SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
Descargar para leer sin conexión
 

                                                                                                                                       Kalkulus I




3              SISTEM KOORDINAT

3.1 SISTEM KOORDINAT
    • Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk menentukan letak suatu
       titik.
    • Ada beberapa macam sistem koordinat: Sistem Koordinat Cartesius, Sistem
       Koordinat Kutub, Sistem Koordinat Tabung, dan Sistem Koordinat Bola.
    • Pada bagian ini hanya akan dibicarakan Sistem Koordinat Cartesius saja.


3.2 SISTEM KOORDINAT CARTESIUS
    • Sistem koordinat cartesius terdiri dari 2 garis lurus, satu garis mendatar
       (horisontal) dan garis yang lain tegak (vertikal).
    • Garis mendatar ini disebut sumbu-x, sedangkan garis yang tegak disebut
       sumbu-y.
    • Perpotongan kedua sumbu tersebut dinamakan titik asal (origin) dan diberi
       tanda O.
    • Biasanya, titik-titik disebelah kanan O dikaitkan dengan bilangan-bilangan
       real positif sedangkan titik-titik di sebelah kiri O dengan bilangan-bilangan
       real negatif.
    • Titik-titik di sebelah atas O dikaitkan dengan bilangan-bilangan real positif
       dan di sebelah bawah O dikaitkan dengan bilangan-bilangan real negatif.
    • Sumbu-sumbu koordinat membagi bidang menjadi 4 daerah, disebut
       kuadran, yaitu kwadran I, kwadran II, kwadran III, dan kwadran IV.


                                                             Kwadran II                                  Kwadran I

                                                              x < 0, y > 0                                x > 0, y > 0




                                                                                             O

                                                             Kwadran III                                 Kwadran IV

                                                              x < 0, y < 0                                x > 0, y < 0  




                                Gambar 3.1 Empat Kuadran dalam Koordinat Cartesius

Lukmanulhakim Almamalik                                                                                                                  III -   1 

 
 

                                                                                                                                       Kalkulus I




      •      Letak sembarang titik pada bidang dinyatakan dengan pasangan berurutan
             (x, y) .
      •      Titik P(x, y) mempunyai arti bahwa jarak titik P ke sumbu-x dan sumbu-y
             masing-masing adalah y dan x .
      •      Apabila x < 0 (atau y < 0) maka titik P berada di sebelah kiri (atau sebelah
             bawah) titik asal O, dan
      •      Apabila x > 0 (atau y > 0) maka titik P terletak di sebelah kanan (atau
             sebelah atas) titik asal O.
      •      Sumbu x disebut absis, sedangkan sumbu y disebut ordinat.


      Contoh 3.1
      Koordinat titik A adalah (-1,4), titik B adalah (3,-1) dan titik P adalah (5,2).




                                                                               •  • 
                                                                A(−1,4)   •                                  • P (5,2)  
                                                                                   • 

                                                              • • • • •  • • • • • • •
                                                                      •
                                                                      •      • B(3,−1)  




                           Gambar 3.2 Titik-titik A, B, dan P dalam koordinat Cartesius



3.3 RUMUS JARAK

      •      d(P,Q) =            (x 2 - x 1 ) 2 + (y 2 - y1 ) 2




Lukmanulhakim Almamalik                                                                                                                  III -   2 

 
 

                                                                                                                                       Kalkulus I




                                                                         y 




                                                                                                                 Q( x2 , y 2 )  


                                                                                                                  y
                                                                 P( x1, y1 )

                                                                                        x                  R( x3 , y3 )
                                                                   O                                                         x 


                                          Gambar 3.3 Rumus Jarak dari P ke Q



      Contoh 3.2
      Cari jarak antara titik P(-2,3) dan titik Q(4,-1)

      Penyelesaian:
      Jarak dari titik P ke titik Q adalah

      d(P,Q) = (4 - (-2)) 2 + (-1 - 4) 2 = 36 + 16 = 52 ≈ 7,21



3.4 PERSAMAAN LINGKARAN

      •      Lingkaran adalah himpunan titik-titik yang terletak pada suatu jarak tetap
             (jari-jari) dari suatu titik tetap (pusat).
      •      Persamaan lingkaran yang berjari-jari r dan berpusat di (h,k) mempunyai
             persamaan (x – h)2 + (y – h)2 = r2




Lukmanulhakim Almamalik                                                                                                                  III -   3 

 
 

                                                                                                                                       Kalkulus I




      Contoh 3.3
      Persamaan lingkaran r = 3 dan berpusat di (6,4) adalah x – 6 )2 + (y – 4)2 = 9




                                                                                               r =3  • (6,4)  
                                                                            • 
                                                                            • 
                                                                            • 
                                                                            • 
                                                                     • 
                                                                 • • • • • • • • • • • • • •

                    Gambar 3.4 Lingkaran dengan jari-jari tiga dan berpusat di titik (6,4)



3.5 GARIS LURUS

      •      Merupakan kurva yang paling sederhana.
                                                           y 2 − y1
      •      Kemiringan Garis = m =
                                                           x 2 − x1
                                          y



                                                                                                       B(x 2 , y 2 )  

                                                                                                            y2-y1



                                                  A(x 1 , y1 )                   x2-x1



                           Gambar 3.5 Dua titik A dan B dihubungkan membentuk garis
                                              dengan kemitingan m




Lukmanulhakim Almamalik                                                                                                                  III -   4 

 
 

                                                                                                                                       Kalkulus I




                                                                                                                             4 −1 3
                                                                                                                       m =       =  
                                                              5 −1                                                           4−2 2
                                                     m =            = -2      y            
                                                              0−2
                                                                  
                               
                                                       3 −1         1                                                                 2 −1 1
                                             m=                   =-                                                           m=         =  
                                                     -2−2           2                                                                 4−2 2
                                                                               •  (0,5)             •  (4,4) 
                                                                        (‐2,3) •                   
                                                                       •       •  A( 2,1)  
                                                                                   •                    •(4,2) 
                                                                            (6,1)                       1−1
                                                                   •       •                        m = 6 − 2 = 0  
                                                                                   • 

                                                  • • • • • • •  • • • • • •                    
                                                              •                 • •
                                                                                            x 




           Gambar 3.6 Persamaan garis dengan kemiringan m yang berbeda-beda.



      •      Garis yang melalui titik (tetap) (x1, y1) dengan kemiringan m mempunyai
             persamaan:
                                    y – y1 = m (x – x1)

                          dimana m disebut kemiringan titik dari persamaan sebuah garis.


      Contoh 3.4
      Cari persamaan garis yang melalui titik (-4,2) dan (6,-1)

      Penyelesaian:
                                                                      -1 − 2    3
      Kemiringan garis yang melewati titik (-4,2) dan (6,-1) adalah m =      =− .
                                                                       6−4     10
      Dengan menggunakan titik (-4,2) sebagai titik tetap, kita dapatkan persamaan
      garisnya yaitu
                                                             3
                                          y–2= −               (x+4)
                                                            10




Lukmanulhakim Almamalik                                                                                                                  III -   5 

 
 

                                                                                                                                       Kalkulus I



      •      Persamaan Garis dalam bentuk: Ax + By + C = 0

      Contoh 3.5
      Ubahlah bentuk persamaan-persamaan garis berikut ke dalam bentuk persamaan
      Ax + By + C = 0
        a. y – 2 = - 4 (x +2)
        b. y = 5x – 3
        c. x = 5

      Penyelesaian:
      Persamaan garis dalam bentuk: Ax + By + C = 0
        a. 4x + y + 6 = 0
        b. -5x + y + 3 = 0
        c. x + 0y -5 = 0


      •      Persamaan linier umum Ax + Bx + C = 0 , A dan B keduanya tidak 0.

      •      Dua garis tak-tegak dikatakan sejajar jika dan hanya jika keduanya
             mempunyai kemiringan yang sama.

             Persamaan garis pertama: y – y1 = m1 (x – x1)
             Persamaan garis kedua: y – y2 = m2 (x – x2)

             Garis pertama dan kedua sejajar jika m1=m2

      •      Dua garis tak-tegak saling tegak lurus jika dan hanya jika kemiringan
             keduanya saling berkebalikan negatif.

             Persamaan garis pertama: y – y1 = m1 (x – x1)
             Persamaan garis kedua: y – y2 = m2 (x – x2)

             Garis pertama dan kedua saling tegak lurus jika m1 . m2 = -1




Lukmanulhakim Almamalik                                                                                                                  III -   6 

 
 

                                                                                                                                       Kalkulus I



Latihan 3.1
   A. Gambarkan titik-titik berikut pada bidang koordinat dan kemudian carilah
      jarak titik-titik tersebut.
      1. (2,-1) , (5,3)
      2. (4,2),(2,4)
      3. (-2,1), (7,13)

      B. Carilah persamaan lingkaran yang memenuhi persyaratan berikut
         1. Pusat (1,-2), jari-jari 6
         2. Pusat (-3,4) jari-jari 8
         3. Pusat (2,-1) melalui (5,3)

      C. Cari kemiringan dari garis yang mengandung dua titik yang diberikan
         1. (2,3) dan (4,8)
         2. (-4,2) dan (8,2)
         3. (-6,0) dan (0,6)

      D. Tuliskan persamaan garis dari soal C ke dalam bentuk Ax + By + C = 0

      E. Tulislkan persamaan garis melalui (3,-3) yang:
         1. Sejajar garis y = 2x +5
         2. Tegak lurus garis y = 2x + 5
         3. Sejajar garis 2x + 3y = 6
         4. Tegak lurus garis 2x + 3y =6
         5. Sejajar garis x = 8
         6. Tegak lurus garis x = 8




Lukmanulhakim Almamalik                                                                                                                  III -   7 

 

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
 
Soal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaSoal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaNida Shafiyanti
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfPawit Ngafani
 
geometri analitik ruang
geometri analitik ruanggeometri analitik ruang
geometri analitik ruangria angriani
 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2made dwika
 
Luas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integralLuas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integralDeni S'tia
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanNia Matus
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifAyuk Wulandari
 
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
2. ruang vektor dan ruang vektor bagianpujirahayustat13
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Dayga_Hatsu
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 

La actualidad más candente (20)

DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
 
Soal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbolaSoal dan pembahasan hiperbola
Soal dan pembahasan hiperbola
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 
Koordinat Kutub
Koordinat KutubKoordinat Kutub
Koordinat Kutub
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
geometri analitik ruang
geometri analitik ruanggeometri analitik ruang
geometri analitik ruang
 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
 
Luas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integralLuas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integral
 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satu
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
 
(3)integral
(3)integral(3)integral
(3)integral
 
Modul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensiModul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensi
 
2.pencerminan
2.pencerminan2.pencerminan
2.pencerminan
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 

Destacado

Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001Gold Dayona
 
Powerpoint koordinat kutub
Powerpoint koordinat kutubPowerpoint koordinat kutub
Powerpoint koordinat kutubroysmahajani
 
Konversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinya
Konversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinyaKonversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinya
Konversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinyaLuqman Aziz
 
Matematika - Koordinat Kartesius & Koordinat Kutub
Matematika - Koordinat Kartesius & Koordinat KutubMatematika - Koordinat Kartesius & Koordinat Kutub
Matematika - Koordinat Kartesius & Koordinat KutubRamadhani Sardiman
 
PPT Sistem Koordinat
PPT Sistem KoordinatPPT Sistem Koordinat
PPT Sistem Koordinatardynuryadi
 
soal-soal Bab sistem koordinat
soal-soal Bab sistem koordinatsoal-soal Bab sistem koordinat
soal-soal Bab sistem koordinatika rani
 

Destacado (9)

Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001
 
Bab i-sistem-koordinat
Bab i-sistem-koordinatBab i-sistem-koordinat
Bab i-sistem-koordinat
 
Powerpoint koordinat kutub
Powerpoint koordinat kutubPowerpoint koordinat kutub
Powerpoint koordinat kutub
 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
 
Konversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinya
Konversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinyaKonversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinya
Konversi koordinat kutub ke koordinat kartesius dan sebalikinya
 
Matematika - Koordinat Kartesius & Koordinat Kutub
Matematika - Koordinat Kartesius & Koordinat KutubMatematika - Koordinat Kartesius & Koordinat Kutub
Matematika - Koordinat Kartesius & Koordinat Kutub
 
PPT Sistem Koordinat
PPT Sistem KoordinatPPT Sistem Koordinat
PPT Sistem Koordinat
 
1001 soal pembahasan kalkulus
1001 soal pembahasan kalkulus1001 soal pembahasan kalkulus
1001 soal pembahasan kalkulus
 
soal-soal Bab sistem koordinat
soal-soal Bab sistem koordinatsoal-soal Bab sistem koordinat
soal-soal Bab sistem koordinat
 

Similar a Kalkulus modul iii sistem koordinat ok

Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurusblackcatt
 
Geometri analitik bidang lingkaran
Geometri analitik bidang  lingkaran Geometri analitik bidang  lingkaran
Geometri analitik bidang lingkaran barian11
 
Memahami Posisi Garis Terhadap sumbu-x dan sumbu-y
Memahami Posisi Garis Terhadap sumbu-x dan sumbu-yMemahami Posisi Garis Terhadap sumbu-x dan sumbu-y
Memahami Posisi Garis Terhadap sumbu-x dan sumbu-yRoMa Pdgn
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Pengamiranluas 100822110419-phpapp01
Pengamiranluas 100822110419-phpapp01Pengamiranluas 100822110419-phpapp01
Pengamiranluas 100822110419-phpapp01Zainab Awang
 
Bab xi lingkaran
Bab xi lingkaranBab xi lingkaran
Bab xi lingkaranhimawankvn
 
Bab 5. sistem_persamaan_kuadrat_parabola_atau_garis_lengkung
Bab 5. sistem_persamaan_kuadrat_parabola_atau_garis_lengkungBab 5. sistem_persamaan_kuadrat_parabola_atau_garis_lengkung
Bab 5. sistem_persamaan_kuadrat_parabola_atau_garis_lengkungA Gustang
 
Pert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektorPert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektorIrene Novita
 
Persamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomiPersamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomiNurmalianis Anis
 
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]089697859631
 
Ppt geometri analit ruang
Ppt geometri analit ruangPpt geometri analit ruang
Ppt geometri analit ruangDevi_viani
 
Modul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikModul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikKira R. Yamato
 
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)intanbuhatii
 
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)intanbuhatii
 

Similar a Kalkulus modul iii sistem koordinat ok (20)

Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurus
 
Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurus
 
Transformasi
TransformasiTransformasi
Transformasi
 
Geometri analitik bidang lingkaran
Geometri analitik bidang  lingkaran Geometri analitik bidang  lingkaran
Geometri analitik bidang lingkaran
 
FUNGSI NON LINIER.pptx
FUNGSI NON LINIER.pptxFUNGSI NON LINIER.pptx
FUNGSI NON LINIER.pptx
 
Memahami Posisi Garis Terhadap sumbu-x dan sumbu-y
Memahami Posisi Garis Terhadap sumbu-x dan sumbu-yMemahami Posisi Garis Terhadap sumbu-x dan sumbu-y
Memahami Posisi Garis Terhadap sumbu-x dan sumbu-y
 
Makalah irisan kerucut
Makalah irisan kerucutMakalah irisan kerucut
Makalah irisan kerucut
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Pengamiranluas 100822110419-phpapp01
Pengamiranluas 100822110419-phpapp01Pengamiranluas 100822110419-phpapp01
Pengamiranluas 100822110419-phpapp01
 
Bab xi lingkaran
Bab xi lingkaranBab xi lingkaran
Bab xi lingkaran
 
Bab 5. sistem_persamaan_kuadrat_parabola_atau_garis_lengkung
Bab 5. sistem_persamaan_kuadrat_parabola_atau_garis_lengkungBab 5. sistem_persamaan_kuadrat_parabola_atau_garis_lengkung
Bab 5. sistem_persamaan_kuadrat_parabola_atau_garis_lengkung
 
Pert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektorPert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektor
 
Persamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomiPersamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomi
 
8. fungsi
8. fungsi8. fungsi
8. fungsi
 
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
 
Ppt geometri analit ruang
Ppt geometri analit ruangPpt geometri analit ruang
Ppt geometri analit ruang
 
Modul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikModul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetik
 
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
 
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 

Más de Lukmanulhakim Almamalik

Promoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdfPromoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdfLukmanulhakim Almamalik
 
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLEPENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLELukmanulhakim Almamalik
 
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Lukmanulhakim Almamalik
 
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiBuku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiLukmanulhakim Almamalik
 

Más de Lukmanulhakim Almamalik (20)

Promoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdfPromoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdf
 
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdfUU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
 
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLEPENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
 
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
 
Buku systems thinking
Buku systems thinkingBuku systems thinking
Buku systems thinking
 
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
 
Buku informasi tik.cs03.016.01
Buku informasi tik.cs03.016.01Buku informasi tik.cs03.016.01
Buku informasi tik.cs03.016.01
 
Buku informasi tik.cs03.011.01
Buku informasi tik.cs03.011.01Buku informasi tik.cs03.011.01
Buku informasi tik.cs03.011.01
 
Tik.cs03.008.01 buku informasi
Tik.cs03.008.01 buku informasiTik.cs03.008.01 buku informasi
Tik.cs03.008.01 buku informasi
 
Tik.cs03.007.01 buku informasi
Tik.cs03.007.01 buku informasiTik.cs03.007.01 buku informasi
Tik.cs03.007.01 buku informasi
 
Tik.cs03.006.01 buku informasi
Tik.cs03.006.01 buku informasiTik.cs03.006.01 buku informasi
Tik.cs03.006.01 buku informasi
 
Tik.cs02.053.01 buku informasi
Tik.cs02.053.01 buku informasiTik.cs02.053.01 buku informasi
Tik.cs02.053.01 buku informasi
 
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiBuku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
 
Buku informasi tik.cs03.010.01
Buku informasi tik.cs03.010.01Buku informasi tik.cs03.010.01
Buku informasi tik.cs03.010.01
 
Buku informasi memperbaiki monitor
Buku informasi   memperbaiki monitorBuku informasi   memperbaiki monitor
Buku informasi memperbaiki monitor
 
Ch22
Ch22Ch22
Ch22
 
Ch21
Ch21Ch21
Ch21
 
Ch20
Ch20Ch20
Ch20
 
Ch19
Ch19Ch19
Ch19
 
Ch18
Ch18Ch18
Ch18
 

Kalkulus modul iii sistem koordinat ok

  • 1.   Kalkulus I 3 SISTEM KOORDINAT 3.1 SISTEM KOORDINAT • Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk menentukan letak suatu titik. • Ada beberapa macam sistem koordinat: Sistem Koordinat Cartesius, Sistem Koordinat Kutub, Sistem Koordinat Tabung, dan Sistem Koordinat Bola. • Pada bagian ini hanya akan dibicarakan Sistem Koordinat Cartesius saja. 3.2 SISTEM KOORDINAT CARTESIUS • Sistem koordinat cartesius terdiri dari 2 garis lurus, satu garis mendatar (horisontal) dan garis yang lain tegak (vertikal). • Garis mendatar ini disebut sumbu-x, sedangkan garis yang tegak disebut sumbu-y. • Perpotongan kedua sumbu tersebut dinamakan titik asal (origin) dan diberi tanda O. • Biasanya, titik-titik disebelah kanan O dikaitkan dengan bilangan-bilangan real positif sedangkan titik-titik di sebelah kiri O dengan bilangan-bilangan real negatif. • Titik-titik di sebelah atas O dikaitkan dengan bilangan-bilangan real positif dan di sebelah bawah O dikaitkan dengan bilangan-bilangan real negatif. • Sumbu-sumbu koordinat membagi bidang menjadi 4 daerah, disebut kuadran, yaitu kwadran I, kwadran II, kwadran III, dan kwadran IV. Kwadran II Kwadran I x < 0, y > 0 x > 0, y > 0 O Kwadran III Kwadran IV x < 0, y < 0 x > 0, y < 0   Gambar 3.1 Empat Kuadran dalam Koordinat Cartesius Lukmanulhakim Almamalik                                                                                                                  III -   1   
  • 2.   Kalkulus I • Letak sembarang titik pada bidang dinyatakan dengan pasangan berurutan (x, y) . • Titik P(x, y) mempunyai arti bahwa jarak titik P ke sumbu-x dan sumbu-y masing-masing adalah y dan x . • Apabila x < 0 (atau y < 0) maka titik P berada di sebelah kiri (atau sebelah bawah) titik asal O, dan • Apabila x > 0 (atau y > 0) maka titik P terletak di sebelah kanan (atau sebelah atas) titik asal O. • Sumbu x disebut absis, sedangkan sumbu y disebut ordinat. Contoh 3.1 Koordinat titik A adalah (-1,4), titik B adalah (3,-1) dan titik P adalah (5,2).                 •  •  A(−1,4)   •  • P (5,2)   •  • • • • •  • • • • • • • • •  • B(3,−1)   Gambar 3.2 Titik-titik A, B, dan P dalam koordinat Cartesius 3.3 RUMUS JARAK • d(P,Q) = (x 2 - x 1 ) 2 + (y 2 - y1 ) 2 Lukmanulhakim Almamalik                                                                                                                  III -   2   
  • 3.   Kalkulus I          y  Q( x2 , y 2 )   y P( x1, y1 ) x R( x3 , y3 ) O       x  Gambar 3.3 Rumus Jarak dari P ke Q Contoh 3.2 Cari jarak antara titik P(-2,3) dan titik Q(4,-1) Penyelesaian: Jarak dari titik P ke titik Q adalah d(P,Q) = (4 - (-2)) 2 + (-1 - 4) 2 = 36 + 16 = 52 ≈ 7,21 3.4 PERSAMAAN LINGKARAN • Lingkaran adalah himpunan titik-titik yang terletak pada suatu jarak tetap (jari-jari) dari suatu titik tetap (pusat). • Persamaan lingkaran yang berjari-jari r dan berpusat di (h,k) mempunyai persamaan (x – h)2 + (y – h)2 = r2 Lukmanulhakim Almamalik                                                                                                                  III -   3   
  • 4.   Kalkulus I Contoh 3.3 Persamaan lingkaran r = 3 dan berpusat di (6,4) adalah x – 6 )2 + (y – 4)2 = 9 r =3  • (6,4)   •  •  •  •  •  • • • • • • • • • • • • • • Gambar 3.4 Lingkaran dengan jari-jari tiga dan berpusat di titik (6,4) 3.5 GARIS LURUS • Merupakan kurva yang paling sederhana. y 2 − y1 • Kemiringan Garis = m = x 2 − x1  y B(x 2 , y 2 )    y2-y1 A(x 1 , y1 ) x2-x1 Gambar 3.5 Dua titik A dan B dihubungkan membentuk garis dengan kemitingan m Lukmanulhakim Almamalik                                                                                                                  III -   4   
  • 5.   Kalkulus I 4 −1 3                        m = =   5 −1 4−2 2                        m = = -2      y    0−2                          3 −1 1 2 −1 1 m= =-                 m= =   -2−2 2 4−2 2 •  (0,5)  •  (4,4)   (‐2,3) •                    •  •  A( 2,1)   •  •(4,2)   (6,1)  1−1 •  •                        m = 6 − 2 = 0   •  • • • • • • •  • • • • • •                     • • •                 x  Gambar 3.6 Persamaan garis dengan kemiringan m yang berbeda-beda. • Garis yang melalui titik (tetap) (x1, y1) dengan kemiringan m mempunyai persamaan: y – y1 = m (x – x1) dimana m disebut kemiringan titik dari persamaan sebuah garis. Contoh 3.4 Cari persamaan garis yang melalui titik (-4,2) dan (6,-1) Penyelesaian: -1 − 2 3 Kemiringan garis yang melewati titik (-4,2) dan (6,-1) adalah m = =− . 6−4 10 Dengan menggunakan titik (-4,2) sebagai titik tetap, kita dapatkan persamaan garisnya yaitu 3 y–2= − (x+4) 10 Lukmanulhakim Almamalik                                                                                                                  III -   5   
  • 6.   Kalkulus I • Persamaan Garis dalam bentuk: Ax + By + C = 0 Contoh 3.5 Ubahlah bentuk persamaan-persamaan garis berikut ke dalam bentuk persamaan Ax + By + C = 0 a. y – 2 = - 4 (x +2) b. y = 5x – 3 c. x = 5 Penyelesaian: Persamaan garis dalam bentuk: Ax + By + C = 0 a. 4x + y + 6 = 0 b. -5x + y + 3 = 0 c. x + 0y -5 = 0 • Persamaan linier umum Ax + Bx + C = 0 , A dan B keduanya tidak 0. • Dua garis tak-tegak dikatakan sejajar jika dan hanya jika keduanya mempunyai kemiringan yang sama. Persamaan garis pertama: y – y1 = m1 (x – x1) Persamaan garis kedua: y – y2 = m2 (x – x2) Garis pertama dan kedua sejajar jika m1=m2 • Dua garis tak-tegak saling tegak lurus jika dan hanya jika kemiringan keduanya saling berkebalikan negatif. Persamaan garis pertama: y – y1 = m1 (x – x1) Persamaan garis kedua: y – y2 = m2 (x – x2) Garis pertama dan kedua saling tegak lurus jika m1 . m2 = -1 Lukmanulhakim Almamalik                                                                                                                  III -   6   
  • 7.   Kalkulus I Latihan 3.1 A. Gambarkan titik-titik berikut pada bidang koordinat dan kemudian carilah jarak titik-titik tersebut. 1. (2,-1) , (5,3) 2. (4,2),(2,4) 3. (-2,1), (7,13) B. Carilah persamaan lingkaran yang memenuhi persyaratan berikut 1. Pusat (1,-2), jari-jari 6 2. Pusat (-3,4) jari-jari 8 3. Pusat (2,-1) melalui (5,3) C. Cari kemiringan dari garis yang mengandung dua titik yang diberikan 1. (2,3) dan (4,8) 2. (-4,2) dan (8,2) 3. (-6,0) dan (0,6) D. Tuliskan persamaan garis dari soal C ke dalam bentuk Ax + By + C = 0 E. Tulislkan persamaan garis melalui (3,-3) yang: 1. Sejajar garis y = 2x +5 2. Tegak lurus garis y = 2x + 5 3. Sejajar garis 2x + 3y = 6 4. Tegak lurus garis 2x + 3y =6 5. Sejajar garis x = 8 6. Tegak lurus garis x = 8 Lukmanulhakim Almamalik                                                                                                                  III -   7