Dokumen tersebut membahas tentang bagaimana mendesain dan mendokumentasikan database relasional untuk suatu Sistem Informasi Akuntansi dengan menggunakan model data REA dan diagram Entity-Relationship. Langkah-langkahnya meliputi identifikasi entitas, hubungan antar entitas, dan implementasinya ke database relasional."
1. Kelompok 2
Di Susun Oleh :
Dian Fitri Wahyuni
Dista Widia
Akhfin Luthansa
Risfani Sari
2. Bagaimana kita dapat mendokumentasikan SIA
yang diimplementasikan sebagai database
relasional?
Bab ini menjelaskan bagaimana cara
mendesain dan mendokumentasikan
database relasional untuk suatu SIA.
Memusatkan perhatian pada pembuatan
model data, yang merupakan salah satu
aspek desain database yang harus dipahami
para akuntan.
3. Bab ini juga memperkenalkan model
akuntansi REA dan diagram Entity-
Relationship (E-R).
Serta menunjukkan bagaimana
mempergunakan alat-alat ini untuk
membangun sebuah model data SIA.
Akhirnya, bab ini akan mendeskripsikan
bagaimana mengimplementasikan hasil
model data dalam database relasional.
4. Enam langkah dasar dalam mendesain
dan mengimplementasikan sistem
database:
1.Identifikasi kebutuhan informasi para pemakai.
2.Tahap pertama terdiri dari perencanaan awal
untuk menetapkan kebutuhan dan kelayakan
pengembangan sistem baru.
3.Pengembangan berbagai skema berbeda untuk
sistem yang baru, pada tingkat konseptual,
eksternal dan internal.
5. 4. Penerjemahan skema tingkat internal ke
struktur database sesungguhnya, yang akan
diimplementasikan ke dalam sistem yang baru
tersebut.
5. Mentransfer semua data dari sistem
sebelumnya ke database SIA yang baru.
6. Penggunaan dan pemeliharaan sistem yang
baru.
6. Pembuatan model data adalah proses of defining a
database so that it faithfully represents all aspects
of the organization, including its interactions with
the external environment.
REA (Sumber daya, Data, Kegiatan) data model
is a conceptual modeling tool that focuses on the
business semantics underlying an organization’s
value chain activities.
7. Pembuatan model data dalam proses Desain database
Pengkodean
Implementasi
Operasi dan
Pemeliharaan
Perencanaan
Analisis
Persyaratan
Desain
Pembuatan
model data
terjadi di
sini
8. Model data REA memberikan struktur dalam
dua cara:
1 Dengan mengidentifikasi entitas apa yang
seharusnya dimasukkan dalam database SIA
2 Dengan cara menentukan bagaimana
membuat struktur antar entitas dalam
database SIA tersebut
9. Entitas adalah segala sesuatu yang
informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan
oleh organisasi.
Model data REA mengklasifikasi entitas ke
dalam tiga kategori yang berbeda, yaitu :
1 Sumber daya yang didapat dan dipergunakan
oleh organisasi
2 Kegiatan atau aktivitas bisnis yang dilakukan
organisasi
3 Pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut
10. Sumber daya adalah hal-hal yang memiliki
nilai ekonomi bagi organisasi.
Contoh sumber daya organisasi adalah:
Kas
Persediaan
Peralatan
11. Kegiatan adalah berbagai aktivitas bisnis
yang informasinya ingin dikumpulkan
perusahaan untuk tujuan perencanaan dan
pengendalian.
Contoh kegiatan organisasi adalah :
Kegiatan penjualan
Kegiatan penerimaan kas
12. Pelaku adalah entitas jenis ketiga dalam
model REA.
Pelaku adalah orang-orang dan organisasi
yang terlibat dalam kegiatan yang
informasinya ingin didapatkan untuk
tujuan perencanaan, pengendalian, dan
evaluasi.
Contoh pelaku organisasi adalah
Pegawai
Pelanggan
13. Membangun diagram REA untuk siklus
transaksi tertentu terdiri dari empat langkah
berikut :
1 Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran
ekonomi yang mewakili hubungan dualitas
dasar memberi untuk menerima, dalam siklus
tersebut.
2 Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi
oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi dan
para pelaku yang terlibat dalam kegiatan
tersebut.
14. 3.Analisis setiap kegiatan pertukaran
ekonomi untuk menetapkan apakah
kegiatan tersebut harus dipecah menjadi
suatu kombinasi dari satu atau lebih
kegiatan komitmen dan kegiatan
pertukaran ekonomi. Apabila perlu, ganti
kegiatan pertukaran ekonomi aslinya
dengan rangkaian kegiatan komitmen dan
pertukaran ekonomi yang dihasilkan dari
pemecahan kegiatan tadi.
4. Tetapkan kardinalitas setiap hubungan..
17. Selama menggambar diagram REA untuk
suatu siklus transaksi, sangatlah berguna
untuk membagi kertas yang digunakan untuk
menggambar ke dalam tiga kolom, satu
kolom untuk setiap jenis entitas.
Pergunakan kolom kiri untuk sumber daya
Kolom tengah untuk kegiatan.
Dan kolom kanan untuk pelaku.
18. Pertukaran ekonomi dasar dalam siklus
pendapatan melibatkan penjualan barang
dagangan atau pelayanan, serta serangkaian
penerimaan kas sebagai pembayaran dalam
penjualan tersebut.
Diagram REA untuk siklus pendapatan S&S
dengan membuat entitas kegiatan penjualan
dan penerimaan kas dalam bentuk persegi
panjang, dan hubungan dualitas ekonomi
antara mereka, dalam bentuk wajik.
19. Ketika kegiatan yang menjadi pusat
perhatian telah ditentukan, sumber
daya yang dipengaruhi oleh kegiatan
tersebut perlu diidentifikasi.
Kegiatan penjualan dapat
diterjemahkan menjadi pemberian
persediaan kepada pelanggan.
Kegiatan penerimaan kas dapat
diterjemahkan sebagai menerima kas
dari pelanggan.
20. Setelah menentukan sumber daya yang
dipengaruhi oleh setiap kegiatan, langkah
selanjutnya yang perlu dilakukan adalah
mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam
kegiatan-kegiatan tersebut.
Paling tidak selalu terdapat satu pelaku
internal (pegawai) dan, di sebagian besar
kondisi, seorang pelaku eksternal
(pelanggan/pemasok) yang terlibat dalam
setiap kegiatan.
21. Langkah ketiga dalam menggambar
diagram REA adalah menganalisis kegiatan
pertukaran ekonomi untuk menetapkan
apakah kegiatan tersebut dapat dipecah
menjadi sebuah kombinasi dari satu atau
lebih kegiatan komitmen dan pertukaran.
Contoh: Kegiatan penjualan dapat
dipergunakan untuk mewakili baik
penjualan dengan pengiriman maupun
yang terjadi di toko. economic exchange
event
23. Kardinalitas menunjukkan bagaimana
perumpamaan dalam satu entitas dapat
dihubungkan ke perumpamaan tertentu
dalam entitas lainnya.
Kardinalitas sering diungkapkan sebagai
pasangan nomor di setiap entitas.
Nomor pertama adalah kardinalitas
minimum, dan nomor kedua adalah
kardinalitas maksimum.
24. The minimum cardinality of a relationship
indicates whether each row in that entity
MUST be linked to a row in the entity on the
other side of the relationship.
Minimum cardinalities can be either 0 or 1.
A minimum cardinality of zero means that a
new row can be added to that table without
being linked to any rows in the other table.
A minimum cardinality of 1 means that each
row in that table MUST be linked to at least
one row in the other table
25. Kardinalitas minimemThe minimum cardinality
of zero in the (0, N) cardinality pair to the left
of the customer entity in the customer-sales
relationship indicates that a new customer may
be added to the database without being linked
to any sales events.
Penjualan Made to Pelanggan
(0, N)
26. Kardinalitas minimum of 1 in the
(1, 1) cardinality pair to the right of the sales
entity in the customer-sales relationship
indicates that a new sales transaction CAN
ONLY be added if it is linked to a customer.
Penjualan Made to Pelanggan(0, N)
(1,1)
27. Kardinalitas maksimem dari sebuah
hubungan menunjukkan apakah setiap baris
dalam entitas dapat dihubungkan lebih dari
satu baris dalam entitas lainnya on the
other side of the relationship.
Kardinalitas maksimem dapat baik 1 atau
N.
Kardinalitas minimem 1 artinya bahwa
setiap baris dalam tabel itu dapat
dihubungkan ke hanya satu baris dalam
tabel lainnya.
Kardinal maksimem N artinya bahwa setiap
baris dalam tabel itu bisa dihubungkan
lebih dari satu baris dalam tabel lainnya.
28. Kardinalitas maksimum N dalam (0, N) pasangan
kardinalitas to the left of the customer entity in
the customer-sales relationship indicates that a
given customer MAY be linked to many sales
events.
Penjualan Made to Pelanggan
(0, N)
29. Kardinalitas maksimum 1 dalam
(1, 1) pasangan kardinalitas to the right of the
sales entity in the customer-sales relationship
indicates that a given sales transaction can only
be linked to one customer.
Penjualan Made to Pelanggan
(0, N)(1,1)
30. Kardinalitas are not arbitrarily chosen by the
database designer.
They reflect facts about the organization
being modeled and its business practices
obtained during the requirements analysis
stage of the database design process.
31. Terdapat kemungkinan tiga jenis dasar
hubungan antar entitas, tergantung dari
kardinalitas maksimum yang berhubungan
dengan setiap entitas.
1. Hubungan satu-ke-satu (1:1)
2. Hubungan satu-ke-banyak (1:N)
3. Hubungan banyak-ke-banyak (M:N)
36. Diagram Hubungan Entitas- (E-R) adalah
satu metode untuk skema penggambaran
database disebut diagram E-R karena it
shows the various entities being modeled
and the important relationships among
them.
Dalam sebuah diagram E-R, entitas appear
as rectangles, and relationships between
entities are represented as diamonds.
39. Diagram REA ini dapat dipergunakan
untuk mendesain database relasional
yang terstruktur baik.
Bahkan, membuat suatu rangkaian
tabel berdasarkan diagram REA secara
otomatis akan menghasilkan database
relasional yang terstruktur baik, tanpa
adanya masalah anomali pembaruan
(update), penyisipan data (insert), dan
penghapusan (delete).
40. Mengimplementasikan diagram REA ke
dalam database relasional melibatkan
proses tiga tahap, yaitu :
1. Membuat sebuah tabel untuk setiap entitas
berbeda dan untuk setiap hubungan banyak-
ke-banyak
2. Memberikan atribut ke tabel yang tepat
3. Menggunakan kunci luar untuk
mengimplementasikan hubungan satu-ke-
satu dan hubungan satu-ke-banyak
42. From the previously
discussed REA diagram,
nine tables would be
created: one for each of
the seven entities and one
for each of the many-to-
many relationships.
1.Persediaan
2.Pembelian
3.Pegawai
4.Pemasok
5.Kasir
6. Pengeluaran Kas
7. Kas
8. Pembelian-persediaan
9. Pembelian-pengeluaran
kas
43. Menetapkan Kunci Utama: Biasanya, kunci
utama of a table representing an entity is a
single attribute.
Other Attributes: Additional attributes are
included in each table to satisfy transaction
processing requirements.
44. Hubungan Satu ke Satu: Di dalam database
relasional, hubungan satu ke satu antara
entitas dapat diimplementasikan dengan
memasukkan kunci utama suatu entitas
sebagai kunci luar dalam tabel yang mewakili
entitas satunya.
Tidak ada contohnya hubugnan 1:1 dalam
diagram contoh
45. Hubungan Satu ke Banyak: Dalam
database relasional, hubungan satu ke
banyak dapat diimplementasikan juga
dalam relasi ke database dengan
menggunakan kunci luar.
Kunci utama dari entitas dengan kardinal
maksimum N menjadi kunci luar dalam
entitas dengan kardinal maksimum 1
Contoh: Nomor pegawai dan nomor
pemasok adalah kunci luar dalam kegiatan
pembelian dan kegiatan pengeluaran kas.
i
46. Diagram REA secara khusus berguna untuk
mendokumentasikan SIA tingkat lanjut yang
menggunakan database.
Diagram REA menyediakan informasi
mengenai praktik bisnis organisasi dan pola
pertukaran ekonominya.
47. The zero minimum for the sales event
indicates that credit sales are made
The N maximum for the sales event
means that customers may make
installment payments
Penerimaan
kas
Penerimaan kas
Penjualan
Penjualan
(1, N)
(0, N)
48. The one minimum for the cash receipts event
indicates that cash is not received prior to
delivering the merchandise
The N maximum for the cash receipts event
means that customers may pay for several
sales with one check
Penerimaan
Kas
Penerimaan
Kas-Penjualan Penjualan(1, N) (0, N)
49. Due to the fact that S&S sells mass-
produced goods, its REA diagram
models the relationship between sales
and inventory as being many-to-many.
An REA diagram for a rare art dealer
would depict the relationship between
sales and inventory as being one-to-
many.
50. Diagram REA yang lengkap juga
berfungsi sebagai petunjuka yang
berguna untuk meminta informasi dari
database SIA.
Permintaan data dapat digunakan
untuk menghasilkan jurnal dan buku
besar dari database rasional yang
dibuat dengan menggunakan model
REA.
51. • Setiap transaksi penjualan dibayar penuh
oleh kegiatan penerimaan kas.
• Setiap pembayaran pelanggan bisa dilakukan
lebih dari satu penjualan.
• Apakah permintaan logis itu ?
• Total piutang dagang adalah jumlah dari
seluruh penjualan yang tidak memiliki nomor
pembayaran.
Penerimaan
KasPenjualan
(0, 1) (1, N)
52. Setiap transaksi penjualan dapat dibayar
secara cicilan (angsuran).
Setiap pembayaran pelanggan hanya untuk
satu penjualan.
Apakah permintaan logis itu ?
(1) Jumlah seluruh penjualan; (2) Jumlah
penerimaan kas; then A/R = (1)-(2)
Penerimaan
KasPenjualan
(0, N) (1, 1)
53. Setiap transaksi penjualan dibayar penuh oleh
kegiatan penerimaan kas.
Setiap pembayaran pelanggan untuk satu
penjualan.
Apakah permintaan logis itu?
Total piutang dagang adalah jumlah seluruh
penjualan yang tidak memiliki nomor
pembayaran.
Penerimaan
KasPenjualan
(0, 1) (1, 1)
54. Setiap transaksi penjualan dibayar secara cicilan
(angsuran).
Setiap pembayaran dari pelanggan dapat
membayar lebih dari satu penjualan.
Apakah permintaan logis itu ?
(1) Jumlah semua penjualan; (2) Jumlah semua
penerimaan kas; Then A/R = (1)-(2)
Penerimaan
KasPenjualan
(0, N) (1, N)