Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menguji secara empiris terjadinya transfer informasi intra industri pada saat pengumuman perubahan dividen oleh perusahaan reporter kepada perusahaan nonreporter di bursa efek Jakarta.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa pengumuman penurunan dan kenaikan dividen memiliki nilai informasi bagi perusahaan lain dalam industri yang sama, terlihat dari adanya abnormal return
1. TRANSFER INFORMASI INTRA INDUSTRI
SEKITAR PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN
DI BURSA EFEK JAKARTA
Oleh :
Ningrum Murtiasih
Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Soerjo Ngawi
ABSTRACT
Announcement of change dividend not only influence the firm which announcing dividend (reporter firm)
but also other company in same industry which not announcing (nonreporter firm). The research aim to examine
empirically transfer information intra industry at announcement of change dividend by reporter firm influencing
share price of non reporter firm. Examination reaction nonreporter firm conducted seen abnormal return of
nonreporter firm around announcement period.
Ths study use sample of 94 nonreporter firm for dividend decreased and 93 nonreporter firm for dividend
increase during 2004-2008 periode time. The statistic methods used to hypothesis t-test and multiple regression
analysis.
The result of this research shows that dividend change announcement having informational value for other
firm in the same industry with dividend reporter. There is competitive effect for dividend-decreased announcement.
The dividend decreased announcement is reacted positively by nonreporter firm. For dividend increased
announcement, there is contagion effect. The dividend increase announcement is reactive positively by nonreporter
firm. This matter is shown abnormal return which are positive around date of announcement of increase dividend.
Size of nonreporter firm and status of nonreporter firm could explain the magnitude of the transfer information that
happened at nonreporter firm or have an effect to level of the transfer information that happened at nonreporter
firm.
Keyword : dividend change, abnormal return, nonreporter firm, reporter firm, competitive effect.
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah lain dalam industry yang sama yang tidak melakukan
Informasi merupakan kebutuhan yang pengumuman dividen yang disebut sebagai
mendasar bagi para investor dalam pengambilan perusahaan non reporter. Hal ini disebabkan karena
keputusan. Pengambilan keputusan ini berkaitan perusahaan dalam satu industry mempunyai
dengan pemilihan portofolio investasiyang paling karakteristik yang hampir sama. Perusahaan dalam
menguntungkan dengan tingkat resiko tertentu. Di industry yang sama menghadapi keadaan yang
pasar modal banyak sekali informasi, salah satu hampir sama sehingga pengumuman oleh suatu
informasi di pasar modal adalah pengumuman perusahaan memberikan informasi tentang keadaan
perubahan dividen oleh emiten. Pengumuman pesaingnya.
dividen berisi nama saham, tanggal pengumuman, Firth (1996) menyimpulkan bahwa investor
jumlah dividen yang dibayarkan serta jenis dividen. perusahaan pada industry yang sama dengan
Investor menggunakan informasi tentang perusahaan yang mengumumkan dividen
pengumuman dividen untuk melakukan analisa dalam memperhitungkan informasi dari pengumuman
menilai prospek perusahaan yang bersangkutan. tersebut untuk membuat kesimpulan tentang prospek
Aharony dan Swary (1980) menyatakan bahwa ekonomi suatu industri. Firth juga menyebutkan
terdapat dua alat untuk mengirimkan informasi bahwa besarnya transfer informasi intra industry
kepada public mengenai prospek perusahaan yaitu yang terjadi pada perusahaan nonreporter akan lebih
gambaran earning dan dividen. Jika pengumuman besar jika perusahaan nonreporter tersebut belum
tersebut mempunyai arti bagi investor maka akan mengumumkan informasi, dan besarnya transfer
berpengaruh terhadap harga saham. Pengumuman informasi akan lebih kecil jika perusahaan
perubahan dividen tidak hanya mempengaruhi nonreporter telah mengubah dividen nya. Hal ini
perdagangan saham perusahaan yang mengumumkan disebabkan karena informasi sudah tersebar di public
dividen (perusahaan reporter) tetapi juga perusahaan dan sudah direaksi oleh investor pada periode
2. pengumuman tersebut sehingga harga saham tidak perubahan dividen yang dipengaruhi oleh
akan terpengaruh. Besarnya transfer informasi besarnya perubahan dividen, ukuran
merupakan fungsi besarnya perubahan yang terdapat perushaan nonreporter, dan status perusahaan
pada pengumuman perubahan dividen. Besarnya nonreporter (sudah mengumumkan dividen
perubahan dividen yang dibayarkan kepada atau belum.
pemegang saham merupakan penyebab timbulnya D. Manfaat Penelitian
abnormal return. Besarnya respon harga saham akan 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
meningkat dengan adanya peningkatan pada bermanfaat bagi Bursa Efek Jakarta dalam
standarisasi perubahan dividen. Firth (1996) mengembangkan pasar modal, sehingga
menemukan adanya hubungan positif antara besarnya menjadi pasar modal yang efisien dan likuid.
perubahan dividen dengan abnormal return 2. Hasil penelitian ini juga bermanfaat bagi para
perusahaan nonreporter. Ukuran perusahaan investor dan calon investor di pasar modal
nonreporter dapat memainkan peran dalam dalam melakukan pembelian ataupun
menentukan bagaimana perusahaan yang berada penjualan saham sehingga bias mendpatkan
dalam satu industry merespon pengumuman dividen return yang optimal dan resiko yang minimal.
pesaingnya. Harga saham perusahaan besar akan 3. Menjadi pertimbangan untuk melakukan
lebih responsive terhadap informasi yang berkaitan kebijaksanaan perusahaan bagi emiten dan
dengan industry karena akan lebih banyak diikuti calon emiten di pasar modal.
oleh investor (kohers,1999). 4. Menjelaskan secara empiris adanya transfer
informasi intra industry di sekitar
B. Perumusan Masalah pengumuman dividen, dan menambah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, referensi di perpustakaan Universitas Soerjo
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Ngawi yang berkaitan dengan pasar modal
1. Apakah informasi penurunan dividen dan pengumuman dividen.
perusahaan reporter mengakibatkan adanya
abnormal return pada perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA
nonreporter? Apabila terdapat abnormal A. Investasi
return disekitar pengumuman penurunan Investasi digolongkan menjadi beberapa
dividen maka terjadi transfer informasi intra macam. Widiatmojo (1996:2) menggolongkan
industry investasi dalam tiga bentuk, yaitu investasi keuangan
2. Apakah informasi kenaikan dividen (financial investment), investasi komoditas
perusahaan reporter mengakibatkan adanya (commodity investment), dan investasi sector
abnormal return pada perusahaan riil.Investasi keuangan masih dibedakan lagi menjadi
nonreporter? Apabila terdapat abnormal investasi di pasar uang dan investasi di pasar modal.
return disekitar pengumuman penurunan Investasi di pasar uang biasanya berbentuk surat-
dividen maka terjadi transfer informasi intra surat berharga yang diterbitkan oleh industry
industri perbankan dan bersifat jangka pendek seperti
sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga
3. Apakah abnormal return perusahaan
pasar uang, sertifikat Bank Indonesia, dan
nonreporter dipengaruhi oleh besarnya
sebagainya. Investasi di pasar modal biasanya berupa
perubahan dividen, ukuran perusahaan, dan
surat-surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan
apakah perusahaan terebut sudah
yang bersifat jangka panjang seperti saham, obligasi,
mengumumkan dividen atau belum (status
waran, opsi, dan surat berharga lainnya.
perusahaan)
C. Tujuan Penelitian
1. untuk mengetahui apakah informasi
penurunan dividen perusahaan reporter
mengakibatkan adanya abnormal return
pada perusahaan nonreporter
2. untuk mengetahui apakah informasi kenaikan
dividen perusahaan reporter mengakibatkan
adanya abnormal return pada perusahaan
nonreporter.
3. Untuk mengetahui besarnya transfer
informasi intra industry pada pengumuman
3. B. Pasar Modal Indonesia j. Pengelolaan perusahaan dengan
1. Pengertian Pasar Modal keterbukaan, mendorong pemahaman
Pasar modal (capital market) merupakan manajemen professional.
pasar berbagai instrument keuangan jangka panjang Dari berbagai peranan yang diberikan oleh
yang bias diperjualbelikan, baik dalam bentuk pasar modal tersebut, maka kualitas dan
utang ataupun modal sendiri (Tjiptono Darmadi, efisiensi pasar modal perlu ditingkatkan.
2001:1). Menurut Kamarudin Ahmad (1996:18), Sehingga semakin berkualitas dengan
terdapat tiga definisi pasar modal yaitu: efisiensinya pasar modal maka perdagangan di
a. Definisi dalam arti luas pasar modal dapat ditingkatkan dan perannya
Pasar modal adalah kebutuhan system keuangan dapat dimaksimalkan. Adapaun factor-faktor
yang terorganisasi, termasuk bank-bank yang mempengaruhi kualitas pasar modal
komersial dan semua perantara di bidang adalah sebagai berikut :
keuangan, serta surat-surat kertas a. Ketersediaan informasi
berharga/klaim jangka panjang dan jangka Untuk bisa melakukan investasi dengan
pendek, primer dan yang tidak langsung. baik investor perlu informasi yang cepat,
b. Definisi dalam arti menengah tepat waktu dan akurat serta relevan.
Pasar modal adalah semua pasar yang Informasi tersebut dapat berupa pola
terorganisasi dan lembaga-lembaga yang fluktuasi harga sekuritas di masa lalu,
memperdagangkan warkat-warkat kredit volume perdagangan dan lain-lain yang
(biasanya yang berjangka waktu lebih dari satu mempengaruhi harga beli dan harga jual
tahun) termasuk saham-saham, pinjaman sekuritas.
berjangka hipotek dan tabungan serta deposito b. Likuiditas
berjangka. Likuiditas menunjukkan kemampuan
c. Definisi dalam arti sempit untuk membeli atau menjual sekuritas
Pasar modal adalah pasar yang terorganisasi tertentu secara cepat yang ditunjukkan
yang memperdagangkan saham-saham dan denga harga sebelumnya dengan asumsi
obligasi dengan memakai jasa makelaer, tidak ada informasi lain yang timbul.
komisioner, dan para underwriter. Pasar modal yang likuid, penjualan dapat
dilakukan secara cepat tanpa execution
2. Manfaat Pasar Modal dalam Perekonomian cost.
Ada beberapa manfaat keberadaan pasar modal c. Efisiensi Internal
dalam perekonomian, yaitu: Semakin cepat penyesuaian transaksi
a. Menyediakan sumber pembiayaan jangka maka pasar modal itu semakin efisien
panjang bagi dunia usaha sekaligus secara internal.
memungkinkan alokasi sumber dana d. Efisiensi pasar modal
secara optimal. Semakin cepat penyesuaian harga
b. Memberikan wahana investasi bagi sekuritas terhadap informasi baru maka
investor dan memungkinkan upaya pasar modal itu semakin efisien secara
diversifikasi. eksternal. maka pasar modal itu semakin
c. Menyediakan leading indicator bagi trend efisien secara eksternal. Berkaitan dengan
ekonomi suatu Negara. kualitas pasar modal di atas, maka pasar
d. Penyebaran kepemilikan perusahaan modal yang efisien merupakan hal yang
sampai pada lapisan masyarakat tidak bias dilpeaskan dengan pasar modal
menengah. yang berlualitas baik.
e. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan,
dan profesionalisme menciptakan iklim C. Saham
usaha yang sehat. 1. Definisi Saham
f. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang Saham (share) adalah surat bukti
menarik. kepemilikan bagian modal atau tanda penyertaan
g. Memberikan kesempatan memiliki modal pada perseroan terbatas yang member hak
perusahaan yang sehat dan berprospek. atas dividendan lain-lain menurut besr kecil nya
h. Alternative investasi yang memberikan modal disetor. Saham berwujud selembar kertas
potensi keuntungan dengan resiko yang yang menerangan bahwa pemilik kertas tersebut
bias diperhitungkan melalui keterbukaan, adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
likuiditas dan diversifikasi investasi. kertas tersebut (S.Widoatmojo, 1996:43).
i. Membina iklim keterbukaan bagi dunia
usaha dan memberikan akses control 2. Penggolongan Saham
social. a. saham biasa
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas
saham saja, saham ini basanya dalam bentuk
4. saham biasa (common stock). Beberapa hak yang yang tergabung kedalam suatu massa bukan hanya
dimiliki oleh pemegang saham biasa adalah hak sekedar kehilangan rasionalitasnya tetapi juga
control (memilih dewan direksi), hak pembagian sering melebur identitas pribadi dalam identitas
keuntungan (pembagian dividen), hak kolektif. Harga saham sebagai komoditas
preemptive (mendapatkan prosentase perdagangan tentu dipengaruhi oleh permintaan
kepemilikan yang sama jika perusahaan dan penawaran. Pada gilirannya permintaan dan
mengeluarkan tambahan lembar saham) penawaran saham merupakan manifestasi dari
b. Saham Peferen kondisi psikologis pemodal. Jadi pada dasarnya
Saham preferen mempunyai sifat gabungan analisa teknik dapat diartikan sebagai suatu analisa
(hybrid) antara obligasi (bond) dan saham biasa. yang merupakan suatu studi mengenai perilaku
Dibandingkan dengan saham biasa, saham pasar modal yang berlangsung dan
preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas menggabungkannya dengan pola-pola perdagangan
dividen tetap dan pembayaran terlebih dahulu pemodal (Asri Sitompul, 1996:176).
jika terjadi likuidasi.
c. Saham Treasuri E. Dividen
Saham treasuri adalah saham milik perusahaan Dividen merupakan pembagian
yang sudah pernah dikeluarkan dan bereedar keuntungan yang diberikan oleh perusahaan
yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan penerbit saham (emiten) atas keuntungan yang
untuk tidak dipensiunkan tetapi disimpan sebagai dihasilkan perusahaan. Dividen yang dibagikan
treasuri. perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya
kepada setiap pemegang saham diberikan dividen
D.Faktor-faktor yang mempengaruhi harga berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu
saham untuk setiap saham atau dapat pula berupa dividen
Harga saham di bursa ditentukan oleh saham yang berarti kepada setiap pemegang saham
kekuatan pasar, yang berarti harga saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah
tergantung dari kekuatan permintaan dan saham yang dimiliki seorang pemodal akan
penawaran. Factor-faktor yang mempengaruhi bertambah dengan adanya pembagian dividen
kenaikan maupun penurunan harga saham antara tersebut.
lain adalah adanya perbedaan persepsi diantara
para investor yang dicerminkan melalui rate of F. Teori kebijakan dividen
return. Sedangkan factor-faktor khusus yang Terdapat beberapa teori yang dapat
mempengaruhi harga saham terdiri dari kebijakan digunakan sebagai landasan dalam membuat
pemerintah, pergerakan suku bunga, fluktuasi nilai kebijakan yang tepat bagi perusahaan. Brigham dan
mata uang, serta rumor dan sentimen pasar. Harga Weston (1997) menyebutkan beberapa teori
saham dari waktu ke waktu dapat mengalami kebijakan dividen, yaitu:
perubahan, atau dapat juga tetap. Perubahan atau 1. Dividend Irrelevan Theory
perkembangan harga saham yang secara spesifik Teori ini mengaggap bahwa kebijakan
terjadi di BEJ (Bursa Efek Jakarta) selalu menjadi dividen bukan merupakan factor yang relevan bagi
objek yang menarik untuk diprediksi dan dianalisis nilai perusahaan. Teori ini dipelopori oleh Miller
oleh para ahli untuk kepentingan investor. Proses dan Modigliani yang berpendapat bahwa hanya
prediksi ini disebut analisa saham (Asri sitompul, pendapatan yang dihasilkan dari asset-asset
1996:165). Dan untuk hal ini secara garis besar perusahaan dan resiko bisnis perusahaan yang
hamper semua analisa saham didasarkan pada salah relevan bagi nilai perusahaan, dan bukan pada
satu dari dua kategori yaitu analisa fundamental penentuan berapa besar laba yang akan dibagikan
dan analisa teknik. dan berapa akan ditahan dalam perusahaan. Dengan
1. analisa fundamental kata lain dapat disimpulkan bahwa kebijakan
Analisa fundamental bertolak dari anggapan dividen yang satu sama baiknya dengan kebijakan
dasar bahwa setiap investor adalah makhluk dividen yang lain atau kebijakan dividen tidak
rasional. Karena itu seorang fundamnetalis mempengaruhi nila perusahaan.
mencoba mempelajari hubungan antara harga 2. Bird in The Hand Theory
saham dengan kondisi perusahaan. Argumentasi Teori ini menyatakan bahwa investor
dasarnya jelas nilai saham memiliki nilai peduli terhadap kebijakan dividen perusahaan,
perusahaan, tidak hanya nilai intrinsic suatu saat yang mana investor menilai lebih tinggi dividen
tetapi yang lebih penting harapan akan kemampuan daripada capital gains dari perolehan laba. Hal ini
perusahaan dalam meningkatkan value (nilai) dilandasi oleh pemikiran bahwa dividen memiliki
perusahaan di kemudian hari. resiko yang lebih kecil dibandingkan capital gains,
2. analisa teknik karena dividen merupakan factor yang dapat
Analisa teknik ini menyatakan bahwa investor dikendalikan oleh perusahaan, sedangkan capital
adalah makhluk irrasional. Bursa pada dasarnya gains merupakan factor yang dikendalikan oleh
adalah cerminan mass behavior. Seorang individu pasar melalui mekanisme penentuan harga saham
5. yang berlaku di pasar. Kepedulian investor tersebut tentu sama, namun akan lebih mudah untuk melihat
diwujudkan dengan menetapkan tingkat posisi perusahaan dalam satu industry. Akhirnya
keuntungan yang tinggi, apabila komponen return perusahaan juga harus menilai pengaruh informasi
yang akan diterima oleh investor sebagian besar atas dividen.
terdiri atas capital gains. Tingkat keuntungan yang 4. Keadaan pemegang saham
tinggi akan meningkatkan biaya modal saham Jika suatu perusahaan kepemilikan
perusahaan yang selanjutnya akan mempengaruhi sahamnya relative tertutup, manajemen biasanya
nilai perusahaan. Ada beberapa factor yang harus mengetahui dividen yang diharapkan oleh
dianalisa dan diperhatikan dalam kaitannya dengan pemegang saham dan dapat bertindak dengan tepat.
kebijakan dividen, diantaranya adalah : Jika hamper semua pemegang saham berada dalam
1. kebutuhan dana perusahaan golongan high tax dan lebih suka memperoleh
Kebutuhan dana bagi perusahaan dalam capital gains, maka perusahaan dapat
kenyataannya merupakan factor yang harus memperhatikan dividen payout yang rendah.
dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan Dengan dividen payout yang tentunya dapat
dividen yang diambil. Aliran kas perusahaan yang diperkirakan apakah perusahaan akan menahan
diharapkan, pengeluaran modal dimasa dating yang laba untukm kesempatan investasi yang profitable.
diharapkan, kebutuhan tambahan piutang dan Untuk perusahaan yang jumlah pemegang
persediaan, pola pengeluaran utang dan masih sahamnya besar hanya dapat menilai dividen yang
banyak lagi factor lain yang mempengaruhi posisi diharapkan oleh pemegang saham dalam konteks
kas perusahaan harus dipertimbangkan dalam besar.
kebijakan dividen. 5. Stabilitas dividen
2. likuiditas Bagi para investor, stabilitas dividen akan
Likuiditas perusahaan merupakan lebih menarik daripada dividend payout ratio yang
pertimbangan utama dalam kebijakan perusahaan. tinggi. Stabilitas disini dalam arti tetap
Karena dividen bagi perusahaan merupakan kas memperhatikan tingkat pertumbuhan perusahaan.
keluar, maka semakin besar posisi kas dan Apabila factor lain sama, saham yang memberikan
likuiditas perusahaan secara keseluruhan, akan dividen yang stabil selama periode tertentu akan
semakin besar kemampuan perusahaan untuk mempunyai harga yang lebih tinggi daripada saham
membayar dividen. Perusahaan yang sedang yang membayar dalam prosentase yang tetap
mengalami pertumbuhan dn profitable akan terhadap laba.
memerlukan dana yang cukup besar guna
membiayai investasinya, oleh karena itu mengkin G. Abnormal Return
kurang likuid karena dana yang diperoleh akan Abnormal return atau excess return
lebih banyak diinvestasikan pada aktiva tetap dan merupakan kelebihan dari return yang
aktiva lancer. Likuiditas perusahaan sangat besar sesungguhnya terjadi terhadap return normal.
pengaruhnya terhadap investasi perusahaan dan Return normal merupakan return ekspektasi (return
kebijakan pemenuhan kebutuhan dana. Keputusan yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian
investasi akan menentukan tingkat ekspansi dan abnormal return adalah selisih antara return
kebutuhan dana perusahaan, sementara itu sesungguhnya yang terjadi dengan return
keputusan pembelanjaan akan menentukan ekspektasi, yang diformulakan sebagai berikut :
pemilihan sumber dana untuk membiayai investasi
tersebut. ARi,t = Ri,t – E (Ri,t)
3. Kemampuan Meminjam
Posisi likuiditas perusahaan dapat diatasi ARi,t = abnormal return sekuritas i periode ke-t
dengan kemampuan perusahaan untuk meminjam Ri,t = return sesungguhnya yang terjadi untuk
dalam jangka pendek. Kemampuan meminjam sekuritas I pada periode ke-t
dalam jangka pendek tersebut akan meningkatkan E (Ri,t) = return ekspektasi sekuritas i untuk
fleksibilitas likuiditas perusahaan. Selain itu periode ke-t
flaksibilitas perusahaan juga dipengaruhi oleh
kemampuan perusahaan untuk bergerak di pasar Return sesungguhnya merupakan return yang
modal dengan mengeluarkan obligasi. Perusahaan terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih
yang semakin besar dan sudah establish akan harga sekarang relative terhadap harga sebelumnya
memiliki akses yang lebih baik di pasar modal. atau dapat dihitung dengan rumus :
Kemampuan meminjam yang lebih besar,
fleksibilitas yang lebih besar akan meningkatkan Pi,t = Pi,t-1/Pi,t
kemampuan membayar dividen. Dalam
menentukan besarnya dividend payout rtio, banyak Pi,t : harga saham i pada waktu t
perusahaan membandingkannya dengan industry, Pi,t-1 : harga saham i pada waktu t-1 (sebelumnya)
khususnya dengan perusahaan yang mempunyai
tingkat pertumbuhan yang sama. Meskipun belum
6. Return ekspektasi merupakan return yang harus H.Transfer Informasi Intra Industri
diestimasi. Berbagai model yang digunakan untuk Dalam teori dividend signaling,
Estimasi return ekspektasi adalah : pengumunan perubahan pembayaran dividen
1. Mean-Adjusted Model mempunyai kandungan informasi penting yang
Model disesuaikan rata-rata ini menganggap dapat mempengaruhi return saham. Hal ini karena
bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang dividen mempunyai signal yang dapat
sama dengan rata-rata return realisasi mempengaruhi keyakinan investor yang tercermin
sebelumnya selama periode estimasi, formula pada harga saham. Jika dividen berubah akan
nya sebagai berikut : memberikan signal perubahan aliran arus kas masa
depan. Jika pengumuman mengandung informasi
maka pasar bereaksi pada saat pengumuman
tersebut diterima. Rekasi ini ditunjukkan dengan
adanya abnormal return. Keberadaan kandungan
E(Ri,t)=
informasi perubahan dividen tidak hanya pada
T
perusahaan reporter tetapi juga mempunyai nilai
informasi bagi perusahaan nonreporter. Hal ini
E(Ri,t) = return ekspektasi sekuritas i, periode
ditunjukkan dengan adanya abnormal return pada
peristiwa ke t
perusahaan nonreporter (Firth 1996, Koher1999).
Ri,t = return realisasi sekuritas i, pada periode
Reaksi dari perusahaan nonreporter ini disebabkan
estimasi ke t
suatu industry terdiri dari perusahaan-perusahaan
T = lamanya periode estimasi, yaitu t1
yang memiliki karakteristik dan beroperasi dalam
sampai t2
lingkungan yang relative sama sehingga investor
dapat menginterpretasikan pengumuman suatu
2. Market Model
perusahaan sebagai informasi yang mempunyai
Perhitungan return ekspektasi dengan market
implikasi bagi perusahaan-perusahaan lain dalam
model (model pasar) ini dilakukan dengan dua
industry dengan tingkat homogenitas yang relative
tahap, yaitu membentuk model ekspektasi
sama (Koher, 1999). Adanya fenomena transfer
dengan menggunakan data realisasi selama
informasi intra industry ini karena perusahaan
periode estimasi dan menggunakan model
dalam satu industry mempunyai karakteristik yang
ekspektasi ini untuk mengestimasi return
hampir sama seperti jenis produk akhir yang sama
ekspektasi di periode jendela. Model ekspektasi
dan lingkungan ketidakpastian yang sama sehingga
dapat dibentuk dengan menggunakan teknik
pengumuman suatu perusahaan mempunyai
regresi OLS (Ordinary Least Square) dengan
implikasi yang digunakan untuk mengevaluasi
persamaan :
perusahaan-perusahaan lain dalam industry yang
sama. Hal ini juga didukung oleh Foster (1981)
Ri,t = αi+ βi RMt +εi,t yang melihat adanya transfer informasi dengan
menguji korelasi antara return perusahaan yang
Ri,t = return realisasi sekuritas i, pada periode mengumumkan laba dan perusahaan yang tidak
estimasi ke t mengeluarkan pengumuman tersebut dalam
αi = intercept untuk sekuritas i industry yang sama.
βi = koefisien slope yang merupakan beta dari
sekuritas i I. Penelitian Terdahulu
RMt = return indeks pasar pada periode estimasi Penelitian transfer informasi intra industry
ke t yang dapat dihitung dengan rumus pertama kali dilakukan oleh Firth (1976) yang
RMt = (IHSGt – IHSGt-1) menguji transfer informasi pengumuman laba. Dia
IHSGt-1 menyimpulkan bahwa investor menggunakan
εi,t= kesalahan/residu sekuritas I pada periode informasi untuk mengevaluasi harga saham tidak
estimasi ke t hanya pada perusahaan yang bersangkutan tetapi
juga perusahaan lain yang sejenis. Reaksi transfer
3. Market Adjusted Model informasi positif ditunjukkan dalam penelitian ini,
Model disesuaikan pasar (market adjusted yaitu abnormal return yang positif pada
model) menganggap bahwa penduga yang perusahaanreporter juga dialami oleh perusuhaan
terbaik untuk mengestimasi return suatu nonreporter.
sekuritas adalah return indeks pasar pada saat Banister (1994), Han dan Wild (1990), Firth
tersebut. Dengan model ini tidak perlu (1996) melihat adanya transfer informasi intra
menggunakan periode estimasi untuk industry dengan menggunakan korelasi antara
membentuk model estimasi, karena return return perusahaan reporter dan perusahaan
sekuritas yang diestimasi sama dengan return nonreporter.
indeks pasar. Arah dari pengaruh pengumuman perubahan
dividen tergantung apakah informasi mempunyai
7. efek contagion atau efek kompetitif. Efek Penelitian ini mengamati tentang pengaruh
contagion merupakan efek akibat dari return pengumuman perubahan dividen oleh suatu
perusahaan-perusahaan dalam satu industry perusahaan (reporter) terhadap perusahaan lain
didorong dengan factor-faktor umum seperti sejauh (nonreporter) dalam industry yang sama.
mana perusahaan-perusahaan dalam industry
tersebut menggunakan input, proses B. Populasi, sampel, dan Teknik pengambilan
produksi,output, dan pasar tenaga kerja yang sama. sampel
Perubahan dividen satu perusahaan dapat Populasi penelitian ini meliputi
memberikan informasi tentang factor-faktor perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di
tersebut dengan mendatangkan perubahan harga Bursa Efek Jakarta. Sampel penelitian ini dipilih
saham yang hamper sama untuk semua perusahaan berdasarkan purposive sampling. Sampel penelitian
dalam satu industry (Laux, et al.,1998). Demikian ini adalah perusahaan yang mengumumkan
pula akan dihasilkan efek competitive jika pembayaran dividen selama periode 2004-2008
perusahaan-perusahaan menggunakan hal-hal yang dan memenuhi criteria yang ditetapkan. Kriteria
berkaitan dengan industry sebagai target untuk sampel perusahaan reporter yaitu tidak memiliki
kebijakan dividen masing-masing seperti yang pengumuman spesifik lainnya seperti laba, merger,
dikemukakan Marsh dan merton (1987). Dalam hal penawaran saham, pemecahan saham (stock split)
ini pengumuman dividen memberikan informasi dan pengumuman lain yang mengandung
tentang kemungkinan bahwa perusahaan lain akan informasi. Untuk criteria perusahaan nonreporter
mengubah dividennya dengan arah yang sama. adalah :
Trimeiningrum (1999) menemukan bahwa 1. Perusahaan yang terdapat pada kelompok
investor perusahaan nonreporter pada saat industry yang memiliki minimal empat
perusahaan reporter mengumumkan kenaikan perusahaan atau lebih dengan jenis produk akhir
dividen mendapatkan abnormal return yang cukup yang sama.
berarti pada 5 hari setelah tanggal pengumuman 2. Perusahaan nonreporter tidak mengumumkan
kenaikan dividen oleh perusahaan reporter. dividen pada periode jendela yang diamati.
Sedangkan untuk penurunan dividen, transfer 3 Perusahaan nonreporter tidak mempunyai
informasi dalam industry yang sama terjadi pada pengumuman spesifik perusahaan seperti
hari saat diumumkannya penurunan dividend an 2 pengumuman dividen, laba , merger, stock split,
hari setelah pengumuman tersebut. dan lain-lain.
Prasetyo (2000) meneliti transfer informasi 4. Perusahaan yang sahamnya aktif
pengumuman laba. Pengujian ini menggunakan diperdagangkan, saham perusahaan
sampel pengumuman laba 1994-1996. dikategorikan aktif jika sekurang-kurangnya
Pengelompokan perusahaan didasarkan pada dalam satu tahun frekuensi perdagangannya
klasifikasi industry berdasarkan produk akhir. Hasi 300kali (Ignatius, 2001 : 28). Data yang
penelitian ini menemukan bahwa informasi laba digunakan dalam penelitian ini merupakan data
dari suatu perusahaan direaksi investor perusahaan sekunder yang diperoleh dari JSX fact book,
pada subsector industry yang sama, dengan JSX Statistic, dan ICMD (Indonesia Capital
menginterpretasikan dan menganalisa dampak Market Directory).
informasi tersebut pada perusahaan lain. Transfer
informasi intra industry terlihat dengan adanya C. Pengujian Reaksi Perusahaan Nonreporter
abnormal return perusahaan lain yang sejenis pada Pengujian reaksi perusahaan nonreporter
hari pengumuman laba. dilakukan untuk mengetahui adanya transfer
Caton, Goh, dan Kohers (2003) melakukan informasi dengan melihat signifikansi abnormal
penelitian terhadap transfer informasi disekitar return yang diperoleh perusahaan nonreporter
pengumuman dividen. Hasil penelitian disekitar periode pengumuman. Periode jendela
menunjukkan bahwa pengumuman dividen yang digunakan adalah 11 hari, yaitu 5 hari
memberikan informasi yang tidak menguntungkan sebelum pengumuman, hari pengumuman dividen,
bagi industry lain yang tidak mengumumkannya dan 5 hari setelah pengumuman. Periode jendela
dan berpengaruh terhadap ekspektasi cash flow dan yang digunakan adalah 11 hari untuk menghindari
harga saham. Return saham perusahaan adanya confounded effect. Jika menggunakan lebih
nonreporter bereaksi negative terhadap dari 11 hari maka ada unsur-unsur lain atau
pengumuman dividen perusahaan reporter. pengumuman lain yang dapat mempengaruhi
penelitian ini, sebaliknya jika kurang dari 11 hari
III. METODE PENELITIAN maka ada kemungkinan belum ada pengaruhnya
A. Ruang Lingkup Penelitian (Susanti, 2002). Dalam penelitian ini digunakan
Penelitian ini merupakan studi peristiwa model pasar disesuaikan (Market-Adjusted Model)
(event study), karena penelitian mengamati untuk menghitung nilai return saham. Market
pengaruh dari suatu kejadian tertentu dengan adjusted Model mengaggap bahwa penduga yang
melihat tanggal publikasi sebagai titik kritisnya. terbaik untuk mengestimesi return suatu sekuritas
8. adalah return indeks pasar pada saat tersebut. ini merupakan variable control. Nilai 1
Dengan menggunakan model ini maka tidak perlu untuk perusahaan yang belum
menggunakan periode estimesi untuk membentuk mengumumkan dividen, dan nilai 0
model estimasi. Karena return sekuritas yang untuk perusahaan yang sudah
diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. mengumumkan dividen.
D. Pengujian besarnya transfer informasi intra IV.ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
industry A. Deskripsi data dan pemilihan sampel
Pengujian besarnya transfer informasi intra Seleksi sampel dimulai dengan mencari
industry adalah dengan menggunakan teknik
peristiwa pengumuman perubahan dividen,
persamaan regresi linier berganda. Dalam
penelitian ini menggunakan CAR (cumulative baik kenaikan maupun penurunan dividen
abnormal return) sebagai variable independent, yang dilakukan oleh perusahaan- perusahaan
variable besarnya perubahan dividen, ukuran yang terdaftar di BEJ selama kurun waktu
perusahaan nonreporter dan variable status 2004-2008. Hasilnya diperoleh 19 peristiwa
(menunjukkan apakah perusahaan nonreporter pengumuman penurunan dividen dan 17
sebelum periode pengumuman informasi peristiwa kenaikan deviden yang dilakukan
perusahaan reporter sudah mengumumkan dividen oleh perusahaan reporter. Langkah
atau belum) sebagai variable dependen. Model selanjutnya dalam pemilihan sampel yaitu
yang digunakan baik pada penurunan maupun mencari perusahaan- perusahaan yang berada
kenaikan dividen adalah :
dalam satu industri dengan perusahaan yang
CAR = ß0 + ß1PERDIV + ß2SIZE + ß3STATUS melakukan pengumuman perubahan dividen
yang memenuhi kriteria sample (perusahaan
CAR =Cummulatif Abnormal Return nonreporter). Hasil tersebut kemudian
perusahaan nonreporter dalam sector dikurungi dengan perusahaan lain pada
industry yang sama selama periode periode jendela yaitu 5 hari sebelum
jendela yaitu hari pengumuman -5 pengumuman , pada saat pengumuman ,dan
sampai +5 lima hari setelah pengumuman. Pengumuman
PERDIV = besarnya perubahan dividen lain yang dimaksud pengumuman stock spilt,
(penurunan atau kenaikan) yang right issue, merger, akuisisisi dan
diumumkan perusahaan reporter. pengumuman lainnya. Kemudian hannya
Perubahan dividen diperoleh dengan
membandingkan dividen pada periode
saham yang aktif diperdagangan yang masuk
ke-t dengan periode sebelumnya. dalam sample, saham perusahaan di
SIZE = ukuran perusahaan nonreporter yang kategorikan aktif jika sekurang- kurangnya
diproksikan dengan besarnya total asset dalam satu tahun frekuesi perdagangannya 300
perusahaan. Variable ini dihitung (Ignatius , 2001: 28). Secara ringkas proses
dengan logaritma natural total asset pengambilan sampel perusahaan reporter dan
STATUS= variable yang menyatakan apakah perusahaan nonreporter dapat dilihat pada
perusahaan nonreporter sebelum table I berikut :
periode jendela sudah mengumumkan
dividen atau belum. Variable dummy
TABEL 1
Proses Pemilihan Sampel Untuk
Perusahaan Reporter
Keterangan Penurunan Kenaikan
dividen Dividen
Perusahaan yang mengumumkan perubahan dividen (reporter) 44 47
Data yang tidak lengkap 9 8
Perusahaan yang mempunyai confounding effect 11 15
Perusahaan reporter yang tidak mempunyai nonreporter yang
mencukupi setelah pemilihan perusahaan nonreporter 5 7
Jumlah akhir sampel perusahaan reporter 19 17
9. TABEL 2
Proses Pemilihan Sampel Untuk
Perusahaan Nonreporter
Keterangan Penurunan Kenaikan
dividen Dividen
Perusahaan nonreporter yang berada pada subsector yang
sama dengan perusahaan reporter 146 155
Data yang tidak lengkap 23 28
Perusahaan yang mempunyai confounding effect 29 34
Jumlah akhir sampel perusahaan nonreporter 94 93
B. Pengujian Average Abnormal Return penelitian ini, sebaliknya jika kurang dari 11
(ARR) Perusahaan Nonreporter hari maka ada kemungkinan belum ada
Pengujian reaksi perusahaan pengaruhnya. Pengujian Average Abnormal
nonreporter dilakukan untuk mengetahui Return dilakukan dengan uji t, yaitu dengan
adanya transfer informasi dengan melihat membandingkan nilai t hitung yang diperoleh
signifikansi abnormal return yang diperoleh dengan t table.
perusahaan nonreporter disekitar periode 1. Pengujian Pengumuman Penurunan
pengumuman. Periode jendela yang digunakan dividen
adalah 11 hari, yaitu 5 hari sebelum Dalam penelitian ini terdapat sampel 94
pengumuman , hari pengumuman dividen, dan perusahaan nonreporteryang akan diuji
5 hari setelah pengumuman. Digunakan 11 Average Abnormal Return. Hasil pengujian
hari untuk menghindari adanya confounding statistic abnormal return terdapat dalam table
effect. Jika menggunakan lebih dari 11 hari, 3.
maka akan ada unsure-unsur lain atau
pengumuman lain yang dapat mempengaruhi
TABEL 3
Hasil Pengujian Abnormal Return Perusahaan Nonreporter
Untuk Pengumuman Penurunan Dividen
Hari ke-t Abnormal Return t-Hitung signifikansi
t-5 -0.0107 -1.21562
t-4 0.003292 0.55624
t-3 -2.1005 -0.86922
t-2 0.006607 2.465087 **
t-1 0.008411 1.563241
t -0.01247 0.423658
t+1 0.002052 0.203984
t+2 0.007983 2.03658 **
t+3 0.006676 1.9987 **
t+4 0.009162 2.12658 **
t+5 0.006146 0.13564
** = signifikansi pada level α = 5% (t>1,9869 atau t< -1,9869)
Hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa penurunan dividend an pada hari ke 2, ke 3
transfer informasi intra industry yang sama dan hari ke 4 setelah pengumuman penurunan
terjadi pada hari ke 2 sebelum pengumuman dividen oleh perusahaan reporter. Pada hari
10. yang signifikan terlihat bahwa investor dibandingkan perusahaan reporter sehingga
perusahaan nonreporter bereaksi positif informsdi penurunan dividen tidak
terhadap pengumuman penurunan dividen. mempunyai pengaruh yang negative.
Penjelasan tentang adanya reaksi positif ini 2. Pengujian Pengumuman Kenaikan
adalah bahwa pada transfer informasi terdapat dividen
efek kompetitif, yaitu penurunan dividen Untuk mengetahui ada tidaknya reaksi
perusahaan reporter direaksi positif oleh perusahaan nonreporter terhadap
perusahaan nonreporter dalam subsector pengumuman kenaikan dividen maka
industry yang sama. Laux et al (1998) dilakukan pengujian terhadap abnormal
menyatakan bahwa adanya reaksi yang return perusahaan nonreporter di sekitar
berlawanan dalam transfer informasi intra periode jendela. Dalam penelitian ini terdapat
industry dianggap sebagai akibat perpindahan 93 sampel perusahaan nonreporter yang akan
keseimbangan kompetitif industry. Reaksi diuji signifikansi average abnormal returnnya.
yang berlawanan ini dapat disebabkan akibat Hasil pengujian statistic abnormal return
perusahaan nonreporter mempunyai terdapat dalam table 4.
kompetisi/daya saing yang lebih kuat
TABEL 4
Hasil Pengujian Abnormal Return Perusahaan Nonreporter
Untuk Pengumuman Kenaikan Dividen
Hari ke-t Abnormal Return t-Hitung signifikansi
t-5 0.002948 1.3515
t-4 -0.00489 -0.75624
t-3 -0.00397 -0.67934
t-2 0.00369 -1.5463
t-1 0.000842 1.25463
t 0.00705 2.21369 **
t+1 0.00545 2.34654 **
t+2 0.003809 1.03658
t+3 -0.00179 -1.24565
t+4 0.007144 0.6658
t+5 0.00845 2.64525 **
** = signifikansi pada level α = 5% (t>1.9869 atau t< -1.9869)
Hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa sama. Kenaikan dividen diinterpretasikan
transfer informasi intra industry terjadi pada sebagai signal bahwa terjadi peningkatan
saat pengumuman kenaikan dividen, hari ke 1, kinerja perusahaan reporter. Signal ini
dan ke 5 setelah pengumuman kenaikan mempunyai efek contagion atau menular pada
dividen. Transfer informasi ini ditunjukkan perusahaan-perusahaan nonreporter yang
dengan adanya abnormal return yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return
signifikan pada perusahaan nonreporter. yang positif sehingga juga terjadi penilaian
Investor perusahaan nonreporter pada saat kinerja yang positif bagi perusahaan-
pengumuman, hari ke 1 dan hari ke 5 setelah perusahaan lain dalam subsector industry yang
pengumuman kenaikan dividen bereaksi sama (perusahaan nonreporter).
positif terhadap informasi kenaikan dividen
yang diumumkan oleh perusahaan reporter C. Pengujian Besarnya Transfer Informasi
dalam subsector industry yang sama. Adanya Intra Industri
reaksi positif ini menunjukkan bahwa Untuk melakukan pengujian
informasi kenaikan dividen menimbulkan efek besarnya transfer informasi intra industry
contagion bagi perusahaan-perusahaan lain digunakan persamaan regresi sebagai berikut :
yang berada dalam subsector industry yang
11. CAR = ß0 + ß1PERDIV + ß2SIZE + ß3STATUS Y = 5,977 + 0,583X1 +0,483X2 +0,336X3
Dividen Naik
Dalam penelitian ini digunakan variable Y = 11,128 + 0,381X1 +0,281X2 +0,285X3
besarnya perubahab dividen, ukuran
perusahaan nonreporter (diukur dari besarnya Hasil pengujian regresi untuk penurunan dan
asset perusahaan), dan variable status kenaikan dividen dapat dilihat pada table 5
(menunjukkan perusahaan nonreporter dan table 6
sebelum pengumuman perubahan dividen
perusahaan reporter sudah mengumumkan
dividen atau belum). Dari hasil analisa regresi
didapatkan hasil sebagai berikut :
Dividen Turun
TABEL 5
Hasil Pengujian Regresi Untuk Penurunan Dividen
Koefisien T statistik F Signifikansi R
Konstanta 5.977 1.314 0.000
PERDIVE 0.583 5.357 0.000
SIZE 0.483 5.427 0.000
STATUS 0.336 3.783 0.000
Model 63.828 0.000 0.632
Berdasarkan table 5 dapat diketahui bahwa juga dapat diketahui pada nilai F hitung
variable PERDIVE (perubahan dividen), sebesar 63,828 yang signifikan pada α=5%.
Ukuran perusahaan (SIZE), dan STATUS Dan ketiga variable yang digunakan
berpengaruh secara signifikan terhadap mempunyai R2 sebesar 0,632 yang berarti
Cummulative Abnormal Return (CAR). Ini bahwa 63,32% dari variasi variable dependen
dapat dilihat dari signifikansi semua variable (CAR) dijelaskan oleh variable PERDIVE,
yang lebih kecil dari 0,05 atau 5%. Pengaruh SIZE, dan STATUS, sedangkan sisanya
variable perubahan dividen, ukuran serta dijelaskan oleh factor-faktor lain.
status perusahaan nonreporter terhadap
variable dependen (CAR) secara signifikan
TABEL 6
Hasil Pengujian Regresi Untuk Kenaikan Dividen
Koefisien T statistik F Signifikansi R
Konstanta 11.128 10.781 0.000
PERDIVE 0.381 3.357 0.000
SIZE 0.281 2.549 0.000
STATUS 0.285 2.585 0.000
Model 16.059 0.000 0.434
Berdasarkan table 6 dapat diketahui bahwa yang lebih kecil dari 0,05 atau 5%. Pengaruh
variable PERDIVE (perubahan dividen), variable perubahan dividen, ukuran serta
Ukuran perusahaan (SIZE), dan STATUS status perusahaan nonreporter terhadap
berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen (CAR) secara signifikan
Cummulative Abnormal Return (CAR). Ini juga dapat diketahui pada nilai F hitung
dapat dilihat dari signifikansi semua variable sebesar 16,059 yang signifikan pada α=5%.
12. Dan ketiga variable yang digunakan investor perusahaan nonreporter bereaksi
mempunyai R2 sebesar 0,434 yang berarti positif terhadap pengumuman penurunan
bahwa 43,4% dari variasi variable dependen dividen.
(CAR) dijelaskan oleh variable PERDIVE, 2. Pada pengumuman kenaikan dividen
SIZE, dan STATUS, sedangkan sisanya terjadi transfer informasi intra industry
dijelaskan oleh factor-faktor lain. yang mempunyai efek contagion. Hal ini
Hasil penelitian ini mendukung ditunjukkan dengan adanya abnormal
penelitian Firth (1996) yang menyebutkan return positif pada perusahaan
bahwa besarnya transfer informasi intra nonreporter pada saat pengumuman, hari
industry yang terjadi pada perusahaan ke-1, dan ke-5 setelah pengumuman
nonreporter tergantung pada status perusahaan kenaikan dividen. Investor perusahaan
nonreporter, transfer informasi yang terjadi nonreporter bereaksi positif terhadap
akan lebih besar jika perusahaan nonreporter informasi kenaikan dividen yang
tersebut belum mengumumkan informasi dan diumumkan oleh perusahaan reporter
transfer informasi akan lebih kecil jika dalam subsector industry yang sama.
perusahaan nonreporter telah merubah 3. Variabel perubahan dividen, ukuran
dividennya. Hal ini disebabkan karena perusahaan, dan status perusahaan
informasi sudah tersebar di public dan sudah nonreporter berpengaruh terhadap
direaksi oleh investor pada periode abnormal return perusahaan
pengumuman tersebut, sehingga harga saham nonreporter. Ketiga variable tersebut
tidak akan berpengaruh. dapat menjelaskan besarnya transfer
Penelitian ini juga mendukung penelitian informasi intra industry yang terjadi dari
Atiase (1985), Kross dan Schoeder (1988), pengumuman perubahan dividen.
Kohers (1999) yang menyebutkan bahwa
perbedaan ukuran perusahaan berpengaruh B. Saran
terhadap besarnya transfer informasi intra 1.Untuk penelitian selanjutnya hendaknya
industry untuk pengumuman perubahan dapat mempertimbangkan variable-
dividen, baik dividen naik ataupun dividen variabel lainnya seperti tingkat resiko
turun. perusahaan dan tingkat pertumbuhan
perusahaan.
IV.KESIMPULAN DAN SARAN 2.Penelitian selanjutnya perlu memisahkan
A. Kesimpulan industry-industri yang memiliki regulasi
1. Pada pengumuman penurunan dividen khusus dari pemerintah agar efek
terjadi transfer informasi intra industry informasi intra industry tidak bias.
yang mempunyai efek kompetitif. Hal ini 3.Untuk para investor dan atau calon
ditunjukkan dengan adanya abnormal investor di BEJ hendaknya tidak menilai
return yang positif untuk perusahaan suatu perusahaan dari pengumuman
nonreporter pada hari ke-2 sebelum perubahan dividen nya saja, yang lebih
pengumuman penurunan dividend an penting adalah kondisi riil perusahaan,
pada hari ke-2, ke-3, dan ke-4 setelah yaitu dengan menganalisa laporan
pengumuman penurunan dividen. Pada keuangan dari perusahaan emiten
hari ke-2 sebelum pengumuman tersebut.
penurunan dividend an pada hari ke-2,
ke-3, dan ke-4 setelah pengumuman
penurunan dividen terlihat bahwa
13. DAFTAR PUSTAKA
Aharony, J dan Swary, I. 1980 “Quarterly Dividend and Earnings Announcement and
Stockholder Return : An Empirical Analysis.”
Journal of Finance, Vol. XXXV, No 3, 1-12.
Asquith, P. dan Mullins, D. 1983. “The Impact of Initiating Dividend Payment on Shareholder’s
Wealth.” Journal of Bussiness, Vol XXIX, No 56, 77-96.
Baginski, S. 1987. “Intra Industry Transfer Information Associated With Management Forecast
Earning.” Journal of Accounting Research, Vol. XXV, No 2, 196-219.
Caton, Goh, Kohers,2003. “Dividend Ommisions and Intraindustry Information Transfer”
Journal of Financial Research, Vol. XXVI, No.1, 51-64.
Denis, D.J.,D.K. dan A. Sarin, 1994. “The Information Content of Dividend Change : Cash Flow
Signalling, Over Invesment, and Dividend Clienteles.” Journal of Financial and Quantitative
Analysis, Vol. XXI, No 29, 567-587.
Dielman dan Oppenheilmer, H.R.1984. “An Examination of Investor Behaviour During Periods
of Large Dividend Change.” Journal Financial and Quantitative Analysis, Vol. IX, No 29,
197-216.
Firth, 1996. “Dividend Change, Abnormal Return, and Intraindustry Firm Valuation.” Journal
of Financial Research, Vol. XLIX, No.4, 281-294.
Gujarati, Damodar. 1999. “Basic Economatrics” Fourth Edition, McGraw-Hill.”
Husnan, Suad, 1996. “Dasar-Dasar Teori Portofolio.” Edisi Kedua, Yogyakarta:AMP YKPN.
Jogiyanto, 2000. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi.” Edisi Kedua, Yogyakarta : BPFE.
Kamarudin Ahmad, 1996. “Dasar-Dasar Manajemen Investasi.” Jakarta : Rineka Cipta.
Koher, Ninnon, 1999. “The Industry-Wide Implication of Dividend Omision and Initiation
Announcement and The Determinant of Information Transfer” The Financial Review, Vol.IV,
No 34, 137-158.
Laux, P., Starks, L, dan Yoon,P,S. 1998. “The Relative Importance of Competition and Contagion
in Intraindustry Information Transfer.” Financial Management, Vol.VII. No.27, 5-16.
Pettit, 1972. “Dividend Announcement, Security Performance, and Capital Market Efficiency.”
Journal of Finance, Vol.XXVII, No. 7, 993-1007.
Prasetyo, Tri Joko., 2000. “Transfer Informasi Intra Industri Atas Pengumuman Laba” Tesis
Program Studi Akuntansi, Universitas Gajah Mada.
Prasetiono, 2000. “Pengaruh pengumuman Dividend terhadap Abnormal Retun saham di BEJ
(Study tentang efisiensi BEJ Tahun 1997).” Media Ekonomi dan Bisnis, No. 1,Juni, 75-87.
Sawidji Widiatmojo, 1996. “Teknik Memetik Keuntungan di Bursa Efek Jakarta.” Jakarta:Rineka
Cipta.
14. Schipper, K., 1990. “Comentary on Information Transfer.” Accounting Horizon, Vol.XXII, No.11,
97-107. Bakti : Bandung.
Susanti, Merry, 2002. “Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham yang diukur dengan
Persentase Spread Selama periode Krisis (1997-1999).” Tesis Pasca Sarjana UGM.
Tjiptono Darmaji dan Hendy M.F., 2001. “Pasar Modal di Indonesia.” Jakarta: Salemba Empat.
Trimeiningrum, Eny., 1999. “Pengaruh Pengumuman Perubahan Dividend Terhadap Return
Saham Perusahaan Reporter dan Nonreporter dalam Sektor Industri yang Sama di BEJ.”
Tesis Pasca Sarjana UGM.