan
5.Ikatan
22. Model Ekuitas Merek
Model BRANDZ
Hasil Riset:
•Mereka yang berada pada puncak piramid akan membangun
hubungan yang lebih kuat dengan merek dan mengeluarkan
banyak pengeluaran terhadap merek daripada mereka yang
berada di level piramid dibawahnya.
•Jumlah konsumen terbanyak terdapat di level piramid paling
bawah.
•Tantangannya adalah bagaimana meningkatkan level konsumen
ke level yang lebih tinggi
23. Model Ekuitas Merek
Model Resonansi
Urutan Langkah dari bawah ke atas
1.Memastikan identifikasi dan asosiasi
merek ke dalam pikiran pelanggan
2.Membangun arti merek ke dalam pikiran
pelanggan dengan mengaitkan banyak
asosiasi
3.Memilih tanggapan pelanggan yang
memadai dari segi penilaian dan perasaan
terhadap merek
4.Membalikkan tanggapan pelanggan
terhadap merek untuk menimbulkan
loyalitas pelanggan
24. Model Ekuitas Merek
Model Resonansi
•Penonjolan
Merek
•Kinerja Merek
•Citra Merek
•Penilaian
Merek
•Perasaan
Merek
•Resonansi
Merek
25. Membangun Ekuitas Merek
1. Memilih unsur merek
Nike memiliki logo “swoosh” , slogan “Just do it”, dan nama “Nike”
yang memiliki arti dewi kemenanangan yang bersayap.
•McDonalds dengan “I’m
Lovin’ It”
•Honda dengan “Selalu di
hati”
•Yamaha dengan “Semakin
di depan”
26. Membangun Ekuitas Merek
2. Merancang kegiatan pemasaran holistik
• Personalisasi
Mempersonalisasikan pemasaran adalah memastikan bahwa merek
dan pemasaran sama relevannya dengan sebanyak mungkin pelanggan.
27. Membangun Ekuitas Merek
2. Merancang kegiatan pemasaran holistik
• Integrasi
Pemasaran terpadu adalah tentang membaur dan mencocokkan kegiatan
pemasaran untuk memaksimalkan efek individual dan kolektif mereka.
28. Membangun Ekuitas Merek
2. Merancang kegiatan pemasaran holistik
• Internalisasi
Penetapan merek internal merupakan kegiatan dan proses yang membantu
menginformasikan dan menginspirasikan para karyawan.
29. Membangun Ekuitas Merek
3. Mengangkat asosiasi sekunder
Kijang dianggap sebagai hewan yang berlari cepat, sehingga
orang beranggapan mobil Kijang Innova sebagai mobil yang
dapat berjalan dengan cepat.
30. Mengukur Ekuitas Merek
Pendekatan dasar untuk mengukur ekuitas merek yaitu
• Pendekatan tidak langsung: penilaian ekuitas merek
dengan mengidentifikasi pengetahuan konsumen.
• Pendekatan langsung: menilai dampak aktual dari
pengetahuan merek konsumen
Cara mengukur ekuitas merek:
1. Audit Merek
2. Penelusuran Merek
3. Valuasi Merek
31. Mengukur Ekuitas Merek
1. Audit Merek
Rangkaian prosedur untuk menilai kesehatan merek,
mengetahui sumber ekuitas mereknya dan mengusulkan
cara meningkatkan dan mengangkat ekuitasnya.
- Inventori Merek : memberikan profil komperhensif
mengenai produk dan jasa
- Penjelajahan Merek : aktivitas riset untuk memahami apa
yang dipikirakan dan dirasakan konsumen tentang merek
dan kategori produknya.
32. Mengukur Ekuitas Merek
2. Penelusuran Merek
Mengumpulkan informasi dari konsumen secara rutin untuk
mengetahui kinerja program pemasaran dan merek.
33. Mengukur Ekuitas Merek
3. Valuasi Merek
Pekerjaan mengestimasi nilai keuangan total dari suatu
merek. Peringkat Merek Nilai Merek
2004 (Miliar)
1 Coca-cola $67,39
2 Microsoft $61,37
3 IBM $53,79
4 GE $44,11
5 Intel $33,50
6 Disney $27,11
7 McDonald’s $25,00
8 Nokia $24,04
9 Toyota $22,67
10 Marlboro $22,13
34. Mengelola Ekuitas Merek
Manajemen merek yang efektif menuntut tinjauan keputusan
pemasaran jangka panjang.
Pengukuhan Merek
Ekuitas merek diperkuat dengan tindakan pemasaran yang
konsisten dengan menyampaikan arti dari suatu merek dalam
hal:
1.Produk apa yang dipresentasikan
2.Apa manfaatnya yang diberikan
3.Kebutuhan apa yang dipenuhi
35. Mengelola Ekuitas Merek
Revitalisasi Merek
Penguatan kembali posisi merek yang telah mengalami masa-masa
sulit dalam lingkungan pasar yang disebabkan karena
perubahan selera dan munculnya pesaing baru.
36. Mengelola Ekuitas Merek
Krisis Merek
Pemasar harus mengandaikan bahwa akan ada beberapa masa
tertentu, beberapa jenis krisis merek akan muncul. Kunci untuk
mengelola krisis adalah konsumen melihat tanggapan dari pihak
perusahaan sebagai perusahaan yang tangkas dan jujur.
41. New Brand
Menggunakan merek yang benar-benar baru untuk peluncuran
produk baru perusahaan.
42. Memikirkan Strategi
Penentuan Merek
• Mencerminkan jumlah dan sifat dari unsur-unsur merek yang
sama dan terbedakan yang berlaku untuk produk-produk
berbeda yang dijual perusahaan
• 3 Hal utama yang harus dihadapi perusahaan ketika
memperkenalkan produk baru
1.Perusahaan dapat mengembangkan unsur merek baru untuk
produk baru
2.Perusahaan dapat menerapkan beberapa unsur mereknya
yang ada
3.Perusahaan dapat menggunakan kombinasi dari unsur merek
baru dan yang sudah ada
43. Keputusan Penentuan Merek:
Menentukan atau Tidak Menentukan
Merek?
• Nama Individual
• Nama yang meliputi keluarga
• Nama keluarga terpisah untuk semua produk
• Nama perusahaan digabungkan dengan namaproduk
individual
44. Nama Individual
• Keuntungan besar dalam strategi nama individual adalah
perusahaan tidak mengikat reputasinya pada produk.
45. Nama yang meliputi keluarga
• Biaya pengembangan ikut berkurang, karena tidak ada
kebutuhan akan riset “ nama” atau pengeluaran iklan yang
besar guna menciptakan pengakuan nama merek.
46. Nama keluarga terpisah
untuk semua produk
• Nama produk terpisah untuk setiap kategori produk
47. Nama perusahaan digabungkan
dengan nama produk individual
• Nama perusahaan melegitimasi dan nama individu
mengindividualisasikan produk baru.
48. Perluasan Merek
• Banyak perusahaan untuk menguatkan asset dalam
memperkenalkan sejumlah produk baru dalam beberapa
merek mereka yang paling kuat.
• Keuntungan perluasan merek adalah memfasilitasi
penerimaan produk baru dan memberikan umpan balik positif
terhadap merek dan perusahaan induk.
49. Keuntungan Perluasan Merek
• Keberhasilan produk baru
Perluasan merek meningkatkan rintangan keberhasilan
produk baru dalam sejumlah hal. Dengan menetapkan
harapan-harapan yang positif, perluasan merek mengurangi
resiko, karena kemungkinan permintaan konsumen meningkat
sebagai akibat dari memperkenalkan produk baru suatu
perluasan.
50. Keuntungan Perluasan Merek
(2)
• Efek Umpan Balik Positif
Hal ini dapat membantu mengklasifikasikan arti dari sebuah
merek dan nilai merek intinya atau meningkatkan persepsi
konsumen tentang kredibilitas perusahaan di balik perluasan.
51. Kerugian perluasan merek
• Perluasan lini menyebabkan nama merek tidak menjadi sangat
terdentifikasi pada produk apa pun.
• Kerugian yang mudah diremehkan pada perluasan produk
adalah dengan memperkenalkan produk sebagai perluasan
merek, maka perusahaan membatalkan kesempatan untuk
menciptakan merek baru dengan citra dsan ekuitas yang unik.
52. Karateristik Keberhasilan
• Perluasan produk baru yang potensial untuk sebuah merek
harus dinilai oleh beberapa efektifnya produk mengangkat
ekuitas merek yang sudah ada dari merek induk sampai ke
produk yang baru dan juga seberapa efektifnya perluasan,
pada gilirannya, menyumbang pada ekuitas merek induk.
53. Portofolio Merek
• Perangkat merek dan lini merek yang ditawarkan oleh
perusahaan khusus untuk penjualan kepada pembeli dalam
satu kategori khusus, alasannya:
1.Memperbanyak ketersediaan rak dan ketergantungan
pengecer dalam toko
2.Menarik konsumen yang mencari varietas yang mungkin
sebaliknya beralih ke merek lain.
3.Meningkatkan persaingan internal dalam perusahaan
4.Menghasilkan skala ekonomi dalam penjualan iklan,
perdagangan, dan distribusi fisik
54. Bagian Portofolio Merek
Penyerang (Fighter)
Diposisikan pada merek pesaing sehingga merek utama yang
lebih penting dan lebih mampu menghasilkan laba dapat
mempertahankan penentuan posisi yang diinginkan.
55. Bagian Portofolio Merek (2)
Cash Cow (Sapi Perah)
Beberapa merek tetap dipertahankan keadannya meskipun
penjualannya mengecil karena merek tersebut masih mampu
mempertahankan cukup banyak pelanggan.
56. Bagian Portofolio Merek (3)
Tingkat Pemasukan yang Murah
Peran merek yang relatif murah sering dapat menarik pelanggan
kepada waralaba merek.
57. Bagian Portofolio Merek (4)
Gengsi Tingkat Tinggi
Menambah gengsi dan kredibilitas kepada keseluruhan
portofolio
59. Kemasan
Peranan kemasan sebagai satu alat pemasaran
• Swalayan
• Citra Perusahaan dan Merek
• Peluang Inovasi
• Kemakmuran Konsumen
Wadah atau bungkus terdiri dari tiga tingkat bahan, yaitu
• Kemasan dasar (primary package), yaitu bungkus langsung dari
produk
• Kemasan tambahan (secondary package), bahan yang melindungi
kemasan dasar dan dibuang bila produk tersebut akan digunakan
• Kemasan pengiriman (shipping package) setiap kemasan yang
diperlukan waktu penyimpanan, pengangkutan diidentifikasi
60. Labelling
Adalah setiap keterangan mengenai produk yang berbentuk
tulisan, gambar atau kombinasi keduanya yang disertakan
pada produk.
61. Fungsi Label
• Identifikasi (Identify) produk atau merek
• Menggambarkan (Describe) produk,
kapan produk dibuat, apa isinya,
bagaimana cara penggunaannya
• Mempromosikan (Promote) produk
dengan grafis yang menarik
• Membuat peringkat (Grade) mutu pada
produk
62. Referensi
• Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran
(Edisi Kedua Belas), Cetakan Ketiga, PT. Indeks, Jakarta, 2008
• http://www.scribd.com/doc/27040148/Bab-12-jadi.
• http://www.slideshare.net/indrapurba1/strategi-merek-
19060422
• http://www.slideshare.net/nurulfadilah55/mansar-edited