Dokumen tersebut membahas tentang HIV/AIDS, penyebab, gejala, dan penularannya. Dokumen juga membahas faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan pendidikan yang berkontribusi pada kerentanan perempuan terhadap HIV/AIDS.
4. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency
Syndrome. Penyakit ini adalah kumpulan gejala akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena
seseorang terinfeksi virus HIV. HIV adalah singkatan dari
Human Immunodeficiency Virus. Orang yang terinfeksi virus
ini tidak dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain
karena sistem kekebalan tubuhnya menurun terus secara
drastis. AIDS termasuk PMS, karena salah satu penularannya
adalah melalui hubungan seksual dengan orang yang telah
terinfeksi HIV.
6. nasional
Kasus AIDS secara Nasional sampai dengan 2010 adalah 19.973
kasus dari 32 propinsi yang melaporkan dan dari 214
Kabupaten/Kota se Indonesia.
Kasus AIDS yang dilaporkan telah meninggal adalah 3.846
Tahun 1997 : Kasus AIDS pertama kali ditemukan (RS Bethesda
Tomohon)
Sampai dengan Mei 2011 :
- Kasus AIDS terus bertambah berjumlah 859 kasus, meninggal 124
orang.
- Kasus HIV/AIDS tersebar di 13 Kabupaten/Kota Propinsi Sulut.
7. Di luar Pulau Jawa, Sulawesi Selatan menempati urutan ke
delapan setelah Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Selatan dan
Papua. Apalagi Sulsel merupakan mata rantai di Kawasan Timur
Indonesia (KTI) dan jumlah penduduk yang banyak. Sementara
modus penularan terbesar melalui jarum suntik dan transmisi
seksual.
Menurut H M Saleh Radjab MM, Sekertaris Komisi
Penanggulangan AIDS SulSel, kasus HIV/AIDS per September
2011 sebanyak 4.908 di 24 Kab/Kota di Sulsel. Di Kabupaten
Maros terdapat 44 kasus dan Maros menempati urutan keenam
setelah Makassar, Parepare, Gowa dan Bulukumba.
9. • Penipisan diding vagina yang dapat membuat wanita rentan
1 terserang virus.
• Bentuk organ kelamin wanita yang memiliki permukaan (mukosa) alat kelamin
yang lebih luas sehingga cairan sperma mudah terpapar ketika hubungan
2 seksual
• Virus HIV lebih banyak hidup di cairan Sperma
3
• Terdapat banyak lipatan membuat permukaan menjadi luas dan dinding vagina sendiri memiliki lapisan
tipis yang mudah terluka,memudahkan air mani bertahan lebih lama dalam rongga vagina bila terjadi
4 infeksi,sehingga air mani yang terinveksi dapat segera menulari perempuan tersebut
• Kecenderungan perempuan untuk tidak mengalami gejala pada waktu menderita sebuah
penyakit menular seksual. (ini menjadi pintu bagi HIV, terutama jika telah
5 menyebabkan luka atau ulcer)
10. SOSIAL BUDAYA
@
• Perempuan dikonstruksikan untuk bersikap penurut,pasif,sabar dan setia sedangkan laki-
laki dominan,agresif dan mengambil inisiatif dalam hubungan seksual.
• Adanya persepsi dilingkungan masyarakat bahwa hal yang wajar jika seorang laki-laki
memiliki lebih dari satu pasangan
@
•Perempuan menjadi rentan karena dituntut untuk menjalankan peran sebagai pengasuh,perawat
apabila suami,anak,atau keluarga edang sakit,sedangkan jika dirinya sendiri sakit seringkali
terabaikan.
•Tradisi yang merugikan perempuan seperti dijodohkan,dipaksa menikah,dipaksa jadi PSK,tradisi
turun ranjang di Sumatra Utara
@
•Stigma ganda,yaitu perempuan adalah makhluk kelas dua yang cenderung disalahkan atas apa yang
terjadi terhadap dirinya sendiri.
•Stigma yang mendiskriminasi kaum perempuan bahwa semestinya mereka dapat menjaga
diri,suami,dan keluarganya agar tidak terinfeksi HIV/AIDS
•Pandangan terhadap wanita yang terinfeksi HIV/AIDS adalah wanita tidak baik prilakunya dan
tidak bermoral,suatu keadaan yang memalukan dan koto,sehingga menyebabkan sebagian wanita
@ malu untuk mengakses informasi dan segan untuk memeriksakan diri.
•Perempuan disosialisasikan sedemikian rupa untuk menomorduakan kebutuhan kesehatan sesudah
anggota keluarga.
11. EKONOMI
Ketidaksetaraan ekonomi antara perempuan dan laki-laki sering kali memaksa perempuan dalam peran
patuh dan tergantung pada laki-laki. Kerentaranan perempuan secara ekonomi seringkali terjadi
dikarenakan perempuan tidak memiliki penghasilan sendiri, sehingga tergantung pada orang lain,dalam hal
ini suami atau pasangan dalam menafkahi hidupnya.
Wanita yang lemah dalam hal ekonomi tidak memiliki kekuatan untuk melindungi dirinya sendiri
Bargaining power mengakibatkan keengganan wanita meminta informasi kepada suaminya tentang
status kesehatan pasangan seksualnya tersebut dan tidak berani menegur bahkan bertanya
terkait kehidupan atau aktivitas suaminya diluar rumah
Masalah ekonomi menjadikan sebagian perempuan tidak bisa memilih dengan siapa dia akan
menikah: kapan,dengan siapa,dan bagaimana dia melakukan hubungan seksual.
Faktor tergantung terhadap suami menyebabkan mereka tidak bisa menolak hubungan seksual
meskipun dia mengetahui suaminya memiliki hubungan dengan sejumlah perempuan lain diluar
pernikahannya
Banyak perempuan yang akhirnya harus menjadi PSK dimana ini sangat berpotensial terinfeksi
HIV,seperti di negara miskin atau kota-kota besar sebagian kaum perempuan tidak memiliki
pilihan lain selain menukarkan tubuhnya dengan uang untuk tetap bertahan hidup.
12. PendIdIkan
Kurangnya pengetahuan wanita mengenai perubahan tubuh khususnya yang
berhubungan dengan organ reproduksinya
Minimnya pengetahuan tersebut menyebabkan mereka tidak mampu merawat
organ intinya dan suami akan lebih mudah berpaling mencari kepuasan sex
dengan wanita lain.
Tidak adanya informasi yang mereka ketahui terhadap bahaya
HIV/AIDS,inilah salah satu faktor mereka enggan melakukan pemeriksaan
meskipun ternyata telah melakukan perbuatan yang beresiko.
Kurang meratanya akses informasi,konsultasi maupun bimbingan
yang didapatkan oleh perempuan dan ibu-ibu rumah tangga.
Akses pendidikan dan pelayanan kesehatan kurang sehingga
perempuan tidak mengerti akan masalah kesehatan
reproduksinya termasuk persoalan seputar HIV/AIDS.
Sebagian dari mereka yang telah terinfeksi selalu menjadikan kondom sebagai
solusi untuk mencegah penularan padahal menurut beberapa penelitian
kegagalan kondom dalam pencegahan HIV/AIDS mencapai 33%,itu dikarenakan
ukuran pori-pori kondom terkecil adalah 5 mikron sedangkan ukuran virus
HIV/AIDS yakni sebesar 0,1 mikron, maka pori-pori kondom sangat mudah
dilewati. Ini seperti kelereng yang melewati gorong-gorong.
13. Ada 3 cara yang bisa dijadikan pilihan agar tidak terinfeksi HIV melalui
hubungan seks, yaitu:
A : Anda puasa seks
B : Bersikap saling setia dalam satu pasangan, dimana kedua orang
pasangan ini sama-sama HIV-nya negatif
C : Condom. Gunakan kondom secara benar dan terus menerus, bila
salah satu atau kedua pasangan ini pernah berperilaku risiko tinggi.
Jangan menyangkal perilaku seks Anda karena bisa berakibat fatal
pada diri Anda, pasangan dan calon bayi Anda!!