SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
KEJANGKEJANG DEMAMDEMAM
DEFINISIDEFINISI
Kejang demam :
Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (38°C per rektal), yang
disebabkan
oleh suatu proses ekstrakranium, tanpa
adanya
infeksi SSP maupun kelainan saraf lainnya.
EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
• Kelainan neurologis yang paling sering dijumpai,
terjadi pada 2-5% populasi anak
• Umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan – 5 tahun
dan lebih sering terjadi pada tahun kedua
kehidupan ( 17-23 bulan )
• USA, Eropa Barat & Amerika Selatan : kejang
demam terjadi pada 2-4% anak
• Di Asia : insidensi lebih tinggi
• Anak laki-laki sedikit ↑
ETIOLOGIETIOLOGI
• Hingga kini belum diketahui secara pasti
• Demam sering disebabkan oleh :
Infeksi
ISPA
Otitis media
Pneumonia
Gastroenteritis
ISK
Roseola
Imunisasi
FAKTOR RESIKOFAKTOR RESIKO
• Faktor resiko terpenting adalah demam
• Faktor prenatal dan perinatal juga memegang
peranan
• Riwayat kejang demam pada orang tua atau
saudara kandung, perkembangan terlambat,
problem neonatus, dan kadar natrium yang rendah
• Faktor gen
PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI
DEMAM → metabolisme basal ↑
→kebutuhan O2 ↑ →perubahan
keseimbangan membran sel neuron →difusi
ion kalium dan natrium → pelepasan muatan
listrik → kejang
KLASIFIKASIKLASIFIKASI
• Kejang demam sederhana
• Kejang demam kompleks
KEJANG DEMAM SEDERHANAKEJANG DEMAM SEDERHANA
• Kejang berlangsung singkat, < 15 menit,
dan umumnya akan berhenti sendiri
• Berbentuk umum,tonik dan atau klonik,
tanpa gerakan fokal
• Tidak berulang dalam 24 jam
KEJANG DEMAM KOMPLEKSKEJANG DEMAM KOMPLEKS
• Kejang lama >15 menit
• Kejang bersifat fokal atau parsial satu sisi,
atau kejang umum didahului oleh kejang
fokal
• Kejang berulang dalam 24 jam
MANIFESTASI KLINISMANIFESTASI KLINIS
• Demam
• Kejang tonik klonik
• Menggigit lidah atau pipi
• Gigi atau rahang terkatup rapat
• Inkontinensia urin atau alvi
• Gangguan pernapasan : apneu dan kulit biru
• Sebagian kejang akan berhenti < 6 menit
• < 8% berlangsung > 15 menit
• Setelah kejang berhenti, anak akan tidur dan
ini disebut periode postictal
• Setelah beberapa detik atau menit
kemudian,anak akan sadar kembali tanpa
defisit neurologis
DIAGNOSISDIAGNOSIS
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
ANAMNESISANAMNESIS
• Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama
kejang, suhu sebelum/ saat kejang, frekuensi,
interval, pasca kejang, penyebab demam di luar
SSP
• Riwayat perkembangan dan neurologis sebelum
dan setelah kejang, kejang demam dalam keluarga,
epilepsi dalam keluarga
• Riwayat kejang demam sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
• Nilai kesadaran
• Suhu tubuh
• Tanda rangsang meningeal
• Tanda peningkatan tekanan intra
kranial
• Tanda infeksi di luar SSP
PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan laboratorium
• Lumbal punksi
• EEG
• Imaging
DIAGNOSIS BANDINGDIAGNOSIS BANDING
• Meningitis
• Ensefalitis
• Meningoensefalitis
• Epilepsi
• Ensefalomielitis
• Abses otak
• Kelainan organik lainnya dalam otaknya
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN
1. Pengobatan fase akut
2. Pemberantasan kejang
3. Pengobatan profilaksis
4. Mencari dan mengobati penyebab kejang
PENGOBATAN FASE AKUTPENGOBATAN FASE AKUT
• Buka semua yang ketat
• Miringkan pasien untuk mencegah aspirasi
• Baringkan pasien di tempat yang aman
• Bebaskan jalan napas
• Ukur suhu, observasi, catat lama dan bentuk
kejang
• Turunkan suhu tubuh yang tinggi dengan kompres
dan antipiretik
Kejang ( + )
Fenitoin IV 15-20
mg/kg diencerkan
dengan NaCl 0,9%
diberikan selama 20
menit atau dengan
kecepatan 50mg/men
Kejang ( - ) Kejang (+)
Kejang ( - )
III. >30 menit: status konvulsivus
Bila kejang menetap dalam 3 –
5 menit:
•Diazepam rektal:
5-10 kg : 5 mg
> 10 kg : 10 mg
Atau diazepam IV 0,2-0,5
mg/kg/dosis
•Dapat diberikan 2 kali dosis
dengan interval 5 – 10 menit
Kejang ( - )
Dosis pemeliharaan: fenobarbital IV/IM 5-
7mg/kg diberikan 12 jam kemudian
Kejang (+)
Rawat ruang intensif
Fenobarbital
IV/IM 10-20
mg/kg
Dosis pemeliharaan fenitoin
IV 5-7 mg/kg diberikan 12
jam kemudian
I. 5-15 menit
II. 15-20 menit
Perhatikan jalan napas, kebutuhan O2
atau bantuan pernapasan
Pencarian akses vena dan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi
PENGOBATAN PROFILAKSISPENGOBATAN PROFILAKSIS
1. Profilaksis intermittent
2. Profilaksis jangka panjang
KOMPLIKASIKOMPLIKASI
• Perkembangan mental dan neurologis umunya normal
• Gangguan intelektual dan belajar jarang terjadi pada
kejang demam sederhana
• Resiko retardasi mental 5x lebih besar pada kejang demam
yang diikuti berulangya kejang tanpa demam
• Kejang demam akan berulang kembali pada beberapa
kasus
• Dapat menyebabkan epilepsi
Setelah kejang demam pertama:
• ±33% akan mengalami 1x rekurensi atau lebih
• 9% akan mengalami 3x rekurensi atau lebih
• Resiko rekurensi meningkat dengan usia dini,
cepatnya anak kejang setelah demam timbul, suhu
rendah saat kejang, riwayat keluarga kejang
demam,dan riwayat keluarga epilepsi
• Kemungkinan berulangnya kejang paling besar
pada tahun pertama
FAKTOR RESIKO KEJANG
DEMAM BERULANG
• Riwayat kejang demam dalam keluarga
• Usia < 12 bulan
• Suhu yang rendah saat kejang
• Cepatnya kejang setelah demam
FAKTOR RESIKO MENJADIFAKTOR RESIKO MENJADI
EPILEPSIEPILEPSI
• Kelainan neurologis atau abnormal yang
jelas sebelum kejang demam pertama
• Kejang demam kompleks
• Riwayat epilepsi pada orang tua atau
saudara kandung
PROGNOSISPROGNOSIS
• Perkembangan mental dan neurologis
umumnya tetap normal
• Dengan penanggulangan yang cepat dan
tepat, prognosisnya baik dan tidak
menyebabkan kematian
• Kejadian kecacatan sebagai komplikasi
kejang demam tidak pernah dilaporkan
TERIMA KASIHTERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Bedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavusBedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavus
 
Fototerapi
FototerapiFototerapi
Fototerapi
 
Ikterus
IkterusIkterus
Ikterus
 
Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Nyeri sendi
Nyeri sendiNyeri sendi
Nyeri sendi
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Referat low back pain
Referat low back painReferat low back pain
Referat low back pain
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partum
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 

Similar a KEJANG DEMAM

Similar a KEJANG DEMAM (20)

Kasus asuhan kejang 1
Kasus asuhan kejang 1Kasus asuhan kejang 1
Kasus asuhan kejang 1
 
Kejang Demam.pptx
Kejang Demam.pptxKejang Demam.pptx
Kejang Demam.pptx
 
PPT KEJANG DEMAM.pptx
PPT KEJANG DEMAM.pptxPPT KEJANG DEMAM.pptx
PPT KEJANG DEMAM.pptx
 
KEJANG DEMAM pada anak karena proses intrakranial.pptx
KEJANG DEMAM pada anak karena proses intrakranial.pptxKEJANG DEMAM pada anak karena proses intrakranial.pptx
KEJANG DEMAM pada anak karena proses intrakranial.pptx
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Asuhan keperawatan anak kejang demam
Asuhan keperawatan anak kejang demamAsuhan keperawatan anak kejang demam
Asuhan keperawatan anak kejang demam
 
Tata laksana kejang demam pada anak
Tata laksana kejang demam pada anakTata laksana kejang demam pada anak
Tata laksana kejang demam pada anak
 
Kejang Demam
Kejang DemamKejang Demam
Kejang Demam
 
MATERI KEJANG PADA ANAK.pptx
MATERI KEJANG PADA ANAK.pptxMATERI KEJANG PADA ANAK.pptx
MATERI KEJANG PADA ANAK.pptx
 
Askep kejang AKPER PEMKAB MUNA
Askep kejang AKPER PEMKAB MUNA Askep kejang AKPER PEMKAB MUNA
Askep kejang AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep kejang
Askep kejangAskep kejang
Askep kejang
 
2. Kejang Demam Pada Anak.pdf
2. Kejang Demam Pada Anak.pdf2. Kejang Demam Pada Anak.pdf
2. Kejang Demam Pada Anak.pdf
 
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNAPower point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
 
ASKEP kuliah kejang demam.ppt
ASKEP kuliah kejang demam.pptASKEP kuliah kejang demam.ppt
ASKEP kuliah kejang demam.ppt
 
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptxKelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
 
Kejang abyi
Kejang abyiKejang abyi
Kejang abyi
 
Kejang abyi AKPER PEMKAB MUNA
Kejang abyi AKPER PEMKAB MUNA Kejang abyi AKPER PEMKAB MUNA
Kejang abyi AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Febrile seizure
Febrile seizureFebrile seizure
Febrile seizure
 
KDS.pptx
KDS.pptxKDS.pptx
KDS.pptx
 

Más de Kindal

Penanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROL
Penanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROLPenanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROL
Penanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROLKindal
 
Kwashiorkor
KwashiorkorKwashiorkor
KwashiorkorKindal
 
Tuberkulosis anak
Tuberkulosis anakTuberkulosis anak
Tuberkulosis anakKindal
 
Urtikaria
UrtikariaUrtikaria
UrtikariaKindal
 
Thermoregulasi
ThermoregulasiThermoregulasi
ThermoregulasiKindal
 
Tetanus anak
Tetanus anakTetanus anak
Tetanus anakKindal
 
Sindrom stevens johnson
Sindrom stevens johnsonSindrom stevens johnson
Sindrom stevens johnsonKindal
 
Nephrotic syndrome dan terapi
Nephrotic syndrome dan terapiNephrotic syndrome dan terapi
Nephrotic syndrome dan terapiKindal
 
Prurigo hebra
Prurigo hebraPrurigo hebra
Prurigo hebraKindal
 
Malaria
MalariaMalaria
MalariaKindal
 
Alergi susu sapi
Alergi susu sapiAlergi susu sapi
Alergi susu sapiKindal
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihKindal
 
Henoch
HenochHenoch
HenochKindal
 
penyakit infeksi pada anak
penyakit infeksi pada anakpenyakit infeksi pada anak
penyakit infeksi pada anakKindal
 
Infeksi dan penyakit tropis
Infeksi dan penyakit tropisInfeksi dan penyakit tropis
Infeksi dan penyakit tropisKindal
 
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAKHIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAKKindal
 
Gizi menyusui
Gizi menyusuiGizi menyusui
Gizi menyusuiKindal
 

Más de Kindal (17)

Penanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROL
Penanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROLPenanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROL
Penanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROL
 
Kwashiorkor
KwashiorkorKwashiorkor
Kwashiorkor
 
Tuberkulosis anak
Tuberkulosis anakTuberkulosis anak
Tuberkulosis anak
 
Urtikaria
UrtikariaUrtikaria
Urtikaria
 
Thermoregulasi
ThermoregulasiThermoregulasi
Thermoregulasi
 
Tetanus anak
Tetanus anakTetanus anak
Tetanus anak
 
Sindrom stevens johnson
Sindrom stevens johnsonSindrom stevens johnson
Sindrom stevens johnson
 
Nephrotic syndrome dan terapi
Nephrotic syndrome dan terapiNephrotic syndrome dan terapi
Nephrotic syndrome dan terapi
 
Prurigo hebra
Prurigo hebraPrurigo hebra
Prurigo hebra
 
Malaria
MalariaMalaria
Malaria
 
Alergi susu sapi
Alergi susu sapiAlergi susu sapi
Alergi susu sapi
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Henoch
HenochHenoch
Henoch
 
penyakit infeksi pada anak
penyakit infeksi pada anakpenyakit infeksi pada anak
penyakit infeksi pada anak
 
Infeksi dan penyakit tropis
Infeksi dan penyakit tropisInfeksi dan penyakit tropis
Infeksi dan penyakit tropis
 
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAKHIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
 
Gizi menyusui
Gizi menyusuiGizi menyusui
Gizi menyusui
 

Último

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 

Último (20)

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 

KEJANG DEMAM

  • 2. DEFINISIDEFINISI Kejang demam : Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (38°C per rektal), yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium, tanpa adanya infeksi SSP maupun kelainan saraf lainnya.
  • 3. EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI • Kelainan neurologis yang paling sering dijumpai, terjadi pada 2-5% populasi anak • Umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan – 5 tahun dan lebih sering terjadi pada tahun kedua kehidupan ( 17-23 bulan ) • USA, Eropa Barat & Amerika Selatan : kejang demam terjadi pada 2-4% anak • Di Asia : insidensi lebih tinggi • Anak laki-laki sedikit ↑
  • 4. ETIOLOGIETIOLOGI • Hingga kini belum diketahui secara pasti • Demam sering disebabkan oleh : Infeksi ISPA Otitis media Pneumonia Gastroenteritis ISK Roseola Imunisasi
  • 5. FAKTOR RESIKOFAKTOR RESIKO • Faktor resiko terpenting adalah demam • Faktor prenatal dan perinatal juga memegang peranan • Riwayat kejang demam pada orang tua atau saudara kandung, perkembangan terlambat, problem neonatus, dan kadar natrium yang rendah • Faktor gen
  • 6. PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI DEMAM → metabolisme basal ↑ →kebutuhan O2 ↑ →perubahan keseimbangan membran sel neuron →difusi ion kalium dan natrium → pelepasan muatan listrik → kejang
  • 7. KLASIFIKASIKLASIFIKASI • Kejang demam sederhana • Kejang demam kompleks
  • 8. KEJANG DEMAM SEDERHANAKEJANG DEMAM SEDERHANA • Kejang berlangsung singkat, < 15 menit, dan umumnya akan berhenti sendiri • Berbentuk umum,tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal • Tidak berulang dalam 24 jam
  • 9. KEJANG DEMAM KOMPLEKSKEJANG DEMAM KOMPLEKS • Kejang lama >15 menit • Kejang bersifat fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului oleh kejang fokal • Kejang berulang dalam 24 jam
  • 10. MANIFESTASI KLINISMANIFESTASI KLINIS • Demam • Kejang tonik klonik • Menggigit lidah atau pipi • Gigi atau rahang terkatup rapat • Inkontinensia urin atau alvi • Gangguan pernapasan : apneu dan kulit biru
  • 11. • Sebagian kejang akan berhenti < 6 menit • < 8% berlangsung > 15 menit • Setelah kejang berhenti, anak akan tidur dan ini disebut periode postictal • Setelah beberapa detik atau menit kemudian,anak akan sadar kembali tanpa defisit neurologis
  • 12. DIAGNOSISDIAGNOSIS • Anamnesis • Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan penunjang
  • 13. ANAMNESISANAMNESIS • Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama kejang, suhu sebelum/ saat kejang, frekuensi, interval, pasca kejang, penyebab demam di luar SSP • Riwayat perkembangan dan neurologis sebelum dan setelah kejang, kejang demam dalam keluarga, epilepsi dalam keluarga • Riwayat kejang demam sebelumnya
  • 14. PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK • Nilai kesadaran • Suhu tubuh • Tanda rangsang meningeal • Tanda peningkatan tekanan intra kranial • Tanda infeksi di luar SSP
  • 15. PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG • Pemeriksaan laboratorium • Lumbal punksi • EEG • Imaging
  • 16. DIAGNOSIS BANDINGDIAGNOSIS BANDING • Meningitis • Ensefalitis • Meningoensefalitis • Epilepsi • Ensefalomielitis • Abses otak • Kelainan organik lainnya dalam otaknya
  • 17. PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN 1. Pengobatan fase akut 2. Pemberantasan kejang 3. Pengobatan profilaksis 4. Mencari dan mengobati penyebab kejang
  • 18. PENGOBATAN FASE AKUTPENGOBATAN FASE AKUT • Buka semua yang ketat • Miringkan pasien untuk mencegah aspirasi • Baringkan pasien di tempat yang aman • Bebaskan jalan napas • Ukur suhu, observasi, catat lama dan bentuk kejang • Turunkan suhu tubuh yang tinggi dengan kompres dan antipiretik
  • 19. Kejang ( + ) Fenitoin IV 15-20 mg/kg diencerkan dengan NaCl 0,9% diberikan selama 20 menit atau dengan kecepatan 50mg/men Kejang ( - ) Kejang (+) Kejang ( - ) III. >30 menit: status konvulsivus Bila kejang menetap dalam 3 – 5 menit: •Diazepam rektal: 5-10 kg : 5 mg > 10 kg : 10 mg Atau diazepam IV 0,2-0,5 mg/kg/dosis •Dapat diberikan 2 kali dosis dengan interval 5 – 10 menit Kejang ( - ) Dosis pemeliharaan: fenobarbital IV/IM 5- 7mg/kg diberikan 12 jam kemudian Kejang (+) Rawat ruang intensif Fenobarbital IV/IM 10-20 mg/kg Dosis pemeliharaan fenitoin IV 5-7 mg/kg diberikan 12 jam kemudian I. 5-15 menit II. 15-20 menit Perhatikan jalan napas, kebutuhan O2 atau bantuan pernapasan Pencarian akses vena dan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi
  • 20. PENGOBATAN PROFILAKSISPENGOBATAN PROFILAKSIS 1. Profilaksis intermittent 2. Profilaksis jangka panjang
  • 21. KOMPLIKASIKOMPLIKASI • Perkembangan mental dan neurologis umunya normal • Gangguan intelektual dan belajar jarang terjadi pada kejang demam sederhana • Resiko retardasi mental 5x lebih besar pada kejang demam yang diikuti berulangya kejang tanpa demam • Kejang demam akan berulang kembali pada beberapa kasus • Dapat menyebabkan epilepsi
  • 22. Setelah kejang demam pertama: • ±33% akan mengalami 1x rekurensi atau lebih • 9% akan mengalami 3x rekurensi atau lebih • Resiko rekurensi meningkat dengan usia dini, cepatnya anak kejang setelah demam timbul, suhu rendah saat kejang, riwayat keluarga kejang demam,dan riwayat keluarga epilepsi • Kemungkinan berulangnya kejang paling besar pada tahun pertama
  • 23. FAKTOR RESIKO KEJANG DEMAM BERULANG • Riwayat kejang demam dalam keluarga • Usia < 12 bulan • Suhu yang rendah saat kejang • Cepatnya kejang setelah demam
  • 24. FAKTOR RESIKO MENJADIFAKTOR RESIKO MENJADI EPILEPSIEPILEPSI • Kelainan neurologis atau abnormal yang jelas sebelum kejang demam pertama • Kejang demam kompleks • Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung
  • 25. PROGNOSISPROGNOSIS • Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal • Dengan penanggulangan yang cepat dan tepat, prognosisnya baik dan tidak menyebabkan kematian • Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah dilaporkan