SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 57
Sanitasi = adalah upaya pengendalian semua faktor

    lingkungan    fisik   yang   dapat   memberikan     pengaruh

    berbahaya terhadap perkembangan jasmani, kesehatan,

    dan perkembangan hidup manusia. (WHO)

    Tempat-tempat umum = adalah Tempat kegiatan bagi

    umum yang dilakukan oleh badan. Badan pemerintahan,

    swasta,   perorangan    yang     langsung    digunakan   oleh

    masyarakat, mempunyai tempat dan kegiatan tetap, serta

    memiliki fasilitas. (Depkes RI)

    Sanitasi tempat-tempat umum = adalah suatu upaya

    pengendalian atau pengawasan terhadap faktor-faktor

    yang dapat mengganggu perkembangan fisik, kesehatan,

    dan kelangsungan hidup manusia yang ditimbulkan oleh

    tempat-tempat yang digunakan untuk kegiatan umum

Adalah satu contoh tempat-tempat umum adalah penginapan.

Penginapan = adalah perusahaan yang menyewakan ruangan

    penginapan untuk umum, termasuk dalam pengertian

    rumah     penginapan    adalah    hotel,    gubuk   pariwisata
(cottage),     motel     (motorist    hotel),   losmen,   wisma

    pariwisata, pesanggrahan (hostel), pondok pariwisata

    (home stay), penginapan remaja (young hostel).

H o tel = Suatu bidang usaha yang menggunakan suatu

    bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara

    khusus, untuk setiap orang menginap, makan, memperoleh

    pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan

    pembayaran

    Salah   satu     jenis    akomodasi     yang    mempergunakan

sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa

layanan penginapan, makan,dan minum serta jasa lainnya bagi

umum yang dikelola secara komersil. (MENPARPOSTEL

No:KM.94/HK.103/MPPT.87).

    Suatu penginapan bagi umum yang terdiri atas beberapa

atau banyak kamar yang disewakan kepada masyarakat umum,

untuk waktu-waktu tertentu serta menyediakan makanan dan

minuman untuk para tamunya. (Buku Pedoman STTU AKL

Pemprov Sumsel).
G ubuk pariwisata (cottage) = adalah suatu bentuk usaha

    akomodasi terdiri dari unit-unit bangunan terpisah seperti

    rumah tinggal dengan perhitungan pembayaran harian

    serta dapat menyediakan restoran/rumah makan yang

    terpisah (Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 12

    Tahun 2003).

    Motel (motorist hotel) = adalah jenis akomodasi yang

    dirancang khusus untuk orang- orang atau tamu yang

    tengah melakukan perjalanan dengan mengendarai mobil.

    Dan kata motel ini berasal dari kata motor hotel, Lodge

   L o smen = adalah usaha komersial yang menggunakan

    seluruh atau sebagian dari      bangunan yang khusus

    pelayanan   penginapan.    Losmen    berasal   dari   kata

    ‘Lodgement”



Wisma pariwisata = adalah suatu usaha yang menggunakan

   sebagian rumah tinggal untuk penginapan bagi setiap
orang dengan perhitungan pembayaran harian (Peraturan

    Daerah Kota Tarakan Nomor 12 Tahun 2007).

    Pesanggrahan    (hostel)    =   adalah   suatu   usaha   yang

    menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangunan

    yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh

    pelayanan      penginapan       dan      pelayanan   lainnya

    (dimodifikasi dari Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor

    12 Tahun 2007).

    Pondok pariwisata = adalah rumah-rumah pribadi yang

    disewakan untuk para wisatawan

D E F IN IS I H O T EL .

    Secara harfiah, kata H o t e l dulunya berasal dari kata

HOSPITIUM (bahasa Latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka

waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan

pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan

Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu,

maka rumah-rumah besar disebut dengan H O S T E L.
Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada

masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara

waktu, yang selama menginap para penginap dikoordinir oleh

seorangh o s t, dan semua tamu-tamu yang (selama) menginap

harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan

oleh host (HOST HOTEL).

    Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang

yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan

atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel,

dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf    s

pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang,

sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi H o t e l

seperti apa yang kita kenal sekarang. Menurut beberapa

pengertian, Hotel didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Dirjen Pariwisata Depparpostel:

    H    o   t   e   l   adalah suatu jenis akomodasi yang

mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk
menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa

lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.

Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No.

PM 10/PW  301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977.

     H o t e l adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola

secara   komersial,   disediakan   bagi   setiap   orang   untuk

memperoleh pelayanan penginapan, berikut makan dan minum

Menurut Webster.:

     H o t e l adalah suatu bangunan atau suatu lembaga

yang menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum

serta pelayanan lainnya untuk umum.

Menurut Buku Pedoman Sanitasi Tempat-Tempat Umum:

     H o t e l adalah sebagai tempat menginap bagi umum

yang dikelola secara komersial, terdiri dari beberapa kamar dan

menyediakan juga makanan dan minuman (Depkes RI, 2003).

Menurut buku Menaging Front Office Operations dari AMHA

(American Hotel & Motel Association)
H o t e l dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan

yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas

penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai

berikut pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar,

pelayanan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat

menggunakan fasilitas perabotan dan menikmati hiasan-hiasan

yang ada di dalamnya.

     Hotel adalah suatu bidang usaha yang menggunakan suatu

bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara

khusus,   untuk    setiap   orang   yang    menginap,    makan,

memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya

dengan pembayaran.

      Ciri khusus dari hotel adalah mempunyai restoran yang

dikelola langsung di bawah manajemen hotel tersebut. Kelas

hotel ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah (Diparda).

Dengan persyaratan antara lain mencakup:

-Persyaratan Fisik, seperti lokasi hotel, kondisi bangunan.

-Bentuk pelayanan yang diberikan (service).
-Kualifikasi tenaga kerja, seperti pendidikan, dan kesejahteraan

karyawan.

-Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia, seperti

lapangan tenis, kolam renang, dan diskotik. J umlah kamar yang

tersedia

K LARIFIKASI H O TE L

     Yang dimaksud dengan klasifikasi atau penggolongan

hotel ialah suatu sistem pengelompokkan hotel-hotel ke dalam

berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian

tertentu. Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria

menurut kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang

dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi atau

penggolongan hotel di dunia berbeda antara negara yang satu

dengan negara yang lainnya.

Sebagai contoh, klasifikasi hotel di negara tertentu antara lain :

Republik Rakyat Cina (RRC) mempergunakan klasifikasi :

Tourist Class, Standard       dan Superclass Hotel, Bulgaria,
Columbia, Equador, Syria, Quait, mempergunakan klasifikasi :

Hotel        kelas 3, 2, 1 dan D eluxe

Yunani menggunakan klasifikasi : Hotel kelas A, B, C, D, E

Hotel terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

1.   Transient Hotel, adalah hotel yang letak / lokasinya ditengah

     kota dengan jenis tamu yang menginap sebagian besar

     adalah untuk urusan bisnis dan turis.

2.   Residential Hotel, adalah hotel yang pada dasarnya

          merupakan rumah-rumah berbentuk apartemen dengan

          kamar-kamarnya dan disewakan secara bulanan atau

          tahunan.     Residential       Hotel      juga      menyediakan

          kemudahan-     kemudahan,       seperti    :     layaknya   hotel,

          seperti : restoran, pelayanan makanan yang diantar ke

          kamar, dan pelayanan kebersihan kamar.

     3.   Resort Hotel, adalah hotel yang pada umumnya berlokasi

          dan juga ruang serta fasilitas konfrensi untuk tamu-

          tamunya
Klasifikasi atau pengolongan berdasarkan sanitasinya :

1. Grade A : keadaan sanitasi = 80 % ( Internasional ) dengan

   minimal 1500 sanitari item yang diperiksa

2. Grade B : keadaan sanitai = 70% - 79 % ( Nasional )

   dengan minimal 1000 sanitari item yang diperiksa

3. Grade C : keadaan sanitai = 60 % - 65 % ( Lokal ) dengan

   minimal 500 sanitari item yang diperiksa

4. Grade D : keadaan sanitas kurang dari 60 % ( Percobaan )

   dengan minimal 500 sanitari item yang diperiksa

Di Indonesia pada tahun 1970 oleh pemerintah menentukan

klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian tertentu

sebagai berikut :

 Luas Bangunan

 Bentuk Bangunan

 Perlengkapan (fasilitas)

 Mutu Pelayanan

Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi yang telah

ditetapkan tersebut dianggap tidak sesuai lagi. Maka dengan
Surat    Keputusan   Menteri   Perhubungan   No.   PM.10/PW.

301/Pdb  77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan

bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan

pada :

 J umlah Kamar

 Fasilitas

 Peralatan yang tersedia

 Mutu Pelayanan



Setiap hotel berbintang maupun hotel melati dapat diberikan

penghargaan (award) tambahan setelah memenuhi persyaratan

dasar dalam kriteria penggolongan kelas hotel, yaitu a hotel

berlian  ( diamond ). Dengan dikeluarkannya peraturan terbaru

ini, maka akan ada hotel melati dengan kategori berlian, karena

memenuhi persyaratan tambahan yang telah ditetapkan.

Adapun penghargaan tambahan tersebut meliputi aspek-aspek

1. ramah lingkungan,

2. sanitasi dan higiene,
3. sumber daya manusia,

4. penggunaan produk dalam negeri dan

5. pemberdayaan masyarakat sekitar.

Kriteria penggolongan kelas hotel menurut KEPMEN No

KM.03/HK001/MKP.02 dibagi menjadi dua, yaitu : atas dasar

penilaian   persyaratan      dasar,dan     atas    dasar   penilaian

persyaratan teknis operasional.

A. Persyaratan dasar, merupakan unsur persyaratan yang harus

   dipenuhi oleh setiap hotel untuk dapat beroperasi. Unsur

   perlindungan publik ini diatur olehperaturan perundang-

   undangan yang berlaku, dan merupakan tanggung jawab

   pemerintah    untuk     menyatakan      dan    kelayakan   teknis

   operasional. Unsur inimeliputi:

   1 . Semua perijinan untuk suatu hotel, antara lain: ijin

     mendirikan hotel, dan usaha perhotelan

   2. Kelayakan teknis instalasi atau peralatan yang digunakn

     hotel, antara lain:l i f t dan instalasi listrik.

   3 . Sanitasi dan hygiene, pemeriksaan kualitas dan kuantitas
air, pemeriksaan yang berkaitan dengan pengolahan

     makanan ( f o o d processing).Termasuk pemeriksaan

     kesehatan karyawan pengolahan makanan, sistem

     penyimpanan makanan/minuman.



B. Persyaratan teknis perasional, merupakan unsur persyaratan

   yang akan membentuk kualitas produk hotel dalam upaya

   pencapaian golongan kelas hotel.

   Unsur ini terdiri dari unsur (i) fisik, (ii) pengelolaan dan

   (iii) pelayanan, masing- masing unsur akan mempunyai

   persyaratan mutlak maupun tambahan.

   Persyaratan mutlak merupakan unsur yang harus dipenuhi

sebagai persyaratan pokok bagi hotel untuk mendapatkan

golongan kelas hotel bintang. Persyaratan tambahan merupakan

unsur yang apabila dipenuhi akan memberikan nilai tambah

untuk mencapai status golongan kelas lebih tinggi
Penetapan penilaian golongan kelas hotel bintang dilakukan

dengan   penggabungan       dari   nilai   persyaratan   dasar   dan

persyaratan teknis. Penilaian penggolongan Hotel Bintang

dilaksanakan oleh PHRI.

     Menurut Sudiarto Mangkuwerdoyo dalam Pengantar

Industri Akomodasi dan Restoran, (1999:14-17) Klasifikasi

suatu hotel dapat dibagi kedalam beberapa kategori, seperti

diantaranya sebagai berikut :

Berdasarkan standar hotel

- Internasional

- Semi internasional

- n asional

Berdasarkan besar kecilnya hotel. Ukuran besar kecilnya hotel,

ditentukan oleh banyaknya jumlah kamar yang dimiliki.

1. Hotel kecil : mempunyai 100 kamar atau kurang.

2. Hotel sedang : mempunyai 100  300 kamar

3. Hotel menengah : mempunyai 300  500 kamar.

4. Hotel besar : mempunyai kamar lebih dari 1000
Meskipun demikian, sebuah pengelompokkan hotel tidak akan

sama diseluruh dunia ini kalau hanya melihat dari berapa

banyaknya jumlah kamar, tetapi dari segi fasilitaspun

harus dilihat didalam menilai suatu besar kecilnya hotel.

Berdasarkan peringkat bintang :

1. Hotel berbintang satu (One Star Hotel).

2. Hotel berbintang dua (Two Star Hotel).

3. Hotel berbintang tiga (Three Star Hotel)

Hotel berbintang empat (Four Star Hotel).

5. Hotel berbintang lima (Five Star Hotel).

Berdasarkan tipe tamu

B Family hotel (tamu yang menginap adalah keluarga)

  Bussines hotel (kalangan bisnis)

  Comersial hotel (tamu dari kalangan pengusaha)

  Tourist hotel (hotel yang tamunya dominan sebagai

   wisatawan.)

  Official hotel
Resort Hotel (Hotel untuk tamu yang ingin menikmati

   keindahan alam di hotel)

  Transite hotel

  Cure hotel

  Hotel konvensional



Berdasarkan lama tinggal tamu

B Resident hotel

  Transit hotel (komersial)

  Resort

  motel

Berdasarkan Pla n atau Harga Jual

 European Plan : Hotel hanya menjual harga kamar saja.

 American Plan : Hotel yang menjual kamar dan dengan

   ditambah makan dengan        tarif tertentu.

 Economy Hotel : Hotel dengan harga jual terendah.

 First Class Hotel : Hotel dengan harga jual menengah.

 De-Luxe Hotel : Hotel dengan harga jual paling mahal.
Berdasarkan tarif kamar

B Economy hotel

  First class hotel

  Deluxe hotel

Berdasarkan lama operasi hotel

B Seasonal hotel

  Around the year operation hotel

Berdasarkan lokasi hotel

B City hotel

  Resident hotel

  Resort hotel

  Motel

  Beach hotel

  Mountain hotel

  Airport hotel

  Guest facilities
Menurut SK menparpostel No. KM 34/IFIK 103/ MPPT  87

untuk penggolongan Hotel

Melati diatur juga dari jumlah kamar :

 Melati I : jumlah kamar minimal < 25

 Melati II : jumlah kamar minimal 25 - 100

 Melati III: jumlah kamar minimal 100 - 300



     Dengan adanya KEPMEN No KM.03/HK001/MKP.02

kriteria penggolongan hotel lebih fleksible dan bervariatif.

Namun dengan fleksibilitas, penggolongan menjadi tidak pasti.

Walaupun    demikian    seorang   perencana   dan   perancang

bangunan yang ingin membuat sebuah Hotel dapat mengacu

pada Ketentuan dan Kriteria Klasifikasi Hotel yang dikeluarkan

oleh DirektoratJ enderal Pariwisata tahun 1995. Akan tetapi

untuk jumlah kamar tidak diharuskan sesuai dengan golongan

kelas hotel asalkan seimbang dengan fasilitas penunjang serta

seimbang antara pendapatan dan pengeluaran dari hotel
tersebut. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan

dan Pariwisata Nomor. KM 3/HK 001/MKP/02.



Tujuan umum dari pada penggolongan kelas hotel adalah :

1. Untuk menjadi pedoman teknis bagi calon investor

  (penanam modal) di bidang usaha perhotelan.

2. Agar calon penghuni hotel dapat mengetahui fasilitas dan

   pelayanan yang akan diperoleh di suatu hotel, sesuai dengan

   golongan kelasnya.

3. Agar tercipta persaingan (kompetisi) yang sehat antara

  pengusahaan hotel.

4. Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (d e m a n d )

  dan penawaran (supply) dalam usaha akomodasi hotel
P E RSY A R AT AN KESEHATAN LINGKUNGAN D AN

B ANGUNAN H O TE L

Beberapa persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan

hotel, antara lain :

1) Lingkungan dan bangunan hotel bersih.

2) Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum langsung ke

    area hotel dan dekat dengan tempat wisata.

3) Hotel harus menghindari pencemaran yang diakibatkan

    gangguan luar yang berasal dari suara bising, bau tidak

    enak, debu, atau asap.

4) Lingkungan dan konstruksi hotel tidak memungkinkan

    sebagai perindukan vector dan binatang pengganggu.

5) Bangunan hotel kokoh dan utuh

6) Konstruksi

 Lantai

-   Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata,

    tidak licin,dan mudah dibersihkan.

-   Lantai yang kontak dengan air mempunyai kemiringan 2-3
%.

 Dinding

-   Mudah dibersihkan

-   Terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air.

 V entilasi

-   Peredaran udara di dalam kamar/ruang harus bertukar

    dengan baik.

-   Bila ventilasi alam tidak memungkinkan, dilengkapi dengan

    ventilasi   mekanis ( Air Conditioner ).

-   Suhu optimal 200  25 0C

-   Kelembaban 40 %

Langit-langit

-   Mudah dibersihkan

-   Tinggi minimal 2,50 meter dari lantai.

 Pintu

-   Mencegah masuknya serangga, tikus dan binatang

    pengganggu lain.

-   Dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci double lock
 Pencahayaan ( Lighting system ) :



Adapun syarat-syarat penerangan kamar yaitu :

-Tidak menyilaukan

-Harus dipasang kop lampu agar tidak langsung menyinari

    tempat tidur

-Harus memberikan suasana tenang ( solf light)

-Itensitas cahaya yang harus diberikan pada sumbu-sumbu

    cahaya yaitu :

-    Ceiling ( Plafon ) Lamp    : 100 watt

-    Reading ( Membaca ) Lamp       : 40 watt

-    Curtain ( Tirai ) Lamp    : 3 buah lampu @40 watt

-    Table Room ( Meja Kamar ) Lamp          : 40  60 watt

-    Sleeping ( Tidur ) Lamp    : 15  25 watt

-    Toilet ( Kamar Mandi ) Lamp : 40 watt
7) Tata ruang

Pembagian ruang hotel harus ditata dan digunakan sesuai

fungsinya.

a. Kamar tamu

 Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam.

 Luas Minimal :

    Kamar Standar = 26 m2

    Kamar Suite = 52 m2

 Tinggi Kamar Minimal = 2, 60 meter

 Kamar tidur kedap suara (noise 40 dB)

 J endela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar.

 Tersedia alat pengatur suhu kamar tidur dan

    ventilasi/exhaust di   kamar mandi

 Tersedia instalasi air panas dan air dingin

 Perlengkapan Kamar Tidur :

   Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1 (satu)

   orang atau untuk 2 (dua) orang sesuai dengan ukuran

   kamar standar : Ukuran tempat tidur 1 (satu) orang 2, 00 m
x 1, 00 meter

Ukuran tempat tidur 2 (dua) orang 2, 00 m x 1, 60 meter

Letak Tempat Tidur

 tidak boleh diletakan didepan pintu masuk langsung tidak

 jarak antara tempat tidur dengan dinding min 0.5 meter

 jarak antara dua tempat tidur min 1meter

Kontruksi Tempat Tidur

 ringan dan mudah di pindahkan (agar mudah di bersihkan

   kolongnya)

 tidak banyak ukiran yang menyulitkan pembersihan sarang

   laba-laba

 tinggi tempat tidur dan kasur max 0,75 meter.



b.J enis - jenis kamar hotel

1. Single room : Satu kamar dengan satu tempat tidur untuk

  satu orang.

2. Twin room : satu kamar dengan satu tempat tidur untuk dua

  orang
3. Double room : satu kamar dengan dua tempat tidur untuk

  dua orang

4. Tripple room : satu kamar dengan tiga tempat tidur untuk

  tiga orang atau satu kamar dengan dua tempat tidur

  ditambah satu extra bed untuk tiga orang.

5. Yunior suite room : satu kamar tidur di tambah dengan satu

  ruang tamu

6. Suite room : dua kamar tidur di tambah ruang tamu, ruang

   makan, dan ruang dapur kecil

7. President suite room : tiga kamar tidur besar di tambah

  ruang tamu, ruang makan, dan dapur kecil.



c. Toilet dan kamar mandi

 Harus selalu dalam keadaan bersih.

 Dinding kamar mandi harus dengan bahan kedap air.

 Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin

   dan mudah     dibersihkan.
 Letaknya tidak berhubungan langsung (harus terdapat

ruang    antara)dengan tempat yang lain.



Perlengkapan Kamar Mandi : Tersedia B a t h u p,S h o w e r,

dan tempat sabun.

 Didalam toilet harus tersedia jamban. Dilengkapi penahan

bau     (Bowl/Leher angsa dengan water seal)

 Terdapat w a s t a f e l.

 Tersedia kaca rias, tempat sampah, tempat abu rokok,

sabun, kertas,      tisu, gantungan baju, pengharum ruangan,

ember, gayung, dan pengering tangan.



D. PER SYA R A TA N KESEH A TA N FA SIL ITA S SA

NITA SI H O TEL

Dalam usaha perhotelan diwajibkan pemenuhan atas

persyaratan fasilitas sanitasi hotel, yang mencakup :

a. Penyediaan air bersih
Distribusi air di hotel berbintang harus memenuhi persyaratan

standar sesuai dengan Permenkes No. 16/MENKES/PU/IX/02.

Penyediaan air untuk perhotelan dapat diperoleh dari :

 PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ).

 Air Tanah.

 Instalasi Pengolahan Air yang dimiliki hotel tersebut



b. Pembuangan Tinja dan Limbah.

Limbah merupakan buangan atau bekas berbentuk cair, gas,

dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sulit

untuk di hilangkan dan berbahaya. Limbah yang di hasilkan

hotel berbentuk cair yang dihasilkan dari kegiatan hotel yang

apabila di buang ke lingkungan dapat menurunkan kualitas

lingkungan.

Limbah hotel paling dominan adalah limbah jenis organic

seperti kotoran manusia dan limbah rumah tangga. Sedangkan

limbah anorganik berupa plastic dan bahan bahan kimia akibat

dari penggunaan deterjen, shampoo dan sabun. Selain itu,
limbah hotel juga bis berasal dari limbah dapur dan limbah

bekas mandi. Semua limbah tersebut di kenal sebagai

b
 grey waterr atau limbah non kakus



Tinja dan limbah yang dihasilkan hotel bersumber dari :

WC / Toilet/ Urinoir ( Kamar tamu, Lobby, Bar, Restourant ).

 Dapur.

 Kamar mandi.

 Binatu ( Laundry )

 Air hujan dan sisa kegiatan pembersihan serta perawatan

hotel

Beberapa ahli sanitasi menamakan satu lagi untuk limbah

tetesan AC dan kulkas sebagai      clear water . Tetesan AC

tersebut di tamping dalam wadah dan dapat langsung di

gunakan untuk keperluan bersih bersih.

Sebelum di buang sebaiknya air limbah dikelola terlebih dahulu

agar tidak terjadi pencemaran dan menjadi sumber penyakit.
Pengelolaan air limbah dilakukan dengan membuat saluran air

kotor dan bak peresapan dengan ketentuan sebagai berikut :

-Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah

  sekitarnya baik air permukaan tanah maupun air dibawah

  permukaan tanah

-Tidak mengotori permukaan tanah

-Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan

 tanah

Dalam pembuangan tinja dan air limbah dapat dilakukan

dengan berbagai cara berdasarkan wilayah atau lokasi hotel

tersebut.

1. Untuk hotel yang berada di kota besar atau perkotaan dapat

   membuang limabah apabila di kota tersebut terdapat

   jaringan saluran induk pembuangan air limbah kota
Sedangkan untuk hotel yang berada dikota atau daerah yang

tidak terdapat jaringan induk pembuangan limbah kota harus

memiliki sarana instalasi pengolahan limbah sendiri.

c. Penampungan sampah .

  Umumnya bak sampah ini terbuat dari plastik ringan

   lengkap dengan penutupnya. Sebelum digunakan terlebih

   dahulu dilapisi dengan kantong plastik sampah agar bila

   telah penuh ujung dari kantong plastic tersebut diikat lalu

   diangkat keluar dari bak sampah tersebut dan diganti

   dengan kantong plastic baru.



Beberapa persyaratan wadah atau tempat penampungan

sampah, antara lain :

1) Tidak terbuat dari bak beton permanen.

2) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat,

   kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada

   bagian dalamnya

3) Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan
produk sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan

4) Tidak menjadi tempat perlindungan serangga dan binatang

   penggerat serta terhindar dari gangguan binatang lain.



Sedangkan untuk hotel yang berada dikota atau daerah yang

tidak terdapat jaringan induk pembuangan limbah kota harus

memiliki sarana instalasi pengolahan limbah sendiri.

c. Penampungan sampah .

    Umumnya bak sampah ini terbuat dari plastik ringan

  lengkap dengan penutupnya. Sebelum digunakan terlebih

  dahulu dilapisi dengan kantong plastik sampah agar bila telah

  penuh ujung dari kantong plastic tersebut diikat lalu diangkat

  keluar dari bak sampah tersebut dan diganti dengan kantong

    plastic baru. Beberapa persyaratan wadah atau tempat

  penampungan sampah, antara lain :

1) Tidak terbuat dari bak beton permanen.

2) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat,

 kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada
bagian dalamnya

3)Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan

  produk sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan

4) Tidak menjadi tempat perlindungan serangga dan binatang

   penggerat serta terhindar dari gangguan binatang lain.



Tempat pengumpul sampah sementara harus terletak di tempat

yang mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkutan sampah

dan minimal setiap 3 kali 24 jam harus dikosongkan.

6) Sampah dari setiap ruang harus dibuang setiap hari.

7) Mempunyai tutup yang mudah dibuka/ditutup tanpa

  mengotori tangan.

8) Mudah diisi dan dikosongkan / dibersihkan.

d. Pembuangan sampah.

Sampah yang telah ditampung atau dikumpulkan selanjutnya

akan diangkut oleh kendaraan pengangkut sampah untuk

dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah.
J ika daerah hotel jauh atau tidak terdapat tempat pembuangan

akhir sampah maka pihak hotel harus memiliki sarana

pengelolaan sampah yang saniter



Organisasi yang ada diperhotelan menurut Bagyono, terdiri dari

:

a. Departemen Kantor Depan (Front Office)

    Bagian ini merupakan penghubung langsung antara tamu

    dan manajemen.

Bagian yang ada pada wilayah front office adalah :

1. Bell Boy

    Adalah Orang yang mengatur atau mengangkat barang tamu

    yang masuk dan keluar.

2. Doorman

    Adalah Tugasnya menjemput tamu yang berkendaraan

    mobil, membuka pintu mobilnya.

3. Pick Boy

    Adalah Tugasnya telex atau operator, membantu untuk
memanggil tamu diluar kamar hotel.

4. Reservation

  Adalah Mengurusi pemesanan tempat baik secara langsung

  maupun tidak langsung.

5. Receptionist

  Adalah Bagian yang mencatat tamu-tamu yang datang.

6. Information

  Adalah bagian yang memberikan penerangan kepada tamu-

  tamu hotel.

7. Registration

  Adalah Bagian yang mencatat tamu yang datang dan keluar

  hotel



Secara rinci tugas dan tanggung jawab kantor depan adalah ;

1. Menangani pemesanan kamar,

2. Memberikan informasi kepada tamu,

3. Menangani penerimaan tamu,

4. Menangani barang bawaan tamu,
5. Menangani pembayaran rekening tamu,

6. Menangani pelayanan sambungan telepon.

b.   Departemen Tata Graha (House Keeping).

Lingkup kegiatan tata graha hotel

Umum :

1. Penyediaan air bersih

2. Pembuangan sampah

3. P.T.A.L

4. (PST dan BP) Pemberantasan serangga tikus dan binatang

pengganggu

5. Sanitasi perumahan pegawai hotel

Khusus :

1. Sanitasi kamar tamu hotel

2. Sanitasi kamar linen

3. Sanitasi kamar uniform

4. Sanitasi kamar jahit

5. Sanitasi ruang binatu

6. Ruang ornament
Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Menangani kebersihan, kerapian,dan kelengkapan kamar

tamu,

2. Menangani kebersihan area umum,

3. Mengatur distribusi linen hotel dan pakaian seragam

karyawan,

4. Menangani barang-barang tamu yang ketinggalan dan hilang,

5. Menangani barang-barang tamu yang ketinggalan dan hilang,

6. Menyediakan karangan bunga dikamar, restoran, dan

ruangan umum dihotel,

7. Menangani pencucian linen hotel dan pakaian tamu.



c.Departemen Makanan dan Minuman (Food and Baverage).

Tugas utama bagian ini adalah mengelola penyediaan serta

penyajian makanan dan minuman bagi tamu hotel meupun

pemesanan diluar hotel (Katering).

Lingkup kegiatan sanitasi (Food and Baverage) tata boga
Umum :

1. Menu planning : nutrition

2. Purchasing : hygiene makanan

3. Receiving (penerimaan) : sanitasi makanan, sanitasi didaerah

penerimaan bahan-bahan makanan

4. Storing (penyimpanan) : sanitasi gudang dan refrigenerators

5. Issuing (pengolahan) : sanitasi pengolahan makanan dan

sanitasi dapur

6. Transporting (pengangkutan) : sanitasi pengangkutan

makanan

7. Serving (penyajian) : sanitasi makanan

Khusus :

1) Sanitasi dapur umum (main kitchen sanitation)

Sanitasi tempat pengolahan makanan (pantry sanitation)

2. Sanitasi ruangan pembuatan kue (pantry sanitation)

3. Sanitasi ruang es krim (ice cream room sanitation)

4. Sanitasi ruang pembuatan roti (bakery room sanitation)
5. Sanitasi ruang pembuatan makanan dingin (gardemang

sanitation)

6. Sanitasi ruang pemotongan daging (butcher room sanitation)

7. Sanitasi ruang pencucian alat-alat makanan dan dapur

(sculley sanitation)

8. Sanitasi stewarding (stewarding room sanitation)

9. Sanitasi gudang dan penyimpanan daging (kitchen storage

rooms sanitation and refrigeneration)

10. Sanitasi ruang service (room service sanitation)

11. Sanitasi tempat penerimaan barang (receiving area

sanitation)

12) Sanitasi hotel dan restoran

Sanitasi ruang makan (dining room sanitation)

13) Sanitasi hotel dan bar

Sanitasi bar (bar sanitation)

Tugas dan tanggung jawab :

1. Mengola dan menyiapkan makanan dan minuman

2. Menjual dan menyajikan makanan dan minuman
3. Menjual dan menyajikan makanan dan minuman didalam

kamar

4. Melayani kebutuhan pesta, pertemuan, pameran, dan

pertunjukan melalui

pengadaan ruangan serta penyajian hidangan baik didalam

hotel maupun didalam hotel

5. Mengatur pengadaan, pencucian, peralatan restoran, bar, dan

dapur



H GIENE SANITASI H O TE L

Hygiene dan sanitasi adalah usaha preventif atau upaya

pencegahan terhadap timbulnya penyakit yang menitikberatkan

kegiatannya kepada kesehatan lingkungan perhotelan, yaitu

mencegah timbulnya berbagai macam penyakit di lingkungan

hotel akibat dari kurang atau tidak diperhatikanya aspek faktor

lingkungan yang mengganggu kesehatan.
Sanitasi hotel perlu diawasi, dipelihara, bagaimana sanitasi

yang memenuhi syarat dan bahaya yang mungkin timbul di

lingkungan hotel.



C . H UB UNG A N HYGIENE SANITASI DENG A N PEL A

YANAN H O TEL .

     Pada dasarnya hotel adalah salah satu akomodasi yang

dikelola secara komersial yang berasal dari berbagai ras, suku,

bangsa dan negara yang mempunyai kebiasaan tersendiri. Agar

hotel mampu mendatangkan tamu sebanyak mungkin sehingga

mampu mendapat keuntungan besar maka hotel harus mampu

menciptakan situasi dan kondisi yang khas yang menjadi kesan

tersendiri bagi tamu yang datang. Hygiene sanitasi merupakan

salah satu faktor penting dalam memberikan kenyamanan dan

rasa aman selama berada di hotel.




a. Peranan hygiene sanitasi hotel.
Dalam hal ini mempunyai dua peranan pokok, yaitu

1.Peranan fisik

Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan

umum. Hygiene diharapkan dapat memberikan jaminan

kesehatan terhadap tamu.

2.Peranan psikologis

Peranan hygiene sanitasi disini adalah dapat menjamin rasa

kepuasan dari para tamu /pengunjung hotel tersebut, karyawan

atau dari pihak pengelola hotel

( perasaan nyaman, tenang, dan aman )



b. Sasaran sanitasi di dalam hotel.

1. sanitasi lodging.

Yaitu pengawasan sanitasi yang menyangkut urusan ke rumah

tanggaan ( house keeping ) hotel yang meliputi bangunan dan

fasilitasnya.

Ruang lingkup sanitasi lodging, meliputi :
-Wilayah diluar bangunan hotel : halaman, taman, tempat

parkir, pembuangan sampah, pembuangan air kotor

-Wilayah didalam bangunan hotel : sanitasi umum, kamar,

toilet, ornament

2.Sanitasi catering

Segala sesuatu yang ada hubungannya dengan makanan yang

diolah dan dihidangkan dalam hotel. Catering ini biasanya

berupa penyediaan makanan dan minuman untuk keperluan

hotel sendiri dan penyediaan makanan untuk diluar hotel.

-   Keadaan bahan makanan dengan persyaratan      Sayur

mayur, buah buahan harus segar



2)Bahan makanan kaleng harus dicek kemungkinan ada

kebocoran

3)Bahan pembuat kue bebas dari serangga dan di simpan yang

baik

-   Cara penyajian

1)Gunakan alat makan yang bersih
2)Meja makan dan lantai ruang makan bersih

3)Dinding ruang berwarna terang

4) Pengambilan makanan melalui jendela khusus dari tempat

penyimpanan makanan masak agar bebas lalat

5)Cukup pencahayaan alam

6)Pintu ruangan dapat menutup sendiri

-   Persyaratan yang lainnya

1)Karyawan catering harus mempunyai sertifikat kesehatan

yang masih berlaku

2)Pakaian catering harus bersih

3)Harus ada WC dan urinoir tersendiri bagi karyawan catering

4)Dianjurkan hotel menyediakan lemari locker untuk

menyimpan pakaian atau peralatan pribadi dari setiap karyawan

hotel Sasaran sanitasi di wilayah luar bangunan hotel

1. Tempat parkir

a. tempat parkir harus cukup luas (5 kamar : 1 tempat parkir)

b. lantai parkir harus luas

c. ada lampu penerangan sesuai dengan luas tempat parkir
d. di pasang rambu rambu lalu lintas

e. disediakan gardu parkir lengkap dengan urinoir

2. pertamanan dan pertanaman

Pertamanan merupakan sebidang tanah yang di tanami oleh

berbagai   macam    tanaman    dengan      maksud   memperindah

pemandangan,     mencegah     terjadinya    erosi   dan   menjaga

kesegaran udara. Pohon yang besar tidak boleh di tanam terlalu

dekat dengan dinding bangunan, karena :

-   Tanah disekitar tanaman tersebut akan menjadi gembur dan

menyerap       air sehingga mengakibatkan dinding menjadi

lembab dan akan tumbuh lumut yang akan mengotori dinding.

-   Daun dan ranting yang rontok akan mengotori sekeliling

bangunan

-   Kemungkinan terjadi tempat masuknya binatang kedalam

ruangan atau    kamar hotel seperti : tikus, ular, dan sebagainya

Tanaman di dalam bangunan hotel, hendaknya :

Tanaman yang mudah hidup tanpa banyak membutuhkan sinar

matahari
-   Mempunyai batang dan daun yang bagus dn warna yang

indah

-   Mempunyai pohon dan ranting yang artistic

-   Berupa tanaman perdu

Tanaman diluar bangunan hotel :

-   Pada jarak sekurang kurangnya 5 meter dari dinding

bangunan hotel     tidak boleh di tanami tanaman apapun dan

dapat di pasang batu kerikil, ubin, atau dengan plester

-   Pada jarak 5-10 meter dari dinding bangunan hotel dapat di

tanami    rumput

-   Pada jarak 5-10 meter dari dinding hotel dapat di tanami

bunga atau    tanaman sejenis

-   Pada jarak 30 meter dari dinding hotel dapat di tanami

pohon pohon      besar.
D. TUJUAN HYGIENE SANITASI H O TEL .

Tujuan hygiene sanitasi hotel secara umum adalah segala usaha

yang dilakukan untuk dapat mencapai hiup sehat serta

pemeliharaan segala kebutuhan manusia baik berupa

barang atau jasa., antara lain :

   Menyediakan air bersih dan air minum yang kualitas dan

kuantitas memenuhi      standar



Menyediakan tempat pembuangan sampah.

   Mengusahakan lingkungan yang hygienis dan saniter yang

mengarah pada      kehidupan yang aman, sehat dan sejahtera.

   Hubungan aktivitas hotel dengan masyarakat , lingkungan

hotel, dan peraturan        pemerintah.yang berkaitan dengan

penyelenggaraan usaha hotel.

   Kegiatan mengelola, memproduksi, serta menyajikan

makanan    minuman,        pelayanan binatu, penyelenggaraan

hiburan dan lain  lain.
   Kegiatan pribadi tamu hotel dalam pemenuhan kebutuhan

fisiologis.

   Keluar      masuknya     berbagai   macam       masyarakat   dari

berbagai      daerah   dan   negarasecara   silih     berganti   serta

berkesinambungan dengan berbagai budaya dan

kebiasaan.



E. MANFA A T H YGIENE SANITASI H O TEL

Secara umum manfaat hygiene sanitsi sebagai berikut :

1. Kondisi hotel yang bersih tentunya akan memberikan

pengaruh terhadap daya tarik seseorang untuk datang dan

menggunakan jasa hotel tersebut.

2. Mencegah untuk terjadinya penularan dan pertumbuhan bibit

penyakit kepada semua orang yang berada di hotel, khususnya

tamu.

3. Citra baik dari pada suatu hotel dapat di lihat dari

kualitasnya yang berhubungan dengan kesehatan.
Menurut Depkes RI (2001), manfaat sanitasi hotel dapat dilihat

dari 2 segi, antara lain :

1. Manfaat dari segi kesehatan

1) Lingkungan kerja yang bersih

2) Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan

faktor lingkungan yang merugikan kesehatan fisik maupun

mental

Mencegah timbulnya penyakit menular ( communicable

desease) dan penyakit akibat kerja (o c c u p a t io n a l d e s e

a s e ).

4) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja ( work accident ).

2. Manfaat dari segi  Businnes Operational hotel.

a. Keadaan hotel yang saniter :

1) Alat propaganda sales promotion.

2) Menarik tamu berkunjung dan menginap.

3) Mempertinggi gairah kerja karyawan yang mempengaruhi

produktivitas dan efesiensi kinerja.
4) Menekan angka kesakitan (morbiditas) karyawan yang

berarti menghemat biaya perawatan dan pengobatan.

5) Meningkatkan nilai peringkat dari hotel tersebut.

b. Mutu perhotelan ditentukan oleh keadaan kebersihannya.

c.   Sanitasi hotel yang dilaksanakan perbaikan dan perawatan (

repair and maintenance)




H O TEL BER BINTANG DAN MEL A TI

a. H O TEL B ER BINTA NG

Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No

KM.3/HK.001/MKP.02

Hotel   Berbintang     adalah    suatu   usaha   komersial   yang

menggunakan seluruh dari suatu bangunan yang khusus di

sediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan

penginapan beserta seluruh fasilitas yang disediakan pihak

hotel seperti fasilitas olah raga,

hiburan, komunikasi, tempat tidur/istirahat/rekreasi.
b. PERSYA R A AN H O EL BER BINTANG

1. Usaha hotel bintang 1 (satu) dan 2 (dua) harus berbentuk

Perseroan Terbatas (PT),

Perseroan Comanditer (CV ), Firma (Fa), Koperasi, atau

Yayasan.



2. Sedangkan Usaha hotel bintang 3 (tiga), 4 (empat), dan 5

(lima) harus berbentuk Perseroan Terbatas.

3. Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No

KM.3/HK.001/MKP.02

Hotel Berbintang, kriteria penggolongannya didasarkan pada

persyaratan dasar dan persyaratan teknis oprasional dari hotel

tersebut.

1) Persyaratan Dasar : Perijinan (persetujuan Prinsip, Ijin

Usaha). Setiap pengusahaan hotel harus memilki beberapa izin,

antara lain :

a   surat izin usaha hotel

    izin mendirikan bangunan.
Izin undang-undang gangguan (H.O)



Izin AMDAL atau UPL/UKL sesuai ketentuan yang berlaku.

     Sertfikasi keaikan lift (bila menggunakan lift).

     Sertifikasi kelaikan boiler (bila menggunakan boiler).

     Sertifikasi kelaikan listrik.

     Sertifikasi sanitasi hotel.

     Sertifikasi pemeriksaan kualitas air.

2) Persyaratan Teknis operasional :

4) Unsur Fisik : bangunan, kamar, fasilitas dan sarana hotel.

(30 %)

5) Unsur Pengelolaan :O p r a s i o n a l / M e n e je m e n ,

penyediaan makanan dan minuman, air bersih, limbah,

sampah. (50 %)

6) Unsur Pelayanan : lahan parkir, pelayanan terhadap tamu.(20

%)

4. Memilih lokasi yang strategis

5. Memiliki area parkir
6. Tersedia taman rekreasi dan olahraga

7. Bangunan memenuhi persyaratan perizinan

8. Memiliki restourant

9. Menyediakan bar yang terpisah

10. Tersedia ruang serbaguna

11. Tersedia lobby

12. Tersedia lounge

13. Tersedia telephone umum dilobb

14.Tersedia toilet umum dilobby

15. Menyediakan stand untuk usaha berbeda (disewakan)

16. Adanya poliklinik

17. Area dapur yang luas

18. Tersedia ruang administrasi (front office dan kantor

pengelola)

19. Tersedia area tata graha (ruang room boy)

20. Tersedia ruang operator (gudang makanan, peralatan,

enginering)
c. PENG OL ONG A N H O TEL BER BINTANG .

Berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata

No KM.3/HK.001/MKP.02.

hotel yang memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang

dikategorikan dengan

peringkat berdasarkan jumlah bintangnya, yaitu :

1. Hotel berbintang satu (One Star Hotel)

2. Hotel berbintang dua (Two Star Hotel)

3. Hotel berbintang tiga (Three Star Hotel)

4. Hotel berbintang empat (Four Star Hotel).

5. Hotel berbintang lima (Five Star Hote




d. H O TEL MEL A TI

Hotel Melati adalah suatu usaha komersial yang menggunakan

seluruh atau sebagian dari bangunan yang khusus disediakan

bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan

yang disediakan pihak hotel dengan fasilitas yang terbatas.
e. PERSYA R A TAN DAN KL A SIFIKASI H O TEL MEL A

TI

1) Usaha hotel melati dapat berbentuk badan hukum atau

perseorangan

2) Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No

KM.3/HK.001/MKP.02, usaha hotel harus memenuhi

persyaratan dasar yakni

: perijinan dan persyaratan teknis oprasional.

3) Menurut SK menparpostel No. KM 34/IFIK 103/ MPPT 

87. Hotel melati pada

dasarnya dapat diklasifikasikan sesuai dengan jumlah kamar,

antara lain :

a. Hotel melati I

-    Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk

sambungan lokal dan interlokal.

-    Memiliki jumlah kamar kurang dari 25 kamar.

-    Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas.
-   Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi :

penerangan,    penitipan barang berharga, telepon dan

pembayaran rekening

hotel.



b. Hotel melati II

-   Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk

sambungan lokal dan interlokal .

-   Memiliki jumlah kamar 25  100 kamar.

-   Menyediakan toilet umum di lobby yang terpisah untuk pria

dan

wanita.

-   Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas,

tersedia   uraian tugas (job description) tertulis untuk setiap

tingkat jabatan.

-   Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi :

penerangan,penitipan barang berharga, telepon dan pembayaran

rekening
hotel.

c. Hotel melati III

-   Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk

sambungan lokal dan interlokal, tersedia juga saluran telepon

dalam kamar (air phone) serta menyediakan telepon di lobby.

-   Memiliki jumlah kamar 100  300 kamar, 70 % kamar

tamu       dilengkapi kamar mandi dalam.

-   Menyediakan toilet umum di lobby yang terpisah untuk pria

dan      wanita.




Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas,

tersedia     uraian tugas (job description) tertulis untuk setiap

tingkat jabatan serta tersedia petunjuk pelaksanaan operasional

hotel (manual) tertulis.

-   Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi :

penerangan/titip      pesan, surat dan penjualan benda-benda pos,

penitipan barang berharga, penitipan koper, pemesanan kamar
hotel, penanganan keluhan tamu, telepon/telegram dan

pembayaran rekening hotel.

4) Sedangkan menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan

Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02 tentang penggolongan

kelas hotel, Hotel Melati terdiri atas satu kelas dengan tanda

Bunga Melati, yaitu hanya terdapat 1 kelas atau tidak ada

pembagian kelas.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI  Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI M-ia
 
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptxSistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptxtifannie
 
Pola pemukiman penduduk
Pola pemukiman penduduk Pola pemukiman penduduk
Pola pemukiman penduduk Jeung Titiez
 
Standar pelayanan perawatan di icu
Standar pelayanan perawatan di icuStandar pelayanan perawatan di icu
Standar pelayanan perawatan di icuUllank Stira
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1nrsam
 
Sejarah hindu di jawa tengah
Sejarah hindu di jawa tengahSejarah hindu di jawa tengah
Sejarah hindu di jawa tengahMade Yudha Giri
 
pengertian rumah tinggal
pengertian rumah tinggalpengertian rumah tinggal
pengertian rumah tinggalWilem Atanay
 
Sejarah kerajaan kediri
Sejarah kerajaan kediriSejarah kerajaan kediri
Sejarah kerajaan kediriPuput Ym
 
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)Yohanes Sangkang
 
Pengantar perhotelan (student handout)
Pengantar perhotelan (student handout)Pengantar perhotelan (student handout)
Pengantar perhotelan (student handout)Privianda
 
Cara menghitung bor
Cara menghitung borCara menghitung bor
Cara menghitung borNs. Lutfi
 
Proposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamProposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamArjuna Verta's
 
(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD) pembangkit listrik tenaga dieselPutri Berlian Abadi
 
Kerajaan samudra pasai ppt #01
Kerajaan samudra pasai ppt #01 Kerajaan samudra pasai ppt #01
Kerajaan samudra pasai ppt #01 Fara Prihandini
 

La actualidad más candente (20)

Ppt hotel
Ppt hotelPpt hotel
Ppt hotel
 
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI  Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
 
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptxSistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
 
Pola pemukiman penduduk
Pola pemukiman penduduk Pola pemukiman penduduk
Pola pemukiman penduduk
 
Utilitas 2 lift dan elevator
Utilitas 2 lift dan elevatorUtilitas 2 lift dan elevator
Utilitas 2 lift dan elevator
 
utilitas gedung
utilitas gedungutilitas gedung
utilitas gedung
 
Standar pelayanan perawatan di icu
Standar pelayanan perawatan di icuStandar pelayanan perawatan di icu
Standar pelayanan perawatan di icu
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Sejarah hindu di jawa tengah
Sejarah hindu di jawa tengahSejarah hindu di jawa tengah
Sejarah hindu di jawa tengah
 
pengertian rumah tinggal
pengertian rumah tinggalpengertian rumah tinggal
pengertian rumah tinggal
 
K3L Sektor Perhotelan dan Restoran.pptx
K3L Sektor Perhotelan dan Restoran.pptxK3L Sektor Perhotelan dan Restoran.pptx
K3L Sektor Perhotelan dan Restoran.pptx
 
Sejarah kerajaan kediri
Sejarah kerajaan kediriSejarah kerajaan kediri
Sejarah kerajaan kediri
 
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
 
Pengantar perhotelan (student handout)
Pengantar perhotelan (student handout)Pengantar perhotelan (student handout)
Pengantar perhotelan (student handout)
 
Cara menghitung bor
Cara menghitung borCara menghitung bor
Cara menghitung bor
 
Proposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamProposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayam
 
Inovasi Bangunan - Taipei 101
Inovasi Bangunan - Taipei 101Inovasi Bangunan - Taipei 101
Inovasi Bangunan - Taipei 101
 
Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga ListrikTransmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel
 
Kerajaan samudra pasai ppt #01
Kerajaan samudra pasai ppt #01 Kerajaan samudra pasai ppt #01
Kerajaan samudra pasai ppt #01
 

Similar a Hotel

Akomodasi dan Katering (Tourism Module)
Akomodasi dan Katering (Tourism Module)Akomodasi dan Katering (Tourism Module)
Akomodasi dan Katering (Tourism Module)risyaop
 
pengenalan kepada industri hotel dan katering
pengenalan kepada industri hotel dan kateringpengenalan kepada industri hotel dan katering
pengenalan kepada industri hotel dan kateringAbu Hanifah
 
Hotel and cruise knowledge and their explanation
Hotel and cruise knowledge and their explanationHotel and cruise knowledge and their explanation
Hotel and cruise knowledge and their explanationNyomanBudi3
 
Pengantar akomodasi resto yeltri
Pengantar akomodasi resto yeltriPengantar akomodasi resto yeltri
Pengantar akomodasi resto yeltriRaden Agusnarto
 
Bahan kuliah pengantar perhotelan
Bahan kuliah pengantar perhotelanBahan kuliah pengantar perhotelan
Bahan kuliah pengantar perhotelanPrivianda
 
Sistem akuntansi perhotelan
Sistem akuntansi perhotelanSistem akuntansi perhotelan
Sistem akuntansi perhotelanDedi Villa Boky
 
INTRODUCTION TO HOSPITALITY.pptx
INTRODUCTION TO HOSPITALITY.pptxINTRODUCTION TO HOSPITALITY.pptx
INTRODUCTION TO HOSPITALITY.pptxsyafawatisaman1
 

Similar a Hotel (12)

Akomodasi dan Katering (Tourism Module)
Akomodasi dan Katering (Tourism Module)Akomodasi dan Katering (Tourism Module)
Akomodasi dan Katering (Tourism Module)
 
Hotel umum
Hotel umumHotel umum
Hotel umum
 
Modul 6
Modul 6Modul 6
Modul 6
 
Tata hidangan
Tata hidanganTata hidangan
Tata hidangan
 
pengenalan kepada industri hotel dan katering
pengenalan kepada industri hotel dan kateringpengenalan kepada industri hotel dan katering
pengenalan kepada industri hotel dan katering
 
Akutansi hotel
Akutansi hotelAkutansi hotel
Akutansi hotel
 
Hotel and cruise knowledge and their explanation
Hotel and cruise knowledge and their explanationHotel and cruise knowledge and their explanation
Hotel and cruise knowledge and their explanation
 
Pengantar akomodasi resto yeltri
Pengantar akomodasi resto yeltriPengantar akomodasi resto yeltri
Pengantar akomodasi resto yeltri
 
pengertian resort
pengertian resortpengertian resort
pengertian resort
 
Bahan kuliah pengantar perhotelan
Bahan kuliah pengantar perhotelanBahan kuliah pengantar perhotelan
Bahan kuliah pengantar perhotelan
 
Sistem akuntansi perhotelan
Sistem akuntansi perhotelanSistem akuntansi perhotelan
Sistem akuntansi perhotelan
 
INTRODUCTION TO HOSPITALITY.pptx
INTRODUCTION TO HOSPITALITY.pptxINTRODUCTION TO HOSPITALITY.pptx
INTRODUCTION TO HOSPITALITY.pptx
 

Más de Melly Luthfiyani

bahan pangan sebagai sumber infeksi
bahan pangan sebagai sumber infeksibahan pangan sebagai sumber infeksi
bahan pangan sebagai sumber infeksiMelly Luthfiyani
 
bahan berbahaya & keselamatan kerja
bahan berbahaya & keselamatan kerjabahan berbahaya & keselamatan kerja
bahan berbahaya & keselamatan kerjaMelly Luthfiyani
 
(5) penyebab timbulnya penyakit
(5) penyebab timbulnya penyakit(5) penyebab timbulnya penyakit
(5) penyebab timbulnya penyakitMelly Luthfiyani
 

Más de Melly Luthfiyani (6)

ergonomi kesehatan
ergonomi kesehatanergonomi kesehatan
ergonomi kesehatan
 
bahan pangan sebagai sumber infeksi
bahan pangan sebagai sumber infeksibahan pangan sebagai sumber infeksi
bahan pangan sebagai sumber infeksi
 
bahan berbahaya & keselamatan kerja
bahan berbahaya & keselamatan kerjabahan berbahaya & keselamatan kerja
bahan berbahaya & keselamatan kerja
 
hazard di tempat kerja
hazard di tempat kerjahazard di tempat kerja
hazard di tempat kerja
 
(5) penyebab timbulnya penyakit
(5) penyebab timbulnya penyakit(5) penyebab timbulnya penyakit
(5) penyebab timbulnya penyakit
 
Tugas dasar graha
Tugas dasar grahaTugas dasar graha
Tugas dasar graha
 

Hotel

  • 1. Sanitasi = adalah upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh berbahaya terhadap perkembangan jasmani, kesehatan, dan perkembangan hidup manusia. (WHO) Tempat-tempat umum = adalah Tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan. Badan pemerintahan, swasta, perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat, mempunyai tempat dan kegiatan tetap, serta memiliki fasilitas. (Depkes RI) Sanitasi tempat-tempat umum = adalah suatu upaya pengendalian atau pengawasan terhadap faktor-faktor yang dapat mengganggu perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia yang ditimbulkan oleh tempat-tempat yang digunakan untuk kegiatan umum Adalah satu contoh tempat-tempat umum adalah penginapan. Penginapan = adalah perusahaan yang menyewakan ruangan penginapan untuk umum, termasuk dalam pengertian rumah penginapan adalah hotel, gubuk pariwisata
  • 2. (cottage), motel (motorist hotel), losmen, wisma pariwisata, pesanggrahan (hostel), pondok pariwisata (home stay), penginapan remaja (young hostel). H o tel = Suatu bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang menginap, makan, memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa layanan penginapan, makan,dan minum serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersil. (MENPARPOSTEL No:KM.94/HK.103/MPPT.87). Suatu penginapan bagi umum yang terdiri atas beberapa atau banyak kamar yang disewakan kepada masyarakat umum, untuk waktu-waktu tertentu serta menyediakan makanan dan minuman untuk para tamunya. (Buku Pedoman STTU AKL Pemprov Sumsel).
  • 3. G ubuk pariwisata (cottage) = adalah suatu bentuk usaha akomodasi terdiri dari unit-unit bangunan terpisah seperti rumah tinggal dengan perhitungan pembayaran harian serta dapat menyediakan restoran/rumah makan yang terpisah (Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 12 Tahun 2003). Motel (motorist hotel) = adalah jenis akomodasi yang dirancang khusus untuk orang- orang atau tamu yang tengah melakukan perjalanan dengan mengendarai mobil. Dan kata motel ini berasal dari kata motor hotel, Lodge L o smen = adalah usaha komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian dari bangunan yang khusus pelayanan penginapan. Losmen berasal dari kata ‘Lodgement” Wisma pariwisata = adalah suatu usaha yang menggunakan sebagian rumah tinggal untuk penginapan bagi setiap
  • 4. orang dengan perhitungan pembayaran harian (Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 12 Tahun 2007). Pesanggrahan (hostel) = adalah suatu usaha yang menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangunan yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan penginapan dan pelayanan lainnya (dimodifikasi dari Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 12 Tahun 2007). Pondok pariwisata = adalah rumah-rumah pribadi yang disewakan untuk para wisatawan D E F IN IS I H O T EL . Secara harfiah, kata H o t e l dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan H O S T E L.
  • 5. Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap para penginap dikoordinir oleh seorangh o s t, dan semua tamu-tamu yang (selama) menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (HOST HOTEL). Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf s pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi H o t e l seperti apa yang kita kenal sekarang. Menurut beberapa pengertian, Hotel didefinisikan sebagai berikut : Menurut Dirjen Pariwisata Depparpostel: H o t e l adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk
  • 6. menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial. Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No. PM 10/PW  301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977. H o t e l adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan, berikut makan dan minum Menurut Webster.: H o t e l adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum. Menurut Buku Pedoman Sanitasi Tempat-Tempat Umum: H o t e l adalah sebagai tempat menginap bagi umum yang dikelola secara komersial, terdiri dari beberapa kamar dan menyediakan juga makanan dan minuman (Depkes RI, 2003). Menurut buku Menaging Front Office Operations dari AMHA (American Hotel & Motel Association)
  • 7. H o t e l dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang ada di dalamnya. Hotel adalah suatu bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang yang menginap, makan, memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Ciri khusus dari hotel adalah mempunyai restoran yang dikelola langsung di bawah manajemen hotel tersebut. Kelas hotel ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah (Diparda). Dengan persyaratan antara lain mencakup: -Persyaratan Fisik, seperti lokasi hotel, kondisi bangunan. -Bentuk pelayanan yang diberikan (service).
  • 8. -Kualifikasi tenaga kerja, seperti pendidikan, dan kesejahteraan karyawan. -Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia, seperti lapangan tenis, kolam renang, dan diskotik. J umlah kamar yang tersedia K LARIFIKASI H O TE L Yang dimaksud dengan klasifikasi atau penggolongan hotel ialah suatu sistem pengelompokkan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi atau penggolongan hotel di dunia berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya. Sebagai contoh, klasifikasi hotel di negara tertentu antara lain : Republik Rakyat Cina (RRC) mempergunakan klasifikasi : Tourist Class, Standard dan Superclass Hotel, Bulgaria,
  • 9. Columbia, Equador, Syria, Quait, mempergunakan klasifikasi : Hotel kelas 3, 2, 1 dan D eluxe Yunani menggunakan klasifikasi : Hotel kelas A, B, C, D, E Hotel terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu : 1. Transient Hotel, adalah hotel yang letak / lokasinya ditengah kota dengan jenis tamu yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis. 2. Residential Hotel, adalah hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rumah berbentuk apartemen dengan kamar-kamarnya dan disewakan secara bulanan atau tahunan. Residential Hotel juga menyediakan kemudahan- kemudahan, seperti : layaknya hotel, seperti : restoran, pelayanan makanan yang diantar ke kamar, dan pelayanan kebersihan kamar. 3. Resort Hotel, adalah hotel yang pada umumnya berlokasi dan juga ruang serta fasilitas konfrensi untuk tamu- tamunya
  • 10. Klasifikasi atau pengolongan berdasarkan sanitasinya : 1. Grade A : keadaan sanitasi = 80 % ( Internasional ) dengan minimal 1500 sanitari item yang diperiksa 2. Grade B : keadaan sanitai = 70% - 79 % ( Nasional ) dengan minimal 1000 sanitari item yang diperiksa 3. Grade C : keadaan sanitai = 60 % - 65 % ( Lokal ) dengan minimal 500 sanitari item yang diperiksa 4. Grade D : keadaan sanitas kurang dari 60 % ( Percobaan ) dengan minimal 500 sanitari item yang diperiksa Di Indonesia pada tahun 1970 oleh pemerintah menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian tertentu sebagai berikut :  Luas Bangunan  Bentuk Bangunan  Perlengkapan (fasilitas)  Mutu Pelayanan Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi yang telah ditetapkan tersebut dianggap tidak sesuai lagi. Maka dengan
  • 11. Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM.10/PW. 301/Pdb  77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada :  J umlah Kamar  Fasilitas  Peralatan yang tersedia  Mutu Pelayanan Setiap hotel berbintang maupun hotel melati dapat diberikan penghargaan (award) tambahan setelah memenuhi persyaratan dasar dalam kriteria penggolongan kelas hotel, yaitu a hotel berlian  ( diamond ). Dengan dikeluarkannya peraturan terbaru ini, maka akan ada hotel melati dengan kategori berlian, karena memenuhi persyaratan tambahan yang telah ditetapkan. Adapun penghargaan tambahan tersebut meliputi aspek-aspek 1. ramah lingkungan, 2. sanitasi dan higiene,
  • 12. 3. sumber daya manusia, 4. penggunaan produk dalam negeri dan 5. pemberdayaan masyarakat sekitar. Kriteria penggolongan kelas hotel menurut KEPMEN No KM.03/HK001/MKP.02 dibagi menjadi dua, yaitu : atas dasar penilaian persyaratan dasar,dan atas dasar penilaian persyaratan teknis operasional. A. Persyaratan dasar, merupakan unsur persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap hotel untuk dapat beroperasi. Unsur perlindungan publik ini diatur olehperaturan perundang- undangan yang berlaku, dan merupakan tanggung jawab pemerintah untuk menyatakan dan kelayakan teknis operasional. Unsur inimeliputi: 1 . Semua perijinan untuk suatu hotel, antara lain: ijin mendirikan hotel, dan usaha perhotelan 2. Kelayakan teknis instalasi atau peralatan yang digunakn hotel, antara lain:l i f t dan instalasi listrik. 3 . Sanitasi dan hygiene, pemeriksaan kualitas dan kuantitas
  • 13. air, pemeriksaan yang berkaitan dengan pengolahan makanan ( f o o d processing).Termasuk pemeriksaan kesehatan karyawan pengolahan makanan, sistem penyimpanan makanan/minuman. B. Persyaratan teknis perasional, merupakan unsur persyaratan yang akan membentuk kualitas produk hotel dalam upaya pencapaian golongan kelas hotel. Unsur ini terdiri dari unsur (i) fisik, (ii) pengelolaan dan (iii) pelayanan, masing- masing unsur akan mempunyai persyaratan mutlak maupun tambahan. Persyaratan mutlak merupakan unsur yang harus dipenuhi sebagai persyaratan pokok bagi hotel untuk mendapatkan golongan kelas hotel bintang. Persyaratan tambahan merupakan unsur yang apabila dipenuhi akan memberikan nilai tambah untuk mencapai status golongan kelas lebih tinggi
  • 14. Penetapan penilaian golongan kelas hotel bintang dilakukan dengan penggabungan dari nilai persyaratan dasar dan persyaratan teknis. Penilaian penggolongan Hotel Bintang dilaksanakan oleh PHRI. Menurut Sudiarto Mangkuwerdoyo dalam Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran, (1999:14-17) Klasifikasi suatu hotel dapat dibagi kedalam beberapa kategori, seperti diantaranya sebagai berikut : Berdasarkan standar hotel - Internasional - Semi internasional - n asional Berdasarkan besar kecilnya hotel. Ukuran besar kecilnya hotel, ditentukan oleh banyaknya jumlah kamar yang dimiliki. 1. Hotel kecil : mempunyai 100 kamar atau kurang. 2. Hotel sedang : mempunyai 100  300 kamar 3. Hotel menengah : mempunyai 300  500 kamar. 4. Hotel besar : mempunyai kamar lebih dari 1000
  • 15. Meskipun demikian, sebuah pengelompokkan hotel tidak akan sama diseluruh dunia ini kalau hanya melihat dari berapa banyaknya jumlah kamar, tetapi dari segi fasilitaspun harus dilihat didalam menilai suatu besar kecilnya hotel. Berdasarkan peringkat bintang : 1. Hotel berbintang satu (One Star Hotel). 2. Hotel berbintang dua (Two Star Hotel). 3. Hotel berbintang tiga (Three Star Hotel) Hotel berbintang empat (Four Star Hotel). 5. Hotel berbintang lima (Five Star Hotel). Berdasarkan tipe tamu B Family hotel (tamu yang menginap adalah keluarga) Bussines hotel (kalangan bisnis) Comersial hotel (tamu dari kalangan pengusaha) Tourist hotel (hotel yang tamunya dominan sebagai wisatawan.) Official hotel
  • 16. Resort Hotel (Hotel untuk tamu yang ingin menikmati keindahan alam di hotel) Transite hotel Cure hotel Hotel konvensional Berdasarkan lama tinggal tamu B Resident hotel Transit hotel (komersial) Resort motel Berdasarkan Pla n atau Harga Jual  European Plan : Hotel hanya menjual harga kamar saja.  American Plan : Hotel yang menjual kamar dan dengan ditambah makan dengan tarif tertentu.  Economy Hotel : Hotel dengan harga jual terendah.  First Class Hotel : Hotel dengan harga jual menengah.  De-Luxe Hotel : Hotel dengan harga jual paling mahal.
  • 17. Berdasarkan tarif kamar B Economy hotel First class hotel Deluxe hotel Berdasarkan lama operasi hotel B Seasonal hotel Around the year operation hotel Berdasarkan lokasi hotel B City hotel Resident hotel Resort hotel Motel Beach hotel Mountain hotel Airport hotel Guest facilities
  • 18. Menurut SK menparpostel No. KM 34/IFIK 103/ MPPT  87 untuk penggolongan Hotel Melati diatur juga dari jumlah kamar :  Melati I : jumlah kamar minimal < 25  Melati II : jumlah kamar minimal 25 - 100  Melati III: jumlah kamar minimal 100 - 300 Dengan adanya KEPMEN No KM.03/HK001/MKP.02 kriteria penggolongan hotel lebih fleksible dan bervariatif. Namun dengan fleksibilitas, penggolongan menjadi tidak pasti. Walaupun demikian seorang perencana dan perancang bangunan yang ingin membuat sebuah Hotel dapat mengacu pada Ketentuan dan Kriteria Klasifikasi Hotel yang dikeluarkan oleh DirektoratJ enderal Pariwisata tahun 1995. Akan tetapi untuk jumlah kamar tidak diharuskan sesuai dengan golongan kelas hotel asalkan seimbang dengan fasilitas penunjang serta seimbang antara pendapatan dan pengeluaran dari hotel
  • 19. tersebut. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor. KM 3/HK 001/MKP/02. Tujuan umum dari pada penggolongan kelas hotel adalah : 1. Untuk menjadi pedoman teknis bagi calon investor (penanam modal) di bidang usaha perhotelan. 2. Agar calon penghuni hotel dapat mengetahui fasilitas dan pelayanan yang akan diperoleh di suatu hotel, sesuai dengan golongan kelasnya. 3. Agar tercipta persaingan (kompetisi) yang sehat antara pengusahaan hotel. 4. Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (d e m a n d ) dan penawaran (supply) dalam usaha akomodasi hotel
  • 20. P E RSY A R AT AN KESEHATAN LINGKUNGAN D AN B ANGUNAN H O TE L Beberapa persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan hotel, antara lain : 1) Lingkungan dan bangunan hotel bersih. 2) Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum langsung ke area hotel dan dekat dengan tempat wisata. 3) Hotel harus menghindari pencemaran yang diakibatkan gangguan luar yang berasal dari suara bising, bau tidak enak, debu, atau asap. 4) Lingkungan dan konstruksi hotel tidak memungkinkan sebagai perindukan vector dan binatang pengganggu. 5) Bangunan hotel kokoh dan utuh 6) Konstruksi  Lantai - Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin,dan mudah dibersihkan. - Lantai yang kontak dengan air mempunyai kemiringan 2-3
  • 21. %.  Dinding - Mudah dibersihkan - Terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air.  V entilasi - Peredaran udara di dalam kamar/ruang harus bertukar dengan baik. - Bila ventilasi alam tidak memungkinkan, dilengkapi dengan ventilasi mekanis ( Air Conditioner ). - Suhu optimal 200  25 0C - Kelembaban 40 % Langit-langit - Mudah dibersihkan - Tinggi minimal 2,50 meter dari lantai.  Pintu - Mencegah masuknya serangga, tikus dan binatang pengganggu lain. - Dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci double lock
  • 22.  Pencahayaan ( Lighting system ) : Adapun syarat-syarat penerangan kamar yaitu : -Tidak menyilaukan -Harus dipasang kop lampu agar tidak langsung menyinari tempat tidur -Harus memberikan suasana tenang ( solf light) -Itensitas cahaya yang harus diberikan pada sumbu-sumbu cahaya yaitu : - Ceiling ( Plafon ) Lamp : 100 watt - Reading ( Membaca ) Lamp : 40 watt - Curtain ( Tirai ) Lamp : 3 buah lampu @40 watt - Table Room ( Meja Kamar ) Lamp : 40  60 watt - Sleeping ( Tidur ) Lamp : 15  25 watt - Toilet ( Kamar Mandi ) Lamp : 40 watt
  • 23. 7) Tata ruang Pembagian ruang hotel harus ditata dan digunakan sesuai fungsinya. a. Kamar tamu  Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam.  Luas Minimal : Kamar Standar = 26 m2 Kamar Suite = 52 m2  Tinggi Kamar Minimal = 2, 60 meter  Kamar tidur kedap suara (noise 40 dB)  J endela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar.  Tersedia alat pengatur suhu kamar tidur dan ventilasi/exhaust di kamar mandi  Tersedia instalasi air panas dan air dingin  Perlengkapan Kamar Tidur : Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1 (satu) orang atau untuk 2 (dua) orang sesuai dengan ukuran kamar standar : Ukuran tempat tidur 1 (satu) orang 2, 00 m
  • 24. x 1, 00 meter Ukuran tempat tidur 2 (dua) orang 2, 00 m x 1, 60 meter Letak Tempat Tidur  tidak boleh diletakan didepan pintu masuk langsung tidak  jarak antara tempat tidur dengan dinding min 0.5 meter  jarak antara dua tempat tidur min 1meter Kontruksi Tempat Tidur  ringan dan mudah di pindahkan (agar mudah di bersihkan kolongnya)  tidak banyak ukiran yang menyulitkan pembersihan sarang laba-laba  tinggi tempat tidur dan kasur max 0,75 meter. b.J enis - jenis kamar hotel 1. Single room : Satu kamar dengan satu tempat tidur untuk satu orang. 2. Twin room : satu kamar dengan satu tempat tidur untuk dua orang
  • 25. 3. Double room : satu kamar dengan dua tempat tidur untuk dua orang 4. Tripple room : satu kamar dengan tiga tempat tidur untuk tiga orang atau satu kamar dengan dua tempat tidur ditambah satu extra bed untuk tiga orang. 5. Yunior suite room : satu kamar tidur di tambah dengan satu ruang tamu 6. Suite room : dua kamar tidur di tambah ruang tamu, ruang makan, dan ruang dapur kecil 7. President suite room : tiga kamar tidur besar di tambah ruang tamu, ruang makan, dan dapur kecil. c. Toilet dan kamar mandi  Harus selalu dalam keadaan bersih.  Dinding kamar mandi harus dengan bahan kedap air.  Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin dan mudah dibersihkan.
  • 26.  Letaknya tidak berhubungan langsung (harus terdapat ruang antara)dengan tempat yang lain. Perlengkapan Kamar Mandi : Tersedia B a t h u p,S h o w e r, dan tempat sabun.  Didalam toilet harus tersedia jamban. Dilengkapi penahan bau (Bowl/Leher angsa dengan water seal)  Terdapat w a s t a f e l.  Tersedia kaca rias, tempat sampah, tempat abu rokok, sabun, kertas, tisu, gantungan baju, pengharum ruangan, ember, gayung, dan pengering tangan. D. PER SYA R A TA N KESEH A TA N FA SIL ITA S SA NITA SI H O TEL Dalam usaha perhotelan diwajibkan pemenuhan atas persyaratan fasilitas sanitasi hotel, yang mencakup : a. Penyediaan air bersih
  • 27. Distribusi air di hotel berbintang harus memenuhi persyaratan standar sesuai dengan Permenkes No. 16/MENKES/PU/IX/02. Penyediaan air untuk perhotelan dapat diperoleh dari :  PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ).  Air Tanah.  Instalasi Pengolahan Air yang dimiliki hotel tersebut b. Pembuangan Tinja dan Limbah. Limbah merupakan buangan atau bekas berbentuk cair, gas, dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sulit untuk di hilangkan dan berbahaya. Limbah yang di hasilkan hotel berbentuk cair yang dihasilkan dari kegiatan hotel yang apabila di buang ke lingkungan dapat menurunkan kualitas lingkungan. Limbah hotel paling dominan adalah limbah jenis organic seperti kotoran manusia dan limbah rumah tangga. Sedangkan limbah anorganik berupa plastic dan bahan bahan kimia akibat dari penggunaan deterjen, shampoo dan sabun. Selain itu,
  • 28. limbah hotel juga bis berasal dari limbah dapur dan limbah bekas mandi. Semua limbah tersebut di kenal sebagai b grey waterr atau limbah non kakus Tinja dan limbah yang dihasilkan hotel bersumber dari : WC / Toilet/ Urinoir ( Kamar tamu, Lobby, Bar, Restourant ).  Dapur.  Kamar mandi.  Binatu ( Laundry )  Air hujan dan sisa kegiatan pembersihan serta perawatan hotel Beberapa ahli sanitasi menamakan satu lagi untuk limbah tetesan AC dan kulkas sebagai clear water . Tetesan AC tersebut di tamping dalam wadah dan dapat langsung di gunakan untuk keperluan bersih bersih. Sebelum di buang sebaiknya air limbah dikelola terlebih dahulu agar tidak terjadi pencemaran dan menjadi sumber penyakit.
  • 29. Pengelolaan air limbah dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan ketentuan sebagai berikut : -Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air permukaan tanah maupun air dibawah permukaan tanah -Tidak mengotori permukaan tanah -Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah Dalam pembuangan tinja dan air limbah dapat dilakukan dengan berbagai cara berdasarkan wilayah atau lokasi hotel tersebut. 1. Untuk hotel yang berada di kota besar atau perkotaan dapat membuang limabah apabila di kota tersebut terdapat jaringan saluran induk pembuangan air limbah kota
  • 30. Sedangkan untuk hotel yang berada dikota atau daerah yang tidak terdapat jaringan induk pembuangan limbah kota harus memiliki sarana instalasi pengolahan limbah sendiri. c. Penampungan sampah . Umumnya bak sampah ini terbuat dari plastik ringan lengkap dengan penutupnya. Sebelum digunakan terlebih dahulu dilapisi dengan kantong plastik sampah agar bila telah penuh ujung dari kantong plastic tersebut diikat lalu diangkat keluar dari bak sampah tersebut dan diganti dengan kantong plastic baru. Beberapa persyaratan wadah atau tempat penampungan sampah, antara lain : 1) Tidak terbuat dari bak beton permanen. 2) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya 3) Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan
  • 31. produk sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan 4) Tidak menjadi tempat perlindungan serangga dan binatang penggerat serta terhindar dari gangguan binatang lain. Sedangkan untuk hotel yang berada dikota atau daerah yang tidak terdapat jaringan induk pembuangan limbah kota harus memiliki sarana instalasi pengolahan limbah sendiri. c. Penampungan sampah . Umumnya bak sampah ini terbuat dari plastik ringan lengkap dengan penutupnya. Sebelum digunakan terlebih dahulu dilapisi dengan kantong plastik sampah agar bila telah penuh ujung dari kantong plastic tersebut diikat lalu diangkat keluar dari bak sampah tersebut dan diganti dengan kantong plastic baru. Beberapa persyaratan wadah atau tempat penampungan sampah, antara lain : 1) Tidak terbuat dari bak beton permanen. 2) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada
  • 32. bagian dalamnya 3)Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan produk sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan 4) Tidak menjadi tempat perlindungan serangga dan binatang penggerat serta terhindar dari gangguan binatang lain. Tempat pengumpul sampah sementara harus terletak di tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkutan sampah dan minimal setiap 3 kali 24 jam harus dikosongkan. 6) Sampah dari setiap ruang harus dibuang setiap hari. 7) Mempunyai tutup yang mudah dibuka/ditutup tanpa mengotori tangan. 8) Mudah diisi dan dikosongkan / dibersihkan. d. Pembuangan sampah. Sampah yang telah ditampung atau dikumpulkan selanjutnya akan diangkut oleh kendaraan pengangkut sampah untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah.
  • 33. J ika daerah hotel jauh atau tidak terdapat tempat pembuangan akhir sampah maka pihak hotel harus memiliki sarana pengelolaan sampah yang saniter Organisasi yang ada diperhotelan menurut Bagyono, terdiri dari : a. Departemen Kantor Depan (Front Office) Bagian ini merupakan penghubung langsung antara tamu dan manajemen. Bagian yang ada pada wilayah front office adalah : 1. Bell Boy Adalah Orang yang mengatur atau mengangkat barang tamu yang masuk dan keluar. 2. Doorman Adalah Tugasnya menjemput tamu yang berkendaraan mobil, membuka pintu mobilnya. 3. Pick Boy Adalah Tugasnya telex atau operator, membantu untuk
  • 34. memanggil tamu diluar kamar hotel. 4. Reservation Adalah Mengurusi pemesanan tempat baik secara langsung maupun tidak langsung. 5. Receptionist Adalah Bagian yang mencatat tamu-tamu yang datang. 6. Information Adalah bagian yang memberikan penerangan kepada tamu- tamu hotel. 7. Registration Adalah Bagian yang mencatat tamu yang datang dan keluar hotel Secara rinci tugas dan tanggung jawab kantor depan adalah ; 1. Menangani pemesanan kamar, 2. Memberikan informasi kepada tamu, 3. Menangani penerimaan tamu, 4. Menangani barang bawaan tamu,
  • 35. 5. Menangani pembayaran rekening tamu, 6. Menangani pelayanan sambungan telepon. b. Departemen Tata Graha (House Keeping). Lingkup kegiatan tata graha hotel Umum : 1. Penyediaan air bersih 2. Pembuangan sampah 3. P.T.A.L 4. (PST dan BP) Pemberantasan serangga tikus dan binatang pengganggu 5. Sanitasi perumahan pegawai hotel Khusus : 1. Sanitasi kamar tamu hotel 2. Sanitasi kamar linen 3. Sanitasi kamar uniform 4. Sanitasi kamar jahit 5. Sanitasi ruang binatu 6. Ruang ornament
  • 36. Tugas dan Tanggung Jawab : 1. Menangani kebersihan, kerapian,dan kelengkapan kamar tamu, 2. Menangani kebersihan area umum, 3. Mengatur distribusi linen hotel dan pakaian seragam karyawan, 4. Menangani barang-barang tamu yang ketinggalan dan hilang, 5. Menangani barang-barang tamu yang ketinggalan dan hilang, 6. Menyediakan karangan bunga dikamar, restoran, dan ruangan umum dihotel, 7. Menangani pencucian linen hotel dan pakaian tamu. c.Departemen Makanan dan Minuman (Food and Baverage). Tugas utama bagian ini adalah mengelola penyediaan serta penyajian makanan dan minuman bagi tamu hotel meupun pemesanan diluar hotel (Katering). Lingkup kegiatan sanitasi (Food and Baverage) tata boga
  • 37. Umum : 1. Menu planning : nutrition 2. Purchasing : hygiene makanan 3. Receiving (penerimaan) : sanitasi makanan, sanitasi didaerah penerimaan bahan-bahan makanan 4. Storing (penyimpanan) : sanitasi gudang dan refrigenerators 5. Issuing (pengolahan) : sanitasi pengolahan makanan dan sanitasi dapur 6. Transporting (pengangkutan) : sanitasi pengangkutan makanan 7. Serving (penyajian) : sanitasi makanan Khusus : 1) Sanitasi dapur umum (main kitchen sanitation) Sanitasi tempat pengolahan makanan (pantry sanitation) 2. Sanitasi ruangan pembuatan kue (pantry sanitation) 3. Sanitasi ruang es krim (ice cream room sanitation) 4. Sanitasi ruang pembuatan roti (bakery room sanitation)
  • 38. 5. Sanitasi ruang pembuatan makanan dingin (gardemang sanitation) 6. Sanitasi ruang pemotongan daging (butcher room sanitation) 7. Sanitasi ruang pencucian alat-alat makanan dan dapur (sculley sanitation) 8. Sanitasi stewarding (stewarding room sanitation) 9. Sanitasi gudang dan penyimpanan daging (kitchen storage rooms sanitation and refrigeneration) 10. Sanitasi ruang service (room service sanitation) 11. Sanitasi tempat penerimaan barang (receiving area sanitation) 12) Sanitasi hotel dan restoran Sanitasi ruang makan (dining room sanitation) 13) Sanitasi hotel dan bar Sanitasi bar (bar sanitation) Tugas dan tanggung jawab : 1. Mengola dan menyiapkan makanan dan minuman 2. Menjual dan menyajikan makanan dan minuman
  • 39. 3. Menjual dan menyajikan makanan dan minuman didalam kamar 4. Melayani kebutuhan pesta, pertemuan, pameran, dan pertunjukan melalui pengadaan ruangan serta penyajian hidangan baik didalam hotel maupun didalam hotel 5. Mengatur pengadaan, pencucian, peralatan restoran, bar, dan dapur H GIENE SANITASI H O TE L Hygiene dan sanitasi adalah usaha preventif atau upaya pencegahan terhadap timbulnya penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada kesehatan lingkungan perhotelan, yaitu mencegah timbulnya berbagai macam penyakit di lingkungan hotel akibat dari kurang atau tidak diperhatikanya aspek faktor lingkungan yang mengganggu kesehatan.
  • 40. Sanitasi hotel perlu diawasi, dipelihara, bagaimana sanitasi yang memenuhi syarat dan bahaya yang mungkin timbul di lingkungan hotel. C . H UB UNG A N HYGIENE SANITASI DENG A N PEL A YANAN H O TEL . Pada dasarnya hotel adalah salah satu akomodasi yang dikelola secara komersial yang berasal dari berbagai ras, suku, bangsa dan negara yang mempunyai kebiasaan tersendiri. Agar hotel mampu mendatangkan tamu sebanyak mungkin sehingga mampu mendapat keuntungan besar maka hotel harus mampu menciptakan situasi dan kondisi yang khas yang menjadi kesan tersendiri bagi tamu yang datang. Hygiene sanitasi merupakan salah satu faktor penting dalam memberikan kenyamanan dan rasa aman selama berada di hotel. a. Peranan hygiene sanitasi hotel.
  • 41. Dalam hal ini mempunyai dua peranan pokok, yaitu 1.Peranan fisik Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan umum. Hygiene diharapkan dapat memberikan jaminan kesehatan terhadap tamu. 2.Peranan psikologis Peranan hygiene sanitasi disini adalah dapat menjamin rasa kepuasan dari para tamu /pengunjung hotel tersebut, karyawan atau dari pihak pengelola hotel ( perasaan nyaman, tenang, dan aman ) b. Sasaran sanitasi di dalam hotel. 1. sanitasi lodging. Yaitu pengawasan sanitasi yang menyangkut urusan ke rumah tanggaan ( house keeping ) hotel yang meliputi bangunan dan fasilitasnya. Ruang lingkup sanitasi lodging, meliputi :
  • 42. -Wilayah diluar bangunan hotel : halaman, taman, tempat parkir, pembuangan sampah, pembuangan air kotor -Wilayah didalam bangunan hotel : sanitasi umum, kamar, toilet, ornament 2.Sanitasi catering Segala sesuatu yang ada hubungannya dengan makanan yang diolah dan dihidangkan dalam hotel. Catering ini biasanya berupa penyediaan makanan dan minuman untuk keperluan hotel sendiri dan penyediaan makanan untuk diluar hotel. - Keadaan bahan makanan dengan persyaratan Sayur mayur, buah buahan harus segar 2)Bahan makanan kaleng harus dicek kemungkinan ada kebocoran 3)Bahan pembuat kue bebas dari serangga dan di simpan yang baik - Cara penyajian 1)Gunakan alat makan yang bersih
  • 43. 2)Meja makan dan lantai ruang makan bersih 3)Dinding ruang berwarna terang 4) Pengambilan makanan melalui jendela khusus dari tempat penyimpanan makanan masak agar bebas lalat 5)Cukup pencahayaan alam 6)Pintu ruangan dapat menutup sendiri - Persyaratan yang lainnya 1)Karyawan catering harus mempunyai sertifikat kesehatan yang masih berlaku 2)Pakaian catering harus bersih 3)Harus ada WC dan urinoir tersendiri bagi karyawan catering 4)Dianjurkan hotel menyediakan lemari locker untuk menyimpan pakaian atau peralatan pribadi dari setiap karyawan hotel Sasaran sanitasi di wilayah luar bangunan hotel 1. Tempat parkir a. tempat parkir harus cukup luas (5 kamar : 1 tempat parkir) b. lantai parkir harus luas c. ada lampu penerangan sesuai dengan luas tempat parkir
  • 44. d. di pasang rambu rambu lalu lintas e. disediakan gardu parkir lengkap dengan urinoir 2. pertamanan dan pertanaman Pertamanan merupakan sebidang tanah yang di tanami oleh berbagai macam tanaman dengan maksud memperindah pemandangan, mencegah terjadinya erosi dan menjaga kesegaran udara. Pohon yang besar tidak boleh di tanam terlalu dekat dengan dinding bangunan, karena : - Tanah disekitar tanaman tersebut akan menjadi gembur dan menyerap air sehingga mengakibatkan dinding menjadi lembab dan akan tumbuh lumut yang akan mengotori dinding. - Daun dan ranting yang rontok akan mengotori sekeliling bangunan - Kemungkinan terjadi tempat masuknya binatang kedalam ruangan atau kamar hotel seperti : tikus, ular, dan sebagainya Tanaman di dalam bangunan hotel, hendaknya : Tanaman yang mudah hidup tanpa banyak membutuhkan sinar matahari
  • 45. - Mempunyai batang dan daun yang bagus dn warna yang indah - Mempunyai pohon dan ranting yang artistic - Berupa tanaman perdu Tanaman diluar bangunan hotel : - Pada jarak sekurang kurangnya 5 meter dari dinding bangunan hotel tidak boleh di tanami tanaman apapun dan dapat di pasang batu kerikil, ubin, atau dengan plester - Pada jarak 5-10 meter dari dinding bangunan hotel dapat di tanami rumput - Pada jarak 5-10 meter dari dinding hotel dapat di tanami bunga atau tanaman sejenis - Pada jarak 30 meter dari dinding hotel dapat di tanami pohon pohon besar.
  • 46. D. TUJUAN HYGIENE SANITASI H O TEL . Tujuan hygiene sanitasi hotel secara umum adalah segala usaha yang dilakukan untuk dapat mencapai hiup sehat serta pemeliharaan segala kebutuhan manusia baik berupa barang atau jasa., antara lain :  Menyediakan air bersih dan air minum yang kualitas dan kuantitas memenuhi standar Menyediakan tempat pembuangan sampah.  Mengusahakan lingkungan yang hygienis dan saniter yang mengarah pada kehidupan yang aman, sehat dan sejahtera.  Hubungan aktivitas hotel dengan masyarakat , lingkungan hotel, dan peraturan pemerintah.yang berkaitan dengan penyelenggaraan usaha hotel.  Kegiatan mengelola, memproduksi, serta menyajikan makanan minuman, pelayanan binatu, penyelenggaraan hiburan dan lain  lain.
  • 47. Kegiatan pribadi tamu hotel dalam pemenuhan kebutuhan fisiologis.  Keluar masuknya berbagai macam masyarakat dari berbagai daerah dan negarasecara silih berganti serta berkesinambungan dengan berbagai budaya dan kebiasaan. E. MANFA A T H YGIENE SANITASI H O TEL Secara umum manfaat hygiene sanitsi sebagai berikut : 1. Kondisi hotel yang bersih tentunya akan memberikan pengaruh terhadap daya tarik seseorang untuk datang dan menggunakan jasa hotel tersebut. 2. Mencegah untuk terjadinya penularan dan pertumbuhan bibit penyakit kepada semua orang yang berada di hotel, khususnya tamu. 3. Citra baik dari pada suatu hotel dapat di lihat dari kualitasnya yang berhubungan dengan kesehatan.
  • 48. Menurut Depkes RI (2001), manfaat sanitasi hotel dapat dilihat dari 2 segi, antara lain : 1. Manfaat dari segi kesehatan 1) Lingkungan kerja yang bersih 2) Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan faktor lingkungan yang merugikan kesehatan fisik maupun mental Mencegah timbulnya penyakit menular ( communicable desease) dan penyakit akibat kerja (o c c u p a t io n a l d e s e a s e ). 4) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja ( work accident ). 2. Manfaat dari segi  Businnes Operational hotel. a. Keadaan hotel yang saniter : 1) Alat propaganda sales promotion. 2) Menarik tamu berkunjung dan menginap. 3) Mempertinggi gairah kerja karyawan yang mempengaruhi produktivitas dan efesiensi kinerja.
  • 49. 4) Menekan angka kesakitan (morbiditas) karyawan yang berarti menghemat biaya perawatan dan pengobatan. 5) Meningkatkan nilai peringkat dari hotel tersebut. b. Mutu perhotelan ditentukan oleh keadaan kebersihannya. c. Sanitasi hotel yang dilaksanakan perbaikan dan perawatan ( repair and maintenance) H O TEL BER BINTANG DAN MEL A TI a. H O TEL B ER BINTA NG Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02 Hotel Berbintang adalah suatu usaha komersial yang menggunakan seluruh dari suatu bangunan yang khusus di sediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan beserta seluruh fasilitas yang disediakan pihak hotel seperti fasilitas olah raga, hiburan, komunikasi, tempat tidur/istirahat/rekreasi.
  • 50. b. PERSYA R A AN H O EL BER BINTANG 1. Usaha hotel bintang 1 (satu) dan 2 (dua) harus berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Comanditer (CV ), Firma (Fa), Koperasi, atau Yayasan. 2. Sedangkan Usaha hotel bintang 3 (tiga), 4 (empat), dan 5 (lima) harus berbentuk Perseroan Terbatas. 3. Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02 Hotel Berbintang, kriteria penggolongannya didasarkan pada persyaratan dasar dan persyaratan teknis oprasional dari hotel tersebut. 1) Persyaratan Dasar : Perijinan (persetujuan Prinsip, Ijin Usaha). Setiap pengusahaan hotel harus memilki beberapa izin, antara lain : a surat izin usaha hotel izin mendirikan bangunan.
  • 51. Izin undang-undang gangguan (H.O) Izin AMDAL atau UPL/UKL sesuai ketentuan yang berlaku. Sertfikasi keaikan lift (bila menggunakan lift). Sertifikasi kelaikan boiler (bila menggunakan boiler). Sertifikasi kelaikan listrik. Sertifikasi sanitasi hotel. Sertifikasi pemeriksaan kualitas air. 2) Persyaratan Teknis operasional : 4) Unsur Fisik : bangunan, kamar, fasilitas dan sarana hotel. (30 %) 5) Unsur Pengelolaan :O p r a s i o n a l / M e n e je m e n , penyediaan makanan dan minuman, air bersih, limbah, sampah. (50 %) 6) Unsur Pelayanan : lahan parkir, pelayanan terhadap tamu.(20 %) 4. Memilih lokasi yang strategis 5. Memiliki area parkir
  • 52. 6. Tersedia taman rekreasi dan olahraga 7. Bangunan memenuhi persyaratan perizinan 8. Memiliki restourant 9. Menyediakan bar yang terpisah 10. Tersedia ruang serbaguna 11. Tersedia lobby 12. Tersedia lounge 13. Tersedia telephone umum dilobb 14.Tersedia toilet umum dilobby 15. Menyediakan stand untuk usaha berbeda (disewakan) 16. Adanya poliklinik 17. Area dapur yang luas 18. Tersedia ruang administrasi (front office dan kantor pengelola) 19. Tersedia area tata graha (ruang room boy) 20. Tersedia ruang operator (gudang makanan, peralatan, enginering)
  • 53. c. PENG OL ONG A N H O TEL BER BINTANG . Berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02. hotel yang memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang dikategorikan dengan peringkat berdasarkan jumlah bintangnya, yaitu : 1. Hotel berbintang satu (One Star Hotel) 2. Hotel berbintang dua (Two Star Hotel) 3. Hotel berbintang tiga (Three Star Hotel) 4. Hotel berbintang empat (Four Star Hotel). 5. Hotel berbintang lima (Five Star Hote d. H O TEL MEL A TI Hotel Melati adalah suatu usaha komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian dari bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan yang disediakan pihak hotel dengan fasilitas yang terbatas.
  • 54. e. PERSYA R A TAN DAN KL A SIFIKASI H O TEL MEL A TI 1) Usaha hotel melati dapat berbentuk badan hukum atau perseorangan 2) Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02, usaha hotel harus memenuhi persyaratan dasar yakni : perijinan dan persyaratan teknis oprasional. 3) Menurut SK menparpostel No. KM 34/IFIK 103/ MPPT  87. Hotel melati pada dasarnya dapat diklasifikasikan sesuai dengan jumlah kamar, antara lain : a. Hotel melati I - Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk sambungan lokal dan interlokal. - Memiliki jumlah kamar kurang dari 25 kamar. - Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas.
  • 55. - Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi : penerangan, penitipan barang berharga, telepon dan pembayaran rekening hotel. b. Hotel melati II - Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk sambungan lokal dan interlokal . - Memiliki jumlah kamar 25  100 kamar. - Menyediakan toilet umum di lobby yang terpisah untuk pria dan wanita. - Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas, tersedia uraian tugas (job description) tertulis untuk setiap tingkat jabatan. - Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi : penerangan,penitipan barang berharga, telepon dan pembayaran rekening
  • 56. hotel. c. Hotel melati III - Tersedia telepon (satu saluran) yang dapat digunakan untuk sambungan lokal dan interlokal, tersedia juga saluran telepon dalam kamar (air phone) serta menyediakan telepon di lobby. - Memiliki jumlah kamar 100  300 kamar, 70 % kamar tamu dilengkapi kamar mandi dalam. - Menyediakan toilet umum di lobby yang terpisah untuk pria dan wanita. Hotel melati harus memiliki struktur organisasi yang jelas, tersedia uraian tugas (job description) tertulis untuk setiap tingkat jabatan serta tersedia petunjuk pelaksanaan operasional hotel (manual) tertulis. - Front office memiliki pelayanan 18 jam meliputi : penerangan/titip pesan, surat dan penjualan benda-benda pos, penitipan barang berharga, penitipan koper, pemesanan kamar
  • 57. hotel, penanganan keluhan tamu, telepon/telegram dan pembayaran rekening hotel. 4) Sedangkan menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02 tentang penggolongan kelas hotel, Hotel Melati terdiri atas satu kelas dengan tanda Bunga Melati, yaitu hanya terdapat 1 kelas atau tidak ada pembagian kelas.