SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
MENATA KEMBALI PARTAI
       POLITIK
         GANJAR PRANOWO
            0811990931
    GANJARPRANOWO@YAHOO.COM
Pendirian Parpol

SEBELUM PERUBAHAN            SESUDAH PERUBAHAN

                             Pasal 2 “Parpol didirikan
“ Partai Politik didirikan   dan dibentuk oleh paling
dan dibentuk oleh paling     sedikit 30 warga negara
sedikit 50 (lima Puluh)      Indonesia ...”
orang warga negara           “Parpol tersebut didaftar
Indonesia yang telah         min 50 orang pendiri yg
                             mewakili seluruh pendiri
berusia 21(dua puluh satu)   dengan akta notari”
tahun ..” (Pasal 2)
Hasil Konsultasi Publik


a. Syarat pendirian partai politik diperketat dalam rangka
   menciptakan stabilitas pemerintahan melalui
   penyederhanaan partai politik.
b. Dari beberapa kali pertemuan antara DPR (Baleg) dengan
   masyarakat. Masyarakat menginginkan agar jumlah
   partai politik dibatasi dengan membuat UU yang
   memperketat pendirian Partai politik.
Rekrutmen dan Kaderisasi

SEBELUM PERUBAHAN                     SESUDAH PERUBAHAN
   Pasal 2 Ayat (4) dalam Anggaran   Pasal 2 ayat (4) ditambahkan empat
    Dasar/ Anggaran Rumah Tangga      point yang harus dimasukkan dalam
    Partai Politik tidak diatur       AD/ART, yaitu tentang:
    mengenai mekanisme rekrutmen      a.    Mekanisme Rekrutmen keanggotaan
    keanggotaan , sistem kaderisasi         partai politik dan jabatan politik
    dan mekanisme Pemberhentian
    anggota partai Politik, dan       b.    Sistem kaderisasi
    mekanisme penyelesaian            c.    Mekanisme pemberhentian anggota
    perselisihan internal partai            partai politik
    politik                           d.    Mekanisme penyelesaian
                                            perselisihan internal partai politik
Semangat Reformasi Parpol


Keterangan:
1. Partai politik harus direformasi agar partai politik tersebut dapat menjalankan fungsinya
 dengan baik, dan menghindari praktik oligarki dalam internal partai, maka UU perlu
 memaksa partai politik untuk mengatur mekanisme pengelolaan partai secara demokratis
 dan pengaturan mekanisme itu harus dituangkan dalam AD/ART partai.
2. Bilamana terjadi konflik di internal partai, maka seharusnya penyelesaian konflik itu
 harus dilakukan oleh internal partai itu sendiri. Sebisa mungkin konflik internal partai
 tidak dicampuri oleh pihak luar terutama pemerintah . Oleh karena itu setiap partai politik
 harus memasukkan mengenai mekanisme penyelesaian perselisihan internal partai politik
 dalam Ad/ ART nya.
Persebaran Kepengurusan

SEBELUM PERUBAHAN              SESUDAH PERUBAHAN

 Pasal 3 ayat (2d) tentang     Pasal 3 ayat (2c) tentang sebaran
 sebaran kepengurusan: “...    kepengurusan:”... Kepengurusan
 Paling sedikit 60% dari
 jumlah kabupaten/kota pada    pada setiap Provinsi dan paling
 setiap     provinsi    yang   sedikit   75%      dari    jumlah
 bersangkutan, dan 25% dari    kabupaten/kota pada provinsi
 jumlah    kecamatan    pada   yang bersangkutan dan paling
 setiap kabuapten/kota pada    sedikit   50%      dari    jumlah
 daerah yang bersangkutan
                               kecamatan pada kabupaten/kota
                               yang bersangkutan
Keseriusan Mendirikan Partai?


 Alasan untuk menambah persebaran kepengurusan di seluruh provinsi di
  Indonesia merupakan salah satu cara untuk memperketat pendirian partai
  politik. Dengan demikian, kelompok masyarakat yang ingin mendirikan partai
  politik harus serius, artinya mendirikan partai politik tidak sekadar mencari
  kekuasaan semata, tetapi harus juga mampu memperjuangkan aspirasi rakyat
  secara nasional, hal ini dapat tercermin dari persebaran kepengurusan di
  seluruh Indonesia. Persebaran kepengurusan yang meliputi seluruh provinsi di
  Indonesia sebagai bukti keseriusan partai tersebut didirikan dan bukti
  eksistensinya sebagai partai politik yang memperjuangkan aspirasi rakyat.
Merubah AD/ART

SEBELUM PERUBAHAN              SESUDAH PERUBAHAN

Pasal 5 tentang perubahan      Pasal 5 tentang perubahan

  AD/ART.                      1.      Perubahan AD/ART dilakukan berdasarkan hasil
                                       forum tertinggi pengambilan keputusan partai
1.Dalam pasal 5 tidak secara   2.
                                       politik
                                       Batas waktu penyerahan perubahan AD/ART
  rinci diatur mengenai                kepada kementerian paling lama 30 hari
  perubahan AD/ART             Keterangan:
                               Perubahan ini dilakukan hanya bertujuan untuk teknis
2. Batas waktu penyerahan      administrasi kepada kementerian. Hal ini didasarkan
  perubahana AD/ART            pada pengalaman sebelumnya bahwa tidak cukup waktu
                               bagi partai politik bila hanya 14(empat belas) hari untuk
  kepada kementerian paling    menyampaikan hasil perubahan AD/ART kepada
  lama 14 hari                 kementerian yang bersangkutan
Memberhentikan Anggota Parpol

SEBELUM PERUBAHAN            SESUDAH PERUBAHAN

Pasal 16 ayat (2)             Pasal 16 ayat (2)
“Tatacara pemberhentian      “ Tata cara pemberhentian
keanggotaan partai politik     keanggotaan partai politik
sebagaimana dimaksud           sebagaimana     dimaksud
pada ayat (1) diatur dalam     pada ayat(1) diatur dalam
peraturan partai politik “     AD/ART”
Menguatkan Dasar Hukum Pemberhentian Anggota Parpol



 UU perubahan ini menghendaki agar tatacara pemberhentian
  keanggotaan partai politik tidak hanya diatur dalam peraturan partai
  tetapi harus dalam AD/ART. Hal ini dilakukan berdasarkan
  pengalaman emperik ,bahwa partai politik sering arogan kepada
  anggotanya yaitu dengan memecat anggota tanpa alasan yang
  mendasar oleh karena itu UU perlu menjamin hak-hak anggota setiap
  partai politik agar tidak ada kesewenang-wenangan partai politik
  kepada anggotanya. Oleh karena itu dasar legitimasi keanggotaan harus
  ditingkatkan , agar tidak hanya dalam peraturan partai politik tetapi
  dalam AD/ART.
Rekrutmen Calon Legislatif & Eksekutif

SEBELUM PERUBAHAN                                  SESUDAH PERUBAHAN
Pasal 29 tentang rekrutmen partai politik         Pasal 29 tentang rekrutmen partai politik bakal
Dalam UU No.2 tahun 2008 tidak diatur              calon anggota DPR dan DPRD ditambahkan satu
   secara rinci mengani rekrutmen:                 ayat, yaitu ayat (1a).”....rekrutmen dilaksanakan
1.    Bakal calon anggota DPR dan DPRD.            melalui seleksi kaderisasi secara demokratis sesuai
      Hanya disebut dilakukan secara               dengan AD dan ART dengan mempertimbangkan
      demokratis dan terbuka sesuai dengan         paling      sedikit      30%(tigapuluhperseratus)
      AD/ART                                       keterwakilan perempuan.”
2.    Bakal calon kepala daerah/wakil kepala      “... Rekrutmen terhadap bakal calon         kepala
      daerah
                                                   daerah/wakil kepala darah dan bakal calon
3.    Bakal calon presiden/wakil presiden
                                                   presiden/wakil presiden          dilakukan secara
                                                   demokratis dan terbuka sesuai dengan AD/ART
                                                   serta peraturan perundang-undangan”
Mempersiapkan Kader
1. Ayat ini ditambahkan untuk mengatur partai politik agar dalam merekrut bakal
   calon anggota legislatif harus melalui seleksi dan pengkaderan yang telah
   diatur dalam partai politik. Sehingga partai politik tidak merekrut bakal calon
   anggota legislatif yang bukan anggota partai, atau orang yang tidak paham
   akan nilai-nilai perjuangan partai politiknya.
2. Melalui UU perubahan ini partai politik harus menjaring secara terbuka bakal
   calon kepala daerah /wakil kepala darah dan bakal calon presiden /wakil
   presiden sehingga tidak seperti selama ini yang menjadi bakal calon hanya
   ditentukan oleh sekelompok elit partai politik.
Perselisihan Parpol

SEBELUM PERUBAHAN                           SESUDAH PERUBAHAN
Pasal 32 tentang             penyelesaian   1. dilakukan oleh suatu Mahkamah partai
perselisihan partai politik.                   politik atau sebutan lain yang dibentuk
Dalam pasal tersebut tidak diatur              partai politik
 mengenai:
                                            2. Susunan         Mahkamah         Parpol
          Keharusan partai politik
          membentuk Mahkamah                   disampaikan pimpinan partai politik
          Partai Politik atau sebutan          kepada kementerian”
          lain. Yaitu badan peradilan       3. Penyelesian perselisihan internal partai
          partai yang berfungsi                diselesaikan paling lambat 60(enam
          untuk menyelesaikan
          perselisihan internal partai         puluh) hari
          politik                           4. Putusan mahkamah partai bersifat final
                                               dan hanya mengikat secara internal”.
Arti Penting Mahkamah Parpol
 Pentingnya pembentukan Mahkamah partai politik atau sebutan lain di
  dasarkan pada pengalaman emperik partai politik . Selama ini , partai politik
  tidak memiliki mekanisme tentang penyelesaian perselisihan partai politik
  sehingga konflik internal partai berlarut-larut . Disatu sisi pemerintah tidak
  dapat mencampuri konflik partai tetapi pemerintah butuh kepastian mengenai
  status hukum partai politik . Kepastian status hukum ini merupakan
  keniscayaan bagi partai politik ketika berhadapan dengan institusi negara
  seperti dalam proses pemilihan legislatif dan pemilihan kepala daerah. Oleh
  karena itu diperlukan sebuah lembaga dalam internal partai yang memiliki
  kewenangan untuk menyelesaikan perselisihan di internal parti politik.
  Keputusan lembaga ini kemudian menjadi rujukan bagi pemerintah dalam
  menentukan status hukum partai politik.
Dana Banpol untuk apa?

SEBELUM PERUBAHAN                          SESUDAH PERUBAHAN
Pasal 34 tentang keuangan partai politik   Pasal 34 disisipkan dua point dalam ayat (3)
                                              yaitu:
                                           (3a). “...Bantuan keuangan dari APBN dan
Pasal 34 tidak mengatur tentang               APBD.. Diprioritaskan untuk melaksanakan
penggunaan dana bantuan keuangan              pendidikan politik bagi anggota partai politik
dari APBN/APBD kepada partai politik          dan masyarakat.
agar diprioritaskan kepada pendidikan      (3b). “... Pendidikan politik yang dimaksud
                                              adalah:empat pilar          berbangsa dan
politik.dalam pasal tersebut disebutkan       bernegara, pemahaman tentang kewajiban
bahwa dana bantuan keuangan dari              warga negara,     dan pengkaderan anggota
APBN dan APBD digunakan untuk                 partai politik secara berjenjang dan
pendidikan politik dan biaya                  berkelanjutan
sekretariat.
Pentingnya Pendidikan Politik
   Dari pengalaman selama ini, tidak banyak partai politik yang melaksanakan
    pendidikan politik, padahal salah satu fungsi partai politik adalah
    melaksanakan pendidikan politik. Atas dasar itulah kemudian UU ini
    mengatur agar dana bantuan keuangan untuk partai politik dari
    APBN/APBD di prioritaskan untuk melaksanakan pendidikan politik.
    Mengenai besaran alokasi dana yang mencerminkan adanya prioritas dalam
    mengalokasikan bantuan pada pendidikan politik akan diatur lebih rinci
    dalam peraturan pemerintah.

   Perlu juga diatur spesifik mengenai materi pendidikan politik yang akan
    dilaksanakan partai politik hal ini dilakukan agar ada standard yang baku
    mengenai kualitas kader partai politik mengenai nilai-nilai perjuangan
    berbangsa bernegara dan nilai-nilai perjuangan partai politik.
Pertanggungjawaban Keuangan

SEBELUM PERUBAHAN           SESUDAH PERUBAHAN

Tidak ada diatur mengenai   Tentang pertanggungjawaban bantuan keuangan
                                partai diatur dalam satu pasal yaitu pasal 34
laporan                         A yaitu:
pertanggungjawaban          (1)”Parpol     wajib
                                pertanggungjawaban
                                                    menyampaikan
                                                          penerimaan
                                                                       laporan
                                                                           dan
penerimaan & pengeluaran        pengeluaran       yang     bersumber       dari
yang bersumber dari dana        APBN/APBD....
                                berkala....”
                                                    Kepada      BPK      secara

bantuan APBN & APBD         (2)“ Audit laporan.... Dilakukan 3 bulan setelah
harus disampaikan kepada        tahun anggaran berakhir”
                            (3)” hasil audit BPK disampaikan kepada partai
BPK                             politik paling lambat 1 bulan setelah diaudit
Transparansi Keuangan

 Selama ini, penggunaan bantuan keuangan partai yang
 berasal dari APBN/APBD tidak dilakukan secara
 transparan oleh partai politik sehingga tidak ada
 pertanggungjawaban terhadap dana bantuan tersebut .
 Karena itu perlu diatur mengenai transparansi
 penggunaan bantuan keuangan tersebut, maka BPK harus
 dilibatkan untuk melakukan audit sehingga bantuan
 keuangan itu dapat dipertanggungjawabkan oleh partai
 politik.
Sumbangan

SEBELUM PERUBAHAN                 SESUDAH PERUBAHAN

Pasal 35 tentang pemberian        Pasal 35 ayat (1c)
   bantuan dana oleh              “... Sumbangan perusahan kepada
                                      partai politik paling banyak 7,5
   perusahaan atau badan              Milliar..”
   usaha
Pasal 35 ayat(1c)                 Keterangan :
                                  Perubahan sumbangan perusahaan
“...sumbangan perusahaan          kepada partai politik dari 4 Milliar
   kepada partai politik paling   menjadi 7,5 milliar hanya didasarkan
   banyak Rp. 4 miliar dalam      semata pada perubahan nilai uang dan
                                  faktor inflasi.
   satu tahun anggaran”
Pengelolaan Keuangan Parpol

SEBELUM PERUBAHAN                  SESUDAH PERUBAHAN
                            Pasal 39 mengatur tentang:
Pasal 39 tentang            (1). “pengelolan keuangan yang transparan dan akuntabel
  pengelolaan keuangan      (2). “Keuangan parpol hrs diaudit akuntan publik setiap
                                tahun”
  partai politik            (3). “ parpol wajib membuat laporan keuangan untuk
                                keperluan audit meliputi: laporan realisasi anggaran
Pada UU No.2 tahun 2008         parpol, laporan neraca, dan laporan arus kas”.
tidak diatur secara rinci
                            Keterangan :
mengenai pengelolaan        penambahan rincian ttg pengelolaan keuangan parpol ini
keuangan partai             dimaksudkan sebagai wujud komitmen dalam upaya
                            melaksanakan pengelolaan anggaran yang transparan &
                            akuntabel sesuai dengan amanat UU ini.
Ketentuan Peralihan

(1). “ partai politik yang telah disahkan sebagai badan hukum berdasarkan UU No. 2/2008
tetap diakui keberadaanya dengan kewajiban melakukan penyesuaian menurut UU ini
dengan mengikuti verifikasi”
(1a)” verifikasi parpol... Selesai paling lambat 2 ½ tahun sebelum hari pemungutan suara
Pemilu”
(1b). “ bila parpol... Tidak memenuhi syarat verfikasi , keberadaannya masih diakui sampai
pemilu 2014”
(1c) anggota DPR, DPRD yang partainya tidak memenuhi syarat verifikasi masih diakui
keberadaanya sampai akhir periode keanggotaanya”
(2). Perubahan AD/ART yang menyangkut mekanisme rekrutmen bakal calon kepala
daerah, bakal calon presiden dan wakil presiden , dan mekanisme penyelesian perselisihan
partai politik wajib dipenuhi pada kesempatan pertama diselenggarakannya forum tertinggi
pengambilan keputusan partai politik..”
Verifikasi

Keterangan :
1. Semua partai politik baik partai politik yang
   memiliki kursi di legislatif maupun yang tidak
   memiliki kursi harus diverifikasi administrasinya
   untuk mendapatkan status hukum
2. Verifikasi yang dimaksud hanya menyangkut status
   kepengurusan di tingkat provinsi, kabupaten/kota
   dan kecamatan.
Siapkan Administrasi
 Parpol untuk Pemilu
        2014!

More Related Content

What's hot

Mendagri no 53 tahun 2011 ttg pembentukan produk hukum daerah
Mendagri no 53 tahun 2011 ttg pembentukan produk hukum daerahMendagri no 53 tahun 2011 ttg pembentukan produk hukum daerah
Mendagri no 53 tahun 2011 ttg pembentukan produk hukum daerahraminatha
 
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no 17 th 2013
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no  17 th 2013peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no  17 th 2013
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no 17 th 2013Deny Poerhadiyanto
 
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanUu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanYudhi Aldriand
 
Proses penyusunan perda uu 12 untk pak wali
Proses penyusunan perda uu 12 untk pak waliProses penyusunan perda uu 12 untk pak wali
Proses penyusunan perda uu 12 untk pak waliGaluh Insani
 
Subsidi negara kepada partai politik
Subsidi negara kepada partai politikSubsidi negara kepada partai politik
Subsidi negara kepada partai politikAhsanul Minan
 
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008dena sundari alief
 
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahUu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahWinarto Winartoap
 
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011Ade Suerani
 
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDADASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDAAde Suerani
 
Peraturan KPU tentang Dana Kampanye di Pemilu
Peraturan KPU tentang Dana Kampanye di PemiluPeraturan KPU tentang Dana Kampanye di Pemilu
Peraturan KPU tentang Dana Kampanye di PemiluAndamAnnisa
 
Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...
Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...
Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...Penataan Ruang
 
Analis uu 32 tahun 2004
Analis uu 32 tahun 2004Analis uu 32 tahun 2004
Analis uu 32 tahun 2004Parja Negara
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Fenti Anita Sari
 
Power poin pasal yg mengatur keuangan
Power poin pasal yg mengatur keuanganPower poin pasal yg mengatur keuangan
Power poin pasal yg mengatur keuanganPak Sugeng
 
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1apotek agam farma
 
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPKUU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPKbanglarangan
 
proses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan Indonesiaproses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan IndonesiaAbrar Bilisanimar
 
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Frans Dione
 
Undang2 no 2 thn 99 ttg parpol
Undang2 no 2 thn 99 ttg parpolUndang2 no 2 thn 99 ttg parpol
Undang2 no 2 thn 99 ttg parpolMiLram Kaiya
 

What's hot (20)

Mendagri no 53 tahun 2011 ttg pembentukan produk hukum daerah
Mendagri no 53 tahun 2011 ttg pembentukan produk hukum daerahMendagri no 53 tahun 2011 ttg pembentukan produk hukum daerah
Mendagri no 53 tahun 2011 ttg pembentukan produk hukum daerah
 
Pkpu no. 17 th 2013
Pkpu no. 17 th 2013Pkpu no. 17 th 2013
Pkpu no. 17 th 2013
 
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no 17 th 2013
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no  17 th 2013peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no  17 th 2013
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no 17 th 2013
 
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanUu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
 
Proses penyusunan perda uu 12 untk pak wali
Proses penyusunan perda uu 12 untk pak waliProses penyusunan perda uu 12 untk pak wali
Proses penyusunan perda uu 12 untk pak wali
 
Subsidi negara kepada partai politik
Subsidi negara kepada partai politikSubsidi negara kepada partai politik
Subsidi negara kepada partai politik
 
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
 
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahUu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
 
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
 
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDADASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
 
Peraturan KPU tentang Dana Kampanye di Pemilu
Peraturan KPU tentang Dana Kampanye di PemiluPeraturan KPU tentang Dana Kampanye di Pemilu
Peraturan KPU tentang Dana Kampanye di Pemilu
 
Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...
Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...
Uu15 2004 pemeriksaan tanggung jawab keuangan negaraUndang-undang No. 15 Tahu...
 
Analis uu 32 tahun 2004
Analis uu 32 tahun 2004Analis uu 32 tahun 2004
Analis uu 32 tahun 2004
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA
 
Power poin pasal yg mengatur keuangan
Power poin pasal yg mengatur keuanganPower poin pasal yg mengatur keuangan
Power poin pasal yg mengatur keuangan
 
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
 
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPKUU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
UU No 15 Tahun 2004 tentang BPK
 
proses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan Indonesiaproses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan Indonesia
 
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 
Undang2 no 2 thn 99 ttg parpol
Undang2 no 2 thn 99 ttg parpolUndang2 no 2 thn 99 ttg parpol
Undang2 no 2 thn 99 ttg parpol
 

Similar to Uu parpol 2011

Uu parpol & prospek berkarir dalam partai ganjar pranowo
Uu parpol & prospek berkarir dalam partai   ganjar pranowoUu parpol & prospek berkarir dalam partai   ganjar pranowo
Uu parpol & prospek berkarir dalam partai ganjar pranowoDendy Borman
 
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017Ahsanul Minan
 
Materi Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdf
Materi Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdfMateri Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdf
Materi Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdfJubair13
 
Konstitusi Dalam Optik Legisprudensi
Konstitusi Dalam Optik LegisprudensiKonstitusi Dalam Optik Legisprudensi
Konstitusi Dalam Optik LegisprudensiUniversitas Trisakti
 
Hak Recal Parpol Terhadap Keanggotaan DPR Dalama Sistem Ketatanegaraan
Hak Recal Parpol Terhadap Keanggotaan DPR Dalama Sistem KetatanegaraanHak Recal Parpol Terhadap Keanggotaan DPR Dalama Sistem Ketatanegaraan
Hak Recal Parpol Terhadap Keanggotaan DPR Dalama Sistem KetatanegaraanMuhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
V1. Materi Sosialisasi PKPU Verpol.pdf
V1. Materi Sosialisasi PKPU Verpol.pdfV1. Materi Sosialisasi PKPU Verpol.pdf
V1. Materi Sosialisasi PKPU Verpol.pdfJubair13
 
Filosofis pendidikan
Filosofis pendidikanFilosofis pendidikan
Filosofis pendidikannovianafarida
 
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.pptPPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.pptIwAn927910
 
Permenakertrans LKS Bipartit.pdf
Permenakertrans LKS Bipartit.pdfPermenakertrans LKS Bipartit.pdf
Permenakertrans LKS Bipartit.pdfAnonymousVgjdEMbJjy
 
9 historis amandemen
9 historis amandemen9 historis amandemen
9 historis amandemenNuelnuel11
 
Penjelasan ruu md3 10 jul14
Penjelasan ruu md3 10 jul14Penjelasan ruu md3 10 jul14
Penjelasan ruu md3 10 jul14purdiyanto -
 
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdfDukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdfJubair13
 

Similar to Uu parpol 2011 (20)

Uu parpol & prospek berkarir dalam partai ganjar pranowo
Uu parpol & prospek berkarir dalam partai   ganjar pranowoUu parpol & prospek berkarir dalam partai   ganjar pranowo
Uu parpol & prospek berkarir dalam partai ganjar pranowo
 
UU parpol
UU parpolUU parpol
UU parpol
 
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
 
Materi Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdf
Materi Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdfMateri Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdf
Materi Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdf
 
Uu parpol
Uu parpolUu parpol
Uu parpol
 
Makalah Polemik RUU Pilkada
Makalah Polemik RUU PilkadaMakalah Polemik RUU Pilkada
Makalah Polemik RUU Pilkada
 
Konstitusi Dalam Optik Legisprudensi
Konstitusi Dalam Optik LegisprudensiKonstitusi Dalam Optik Legisprudensi
Konstitusi Dalam Optik Legisprudensi
 
Hak Recal Parpol Terhadap Keanggotaan DPR Dalama Sistem Ketatanegaraan
Hak Recal Parpol Terhadap Keanggotaan DPR Dalama Sistem KetatanegaraanHak Recal Parpol Terhadap Keanggotaan DPR Dalama Sistem Ketatanegaraan
Hak Recal Parpol Terhadap Keanggotaan DPR Dalama Sistem Ketatanegaraan
 
Tugas pp cely
Tugas pp celyTugas pp cely
Tugas pp cely
 
V1. Materi Sosialisasi PKPU Verpol.pdf
V1. Materi Sosialisasi PKPU Verpol.pdfV1. Materi Sosialisasi PKPU Verpol.pdf
V1. Materi Sosialisasi PKPU Verpol.pdf
 
Makalah mpr
Makalah mprMakalah mpr
Makalah mpr
 
Filosofis pendidikan
Filosofis pendidikanFilosofis pendidikan
Filosofis pendidikan
 
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.pptPPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
 
Permenakertrans LKS Bipartit.pdf
Permenakertrans LKS Bipartit.pdfPermenakertrans LKS Bipartit.pdf
Permenakertrans LKS Bipartit.pdf
 
9 historis amandemen
9 historis amandemen9 historis amandemen
9 historis amandemen
 
Skripsi heri
Skripsi heriSkripsi heri
Skripsi heri
 
UTS HTLN
UTS HTLN UTS HTLN
UTS HTLN
 
Makalah mpr
Makalah mprMakalah mpr
Makalah mpr
 
Penjelasan ruu md3 10 jul14
Penjelasan ruu md3 10 jul14Penjelasan ruu md3 10 jul14
Penjelasan ruu md3 10 jul14
 
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdfDukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
 

More from apotek agam farma (20)

Tugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus statTugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus stat
 
Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994
 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
 
Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3
 
Manajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santriManajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santri
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum kbk
Makalah kurikulum kbkMakalah kurikulum kbk
Makalah kurikulum kbk
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
 
Tugas dr.hendri
Tugas dr.hendriTugas dr.hendri
Tugas dr.hendri
 
Presentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasiPresentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasi
 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
 
Korelasi
KorelasiKorelasi
Korelasi
 
Latihan 1 statistika
Latihan 1 statistikaLatihan 1 statistika
Latihan 1 statistika
 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 

Uu parpol 2011

  • 1. MENATA KEMBALI PARTAI POLITIK GANJAR PRANOWO 0811990931 GANJARPRANOWO@YAHOO.COM
  • 2. Pendirian Parpol SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN Pasal 2 “Parpol didirikan “ Partai Politik didirikan dan dibentuk oleh paling dan dibentuk oleh paling sedikit 30 warga negara sedikit 50 (lima Puluh) Indonesia ...” orang warga negara “Parpol tersebut didaftar Indonesia yang telah min 50 orang pendiri yg mewakili seluruh pendiri berusia 21(dua puluh satu) dengan akta notari” tahun ..” (Pasal 2)
  • 3. Hasil Konsultasi Publik a. Syarat pendirian partai politik diperketat dalam rangka menciptakan stabilitas pemerintahan melalui penyederhanaan partai politik. b. Dari beberapa kali pertemuan antara DPR (Baleg) dengan masyarakat. Masyarakat menginginkan agar jumlah partai politik dibatasi dengan membuat UU yang memperketat pendirian Partai politik.
  • 4. Rekrutmen dan Kaderisasi SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN  Pasal 2 Ayat (4) dalam Anggaran Pasal 2 ayat (4) ditambahkan empat Dasar/ Anggaran Rumah Tangga point yang harus dimasukkan dalam Partai Politik tidak diatur AD/ART, yaitu tentang: mengenai mekanisme rekrutmen a. Mekanisme Rekrutmen keanggotaan keanggotaan , sistem kaderisasi partai politik dan jabatan politik dan mekanisme Pemberhentian anggota partai Politik, dan b. Sistem kaderisasi mekanisme penyelesaian c. Mekanisme pemberhentian anggota perselisihan internal partai partai politik politik d. Mekanisme penyelesaian perselisihan internal partai politik
  • 5. Semangat Reformasi Parpol Keterangan: 1. Partai politik harus direformasi agar partai politik tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik, dan menghindari praktik oligarki dalam internal partai, maka UU perlu memaksa partai politik untuk mengatur mekanisme pengelolaan partai secara demokratis dan pengaturan mekanisme itu harus dituangkan dalam AD/ART partai. 2. Bilamana terjadi konflik di internal partai, maka seharusnya penyelesaian konflik itu harus dilakukan oleh internal partai itu sendiri. Sebisa mungkin konflik internal partai tidak dicampuri oleh pihak luar terutama pemerintah . Oleh karena itu setiap partai politik harus memasukkan mengenai mekanisme penyelesaian perselisihan internal partai politik dalam Ad/ ART nya.
  • 6. Persebaran Kepengurusan SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN Pasal 3 ayat (2d) tentang Pasal 3 ayat (2c) tentang sebaran sebaran kepengurusan: “... kepengurusan:”... Kepengurusan Paling sedikit 60% dari jumlah kabupaten/kota pada pada setiap Provinsi dan paling setiap provinsi yang sedikit 75% dari jumlah bersangkutan, dan 25% dari kabupaten/kota pada provinsi jumlah kecamatan pada yang bersangkutan dan paling setiap kabuapten/kota pada sedikit 50% dari jumlah daerah yang bersangkutan kecamatan pada kabupaten/kota yang bersangkutan
  • 7. Keseriusan Mendirikan Partai?  Alasan untuk menambah persebaran kepengurusan di seluruh provinsi di Indonesia merupakan salah satu cara untuk memperketat pendirian partai politik. Dengan demikian, kelompok masyarakat yang ingin mendirikan partai politik harus serius, artinya mendirikan partai politik tidak sekadar mencari kekuasaan semata, tetapi harus juga mampu memperjuangkan aspirasi rakyat secara nasional, hal ini dapat tercermin dari persebaran kepengurusan di seluruh Indonesia. Persebaran kepengurusan yang meliputi seluruh provinsi di Indonesia sebagai bukti keseriusan partai tersebut didirikan dan bukti eksistensinya sebagai partai politik yang memperjuangkan aspirasi rakyat.
  • 8. Merubah AD/ART SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN Pasal 5 tentang perubahan Pasal 5 tentang perubahan AD/ART. 1. Perubahan AD/ART dilakukan berdasarkan hasil forum tertinggi pengambilan keputusan partai 1.Dalam pasal 5 tidak secara 2. politik Batas waktu penyerahan perubahan AD/ART rinci diatur mengenai kepada kementerian paling lama 30 hari perubahan AD/ART Keterangan: Perubahan ini dilakukan hanya bertujuan untuk teknis 2. Batas waktu penyerahan administrasi kepada kementerian. Hal ini didasarkan perubahana AD/ART pada pengalaman sebelumnya bahwa tidak cukup waktu bagi partai politik bila hanya 14(empat belas) hari untuk kepada kementerian paling menyampaikan hasil perubahan AD/ART kepada lama 14 hari kementerian yang bersangkutan
  • 9. Memberhentikan Anggota Parpol SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN Pasal 16 ayat (2)  Pasal 16 ayat (2) “Tatacara pemberhentian “ Tata cara pemberhentian keanggotaan partai politik keanggotaan partai politik sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam pada ayat(1) diatur dalam peraturan partai politik “ AD/ART”
  • 10. Menguatkan Dasar Hukum Pemberhentian Anggota Parpol  UU perubahan ini menghendaki agar tatacara pemberhentian keanggotaan partai politik tidak hanya diatur dalam peraturan partai tetapi harus dalam AD/ART. Hal ini dilakukan berdasarkan pengalaman emperik ,bahwa partai politik sering arogan kepada anggotanya yaitu dengan memecat anggota tanpa alasan yang mendasar oleh karena itu UU perlu menjamin hak-hak anggota setiap partai politik agar tidak ada kesewenang-wenangan partai politik kepada anggotanya. Oleh karena itu dasar legitimasi keanggotaan harus ditingkatkan , agar tidak hanya dalam peraturan partai politik tetapi dalam AD/ART.
  • 11. Rekrutmen Calon Legislatif & Eksekutif SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN Pasal 29 tentang rekrutmen partai politik  Pasal 29 tentang rekrutmen partai politik bakal Dalam UU No.2 tahun 2008 tidak diatur calon anggota DPR dan DPRD ditambahkan satu secara rinci mengani rekrutmen: ayat, yaitu ayat (1a).”....rekrutmen dilaksanakan 1. Bakal calon anggota DPR dan DPRD. melalui seleksi kaderisasi secara demokratis sesuai Hanya disebut dilakukan secara dengan AD dan ART dengan mempertimbangkan demokratis dan terbuka sesuai dengan paling sedikit 30%(tigapuluhperseratus) AD/ART keterwakilan perempuan.” 2. Bakal calon kepala daerah/wakil kepala  “... Rekrutmen terhadap bakal calon kepala daerah daerah/wakil kepala darah dan bakal calon 3. Bakal calon presiden/wakil presiden presiden/wakil presiden dilakukan secara demokratis dan terbuka sesuai dengan AD/ART serta peraturan perundang-undangan”
  • 12. Mempersiapkan Kader 1. Ayat ini ditambahkan untuk mengatur partai politik agar dalam merekrut bakal calon anggota legislatif harus melalui seleksi dan pengkaderan yang telah diatur dalam partai politik. Sehingga partai politik tidak merekrut bakal calon anggota legislatif yang bukan anggota partai, atau orang yang tidak paham akan nilai-nilai perjuangan partai politiknya. 2. Melalui UU perubahan ini partai politik harus menjaring secara terbuka bakal calon kepala daerah /wakil kepala darah dan bakal calon presiden /wakil presiden sehingga tidak seperti selama ini yang menjadi bakal calon hanya ditentukan oleh sekelompok elit partai politik.
  • 13. Perselisihan Parpol SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN Pasal 32 tentang penyelesaian 1. dilakukan oleh suatu Mahkamah partai perselisihan partai politik. politik atau sebutan lain yang dibentuk Dalam pasal tersebut tidak diatur partai politik mengenai: 2. Susunan Mahkamah Parpol Keharusan partai politik membentuk Mahkamah disampaikan pimpinan partai politik Partai Politik atau sebutan kepada kementerian” lain. Yaitu badan peradilan 3. Penyelesian perselisihan internal partai partai yang berfungsi diselesaikan paling lambat 60(enam untuk menyelesaikan perselisihan internal partai puluh) hari politik 4. Putusan mahkamah partai bersifat final dan hanya mengikat secara internal”.
  • 14. Arti Penting Mahkamah Parpol  Pentingnya pembentukan Mahkamah partai politik atau sebutan lain di dasarkan pada pengalaman emperik partai politik . Selama ini , partai politik tidak memiliki mekanisme tentang penyelesaian perselisihan partai politik sehingga konflik internal partai berlarut-larut . Disatu sisi pemerintah tidak dapat mencampuri konflik partai tetapi pemerintah butuh kepastian mengenai status hukum partai politik . Kepastian status hukum ini merupakan keniscayaan bagi partai politik ketika berhadapan dengan institusi negara seperti dalam proses pemilihan legislatif dan pemilihan kepala daerah. Oleh karena itu diperlukan sebuah lembaga dalam internal partai yang memiliki kewenangan untuk menyelesaikan perselisihan di internal parti politik. Keputusan lembaga ini kemudian menjadi rujukan bagi pemerintah dalam menentukan status hukum partai politik.
  • 15. Dana Banpol untuk apa? SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN Pasal 34 tentang keuangan partai politik Pasal 34 disisipkan dua point dalam ayat (3) yaitu: (3a). “...Bantuan keuangan dari APBN dan Pasal 34 tidak mengatur tentang APBD.. Diprioritaskan untuk melaksanakan penggunaan dana bantuan keuangan pendidikan politik bagi anggota partai politik dari APBN/APBD kepada partai politik dan masyarakat. agar diprioritaskan kepada pendidikan (3b). “... Pendidikan politik yang dimaksud adalah:empat pilar berbangsa dan politik.dalam pasal tersebut disebutkan bernegara, pemahaman tentang kewajiban bahwa dana bantuan keuangan dari warga negara, dan pengkaderan anggota APBN dan APBD digunakan untuk partai politik secara berjenjang dan pendidikan politik dan biaya berkelanjutan sekretariat.
  • 16. Pentingnya Pendidikan Politik  Dari pengalaman selama ini, tidak banyak partai politik yang melaksanakan pendidikan politik, padahal salah satu fungsi partai politik adalah melaksanakan pendidikan politik. Atas dasar itulah kemudian UU ini mengatur agar dana bantuan keuangan untuk partai politik dari APBN/APBD di prioritaskan untuk melaksanakan pendidikan politik. Mengenai besaran alokasi dana yang mencerminkan adanya prioritas dalam mengalokasikan bantuan pada pendidikan politik akan diatur lebih rinci dalam peraturan pemerintah.  Perlu juga diatur spesifik mengenai materi pendidikan politik yang akan dilaksanakan partai politik hal ini dilakukan agar ada standard yang baku mengenai kualitas kader partai politik mengenai nilai-nilai perjuangan berbangsa bernegara dan nilai-nilai perjuangan partai politik.
  • 17. Pertanggungjawaban Keuangan SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN Tidak ada diatur mengenai Tentang pertanggungjawaban bantuan keuangan partai diatur dalam satu pasal yaitu pasal 34 laporan A yaitu: pertanggungjawaban (1)”Parpol wajib pertanggungjawaban menyampaikan penerimaan laporan dan penerimaan & pengeluaran pengeluaran yang bersumber dari yang bersumber dari dana APBN/APBD.... berkala....” Kepada BPK secara bantuan APBN & APBD (2)“ Audit laporan.... Dilakukan 3 bulan setelah harus disampaikan kepada tahun anggaran berakhir” (3)” hasil audit BPK disampaikan kepada partai BPK politik paling lambat 1 bulan setelah diaudit
  • 18. Transparansi Keuangan  Selama ini, penggunaan bantuan keuangan partai yang berasal dari APBN/APBD tidak dilakukan secara transparan oleh partai politik sehingga tidak ada pertanggungjawaban terhadap dana bantuan tersebut . Karena itu perlu diatur mengenai transparansi penggunaan bantuan keuangan tersebut, maka BPK harus dilibatkan untuk melakukan audit sehingga bantuan keuangan itu dapat dipertanggungjawabkan oleh partai politik.
  • 19. Sumbangan SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN Pasal 35 tentang pemberian Pasal 35 ayat (1c) bantuan dana oleh “... Sumbangan perusahan kepada partai politik paling banyak 7,5 perusahaan atau badan Milliar..” usaha Pasal 35 ayat(1c) Keterangan : Perubahan sumbangan perusahaan “...sumbangan perusahaan kepada partai politik dari 4 Milliar kepada partai politik paling menjadi 7,5 milliar hanya didasarkan banyak Rp. 4 miliar dalam semata pada perubahan nilai uang dan faktor inflasi. satu tahun anggaran”
  • 20. Pengelolaan Keuangan Parpol SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN Pasal 39 mengatur tentang: Pasal 39 tentang (1). “pengelolan keuangan yang transparan dan akuntabel pengelolaan keuangan (2). “Keuangan parpol hrs diaudit akuntan publik setiap tahun” partai politik (3). “ parpol wajib membuat laporan keuangan untuk keperluan audit meliputi: laporan realisasi anggaran Pada UU No.2 tahun 2008 parpol, laporan neraca, dan laporan arus kas”. tidak diatur secara rinci Keterangan : mengenai pengelolaan penambahan rincian ttg pengelolaan keuangan parpol ini keuangan partai dimaksudkan sebagai wujud komitmen dalam upaya melaksanakan pengelolaan anggaran yang transparan & akuntabel sesuai dengan amanat UU ini.
  • 21. Ketentuan Peralihan (1). “ partai politik yang telah disahkan sebagai badan hukum berdasarkan UU No. 2/2008 tetap diakui keberadaanya dengan kewajiban melakukan penyesuaian menurut UU ini dengan mengikuti verifikasi” (1a)” verifikasi parpol... Selesai paling lambat 2 ½ tahun sebelum hari pemungutan suara Pemilu” (1b). “ bila parpol... Tidak memenuhi syarat verfikasi , keberadaannya masih diakui sampai pemilu 2014” (1c) anggota DPR, DPRD yang partainya tidak memenuhi syarat verifikasi masih diakui keberadaanya sampai akhir periode keanggotaanya” (2). Perubahan AD/ART yang menyangkut mekanisme rekrutmen bakal calon kepala daerah, bakal calon presiden dan wakil presiden , dan mekanisme penyelesian perselisihan partai politik wajib dipenuhi pada kesempatan pertama diselenggarakannya forum tertinggi pengambilan keputusan partai politik..”
  • 22. Verifikasi Keterangan : 1. Semua partai politik baik partai politik yang memiliki kursi di legislatif maupun yang tidak memiliki kursi harus diverifikasi administrasinya untuk mendapatkan status hukum 2. Verifikasi yang dimaksud hanya menyangkut status kepengurusan di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan.
  • 23. Siapkan Administrasi Parpol untuk Pemilu 2014!