SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
BAB I

                                    PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Masalah

       Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam

pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna

laporan keuangan. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan

keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini tentunya

akan menjadi masalah bagi para pengguna karena akan menyulitkan untuk memahami

laporan keuangan yang ada.

       Setiap negara tentunya mempunyai aturan akuntansi (standar) yang berbeda-beda.

Perbedaan itu mencakup perlakuan, metode, penyajian dan pelaporan. Perbedaan

akuntansi tiap Negara akan menyulitkan bagi para pengguna laporan keuangan terutama

bagi para analis, auditor, investor, dan kreditur yang lingkup kerjanya melewati batas

Negara. Ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas Negara, sumber daya

produksi (misalnya uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu Negara tertentu dapat

dipindahkan dengan mudah dan cepat ke Negara lain misalnya melalui mekanisme bursa

saham. Tentu saja akan timbul suatu masalah ketika standar akuntansi yang dipakai di

Negara tersebut berbeda dengan standar akuntansi yang dipakai di Negara lain. Agar

pemahaman laporan keuangan menjadi lebih mudah, maka perlu ditetapkannya suatu

aturan atau standar yang seragam. Atas dasar hal tersebut muncullah isu konvergensi.

Dengan adanya konvergensi diharapkan dapat menjembatani persepsi yang keliru dalam

mengartikan laporan keuangan karena semua Negara aturannya seragam dengan

pemahaman yang sama. Jadi dengan konvergensi, diharapkan tidak akan ada lagi persepsi

yang salah dalam menginterpretasikan laporan keuangan.

       Maka berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik mengangkat judul “Analisis

Konvergensi PSAK ke IFRS.”



                                                                                        1
1.2. Rumusan Masalah

       Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah

bagaimana perbandingan antara PSAK sebelum dan sesudah konvergensi IFRS.



1.3. Batasan Masalah

       Untuk batasan atau ruang lingkup masalah, data yang digunakan dalam

pembahasan ini adalah buku PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan), PSAK 3 (Laporan

Keuangan Interim), dan PSAK 16 (Aset Tetap), dan sebagai perbandingan digunakan data-

data IFRS/ IAS yakni IAS 1 (Presentation of Financial Statement), IAS 34 (Interim Financial

Report), dan IAS 16 (Property, Plant, and Equipment).



1.4. Tujuan Penulisan Makalah

       Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui beberapa perubahan dalam

penerapan PSAK 1, PSAK 3, dan PSAK 16 yang berbasis IFRS (IAS 1, IAS 34, dan IAS 16)

dan membandingkannya. Ini merupakan salah satu cara dalam mempersiapkan diri untuk

menghadapi konvergensi IFRS.




                                                                                         2
BAB II

                                        PEMBAHASAN



2.1. Definisi PSAK dan IFRS

       PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) adalah standar yang digunakan

untuk pelaporan keuangan di Indonesia. PSAK digunakan sebagai pedoman akuntan dalam

membuat laporan keuangan. Sedangkan IFRS (International Financial Reporting Standard)

merupakan pedoman penyusunan laporan keuangan yang diterima secara global/

internasional. Indonesia sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi dunia telah merespon

perubahan-perubahan sistem pelaporan keuangan terkini dengan melakukan konvergensi

IFRS kedalam PSAK. Dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan tujuh

manfaat sekaligus, yaitu:

       1. Meningkatkan kualitas Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

       2. Mengurangi biaya SAK.

       3. Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.

       4. Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan.

       5. Meningkatkan transparansi keuangan.

       6. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana

           melalui pasar modal.

       7. Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.



2.2. PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan)

       Pernyataan ini mengatur persyaratan bagi penyajian laporan keuangan, struktur

laporan keuangan, persyaratan minimum, dan isi laporan keuangan. Entitas menerapkan

Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan. Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan

penyajian laporan keuangan entitas syariah.



                                                                                   3
Secara umum perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan

dengan PSAK 1 (Revisi 1998): Penyajian Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

        Perihal                ED PSAK 1 (Revisi 2009)                       PSAK 1 (Revisi 1998)

 1. Referensi            ED     PSAK         1      (Revisi      2009)    PSAK      1    (Revisi      1998)

                         mengadopsi IAS 1 Presentation of mengadopsi                           IAS        1

                         Financial Statements (2009) IFRS                 Disclosure     of    Accounting

                                                                          Policies (1997) GAAP

 2. Terjemahan           Liabilitas                                       Kewajiban

    untuk liability

 3. Definisi istilah     Terdapat        definisi     istilah     yang Tidak terdapat definisi istilah

                         digunakan, yaitu laporan keuangan yang digunakan.

                         untuk tujuan umum, tidak praktis

                         standar         akuntansi          keuangan,

                         material,       catatan     atas       laporan

                         keuangan,penghasilan komprehensif

                         lain, pemilik, laba atau rugi.

 4. Informasi      yang Informasi yang disajikan                 dalam Informasi        yang       disajikan

    disajikan     dalam laporan keuangan meliputi:                        dalam laporan meliputi:

    laporan              a. Aset                                          a. Aset

    keuangan             b. Liabilitas                                    b. Kewajiban

                         c. Ekuitas                                       c. Ekuitas

                         d. Pendapatan dan                                d. Pendapatan dan beban

                         e.Kontribusi      dari     dan       distribusi e. Arus kas

                           kepada            pemilik             dalam

                           kapasitasnya sebagai pemilik

                         f. Arus kas

 5. Tanggung jawab Tidak mengatur mengenai pihak Manajemen                                    bertanggung



                                                                                                          4
atas         laporan yang       bertanggung     jawab   atas jawab         atas            laporan

  keuangan              laporan keuangan.                       keuangan.

6. Komponen             Komponen keuangan yang lengkap:         Komponen                     laporan

  laporan               a. Laporan       posisi      keuangan keuangan yang lengkap:

  keuangan       yang      (neraca)                             a. Neraca

  lengkap               b. Laporan laba rugi komprehensif       b. Laporan laba rugi

                        c. Laporan perubahan ekuitas            c. Laporan            perubahan

                        d. Laporan arus kas                        ekuitas

                        e. Catatan atas laporan keuangan        d. Laporan arus kas

                        f. Laporan posisi keuangan awal e. Catatan              atas         laporan

                           periode komparatif sajian akibat        keuangan

                           penerapan retrospektif, penyajian

                           kembali, atau reklasifikasi pos-

                           pos laporan keuangan

7. Kepatuhan            Entitas      membuat        pernyataan Tidak diatur bahwa laporan

  terhadap SAK          kepatuhan atas SAK dalam laporan        keuangan       yang      memuat

                        keuangan.                               pernyataan             kepatuhan

                                                                entitas atas SAK.

8. Penyimpangan         Penyimpangan dari suatu PSAK Tidak                   diatur          adanya

  dari suatu PSAK       diijinkan jika kepatuhan atas PSAK penyimpangan               dari    suatu

                        tersebut bertentangan dengan tujuan PSAK

                        laporan keuangan dalam KDPPLK.

9. Pemilihan      dan Tidak diatur bagaimana memilih dan Terdapat                     pengaturan

  penerapan             menerapkan      kebijakan    akuntansi bagaimana        memilih         dan

  kebijakan             ketika tidak    diatur    dalam   suatu menerapkan              kebijakan

  akuntansi ketika PSAK. Hal tersebut akan diatur akuntansi ketika tidak diatur

  tidak         diatur dalam PSAK 25, jika PSAK 25 dalam suatu PSAK.



                                                                                                  5
dalam PSAK            sudah mengadopsi IAS 8 terkini.

10. Tepat waktu          Tidak diatur kapan entitas sebaiknya Entitas                      sebaiknya

                         mengeluarkan laporan keuangan                mengeluarkan           laporan

                                                                      keuangan    paling    lama   4

                                                                      bulan     setelah      tanggal

                                                                      neraca.

11. Klasifikasikan       Liabilitas keuangan yang dibiayai Liabilitas                       tersebut

   liabilitas     yang kembali yang akan jatuh tempo diklasifikasikan                       sebagai

   dibiayai kembali      dalam 12 bulan setelah periode liabilitas jangka panjang.

                         pelaporan diklasifikasikan sebagai

                         laibilitas jangka pendek, jika entitas

                         tidak memiliki hak tanpa syarat untuk

                         membiayai kembali.

12. Klasifikasi          Pelanggaran perjanjian utang yang Tidak diatur mengenai hal

    liabilitas    yang mengakibatkan          kreditur     meminta tersebut.

    terjadi              percepatan     pembayaran,           maka

    pelanggaran,         liabilitas tersebut disajikan sebagai

    perjanjian           liabilitas jangka pendek, meskipun

    utang.               kreditur   mengijinkan          penundaan

                         pembayaran      selama          12   bulan

                         setelah tanggal pelaporan tetapi

                         persetujuan     tersebut         diperoleh

                         setelah tanggal pelaporan.

13. Pos luar biasa       Penggunaan istilah “pos luar biasa” Penggunaan istilah “pos luar

                         tidak diperkenankan.                         biasa” diperkenankan.

14. Pos-pos       yang Pos-pos      berikut     termasuk      yang Pos-pos        yang       minimal

   minimal        harus minimal disajikan dalam laporan laba disajikan dalam laporan laba



                                                                                                   6
disajikan   dalam rugi (bagian dari laporan laba rugi rugi tidak termasuk:

     laporan laba rugi komprehensif):                             a. Beban keuangan

     komprehensif.      a. Beban keuangan                         b. Keuntungan              atau

                        b. Keuntungan atau kerugian dari            kerugian   dari     operasi

                           operasi yang dihentikan.                 yang dihentikan.

                        c. Bagian pendapatan komprehensif c. Bagian                pendapatan

                           lain dari entitas asosiasi dan joint     komprehensif      lain   dari

                           ventures    yang    menggunakan          entitas asosiasi dan joint

                           metode ekuitas.                          ventures                 yang

                                                                    menggunakan         metode

                                                                    ekuitas.



2.2.1. Perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dengan IAS

       1 (2009): Presentation of Financial Statements

ED PSAK 1 (2009): Penyajian Laporan Keuangan mengadopsi seluruh pengaturan dalam

IAS 1 (2009): Presentation of Financial Statements, kecuali untuk paragraf-paragraf berikut:

1.   IAS 1 paragraf 2 yang menjadi PSAK 1 paragraf 2 mengenai ruang lingkup, yang mana

     ditambahkan kalimat yang menyatakan bahwa PSAK 1 tidak berlaku untuk entitas

     syariah karena penyajian laporan keuangan syariah diatur dalam PSAK 101: Penyajian

     Laporan Keuangan Syariah.

2.   IAS 1 paragraf 5, mengenai penerapan IAS 1 bagi entitas nirlaba dan entitas sektor

     publik, dihilangkan. Karena pelaporan keuangan entitas nirlaba diatur dalam PSAK 45:

     Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba dan entitas sektor publik diatur dalam standar

     akuntansi pemerintah bukan standar akuntansi keuangan.

3.   IAS 1 paragraf 6, mengenai penerapan IAS 1 bagi entitas tanpa ekuitas (misalnya reksa

     dana) dan entitas yang modalnya bukan ekuitas (misalnya koperasi), dihilangkan.

     Karena penyajian laporan keuangan reksa dana diatur dalam PSAK 49: Akuntansi

     Reksa Dana dan koperasi diatur dalam PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian.

                                                                                               7
4.   Implementation Guidance dari IAS 1 tentang ilustrasi penyajian laporan posisi keuangan

     disesuaikan dengan penyajian laporan posisi keuangan (neraca) yang selama ini

     berlaku di Indonesia. Implementation Guidance tersebut menyajikan laporan posisi

     keuangan.



2.3. PSAK 3 (Laporan Keuangan Interim)

        Pernyataan ini diterapkan bagi entitas yang disyaratkan atau memilih untuk

menerbitkan laporan keuangan interim sesuai SAK, tidak mengatur entitas yang disyaratkan

menerbitkan laporan keuangan interim. Laporan keuangan interim adalah laporan

keuangan, baik laporan keuangan lengkap atau laporan keuangan ringkas untuk suatu

periode interim. Periode interim merupakan suatu periode yang lebih pendek dari satu tahun

buku penuh. Secara umum perbedaan antara ED PSAK 3 (revisi 2010): Laporan Keuangan

Interim dengan PSAK 3 (1994): Laporan Keuangan Interim adalah sebagai berikut:

           Perihal              ED PSAK 3 (revisi 2010)                PSAK 3 (1994)

 1. Ruang lingkup            a. Tidak menentukan entitas Perusahaan                    yang

                                yang      harus   menerapkan diwajibkan oleh peraturan

                                PSAK ini.                        perundangan yang berlaku.

                             b. Entitas yang diwajibkan atau

                                memilih untuk menyajikan

                                laporan     keuangan   interim

                                harus mengikuti ketentuan

                                dalam PSAK ini.

 2. Pandangan        terkait Tidak dijelaskan.                   Laporan Keuangan Interim

     Laporan     Keuangan                                        merupakan bagian integral

     Interim                                                     dengan laporan keuangan

                                                                 tahunan.

 3. Isi Laporan Keuangan Laporan Keuangan Interim                Tidak dijelaskan.



                                                                                             8
Interim                   lengkap       atau         Laporan

                            Keuangan Interim ringkas.

4. Komponen      minimal Laporan         posisi       keuangan Tidak dijelaskan.

  Laporan      Keuangan ringkas dan laporan laba rugi

  Interim                   komprehensif ringkas.

5. Format      dan    isi a. Laporan keuangan interim Tidak dijelaskan.

  Laporan      Keuangan        lengkap mengikuti PSAK 1.

  Interim                   b. Laporan keuangan interim

                               ringkas minimal mencakup

                               judul dan subjudul dalam

                               laporan keuangan tahunan

                               dan catatan penjelasan.

6. Catatan     penjelasan a. Penjelasan               mengenai Tidak dijelaskan.

  tertentu           dan       catatan penjelasan tertentu

  kepatuhan     terhadap       dan informasi minimalnya.

  SAK                       b. Pengungkapan         kepatuhan

                               terhadap SAK.

7. Periode       laporan a. Laporan        posisi     keuangan Tidak dijelaskan.

  keuangan        Interim      per periode interim dengan

  komparatif                   tahun buku sebelumnya.

                            b. Laporan         laba         rugi

                               komprehensif,            laporan

                               perubahan      ekuitas,      dan

                               laporan arus kas komparatif

                               dengan      periode       interim

                               sebelumnya.

8. Perubahan     estimasi Perubahan estimasi signifikan Tidak dijelaskan.



                                                                                   9
signifikan           pada yang        diterjadi    pada     periode

     periode             interim interim           terakhir       harus

     terakhir                    diungkapkan           dalam     laporan

                                 keuangan tahunan.

 9. Pendapatan                   Pedapatan musiman, siklusan, Tidak dijelaskan.

     musiman,       siklusan, dan          tidak       teratur    dapat

     dan tidak teratur           diantisipasi atau ditangguhkan.

 10. Beban        yang    tidak Beban yang tidak beraturan Tidak dijelaskan.

      beraturan                  dapat         diantisipasi        atau

                                 ditangguhkan.



2.3.1. Perbedaan ED PSAK 3 (revisi 2010): Laporan Keuangan Interim dengan IAS 34

        Interim Financial Reporting per 1 Januari 2009

        ED PSAK 3 (revisi 2010): Laporan Keuangan Interim mengadopsi seluruh IAS 34

Interim Financial Reporting per 1 Januari 2009, kecuali:

1.   IAS 34 paragraf 1 yang menjadi ED PSAK 3 (revisi 2010) tentang ruang lingkup dengan

     menghilangkan anjuran untuk entitas yang menjual efeknya ke publik untuk menyajikan

     laporan keuangan interim. Hal ini sudah diatur oleh peraturan yang berlaku.

2.   IAS 34 paragraf 14 tentang interaksi antara laporan keuangan interim dengan laporan

     keuangan interim, tidak diadopsi. Hal ini disesuaikan dengan pengaturan laporan

     keuangan konsolidasian dalam PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian

     dan Laporan Keuangan Tersendiri.

3.   IAS 34 paragraf 46 yang menjadi ED PSAK 3 (revisi 2010) tentang tanggal efektif

     dengan menghilangkan penerapan dini. Pertimbangannya penerapan dini hanya dapat

     dilakukan dengan tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRSs diadopsi secara

     bersamaan menjadi SAK. Adopsi IFRSs menjadi SAK di Indonesia dilakukan secara

     bertahap.



                                                                                     10
4.   IAS 34 paragraf 47 dan 48 tentang tanggal efektif untuk dampak amandemen IFRSs,

     tidak diadopsi. Hal ini tidak relevan karena IFRSs yang diamandemen belum diadopsi

     sebelumnya.

5.   IAS 34 appendix B paragraf B31-B33 yang menjadi ED PSAK 3 lampiran B paragraf

     B31-B33 tentang pelaporan keuangan interim pada ekonomi hiperinflasi dengan

     menghilangkan rujukan ke PSAK, karena ekonomi hiperinflasi belum diatur dalam PSAK

     tersendiri.



2.4. PSAK 16 (Aset Tetap)

        Aset tetap adalah aset berwujud (tangible) yang dimiliki untuk digunakan dalam

produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk

tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode,

“digunakan dalam operasi” dan tidak untuk dijual kembali, bersifat jangka panjang dan

biasanya disusutkan. Secara umum perbedaan antara ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset

Tetap dengan PSAK 16 (2007): Aset Tetap adalah sebagai berikut:

         Perihal              ED PSAK 16 (revisi 2011)                  PSAK 16 (revisi 2007)

 1. Pengecualian          Menambahkan pengecualian ruang Hanya                        mengatur

     terhadap      ruang lingkup untuk:                                pengecualian      ruang

     lingkup              a. aset      tetap       diklasifikasikan lingkup untuk untuk hak

                             sebagai    dimiliki      untuk   dijual penambangan           dan

                             sesuai dengan PSAK 58 (revisi reservasi                  tambang,

                             2009): Aset Tidak Lancar yang seperti minyak, gas alam,

                             dimiliki untuk dijual dan operasi dan sumber daya alam

                             yang dihentikan                           sejenis yang tidak dapat

                          b. pengakuan         dan     pengukuran diperbarui.

                             aset eksplorasi dan evaluasi

                             (Lihat    PSAK          64:   Aktivitas



                                                                                                  11
Eksplorasi dan Evaluasi Pada

                             Pertambangan Sumber Daya

                             Mineral)

2. Ruang lingkup          Tidak      mengatur     lagi     mengenai Ruang lingkup mencakup

                          properti    investasi    yang      sedang properti yang dibangun

                          dibangun atau dikembangkan.                atau dikembangkan untuk

                                                                     digunakan di masa depan

                                                                     sebagai properti investasi.

3. Hibah Pemerintah       Tidak mengatur syarat pengakuan Pengakuan                   aset     tetap

                          aset tetap yang berasal dari hibah. yang berasal dari hibah

                          Hanya mengatur nilai tercatat aset pemerintah               mempunyai

                          tetap yang dapat dikurangi dari syarat bahwa:

                          hibah pemerintah.                           a. entitas               telah

                                                                         memenuhi            kondisi

                                                                         atau prasyarat hibah

                                                                         tersebut;

                                                                      b. hibah akan diperoleh.

4. Aset     tetap   yang Pengaturan        aset      tetap     yang Mengatur               perlakuan

   tersedia         untuk tersedia     untuk      dijual     dihapus akuntansi terhadap suatu

   dijual                 karena sudah diatur dalam PSAK aset tetap yang tersedia

                          58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar untuk dijual.

                          yang Dimiliki untuk Dijual dan

                          Operasi yang Dihentikan.

5. Depresiasi        atas Menjelaskan           bahwa          pada Perlakuan              akuntansi

   tanah                  umumnya tanah memiliki umur untuk                        tanah       yang

                          ekonomis tidak terbatas sehingga diperoleh                dengan      Hak

                          tidak disusutkan, kecuali entitas Guna Usaha, Hak Guna



                                                                                                       12
meyakini umur ekonomis tanah Bangunan             dan   lainnya

                          terbatas.                             mengacu pada PSAK 47:

                          Perlakuan akuntansi tanah yang Tanah.

                          diperoleh   dengan     Hak    Guna

                          Usaha, Hak Guna Bangunan dan

                          lainnya mengacu pada ISAK 25:

                          Hak Atas Tanah



2.4.1. Perbedaan ED PSAK 16 (revisi 2011) dan IAS 16 (2009)

       ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS

16 Property, Plant, and Equipment per Januari 2009, kecuali untuk hal-hal sebagai berikut:

1.   ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap paragraf 03 mengenai ruang lingkup dimana

     untuk aset biologik terkait aktivitas agrikultur termasuk dalam ruang lingkup PSAK 16

     (revisi 2011). Hal ini berbeda dengan pengaturan yang ada dalam IAS 16 Property,

     Plant and Equipment paragraf 3 dimana aset biologik terkait aktivitas agrikultur

     dikecualikan dalam ruang lingkup.

2.   ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap memberikan tambahan pada paragraf 43

     mengenai perubahan kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi yang

     tidak ada pengaturannya dalam IAS 16.

3.   ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap tidak mengadopsi pengaturan dalam IAS 16

     paragraf 80 mengenai ketentuan transisi karena tidak relevan.

4.   ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap memberikan ketentuan transisi pada paragraf 82

     yang tidak ada dalam IAS 16.

5.   ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap tidak mengadopsi pengaturan dalam IAS 16

     paragraf 81, 81 A – F mengenai tanggal efektif karena tidak relevan.

6.   IAS 16 Property, Plant and Equipment paragraf 68A mengenai penghentian pengakuan

     menjadi paragraf 69 pada ED PSAK 16 (revisi 2011) dan nomor paragraf selanjutnya

     disesuaikan.

                                                                                            13
BAB III

                                        KESIMPULAN



       Indonesia memutuskan untuk             berkiblat   pada   standar   pelaporan keuangan

internasional atau IFRS. Konvergensi akuntansi Indonesia (PSAK) ke IFRS sangat perlu

didukung agar Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal. Pengakuan maksimal ini

didapat dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini.

       Mengapa harus mengadopsi IFRS? Karena dengan mengadopsi IFRS, Indonesia

akan mendapatkan manfaat dari meningkatnya kredibilitas pasar modal Indonesia di mata

investor global, meluasnya pasar investasi lintas batas negara dan meningkatkan efisiensi

alokasi modal. Teknologi informasi yang berkembang pesat juga telah mengubah

lingkungan pelaporan keuangan. Kemajuan ini membawa antusiasme jutaan investor

(bahkan milyaran) ke lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia, misalnya investor dari

America bisa dengan mudah berinvestasi di Eropa/ di Singapore/ bahkan di Indonesia.

Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas IFRS akan melindungi investor dalam

negeri, karena dengan penerapan standar internasional akan meningkatkan kepercayaan

internasional untuk investasi di indonesia.

       Nah, menurut pandangan penulis, berdasarkan studi komparatif, terdapat 14 titik

perbedaan antara PSAK 1 tahun 1998 dan 2009. Beberapa tanggapan atas PSAK 1 (2009)

yang penulis sajikan adalah dari 5 menjadi 6 laporan keuangan, perubahan istilah akuntansi

yang baru, dinamika IFRS dan auditing, perubahan klasifikasi aset, penghapusan pos-pos

luar biasa, dan waktu penerbitan laporan keuangan. Untuk PSAK 3 tahun 1994 dan 2010,

penulis menemukan 10 titik perbedaan, diantaranya perihal ruang lingkup, isi, format, dan

komponen minimal laporan keuangan interim, periode, pendapatan, dan beban. Untuk

PSAK 16 tahun 2007 dan 2011 terdapat 5 titik perbedaan, diantaranya perihal pengecualian

terhadap ruang lingkup, hibah pemerintah, aset tetap yang tersedia untuk dijual, dan

depresiasi atas tanah. Perubahan yang dibawa IFRS ini merupakan penyempurnaan

standar global yang tidak mengubah dasar-dasar akuntansi selama ini.

                                                                                          14
DAFTAR PUSTAKA



http://www.sai.ugm.ac.id/site/images/pdf/ifrs.pdf


http://www.scribd.com/doc/110909597/MAKALAH-Perbandingan-IFRS-dengan-PSAK


http://yuliarahmiaccountingunand08.blogspot.com/2011/04/penyajian-laporan-
        keuangan.html#!/2011/04/penyajian-laporan-keuangan.html


Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
       Penyajian Laporan Keuangan (PSAK No. 1). Jakarta: Salemba Empat.


Ikatan Akuntan Indonesia. 2010. Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
       Laporan Keuangan Interim (PSAK No. 3). Jakarta: Salemba Empat.


Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
       Aset Tetap (PSAK No. 16). Jakarta: Salemba Empat.




                                                                                 15

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillFuturum2
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasRose Meea
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganRatna Agnezious
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiSujatmiko Wibowo
 
Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiAplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiNadia Amelia
 
Spm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasi
Spm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasiSpm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasi
Spm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasiADE MAYA SARASWATI
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrsalif radix
 
bab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjonobab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjonoWenni Gan
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingFergieta Prahasdhika
 
Bab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi Manajemen
Bab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi ManajemenBab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi Manajemen
Bab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi ManajemenFitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Analisis Laporan Keuangan InternasionalAnalisis Laporan Keuangan Internasional
Analisis Laporan Keuangan InternasionalYorim N. Lasboi
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjonoxyrces
 

La actualidad más candente (20)

Kel. 9
Kel. 9Kel. 9
Kel. 9
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitas
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuangan
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiAplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
 
Spm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasi
Spm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasiSpm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasi
Spm bab 13 pengendalian atas strategis yang terdiferensiasi
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Slide ta12
Slide ta12Slide ta12
Slide ta12
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
 
bab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjonobab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjono
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
 
Bab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi Manajemen
Bab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi ManajemenBab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi Manajemen
Bab. 18 Masalah Internasional dalam Akuntansi Manajemen
 
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Analisis Laporan Keuangan InternasionalAnalisis Laporan Keuangan Internasional
Analisis Laporan Keuangan Internasional
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
Eva dan roi
Eva dan roiEva dan roi
Eva dan roi
 

Destacado

Makalah ifrs
Makalah ifrsMakalah ifrs
Makalah ifrsdhanmora
 
Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...
Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...
Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...Eva Cahyati
 
Laporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan
Laporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan LanjutanLaporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan
Laporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutanphatar_augrah
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"Hendie Cahya Maladewa
 
Gajiindonesia2008
Gajiindonesia2008Gajiindonesia2008
Gajiindonesia2008sisihesa
 
Psak 4-laporan-keungan-konsolidasian-ia-27-consolidated-fs-240712 (1)
Psak 4-laporan-keungan-konsolidasian-ia-27-consolidated-fs-240712 (1)Psak 4-laporan-keungan-konsolidasian-ia-27-consolidated-fs-240712 (1)
Psak 4-laporan-keungan-konsolidasian-ia-27-consolidated-fs-240712 (1)Sri Apriyanti Husain
 
Ippf 2013-indonesian
Ippf 2013-indonesianIppf 2013-indonesian
Ippf 2013-indonesianMas Kris
 
Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...
Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...
Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...Nita Anny
 
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Sri Apriyanti Husain
 
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRSPERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRSNur Kholisah
 
Teknik Analisi Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Teknik Analisi Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.Teknik Analisi Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Teknik Analisi Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.Mirsa Niati
 
Analisa Laporan Keuangan Bab III
Analisa Laporan Keuangan Bab IIIAnalisa Laporan Keuangan Bab III
Analisa Laporan Keuangan Bab IIIAndreas Jiman
 
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN Falanni Firyal Fawwaz
 
Proposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingProposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingelita takarai
 

Destacado (20)

PSAK 1—revisi 2009
PSAK 1—revisi 2009PSAK 1—revisi 2009
PSAK 1—revisi 2009
 
Psak 10
Psak 10Psak 10
Psak 10
 
Makalah ifrs
Makalah ifrsMakalah ifrs
Makalah ifrs
 
Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...
Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...
Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...
 
Laporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan
Laporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan LanjutanLaporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan
Laporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
 
Laporan keuangan lengkap
Laporan keuangan lengkapLaporan keuangan lengkap
Laporan keuangan lengkap
 
Gajiindonesia2008
Gajiindonesia2008Gajiindonesia2008
Gajiindonesia2008
 
Psak 4-laporan-keungan-konsolidasian-ia-27-consolidated-fs-240712 (1)
Psak 4-laporan-keungan-konsolidasian-ia-27-consolidated-fs-240712 (1)Psak 4-laporan-keungan-konsolidasian-ia-27-consolidated-fs-240712 (1)
Psak 4-laporan-keungan-konsolidasian-ia-27-consolidated-fs-240712 (1)
 
Pt astra otoparts tbk 2011
Pt astra otoparts tbk 2011Pt astra otoparts tbk 2011
Pt astra otoparts tbk 2011
 
Ippf 2013-indonesian
Ippf 2013-indonesianIppf 2013-indonesian
Ippf 2013-indonesian
 
Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...
Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...
Standar Akuntansi dan 8 Faktor Perkembangan Akuntansi Internasional Negara It...
 
Ifrs
IfrsIfrs
Ifrs
 
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
 
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRSPERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
 
Penyajian laporan keuangan
Penyajian laporan keuanganPenyajian laporan keuangan
Penyajian laporan keuangan
 
Teknik Analisi Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Teknik Analisi Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.Teknik Analisi Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Teknik Analisi Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
 
Analisa Laporan Keuangan Bab III
Analisa Laporan Keuangan Bab IIIAnalisa Laporan Keuangan Bab III
Analisa Laporan Keuangan Bab III
 
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
 
Proposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solvingProposal skripsi pendekatan problem solving
Proposal skripsi pendekatan problem solving
 

Similar a Konvergensi PSAK ke IFRS

Cara membuat laporan keuangan perusahaan perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...
Cara membuat laporan keuangan perusahaan   perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...Cara membuat laporan keuangan perusahaan   perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...
Cara membuat laporan keuangan perusahaan perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...dhoan Evridho
 
Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Nita Putri
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxDexMaru
 
Ringkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapRingkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapheri baskoro
 
Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap (1)Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap (1)heri baskoro
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
PSAK-01-Penyajian Laporan Keuangan.pptx
PSAK-01-Penyajian Laporan Keuangan.pptxPSAK-01-Penyajian Laporan Keuangan.pptx
PSAK-01-Penyajian Laporan Keuangan.pptxajimaulana33
 
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptxCA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptxELTINYULIASTUTI
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015Ryan Aviantara
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Kartika Dwi Rachmawati
 
Akuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuanganAkuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuanganIma Rosmiati
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Jiantari Marthen
 
Artikel international accounting standards
Artikel international accounting standardsArtikel international accounting standards
Artikel international accounting standardsIrwan Zekai Solehudin
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015PPA FEUI
 

Similar a Konvergensi PSAK ke IFRS (20)

Cara membuat laporan keuangan perusahaan perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...
Cara membuat laporan keuangan perusahaan   perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...Cara membuat laporan keuangan perusahaan   perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...
Cara membuat laporan keuangan perusahaan perbandingan antara-ifrs-dengan-ps...
 
perbandingan-antara-ifrs-dengan-psak-qv1
perbandingan-antara-ifrs-dengan-psak-qv1perbandingan-antara-ifrs-dengan-psak-qv1
perbandingan-antara-ifrs-dengan-psak-qv1
 
Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
 
Ringkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapRingkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etap
 
Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap (1)Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap (1)
 
Akm fransiska elpi
Akm fransiska elpiAkm fransiska elpi
Akm fransiska elpi
 
Akm fransiska elpi
Akm fransiska elpiAkm fransiska elpi
Akm fransiska elpi
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
PSAK-01-Penyajian Laporan Keuangan.pptx
PSAK-01-Penyajian Laporan Keuangan.pptxPSAK-01-Penyajian Laporan Keuangan.pptx
PSAK-01-Penyajian Laporan Keuangan.pptx
 
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptxCA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-20042015
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
 
Akuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuanganAkuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuangan
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
 
Psak 1, penyajian lap.keu
Psak 1, penyajian lap.keuPsak 1, penyajian lap.keu
Psak 1, penyajian lap.keu
 
Artikel international accounting standards
Artikel international accounting standardsArtikel international accounting standards
Artikel international accounting standards
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
 
Viii.g.7
Viii.g.7Viii.g.7
Viii.g.7
 
Viii.g.7 2
Viii.g.7 2Viii.g.7 2
Viii.g.7 2
 

Más de Larasati Sunarto

PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...Larasati Sunarto
 
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaStrategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaLarasati Sunarto
 
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...Larasati Sunarto
 
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian ManajemenSistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian ManajemenLarasati Sunarto
 

Más de Larasati Sunarto (7)

PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
 
LIFE MAPPING
LIFE MAPPINGLIFE MAPPING
LIFE MAPPING
 
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaStrategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
 
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
 
Pertemuan 8
Pertemuan 8Pertemuan 8
Pertemuan 8
 
Makalah auditing
Makalah auditingMakalah auditing
Makalah auditing
 
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian ManajemenSistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian Manajemen
 

Último

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 

Último (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Konvergensi PSAK ke IFRS

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna laporan keuangan. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini tentunya akan menjadi masalah bagi para pengguna karena akan menyulitkan untuk memahami laporan keuangan yang ada. Setiap negara tentunya mempunyai aturan akuntansi (standar) yang berbeda-beda. Perbedaan itu mencakup perlakuan, metode, penyajian dan pelaporan. Perbedaan akuntansi tiap Negara akan menyulitkan bagi para pengguna laporan keuangan terutama bagi para analis, auditor, investor, dan kreditur yang lingkup kerjanya melewati batas Negara. Ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas Negara, sumber daya produksi (misalnya uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu Negara tertentu dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat ke Negara lain misalnya melalui mekanisme bursa saham. Tentu saja akan timbul suatu masalah ketika standar akuntansi yang dipakai di Negara tersebut berbeda dengan standar akuntansi yang dipakai di Negara lain. Agar pemahaman laporan keuangan menjadi lebih mudah, maka perlu ditetapkannya suatu aturan atau standar yang seragam. Atas dasar hal tersebut muncullah isu konvergensi. Dengan adanya konvergensi diharapkan dapat menjembatani persepsi yang keliru dalam mengartikan laporan keuangan karena semua Negara aturannya seragam dengan pemahaman yang sama. Jadi dengan konvergensi, diharapkan tidak akan ada lagi persepsi yang salah dalam menginterpretasikan laporan keuangan. Maka berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik mengangkat judul “Analisis Konvergensi PSAK ke IFRS.” 1
  • 2. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana perbandingan antara PSAK sebelum dan sesudah konvergensi IFRS. 1.3. Batasan Masalah Untuk batasan atau ruang lingkup masalah, data yang digunakan dalam pembahasan ini adalah buku PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan), PSAK 3 (Laporan Keuangan Interim), dan PSAK 16 (Aset Tetap), dan sebagai perbandingan digunakan data- data IFRS/ IAS yakni IAS 1 (Presentation of Financial Statement), IAS 34 (Interim Financial Report), dan IAS 16 (Property, Plant, and Equipment). 1.4. Tujuan Penulisan Makalah Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui beberapa perubahan dalam penerapan PSAK 1, PSAK 3, dan PSAK 16 yang berbasis IFRS (IAS 1, IAS 34, dan IAS 16) dan membandingkannya. Ini merupakan salah satu cara dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi konvergensi IFRS. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Definisi PSAK dan IFRS PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan di Indonesia. PSAK digunakan sebagai pedoman akuntan dalam membuat laporan keuangan. Sedangkan IFRS (International Financial Reporting Standard) merupakan pedoman penyusunan laporan keuangan yang diterima secara global/ internasional. Indonesia sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi dunia telah merespon perubahan-perubahan sistem pelaporan keuangan terkini dengan melakukan konvergensi IFRS kedalam PSAK. Dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan tujuh manfaat sekaligus, yaitu: 1. Meningkatkan kualitas Standar Akuntansi Keuangan (SAK). 2. Mengurangi biaya SAK. 3. Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan. 4. Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan. 5. Meningkatkan transparansi keuangan. 6. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal. 7. Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan. 2.2. PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) Pernyataan ini mengatur persyaratan bagi penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, persyaratan minimum, dan isi laporan keuangan. Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas syariah. 3
  • 4. Secara umum perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dengan PSAK 1 (Revisi 1998): Penyajian Laporan Keuangan adalah sebagai berikut: Perihal ED PSAK 1 (Revisi 2009) PSAK 1 (Revisi 1998) 1. Referensi ED PSAK 1 (Revisi 2009) PSAK 1 (Revisi 1998) mengadopsi IAS 1 Presentation of mengadopsi IAS 1 Financial Statements (2009) IFRS Disclosure of Accounting Policies (1997) GAAP 2. Terjemahan Liabilitas Kewajiban untuk liability 3. Definisi istilah Terdapat definisi istilah yang Tidak terdapat definisi istilah digunakan, yaitu laporan keuangan yang digunakan. untuk tujuan umum, tidak praktis standar akuntansi keuangan, material, catatan atas laporan keuangan,penghasilan komprehensif lain, pemilik, laba atau rugi. 4. Informasi yang Informasi yang disajikan dalam Informasi yang disajikan disajikan dalam laporan keuangan meliputi: dalam laporan meliputi: laporan a. Aset a. Aset keuangan b. Liabilitas b. Kewajiban c. Ekuitas c. Ekuitas d. Pendapatan dan d. Pendapatan dan beban e.Kontribusi dari dan distribusi e. Arus kas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik f. Arus kas 5. Tanggung jawab Tidak mengatur mengenai pihak Manajemen bertanggung 4
  • 5. atas laporan yang bertanggung jawab atas jawab atas laporan keuangan laporan keuangan. keuangan. 6. Komponen Komponen keuangan yang lengkap: Komponen laporan laporan a. Laporan posisi keuangan keuangan yang lengkap: keuangan yang (neraca) a. Neraca lengkap b. Laporan laba rugi komprehensif b. Laporan laba rugi c. Laporan perubahan ekuitas c. Laporan perubahan d. Laporan arus kas ekuitas e. Catatan atas laporan keuangan d. Laporan arus kas f. Laporan posisi keuangan awal e. Catatan atas laporan periode komparatif sajian akibat keuangan penerapan retrospektif, penyajian kembali, atau reklasifikasi pos- pos laporan keuangan 7. Kepatuhan Entitas membuat pernyataan Tidak diatur bahwa laporan terhadap SAK kepatuhan atas SAK dalam laporan keuangan yang memuat keuangan. pernyataan kepatuhan entitas atas SAK. 8. Penyimpangan Penyimpangan dari suatu PSAK Tidak diatur adanya dari suatu PSAK diijinkan jika kepatuhan atas PSAK penyimpangan dari suatu tersebut bertentangan dengan tujuan PSAK laporan keuangan dalam KDPPLK. 9. Pemilihan dan Tidak diatur bagaimana memilih dan Terdapat pengaturan penerapan menerapkan kebijakan akuntansi bagaimana memilih dan kebijakan ketika tidak diatur dalam suatu menerapkan kebijakan akuntansi ketika PSAK. Hal tersebut akan diatur akuntansi ketika tidak diatur tidak diatur dalam PSAK 25, jika PSAK 25 dalam suatu PSAK. 5
  • 6. dalam PSAK sudah mengadopsi IAS 8 terkini. 10. Tepat waktu Tidak diatur kapan entitas sebaiknya Entitas sebaiknya mengeluarkan laporan keuangan mengeluarkan laporan keuangan paling lama 4 bulan setelah tanggal neraca. 11. Klasifikasikan Liabilitas keuangan yang dibiayai Liabilitas tersebut liabilitas yang kembali yang akan jatuh tempo diklasifikasikan sebagai dibiayai kembali dalam 12 bulan setelah periode liabilitas jangka panjang. pelaporan diklasifikasikan sebagai laibilitas jangka pendek, jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk membiayai kembali. 12. Klasifikasi Pelanggaran perjanjian utang yang Tidak diatur mengenai hal liabilitas yang mengakibatkan kreditur meminta tersebut. terjadi percepatan pembayaran, maka pelanggaran, liabilitas tersebut disajikan sebagai perjanjian liabilitas jangka pendek, meskipun utang. kreditur mengijinkan penundaan pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan tetapi persetujuan tersebut diperoleh setelah tanggal pelaporan. 13. Pos luar biasa Penggunaan istilah “pos luar biasa” Penggunaan istilah “pos luar tidak diperkenankan. biasa” diperkenankan. 14. Pos-pos yang Pos-pos berikut termasuk yang Pos-pos yang minimal minimal harus minimal disajikan dalam laporan laba disajikan dalam laporan laba 6
  • 7. disajikan dalam rugi (bagian dari laporan laba rugi rugi tidak termasuk: laporan laba rugi komprehensif): a. Beban keuangan komprehensif. a. Beban keuangan b. Keuntungan atau b. Keuntungan atau kerugian dari kerugian dari operasi operasi yang dihentikan. yang dihentikan. c. Bagian pendapatan komprehensif c. Bagian pendapatan lain dari entitas asosiasi dan joint komprehensif lain dari ventures yang menggunakan entitas asosiasi dan joint metode ekuitas. ventures yang menggunakan metode ekuitas. 2.2.1. Perbedaan ED PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dengan IAS 1 (2009): Presentation of Financial Statements ED PSAK 1 (2009): Penyajian Laporan Keuangan mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 1 (2009): Presentation of Financial Statements, kecuali untuk paragraf-paragraf berikut: 1. IAS 1 paragraf 2 yang menjadi PSAK 1 paragraf 2 mengenai ruang lingkup, yang mana ditambahkan kalimat yang menyatakan bahwa PSAK 1 tidak berlaku untuk entitas syariah karena penyajian laporan keuangan syariah diatur dalam PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah. 2. IAS 1 paragraf 5, mengenai penerapan IAS 1 bagi entitas nirlaba dan entitas sektor publik, dihilangkan. Karena pelaporan keuangan entitas nirlaba diatur dalam PSAK 45: Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba dan entitas sektor publik diatur dalam standar akuntansi pemerintah bukan standar akuntansi keuangan. 3. IAS 1 paragraf 6, mengenai penerapan IAS 1 bagi entitas tanpa ekuitas (misalnya reksa dana) dan entitas yang modalnya bukan ekuitas (misalnya koperasi), dihilangkan. Karena penyajian laporan keuangan reksa dana diatur dalam PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana dan koperasi diatur dalam PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian. 7
  • 8. 4. Implementation Guidance dari IAS 1 tentang ilustrasi penyajian laporan posisi keuangan disesuaikan dengan penyajian laporan posisi keuangan (neraca) yang selama ini berlaku di Indonesia. Implementation Guidance tersebut menyajikan laporan posisi keuangan. 2.3. PSAK 3 (Laporan Keuangan Interim) Pernyataan ini diterapkan bagi entitas yang disyaratkan atau memilih untuk menerbitkan laporan keuangan interim sesuai SAK, tidak mengatur entitas yang disyaratkan menerbitkan laporan keuangan interim. Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan, baik laporan keuangan lengkap atau laporan keuangan ringkas untuk suatu periode interim. Periode interim merupakan suatu periode yang lebih pendek dari satu tahun buku penuh. Secara umum perbedaan antara ED PSAK 3 (revisi 2010): Laporan Keuangan Interim dengan PSAK 3 (1994): Laporan Keuangan Interim adalah sebagai berikut: Perihal ED PSAK 3 (revisi 2010) PSAK 3 (1994) 1. Ruang lingkup a. Tidak menentukan entitas Perusahaan yang yang harus menerapkan diwajibkan oleh peraturan PSAK ini. perundangan yang berlaku. b. Entitas yang diwajibkan atau memilih untuk menyajikan laporan keuangan interim harus mengikuti ketentuan dalam PSAK ini. 2. Pandangan terkait Tidak dijelaskan. Laporan Keuangan Interim Laporan Keuangan merupakan bagian integral Interim dengan laporan keuangan tahunan. 3. Isi Laporan Keuangan Laporan Keuangan Interim Tidak dijelaskan. 8
  • 9. Interim lengkap atau Laporan Keuangan Interim ringkas. 4. Komponen minimal Laporan posisi keuangan Tidak dijelaskan. Laporan Keuangan ringkas dan laporan laba rugi Interim komprehensif ringkas. 5. Format dan isi a. Laporan keuangan interim Tidak dijelaskan. Laporan Keuangan lengkap mengikuti PSAK 1. Interim b. Laporan keuangan interim ringkas minimal mencakup judul dan subjudul dalam laporan keuangan tahunan dan catatan penjelasan. 6. Catatan penjelasan a. Penjelasan mengenai Tidak dijelaskan. tertentu dan catatan penjelasan tertentu kepatuhan terhadap dan informasi minimalnya. SAK b. Pengungkapan kepatuhan terhadap SAK. 7. Periode laporan a. Laporan posisi keuangan Tidak dijelaskan. keuangan Interim per periode interim dengan komparatif tahun buku sebelumnya. b. Laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas komparatif dengan periode interim sebelumnya. 8. Perubahan estimasi Perubahan estimasi signifikan Tidak dijelaskan. 9
  • 10. signifikan pada yang diterjadi pada periode periode interim interim terakhir harus terakhir diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan. 9. Pendapatan Pedapatan musiman, siklusan, Tidak dijelaskan. musiman, siklusan, dan tidak teratur dapat dan tidak teratur diantisipasi atau ditangguhkan. 10. Beban yang tidak Beban yang tidak beraturan Tidak dijelaskan. beraturan dapat diantisipasi atau ditangguhkan. 2.3.1. Perbedaan ED PSAK 3 (revisi 2010): Laporan Keuangan Interim dengan IAS 34 Interim Financial Reporting per 1 Januari 2009 ED PSAK 3 (revisi 2010): Laporan Keuangan Interim mengadopsi seluruh IAS 34 Interim Financial Reporting per 1 Januari 2009, kecuali: 1. IAS 34 paragraf 1 yang menjadi ED PSAK 3 (revisi 2010) tentang ruang lingkup dengan menghilangkan anjuran untuk entitas yang menjual efeknya ke publik untuk menyajikan laporan keuangan interim. Hal ini sudah diatur oleh peraturan yang berlaku. 2. IAS 34 paragraf 14 tentang interaksi antara laporan keuangan interim dengan laporan keuangan interim, tidak diadopsi. Hal ini disesuaikan dengan pengaturan laporan keuangan konsolidasian dalam PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. 3. IAS 34 paragraf 46 yang menjadi ED PSAK 3 (revisi 2010) tentang tanggal efektif dengan menghilangkan penerapan dini. Pertimbangannya penerapan dini hanya dapat dilakukan dengan tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRSs diadopsi secara bersamaan menjadi SAK. Adopsi IFRSs menjadi SAK di Indonesia dilakukan secara bertahap. 10
  • 11. 4. IAS 34 paragraf 47 dan 48 tentang tanggal efektif untuk dampak amandemen IFRSs, tidak diadopsi. Hal ini tidak relevan karena IFRSs yang diamandemen belum diadopsi sebelumnya. 5. IAS 34 appendix B paragraf B31-B33 yang menjadi ED PSAK 3 lampiran B paragraf B31-B33 tentang pelaporan keuangan interim pada ekonomi hiperinflasi dengan menghilangkan rujukan ke PSAK, karena ekonomi hiperinflasi belum diatur dalam PSAK tersendiri. 2.4. PSAK 16 (Aset Tetap) Aset tetap adalah aset berwujud (tangible) yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode, “digunakan dalam operasi” dan tidak untuk dijual kembali, bersifat jangka panjang dan biasanya disusutkan. Secara umum perbedaan antara ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap dengan PSAK 16 (2007): Aset Tetap adalah sebagai berikut: Perihal ED PSAK 16 (revisi 2011) PSAK 16 (revisi 2007) 1. Pengecualian Menambahkan pengecualian ruang Hanya mengatur terhadap ruang lingkup untuk: pengecualian ruang lingkup a. aset tetap diklasifikasikan lingkup untuk untuk hak sebagai dimiliki untuk dijual penambangan dan sesuai dengan PSAK 58 (revisi reservasi tambang, 2009): Aset Tidak Lancar yang seperti minyak, gas alam, dimiliki untuk dijual dan operasi dan sumber daya alam yang dihentikan sejenis yang tidak dapat b. pengakuan dan pengukuran diperbarui. aset eksplorasi dan evaluasi (Lihat PSAK 64: Aktivitas 11
  • 12. Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan Sumber Daya Mineral) 2. Ruang lingkup Tidak mengatur lagi mengenai Ruang lingkup mencakup properti investasi yang sedang properti yang dibangun dibangun atau dikembangkan. atau dikembangkan untuk digunakan di masa depan sebagai properti investasi. 3. Hibah Pemerintah Tidak mengatur syarat pengakuan Pengakuan aset tetap aset tetap yang berasal dari hibah. yang berasal dari hibah Hanya mengatur nilai tercatat aset pemerintah mempunyai tetap yang dapat dikurangi dari syarat bahwa: hibah pemerintah. a. entitas telah memenuhi kondisi atau prasyarat hibah tersebut; b. hibah akan diperoleh. 4. Aset tetap yang Pengaturan aset tetap yang Mengatur perlakuan tersedia untuk tersedia untuk dijual dihapus akuntansi terhadap suatu dijual karena sudah diatur dalam PSAK aset tetap yang tersedia 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar untuk dijual. yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. 5. Depresiasi atas Menjelaskan bahwa pada Perlakuan akuntansi tanah umumnya tanah memiliki umur untuk tanah yang ekonomis tidak terbatas sehingga diperoleh dengan Hak tidak disusutkan, kecuali entitas Guna Usaha, Hak Guna 12
  • 13. meyakini umur ekonomis tanah Bangunan dan lainnya terbatas. mengacu pada PSAK 47: Perlakuan akuntansi tanah yang Tanah. diperoleh dengan Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan lainnya mengacu pada ISAK 25: Hak Atas Tanah 2.4.1. Perbedaan ED PSAK 16 (revisi 2011) dan IAS 16 (2009) ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 16 Property, Plant, and Equipment per Januari 2009, kecuali untuk hal-hal sebagai berikut: 1. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap paragraf 03 mengenai ruang lingkup dimana untuk aset biologik terkait aktivitas agrikultur termasuk dalam ruang lingkup PSAK 16 (revisi 2011). Hal ini berbeda dengan pengaturan yang ada dalam IAS 16 Property, Plant and Equipment paragraf 3 dimana aset biologik terkait aktivitas agrikultur dikecualikan dalam ruang lingkup. 2. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap memberikan tambahan pada paragraf 43 mengenai perubahan kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi yang tidak ada pengaturannya dalam IAS 16. 3. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap tidak mengadopsi pengaturan dalam IAS 16 paragraf 80 mengenai ketentuan transisi karena tidak relevan. 4. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap memberikan ketentuan transisi pada paragraf 82 yang tidak ada dalam IAS 16. 5. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap tidak mengadopsi pengaturan dalam IAS 16 paragraf 81, 81 A – F mengenai tanggal efektif karena tidak relevan. 6. IAS 16 Property, Plant and Equipment paragraf 68A mengenai penghentian pengakuan menjadi paragraf 69 pada ED PSAK 16 (revisi 2011) dan nomor paragraf selanjutnya disesuaikan. 13
  • 14. BAB III KESIMPULAN Indonesia memutuskan untuk berkiblat pada standar pelaporan keuangan internasional atau IFRS. Konvergensi akuntansi Indonesia (PSAK) ke IFRS sangat perlu didukung agar Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal. Pengakuan maksimal ini didapat dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini. Mengapa harus mengadopsi IFRS? Karena dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan manfaat dari meningkatnya kredibilitas pasar modal Indonesia di mata investor global, meluasnya pasar investasi lintas batas negara dan meningkatkan efisiensi alokasi modal. Teknologi informasi yang berkembang pesat juga telah mengubah lingkungan pelaporan keuangan. Kemajuan ini membawa antusiasme jutaan investor (bahkan milyaran) ke lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia, misalnya investor dari America bisa dengan mudah berinvestasi di Eropa/ di Singapore/ bahkan di Indonesia. Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas IFRS akan melindungi investor dalam negeri, karena dengan penerapan standar internasional akan meningkatkan kepercayaan internasional untuk investasi di indonesia. Nah, menurut pandangan penulis, berdasarkan studi komparatif, terdapat 14 titik perbedaan antara PSAK 1 tahun 1998 dan 2009. Beberapa tanggapan atas PSAK 1 (2009) yang penulis sajikan adalah dari 5 menjadi 6 laporan keuangan, perubahan istilah akuntansi yang baru, dinamika IFRS dan auditing, perubahan klasifikasi aset, penghapusan pos-pos luar biasa, dan waktu penerbitan laporan keuangan. Untuk PSAK 3 tahun 1994 dan 2010, penulis menemukan 10 titik perbedaan, diantaranya perihal ruang lingkup, isi, format, dan komponen minimal laporan keuangan interim, periode, pendapatan, dan beban. Untuk PSAK 16 tahun 2007 dan 2011 terdapat 5 titik perbedaan, diantaranya perihal pengecualian terhadap ruang lingkup, hibah pemerintah, aset tetap yang tersedia untuk dijual, dan depresiasi atas tanah. Perubahan yang dibawa IFRS ini merupakan penyempurnaan standar global yang tidak mengubah dasar-dasar akuntansi selama ini. 14
  • 15. DAFTAR PUSTAKA http://www.sai.ugm.ac.id/site/images/pdf/ifrs.pdf http://www.scribd.com/doc/110909597/MAKALAH-Perbandingan-IFRS-dengan-PSAK http://yuliarahmiaccountingunand08.blogspot.com/2011/04/penyajian-laporan- keuangan.html#!/2011/04/penyajian-laporan-keuangan.html Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Penyajian Laporan Keuangan (PSAK No. 1). Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia. 2010. Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Laporan Keuangan Interim (PSAK No. 3). Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Aset Tetap (PSAK No. 16). Jakarta: Salemba Empat. 15