2. 初めまして !
Kelompok 4 :
Maulida Rahmawati
Moh. Fazrulzaman Azmi
Nurafifah
R. Rahmi Puspa R.
3. Pengertian Agresivitas
Agresivitas adalah segala bentuk perilaku
yang disengaja terhadap makhluk lain
dengan tujuan untuk melukainya dan pihak
yang dilukai tersebut berusaha untuk
menghindarinya.
4. Dua Sisi Agresivitas
• Assertiveness :
Memperkuat kesadaran
diri tanpa merugikan atau
melukai diri orang lain.
Sisi (+)
• Violence : Berpusat pada
perampasan hak-hak atau
kesadaran diri orang lain.Sisi (-)
6. Berdasarkan pengalaman masa lalu
mereka dan kebudayaan dimana mereka
tinggal, individu mempelajari:
(1) Berbagai cara untuk menyakiti yang
lain;
(2) Kelompok mana yang tepat untuk
target agresi;
(3) Tindakan apa yang dibenarkan sebagai
tindakan balas dendam, dan
(4) Situasi atau konteks apa yang
mengizinkan seseorang untuk
berperilaku agresif.
7. • Freud dalam teori psikoanalisis
klasiknya mengemukakan bahwa
agresif adalah satu dari dua
naluri dasar manusia.
Teori Naluri
• Moyer (dalam Sarwono, 1997)
berpendapat bahwa perilaku
agresif ditentukan oleh proses
tertentu yang terjadi di otak dan
susunan syaraf pusat. Demikian
pula hormon laki-laki (testoteron)
dipercaya sebagai pembawa sifat
agresif.
Teori
Biologi
9. Teori Belajar Sosial :
Berbeda dari teori bawaan dan teori
frustasi agresif yang menekankan faktor-
faktor dorongan dari dalam, teori belajar
sosial lebih memperhatikan faktor tarikan
dari luar. Bandura (dalam Sarwono, 1997)
mengatakan bahwa dalam kehidupan
sehari-hari pun perilaku agresif dipelajari
dari model yang dilihat dalam
keluarga, dalam lingkungan kebudayaan
setempat atau melalui media massa.
10. 3 dimensi hubungan perilaku
lingkungan yaitu :
– Intensitas. Terlalu banyak orang atau terlalu sedikit
orang disekeliling kita, akan membuat gangguan
psikologis. Terlalu banyak orang menyebabkan perasaan
sesak (crowding) dan terlalu sedikit orang merasa
terasing (socialisolation);
– Keanekaragaman. Keanekaragaman benda atau manusia
berakibat terhadap pemrosesan informasi. Terlalu
beraneka membuat perasaan overload dan kekurangan
anekaragaman membuat perasaan monoton, dan
– Keterpolaan. Keterpolaan berkaitan dengan
kemampuan memprediksi. Jika setting dengan pola yang
tidak jelas dan rumit menyebabkan beban dalam
pemrosesan informasi sehingga stimulus sulit diprediksi,
sedangkan pola – pola yang jelas menyebabkan
stimulus mudah diprediksi
11. Stres terdiri atas 3 komponen :
1. Stressori : merupakan sumber atau
stimulus yang mengancam
kesejahteraan seseorang, misalnya
suara bising, panas, atau kepadatan;
2. Respon stres : reaksi yang melibatkan
komponen
emosional, pikiran, fisiologis dan
perilaku, dan
3. Proses : proses transaksi antara
stressor dengan kapasitas diri.
12. Beberapa asumsi dasar sebagai
berikut :
• Perilaku manusia terkait dengan konteks
lingkungan;
• Interaksi timbal balik yang
menguntungkan antara manusia dan
lingkungan;
• Interaksi manusia dan lingkungan bersifat
dinamis, dan
• Interaksi manusia dan lingkungan terjadi
dalam berbagai level dan tergantung pada
fungsi.
13. Jenis Agresivitas
Agresif
Reaktif
Agresif
Proaktif
Agresi yang terjadi sebagai reaksi
terhadap stimulus yang dinilai
mengancam. agresi yang terjadi
sebagai reaksi terhadap stimulus
yang dinilai mengancam.
Agresif yang dilakukan sebagai
alat atau mempunyai fungsi
untuk memperoleh tujuan
tertentu.
14. Proses Agresivitas
• Classical conditioning
• Operant Conditioning
• Modelling
• Observational Learning
• Social Comparison
• Learning by Experience
15. Faktor Penyebab Perilaku
Agresivitas
• Faktor Biologi
• Faktor Naluri dan Insting
• Faktor Amarah
• Faktor Frustasi
• Faktor sosial learning (peran belajar
model kekerasan)
• Kesenjangan Generasi
• Lingkungan
• Proses Pendisiplinan yang keliru
• Penilailan Kognitif