SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 50
Struktur Beton I - LENTUR

BAB III. ANALISIS PENAMPANG YANG MENERIMA
         BEBAN LENTUR



3.1   UMUM



Beban-beban yang bekerja pada struktur, baik berupa beban gravitasi

(berarah vertikal) maupun beban-beban lain seperti beban angin, beban

gempa (dapat berarah horisontal), menyebabkan adanya lentur dan

deformasi pada elemen struktur. Lentur pada balok merupakan akibat dari

adanya regangan yang timbul karena beban luar tersebut.



Apabila beban bertambah, maka pada balok terjadi deformasi yang

mengakibatkan timbulnya retak lentur disepanjang bentang balok. Bila

bebannya bertambah, pada akhirnya dapat terjadi keruntuhan pada

elemen struktur, yaitu pada saat beban luarnya mencapai kapasitas

elemen. Oleh karena itu, perencana struktur harus mendesain penampang

sedemikian sehingga tidak terjadi retak yang berlebihan pada saat beban

kerja, dan masih mempunyai keamanan yang cukup dan kekuatan

cadangan untuk menahan beban dan tegangan tanpa mengalami

keruntuhan.




                                                                    17
Struktur Beton I - LENTUR

Didalam bab ini akan dibahas analisis dan desain penampang persegi

yang menahan lentur, sedangkan faktor-faktor lain seperti lendutan, lebar

retak, panjang penyaluran tulangan, akan dibahas pada bab tersendiri.




3.2   BLOK TEGANGAN EKUIVALEN



Distribusi tegangan tekan yang terjadi pada penampang mempunyai

bentuk parabola seperti diperlihatkan pada Gambar 3.1.c.




GAMBAR BLOK TEGANGAN EKIVALEN




                                                                        18
Struktur Beton I - LENTUR




Untuk menghitung volume blok tegangan tekan yang berbentuk parabola

bukanlah suatu hal yang mudah, olah karena itu Whitney mengusulkan




                                                                 19
Struktur Beton I - LENTUR

agar digunakan blok tegangan ekuivalen yang dapat digunakan untuk

menghitung gaya tekan.



Blok tegangan ekuivalen ini mempunyai tinggi a dan tegangan tekan rata-
                               '
rata sebesar 0,85 f c seperti terlihat pada Gambar 3.1.d, besarnya

a = β c yang ditentukan dengan menggunakan koefisien β sedemikian
     1                                                1




rupa sehingga luas luas blok segiempat ekuivalen kurang lebih sama

dengan blok tegangan yang berbentuk parabola.



Whitney menentukan bahwa β = 0,85 untuk beton dengan f c ≤ 30
                                                        '
                          1



MPa, dan diredusir dengan 0,008 untuk setoiap kelebihan 1 MPa, tetapi

β tidak boleh diambil kurang dari 0,65.
 1




Dengan menggunakan semua asumsi diatas, maka dapat dihitung :
                   '
C = 0,85. f c .a.b....................................................................................(3.1)

T = As . f y .............................................................................................(3.2)



Keterangan :

C = gaya tekan beton, yaitu volume blok tekan pada atau dekat keadaan
       batas, yaitu bila gaya tarik tewlah leleh.
T = gaya tarik baja tulangan




Dengan prinsip kesetimbangan, C = T, maka :




                                                                                                           20
Struktur Beton I - LENTUR
         '
0,85. f c .a.b = As . f y .........................................................................(3.3)

Sehingga :

         As . f y
a=
      0,85 f c . b ......................................................................................(3.4)
                 '




Momen tahanan penampang, yaitu kekuatan nominal Mn dapat ditulis

sebagai :

                            a
M n = As . f y ( d −          )
                            2 ............................................................................(3.5)

Atau

                      '                   a
M n = 0,85 . f c . a . b . ( d −            )
                                          2 ............................................................(3.6)

Pemisalan-pemisalan yang diambil dalam perencanaan penampang

disimpulkan sebagai berikut :

a. bidang rata tetap rata setelah dideformasi

b. kekuatan tarik beton (polos) diabaikan

c. terjaminnya kompatobilitas regangan antara baja dan beton bertulang.

d. Regangan tekan maksimum beton didalam lentur εcu = 0,003 (PB –

     89) atau 0,0035 (PBI – 71) dan didalam aksial tekan 0,002

e. Ketinggian blok tegangan tekan ekuivalen a diambil sebesar β kali
                                                               1




     daerah tekan.




                                                                                                           21
Struktur Beton I - LENTUR

f. Untuk menjamin perilaku yang daktail, maka jumlah tulangan tarik

   dibatasi.




3.3    KEADAAN REGANGAN BERIMBANG



Suatu definisi yang sangat berguna didalam metode kekuatan adalah

yang dinamakan keadaan regangan berimbang. Yang dimaksud dengan

regangan berimbang adalah keadaan dimana serat tekan ekstrim dan

tulangn tarik sevara bersamaan mencapai masing-masing regangan εcu

dan εy . Keadaan ini diperlihatkan pada Gambar 3.2

                                      εcu
                                                                 '
                                                      0,85 f c


                                                 ab                     Cb
                   cb

                        d



          Asb
                                                                     Tb= Asb .
                            εs = εy
          b


                Gambar 3.2. Keadaan Regangan Berimbang




Untuk keadaan berimbang, secara geometris diperoleh :

                0,003
cb      ε cu                 600
d  = ε + ε = 0,003 + f y = 600 + f y ...........................................(3.7)
      cu     y
                     Es



                                                                                  22
Struktur Beton I - LENTUR

Dimana E s = 200.000 MPa dan εcu = 0,003

Gaya-gaya dalam pada persamaan (3.1) dan persamaan(3.2) menjadi :

C b = 0,85 . f c ' . a b . b = 0,85 . f c ' .β . a b . b ....................................(3.8)
                                              1


Tb = Asb . f y .......................................................................................(3.9)


Keterangan :
          A
ρb =    sb

     b . d .........................................................................................(3.10)



Dengan menggunakan C b dan Tb , dan dengan mengingat persamaan

(3.7), diperoleh :

     0,85 . f c
                '
                      600                
ρb =              β1 
                      600 + f
                                          
                                           ............................................................(3.11)
        fy                    y          



Tulangan yang diberikan oleh persamaan (3.11) dinamakan tulangan

didalam keadaan berimbang . Penampang yang tulangan tariknya lebih

besar dari persamaan (3.11) disebut sebagai bertulangan kuat.

Didalam keadaan ini keruntuhan balok akan terjadi dengan tiba-tiba, tanpa

disertai dengan lendutan/deformasi yang berfungsi sebagai aba-aba

terhadap keruntuhan.



Sebaliknya, penampang yang bertulangan lebih kecil dari (3.11) disebut

sebagai       bertulangan             lemah ,       yang       mempunyai            daktilitas       tinggi

(deformasi plastis sebelum runtuh). Oleh karena tulangan yang diberikan

oleh persamaan (3.11) relatif tinggi, maka untuk menjamin pola




                                                                                                          23
Struktur Beton I - LENTUR

keruntuhan yang daktail, tulangan tarik dibatasi sehingga tidak boleh lebih

besar dari 0,75 kali tulangan pada keadaan berimbang .


ρmaks ≤ 0,75 ρb ....................................................................................(3.12)



Untuk komponen balok yang menahan beban gempa, jumlah tulangan ρ

disyaratkan tidak melebihi 0,5 ρb , sehingga dapat dijamin daktilitas yang

lebih tinggi.



Pada PB-89, juga menuliskan tulangan minimum untuk balok, sebesar :
          1,4
ρmin =
       f y ..........................................................................................(3.13)

                fy
Dimana                  dinyatakan          dalam        MPa,        hal     ini     sesuai       untuk

memperhitungkan adanya tegangan-tegangan akibat susut, rangkak dan

perubahan temperatur, sedangkan ρmin untuk pelat akan dijelaskan

kemudian.




3.4      ANALISIS DAN PERENCANAAN PENAMPANG PERSEGI

         BERTULANGAN TUNGGAL



Dua istilah yang sering dipakai didalam bab ini yaitu analisis dan

perencanaan, yang mempunyai arti lain sebagai berikut :




                                                                                                       24
Struktur Beton I - LENTUR

AnalIsis penampang, bertujuan untuk mengetahui kapasitas penampang

(kekuatan nominal), dengan demikian harus diberikan data mengenai

dimensi penampang beton dan tulangannya. Perencanaan penampang

adalah sebaliknya yaitu untuk mengetahui dimensi penampang beton

beserta tulangannya, dengan demikian harus diberikan data gaya-gaya

dalam (Mu) yang timbul. Di dalam praktek, dimensi beton biasanya sudah

ditentukan terlebih dahulu, sehingga didalam perencanaan penampang

tinggal mencari luas tulangannya.



Dari persamaan (3.2) sampai persamaan (3.6) di muka, analisis

penampang persegi bertulangan tunggal dapat ditulis dalam bagan alir,

seperti diperlihatkan didalam Gambar 3.3. Untuk perencanaan atau

pemeriksaan penampang, tentunya lebih disukai menggunakan rumus-

rumus yang telah terorganisir (dan sederhana)

Dari persamaan (3.1) dan (3.2) diperoleh :

                f        
a = ρ .     y
                  
        0,85 f '  . d .........................................................................(3.14)
              c 


                     As
Dimana : ρ =              b . d . Dengan menggunakan persamaan (3.14) kedalam

persamaan (3.5) diperoleh :

M n = ρ . b . d 2 . f y (1 − 1 ρ . m) ......................................................(3.15)
                              2

Dimana :




                                                                                                   25
Struktur Beton I - LENTUR

          fy
m=               '   ........................................................................................(3.16)
     0,85 f c

Disini didefinisikan suatu koefisien lawan Rn yang diberikan oleh :
      Mn
Rn =
     b.d 2 =
                        ρ . f y (1 − 1 2 ρ . m ) .................................................(3.17)

Perhatikan bahwa Rn hanya tergantung dari pada ρ f y dan f c . Untuk
                                                            '
                                                ,
                              Mulai
b dan d yang diketahui, maka ρ dapat dihitung dengan menggunakan
                                Diberikan : , , , ,
rumus :                         Diambil MPa

     1          2 m Rn
ρ=     (1 − 1 −        ) ...................................................................(3.18)
     m             fy
                                  As
                                                ρ=
Secara rinci prosedur peencanaan b . d
                                  balok persegi bertulangan tunggal

diberikan pada Gambar 3.4                                   1,4
                                               ρ min =
                                                             fy

                                Tidak                                       Ya



               terlalu kecil




                                                           Ya
               ρ ≤ 0,75 ρ b
                       Tidak
                                                                                          As . f y
            Penampang                                                       a=
                                                                 β = 0,85 untuk f cf' ≤ .30 MPa
                                                                                       '
            diperbesar                                            1         0,85         b     c
                                                                 β = 0,85 – 0,008 ( f c ' - 30)
                                                                  1

                                                                                      a
                                                                                      '
                                                                Untuk 30 < f c < 55 MPa
                                                                       M = A . f (d − )
                                                                 β = 0,65, untuk y f c ' ≥ 2 MPa26
                                                                  1
                                                                       n     s
                                                                                           55

                                                                                   Selesai
Struktur Beton I - LENTUR




Gambar 3.3. Bagan Alir Analisis Balok Segiempat Bertulangan Tunggal




                                                                      27
Struktur Beton I - LENTUR

                                            Mulai


                  Diberikan : , , , , , ,



                 Hitung :
                 =
                   =
                 = 0,75
                   =
                  =
                   =

                 =




                                       ρ ≤ ρ max
                                                    Tentukan agar tulangan tekan leleh
          ρ ≤ ρ max

 Tulangan :                Tulangan minimum :
  As = ρ . b .            =..
                                                    Hitung :
 d                                                     =


                                                     =
                                                     =




                                 Pilih tulangan
                                                                Tulangan :
                                                                = ..
                                      Selesai                   = ..



 Gambar 3.4. Bagan Alir Perencanaan

                                                                             28
Struktur Beton I - LENTUR

Contoh soal :



1. Penampang persegi seperti tergambar diatas, analisis dan hitung Mn



                                       b        = 400 mm

                                       h        = 800 mm
     h                       d
                                       d        = 740 mm
                                            '
                                       fc       = 25 MPa
            b                          fy
                                                = 400 MPa

 As                               2
      = 6 D 25 = 2945 mm




Penyelesaian :

           As              2945
ρ     = b . d = 400 . 740 = 0,0143

          1,4        1,4
ρmin =
       f y = 400 = 0,0035

ρ > ρmin , ok!



        0,85 f c
                 '
                             600 
ρb    =          . β1                 
           fy               600 + f y 
                                      

          0,85 . 25              600   
      =             . 0,85    600 +400 
             400                       


      = 0,027




                                                                        29
Struktur Beton I - LENTUR

ρmax = 0,75 ρb = 0,75 . 0,027 = 0,02

          ρmin < ρ < ρmax ; ok!



              As . f y      2945 . 400
a         = 0,85 f ' . b = 0,85 . 25 . 400 = 138,6 mm
                   c




                           a
Mn        = As . f y ( d − 2 )

                                 138,6
          = 2945 . 400 (740 -      2 )

          = 790084600 Nmm

                            6
          = 790,0846 . 10

          = 790,0846 KNm



2. Rencanakan penulangan jika :

    a. Mu = 5 tonm

    b. Mu = 45 tonm

    c. Mu = 120 tonm

    Dengan data-data sebagai berikut:
                                                             '
    b = 400 mm                   d'   = 60 mm           fc       = 25 MPa

     fy
           = 400 MPa             φ    = 0,8             h        = 800 mm

    d            = 720 mm



    Penyelesaian :




                                                                            30
Struktur Beton I - LENTUR
                               6
  a. Mu = 5 tm = 50 kNm = 50.10 Nmm

              Mu       50.10 6       6
     Mn =             = 0,8 = 62,5.10 Nmm
              φ

            0,85 f c
                     '
                             600           0,85 . 25               600   
     ρb   =            β1 .              =           . 0,45 .               =
               fy            600 + f y
                                         
                                          
                                               400                600 +400 


     0,027

     ρmax = 0,75 ρb = 0,75 . 0,027 = 0,020

             y    f          400
     m =
         0,85 f c =        0,85 . 25 = 18,823
                 '



          Mn       62,5.10 6
     Rn =
          b d 2 = 400 . (720) 2 = 0,3014




                                  1         2 m Rn 
     ρ
          =                            − 1−
                                       1                                       =
                                  m   
                                               fy  
                                                    


        1         2 .18,823 . 0,3014 
             − 1−
             1                        
     18,823              400         


          = 0,00076


              1,4    1,4
     ρmin =
               f y = 400 = 0,0035



     ρ
          = 0,00076 < ρmax = 0,02 (dipakai tulangan tunggal)

     ρ
          = 0,00076 < ρmin = 0,0035 (dipakai tulangan minimum)

          = ρmin b . d = 0,0035 . 400 . 720 = 1008 mm
     As                                               2




     Dipakai :




                                                                                31
Struktur Beton I - LENTUR

                                1
     Tulangan tarik 3 D 22 = 3 ( 4 π (22) ) = 1140 mm > 1008 mm …
                                                 2   2         2




     ok!


                                  6
  b. Mu = 45 tm = 450 kNm = 450.10 Nmm

               Mu        450.10 6           6
     Mn =              =          = 562,5.10 Nmm
               φ           0,8

             0,85 f c
                      '
                              600           0,85 . 25             600   
     ρb    =            β1 .              =           . 0,45 .           =
                fy            600 + f y
                                          
                                           
                                                400              600 +400 


     0,027

     ρmax = 0,75 ρb = 0,75 . 0,027 = 0,020

             y     f           400
     m =
         0,85 f c =          0,85 . 25 = 18,823
                 '



          Mn       562,5.10 6
     Rn =
          b d 2 = 400 . (720) 2 = 2,713

                                   1         2 m Rn 
     ρ
           =                            − 1−
                                        1                                  =
                                   m   
                                                fy  
                                                     


        1         2 .18,823 . 2,713 
             − 1−
             1                       
     18,823              400        


           = 0,0073




               1,4   1,4
     ρmin =
                fy = 400 = 0,0035

     ρ
           = 0,0073 < ρmax = 0,02 (dipakai tulangan tunggal)

     ρ
           = 0,0073 > ρmin = 0,0035 (dipakai ρ )




                                                                           32
Struktur Beton I - LENTUR

     As       ρ                                          2
          =       . b . d = 0,0073 . 400 . 720 = 2102 mm



     Dipakai :

                                           1
                                      = 6 ( 4 π (22) )
                                                      2
     Tulangan tarik 6 D 22

                                                 2            2
                                      =2280 mm > 2102 mm …ok!




                                     6
  c. Mu = 120 tm = 1200 kNm = 1200.10 Nmm

              Mu            1200.10 6          6
     Mn =                 =           = 1500.10 Nmm
                  φ            0,8

            0,85 f c
                     '
                             600           0,85 . 25               600   
     ρb   =            β1 .              =           . 0,85 .               =
               fy            600 + f y
                                         
                                          
                                               400                600 +400 


     0,027

     ρmax = 0,75 ρb = 0,75 . 0,027 = 0,020

             y        f           400
     m =
         0,85 f c =             0,85 . 25 = 18,823
                 '



          Mn       1500.10 6
     Rn =
          b d 2 = 400 . (720) 2 = 7,234

                                     1         2 m Rn 
     ρ
          =                               − 1−
                                          1                                    =
                                     m   
                                                  fy  
                                                       


        1         2 .18,823 . 7,234 
             − 1−
             1                        = 0,023
     18,823              400        



     ρ
          = 0,023 > ρmax = 0,020 ; maka dipakai tulangan rangkap



     Tentukan agar tulangan tekan leleh :



                                                                                33
Struktur Beton I - LENTUR

            1      d'      600                              1            60      600    
              β1 .                                                             
     =      m      d       600 − f           =           18,823
                                                                  . 0,85 .
                                                                           720   600 −400  =
                                                                                           
                                   y                                                    


            0,0113

     Ditentukan :


     ρ
           - ρ = 0,015 > 0,0113 ; tulangan tekan leleh
              '




     ρ
           - ρ = 0,015 < 0,20 ; syarat underreinforced
              '




     a      = ( ρ − ρ ) m. d = 0,015 . 18,823 . 720 = 203 mm
                     '




     M n1 =         ( ρ − ρ 1 ) . b . d . f y . (d − a )
                                                      2
                                                              203
            = 0,015 . 400. 720 . 400 ( 720 −                        2)
                                   6
            = 1068,768.10 Nmm

     M n 2 = M n − M n1

                           6                       6
            = 1500.10 – 1068,768.10

                               6
            = 431,232.10 Nmm

                             M n2                                   431,232.10 6
     ρ'     =                                          =                                    =
                    b . d . f y . (d − d ' )                 300 . 720 . 400 . (720 − 60)


     0,00566

     ρ      = ( ρ − ρ ) . +ρ = 0,015 + 0,00566 = 0,02066
                     '      '




      As        ρ                                               2
            =        . b . d = 0,02066 . 400 . 720 = 5950,08 mm
        '
      As = ρ' . b . d = 0,00566 . 400 . 720 = 1630,08 mm2




  Dipakai :



                                                                                            34
Struktur Beton I - LENTUR

                                1
   Tulangan tarik 10 D 28 = 10 ( 4 π (28) )
                                            2



                                    2                   2
                           = 6150 mm > 5950,08 mm … ok!

                              1
   Tulangan tekan 3 D 28 = 3 ( 4 π (28) )
                                        2



                                    2                   2
                           = 1845 mm > 1630,08 mm … ok!




3.5   ANALISIS DAN PERENCANAAN PENAMPANG PERSEGI

      BERTULANGAN RANGKAP



Ada beberapa pertimbangan yang mendorong penggunaan tulangan

rangkap.   Yang   paling   utama   adalah       aspek       deformasi   jangka

panjang/fungsi waktu, seperti rangkak ( creep) dan susut (shrinkage).

Adapun kehadiran tulangan tekan disini berfungsi untuk “membebaskan”

beton dari tekanan yang menerus. Alasan lain adalah kemungkinan dari

momen luar yang arahnya bolak-balik (misalnya akibat gaya gempa).



Alasan yang lazim adalah, bahwa dengan terbatasnya tinggi balok (alasan

arsitektural), maka dibutuhkan tulangan tekan didalam menambah




                                                                            35
Struktur Beton I - LENTUR

kapasitas momen. Alasan ini sekalipun sering dianut orang secara umum,

sebenarnya merupakan alasan yang kurang baik. Pertama, penambahan

kapasitas penampang dengan penambahan tulangan tekan, tidaklah

sebanding dengan jumlah tulangan tekan yang ditambahkan. Kedua,

aspek kelayanan yang berkenaan dengan lendutan barangkali akan

menjadi       problem,        sebab        balok      yang       rendah        akan      cenderung

membutuhkan tulangan geser yang besar, sehingga akan sulit untuk

menempatkan tulangan.



Didalam analisis dan perencanaan, diambil prosedur yang sedikit lain

dengan tulangan tunggal. Tulangan tarik dianggap terdiri dari dua bagian

sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 3.5.



Bagian pertama, adalah bagian yang bertulang tunggal dengan luas
                                                '
tulangan tariknya As1 = ( As − As ) , termasuk juga balok segi empat

ekuivalen seperti dibahas dalam pasal 3.2, sehingga membentuk kopel T s1

dan Cc. Bagian kedua, adalah tulangan tarik dan tulanagn tekan yang

luasnya sama, yaitu As2 = As = (As – As1), sehingga membentuk kopel Ts2

dan Cs.

Dengan menjumlahkan momen untuk bagian pertama dan kedua terhadap

tulangan tarik, diperoleh :

M n = M n1 + M n 2 ................................................................................(3.19)




                                                                                                     36
Struktur Beton I - LENTUR

         ( As − As ) f y (d − a )
                          '
M n1 =
                               2

Dimana :
                  '
        ( As − As ) f y
a   =                 '
          0,85 f c b
           '
M n 2 = As f y ( d − d ' )


Adapun bagan alir analisis tulangan rangkap diberikan pada Gambar 3.6.




                                                                     37
Struktur Beton I - LENTUR




Gambar 3.5




                            38
Struktur Beton I - LENTUR




                                       Mulai


                 Diberikan : , , , , , ,




                                               1,4
                                    ρ min =
                                                fy

                                     ρ ≥ ρ min




                                                            Tulangan tekan leleh,



                                                     =




 Penampang tidak kuat,                             =
 ukuran diperbesar                             =




                                                                        39

                                                         Selesai
Struktur Beton I - LENTUR




                    Tidak    Ya




terlalu kecil



                =




                    Tidak         Ya




                                       40
Struktur Beton I - LENTUR




Gambar 3.6 Bagan Alir Analisis Tulangan Rangkap

Contoh soal analisis balok bertulangan rangkap:



                  '
                            d'
             As                      b        = 400 mm


         h                 d         h        = 800 mm

                                    d         = 720 mm
             As
                                    d'        = 60 mm
             b                            '
                                     fc       = 25 MPa

  fy
         = 400 MPa




Hitung Mn, jika :

                          2    '            2
1. Tulangan As = 5735,8 mm ; As = 1419,4 mm

                          2    '            2
2. Tulangan As = 5735,8 mm ; As = 3277,4 mm

Penyelesaian soal No.1:


                                   As     5735,8
As       = 5735,8 mm
                       2   → ρ=       = (400 . 720) = 0,0199
                                  b.d

                                   As      1419,4
As
     '
         = 1419,4 mm
                       2   → ρ=       = ( 400 . 720) = 0,00493
                                  b.d

                  '                              2
As1      = As - As = 5735,8 – 1419,4 = 4316,4 mm




                                                                 41
Struktur Beton I - LENTUR


ρ − ρ' = 0,01991 – 0,00493 = 0,01498



           1,4    1,4
ρmin =
            f y = 400 = 0,0035

ρ
         = 0,01991

ρ
     > ρmin     → ok!




Check tulangan tekan meleleh :

             0,85 β1 . f c . d '
                           '
                                    600 
           =                                  
                  f y .d            600 − f y 
                                              

               0,85 . 0,85 . 25 . 60    600   
           =       400 . 720         600 −400 
                                              


           = 0,01129



ρ − ρ' = 0,01498 → ρ − ρ' = 0,01498 > 0,01129; tulangan tekan leleh (

     '
fs = f y )



Check tulangan maksimum :

             0,85 f c
                      '
                              600         
ρb         =            β1 .              
                fy            600 + f y
                                          
                                           




                                                                  42
Struktur Beton I - LENTUR

             0,85 . 25           600   
                                        →                             = 25 MPa ≤ 30 MPa ; β
                                                                   '
         =             0,85 .                                fc
               400            600 +400                                                    1




= 0,85

         = 0,02709



                     ρ' . fs'
ρmax     = 0,75 ρ b + f       → fs' = f y
                         y


                                         0,00493 . 400
ρmax = 0,75 . 0,02709 +                                = 0,02524
                                             400



ρ
         = 0,01991 < ρmax                → ok!


                                     '    '
             As . f y − As . f s
a        =                   '
                                                 →    '
                                                     fs = f y
                0,85 f c . b
             5735,8. 400 −1419,4 . 400
         =        0,85 . 25 . 400


         = 203 mm




         ( As f y − As f s ) (d − a ) + As f s (d − d ' )
                         '       '                        '   '
Mn =
                                   2

    = (5735,8 . 400 – 1419,4 . 400) (720 – 203/2) +

       1419,4 . 400 (720 – 60)

                     6
    = 1442,59 .10 Nmm

    = 1442,58 KNm




                                                                                           43
Struktur Beton I - LENTUR


Penyelesaian soal No. 2 :


                                          As     5735,8
As           = 5735,8 mm
                             2   → ρ=        = (400 . 720) = 0,01991
                                         b.d

                                          As      3277,4
As
     '
             = 1419,4 mm
                             2   → ρ=        = ( 400 . 720) = 0,01138
                                         b.d

                      '                              2
As1          = As - As = 5735,8 – 3277,4 = 2458,4 mm



ρ − ρ'             = 0,01991 – 0,01138 = 0,00853


             1,4    1,4
ρmin =
              f y = 400 = 0,0035

ρ
         = 0,01991

ρ
     > ρmin      → ok!


Check tulangan tekan meleleh :



           0,85 β1 . f c . d '
                         '
                                   600 
         =                                   
                f y .d             600 − f y 
                                             

              0,85 . 0,85 . 25 . 60    600   
         =        400 . 720         600 −400 
                                             


         = 0,01129



ρ − ρ' = 0,00853 → ρ − ρ' = 0,00853 < 0,01129; tulangan tekan belum

           '
leleh ( f s < f y )




                                                                        44
Struktur Beton I - LENTUR


              '
Dicari f s factual :

                    0,85 β1 . f c . d ' 
                                  '

          = 600 1 −
      '
 fs                                      
                
                    (ρ − ρ ' ) f y . d 
                        0,85 .0,85 . 25 . 60 
          = 600  − 0,00853 .400. 720 
                
                 1
                                      


          = 335,3 MPa



Check tulangan maksimum :

            0,85 f c
                     '
                             600 
ρb        =            β1 .            
               fy            600 + f y 
                                       

              0,85 . 25           600   
                                         →                = 25 MPa ≤ 30 MPa ; β
                                                       '
          =             0,85 .                   fc
                               600 +400 
                                                                                1
                400


= 0,85

          = 0,02709

                         ρ' . fs'
ρmax = 0,75 ρ b +
                           fy

                                    0,01138 . 335,3
ρmax = 0,75 . 0,02709 +                             = 0,02986
                                         400



ρ
          = 0,01991 < ρmax        → ok!


                              '     '
              As . f y − As . f s
a         =               '
                  0,85 f c . b
              5735,8. 400 −3277,4 . 400
          =        0,85 . 25 . 400


          = 140 mm




                                                                               45
Struktur Beton I - LENTUR




                     '   '       a        '   '
      = ( As f y − As f s ) ( d − 2 ) + As f s ( d − d )
                                                      '
Mn


      = (5735,8 . 400 – 3277,4 . 335,3) (720 – 140/2) +

        3277,4 . 335,3 (720 – 60)

                     6
      = 1502,29 .10 Nmm

      = 1502,29 KNm




3.6   ANALISIS DAN PERENCANAAN BALOK T MEMIKUL

      MOMEN LENTUR MURNI BERTULANGAN TUNGGAL



A. Analisis Balok T Memikul Momen Lentur Murni Bertulangan

  Tunggal


                  b
                                   hfa

                                            d h

                  As

                  bw

      Ada 2 kondisi :      1. a ≤ h f →balok persegi dengan lebar = b




                                                                        46
Struktur Beton I - LENTUR

                         2. a > h f → balok T Murni




 Untuk Garis Netral Memotong Perbatasan Badan Dengan Flens (

   C =h f
            )


                b                   ε c = 0,003               0,85 f c
                                                                         '


                             hf            c a = β1 . c                      C

    d                                                                              a
                                                                             d −
                                                                                   2


                               εs > εy                                 T
   C =T
                   '
   C = ,85 f c . a . b
      0
                                                       '
  T     = s . fy
         A                                   0,85 f c . a . b = As . f y
                     a
   M n = s . f y (d − )
        A                                                  As . f y
                     2
                                             a    =               '
                                                      0,85 . f c . b




                                                                             47
Struktur Beton I - LENTUR

 Untuk Garis Netral Memotong Badan Sedemikian Sehingga a =h f


                     b                             ε c = 0,003              0,85 f c
                                                                                       '


                                       hf                c            a                    C

     d                                                                                           a
                                                                                           d −
                                                                                                 2


                                        εs > εy                                       T
 a =hf =β . c
         1

 C =T
                 '
 C = 0,85 f c .a.b                                                     '
 T = As . f y
                                                             0,85 f c . a . b = As . f y
                         a                                                 As . f y
  M n =As . f y ( d −      )                                 a    =               '
                         2                                            0,85 . f c . b




 Untuk Garis Netral Memotong Badan c > h f ; a > h f


                     b                              ε s = 0,003             0,85 f c
                                                                                       '


                                       hf
                                                                 c a                  C
     d
                                                                                           z

                                             εs > εy                                  T
   C = C1 + C 2
                     '                               '
         = 0,85 . f c . (b − b w ) . h f +0,85 f c .a.bw
   T = As . f y
                         hf                  a
   M n = 1 (d −
        C                     ) + C 2 (d −     )
                         2                   2




                                                                                           48
Struktur Beton I - LENTUR




                               Mulai



                             Diberikan :




                               Dicari
                                saat




              Tidak   saat                 Ya


   Balok T Murni                                Balok Persegi




                                                    b diambil yang terkecil dari:
                                                         L
                                                    b=
                                                         4
                                                    b = bw +16h f
                                                    b = Ln




                                                                49

                              Selesai
Struktur Beton I - LENTUR




                            50
Struktur Beton I - LENTUR




Gambar 3.7. Bagan Alir Analisis Balok T Bertulangan Tunggal

Contoh soal Analisis:




                                                      hf
                                                           d

                                       As

                                       bw
                          Ln = 3,5 m




                           8m

                                                 Diketahui       balok

penampang T diatas dua perletakan, dengan data-data sebagai berikut:

 fc
      '
          = 30 MPa   β1    = 0,85       fy
                                              = 400 MPa

h                    d                 hf
          = 800 mm         = 720 mm           = 120 mm

bw        = 300 mm   Ln    = 3500 mm



Tentukan Mn yang bias ditahan oleh balok T tersebut, apabila




                                                                       51
Struktur Beton I - LENTUR

1. As = 5 D 28

2. As = 22 D 30



Penyelesaian :



a. Menentukan lebar efektif flens ( b )

   b = bw +16h f
                            = 800 + 16 . 120 = 2220 mm

   b = ¼ L = ¼. 8000 = 2000 mm

   b = Ln         = 3500 mm

   Dipakai b yang terkecil, b = 2000 mm

b. Memeriksa balok T palsu atau balok T murni
   C =T

                        '
   C = 0,85 f c . a . b

   T = As . f y

              '
   0,85 f c . a . b = As . f y



1. Untuk As = 5 D 28 = 5 (¼ . π. 25 ) = 2453,125 mm
                                   2                2



             As . f y            2453,125 . 400
   a=                        =                               2

        0,85 f c . b
                    '             0,85 . 30 . 200 = 19,24 mm

        a         19,25
   c=         =         = 22,64 mm
        β1         0,85

   c <h f
             = 120 mm, garis netral didalam flens = balok T palsu dan

    dianggap sebagai balok persegi dengan lebar = b

                                 a
   M n = As . f y ( d −            )
                                 2



                                                                        52
Struktur Beton I - LENTUR
                                      19,24
       = 2453,125 . 400 (720 −          2
                                            )


       = 697060375 Nmm

       = 697,06 kNm



  Atau :

                                    a
  M n = 0,85 . f c ' . a . b . ( d − )
                                    2

                                                19,24
      = 0,85 . 30 . 19,24 . 2000 . (720 −         2
                                                      )


      = 697053271,2 Nmm

      = 697,05 kNm




  CARA II :

  Menentukan         besarnya    As      agar   garis     netral   tepat   memotong

  perbatasan flens dengan badan (web); c =h f = 120 mm
  C =T

                 '
  C = 0,85 f c . a . b

  T = As . f y

            '
   0,85 f c . a . b = As . f y

   0,85 f c . β . c . b = As . f y
            '
               1




                                                                                 53
Struktur Beton I - LENTUR

            0,85 . f c . β1 . c . b
                        '

   As =
                      fy

            0,85 . 30 . 0,85 .120 . 2000
        =
                         400

                            2
        = 13005 mm




   Menentukan besarnya As agar a =h f = 120 mm
              '
   0,85 f c . a . b = As . f y

                        '
            0,85 . f c . a . b
   As =
                  fy

            0,85 . 30 .120 . 2000
        =
                     400

                            2
        = 15300 mm




2. Untuk As = 22 D 30 = 22 (¼ . π. 30 ) = 15543 mm (balok T Murni)
                                     2            2




   C = C1 + C 2

                  '                           '
   = 0,85 f c . (b − bw ) h f + 0,85 f c . bw . a

  C =T

  T = As . f y

          '                          '
  0,85 f c . (b − bw ) h f + 0,85 f c . bw . a = As . f y

                                    '
        As . f y − 0,85 f c . (b − bw ) h f
 a =                            '
                      0,85 f c . bw

        15543 . 400 − 0,85 . 30 ( 2000 − 300) 120
    =                0,85 . 30 . 300


    = 132,70 mm




                                                                     54
Struktur Beton I - LENTUR


        a       132,70
c =         =          =156,12 mm
    β1           0,85



                 b
                                          hf
       ½ A1                     ½ A1
                                                    c               a
   d             A2




                bw
                          hf                  a
   M n = C1 ( d −              ) + C 2 (d −     )
                          2                   2
                  '
  C1 = 0,85 f c . (b − bw ) h f = 0,85 . 30 . (2000 – 300) . 120 = 520200 N

                      '
  C 2 = 0,85 f c . bw . a = 0,85 . 30 . 300 . 132,70= 1015155 N



                          hf                  a
   M n = C1 ( d −              ) + C 2 (d −     )
                          2                   2

                                    120
       = 5202000 (720 − 2 ) + 1015155

       = 3433320000 + 663556056,7

       = 4096876056,7 Nmm

       = 4096 kNm




                                                                         55
Struktur Beton I - LENTUR

B. Perencanaan Balok Penampang T Bertulangan Tunggal

  Memikul Lentur Murni Dihitung Secara Kekuatan Batas



  Diketahui momen yang bekerja, dicari tulangan tarik tunggal



   Kondisi Balance (Seimbang)


                    b                          εc         0,85 f c
                                                                     '


       ½ A1                   ½ A1   hf
                                                     cb         ab

   d                A2




                bw                        εs
       Kondisi balance

       cb     εc
          =
       d    εc + εs

                εc
       cb =              .d
              εc + ε s

       εc = 0,003

               fy
       εy =
              Es



       E s = 200000 MPa

       ab = β . cb
             1




       Check dulu : a b > h f , maka Balok T Murni



                                                                         56
Struktur Beton I - LENTUR

     ab < h f
                , maka balok persegi




                      '
     C1 = 0,85 f c . (b − bw ) h f

                          '
     C 2 = 0,85 f c . bw . a b

                T1
     Asb1 =           ; T1 = C1
                fy

                T2
     Asb 2 =        T = C1
                fy ; 2

     Asb = Asb1 + Asb 2

     As max = 0,75 Asb




   Mengecek          Momen       Yang    Bekerja   Pada       Penampang       T

     Menghasilkan Balok T Murni atau Tidak



     Anggap a =h f


                     b                              εc             0,85 f c
                                                                           '


                                     hf                                  a = hf
                                                           c
      d

                                                                           T
                     bw                   εs




                                                                           57
Struktur Beton I - LENTUR

     Mn yang diketahui :

     Mu = 1,2 MD + 1,6 ML ; untuk kombinasi beban mati dan beban

     hidup
              Mu
     Mn = φ ; φ = 0,8 Untuk lentur

                       '
     C = 0,85 f c . a . b



                                                                          a
     Mn yang dapat ditahan penampang = C (d − 2 )

     Check apakah Mn yang diketahui lebih besar dari Mn yang dapat

     ditahan oleh penampang untuk keadaan a = h f

     Jika Ya, artinya a > h f                → balok T Murni

     Jika Tidak, artinya a < h f                → balok Persegi


   Menentukan Tulangan


                       '
     C1 = 0,85 f c . (b − bw ) h f

                           '
     C2 = 0,85 f c .bw . a

                               hf                     a
     M n = C1 ( d −                    ) + C 2 (d −     )
                                   2                  2

                               '                            hf                '                a
     M n = 0,85 . f c . (b − bw ) h f ( d −                      ) + 0,85 f c . bw . a ( d −     )
                                                            2                                  2

              T1
     As1 =         →       T1 = C1
              fy

              T2
     As 2 =        →   T2 = C 2
              fy




                                                                                                     58
Struktur Beton I - LENTUR


              As = As1 + As 2


              Check terhadap As max

              As ≤ As max   → ok

              As > As max   → Ukuran balok diperbesar




Contoh Soal Perencanaan :


                      b
                                        hf

          d


                     bw

Tentukan luas tulangan balok T diatas, yang memikul momen akibat

beban mati dan beban hidup, dengan data :
      '
 fc                                fy                    b
              = 30 MPa                       = 400 MPa       = 750 mm



                                                                        59
Struktur Beton I - LENTUR

d                                 bw                    hf
        = 900 mm                        = 300 mm               = 175 mm

MD      = 50 tm                   ML    = 70 tm



Langkah penyelesaian :



a. Menentukan luas tulangan tarik maks (As max)

     As max = 0,75 ρb

     As max = 0,75 Asb

     ρ = As . b . d




                           b                       εc            0,85 f c
                                                                            '


             ½ A1                ½ A1   hf
                                                          cb           ab

         d                 A2



                                             εs
                       bw
     εc = 0,003

                  fy        400
     εs = ε y =        =          = 0,002
                  Es       200000

                0,003
     cb =                 .d
            0,003 + 0,002

     cb = 0,6 . 900 = 540 mm

     a b = β . c b = 0,85 . 540 = 459 mm > h f = 175 mm
            1                                             → balok T Murni




                                                                            60
Struktur Beton I - LENTUR
                 '
   C1 = 0,85 f c . (b − bw ) h f

   C1 = 0,85 . 30 . (750 − 350) . 175 = 1785000 N



                     '
   C 2 = 0,85 f c . bw . a b = 0,85. 30. 350. 459 = 4096575 N



             T1   1785000
   Asb1 =                             2
             fy =   400   = 4462,5 mm



   T    = As . f y , karena C = T   → C1 = T1 ; C2 = T2


             T2   4096575
   Asb 2 =      =         = 10241,4 mm
                                       2
             fy     400

   Asb = Asb1 + Asb 2 = 4462,5 + 10241,4 = 14703,9 mm2

   As max = 0,75 Asb = 0,75 . 14703,9 = 11027,9 mm2


b. Menentukan apakah akibat momen yang bekerja tersebut, balok

  berfungsi sebagai balok T

  Dianggap a =h f = 175 mm


                b                            εc                0,85 f c
                                                                          '


                                   hf             c   a = hf                  C

    d



                                        εs                            T
               bw
                 '
   C = 0,85 f c . a . b



                                                                              61
Struktur Beton I - LENTUR

     = 0,85 . 30 . 175 . 750

     = 3346875 N




  Momen yang dapat ditahan penampang

                  a
   M n = C (d −     )
                  2

                             175
     = 3346875 . (900 − 2 )

     = 2719335937 Nmm

     = 2719 kNm



  Mu yang diketahui :

  Mu = 1,2 MD + 1,6 ML

     = 1,2 . 50 + 1,6 . 70

     = 60 + 112

     = 172 tm

     = 1720 kNm


                             6
  1 tm = 10 kNm = 10. 10 Nmm

  Mn yang diketahui :
        Mu       1720
  Mn = φ = 0,8 = 2150 kNm

  Mn yang diketahui = 2150 kNm < Mn jika a = h f = 2719 kNm artinya

   a <h f   → balok persegi




                                                                62
Struktur Beton I - LENTUR



1. Jika diketahui Mu = 250 tm = 2500 kNm


           Mu      2500                                9
   Mn = φ = 0,8            = 3125 kNm = 3,125.10 Nmm

   Mn yang diketahui = 3125 kNm > Mn jika a = h f = 2719 kNm                         →

   artinya a > h f   → Balok T Murni



   Menentukan Tulangan

                     '                      hf               '                 a
   M n = 0,85 . f c . (b − bw ) h f ( d −        ) + 0,85 f c . bw . a ( d −     )
                                            2                                  2

                                              175 )
   3,125.10 = 0,85.30 (750 – 350) 175 ( 900 −                    a
           9
                                                 2 + 0,85.30.350. .(

   900 − a )
          2
            9
   3,125.10 = 1460312500 + 8925          a ( 900 − a )
                                                    2
           2
   4462,5 a - 8032500        a + 1674687500 = 0

   Harga   a dicari dengan rumus abc,
                             3
   Didapat x1 = 1,5593.10 dan x2 = 240,667



   Diperoleh harga       a = 240,67 mm


                          '
   C1           = 0,85 f c . (b − bw ) h f = 0,85 . 30 . (750 − 350) . 175           =

   1785000 N

   C = T




                                                                                     63
Struktur Beton I - LENTUR

   T = As . f y

         T1
As1 =         →   T1 = C1
         fy

       1785000
   =     400

                    2
   = 4462,5 mm


C 2 = 0,85 f c ' . bw . a


   = 0,85 . 30 . 350. 240,67

   = 2147979,75 N


         T2
As 2 =        →   T2 = C 2
         fy

       2147979,75
   =      400

                        2
   = 5369,95 mm


As = As1 + As 2 = 4462,5 + 5369,95 = 9832,45 mm2



                        2               2
As = 9832,45 mm < As max = 11027,9 mm



Dipakai tulangan = 14 D 30, As = 14 (¼ . π. 30 ) = 9891 mm
                                              2




                                                             64
Struktur Beton I - LENTUR




           Mulai


                                                 diambil yang terkecil dari :
      Diberikan :                                Untuk balok T, = L/4
      , ,, ,,,                                                  =
                                                                = Ln
                                                 Untuk balok L, = L/12
                                                                =
                                                                = Ln/2


3.7    ANALISIS BALOK T DAN L



                                         Tidak
                                                             ρ ≤ 0,75 ρ b
                                                                     Ya

                                                               As      1,4
                              Penampang                              ≤
                              diperbesar                      bw . d    fy
                                            Tidak                    Ya
                                 As f y                       ditingkatkan
                            ω=     .
                                 bd f c '

                            1,18 ω d
      Balok T Murni                  < hf                      Balok Persegi
                               β1




                                                                          65

                               Selesai
Struktur Beton I - LENTUR




                 Tidak      Ya




                                 66

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesrakesword
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
 
Analisa struktur metode slope deflection
Analisa struktur metode slope deflectionAnalisa struktur metode slope deflection
Analisa struktur metode slope deflectionrahmawan luqman
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014WSKT
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geserKetut Swandana
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017NUR SETIAJI
 
Perhitungan sondir cone penetration test soundings - edi supriyanto, st
Perhitungan sondir   cone penetration test soundings - edi supriyanto, stPerhitungan sondir   cone penetration test soundings - edi supriyanto, st
Perhitungan sondir cone penetration test soundings - edi supriyanto, stsurveyortopography
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangAfret Nobel
 
Cek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gableCek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gableAfret Nobel
 
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaRafi Perdana Setyo
 
4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendi
4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendi4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendi
4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendiIgorTherik
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaYusrizal Mahendra
 
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANGMERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANGMira Pemayun
 
Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasiAndre Az
 

La actualidad más candente (20)

Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
Analisa struktur metode slope deflection
Analisa struktur metode slope deflectionAnalisa struktur metode slope deflection
Analisa struktur metode slope deflection
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Sni kayu-2002
Sni kayu-2002Sni kayu-2002
Sni kayu-2002
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geser
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Bab 1 sondir
Bab 1 sondirBab 1 sondir
Bab 1 sondir
 
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
 
analisa-struktur
analisa-strukturanalisa-struktur
analisa-struktur
 
Penurunan
PenurunanPenurunan
Penurunan
 
Perhitungan sondir cone penetration test soundings - edi supriyanto, st
Perhitungan sondir   cone penetration test soundings - edi supriyanto, stPerhitungan sondir   cone penetration test soundings - edi supriyanto, st
Perhitungan sondir cone penetration test soundings - edi supriyanto, st
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
 
Cek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gableCek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gable
 
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum Gempa
 
4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendi
4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendi4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendi
4 portal-dan-pelengkung-tiga-sendi
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
 
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANGMERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
 
Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasi
 

Similar a Bab iii analisis penampang lentur

Bab iii analisis penampang lentur
Bab iii analisis penampang lenturBab iii analisis penampang lentur
Bab iii analisis penampang lenturKetut Swandana
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geserKetut Swandana
 
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdfSlide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdfMuhamadIlham279890
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAMOSES HADUN
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
BAB IX kUAT GESER KLP 6.docx
BAB IX kUAT GESER  KLP 6.docxBAB IX kUAT GESER  KLP 6.docx
BAB IX kUAT GESER KLP 6.docxMukbilHadi1
 
tarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdftarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdfYusufNugroho11
 
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur bajaAnalisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur bajamoses hadun
 
2 perilaku-komponen-struktur-lentur-profil-i
2 perilaku-komponen-struktur-lentur-profil-i2 perilaku-komponen-struktur-lentur-profil-i
2 perilaku-komponen-struktur-lentur-profil-iSupian Ian
 
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptxANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptxDimasPrayuda9
 
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUKMakalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUKLoeky Palakka
 
DPBB - Pertemuan 2 - Teori Kekuatan Lentur.pdf
DPBB - Pertemuan 2 - Teori Kekuatan Lentur.pdfDPBB - Pertemuan 2 - Teori Kekuatan Lentur.pdf
DPBB - Pertemuan 2 - Teori Kekuatan Lentur.pdfYudaPrabowo1
 
Tugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi IITugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi IIRendi Fahreza
 
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptxppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptxTikaIka7
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
 
Bab 3 skripsi ujang
 Bab 3 skripsi ujang  Bab 3 skripsi ujang
Bab 3 skripsi ujang ujang asf
 
Modul 6-sesi-3-jembatan-komposit
Modul 6-sesi-3-jembatan-kompositModul 6-sesi-3-jembatan-komposit
Modul 6-sesi-3-jembatan-kompositFajar Tsani
 

Similar a Bab iii analisis penampang lentur (20)

Bab iii analisis penampang lentur
Bab iii analisis penampang lenturBab iii analisis penampang lentur
Bab iii analisis penampang lentur
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geser
 
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdfSlide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
 
Makalah tugas kelompok mkm
Makalah tugas kelompok mkmMakalah tugas kelompok mkm
Makalah tugas kelompok mkm
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
BAB IX kUAT GESER KLP 6.docx
BAB IX kUAT GESER  KLP 6.docxBAB IX kUAT GESER  KLP 6.docx
BAB IX kUAT GESER KLP 6.docx
 
Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3
 
tarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdftarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdf
 
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur bajaAnalisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
 
2 perilaku-komponen-struktur-lentur-profil-i
2 perilaku-komponen-struktur-lentur-profil-i2 perilaku-komponen-struktur-lentur-profil-i
2 perilaku-komponen-struktur-lentur-profil-i
 
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptxANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
 
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUKMakalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
 
DPBB - Pertemuan 2 - Teori Kekuatan Lentur.pdf
DPBB - Pertemuan 2 - Teori Kekuatan Lentur.pdfDPBB - Pertemuan 2 - Teori Kekuatan Lentur.pdf
DPBB - Pertemuan 2 - Teori Kekuatan Lentur.pdf
 
Tugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi IITugas Besar Pondasi II
Tugas Besar Pondasi II
 
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptxppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Bab 3 skripsi ujang
 Bab 3 skripsi ujang  Bab 3 skripsi ujang
Bab 3 skripsi ujang
 
Modul 6-sesi-3-jembatan-komposit
Modul 6-sesi-3-jembatan-kompositModul 6-sesi-3-jembatan-komposit
Modul 6-sesi-3-jembatan-komposit
 

Más de Ketut Swandana

Más de Ketut Swandana (20)

Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Stat d3 6
Stat d3 6Stat d3 6
Stat d3 6
 
Stat d3 5
Stat d3 5Stat d3 5
Stat d3 5
 
Stat d3 4
Stat d3 4Stat d3 4
Stat d3 4
 
Stat d3 3
Stat d3 3Stat d3 3
Stat d3 3
 
Stat d3 2
Stat d3 2Stat d3 2
Stat d3 2
 
Stat d3 1
Stat d3 1Stat d3 1
Stat d3 1
 
Biodata dosen hindu universitas lampung
Biodata dosen hindu universitas lampungBiodata dosen hindu universitas lampung
Biodata dosen hindu universitas lampung
 
Putu ganteng
Putu gantengPutu ganteng
Putu ganteng
 
Mineral dan air
Mineral dan airMineral dan air
Mineral dan air
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
 
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radinAnalisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
 
Garis garis besar program kerja
Garis garis besar program kerjaGaris garis besar program kerja
Garis garis besar program kerja
 
Kalender kegiatan op ukm
Kalender kegiatan op ukmKalender kegiatan op ukm
Kalender kegiatan op ukm
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pelatihan progja
Pelatihan progjaPelatihan progja
Pelatihan progja
 
Building winning attitude for kmhdi
Building winning attitude for kmhdiBuilding winning attitude for kmhdi
Building winning attitude for kmhdi
 
Pertemuan v
Pertemuan vPertemuan v
Pertemuan v
 
Port designers handbook
Port designers handbookPort designers handbook
Port designers handbook
 
Pasang surut
Pasang surutPasang surut
Pasang surut
 

Bab iii analisis penampang lentur

  • 1. Struktur Beton I - LENTUR BAB III. ANALISIS PENAMPANG YANG MENERIMA BEBAN LENTUR 3.1 UMUM Beban-beban yang bekerja pada struktur, baik berupa beban gravitasi (berarah vertikal) maupun beban-beban lain seperti beban angin, beban gempa (dapat berarah horisontal), menyebabkan adanya lentur dan deformasi pada elemen struktur. Lentur pada balok merupakan akibat dari adanya regangan yang timbul karena beban luar tersebut. Apabila beban bertambah, maka pada balok terjadi deformasi yang mengakibatkan timbulnya retak lentur disepanjang bentang balok. Bila bebannya bertambah, pada akhirnya dapat terjadi keruntuhan pada elemen struktur, yaitu pada saat beban luarnya mencapai kapasitas elemen. Oleh karena itu, perencana struktur harus mendesain penampang sedemikian sehingga tidak terjadi retak yang berlebihan pada saat beban kerja, dan masih mempunyai keamanan yang cukup dan kekuatan cadangan untuk menahan beban dan tegangan tanpa mengalami keruntuhan. 17
  • 2. Struktur Beton I - LENTUR Didalam bab ini akan dibahas analisis dan desain penampang persegi yang menahan lentur, sedangkan faktor-faktor lain seperti lendutan, lebar retak, panjang penyaluran tulangan, akan dibahas pada bab tersendiri. 3.2 BLOK TEGANGAN EKUIVALEN Distribusi tegangan tekan yang terjadi pada penampang mempunyai bentuk parabola seperti diperlihatkan pada Gambar 3.1.c. GAMBAR BLOK TEGANGAN EKIVALEN 18
  • 3. Struktur Beton I - LENTUR Untuk menghitung volume blok tegangan tekan yang berbentuk parabola bukanlah suatu hal yang mudah, olah karena itu Whitney mengusulkan 19
  • 4. Struktur Beton I - LENTUR agar digunakan blok tegangan ekuivalen yang dapat digunakan untuk menghitung gaya tekan. Blok tegangan ekuivalen ini mempunyai tinggi a dan tegangan tekan rata- ' rata sebesar 0,85 f c seperti terlihat pada Gambar 3.1.d, besarnya a = β c yang ditentukan dengan menggunakan koefisien β sedemikian 1 1 rupa sehingga luas luas blok segiempat ekuivalen kurang lebih sama dengan blok tegangan yang berbentuk parabola. Whitney menentukan bahwa β = 0,85 untuk beton dengan f c ≤ 30 ' 1 MPa, dan diredusir dengan 0,008 untuk setoiap kelebihan 1 MPa, tetapi β tidak boleh diambil kurang dari 0,65. 1 Dengan menggunakan semua asumsi diatas, maka dapat dihitung : ' C = 0,85. f c .a.b....................................................................................(3.1) T = As . f y .............................................................................................(3.2) Keterangan : C = gaya tekan beton, yaitu volume blok tekan pada atau dekat keadaan batas, yaitu bila gaya tarik tewlah leleh. T = gaya tarik baja tulangan Dengan prinsip kesetimbangan, C = T, maka : 20
  • 5. Struktur Beton I - LENTUR ' 0,85. f c .a.b = As . f y .........................................................................(3.3) Sehingga : As . f y a= 0,85 f c . b ......................................................................................(3.4) ' Momen tahanan penampang, yaitu kekuatan nominal Mn dapat ditulis sebagai : a M n = As . f y ( d − ) 2 ............................................................................(3.5) Atau ' a M n = 0,85 . f c . a . b . ( d − ) 2 ............................................................(3.6) Pemisalan-pemisalan yang diambil dalam perencanaan penampang disimpulkan sebagai berikut : a. bidang rata tetap rata setelah dideformasi b. kekuatan tarik beton (polos) diabaikan c. terjaminnya kompatobilitas regangan antara baja dan beton bertulang. d. Regangan tekan maksimum beton didalam lentur εcu = 0,003 (PB – 89) atau 0,0035 (PBI – 71) dan didalam aksial tekan 0,002 e. Ketinggian blok tegangan tekan ekuivalen a diambil sebesar β kali 1 daerah tekan. 21
  • 6. Struktur Beton I - LENTUR f. Untuk menjamin perilaku yang daktail, maka jumlah tulangan tarik dibatasi. 3.3 KEADAAN REGANGAN BERIMBANG Suatu definisi yang sangat berguna didalam metode kekuatan adalah yang dinamakan keadaan regangan berimbang. Yang dimaksud dengan regangan berimbang adalah keadaan dimana serat tekan ekstrim dan tulangn tarik sevara bersamaan mencapai masing-masing regangan εcu dan εy . Keadaan ini diperlihatkan pada Gambar 3.2 εcu ' 0,85 f c ab Cb cb d Asb Tb= Asb . εs = εy b Gambar 3.2. Keadaan Regangan Berimbang Untuk keadaan berimbang, secara geometris diperoleh : 0,003 cb ε cu 600 d = ε + ε = 0,003 + f y = 600 + f y ...........................................(3.7) cu y Es 22
  • 7. Struktur Beton I - LENTUR Dimana E s = 200.000 MPa dan εcu = 0,003 Gaya-gaya dalam pada persamaan (3.1) dan persamaan(3.2) menjadi : C b = 0,85 . f c ' . a b . b = 0,85 . f c ' .β . a b . b ....................................(3.8) 1 Tb = Asb . f y .......................................................................................(3.9) Keterangan : A ρb = sb b . d .........................................................................................(3.10) Dengan menggunakan C b dan Tb , dan dengan mengingat persamaan (3.7), diperoleh : 0,85 . f c '  600  ρb = β1   600 + f   ............................................................(3.11) fy  y  Tulangan yang diberikan oleh persamaan (3.11) dinamakan tulangan didalam keadaan berimbang . Penampang yang tulangan tariknya lebih besar dari persamaan (3.11) disebut sebagai bertulangan kuat. Didalam keadaan ini keruntuhan balok akan terjadi dengan tiba-tiba, tanpa disertai dengan lendutan/deformasi yang berfungsi sebagai aba-aba terhadap keruntuhan. Sebaliknya, penampang yang bertulangan lebih kecil dari (3.11) disebut sebagai bertulangan lemah , yang mempunyai daktilitas tinggi (deformasi plastis sebelum runtuh). Oleh karena tulangan yang diberikan oleh persamaan (3.11) relatif tinggi, maka untuk menjamin pola 23
  • 8. Struktur Beton I - LENTUR keruntuhan yang daktail, tulangan tarik dibatasi sehingga tidak boleh lebih besar dari 0,75 kali tulangan pada keadaan berimbang . ρmaks ≤ 0,75 ρb ....................................................................................(3.12) Untuk komponen balok yang menahan beban gempa, jumlah tulangan ρ disyaratkan tidak melebihi 0,5 ρb , sehingga dapat dijamin daktilitas yang lebih tinggi. Pada PB-89, juga menuliskan tulangan minimum untuk balok, sebesar : 1,4 ρmin = f y ..........................................................................................(3.13) fy Dimana dinyatakan dalam MPa, hal ini sesuai untuk memperhitungkan adanya tegangan-tegangan akibat susut, rangkak dan perubahan temperatur, sedangkan ρmin untuk pelat akan dijelaskan kemudian. 3.4 ANALISIS DAN PERENCANAAN PENAMPANG PERSEGI BERTULANGAN TUNGGAL Dua istilah yang sering dipakai didalam bab ini yaitu analisis dan perencanaan, yang mempunyai arti lain sebagai berikut : 24
  • 9. Struktur Beton I - LENTUR AnalIsis penampang, bertujuan untuk mengetahui kapasitas penampang (kekuatan nominal), dengan demikian harus diberikan data mengenai dimensi penampang beton dan tulangannya. Perencanaan penampang adalah sebaliknya yaitu untuk mengetahui dimensi penampang beton beserta tulangannya, dengan demikian harus diberikan data gaya-gaya dalam (Mu) yang timbul. Di dalam praktek, dimensi beton biasanya sudah ditentukan terlebih dahulu, sehingga didalam perencanaan penampang tinggal mencari luas tulangannya. Dari persamaan (3.2) sampai persamaan (3.6) di muka, analisis penampang persegi bertulangan tunggal dapat ditulis dalam bagan alir, seperti diperlihatkan didalam Gambar 3.3. Untuk perencanaan atau pemeriksaan penampang, tentunya lebih disukai menggunakan rumus- rumus yang telah terorganisir (dan sederhana) Dari persamaan (3.1) dan (3.2) diperoleh :  f  a = ρ . y   0,85 f '  . d .........................................................................(3.14)  c  As Dimana : ρ = b . d . Dengan menggunakan persamaan (3.14) kedalam persamaan (3.5) diperoleh : M n = ρ . b . d 2 . f y (1 − 1 ρ . m) ......................................................(3.15) 2 Dimana : 25
  • 10. Struktur Beton I - LENTUR fy m= ' ........................................................................................(3.16) 0,85 f c Disini didefinisikan suatu koefisien lawan Rn yang diberikan oleh : Mn Rn = b.d 2 = ρ . f y (1 − 1 2 ρ . m ) .................................................(3.17) Perhatikan bahwa Rn hanya tergantung dari pada ρ f y dan f c . Untuk ' , Mulai b dan d yang diketahui, maka ρ dapat dihitung dengan menggunakan Diberikan : , , , , rumus : Diambil MPa 1 2 m Rn ρ= (1 − 1 − ) ...................................................................(3.18) m fy As ρ= Secara rinci prosedur peencanaan b . d balok persegi bertulangan tunggal diberikan pada Gambar 3.4 1,4 ρ min = fy Tidak Ya terlalu kecil Ya ρ ≤ 0,75 ρ b Tidak As . f y Penampang a= β = 0,85 untuk f cf' ≤ .30 MPa ' diperbesar 1 0,85 b c β = 0,85 – 0,008 ( f c ' - 30) 1 a ' Untuk 30 < f c < 55 MPa M = A . f (d − ) β = 0,65, untuk y f c ' ≥ 2 MPa26 1 n s 55 Selesai
  • 11. Struktur Beton I - LENTUR Gambar 3.3. Bagan Alir Analisis Balok Segiempat Bertulangan Tunggal 27
  • 12. Struktur Beton I - LENTUR Mulai Diberikan : , , , , , , Hitung : = = = 0,75 = = = = ρ ≤ ρ max Tentukan agar tulangan tekan leleh ρ ≤ ρ max Tulangan : Tulangan minimum : As = ρ . b . =.. Hitung : d = = = Pilih tulangan Tulangan : = .. Selesai = .. Gambar 3.4. Bagan Alir Perencanaan 28
  • 13. Struktur Beton I - LENTUR Contoh soal : 1. Penampang persegi seperti tergambar diatas, analisis dan hitung Mn b = 400 mm h = 800 mm h d d = 740 mm ' fc = 25 MPa b fy = 400 MPa As 2 = 6 D 25 = 2945 mm Penyelesaian : As 2945 ρ = b . d = 400 . 740 = 0,0143 1,4 1,4 ρmin = f y = 400 = 0,0035 ρ > ρmin , ok! 0,85 f c '  600  ρb = . β1   fy 600 + f y    0,85 . 25  600  = . 0,85 600 +400  400   = 0,027 29
  • 14. Struktur Beton I - LENTUR ρmax = 0,75 ρb = 0,75 . 0,027 = 0,02 ρmin < ρ < ρmax ; ok! As . f y 2945 . 400 a = 0,85 f ' . b = 0,85 . 25 . 400 = 138,6 mm c a Mn = As . f y ( d − 2 ) 138,6 = 2945 . 400 (740 - 2 ) = 790084600 Nmm 6 = 790,0846 . 10 = 790,0846 KNm 2. Rencanakan penulangan jika : a. Mu = 5 tonm b. Mu = 45 tonm c. Mu = 120 tonm Dengan data-data sebagai berikut: ' b = 400 mm d' = 60 mm fc = 25 MPa fy = 400 MPa φ = 0,8 h = 800 mm d = 720 mm Penyelesaian : 30
  • 15. Struktur Beton I - LENTUR 6 a. Mu = 5 tm = 50 kNm = 50.10 Nmm Mu 50.10 6 6 Mn = = 0,8 = 62,5.10 Nmm φ 0,85 f c '  600  0,85 . 25  600  ρb = β1 .  = . 0,45 .   = fy  600 + f y    400 600 +400  0,027 ρmax = 0,75 ρb = 0,75 . 0,027 = 0,020 y f 400 m = 0,85 f c = 0,85 . 25 = 18,823 ' Mn 62,5.10 6 Rn = b d 2 = 400 . (720) 2 = 0,3014 1  2 m Rn  ρ =  − 1− 1  = m   fy   1  2 .18,823 . 0,3014   − 1− 1  18,823  400  = 0,00076 1,4 1,4 ρmin = f y = 400 = 0,0035 ρ = 0,00076 < ρmax = 0,02 (dipakai tulangan tunggal) ρ = 0,00076 < ρmin = 0,0035 (dipakai tulangan minimum) = ρmin b . d = 0,0035 . 400 . 720 = 1008 mm As 2 Dipakai : 31
  • 16. Struktur Beton I - LENTUR 1 Tulangan tarik 3 D 22 = 3 ( 4 π (22) ) = 1140 mm > 1008 mm … 2 2 2 ok! 6 b. Mu = 45 tm = 450 kNm = 450.10 Nmm Mu 450.10 6 6 Mn = = = 562,5.10 Nmm φ 0,8 0,85 f c '  600  0,85 . 25  600  ρb = β1 .  = . 0,45 .   = fy  600 + f y    400 600 +400  0,027 ρmax = 0,75 ρb = 0,75 . 0,027 = 0,020 y f 400 m = 0,85 f c = 0,85 . 25 = 18,823 ' Mn 562,5.10 6 Rn = b d 2 = 400 . (720) 2 = 2,713 1  2 m Rn  ρ =  − 1− 1  = m   fy   1  2 .18,823 . 2,713   − 1− 1  18,823  400  = 0,0073 1,4 1,4 ρmin = fy = 400 = 0,0035 ρ = 0,0073 < ρmax = 0,02 (dipakai tulangan tunggal) ρ = 0,0073 > ρmin = 0,0035 (dipakai ρ ) 32
  • 17. Struktur Beton I - LENTUR As ρ 2 = . b . d = 0,0073 . 400 . 720 = 2102 mm Dipakai : 1 = 6 ( 4 π (22) ) 2 Tulangan tarik 6 D 22 2 2 =2280 mm > 2102 mm …ok! 6 c. Mu = 120 tm = 1200 kNm = 1200.10 Nmm Mu 1200.10 6 6 Mn = = = 1500.10 Nmm φ 0,8 0,85 f c '  600  0,85 . 25  600  ρb = β1 .  = . 0,85 .   = fy  600 + f y    400 600 +400  0,027 ρmax = 0,75 ρb = 0,75 . 0,027 = 0,020 y f 400 m = 0,85 f c = 0,85 . 25 = 18,823 ' Mn 1500.10 6 Rn = b d 2 = 400 . (720) 2 = 7,234 1  2 m Rn  ρ =  − 1− 1  = m   fy   1  2 .18,823 . 7,234   − 1− 1  = 0,023 18,823  400  ρ = 0,023 > ρmax = 0,020 ; maka dipakai tulangan rangkap Tentukan agar tulangan tekan leleh : 33
  • 18. Struktur Beton I - LENTUR 1 d'  600  1 60  600  β1 .    = m d  600 − f  = 18,823 . 0,85 . 720 600 −400  =   y    0,0113 Ditentukan : ρ - ρ = 0,015 > 0,0113 ; tulangan tekan leleh ' ρ - ρ = 0,015 < 0,20 ; syarat underreinforced ' a = ( ρ − ρ ) m. d = 0,015 . 18,823 . 720 = 203 mm ' M n1 = ( ρ − ρ 1 ) . b . d . f y . (d − a ) 2 203 = 0,015 . 400. 720 . 400 ( 720 − 2) 6 = 1068,768.10 Nmm M n 2 = M n − M n1 6 6 = 1500.10 – 1068,768.10 6 = 431,232.10 Nmm M n2 431,232.10 6 ρ' = = = b . d . f y . (d − d ' ) 300 . 720 . 400 . (720 − 60) 0,00566 ρ = ( ρ − ρ ) . +ρ = 0,015 + 0,00566 = 0,02066 ' ' As ρ 2 = . b . d = 0,02066 . 400 . 720 = 5950,08 mm ' As = ρ' . b . d = 0,00566 . 400 . 720 = 1630,08 mm2 Dipakai : 34
  • 19. Struktur Beton I - LENTUR 1 Tulangan tarik 10 D 28 = 10 ( 4 π (28) ) 2 2 2 = 6150 mm > 5950,08 mm … ok! 1 Tulangan tekan 3 D 28 = 3 ( 4 π (28) ) 2 2 2 = 1845 mm > 1630,08 mm … ok! 3.5 ANALISIS DAN PERENCANAAN PENAMPANG PERSEGI BERTULANGAN RANGKAP Ada beberapa pertimbangan yang mendorong penggunaan tulangan rangkap. Yang paling utama adalah aspek deformasi jangka panjang/fungsi waktu, seperti rangkak ( creep) dan susut (shrinkage). Adapun kehadiran tulangan tekan disini berfungsi untuk “membebaskan” beton dari tekanan yang menerus. Alasan lain adalah kemungkinan dari momen luar yang arahnya bolak-balik (misalnya akibat gaya gempa). Alasan yang lazim adalah, bahwa dengan terbatasnya tinggi balok (alasan arsitektural), maka dibutuhkan tulangan tekan didalam menambah 35
  • 20. Struktur Beton I - LENTUR kapasitas momen. Alasan ini sekalipun sering dianut orang secara umum, sebenarnya merupakan alasan yang kurang baik. Pertama, penambahan kapasitas penampang dengan penambahan tulangan tekan, tidaklah sebanding dengan jumlah tulangan tekan yang ditambahkan. Kedua, aspek kelayanan yang berkenaan dengan lendutan barangkali akan menjadi problem, sebab balok yang rendah akan cenderung membutuhkan tulangan geser yang besar, sehingga akan sulit untuk menempatkan tulangan. Didalam analisis dan perencanaan, diambil prosedur yang sedikit lain dengan tulangan tunggal. Tulangan tarik dianggap terdiri dari dua bagian sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 3.5. Bagian pertama, adalah bagian yang bertulang tunggal dengan luas ' tulangan tariknya As1 = ( As − As ) , termasuk juga balok segi empat ekuivalen seperti dibahas dalam pasal 3.2, sehingga membentuk kopel T s1 dan Cc. Bagian kedua, adalah tulangan tarik dan tulanagn tekan yang luasnya sama, yaitu As2 = As = (As – As1), sehingga membentuk kopel Ts2 dan Cs. Dengan menjumlahkan momen untuk bagian pertama dan kedua terhadap tulangan tarik, diperoleh : M n = M n1 + M n 2 ................................................................................(3.19) 36
  • 21. Struktur Beton I - LENTUR ( As − As ) f y (d − a ) ' M n1 = 2 Dimana : ' ( As − As ) f y a = ' 0,85 f c b ' M n 2 = As f y ( d − d ' ) Adapun bagan alir analisis tulangan rangkap diberikan pada Gambar 3.6. 37
  • 22. Struktur Beton I - LENTUR Gambar 3.5 38
  • 23. Struktur Beton I - LENTUR Mulai Diberikan : , , , , , , 1,4 ρ min = fy ρ ≥ ρ min Tulangan tekan leleh, = Penampang tidak kuat, = ukuran diperbesar = 39 Selesai
  • 24. Struktur Beton I - LENTUR Tidak Ya terlalu kecil = Tidak Ya 40
  • 25. Struktur Beton I - LENTUR Gambar 3.6 Bagan Alir Analisis Tulangan Rangkap Contoh soal analisis balok bertulangan rangkap: ' d' As b = 400 mm h d h = 800 mm d = 720 mm As d' = 60 mm b ' fc = 25 MPa fy = 400 MPa Hitung Mn, jika : 2 ' 2 1. Tulangan As = 5735,8 mm ; As = 1419,4 mm 2 ' 2 2. Tulangan As = 5735,8 mm ; As = 3277,4 mm Penyelesaian soal No.1: As 5735,8 As = 5735,8 mm 2 → ρ= = (400 . 720) = 0,0199 b.d As 1419,4 As ' = 1419,4 mm 2 → ρ= = ( 400 . 720) = 0,00493 b.d ' 2 As1 = As - As = 5735,8 – 1419,4 = 4316,4 mm 41
  • 26. Struktur Beton I - LENTUR ρ − ρ' = 0,01991 – 0,00493 = 0,01498 1,4 1,4 ρmin = f y = 400 = 0,0035 ρ = 0,01991 ρ > ρmin → ok! Check tulangan tekan meleleh : 0,85 β1 . f c . d ' '  600  =   f y .d  600 − f y    0,85 . 0,85 . 25 . 60  600  = 400 . 720 600 −400    = 0,01129 ρ − ρ' = 0,01498 → ρ − ρ' = 0,01498 > 0,01129; tulangan tekan leleh ( ' fs = f y ) Check tulangan maksimum : 0,85 f c '  600  ρb = β1 .   fy  600 + f y    42
  • 27. Struktur Beton I - LENTUR 0,85 . 25  600  → = 25 MPa ≤ 30 MPa ; β ' = 0,85 .  fc 400 600 +400  1 = 0,85 = 0,02709 ρ' . fs' ρmax = 0,75 ρ b + f → fs' = f y y 0,00493 . 400 ρmax = 0,75 . 0,02709 + = 0,02524 400 ρ = 0,01991 < ρmax → ok! ' ' As . f y − As . f s a = ' → ' fs = f y 0,85 f c . b 5735,8. 400 −1419,4 . 400 = 0,85 . 25 . 400 = 203 mm ( As f y − As f s ) (d − a ) + As f s (d − d ' ) ' ' ' ' Mn = 2 = (5735,8 . 400 – 1419,4 . 400) (720 – 203/2) + 1419,4 . 400 (720 – 60) 6 = 1442,59 .10 Nmm = 1442,58 KNm 43
  • 28. Struktur Beton I - LENTUR Penyelesaian soal No. 2 : As 5735,8 As = 5735,8 mm 2 → ρ= = (400 . 720) = 0,01991 b.d As 3277,4 As ' = 1419,4 mm 2 → ρ= = ( 400 . 720) = 0,01138 b.d ' 2 As1 = As - As = 5735,8 – 3277,4 = 2458,4 mm ρ − ρ' = 0,01991 – 0,01138 = 0,00853 1,4 1,4 ρmin = f y = 400 = 0,0035 ρ = 0,01991 ρ > ρmin → ok! Check tulangan tekan meleleh : 0,85 β1 . f c . d ' '  600  =   f y .d  600 − f y    0,85 . 0,85 . 25 . 60  600  = 400 . 720 600 −400    = 0,01129 ρ − ρ' = 0,00853 → ρ − ρ' = 0,00853 < 0,01129; tulangan tekan belum ' leleh ( f s < f y ) 44
  • 29. Struktur Beton I - LENTUR ' Dicari f s factual :  0,85 β1 . f c . d '  ' = 600 1 − ' fs    (ρ − ρ ' ) f y . d   0,85 .0,85 . 25 . 60  = 600  − 0,00853 .400. 720   1  = 335,3 MPa Check tulangan maksimum : 0,85 f c '  600  ρb = β1 .   fy  600 + f y    0,85 . 25  600  → = 25 MPa ≤ 30 MPa ; β ' = 0,85 .  fc 600 +400  1 400 = 0,85 = 0,02709 ρ' . fs' ρmax = 0,75 ρ b + fy 0,01138 . 335,3 ρmax = 0,75 . 0,02709 + = 0,02986 400 ρ = 0,01991 < ρmax → ok! ' ' As . f y − As . f s a = ' 0,85 f c . b 5735,8. 400 −3277,4 . 400 = 0,85 . 25 . 400 = 140 mm 45
  • 30. Struktur Beton I - LENTUR ' ' a ' ' = ( As f y − As f s ) ( d − 2 ) + As f s ( d − d ) ' Mn = (5735,8 . 400 – 3277,4 . 335,3) (720 – 140/2) + 3277,4 . 335,3 (720 – 60) 6 = 1502,29 .10 Nmm = 1502,29 KNm 3.6 ANALISIS DAN PERENCANAAN BALOK T MEMIKUL MOMEN LENTUR MURNI BERTULANGAN TUNGGAL A. Analisis Balok T Memikul Momen Lentur Murni Bertulangan Tunggal b hfa d h As bw Ada 2 kondisi : 1. a ≤ h f →balok persegi dengan lebar = b 46
  • 31. Struktur Beton I - LENTUR 2. a > h f → balok T Murni  Untuk Garis Netral Memotong Perbatasan Badan Dengan Flens ( C =h f ) b ε c = 0,003 0,85 f c ' hf c a = β1 . c C d a d − 2 εs > εy T C =T ' C = ,85 f c . a . b 0 ' T = s . fy A 0,85 f c . a . b = As . f y a M n = s . f y (d − ) A As . f y 2 a = ' 0,85 . f c . b 47
  • 32. Struktur Beton I - LENTUR  Untuk Garis Netral Memotong Badan Sedemikian Sehingga a =h f b ε c = 0,003 0,85 f c ' hf c a C d a d − 2 εs > εy T a =hf =β . c 1 C =T ' C = 0,85 f c .a.b ' T = As . f y 0,85 f c . a . b = As . f y a As . f y M n =As . f y ( d − ) a = ' 2 0,85 . f c . b  Untuk Garis Netral Memotong Badan c > h f ; a > h f b ε s = 0,003 0,85 f c ' hf c a C d z εs > εy T C = C1 + C 2 ' ' = 0,85 . f c . (b − b w ) . h f +0,85 f c .a.bw T = As . f y hf a M n = 1 (d − C ) + C 2 (d − ) 2 2 48
  • 33. Struktur Beton I - LENTUR Mulai Diberikan : Dicari saat Tidak saat Ya Balok T Murni Balok Persegi b diambil yang terkecil dari: L b= 4 b = bw +16h f b = Ln 49 Selesai
  • 34. Struktur Beton I - LENTUR 50
  • 35. Struktur Beton I - LENTUR Gambar 3.7. Bagan Alir Analisis Balok T Bertulangan Tunggal Contoh soal Analisis: hf d As bw Ln = 3,5 m 8m Diketahui balok penampang T diatas dua perletakan, dengan data-data sebagai berikut: fc ' = 30 MPa β1 = 0,85 fy = 400 MPa h d hf = 800 mm = 720 mm = 120 mm bw = 300 mm Ln = 3500 mm Tentukan Mn yang bias ditahan oleh balok T tersebut, apabila 51
  • 36. Struktur Beton I - LENTUR 1. As = 5 D 28 2. As = 22 D 30 Penyelesaian : a. Menentukan lebar efektif flens ( b ) b = bw +16h f = 800 + 16 . 120 = 2220 mm b = ¼ L = ¼. 8000 = 2000 mm b = Ln = 3500 mm Dipakai b yang terkecil, b = 2000 mm b. Memeriksa balok T palsu atau balok T murni C =T ' C = 0,85 f c . a . b T = As . f y ' 0,85 f c . a . b = As . f y 1. Untuk As = 5 D 28 = 5 (¼ . π. 25 ) = 2453,125 mm 2 2 As . f y 2453,125 . 400 a= = 2 0,85 f c . b ' 0,85 . 30 . 200 = 19,24 mm a 19,25 c= = = 22,64 mm β1 0,85 c <h f = 120 mm, garis netral didalam flens = balok T palsu dan dianggap sebagai balok persegi dengan lebar = b a M n = As . f y ( d − ) 2 52
  • 37. Struktur Beton I - LENTUR 19,24 = 2453,125 . 400 (720 − 2 ) = 697060375 Nmm = 697,06 kNm Atau : a M n = 0,85 . f c ' . a . b . ( d − ) 2 19,24 = 0,85 . 30 . 19,24 . 2000 . (720 − 2 ) = 697053271,2 Nmm = 697,05 kNm CARA II : Menentukan besarnya As agar garis netral tepat memotong perbatasan flens dengan badan (web); c =h f = 120 mm C =T ' C = 0,85 f c . a . b T = As . f y ' 0,85 f c . a . b = As . f y 0,85 f c . β . c . b = As . f y ' 1 53
  • 38. Struktur Beton I - LENTUR 0,85 . f c . β1 . c . b ' As = fy 0,85 . 30 . 0,85 .120 . 2000 = 400 2 = 13005 mm Menentukan besarnya As agar a =h f = 120 mm ' 0,85 f c . a . b = As . f y ' 0,85 . f c . a . b As = fy 0,85 . 30 .120 . 2000 = 400 2 = 15300 mm 2. Untuk As = 22 D 30 = 22 (¼ . π. 30 ) = 15543 mm (balok T Murni) 2 2 C = C1 + C 2 ' ' = 0,85 f c . (b − bw ) h f + 0,85 f c . bw . a C =T T = As . f y ' ' 0,85 f c . (b − bw ) h f + 0,85 f c . bw . a = As . f y ' As . f y − 0,85 f c . (b − bw ) h f a = ' 0,85 f c . bw 15543 . 400 − 0,85 . 30 ( 2000 − 300) 120 = 0,85 . 30 . 300 = 132,70 mm 54
  • 39. Struktur Beton I - LENTUR a 132,70 c = = =156,12 mm β1 0,85 b hf ½ A1 ½ A1 c a d A2 bw hf a M n = C1 ( d − ) + C 2 (d − ) 2 2 ' C1 = 0,85 f c . (b − bw ) h f = 0,85 . 30 . (2000 – 300) . 120 = 520200 N ' C 2 = 0,85 f c . bw . a = 0,85 . 30 . 300 . 132,70= 1015155 N hf a M n = C1 ( d − ) + C 2 (d − ) 2 2 120 = 5202000 (720 − 2 ) + 1015155 = 3433320000 + 663556056,7 = 4096876056,7 Nmm = 4096 kNm 55
  • 40. Struktur Beton I - LENTUR B. Perencanaan Balok Penampang T Bertulangan Tunggal Memikul Lentur Murni Dihitung Secara Kekuatan Batas Diketahui momen yang bekerja, dicari tulangan tarik tunggal  Kondisi Balance (Seimbang) b εc 0,85 f c ' ½ A1 ½ A1 hf cb ab d A2 bw εs Kondisi balance cb εc = d εc + εs εc cb = .d εc + ε s εc = 0,003 fy εy = Es E s = 200000 MPa ab = β . cb 1 Check dulu : a b > h f , maka Balok T Murni 56
  • 41. Struktur Beton I - LENTUR ab < h f , maka balok persegi ' C1 = 0,85 f c . (b − bw ) h f ' C 2 = 0,85 f c . bw . a b T1 Asb1 = ; T1 = C1 fy T2 Asb 2 = T = C1 fy ; 2 Asb = Asb1 + Asb 2 As max = 0,75 Asb  Mengecek Momen Yang Bekerja Pada Penampang T Menghasilkan Balok T Murni atau Tidak Anggap a =h f b εc 0,85 f c ' hf a = hf c d T bw εs 57
  • 42. Struktur Beton I - LENTUR Mn yang diketahui : Mu = 1,2 MD + 1,6 ML ; untuk kombinasi beban mati dan beban hidup Mu Mn = φ ; φ = 0,8 Untuk lentur ' C = 0,85 f c . a . b a Mn yang dapat ditahan penampang = C (d − 2 ) Check apakah Mn yang diketahui lebih besar dari Mn yang dapat ditahan oleh penampang untuk keadaan a = h f Jika Ya, artinya a > h f → balok T Murni Jika Tidak, artinya a < h f → balok Persegi  Menentukan Tulangan ' C1 = 0,85 f c . (b − bw ) h f ' C2 = 0,85 f c .bw . a hf a M n = C1 ( d − ) + C 2 (d − ) 2 2 ' hf ' a M n = 0,85 . f c . (b − bw ) h f ( d − ) + 0,85 f c . bw . a ( d − ) 2 2 T1 As1 = → T1 = C1 fy T2 As 2 = → T2 = C 2 fy 58
  • 43. Struktur Beton I - LENTUR As = As1 + As 2 Check terhadap As max As ≤ As max → ok As > As max → Ukuran balok diperbesar Contoh Soal Perencanaan : b hf d bw Tentukan luas tulangan balok T diatas, yang memikul momen akibat beban mati dan beban hidup, dengan data : ' fc fy b = 30 MPa = 400 MPa = 750 mm 59
  • 44. Struktur Beton I - LENTUR d bw hf = 900 mm = 300 mm = 175 mm MD = 50 tm ML = 70 tm Langkah penyelesaian : a. Menentukan luas tulangan tarik maks (As max) As max = 0,75 ρb As max = 0,75 Asb ρ = As . b . d b εc 0,85 f c ' ½ A1 ½ A1 hf cb ab d A2 εs bw εc = 0,003 fy 400 εs = ε y = = = 0,002 Es 200000 0,003 cb = .d 0,003 + 0,002 cb = 0,6 . 900 = 540 mm a b = β . c b = 0,85 . 540 = 459 mm > h f = 175 mm 1 → balok T Murni 60
  • 45. Struktur Beton I - LENTUR ' C1 = 0,85 f c . (b − bw ) h f C1 = 0,85 . 30 . (750 − 350) . 175 = 1785000 N ' C 2 = 0,85 f c . bw . a b = 0,85. 30. 350. 459 = 4096575 N T1 1785000 Asb1 = 2 fy = 400 = 4462,5 mm T = As . f y , karena C = T → C1 = T1 ; C2 = T2 T2 4096575 Asb 2 = = = 10241,4 mm 2 fy 400 Asb = Asb1 + Asb 2 = 4462,5 + 10241,4 = 14703,9 mm2 As max = 0,75 Asb = 0,75 . 14703,9 = 11027,9 mm2 b. Menentukan apakah akibat momen yang bekerja tersebut, balok berfungsi sebagai balok T Dianggap a =h f = 175 mm b εc 0,85 f c ' hf c a = hf C d εs T bw ' C = 0,85 f c . a . b 61
  • 46. Struktur Beton I - LENTUR = 0,85 . 30 . 175 . 750 = 3346875 N Momen yang dapat ditahan penampang a M n = C (d − ) 2 175 = 3346875 . (900 − 2 ) = 2719335937 Nmm = 2719 kNm Mu yang diketahui : Mu = 1,2 MD + 1,6 ML = 1,2 . 50 + 1,6 . 70 = 60 + 112 = 172 tm = 1720 kNm 6 1 tm = 10 kNm = 10. 10 Nmm Mn yang diketahui : Mu 1720 Mn = φ = 0,8 = 2150 kNm Mn yang diketahui = 2150 kNm < Mn jika a = h f = 2719 kNm artinya a <h f → balok persegi 62
  • 47. Struktur Beton I - LENTUR 1. Jika diketahui Mu = 250 tm = 2500 kNm Mu 2500 9 Mn = φ = 0,8 = 3125 kNm = 3,125.10 Nmm Mn yang diketahui = 3125 kNm > Mn jika a = h f = 2719 kNm → artinya a > h f → Balok T Murni Menentukan Tulangan ' hf ' a M n = 0,85 . f c . (b − bw ) h f ( d − ) + 0,85 f c . bw . a ( d − ) 2 2 175 ) 3,125.10 = 0,85.30 (750 – 350) 175 ( 900 − a 9 2 + 0,85.30.350. .( 900 − a ) 2 9 3,125.10 = 1460312500 + 8925 a ( 900 − a ) 2 2 4462,5 a - 8032500 a + 1674687500 = 0 Harga a dicari dengan rumus abc, 3 Didapat x1 = 1,5593.10 dan x2 = 240,667 Diperoleh harga a = 240,67 mm ' C1 = 0,85 f c . (b − bw ) h f = 0,85 . 30 . (750 − 350) . 175 = 1785000 N C = T 63
  • 48. Struktur Beton I - LENTUR T = As . f y T1 As1 = → T1 = C1 fy 1785000 = 400 2 = 4462,5 mm C 2 = 0,85 f c ' . bw . a = 0,85 . 30 . 350. 240,67 = 2147979,75 N T2 As 2 = → T2 = C 2 fy 2147979,75 = 400 2 = 5369,95 mm As = As1 + As 2 = 4462,5 + 5369,95 = 9832,45 mm2 2 2 As = 9832,45 mm < As max = 11027,9 mm Dipakai tulangan = 14 D 30, As = 14 (¼ . π. 30 ) = 9891 mm 2 64
  • 49. Struktur Beton I - LENTUR Mulai diambil yang terkecil dari : Diberikan : Untuk balok T, = L/4 , ,, ,,, = = Ln Untuk balok L, = L/12 = = Ln/2 3.7 ANALISIS BALOK T DAN L Tidak ρ ≤ 0,75 ρ b Ya As 1,4 Penampang ≤ diperbesar bw . d fy Tidak Ya As f y ditingkatkan ω= . bd f c ' 1,18 ω d Balok T Murni < hf Balok Persegi β1 65 Selesai
  • 50. Struktur Beton I - LENTUR Tidak Ya 66