3. KEPEMIMPINAN
Adalah suatu proses
mempengaruhi orang lain.
Kepemimpinan adalah
bekerja dengan orang lain
untuk merealisasikan
sasaran-sasaran mereka dan
perusahaan
3
4. What is
leadership?
Leading people
Influencing people
Commanding people
Guiding people
5. Types of Leaders
• Leader by the position
achieved
• Leader by personality,
charisma
• Leader by moral example
• Leader by power held
• Intellectual leader
• Leader because of ability to
accomplish things
6. Pemimpin : Sukses Vs.
Efektif.
Pemimpin yang sukses:
Mendapat hasil sebagai tujuan akhir. Dia terfokus pada
apakah suatu pekerjaan terselesaikan dengan baik dan
memenuhi sasaran yang diharapkan
Pemimpin yang Efektif :
Mendapat hasil sepanjang waktu. Efektifitas
berkaitan dengan sikap, komitmen dan
perasaan.
6
7. Hal yang paling penting
bagi seorang pemimpin
adalah bukan apa yang
terjadi ketika Anda
ada, tetapi apa yang
terjadi disaat Anda
tidak ada
7
8. Inti Leadership
• Leadership utamanya adalah satu proses yang
melibatkan proses mempengaruhi, yakni satu proses
dimana seorang pemimpin merubah tindakan atau
perilaku beberapa anggota kelompok atau bawahan.
• Secara umum leadership berkaitan dengan
penggunaan teknik mempengaruhi yang tidak
memaksa. mendasarkan diri pada perasaan positif
antara pemimpin dan yang dipimpin. bawahan
menerima pengaruh dari pemimpin karena mereka
menghormati, menyukai, atau menghargai
pemimpinnya, bukan hanya karena para pemimpin
tersebut memegang jabatan dari kekuasaan secara
formal.
8
9. Inti Leadership
• Leadership melibatkan penggunaan pengaruh untuk
satu maksud tertentu, yakni untuk mencapai tujuan
kelompok atau tujuan organisasi. Para pemimpin
memfokuskan diri pada pengarahan tindakan atau
perilaku para bawahan mereka untuk tercapainya
tujuan spesifik; para leaders tidak menaruh perhatian
terhadap pengarahan tindakan atau perilaku yang
tidak relevan dengan pencapaian tujuan organisasi
atau kelompok.
• Leadership merupakan satu proses dua arah.
Pemimpin sudah barang tentu mempengaruhi
bawahan dengan berbagai cara, namun sebaliknya
para pemimpin seringkali dipengaruhi pula oleh
bawahan.
9
10. Leaders vs Managers
• Tidak semua leaders adalah managers
• Tidak semua managers adalah leaders
• Hanya sedikit yang berfungsi sebagai
keduanya, yakni sebagai managers
sekaligus sebagai leaders.
10
11. Memimpin vs Mengelola
Pemimpin manager
Melakukan Inovasi Mengurus
Mengembangkan Mempertahankan
Memberikan Inspirasi Mengendalikan
Memiliki pandangan jangka Memiliki pandangan jangka
panjang pendek
Menanyakan apa dan Menanyakan bagaimana dan
mengapa kapan
Memunculkan Mengawali
Menantang status quo Menerima status quo
Melakukan Sesuatu yang Melakukan sesuatu dengan
benar benar
11
12. KEYAKINAN DAN
NILAI
• Manusia dapat dan mau
berkembang
• Kepemimpinan adalah suatu
kemitraan
• Orang tumbuh karena adanya
keterlibatan dan komunikasi
12
13. Gaya Kepemimpinan
bukan sesuatu yang Anda
lakukan kepada orang
lain, tetapi sesuatu yang
Anda lakukan bersama
orang lain.
13
15. Tidak ada gaya
kepemimpinan yang
paling baik. Itu semua
Tergantung Keadaan
15
16. Empat Fungsi
Kepemimpinan
1. Planning & Goal Setting
Memperjelas hasil yang ingin dicapai dan menentukan
bagaimana cara mencapainya.
2. Feedback
Mengawasi, memonitor dan mencatat kinerja agar
setiap orang tahu seberapa baik mereka melakukan
tugasnya
16
17. Empat Fungsi
Kepemimpinan
3. Problem Solving
Mengidentifikasi masalah, mengembangkan
alternatif-alternatif dan mengevaluasi pilihan-pilihan
yang ada
4. Recognition
Memperkuat kinerja yang diinginkan dan memberi
pengakuan atas peningkatan atau kemajuan yang
dicapai
17
18. JIKA MANAGER MENERAPKAN
SITUATIONAL LEADERSHIP, MAKA
SUPERVISOR AKAN :
• Merasa tidak banyak ketegangan dalam perusahaan
• Melihat managernya berorientasi pada perubahan
dan mampu menerima ide dan inovasi baru
• Menerima bahwa managernya tertarik pada
pertumbuhan dan perkembangan SPV.
• Menerima bahwa managernya adalah seseorang
yang mempunyai kemampuan
• Memiliki moral yang lebih tinggi
• Merasa memiliki kepercayaan untuk mengambil
keputusan
18
19. DAN MANAGER AKAN:
• Lebih fleksibel dan dapat beradaptasi
• Libih merasa nyaman dalam menggunakan berbagai
variasi dalam gaya kepemimpinan.
• Lebih bijaksana dalam menentukan kapan dan gaya
mana yang harus diterapkan.
• Lebih memiliki kemampuan dalam memberikan tugas,
pujian dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam
memecahkan masalah, pendelegasian tugas,
pengaturan sasaran, pengamatan dan memonitor
penampilan dan memberikan masukan.
19
25. Pengertian
• Motivasi adalah suatu kekuatan atau
daya dorong, yang menggerakkan
sekaligus mengarahkan kehendak dan
perilaku seseorang dan segala
kekuatannya untuk mencapai tujuan
yang diinginkannya, yang muncul dari
keinginan memenuhi kebutuhannya.
• Muncul dan berkembang karena ada
sesuatu yang ingin dicapai atau
dipenuhi dalam dirinya
25
26. Motivasi dan
1)
Harapan
Hierarkhi kebutuhan Maslow
• Kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan sandang,
pangan dan papan
• Kebutuhan keamanan dan keselamatan meliputi
keamanan dan kemerdekaan dari ancaman atau
lingkungan yang mengancam
• Kebutuhan rasa memiliki, sosial dan kasih sayang
meliputi persahabatan, berkelompok, interaksi dan
kasih sayang
• Kebutuhan akan penghargaan meliputi harga diri
dan penghargaan dari pihak lain
• Kebutuhan aktualisasi diri meliputi keahlian dan
potensi, memenuhi diri melalui memaksimumkan
kemampuan
26
28. Motivasi dan
1)
Harapan
Hierarkhi kebutuhan Maslow
• Kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan sandang, pangan
dan papan
• Kebutuhan keamanan dan keselamatan meliputi
keamanan dan kemerdekaan dari ancaman atau
lingkungan yang mengancam
• Kebutuhan rasa memiliki, sosial dan kasih sayang meliputi
persahabatan, berkelompok, interaksi dan kasih sayang
• Kebutuhan akan penghargaan meliputi harga diri dan
penghargaan dari pihak lain
• Kebutuhan aktualisasi diri meliputi keahlian dan potensi,
memenuhi diri melalui memaksimumkan kemampuan
Teori ini memperlihatkan bahwa kebutuhan manusia
mengenal skala prioritas dimulai dengan kebutuhan dasar,
yang banyak berkaitan dengan unsur biologis, dilanjutkan
dengan kebutuhan yang lebih tinggi, yang banyak berkaitan
dengan unsur kejiwaan atau kerohanian.
28
29. Motivasi dan
Harapan
2) Harapan sebagai dasar utama motivasi
– Pertama, ada kebutuhan yang ingin dipuaskan
– Kedua, pemenuhan kebutuhan itu tidak dengan
cara mudah
– Ketiga, ada harapan bahwa pemuasan kebutuhan
itu dapat dipenuhi apabila mau berjuang
mewujudkannya
Masalahnya: Orang tidak selalu tahu dengan
jelas apa sesungguhnya keinginan,
kebutuhan dan harapan-harapannya.
29
30. Bentuk-bentuk
Motivasi
1. Motivasi dan manipulasi
– Keduanya dapat menggerakkan seseorang
– Manipulasi: Melakukan sesuatu karena orang lain
menginginkan dia melakukan hal itu
– Motivasi: Melakukan sesuatu karena dia sendiri
ingin melakukan hal itu
2. Motivasi berdasarkan sikap
Motivasi yang lahir dari diri sendiri, menyangkut
bagaimana orang itu berpikir dan merasa. Motivasi ini
merupakan keyakinan dan kepercayaan diri
seseorang, sikap mereka terhadap kehidupan, positif
atau negatif.
3. Motivasi berdasarkan imbalan
Apabila seseorang melakukan aktivitas karena adanya
suatu imbalan yang akan diterima. Imbalan berperan
penting dalam memotivasi seseorang. 30
31. Bentuk-bentuk
Motivasi
4. Motivasi dan lingkungan
Ada cukup banyak tempat dimana seseorang
sangat termotivasi untuk melakukan suatu
aktivitas terdorong oleh sikap dasarnya yang
memang mau melakukannya namun lama
kelamaan menjadi tidak efektif karena
berbagai kendala lingkungan
menghadangnya.
5. Gambaran orang yang termotivasi
Orang yang termotivasi dapat kelihatan dari
penampilannya, cara berpakaian, cara
berjalan, bahasa tubuh (wajah, mata, satu
guratan ekspresi, dan sebagainya).
31
32. Satisfied Employees Are More
Productive and More
Committed
• Job Satisfaction:
– Degree of enjoyment
TURNOVER
MORALE
employees derive from
doing their jobs
• High Morale:
– An overall positive
employee attitude
TURNOVER
toward the workplace
MORALE
• Low Turnover:
– A low percentage of
employees leave each
year
33. Highly Motivated Employees
Are
Critical to Business Success
• Motivation
– The set of forces that cause people to
behave in certain ways
• Classical
• Behavior:
The Hawthorne Studies
• Contemporary
34. The Human Resources Model:
Theory X and Theory Y
(McGregor)
• Theory X • Theory Y
– People are lazy. – People are
energetic.
– People lack
– People are
ambition and ambitious and seek
dislike responsibility.
responsibility.
– People can be
– People are self- selfless.
centered. – People want to
– People resist contribute to
business growth
change.
and change.
– People are – People are
gullible and not intelligent.
very bright.
36. Kesimpulan Bentuk
motivasi:
Motivasi ektrinsik (dari luar diri);
lingkungan baik teman, keluarga atau
masyarakat sekitarnya
Motivasi intrinsik (dari dalam diri);
keinginan yang timbul atau niat untuk
memberi dorongan/dukungan dalam
melakukan sesuatu
36
37. • Untuk membangkitkan motivasi,
seseorang perlu menentukan targetnya
(berupa impian yang ingin diwujudkan)
beserta tahap-tahap pencapaiannya
“Tidak ada
keberhasilan bisa
dicapai tanpa tujuan
yang jelas”.
• Disiplin diperlukan untuk menyegarkan
motivasi. Motivasi, bukan sesuatu yang
37
38. Herzberg’s Two-Factor
Herzberg’s Two-Factor
Theory
Theory
Hygiene Factors Motivational Factors
• Quality of supervision • Career Advancement
• Rate of pay • Personal growth
• Company policies
• Working conditions • Recognition
• Relations with others • Responsibility
• Job security • Achievement
High Job Dissatisfaction 0 Job Satisfaction High
39. Need for
Achievement
The Theory
(nAch) of Needs
Need for
Power
(nPow)
Need for David
Affiliation McClelland
(nAff)
41. Equity Theory
• Employees evaluate their treatment
relative to the treatment of others
– Inputs: Employee contributions to their jobs
– Outputs: What employees receive in return
• The perceived ratio of contribution to
return determines perceived equity.
43. Reinforcement/Behavio
r Modification Theory
Punishment
Punishment
When negative consequences are
attached directly to undesirable
behavior.
Positive Reinforcement
Positive Reinforcement
When rewards are tied directly to
performance.
44. Cara memotivasi
diri
1. Melalui rasa percaya diri
Hindari mencari-cari alasan
Saya tidak bisa
Saya tidak mampu
Saya tak pantas
Saya masih terlalu muda
Saya merasa belum mantap
Saya tidak berpengalaman
Saya tidak percaya diri
44
45. Gunakan daya imajinasi
Gunakan daya imajinasi otak Anda, yakinkan diri
bahwa yang sedang Anda pikirkan dan lihat
dengan jelas adalah hal positif.
Jangan takut gagal
Takut pada kegagalan memang tidak boleh, akan
tetapi kita boleh bahkan penting memikirkannya
termasuk alternatif pemecahannya kalau hal itu
terjadi. Takut gagal akan mengurangi
kepercayaan diri dan motivasi diri.
Perhatikan penampilan
Orang yang yakin akan penampilannya akan
lebih gampang mendapatkan kepercayaan
dirinya sehingga lebih termotivasi untuk
melakukan aktivitas-aktivitas yang
diinginkannya. 45
46. 2. Dengan menentukan sasaran
Sasaran atau target yang sudah ditetapkan bisa
berada di depan atau di belakang kita. Suatu
saat kita mengejar target yang terbentang di
depan kita, tapi ketika kita lalai mengejarnya
target itu balik mengejar kita dan
mengingatkan kita agar bangkit mengejarnya.
3. Dengan menyusun catatan sukses yang
pernah diraih
Mengingat-ingat sukses masa lalu tidak
dimaksudkan agar terlena dengan keberhasilan
masa lalu, melainkan mau menimba kekuatan
tersembunyi dari sana, untuk dapat yakin
bahwa di masa depan pun sukses dapat diraih.
46
47. Beberapa Hambatan
Tumbuhnya Motivasi
• Kurang percaya diri
Rasa percaya diri dapat hilang karena
pengaruh perkataan orang lain, kondisi yang
dialami semasa kanak-kanak, orang tua yang
melarang, dan sebagainya.
• Kecemasan berlebihan
Kecemasan adalah perasaan yang
menghinggapi seseorang manakala ia
terbayang apa yang bakal menimpa dirinya
bila gagal; rasa takut kehilangan pekerjaan
jika mereka melakukan kesalahan, dan
sebagainya. 47
48. • Opini negatif
Kalau opini-opini negatif yang sampai kepada
kita tidak kita hadapi dengan sikap kritis,
maka opini tersebut akan membentuk opini
kita sendiri yang juga bersifat negatif.
• Merasa bukan bagian dari kelompok
atau sasaran yang lebih besar
Dalam setiap kegiatan atau pekerjaan yang
dilakukan sebuah kelompok atau tim biasanya
melibatkan seluruh anggotanya, namun
adakalanya kita merasa tidak dilibatkan
sepenuhnya atau merasa kurang berperan
dalam setiap pengambilan keputusan atau tiap
kegiatannya. 48
49. Disiplin Mendukung
Motivasi
• Motivasi sekali tercapai, tidak pernah
berlangsung selamanya. Jadi, motivasi bukan
sesuatu yang sekali jadi langsung selesai. Ada
orang yang begitu termotivasi dari awal tapi
lama kemudian menjadi kehilangan semangat.
Untuk itu perlu disiplin diri yang tinggi.
• Disiplin diri mencakup; sikap konsisten berjuang
mencapai target yang sudah ditetapkan,
mendahulukan yang utama dan mendesak
tanpa mengabaikan kebutuhan lain yang juga
penting, dan tidak menghalalkan segala cara
untuk memenuhi keinginan.
49
50. “ Aku adalah apa yang
Apa yang kupikirkan”
aku Henry Ford
Bila Anda pikir Anda bisa
Pikirkan
Akan menjadi
Perkataan maka Anda
BISA
Perbuatan Bila Anda pikir Anda tak
bisa,
Kebiasaan maka AndaBISA
TAK
Watak
menentukan Masa depanku
tergantung dari
Masa depan CARA BERPIKIR
50
51. Kunci
Perubahan
Bila Anda
ingin mengubah
suatu perilaku,
Anda harus mengubah
CARA BERPIKIR
51
52. Strategies for Enhancing
Job Satisfaction and
Morale
• Reinforcement/behavior modification
• Management by objectives
• Participative management
and empowerment
• Job enrichment and
job redesign
• Modified work schedules
53. Participative Management
and Empowerment
• Increasing job
satisfaction by
encouraging participation
• Team management
represents a
growing trend.
54. Job Enrichment and Job
Redesign
• Job Enrichment:
– Adding one or more motivating factors
to job activities
• Job Redesign:
– Designing a better fit between workers
and their jobs
• Combining tasks
• Forming natural work groups
• Establishing client relationships
55. Modified Work
Schedules
• Work share programs
• Flextime programs
and alternative
workplace strategies
• Telecommuting and
virtual offices
56. Managerial
Leadership
The process of
motivating
others to work
to meet specific
objectives
57. Managerial
Styles
Autocratic Style
Democratic Style
Free-rein Style
Contingency Approach
Contingency Approach
The appropriate style in any situation is contingent
The appropriate style in any situation is contingent
on the unique elements of that situation
on the unique elements of that situation
58. Motivation and
Leadership in the 21st
Century
• Motivation
– Security and pay
are no longer
enough
• Leadership
– “Coach” mentality
– Diversity
– Flexibility
59. RANGKUMAN
• Motivasi muncul dan berkembang karena
ada sesuatu yang ingin dicapai atau
dipenuhi dalam diri seseorang. Jadi
harapan sebagai dasar utama timbulnya
motivasi.
• Jenis-jenis motivasi ada motivasi intrinsik
berdasarkan sikap (lahir dari dalam diri
sendiri), Motivasi ekstrinsik ( lahir adanya
suatu imbalan, atau dorongan dari orang
lain)
59
60. Contact Us :
Ω Mapping Ω Problem Statement Ω Strategic Direction ►►► Conclusion
Kanaidi, SE., M.Si (Trainer & Dosen, Penulis,
Peneliti, dan PeBisnis)
e-mail : kana_ati@yahoo.com atau
kanaidi@yahoo.com
Telp : 022-2009570 ext.118
Fax : 022-2009568 HP. 0812 2353 284
www.ken-kanaidi.blogspot.com
www.ken-sukses.blogspot.com
www.pemimpin.unggul.com
www.google.com “Sukses kanaidi”
www.formulabisnis.com/?id=ken_kanaidi
60
Cobalah ingat kembali suatu kejadian dimana pada saat anda disampingnya, bawahan anda bekerja dengan giat, tetapi tidak lagi saat anda meninggalkanya. Mungkin saja anda adalah pemimpin yang sukses, tetapi bukan yang efektif. Pemimpin yang efektif akan menciptakan nilai-nilai (sistem) – bukan ketakutan/kepatuhan.
Frederick Herzberg asked workers to describe situations in which they felt either good or bad about their jobs. His findings are called motivation-hygiene theory. Herzberg asserted that intrinsic factors are related to job satisfaction whereas extrinsic factors are associated with dissatisfaction. So, he called company policy, supervision, interpersonal relations, working conditions, and salary hygiene factors. When these factors are adequate, people will not be dissatisfied; however, they will not be satisfied either. He believed that achievement, recognition, the work itself, growth, and responsibility are motivational because people find them intrinsically rewarding.
David McClelland proposed that three learned needs motivate behavior. The need for achievement (nAch) is the need to excel, to achieve in relation to a set of standards, to succeed. The need for power (nPow) is the need to make others behave in ways in which they would not have behaved otherwise. The need for affiliation (nAff) is the desire for interpersonal relationships. He believed that these needs are acquired from the culture of a society.