SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Status Mutu Air Sungai                                                      Pusat Litbang SDA

                           STATUS MUTU AIR SUNGAI
                                (Studi Kasus S.Citarum)


PENDAHULUAN
Kualitas sumber air dari sungai-sungai penting di Indonesia umumnya tercemar amat sangat
berat oleh limbah organik yang berasal dari limbah penduduk, industrin lainnya. Sungai
mempunyai fungsi yang strategis dalam menunjang pengembangan suatu daerah, yaitu
seringnya mempunyai multi fungsi yang sangat vital diantaranya sebagai sumber air minum,
industri dan pertanian atau juga pusat listrik tenaga air serta mungkin juga sebagai sarana
rekreasi air.
Berbagai permasalahan sumber daya air, disamping pencemaran air yaitu sering pula terjadi
banjir dengan luas rawan genangan banjir di daerah baik di daerah hulu juga hilirnya.
Umumnya disebabkan bagian hulu sungai-sungai tersebut merupakan daerah kritis tanpa
penutupan vegetasi. Sehingga kondisi saat ini mengakibatkan frekuensi kejadian banjir
tahunan di musim hujan dan pencemaran yang diiringi dengan kasus konflik air terjadi
sepanjang tahun. Walaupun berbagai upaya untuk mengatasi hal ini telah dilakukan tetapi
tetap tidak dapat mengimbangi turunnya kualitas lingkungan atau dengan kata lain
pendayagunaan wilayah DAS telah melampaui upaya pelestariannya.
Upaya lain dari sisi tata pengaturan yang dimulai tahun 1980-an itu yang sebetulnya selalu
dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan sehingga dikeluarkannya peraturan pada periode
tahun 1990-an yaitu dengan dikeluarkan PP No. 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air yang berbasis pemanfaatan air, kemudian diganti dengan PP No. 82 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang menjadi
berbasis kelas air, namun kondisi status mutu air malahan pada umumnya kian memburuk.
Berdasarkan hasil pemantauan yang dilaksanakan tahun 1990-2000, yaitu Pusat Litbang SDA
yang melakukan pemantauan pada sungai-sungai yang berstatus lintas Kabupaten/Kota dan
Strategis Nasional dengan jumlah sekitar 168 lokasi pemantauan kualitas air yang tersebar di
seluruh Indonesia. Namun setelah adanya pengalihan kewenangan pengelolaan sungai-sungai
dalam rangka otonomi daerah yang sebagian besar sungai-sungai lintas Kabupaten/Kota di
luar P.Jawa yang diserahkan kepada Provinsi terkait. Namun karena pembatasan tersebut,
fokus pemantauan yang bersifat rutin hanya di P.Jawa dan Bali saja yaitu sebanyak 44 lokasi
pemantauan yang juga dengan frekuensi hanya dua kali dalam setahun.
Untuk studi kasus Sungai Citarum yang merupakan sungai lintas Kabupaten/Kota dan
terpanjang di Provinsi Jawa Barat, yaitu sekitar 300 km. Sungai ini memiliki berbagai
pemanfaatan untuk menunjang kebutuhan air di Provinsi Jawa Barat, juga menunjang
kebutuhan air baku di DKI Jakarta yang diambil dari Saluran Tarum Barat untuk diolah di
PDAM DKI Jakarta. Untuk skala nasional S.Citarum termasuk kategori sungai super prioritas
berdasarkan keputusan bersama Menteri Dalam Negeri No.19/1984; Menteri Kehutanan
No.059/1984 dan Menteri Pekerjaan Umum No.124/1984.
Sungai Citarum bersumber dari Gunung Wayang di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari
Kabupaten Bandung yang mengalir melalui daerah Majalaya yang banyak industri tekstilnya.
Selanjutnya sungai ini mengalir ke bagian tengah Provinsi Jawa Barat dari selatan ke arah
utara dan akhirnya bermuara di Laut Jawa di daerah Muara Gembong dengan melewati
Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang.




Balai Lingkungan Keairan                                                              1 dari 6
Status Mutu Air Sungai                                                      Pusat Litbang SDA

PEMANFAATAN SUMBER AIR DI DAS CITARUM
Pada sungai Citarum ini telah dibangun 3 (tiga) waduk besar yaitu: Waduk Saguling
dibangun tahun 1986 dengan kapasitas 982 juta m3, Waduk Cirata dibangun tahun 1988
dengan kapasitas 2.165 juta m3, dan Waduk Jatiluhur dibangun tahun 1963 dengan kapasitas
3.000 m3. Waduk Jatiluhur merupakan waduk serbaguna dan tertua diantara ketiga waduk
yang ada di S.Citarum. Fungsinya meliputi berbagai pemanfaatan yaitu sebagai pasok air
baku bagi PDAM di Jakarta (17,5 m3/s), air baku industri (110 m3/s), irigasi yang disalurkan
melalui saluran Tarum Barat dan Tarum Timur (600 m3/s dengan areal irigasi 242.000 ha),
perikanan (40.000 unit jala apung dan sekitar 12,3 m3/s untuk kolam biasa dan air deras),
PLTA (1.387,5 MW), penggelontoran, pengendali banjir dan sarana rekreasi.
Luas DAS Citarum kira-kira 7.400 km2, yang secara fisik ekologis terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu : (a). Bagian hulu memiliki luas 1.771 km2, dengan batas antara Majalaya
sampai dengan inlet Waduk Saguling; (b).Bagian tengah dengan luas 4.242 km2, yaitu dari
inlet Waduk Saguling sampai dengan outlet Waduk Jatiluhur; (c). Bagian hilir yaitu dari
outlet Waduk Jatiluhur sampai dengan muara ke Laut Jawa dengan luas 1.387 km2.
Secara hidrologis, DAS Citarum memiliki curah hujan rata-rata 2.300 mm/tahun, atau debit
alirannya mencapai 5,7 milyar m3/tahun. Debit sungai Citarum sangat berfluktuasi yaitu
antara musim hujan dan musim kemarau sangat jauh berbeda. Berdasarkan pengukuran debit
di lokasi Nanjung lokasi sebelum masuk Waduk Saguling debit rata-rata sungai Citarum
adalah sekitar 70,67 m3/s. Di DAS Citarum terdapat sangat banyak mata air, di Citarum Hulu
saja mempunyai sekitar 400 buah mata air yang mempunyai potensi debit lebih dari 15 m3/s.
Berbagai sumber air permukaan baik mata air atau juga badan sungai serta air tanah dangkal
banyak dimanfaatkan untuk keperluan domestik, pertanian, perikanan atau juga industri.

STATUS MUTU AIR
Status mutu air adalah kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik
pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan terhadap baku mutu air
yang ditetapkan. Banyak cara untuk melakukan penilaian status mutu air pada suatu sumber
air, yaitu diantaranya yang disajikan dalam KepMen LH No. 115/2003, tentang Pedoman
Penentuan Status Mutu Air, yaitu dengan metoda Storet dan Metoda Indeks Pencemaran.
Namun dlam hal-hal yang bersifat umum sering pula hanya dengan menggunakan kelas air
yang mengacu pada PP No. 82 Tahun 2001. Adapun hasil kajian yang telah dilakukan pada
tahun 2004, yaitu Pusat Litbang SDA sebagai salah satu nara sumber dalam penyusunan
status lingkungan hidup Indonesia (SLHI) pada waktu itu, menghasilkan status mutu air
untuk berbagai sungai penting di Indonesia seperti pada Tabel-1 dan Gambar-1.

Tabel 1. Status Mutu Air Sungai di Indonesia
                                                   Status Mutu Air dengan Metoda Indeks
                                                   Pencemaran, Terhadap Baku Mutu Air
 No           Provinsi             Sungai                  Klas II dari PP 82/2001
                                                         Hulu                  Hilir
 1     Namro Aceh Darusalam   Krueng Tamiang              MB                   CR
 2     Sumatera Utara         Deli                        CR                   CR
 3     Riau                   Kampar                      CR                   CS
 4     Sumatera Barat         Batang Agam                 CR                   CS
 5     Jambi                  Batang Hari                 CS                   CS
 6     Bengkulu               Air Bengkulu                CR                   CS
 7     Sumatera Selatan       Musi                        CR                   CR
 8     Lampung                W. Sekampung                CR                   CR
 9     Bangka Belitung        Rangkui                     CS                   CR


Balai Lingkungan Keairan                                                               2 dari 6
Status Mutu Air Sungai                                                                            Pusat Litbang SDA

                                                                           Status Mutu Air dengan Metoda Indeks
                                                                           Pencemaran, Terhadap Baku Mutu Air
 No              Provinsi                            Sungai                        Klas II dari PP 82/2001
                                                                                     Hulu            Hilir
 10    Banten                                  Kali Angke                            CR              CS
 11    Banten – Jawa Barat                     Cisadane                              CB              CS
 12    DKI Jakarta                             Ciliwung                              CB              CB
 13    Jawa Barat                              Citarum                               CB              CB
 14    Jawa Tengah-DIY                         Progo                                 CR              CS
 15    Jawa Timur                              Brantas                               CS              CS
 16    Bali                                    Tukad Badung                          CR              CR
 17    Nusa Tenggara Barat                     Kali Dendeng                          MB              CR
 18    Nusa Tenggara Timur                     Kali Jangkok                          CR              CS
 19    Kalimantan Barat                        Kapuas                                CR              CR
 20    Kalimantan Tengah                       Kahayan                               CR              CS
 21    Kalimantan Selatan                      Martapura                             CR              CS
 22    Kalimantan Timur                        Mahakam                               CR              CR
 23    Sulawesi Utara                          Tondano                               CR              CR
 24    Gorontalo                               Bone                                  CR              CR
 25    Sulawesi Tengah                         Palu                                  CS              CR
 26    Sulawesi Selatan                        Tallo                                 CS              CS
                                               Jeneberang                            CR              CR
 27    Sulawesi Tenggara                       Konaweha                              CR              CR
 28    Maluku                                  Batu Gajah                            CR              CS
                                               Batu Merah                            CR              CS
 29    Maluku Utara                            Tabobo                                CS              CS
 30    Papua                                   Anafre                                CR              CS
Keterangan:
MB- memenuhi baku mutu air yang ditetapkan, CR-tercemar ringan, CS-tercemar sedang, CB-tercemar berat
Sumber: SLHI-2004, KLH yang telah di-update untuk S.Citarum, S.Ciliwung, dan S.Cisadane.




         P. Sumatera



                                                  P. Kalimantan

                                                                       P. Sulawesi



                                                                                                       P. Papua




                                     P. Jawa                 P. Bali



                   Memenuhi Baku Mutu
                   Tercemar Ringan
                   Tercemar Sedang
                   Tercemar Berat




                               Gambar – 1. Status Mutu Air Sungai di Indonesia
Untuk studi kasus di S.Citarum yang mempunyai anak-anak sungai antara lain Cibeet, Cikao,
Cisomang, Cikundul, Cibalagung, Cisokan, Cimeta, Ciminyak, Cilanang, Cijere, Cihaur,

Balai Lingkungan Keairan                                                                                          3 dari 6
Status Mutu Air Sungai                                                      Pusat Litbang SDA

Cimahi, Cibeureum, Ciwidey, Cisangkuy, Cikapundung, Cidurian, Cipamokolan, Citarik
Cikeruh, dan Cirasea (lihat Gambar 1). Status mutu air dengan menggunakan Metode Indeks
Pencemaran Kepmen LH No. 115/2003 untuk daerah hulu dan hilir dibandingkan dengan
kriteria mutu air kelas II PP 82/2001 sebanyak kurang lebih 32 parameter kualitas air, untuk
anak-anak S.Citarum sampai ordo-2 adalah seperti pada Tabel-2.

                    Tabel 2. Status Mutu Air S.Citarum Hulu (Tahun 2003)
                                               Status Mutu Air dengan Metoda Indeks
    No.            Anak Sungai/Lokasi          Pencemaran, Terhadap Baku Mutu Air
                                                       Klas II dari PP 82/2001
                                                     Hulu                   Hilir
    1.    S.Citarum, Cibeureum-Kertasari               -                    CR
    2.    Cikaro                                      MB                    CR
    3.    Ciraab                                      MB                    CR
    4.    S.Citarum, Bd. Wangisagara                   -                    CR
    5.    S.Citarum, Talun                             -                    CR
    6.    S.Cieuri                                    MB                    CR
    7.    S.Citarum, Majalaya                          -                    CB
    8.    SAL. Majalaya                               CB                    CB
    9.    S.Cirasea                                   CS                    CB
    10.   S.Cipadaulun                                CS                     CS
    11.   S.Ciwalengke                                CS                     CS
    12.   S.Cikakembang                               CS                    CB
    13.   S.Citarum, Koyod                             -                    CB
    14.   S.Citarum, Sapan                             -                    CB
    15.   S.Citarik                                   CS                     CS
    16.   S.Cikeruh                                   MB                     CS
    17.   S.Cipamokolan                               CS                     CS
    18.   S.Cidurian                                  CS                     CS
    19.   S.Cijawura                                  CS                     CS
    20.   IPAL Bojongsoang                            CB                    CB
    21.   S.Ciwastera                                 CS                     CS
    22.   S.Ciganitri                                 CS                     CS
    23.   S.Citarum, Cijeruk                           -                    CB
    24.   S.Cikapundung                               CS                    CB
    25.   S.Citarum, Dayeuhkolot                       -                    CR
    26.   S.Cisangkuy                                 CS                    CB
    27.   S.Citalutug                                 CR                     CS
    28.   S.Citolitik                                 CR                    CR
    29.   S.Cipalasari                                CR                    CB
    30.   S.Citarum, Parunghalang                      -                    CB
    31.   S.Cisuminta+IPAL Cisirung                   CS                    CB
    32.   S.Citepus                                   CB                    CB
    33.   S.Cicurugdogdog                             CB                    CB
    34.   S.Citarum, Jemb.Rancamanyar                  -                    CB
    35.   S.Cicangkudu                                CS                    CB
    36.   S.Cijalupang/Cirajeng                       CR                     CS
    37.   S.Cikambuy                                  CR                     CS
    38.   S.Cilampeni                                 CR                     CS
    39.   S.Citarum, Margahayu                         -                    CB
    40.   S.Ciwidey                                   CS                     CS
    41.   S.Cigondewah                                CB                    CB
    42.   S.Cibeureum/Dungus lembu                    CB                    CB
    43.   S.Citarum, Daraulin                          -                    CB
    44.   S.Cibogo/Cibaligo                           CB                    CB
    45.   S.Cibodas/Cihujung                          CB                    CB
    46.   S.Citarum, Nanjung                           -                    CB
    47.   S.Cimahi                                    CB                    CB
    48.   S.Cisangkan                                 CB                    CB
    49.   S.Citarum, Curug Jompong                     -                    CB

Balai Lingkungan Keairan                                                              4 dari 6
Status Mutu Air Sungai                                                      Pusat Litbang SDA

                                                Status Mutu Air dengan Metoda Indeks
    No.            Anak Sungai/Lokasi           Pencemaran, Terhadap Baku Mutu Air
                                                        Klas II dari PP 82/2001
                                                      Hulu                   Hilir
    50.   S.Cipatik                                    CR                    CR
    51.   S.Ciburuy                                    CR                    CR
    52.   S.Cihanjuang                                 CR                    CR
    53.   S.Cisauheun                                  MB                    CR
    54.   S.Cihaur                                     CR                    CR
    55.   S.Citarum, Wd. Saguling                       -                     CS
    56.   S.Ciminyak                                   CR                     CS
    57.   S.Cijere                                     CR                     CS
    58.   S.Cilalanang                                 CR                     CS
    59.   S.Cibenda                                    CR                     CS
    60.   S.Cimeta                                     CR                    CR
    61.   S.Cisokan                                    CR                     CS
    62.   S.Cibalagung                                 CR                     CS
    63.   S.Cikundul                                   CR                     CS
    64.   S.Citarum, Wd. Cirata                         -                    CR
    65.   S.Cisomang                                   CS                     CS
    66.   S.Citarum, Waduk Juanda                       -                    MB
    67.   S.Cikao                                      CS                     CS
    68.   S.Citarum, Bd. Curug                          -                     CS
    69.   S.Citarum, Bd. Walahar                        -                     CS
    70.   S.Cibeet                                     CR                     CS
    71.   S.Citarum, Tg. Pura                           -                     CS


Disamping cara Storet tersebut di atas untuk menetapkan status mutu air, dapat digunakan
pula cara yang lainnya yaitu Indeks Fisika-Kimia yang telah dicoba pada DAS Citarum oleh
peneliti Balai Lingkungan Keairan, Pusat Litbang SDA. Klasifikasi ini diharapkan dapat
menyajikan kondisi yang lebih realistis sesuai dengan kondisi lapangannya yaitu dengan
membagi tujuh kelas yaitu sangat baik, baik, agak baik, sedang, agak tercemar, tercemar dan
sangat tercemar. Indeks kimia fisika merupakan salah satu cara untuk menilai kualitas air
sungai atau suatu sumber air. Nilai indeks kimia fisika dihitung berdasarkan 8 parameter
kualitas air yaitu: persen kejenuhan oksigen, BOD, pH, Daya Hantar Listrik, Temperatur,
Amonium, Nitrat dan Fosfat. Tiap-tiap parameter tersebut mempunyai nilai subindeks dan
faktor sendiri-sendiri tergantung dari peranan parameter tersebut dalam mempengaruhi
kualitas air. Nilai indeks kimia fisika air sungai bervariasi antara 100 untuk air yang
kualitasnya baik dan nol untuk air yang kualitasnya buruk. Secara keseluruhan status mutu air
S.Citarum dengan indeks Fisika-Kimia adalah seperti pada Gambar – 2.

PENUTUP
Dari hasil kajian status mutu air menunjukkan bahwa sumber-sumber air pada umumnya
untuk sungai orde-1 telah tercemar berat hampir disepanjang ruas sungainya. Hal ini
disebabkan karena terlampauinya daya tampung beban pencemaran airnya. Tetapi untuk
anak-anak sungai yang berada pada orde-2 dst., umumnya masih bersatus tercemar ringan
samapi dengan memenuhi baku mutunya. Namun khusus untuk ruas-ruas sungai yang
merupakan badan air penampungan untuk kegiatan penduduk, pertanian ataupun industri
pada umunya telah tercemar sedang sampai berat, dan bahkan sangat berat.
Berbagai strategi baik penegakan hukum ataupun program yang bersifat khusus yaitu seperti
Prokasih, SuperKasih dan Proper, namun status mutu air masih tetap tidak membaik.
Berdasarkan strategi pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air untuk kondisi
seperti ini perlu dilakukan program mutu air sasaran yang perlu diprogramkan secara
seksama agar setiap tahapan prosesnya untuk memperbaiki satu tingkat kelas air diatasnya
dapat tercapai. Hal ini perlu dikaji menggunakan konsep-konsep pengelolaan kualitas air dan

Balai Lingkungan Keairan                                                               5 dari 6
Status Mutu Air Sungai                                                                                                                                                                                                       Pusat Litbang SDA

pengendalian pencemaran air secara terpadu yang dilakukan dengan cara optimasi
pemanfaatan airnya dengan sistem yang terkoordinasi secara baik dalam melibatkan berbagai
pemangku kepentingan yang mempunyai komitmen tinggi untuk melaksanakan programnya
serta pelaksanaan kontrol yang tegas untuk mencapai tujuan akhir status mutu air kelas-1 dari
PP. No.82 Tahun 2001.

     o           o                                   o                                    o                                    o                                                   o                                          o                   o
    5 50      107 00                            107 10                              107 20                              107 30                                             107 40                                          107 50              108 00




                                              LAUT JAWA                                                                                                                                                  U
                                                                                                                                                                           0                 5           10         15            20 km
     o                                                                                                                                                                                                                                            o
    6 00                                                                                                                                                                                                                                        6 00
                                    S.
                                       CI
                                          TA
                                            R




                                                                                                                                                                   Keterangan:
                                                U
                                                 M




                                                                                                                                                                                                 Danau/Waduk/Situ

                                                                                                                                                                                                 Sungai

     o
    6 10
                                                                                                                                                                                                 Batas Daerah Aliran Sungai (DAS)6 o 10




                                                                                                                                                   Tingkat Mutu Air:
                                                                           S.




                                                                                                                                                     Tingkat
                                                                             CI




                                                                                                                                                                                        Indeks Warna                          Keterangan
                                                                      et


                                                                               TA




                                                                                                                                                     Mutu Air
                                                                    be




                     Saluran
                                                                                 RU
                                                                  Ci




                               Tarum Ba                                                                 Saluran Tarum Utara
                                            rat
                                                                                   M
                                                               S.




     o                                                                                                                                                                                                                                            o
    6 20                                                                                                                                                1                          100 - 83                                  Sangat baik        6 20
                                                                                                                                                        2                           82 - 73                                  Baik
                                                                                                                Saluran Tarum Timur                     3                           72 - 56                                  Agak baik
                                                                                                                                                        4                           55 - 44                                  Sedang
                                                                                                                                                        5                           43 - 27                                  Agak tercemar
                                             kis




                                                                                                                                                        6                           26 - 17                                  Tercemar
                                          ing
                                     am




                                                                                              7                                                         7                           16 - 0                                   Sangat tercemar
                                      p
                                   Ci
                                 S.




     o                                                                                                                                                                                                                                            o
    6 30                                                                                                                                                                                                                                        6 30
                                                                                     WADUK
                                                                                   JATILUHUR
                                                                                                                       S.
                                                                                                                          Ci
                                                                                                                            ka
                                                                                                                             o




     o                                                                                                                                                                                                                                            o
    6 40                                           S.C                                                                                                                                                                                          6 40
                                                                                                                S.
                                                         iku                                                      Ci
                                                            nd                                                      so
                                                              ul                                                      m
                                                                                                                       an            Situ
                                                                            WADUK                                        g         Lembang
                                                                            CIRATA

                                                                                                                     eta
                                                                                                                                                           ahi




                                                     un
                                                        g                                                       S.Cim
                                                                                                                                                          m
                                                                                                                                                     S.Cim




                                                  lag                                                                                                                                   ng
                                                                                                                                                    eureu




                                              iba                                                                                                                                   u
                                          S.C
                                                                                                                                                                             u   nd
                                                                                                                                                                          ap
                                                                                                                                              S.Cib




     o                                                                                                                                                                k                                                                           o
    6 50                                                               n                                                                aur                         Ci                                                                          6 50
                                                                    ka                                                        S.Cih                              S.
                                                               so
                                                             Ci
                                                                                   S.




                                                           S.
                                                                                     C
                                                                                      IT
                                                                                        AR
                                                                                           U




                                                                                                        WADUK
                                                                                            M




                                                                                      a
                                                                                    nd                 SAGULING
                                                                                 ibe                                                                                                                iker
                                                                                                                                                                                                        uh
                                                                           S.C                                                                                                                   S.C
                                                                                                   g




                                                                                                                                                                                                                     rik
                                                                                                an




                                                                                                                                                    arum                                                        Ci
                                                                                                                                                                                                                   ta
                                                                                                          inyak




                                                                                                                                              S.Cit
                                                                                            ilan




                                                                                                                                                                                                              S.
                                                                                     S.Cijere




                                                                                                                                   ey
                                                                                        S.C




     o                                                                                                                                                                                                                                            o
    7 00                                                                                                                                                  y                                                                                     7 00
                                                                                                                                id




                                                                                                                                                        ku
                                                                                                        S.Cim




                                                                                                                             iw




                                                                                                                                                     ng
                                                                                                                          C




                                                                                                                                                 i sa
                                                                                                                        S.




                                                                                                                                                                            S.Cirasea
                                                                                                                                                C
                                                                                                                                              S.
                                                                                                                                                                                                     m
                                                                                                                                                                                                   ru
                                                                                                                                                                                                 ta
                                                                                                                                                                                               Ci
                                                                                                                                                                                             S.


                                                                                                                                  Situ
     o                                                                                                                         Cileunca                                                                                                           o
    7 10                                                                                                                                                                                                                                        7 10
                                                                                                                                                             Situ
                                                                                                                                                         Cipanunjang




                 o                                   o                                    o                                    o                                                   o                                          o
              107 00                              107 10                            107 20                              107 30                                             107 40                                          107 50              108o 00




                        Gambar – 2. Status Mutu Air Sungai Citarum (Orde-1)




Balai Lingkungan Keairan                                                                                                                                                                                                                   6 dari 6

More Related Content

Viewers also liked

Audience research
Audience researchAudience research
Audience researchsherieallen
 
Humber internet marketing recommendation
Humber internet marketing recommendationHumber internet marketing recommendation
Humber internet marketing recommendationAnthony Veneziano
 
Paper Soledad Quero - Acceptability of an Online Emotional Therapy System to ...
Paper Soledad Quero - Acceptability of an Online Emotional Therapy System to ...Paper Soledad Quero - Acceptability of an Online Emotional Therapy System to ...
Paper Soledad Quero - Acceptability of an Online Emotional Therapy System to ...WTHS
 
Daliburgh Progress 131211
Daliburgh Progress 131211Daliburgh Progress 131211
Daliburgh Progress 131211martinjoyce
 
Jihad awad with frank gehry
Jihad awad with frank gehryJihad awad with frank gehry
Jihad awad with frank gehryJihad Awad
 
Tidy it præsentation
Tidy it præsentationTidy it præsentation
Tidy it præsentationAnders Warrer
 
Speech by Mr Khoo Eng Lim
Speech by Mr Khoo Eng LimSpeech by Mr Khoo Eng Lim
Speech by Mr Khoo Eng Limsohainstitute
 
Chapter 14 cornell notes
Chapter 14 cornell notesChapter 14 cornell notes
Chapter 14 cornell notesMRINCON002
 
Paper Hector Galán - OASIS Nutritional Advisor Service: a technical view
Paper Hector Galán - OASIS Nutritional Advisor Service: a technical viewPaper Hector Galán - OASIS Nutritional Advisor Service: a technical view
Paper Hector Galán - OASIS Nutritional Advisor Service: a technical viewWTHS
 
Paper Gloria Cea - Goal-Oriented Design Methodology Applied to User Interface...
Paper Gloria Cea - Goal-Oriented Design Methodology Applied to User Interface...Paper Gloria Cea - Goal-Oriented Design Methodology Applied to User Interface...
Paper Gloria Cea - Goal-Oriented Design Methodology Applied to User Interface...WTHS
 
Paper Alberto Esteban - Distributed and synchronized users’ profile managemen...
Paper Alberto Esteban - Distributed and synchronized users’ profile managemen...Paper Alberto Esteban - Distributed and synchronized users’ profile managemen...
Paper Alberto Esteban - Distributed and synchronized users’ profile managemen...WTHS
 
Paper Viveca Jiménez - Supporting Mass Evacuation Guidance within Public Tran...
Paper Viveca Jiménez - Supporting Mass Evacuation Guidance within Public Tran...Paper Viveca Jiménez - Supporting Mass Evacuation Guidance within Public Tran...
Paper Viveca Jiménez - Supporting Mass Evacuation Guidance within Public Tran...WTHS
 
Analisis desain sistem informasi ppt.4
Analisis desain sistem informasi ppt.4Analisis desain sistem informasi ppt.4
Analisis desain sistem informasi ppt.4Imhaa Blue
 
Paper Álvaro Hermida - Gas Control System for Neonates
Paper Álvaro Hermida - Gas Control System for NeonatesPaper Álvaro Hermida - Gas Control System for Neonates
Paper Álvaro Hermida - Gas Control System for NeonatesWTHS
 

Viewers also liked (18)

Audience research
Audience researchAudience research
Audience research
 
Humber internet marketing recommendation
Humber internet marketing recommendationHumber internet marketing recommendation
Humber internet marketing recommendation
 
Paper Soledad Quero - Acceptability of an Online Emotional Therapy System to ...
Paper Soledad Quero - Acceptability of an Online Emotional Therapy System to ...Paper Soledad Quero - Acceptability of an Online Emotional Therapy System to ...
Paper Soledad Quero - Acceptability of an Online Emotional Therapy System to ...
 
Daliburgh Progress 131211
Daliburgh Progress 131211Daliburgh Progress 131211
Daliburgh Progress 131211
 
Os ppt.10
Os ppt.10Os ppt.10
Os ppt.10
 
Jihad awad with frank gehry
Jihad awad with frank gehryJihad awad with frank gehry
Jihad awad with frank gehry
 
6w fuw6wuftmc
6w fuw6wuftmc6w fuw6wuftmc
6w fuw6wuftmc
 
Tidy it præsentation
Tidy it præsentationTidy it præsentation
Tidy it præsentation
 
Speech by Mr Khoo Eng Lim
Speech by Mr Khoo Eng LimSpeech by Mr Khoo Eng Lim
Speech by Mr Khoo Eng Lim
 
Chapter 14 cornell notes
Chapter 14 cornell notesChapter 14 cornell notes
Chapter 14 cornell notes
 
Paper Hector Galán - OASIS Nutritional Advisor Service: a technical view
Paper Hector Galán - OASIS Nutritional Advisor Service: a technical viewPaper Hector Galán - OASIS Nutritional Advisor Service: a technical view
Paper Hector Galán - OASIS Nutritional Advisor Service: a technical view
 
Paper Gloria Cea - Goal-Oriented Design Methodology Applied to User Interface...
Paper Gloria Cea - Goal-Oriented Design Methodology Applied to User Interface...Paper Gloria Cea - Goal-Oriented Design Methodology Applied to User Interface...
Paper Gloria Cea - Goal-Oriented Design Methodology Applied to User Interface...
 
Paper Alberto Esteban - Distributed and synchronized users’ profile managemen...
Paper Alberto Esteban - Distributed and synchronized users’ profile managemen...Paper Alberto Esteban - Distributed and synchronized users’ profile managemen...
Paper Alberto Esteban - Distributed and synchronized users’ profile managemen...
 
Paper Viveca Jiménez - Supporting Mass Evacuation Guidance within Public Tran...
Paper Viveca Jiménez - Supporting Mass Evacuation Guidance within Public Tran...Paper Viveca Jiménez - Supporting Mass Evacuation Guidance within Public Tran...
Paper Viveca Jiménez - Supporting Mass Evacuation Guidance within Public Tran...
 
Hip hop rnb
Hip hop rnbHip hop rnb
Hip hop rnb
 
Pp.37 2012 pengelolaan_das_
Pp.37 2012 pengelolaan_das_Pp.37 2012 pengelolaan_das_
Pp.37 2012 pengelolaan_das_
 
Analisis desain sistem informasi ppt.4
Analisis desain sistem informasi ppt.4Analisis desain sistem informasi ppt.4
Analisis desain sistem informasi ppt.4
 
Paper Álvaro Hermida - Gas Control System for Neonates
Paper Álvaro Hermida - Gas Control System for NeonatesPaper Álvaro Hermida - Gas Control System for Neonates
Paper Álvaro Hermida - Gas Control System for Neonates
 

More from Yayasan Perempuan Kaisa Indonesia (10)

Provinsi jawabarat 12-2010
Provinsi jawabarat 12-2010Provinsi jawabarat 12-2010
Provinsi jawabarat 12-2010
 
Siaran pers kenaikan ptkp
Siaran pers   kenaikan ptkpSiaran pers   kenaikan ptkp
Siaran pers kenaikan ptkp
 
Cintai pangan lokal
Cintai pangan lokalCintai pangan lokal
Cintai pangan lokal
 
Buku akhlaq lingkungan
Buku akhlaq lingkunganBuku akhlaq lingkungan
Buku akhlaq lingkungan
 
Bk teologi lingkungan
Bk teologi lingkunganBk teologi lingkungan
Bk teologi lingkungan
 
Uu32 2009
Uu32 2009Uu32 2009
Uu32 2009
 
101738 id id
101738 id id101738 id id
101738 id id
 
Index3c24
Index3c24Index3c24
Index3c24
 
114093418 rusun-ciliwung-usulan-menpera (2)
114093418 rusun-ciliwung-usulan-menpera (2)114093418 rusun-ciliwung-usulan-menpera (2)
114093418 rusun-ciliwung-usulan-menpera (2)
 
Penyandang cacat (1)
Penyandang cacat (1)Penyandang cacat (1)
Penyandang cacat (1)
 

Citarum

  • 1. Status Mutu Air Sungai Pusat Litbang SDA STATUS MUTU AIR SUNGAI (Studi Kasus S.Citarum) PENDAHULUAN Kualitas sumber air dari sungai-sungai penting di Indonesia umumnya tercemar amat sangat berat oleh limbah organik yang berasal dari limbah penduduk, industrin lainnya. Sungai mempunyai fungsi yang strategis dalam menunjang pengembangan suatu daerah, yaitu seringnya mempunyai multi fungsi yang sangat vital diantaranya sebagai sumber air minum, industri dan pertanian atau juga pusat listrik tenaga air serta mungkin juga sebagai sarana rekreasi air. Berbagai permasalahan sumber daya air, disamping pencemaran air yaitu sering pula terjadi banjir dengan luas rawan genangan banjir di daerah baik di daerah hulu juga hilirnya. Umumnya disebabkan bagian hulu sungai-sungai tersebut merupakan daerah kritis tanpa penutupan vegetasi. Sehingga kondisi saat ini mengakibatkan frekuensi kejadian banjir tahunan di musim hujan dan pencemaran yang diiringi dengan kasus konflik air terjadi sepanjang tahun. Walaupun berbagai upaya untuk mengatasi hal ini telah dilakukan tetapi tetap tidak dapat mengimbangi turunnya kualitas lingkungan atau dengan kata lain pendayagunaan wilayah DAS telah melampaui upaya pelestariannya. Upaya lain dari sisi tata pengaturan yang dimulai tahun 1980-an itu yang sebetulnya selalu dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan sehingga dikeluarkannya peraturan pada periode tahun 1990-an yaitu dengan dikeluarkan PP No. 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air yang berbasis pemanfaatan air, kemudian diganti dengan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang menjadi berbasis kelas air, namun kondisi status mutu air malahan pada umumnya kian memburuk. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilaksanakan tahun 1990-2000, yaitu Pusat Litbang SDA yang melakukan pemantauan pada sungai-sungai yang berstatus lintas Kabupaten/Kota dan Strategis Nasional dengan jumlah sekitar 168 lokasi pemantauan kualitas air yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun setelah adanya pengalihan kewenangan pengelolaan sungai-sungai dalam rangka otonomi daerah yang sebagian besar sungai-sungai lintas Kabupaten/Kota di luar P.Jawa yang diserahkan kepada Provinsi terkait. Namun karena pembatasan tersebut, fokus pemantauan yang bersifat rutin hanya di P.Jawa dan Bali saja yaitu sebanyak 44 lokasi pemantauan yang juga dengan frekuensi hanya dua kali dalam setahun. Untuk studi kasus Sungai Citarum yang merupakan sungai lintas Kabupaten/Kota dan terpanjang di Provinsi Jawa Barat, yaitu sekitar 300 km. Sungai ini memiliki berbagai pemanfaatan untuk menunjang kebutuhan air di Provinsi Jawa Barat, juga menunjang kebutuhan air baku di DKI Jakarta yang diambil dari Saluran Tarum Barat untuk diolah di PDAM DKI Jakarta. Untuk skala nasional S.Citarum termasuk kategori sungai super prioritas berdasarkan keputusan bersama Menteri Dalam Negeri No.19/1984; Menteri Kehutanan No.059/1984 dan Menteri Pekerjaan Umum No.124/1984. Sungai Citarum bersumber dari Gunung Wayang di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung yang mengalir melalui daerah Majalaya yang banyak industri tekstilnya. Selanjutnya sungai ini mengalir ke bagian tengah Provinsi Jawa Barat dari selatan ke arah utara dan akhirnya bermuara di Laut Jawa di daerah Muara Gembong dengan melewati Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang. Balai Lingkungan Keairan 1 dari 6
  • 2. Status Mutu Air Sungai Pusat Litbang SDA PEMANFAATAN SUMBER AIR DI DAS CITARUM Pada sungai Citarum ini telah dibangun 3 (tiga) waduk besar yaitu: Waduk Saguling dibangun tahun 1986 dengan kapasitas 982 juta m3, Waduk Cirata dibangun tahun 1988 dengan kapasitas 2.165 juta m3, dan Waduk Jatiluhur dibangun tahun 1963 dengan kapasitas 3.000 m3. Waduk Jatiluhur merupakan waduk serbaguna dan tertua diantara ketiga waduk yang ada di S.Citarum. Fungsinya meliputi berbagai pemanfaatan yaitu sebagai pasok air baku bagi PDAM di Jakarta (17,5 m3/s), air baku industri (110 m3/s), irigasi yang disalurkan melalui saluran Tarum Barat dan Tarum Timur (600 m3/s dengan areal irigasi 242.000 ha), perikanan (40.000 unit jala apung dan sekitar 12,3 m3/s untuk kolam biasa dan air deras), PLTA (1.387,5 MW), penggelontoran, pengendali banjir dan sarana rekreasi. Luas DAS Citarum kira-kira 7.400 km2, yang secara fisik ekologis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu : (a). Bagian hulu memiliki luas 1.771 km2, dengan batas antara Majalaya sampai dengan inlet Waduk Saguling; (b).Bagian tengah dengan luas 4.242 km2, yaitu dari inlet Waduk Saguling sampai dengan outlet Waduk Jatiluhur; (c). Bagian hilir yaitu dari outlet Waduk Jatiluhur sampai dengan muara ke Laut Jawa dengan luas 1.387 km2. Secara hidrologis, DAS Citarum memiliki curah hujan rata-rata 2.300 mm/tahun, atau debit alirannya mencapai 5,7 milyar m3/tahun. Debit sungai Citarum sangat berfluktuasi yaitu antara musim hujan dan musim kemarau sangat jauh berbeda. Berdasarkan pengukuran debit di lokasi Nanjung lokasi sebelum masuk Waduk Saguling debit rata-rata sungai Citarum adalah sekitar 70,67 m3/s. Di DAS Citarum terdapat sangat banyak mata air, di Citarum Hulu saja mempunyai sekitar 400 buah mata air yang mempunyai potensi debit lebih dari 15 m3/s. Berbagai sumber air permukaan baik mata air atau juga badan sungai serta air tanah dangkal banyak dimanfaatkan untuk keperluan domestik, pertanian, perikanan atau juga industri. STATUS MUTU AIR Status mutu air adalah kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan terhadap baku mutu air yang ditetapkan. Banyak cara untuk melakukan penilaian status mutu air pada suatu sumber air, yaitu diantaranya yang disajikan dalam KepMen LH No. 115/2003, tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air, yaitu dengan metoda Storet dan Metoda Indeks Pencemaran. Namun dlam hal-hal yang bersifat umum sering pula hanya dengan menggunakan kelas air yang mengacu pada PP No. 82 Tahun 2001. Adapun hasil kajian yang telah dilakukan pada tahun 2004, yaitu Pusat Litbang SDA sebagai salah satu nara sumber dalam penyusunan status lingkungan hidup Indonesia (SLHI) pada waktu itu, menghasilkan status mutu air untuk berbagai sungai penting di Indonesia seperti pada Tabel-1 dan Gambar-1. Tabel 1. Status Mutu Air Sungai di Indonesia Status Mutu Air dengan Metoda Indeks Pencemaran, Terhadap Baku Mutu Air No Provinsi Sungai Klas II dari PP 82/2001 Hulu Hilir 1 Namro Aceh Darusalam Krueng Tamiang MB CR 2 Sumatera Utara Deli CR CR 3 Riau Kampar CR CS 4 Sumatera Barat Batang Agam CR CS 5 Jambi Batang Hari CS CS 6 Bengkulu Air Bengkulu CR CS 7 Sumatera Selatan Musi CR CR 8 Lampung W. Sekampung CR CR 9 Bangka Belitung Rangkui CS CR Balai Lingkungan Keairan 2 dari 6
  • 3. Status Mutu Air Sungai Pusat Litbang SDA Status Mutu Air dengan Metoda Indeks Pencemaran, Terhadap Baku Mutu Air No Provinsi Sungai Klas II dari PP 82/2001 Hulu Hilir 10 Banten Kali Angke CR CS 11 Banten – Jawa Barat Cisadane CB CS 12 DKI Jakarta Ciliwung CB CB 13 Jawa Barat Citarum CB CB 14 Jawa Tengah-DIY Progo CR CS 15 Jawa Timur Brantas CS CS 16 Bali Tukad Badung CR CR 17 Nusa Tenggara Barat Kali Dendeng MB CR 18 Nusa Tenggara Timur Kali Jangkok CR CS 19 Kalimantan Barat Kapuas CR CR 20 Kalimantan Tengah Kahayan CR CS 21 Kalimantan Selatan Martapura CR CS 22 Kalimantan Timur Mahakam CR CR 23 Sulawesi Utara Tondano CR CR 24 Gorontalo Bone CR CR 25 Sulawesi Tengah Palu CS CR 26 Sulawesi Selatan Tallo CS CS Jeneberang CR CR 27 Sulawesi Tenggara Konaweha CR CR 28 Maluku Batu Gajah CR CS Batu Merah CR CS 29 Maluku Utara Tabobo CS CS 30 Papua Anafre CR CS Keterangan: MB- memenuhi baku mutu air yang ditetapkan, CR-tercemar ringan, CS-tercemar sedang, CB-tercemar berat Sumber: SLHI-2004, KLH yang telah di-update untuk S.Citarum, S.Ciliwung, dan S.Cisadane. P. Sumatera P. Kalimantan P. Sulawesi P. Papua P. Jawa P. Bali Memenuhi Baku Mutu Tercemar Ringan Tercemar Sedang Tercemar Berat Gambar – 1. Status Mutu Air Sungai di Indonesia Untuk studi kasus di S.Citarum yang mempunyai anak-anak sungai antara lain Cibeet, Cikao, Cisomang, Cikundul, Cibalagung, Cisokan, Cimeta, Ciminyak, Cilanang, Cijere, Cihaur, Balai Lingkungan Keairan 3 dari 6
  • 4. Status Mutu Air Sungai Pusat Litbang SDA Cimahi, Cibeureum, Ciwidey, Cisangkuy, Cikapundung, Cidurian, Cipamokolan, Citarik Cikeruh, dan Cirasea (lihat Gambar 1). Status mutu air dengan menggunakan Metode Indeks Pencemaran Kepmen LH No. 115/2003 untuk daerah hulu dan hilir dibandingkan dengan kriteria mutu air kelas II PP 82/2001 sebanyak kurang lebih 32 parameter kualitas air, untuk anak-anak S.Citarum sampai ordo-2 adalah seperti pada Tabel-2. Tabel 2. Status Mutu Air S.Citarum Hulu (Tahun 2003) Status Mutu Air dengan Metoda Indeks No. Anak Sungai/Lokasi Pencemaran, Terhadap Baku Mutu Air Klas II dari PP 82/2001 Hulu Hilir 1. S.Citarum, Cibeureum-Kertasari - CR 2. Cikaro MB CR 3. Ciraab MB CR 4. S.Citarum, Bd. Wangisagara - CR 5. S.Citarum, Talun - CR 6. S.Cieuri MB CR 7. S.Citarum, Majalaya - CB 8. SAL. Majalaya CB CB 9. S.Cirasea CS CB 10. S.Cipadaulun CS CS 11. S.Ciwalengke CS CS 12. S.Cikakembang CS CB 13. S.Citarum, Koyod - CB 14. S.Citarum, Sapan - CB 15. S.Citarik CS CS 16. S.Cikeruh MB CS 17. S.Cipamokolan CS CS 18. S.Cidurian CS CS 19. S.Cijawura CS CS 20. IPAL Bojongsoang CB CB 21. S.Ciwastera CS CS 22. S.Ciganitri CS CS 23. S.Citarum, Cijeruk - CB 24. S.Cikapundung CS CB 25. S.Citarum, Dayeuhkolot - CR 26. S.Cisangkuy CS CB 27. S.Citalutug CR CS 28. S.Citolitik CR CR 29. S.Cipalasari CR CB 30. S.Citarum, Parunghalang - CB 31. S.Cisuminta+IPAL Cisirung CS CB 32. S.Citepus CB CB 33. S.Cicurugdogdog CB CB 34. S.Citarum, Jemb.Rancamanyar - CB 35. S.Cicangkudu CS CB 36. S.Cijalupang/Cirajeng CR CS 37. S.Cikambuy CR CS 38. S.Cilampeni CR CS 39. S.Citarum, Margahayu - CB 40. S.Ciwidey CS CS 41. S.Cigondewah CB CB 42. S.Cibeureum/Dungus lembu CB CB 43. S.Citarum, Daraulin - CB 44. S.Cibogo/Cibaligo CB CB 45. S.Cibodas/Cihujung CB CB 46. S.Citarum, Nanjung - CB 47. S.Cimahi CB CB 48. S.Cisangkan CB CB 49. S.Citarum, Curug Jompong - CB Balai Lingkungan Keairan 4 dari 6
  • 5. Status Mutu Air Sungai Pusat Litbang SDA Status Mutu Air dengan Metoda Indeks No. Anak Sungai/Lokasi Pencemaran, Terhadap Baku Mutu Air Klas II dari PP 82/2001 Hulu Hilir 50. S.Cipatik CR CR 51. S.Ciburuy CR CR 52. S.Cihanjuang CR CR 53. S.Cisauheun MB CR 54. S.Cihaur CR CR 55. S.Citarum, Wd. Saguling - CS 56. S.Ciminyak CR CS 57. S.Cijere CR CS 58. S.Cilalanang CR CS 59. S.Cibenda CR CS 60. S.Cimeta CR CR 61. S.Cisokan CR CS 62. S.Cibalagung CR CS 63. S.Cikundul CR CS 64. S.Citarum, Wd. Cirata - CR 65. S.Cisomang CS CS 66. S.Citarum, Waduk Juanda - MB 67. S.Cikao CS CS 68. S.Citarum, Bd. Curug - CS 69. S.Citarum, Bd. Walahar - CS 70. S.Cibeet CR CS 71. S.Citarum, Tg. Pura - CS Disamping cara Storet tersebut di atas untuk menetapkan status mutu air, dapat digunakan pula cara yang lainnya yaitu Indeks Fisika-Kimia yang telah dicoba pada DAS Citarum oleh peneliti Balai Lingkungan Keairan, Pusat Litbang SDA. Klasifikasi ini diharapkan dapat menyajikan kondisi yang lebih realistis sesuai dengan kondisi lapangannya yaitu dengan membagi tujuh kelas yaitu sangat baik, baik, agak baik, sedang, agak tercemar, tercemar dan sangat tercemar. Indeks kimia fisika merupakan salah satu cara untuk menilai kualitas air sungai atau suatu sumber air. Nilai indeks kimia fisika dihitung berdasarkan 8 parameter kualitas air yaitu: persen kejenuhan oksigen, BOD, pH, Daya Hantar Listrik, Temperatur, Amonium, Nitrat dan Fosfat. Tiap-tiap parameter tersebut mempunyai nilai subindeks dan faktor sendiri-sendiri tergantung dari peranan parameter tersebut dalam mempengaruhi kualitas air. Nilai indeks kimia fisika air sungai bervariasi antara 100 untuk air yang kualitasnya baik dan nol untuk air yang kualitasnya buruk. Secara keseluruhan status mutu air S.Citarum dengan indeks Fisika-Kimia adalah seperti pada Gambar – 2. PENUTUP Dari hasil kajian status mutu air menunjukkan bahwa sumber-sumber air pada umumnya untuk sungai orde-1 telah tercemar berat hampir disepanjang ruas sungainya. Hal ini disebabkan karena terlampauinya daya tampung beban pencemaran airnya. Tetapi untuk anak-anak sungai yang berada pada orde-2 dst., umumnya masih bersatus tercemar ringan samapi dengan memenuhi baku mutunya. Namun khusus untuk ruas-ruas sungai yang merupakan badan air penampungan untuk kegiatan penduduk, pertanian ataupun industri pada umunya telah tercemar sedang sampai berat, dan bahkan sangat berat. Berbagai strategi baik penegakan hukum ataupun program yang bersifat khusus yaitu seperti Prokasih, SuperKasih dan Proper, namun status mutu air masih tetap tidak membaik. Berdasarkan strategi pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air untuk kondisi seperti ini perlu dilakukan program mutu air sasaran yang perlu diprogramkan secara seksama agar setiap tahapan prosesnya untuk memperbaiki satu tingkat kelas air diatasnya dapat tercapai. Hal ini perlu dikaji menggunakan konsep-konsep pengelolaan kualitas air dan Balai Lingkungan Keairan 5 dari 6
  • 6. Status Mutu Air Sungai Pusat Litbang SDA pengendalian pencemaran air secara terpadu yang dilakukan dengan cara optimasi pemanfaatan airnya dengan sistem yang terkoordinasi secara baik dalam melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang mempunyai komitmen tinggi untuk melaksanakan programnya serta pelaksanaan kontrol yang tegas untuk mencapai tujuan akhir status mutu air kelas-1 dari PP. No.82 Tahun 2001. o o o o o o o o 5 50 107 00 107 10 107 20 107 30 107 40 107 50 108 00 LAUT JAWA U 0 5 10 15 20 km o o 6 00 6 00 S. CI TA R Keterangan: U M Danau/Waduk/Situ Sungai o 6 10 Batas Daerah Aliran Sungai (DAS)6 o 10 Tingkat Mutu Air: S. Tingkat CI Indeks Warna Keterangan et TA Mutu Air be Saluran RU Ci Tarum Ba Saluran Tarum Utara rat M S. o o 6 20 1 100 - 83 Sangat baik 6 20 2 82 - 73 Baik Saluran Tarum Timur 3 72 - 56 Agak baik 4 55 - 44 Sedang 5 43 - 27 Agak tercemar kis 6 26 - 17 Tercemar ing am 7 7 16 - 0 Sangat tercemar p Ci S. o o 6 30 6 30 WADUK JATILUHUR S. Ci ka o o o 6 40 S.C 6 40 S. iku Ci nd so ul m an Situ WADUK g Lembang CIRATA eta ahi un g S.Cim m S.Cim lag ng eureu iba u S.C u nd ap S.Cib o k o 6 50 n aur Ci 6 50 ka S.Cih S. so Ci S. S. C IT AR U WADUK M a nd SAGULING ibe iker uh S.C S.C g rik an arum Ci ta inyak S.Cit ilan S. S.Cijere ey S.C o o 7 00 y 7 00 id ku S.Cim iw ng C i sa S. S.Cirasea C S. m ru ta Ci S. Situ o Cileunca o 7 10 7 10 Situ Cipanunjang o o o o o o 107 00 107 10 107 20 107 30 107 40 107 50 108o 00 Gambar – 2. Status Mutu Air Sungai Citarum (Orde-1) Balai Lingkungan Keairan 6 dari 6