SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Formulasi Kab. Pati
YULIANA (44212009)
 IKRAL GAPSHEL (44212014)
 SYAHRIAL (44212019)
3 D-4 TEKNIK PEMBANGKIT ENERGI
2014
Pembimbing : IR. MAKMUR SAINI, M.T
Formulasi Kab. Pati
PENDAHULUAN
Bahan dielektrik padat digunakan pada hampir seluruh rangkaian
listrik dan peralatan listrik untuk mengisolir bagian-bagian pembawa
arus dari bagian lainnya. Bahan dielektrik padat yang baik harus
mempunyai rugi-rugi dielektrikum yang rendah, kekuatan mekanis
yang tinggi, bebas dari kemungkinan pembentukan gas dan debu,
dan tahan terhadap perubahan temperatur dan pengaruh kimia.
Formulasi Kab. Pati
PENGERTIAN TEGANGAN TEMBUS
Istilah tegangan tembus atau kegagalan listrik (electrical
breakdown), atau dadalan elektrik, memiliki sejumlah arti.
Istilah ini bisa berarti gangguan pada sebuah sirkuit listrik.
Tegangan tembus bisa pula berarti berkurangnya hambatan
dengan amat pesat pada sebuah isolator elektrik yang
menyebabkan lompatan bunga api listrik di sekeliling atau di
sepanjang isolator. Peristiwa ini bisa hanya bersifat sementara
(seperti dalam sebuah pengosongan elektrostatik), atau bisa
pula menyebabkan pengosongan busur elektrik yang
berlangsung terus-menerus jika piranti pelindung gagal
merintangi arus dalam sebuah sirkuit daya tinggi.
Formulasi Kab. Pati
TEGANGAN TEMBUS ZAT PADAT
Dalam teknik tegangan tinggi, fungsi yang paling utama dari suatu
bahan isolasi adalah untuk mengisolasi konduktor yang membawa
tegangan terhadap yang lainnya sama baiknya terhadap tanah.
Dan sebagai tambahannya, harus sering melakukan fungsi
mekanis dan harus mampu menahan penekanan termal dan
kimia. Serta juga memiliki daya tahan yang lama atau usia daya
tahannya di bawah jenis-jenis penekanan yang bervariasi yang
dihadapi dalam praktek sebagai pertimbangan penentuan aplikasi
ekonomis.
Formulasi Kab. Pati
Isolasi Padat
Isolasi padat mempunyai kekuatan tegangan tembus yang
tinggi dibandingkan dengan isolasi cair dan gas. Studi yang
paling penting dalam teknik isolasi adalah studi tegangan
tembus dari dielektrikum padat. Jika terjadi tembus, maka
isolasi padat akan rusak secara permanen sedangkan pada
isolasi gas akan kembali ke sifatnya semula dan pada isolasi
cair sebagian akan kembali ke sifatnya semula dan sebagian
lainnya tidak.
Formulasi Kab. Pati
Salah satu tujuan dari pengujian tegangan tinggi
adalah untuk meneliti sifat-sifat elektris dielektrik
bahan yang telah dipakai sebagai bahan isolasi
peralatan listrik maupun yang masih dalam tahap
penelitian. Adapun sifat-sifat elektrik bahan
dielektrik adalah : Kekuatan Dielektrik Konduktansi,
Rugi-rugi Dielektrik, Tahanan Isolasi, dan Peluahan
Parsial
Formulasi Kab. Pati
KEKUATAN DIELEKTRIK
Salah satu tujuan dari pengujian ini adalah untuk
meneliti sifat-sifat elektris dielektrik bahan yang telah
dipakai sebagai bahan isolasi peralatan listrik maupun
yang masih dalam tahap penelitian. Adapun sifat-sifat
elektrik bahan dielektrik adalah :
Kekuatan Dielektrik
Konduktansi
Rugi-rugi Dielektrik
Tahanan Isolasi, dan
Peluahan Parsial
Formulasi Kab. Pati
Terpaan Elektrik dalam dielektrik
Beban yang dipikul dielektrik ini disebut juga terpaan medan elektrik
(Volt/cm). Setiap dielektrik mempunyai batas kekuatan untuk memikul
terpaan elektrik.
Elektroda
Elektroda
Dielektrik
+
EV
-
Formulasi Kab. Pati
Syarat tembus terpaan elektrik
1. Terpaan elektrik yang dipikul dielektrik harus
lebih besar atau sama dengan kekuatan
dielektriknya.
2. Lama terpaan elektrik berlangsung lebih besar
atau sama dengan waktu tunda tembus dari
dielektrik.
Formulasi Kab. Pati
MEKANISME KEGAGALAN TEGANGAN TEMBUS
Mekanisme kegagalan pada zat padat merupakan
mekanisme yang rumit dan tergantung pada lama
diterapkannya tegangan pada material dielektrik tersebut
seperti ditunjukkan pada Gambar . Mekanisme tersebut
adalah sebagai berikut :
kegagalan asasi (intrinsik)
kegagalan elektromekanik
kegagalan streamer
kegagalan termal
kegagalan erosi
Formulasi Kab. Pati
Variasi tegangan tembus dan mekanisme kegagalan
dengan waktu penerapan tegangan
log t (detik)
Kegagalan(kV)
Kegagalan intrinsik, elektromekanik
Kegagalan Streamer
Kegagalan Termal
Kegagalan Erosi
Formulasi Kab. Pati
Kegagalan Asasi (Intrinsik)
Kegagalan asasi atau kegagalan intrinsik adalah kegagalan
yang berasal dari atau disebabkan oleh jenis dan suhu bahan,
dengan mengabaikan pengaruh faktor-faktor luar seperti
tekanan, bahan elektroda, ketidakmurnian, kantong-kantong
udara. Kegagalan ini terjadi jika tegangan yang diterapkan
pada bahan dinaikkan sehingga tekanan listriknya mencapai
nilai tertentu, yaitu 106 Volt/cm dalam waktu yang sangat
singkat (10-8 detik). Kegagalan intrinsik ini merupakan bentuk
kegagalan yang paling sederhana.
Formulasi Kab. Pati
Kegagalan Elektromekanik
Kegagalan elektromekanik terjadi disebabkan oleh adanya
perbedaan polaritas antara elektroda yang mengapit isolasi
padat. Jika pada isolasi padat tersebut diberikan tegangan
dengan polaritas yang berbeda, maka akan timbul tekanan
(stress) listrik pada bahan tersebut yang dilanjutkan
dengan timbulnya tekanan (pressure) mekanis. Tekanan
mekanis ini terjadi akibat gaya tarik menarik F antar kedua
elektroda tersebut. Modulus young,
Formulasi Kab. Pati
Formulasi Kab. Pati
Formulasi Kab. Pati
Kegagalan Streamer
Jika diterapkan tegangan V pada zat padat yang terapit oleh
elektroda bola-bidang, maka pada medium yang
berdekatan, misalnya gas atau udara, akan timbul
tegangan. Gas yang mempunyai permitivitas yang lebih
rendah dari zat padat akan mengalami tekanan listrik yang
besar. Akibatnya, gas atau udara tersebut akan mencapai
kekuatan asasinya. Karena kegagalan tersebut maka akan
jatuh sebuah muatan pada permukaan zat padat, sehingga
medan yang tadinya seragam akan terganggu.
Formulasi Kab. Pati
Kegagalan Termal
Jika kecepatan pembangkitan panas di suatu titik
dalam bahan melebihi laju pembuangan panas
keluar, maka akan terjadi keadaan yang tidak stabil
dan pada suatu saat bahan akan mengalami
kegagalan. Kegagalan ini disebut kegagalan termal.
Formulasi Kab. Pati
Kegagalan Erosi
Terjadinya kegagalan erosi disebabkan oleh keadaan zat
isolasi padat yang tidak sempurna. Ketidaksempurnaan
tersebut misalnya berupa lubang-lubang atau rongga-
rongga dalam bahan isolasi tersebut, sehingga akan terisi
oleh gas atau cairan yang kekuatan gagalnya lebih rendah
daripada di dalam zat padat.
Formulasi Kab. Pati
KESIMPULAN
1. Kegagalan bahan isolasi padat terjadi karena kekuatan
listrik (strength), lebih kecil dari tekanan listrik (stress).
2. Kegagalan Asasi (Intrinsik) dan Kegagalan
Elektromekanik merupakan pembagian dari Kegagalan
bahan isolasi padat berdasarkan waktu penerapan
tegangannya. Kegagalan yang lain yaitu, Kegagalan
Streamer, Kegagalan Termal, dan Kegagalan Erosi.
Formulasi Kab. Pati
KESIMPULAN
3. Kegagalan Asasi (Intrinsik) adalah kegagalan yang disebabkan oleh jenis
dan suhu bahan dengan menghilangkan pengaruh luar seperti tekanan,
bahan elektroda, ketidakmurnian, dan kantong-kantong udara. Kegagalan
ini terjadi jika tegangan yang dikenakan pada bahan, dinaikkan sehingga
tekanan listriknya mencapai nilai tertentu dalam waktu yang singkat.
4. Kegagalan Elektromekanik adalah kegagalan yang disebabkan oleh
adanya perbedaan polaritas antara elektroda yang mengapit zat isolasi
padat sehingga timbul tekanan listrik pada bahan tersebut.
Formulasi Kab. Pati
YULIANA IKRAL GAPSHEL SYARIAL

More Related Content

What's hot

Tegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCTegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DC
Gredi Arga
 
PARTIEL DISHARGE DAN KORONA
PARTIEL DISHARGE DAN KORONAPARTIEL DISHARGE DAN KORONA
PARTIEL DISHARGE DAN KORONA
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Tegangan Tinggi
Tegangan TinggiTegangan Tinggi
Tegangan Tinggi
edofredika
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksi
Ridwan Satria
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Johari Zhou Hao Li
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DC
edofredikaa
 
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdfJENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
Ronigirsang3
 

What's hot (20)

Tegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCTegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DC
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
PARTIEL DISHARGE DAN KORONA
PARTIEL DISHARGE DAN KORONAPARTIEL DISHARGE DAN KORONA
PARTIEL DISHARGE DAN KORONA
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petir
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
 
Tegangan Tinggi
Tegangan TinggiTegangan Tinggi
Tegangan Tinggi
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
 
Isolasi cair
Isolasi cairIsolasi cair
Isolasi cair
 
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
DIELEKTRIK PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksi
 
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
 
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAIDISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI
DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DC
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
SISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIKSISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIK
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdfJENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
 
Jenis gangguan generator
Jenis gangguan generatorJenis gangguan generator
Jenis gangguan generator
 

Similar to TEMBUS ZAT PADAT

Tugas makalah isolator
Tugas makalah isolatorTugas makalah isolator
Tugas makalah isolator
Renha2jk
 
Presentasi Tematik K3 Listrik - Danang TJ-1.pdf
Presentasi Tematik K3 Listrik - Danang TJ-1.pdfPresentasi Tematik K3 Listrik - Danang TJ-1.pdf
Presentasi Tematik K3 Listrik - Danang TJ-1.pdf
shyman09
 
Materi Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiMateri Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan Tinggi
Gredi Arga
 

Similar to TEMBUS ZAT PADAT (20)

Tekanan Dielektrik pelaralatan tegangan Tinggi
Tekanan Dielektrik pelaralatan tegangan TinggiTekanan Dielektrik pelaralatan tegangan Tinggi
Tekanan Dielektrik pelaralatan tegangan Tinggi
 
Ppt ttt
Ppt tttPpt ttt
Ppt ttt
 
Kegagalan isoalasi ttt
Kegagalan isoalasi tttKegagalan isoalasi ttt
Kegagalan isoalasi ttt
 
Partial discharge
Partial dischargePartial discharge
Partial discharge
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk
 
Analisis bentuk gelombang dan pola pulsa pada pd
Analisis bentuk gelombang dan pola pulsa pada pdAnalisis bentuk gelombang dan pola pulsa pada pd
Analisis bentuk gelombang dan pola pulsa pada pd
 
Tri Ongko Priyono_RUGI DIELEKTRIK.pptx
Tri Ongko Priyono_RUGI DIELEKTRIK.pptxTri Ongko Priyono_RUGI DIELEKTRIK.pptx
Tri Ongko Priyono_RUGI DIELEKTRIK.pptx
 
Tugas makalah isolator
Tugas makalah isolatorTugas makalah isolator
Tugas makalah isolator
 
Tugas Individu - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D -...
Tugas Individu - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D -...Tugas Individu - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D -...
Tugas Individu - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D -...
 
Electrical Hazard & Safety
Electrical Hazard & SafetyElectrical Hazard & Safety
Electrical Hazard & Safety
 
Presentasi Tematik K3 Listrik - Danang TJ-1.pdf
Presentasi Tematik K3 Listrik - Danang TJ-1.pdfPresentasi Tematik K3 Listrik - Danang TJ-1.pdf
Presentasi Tematik K3 Listrik - Danang TJ-1.pdf
 
IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053
 
Elka
ElkaElka
Elka
 
Filosofi proteksi
Filosofi proteksiFilosofi proteksi
Filosofi proteksi
 
KADOPAOP[
KADOPAOP[KADOPAOP[
KADOPAOP[
 
00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...
00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...
00_K3-01_Keselamatan & Kesehatan Kerja-1 (Listrik)_VST Pomala 2023_ATS_Duddy ...
 
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
Teknik Tegangan Tinggi
Teknik Tegangan TinggiTeknik Tegangan Tinggi
Teknik Tegangan Tinggi
 
Materi Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiMateri Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan Tinggi
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 

Recently uploaded

Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 

Recently uploaded (19)

Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 

TEMBUS ZAT PADAT

  • 1. Formulasi Kab. Pati YULIANA (44212009)  IKRAL GAPSHEL (44212014)  SYAHRIAL (44212019) 3 D-4 TEKNIK PEMBANGKIT ENERGI 2014 Pembimbing : IR. MAKMUR SAINI, M.T
  • 2. Formulasi Kab. Pati PENDAHULUAN Bahan dielektrik padat digunakan pada hampir seluruh rangkaian listrik dan peralatan listrik untuk mengisolir bagian-bagian pembawa arus dari bagian lainnya. Bahan dielektrik padat yang baik harus mempunyai rugi-rugi dielektrikum yang rendah, kekuatan mekanis yang tinggi, bebas dari kemungkinan pembentukan gas dan debu, dan tahan terhadap perubahan temperatur dan pengaruh kimia.
  • 3. Formulasi Kab. Pati PENGERTIAN TEGANGAN TEMBUS Istilah tegangan tembus atau kegagalan listrik (electrical breakdown), atau dadalan elektrik, memiliki sejumlah arti. Istilah ini bisa berarti gangguan pada sebuah sirkuit listrik. Tegangan tembus bisa pula berarti berkurangnya hambatan dengan amat pesat pada sebuah isolator elektrik yang menyebabkan lompatan bunga api listrik di sekeliling atau di sepanjang isolator. Peristiwa ini bisa hanya bersifat sementara (seperti dalam sebuah pengosongan elektrostatik), atau bisa pula menyebabkan pengosongan busur elektrik yang berlangsung terus-menerus jika piranti pelindung gagal merintangi arus dalam sebuah sirkuit daya tinggi.
  • 4. Formulasi Kab. Pati TEGANGAN TEMBUS ZAT PADAT Dalam teknik tegangan tinggi, fungsi yang paling utama dari suatu bahan isolasi adalah untuk mengisolasi konduktor yang membawa tegangan terhadap yang lainnya sama baiknya terhadap tanah. Dan sebagai tambahannya, harus sering melakukan fungsi mekanis dan harus mampu menahan penekanan termal dan kimia. Serta juga memiliki daya tahan yang lama atau usia daya tahannya di bawah jenis-jenis penekanan yang bervariasi yang dihadapi dalam praktek sebagai pertimbangan penentuan aplikasi ekonomis.
  • 5. Formulasi Kab. Pati Isolasi Padat Isolasi padat mempunyai kekuatan tegangan tembus yang tinggi dibandingkan dengan isolasi cair dan gas. Studi yang paling penting dalam teknik isolasi adalah studi tegangan tembus dari dielektrikum padat. Jika terjadi tembus, maka isolasi padat akan rusak secara permanen sedangkan pada isolasi gas akan kembali ke sifatnya semula dan pada isolasi cair sebagian akan kembali ke sifatnya semula dan sebagian lainnya tidak.
  • 6. Formulasi Kab. Pati Salah satu tujuan dari pengujian tegangan tinggi adalah untuk meneliti sifat-sifat elektris dielektrik bahan yang telah dipakai sebagai bahan isolasi peralatan listrik maupun yang masih dalam tahap penelitian. Adapun sifat-sifat elektrik bahan dielektrik adalah : Kekuatan Dielektrik Konduktansi, Rugi-rugi Dielektrik, Tahanan Isolasi, dan Peluahan Parsial
  • 7. Formulasi Kab. Pati KEKUATAN DIELEKTRIK Salah satu tujuan dari pengujian ini adalah untuk meneliti sifat-sifat elektris dielektrik bahan yang telah dipakai sebagai bahan isolasi peralatan listrik maupun yang masih dalam tahap penelitian. Adapun sifat-sifat elektrik bahan dielektrik adalah : Kekuatan Dielektrik Konduktansi Rugi-rugi Dielektrik Tahanan Isolasi, dan Peluahan Parsial
  • 8. Formulasi Kab. Pati Terpaan Elektrik dalam dielektrik Beban yang dipikul dielektrik ini disebut juga terpaan medan elektrik (Volt/cm). Setiap dielektrik mempunyai batas kekuatan untuk memikul terpaan elektrik. Elektroda Elektroda Dielektrik + EV -
  • 9. Formulasi Kab. Pati Syarat tembus terpaan elektrik 1. Terpaan elektrik yang dipikul dielektrik harus lebih besar atau sama dengan kekuatan dielektriknya. 2. Lama terpaan elektrik berlangsung lebih besar atau sama dengan waktu tunda tembus dari dielektrik.
  • 10. Formulasi Kab. Pati MEKANISME KEGAGALAN TEGANGAN TEMBUS Mekanisme kegagalan pada zat padat merupakan mekanisme yang rumit dan tergantung pada lama diterapkannya tegangan pada material dielektrik tersebut seperti ditunjukkan pada Gambar . Mekanisme tersebut adalah sebagai berikut : kegagalan asasi (intrinsik) kegagalan elektromekanik kegagalan streamer kegagalan termal kegagalan erosi
  • 11. Formulasi Kab. Pati Variasi tegangan tembus dan mekanisme kegagalan dengan waktu penerapan tegangan log t (detik) Kegagalan(kV) Kegagalan intrinsik, elektromekanik Kegagalan Streamer Kegagalan Termal Kegagalan Erosi
  • 12. Formulasi Kab. Pati Kegagalan Asasi (Intrinsik) Kegagalan asasi atau kegagalan intrinsik adalah kegagalan yang berasal dari atau disebabkan oleh jenis dan suhu bahan, dengan mengabaikan pengaruh faktor-faktor luar seperti tekanan, bahan elektroda, ketidakmurnian, kantong-kantong udara. Kegagalan ini terjadi jika tegangan yang diterapkan pada bahan dinaikkan sehingga tekanan listriknya mencapai nilai tertentu, yaitu 106 Volt/cm dalam waktu yang sangat singkat (10-8 detik). Kegagalan intrinsik ini merupakan bentuk kegagalan yang paling sederhana.
  • 13. Formulasi Kab. Pati Kegagalan Elektromekanik Kegagalan elektromekanik terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan polaritas antara elektroda yang mengapit isolasi padat. Jika pada isolasi padat tersebut diberikan tegangan dengan polaritas yang berbeda, maka akan timbul tekanan (stress) listrik pada bahan tersebut yang dilanjutkan dengan timbulnya tekanan (pressure) mekanis. Tekanan mekanis ini terjadi akibat gaya tarik menarik F antar kedua elektroda tersebut. Modulus young,
  • 16. Formulasi Kab. Pati Kegagalan Streamer Jika diterapkan tegangan V pada zat padat yang terapit oleh elektroda bola-bidang, maka pada medium yang berdekatan, misalnya gas atau udara, akan timbul tegangan. Gas yang mempunyai permitivitas yang lebih rendah dari zat padat akan mengalami tekanan listrik yang besar. Akibatnya, gas atau udara tersebut akan mencapai kekuatan asasinya. Karena kegagalan tersebut maka akan jatuh sebuah muatan pada permukaan zat padat, sehingga medan yang tadinya seragam akan terganggu.
  • 17. Formulasi Kab. Pati Kegagalan Termal Jika kecepatan pembangkitan panas di suatu titik dalam bahan melebihi laju pembuangan panas keluar, maka akan terjadi keadaan yang tidak stabil dan pada suatu saat bahan akan mengalami kegagalan. Kegagalan ini disebut kegagalan termal.
  • 18. Formulasi Kab. Pati Kegagalan Erosi Terjadinya kegagalan erosi disebabkan oleh keadaan zat isolasi padat yang tidak sempurna. Ketidaksempurnaan tersebut misalnya berupa lubang-lubang atau rongga- rongga dalam bahan isolasi tersebut, sehingga akan terisi oleh gas atau cairan yang kekuatan gagalnya lebih rendah daripada di dalam zat padat.
  • 19. Formulasi Kab. Pati KESIMPULAN 1. Kegagalan bahan isolasi padat terjadi karena kekuatan listrik (strength), lebih kecil dari tekanan listrik (stress). 2. Kegagalan Asasi (Intrinsik) dan Kegagalan Elektromekanik merupakan pembagian dari Kegagalan bahan isolasi padat berdasarkan waktu penerapan tegangannya. Kegagalan yang lain yaitu, Kegagalan Streamer, Kegagalan Termal, dan Kegagalan Erosi.
  • 20. Formulasi Kab. Pati KESIMPULAN 3. Kegagalan Asasi (Intrinsik) adalah kegagalan yang disebabkan oleh jenis dan suhu bahan dengan menghilangkan pengaruh luar seperti tekanan, bahan elektroda, ketidakmurnian, dan kantong-kantong udara. Kegagalan ini terjadi jika tegangan yang dikenakan pada bahan, dinaikkan sehingga tekanan listriknya mencapai nilai tertentu dalam waktu yang singkat. 4. Kegagalan Elektromekanik adalah kegagalan yang disebabkan oleh adanya perbedaan polaritas antara elektroda yang mengapit zat isolasi padat sehingga timbul tekanan listrik pada bahan tersebut.
  • 21. Formulasi Kab. Pati YULIANA IKRAL GAPSHEL SYARIAL